"Dari laporan yang kami terima, korban keluar rumah sekitar pukul 14.00 WIB untuk pergi ke kebun. Biasanya beliau pulang sekitar pukul 16.30 WIB, namun hingga sore hari tidak kembali ke rumah," ujar Hifzon.
Kekhawatiran keluarga pun memicu pencarian oleh warga setempat. Tim gabungan yang terdiri atas puluhan warga akhirnya menemukan jasad Misni pada pukul 19.54 WIB di dalam kawasan hutan. Tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka parah di bagian tengkuk yang diyakini akibat gigitan harimau.
"Berdasarkan temuan di lapangan, jarak antara kebun kopi milik korban dan lokasi ditemukannya jenazah sekitar 1 kilometer. Dugaan kuat, korban diserang di area kebunnya, lalu diseret masuk ke dalam hutan," jelas Hifzon.
Tim medis dari Puskesmas Batu Brak telah memeriksa kondisi jasad korban dan mengonfirmasi luka-luka yang konsisten dengan serangan satwa liar.
Sebagai langkah pencegahan untuk menghindari konflik serupa, pihak Balai Besar TNBBS akan memasang kamera jebak (camera trap) di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini bertujuan untuk memantau pergerakan harimau sumatera di wilayah perbatasan hutan dan permukiman warga.
Viral Pelajar Jadi Korban Penganiayaan Brutal, Disiarkan Langsung di Instagram
Hifzon juga mengimbau masyarakat, khususnya mereka yang memiliki lahan pertanian atau kebun di sekitar kawasan hutan, untuk meningkatkan kewaspadaan serta tidak bekerja sendirian di lokasi yang berisiko.
“Kami minta masyarakat segera melapor ke pihak berwenang jika melihat tanda-tanda keberadaan satwa liar besar seperti harimau di sekitar wilayahnya, demi mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya,” tandasnya.***