Warga Amankan dan Arak Pria Penipu Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia Keliling Kota
Warga Amankan dan Arak Pria Penipu Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia Keliling Kota
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial J diamankan oleh warga setelah diduga melakukan penipuan dengan modus menawarkan pekerjaan fiktif di PT Freeport Indonesia. Aksi tersebut sempat menghebohkan masyarakat setelah video penangkapan dan pengarakannya oleh warga beredar luas di media sosial pada Senin malam (3/11).Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tegal Kota, AKP Eko Setiabudi Pardani, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima penyerahan pelaku dari warga.Kasus Dugaan Kekerasan di Sekolah Dasar, Siswi Alami Pecah Pembuluh Darah di Mata“Benar, pria berinisial J telah diamankan dan kini kami masih melakukan pendalaman terhadap dugaan penipuan yang dilakukan,” jelasnya.Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui pelaku berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 4.750.000 dari sejumlah korban. Uang tersebut diklaim sebagai biaya administrasi agar korban bisa diterima bekerja di perusahaan tambang raksasa tersebut.“Seluruh uang diterima pelaku secara tunai,” tambah AKP Eko.Polisi juga telah memeriksa sekitar 40 orang korban yang mengaku telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku dengan harapan dapat direkrut oleh PT Freeport Indonesia. Para korban rata-rata mengaku tergiur oleh iming-iming gaji tinggi dan proses penerimaan kerja yang diklaim pelaku cepat serta tanpa tes rumit.Hingga saat ini, penyidik masih terus melakukan pendalaman untuk memastikan apakah terdapat pihak lain yang ikut terlibat dalam aksi penipuan tersebut. Polisi juga tengah menelusuri apakah pelaku sudah pernah melakukan aksi serupa di wilayah lain.Resmi! Gubernur Gratiskan Transportasi Umum bagi 15 Kelompok Masyarakat, Berikut GolongannyaKasus ini menjadi perhatian publik lantaran memperlihatkan bagaimana masyarakat semakin berani bertindak cepat terhadap dugaan penipuan, meski tetap diimbau agar menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.Pihak kepolisian mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap tawaran kerja yang meminta sejumlah uang atau mengatasnamakan perusahaan besar tanpa prosedur resmi. PT Freeport Indonesia sendiri selama ini hanya membuka lowongan melalui kanal resmi perusahaan dan tidak pernah menunjuk perorangan dalam proses rekrutmen.***
Read More
Pegadaian Gelar Penyerahan Hadiah Badai Emas 2025, 25 Nasabah Terima Emas hingga Paket Umroh
Pegadaian Gelar Penyerahan Hadiah Badai Emas 2025, 25 Nasabah Terima Emas hingga Paket Umroh
Lingkaran.id - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya melalui Badai Emas Pegadaian 2025. Untuk periode pengumpulan poin dari bulan Mei hingga Agustus lalu, pengundian Badai Emas Periode 1 resmi diselenggarakan di The Gade Tower Jakarta, pada Rabu (24/9).Pemimpin Wilayah III Sumbagsel Novryandi menyampaikan bahwa program Badai Emas dipersembahkan sebagai bentuk apresiasi Pegadaian kepada seluruh 'Sahabat Pegadaian', sebutan khusus bagi nasabah setia Pegadaian. Program ini sekaligus menjadi pendorong utama pemanfaatan layanan digital Pegadaian melalui aplikasi.Apresiasi Duta GenRe dan Jambore Ajang Kreativitas (ADUJAK) GenRe Sumatera Selatan Tahun 2025"Bagi kami kepuasan dan kenyamanan Sahabat Pegadaian adalah prioritas. Sebagai apresiasi atas loyalitas dan kepercayaan yang diberikan, kami kembali menghadirkan Badai Emas Pegadaian 2025 dengan total 25 pemenang sudah di dapatkan untuk 1 Periode yang berhak menerima hadiah, mulai dari smartphone, emas batangan, kendaraan niaga, tablet hingga paket umroh. Dan tidak hanya itu, untuk periode 2 nanti juga akan diundi grand prize berupa Tabungan Emas 1 kilogram dan paket Haji Plus," ujar Novryandi dalam keterangan, Minggu, (2/11/2025).Lebih lanjut, Novryandi memaparkan bahwa nasabah dapat mengikuti program Badai Emas Pegadaian 2025 dengan menukar poin pada aplikasi Pegadaian Digital menjadi kupon undian berdasarkan hadiah yang dipilih, sementara khusus bagi nasabah Pegadaian Syariah bisa langsung mendapatkan tiket hadiah setelah bertransaksi."Program ini berlaku secara nasional, jadi nasabah Pegadaian di seluruh Indonesia berhak untuk mengikuti program ini sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, " ujar Novryandi.Penyerahan hadiah di serahkan langsung oleh Pemimpin Wilayah III Sumbagsel pada minggu 2 November 2025 di PTC Mall Palembang yang bertepatan dengan penutupan Festival Tring! Dan dalam sambutan nya Novryandi mengungkapkan bahwa seluruh proses pengundian Badai Emas 2025 dilakukan secara sah dan terverifikasi dan pada hari ini kita lakukan penyerahan secara langsung kepada nasabah yang berhak menerima Badai Emas Tahap I Tahun 2025. Pengundian tersebut disaksikan langsung oleh Kementerian Sosial, Dinas Sosial, dan notaris. Selain itu, dia menegaskan bahwa program ini tidak memungut biaya apapun.Jangan Ketinggalan! MagangHub Kemnaker Batch 2 2025 Dibuka Hari Ini, Ada Uang Saku dan Sertifikat Resmi"Program Badai Emas Pegadaian ini tidak memungut biaya apapun, termasuk pajak dan biaya pengiriman menjadi tanggung jawab Pegadaian, jadi kami mohon agar seluruh masyarakat hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pegadaian, atau mengaku sebagai perwakilan Pegadaian dan meminta biaya. Pengumuman pemenang badai emas dapat dilihat di instagram resmi @sahabatpegadaian," sambungnya.Informasi lengkap seputar program Badai Emas Pegadaian 2025 dapat diakses melalui situs https://sahabat.pegadaian.co.id, dan media sosial resmi Pegadaian.Dengan demikian, Program Badai Emas Pegadaian Tahun 2025 diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi seluruh nasabah untuk terus meningkatkan transaksi digital, sekaligus menjadi bentuk apresiasi atas kepercayaan memanfaatkan produk gadai, pembiayaan non-gadai dan layanan Bank Emas dari PT Pegadaian.***
Read More
Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk Negeri
Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk Negeri
Lingkaran.id - Generasi Digital Intelektual (GDI) melakukan audiensi bersama dr. Hj. Ratu Tenny Leriva, M.M., pada 25 Oktober 2025. Dalam suasana penuh kehangatan dan semangat kolaborasi. Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi GDI untuk memperkuat sinergi dalam upaya mewujudkan visi besar Digitalisasi untuk Negeri.Dalam audiensi itu, dr. Hj. Ratu Tenny Leriva menyambut hangat kehadiran tim GDI dan menyampaikan dukungannya terhadap berbagai program yang berfokus pada peningkatan literasi digital, literasi finansial, serta kesehatan mental di kalangan generasi muda.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifIa menilai ketiga aspek tersebut sangat relevan dengan tantangan era digital saat ini, di mana kemampuan mengelola informasi, keuangan, dan kesehatan mental menjadi kunci dalam membentuk masyarakat yang tangguh dan produktif.“Saya sangat mengapresiasi inisiatif GDI yang tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga pada keseimbangan antara literasi digital, finansial, dan kesehatan mental. Ini adalah langkah nyata untuk membangun generasi yang cerdas secara digital dan kuat secara emosional,” ujar dr. Ratu Tenny Leriva.Duta Digital GDI Hadiri Talkshow RRI Palembang: Siap Wujudkan Ekosistem Digital yang Sehat dan BeretikaSementara itu, perwakilan dari GDI menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dan dukungan yang diberikan. Pihaknya menegaskan bahwa GDI akan terus mendorong berbagai kegiatan edukatif dan inovatif yang berorientasi pada pembangunan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperluas jaringan kolaborasi antara GDI dan para pemangku kepentingan, baik dari sektor pemerintahan, akademisi, maupun komunitas, dalam menciptakan masa depan digital yang lebih cerdas dan berdaya saing tinggi.***
Read More
Oknum Polisi Bunuh Dosen, Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV dan Curi Harta Korban
Oknum Polisi Bunuh Dosen, Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV dan Curi Harta Korban
Lingkaran.id - Kasus pembunuhan terhadap seorang dosen perempuan di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, akhirnya terungkap. Pelakunya ternyata seorang anggota kepolisian aktif berinisial WLD alias Waldi (22), yang berdinas di Polres Tebo. Ia tega menghabisi nyawa Erni Yuniati (37), dosen di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAK SS) Muara Bungo, dalam aksi keji yang direncanakannya dengan licik.Berdasarkan hasil penyelidikan, Waldi menggunakan wig atau rambut palsu saat keluar masuk rumah korban untuk menyamarkan identitas dan mengelabui kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Dengan penampilan gondrong palsu, ia berhasil menghindari kecurigaan warga.Viral Video Istri Kades Pamer Tumpukan Uang, Berikut Sumber Kekayaan Sang SuamiKapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, mengungkapkan detail ini saat konferensi pers pada Minggu (2/11/2025), sebagaimana disiarkan melalui siaran langsung di media sosial.“Dari rekaman CCTV dan keterangan warga, pelaku tampak gondrong karena mengenakan wig. Ini menjadi petunjuk penting dalam proses penyelidikan,” jelas Natalena.AKBP Natalena menjelaskan, keberhasilan mengungkap kasus ini merupakan hasil kerja cepat tim gabungan Intel Polres Bungo, Polres Tebo, dan fungsi kepolisian lain di wilayah sekitar. Berkat koordinasi intensif, pelaku berhasil diidentifikasi hanya dalam waktu singkat setelah penemuan jasad korban.“Kami bergerak cepat dan berkoordinasi lintas satuan untuk memastikan pelaku segera terungkap. Ini hasil kerja keras seluruh tim,” ujarnya.Setelah diperiksa secara intensif, WLD mengakui perbuatannya. Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pembunuhan diduga berkaitan dengan hubungan asmara. Waldi diketahui pernah menjalin kedekatan dengan korban, namun hubungan tersebut berakhir. Saat pelaku mencoba kembali mendekati korban, ajakannya ditolak hingga memicu emosi dan berujung tragis.Peristiwa ini pertama kali menggemparkan warga Perumahan Al-Kausar 7, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, pada Sabtu (1/11/2025) sore.Korban ditemukan tak bernyawa di kamar tidurnya dalam kondisi tertutup sarung dan sebagian tubuhnya masih berpakaian. Penemuan itu berawal dari kekhawatiran rekan-rekan korban di kampus, lantaran EY tidak hadir mengajar selama dua hari dan tidak merespons panggilan telepon.Kepala kampung setempat, Madin Maulana, menuturkan bahwa rekan korban mendatangi rumahnya bersama warga sekitar. Setelah rumah dibuka paksa, mereka menemukan jasad korban terbujur kaku di atas tempat tidur.“Saat pintu dibuka, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Wajahnya tertutup bantal,” ungkap Madin.Warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Tim Inafis Polres Bungo segera melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah ke RSUD H. Hanafie untuk pemeriksaan forensik.Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik dr. Sepriadi dari RSUD H. Hanafie, ditemukan sejumlah luka mencurigakan di tubuh korban.“Ada lebam di seluruh wajah, benjolan besar di kepala bagian belakang berukuran sekitar 13 x 10 sentimeter, serta memar di bahu kanan dan kiri,” jelasnya.Selain itu, terdapat luka di area leher yang diduga akibat benturan benda tumpul, serta indikasi adanya kekerasan seksual, ditandai dengan cairan pada area organ intim korban.Dari kondisi fisik dan tanda-tanda pembusukan, korban diperkirakan telah meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan.Setelah membunuh korban, Waldi melarikan diri dengan membawa sejumlah barang milik korban, antara lain mobil Honda Jazz warna putih, motor Honda PCX, perhiasan emas, dan ponsel pribadi milik korban.Polisi kemudian menemukan mobil korban di wilayah Kabupaten Tebo, tak jauh dari tempat tinggal pelaku, lengkap dengan sebagian perhiasan di dalamnya. Sedangkan motor PCX korban ditemukan di RSUD H. Hanafie Muara Bungo.Barang-barang tersebut kini telah diamankan sebagai alat bukti untuk memperkuat proses penyidikan. Kapolres Bungo menegaskan, tidak ada perlakuan khusus terhadap pelaku meski ia merupakan anggota kepolisian.“Penegakan hukum tetap objektif dan profesional. Tidak ada yang ditutupi, semuanya kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKBP Natalena.Ia juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan kabar yang belum terverifikasi dan menyerahkan seluruh informasi resmi kepada pihak kepolisian.“Kami terbuka, silakan media konfirmasi langsung kepada kepolisian agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi,” imbau Kapolres.Pegadaian Festival Tring! 2025 #mulaidaritring! Ajak Masyarakat Wujudkan Masa Depan Finansial CerdasDi mata warga sekitar, Erni Yuniati dikenal sebagai sosok pendiam dan ramah. Ia tinggal seorang diri di rumahnya di Perumahan Al-Kausar dan jarang berinteraksi dengan tetangga karena kesibukannya sebagai dosen. Ketua lingkungan, Madin Maulana, menuturkan bahwa korban tidak pernah memiliki masalah dengan warga.“Beliau orangnya sopan dan baik. Kami semua terkejut dengan kejadian ini,” ujarnya lirih.Kasus pembunuhan ini masih terus dikembangkan oleh penyidik Polres Bungo dan Polda Jambi untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam peristiwa tragis tersebut.***
Read More
Pasutri Saling Laporkan dan Sama-sama Dipenjara, Kisah Rumah Tangga Berujung Ironi
Pasutri Saling Laporkan dan Sama-sama Dipenjara, Kisah Rumah Tangga Berujung Ironi
Lingkaran.id - Perselisihan rumah tangga antara pasangan suami istri (pasutri) di Kota Ternate, Maluku Utara, berakhir dengan kisah yang tak biasa. Setelah saling melaporkan atas dugaan perselingkuhan dan kekerasan, keduanya kini harus menjalani masa hukuman bersama di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Ternate.Pasangan tersebut masing-masing berinisial DG alias Dio, seorang pengusaha mini soccer di Ternate, dan FV alias Vivi, istrinya. Keduanya dieksekusi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Ternate pada Jumat (31/10/2025), berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Maluku Utara yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Kepala Seksi Intelijen Kejari Ternate, Aan Syaeful Anwar, membenarkan proses eksekusi tersebut.Diduga Tak Ada Petugas Jaga, Wanita Hamil Gagal Mendapat Pertolongan di Puskesmas“Benar, hari ini telah dilaksanakan eksekusi terhadap kedua terpidana berdasarkan putusan hakim yang sudah inkracht,” ujarnya.“Keduanya dijatuhi hukuman pidana penjara selama tiga bulan,” tambah Aan.Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Pengamanan Rutan Kelas IIB Ternate, Saifullah Fadel, yang memastikan kedua terpidana telah resmi ditahan di rutan tersebut.“Benar, mereka telah diserahkan oleh pihak Kejaksaan Negeri Ternate dan mulai menjalani masa tahanan hari ini,” kata Saifullah.Kisah hukum antara suami istri ini bermula pada tahun 2024, ketika Vivi (FV) melaporkan Dio (DG) ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku Utara atas dugaan perselingkuhan pada Oktober 2024. Tak lama berselang, Dio pun membuat laporan balasan terhadap Vivi dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).Heboh! Warung Bakso Ternyata Non Halal, Mengandung Daging BabiProses hukum berjalan panjang hingga akhirnya berujung pada putusan pengadilan yang menyatakan keduanya bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama tiga bulan.Kasus ini menjadi sorotan publik karena dinilai unik dan ironis  pasangan yang dulunya hidup bersama kini harus berbagi ruang tahanan, bukan sebagai suami istri, melainkan sebagai dua orang terpidana dalam kasus yang saling menjerat satu sama lain.***
Read More
Menkeu Purbaya Tegaskan Impor Ilegal Pakaian Tak Boleh Dibiarkan, Rugikan Industri Lokal
Menkeu Purbaya Tegaskan Impor Ilegal Pakaian Tak Boleh Dibiarkan, Rugikan Industri Lokal
Lingkaran.id -  Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa praktik impor pakaian ilegal harus diberantas karena dapat memberikan dampak serius terhadap keberlangsungan industri dalam negeri, terutama sektor tekstil dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Purbaya menjelaskan, maraknya produk impor ilegal yang dijual dengan harga sangat murah bukan hanya mengancam pelaku usaha lokal, tetapi juga melemahkan daya saing industri nasional.Viral Video Istri Kades Pamer Tumpukan Uang, Berikut Sumber Kekayaan Sang Suami“Masuknya barang-barang ilegal dengan harga tak wajar dapat menekan produksi dalam negeri dan mengganggu ekosistem industri nasional,” ujarnya tegas.Pernyataan tersebut disampaikan Purbaya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di area tempat penimbunan pabean Cikarang, Jawa Barat, pada Jumat (31/10/2025). Dalam kesempatan itu, ia secara langsung meninjau sejumlah kontainer berisi pakaian bekas yang sebelumnya berhasil diamankan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.Tak hanya memeriksa barang bukti, Menkeu juga berdialog dengan petugas Bea dan Cukai untuk mendapatkan penjelasan mendetail mengenai proses penindakan serta upaya pengawasan yang dilakukan di lapangan. Ia turut mengapresiasi langkah cepat aparat dalam menggagalkan upaya penyelundupan yang dinilai merugikan negara serta pelaku industri tekstil dalam negeri.Ribuan Buruh dan Guru Turun ke Jalan, Tuntut Kenaikan Upah dan Keadilan Profesi Demo Nasional Warnai Jakarta Hari Ini“Pemerintah akan terus memperketat pengawasan di jalur masuk barang impor agar praktik ilegal seperti ini tidak terus berulang,” kata Purbaya.Sidak tersebut merupakan bagian dari langkah strategis Kementerian Keuangan dalam memperkuat koordinasi lintas lembaga untuk menekan peredaran barang impor ilegal yang semakin marak di pasar domestik. Pemerintah berkomitmen menegakkan aturan demi menjaga iklim usaha yang sehat dan adil bagi seluruh pelaku industri nasional.***
Read More
Kasus Dugaan Kekerasan di Sekolah Dasar, Siswi Alami Pecah Pembuluh Darah di Mata
Kasus Dugaan Kekerasan di Sekolah Dasar, Siswi Alami Pecah Pembuluh Darah di Mata
Lingkaran.id - Seorang siswi Sekolah Dasar Negeri 150 Sungai Tenang, Kecamatan Gandus, Palembang, mengalami luka memar di area sekitar mata yang diduga akibat kekerasan fisik. Kejadian ini dialami oleh Fatiyah, siswi sekolah dasar tersebut, dan menjadi perhatian setelah ibunya, Erna yang akrab disapa Bi Erna menemukan kondisi sang anak dalam keadaan mengenaskan saat menjemputnya dari sekolah pada Senin, 27 Oktober 2025.Menurut penuturan Bi Erna, siang itu ia datang seperti biasa untuk menjemput putrinya. Namun, ia terkejut melihat kedua mata Fatiyah memerah dan tampak lebam di sekelilingnya.Resmi! Gubernur Gratiskan Transportasi Umum bagi 15 Kelompok Masyarakat, Berikut Golongannya“Saya langsung panik dan bertanya kepada guru di kelasnya tentang apa yang terjadi. Tapi jawabannya hanya, ‘bukan saya,’ dan guru lain bilang tidak tahu,” ungkapnya.Beberapa guru bahkan sempat memberikan dugaan bahwa kondisi itu disebabkan oleh efek main handphone. Namun, menurut Bi Erna, penjelasan tersebut tidak masuk akal karena Fatiyah sangat jarang menggunakan ponsel.“Lukanya jelas seperti kena benda tumpul, bukan karena mata lelah,” ujarnya.Saat hendak melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak berwajib, Bi Erna justru menerima respons yang membuatnya gentar. Salah satu guru, kata dia, menasihati agar tidak menuduh sembarangan karena bisa berujung pada laporan balik. Ketakutan itu diperparah oleh ketiadaan bukti seperti rekaman CCTV maupun saksi dari para murid, yang seluruhnya mengaku tidak tahu-menahu tentang kejadian yang menimpa Fatiyah.Lebih memilukan lagi, sejak kejadian itu, Fatiyah mengalami trauma berat. Setiap kali ditanya siapa yang memukul atau bagaimana matanya bisa terluka, gadis kecil itu hanya diam, lalu menangis atau berlari ketakutan.Keesokan harinya, Selasa 28 Oktober 2025, Fatiyah dibawa ke Rumah Sakit Bunda untuk menjalani pemeriksaan medis. Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pembuluh darah di area sekitar mata Fatiyah pecah diduga akibat benturan keras atau pukulan benda tumpul. Hingga 2 November, kedua matanya masih tampak merah dan terasa nyeri meskipun telah diberi obat.“Kalau siang dia masih bisa bermain, tapi setiap malam selalu menangis kesakitan,” tutur Bi Erna dengan mata berkaca-kaca. Pihak keluarga kini berharap agar kasus ini mendapat perhatian serius dari pihak berwenang.Karyawan Universitas Tewas Diduga Bunuh Diri dengan Melompat dari Lantai 6 Gedung Kampus“Saya cuma ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anak saya. Saya hanya orang kecil, tapi saya mohon keadilan,” ucap Bi Erna lirih.Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun dinas pendidikan terkait dugaan kekerasan terhadap siswi SD tersebut.***
Read More
Diduga Tak Ada Petugas Jaga, Wanita Hamil Gagal Mendapat Pertolongan di Puskesmas
Diduga Tak Ada Petugas Jaga, Wanita Hamil Gagal Mendapat Pertolongan di Puskesmas
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita hamil datang ke Puskesmas di wilayah Kota Semarang pada tengah malam tanpa menemukan satu pun petugas jaga, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.Dalam unggahan video berdurasi singkat yang dibagikan oleh akun TikTok @feedgramindo pada Rabu (29/10/2025), tampak suasana Puskesmas Karangmalang, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, dalam kondisi gelap dan sepi.Heboh! Warung Bakso Ternyata Non Halal, Mengandung Daging BabiPria yang merekam video tersebut mengatakan bahwa ia datang bersama seorang ibu hamil untuk meminta pertolongan medis, namun tidak menemukan seorang petugas pun di lokasi.“Hari ini Selasa jam 00.30 kurang lebih, masuk ke UGD Puskesmas Karangmalang, tidak ada petugas sama sekali,” ujar pria tersebut dalam rekamannya.“Kosong semua, membawa ibu-ibu mau melahirkan tapi tidak ada petugas,” lanjutnya.Dalam video tersebut, sang perekam bahkan menelusuri ruang UGD dan lorong puskesmas yang tampak lengang tanpa aktivitas. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama suami dari wanita hamil tersebut sudah berkeliling hingga tiga kali mencari petugas, namun hasilnya nihil. Suasana semakin memanas ketika terdengar suara sang suami yang kecewa berat.“Saya bawa ibu hamil, tapi enggak ada pegawainya! Mereka makan gaji buta!” ujarnya lantang.Akhirnya, keluarga memutuskan untuk kembali ke mobil dan membawa sang ibu hamil ke puskesmas lain yang masih melayani pasien.Video tersebut sontak menuai beragam komentar dari warganet. Ada yang mengkritik keras pelayanan publik, namun ada pula yang memberikan pembelaan dengan menyebutkan bahwa petugas puskesmas bisa saja berada di ruang bersalin atau sedang beristirahat. Sejumlah komentar warganet menyoroti perlunya evaluasi terhadap sistem jaga malam di puskesmas.“Pemerintah tolong turun tangan masalah ini,” tulis akun @hndy****.Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Puskesmas Karangmalang mengenai kronologi lengkap kejadian tersebut.Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam, menjelaskan bahwa jam operasional puskesmas di Kota Semarang umumnya berlangsung dari pukul 07.00 hingga sore hari. Namun, ada beberapa puskesmas yang melayani hingga pukul 21.00 malam, seperti Puskesmas Srondol dan Ngesrep.“Tidak semua puskesmas buka 24 jam. Hanya beberapa saja yang memiliki layanan rawat inap dan UGD malam hari,” jelasnya.Fenomena serupa ternyata juga pernah terjadi di wilayah lain. Sebelumnya, sebuah video dari Puskesmas Salo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, juga viral karena menampilkan seorang pasien pria yang tidak mendapat pelayanan medis saat datang dini hari.Keluarga pasien bernama Fika mengaku membawa ayahnya yang tengah muntah-muntah dan mengalami sakit perut hebat sekitar pukul 04.00 WITA. Namun, saat tiba di puskesmas, gedung tampak gelap dan pintu utama terkunci dengan penghalang besi.“Saya mengetuk beberapa kali tapi tidak ada yang menyaut. Bapak sudah lemas kesakitan tapi tidak ada orang melayani,” ujarnya.Ayah Pembuat Video Deepfake Siswa SMAN 11 Semarang Ternyata Anggota Polri, Polda Jateng Tegaskan Penanganan Kasus Tetap ProfesionalSetelah menunggu hampir satu jam tanpa hasil, Fika akhirnya membawa ayahnya ke RS Khadijah tanpa surat rujukan dari puskesmas. Menanggapi kejadian itu, Kepala Puskesmas Salo, dr. A. Ery Nurnawati, menyampaikan permohonan maaf dan mengakui adanya kelalaian dari petugas jaga.“Kami mohon maaf atas kejadian ini. Barangkali petugas tidak mendengar karena kelelahan setelah seharian bekerja,” ujarnya.Ery menambahkan bahwa pintu UGD memang terkunci pada malam hari untuk alasan keamanan, mengingat sebelumnya pernah terjadi insiden orang mabuk dan ODGJ masuk ke puskesmas pada waktu malam.Sebagai langkah perbaikan, pihaknya berencana memasang bel khusus di depan UGD agar pasien yang datang pada malam hari bisa memanggil petugas dengan mudah.“Ini menjadi evaluasi kami agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkasnya.***
Read More
Karyawan Universitas Tewas Diduga Bunuh Diri dengan Melompat dari Lantai 6 Gedung Kampus
Karyawan Universitas Tewas Diduga Bunuh Diri dengan Melompat dari Lantai 6 Gedung Kampus
Lingkaran.id - Suasana kampus Universitas Widyatama Bandung mendadak gempar setelah seorang karyawan ditemukan tewas di lingkungan kampus pada Selasa (28/10/2025) malam. Korban diketahui bernama Rahmat Permana (49), warga Desa Sukatani, Kecamatan Hatur Wangi, Kabupaten Cianjur. Ia diduga melakukan aksi bunuh diri dengan cara melompat dari lantai enam salah satu gedung universitas tersebut.Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB di Gedung B, area Food Court Universitas Widyatama, yang beralamat di Jalan Cikutra No. 20A, Kelurahan Sukapada, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Warga kampus dan petugas keamanan langsung berhamburan setelah mendengar suara keras yang berasal dari arah gedung tersebut.BKN Batalkan Kelulusan PPPK Paruh Waktu Tahun Anggaran 2024/2025Menurut keterangan Kasi Humas Polrestabes Bandung, AKP Nurinda, korban diduga melakukan tindakan nekat itu seorang diri.“Korban diketahui bernama Rahmat Permana, karyawan Universitas Widyatama dan warga Cianjur. Dari hasil pemeriksaan awal, korban diduga kuat melakukan percobaan bunuh diri,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (30/10).Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh seorang petugas kebersihan (office boy) yang tengah bertugas di sekitar lokasi kejadian. Saksi tersebut menemukan tubuh korban sudah tergeletak dalam kondisi tidak bernyawa di halaman bawah gedung.“Setelah mendapatkan laporan, tim Inafis Polrestabes Bandung bersama satu unit ambulans PMI tiba di lokasi sekitar pukul 21.25 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” terang AKP Nurinda.Dari hasil pemeriksaan sementara, petugas menemukan sejumlah luka serius di tubuh korban. Luka-luka tersebut di antaranya terdapat di bagian pinggul belakang yang patah, lutut dan pergelangan kaki kiri, kening, serta siku kiri yang juga mengalami patah tulang. Luka-luka tersebut konsisten dengan indikasi jatuh dari ketinggian.Setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi awal, jenazah korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, termasuk visum guna memastikan penyebab pasti kematian.Duel Siswa SMK Diduga Dipicu Saling Ejek di Media Sosial, Sekolah Lakukan PembinaanHingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan motif di balik dugaan aksi bunuh diri tersebut. Aparat juga berkoordinasi dengan pihak kampus Universitas Widyatama guna mendapatkan keterangan tambahan terkait keseharian dan kondisi psikologis korban sebelum peristiwa tragis itu terjadi.Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama di lingkungan akademik Universitas Widyatama, yang dikenal sebagai salah satu kampus swasta ternama di Bandung. Pihak universitas disebut telah memberikan dukungan kepada keluarga korban dan berjanji akan membantu proses penanganan hingga tuntas.***
Read More
Resmi! Gubernur Gratiskan Transportasi Umum bagi 15 Kelompok Masyarakat, Berikut Golongannya
Resmi! Gubernur Gratiskan Transportasi Umum bagi 15 Kelompok Masyarakat, Berikut Golongannya
Lingkaran.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, resmi menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 Tahun 2025 yang mengatur tentang layanan angkutan massal gratis bagi sejumlah kelompok masyarakat di ibu kota. Kebijakan ini menjadi langkah strategis dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif, efisien, dan berkeadilan sosial bagi seluruh lapisan warga Jakarta.Dalam beleid tersebut dijabarkan 15 golongan masyarakat yang berhak menikmati layanan transportasi gratis, mencakup Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Selain itu, Pergub juga mengatur secara rinci syarat dan mekanisme pendaftaran bagi warga yang ingin memperoleh fasilitas tersebut.CSR Tak Pernah Jalan, Diduga Uang Ratusan Juta Mengalir ke Rekanan DPRMenurut Gubernur Pramono, kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, meningkatkan mobilitas warga, serta mendorong penggunaan transportasi umum yang ramah lingkungan.“Transportasi publik gratis ini bukan sekadar fasilitas, tetapi bentuk kehadiran pemerintah dalam memastikan setiap warga memiliki hak yang sama untuk beraktivitas dengan mudah dan terjangkau,” ujarnya dalam keterangan tertulis.Berikut 15 golongan warga yang berhak mendapatkan layanan transportasi umum gratis di Jakarta berdasarkan Pergub Nomor 33 Tahun 2025:Peserta didik pemegang Kartu Jakarta Pintar Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU)Penerima bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi anakPenghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa)Tim penggerak PKK dan kelompok PKKPegawai PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Perorangan) serta pegawai non-ASN Pemprov DKI JakartaASN aktif dan pensiunan PNS Pemerintah Provinsi DKI JakartaPenyandang disabilitasPenduduk lanjut usia (lansia)Veteran Republik IndonesiaKaryawan swasta pemegang Kartu Pekerja Jakarta (KPJ)Pendidik dan tenaga kependidikan di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)Penjaga rumah ibadah, termasuk masjid, gereja, vihara, dan puraPenduduk Kabupaten Administrasi Kepulauan SeribuJuru pemantau jentik, pengurus karang taruna, dasawisma, dan pengurus posyanduAnggota TNI dan PolriWarga dari kelompok tersebut nantinya harus melakukan pendaftaran dan verifikasi data melalui sistem yang telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Setelah proses validasi selesai, warga akan memperoleh kartu atau identitas digital yang dapat digunakan untuk mengakses layanan Transjakarta, MRT, maupun LRT tanpa dikenakan biaya.Dari ‘Lapor Pak Purbaya’ ke Aksi Nyata: Mengapa Publik Mulai Percaya Lagi pada Kementerian KeuanganKebijakan ini disambut positif oleh masyarakat, terutama kalangan pelajar dan pekerja non-ASN yang selama ini mengandalkan transportasi umum sebagai sarana utama mobilitas harian. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memastikan bahwa penerapan layanan gratis ini akan tetap memperhatikan efisiensi operasional dan keberlanjutan sistem transportasi publik.Dengan diberlakukannya Pergub Nomor 33 Tahun 2025, Jakarta diharapkan semakin maju sebagai kota modern yang inklusif, di mana transportasi publik tidak hanya menjadi moda mobilitas, tetapi juga simbol pemerataan dan keadilan sosial di tengah masyarakat ibu kota.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik