Terungkap Alasan Suami Tega Sekap dan Telantarkan Istri hingga Meninggal
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Dengan mengenakan baju tahanan, Wahyu Saputra (26) hanya bisa menundukkan kepala, menyesali perbuatannya setelah ditangkap atas kasus penelantaran istrinya, Sindi Purnama Sari (25), yang berujung pada kematian tragis. Di hadapan polisi, Wahyu mengakui perbuatannya didorong oleh rasa kesal dan jengkel terhadap sang istri.“Saya merasa kesal, Pak, karena dia menolak saat diajak berhubungan badan,” ungkapnya saat diperiksa oleh penyidik.Karena hal tersebut, Wahyu kemudian menghentikan kebiasaannya menyuapi istrinya saat makan. Dengan nada penuh penyesalan, Wahyu menyatakan rasa bersalahnya atas kejadian yang telah merenggut nyawa istrinya.Ibu Rumah Tangga Tewas Diduga Akibat Ditelantarkan dan Disekap oleh Suami“Saya tetap memberikan makanan, Pak, tapi saya hanya meletakkannya di sampingnya. Padahal sebelumnya, saya selalu menyuapinya,” lanjutnya.“Saya menyesal, Pak. Saya juga ingin meminta maaf kepada keluarga istri saya atas kesalahan yang sudah saya lakukan,” tambahnya.Sebelumnya, kasus ini menjadi perhatian publik setelah Sindi Purnama Sari ditemukan meninggal dunia akibat dugaan penelantaran dan penyekapan yang dilakukan suaminya. Wanita malang itu diduga telah dikurung dan dibiarkan tanpa perawatan yang layak selama tiga bulan terakhir di rumah mereka di Palembang.Nikita Mirzani Gelar Sayembara Rp10 Juta untuk Temukan Pria Bernama TaufikTragedi ini terungkap setelah kakak korban, Purwanto (32), melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang pada Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 23.58 WIB. Laporan itu membawa polisi bergerak cepat untuk mengusut kasus yang mengejutkan masyarakat ini.Saat ini, Wahyu Saputra telah diamankan dan menjalani proses hukum. Polisi masih mendalami kasus ini untuk memastikan motif serta kronologi kejadian secara lengkap, sembari berkoordinasi dengan pihak keluarga korban guna menuntut keadilan atas meninggalnya Sindi Purnama Sari.***
Read More Ibu Rumah Tangga Tewas Diduga Akibat Ditelantarkan dan Disekap oleh Suami
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Nasib tragis menimpa Sindi Purnama Sari (25), seorang ibu rumah tangga asal Palembang. Ia dilaporkan meninggal dunia setelah diduga ditelantarkan dan disekap oleh suaminya, WS (26), selama tiga bulan terakhir. Kasus memilukan ini terungkap setelah kakak korban, Purwanto (32), melaporkannya ke Polrestabes Palembang pada Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 23.58 WIB.Purwanto, warga Jalan Mataram Ujung RT 37/01, Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati, melaporkan WS atas dugaan pelanggaran UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49.Nikita Mirzani Gelar Sayembara Rp10 Juta untuk Temukan Pria Bernama TaufikMenurut laporan, kejadian tragis ini terjadi di rumah korban yang berlokasi di Jalan Abi Kusno, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati. Kronologi bermula pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 18.00 WIB, ketika WS menghubungi Purwanto dengan alasan mendesak dan meminta keluarga untuk segera datang ke rumah."Saya ditelepon oleh WS yang bilang ada hal penting, jadi saya langsung menuju rumah adik saya," ujar Purwanto kepada wartawan pada Senin (27/1/2025).Setibanya di lokasi, Purwanto mendapati rumah dipenuhi warga yang tampak cemas. Mereka menyebut korban berada dalam kondisi memprihatinkan, seperti mayat hidup dan mengeluarkan bau tidak sedap."Saat masuk ke dalam rumah, kami sangat kaget. Adik saya tergeletak di kamar, kondisinya sangat parah. Rambutnya gimbal penuh kutu, tubuhnya kurus kering seperti tinggal tulang. Kami langsung membawanya ke RS Hermina," ungkap Purwanto.Namun, upaya tersebut tidak berhasil menyelamatkan nyawa Sindi. Ia meninggal dunia pada Kamis (23/1/2025) pukul 12.30 WIB dalam kondisi kritis.Ironisnya, meskipun WS sempat diamankan oleh pihak kepolisian selama 24 jam, ia akhirnya dibebaskan dengan alasan kurangnya alat bukti."Kami sebagai keluarga merasa kecewa. Terlapor sempat ditahan, tetapi dilepaskan karena dianggap bukti kurang cukup. Kami berharap keadilan ditegakkan dan WS diadili atas apa yang terjadi," tegas Purwanto.Kepala Badan Gizi Nasional Ungkap Serangga sebagai Sumber Protein: Bisa Jadi Menu Program Makan Bergizi GratisIa juga menambahkan bahwa pihak keluarga sangat berharap polisi dapat mengungkap kasus ini hingga tuntas dan memberikan keadilan bagi Sindi yang telah menjadi korban penelantaran dan penyekapan.Sementara itu, pihak kepolisian masih mendalami laporan untuk menemukan bukti-bukti yang cukup guna memproses kasus ini lebih lanjut atas tindak kekerasan yang dialami korban hingga berujung pada kematian. ***
Read More Mengenal Sejarah Songket Palembang, Kain Tradisional Yang Mendunia
Sulistiyo. A Darmawan 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id -Palembang, kota dengan sejarah panjang yang pernah menjadi pusat kejayaan Kerajaan Sriwijaya, memiliki warisan budaya yang tak ternilai, salah satunya adalah kain songket. Sebagai salah satu kain tradisional yang dikenal hingga mancanegara, songket Palembang tidak hanya memancarkan keindahan visual tetapi juga menyimpan filosofi mendalam yang mencerminkan kearifan lokal.Asal-usul Songket PalembangSongket Palembang dipercaya telah ada sejak masa Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 hingga ke-13). Pada masa itu, Palembang menjadi pusat perdagangan dan budaya di Asia Tenggara. Pengaruh dari India, Tiongkok, dan Arab membawa teknik tenun dan bahan-bahan seperti benang emas yang kemudian diadopsi oleh masyarakat lokal untuk menciptakan kain songket.Kata “songket” berasal dari bahasa Melayu, yaitu “sungkit,” yang berarti menyulam atau mencungkil benang untuk menghasilkan motif tertentu. Teknik ini membutuhkan keahlian tinggi, sehingga kain songket kerap dianggap sebagai simbol kemewahan dan status sosial.Proses Pembuatan yang RumitKeindahan songket Palembang tidak terlepas dari proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu. Kain ini ditenun secara manual menggunakan alat tenun tradisional. Benang emas atau perak disisipkan dengan hati-hati untuk menciptakan motif-motif khas seperti bunga tanjung, kembang pacar, dan pucuk rebung.Selembar kain songket berkualitas tinggi bisa memakan waktu hingga beberapa bulan untuk selesai, tergantung pada kompleksitas motifnya. Oleh karena itu, kain ini sering digunakan dalam upacara adat, pernikahan, dan acara resmi lainnya sebagai lambang keanggunan dan penghormatan.Siswa SMP Keluhkan Belum Terima Makan Bergizi Gratis, Sindir Presiden PrabowoFilosofi di Balik MotifSetiap motif pada songket Palembang memiliki makna tersendiri. Misalnya, motif “pucuk rebung” melambangkan harapan dan pertumbuhan, sementara “bunga tanjung” merepresentasikan keindahan dan keabadian. Warna-warna cerah seperti merah, emas, dan hijau yang dominan pada kain ini mencerminkan semangat dan kemakmuran.Pengakuan DuniaSongket Palembang telah mendapatkan perhatian internasional sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Pemerintah Indonesia bersama UNESCO berupaya menjadikan songket sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Selain itu, kain ini sering ditampilkan dalam berbagai acara fesyen internasional, memperkenalkan keindahan budaya Palembang ke panggung global.Anak Nikita Mirzani, Resmi Diserahkan ke Keluarga Usai Jalani PemeriksaanPelestarian dan TantanganDi tengah modernisasi, pelestarian songket menjadi tantangan tersendiri. Generasi muda perlu didorong untuk belajar dan mengapresiasi seni tenun tradisional ini. Beberapa komunitas dan pengrajin di Palembang aktif mengadakan pelatihan untuk memastikan warisan ini tetap hidup.Songket Palembang bukan sekadar kain, tetapi cerminan dari kekayaan budaya dan sejarah yang membanggakan. Sebagai masyarakat lokal maupun internasional, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan melestarikan warisan ini, sehingga keindahan songket Palembang dapat terus dikenang oleh generasi mendatang."Songket adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini, yang menghubungkan kita dengan akar budaya yang kaya dan penuh makna."***
Read More Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Dimulai, Siswa Berikan Tanggapan Beragam
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dijalankan di lima sekolah di Palembang, termasuk di SD Negeri 25, dengan tujuan meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak. Menu yang disajikan dalam program ini meliputi makanan sehat seperti buncis, tahu, dan tempe.Kepala Dinas Pendidikan Palembang, Adrianus Amri, menjelaskan bahwa menu makanan serta takaran gizinya telah dirancang oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Untuk tingkat TK dan SD, porsi makanan bernilai Rp6.000, ditambah biaya transportasi dan operasional sebesar Rp5.000. Sementara untuk tingkat SMP, porsi makanan disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan bernilai Rp10.000.Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Dimulai di 26 Provinsi Mulai Hari Ini“Penyediaan makanan dilakukan oleh dapur umum yang diawasi langsung oleh BGN. Saat ini, dapur umum yang aktif beroperasi berada di wilayah Ilir Barat (IB) I. Sementara dapur umum di Sukarami dan Kalidoni akan mulai beroperasi dalam pekan depan,” jelas Adrianus.Ia juga menekankan bahwa penyediaan dapur umum telah ditentukan oleh BGN untuk memastikan kualitas makanan yang diberikan kepada siswa.Di sisi lain, tanggapan siswa terhadap menu MBG bervariasi. Gibran (9), salah seorang siswa, mengungkapkan kurang menyukai makanan seperti buncis, tahu, dan tempe yang menjadi bagian dari menu program ini.Pengemudi Ojek di Bali Diduga Perkosa dan Merampok Turis Asal China“Saya tidak suka tahu dan tempe, juga tidak suka buncis. Saya lebih suka sayur kangkung, ayam, atau ikan,” ujar Gibran.Berbeda dengan Gibran, sejumlah siswa lain seperti Queenza Elena (8) menyatakan bahwa mereka senang mencoba makanan sehat baru dari program ini.Program MBG ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung perkembangan gizi anak-anak sekolah di Palembang, meski perlu adanya adaptasi terhadap preferensi makanan anak-anak.***
Read More Grand Final Duta GenRe Kota Palembang 2024: DPPKB Dan Pemkot Palembang Sukses Gelar Acara Inspiratif, Hadirkan Generasi Muda Peduli Perencanaan Hidup
Sulistiyo. A Darmawan 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id -Pemerintah Kota Palembang bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) sukses menggelar acara Grand Final Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Palembang Acara yang berlangsung meriah di Grand Ballroom Grand Atyasa ini menjadi salah satu momen istimewa dalam rangkaian kegiatan untuk mendorong generasi muda Palembang agar lebih peduli terhadap pentingnya kehidupan yang terencana.Acara ini diselenggarakan dengan tujuan utama mengapresiasi para remaja yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi dalam menyebarkan nilai-nilai positif yang dibawa oleh program GenRe. Tidak hanya terbatas pada mereka yang telah tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi remaja lainnya untuk bergabung dan menjadi bagian dari perubahan positif di masyarakat.Fico Fachriza Klarifikasi Soal Kasus Dugaan PenipuanSelain itu, acara ini bertujuan melahirkan Role model atau panutan yang mampu mengajak remaja di Kota Palembang untuk lebih sadar akan pentingnya perencanaan kehidupan sejak dini, baik dalam hal pendidikan, kesehatan reproduksi, maupun kehidupan sosial.Malam grand final ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Penjabat Wali Kota Palembang, Bapak Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP., M.E., beserta istri, yang memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Kehadiran Kepala DPPKB Kota Palembang, Ibu Zanaria S.IP., M.Si., semakin mempertegas komitmen pemerintah dalam mendorong implementasi program GenRe secara luas. Dalam sambutannya, Bapak Dr. Cheka Virgowansyah menekankan pentingnya peran remaja sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Beliau juga mengapresiasi kreativitas dan semangat para peserta yang telah berjuang hingga mencapai babak final ini.Jembatan Ampera Ditutup Malam Tahun Baru, Ini Rekayasa Lalu LintasnyaSuasana malam itu dipenuhi antusiasme dari para peserta, pendukung, dan tamu undangan. Penampilan para finalis Duta GenRe yang memukau tidak hanya menunjukkan kepercayaan diri mereka, tetapi juga memperlihatkan pengetahuan mendalam tentang program GenRe dan pentingnya perencanaan masa depan. Mereka menjawab pertanyaan juri dengan tangkas dan menunjukkan pemahaman yang luar biasa terkait isu-isu seperti kesehatan reproduksi, pernikahan dini, dan upaya mencegah penyalahgunaan narkoba.Pada akhir acara, para pemenang Duta GenRe diumumkan dan diberikan penghargaan. Mereka akan menjadi perwakilan Kota Palembang dalam ajang serupa di tingkat provinsi maupun nasional. Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan semangat GenRe akan terus menginspirasi lebih banyak remaja untuk turut berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang cerah dan penuh perencanaan.***
Read More Mahasiswa Politeknik Sriwijaya Palembang Resmi Selesaikan Program Magang di PT. Lingkaran Sistem Intelektual
Padel M. Agam 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - PT. Lingkaran Sistem Intelektual terus berkomitmen dalam mendukung pengembangan generasi muda melalui berbagai program, termasuk program magang atau internship. Kali ini, mahasiswa dari Politeknik Sriwijaya Palembang yang telah menyelesaikan program magang di PT. Lingkaran Sistem Intelektual yang telah dimulai dari 15 Juli - 15 Oktober 2024.Pada Sabtu, 14 Desember 2024, PT. Lingkaran Sistem Intelektual menggelar acara penyerahan cinderamata dan sertifikat magang bagi mahasiswa dari Politeknik Sriwijaya Palembang yang telah menyelesaikan program magang. Melalui penyerahan tersebut, PT. Lingkaran Sistem Intelektual berharap agar para peserta magang ini dapat terus mengembangkan potensi mereka dan menjadi profesional yang siap menghadapi berbagai tantangan di dunia industri.PT Lingkaran Sistem Intelektual Salurkan Kebaikan melalui Program Lingkaran BerbagiProgram magang ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa, memperkenalkan mereka pada dunia industri, serta memperkuat keterampilan praktis yang mendukung pengembangan karier mereka di masa depan. Melalui program ini, PT. Lingkaran Sistem Intelektual berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan SDM yang berkualitas, guna memajukan industri teknologi di Indonesia.Dengan keberhasilan program magang ini, PT. Lingkaran Sistem Intelektual berharap dapat terus memperluas jangkauan program magangnya, sehingga lebih banyak mahasiswa dapat memperoleh kesempatan yang sama. Perusahaan juga berharap, melalui pengalaman yang diperoleh selama magang, mahasiswa dapat lebih siap dan percaya diri menghadapi tantangan dunia kerja setelah lulus, serta dapat berkontribusi secara positif bagi pembangunan bangsa.Fitur Meta AI Muncul di WhatsApp, Inovasi Canggih atau Ancaman bagi Privasi?PT. Lingkaran Sistem Intelektual berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan dan pengembangan generasi muda, demi menciptakan SDM unggul yang mampu berkontribusi dalam kemajuan industri teknologi di Indonesia.***
Read More Ibunda Lady Aurelia Minta Maaf Pasca Pemeriksaan Kasus Pemukulan Dokter Koas FK Unsri
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kasus pemukulan dokter koas FK Unsri, Lutfi, oleh sopir Lady Aurelia yang bernama Datuk terus menjadi perhatian publik. Sopir tersebut kini telah ditetapkan sebagai tersangka.Sementara itu, ibunda Lady Aurelia, Sri Meilina, turut menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polsek Ilir Timur II pada Senin (16/12/2024) hingga Selasa dini hari. Usai pemeriksaan, Sri Meilina sempat menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Lutfi dan keluarganya.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady Aurellia"Saya atas nama pribadi dan keluarga memohon maaf sebesar-besarnya kepada ananda Lutfi beserta kedua orang tuanya atas kejadian pemukulan yang dilakukan oleh sopir saya, Fadilah," ujar Sri Meilina dengan penuh penyesalan.Sri Meilina yang mengenakan masker tampak enggan berbicara panjang. Ia langsung kembali masuk ke kantor polisi setelah memberikan pernyataan singkat itu, menghindari pertanyaan pewarta mengenai kemungkinan bertemu keluarga Lutfi.Sri Meilina dan anaknya, Lady Aurelia, menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 11 jam. Keduanya tiba di Polsek Ilir Timur II pada Senin siang pukul 13.00 WIB, dan pemeriksaan baru selesai pada Selasa dini hari pukul 00.00 WIB.Kuasa hukum mereka, Titis Rachmawati dan Bayu Prasetya Andrinata, mengungkapkan bahwa penyidik mengajukan masing-masing 35 pertanyaan kepada Sri Meilina dan Lady. Pertanyaan tersebut berfokus pada kronologi kejadian serta penyebab terjadinya penganiayaan terhadap Lutfi."Pemeriksaan dilakukan terpisah atas permintaan penyidik, mengingat banyaknya media yang meliput dan kondisi klien kami yang sangat drop," ujar Titis.Orang Tua Protes Hadiah Lomba Dipotong, Murid SD ini Dikeluarkan dari SekolahBerbeda dengan ibunya, Lady Aurelia memilih keluar melalui pintu belakang kantor polisi untuk menghindari sorotan media. Ia terlihat berlari menuju sebuah mobil Pajero putih yang telah menunggu selama 30 menit sebelum pemeriksaan selesai. Kuasa hukum menyatakan bahwa klien mereka sepenuhnya kooperatif dalam proses hukum dan berharap kasus ini segera menemukan titik terang."Kami berharap penyelesaian kasus ini bisa segera tercapai, dengan status tersangka yang sudah jelas," tambah Titis.Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama menyangkut perlakuan terhadap dokter koas yang sedang menjalankan tugasnya. Proses hukum yang sedang berlangsung diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban penganiayaan.***
Read More Kasus Penganiayaan Dokter Koas: FK Unsri Istirahatkan Sementara Lady Aurellia dari Aktivitas Akademik
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) mengambil langkah serius menyikapi kasus penganiayaan terhadap M. Luthfi, seorang dokter koas, yang dilakukan oleh Fadillah alias Datuk, sopir keluarga Lady Aurellia Pramesti. Insiden ini terjadi pada Senin (16/12/2024) dan diduga berawal dari perselisihan antara Luthfi dan Lady.Sebagai langkah awal, FK Unsri memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas koas Lady Aurellia Pramesti. Sementara itu, Luthfi tengah menjalani proses pemulihan dari insiden penganiayaan tersebut.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady AurelliaWakil Dekan I Bidang Akademik FK Unsri, Prof. Dr. Irfannuddin, menjelaskan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menjaga situasi agar tetap kondusif."Lady diistirahatkan sementara dari aktivitas belajar. Namun, ini tidak berarti pembekuan statusnya. Keputusan ini sifatnya sementara dan belum ada ketetapan tertulis, hanya berupa penyampaian secara lisan," ujar Irfannuddin.Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya akan melalui mekanisme fakultas yang melibatkan telaah mendalam, rapat senat, serta pertimbangan dari Dewan Etika Fakultas."Belum ada keputusan final karena proses ini membutuhkan waktu," imbuhnya.Lebih lanjut, Irfannuddin mengungkapkan bahwa sistem penjadwalan koas yang dikelola oleh chief (ketua kelompok) menjadi salah satu pemicu konflik.“Dalam dinamika empat kelompok koas, fleksibilitas jadwal memang diperlukan, namun tetap harus sesuai prosedur. Dalam kasus ini, kami menyerahkan penjadwalan kepada chief untuk diatur dan kemudian disetujui oleh dosen pengampu,” jelasnya.Kasus Bullying Siswa SMP di Surabaya, Kekerasan Fisik hingga Ancaman dari Pihak SekolahIa menegaskan, baik Lady maupun Luthfi masih menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Unsri dan akan terus memberikan pendampingan untuk insiden yang telah terjadi."Secara akademik, kami tetap memberikan pendampingan. Namun, untuk sementara waktu, aktivitas belajar mereka dihentikan hingga situasi ini lebih jelas," pungkas Irfannuddin.***
Read More ALSA Local Chapter Universitas Sriwijaya Gelar ALSA Care and Legal Coaching Clinic 2024
Sulistiyo. A Darmawan 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id -Asian Law Students' Association (ALSA) Local Chapter Universitas Sriwijaya sukses menyelenggarakan ALSA Care and Legal Coaching Clinic (CLCC) 2024 dengan tema “Optimalisasi Sumber Daya Manusia Berkualitas: Langkah Nyata Menuju Pemerataan Mutu Pendidikan” dan tagline “Bridging Kesenjangan Pendidikan dengan Kekuatan Bahasa Inggris”.Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada tanggal 7 dan 8 Desember 2024, dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta keterampilan hukum di kalangan masyarakat.ALSA CLCC merupakan program kerja dari ALSA National Chapter Indonesia yang dilaksanakan oleh setiap local chapter. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan dua pilar ALSA, yaitu bertanggung jawab secara sosial dan terampil secara hukum, melalui sosialisasi, kampanye aksi sosial, serta seminar penyuluhan hukum.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady AurelliaPada hari pertama, kegiatan diadakan di SMA Negeri 4 Palembang, di mana ALSA LC Unsri berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk mengadakan English Study Club. Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa, dengan fokus pada pengembangan keterampilan menulis, berbicara, dan berpikir kritis. Siswa juga diberikan modul sebagai panduan dalam pembelajaran.Kegiatan ini diisi dengan pemaparan interaktif oleh Linda Septiani Sebianto, S.Hub.Int., yang menjelaskan pentingnya bahasa Inggris dan cara meningkatkan kualitas bahasa Inggris. Selain itu, lokakarya mengenai keterampilan menulis dan keterampilan berbicara di depan umum juga diadakan, di mana siswa mengajarkan cara membuat esai dan berdebatnya.Menghadapi Tantangan Digital, Perlukah Aturan Penggunaan Media Sosial untuk Anak-anak di Indonesia?Hari kedua merupakan Main Event yang dilaksanakan di Bank Mandiri Region II Sumatera 2. Kegiatan ini diisi dengan seminar oleh berbagai narasumber, termasuk Dra. Poniyem, M.Pd., Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, yang membahas tantangan dan peluang dalam pengembangan pendidikan bahasa Inggris di Sumatera Selatan. Seminar dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan M. Ardyan Rosydin Aulia Akbar dan Aldoson Peter Kong, yang berbagi perspektif siswa tentang perjalanan belajar bahasa Inggris.Kegiatan ini ditutup dengan Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta dalam memberikan argumen dan solusi terhadap permasalahan pendidikan bahasa Inggris. Selain itu, ALSA CLCC LC Unsri juga membuka donasi buku yang akan disalurkan kepada Rumah Cerdas Bumi Mas untuk mendukung peningkatan akses bacaan berkualitas di masyarakat.Melalui kegiatan ini, ALSA LC Unsri berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 4 mengenai pendidikan yang berkualitas.***
Read More Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady Aurellia
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kasus pemukulan seorang dokter koas bernama Luthfi oleh sopir keluarga seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) terus menjadi sorotan publik. Insiden yang terjadi di sebuah kafe di kawasan Demang Lebar Daun, Palembang, ini memicu viralnya tagar #AnakMama di media sosial, menyindir mahasiswi yang diduga menjadi penyebab utama kejadian tersebut.Korban, Luthfi, yang merupakan ketua mahasiswa koas Unsri, harus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara akibat luka lebam dan memar di wajah kirinya. Insiden ini bermula dari ketidakpuasan seorang mahasiswi bernama Lady Aurellia Pramesti terhadap jadwal jaga koas yang telah disusun oleh Luthfi.Orang Tua Protes Hadiah Lomba Dipotong, Murid SD ini Dikeluarkan dari SekolahMenurut kronologi yang beredar, Lady kerap mengeluh jadwal jaga tidak adil meski telah disetujui rekan-rekan lainnya. Ketidakpuasan ini mendorong Lady mengadukan masalah tersebut kepada ibunya, Sri Meilina. Dalam upaya menyelesaikan masalah, sang ibu mengundang Luthfi untuk bertemu di kafe.Namun, pertemuan tersebut berujung ricuh setelah sopir keluarga Lady, berinisial D, memukul Luthfi. Audi, kakak korban, mengungkapkan bahwa Luthfi masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka serius di wajahnya.“Kami masih syok. Adik saya sekarang dirawat di rumah sakit, dengan banyak lebam di wajah,” ujar Audi. Ia menambahkan bahwa Luthfi adalah perantau dari Jakarta yang tinggal bersama kerabatnya di Palembang.Setelah video penganiayaan viral, warganet mulai menyoroti latar belakang keluarga Lady. ibunda Lady Aurellia Pramesti, Sri Meilina, dikabarkan merupakan seorang pengusaha. Dia memiliki galeri batik tenun di Palembang sementara sang ayah bernama Dedy Mandarsyah, adalah seorang pejabat eselon II di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menjabat sebagai Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Dedy tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp9,4 miliar per 14 Maret 2024.Dua Bidan Ditangkap, Terlibat Kasus Tindak Pidana Perdagangan Bayi Sejak 2010Selain itu, warganet mengkritik perilaku Lady yang diduga justru menonton konser saat kasus ini mencuat. Dokter Hendracipta, yang memviralkan video penganiayaan, turut membandingkan Lady dengan mahasiswa koas lainnya yang juga berasal dari keluarga pejabat, namun tetap menjalankan tugas mereka dengan baik.Saat ini, pihak kepolisian tengah memeriksa sopir keluarga Lady yang diduga sebagai pelaku penganiayaan. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran agar tindakan serupa tidak terulang, sekaligus menunjukkan pentingnya penegakan hukum tanpa pandang bulu.***
Read More