Kenalan Yuk Dengan Kerajaan Sriwijaya, Pusat Peradaban Maritim Asia Tenggara!
Sulistiyo. A Darmawan 7 jam yang lalu
Lingkaran.id - Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar dan paling berpengaruh di Asia Tenggara pada masanya. Berdiri sekitar abad ke-7 Masehi, kerajaan ini berbasis di wilayah Palembang, Sumatera Selatan, dan memiliki kekuasaan yang meluas hingga ke Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, dan sebagian Kalimantan.Kejayaan Sriwijaya didukung oleh kemampuan militernya yang kuat, angkatan laut yang tangguh, serta kontrolnya atas jalur perdagangan internasional. Bukti keberadaan kerajaan ini tercatat dalam berbagai prasasti seperti Kedukan Bukit, Talang Tuo, dan prasasti dari kerajaan tetangga. Letak Geografis yang Strategis dan Pengaruhnya terhadap Perdagangan Sriwijaya memanfaatkan posisinya yang strategis di sepanjang Selat Malaka, salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia. Selat ini menjadi penghubung utama antara dunia Barat dan Timur, memungkinkan Sriwijaya untuk memonopoli perdagangan maritim. Kerajaan ini mendirikan pelabuhan-pelabuhan besar yang menjadi pusat transit barang dagangan dari India, Tiongkok, dan wilayah Nusantara lainnya. Dengan penguasaan atas Selat Malaka, Sriwijaya memungut bea dari kapal-kapal yang melintas, memperkuat ekonominya, sekaligus menjalin hubungan diplomatik dengan kekaisaran besar seperti Dinasti Tang di Tiongkok dan Kerajaan Chola di India.Deddy Corbuzier Marah Besar Soal Siswa Kritik Menu Makan Gratis, “Sekaya Apa Ente?”Komoditas Utama yang Diperdagangkan dan Jaringan Perdagangannya Komoditas andalan Sriwijaya mencakup emas, kapur barus, rempah-rempah, gading, dan hasil hutan lainnya. Barang-barang ini berasal dari berbagai daerah di Nusantara, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, sebelum diolah dan diperdagangkan. Jaringan perdagangan Sriwijaya meluas hingga ke Persia, Arab, India, dan Tiongkok, menjadikannya pusat ekonomi yang dinamis. Kekuatan ekonomi ini mendukung stabilitas kerajaan dan memperluas pengaruh politiknya di kawasan Asia Tenggara.Pengaruh Budaya Sriwijaya terhadap Masyarakat Nusantara Sebagai pusat pembelajaran agama Buddha, Sriwijaya menarik banyak biksu dan pelajar dari berbagai negara. Tokoh terkenal seperti I-Tsing, seorang biksu dari Tiongkok, pernah tinggal di Sriwijaya untuk mempelajari agama Buddha dan bahasa Sanskerta. Budaya Sriwijaya juga tercermin dalam seni arsitektur, sastra, dan tradisi masyarakat Nusantara. Peninggalan seperti Candi Muara Takus di Riau dan berbagai prasasti menunjukkan pengaruh agama Buddha yang kuat. Selain itu, sistem administrasi yang terorganisir dengan baik di Sriwijaya memberikan warisan penting bagi sistem pemerintahan di Nusantara.Fitur Wajah Mengungkap Status Sosial: Bisa Deteksi Wajah Orang Kaya dan MiskinPenemuan Arkeologis Terbaru dan Maknanya Penelitian arkeologi terus mengungkap bukti kejayaan Sriwijaya. Penemuan terkini di Sungai Musi, Palembang, meliputi artefak emas, perhiasan, dan perunggu yang menunjukkan kemewahan dan kekayaan kerajaan ini. Selain itu, penelitian di situs-situs seperti Bukit Siguntang dan Jambi juga mengungkapkan struktur pemukiman dan aktivitas perdagangan. Penemuan ini membantu memperjelas gambaran kehidupan sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat Sriwijaya, sekaligus mempertegas posisinya sebagai pusat peradaban maritim yang maju.Sriwijaya sebagai Inspirasi Masa Kini Kerajaan Sriwijaya adalah simbol kejayaan Nusantara yang patut dibanggakan. Warisannya tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah masa lalu tetapi juga menjadi inspirasi dalam mempromosikan potensi maritim Indonesia saat ini. Dengan belajar dari kejayaan Sriwijaya, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai poros maritim dunia, menghubungkan berbagai bangsa melalui perdagangan, budaya, dan kerja sama internasional.***
Read More