Resmi! Kemendikbudristek Umumkan Pendaftaran PPG Prajabatan 2025, Ini Tahapan Seleksi dan Dokumen yang Wajib Disiapkan
Resmi! Kemendikbudristek Umumkan Pendaftaran PPG Prajabatan 2025, Ini Tahapan Seleksi dan Dokumen yang Wajib Disiapkan
Lingkaran.id -Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi mengumumkan pembukaan pendaftaran PPG Prajabatan tahun 2025. Program ini menjadi peluang besar bagi lulusan sarjana (S1/D4) yang memiliki minat dan panggilan menjadi guru profesional di jenjang pendidikan dasar maupun menengah. PPG Prajabatan merupakan program pendidikan profesi guru yang disiapkan untuk menghasilkan tenaga pendidik berkualitas dengan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian sesuai standar nasional pendidikan. Tahun 2025, program ini kembali dibuka melalui seleksi nasional berbasis sistem daring (online) dengan proses yang lebih transparan dan efisien.Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per BulanTahapan Seleksi PPG Prajabatan 2025Kemendikbudristek menjelaskan bahwa proses seleksi tahun ini terdiri atas beberapa tahapan utama, yaitu:Pendaftaran dan unggah berkas melalui laman resmi ppg.kemdikbud.go.id.Seleksi administrasi, mencakup verifikasi kelengkapan dokumen dan kesesuaian jurusan.Seleksi substantif, berupa tes potensi akademik (TPA), tes literasi numerasi, serta wawancara berbasis daring untuk menilai motivasi dan kemampuan komunikasi calon peserta.Pengumuman hasil seleksi dan penetapan peserta yang lolos untuk mengikuti perkuliahan PPG Prajabatan 2025.Calon peserta wajib menyiapkan sejumlah dokumen penting sebelum melakukan pendaftaran, di antaranya:Ijazah S1/D4 dan transkrip nilai yang telah dilegalisirKartu Tanda Penduduk (KTP)Pas foto formal terbaruSurat pernyataan kesediaan mengikuti seluruh proses PPGSurat keterangan sehat jasmani dan rohaniSurat keterangan bebas narkoba dari lembaga berwenangKemendikbudristek juga menegaskan bahwa calon peserta tidak boleh sedang terikat kontrak sebagai guru atau tenaga pendidik pada lembaga pendidikan formal.PPG Prajabatan 2025 Resmi Dibuka! Simak Syarat, Tahapan, dan Fakta Bidang Studi yang Tidak Tersedia Tahun IniPada PPG Prajabatan 2025, fokus utama diarahkan pada penguatan literasi digital dan pedagogi adaptif, menyesuaikan kebutuhan pendidikan abad ke-21. Pemerintah juga meningkatkan jumlah kuota peserta, khususnya bagi bidang studi yang kekurangan guru seperti matematika, IPA, bahasa Indonesia, dan pendidikan dasar.Pendaftaran PPG Prajabatan 2025 menjadi momentum penting bagi calon pendidik untuk bertransformasi menjadi guru profesional. Kemendikbudristek mengimbau seluruh pendaftar untuk memastikan keaslian dokumen dan mengikuti seluruh tahapan seleksi dengan jujur serta bertanggung jawab.
Read More
Tragis, Siswa SD Tewas Usai Dipukul Guru Pakai Batu
Tragis, Siswa SD Tewas Usai Dipukul Guru Pakai Batu
Lingkaran.id - Kasus memilukan terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Seorang murid kelas lima SD bernama Rafi To (10) meninggal dunia setelah diduga menjadi korban kekerasan oleh guru olahraganya sendiri, YN (51). Peristiwa tragis ini sontak mengguncang masyarakat dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban.Kepolisian Resor TTS bergerak cepat menyelidiki dugaan penganiayaan tersebut dan telah menetapkan YN sebagai tersangka. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku diduga menggunakan batu sebagai alat untuk memukul korban, hingga menyebabkan luka serius di bagian kepala.Viral Video Ketua Komisi III DPRD Diduga Mengejek Aksi MassaKasat Reskrim Polres TTS, AKP I Wayan Pasek Sujana, menjelaskan bahwa peristiwa bermula pada Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 12.00 WITA di halaman SD Inpres One, Desa Poli, Kecamatan Santian, Kabupaten TTS. Saat itu, guru olahraga YN memanggil sepuluh murid, termasuk Rafi, karena dianggap melanggar disiplin sekolah mereka tidak mengikuti gladi upacara hari Sabtu dan absen di hari Minggu.Dalam situasi tersebut, YN diduga mengambil batu dan memukulkan ke kepala Rafi sebanyak empat kali. Tidak hanya Rafi, sembilan murid lainnya juga menjadi korban pemukulan. Aksi kekerasan di lingkungan sekolah itu membuat para siswa ketakutan dan trauma.Usai kejadian, Rafi pulang ke rumah dalam kondisi lemah dan mengeluh sakit kepala hebat. Keesokan harinya, Sabtu (27/9/2025), korban mengalami demam tinggi dan tak bisa bersekolah. Ia sempat menceritakan peristiwa itu kepada bibinya, Sarlina Toh, yang selama ini mengasuhnya.Demam Rafi tak kunjung reda hingga Senin (29/9/2025). Saat bibinya memijat kepala Rafi, ia menemukan adanya bengkak dan memar. Bocah malang itu mengaku bahwa luka tersebut akibat pukulan batu dari sang guru, namun ia menolak dibawa ke Puskesmas.Kondisinya semakin memburuk hingga Kamis (2/10/2025). Rafi mengalami suhu tubuh tinggi dan mulai berbicara sendiri. Sekitar pukul 18.00 WITA, ia menghembuskan napas terakhir di pangkuan kerabatnya, Margarita Tanaem. Jenazah kemudian dimakamkan di pemakaman umum Desa Poli pada Minggu (5/10/2025).Merasa ada kejanggalan, keluarga korban melaporkan kasus ini ke Polsek Boking pada Kamis (9/10/2025). Polisi segera melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Hasil penyelidikan menguatkan dugaan bahwa kematian korban disebabkan oleh tindak kekerasan.Setelah pemeriksaan intensif, Polres TTS resmi menetapkan YN sebagai tersangka kasus penganiayaan anak yang berujung kematian.“Hari ini YN sudah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan di Polres TTS,” ujar Kapolres TTS AKBP Hendra Dorizen pada Senin (13/10/2025).Heboh! Menkeu Tegas Tak Akan Danai Family Office, “Kalau Mau, Pakai Uang Sendiri”Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan batu yang digunakan pelaku untuk memukul. Berdasarkan hasil penyidikan, YN dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.Sebagai bagian dari penyelidikan, tim forensik melakukan ekshumasi dan autopsi terhadap jenazah korban pada Sabtu (11/10/2025) di TPU Desa Poli untuk memastikan penyebab pasti kematian.Kasus tragis ini menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan agar memastikan sekolah menjadi tempat yang aman, ramah anak, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Publik pun mendesak agar pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku.***
Read More
Bikin Resah, Warga Pasang Polisi Tidur Penuh Paku, Warga Ribut dengan Petugas Kelurahan
Bikin Resah, Warga Pasang Polisi Tidur Penuh Paku, Warga Ribut dengan Petugas Kelurahan
Lingkaran.id - Insiden tidak biasa terjadi di kawasan Medan Timur, Kota Medan, pada Senin pagi (13/10/2025), ketika seorang warga bernama Adi memasang polisi tidur secara sembarangan di jalan lingkungan. Camat Medan Timur, Noor Alfi Pane, mengungkapkan bahwa polisi tidur tersebut bukan hanya mengganggu pengguna jalan, tetapi juga membahayakan karena dipenuhi paku yang mencuat di permukaannya.“Banyak paku yang timbul dari polisi tidur itu sehingga menyebabkan ban mobil dan sepeda motor bocor. Warga pun melapor, baik ke kantor lurah maupun ke pihak kecamatan,” jelas Noor Alfi Pane saat dikonfirmasi.Kepsek SMA Dilaporkan ke Polisi Usai Tampar Siswa yang Ketahuan MerokokMenanggapi keluhan warga, aparat kelurahan segera turun tangan dan membongkar polisi tidur tersebut demi menjaga keselamatan pengguna jalan. Namun, tindakan petugas itu justru memicu kemarahan Adi, yang merasa keberatan dengan pembongkaran itu. Kericuhan antara pelaku dan petugas pun sempat terekam dalam sebuah video yang kini beredar luas di media sosial.Noor menegaskan bahwa tindakan Adi bukan kali pertama menimbulkan masalah di lingkungan sekitar. Sebelumnya, pria tersebut juga pernah dilaporkan warga karena menempatkan pot bunga di badan jalan hingga menghalangi akses kendaraan, serta membuang sampah sembarangan.Nikita Mirzani Murka Usai Vadel Badjideh Disebut Akan Bongkar Makam Janin Putrinya Demi Tes DNA“Ini bukan kejadian pertama. Sebelumnya juga ada laporan serupa dari warga tentang perilaku yang mengganggu ketertiban umum,” tambahnya.Pihak kecamatan kini berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menindaklanjuti insiden tersebut dan memastikan keamanan serta ketertiban di wilayah Medan Timur tetap terjaga.***
Read More
PBNU Siap Tempuh Jalur Hukum Terkait Tayangan “Xpose Uncensored” di Trans7
PBNU Siap Tempuh Jalur Hukum Terkait Tayangan “Xpose Uncensored” di Trans7
Lingkaran.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan akan mengambil langkah hukum terhadap program Xpose Uncensored yang ditayangkan di stasiun televisi Trans7. Langkah tegas ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, dalam pernyataan resmi pada Selasa (15/10/2025).Gus Yahya menilai, tayangan tersebut tidak hanya menyalahi etika dan prinsip dasar jurnalisme, tetapi juga dinilai telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Menurutnya, isi program itu berpotensi merusak keharmonisan sosial dan ketenteraman publik yang selama ini dijaga dengan baik.#BoikotTrans7 Jadi Trending! Tayangan XPOSE Diduga Lecehkan Santri dan Catut Nama Kiai Lirboyo“Program tersebut telah melampaui batas kewajaran dalam pemberitaan. Selain tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik, dampaknya telah mencederai rasa damai masyarakat,” tegas Gus Yahya.Sebagai langkah konkret, PBNU menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU untuk segera menindaklanjuti masalah ini melalui jalur hukum. PBNU juga meminta pihak Trans7 bertanggung jawab dan memperbaiki kerugian moral maupun sosial yang telah timbul akibat tayangan itu.Kepsek SMA Dilaporkan ke Polisi Usai Tampar Siswa yang Ketahuan MerokokDi sisi lain, Gus Yahya mengimbau kepada seluruh kiai, santri, serta warga Nahdlatul Ulama di berbagai daerah untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi. Ia mengingatkan agar warga NU tetap berpegang pada nilai-nilai keikhlasan dalam berkhidmah untuk agama dan bangsa, serta menjaga persatuan di tengah masyarakat.“Jangan sampai kita terprovokasi. Tetaplah berkhidmah dengan ikhlas demi kemaslahatan umat dan keutuhan bangsa,” pungkasnya.***
Read More
ALSA LC Universitas Sriwijaya Sukses Gelar Dua Seri ALSA Social Project 2025: Edukasi Hukum dan Literasi Keuangan untuk Masyarakat Desa Pegayut
ALSA LC Universitas Sriwijaya Sukses Gelar Dua Seri ALSA Social Project 2025: Edukasi Hukum dan Literasi Keuangan untuk Masyarakat Desa Pegayut
Lingkaran.id - Komitmen terhadap pengabdian masyarakat kembali dibuktikan oleh Asian Law Students’ Association (ALSA) Local Chapter Universitas Sriwijaya (Unsri) melalui keberhasilan mereka menyelenggarakan ALSA Social Project 2025. Kegiatan yang digagas oleh Social Event Division ini dilaksanakan dalam dua seri dengan fokus utama pada edukasi hukum dan literasi keuangan bagi masyarakat Desa Pegayut, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.Program sosial ini merupakan bentuk nyata implementasi dari dua pilar utama ALSA, yaitu Socially Responsible dan Academically Committed, yang menekankan pentingnya peran mahasiswa hukum dalam memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan kepada masyarakat.Heboh! Menkeu Tegas Tak Akan Danai Family Office, “Kalau Mau, Pakai Uang Sendiri”Kegiatan perdana ALSA Social Project Volume 1 digelar pada 24 Maret 2025, mengusung tema “One Village, A Thousand Rights: Legal Awareness for Prosperity.” Tema ini diangkat sebagai bentuk kepedulian terhadap masih rendahnya pemahaman hukum di kalangan masyarakat Desa Pegayut. ALSA LC Unsri berupaya menghadirkan edukasi hukum agar masyarakat semakin sadar akan hak-haknya dan pentingnya memahami aspek hukum dalam kehidupan sehari-hari.Dalam kegiatan tersebut, ALSA menghadirkan Sri Agria Sekar Retno, S.H., seorang advokat sekaligus perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH), sebagai narasumber utama. Ia memberikan penyuluhan hukum secara gratis yang mencakup pemahaman hak-hak masyarakat serta langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menghadapi permasalahan hukum.Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh sekitar 50 warga Desa Pegayut, yang juga berpartisipasi dalam sesi konsultasi hukum gratis dan workshop pembuatan gelang sebagai bagian dari aktivitas pemberdayaan ekonomi kreatif.Kesuksesan seri pertama dilanjutkan dengan Volume 2 ALSA Social Project, yang digelar pada 30 Agustus 2025. Pada kesempatan ini, ALSA LC Unsri menggandeng Generasi Literasi & Inklusi Keuangan Masyarakat (Gen Limas) Sumatera Selatan sebagai mitra kolaborasi.Mengusung tema “Bijak Memilih, Bebas dari Pinjaman Ilegal,” kegiatan ini menyoroti maraknya kasus pinjaman online ilegal yang merugikan masyarakat. Melalui pemaparan Muhammad Khadafi Alfarizi, selaku Director of Financial Literacy and Inclusion of Gen Limas, peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya literasi keuangan, cara mengenali pinjaman online ilegal, serta langkah hukum yang bisa ditempuh apabila terlanjur terjerat praktik pinjaman ilegal, baik secara daring maupun luring.Sebanyak 50 peserta turut aktif dalam sesi tanya jawab dan simulasi kasus, membahas contoh nyata yang sering dialami masyarakat. Selain itu, kegiatan juga diisi dengan workshop membuat tabungan kerajinan tangan bersama anak-anak, sebagai upaya menanamkan nilai-nilai kedisiplinan menabung sejak dini.Muhammad Irvan, selaku Director ALSA LC Unsri, mengungkapkan rasa bangganya atas terselenggaranya kedua rangkaian kegiatan tersebut.“Kami tidak hanya ingin unggul secara akademik, tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata melalui edukasi yang inklusif dan aplikatif. Partisipasi aktif masyarakat menjadi bukti bahwa kebutuhan terhadap literasi hukum dan keuangan sangat besar,” ujar Irvan.#BoikotTrans7 Jadi Trending! Tayangan XPOSE Diduga Lecehkan Santri dan Catut Nama Kiai LirboyoMelalui ALSA Social Project 2025, ALSA LC Unsri berhasil memperkuat perannya sebagai organisasi mahasiswa hukum yang tidak hanya berorientasi pada ranah akademik, tetapi juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat.Program ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal kegiatan berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesadaran hukum dan kemampuan pengelolaan keuangan masyarakat pedesaan di Sumatera Selatan, sekaligus memperkuat citra mahasiswa hukum sebagai agen perubahan sosial yang berdampak positif.***
Read More
Heboh! Menkeu Tegas Tak Akan Danai Family Office, “Kalau Mau, Pakai Uang Sendiri”
Heboh! Menkeu Tegas Tak Akan Danai Family Office, “Kalau Mau, Pakai Uang Sendiri”
Lingkaran.id -Suasana politik ekonomi nasional memanas setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara tegas menolak penggunaan APBN untuk proyek family office yang diusulkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan melalui Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Menkeu menegaskan, pemerintah tidak akan mengalokasikan dana negara untuk proyek yang belum memiliki kejelasan konsep dan manfaat bagi masyarakat luas.“Kalau mau bikin family office, silakan saja, tapi jangan pakai uang negara. Pakai uang sendiri,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di Jakarta.#BoikotTrans7 Jadi Trending! Tayangan XPOSE Diduga Lecehkan Santri dan Catut Nama Kiai LirboyoPernyataan keras tersebut langsung menjadi sorotan publik dan media sosial, mengingat proyek family office sebelumnya diklaim dapat menarik investasi global dan menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan internasional seperti Singapura atau Dubai.Namun, Menkeu menilai bahwa penggunaan APBN untuk proyek berisiko tinggi tanpa arah yang jelas tidak sesuai dengan prinsip kehati-hatian fiskal. Ia menekankan bahwa dana negara seharusnya difokuskan pada sektor prioritas yang langsung berdampak pada kesejahteraan rakyat.Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh Rp116 Triliun, Tegaskan Tak Gunakan Uang NegaraSementara itu, pihak DEN yang dipimpin oleh Luhut menyebut bahwa ide family office masih dalam tahap pembahasan dan kemungkinan akan menggunakan skema investasi swasta. Meski demikian, penolakan Menkeu dinilai menjadi sinyal kuat bahwa Kementerian Keuangan tidak ingin terlibat dalam proyek yang belum memiliki transparansi dan akuntabilitas jelas.Wacana pembangunan family office di Bali sebelumnya ramai diperbincangkan karena disebut melibatkan investor besar dunia. Namun setelah penolakan dari Menkeu, arah proyek tersebut kini semakin abu-abu dan menuai tanda tanya besar di kalangan ekonomi nasional.Keputusan Purbaya dianggap sebagai bentuk ketegasan fiskal dan peringatan bagi pejabat lain agar tidak menjadikan APBN sebagai alat pembiayaan proyek nonprioritas.*****
Read More
Heboh di Medsos! Fakta di Balik Video Rombongan AHY yang Disangka Salip Sultan HB X
Heboh di Medsos! Fakta di Balik Video Rombongan AHY yang Disangka Salip Sultan HB X
Lingkaran.id -Nama Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY kembali jadi perbincangan hangat di media sosial, setelah beredar video viral yang memperlihatkan rombongan kendaraan berpatwal melaju di lampu merah dan disebut menyalip mobil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Video berdurasi kurang dari setengah menit itu langsung menuai beragam komentar dari publik dan menjadi bahan perbincangan di berbagai platform. Dalam video tersebut, terlihat mobil dinas Sultan HB X berhenti di lampu merah, sementara iring-iringan kendaraan dengan sirine tampak melaju tanpa berhenti. Banyak warganet yang mengaitkan kejadian itu dengan rombongan Menko ATR/BPN AHY yang diketahui tengah melakukan kunjungan kerja di Yogyakarta. Namun, tidak butuh waktu lama hingga muncul klarifikasi resmi dari pihak AHY.Kemenkeu Siap Ambil Alih Pembayaran Gaji Pensiunan PNS Mulai 2025, Ini Dampaknya bagi ASNStaf Khusus AHY, Rachmad Hidayat, menegaskan bahwa rombongan dalam video viral itu bukan bagian dari kunjungan resmi AHY. Ia menyampaikan bahwa AHY telah meninggalkan lokasi kejadian sekitar 30 menit sebelum video tersebut direkam. “Pak AHY sudah menyelesaikan agendanya di Bantul dan meninggalkan lokasi jauh sebelum video itu terjadi. Jadi rombongan yang ada di video bukan milik kami,” ujar Rachmad dalam keterangan tertulisnya.Mereka memastikan bahwa iring-iringan yang menyalip mobil Sultan HB X bukan rombongan dari Menko ATR/BPN AHY. Pernyataan ini sekaligus menepis isu yang beredar di media sosial dan menegaskan bahwa telah terjadi kesalahpahaman publik terhadap situasi di lapangan.Sebelumnya, AHY memang tengah melakukan kunjungan kerja di Bantul untuk meninjau proyek strategis nasional Jembatan Pandansimo yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam beberapa kesempatan, Sultan HB X turut mendampingi AHY dalam kegiatan tersebut. Hubungan keduanya selama ini dikenal baik dan saling mendukung dalam pengembangan wilayah Yogyakarta.Pencairan Tunjangan Sertifikasi Guru 2025 Langsung Dari Pusat, Begini Cara Ceknya!Meski klarifikasi sudah disampaikan, topik “AHY Sultan” tetap ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak warganet menilai reaksi cepat dari pihak AHY patut diapresiasi, sementara sebagian lainnya mengingatkan pentingnya pengawalan pejabat negara agar tetap mematuhi aturan lalu lintas. “Yang penting sudah dijelaskan biar nggak salah paham,” tulis salah satu pengguna X dalam komentarnya.Fenomena ini menjadi contoh bagaimana informasi bisa cepat menyebar di era digital dan bagaimana klarifikasi cepat dapat mencegah kesalahpahaman publik yang lebih luas.*****
Read More
Tragedi Siswa SMP Tewas Diduga Akibat Bullying Teman Sekelas
Tragedi Siswa SMP Tewas Diduga Akibat Bullying Teman Sekelas
Lingkaran.id - Perasaan duka menyelimuti Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Sabtu (11/10/2025), suasana rumah keluarga kecil di dekat rel kereta itu tampak berbeda. Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, terlihat enggan beranjak dari ranjangnya.Biasanya, bocah yang dikenal rajin dan disiplin itu sudah bersiap lebih dulu sebelum berangkat sekolah. Namun pagi itu, Angga justru menolak mandi, enggan sarapan, dan ogah berangkat ke sekolah.Dina Oktaviani Bikin Geger: Pegawai Minimarket Dihabisi Atasannya Sendiri, Begini Kronologinya“Sudah saya tegur berkali-kali, tapi dia cuma diam. Akhirnya setelah saya paksa, baru mau berangkat diantar naik motor,” tutur Kustinah, nenek Angga, saat ditemui Minggu (12/10/2025).Kustinah mengaku sempat curiga melihat perubahan sikap cucunya itu. Selama ini, Angga dikenal pendiam dan pemalu, namun tetap sopan serta patuh. Ia menduga, perundungan (bullying) yang belakangan dialami cucunya di sekolah menjadi alasan utama mengapa ia terlihat begitu murung pagi itu.Tak disangka, keresahan kecil di pagi hari itu menjadi isyarat terakhir dari Angga. Sekitar pukul 11.00 WIB, kabar mengejutkan datang Angga ditemukan tewas di sekolah, diduga setelah mengalami penganiayaan oleh teman-teman sekelasnya.Sang ayah, Sawendra (38), yang merantau sebagai pekerja industri kulit di Cianjur, Jawa Barat, tak menyangka anak sulungnya akan pergi secepat itu. Menurutnya, Angga adalah sosok anak yang tidak banyak bicara, sopan, dan tak pernah menuntut lebih.“Anaknya pendiam, gak neko-neko, gak pernah minta yang aneh-aneh. Dia tahu kondisi ekonomi keluarga,” ujarnya lirih.Satu-satunya permintaan kecil Angga hanyalah ingin dibelikan sepatu bola, karena ia baru bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler sepak bola di sekolah.“Dia bilang malu karena gak punya sepatu bola. Saya sudah belikan, tapi belum sempat dipakai. Sepatu itu masih baru, belum tersentuh,” kata Sawendra menahan tangis.Kepergian Angga yang diduga akibat tindakan perundungan dan kekerasan fisik di lingkungan sekolah memicu kemarahan keluarga. Mereka menuntut pihak berwajib untuk menegakkan keadilan dan menyoroti lemahnya pengawasan guru terhadap perilaku siswa di sekolah.“Harus ditindak seadil-adilnya. Gak ada kata maaf, karena ini nyawa taruhannya. Tapi kami tetap hormati proses hukum, asal dijalankan tuntas,” tegas Sawendra.Ia menambahkan, pihak keluarga sebelumnya sudah melaporkan kasus bullying yang dialami Angga ke pihak sekolah, namun tidak ada tindak lanjut berarti hingga tragedi ini terjadi.Menanggapi kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto, memastikan bahwa penyelidikan masih terus berjalan. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman sekelas korban dan guru di SMPN 1 Geyer.“Masih proses pemeriksaan semua. Saksi yang diperiksa cukup banyak,” ungkap Rizky.Cara Cek Status PPPK Paruh Waktu di SIASN BKN, Ada 8 Tahapan Resmi yang Harus DiketahuiSelain itu, pihak kepolisian bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Tengah untuk melakukan autopsi jenazah Angga, guna memastikan penyebab pasti kematian korban.“Autopsi dilakukan atas permintaan keluarga dan sebagai bagian dari proses penyelidikan,” jelasnya.Kini, rumah sederhana di dekat rel kereta itu diselimuti kesedihan. Di sudut ruangan, sepasang sepatu bola baru yang dibeli sang ayah masih tersimpan rapi simbol dari mimpi kecil yang tak sempat terwujud. Kustinah menatap kosong ke arah kamar cucunya, sementara keluarga berharap keadilan benar-benar ditegakkan, agar tak ada lagi anak lain yang harus kehilangan masa depan akibat bullying yang dibiarkan tanpa tindakan.***
Read More
Sederet Fakta Bulan Madu Maut di Solok: Istri Meninggal, Suami Masih Kritis di Rumah Sakit
Sederet Fakta Bulan Madu Maut di Solok: Istri Meninggal, Suami Masih Kritis di Rumah Sakit
Lingkaran.id - Kisah tragis menimpa sepasang pengantin baru yang tengah berbulan madu di kawasan wisata Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Pasangan berinisial CDN (28) dan GK (28) ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi penginapan, Rabu (8/10/2025). Naas, sang istri dinyatakan meninggal dunia, sementara sang suami masih dalam kondisi kritis.Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata Rahmat Sukarsih, menjelaskan bahwa kejadian bermula pada Kamis pagi (9/10) saat petugas penginapan hendak mengantarkan sarapan ke kamar pasangan tersebut. Ketika diketuk, dari dalam kamar terdengar suara yang menjawab, “Ya, kami sedang mandi, nanti saja.” Menduga tak ada masalah, petugas pun melanjutkan tugasnya mengantarkan sarapan ke kamar lain.Nikita Mirzani Murka Usai Vadel Badjideh Disebut Akan Bongkar Makam Janin Putrinya Demi Tes DNANamun, ketika beberapa saat kemudian petugas lain datang untuk memastikan, tidak terdengar respons apa pun dari dalam kamar. Karena curiga, pihak pengelola kemudian memutuskan untuk membuka paksa pintu kamar. Begitu pintu berhasil dibuka, keduanya ditemukan tergeletak di kamar mandi dalam kondisi tidak sadarkan diri.“Suaminya tergeletak di kamar mandi, sementara istrinya ditemukan di belakang pintu kamar mandi juga dalam keadaan tidak sadarkan diri,” ujar AKP Barata.Petugas penginapan sempat memberikan pertolongan pertama, namun karena kondisi keduanya tak kunjung membaik, mereka segera dilarikan ke Puskesmas Alahan Panjang untuk mendapatkan perawatan medis.Istri Meninggal Dunia, Suami Dilarikan ke Rumah SakitSesampainya di puskesmas, CDN dinyatakan meninggal dunia, sementara GK masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan meski dalam keadaan kritis.“Suaminya langsung dirujuk ke RSUD Aro Suka untuk penanganan lebih lanjut,” terang Kapolsek Barata.Hasil pemeriksaan awal dari tim medis Puskesmas Alahan Panjang menyebutkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.“Berdasarkan visum luar, tidak ada indikasi kekerasan. Korban perempuan dinyatakan meninggal dunia saat tiba di puskesmas,” jelas AKP Barata.Meski sempat direncanakan, keluarga korban menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah CDN. Mereka memilih untuk segera memakamkan almarhumah di kampung halamannya.“Otopsi akhirnya dibatalkan, dan korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga,” ujar Barata.Dina Oktaviani Bikin Geger: Pegawai Minimarket Dihabisi Atasannya Sendiri, Begini KronologinyaHingga kini, pihak kepolisian masih menelusuri penyebab pasti pasangan itu ditemukan tak sadarkan diri. Dugaan sementara, insiden tersebut berkaitan dengan faktor non-kekerasan, seperti keracunan gas atau kekurangan oksigen di kamar mandi, namun hasil penyelidikan masih menunggu keterangan resmi dari pihak berwenang.Peristiwa yang dijuluki “bulan madu maut” ini pun sontak menggegerkan warga sekitar Alahan Panjang dan menjadi sorotan publik, mengingat kawasan tersebut dikenal sebagai destinasi wisata sejuk dan tenang di dataran tinggi Solok.***
Read More
Menkeu Purbaya Tegas: APBN Tak Akan Tampung Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung
Menkeu Purbaya Tegas: APBN Tak Akan Tampung Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung
Lingkaran.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan digunakan untuk menanggung beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh, yang dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).Purbaya menjelaskan, tanggung jawab keuangan sepenuhnya berada di tangan Danantara, selaku holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menaungi proyek tersebut. Menurutnya, Danantara telah memiliki kemampuan finansial yang memadai, karena kini dividen BUMN langsung masuk ke kas holding, bukan lagi melalui APBN.Kemenkeu Siap Ambil Alih Pembayaran Gaji Pensiunan PNS Mulai 2025, Ini Dampaknya bagi ASN“Mereka sudah punya manajemen sendiri dan dividen sendiri, rata-rata setiap tahun bisa mencapai Rp 80 triliun atau lebih,” ujar Purbaya dalam diskusi daring bersama media massa, Jumat (10/10/2025).Ia menambahkan, dengan kemandirian tersebut, sudah seharusnya Danantara mengelola kebutuhan pendanaan proyek secara mandiri tanpa membebani keuangan negara.“Harusnya mereka bisa mengatur dari situ. Jangan sampai APBN yang kembali menanggung, karena kalau begitu kan ujung-ujungnya negara lagi yang repot,” tegasnya.Presiden Prabowo Ganti Kepala Badan Pangan: Apa Alasan di Balik Keputusan Ini?Purbaya juga menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima komunikasi resmi terkait permintaan dukungan pendanaan untuk proyek KCJB.“Saya belum dihubungi untuk masalah itu. Nanti kalau sudah ada perkembangan, akan saya sampaikan bagaimana update-nya,” pungkasnya.Dengan sikap tegas ini, pemerintah menegaskan arah kebijakan fiskal yang mendorong kemandirian korporasi BUMN dalam mengelola proyek strategis tanpa bergantung pada dana publik.***
Read More
Ragunan Hadirkan Pengalaman Baru Lewat Program “Night at Ragunan Zoo”, Buka Tiap Sabtu Malam
Ragunan Hadirkan Pengalaman Baru Lewat Program “Night at Ragunan Zoo”, Buka Tiap Sabtu Malam
Lingkaran.id - Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan menghadirkan inovasi baru bagi para pencinta satwa dan wisata keluarga. Melalui program bertajuk “Night at Ragunan Zoo”, kebun binatang legendaris ibu kota ini akan dibuka secara khusus setiap Sabtu malam, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati suasana Ragunan dalam balutan cahaya malam dan menyaksikan perilaku satwa-satwa nokturnal yang aktif di malam hari.Program ini tidak hanya menghadirkan pengalaman wisata malam, tetapi juga menyediakan jalur khusus bagi pengunjung yang ingin berolahraga malam hari, seperti berjalan santai atau bersepeda di area tertentu yang telah disiapkan.Dina Oktaviani Bikin Geger: Pegawai Minimarket Dihabisi Atasannya Sendiri, Begini KronologinyaKepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (UPTMR), Endah Rumiyati, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan hasil dari kajian mendalam dan simulasi operasional yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir untuk memastikan keamanan, kenyamanan, serta kesejahteraan satwa selama program berlangsung.“Kami telah melakukan simulasi dan kajian teknis secara menyeluruh terkait operasional malam di Ragunan, mulai dari sistem pencahayaan, keamanan pengunjung, hingga kenyamanan satwa,” ujar Endah pada Kamis (9/10/2025).Program “Night at Ragunan Zoo” dijadwalkan mulai resmi dibuka pada Sabtu, 11 Oktober 2025, dan akan berlangsung setiap Sabtu pukul 18.00 hingga 22.00 WIB. Layanan loket pembelian tiket akan dibuka hingga pukul 21.00 WIB.Dengan hadirnya program ini, pihak pengelola berharap masyarakat dapat menikmati pengalaman berbeda di Taman Margasatwa Ragunan, sekaligus meningkatkan minat edukatif terhadap satwa nokturnal.Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Keutamaan Bulan Rabiul Akhir dan Pesan Penting untuk Perbaiki Hati dan Amal“Kami ingin memberikan pengalaman baru kepada masyarakat untuk mengenal lebih dekat perilaku satwa yang aktif di malam hari, sekaligus menciptakan ruang rekreasi sehat dan edukatif bagi seluruh keluarga,” tutur Endah.Program wisata malam ini diharapkan menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, sekaligus memperkuat citra Ragunan sebagai destinasi wisata edukatif yang terus berinovasi di tengah kota Jakarta.***
Read More
Dina Oktaviani Bikin Geger: Pegawai Minimarket Dihabisi Atasannya Sendiri, Begini Kronologinya
Dina Oktaviani Bikin Geger: Pegawai Minimarket Dihabisi Atasannya Sendiri, Begini Kronologinya
Lingkaran.id -Kasus tragis yang menimpa Dina Oktaviani (21), pegawai minimarket di Rest Area KM 72A Tol Cipularang, membuat publik geger. Wanita muda asal Karawang itu ditemukan tewas mengenaskan di Sungai Citarum. Polisi kemudian mengungkap bahwa pelaku keji tak lain adalah atasannya sendiri, Heryanto (27). Kronologi bermula pada Minggu (5/10/2025), ketika Dina berpamitan kepada rekan kerjanya untuk bertemu seseorang. Keesokan harinya, korban tidak kembali bekerja dan keluarganya mulai melapor ke pihak berwajib. Penyelidikan pun mengarah pada Heryanto, yang diketahui menjadi orang terakhir berkomunikasi dengan korban.Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Keutamaan Bulan Rabiul Akhir dan Pesan Penting untuk Perbaiki Hati dan AmalSetelah dilakukan pencarian selama dua hari, jasad Dina akhirnya ditemukan di Sungai Citarum, Karawang, dalam kondisi mengenaskan. Hasil autopsi menunjukkan tanda-tanda kekerasan di bagian leher dan tubuh korban.Dalam konferensi pers, Kapolres Purwakarta mengungkap bahwa pelaku telah mengakui perbuatannya. Heryanto mengaku menghabisi korban di rumah kontrakannya di wilayah Cibatu, Purwakarta. Motifnya diduga karena pelaku ingin menguasai barang berharga milik korban seperti ponsel, motor, dan perhiasan.Setelah membunuh korban, pelaku melakukan tindakan tidak senonoh sebelum akhirnya membungkus jasad Dina dengan kardus dan membuangnya ke Sungai Citarum. Barang bukti berupa kardus, selimut, serta kendaraan milik korban berhasil diamankan polisi.Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per BulanRibuan netizen menyerukan hukuman berat bagi pelaku, menilai tindakan itu sebagai pengkhianatan terhadap kepercayaan korban yang hanya ingin bercerita tentang masalah pribadinya.Polisi memastikan akan menjerat pelaku dengan pasal berlapis, termasuk Pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, serta pasal tambahan terkait kekerasan seksual.Sementara itu, pihak keluarga korban berharap kasus ini menjadi pelajaran penting agar semua pekerja perempuan mendapatkan perlindungan yang lebih baik di lingkungan kerja.Tragedi yang menimpa Dina Oktaviani kini menjadi simbol keprihatinan publik terhadap meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja.***
Read More
Tak Restui Hubungan Anak, Seoarng Ayah Tega Habisi Nyawa Kekasih Putrinya
Tak Restui Hubungan Anak, Seoarng Ayah Tega Habisi Nyawa Kekasih Putrinya
Lingkaran.id - Suasana malam di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, berubah mencekam pada Selasa (7/10/2025) malam. Seorang pria bernama Samsudin tega menghabisi nyawa kekasih anak kandungnya sendiri, Feri (40), warga Desa Kesambe Lama, Kecamatan Curup Timur.Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB di rumah Helen (38), putri pelaku, yang saat itu tengah dikunjungi korban. Di rumah tersebut hanya ada Helen dan adiknya, Santi, sebelum sang ayah datang secara tiba-tiba.Awalnya, suasana masih tenang ketika Feri datang untuk bertemu dengan kekasihnya. Namun, kedatangan Samsudin beberapa saat kemudian mengubah keadaan menjadi tegang. Antara pelaku dan korban sempat terlibat adu mulut cukup sengit, diduga karena hubungan asmara Feri dan Helen yang tidak mendapat restu dari sang ayah.Tunjangan PPPK Paruh Waktu, Status, Gaji Minimal, dan Tunjangan Resmi dari PemerintahPertengkaran tersebut berujung tragis. Dalam kondisi emosi memuncak, Samsudin diduga menusuk dada Feri menggunakan senjata tajam hingga korban tersungkur bersimbah darah. Saksi yang berada di lokasi sempat meminta Feri untuk segera keluar dari rumah guna menyelamatkan diri.Tak lama kemudian, baik korban maupun pelaku sama-sama meninggalkan rumah Helen. Sekitar 20 menit setelah kejadian, Helen dan adiknya memutuskan untuk mencari keberadaan Feri di sekitar rumah. Namun, pencarian mereka berakhir pilu.Korban ditemukan tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan, hanya sekitar 50 meter dari rumah Helen, dengan luka tusuk di bagian dada akibat senjata tajam. Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu segera membantu mengevakuasi korban ke RS An-Nissa Curup, namun nyawa Feri tak berhasil diselamatkan.Kepala Dusun I Desa Air Meles Atas, Aprioni, membenarkan adanya peristiwa berdarah tersebut. Ia menyebut kondisi rumah tempat kejadian tampak berantakan, seolah menunjukkan sempat terjadi perkelahian hebat sebelum penikaman.“Posisi rumahnya berantakan, ada kaca meja pecah. Kami menduga ada keributan dulu sebelum kejadian. Korban sendiri bukan warga sini, jadi kami tidak terlalu kenal,” ujar Aprioni pada Rabu (8/10/2025).Aprioni juga menjelaskan, Helen yang menjadi kekasih korban masih berstatus istri orang lain, namun diketahui telah berpisah rumah dari suaminya yang menderita stroke selama sembilan bulan terakhir.“Dia memang sedang proses cerai. Suaminya sakit parah dan tidak tinggal di situ,” imbuhnya.Menurut keterangan warga sekitar, Samsudin diketahui tidak tinggal serumah dengan putrinya. Ia menempati rumah kontrakan sendiri selama hampir setahun terakhir. “Kalau pagi biasanya dia datang ke rumah Helen untuk ambil gerobak jualan, lalu sore hari balik lagi ke kontrakan,” jelas Aprioni.Sementara itu, seorang warga bernama Ucok mengaku tak menyangka insiden tersebut akan berujung maut, meski sebelumnya ia sering mendengar pertengkaran dari rumah itu.“Kalau ribut mulut itu sudah biasa, sering banget terdengar. Tapi pelakunya memang nggak tinggal di situ. Kami tahunya pagi, pas sudah ada garis polisi,” ujarnya.Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan insiden pembunuhan itu. Ia menyebut polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, serta mengamankan barang bukti dari lokasi.“Benar, telah terjadi kasus pembunuhan di Desa Air Meles Atas. Pelaku merupakan ayah dari kekasih korban,” ungkap AKP Sinar.Gaya Kepemimpinan Prabowo Subianto Jadi Sorotan Dunia Usai Berpidato dengan Tegas di Sidang Umum PBBDari hasil penyelidikan sementara, motif pembunuhan diduga karena pelaku tidak merestui hubungan asmara antara korban dan anaknya. Polisi kini tengah memburu pelaku yang diketahui melarikan diri usai kejadian.“Pelaku masih dalam pengejaran. Motif terkuat sementara karena tidak merestui hubungan korban dengan anaknya,” tutup AKP Sinar.Jenazah Feri telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya. Sementara itu, aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada motif lain di balik tragedi berdarah ini.***
Read More
Temuan Belatung di Ranjang IGD RSU Cut Meutia, Ombudsman Aceh Minta Klarifikasi Resmi
Temuan Belatung di Ranjang IGD RSU Cut Meutia, Ombudsman Aceh Minta Klarifikasi Resmi
Lingkaran.id - Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Aceh menyampaikan sikap tegas menyusul hebohnya temuan belatung di atas ranjang pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia, Kabupaten Aceh Utara.Temuan yang memicu keprihatinan publik tersebut menjadi sorotan serius lembaga pengawas pelayanan publik itu, yang menilai kejadian ini mencerminkan buruknya standar kebersihan serta pengawasan internal rumah sakit.Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dian Rubianty, dalam pernyataan resminya pada Kamis (2/10/2025), menegaskan bahwa pihaknya segera mengambil langkah klarifikasi terhadap manajemen RSU Cut Meutia dan Dinas Kesehatan Aceh Utara.Jepang Butuh 40.000 Pekerja Indonesia, Bagaimana Cara Daftarnya?“Kami akan meminta klarifikasi resmi dari pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Aceh Utara. Informasi tentang adanya belatung di ranjang pasien sangat memprihatinkan dan tidak dapat dibiarkan begitu saja,” ujar Dian.Ia menambahkan bahwa kejadian semacam ini tidak hanya mencederai kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan, tetapi juga merupakan bentuk pelanggaran terhadap regulasi pelayanan publik.“Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar rakyat. Jika fasilitas kesehatan sampai berada dalam kondisi tidak layak, apalagi ditemukan belatung di ranjang pasien, itu jelas bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan juga Peraturan Menteri Kesehatan tentang standar pelayanan rumah sakit,” tegasnya.Dian menjelaskan, meski fungsi pengawasan internal menjadi tanggung jawab langsung Direktur RSU Cut Meutia dan Dinas Kesehatan Aceh Utara, Ombudsman tetap akan turun tangan memastikan adanya tindak lanjut dan perbaikan nyata.“Kami tidak bisa hanya menunggu laporan selesai. Ini menyangkut martabat pelayanan publik dan hak masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan manusiawi,” ucapnya.Lebih lanjut, Dian juga mengingatkan pihak rumah sakit dan pemerintah daerah agar tidak menganggap enteng hak pasien, khususnya peserta BPJS Kesehatan.“Pasien BPJS bukan pasien gratis. Mereka adalah warga negara yang telah berkontribusi melalui iuran maupun subsidi. Karena itu, mereka berhak mendapatkan pelayanan yang layak, bersih, dan bermartabat,” tandasnya.Rekam Diam-Diam Saat Tanpa Busana, Mantan Kekasih Sebarkan Video PribadiOmbudsman Aceh memastikan akan menindaklanjuti hasil klarifikasi dengan langkah investigasi lapangan jika ditemukan indikasi kelalaian atau pelanggaran prosedur di RSU Cut Meutia.Sementara itu, masyarakat Aceh Utara berharap insiden tersebut menjadi momentum bagi pihak rumah sakit untuk memperbaiki sistem kebersihan, manajemen sarana prasarana, serta pengawasan internal agar kejadian serupa tidak kembali terulang.***
Read More
Warga Geger, Aksi Tak Senonoh Antarlansia Dipergoki Langsung oleh Warga
Warga Geger, Aksi Tak Senonoh Antarlansia Dipergoki Langsung oleh Warga
Lingkaran.id - Suasana tenang di Kampung Babakan Kalangsari, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, mendadak berubah menjadi ricuh pada Rabu (8/10/2025) siang. Warga di kawasan tersebut dikejutkan oleh ulah tak senonoh seorang pria lanjut usia (lansia) terhadap korban yang juga merupakan sesama pria lansia.Peristiwa memalukan itu pertama kali diketahui saat beberapa warga mencurigai gerak-gerik seorang kakek berinisial OL, yang sebelumnya telah membuat keresahan di lingkungan sekitar. OL diketahui kerap berkeliling kampung dengan dalih sebagai tukang pijat, namun justru melakukan tindakan tidak pantas terhadap pria-pria lanjut usia yang ditemuinya.Salah satu pengurus RW setempat, Dedi, menjelaskan bahwa warga sudah lama merasa curiga terhadap perilaku pelaku.Nikita Mirzani Murka Usai Vadel Badjideh Disebut Akan Bongkar Makam Janin Putrinya Demi Tes DNA“Sudah beberapa kali dia datang dan berulah, suka tiba-tiba mencium atau meraba-raba pria tua yang ada di sekitar kampung. Alasannya selalu bilang mau mijit,” ungkap Dedi.Pada hari kejadian, sekitar pukul 11.00 WIB, warga kembali melihat OL memasuki wilayah mereka. Kecurigaan langsung muncul ketika pelaku terlihat menuju rumah seorang pria tua berinisial IY. Beberapa warga kemudian memutuskan untuk memantau gerak-geriknya.“Rumah Pak IY kami datangi, niatnya baik-baik saja, mau memastikan saja. Tapi setelah kami ketuk, pintu dalam keadaan terkunci. Dari situ kami mulai curiga,” lanjut Dedi.Relawan Hingga Artis Akhirnya Bebas Usai Ditawan Israel, Sempat Dipaksa Berlutut 5 Jam Tanpa MinumKarena tidak mendapat respons, warga akhirnya mengetuk lebih keras dan menggedor pintu rumah tersebut. Tak lama berselang, OL berhasil diamankan warga. Ia kemudian diserahkan ke pihak kepolisian untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.Peristiwa ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Babakan Kalangsari. Banyak yang mengaku tidak menyangka seorang kakek yang dikenal ramah justru melakukan tindakan cabul terhadap sesama lansia. Polisi kini tengah mendalami motif serta kondisi psikologis pelaku untuk memastikan langkah penanganan berikutnya.***
Read More
Transformasi Digital Pertanahan Dimulai! Sertifikat Tanah Fisik Akan Ditinggalkan Mulai 2026
Transformasi Digital Pertanahan Dimulai! Sertifikat Tanah Fisik Akan Ditinggalkan Mulai 2026
Lingkaran.id - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tengah mempercepat langkah menuju transformasi digital penuh dalam sistem layanan pertanahan nasional. Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT) ATR/BPN, Asnaedi, menyampaikan bahwa seluruh layanan pertanahan di Indonesia ditargetkan akan beralih sepenuhnya ke sistem digital pada tahun 2028.“Mulai tahun 2028, kami berharap seluruh layanan pertanahan sudah berbasis digital sepenuhnya dengan dukungan teknologi blockchain dan penerapan smart contract,” ujar Asnaedi dalam keterangannya.Prof. Dr. Edi Surya Negara, S.Kom., M.Kom Profesor Muda yang Menyalakan Obor Inovasi di Dunia Pendidikan Tinggi IndonesiaSebagai langkah awal menuju era digitalisasi penuh, pemerintah akan mulai mengubah bentuk sertifikat tanah dari cetak menjadi digital pada tahun 2026. Namun, sertifikat fisik atau konvensional masih akan menjadi opsi bagi masyarakat selama masa transisi tersebut.Lebih lanjut, Asnaedi menjelaskan bahwa Kementerian ATR/BPN juga tengah mengembangkan sistem Generative Artificial Intelligence (AI) Pertanahan, yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh regulasi, kebijakan, dan petunjuk teknis ke dalam satu sistem cerdas yang mudah diakses dan efisien.Cara Cek Status PPPK Paruh Waktu di SIASN BKN, Ada 8 Tahapan Resmi yang Harus DiketahuiIa menambahkan, keberhasilan transformasi digital di sektor pertanahan sangat bergantung pada peran generasi muda.“Kami menaruh harapan besar pada generasi Y dan Z yang memiliki pengetahuan, keterampilan, serta rasa percaya diri tinggi untuk menjadi motor penggerak digitalisasi layanan pertanahan. Mahasiswa dan lulusan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) merupakan bagian penting dari generasi perubahan tersebut,” tutupnya.***
Read More
Rekam Diam-Diam Saat Tanpa Busana, Mantan Kekasih Sebarkan Video Pribadi
Rekam Diam-Diam Saat Tanpa Busana, Mantan Kekasih Sebarkan Video Pribadi
Lingkaran.id - Lingkaran.id - Seorang wanita muda di Kota Palembang, Sumatera Selatan, harus menanggung malu dan trauma mendalam setelah video pribadinya tanpa busana tersebar luas di media sosial. Korban yang diketahui berinisial EL (20), warga asal Muaradua Kisam, Kabupaten OKU Selatan, akhirnya melaporkan mantan kekasihnya ke pihak kepolisian.Laporan tersebut dibuat pada Selasa (7/10/2025) di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, setelah EL mengetahui bahwa video pribadi miliknya disebarluaskan oleh seseorang yang diduga kuat merupakan mantan pacarnya, Anja S.Nikita Mirzani Murka Usai Vadel Badjideh Disebut Akan Bongkar Makam Janin Putrinya Demi Tes DNAKepada petugas, EL menceritakan bahwa dirinya baru mengetahui video tak senonohnya tersebar di media sosial setelah diberitahu oleh seorang teman. Ia menerima kabar mengejutkan itu pada Jumat, 29 Agustus 2025 sekitar pukul 06.53 WIB, ketika sedang berada di Kost Berlian, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang.“Saya kaget sekali waktu teman kasih tahu kalau video saya tersebar di media sosial. Saya langsung lemas, enggak tahu harus bagaimana,” ujarnya lirih saat membuat laporan di kantor polisi.EL mengungkapkan, video yang kini viral itu direkam tanpa sepengetahuannya oleh mantan kekasihnya sendiri saat mereka masih menjalin hubungan. Saat kejadian, ia tengah menyetrika pakaian di dalam kamar dalam keadaan tanpa busana.“Waktu itu saya lagi di kamar, nyetrika baju, dan enggak pakai apa-apa. Tiba-tiba dia (terlapor) malah memvideokan saya tanpa izin,” kata EL dengan nada marah bercampur sedih.Menurutnya, setelah hubungan mereka berakhir, pelaku diduga menyimpan dan kemudian menyebarkan video pribadi tersebut ke media sosial sebagai bentuk balas dendam.Usai menerima laporan, petugas SPKT Polrestabes Palembang langsung mendata keterangan korban dan mengamankan sejumlah barang bukti digital terkait penyebaran video tersebut. Kasus ini akan ditangani oleh unit Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Palembang untuk proses penyelidikan lebih lanjut.Relawan Hingga Artis Akhirnya Bebas Usai Ditawan Israel, Sempat Dipaksa Berlutut 5 Jam Tanpa MinumPihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait langkah hukum terhadap terlapor, namun penyidik memastikan akan menindaklanjuti laporan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), khususnya pasal mengenai penyebaran konten bermuatan kesusilaan tanpa persetujuan korban.EL berharap kasus ini segera ditangani dan pelaku mendapat hukuman setimpal. Ia juga mengingatkan agar masyarakat, khususnya perempuan, berhati-hati dalam menjalin hubungan dan menjaga privasi diri.“Saya enggak mau hal ini terjadi ke orang lain. Rasanya sangat malu, apalagi video itu sudah tersebar luas,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.***
Read More
24 Gubernur Serbu Kemenkeu, Protes Pemotongan Dana Daerah dalam APBN 2026
24 Gubernur Serbu Kemenkeu, Protes Pemotongan Dana Daerah dalam APBN 2026
Lingkaran.id - Suasana di Gedung Kementerian Keuangan RI, Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2025) siang, tampak berbeda dari biasanya. Puluhan kepala daerah datang berbondong-bondong, membawa satu keluhan besar yang sama: rencana pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.Sebanyak 24 gubernur dan wakil gubernur yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) mendatangi langsung Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Mereka ingin menyuarakan keresahan dan memperjuangkan stabilitas fiskal di daerah masing-masing.Prof. Dr. Edi Surya Negara, S.Kom., M.Kom Profesor Muda yang Menyalakan Obor Inovasi di Dunia Pendidikan Tinggi IndonesiaPara pemimpin daerah yang hadir mewakili berbagai wilayah di Indonesia, antara lain dari Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sumatra Barat, DI Yogyakarta, Papua Pegunungan, Bengkulu, Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Papua Barat Daya, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Gorontalo, hingga Sumatra Selatan.Ketua Umum APPSI sekaligus Gubernur Jambi, Al Haris, mengatakan bahwa pertemuan itu bukan sekadar formalitas. Ia menyebut banyak daerah terancam kesulitan menjalankan program dasar akibat pemangkasan anggaran tersebut.“Dampaknya luar biasa. Ada daerah yang mungkin kesulitan membayar gaji pegawai, termasuk kewajiban pembayaran tenaga P3K. Ini sangat berpengaruh terhadap struktur APBD 2026,” ujar Al Haris usai pertemuan di kantor pusat Kemenkeu.Sebagai informasi, anggaran TKD dalam APBN 2026 dipatok sebesar Rp 692,99 triliun, atau turun 24,7 persen dibandingkan tahun 2025 yang mencapai Rp 919,9 triliun. Artinya, terjadi pemotongan sekitar Rp 226,9 triliun dari dana yang biasa mengalir ke pemerintah daerah.Al Haris menambahkan bahwa meski pemerintah pusat telah menyiapkan program pembangunan di daerah senilai Rp 1.300 triliun tahun depan, namun detail pelaksanaannya belum sepenuhnya diketahui oleh pemerintah daerah.“Masalahnya, daerah dengan PAD kecil sangat bergantung pada TKD. Kalau sumber dan mekanisme program pusat belum jelas, maka daerah bisa terhambat dalam menggerakkan roda pembangunan,” jelasnya dengan nada khawatir.Nada serupa disampaikan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos. Ia menilai pemotongan TKD akan membuat daerahnya terjepit secara fiskal dan sulit melakukan pembangunan infrastruktur.“Semua kepala daerah yang hadir tidak setuju dengan kebijakan ini. Dengan pemotongan 20 sampai 30 persen di level provinsi, dan bahkan 60 hingga 70 persen di kabupaten, kami hanya bisa menutupi belanja rutin. Janji pembangunan jalan dan jembatan tentu harus dikorbankan,” tegas Sherly.Ia menambahkan bahwa beban belanja pegawai, terutama dari tenaga P3K, akan menyerap sebagian besar anggaran, menyisakan ruang yang sangat sempit untuk proyek strategis daerah.Menanggapi keluhan tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa kebijakan pemangkasan TKD memang menimbulkan kegelisahan di kalangan kepala daerah. Namun, ia menegaskan langkah itu diambil atas dasar evaluasi penggunaan dana daerah yang dinilai kurang efisien.“Alasan utamanya adalah banyak dana daerah yang tidak terserap maksimal, bahkan ada indikasi penyelewengan. Tidak semua dana digunakan sebagaimana mestinya, dan hal itu membuat pemerintah pusat merasa perlu memperbaiki sistemnya,” ujar Purbaya.Ia menjelaskan, meski nilai transfer ke daerah berkurang sekitar Rp 200 triliun, pemerintah justru meningkatkan alokasi program langsung di daerah dari Rp 900 triliun menjadi Rp 1.300 triliun pada tahun 2026.“Tujuannya agar pengelolaan keuangan lebih efektif dan tepat sasaran,” tambahnya.Viral Isu Kenaikan Gaji ASN 2025, Begini Faktanya!Purbaya menegaskan bahwa pemotongan tidak dilakukan secara mendadak dan masih memperhatikan keseimbangan fiskal di setiap wilayah. Pemerintah, katanya, bahkan menambah pagu anggaran sebesar Rp 43 triliun untuk menjaga stabilitas keuangan daerah.Ia juga membuka peluang untuk menambah kembali dana transfer apabila pemerintah daerah mampu menunjukkan kinerja keuangan yang baik dan transparan.“Kalau daerah bisa menunjukkan penyerapan anggaran yang bersih dan efisien, saya akan mengusulkan ke pimpinan agar transfer ke daerah bisa segera ditambah. Ketika ekonomi tumbuh dan pajak meningkat, tentu kita akan menyalurkan lebih banyak dana ke daerah,” pungkasnya.***
Read More
Telat Hadir Apel MotoGP, Anggota Polisi Diduga Dianiaya Kapolsek Hingga Disiram Air Tuak
Telat Hadir Apel MotoGP, Anggota Polisi Diduga Dianiaya Kapolsek Hingga Disiram Air Tuak
Lingkaran.id - Sebuah kabar mencengangkan datang dari internal Kepolisian di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Kapolsek Kediri, Iptu Pulung Anggara Surya Putra, dilaporkan melakukan penganiayaan terhadap bawahannya, Brigadir MNS, hanya karena tidak mengikuti apel pengamanan ajang MotoGP Mandalika 2025.Peristiwa itu disebut terjadi pada Jumat malam, 3 Oktober 2025. Akibat kejadian tersebut, Brigadir MNS mengalami luka serius dan kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.Situs MagangHub Kemnaker Ramai Diserbu Pelamar! Ini Penyebab Login Error dan SolusinyaKepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid, membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut. Ia menyampaikan bahwa perkara itu kini tengah diproses oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda NTB.“Benar, laporan sudah kami terima dan saat ini masih dalam tahap pemeriksaan,” ujar Kholid kepada wartawan, Minggu (5/10/2025).Ia menambahkan, pihaknya masih mendalami kronologi secara menyeluruh sebelum memberikan keterangan resmi yang lebih rinci.“Setelah pemeriksaan tuntas, hasilnya akan kami sampaikan secara lengkap,” lanjutnya.Dari informasi awal yang beredar, insiden bermula ketika Brigadir MNS tidak mengikuti apel pengamanan yang digelar di Mapolres Lombok Barat menjelang pelaksanaan MotoGP Mandalika. Ketidakhadirannya disebut karena ia baru selesai melaksanakan tugas jaga semalaman dan kelelahan sehingga terlambat bangun.Akibat keterlambatan tersebut, Brigadir MNS dipanggil ke Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Lombok Barat untuk dimintai klarifikasi. Setelah itu, ia diminta untuk menghadap langsung ke Kapolsek Kediri, tempatnya bertugas sehari-hari.Namun sesampainya di Mapolsek Kediri, situasi berubah menjadi tidak profesional. Brigadir MNS disebut mendapat hukuman fisik berupa perintah untuk berguling-guling di lapangan, bahkan disiram dengan air tuak atau nira. Tak berhenti di situ, Iptu Pulung juga diduga memukul korban di bagian kepala dan perut sebelah kiri.Usai menerima perlakuan tersebut, Brigadir MNS sempat pulang ke rumah. Namun tidak lama berselang, kondisi fisiknya menurun drastis. Ia mengalami muntah-muntah dan lemas hingga akhirnya dibawa ke puskesmas oleh istrinya. Karena kondisi terus memburuk, ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk mendapatkan perawatan lanjutan.Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per BulanKuasa hukum Brigadir MNS, Asmuni, membenarkan bahwa kliennya tengah dirawat di rumah sakit. Namun ia memilih belum membeberkan detail lengkap mengenai kejadian tersebut.Menurutnya, pihaknya akan memberikan keterangan resmi dalam konferensi pers yang dijadwalkan pada Senin (6/10/2025).“Saya tidak ingin memberikan informasi yang sepotong-sepotong. Besok kami akan sampaikan kronologi secara utuh, termasuk poin-poin yang bisa menjadi bahan evaluasi bagi institusi Polri,” ujar Asmuni.Kasus ini menjadi perhatian serius di lingkungan Polda NTB, terutama karena menyangkut tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh atasan terhadap anggotanya sendiri. Pihak kepolisian berjanji akan memproses perkara ini sesuai prosedur hukum yang berlaku demi menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.***
Read More
Prof. Dr. Edi Surya Negara, S.Kom., M.Kom Profesor Muda yang Menyalakan Obor Inovasi di Dunia Pendidikan Tinggi Indonesia
Prof. Dr. Edi Surya Negara, S.Kom., M.Kom Profesor Muda yang Menyalakan Obor Inovasi di Dunia Pendidikan Tinggi Indonesia
Lingkaran.id -Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom resmi dikukuhkan sebagai profesor tetap di Universitas Bina Darma, Palembang. Pencapaian ini menempatkannya sebagai salah satu profesor termuda di bidang Teknik Informatika di Indonesia, sebuah capaian yang tidak hanya mencatat sejarah pribadi, tetapi juga memberi inspirasi bagi generasi muda untuk menekuni pendidikan hingga ke jenjang tertinggi.Perjalanan Akademik yang KonsistenLahir di Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Edi Surya Negara tumbuh dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan perubahan. Edi Surya Negara menempuh studi sarjana dan magister di bidang ilmu komputer, hingga akhirnya melanjutkan program doktoral di Universitas Gunadarma.Pada tahun 2017, ia berhasil meraih gelar doktor  dengan penelitian tentang analisis jaringan sosial dan keamanan data tema riset yang hingga kini fokus utamanya.Prestasi Luar Biasa! Prof. Dr. Edi Surya Negara Harahap, Dianugerahi Gelar Profesor Termuda di Bidang Ilmu Teknik InformatikaProfesor Muda dengan Dedikasi BesarPengukuhan sebagai profesor pada usia 35 tahun bukan sekadar simbol akademik, melainkan amanah besar. Sebagai dosen tetap di Program Pascasarjana Teknik Informatika, ia mengemban peran untuk mengajar, meneliti, dan membimbing mahasiswa.Baginya, gelar profesor bukanlah akhir, melainkan awal tanggung jawab baru. “Tugas profesor adalah memberi manfaat sebesar-besarnya, baik dalam riset maupun dalam pendidikan generasi berikutnya,” ungkapnya.Karier akademiknya juga ditandai dengan peran kepemimpinan: dari dosen muda, ketua program studi, hingga kini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Teknologi, dan Inovasi.Fokus Riset di Era DigitalRuang lingkup riset Prof. Edi meliputi:Data Science & Machine Learning untuk mendukung pengambilan keputusan di sektor keuangan, sosial, dan pendidikan.Social Network & Media Analytics untuk memahami opini publik, perilaku digital, serta isu sosial melalui data media sosial.Computer Network & Network Security yang mendalami arsitektur jaringan dan keamanan data.AI for Social Good untuk menghadirkan kecerdasan buatan bagi smart education, smart governance, dan transformasi digital.Prinsipnya sederhana: Ilmu harus hadir untuk memecahkan masalah nyata, bukan berhenti di ruang kuliah atau jurnal ilmiah.9 Dosen yang Menjadi Profesor Termuda di IndonesiaVisi Akademik dan Gaya KepemimpinanSebagai Wakil Rektor, Prof. Edi mengusung visi progresif: menjadikan Universitas Bina Darma sebagai “Research and Innovation Based University.”Di bawah kepemimpinannya, lahir berbagai inisiatif, mulai dari penguatan ekosistem riset berbasis dashboard digital, dorongan publikasi dosen dan mahasiswa di jurnal internasional bereputasi, pembentukan AI research cluster di bidang pembelajaran mesin, sosial digital, dan keamanan siber, hingga kolaborasi riset dengan universitas luar negeri.Gaya kepemimpinannya dikenal transparan, berbasis data, dan inspiratif. Ia bukan birokrat klasik, melainkan research leader: membimbing dengan teladan, bukan sekadar instruksi.Warisan Orang Tua sebagai Sumber InspirasiDi balik semua pencapaian, Prof. Edi menegaskan peran orang tuanya. Sebagai anak seorang guru, ia mewarisi semangat pengabdian yang tulus.“Ini hadiah untuk almarhum kedua orang tua saya, yang menjadi dorongan untuk terus berkarya dan memberikan warna baru di dunia pendidikan,” ujar Prof Edi.Nilai ketekunan, kejujuran, dan integritas yang diwariskan orang tuanya menjadi fondasi dalam setiap langkah hidup dan kariernya.Mengenal Sosok Alm. Sahmiran Harahap Dalam Dunia Pendidikan di Kota PadangsidimpuanKontribusi dan InovasiSejumlah inovasi telah ia gagas, antara lain:AI Learning Dashboard sebagai sistem pembelajaran adaptif berbasis data mahasiswa.Social Data Analytics untuk Pemerintah Daerah guna menganalisis tren sosial digital untuk kebijakan publik.Digital Transformation Framework for Higher Education yang merancang strategi transformasi kampus berbasis AI dan IoT.Dengan inovasi tersebut, ia menempatkan riset dan teknologi sebagai instrumen perubahan sosial nyata.Pengaruh dan Reputasi NasionalReputasi Prof. Edi kini melampaui institusinya. Ia kerap hadir sebagai narasumber nasional untuk topik-topik seperti Artificial Intelligence, Social Network Analysis, dan kolaborasi riset antara akademisi dan industri.Inspirasi untuk Generasi MudaKisah hidup Prof. Dr. Edi Surya Negara membuktikan bahwa inovasi lahir dari integritas dan kerja keras. Dari seorang anak guru hingga profesor muda dengan reputasi nasional, perjalanannya menginspirasi generasi muda untuk bermimpi besar, berpikir luas, dan berkarya bermakna.“Kita tidak hanya sedang mengajarkan algoritma,” ujarnya,“tetapi sedang membangun manusia yang mampu berpikir sistematis, bekerja dengan hati, dan berinovasi dengan makna.”*** 
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik