Petugas Damkar Jadi Korban Laporan Palsu, Ternyata Dimanfaatkan Debt Collector untuk Tagih Utang
Wulan _ 20 jam yang lalu
Lingkaran.id - Kejadian tak biasa menimpa petugas pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Bogor saat mereka menerima laporan darurat yang ternyata palsu. Awalnya, laporan yang diterima menyebutkan adanya seekor ular di sebuah rumah warga. Namun sesampainya di lokasi, para petugas justru mendapati bahwa mereka telah dijebak untuk menjadi perantara penagihan utang.Kasi Penyelamatan dan Pertolongan Darurat Damkar Kabupaten Bogor, Wahyudi, membenarkan adanya insiden tersebut yang terjadi pada Sabtu siang (12/7/2025). Menurutnya, laporan awal menyebutkan permintaan evakuasi ular, namun setelah ditindaklanjuti, tidak ada tanda-tanda keberadaan ular di lokasi.Forensik Ungkap Tidak Ada Sidik Jari Lain di Lokasi Tewasnya Diplomat Arya“Awalnya pelapor menyampaikan permintaan evakuasi ular. Tetapi begitu tim kami tiba di lokasi, tidak ditemukan apa pun. Setelah ditelusuri, ternyata laporan tersebut palsu. Anggota kami sempat melaporkan kejanggalan itu dan akhirnya laporan tersebut tidak kami lanjutkan,” ungkap Wahyudi.Salah satu anggota damkar berinisial K menjelaskan bahwa pelapor menghubungi call center resmi damkar sekitar pukul 10.00 WIB. Ia sempat melakukan verifikasi terhadap laporan tersebut, termasuk menanyakan posisi ular dan meminta pelapor mengirimkan titik lokasi melalui pesan singkat."Dia mengaku ularnya berada di plafon. Kami minta share location dan alamat lengkap, lalu berangkat dari Cibinong ke lokasi dengan formasi satu tim yang terdiri dari enam personel," ujar K.Namun saat tiba di lokasi, situasi mencurigakan mulai terungkap. Rumah yang menjadi tujuan terlihat sepi dan gerbangnya terkunci rapat dengan gembok. Ketika petugas mencoba menghubungi pelapor kembali, responsnya mulai tidak konsisten."Telepon kadang diangkat, kadang tidak. Saat diangkat pun jawabannya tidak jelas, katanya dia sedang bekerja. Kami minta dia datang ke lokasi, tapi tidak kunjung muncul. Kami tunggu cukup lama, tetap tidak ada kejelasan," terang K. Keanehan makin menjadi ketika pelapor tiba-tiba mengirimkan pesan singkat yang bernada tidak wajar.“Dia kirim pesan ke saya dan teman saya, isinya ‘Bilangin Bu Emi suruh bayar utang.’ Bahkan ada pesan lain yang mengatakan, ‘Masuk saja, Pak, takut dia bunuh diri,’” ungkap K.Artis Sekaligus Model Ditemukan Tewas Membusuk, Diduga Wafat Sejak Oktober 2024Dari situ, petugas menyadari bahwa mereka bukan sedang diminta mengevakuasi ular, melainkan dijadikan alat untuk menagih utang kepada penghuni rumah yang disebut-sebut bernama Bu Emi.Merasa dipermainkan dan dirugikan, K mengaku telah berusaha menghubungi pelaku untuk meminta klarifikasi secara langsung. Namun pelaku tetap menghindar dan tidak memberikan respons saat dihubungi kembali.“Kami ingin klarifikasi perbuatannya. Ini sudah sangat meresahkan dan tidak bisa dibiarkan. Kami bahkan sempat berpura-pura akan membayar utangnya hanya agar bisa bertemu dengannya, tapi dia tetap tidak merespons,” pungkas K.***
Read More Tragis, Petani Kopi di Lampung Barat Tewas Diterkam Harimau Sumatera dan Diseret Sejauh 1 Kilometer
Wulan _ 20 jam yang lalu
Lingkaran.id - Warga Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, digemparkan dengan insiden tragis yang menimpa seorang petani kopi bernama Misni (63), yang ditemukan tewas usai diterkam dan dimangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) pada Kamis (10/7/2025). Peristiwa nahas itu terjadi di area hutan Pemangku 6, kawasan yang masih berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).Kepala Balai Besar TNBBS, Hifzon Zawahiri, dalam pernyataan resminya yang disampaikan Jumat (11/7/2025), mengungkapkan bahwa korban diduga diserang saat tengah bekerja di kebun kopinya yang terletak sekitar 500 meter dari rumahnya. Yang mengerikan, tubuh Misni kemudian diseret predator langka tersebut sejauh sekitar satu kilometer ke dalam hutan sebelum akhirnya dimangsa.Viral! Direktur Operasional PT G70 Asia Diduga Selingkuh dengan Istri Orang di Ancol"Dari laporan yang kami terima, korban keluar rumah sekitar pukul 14.00 WIB untuk pergi ke kebun. Biasanya beliau pulang sekitar pukul 16.30 WIB, namun hingga sore hari tidak kembali ke rumah," ujar Hifzon.Kekhawatiran keluarga pun memicu pencarian oleh warga setempat. Tim gabungan yang terdiri atas puluhan warga akhirnya menemukan jasad Misni pada pukul 19.54 WIB di dalam kawasan hutan. Tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka parah di bagian tengkuk yang diyakini akibat gigitan harimau."Berdasarkan temuan di lapangan, jarak antara kebun kopi milik korban dan lokasi ditemukannya jenazah sekitar 1 kilometer. Dugaan kuat, korban diserang di area kebunnya, lalu diseret masuk ke dalam hutan," jelas Hifzon.Tim medis dari Puskesmas Batu Brak telah memeriksa kondisi jasad korban dan mengonfirmasi luka-luka yang konsisten dengan serangan satwa liar.Sebagai langkah pencegahan untuk menghindari konflik serupa, pihak Balai Besar TNBBS akan memasang kamera jebak (camera trap) di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini bertujuan untuk memantau pergerakan harimau sumatera di wilayah perbatasan hutan dan permukiman warga.Viral Pelajar Jadi Korban Penganiayaan Brutal, Disiarkan Langsung di InstagramHifzon juga mengimbau masyarakat, khususnya mereka yang memiliki lahan pertanian atau kebun di sekitar kawasan hutan, untuk meningkatkan kewaspadaan serta tidak bekerja sendirian di lokasi yang berisiko.“Kami minta masyarakat segera melapor ke pihak berwenang jika melihat tanda-tanda keberadaan satwa liar besar seperti harimau di sekitar wilayahnya, demi mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya,” tandasnya.***
Read More Terungkap! Oknum Polisi dan Istri Anggota TNI Digerebek Suami Sendiri di Vila
Wulan _ 20 jam yang lalu
Lingkaran.id - Seorang anggota kepolisian dari Polres Lubuklinggau mendadak menjadi sorotan publik setelah tertangkap basah sedang bersama istri seorang anggota TNI di sebuah vila kawasan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada Sabtu (5/7/2025). Peristiwa yang diduga merupakan skandal perselingkuhan ini memicu kehebohan setelah video penggerebekannya tersebar luas di media sosial dan grup pesan instan.Berdasarkan informasi yang dihimpun, pria tersebut diketahui masih aktif berdinas sebagai anggota Polres Lubuklinggau. Sementara, perempuan yang bersamanya merupakan pegawai di salah satu bank milik pemerintah dan juga merupakan istri dari anggota TNI. Keduanya diketahui telah memiliki keluarga masing-masing.Viral Video 2 Menit Andini Permata Bersama Bocah Laki-LakiPenggerebekan dilakukan langsung oleh suami sang wanita, yang mendapati pasangan itu sedang berada di dalam kamar dalam kondisi tanpa busana. Dalam video amatir yang beredar luas, tampak keduanya sempat mencoba membantah dugaan hubungan terlarang tersebut meskipun kondisi di lapangan menguatkan dugaan perbuatan mesum.Setelah kejadian, keduanya langsung diamankan oleh pihak Polres Rejang Lebong untuk dimintai keterangan awal. Namun, karena lokasi kejadian berada di wilayah hukum Rejang Lebong sementara pelaku merupakan anggota Polres Lubuklinggau, proses penanganan selanjutnya diserahkan ke instansi asal yang bersangkutan.“Iya, memang ada kejadian itu. Tapi karena yang bersangkutan bertugas di Lubuklinggau, maka penanganan diserahkan ke sana. Kami hanya menangani pemeriksaan awal,” ujar AKP Sinar Simanjuntak, Kasi Humas Polres Rejang Lebong, saat dikonfirmasi oleh awak media.Kejadian ini tidak hanya menggemparkan warga Rejang Lebong, tetapi juga menimbulkan kehebohan di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Kapolres Lubuklinggau, AKBP Adithia Bagus Junadi, turut memberikan pernyataan resmi atas insiden tersebut. Ia membenarkan bahwa pelaku pria dalam video tersebut merupakan anggotanya."Benar, itu anggota kami," kata Adithia, Jumat (11/7/2025).Kapolres menjelaskan bahwa tindakan tegas telah diambil terhadap oknum tersebut. Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari jabatannya, dan tengah menjalani proses pemeriksaan internal terkait dugaan pelanggaran kode etik profesi kepolisian."Proses internal sudah berjalan. Yang bersangkutan sudah kami nonaktifkan dari jabatannya," tegas Adithia.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiIa juga mengingatkan seluruh anggota kepolisian untuk menjaga integritas dan menghindari berbagai bentuk pelanggaran, baik yang berkaitan dengan tindak pidana maupun pelanggaran etika."Sebagai aparat penegak hukum, kita justru harus menjadi contoh, bukan malah terlibat dalam permasalahan seperti ini. Saya imbau semua anggota untuk menjauhi tindakan pelanggaran hukum dan kode etik," tutupnya.***
Read More Lisa Mariana Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Video Asusila di Situs Berbayar
Wulan _ 21 jam yang lalu
Lingkaran.id - Polda Jawa Barat tengah melakukan penyelidikan intensif terkait beredarnya tiga video asusila yang diduga kuat menampilkan seorang selebgram ternama, Lisa Mariana. Video tersebut diketahui beredar luas di dunia maya dan diperjualbelikan melalui situs dewasa berbayar.Direktur Direktorat Reserse Siber Polda Jabar, Kombes Pol Resza Ramadiansyah, membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan resmi dari Asosiasi Advokat Indonesia mengenai penyebaran konten pornografi tersebut. Laporan itu menjadi dasar bagi kepolisian untuk memulai proses penyelidikan secara digital.Viral Video 2 Menit Andini Permata Bersama Bocah Laki-Laki"Proses ini kami jalankan berdasarkan laporan dari Asosiasi Advokat Indonesia mengenai peredaran video bermuatan pornografi. Setelah kami telusuri, video itu memang beredar di internet dan hanya bisa diakses melalui sistem berbayar. Ini yang kemudian menjadi objek penyidikan dan penyelidikan kami," ungkap Resza saat memberikan keterangan di Mapolda Jabar, Jumat (11/7/2025).Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa video tersebut tidak tersebar secara gratis, melainkan diperjualbelikan melalui pihak ketiga."Memang videonya dijual melalui pihak ketiga. Itu juga sedang kami dalami," tambahnya.Mengenai pembuatan video, pihak kepolisian menduga kuat bahwa konten tersebut sengaja diproduksi oleh para pemeran di dalamnya."Kalau kita lihat dari visualnya, video itu memang dibuat secara sengaja. Namun soal siapa yang menyebarkan ke situs tersebut masih dalam proses penyelidikan. Belum mengarah ke pihak website penyebar," jelas Resza.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiIa menegaskan bahwa proses penyelidikan terus berjalan dengan menggunakan metode penelusuran digital."Kami telah menerima laporan dan sedang melakukan penelusuran secara online untuk menindaklanjuti laporan tersebut," pungkasnya.Saat ini, polisi masih mengumpulkan bukti digital dan mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam distribusi maupun monetisasi video tersebut. Sementara itu, nama Lisa Mariana masih menjadi sorotan publik dan belum memberikan pernyataan resmi.***
Read More 30 Wamen Duduki Jabatan di BUMN, Tuai Kritik: Rakyat Sulit Kerja, Pejabat Bisa Rangkap
Wulan _ 21 jam yang lalu
Lingkaran.id - Fenomena rangkap jabatan kembali mencuat setelah sejumlah Wakil Menteri (Wamen) Kabinet Prabowo Subianto diketahui menduduki posisi strategis di jajaran komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak perusahaannya. Teranyar, tiga anak usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina Patra Niaga, dan PT Pertamina International Shipping (PIS) resmi menunjuk para wakil menteri sebagai komisaris baru.Secara keseluruhan, terdapat 30 wakil menteri yang kini merangkap sebagai komisaris di berbagai perusahaan pelat merah. Penunjukan ini mengundang sorotan tajam dari publik, terutama karena terjadi di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan tingginya angka pengangguran.Kejati Sumsel Ungkap Kerugian Negara Capai Rp1 Triliun dalam Kasus Korupsi Pasar CindeWarganet pun ramai melontarkan kritik, menyayangkan bahwa pejabat yang sudah menjabat di kementerian justru mendapat jabatan tambahan, sementara masyarakat umum masih kesulitan mencari pekerjaan.“Cari kerja susah, yang sudah kerja malah dicarikan kerjaan lagi,” komentar salah satu pengguna media sosial.Berikut daftar lengkap para Wamen yang merangkap jabatan sebagai komisaris di BUMN dan anak perusahaannya:Sudaryono (Wamen Pertanian) – Komisaris Utama PT Pupuk IndonesiaImmanuel Ebenezer Gerungan (Wamen Ketenagakerjaan) – Komisaris PT Pupuk IndonesiaGiring Ganesha (Wamen Kebudayaan) – Komisaris PT Garuda Maintenance FacilityAngga Raka Prabowo (Wamen Komdigi) – Komisaris Utama PT TelkomOssy Dermawan (Wamen ATR/BPN) – Komisaris PT TelkomSilmy Karim (Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan) – Komisaris PT TelkomFahri Hamzah (Wamen Perumahan) – Komisaris PT Bank Tabungan NegaraSuahasil Nazara (Wamen Keuangan) – Komisaris PT PLNAminuddin Ma'ruf (Wamen BUMN) – Komisaris PT PLNKartika Wirjoatmodjo (Wamen BUMN) – Komisaris Utama PT BRIHelvy Yuni Moraza (Wamen UMKM) – Komisaris PT BRIDiana Kusumastuti (Wamen Pekerjaan Umum) – Komisaris Utama PT Brantas AbiprayaYuliot Tanjung (Wamen ESDM) – Komisaris PT Bank MandiriDidit Herdiawan Ashaf (Wamen Kelautan dan Perikanan) – Komisaris Utama PT Perikanan IndonesiaSuntana (Wamen Perhubungan) – Komisaris Utama PT PelindoDante Saksono (Wamen Kesehatan) – Komisaris PT Pertamina Bina MedikaDonny Ermawan Taufanto (Wamen Pertahanan) – Komisaris Utama PT DahanaChristina Aryani (Wakil Kepala BP2MI) – Komisaris PT Semen IndonesiaDiaz Hendropriyono (Wamen Lingkungan Hidup) – Komisaris Utama PT TelkomselAhmad Riza Patria (Wamen Desa) – Komisaris PT TelkomselDyah Roro Esti Widya Putri (Wamen Perdagangan) – Komisaris Utama PT SarinahTodotua Pasaribu (Wamen Investasi) – Wakil Komisaris Utama PT PertaminaRatu Isyana Bagoes Oka (Wamen Kependudukan) – Komisaris PT Dayamitra TelekomunikasiJuri Ardiantoro (Wamen Sekretariat Negara) – Komisaris Utama PT Jasa MargaNezar Patria (Wamen Komdigi) – Komisaris Utama PT IndosatVeronica Tan (Wamen Pemberdayaan Perempuan) – Komisaris PT CitilinkTaufik Hidayat (Wamenpora) – Komisaris PT PLN Energi Primer IndonesiaArif Havas Oegroseno (Wamenlu) – Komisaris PT Pertamina International ShippingFerry Juliantono (Wamenkop) – Komisaris PT Pertamina Patra NiagaStella Christie (Wamen Pendidikan Tinggi) – Komisaris PT Pertamina Hulu EnergiKritik pun tak hanya datang dari kalangan masyarakat sipil, tetapi juga dari sejumlah pengamat kebijakan publik yang menilai bahwa praktik rangkap jabatan semacam ini berpotensi menimbulkan konflik kepentingan serta mengaburkan fokus kerja para pejabat.Tragis, Kepala Diplomat Muda Ditemukan Tewas Terlilit Lakban di Kamar Kos“BUMN itu bukan ladang kekuasaan, apalagi jika diisi oleh figur yang tidak relevan atau tidak fokus pada pengawasan,” ujar salah satu pengamat kebijakan publik.Pemerintah hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait polemik tersebut. Namun tekanan publik semakin besar untuk mendorong adanya evaluasi kebijakan pengangkatan komisaris, terutama dari kalangan pejabat aktif.***
Read More Viral Video 2 Menit Andini Permata Bersama Bocah Laki-Laki
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Nama Andini Permata mendadak mencuri perhatian publik setelah sebuah video berdurasi 2 menit 31 detik yang diduga menampilkannya bersama seorang anak laki-laki menjadi viral di media sosial. Tayangan yang tersebar luas melalui TikTok dan platform X (dulu Twitter) itu memicu rasa penasaran sekaligus kontroversi di tengah masyarakat.Hingga saat ini, belum ada informasi resmi yang mengonfirmasi siapa sebenarnya Andini Permata. Tidak jelas apakah nama tersebut merupakan identitas asli, alias samaran, atau hanya sekadar gimmick yang dibuat untuk menarik perhatian publik. Ketidakjelasan ini justru mendorong banyak pihak berspekulasi dan mencari tahu lebih dalam soal sosok yang bersangkutan.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiVideo yang menjadi sumber kehebohan menampilkan seorang perempuan yang dikaitkan dengan nama Andini Permata menari secara ekspresif mengikuti irama musik “jedag-jedug” yang tengah populer di TikTok. Dalam video itu, ia berganti-ganti pakaian, dari kaus bergaris, daster santai, hingga kostum menyerupai pelayan. Di salah satu bagian tayangan, muncul pula seorang anak laki-laki yang disebut-sebut sebagai adik kandungnya, meskipun belum ada bukti valid mengenai hubungan keduanya.Gaya penampilan dan tarian yang dinilai sensual dalam video tersebut mengundang reaksi keras dari sejumlah netizen. Banyak yang menganggap konten itu tidak pantas, apalagi karena melibatkan anak di bawah umur. Akibatnya, beragam spekulasi negatif pun bermunculan, membuat kasus ini kian viral.Fenomena ini juga menimbulkan tren pencarian masif terhadap tautan video lengkap yang diklaim memuat versi penuh aksi Andini Permata. Namun, sejumlah pihak memperingatkan bahwa banyak tautan yang beredar di media sosial ternyata merupakan jebakan berbahaya. Alih-alih menampilkan video asli, link-link tersebut justru mengandung malware, virus komputer, hingga menjadi bagian dari skema penipuan siber seperti pencurian data pribadi dan pemerasan digital.Terungkap Pesinetron Pria Peras Pacar Sesama Jenis adalah Muhammad Rayyan AlkadrieWarganet diimbau untuk tidak sembarangan mengeklik tautan yang tidak jelas sumbernya, karena dapat merugikan secara teknis maupun hukum. Selain berisiko terhadap keamanan perangkat dan data pribadi, menyebarkan atau mengakses konten yang mengandung unsur eksploitasi anak juga merupakan pelanggaran serius.Pihak berwenang hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait identitas Andini Permata atau tindak lanjut hukum atas video viral tersebut. Masyarakat diminta untuk tetap bijak, tidak mudah terpancing isu viral, serta menunggu klarifikasi resmi dari aparat penegak hukum.***
Read More Kejati Sumsel Ungkap Kerugian Negara Capai Rp1 Triliun dalam Kasus Korupsi Pasar Cinde
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan mengungkap estimasi kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi terkait kerja sama pemanfaatan aset daerah di kawasan Pasar Cinde, Palembang. Nilai kerugian yang dihasilkan dari berbagai komponen diperkirakan menembus angka Rp1 triliun.Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sumsel, Umaryadi, menjelaskan bahwa perhitungan tersebut mencakup beberapa aspek kerugian besar, mulai dari kerusakan aset bersejarah hingga penyimpangan dana masyarakat dan manipulasi pajak daerah.Tragis, Kepala Diplomat Muda Ditemukan Tewas Terlilit Lakban di Kamar Kos“Salah satu kerugian terbesar berasal dari lenyapnya bangunan asli Pasar Cinde yang merupakan bagian dari cagar budaya. Menurut penilaian ahli, nilai kerugian dari sisi sejarah dan fisik bangunan tersebut mencapai sekitar Rp892 miliar,” ungkap Umaryadi dalam keterangan pers di Kantor Kejati Sumsel, Senin (7/7/2025).Tak hanya itu, Kejati juga menyoroti praktik ilegal berupa penarikan uang oleh pihak pengembang kepada calon pembeli kios Pasar Cinde. Penarikan ini dilakukan di luar ketentuan hukum dan menyumbang kerugian sebesar Rp43,9 miliar.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiLebih lanjut, kerugian negara juga diperparah oleh pemotongan 50 persen Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang dilakukan oleh mantan Wali Kota Palembang, Harnojoyo. Potongan tersebut diberlakukan melalui Peraturan Wali Kota dan dinilai tidak sesuai ketentuan yang berlaku.“Seharusnya pemerintah daerah memperoleh pemasukan sebesar Rp2,2 miliar dari BPHTB, namun hanya tercatat menerima Rp1,1 miliar. Selisihnya ini menjadi bagian dari kerugian negara,” terang Umaryadi.Kejati Sumsel terus mendalami kasus ini dan tidak menutup kemungkinan akan adanya penetapan tersangka tambahan seiring dengan pengembangan penyidikan. Dugaan korupsi yang terjadi dalam proyek revitalisasi Pasar Cinde menjadi perhatian publik, mengingat kawasan tersebut memiliki nilai historis dan strategis bagi Kota Palembang.***
Read More Artis Sekaligus Model Ditemukan Tewas Membusuk, Diduga Wafat Sejak Oktober 2024
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Dunia hiburan Pakistan diguncang oleh kabar tragis mengenai kematian artis sekaligus model terkenal, Humaira Asghar Ali. Jenazah perempuan yang dikenal luas lewat sejumlah drama televisi dan film layar lebar itu ditemukan dalam kondisi membusuk di apartemennya di Karachi.Penemuan jasad Humaira bermula dari laporan pemilik apartemen yang menduga adanya kejanggalan lantaran tidak ada kabar dari penghuni selama berbulan-bulan. Petugas juru sita pun dikerahkan ke lokasi dan mendobrak pintu, hingga menemukan jenazah dalam kondisi telah rusak parah akibat pembusukan.Tragis! Bayi 11 Bulan Tewas Dibanting Ibu KandungDari hasil otopsi yang dilakukan oleh Dr. Summaiya Syed, ahli forensik dari Kepolisian Karachi, diperkirakan bahwa Humaira telah meninggal dunia sekitar bulan Oktober 2024. “Tingkat pembusukan menunjukkan bahwa kematian kemungkinan besar terjadi sebulan sebelum ditemukan,” ungkap Dr. Syed, dikutip dari Arab News, Jum'at (11/7/2025).Hasil penyelidikan polisi juga mendukung dugaan tersebut. Wakil Inspektur Jenderal Polisi, Syed Asad Raza, menyampaikan bahwa catatan aktivitas terakhir dari ponsel Humaira terjadi pada Oktober 2024.“Berdasarkan catatan panggilan (CDR), telepon terakhirnya terjadi pada bulan itu,” ucap Raza tanpa merinci isi komunikasi tersebut.Informasi dari tetangga dan jejak digital seperti unggahan media sosial turut memperkuat bahwa Humaira tak terlihat sejak sekitar September hingga Oktober 2024. Penelusuran lebih lanjut oleh pihak kepolisian mengungkap bahwa tagihan listrik terakhir dibayarkan sebelum Oktober, dan aliran listrik kemudian diputus akibat tunggakan.Sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa kondisi apartemen mendukung dugaan waktu kematian. Bahan makanan di dapur sudah kedaluwarsa sejak enam bulan lalu, dan beberapa wadah ditemukan dalam kondisi berkarat.“Stoples sudah berkarat dan makanannya basi. Ketika tetangga kembali ke apartemen mereka pada bulan Februari, bau jenazah mulai berkurang karena pintu balkon dibiarkan terbuka,” ujar salah satu petugas.Pemeriksaan lokasi kejadian juga menemukan bahwa tidak ada sumber listrik cadangan, lilin, atau alat penerangan lain. Saluran air pun sudah dalam kondisi kering dan pipa-pipanya berkarat. Dr. Syed bersama timnya kembali mendatangi lokasi untuk mengambil sampel tambahan yang kini telah dikirim ke laboratorium.Yang mengejutkan, pihak keluarga menolak untuk mengambil jenazah Humaira. Belum ada penjelasan resmi terkait alasan penolakan tersebut, apakah karena adanya konflik pribadi. Humaira Asghar Ali pernah meraih popularitas setelah menjuarai ajang Veet Miss Super Model pada tahun 2014.Hasil Otopsi Dokter Forensik Brasil Ungkap Kematian Juliana di RinjaniIa juga dikenal sebagai peserta reality show Tamasha Ghar tahun 2022 dan membintangi sejumlah drama seperti Just Married, Ehsaan Faramosh, Guru, dan Chal Dil Mere. Di dunia film, ia tampil dalam Jalaibee (2015) dan Love Vaccine (2021).Kematian tragis Humaira menyisakan duka dan pertanyaan besar di tengah sorotan publik, terutama mengenai kondisi sosial dan psikologis sang artis sebelum menghilang dari peredaran. Pihak kepolisian masih melanjutkan penyelidikan menyeluruh atas kasus ini.***
Read More Pacu Jalur Kuansing Diusulkan ke UNESCO, Usai Aksi Viral Rayyan Dhika Mendunia
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Tradisi Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, akan diusulkan untuk mendapat pengakuan sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO. Usulan ini datang dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia setelah tradisi tersebut menarik perhatian luas dunia internasional, berkat aksi viral seorang pemuda bernama Rayyan Arkan Dhika.Nama Dhika mencuat usai videonya menari di atas perahu saat lomba Pacu Jalur tersebar luas di media sosial. Gerakannya yang lincah dan unik di tengah perlombaan berhasil memukau netizen, hingga dijuluki "aura farming" oleh para warganet. Fenomena ini membawa kembali sorotan terhadap kekayaan tradisi lokal yang telah berusia lebih dari satu abad.Arafah Rianti Bongkar Kasus Motor Raib di Rental PS, Polisi Tak TindaklanjutiMenanggapi hal ini, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan rencana pemerintah untuk mendorong Pacu Jalur masuk dalam daftar warisan budaya dunia.“Tradisi ini sudah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Kini kita sedang mempersiapkan untuk mengajukannya ke UNESCO,” ujar Fadli saat bertemu langsung dengan Dhika di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/7/2025).Fadli menekankan bahwa proses pengajuan ke UNESCO bukanlah hal yang sederhana, mengingat banyaknya antrian dan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi.“Ini tradisi yang sudah ratusan tahun hidup di tengah masyarakat. Kita yakin, dengan dukungan dan perhatian publik, perjuangan ini akan membuahkan hasil,” jelasnya.Untuk mendukung pengajuan ini, Kementerian Kebudayaan sedang menyiapkan dokumen penting, seperti kajian akademis, sejarah tertulis, serta bukti praktik budaya yang berkelanjutan. Popularitas Pacu Jalur yang kembali mencuat melalui dunia digital juga dinilai menjadi nilai tambah dalam proses pengajuan tersebut.Turut hadir dalam pertemuan itu, Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby, menegaskan bahwa Pacu Jalur telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Kuansing selama 125 tahun terakhir.“Tradisi ini bukan sekadar olahraga atau hiburan, tapi juga simbol persatuan dan budaya masyarakat kami,” ucap Suhardiman.Sebagai bentuk apresiasi, Kementerian Kebudayaan memberikan beasiswa senilai Rp 20 juta kepada Rayyan Dhika atas peran aktifnya dalam mempromosikan budaya lokal di kancah internasional. Dukungan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.***
Read More Hasil Penelusuran Aktivitas Terakhir dari CCTV Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas di Kamar Kos
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang diplomat dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Temuan ini mengejutkan dan masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian.Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan sejumlah bukti dari rekaman kamera pengawas (CCTV) serta keterangan saksi mata untuk mengetahui kronologi kejadian sebelum ADP ditemukan tewas.Forensik Ungkap Tidak Ada Sidik Jari Lain di Lokasi Tewasnya Diplomat Arya"Dari hasil pemantauan CCTV, korban terlihat terakhir kali beraktivitas sekitar pukul 22.00 hingga menjelang 22.30 WIB malam," ujar Kompol Rezha saat dikonfirmasi pada Kamis (10/7/2025). Ia menjelaskan bahwa saat itu korban sempat menyapa penjaga kos secara singkat.“‘Ayo, Mas’, begitu sapanya malam itu,” tambahnya.Lebih lanjut, rekaman video menunjukkan bahwa ADP menerima pesanan makanan dari layanan ojek daring (online). Ia sempat menyantap makanan tersebut di area ruang makan kos. Setelah makan, korban terlihat keluar kamar untuk membuang sampah.“Terlihat di CCTV, beliau keluar dan membuang sampah. Itu aktivitas terakhirnya yang terekam,” jelas Kapolsek.Tragis, Kepala Diplomat Muda Ditemukan Tewas Terlilit Lakban di Kamar KosUsai membuang sampah, korban masuk kembali ke kamarnya dan setelah itu tidak terlihat lagi dalam rekaman kamera pengawas. Keesokan paginya, jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar. Polisi masih mendalami motif dan penyebab pasti kematian, termasuk menunggu hasil autopsi serta pemeriksaan forensik lebih lanjut.Pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan akan terus dilakukan secara menyeluruh untuk mengungkap latar belakang peristiwa ini.***
Read More Forensik Ungkap Tidak Ada Sidik Jari Lain di Lokasi Tewasnya Diplomat Arya
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Polisi masih terus menyelidiki kematian tragis Arya Daru Panguyunan, seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar indekosnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.Jasad Arya ditemukan pada pukul 08.30 WIB oleh pihak pengelola kosan. Saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tak wajar dan terlilit lakban pada beberapa bagian tubuh. Fakta ini langsung memicu spekulasi di tengah publik terkait penyebab kematiannya, apakah murni bunuh diri atau ada unsur dugaan tindak pidana lain.Tragis, Kepala Diplomat Muda Ditemukan Tewas Terlilit Lakban di Kamar KosDari hasil penelusuran awal yang dilakukan oleh pihak kepolisian, rekaman CCTV di sekitar lokasi pada malam sebelum kejadian tidak memperlihatkan adanya aktivitas mencurigakan. Kapolsek Menteng menyebut bahwa dari kamera pengawas, hanya terlihat Arya menerima pesanan makanan dari ojek daring dan membuang sampah ke luar kamar. Tidak ada orang lain yang terlihat memasuki kamar korban malam itu.“CCTV tidak menunjukkan adanya orang asing yang masuk ke area indekos pada malam sebelum korban ditemukan,” ujar penyidik yang menangani kasus ini.Sementara itu, kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) menyoroti temuan forensik bahwa sidik jari yang ditemukan pada lakban hanya milik korban sendiri. Hal ini memperkuat kemungkinan bahwa Arya sendiri yang melilitkan lakban ke tubuhnya, meskipun motifnya masih menjadi tanda tanya besar.“Jika memang hanya ditemukan sidik jari korban di lakban, maka kita perlu melihat aspek psikologis dan tekanan mental yang mungkin dialami almarhum,” ujar pakar kriminologi dari UI saat dimintai keterangan.Namun begitu, polisi belum mengambil kesimpulan final. Pemeriksaan menyeluruh terhadap barang bukti, riwayat komunikasi korban, dan kondisi mental korban sebelum kejadian masih dilakukan. Selain itu, hasil autopsi lengkap juga masih ditunggu untuk menentukan penyebab pasti kematian diplomat berprestasi tersebut.Mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo Resmi Jadi Tersangka Korupsi Revitalisasi Pasar Cinde, Langsung DitahanPihak Kementerian Luar Negeri sendiri menyatakan duka mendalam atas kehilangan Arya Daru Panguyunan. Dalam pernyataan resmi, Kemlu menyebut Arya sebagai sosok diplomat muda yang berdedikasi tinggi dan dikenal sangat profesional dalam tugasnya. Kementerian juga menyatakan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mendalami kasus ini.Kematian mendadak Arya menyisakan banyak pertanyaan dan duka di kalangan rekan sejawat dan keluarga. Warganet pun ikut menyoroti kasus ini, mendorong agar investigasi dilakukan secara menyeluruh dan transparan, agar tidak menyisakan spekulasi di tengah masyarakat.***
Read More Ahmad Dhani Laporkan Psikolog Lita Gading ke Polisi, Tuduh Eksploitasi Anak dan Kekerasan Psikis
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Musisi sekaligus tokoh publik Ahmad Dhani kembali menjadi sorotan setelah secara resmi melaporkan psikolog Lita Gading ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut terkait dugaan kekerasan psikis dan pelanggaran privasi terhadap anak perempuannya, SA (14), hasil pernikahannya dengan Mulan Jameela.Langkah hukum ini dipicu oleh beredarnya sebuah video di media sosial, di mana Lita Gading secara terbuka menyebut nama dan menampilkan foto SA, yang notabene masih di bawah umur. Video tersebut viral dan memicu reaksi keras dari pihak Ahmad Dhani, yang menilai tindakan Lita tidak hanya melanggar etika profesi, tetapi juga mengeksploitasi anak untuk membentuk opini publik.Ahmad Dhani Unggah Video 'Fitnah Maia Part 2', Angkat Isu Lama Soal Tuduhan KDRT“Kita masih bisa maklumi kalau ini dilakukan oleh orang awam atau berpendidikan rendah. Tapi jika yang bersangkutan adalah seseorang yang mengaku psikolog atau psikiater, maka ini tidak bisa ditoleransi,” tegas Dhani.Menurutnya, tindakan Lita Gading tidak hanya mencoreng profesi psikologi, tetapi juga dapat berdampak langsung pada kondisi psikologis anaknya. Dhani menegaskan bahwa pelaporan ini merupakan bentuk perlindungan terhadap anak, sekaligus sebagai edukasi kepada masyarakat agar tidak sembarangan menyebarkan informasi pribadi anak, terutama di ruang publik digital.“Ini bukan sekadar membela anak saya, tapi juga menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih bijak dalam melindungi anak-anak dari bentuk kekerasan, baik yang fisik maupun psikis,” ujarnya.Kuasa hukum Ahmad Dhani, Aldwin Rahadian, menambahkan bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum lebih lanjut, termasuk dengan mengirimkan somasi terbuka kepada siapapun yang terbukti melakukan perundungan terhadap anak di bawah umur.“Kami akan mengambil tindakan tegas. Somasi terbuka akan kami kirimkan kepada siapa saja yang terbukti melakukan bullying terhadap anak, khususnya terhadap SA,” jelas Aldwin.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiIa juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang menjadikan anak sebagai alat untuk meraih perhatian atau popularitas di media sosial.“Jangan hanya demi konten atau pansos (panjat sosial), lalu mengeksploitasi anak-anak. Apalagi sampai menyebutkan nama dan menyebarkan foto mereka ke publik,” pungkasnya.***
Read More Hasil Otopsi Dokter Forensik Brasil Ungkap Kematian Juliana di Rinjani
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Tim Kedokteran Forensik Brasil telah merilis laporan resmi mengenai penyebab kematian Juliana Marins (26), pendaki asal Brasil yang tewas saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, Indonesia. Berdasarkan hasil otopsi, penyebab utama kematian Juliana adalah luka parah akibat benturan keras yang terjadi saat ia jatuh di jalur pendakian gunung berapi tersebut.Melansir dari laporan TV Globo, otopsi menunjukkan bahwa Juliana mengalami pendarahan internal hebat yang dipicu oleh cedera berat pada organ vital. Luka-luka tersebut mencakup trauma pada bagian tengkorak, dada, perut, panggul, hingga tulang belakang dan anggota tubuh lainnya. Para ahli memperkirakan bahwa Juliana hanya mampu bertahan hidup selama 10 hingga 15 menit setelah insiden jatuh tersebut.Anak Pejabat Polisi Gunakan Mobil Dinas Propam untuk Pacaran, Diduga Terlibat Tabrak LariPolisi Sipil Rio de Janeiro menegaskan bahwa berdasarkan temuan forensik, Juliana tidak mungkin memiliki kesempatan untuk bergerak atau bertahan lebih lama akibat cedera yang dialaminya. Kondisi luka dan benturan yang diderita disebut sangat fatal.Hasil otopsi ini selaras dengan temuan awal dari tim forensik Indonesia yang telah melakukan pemeriksaan jenazah pada 27 Juni 2025 di Bali. Saat itu, pakar forensik Indonesia, Ida Bagus Alit, menjelaskan bahwa kematian Juliana disebabkan oleh trauma tumpul di bagian dada, patah tulang pada bahu, tulang belakang, dan paha, serta luka-luka luar seperti goresan dan lecet. Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada indikasi bahwa kematian Juliana terjadi secara lambat atau dalam jangka waktu lama setelah cedera.Dari sisi medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekurangan gizi, kelelahan ekstrem, atau penggunaan zat berbahaya dalam tubuh Juliana. Namun, laporan tim forensik Brasil menambahkan bahwa korban kemungkinan besar mengalami tekanan psikologis sebelum kematiannya. Dalam laporan teknis tersebut disebutkan bahwa Juliana mengalami “periode agonal” fase menjelang kematian yang ditandai dengan penurunan drastis fungsi pernapasan dan sirkulasi tubuh.Faktor lingkungan seperti stres, rasa terisolasi, serta kondisi medan pendakian yang ekstrem disebut sebagai kemungkinan penyebab tambahan yang memperburuk kondisi korban. Hal ini diduga turut menyebabkan disorientasi yang berujung pada kecelakaan fatal tersebut.Eks Scammer Kamboja Tipu Puluhan WNI dengan Modus Love Scamming: Tiga Ditangkap, Satu BuronPakar forensik juga mencatat bahwa meski terdapat cedera kepala, tidak ditemukan tanda herniasi otak, yaitu kondisi medis serius yang umumnya terjadi beberapa jam atau hari setelah cedera parah. Begitu pula dengan pendarahan hebat di dada dan perut, tidak menunjukkan tanda-tanda pendarahan lambat, mengindikasikan bahwa kematian terjadi seketika setelah korban terjatuh.Dengan hasil otopsi yang telah dikonfirmasi dari dua negara, baik Brasil maupun Indonesia, kasus kematian tragis Juliana Marins kini lebih terang secara medis, meski meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan komunitas pendaki internasional.***
Read More Warga Temukan Bayi Laki-Laki Terlantar di Gang, Diduga Sengaja Dibuang
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Warga Gang Apel, Bekasi Timur, Kota Bekasi, digemparkan oleh penemuan seorang bayi laki-laki yang diduga baru saja dilahirkan dan ditelantarkan begitu saja di jalanan. Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tanpa pakaian maupun selimut, dan masih terdapat tali plasenta menempel di tubuhnya.Penemuan mengejutkan ini terjadi pada Kamis dini hari, saat salah satu warga yang melintas melihat sosok mungil tergeletak di atas aspal dalam kondisi menggigil. Menyadari bahwa yang ditemukan adalah bayi manusia, warga segera memberikan pertolongan pertama dan membawa bayi tersebut ke RSUD Kota Bekasi guna mendapatkan penanganan medis secepatnya.Dahlan Iskan Ditetapkan Tersangka Dugaan Pemalsuan Surat dan Penggelapan, Kuasa Hukum Nilai Ada KejanggalanTim medis rumah sakit menyatakan bahwa meski ditemukan dalam keadaan memprihatinkan, kondisi kesehatan bayi kini terbilang stabil.“Saat dibawa ke rumah sakit, bayinya masih hidup dan langsung kami tangani di ruang perawatan. Kini, kondisinya sehat dan terus kami pantau,” ungkap salah satu perawat di RSUD Kota Bekasi.Pihak Kepolisian dari Polres Metro Bekasi Kota kini tengah menyelidiki kasus ini. Dugaan sementara, bayi tersebut sengaja dibuang sesaat setelah dilahirkan. Penyelidikan fokus pada pencarian pelaku yang diduga kuat merupakan orangtua bayi tersebut.Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Sosial menyatakan bahwa mereka akan mengambil alih perawatan bayi untuk sementara waktu, sembari menunggu proses hukum dan penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian. Pemerintah juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan perlindungan dan tempat tinggal yang layak bagi sang bayi selama belum ditemukan anggota keluarga atau pihak yang bertanggung jawab.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota Polisi“Kami akan rawat bayi ini dengan penuh tanggung jawab. Saat ini yang terpenting adalah keselamatan dan kesehatan bayi. Proses hukum tetap kami hormati, dan kami siap berkoordinasi dengan kepolisian,” ujar salah satu pejabat Pemkot Bekasi.Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam di tengah masyarakat. Banyak warga yang berharap agar pelaku segera ditemukan dan diproses sesuai hukum, serta berharap sang bayi mendapatkan kehidupan yang lebih baik ke depannya***
Read More Viral Pelajar Jadi Korban Penganiayaan Brutal, Disiarkan Langsung di Instagram
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Suasana haru dan amarah menyelimuti kediaman RA, seorang ibu di Depok, setelah putri remajanya berinisial Oz (15) mengalami tindakan perundungan yang sangat keji. Aksi kekerasan tersebut terjadi di sebuah rumah di kawasan Beji, Kota Depok, dan lebih memilukan lagi, disiarkan secara langsung melalui fitur live Instagram oleh para pelaku yang masih seusia korban.Kejadian yang terjadi pada Sabtu malam, 4 Juli 2025 pukul 20.55 WIB ini sontak menggegerkan publik setelah cuplikan video penyiksaan menyebar luas di berbagai platform media sosial. Dalam video tersebut, Oz tampak mendapatkan kekerasan fisik secara berulang ditampar, dipukul, bahkan kepalanya diinjak oleh para pelaku perempuan yang juga masih remaja, di hadapan penonton live yang mencapai lebih dari 500 akun.Tragis, Kepala Diplomat Muda Ditemukan Tewas Terlilit Lakban di Kamar KosRA, sang ibu, tak mampu menyembunyikan rasa syok dan sakit hati saat pertama kali menyaksikan rekaman aksi brutal tersebut. Awalnya, ia menduga putrinya hanya terlibat konflik biasa dengan teman-temannya. Namun setelah melihat langsung isi video yang dikirimkan kepadanya, amarah dan kesedihan bercampur aduk.“Anak saya diperlakukan seperti bukan manusia. Dipukul, ditampar, bahkan diinjak kepalanya. Saya benar-benar tidak terima. Rasanya seperti anak saya disiksa seperti binatang,” ungkap RA saat diwawancarai media dengan mata berkaca-kaca.Tidak hanya kekerasan fisik, dalam video tersebut juga tergambar pelecehan verbal dan tekanan psikologis yang berat. Korban dipaksa berlutut sambil meminta maaf kepada pelaku, bahkan salah satu pelaku menginjak lehernya sementara Oz hanya bisa meringis menahan rasa sakit. Korban tampak berusaha melawan, namun tidak berdaya menghadapi kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama.Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa laporan resmi telah dilayangkan oleh pihak keluarga ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Depok pada Selasa, 8 Juli 2025. Ia menegaskan bahwa penyelidikan tengah dilakukan untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa dan mengidentifikasi para pelaku.“Laporan dari orangtua korban sudah kami terima. Saat ini kami fokus pada pendalaman kronologi serta mengidentifikasi pelaku dan motif di balik tindakan keji tersebut,” ujar AKP Made.Pihak keluarga kini menuntut agar kasus ini segera ditangani secara serius dan para pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku. RA berharap kepolisian tidak hanya menindak tegas pelaku, tetapi juga menjadikan kasus ini sebagai pengingat pentingnya pengawasan terhadap penggunaan media sosial oleh remaja.Psikolog anak menyatakan bahwa korban perundungan berat seperti ini berisiko mengalami trauma berkepanjangan, mulai dari gangguan kecemasan, depresi, hingga hilangnya kepercayaan diri. Oleh karena itu, korban harus segera mendapatkan pendampingan psikologis secara intensif.Kejadian ini menambah daftar kasus perundungan yang disiarkan secara daring, sebuah fenomena yang belakangan menjadi sorotan tajam para pemerhati media digital dan pendidikan. Pakar komunikasi digital mengkritik lemahnya kontrol terhadap akses media sosial di kalangan remaja dan menyebut fenomena “live bullying” sebagai cerminan darurat empati di tengah generasi muda.Lembaga pendidikan pun didorong untuk lebih proaktif dalam membangun sistem pengawasan sosial di kalangan pelajar. Kepala sekolah, guru BK, dan wali kelas perlu memperkuat mekanisme deteksi dini terhadap potensi kekerasan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar.Ucap Kata 'Anjing' Ke Teman Bisa Masuk Penjara? Ini Penjelasan HukumnyaAktivis perlindungan anak turut mendesak pemerintah kota dan pusat agar lebih tanggap dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Usulan konkret yang diajukan meliputi pembatasan akses media sosial berdasarkan usia serta integrasi pendidikan anti-perundungan dalam kurikulum sejak dini.Pemerintah Kota Depok sendiri diharapkan segera turun tangan dengan memberikan bantuan hukum dan pendampingan psikologis secara gratis kepada korban, serta memastikan proses hukum berjalan dengan adil dan tanpa hambatan.***
Read More Dahlan Iskan Ditetapkan Tersangka Dugaan Pemalsuan Surat dan Penggelapan, Kuasa Hukum Nilai Ada Kejanggalan
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur dalam kasus dugaan pemalsuan surat dan penggelapan. Penetapan ini tak hanya mengejutkan, tetapi juga memicu polemik karena dinilai sarat kejanggalan dan terkesan dipaksakan.Dalam perkara yang sama, mantan Direktur Jawa Pos, Nany Wijaya (NW), turut ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini berawal dari laporan Rudy Ahmad Syafei Harahap yang masuk ke kepolisian pada 13 September 2024.Anak Pejabat Polisi Gunakan Mobil Dinas Propam untuk Pacaran, Diduga Terlibat Tabrak LariMenanggapi penetapan tersebut, kuasa hukum Dahlan Iskan, Johanes Dipa, mengaku terkejut dan mempertanyakan dasar hukum penetapan kliennya sebagai tersangka. Ia menegaskan bahwa sejak awal laporan masuk, nama Dahlan tidak pernah tercantum sebagai pihak terlapor.“Klien kami bukan pihak yang dilaporkan. Yang dilaporkan hanya saudari NW. Jadi sangat janggal bila sekarang klien kami ikut dijadikan tersangka,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa, 8 Juli 2025.Johanes menambahkan bahwa Dahlan telah memenuhi kewajibannya sebagai saksi dan sangat kooperatif dalam proses pemeriksaan, termasuk pernah menjalani pemeriksaan hingga larut malam.Lebih jauh, pihak kuasa hukum menduga bahwa penetapan ini mungkin berkaitan dengan sengketa keperdataan yang saat ini sedang berlangsung. Dahlan diketahui sedang mengajukan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap PT Jawa Pos di Pengadilan Negeri Surabaya.“Bisa jadi ini ada hubungannya dengan permohonan PKPU. Karena sebelumnya kami juga sudah minta agar perkara pidana ini ditangguhkan terlebih dahulu,” terang Johanes.Ia menyayangkan penetapan tersangka yang justru lebih dulu diketahui media sebelum diberitahukan secara resmi kepada pihaknya.“Kalau benar status tersangka sudah ditetapkan, tentu kami akan menempuh langkah-langkah hukum yang sesuai,” tegasnya.Brigadir Nurhadi Diduga Tewas Dianiaya Usai Rayu Rekan Wanita AtasanBerdasarkan dokumen resmi yang ditandatangani Kepala Subdirektorat I Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arief Vidy, pada Senin, 7 Juli 2025, Dahlan Iskan dan NW dikenakan sejumlah pasal, antara lain:Pasal 263 KUHP (pemalsuan surat)Pasal 374 KUHP jo. Pasal 372 KUHP (penggelapan dalam jabatan)Pasal 55 KUHP (turut serta dalam tindak pidana)Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Polda Jatim mengenai perkembangan lanjutan kasus ini, termasuk jadwal pemeriksaan atau upaya hukum berikutnya.***
Read More Tragis, Kepala Diplomat Muda Ditemukan Tewas Terlilit Lakban di Kamar Kos
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Duka mendalam menyelimuti Kementerian Luar Negeri RI setelah salah satu diplomat muda mereka, Arya Daru Pangayunan, ditemukan tewas secara tragis di kamar indekosnya yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin, 8 Juli 2025.Arya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan kepala dililit lakban di kamar kos yang beralamat di Jalan Gondangdia Kecil. Kejadian ini sontak mengejutkan banyak pihak, terutama rekan-rekannya di dunia diplomasi dan akademisi.Mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo Resmi Jadi Tersangka Korupsi Revitalisasi Pasar Cinde, Langsung DitahanArya diketahui lahir di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 15 Juli 1986. Usianya kini 39 tahun. Dari informasi yang dihimpun melalui akun LinkedIn miliknya, Arya merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan konsentrasi di bidang Hubungan Internasional.Karier diplomatiknya dimulai sejak bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada tahun 2014. Namun, pengalaman internasionalnya sudah dimulai lebih awal. Ia pernah menjabat sebagai staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon pada periode 2011–2013.Perjalanan kariernya terus menanjak. Arya pernah bertugas sebagai Third Secretary di Kedubes RI Dili serta Second Secretary di Kedubes RI Buenos Aires, Argentina pada kurun waktu 2018–2022. Hingga sebelum wafat, Arya tengah menjabat sebagai Diplomat Ahli Muda di Direktorat Perlindungan WNI, Kemenlu RI.Di luar pekerjaannya sebagai diplomat, Arya juga dikenal aktif di media sosial. Ia sempat memiliki kanal YouTube bernama Arya Daru Pangayunan, meski sudah tidak aktif mengunggah konten sejak 2020. Di Instagram pribadinya, @ddaru_chee, Arya kerap membagikan hobinya di bidang otomotif.Arya diketahui telah menikah dengan Meta Ayu Puspitantri, dan dari pernikahan tersebut dikaruniai dua anak. Ia juga merupakan menantu dari Prof. Basu Swasta Dharmmesta, seorang Guru Besar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada.Anak Pejabat Polisi Gunakan Mobil Dinas Propam untuk Pacaran, Diduga Terlibat Tabrak LariHingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Arya. Dugaan sementara mengarah pada unsur kekerasan, mengingat kondisi fisik korban saat ditemukan. Pihak berwajib belum memberikan keterangan resmi mengenai kronologi lengkap dan motif di balik kematian korban.Pihak keluarga dan Kementerian Luar Negeri RI juga belum memberikan pernyataan publik terkait insiden tersebut.***
Read More Ucap Kata 'Anjing' Ke Teman Bisa Masuk Penjara? Ini Penjelasan Hukumnya
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seringkali terdengar dalam pergaulan sehari-hari, kata “anjing” digunakan sebagai ekspresi spontan, bahkan sebagai bentuk keakraban di antara teman dekat. Namun, di balik kesan bercanda itu, ternyata ucapan kasar seperti ini dapat berujung pada proses hukum dan bahkan pidana penjara.Fenomena ini kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah sejumlah warganet mengungkap bahwa penggunaan kata-kata kasar, walaupun tanpa niat menghina, tetap bisa dijerat hukum jika menyinggung perasaan orang lain. Dasar hukumnya adalah Pasal 315 KUHP yang mengatur soal penghinaan ringan.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiDalam pasal tersebut disebutkan:“Tiap-tiap penghinaan ringan yang dilakukan dengan sengaja terhadap orang lain, baik di muka umum maupun tidak, yang tidak bersifat pencemaran tertulis, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda.”Artinya, jika seseorang merasa tersinggung atas kata kasar seperti "anjing" yang diarahkan kepadanya—terlepas dari konteksnya bercanda maka ia memiliki hak untuk melapor ke kepolisian. Jika laporan tersebut ditindaklanjuti, pelaku bisa diproses secara hukum dan menghadapi ancaman pidana.Ungkapan “mulutmu harimaumu” tampaknya semakin relevan di era digital ini. Beberapa kasus sebelumnya menunjukkan bahwa makian atau hinaan yang tampak sepele dapat berujung ke meja hijau. Meskipun hubungan antara pelaku dan korban tergolong dekat atau akrab, hukum tetap berlaku jika ada unsur penghinaan dan korban merasa dirugikan secara psikologis.Hal ini menunjukkan bahwa kebebasan berekspresi tetap memiliki batasan, terutama jika menyangkut harga diri dan kehormatan seseorang. Tidak sedikit netizen yang menyuarakan dukungan terhadap penegakan hukum semacam ini demi menjaga etika dalam komunikasi. Namun, ada pula yang menilai pendekatan hukum terhadap candaan semacam itu terlalu kaku dan tidak mempertimbangkan konteks sosialnya.Arafah Rianti Bongkar Kasus Motor Raib di Rental PS, Polisi Tak TindaklanjutiPakar hukum dan aparat kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih kata, baik dalam percakapan langsung maupun saat menggunakan media sosial. Ucapan secara lisan maupun tulisan bisa menjadi bukti sah dalam proses hukum.Masyarakat juga diingatkan untuk mengenali batas antara guyonan dan penghinaan. Sebab, meski maksudnya bercanda, tidak semua orang memiliki persepsi yang sama, dan luka akibat kata-kata bisa berujung serius jika dibawa ke jalur hukum.***
Read More Tragis! Bayi 11 Bulan Tewas Dibanting Ibu Kandung
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa memilukan terjadi di Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, pada Minggu (6/7). Seorang bayi perempuan berusia 11 bulan meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri, Depri Dayanti (22).Informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian menyebutkan, bayi malang tersebut mengalami luka parah di bagian kepala akibat dibanting ke lantai sebanyak 10 kali oleh sang ibu. Luka serius di kepala membuat korban bersimbah darah dan akhirnya tak dapat diselamatkan saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.Miris! Ibu Pecandu Biarkan Anak Tumbuh Bersama Anjing, Kini Hanya Bisa Menggonggong“Iya benar, pelakunya ibu kandung korban sendiri. Dugaan sementara, pelaku mengalami baby blues,” ungkap Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Yasir Ahmadi, dalam keterangan pada Selasa (8/7/25).Insiden tragis ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat suami pelaku sedang keluar rumah untuk berbelanja. Diduga dalam kondisi emosi yang tidak stabil, Depri melampiaskan kekesalannya dengan membanting bayinya berkali-kali ke lantai.“Pelaku membanting korban hingga sepuluh kali. Akibatnya, kepala bayi mengalami luka terbuka dan mengeluarkan banyak darah,” jelas Kapolres.Usai melakukan aksi keji tersebut, pelaku justru panik dan berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar. Ia tampak histeris ketika melihat anaknya sudah dalam kondisi tidak sadar.“Pelaku sempat berteriak-teriak minta tolong ke tetangganya, katanya ‘Eh tolong, lihat anakku berdarah!’,” tutur Yasir.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiPolisi yang menerima laporan segera menuju lokasi kejadian dan membawa korban ke fasilitas kesehatan. Sayangnya, nyawa bayi tak tertolong dalam perjalanan menuju rumah sakit. Setelah kejadian, Depri Dayanti tidak melarikan diri. Ia justru menyerahkan diri ke pihak berwajib dan mengakui semua perbuatannya.Kini, pelaku telah resmi ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat dengan Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat (3) dan (4) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun.***
Read More DPR Semprot Telkom: Soroti Kejanggalan Laporan Keuangan hingga Hilangnya Kuota Pelanggan
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan PT Telkom Indonesia memanas setelah Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, melontarkan kritik tajam terhadap kinerja dan laporan keuangan perusahaan pelat merah tersebut.Dalam forum yang dihadiri Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Dian Siswarini, Sadarestuwati mempertanyakan selisih signifikan antara pendapatan usaha, laba usaha, dan laba bersih pada triwulan pertama 2025. Ia menyebut, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp36,6 triliun, dengan laba usaha Rp18,2 triliun, namun laba bersih justru turun menjadi Rp15,9 triliun.Brigadir Nurhadi Diduga Tewas Dianiaya Usai Rayu Rekan Wanita Atasan“Margin laba usaha hampir 50%, tapi laba bersih langsung anjlok. Ke mana perginya selisih itu? Ini tidak wajar, mengingat Telkom adalah BUMN strategis dan mendominasi pasar lewat Telkomsel,” ujarnya dengan nada tajam.Sadarestuwati juga menyinggung praktik Telkomsel yang dinilai merugikan pelanggan, khususnya dalam kasus hilangnya kuota internet secara misterius. Ia menyamakan praktik tersebut dengan promosi ojek online yang kerap menipu konsumen.“Kalau Komisi V menyebut aplikator ojol kejam, maka saya sebut Telkomsel lebih kejam karena menghilangkan kuota pengguna tanpa penjelasan yang jelas. Ini terjadi masif, dan jumlah kerugiannya tidak kecil,” tegasnya.Tak hanya berdasarkan laporan masyarakat, Sadarestuwati mengaku merasakan sendiri perlakuan yang tidak adil sebagai pelanggan kartu pascabayar. Ia mempertanyakan nasib kuota yang tak terpakai, namun tetap dibebankan setiap bulan.“Saya pakai kartu Halo dan jarang sekali aktif internetan, tapi tetap bayar kuota. Kalau sudah lebih dari 50% tidak terpakai, larinya ke mana kuota itu?,” tanyanya retoris.Sorotan juga diarahkan pada kontribusi Telkom kepada negara. Menurutnya, nilai pajak dan dividen yang diberikan selama lima tahun terakhir, sekitar Rp20 triliun, terbilang kecil jika dibandingkan dengan potensi usaha Telkom Group.“Dengan skala bisnis sebesar ini, kontribusi Telkom semestinya jauh lebih besar. Angka Rp20 triliun dalam lima tahun terlalu kecil,” katanya.Isu sensitif lain yang disinggung adalah gangguan jaringan Telkom saat perhitungan suara Pemilu. Sadarestuwati mengungkapkan kekhawatirannya atas insiden yang disebutnya menimbulkan kecurigaan publik.“Saat penghitungan suara KPU, jaringan tiba-tiba berhenti lalu muncul lagi dengan angka berbeda. Ini siapa yang bertanggung jawab? Telkom atau KPU?,” pungkasnya.Miris! Ibu Pecandu Biarkan Anak Tumbuh Bersama Anjing, Kini Hanya Bisa MenggonggongPernyataan Sadarestuwati langsung menyulut reaksi luas di dunia maya. Tagar #TelkomselKejam mendadak menjadi trending topic, menandakan ledakan keresahan netizen terhadap layanan operator seluler terbesar di Indonesia itu.Bahkan, muncul seruan agar pemerintah mengatur ulang masa aktif kartu dan sisa kuota, salah satunya dengan menyamakan masa aktif SIM card dengan masa berlaku KTP: seumur hidup.Hingga berita ini diturunkan, pihak Telkom maupun Telkomsel belum memberikan klarifikasi resmi terkait berbagai tudingan tersebut.***
Read More