Putri Wakil Ketua DPRD Diduga Kuasai 41 Dapur MBG, BGN Beri Penjelasan Resmi
Putri Wakil Ketua DPRD Diduga Kuasai 41 Dapur MBG, BGN Beri Penjelasan Resmi
Lingkaran.id - Nama Yasika Aulia Ramadhani, putri dari Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Yasir Machmud, kembali menjadi sorotan publik setelah ramai diberitakan bahwa dirinya diduga menguasai 41 dapur pengelolaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Sulawesi Selatan. Isu tersebut langsung memancing perdebatan dan kritik di media sosial.Menanggapi viralnya pemberitaan tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memberikan klarifikasi mengenai proses pengajuan dan verifikasi dapur MBG.Perkembangan Sidang KIP Soal Ijazah Jokowi: Polda Metro Jaya Jelaskan Status Dokumen ArsipDadan menjelaskan bahwa sistem pengajuan SPPG (Surat Pengesahan Penyelenggara Gizi) dilakukan melalui portal resmi berbasis profesionalisme dan evaluasi dokumen.“BGN tidak mengenal siapa yang mengajukan karena semuanya berbasis portal. Verifikasi dilakukan sesuai standar profesional dan kelengkapan dokumen. Kami juga sudah menerapkan pembatasan jumlah SPPG per yayasan, kecuali bagi yang berafiliasi langsung dengan institusi,” ujar Dadan, Senin (17/11/2025). Meski demikian, ia tetap mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam program MBG, termasuk Yasika.“BGN mengucapkan terima kasih kepada siapapun, termasuk Yasika Aulia Ramadhany, yang berinvestasi dan ikut menjadi pejuang merah putih untuk menyukseskan MBG dalam waktu singkat,” tambahnya.Wakil Ketua BGN, Nanik S Deyang, juga memberikan pernyataan terkait polemik tersebut. Ia mengaku telah melakukan pengecekan langsung terhadap data yang beredar.“Saya cek ke internal, ke tim yang melakukan verifikasi, dan memang benar ada 41 dapur yang terdaftar,” ujar Nanik.Menurut Nanik, dapur-dapur tersebut terdaftar bukan hanya atas nama satu lembaga, melainkan menggunakan beragam nama yayasan.“Dengan nama yayasan yang berbeda-beda,” pungkasnya.Harga Bitcoin Anjlok! BTC ke USD Turun Drastis, Apa Pemicu Utamanya?Meski BGN telah menjelaskan mekanisme yang berlaku, isu keterlibatan putri pejabat daerah dalam jumlah besar pengelolaan MBG masih memicu tanya publik. Netizen mempertanyakan transparansi, pemerataan, dan potensi konflik kepentingan dalam program nasional yang tengah berjalan tersebut.Namun hingga kini, BGN menyatakan bahwa seluruh proses tetap berjalan sesuai regulasi, dan setiap pemohon diperlakukan sama berdasarkan kelengkapan administrasi dan kesesuaian persyaratan.***
Read More
Guru PPPK Kelulusan Baru Tewas di Kamar Kos Tanpa Busana dengan Tangan dan Kaki Terikat
Guru PPPK Kelulusan Baru Tewas di Kamar Kos Tanpa Busana dengan Tangan dan Kaki Terikat
Lingkaran.id -  Warga Desa Sinar Kedaton, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), digemparkan dengan penemuan jasad seorang guru PPPK bernama Sayidatul Fitriyah (27) pada Rabu sore (19/11/2025). Korban ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar kosnya dalam kondisi mengenaskan.Sayidatul Fitriyah, yang merupakan ASN PPPK kelahiran Lampung Timur pada 28 Juli 1998, baru dua bulan menjalani tugas sebagai guru TIK di SMP Negeri 46 OKU sejak resmi diangkat per 1 Oktober 2025. Penemuan jasadnya yang tragis ini membuat banyak pihak terkejut, termasuk rekan kerja dan jajaran Dinas Pendidikan OKU.Besaran Tunjagan Profesi Guru November 2025: Rp2 Juta hingga Setara Gaji Pokok, Ini Syarat PencairannyaPenemuan jenazah terjadi menjelang waktu magrib. Warga sekitar curiga setelah tidak melihat aktivitas korban sepanjang hari sehingga memutuskan memeriksa kamar kosnya. Saat pintu dibuka, korban ditemukan tergeletak di lantai tanpa pakaian, dengan tangan dan kaki dalam kondisi terikat serta mulut tertutup.Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, korban tampak berada di lantai kamar dengan celana panjang hitam di bagian bawah tubuh, sementara kedua tangan serta kakinya terikat kuat. Kejadian ini langsung menyedot perhatian publik karena kondisi korban yang sangat tidak wajar.Sayidatul Fitriyah diketahui mengajar di SMP Negeri 46 Dusun Air Itam, sebuah sekolah yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten OKU dan Ogan Ilir. Ia baru menempati kos tersebut setelah mendapatkan SK penempatan sebagai ASN PPPK. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Kadarisman SAg MSi, membenarkan kabar duka tersebut.“Korban baru sekitar dua bulan diangkat sebagai ASN PPPK dan ditempatkan di SMPN 46 OKU. Saya sedang menuju lokasi untuk memastikan informasi lebih lengkap,” ujar Kadarisman dengan suara berat.Kapolsek Peninjauan, IPTU Dedi Iskandar SE, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan penemuan jasad tersebut dan langsung melakukan pemeriksaan di lokasi."Benar, ada guru PPPK yang ditemukan meninggal dunia. Kami sedang melakukan olah TKP serta mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang ada,” jelasnya.Hingga kini, pihak kepolisian belum mengumumkan dugaan motif maupun pelaku dalam kasus ini. Namun melihat kondisi korban, penyidik memastikan bahwa kematian tersebut mengandung unsur kekerasan.Detik-Detik Jembatan Hongqi di Sichuan Ambruk: Rekaman Video Viral di Media SosialTidak lama setelah kejadian, video kondisi korban yang terekam warga menyebar luas di berbagai platform media sosial. Banyak warganet yang mengungkapkan keprihatinan dan duka mendalam, terutama karena korban masih sangat muda dan baru memulai karier sebagai seorang pendidik.Pihak keluarga dan rekan sejawat di SMPN 46 OKU juga dikabarkan terpukul oleh kejadian tragis ini. Mereka berharap proses penyelidikan dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik kematian guru muda tersebut. Kasus ini masih dalam penanganan Polres OKU dan akan terus diperbarui seiring perkembangan penyidikan.***
Read More
Sadis! Mahasiswa 18 Tahun Tewas Dibunuh Temannya saat Tidur
Sadis! Mahasiswa 18 Tahun Tewas Dibunuh Temannya saat Tidur
Lingkaran.id - Peristiwa tragis terjadi di Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, setelah seorang mahasiswa berinisial BRG (18) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya pada Sabtu dini hari (15/11/2025). Korban diduga dibunuh oleh temannya sendiri, yang saat itu tengah menginap di rumah korban. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, mengungkapkan bahwa BRG dibunuh saat sedang terlelap.“Korban dibunuh temannya pada saat tidur di rumahnya pada Sabtu dini hari,” ujar Calvijn dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).Kasus tersebut terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan adanya penghuni rumah yang ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi penuh darah. Petugas Polrestabes Medan bersama Polsek Patumbak kemudian bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).Pemerintah Salurkan Bansos Tambahan, Berikut Enam Golongan Dipastikan Tidak Dapat BLT Kesra 2025Selain memetakan kondisi TKP, polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui keberadaan korban dan pelaku pada malam kejadian. Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan bahwa aksi keji tersebut telah direncanakan oleh tersangka. Motifnya adalah menguasai barang-barang berharga milik korban. Tersangka diketahui sedang terdesak kebutuhan uang untuk membayar cicilan sepeda motor.“Tersangka memiliki tanggung jawab cicilan sepeda motor. Pelakunya tunggal, dia melakukan ini seorang diri,” jelas Calvijn.Kombes Calvijn menjelaskan bahwa pada malam sebelum kejadian, tepatnya Jumat (14/11/2025), korban dan tersangka sempat membeli narkoba jenis ganja, kemudian bermain biliar bersama.Setelah aktivitas tersebut, tersangka memutuskan untuk menginap di rumah korban, sekaligus menggunakan ganja yang telah mereka beli. Saat korban tertidur pulas, tersangka langsung menjalankan rencana jahatnya.“Ketika korban tertidur, tersangka membunuh korban menggunakan pisau dan gunting yang tidak utuh,” lanjut Calvijn.Usai memastikan korban tidak bergerak, tersangka mengambil sejumlah barang milik BRG, termasuk ponsel, dompet, dan sepeda motor milik korban. Dengan motor tersebut, tersangka kemudian kabur menuju Kota Tanjungbalai, Sumatra Utara. Namun pelarian itu tidak berlangsung lama.“Berdasarkan hasil penyelidikan, personel berhasil menangkap tersangka di lokasi pembunuhan saat ia kembali dari pelariannya,” jelas Calvijn.Heboh! Anak Eks Bupati Diduga Kendalikan 16 Dapur SPPGPihak kepolisian hingga kini masih mendalami detail kasus, termasuk pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka untuk memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat. Polisi juga mengusut keterkaitan penggunaan narkoba sebelum kejadian sebagai bagian dari rangkaian peristiwa tragis tersebut.***
Read More
Dosen Muda Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Tanpa Busana, Keluarga Curiga Ada Kejanggalan
Dosen Muda Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Tanpa Busana, Keluarga Curiga Ada Kejanggalan
Lingkaran.id - Kasus kematian seorang perempuan bernama Dwinanda Linchia Levi, 35 tahun, menggemparkan publik setelah ia ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar hotel kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025). Dwinanda, yang diketahui berprofesi sebagai dosen hukum pidana di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan dalam kondisi yang memicu banyak tanda tanya.Jenazah Dwinanda berada di lantai kamar nomor 210, tergeletak di atas lantai keramik tanpa busana. Penemuan itu pertama kali dilaporkan oleh seorang anggota polisi berpangkat AKBP berinisial B, yang saat itu kebetulan berada di lokasi kejadian. Setelah melihat kondisi korban, B langsung menghubungi resepsionis hotel, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gajahmungkur dan Tim Inafis Polrestabes Semarang.RESMI! DPR Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Sistem Peradilan Pidana Indonesia Masuki Babak Baru Keluarga Dwinanda baru menerima kabar duka tersebut pada Senin petang. Mereka mengaku kaget sekaligus curiga setelah melihat foto kondisi korban. Selain ditemukan tanpa busana, pada bagian mulut dan hidung korban tampak mengeluarkan darah. Tidak hanya itu, pada foto yang diterima keluarga terlihat pula bercak darah di area organ intim. Kecurigaan tersebut diungkapkan oleh Tiwi, kerabat dekat Dwinanda.“Informasinya, ada darah yang keluar dari hidung dan mulut korban. Dari foto yang kami terima, juga terlihat ada bercak darah dari bagian intim korban. Ini yang membuat keluarga merasa janggal dengan kematian ini,” tutur Tiwi.Tiwi juga menyoroti keberadaan B, polisi yang disebut sebagai saksi kunci penemuan jenazah. Ia baru mengetahui bahwa B dan Dwinanda ternyata terdaftar dalam satu Kartu Keluarga (KK). Menurut Tiwi, Dwinanda dimasukkan dalam KK B agar ia dapat memiliki KTP Semarang. Namun, yang membuat keluarga heran, B tidak hadir saat autopsi jenazah dilakukan di rumah sakit.Dwinanda diketahui berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah. Ia merantau ke Semarang setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Meski telah menetap dan bekerja di Semarang, wanita 35 tahun itu masih berstatus lajang. Menurut keterangan keluarga, sebelum kejadian, Dwinanda tidak menunjukkan tanda-tanda menderita penyakit berat.“Korban dari dulu terlihat sehat, tidak ada riwayat sakit tertentu,” jelas Tiwi.Dr. Sulaiman Helmi SE.,M.M.,C.M.A. Siap Bangun KKSS Sumsel Yang Inklusif Dan Adaptif, Minta Restu Ketua Umum Amran SulaimanMeskipun demikian, terungkap bahwa dua hari sebelum ditemukan meninggal, Dwinanda sempat dua kali berobat ke Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir mengonfirmasi bahwa saat diperiksa, Dwinanda memiliki tekanan darah sekitar 190 mmHg dan gula darah mencapai 600 mg/dL, angka yang tergolong sangat tinggi.Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian Dwinanda. Tim Inafis dan medis forensik telah melakukan serangkaian pemeriksaan, namun hasil lengkap belum dipublikasikan.Kasus ini menyita perhatian publik, terlebih karena adanya banyak kejanggalan, mulai dari kondisi korban saat ditemukan hingga hubungan antara korban dan saksi penemu. Keluarga berharap penyelidikan dilakukan secara menyeluruh agar misteri kematian Dwinanda dapat terungkap dengan jelas.***
Read More
Mengenaskan! Dua Bayi Meninggal di Ruang ICU RS, Diduga Alami Gigitan Tikus
Mengenaskan! Dua Bayi Meninggal di Ruang ICU RS, Diduga Alami Gigitan Tikus
Lingkaran.id -  Sebuah insiden mengejutkan terjadi di rumah sakit pemerintah di Indore, Madhya Pradesh, India, setelah dua bayi yang sedang menjalani perawatan intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) meninggal dalam dua hari berturut-turut pada September 2025.Kasus ini memicu kemarahan publik setelah beredar video yang memperlihatkan tikus berkeliaran bebas di area NICU, tempat pasien bayi dengan kondisi kritis dirawat. Korban pertama adalah seorang bayi perempuan berusia 15 hari yang tengah mendapatkan perawatan intensif akibat anemia kongenital serta berat badan yang sangat rendah, hanya sekitar satu kilogram.RESMI! DPR Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Sistem Peradilan Pidana Indonesia Masuki Babak BaruKetika dilakukan pemeriksaan, tenaga medis menemukan adanya bekas gigitan tikus pada tubuh sang bayi. Meski demikian, kondisi dasar yang lemah diduga menjadi faktor utama yang memperburuk keadaannya hingga bayi tersebut tidak tertolong.Sementara itu, korban kedua merupakan bayi rujukan dari wilayah Dewas yang juga dalam kondisi kritis ketika tiba di rumah sakit tersebut. Bayi dengan berat sekitar 1,6 kilogram itu turut ditemukan memiliki bekas gigitan tikus saat menjalani perawatan. Pihak rumah sakit menyebutkan bahwa luka tersebut tidak menjadi penyebab langsung kematian, namun insiden ini kembali menyoroti lemahnya sistem sanitasi serta pengendalian hama di fasilitas kesehatan tersebut.Breaking! Rumah Pejabat Pajak Digeledah Kejagung, Diduga Terkait Manipulasi Pajak Perusahaan BesarKehadiran tikus di ruang perawatan intensif bayi menjadi perhatian serius mengingat area tersebut seharusnya steril dan aman bagi pasien yang sangat rentan. Kasus ini sekaligus menegaskan pentingnya standar kebersihan yang ketat di lingkungan rumah sakit, terutama pada unit perawatan khusus seperti NICU.Masyarakat dan keluarga pasien kini mendesak pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh serta memastikan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.***
Read More
RESMI! DPR Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Sistem Peradilan Pidana Indonesia Masuki Babak Baru
RESMI! DPR Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Sistem Peradilan Pidana Indonesia Masuki Babak Baru
Lingkaran.id -Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) resmi mengesahkan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna pada Selasa, 18 November 2025. Pengesahan ini menjadi tonggak penting pembaruan hukum acara pidana Indonesia yang sebelumnya belum pernah direvisi besar sejak tahun 1981. Pemerintah menyebut pembaruan KUHAP diperlukan untuk menyesuaikan hukum acara dengan perkembangan teknologi, perubahan pola kejahatan, dan tuntutan modernisasi sistem peradilan pidana. Selain itu, KUHAP baru disiapkan agar selaras dengan berlakunya KUHP baru pada Januari 2026.Dr. Sulaiman Helmi SE.,M.M.,C.M.A. Siap Bangun KKSS Sumsel Yang Inklusif Dan Adaptif, Minta Restu Ketua Umum Amran SulaimanPerubahan Penting dalam KUHAP Baru:Pengaturan Bukti Digital Lebih KuatKUHAP baru memberikan dasar hukum yang lebih jelas mengenai bukti elektronik, mulai dari pengumpulan, penyitaan, hingga pemeriksaan digital dalam proses peradilan.Proses Pemeriksaan Lebih ModernPengaturan baru memasukkan mekanisme pemeriksaan berbasis teknologi, menyesuaikan kebutuhan penanganan kejahatan siber dan digital.Perlindungan Korban DiperkuatMasukan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) diserap untuk memastikan hak saksi dan korban kejahatan berat memperoleh perhatian lebih baik.Penyempurnaan Proses Penyidikan dan PenuntutanProsedur bagi penyidik, jaksa, dan aparat penegak hukum diperbarui demi meningkatkan akuntabilitas dan profesionalitas.Harmonisasi dengan KUHP BaruPemerintah menyesuaikan KUHAP baru agar secara teknis dan prosedural sejalan dengan KUHP yang akan berlaku pada 2026.Ahmad Dhani Murka, Bantah Isu Perceraian dengan Mulan Jameela yang Viral di Media SosialSebelum disahkan, berbagai lembaga seperti Komnas HAM, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil telah memberikan masukan terkait perlindungan hak asasi manusia, transparansi, dan pelaksanaan kewenangan aparat. Setelah pengesahan, masyarakat berharap pemerintah mensosialisasikan aturan baru secara luas mengingat perubahan yang cukup signifikan.Pemerintah menyatakan implementasi undang-undang ini akan dilakukan secara bertahap. Langkah-langkah yang akan dipersiapkan antara lain penyusunan aturan turunan, pelatihan aparat, penyesuaian sistem digital pengadilan, hingga edukasi publik agar masyarakat memahami hak dan kewajiban dalam proses pidana.Dengan disahkannya RKUHAP menjadi undang-undang, Indonesia memasuki fase baru reformasi hukum acara pidana. Aturan baru ini diharapkan memberikan kepastian hukum lebih kuat, meningkatkan perlindungan bagi warga negara, dan membuat proses peradilan lebih modern serta efisien.****
Read More
Kemenkeu Pastikan Rekrutmen CPNS 2026 Dilakukan Secara Hybrid, Buka 300 Formasi
Kemenkeu Pastikan Rekrutmen CPNS 2026 Dilakukan Secara Hybrid, Buka 300 Formasi
Lingkaran.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi mengumumkan bahwa mekanisme penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2026 akan dilakukan dengan pola hybrid, yakni menggabungkan rekrutmen lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dan pelamar dari lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kebijakan ini menandai langkah baru pemerintah dalam memperluas akses bagi masyarakat untuk menjadi bagian dari Kemenkeu.Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam taklimat media di Jakarta. Purbaya menegaskan bahwa meskipun rekrutmen tahun depan tetap menempatkan sekolah kedinasan sebagai fokus utama, Kemenkeu juga melihat adanya kebutuhan mendesak untuk menambah tenaga operasional, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).Hari Ini Operasi Zebra 2025 Dimulai, Berikut 7 Pelanggaran Ini Jadi Target Utama PenindakanMenurut Purbaya, total formasi CPNS yang dibuka Kemenkeu pada 2026 mencapai 579 posisi, yang terbagi menjadi dua kelompok besar:Lulusan PKN STAN: 279 formasiLulusan SMA: 300 formasiIa menjelaskan bahwa pembukaan formasi untuk lulusan SMA difokuskan untuk menutupi kekurangan tenaga lapangan di Bea Cukai, terutama posisi teknis yang membutuhkan jumlah personel banyak dan tersebar di berbagai daerah.“Bea Cukai membutuhkan petugas lapangan. Tenaga teknis mereka ada di banyak titik, dan saat ini jumlahnya masih kurang. Karena itu kami putuskan merekrut 300 lulusan SMA dari seluruh Indonesia, dan mereka akan direkrut di lokasi masing-masing,” kata Purbaya pada Selasa (18/11/2025).Kebijakan rekrutmen hybrid ini dinilai sebagai langkah adaptif dalam pemenuhan kebutuhan organisasi, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi lulusan SMA untuk berkarier sebagai aparatur sipil negara di lingkungan Kemenkeu.“Jadi tahun depan pola rekrutmennya terbuka hybrid, ada dari STAN dan dari luar STAN,” pungkasnya.***
Read More
Wakil Ketua DPR Luruskan Polemik Soal Peran Ahli Gizi dalam Program MBG
Wakil Ketua DPR Luruskan Polemik Soal Peran Ahli Gizi dalam Program MBG
Lingkaran.id - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, angkat bicara terkait potongan video dirinya yang viral di media sosial dan menimbulkan salah tafsir mengenai peran ahli gizi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Video tersebut memperlihatkan Cucun berbicara dalam sebuah forum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan memicu polemik karena dianggap meremehkan profesi ahli gizi.Klarifikasi itu ia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11/2025).Viral Maling di Minimarket Bikin Netizen Malah Salah FokusCucun menegaskan bahwa pernyataannya dalam video viral tersebut merupakan tindak lanjut dari pembahasan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR. Dalam rapat itu, Komisi IX tengah mencari solusi atas minimnya tenaga ahli gizi yang bertugas di dapur MBG di sejumlah daerah.“Berangkat dari hasil RDP dengan Komisi IX. Itu kan rapat terbuka, dan teman-teman ahli gizi juga tahu ada kesepakatan untuk mencari solusi,” jelas Cucun.Menurutnya, salah satu persoalan yang muncul di lapangan adalah perpindahan tenaga gizi yang tidak terkoordinasi, sehingga membuat operasional dapur MBG di beberapa wilayah terhambat.“Yang satu dapur bisa jalan, dapur lainnya macet karena belum ada koordinasi atau ‘kawin’ antara Persagi dengan BGN. Jadi ketika ada pelanggaran di lapangan, tidak bisa langsung ditindak,” tuturnya.Cucun juga meluruskan bahwa gagasan untuk menghapus istilah “ahli gizi” dari regulasi bukan berasal darinya. Ia menjelaskan bahwa usulan itu justru muncul dari salah satu peserta forum. Namun, usulan tersebut sulit diterapkan karena istilah ahli gizi telah tercantum dalam Perpres No. 83/2024 tentang MBG.“Kalau mau mengubah Perpres, ya komponennya harus jelas: ada ahli gizi, ada akuntan, dan lainnya. Yang mengusulkan itu putrinya beliau. Saya hanya merespons, bahwa kalau itu dijalankan, profesi panjenengan semua bisa hilang,” ujarnya.Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyatakan bahwa MBG tidak membutuhkan tenaga ahli gizi. Justru, kata Cucun, penguatan tenaga gizi harus menjadi prioritas.“Sebagai wakil rakyat saya bilang, ‘tolong Pak, maksimalkan dulu’. Titik temunya nanti ada di kerja sama lintas lembaga,” jelasnya.Cucun juga menyebut bahwa apabila hingga Desember target 20 ribu dapur MBG belum terpenuhi akibat kekurangan tenaga ahli gizi, maka Persagi bersama BGN perlu mengambil langkah alternatif, termasuk melatih tenaga non-ahli gizi agar dapat membantu operasional dapur.“Kalau memang tidak ada ahli gizi dan usulannya mengarah ke sana, ya kita latih. Tapi tetap harus mengikuti UU 17/2023, Kolegium, assessment, dan uji kompetensi. Standarnya harus dipenuhi,” tegasnya.Sebelumnya, dalam kegiatan Rapat Konsolidasi SPPG Kabupaten Bandung di Soreang pada Minggu (16/11/2025), Cucun memang menyoroti kurangnya ahli gizi di dapur-dapur MBG. Ia menilai perlu ada solusi cepat untuk memastikan program MBG berjalan optimal.Dalam forum tersebut, ia sempat menyampaikan bahwa jika tenaga ahli gizi tidak tersedia, maka tenaga lain bisa dilatih dengan sertifikasi khusus dari BNSP.“Saya enggak mau ada orang yang sombong hanya karena merasa dirinya ahli gizi. Kalau perlu, ibu Kadinkes melatih anak-anak SMA yang cerdas selama tiga bulan, lalu diberikan sertifikasi,” katanya saat itu.Kasus Video Viral, Gus Elham Yahya Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf di Hadapan PublikCucun kembali menekankan bahwa program MBG menggunakan anggaran negara (APBN) sehingga harus diawasi secara ketat. Ia meminta seluruh SPPG, pengelola dapur, dan tim gizi untuk mematuhi SOP yang telah diterapkan.“Karena ini APBN, maka akan ada audit di ujungnya. Pengawasan ini harus berjalan. Jangan sampai ada masalah di dapur, pelayanan, atau penggunaan anggaran anak-anak bangsa yang Rp10 ribu itu,” tegasnya.Ia juga mengajak masyarakat dan media untuk turut mengawasi apabila menemukan kejanggalan dalam pelaksanaan program.“Kalau ada yang tidak sesuai, laporkan kepada kami. Semua pihak berhak mengawasi,” pungkasnya.***
Read More
Angin Puting Beliung Hantam Klinik: Evakuasi Pasien Rawat Inap
Angin Puting Beliung Hantam Klinik: Evakuasi Pasien Rawat Inap
Lingkaran.id - Peristiwa angin puting beliung yang disertai hujan ringan melanda wilayah Desa Ciledug Kulon, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, pada Senin (17/11/2025) sore. Bencana alam yang terjadi secara mendadak itu menyebabkan kerusakan cukup parah pada salah satu klinik kesehatan setempat.Koordinator BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan, mengungkapkan bahwa puting beliung muncul tiba-tiba sehingga membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah.Pemerintah Salurkan Bansos Tambahan, Berikut Enam Golongan Dipastikan Tidak Dapat BLT Kesra 2025"Kejadiannya sangat cepat tadi pas sore hari," ujarnya singkat saat ditemui di lokasi kejadian.Pada saat angin kencang menerjang, terdapat sembilan pasien yang sedang menjalani rawat inap di klinik tersebut. Beruntung, seluruh pasien berhasil dievakuasi tepat waktu oleh petugas dan dibantu warga sekitar."Alhamdulillah semuanya berhasil dievakuasi," tambah Faozan.Informasi yang diterima Lambeturah menyebutkan bahwa tiga dari sembilan pasien sudah diizinkan pulang karena kondisinya stabil. Sementara enam pasien lainnya dipindahkan ke fasilitas kesehatan lain yang dinilai lebih aman sebagai langkah antisipasi.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda DigitalHingga kini, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Cirebon, pemerintah desa, dan unsur lintas instansi lainnya masih melakukan asesmen di lapangan untuk mencatat tingkat kerusakan akibat puting beliung tersebut. Penilaian dilakukan untuk memastikan data kerusakan bangunan, kebutuhan mendesak warga, serta langkah penanganan lanjutan.BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu, mengingat intensitas angin dan curah hujan di beberapa wilayah Cirebon tengah meningkat dalam beberapa hari terakhir.***
Read More
Ahmad Dhani Murka, Bantah Isu Perceraian dengan Mulan Jameela yang Viral di Media Sosial
Ahmad Dhani Murka, Bantah Isu Perceraian dengan Mulan Jameela yang Viral di Media Sosial
Lingkaran.id - Musisi sekaligus pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani, meluapkan amarahnya setelah isu mengenai keretakan rumah tangganya dengan Mulan Jameela beredar luas di media sosial. Rumor tersebut menyeruak setelah sebuah akun TikTok mengunggah video yang mengklaim Dhani dan Mulan tengah menghadiri sidang perdana perceraian.Melalui unggahan di Instagram pada Senin (17/11/2025), Dhani dengan tegas membantah kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa informasi yang beredar sama sekali tidak benar dan hanya merupakan fitnah yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan publik.Korban Perundungan Bocah SMP Meninggal Dunia Setelah Jalani PerawatanDalam unggahan bernada keras di akun Instagram @ahmaddhaniofficial, Dhani menumpahkan kekesalannya terhadap pihak-pihak yang ia nilai telah memelintir informasi secara keji.“AKHIRNYA AL EL DUL SHAFEEA MENYAKSIKAN SENDIRI BETAPA BIADABNYA PEMBERITAAN HOAX YANG DIKELOLA OLEH BINATANG-BINATANG YANG DISUKAI HOAX-NYA OLEH MAHLUK SETENGAH MANUSIA DETERJEN78. Ternyata, BINATANG ADALAH PEMBUAT HOAX TERBAIK, BUKAN PEMERINTAH,” tulis Dhani.Unggahan tersebut memperlihatkan bahwa bukan hanya dirinya yang terseret, tetapi anak-anaknya—Al, El, Dul, dan Shafeea juga turut menjadi saksi bagaimana kabar palsu dapat mencoreng nama baik keluarganya.Sumber kemarahan Dhani ditelusuri berasal dari konten akun TikTok @dedymariadi_02. Akun tersebut mengunggah potongan video seolah-olah Dhani dan Mulan sedang berada di ruang sidang. Unggahan itu diperkuat narasi yang menyebut keduanya tengah menjalani “sidang perdana perceraian”.Dalam video itu bahkan dicantumkan klaim bahwa Dhani memilih bungkam saat ditanya wartawan mengenai isu perselingkuhan yang dikaitkan dengan Mulan, membuat kesan bahwa rumah tangga mereka sedang bermasalah.“Sidang Perdana Perceraian Ahmad Dhani dan Mulan Jameela,” tulis akun tersebut dalam keterangannya.Konten tersebut kemudian viral, memicu berbagai spekulasi dari warganet, dan membuat isu perceraian keduanya semakin melebar.Tidak ingin isu tersebut berkembang menjadi fitnah yang lebih besar, Dhani akhirnya bersuara. Ia menegaskan bahwa tidak ada proses perceraian yang berlangsung dan semua kabar yang beredar adalah murni hoaks.Dhani juga mengecam pihak-pihak yang menurutnya sengaja membuat informasi palsu demi sensasi atau provokasi. Ia menyebut mereka sebagai “makhluk setengah manusia” yang tidak memiliki tanggung jawab moral dalam menyebarkan informasi.Pesan Pilu Sebelum Jatuh: Mahasiswi Unpak Tinggalkan Surat untuk Orang TuanyaHingga saat ini, Dhani belum mengungkapkan apakah ia akan melanjutkan kasus ini ke jalur hukum. Namun dari sikapnya, terlihat jelas bahwa ia tidak akan membiarkan kabar tersebut terus berkembang tanpa klarifikasi.Melalui pernyataannya di Instagram, musisi berusia 53 tahun itu memastikan bahwa rumah tangganya dengan Mulan Jameela tetap harmonis dan tidak berada dalam kondisi seperti yang diberitakan di media sosial.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik