KPK Geledah Kantor Kemnaker Terkait Dugaan Suap Tenaga Kerja Asing
KPK Geledah Kantor Kemnaker Terkait Dugaan Suap Tenaga Kerja Asing
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan langkah penyidikan terhadap dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Hari ini, tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di kantor pusat Kemnaker di Jakarta.Penggeledahan tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto. Ia menyatakan bahwa proses penggeledahan masih berlangsung hingga siang hari ini.“Benar,” kata Fitroh singkat saat dikonfirmasi awak media, Selasa (20/5/2025).Menkes Sebut Gaji Rp15 Juta Tanda Lebih Sehat dan Pintar, Netizen MeradangMenurut Fitroh, penggeledahan ini merupakan bagian dari proses penyidikan awal atas kasus dugaan korupsi baru yang sedang ditangani lembaganya. Ia mengungkapkan bahwa perkara tersebut berkaitan dengan dugaan suap dan gratifikasi yang melibatkan pengurusan tenaga kerja asing (TKA) di bawah kewenangan Kemnaker.“Kegiatan hari ini merupakan bagian dari proses penyidikan yang sedang kami lakukan terhadap dugaan korupsi dalam pengelolaan tenaga kerja asing. Fokus kami saat ini adalah mengumpulkan bukti-bukti awal untuk mendalami sejauh mana dugaan tersebut melibatkan pejabat atau pihak lain di Kemnaker,” terang Fitroh.Meski belum menyebutkan nama-nama yang diduga terlibat, sumber internal KPK menyebutkan bahwa fokus penyidikan mengarah pada indikasi adanya permainan dalam proses perizinan, rekrutmen, hingga penempatan tenaga kerja asing di Indonesia. Dugaan tersebut mencakup pemberian suap dari pihak swasta kepada oknum pejabat untuk mempermudah prosedur administratif atau mempercepat proses perizinan kerja bagi warga negara asing.Hingga saat ini, KPK belum merilis informasi resmi mengenai barang bukti yang ditemukan atau disita selama penggeledahan. Namun, tim penyidik disebut menyasar sejumlah ruangan penting yang berkaitan langsung dengan kebijakan dan administrasi ketenagakerjaan asing.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di Kosan“Penyidik masih berada di lapangan. Kami akan sampaikan perkembangan lebih lanjut setelah semua proses lapangan selesai dan ada hasil konkret dari penggeledahan hari ini,” pungkas Fitroh.KPK menegaskan akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas dan menyeret pihak-pihak yang terbukti bersalah.***
Read More
Hilang Sejak April, Siswi SMA Asal Wonosobo Ditemukan Selamat di Kalimantan Tengah
Hilang Sejak April, Siswi SMA Asal Wonosobo Ditemukan Selamat di Kalimantan Tengah
Lingkaran.id -  Siswi SMA asal Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo bernama Melati (15), yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak 18 April 2025, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat. Ia ditemukan di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, berkat hasil pelacakan digital oleh tim gabungan dari Polsek Sapuran dan Polda Kalimantan Tengah.Kasus ini mencuat setelah pihak keluarga Melati melaporkan kehilangan kepada pihak kepolisian. Berdasarkan keterangan terakhir, Melati terlihat meninggalkan rumah dengan mengenakan seragam sekolah dan sandal jepit.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di KosanKapolsek Sapuran, AKP Suryanto, dalam keterangannya pada Selasa (20/5/2025), menjelaskan bahwa Melati memiliki ciri fisik tinggi sekitar 155 cm, kulit sawo matang, dan rambut panjang sebahu.Tim Unit Reskrim Polsek Sapuran segera melakukan penyelidikan, dimulai dengan menggali informasi dari keluarga dan teman-teman dekat Melati. Hasilnya, penyidik menemukan petunjuk penting melalui riwayat pemesanan aplikasi Traveloka yang diduga milik korban.Dari data digital itu, diketahui Melati sempat memesan layanan travel ke Semarang pada 14 April 2025. Keesokan harinya, ia tercatat terbang ke Sampit, Kalimantan Tengah. Informasi ini kemudian ditindaklanjuti melalui kerja sama dengan Polda Kalimantan Tengah dan Satreskrim Polres Katingan.“Dari hasil koordinasi lintas daerah tersebut, kami berhasil menemukan Melati dalam kondisi baik di sebuah mes milik perusahaan sawit yang berlokasi di Kabupaten Katingan,” jelas AKP Suryanto.Saat dimintai keterangan, Melati mengaku perginya atas keinginan sendiri. Ia berangkat dengan tujuan mencari ayah kandungnya yang tinggal di Batam. Namun, setelah tidak diterima oleh pihak keluarga sang ayah, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan di Kalimantan Tengah.Detik-Detik Sound Horeg Roboh dan Timpa 2 BocahMelati akhirnya berhasil dipulangkan ke Wonosobo pada Rabu, 14 Mei 2025, sekitar pukul 16.00 WIB dan telah diserahkan kembali ke pihak keluarga. Polisi memastikan tidak ada unsur tindak pidana dalam kasus ini.“Meski tidak ada unsur kekerasan atau kejahatan, kami tetap memberikan pendampingan psikologis dan sosial untuk membantu korban menjalani proses pemulihan secara optimal,” pungkas AKP Suryanto.***
Read More
Cemari Citra Budaya Bali, Tarian Joged Gek Wik Tuai Kecaman
Cemari Citra Budaya Bali, Tarian Joged Gek Wik Tuai Kecaman
Lingkaran.id - Sebuah video penampilan tari Joged Bumbung kembali menyebar luas di media sosial dan memicu kontroversi. Meski video tersebut direkam pada tahun 2024 di kawasan Jimbaran, unggahan ulang baru-baru ini membuatnya viral kembali. Dalam video itu, penari bernama Gek Wik terlihat membawakan tarian dengan gerakan yang dianggap terlalu sensual oleh sejumlah pihak.Kemunculan kembali video ini mengundang reaksi keras dari masyarakat dan pemerhati budaya. Banyak yang menilai penampilan tersebut tidak mencerminkan nilai luhur kesenian Bali dan justru mencoreng citra budaya tradisional yang sakral dan bermartabat.Olla Ramlan Tampil Tanpa Hijab di Layar Kaca, Resmi Umumkan Pilihannya Menanggapi hal ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali memanggil Gek Wik untuk diberikan pembinaan. Kepala Satpol PP Bali, I Dewa Nyoman Rai Dharmadi, menegaskan bahwa apa yang ditampilkan dalam video itu tidak merepresentasikan tari joged yang sebenarnya.“Gerakan seperti itu bukanlah bagian dari tari joged. Ia hanya mengenakan kostum tari joged, tetapi tidak membawakan tarian sesuai pakemnya. Kami ingin mengingatkan Gek Wik dan para penari lainnya agar tidak mengulangi hal serupa karena bisa merusak citra budaya Bali,” ujar Dharmadi, Senin (19/5/2025).Ia menambahkan, tindakan yang diambil saat ini masih berupa pembinaan, belum ke tahap hukum atau sanksi lebih lanjut. Namun, ia menekankan bahwa pelanggaran serupa di masa depan, baik oleh Gek Wik maupun penari lainnya, akan mendapat perhatian lebih serius.Guru Honorer Non-ASN Dapat Bantuan Tunai Mulai Juli, Ini Syarat dan NominalnyaDharmadi juga menyoroti pentingnya peran desa adat dalam menjaga keluhuran budaya. Ia menyarankan agar desa adat menetapkan perarem atau aturan adat terkait tata krama dalam pertunjukan seni, guna menjaga kualitas dan nilai budaya yang ditampilkan di ruang publik.“Ini menjadi salah satu perhatian kami bersama para penglingsir, Bendesa Adat, dan Majelis Desa Adat untuk bersama-sama membina masyarakat adat. Tujuannya agar kita bisa terus melestarikan seni, budaya, dan kearifan lokal dengan tetap menghormati nilai-nilai yang sudah diwariskan leluhur,” pungkasnya.Kasus ini menambah daftar panjang kekhawatiran akan penyimpangan dalam pementasan seni tradisional di tengah era digital, di mana konten mudah viral dan rawan disalahartikan.***
Read More
Waspada! Lowongan Kerja Fiktif di Medsos, Wanita Muda Tipu Korban Puluhan Juta
Waspada! Lowongan Kerja Fiktif di Medsos, Wanita Muda Tipu Korban Puluhan Juta
Lingkaran.id - Seorang perempuan muda berinisial PP (23) diringkus oleh Unit Reserse Kriminal Polsek Cikeusal karena diduga terlibat dalam kasus penipuan terhadap sejumlah calon tenaga kerja. Penangkapan dilakukan pada Sabtu, 17 Mei 2025, di rumahnya yang berlokasi di Kecamatan Cikeusal.Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan salah satu korban yang dijanjikan pekerjaan di sebuah perusahaan di Kawasan Industri Pancatama, yakni PT Unican.Miris! Warga Jarah Mi Instan dari Truk Terguling Usai Kecelakaan Tunggal“Modusnya, tersangka menawarkan lowongan kerja melalui unggahan status di akun media sosial miliknya pada Rabu, 29 Januari 2025,” terang AKBP Condro dalam keterangan pers pada Senin, 19 Mei 2025.Menurutnya, korban yang tertarik harus membayar biaya administrasi sebesar Rp2 juta per orang. Tersangka bahkan meyakinkan para calon pekerja bahwa mereka akan langsung diterima kerja tiga hari setelah pembayaran dilakukan.“Jika tidak diterima bekerja, tersangka juga berjanji uang akan dikembalikan,” tambahnya.Namun, setelah menerima pembayaran, janji tinggal janji. Korban tidak mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan, dan uang yang disetor pun tidak dikembalikan. Menindaklanjuti laporan yang masuk, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan mendalam.“Hasil penyelidikan mengungkap ada total sembilan orang yang menjadi korban dari aksi tersangka,” kata AKBP Condro.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangIa menambahkan bahwa keuntungan yang berhasil dikumpulkan PP dari aksinya sebagai calo ilegal ini mencapai Rp60 juta.Atas perbuatannya, PP kini dijerat dengan Pasal 378 juncto Pasal 372 KUHP terkait tindak pidana penipuan dan penggelapan. Ia terancam hukuman penjara hingga lima tahun.Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan melalui media sosial yang tidak jelas kredibilitasnya, terutama yang meminta imbalan uang di awal proses perekrutan.***
Read More
Pembunuhan Tragis! Kakak Adik Ditemukan Tewas di Semak-Semak
Pembunuhan Tragis! Kakak Adik Ditemukan Tewas di Semak-Semak
Lingkaran.id - Warga Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, digemparkan oleh penemuan dua anak yang ditemukan tewas dalam kondisi tragis di semak-semak tak jauh dari rumah mereka. Korban yang diketahui merupakan kakak beradik itu masing-masing berusia 8 dan 4 tahun.Kedua jasad ditemukan dengan luka parah dan senjata tajam jenis parang ditemukan tergeletak di sekitar lokasi penemuan. Penemuan ini segera dilaporkan ke pihak kepolisian yang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).Miris Bocah SD Diduga Dibakar Temannya SendiriKepolisian Resor Kota (Polresta) Pesisir Barat dengan dukungan dari tim Polda Lampung telah bergerak cepat menangani kasus ini. Lima orang saksi telah diperiksa untuk menggali informasi terkait peristiwa mengerikan tersebut. Selain itu, proses autopsi telah dilakukan terhadap jenazah kedua korban untuk mengungkap secara lebih jelas penyebab kematian mereka.“Hasil autopsi menunjukkan bahwa kedua korban mengalami luka berat akibat benda tajam, diduga kuat karena sabetan parang yang ditemukan di lokasi,” ujar pihak kepolisian.Viral Proses Wisuda SMK Ala Perguruan TinggiHingga kini, polisi masih mendalami motif di balik peristiwa ini, termasuk kemungkinan keterlibatan pelaku yang dikenal korban. Lokasi penemuan yang tidak jauh dari rumah korban turut memperkuat dugaan bahwa pelaku mengenal baik lingkungan sekitar.Kasus pembunuhan sadis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. Pihak kepolisian terus melakukan peneyelidikan untuk mengungkap pelaku dan membawa keadilan bagi kedua bocah yang menjadi korban kekerasan brutal ini.***
Read More
Pebasket Jarred Dwayn, Ditangkap Usai Selundupkan Permen Berisi Narkoba
Pebasket Jarred Dwayn, Ditangkap Usai Selundupkan Permen Berisi Narkoba
Lingkaran.id - Pebasket profesional asal Amerika Serikat, Jarred Dwayne Shaw, yang diketahui memperkuat salah satu klub basket di Indonesia, diamankan oleh pihak kepolisian terkait dugaan kepemilikan dan penerimaan narkotika. Penangkapan dilakukan oleh jajaran Polresta Bandara Soekarno-Hatta setelah Shaw menerima paket mencurigakan berisi narkoba jenis Delta THC (Tetrahydrocannabinol) di sebuah apartemen di kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang.Kasus ini terungkap berkat kerja sama antara pihak kepolisian dengan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta. Kecurigaan awal muncul saat petugas menemukan indikasi pengiriman barang ilegal dari luar negeri melalui jalur ekspedisi.Penggeledahan Gudang dan Rumah Pemilik UD Sentoso Seal, Polisi Temukan Ijazah Eks KaryawanSetelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, aparat berhasil mengidentifikasi pengiriman paket narkotika yang disamarkan dalam bentuk permen. Jarred Dwayne Shaw kemudian ditangkap bersama barang bukti berupa 132 butir permen yang telah dicampur dengan Delta THC, dengan total berat mencapai 869 gram.Paket berisi permen narkotika tersebut diketahui berasal dari Bangkok, Thailand, dan sengaja dikemas dalam bentuk makanan ringan untuk mengelabui pemeriksaan.Pria ini Buat Laporan Palsu Kena Jambret, Takut Ketahuan Istri: Uang Dihabiskan di Tempat Karaoke“Penangkapan ini merupakan hasil sinergi antara kepolisian dan Bea Cukai dalam memerangi peredaran narkoba yang masuk ke Indonesia melalui jalur pengiriman barang,” ujar salah satu pejabat Polresta Bandara Soetta dalam keterangan resminya.Diketahui saat ini pihak kepolisian tengah melanjutkan proses penyelidikan, untuk mengungkapkan kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain serta jalur distribusi yang digunakan.***
Read More
Guru Honorer Non-ASN Dapat Bantuan Tunai Mulai Juli, Ini Syarat dan Nominalnya
Guru Honorer Non-ASN Dapat Bantuan Tunai Mulai Juli, Ini Syarat dan Nominalnya
Lingkaran.id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru mengumumkan akan segera menyalurkan bantuan langsung kepada guru honorer non-aparatur sipil negara (non-ASN) yang terdaftar dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Bantuan ini dijadwalkan mulai disalurkan pada Juli 2025.Direktur Jenderal GTK dan Pendidikan Guru, Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa program ini ditujukan khusus bagi guru honorer non-ASN yang belum pernah menerima bantuan sosial dari instansi pemerintah manapun, termasuk Kementerian Sosial maupun tunjangan lainnya.Viral Proses Wisuda SMK Ala Perguruan Tinggi“Penyaluran bantuan untuk guru honorer non-ASN saat ini sedang kami siapkan. Bantuan akan mulai diberikan pada bulan Juli kepada mereka yang belum pernah memperoleh bantuan apa pun sebelumnya,” kata Nunuk pada Jumat (16/5/2025).Bantuan tersebut akan diberikan selama enam bulan, dengan nominal berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per bulan, tergantung pada keputusan akhir yang akan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti dan Presiden Prabowo Subianto.Dana bantuan akan ditransfer langsung ke rekening pribadi para guru yang sudah terdaftar dan terverifikasi melalui platform Info GTK. Nunuk menegaskan bahwa proses verifikasi ketat akan dilakukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.“Jumlah guru honorer non-ASN yang akan menerima bantuan ini mencapai sekitar 300 ribu orang. Dana akan ditransfer langsung ke rekening mereka yang sudah tervalidasi,” ungkapnya.Sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan adanya kendala distribusi, Kemendikdasmen juga akan membuka layanan pengaduan. Guru yang merasa memenuhi syarat namun belum menerima bantuan dapat melaporkan melalui laman pengaduan resmi Kemendikdasmen.“Kalau nanti ada guru yang sudah terdaftar di Dapodik dan sudah validasi rekening, tapi belum menerima bantuan, bisa langsung mengakses layanan pengaduan kami,” tambah Nunuk.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di KosanProgram bantuan ini merupakan bagian dari 4 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2025 lalu, oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti bersama Presiden Prabowo Subianto. Salah satu fokus utama PHTC adalah peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik non-ASN yang selama ini kurang mendapat perhatian.Dengan program ini, pemerintah berharap dapat meringankan beban para guru honorer dan mendorong semangat mereka dalam menjalankan tugas mendidik generasi bangsa.***
Read More
Viral Grup Facebook Berisi Fantasi Seksual Keluarga 'Fantasi Sedarah'
Viral Grup Facebook Berisi Fantasi Seksual Keluarga 'Fantasi Sedarah'
Lingkaran.id - Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya tengah melakukan penyelidikan intensif terhadap grup Facebook bernama “Fantasi Sedarah”, yang diduga menjadi wadah diskusi menyimpang terkait hubungan seksual antaranggota keluarga.Langkah ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemblokiran enam grup Facebook bermuatan menyimpang oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Salah satu dari grup yang diblokir tersebut diduga kuat adalah “Fantasi Sedarah”, yang dinilai menyebarkan konten berbau fantasi seksual menyimpang, termasuk terhadap anak-anak dan hubungan inses.Miris Bocah SD Diduga Dibakar Temannya SendiriAKBP Reonald Simanjuntak, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait keberadaan grup tersebut dan akan mengambil langkah tegas.“Direktorat Siber Polda Metro Jaya sudah menerima informasi dan akan menyelidiki serta mendalami akun Facebook tersebut secara menyeluruh,” ujar Reonald, Jumat (16/5/2025).Reonald menyebut, tim siber akan segera mengumpulkan bukti digital serta mengidentifikasi pengelola dan anggota aktif grup untuk menelusuri potensi pelanggaran hukum, termasuk penyebaran konten asusila, eksploitasi anak, dan bentuk kejahatan digital lainnya.“Kami mohon doa dan dukungan agar kasus ini bisa terungkap, dan kejahatan semacam ini bisa dihentikan agar tidak terus berkembang di Indonesia,” tegasnya.Sebelumnya, Komdigi telah mengumumkan pemblokiran terhadap enam grup komunitas di Facebook yang menyebarkan ajaran menyimpang dan mengganggu ketertiban umum. Menurut juru bicara Komdigi, Alexander, pihaknya segera berkoordinasi dengan Meta untuk menonaktifkan akses ke grup-grup tersebut.“Grup ini memuat konten yang bertentangan dengan norma sosial dan hukum yang berlaku, termasuk menyasar pada anak dan hubungan keluarga kandung,” kata Alexander dalam pernyataan resminya.Pemutusan akses ini dilakukan sebagai bagian dari penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak, atau yang dikenal sebagai PP Tunas. Regulasi ini mewajibkan pemerintah dan penyedia platform digital untuk menjaga keamanan ruang digital dari konten berbahaya, terutama yang mengancam hak-hak anak.Viral Proses Wisuda SMK Ala Perguruan TinggiAlexander juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi konten digital di lingkungan masing-masing.“Menjaga ruang digital yang aman bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau platform, tetapi juga membutuhkan keterlibatan masyarakat luas. Jika menemukan konten negatif, segera laporkan melalui kanal aduankonten.id,” pungkasnya.Penyelidikan ini diharapkan menjadi titik awal untuk memberantas komunitas online yang menyebarkan konten menyimpang dan meresahkan masyarakat, serta memastikan ruang digital tetap menjadi tempat yang aman, terutama bagi anak-anak.***
Read More
Pria ini Buat Laporan Palsu Kena Jambret, Takut Ketahuan Istri: Uang Dihabiskan di Tempat Karaoke
Pria ini Buat Laporan Palsu Kena Jambret, Takut Ketahuan Istri: Uang Dihabiskan di Tempat Karaoke
Lingkaran.id -  Seorang pria asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, harus berurusan dengan hukum setelah ketahuan merekayasa laporan penjambretan demi menutupi kebohongan kepada keluarganya. Pria tersebut diketahui bernama Moch. Mulyanto, warga Desa Joketro, Kecamatan Parang, Magetan.Awalnya, Mulyanto mengklaim telah menjadi korban penjambretan saat mengendarai sepeda motor melintasi kawasan Sukomoro. Ia melaporkan bahwa tas miliknya, yang berisi uang tunai sebesar Rp 14,7 juta, dirampas setelah dirinya dijatuhkan dari sepeda motor oleh pelaku.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangNamun, keterangan Mulyanto mulai diragukan saat Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Magetan melakukan pra-rekonstruksi di lokasi kejadian. Dari hasil penyelidikan awal, sejumlah kejanggalan mulai terungkap, termasuk tidak ditemukannya barang bukti berupa tas dan ponsel yang diklaim telah dibuang oleh pelaku."Dia mengaku sempat membuang tas yang katanya berisi HP, tapi setelah kami cari, tidak ditemukan. Kejanggalan-kejanggalan ini mendorong kami untuk menggali lebih dalam. Setelah pemeriksaan lanjutan, akhirnya yang bersangkutan mengakui bahwa semua itu hanyalah karangan," ungkap Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Joko Santoso, pada Kamis (15/5/2025).Gugatan Ijazah Jokowi Masuk PN Sleman, Nama Rektor UGM hingga Dosen Pembimbing DiseretDari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa uang tersebut sebenarnya merupakan dana kasbon dari tempat Mulyanto bekerja. Alih-alih digunakan untuk kebutuhan keluarga seperti yang dijanjikan, uang itu justru dihabiskan untuk berfoya-foya di tempat karaoke."Motifnya, pelaku ingin menciptakan skenario seolah-olah uang itu hilang karena dijambret, padahal dipakai untuk keperluan pribadi," tambah AKP Joko.Atas perbuatannya, Mulyanto kini dijerat dengan Pasal 220 Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang laporan palsu kepada pihak berwenang. Ia terancam hukuman penjara maksimal satu tahun.***
Read More
Tragis! Pasien Tewas di Kursi Roda, RS Cikarang Dituding Lalai
Tragis! Pasien Tewas di Kursi Roda, RS Cikarang Dituding Lalai
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pasien meninggal dunia saat berada di kursi roda di Rumah Sakit Cikarang Medika menjadi viral di media sosial. Video yang diperoleh Lambeturah pada Kamis (15/5/2025) itu menuai perhatian luas dari publik.Peristiwa memilukan tersebut diduga terjadi karena keterlambatan dalam penanganan medis, sebagaimana disampaikan oleh pihak keluarga korban. Mereka merasa pelayanan yang diberikan tidak memadai dan jauh dari standar penanganan darurat yang semestinya.TNI Jaga Kejaksaan, Melanggar atau Kerja Sama Sah?Hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam dari pihak keluarga, yang berharap adanya tanggung jawab dan klarifikasi dari rumah sakit.Di sisi lain, seorang jurnalis yang tengah melakukan peliputan di lokasi kejadian mengungkap bahwa dirinya mendapat teguran dari pihak rumah sakit. Ia bahkan diminta untuk menghapus dokumentasi video yang diambil saat meliput insiden tersebut. Permintaan tersebut memicu reaksi keras dari komunitas media.Miris Bocah SD Diduga Dibakar Temannya SendiriSejumlah organisasi pers mengecam tindakan tersebut, menyebutnya sebagai bentuk pembungkaman kebebasan pers dan upaya menghalangi transparansi informasi publik. Mereka menilai rumah sakit seharusnya bersikap terbuka dalam menyikapi peristiwa ini, bukan justru membatasi kerja jurnalis yang menjalankan tugasnya.Hingga berita ini diterbitkan, pihak RS Cikarang Medika belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut maupun dugaan pelanggaran terhadap kebebasan pers.***
Read More
TNI Jaga Kejaksaan, Melanggar atau Kerja Sama Sah?
TNI Jaga Kejaksaan, Melanggar atau Kerja Sama Sah?
Lingkaran.id -Penugasan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengamankan kantor kejaksaan di seluruh Indonesia menjadi topik yang ramai dibicarakan. Tindakan ini diatur melalui Telegram Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, yang menginstruksikan pengerahan personel dan perlengkapan untuk mendukung pengamanan Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) di seluruh tanah air. Meski pengamanan ini dianggap sebagai bagian dari kerja sama antara TNI dan Kejaksaan Agung (Kejagung), banyak pihak yang menilai bahwa langkah tersebut bertentangan dengan prinsip dasar peran militer. TNI selama ini dianggap memiliki fungsi utama sebagai alat pertahanan negara, bukan untuk terlibat dalam tugas pengamanan sipil.Diskon Listrik Pln 50% Tambah Daya Listrik hingga 23 Mei 2025, Daftar Lewat PLN MobileKepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, membantah bahwa pengamanan oleh TNI terkait dengan dugaan kasus korupsi satelit yang melibatkan Kementerian Pertahanan. Harli menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari kerja sama jangka panjang yang telah tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara TNI dan Kejagung.“Iya benar, pengamanan oleh TNI ini bukan hanya untuk Kejagung, tapi juga melibatkan kantor-kantor kejaksaan di daerah. Sesuai dengan MoU, ini adalah dukungan pengamanan yang sudah berlangsung dengan lancar di Kejagung,” ujar Harli.Namun, meski ada penjelasan dari Kejagung, keputusan untuk melibatkan militer dalam pengamanan lembaga sipil ini tetap mendapat sorotan tajam dari sejumlah pihak.Beberapa pengamat hukum dan organisasi sipil, seperti Imparsial, menyatakan bahwa penugasan militer di kantor kejaksaan berpotensi menimbulkan masalah serius. Al Araf, Peneliti Senior Imparsial, menilai bahwa pengamanan dengan melibatkan prajurit TNI justru bertentangan dengan Undang-Undang TNI dan Konstitusi Indonesia.“Apa yang terjadi saat ini bukan dalam situasi darurat militer atau sipil. TNI tidak seharusnya terlibat dalam pengamanan lembaga sipil. Ini berpotensi merusak sistem ketatanegaraan kita,” ujar Al Araf.Hasil Al-Okhdood vs Al-Nassr: Menang 9-0 Tanpa Ronaldo, Peluang ke Liga Champions Asia Terbuka!Kritik ini semakin menguat karena dianggap sebagai langkah yang tidak diperlukan dalam kondisi keamanan normal. Banyak yang berpendapat bahwa pengamanan kantor kejaksaan bisa dilakukan oleh satuan pengamanan internal (satpam) atau pihak-pihak berwenang lainnya tanpa melibatkan militer.Kebijakan ini juga dikhawatirkan akan mengaburkan garis pemisah antara penegakan hukum dan pertahanan negara, yang seharusnya tidak bercampur dalam tugas-tugas sehari-hari.Dengan demikian, penugasan TNI ini menjadi perdebatan yang tak hanya melibatkan aspek hukum, tetapi juga berimplikasi pada prinsip ketatanegaraan Indonesia. Pemerintah diminta untuk mengevaluasi kebijakan ini dengan cermat agar tidak menimbulkan preseden buruk bagi sistem hukum dan pemerintahan Indonesia.****
Read More
Miris Bocah SD Diduga Dibakar Temannya Sendiri
Miris Bocah SD Diduga Dibakar Temannya Sendiri
Lingkaran.id - Sebuah insiden tragis menimpa seorang anak berusia 10 tahun di Kabupaten Situbondo. Bocah berinisial AQ, yang masih duduk di bangku kelas IV sekolah dasar, menjadi korban pembakaran oleh teman-teman sebayanya.Peristiwa mengejutkan ini menyebabkan korban mengalami luka serius dan kini dirawat intensif di ruang ICU RSUD Abdoer Rahem Situbondo. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Situbondo, AKP Agung Hartawan, membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani kasus ini.Viral Proses Wisuda SMK Ala Perguruan Tinggi“Benar, kejadian tersebut sedang kami tangani. Proses penyelidikan masih berlangsung,” ujarnya pada Senin (12/5/2025).Menurut keterangan polisi, kejadian bermula saat korban berpamitan kepada orang tuanya untuk keluar rumah membeli makanan. Namun di tengah perjalanan, ia dihampiri oleh empat orang teman seusianya. Diduga keempat temannya itu kemudian melemparkan botol berisi cairan spiritus ke arah tubuh korban, lalu membakar tubuhnya hingga bocah malang itu menjerit kesakitan.“Informasi yang kami terima, korban saat itu sedang bermain. Empat temannya menyiramkan spiritus ke badannya dan kemudian menyalakan api hingga menyebabkan luka bakar serius,” jelas AKP Agung.Pihak kepolisian telah memanggil keempat anak yang diduga sebagai pelaku beserta orang tua mereka untuk dimintai keterangan. Polisi juga berencana melakukan reka ulang kejadian guna mengungkap motif di balik aksi berbahaya tersebut, apakah murni karena candaan, kelalaian, atau ada unsur kesengajaan.Di tengah perawatan korban, perhatian juga datang dari Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, yang menyempatkan diri menjenguk AQ di rumah sakit. Namun karena kondisi korban yang masih kritis, ia belum bisa bertemu langsung.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di Kosan“Saya sudah ke rumah sakit, tapi anaknya masih dirawat di ICU. Nanti jika kondisinya membaik dan sudah bisa dijenguk, saya akan datang kembali. Saya juga ingin tahu lebih lanjut, apakah kejadian ini terjadi karena bercanda atau memang ada unsur kesengajaan,” tutur Yusuf Rio kepada wartawan.***Kasus ini mengejutkan warga Situbondo dan menjadi sorotan karena melibatkan anak-anak sebagai pelaku maupun korban. Saat ini kepolisian tengah melakukan penyelidikan guna memastikan keadilan bagi korban dan mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari.***
Read More
Heboh Temuan Beras Diduga Palsu, Ini Ciri-Cirinya!
Heboh Temuan Beras Diduga Palsu, Ini Ciri-Cirinya!
Lingkaran.id - Masyarakat di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, dikejutkan dengan beredarnya kabar temuan beras yang diduga palsu dan merupakan hasil campuran. Temuan ini menjadi viral di media sosial setelah seorang ibu rumah tangga asal daerah tersebut membagikannya.Lilis Suryani, warga Desa Koto Boyo, Kecamatan Bathin 24, menjadi orang pertama yang mencurigai adanya kejanggalan pada beras bermerek premium yang ia beli dari salah satu toko di wilayahnya. Ia mengaku telah lama menggunakan merek tersebut, namun kali ini menemukan keanehan saat hendak mencuci beras.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa Lelang“Waktu saya mencuci beras, ada beberapa butir yang terlihat berbeda, baik dari warna maupun bentuknya. Saat air cucian dibuang, ada butiran yang tidak mengambang seperti biasanya,” tutur Lilis saat dimintai keterangan, Rabu (14/5/2025).Meski merasa curiga, Lilis tetap memutuskan untuk memasak beras tersebut. Namun setelah dimasak, kecurigaannya semakin kuat karena tekstur nasi yang dihasilkan berbeda dari biasanya.“Nasinya jadi lebih lembek dan lengket. Padahal, biasanya nasi dari beras ini agak keras dan pulen. Kali ini, selain lengket, juga tidak mengembang seperti biasa,” ungkapnya.Ia menambahkan bahwa dirinya tidak berani menyimpulkan apakah beras tersebut terbuat dari plastik, namun ia yakin bahwa beras itu bukanlah produk asli. Ia juga mempertanyakan kemungkinan motif di balik tindakan mencampur beras tersebut, seperti untuk menambah berat timbangan atau bahkan hal-hal yang bisa membahayakan kesehatan konsumen.Lilis menjelaskan bahwa butiran beras yang mencurigakan itu memiliki bentuk yang tidak seragam, seperti bengkok, kecil, bulat, dan bahkan ada yang menyerupai bentuk persegi. Warna butiran tersebut juga tampak putih pucat menyerupai styrofoam atau gabus.Gugatan Ijazah Jokowi Masuk PN Sleman, Nama Rektor UGM hingga Dosen Pembimbing DiseretSementara itu, pihak kepolisian dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi melalui Kasubdit Industri dan Perdagangan (Indagsi), AKBP Hernawan, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait temuan tersebut.“Kami akan lakukan pengecekan dan pendalaman lebih lanjut mengenai kasus ini,” ujarnya singkat.***
Read More
Warga Palestina Mengaku Jadi Korban Penipuan Donasi oleh WNI, Dana untuk Gaza Tak Pernah Dikirim
Warga Palestina Mengaku Jadi Korban Penipuan Donasi oleh WNI, Dana untuk Gaza Tak Pernah Dikirim
Lingkaran.id - Viral di media sosial pengakuan seorang warga Palestina bernama Hamzah Al-Kwaifi yang mengklaim telah menjadi korban penipuan donasi online. Penipuan tersebut diduga dilakukan oleh seorang warga negara Indonesia yang menyamar sebagai relawan penggalangan dana kemanusiaan untuk warga Gaza Utara.Dalam keterangannya melalui akun Instagram investigatif @opposite6890.recon, Hamzah menuturkan bahwa dirinya pertama kali dihubungi oleh seseorang yang mengaku bernama Frans. Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut oleh tim akun tersebut, identitas asli Frans diketahui adalah Tanwirul Anwar.PPPK Lulusan S1 Terima Gaji Perdana, Ini Rincian Nominalnya"Awalnya Hamzah menyebut nama Frans. Setelah diselidiki, orang tersebut ternyata bernama Tanwirul Anwar," tulis akun @opposite6890.recon.Menurut keterangan Hamzah, penggalangan dana yang dilakukan Frans atau Tanwirul Anwar itu bertujuan untuk menyediakan air bersih bagi warga Gaza, dan telah berhasil mengumpulkan sekitar USD1.950. Pelaku berjanji akan menyalurkan dana tersebut setelah mencapai target USD2.000.Namun, janji tersebut tak kunjung ditepati. Hingga bulan Mei 2025, atau sekitar tiga bulan sejak komunikasi awal, tidak ada dana yang dikirimkan ke Gaza sebagaimana dijanjikan. Hamzah menyesalkan kejadian ini, karena dana sebesar itu sangat berarti bagi warganya.“Dengan jumlah uang sebesar itu, kebutuhan air bersih sekitar 10.000 warga Gaza sebenarnya bisa terpenuhi,” ujar Hamzah seperti dikutip dalam unggahan tersebut.Tim @opposite6890.recon yang mencoba menghubungi Tanwirul Anwar untuk meminta klarifikasi justru mendapat respons yang mengejutkan. Tanwirul mengaku bahwa seluruh dana donasi telah habis digunakan, meski tidak dijelaskan secara rinci untuk keperluan apa.Tak hanya itu, ia bahkan menyarankan agar Hamzah membantu menjual rumah miliknya yang berada di kawasan Cariu, Bogor, sebagai cara untuk mengganti uang donasi yang telah lenyap.“Tanwirul justru meminta bantuan Hamzah untuk menjual rumahnya agar bisa mengembalikan uang yang sudah digunakan,” ungkap akun tersebut.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangSaat ini, akun @opposite6890.recon menyerukan bantuan kepada masyarakat, khususnya netizen Indonesia, untuk membantu menemukan keberadaan Tanwirul Anwar dan seorang rekannya yang disebut bernama Haikal Wahyudin.Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, keduanya diduga berdomisili di wilayah Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, dengan data identitas menunjukkan alamat di Kampung Tegalracak, RT 018/07, Cariu, Bogor.“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta melacak pelaku, agar mereka dapat dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya,” demikian pernyataan penutup dari unggahan tersebut.***
Read More
Sogol Suryo Sadino Tegaskan Keaslian Ijazah Jokowi, Janji Telan Panci Satu Pabrik Jika Terbukti Palsu
Sogol Suryo Sadino Tegaskan Keaslian Ijazah Jokowi, Janji Telan Panci Satu Pabrik Jika Terbukti Palsu
Lingkaran.id - Ketua relawan Sogol Bersatu sekaligus pendukung militan Presiden Joko Widodo, Sogol Suryo Sadino, kembali menegaskan keyakinannya terhadap keaslian ijazah Presiden Jokowi. Ia menyatakan bahwa pembuktian atas keaslian ijazah tersebut seharusnya sangat mudah dilakukan oleh aparat kepolisian.“Bagi penyidik, mengecek apakah ijazah Presiden Jokowi itu asli atau palsu sangat gampang. Prosesnya sangat sederhana,” ujar Sogol.Miris! Anak SD Diduga Lakukan Pembacokan, Mengaku Disuruh dan Dijanjikan Rp300 RibuIa menambahkan bahwa Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai institusi pendidikan yang menerbitkan ijazah tersebut sudah memberikan klarifikasi resmi. Pihak UGM menyatakan bahwa Jokowi memang pernah menempuh pendidikan dan lulus dari universitas tersebut. Selain itu, beberapa rekan kuliah Jokowi juga membenarkan bahwa mereka pernah kuliah bersama di Fakultas Kehutanan."UGM sebagai institusi penerbit ijazah masih ada hingga kini. Rekan-rekan kuliah Pak Jokowi juga masih banyak yang hidup. Tinggal tanya saja, mereka pasti akan mengonfirmasi bahwa beliau benar-benar kuliah di sana," jelasnya.Sogol bahkan mengecam pihak-pihak yang terus menyebarkan keraguan dan tuduhan soal ijazah palsu Jokowi. Ia menilai tindakan tersebut hanya memperkeruh suasana dan menyesatkan publik."Kalau sudah terbukti memfitnah, orang-orang yang menyebarkan kebohongan ini pantas dihukum, bahkan kalau perlu dipenjara seumur hidup," tambahnya.Polisi Tangkap Kakak Beradik Kirim Jenazah Bayi Lewat Ojek OnlineLebih jauh, Sogol menyatakan kesiapannya untuk menanggung risiko ekstrem jika tudingan itu ternyata benar. Ia dengan penuh keyakinan menyebut akan melakukan tindakan nekat.“Saya yakin seratus persen, bahkan satu triliun persen bahwa ijazah Pak Jokowi itu asli. Kalau terbukti palsu, saya siap menelan satu panci bahkan satu pabrik panci sekaligus,” ujarnya tegas.***
Read More
PPPK Lulusan S1 Terima Gaji Perdana, Ini Rincian Nominalnya
PPPK Lulusan S1 Terima Gaji Perdana, Ini Rincian Nominalnya
Lingkaran.id - Kabar menggembirakan datang bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) lulusan S1 yang baru saja resmi dilantik. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mencairkan gaji perdana para ASN non-PNS tersebut, menandai awal dari perjalanan mereka sebagai pelayan publik di berbagai instansi pemerintah pusat maupun daerah.Proses pencairan dilakukan setelah Surat Keputusan Pengangkatan dan dokumen SKPP (Surat Keterangan Penghentian Pembayaran) rampung. Instruksi pencairan gaji ini dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Anggaran gaji bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tergantung pada instansi tempat PPPK ditempatkan.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangPenghasilan PPPK mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2020 tentang Gaji dan Tunjangan PPPK. Untuk lulusan S1 yang menduduki jabatan fungsional seperti guru, penyuluh, atau tenaga teknis lainnya, gaji pokok berada di kisaran golongan IX sampai XIII, dengan detail sebagai berikut:Golongan IX (Masa Kerja 0 tahun): ± Rp2.966.500Golongan X (Masa Kerja 0 tahun): ± Rp3.091.900Golongan XI (Masa Kerja 0 tahun): ± Rp3.222.700Golongan XII (Masa Kerja 0 tahun): ± Rp3.359.000Golongan XIII (Masa Kerja 0 tahun): ± Rp3.500.800Besaran tersebut merupakan gaji pokok, yang masih bisa bertambah signifikan dengan berbagai jenis tunjangan yang melekat pada status PPPK.Meski berstatus non-PNS, PPPK kini mendapatkan hak-hak yang hampir sejajar dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) permanen. Beberapa tunjangan tambahan yang bisa mereka terima meliputi:Tunjangan pasangan (suami/istri)Tunjangan anakTunjangan jabatan atau fungsionalTunjangan makanTunjangan kinerja (jika berlaku di instansi)Jaminan kesehatan (BPJS Kesehatan)Jaminan hari tua (Taspen atau BPJS Ketenagakerjaan)Dengan seluruh komponen tersebut, total penghasilan PPPK dapat mencapai Rp5 juta hingga Rp7 juta per bulan, tergantung lokasi dan unit kerja.Bagi para PPPK lulusan S1, cairnya gaji pertama ini bukan hanya soal hak keuangan, tapi juga menjadi simbol dimulainya pengabdian mereka secara resmi di lingkungan birokrasi. Banyak yang mengungkapkan rasa syukur serta optimisme untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.Seorang pejabat di Kementerian Keuangan menyatakan bahwa pencairan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam memenuhi hak-hak ASN secara adil dan tepat waktu."Ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan hak-hak ASN secara adil dan tepat waktu," ungkapnya.Gugatan Ijazah Jokowi Masuk PN Sleman, Nama Rektor UGM hingga Dosen Pembimbing DiseretDengan diberikannya gaji dan fasilitas yang layak, pemerintah berharap PPPK mampu menjadi ujung tombak pelayanan publik yang profesional dan berdedikasi. Kehadiran mereka di berbagai lini birokrasi diharapkan mampu mempercepat reformasi pelayanan dan pemerataan tenaga ASN hingga ke pelosok negeri.Pelantikan dan pencairan gaji PPPK ini menjadi momentum penting dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia di sektor publik Indonesia.***
Read More
Miris! Anak SD Diduga Lakukan Pembacokan, Mengaku Disuruh dan Dijanjikan Rp300 Ribu
Miris! Anak SD Diduga Lakukan Pembacokan, Mengaku Disuruh dan Dijanjikan Rp300 Ribu
Lingkaran.id - Warga Desa Pucung Kidul, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, digegerkan oleh insiden mengejutkan yang melibatkan dua anak sekolah dasar. Seorang siswa kelas 6 SD diduga melakukan tindakan kekerasan berupa pembacokan terhadap teman sebayanya.Peristiwa ini menjadi perbincangan warganet usai rekamannya diunggah oleh warga melalui fitur Reels di Facebook. Dalam video tersebut, terlihat korban mengalami luka akibat senjata tajam, namun berhasil diselamatkan setelah berteriak meminta tolong, sehingga warga sekitar segera datang memberi pertolongan.Polisi Tangkap Kakak Beradik Kirim Jenazah Bayi Lewat Ojek OnlineInformasi yang beredar menyebutkan bahwa baik pelaku maupun korban masih duduk di kelas 6 sekolah dasar. Lebih mencengangkan lagi, pelaku diduga melakukan aksi tersebut karena mendapat perintah dari seseorang dengan iming-iming bayaran uang sebesar Rp300 ribu."Katanya pelaku dibayar Rp300 ribu buat membunuh temannya. Untung korban bisa teriak dan cepat dibantu warga," tulis dalam keterangan unggahan.Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak sekolah mengenai identitas pelaku, mengingat peristiwa ini baru saja terjadi. Pihak kepolisian juga belum mengeluarkan pernyataan terkait kronologi kejadian maupun dugaan keterlibatan pihak ketiga yang menyuruh pelaku.Sejumlah komentar warganet mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur. Banyak yang mencurigai bahwa anak-anak sengaja dijadikan alat oleh pihak tak bertanggung jawab karena secara hukum mereka belum dapat dikenai sanksi pidana yang berat seperti orang dewasa.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di Kosan"Katanya ada sindikat yang manfaatin anak-anak buat kejahatan, karena anak-anak nggak bisa dipenjara. Hukum dimanfaatkan oleh orang-orang jahat," tulis seorang warganet.“Banyaknya tontonan kekerasan yang dikonsumsi anak-anak, mulai dari orang tua sampai remaja, lama-lama akan merusak mental generasi. Nggak kebayang bagaimana masa depan bangsa ini,” komentar pengguna lainnya.Warga berharap pihak kepolisian segera menyelidiki kasus ini secara mendalam dan mengungkap siapa dalang di balik aksi keji tersebut. Jika benar ada pihak yang memanfaatkan anak untuk tindakan kriminal, masyarakat mendesak agar hukum ditegakkan seadil-adilnya.***
Read More
Viral Proses Wisuda SMK Ala Perguruan Tinggi
Viral Proses Wisuda SMK Ala Perguruan Tinggi
Lingkaran.id - Sebuah video prosesi wisuda siswa SMK Citra Bangsa Mandiri (CBM) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, baru-baru ini menyita perhatian publik di media sosial. Pasalnya, acara tersebut diselenggarakan dengan nuansa serupa dengan wisuda perguruan tinggi, lengkap dengan toga serta atribut resmi yang dikenakan oleh siswa dan guru.Acara yang berlangsung pada Kamis, 8 Mei 2025, diikuti oleh 326 siswa kelas akhir dan digelar di aula serbaguna milik sekolah. Namun, yang menjadi sorotan tajam adalah biaya yang dibebankan kepada setiap siswa, yakni sebesar Rp600 ribu.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di KosanMayoritas komentar warganet menyayangkan adanya pungutan biaya tinggi serta menilai acara tersebut berlebihan untuk level pendidikan menengah.Menanggapi kritik tersebut, Kepala SMK CBM, Prisillia Mutiara Sari, menjelaskan bahwa kegiatan wisuda sudah menjadi agenda tahunan yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2013."Ini adalah bentuk penghormatan dan apresiasi kami kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan, mulai dari siswa, guru, hingga orang tua," ujar Prisillia.Prisillia menambahkan bahwa kegiatan ini bukanlah hal yang mendadak atau disembunyikan, karena setiap tahunnya selalu dipublikasikan di media sosial dan media lokal. Ia juga menyatakan bahwa siswa dan wali murid sudah diberi informasi mengenai hal tersebut sejak awal masuk sekolah."Kegiatan ini sudah diketahui sejak awal, karena merupakan bagian dari program rutin sekolah," tegasnya.Terkait biaya Rp600 ribu yang dikenakan kepada siswa, Prisillia menjelaskan bahwa dana tersebut mencakup dua kegiatan, yaitu perpisahan dan wisuda. Menurutnya, kegiatan perpisahan diinisiasi oleh para siswa sendiri dengan dukungan dari guru sebagai pendamping.“Pembayaran dapat dicicil agar tidak memberatkan orang tua,” ungkap Prisillia.Mengenai pemakaian atribut seperti toga, Prisillia menilai hal tersebut hanya simbolis dan tidak melanggar aturan perundang-undangan.“Setahu kami, tidak ada regulasi yang secara khusus melarang penggunaannya,” jelasnya.Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu layanan pendidikan.Menanggapi kontroversi ini, Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Tengah, Dwi Sucipto, menegaskan bahwa larangan mengadakan wisuda dengan pungutan biaya hanya berlaku untuk sekolah negeri."Larangan tersebut tidak berlaku untuk sekolah swasta. Namun, jika ada keluhan masyarakat, tetap akan kami tindak lanjuti,” ujar Dwi.Pemilik UD Sentoso Seal, Jan Hwa Diana Ditangkap PolisiMenurut Dwi, jika ditemukan adanya pungutan di sekolah negeri, pihaknya dapat meminta agar dana tersebut dikembalikan kepada siswa atau wali. Sementara untuk sekolah swasta seperti SMK CBM, pengawasan menjadi tanggung jawab yayasan, meskipun laporan masyarakat tetap bisa diproses.SMK Citra Bangsa Mandiri sendiri berada di bawah naungan Yayasan Citra Bangsa Indonesia Mandiri. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2010 dan berlokasi di Kampung Pendidikan CBM, Jalan Gerilya Barat, Purwokerto. Saat ini, sekolah tersebut memiliki 1.121 siswa dari berbagai daerah, bahkan hingga luar Jawa, dengan enam jurusan berbeda seperti asisten keperawatan, farmasi, teknik laboratorium medik, perhotelan, bisnis digital, dan kuliner.***
Read More
Jokowi Kunjungi Kediaman Ir. Kasmudjo, Dosen Pembimbingnya di UGM
Jokowi Kunjungi Kediaman Ir. Kasmudjo, Dosen Pembimbingnya di UGM
Lingkaran.id - Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Ir. Kasmudjo, dosen pembimbing akademiknya semasa kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Selasa, 13 Mei 2025.Kunjungan tersebut dikonfirmasi oleh ajudan Jokowi, Komisaris Polisi Syarif Muhammad Fitriansyah, yang memberikan informasi tersebut kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah."Bapak (Jokowi) berkunjung untuk bersilaturahmi dengan Ir. Kasmudjo, yang dulu menjadi dosen pembimbing akademiknya saat kuliah di UGM pada program S1 Fakultas Kehutanan," ujar Syarif.Polisi Tangkap Kakak Beradik Kirim Jenazah Bayi Lewat Ojek OnlineSyarif juga membagikan beberapa video yang merekam momen kebersamaan Jokowi dengan Kasmudjo di rumah dosennya. Meskipun demikian, alamat rumah Kasmudjo tidak diungkapkan kepada publik.Dalam salah satu video, tampak Jokowi tiba dengan mobil hitam di depan kediaman Kasmudjo. Kedatangan mantan Presiden itu disambut langsung oleh Kasmudjo dan istrinya. Setelah menyapa dan menyalami Kasmudjo, Jokowi terlihat menanyakan kabar kepada sang dosen, yang mengaku terkejut mendengar rencana kunjungan tersebut."Saya kaget mendengar adik Jokowi mengatakan beliau akan datang ke sini," ungkap Kasmudjo.Setelah itu, Kasmudjo dan istrinya mengundang Jokowi masuk ke dalam rumah, dan ketiganya terlihat terlibat dalam percakapan santai di ruang tamu. Dalam video lainnya, terlihat Jokowi sedang berpamitan dengan Kasmudjo dan istrinya, dengan tangan kiri Jokowi memegang sebuah bingkisan yang tampaknya merupakan hadiah dari Kasmudjo.Kasmudjo dalam kesempatan itu memberikan sebuah rotan bambu sebagai kenang-kenangan kepada Jokowi."Ini ada rotan bambu," kata Kasmudjo, yang kemudian disambut dengan ucapan terima kasih dari Jokowi.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di KosanDalam perbincangan tersebut, Jokowi juga menyampaikan pesan kepada Kasmudjo bahwa jika ada hal-hal yang perlu dibantu, beliau akan siap membantu."Nanti kalau ada hal-hal yang ingin kami bantu, monggo," ujar Jokowi.Tak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan agar keduanya saling mendoakan. Sebelum meninggalkan rumah Kasmudjo, Jokowi berpamitan dengan mencium tangan Kasmudjo dan istrinya secara bergantian, sebagai tanda penghormatan.Sebelum meninggalkan lokasi, banyak warga yang berada di sekitar kediaman Kasmudjo langsung mendekat dan ingin berfoto bersama Jokowi. Momen ini menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi warga sekitar yang dapat bertemu langsung dengan mantan Presiden Indonesia tersebut.***
Read More
Polisi Tangkap Kakak Beradik Kirim Jenazah Bayi Lewat Ojek Online
Polisi Tangkap Kakak Beradik Kirim Jenazah Bayi Lewat Ojek Online
Lingkaran.id - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan berhasil mengamankan dua orang bersaudara yang diduga terlibat dalam pengiriman jenazah bayi menggunakan layanan ojek daring.Kedua tersangka, berinisial NH dan R, diamankan di sebuah kamar indekos yang berlokasi di Jalan Selebis, kawasan Belawan, Medan, Sumatera Utara.Geger Penemuan Jasad Bayi dalam Tas, Dikirim Lewat Ojek OnlineDiketahui bahwa NH, yang merupakan ibu dari bayi tersebut, melahirkan tanpa bantuan medis dan sempat merawat bayinya untuk beberapa waktu. Namun, nahas, bayi tersebut meninggal dunia.Setelah kejadian itu, jenazah sang bayi dikemas dan dikirim melalui jasa ojek online ke sebuah masjid yang berada tak jauh dari area pemakaman. Langkah ini dilakukan agar jenazah bisa segera dimakamkan oleh pengurus masjid setempat.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di KosanPihak kepolisian saat ini masih terus menyelidiki lebih lanjut motif di balik tindakan tersebut, termasuk mengevaluasi kondisi kejiwaan dari kedua pelaku. Pemeriksaan mendalam juga dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur pidana lain dalam peristiwa ini.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik