Website Thinkedu

Pacu Jalur Kuansing Diusulkan ke UNESCO, Usai Aksi Viral Rayyan Dhika Mendunia

Pacu Jalur Kuansing Diusulkan ke UNESCO, Usai Aksi Viral Rayyan Dhika Mendunia
Foto : Tangkapan Layar
Lingkaran.id - Tradisi Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, akan diusulkan untuk mendapat pengakuan sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO. Usulan ini datang dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia setelah tradisi tersebut menarik perhatian luas dunia internasional, berkat aksi viral seorang pemuda bernama Rayyan Arkan Dhika.

Nama Dhika mencuat usai videonya menari di atas perahu saat lomba Pacu Jalur tersebar luas di media sosial. Gerakannya yang lincah dan unik di tengah perlombaan berhasil memukau netizen, hingga dijuluki "aura farming" oleh para warganet. Fenomena ini membawa kembali sorotan terhadap kekayaan tradisi lokal yang telah berusia lebih dari satu abad.

Arafah Rianti Bongkar Kasus Motor Raib di Rental PS, Polisi Tak Tindaklanjuti

Menanggapi hal ini, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan rencana pemerintah untuk mendorong Pacu Jalur masuk dalam daftar warisan budaya dunia.

“Tradisi ini sudah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Kini kita sedang mempersiapkan untuk mengajukannya ke UNESCO,” ujar Fadli saat bertemu langsung dengan Dhika di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/7/2025).

Fadli menekankan bahwa proses pengajuan ke UNESCO bukanlah hal yang sederhana, mengingat banyaknya antrian dan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi.

“Ini tradisi yang sudah ratusan tahun hidup di tengah masyarakat. Kita yakin, dengan dukungan dan perhatian publik, perjuangan ini akan membuahkan hasil,” jelasnya.

Untuk mendukung pengajuan ini, Kementerian Kebudayaan sedang menyiapkan dokumen penting, seperti kajian akademis, sejarah tertulis, serta bukti praktik budaya yang berkelanjutan. Popularitas Pacu Jalur yang kembali mencuat melalui dunia digital juga dinilai menjadi nilai tambah dalam proses pengajuan tersebut.

Turut hadir dalam pertemuan itu, Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby, menegaskan bahwa Pacu Jalur telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Kuansing selama 125 tahun terakhir.

“Tradisi ini bukan sekadar olahraga atau hiburan, tapi juga simbol persatuan dan budaya masyarakat kami,” ucap Suhardiman.

Sebagai bentuk apresiasi, Kementerian Kebudayaan memberikan beasiswa senilai Rp 20 juta kepada Rayyan Dhika atas peran aktifnya dalam mempromosikan budaya lokal di kancah internasional. Dukungan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Stikes Bina Husada