Lingkaran.id - TEDxKambangIwak sukse menggelar kegiatan "COUNTDOWN 2025: TED Talks. Local Heroes. Big Impact", forum inspiratif yang bertujuan menggugah kesadaran dan keterlibatan anak muda terhadap isu-isu global, khususnya perubahan iklim dan keberlanjutan.
Acara ini digelar pada Minggu, 25 Mei 2025 di Kopi & Roastery Agam Pisan, Palembang, mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Dalam kegiatan tersebut langsung dihadiri sejumlah pembicara luar biasa dari berbagai latar belakang berbagi gagasan, pengalaman, dan langkah konkret untuk mendorong perubahan positif khusunya di Bumi Sriwijaya dan provinsi Sumatera Selatan.
COUNTDOWN Dimulai! TEDx Kambang Iwak Hadirkan Inovasi Untuk Masa Depan PalembangDalam materi yang disampaikan oleh Bijak Riyandi Ahadito, pendiri komunitas @nirsampah, berbagi perjalanan transformasinya dari Palembang hingga Jepang. Kini tengah menempuh studi doktoral di Universitas Osaka, Bijak konsisten membawa misi Palembang bebas sampah melalui edukasi dan kolaborasi lintas negara.
“Palembang sedang menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Saya percaya perubahan harus dimulai dari bawah dan membangkitkan kesadaran dan memulai revolusi lingkungan akar rumput di Palembang, agar kita bisa menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.” ujarnya Bijak Riyandi.
Sebagai peneliti muda Raka Hadiyan di bidang Hubungan Internasional yang fokus pada politik lingkungan dan transisi energi berkelanjutan dan penerima ASEAN Energy Youth Award 2021 ini membawa perspektif unik berkat pengalamannya studi dan riset di Surabaya, Taipei, Kaohsiung, dan Vientiane.
Raka mengangkat isu elektrifikasi sebagai bentuk adaptasi iklim, sebuah aspek penting namun sering terabaikan dalam narasi energi hijau. Ia menekankan bahwa transisi ini bukan semata soal teknologi, tetapi soal kesadaran sosial dan partisipasi generasi muda dalam merancang masa depan berkelanjutan.
"Elektrifikasi bukan hanya soal teknologi, tapi tentang bagaimana kita sebagai masyarakat terutama generasi muda memahami peran kita dalam menghadapi krisis iklim. Adaptasi iklim harus dimulai dari kesadaran sosial dan keberanian untuk terlibat," ujarn Raka Hadiya.
Dari sudut konservasi, Pungky Nanda Pratama berbicara tentang edukasi sampah dan pelestarian spesies lokal. Melalui aktivitas relawan di Musi Rawas dan Lahat, ia terlibat dalam pemasangan kamera jebak (camera trap) yang mendokumentasikan keberadaan satwa langka seperti tapir, kambing hutan, dan macan dahan.
Pungky juga mendorong program rehabilitasi tanaman endemik sebagai upaya mempertahankan keseimbangan alam dan mencegah kerusakan ekosistem.
“Tiga bulan pemasangan kamera bisa memberi banyak informasi, tergantung lokasi dan satwa target. Ini penting untuk konservasi jangka panjang,” ujarnya.
Dalam bidang pengelolaan sampah kota, Andi Wijaya berbagi pengalaman mendirikan dan mengelola Bank Sampah Amanah di Palembang. Ia menunjukkan bahwa upaya kolektif dan sistematis dapat mengurangi beban sampah kota, sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru dari limbah rumah tangga.
Grand Final Pemilihan Duta Pertanian Sumatera Selatan 2025 "The Glorious Agripreneur"Inovasi kuliner tradisional sebagai identitas dan kekuatan ekonomi yang digagas oleh Yus Elisa, yang lebih dikenal dengan nama Bunda Rayya, adalah pelaku UMKM kuliner khas Palembang dan anggota aktif dari Aspenku (Asosiasi Pengusaha Kue Palembang).
Bunda Rayya membawa semangat pelestarian budaya lewat inovasi kue tradisional seperti maksuba brownies (MasBro) dan MaJoLa (Maksuba, Kojo dan Lapis legit). Pemenang Master Oleh-Oleh Bluebend 2017 ini berbagi filosofi di balik pembuatan kue tradisional yang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran.
“Asal yakin dan fokus, usaha tidak pernah mengkhianati hasil,” pesan Bunda Rayya.
TEDxKambangIwak: COUNTDOWN 2025 sukses menjadi wadah inspiratif yang mempertemukan ide-ide segar, aksi nyata, dan semangat perubahan dari para tokoh lokal yang peduli terhadap masa depan bumi.
Melalui beragam perspektif yang dibagikan dari isu iklim, konservasi, pengelolaan sampah, hingga pelestarian budaya lokal acara ini tidak hanya menyuarakan kepedulian, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif generasi muda untuk menjadi agen perubahan.***