Viral Pria ini Nekat Bakar Diri di Pom Bensin, Diduga Cekcok dengan Istri
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial S melakukan aksi nekat membakar dirinya di area pom bensin yang terletak di kawasan Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Kejadian tragis ini terjadi pada Rabu malam, 2 Oktober 2024, sekitar pukul 23.00 WIB dan langsung viral setelah rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik mengerikan aksi tersebut tersebar di media sosial.Pria yang diketahui berprofesi sebagai penjual minuman dingin di depan pom bensin itu diduga melakukan aksi bakar diri usai terlibat pertengkaran sengit dengan istrinya. Menurut keterangan Kapolsek Pondok Aren, Kompol Muhibbur RA, insiden ini diduga dipicu oleh masalah keluarga yang akhirnya mendorong korban untuk melakukan percobaan bunuh diri.Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi Rezeki"Diduga ada masalah dalam keluarganya, dan korban berniat bunuh diri. Syukurlah, nyawanya berhasil diselamatkan," ujar Kapolsek pada Kamis, 3 Oktober 2024. Ia juga menambahkan bahwa sebelum membakar dirinya, korban sempat terlibat cekcok hebat dengan istrinya.Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat suasana panik warga sekitar setelah korban membakar dirinya. Beberapa orang berusaha untuk memadamkan api yang melahap tubuh korban. Meskipun korban berhasil diselamatkan, ia mengalami luka bakar yang sangat serius, dengan sekitar 80 persen tubuhnya mengalami luka bakar. Saat ini, korban masih dalam kondisi sadar dan sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutPolisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti dari peristiwa ini. Pihak kepolisian juga telah meminta keterangan dari istri korban untuk mendapatkan gambaran lebih jelas terkait masalah yang memicu tindakan nekat tersebut.***
Read More Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan Agama
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kasus hukum yang melibatkan selebgram Ratu Entok semakin memanas setelah laporan baru masuk ke Polda Sumatera Utara. Pada Jumat siang, 4 Oktober 2024, sekelompok orang dari Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) turut melaporkan Ratu Entok atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta penistaan agama.Swangro Lumbanbatu, Sekretaris Jenderal GAMKI Sumut, memimpin pelaporan tersebut. Swangro menjelaskan bahwa tindakan Ratu Entok dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok-nya dianggap sebagai penghinaan terhadap agama Kristen.Warga Temukan Mayat Pria di Garasi, Diduga Meninggal karena Sakit JantungVideo tersebut menampilkan Ratu Entok berbicara secara sarkastik tentang sosok pria berambut panjang yang dianggap sebagai representasi Yesus Kristus oleh umat Kristen. Menurut Swangro, selebgram tersebut secara tidak langsung telah melecehkan simbol agama Kristen melalui konten yang dianggap menistakan."Dalam kontennya, ia mengolok-olok pria berambut panjang. Bagi kami, itu jelas merupakan penghinaan terhadap agama kami," ujar Swangro.Pihak GAMKI mengklaim bahwa Ratu Entok berdalih tidak menyadari bahwa gambar yang ia perlihatkan dalam videonya adalah Yesus Kristus. Namun, Swangro menolak alasan tersebut dengan menegaskan bahwa pencarian gambar serupa di internet tidak menghasilkan gambar yang sama seperti yang digunakan oleh Ratu Entok. Menurut mereka, gambar Yesus hanya muncul ketika kata kunci "Yesus" digunakan di mesin pencari."Sebagai publik figur, tidak mungkin dia tidak mengenali gambar Yesus. Itu jelas adalah foto Tuhan Yesus Kristus. Dia tidak bisa beralasan bahwa itu hasil pencarian acak," tegas Swangro.Di sisi lain, penasihat hukum GAMKI Sumut, Ranto Sibarani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan bukti berupa video yang diduga menghina agama Kristen, meskipun unggahan tersebut telah dihapus oleh Ratu Entok."Kami sudah merekam dan menyimpan video aslinya sebelum dihapus. Ini adalah bukti nyata bahwa tindakan tersebut melanggar hukum," jelas Ranto.Ranto juga menyatakan kekecewaannya terhadap sikap selebgram itu, yang dianggap tidak menunjukkan rasa hormat terhadap agama lain. Menurutnya, laporan ini bertujuan untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat agar lebih menghargai semua agama yang diakui di Indonesia."Kami yakin Ratu Entok tahu betul siapa yang ia hina dalam video itu. Laporan ini kami ajukan bukan untuk mencari masalah, tetapi sebagai upaya pembelajaran agar setiap orang menghormati agama apapun di Indonesia," tambah Ranto.Sebelumnya, Ratu Entok, yang memiliki nama asli Ratu Thalisa, mengunggah video di akun TikTok-nya, @ratuentokglowskincare, yang dianggap menghina agama Kristen. Dalam video tersebut, ia terlihat berbicara dengan nada keras dan menyarankan sosok dalam foto (yang dianggap sebagai Yesus) untuk mencukur rambutnya. Unggahan tersebut menuai kontroversi dan kecaman dari berbagai kalangan.Namun, setelah video tersebut viral dan memicu kemarahan, Ratu Entok menghapus unggahannya dan merilis video klarifikasi. Dalam klarifikasinya, ia mengklaim bahwa video tersebut telah diedit dan tidak menampilkan keseluruhan konteks yang sebenarnya. Ia juga mengancam akan melaporkan siapa saja yang memotong dan menyebarkan video tersebut.OJK Larang Pencairan Dana Pensiun Sebelum 10 Tahun, Warganet Sebut Kebijakan Tak Pro-Rakyat"Saya merasa banyak konten saya diedit dan dipotong secara tidak adil. Jika ada yang berani melaporkan saya ke polisi, saya akan menggugat balik orang-orang yang mengedit video saya," ujar Ratu Entok dalam video klarifikasinya.Ratu Entok juga membantah tuduhan penistaan agama dengan mengatakan bahwa ia tidak tahu siapa sosok dalam foto tersebut. Menurutnya, ia hanya mencari gambar pria berambut panjang di Google dan tidak bermaksud untuk menghina agama manapun."Saya tidak tahu itu adalah gambar Yesus. Saya hanya mencari tokoh agama yang berambut panjang di Google, dan gambar itu muncul. Saya tidak bermaksud menistakan agama," jelasnya.Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kasus ini, namun pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut atas dugaan penistaan agama tersebut."Kami sedang menyelidiki kasus ini," ujar Janton pada Kamis, 3 Oktober 2024.Kasus ini menjadi perbincangan publik dan masyarakat menantikan perkembangan penyelidikan dan tindakan hukum selanjutnya terhadap Ratu Entok.***
Read More Warga Temukan Mayat Pria di Garasi, Diduga Meninggal karena Sakit Jantung
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Mayat seorang pria berinisial TW (53) ditemukan di garasi rumahnya di Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis (3/10/2024). Penemuan ini berawal dari laporan warga yang curiga dengan bau busuk menyengat di sekitar rumah korban. Pujoyanto, Ketua RT setempat, mengungkapkan bahwa laporan warga diterimanya sekitar pukul 10.30 WIB."Ada ibu-ibu yang datang ke rumah saya mengeluh soal bau bangkai dan meminta saya untuk memeriksa, awalnya dikira tikus mati," ujar Pujoyanto. Setelah melakukan pengecekan bersama warga, mereka menemukan TW sudah tidak bernyawa di garasi rumahnya.Janji Palsu Oknum Polisi, Pengusaha Ikan Rugi Rp750 Juta demi Loloskan Anaknya Jadi BintaraSebelum meninggal, TW sempat mengeluh sakit dan pernah memeriksakan diri ke dokter. Penyakit yang diderita TW belum lama dirasakan, dan warga terakhir kali melihatnya pada Senin, 30 September 2024."TW memang sempat mengeluh sakit jantung, kakinya bengkak, dan ada luka di kakinya. Obat jantungnya ditemukan di lokasi, sekarang sudah diambil oleh adiknya," jelas Pujoyanto. TW tinggal sendirian di rumahnya dan tidak bekerja. Dulu, ia pernah menjadi tukang parkir di sebuah warung soto dekat kecamatan dan beberapa waktu sebelumnya ia merasakan sesak di dadanya."Sejak beberapa waktu lalu, dia sudah sering mengeluh dadanya sesak setelah memeriksakan diri," tambah Pujoyanto.Kapolsubsektor Klaten Selatan, Iptu Suhedi, mengatakan pihak kepolisian menerima laporan tentang penemuan mayat tersebut pada pukul 11.00 WIB. Tim inafis memperkirakan TW telah meninggal sekitar tiga hari yang lalu.OJK Larang Pencairan Dana Pensiun Sebelum 10 Tahun, Warganet Sebut Kebijakan Tak Pro-Rakyat"Korban ditemukan di garasi dalam kondisi duduk di kursi yang biasa digunakannya. TW memiliki riwayat penyakit bawaan, termasuk komplikasi jantung, hipertensi, dan asam urat," ungkapnya.Keluarga korban telah merelakan kepergiannya, dan jenazah TW kemudian dimakamkan di pemakaman umum Mayungan. Penemuan ini mengejutkan warga sekitar, namun penyebab kematian diperkirakan terkait dengan penyakit yang dideritanya.***
Read More Diduga Alami KDRT, Selebgram Anastasia Noor Bagikan Momen Pilu di Instagram
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Selebgram sekaligus make-up artist, Anastasia Noor Widiastuti, diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh mantan suaminya.Dugaan ini mencuat setelah Anastasia membagikan sebuah video di akun Instagram pribadinya, @anastasiabayaa, yang menunjukkan momen penganiayaan tersebut, bahkan terjadi di hadapan anaknya.Viral Pedagang Daging Ayam Protes Rekan Sesama Pedagang Karena Harga Jual Lebih Murah Wulan _ Kamis, 03 Oktober 2024 | 8:48Dalam unggahan video yang dilihat pada Kamis (3/10/2024) oleh Lambeturah, Anastasia tampak mencurahkan perasaannya yang hancur akibat perpisahan dengan anaknya. Ia juga menyampaikan pesan penuh haru untuk anak-anaknya, memohon maaf atas situasi yang harus mereka alami."Allah maha mengetahui semua, ibu mana yang gak hancur dipisahkan dari anak, ibu mana?" tulisnya dalam keterangan video tersebut."Nah, maafin mami, maafin mami kamu alami ini semua, nanti kita pasti sama-sama lagi, adek juga ya bang," tambahnya dengan penuh emosional.Viral! Ibu di Puskesmas Cilegon Marah soal Pelayanan Gigi BPJSHingga saat berita ini ditulis, belum ada informasi lebih lanjut mengenai apakah Anastasia Noor Widiastuti akan melaporkan mantan suaminya terkait dugaan penganiayaan tersebut. Unggahan Anastasia telah memicu simpati dari para pengikutnya di media sosial, yang mendoakan agar ia dan anak-anaknya segera mendapat keadilan.***
Read More Viral Penampakan Diduga Pocong di Karawang, Warga Geger dan Berlarian
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan penampakan sosok diduga pocong viral di media sosial. Video tersebut dikabarkan diambil di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Karawang, Jawa Barat, dan memicu kegemparan di kalangan warga setempat.Dalam rekaman video, terlihat sesosok yang diduga pocong berada di atas pohon kelapa, membuat warga sekitar berlari untuk melihatnya. "Tuh lihat tuh di atas sekolahan, di pohon kelapa. Tuh lihat tuh.. Tuh.. Allahuakbar, pocong," teriak seorang perempuan yang merekam video tersebut dengan nada panik.Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi RezekiTerkait dengan hebohnya video tersebut, Pjs Kepala Desa Segaran, Samin, mengaku sudah mendengar kabar yang beredar. Namun, hingga saat ini, ia belum mendapatkan kepastian mengenai kebenaran penampakan tersebut."Saya sudah cek, tapi belum ada yang membenarkan hal itu. Sampai sekarang pun belum jelas. Makanya, saya juga bingung," ujar Samin saat dikonfirmasi pada Jumat (4/10/2024).Samin menambahkan bahwa isu-isu tentang penampakan hantu seperti pocong memang sudah sering terjadi di desa mereka, tetapi tidak pernah terbukti kebenarannya. Menurutnya, isu penampakan hantu bisa jadi hanya lelucon atau ulah iseng yang akhirnya membuat resah warga."Ini bukan pertama kalinya. Biasanya ramai sebulan, lalu sepi lagi. Tapi kenyataannya, nggak pernah ada bukti nyata," ungkapnya.Viral Pedagang Daging Ayam Protes Rekan Sesama Pedagang Karena Harga Jual Lebih Murah"Mungkin orang bercanda atau bikin resah. Sekarang perangkat desa, linmas, dan trantib turun kalau malam untuk patroli, jadi nggak ada kesempatan untuk orang-orang berbuat jahat. Tapi, ya begitulah, selalu saja ada yang bikin ulah," jelas Samin.Meski demikian, kejadian ini tetap menjadi buah bibir di kalangan warga, dan video penampakan tersebut terus beredar luas di media sosial, memicu beragam spekulasi dan reaksi dari netizen.***
Read More Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop Out
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswa berinisial GD, yang terdaftar di salah satu kampus negeri di Lampung, tertangkap melakukan tindakan eksibisionisme di sebuah minimarket. Aksi tidak senonoh tersebut terjadi beberapa kali dan akhirnya membuat seorang kasir minimarket geram. Sang kasir yang merupakan korban dari perbuatan tidak pantas itu menegur pelaku dan merekam aksinya.“Mas ini sudah berkali-kali datang ke sini dan sengaja memperlihatkan alat kelaminnya. Ini pelecehan seksual, saya laporkan ke polisi," kata kasir minimarket saat menegur GD, yang terlihat mati kutu dan berusaha mengelak ketika ditegur.Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk BaruTindakannya yang sudah berulang kali dilakukan di beberapa minimarket ini akhirnya berujung pada penangkapan. Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung, Kompol Hendrik Apriliyanto, mengonfirmasi bahwa pelaku ditangkap pada Selasa malam, 1 Oktober 2024. Kasus ini viral di media sosial, menarik perhatian publik yang mengecam tindakan tidak pantas tersebut.GD, yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik di Universitas Lampung (Unila), kini terancam dikeluarkan dari kampusnya. Rektor Unila, Lusmeilia Afriani, menyatakan bahwa jika terbukti bersalah dalam putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, GD akan dikeluarkan atau drop out (DO). Selain ancaman hukuman dari kampus, GD juga akan menjalani pemeriksaan kejiwaan untuk mendalami kondisi mentalnya."Pihak kampus menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian, dan jika terbukti, mahasiswa tersebut akan menjalani sanksi akademis yang berat," ujarnya pada Kamis, 3 Oktober 2024.Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi Rezeki"Tersangka mengaku tidak menyadari tindakannya, tapi kami perlu mendalami hal ini dengan bantuan psikiater," tambah Kompol Hendrik Apriliyanto.Kasus ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, mengingat pelaku adalah seorang mahasiswa yang seharusnya menjadi contoh yang baik di lingkungan sosial.***
Read More Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk Baru
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kematian R (23), seorang mahasiswa semester 3 Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra, Surabaya. Kasus ini menarik perhatian setelah R ditemukan meninggal di sekitar kampusnya pada Selasa (1/10/2024).Dalam penyelidikan terbaru, polisi menemukan bahwa R sempat beberapa kali meminta bantuan psikolog, yang kini menjadi salah satu petunjuk penting dalam penyelidikan. Kapolsek Wonocolo, Kompol M. Soleh, menjelaskan bahwa pihaknya akan segera memeriksa psikolog yang diduga pernah menangani R untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.Miris! Peringatan Maulid Nabi Ricuh: Dua Bapak-Bapak Berkelahi Gara-Gara Berebut Telur"Kita kejar psikolognya, nanti kita ambil keterangan dari psikolog mungkin ada petunjuk lebih lanjut," ujar Kompol Soleh.Hingga saat ini, polisi masih kesulitan menemukan bukti kuat terkait penyebab kematian R. Meskipun R sempat mengunggah sebuah postingan di akun Instagram-nya sebelum meninggal, petunjuk tersebut dinilai belum cukup untuk memperjelas situasi."Tidak ada petunjuk kuat, hanya ada kata 'thank you' di Instagramnya," tambah Soleh.Dalam upaya mencari jawaban, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman-teman R. Selain itu, pihak kepolisian juga sedang mengajukan pemeriksaan lanjutan ke Laboratorium Forensik (Labfor) guna mengetahui penyebab pasti kematian korban."Saat ini korban belum diperiksa lebih lanjut, kami masih membuat surat ke labfor untuk pengajuan pemeriksaan," jelas Kapolsek.R ditemukan tewas tergeletak di area kampusnya, tepatnya di wilayah Siwalankerto, Surabaya, sekitar pukul 10.45 WIB. Diduga kuat, korban jatuh dari lantai 12 salah satu gedung Universitas Kristen Petra. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya jejak kaki di lantai 12 gedung tersebut. Namun, polisi belum bisa memastikan apakah kejadian ini merupakan tindakan bunuh diri atau ada unsur pidana yang terlibat.Jadwal Seleksi PPPK 2024 Diumumkan, Terdapat 2 Gelombang!"Kita belum bisa pastikan, namun ada temuan jejak kaki di lantai 12," kata Soleh."Belum bisa kita simpulkan dugaan sementaranya. Namun, kami akan terus melakukan penyelidikan hingga penyebab kematian korban terungkap," lanjutnya. Kasus ini masih dalam penyelidikan intensif, dan pihak berwenang berusaha mengungkap kebenaran di balik kematian tragis R.***
Read More Viral! Ibu di Puskesmas Cilegon Marah soal Pelayanan Gigi BPJS
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang viral di TikTok menampilkan seorang ibu yang meluapkan kemarahannya di Puskesmas Cilegon. Insiden tersebut terjadi karena ketidakpuasan ibu tersebut terhadap layanan yang diberikan saat ia membawa anaknya untuk perawatan gigi menggunakan kartu BPJS Kesehatan.Video yang diunggah oleh akun TikTok @naurinslavinaarif menunjukkan momen ketika ibu tersebut merasa diperlakukan dengan tidak baik oleh petugas puskesmas. Dalam video itu, sang ibu menyayangkan sikap petugas yang baru memberikan informasi terkait aturan pelayanan setelah terjadi perdebatan antara dirinya dengan dokter dan perawat yang bertugas.Jadwal Seleksi PPPK 2024 Diumumkan, Terdapat 2 Gelombang!"Jangan mentang-mentang saya pakai BPJS, saya diperlakukan tidak baik oleh petugas di sini," ungkap ibu tersebut dengan nada marah dalam video.Insiden ini segera menarik perhatian warganet, memicu komentar yang beragam. Banyak netizen memberikan penjelasan terkait prosedur dan keterbatasan layanan kesehatan gigi di puskesmas, terutama bagi peserta BPJS. Beberapa komentar menyoroti bahwa puskesmas memiliki kuota terbatas untuk pasien gigi karena proses sterilisasi alat medis yang memakan waktu, sehingga pendaftaran harus dilakukan sejak pagi hari."Bu, ke dokter gigi di puskesmas itu ada kuota pasien karena alatnya harus disterilkan dan itu butuh waktu lama. Jadi memang harus daftar dari pagi sekali," jelas salah satu netizen dalam kolom komentar.Netizen lain juga menambahkan bahwa pasien yang menggunakan layanan BPJS sering kali harus datang lebih awal untuk mendapatkan nomor antrian. Mereka menekankan pentingnya memahami prosedur agar bisa dilayani dengan baik."Saya dari tahun 2016 kalau ke puskesmas jam 6 pagi sudah antri nomor, mau BPJS atau pasien reguler, baru jam 8 mulai dipanggil sesuai nomor antrian. Selesai biasanya sekitar jam 12 siang, karena setelah itu petugas mengurus rujukan pasien," tulis salah satu pengguna TikTok yang berbagi pengalamannya.Tips Jitu Lulus SKD CPNS 2024, Strategi Nyata Untuk SuksesMeskipun demikian, beberapa netizen juga menyatakan simpati terhadap ibu tersebut dan mengakui bahwa komunikasi yang lebih baik dari pihak puskesmas mungkin bisa mencegah terjadinya ketegangan. Kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya komunikasi yang jelas dan tepat antara petugas kesehatan dan pasien, terutama dalam layanan yang melibatkan program BPJS Kesehatan yang memiliki aturan dan prosedur khusus.Video ini menjadi viral dengan banyaknya warganet yang mengomentari tentang prosedur layanan kesehatan di puskesmas dan bagaimana peserta BPJS bisa lebih memahami aturan yang berlaku.***
Read More OJK Larang Pencairan Dana Pensiun Sebelum 10 Tahun, Warganet Sebut Kebijakan Tak Pro-Rakyat
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengumumkan rencana untuk memberlakukan aturan baru yang melarang pencairan dana pensiun (dapen) sebelum peserta mencapai masa kepesertaan minimal 10 tahun. Aturan ini dijadwalkan mulai berlaku pada Oktober 2024 sebagai bagian dari upaya OJK untuk memperkuat kesinambungan penghasilan para pekerja setelah mereka memasuki usia pensiun.Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, memberikan penjelasan terkait regulasi tersebut. Menurut Ogi, kebijakan ini dirancang untuk memastikan bahwa para pensiunan tetap menerima penghasilan yang teratur dalam bentuk manfaat pensiun bulanan setelah mereka tidak lagi bekerja. Hal ini, menurutnya, merupakan inti dari program pensiun yang bertujuan menjaga stabilitas keuangan bagi para pekerja di masa tua.Jadwal Seleksi PPPK 2024 Diumumkan, Terdapat 2 Gelombang!"Setelah memasuki usia pensiun, pensiunan akan menerima manfaat pensiun dalam bentuk pembayaran berkala setiap bulan. Inilah prinsip utama dari program pensiun yang ingin kami tegakkan," jelas Ogi dalam pernyataan resminya, Minggu (8/9).Berdasarkan aturan yang ada saat ini, pekerja yang telah memasuki masa pensiun diperbolehkan untuk mencairkan 20 persen dari total dana pensiunnya secara sekaligus. Sementara itu, sisa 80 persen dari dana pensiun akan dibayarkan secara berkala dalam bentuk manfaat bulanan. Pembayaran ini dapat dilakukan melalui program dana pensiun pemberi kerja, atau melalui produk anuitas yang dikelola oleh perusahaan asuransi.Aturan baru ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana pensiun tetap dikelola secara berkelanjutan dan mencegah para pensiunan dari risiko kehabisan dana di masa tua. Dengan adanya larangan pencairan sebelum kepesertaan mencapai 10 tahun, OJK berharap peserta dana pensiun akan mendapatkan manfaat maksimal dan terjamin dalam jangka panjang.Perubahan ini merupakan bagian dari reformasi sektor keuangan yang dilakukan OJK guna memperkuat sistem perlindungan pensiun dan memastikan ketersediaan dana yang cukup bagi para pekerja setelah mereka memasuki masa pensiun.Zulhas Angkat Eko Patrio Jadi Sekjen PAN, Misi Baru Menyongsong Pemilu!Namun, pengumuman aturan baru ini mendapat reaksi yang beragam, terutama dari warganet. Banyak yang mengkritik kebijakan ini sebagai tindakan yang tidak pro-rakyat. Beberapa menyatakan bahwa kebijakan ini menahan hak peserta dana pensiun yang seharusnya dapat diambil kapan saja sesuai kebutuhan mereka."Kenapa harus ditahan 10 tahun? Itu uang kami, kami seharusnya bisa mengambilnya kapan saja jika diperlukan," tulis salah satu warganet dalam kolom komentar.Beberapa pengguna lain juga menambahkan bahwa aturan ini justru dapat membatasi fleksibilitas keuangan masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan dana untuk situasi mendesak.***
Read More Janji Palsu Oknum Polisi, Pengusaha Ikan Rugi Rp750 Juta demi Loloskan Anaknya Jadi Bintara
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Yuliana, seorang pengusaha ikan yang berdomisili di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menjadi korban penipuan yang melibatkan seorang oknum polisi. Ia mengaku telah menyetorkan uang dalam jumlah besar, yakni sebesar Rp750 juta, kepada seorang anggota polisi dengan harapan agar anaknya, AZ, dapat lolos dalam seleksi penerimaan Bintara Polri. Harapannya tersebut pupus setelah anaknya dinyatakan tidak lulus dalam tahap akhir seleksi tersebut.Yuliana, yang tinggal di Jalan Harapan Jaya, RT 03, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, menceritakan bagaimana ia merasa sangat yakin dengan janji yang diberikan oleh oknum polisi tersebut. Awalnya, Yuliana berharap bahwa dengan bantuan tersebut, anaknya bisa menembus ketatnya seleksi dan diterima sebagai anggota Bintara Polri. Namun, setelah melalui serangkaian tes, anaknya gagal di tahap Pantukhir, yang merupakan seleksi terakhir dalam penerimaan anggota Polri.Marah Tak Dapat Pekerjaan, Pria ini Tembak Polisi dengan Air SoftgunMenurut pengakuan Yuliana, oknum polisi yang diduga melakukan penipuan tersebut adalah Brigadir JW, seorang anggota polisi yang bertugas di Satuan Sabhara Polres Muratara. Brigadir JW menjanjikan bahwa anak Yuliana akan diterima sebagai Bintara Polri asalkan Yuliana menyerahkan sejumlah uang sebagai "biaya kelulusan." Merasa terdesak dan ingin melihat anaknya berhasil, Yuliana akhirnya mengumpulkan uang dengan nominal yang sangat besar.Setelah mengetahui bahwa anaknya gagal dalam seleksi dan tidak ada tanda-tanda pengembalian uang dari oknum tersebut, Yuliana merasa tertipu. Ia pun segera melaporkan Brigadir JW ke pihak berwenang, yakni Polda Sumsel, dengan harapan kasus ini dapat segera diproses secara hukum."Saya sangat berharap uang saya bisa dikembalikan. Uang itu saya kumpulkan dengan susah payah. Semoga pihak kepolisian bisa segera menindaklanjuti laporan ini," ungkap Yuliana.Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat DhuhaKasus ini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Polda Sumsel, sementara pihak Yuliana menantikan perkembangan selanjutnya. Masyarakat pun dihimbau untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan serupa yang melibatkan janji kelulusan atau kemudahan dalam proses rekrutmen anggota polisi.Kasus ini menimbulkan keprihatinan dan sorotan terhadap integritas aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Hingga kini, Yuliana berharap agar keadilan segera ditegakkan dan uangnya dikembalikan sesuai dengan haknya.***
Read More Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024
Sulistiyo. A Darmawan 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id -Hari ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebuah momentum penting yang mengingatkan kita akan peristiwa bersejarah yang terjadi pada tahun 1965. Peringatan ini diadakan di berbagai lokasi, termasuk Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta. Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahun untuk mengenang peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965, di mana sekelompok orang melakukan kudeta yang dikenal sebagai Gerakan 30 September (G30S). Kudeta ini berujung pada penculikan dan pembunuhan sejumlah jenderal Angkatan Darat serta menimbulkan gejolak politik yang berkepanjangan.Marah Tak Dapat Pekerjaan, Pria ini Tembak Polisi dengan Air SoftgunPancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menjadi semakin penting pada masa tersebut. Setelah peristiwa G30S, Pancasila ditegaskan sebagai ideologi negara yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat Indonesia. Pada 1 Oktober 1966, Presiden Soeharto mengeluarkan Supersemar, yang menandai awal dari masa Orde Baru dan menguatkan posisi Pancasila sebagai landasan ideologi negara.Dalam memperingati hari ini, berbagai kegiatan diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila. Diskusi, seminar, dan lomba di berbagai daerah menjadi sarana untuk merenungkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.Tragis! Jasad Perempuan Ditemukan dalam Lemari di Indekos, Tangan Terikat dan Mulut DisumpalPeringatan Hari Kesaktian Pancasila mengajak kita semua untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara. Sebagai generasi penerus, penting bagi kita untuk belajar dari sejarah dan menjadikan Pancasila sebagai fondasi untuk masa depan yang lebih baik.***
Read More Marah Tak Dapat Pekerjaan, Pria ini Tembak Polisi dengan Air Softgun
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kejadian penembakan terhadap seorang polisi di sebuah pabrik sawit oleh seorang warga viral di media sosial. Aksi tersebut dilakukan oleh seorang pria bernama Iwan, warga Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang mengamuk menggunakan senjata Air Softgun di pabrik kelapa sawit PT Surya Bumi Agrolanggeng. Akibat insiden tersebut, seorang polisi dari Polsek Talang Ubi, Aipda M Joko, mengalami luka tembak di tangan kirinya.Peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/9/2024), ketika Iwan, dengan amarah yang meluap-luap, masuk ke kawasan pabrik sambil membawa senjata Air Softgun yang telah dimodifikasi serta sebilah pisau. Ia mengancam para petugas keamanan perusahaan di lokasi dan menuntut pekerjaan sebagai penjaga keamanan. Aksi koboi Iwan yang membawa senjata serta mengintimidasi pihak perusahaan terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial pada Jumat (27/9/2024).Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat DhuhaKapolsek Talang Ubi, Kompol Rifan Wijaya, membenarkan insiden tersebut dan menjelaskan bahwa aksi koboi yang dilakukan oleh Iwan menyebabkan salah satu anggotanya, Aipda M Joko, terluka."Aipda M Joko mengalami luka tembak di tangan kiri saat berupaya mengamankan pelaku," jelas Kompol Rifan pada Sabtu (28/9/2024).Menurut keterangan, motif pelaku diduga karena frustrasi setelah tidak mendapatkan pekerjaan yang dimintanya kepada pihak perusahaan. Iwan, yang meminta pekerjaan namun tidak kunjung mendapat tanggapan, menjadi marah dan mengambil tindakan agresif.Aipda M Joko, yang menjadi korban dalam insiden tersebut, menjelaskan bahwa ia datang ke lokasi setelah mendapat informasi adanya seorang warga yang mengamuk dengan senjata di pabrik kelapa sawit PT Surya Bumi Agrolanggeng. Setibanya di lokasi, ia berhadapan dengan pelaku yang langsung menyerangnya dengan menembakkan Air Softgun ke arah tangannya. "Pelaku sempat menembak saya sekali di tangan kiri, lalu mengeluarkan pisau dan mencoba mengejar saya," ungkap Aipda M Joko.Meskipun Aipda M Joko telah memperingatkan pelaku untuk berhenti, Iwan tetap melanjutkan aksinya. Aksi tersebut baru berhenti setelah Aipda M Joko mengeluarkan tembakan peringatan, membuat pelaku melarikan diri ke dalam hutan.Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 TahunKepala Unit Reskrim Polsek Talang Ubi, Ipda Dedi Irma, menambahkan bahwa pihaknya masih terus memburu pelaku yang berhasil kabur. "Identitas pelaku sudah kami kantongi, dan kami masih mencari keberadaannya. Kami minta pelaku segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Ipda Dedi.Saat ini, senjata Air Softgun dan sepeda motor yang digunakan pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian. Namun, pelaku diduga masih membawa senjata tajam saat melarikan diri. Pihak kepolisian terus melakukan pencarian dan berupaya menangkap pelaku secepatnya.***
Read More Ketakutan di Ruang Isolasi Rutan KPK, Eks Sekdis PUTR Sulsel Bayar Pungli untuk Fasilitas
Padel M. Agam 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Eks Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulawesi Selatan, Edy Rahmat, mengungkapkan ketakutannya selama menjadi tahanan di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam persidangan lanjutan kasus dugaan pungli di Rutan KPK di Pengadilan Tipikor Jakarta, pada Senin (30/9/2024), Edy mengakui bahwa ia rela membayar uang pungutan liar kepada petugas rutan demi menghindari ditempatkan di ruang isolasi yang menakutkan.Edy menjelaskan bahwa pada bulan pertama ia ditahan, ia harus membayar Rp 17 juta untuk mendapatkan akses fasilitas seperti handphone. Selain itu, setiap bulannya, ia diwajibkan membayar Rp 5 juta sebagai iuran bulanan agar tidak dikembalikan ke ruang isolasi. Jaksa dalam persidangan menanyakan dampak yang akan dialami jika Edy tidak membayar uang tersebut.Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat Dhuha"Kalau kami tidak bayar, Pak, kami dikembalikan ke lantai 9 (ruang isolasi), disuruh bersih-bersih, dan dilarang berolahraga," ungkap Edy. Ia menambahkan bahwa ruang isolasi tersebut berada di lantai 9 dan sangat sepi, yang menambah ketakutannya.Hakim kemudian menggali lebih dalam tentang perbedaan antara ruang isolasi dan ruang tahanan umum. Edy menjelaskan bahwa isolasi di lantai 9 membuatnya merasa sendiri, tanpa ada orang lain. Ia bahkan menceritakan pengalamannya mendengar suara-suara aneh di ruang tersebut, seperti bunyi pintu yang terbuka dan tertutup di tengah malam, yang menambah ketakutannya."Penakut juga orang Makassar ya?," ujar Hakim."Iya, Yang Mulia, manusia," Jawab Edy.Tia Rahmania Dibatalkan Pelantikan Sebagai Anggota DPR 2024-2029, Bonnie Triyana Yang MenggantikanHakim terus mendalami apakah gangguan tersebut memang benar terjadi atau hanya perasaan Edy. Edy pun menjelaskan bahwa bunyi pintu tersebut membuat suasana semakin menakutkan di tengah malam, meskipun ia tidak bisa memastikan apakah gangguan itu disengaja atau tidak.Kasus dugaan pungli di Rutan KPK ini menjadi sorotan publik, terutama setelah terungkapnya praktek pembayaran untuk mendapatkan fasilitas khusus dan menghindari ruang isolasi yang dianggap menyeramkan oleh para tahanan.***
Read More Setelah Viral Parkir Liar, Pemkot Palembang Siap Tertibkan Kawasan Parkir BKB
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Setelah viral dan menjadi sorotan terkait ketidakamanan parkir serta tindakan pemaksaan oleh parkir liar di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Pemkot Palembang berencana melakukan penataan ulang tata letak lahan parkir di kawasan tersebut.Langkah ini diambil menyusul banyaknya keluhan warga mengenai sulitnya mengakses area parkir resmi akibat ulah parkir liar yang memaksa pengendara parkir di lokasi yang tidak aman dan bahkan menghalangi akses ke dalam kawasan BKB.Tips Jitu Lulus SKD CPNS 2024, Strategi Nyata Untuk SuksesPj Walikota Palembang, A. Damenta, mengungkapkan bahwa Pemkot Palembang mulai melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk merancang penataan ulang parkir di BKB agar lebih tertib dan terorganisir."Hari ini kami meninjau dan mencoba melakukan rekayasa atau simulasi untuk melihat bagaimana penataan parkir bisa dibuat lebih tertib," ujar Damenta usai meninjau lokasi bersama jajaran pemerintahan lainnya.Ia menjelaskan bahwa beberapa perubahan akan dilakukan terkait tata kelola parkir di kawasan BKB. Selain itu, Damenta juga menyoroti potensi kawasan BKB yang lebih luas, tidak hanya sekadar dimanfaatkan sebagai lahan parkir.Ia mengungkapkan bahwa museum di kawasan tersebut seharusnya lebih berfungsi sebagai tempat yang menonjolkan nilai-nilai sejarah, serta kawasan BKB dapat digunakan untuk kegiatan seni, budaya, dan berbagai acara lain yang dapat menarik pengunjung.Timnas Indonesia U-20 Lolos Kualifikasi Piala Asia 2025 Setelah Tekuk Yaman"Kawasan museum ini seharusnya lebih menunjukkan nilai sejarahnya, bukan hanya dijadikan sebagai lahan parkir. Ada banyak potensi lain yang bisa kita manfaatkan, mulai dari seni, kebudayaan, hingga kegiatan publik lainnya yang bisa ditampilkan di sini," jelasnya.Menurut Damenta, tata letak parkir di BKB saat ini masih berantakan dan kurang memperhatikan estetika serta kenyamanan pengunjung. Beberapa area parkir dikelola tanpa memperhatikan keteraturan, yang menyebabkan kawasan tersebut terlihat semrawut. Dengan adanya penataan ulang ini, diharapkan tidak hanya masalah parkir liar dapat diatasi, tetapi juga kawasan BKB dapat menjadi lebih tertib, menarik, dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung.***
Read More Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi Rezeki
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan aksi pengancaman antara pedagang di pinggir jalan menjadi viral di media sosial. Insiden ini terjadi di salah satu lokasi penjualan dipinggir jalan di Palembang, di mana seorang pedagang buah potong mendapati dirinya diancam oleh pedagang lain yang menjual rujak buah dan sop buah.Kedua lapak berjarak sekitar 20 meter, namun ketegangan terjadi karena tuduhan bahwa lapak buah potong menghalangi rezeki pedagang rujak buah tersebut. Menurut penuturan pedagang buah potong, mereka tiba di lokasi sekitar pukul 06.30 pagi, sementara pedagang rujak buah baru datang sekitar pukul 08.30. Ketika sang istri dari pedagang rujak tiba lebih dahulu, ia langsung memarahi pedagang buah potong dengan nada keras dan meminta mereka pindah dari lokasi tersebut.Tragis! Jasad Perempuan Ditemukan dalam Lemari di Indekos, Tangan Terikat dan Mulut DisumpalPermintaan tersebut disampaikan dengan nada marah, meski para pedagang buah potong merasa tidak menghalangi lapak dagangan lainnya. Tak lama berselang, suami dari pedagang rujak datang dan mulai marah-marah dengan nada mengancam.Meski pedagang buah potong telah berusaha merespons dengan tenang dan baik-baik, pria tersebut malah semakin emosional, menunjuk-nunjuk dan mendekat hingga tangannya secara tidak sengaja mengenai pedagang buah potong.Setelah aksi marah-marah tersebut, pria itu akhirnya pergi. Namun, kejadian ini membuat kesal pedagang buah potong, yang mengungkapkan kekesalannya melalui media sosial. Mereka menyatakan bahwa rezeki sudah diatur masing-masing, dan tidak seharusnya ada persaingan yang berujung pada ancaman di antara para pedagang yang sama-sama mencari nafkah.Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 RibuVideo ini cepat menyebar di media sosial, memancing reaksi beragam dari warganet. Banyak yang merasa prihatin dengan situasi yang seharusnya bisa diselesaikan dengan damai, sementara lainnya menyoroti pentingnya menjaga sikap profesional dalam berdagang di tempat umum.***
Read More Miris! Peringatan Maulid Nabi Ricuh: Dua Bapak-Bapak Berkelahi Gara-Gara Berebut Telur
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan dua pria dewasa terlibat dalam perkelahian di tengah acara puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung di Pendopo Serambi Madinah, Kantor Bupati Tanah Bumbu, Sulawesi Tengah, pada Kamis, 26 September 2024.Insiden ini terjadi saat prosesi pembagian telur hias, yang sering kali menjadi bagian tradisional dalam perayaan Maulid di beberapa daerah. Diduga kuat, perkelahian ini dipicu oleh persaingan untuk mendapatkan telur tersebut, yang biasanya dijadikan simbol keberkahan.Viral! Pengendara Mobil Ngamuk di SPBU Bawa Sajam Usai Ditolak Isi BBM Tanpa QR CodeDalam video yang beredar, tampak kedua pria ini awalnya bersitegang hingga akhirnya terlibat adu fisik. Keduanya terlihat saling dorong, tarik menarik, dan melontarkan pukulan di hadapan sejumlah hadirin yang tampak kebingungan melihat aksi tak terduga ini. Meski acara tersebut dimaksudkan untuk memperingati salah satu momen religius yang penuh makna, suasana justru berubah tegang karena kejadian ini.Perkelahian ini berlangsung beberapa saat sebelum akhirnya petugas keamanan acara turun tangan untuk melerai kedua pria tersebut. Meski tidak ada laporan korban luka serius, insiden ini menimbulkan kegaduhan di tengah perayaan yang seharusnya khidmat dan damai.Video tersebut kemudian diunggah ke berbagai platform media sosial pada Senin, 30 September 2024, dan langsung menarik perhatian netizen. Banyak warganet yang merasa heran dengan kejadian itu, mempertanyakan mengapa persaingan untuk mendapatkan telur bisa sampai memicu perkelahian. Sejumlah komentar bermunculan dengan nada beragam, ada yang menanggapinya dengan humor, namun ada pula yang menyayangkan tindakan tersebut."Gegara telur jadi berantem," tulis salah satu pengguna."Udah tua, pak, masih berantem aja, malu-maluin," timpal yang lainnya.Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 TahunBeberapa komentar juga mengkritik perilaku kedua pria itu yang dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai religius dalam peringatan Maulid Nabi. Selain menjadi topik perbincangan di media sosial, insiden ini juga menyoroti fenomena unik dalam beberapa tradisi lokal, di mana barang sederhana seperti telur hias bisa menjadi begitu berharga di mata masyarakat, hingga menimbulkan ketegangan yang tak terduga.Namun demikian, banyak yang berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran agar tradisi serupa di masa mendatang lebih diatur dengan baik, sehingga tidak memicu insiden yang memalukan di tengah acara religius.***
Read More Viral! Pengendara Mobil Ngamuk di SPBU Bawa Sajam Usai Ditolak Isi BBM Tanpa QR Code
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah insiden yang mengejutkan terjadi di SPBU 7.4909.91 Amessangeng, Kabupaten Wajo, pada Minggu (29/9/2024). Seorang pengendara mobil bernama Erwin viral di media sosial setelah mengamuk di stasiun pengisian bahan bakar tersebut dengan membawa senjata tajam jenis badik.Tindakannya tersebut dipicu oleh penolakan petugas SPBU yang tidak mengizinkannya mengisi BBM jenis pertalite karena tidak memiliki QR code dari aplikasi MyPertamina. Kasat Reskrim Polres Wajo, Iptu Alvin Aji Kurniawan, menjelaskan bahwa insiden ini bermula ketika Erwin ikut antre untuk mengisi BBM subsidi. Namun, saat tiba gilirannya, petugas SPBU meminta agar ia menunjukkan barcode sebagai syarat untuk mendapatkan subsidi.Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak Bersalah"Terduga pelaku tidak dapat memperlihatkan barcode tersebut, yang kemudian memicu emosinya," ujar Alvin.Dalam keadaan marah, Erwin mulai mengomplain petugas dan mengeluarkan sebuah benda yang diduga badik dan mengacungkan ke arah petugas, sehingga membuat masyarakat yang tengah mengantri ikut panik."Meskipun badik itu dikeluarkan, ia tidak terhunus. Warga di sekitar lokasi langsung mengambil tindakan dengan mengamankan Erwin dan meminta agar ia meninggalkan tempat tersebut," tambahnya.Menurut informasi, masyarakat sekitar berhasil mengamankan badik yang dibawa oleh Erwin dan menyerahkannya kepada personel Polsek Tempe dan pihak kepolisan masih melakukan pengejaran kepada pelaku.Viral! Video Syur Oknum Guru dan Siswi di Gorontalo Gegerkan Media Sosial"Barang bukti yang diduga badik sudah diamankan di polsek, dan saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap terduga pelaku," pungkas Iptu Alvin.Pihak Kepolisian menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti aturan yang berlaku untuk menghindari kejadian serupa dan dapat melaporkan kejadian yang dapat mengancam keselamatan di tempat umum.***
Read More Tragis! Jasad Perempuan Ditemukan dalam Lemari di Indekos, Tangan Terikat dan Mulut Disumpal
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Warga Kota Jambi digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan bernama Resti Widia (30) di dalam lemari di indekosnya pada Rabu malam (25/9/2024). Penemuan jasad Resti dalam kondisi mengenaskan membuat keluarga sangat terpukul. Korban ditemukan tewas dengan tangan terikat di belakang dan mulut disumpal kain.Kejadian ini bermula saat tetangga terakhir kali melihat Resti pada Selasa, 24 September 2024, sehari sebelum ia ditemukan meninggal dunia. Setelah itu, keberadaan Resti tidak diketahui, dan handphonenya pun tidak aktif selama berhari-hari. Kecurigaan teman-temannya muncul setelah mereka tidak bisa menghubungi Resti dan memutuskan untuk mendatangi kamar kosnya di RT 07, Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan.Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 RibuSalah satu teman korban yang datang ke kos mencurigai adanya bekas congkelan di pintu kamar yang terkunci dari luar. Setelah pintu dibuka, mereka terkejut mendapati bau busuk yang menyengat dan menemukan tubuh Resti di dalam lemari, terselip di antara tumpukan baju di bagian paling bawah. Teman-temannya kemudian segera melaporkan temuan ini ke pihak kepolisian.Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, AKP Muhamad Aulia Nasution, mengungkapkan bahwa korban sempat berencana pulang kampung sebelum kejadian tragis ini terjadi. Resti ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan. Tangannya diikat ke belakang, mulutnya disumpal kain, dan tubuhnya disembunyikan di dalam lemari."Menurut keterangan teman korban, Resti sempat menyampaikan keinginannya untuk pulang kampung. Namun setelah itu, handphonenya tidak bisa dihubungi lagi," ujar Aulia."Kondisi tubuh korban ditemukan dalam posisi tangan terikat ke belakang," tambahnya.Polisi segera mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk dilakukan visum. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik kasus pembunuhan ini serta motifnya."Kami masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan pembunuhan ini," tambah Suwondo.Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh UstazResti, yang merupakan perantau dari Subang, Jawa Barat, telah menetap di Jambi untuk bekerja. Kasus kematiannya kini menjadi perhatian publik, dengan banyak pihak yang berharap pelaku segera tertangkap dan diadili. Plh Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, Amin Nasution, membenarkan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut."Kami akan memberikan perkembangan terbaru seiring proses penyelidikan berjalan," tuturnya.Hingga kini, polisi masih terus bekerja keras untuk mencari tahu pelaku yang menyebabkan kematian tragis Resti dan apa motif di balik perbuatan keji ini. Kasus ini masih menjadi misteri, namun pihak kepolisian terus menggali informasi untuk mengungkap kebenaran.***
Read More Suami Tega Bakar Istri Karena Masalah Utang, Korban Meninggal Usai Dirawat
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang suami di Langsa, Aceh, berinisial DSG (47), diduga tega membakar istrinya, LR (37), hingga meninggal dunia setelah lima hari menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Insiden tragis ini dipicu oleh kemarahan suami yang merasa kesal karena sang istri sering berutang tanpa sepengetahuannya.Kasat Reskrim Polres Langsa, AKP Sumasdiono, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula pada Minggu, 18 Agustus 2024, di rumah pasangan tersebut di Kecamatan Langsa Baro."Pelaku DSG emosi karena istrinya sering berutang tanpa izin darinya," ungkapAKP Sumasdion. Tragedi Maut Di Tambang Emas Ilegal Di Solok, 22 Penambang Tertimbun, 11 TewasSebelum insiden pembakaran, sang anak sempat memergoki ayahnya tengah memukul ibunya di dalam kamar. Tersangka juga dilaporkan memegang parang dan mengancam akan membacok korban. Namun, aksi tersebut batal dilakukan karena kehadiran anak mereka yang menyaksikan kejadian tersebut.Beberapa jam kemudian, DSG meminta anak keduanya untuk membeli minyak dengan alasan akan digunakan untuk bekerja. Sang anak tanpa curiga menuruti permintaan tersebut dan meletakkan bahan bakar minyak (BBM) di meja makan."Pelaku kemudian menarik korban yang saat itu sedang menyetrika baju ke belakang rumah, lalu menyiramkan minyak ke tubuh korban dan langsung menyalakan api menggunakan korek," jelas Sumasdiono. Api dengan cepat menyambar tubuh korban, terutama di bagian wajah, leher, dan dada.Setelah melihat korban terbakar, DSG mencoba memadamkan api dan mengoleskan minyak gosok ke tubuh istrinya yang terbakar. Namun, upaya tersebut tidak berhasil mencegah luka parah yang diderita korban.Mengguncang Medan, Ibu Aniaya Anak Kandung Karena Stiker Hilang, Video Kejam Viral di Media SosialKorban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cut Meutia Langsa sekitar pukul 15.00 WIB untuk mendapatkan perawatan darurat. Setelah lima hari dirawat, kondisi korban semakin memburuk sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan. Sayangnya, korban mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu, 22 September 2024. Polisi segera bertindak dan menangkap DSG setelah kejadian ini."Tersangka sudah ditangkap dan saat ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian," ungkap Sumasdiono.Barang bukti yang diamankan oleh polisi antara lain sebilah parang dan pakaian korban yang terbakar. Pelaku kini menghadapi ancaman hukum berat atas tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian istrinya.***
Read More Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat Dhuha
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang siswa berusia 14 tahun dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, meninggal dunia setelah diduga menjadi korban penganiayaan yang melibatkan seorang guru.Kejadian tragis ini terjadi di salah satu MTs swasta di Kecamatan Ponggok, saat korban dan teman-temannya sedang berkumpul di luar ruangan pada waktu yang seharusnya digunakan untuk melaksanakan Sholat Dhuha.Tips Jitu Lulus SKD CPNS 2024, Strategi Nyata Untuk SuksesGuru yang berinisial U, saat melihat murid-murid tersebut tidak mengikuti aturan sekolah, diduga spontan melemparkan sebatang kayu yang dilaporkan memiliki paku-paku menancap. Tanpa disangka, kayu tersebut mengenai bagian belakang kepala korban."Saat itu anak-anak masih bermain badminton saat sudah masuk waktu Dhuha. Mungkin guru tersebut emosi atau bermaksud menakut-nakuti dengan melempar ke tanah agar mereka bubar. Tapi kayu tersebut justru mengenai kepala siswa," ujar salah satu tenaga pengajar yang enggan disebutkan namanya, Jumat (27/9/2024).Korban langsung tidak sadarkan diri setelah kejadian tersebut dan segera dibawa ke RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh UstazPihak berwenang kini tengah menyelidiki insiden ini lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Guru yang terlibat dalam kejadian tersebut juga telah dimintai keterangan, sementara keluarga korban masih berduka dan menuntut penjelasan dari pihak sekolah terkait tragedi yang merenggut nyawa anak mereka.Kasus ini menambah panjang daftar insiden kekerasan di lingkungan pendidikan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Masyarakat menantikan hasil penyelidikan untuk mengetahui apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada unsur kelalaian dan kekerasan yang dilakukan oleh pihak sekolah.***
Read More