Dipermalukan dan Dirundung, 11 Siswa SMAN Diberhentikan Sepihak Protes ke Ombudsman
Dipermalukan dan Dirundung, 11 Siswa SMAN Diberhentikan Sepihak Protes ke Ombudsman
Lingkaran.id - Sebanyak 11 siswa SMA Negeri 5 Kota Bengkulu bersama orangtua mereka mendatangi kantor perwakilan Ombudsman RI pada Senin (15/9/2025). Didampingi kuasa hukum, kedatangan mereka bertujuan meminta kejelasan terkait Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas kasus pemberhentian sepihak yang dialami.Kuasa hukum para siswa, Hartanto, menyampaikan bahwa protes ini terus meluas. Menurutnya, tidak hanya 11 siswa yang telah resmi diberhentikan, tetapi semakin banyak orangtua lain yang ingin bergabung memperjuangkan hak anak-anak mereka.“Pagi ini saja, ada enam wali murid baru yang ikut datang karena merasa anak mereka juga dikeluarkan tanpa alasan jelas. Kami ingin tahu sejauh mana perkembangan LHP Ombudsman dan kapan akan disampaikan kepada orangtua serta gubernur,” kata Hartanto.LPSK Ungkap Kejanggalan di Makam Arya Daru: Bunga Makam Diganti Orang Tak DikenalPara siswa menegaskan bahwa mereka masuk ke SMAN 5 melalui jalur resmi. Proses administrasi mulai dari daftar ulang, membeli seragam, mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), hingga satu bulan aktif belajar telah dijalani. Namun, secara mendadak pihak sekolah menyatakan mereka tidak terdaftar dalam sistem.“Kami sudah melewati semua tahapan resmi. Tapi setelah sebulan belajar, tiba-tiba dikeluarkan dengan alasan tidak ada nama di daftar. Kami tidak merasa bersalah dan tidak ingin pindah sekolah,” ungkap salah seorang siswi saat pertemuan dengan Ombudsman.Lebih jauh, para siswa mengaku diperlakukan tidak adil. Mereka dipindahkan dari kelas ke perpustakaan, lalu ke kantin, bahkan dipermalukan di depan siswa lain saat upacara.“Kami disuruh keluar dari kelas, diawasi terus seperti maling, ditekan guru, sampai dirundung. Kami hanya ingin belajar dengan tenang,” keluh perwakilan siswa.Tidak hanya siswa, orangtua juga menanggung beban berat. Seorang wali murid menyebut anaknya mengalami tekanan psikologis serius akibat status ‘tidak terdaftar’ tersebut.“Hasil pemeriksaan psikolog anak saya menunjukkan tingkat kecemasan sudah di ambang batas. Kalau terus berlanjut, bisa berujung depresi. Semua ini terjadi karena pemberhentian sepihak sekolah,” ujarnya dengan nada cemas.Ahmad Sahroni Kembali Jadi Sorotan, Kini Resmi Dilaporkan ke Polda JabarPihak Ombudsman RI Perwakilan Bengkulu melalui Marfisallyna, anggota Keasiatenan Pemeriksa, memastikan bahwa hasil LHP akan segera keluar.“Sejak 14 Agustus 2025 kami sudah melakukan analisis, memanggil kepala sekolah, panitia, hingga Dinas Pendidikan. Dalam beberapa hari ke depan, hasil LHP akan kami sampaikan ke gubernur, Dinas Pendidikan, dan juga orangtua siswa,” jelasnya.Sebelumnya, kasus ini bermula ketika 72 siswa SMAN 5 Bengkulu mendadak diberhentikan dengan alasan tidak tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Sebanyak 42 wali murid melapor ke DPRD Provinsi Bengkulu, sementara 30 siswa lain akhirnya memilih pindah ke sekolah lain yang masih menerima siswa baru. Hingga kini, hanya belasan siswa yang bertahan menuntut hak mereka agar bisa tetap bersekolah di SMAN 5.***
Read More
LPSK Ungkap Kejanggalan di Makam Arya Daru: Bunga Makam Diganti Orang Tak Dikenal
LPSK Ungkap Kejanggalan di Makam Arya Daru: Bunga Makam Diganti Orang Tak Dikenal
Lingkaran.id - Kasus kematian tragis Arya Daru Pangayunan (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan meninggal dengan kepala terlilit lakban, terus menyisakan tanda tanya besar. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyebut adanya kejanggalan baru terkait makam mendiang.Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias, mengungkapkan bahwa keluarga Arya melaporkan fenomena aneh di pusara almarhum. Bunga di makam Arya diketahui diganti oleh pihak yang tidak dikenal. Temuan itu muncul ketika enam anggota keluarga Arya mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK karena merasa kematian sang diplomat penuh misteri.“Memang ada informasi soal makam almarhum, bunganya diganti oleh pihak tak dikenal,” ujar Susilaningtias, Kamis (11/9/2025).Banjir Besar Terjang Bali, Puluhan Rumah Rusak Parah dan Warga MengungsiSelain itu, keluarga juga merasa janggal lantaran beberapa hari setelah Arya meninggal, mereka menerima pesan berupa simbol-simbol misterius. LPSK saat ini masih menelaah berkas permohonan perlindungan keluarga untuk memutuskan langkah selanjutnya.Kejanggalan lain turut diungkap oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Komisioner Kompolnas, Mochammad Choirul Anam, mengatakan pihaknya menemukan bukti keberadaan amplop cokelat mencurigakan yang pernah diterima keluarga korban di Yogyakarta.“Isi amplop itu berupa styrofoam dengan bentuk bunga, bintang, dan hati. Kompolnas hanya sempat melihat fotonya, karena amplop tersebut tidak diserahkan kepada kami,” jelas Anam, Minggu (24/8/2025).Simbol-simbol dalam amplop itu menambah deretan teka-teki di balik kematian Arya yang hingga kini belum terjawab tuntas.Di sisi lain, Polda Metro Jaya menyatakan hingga saat ini penyidikan belum menemukan indikasi keterlibatan pihak lain. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menegaskan kesimpulan sementara menunjukkan kematian Arya mengarah pada dugaan meninggal dunia tanpa adanya tindak pidana.“Kesimpulan sementara, kematian ADP terjadi tanpa keterlibatan pihak lain. Namun demikian, kasus ini belum ditutup dan masih terbuka apabila ada informasi baru,” kata Wira dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).Temuan tim forensik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) justru menyingkap detail kondisi tubuh korban. Dokter forensik RSCM, dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.F.M., menjelaskan terdapat sejumlah luka di tubuh Arya, termasuk luka lecet di wajah dan leher, luka terbuka di bibir, serta memar di wajah, bibir, dan lengan kanan.Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKNSelain itu, terdapat tanda perbendungan pada tubuh korban. Pemeriksaan dalam menunjukkan adanya darah berwarna gelap dan encer, lendir serta busa halus di tenggorokan, paru-paru yang lembap, serta perbendungan di seluruh organ.“Tidak ditemukan adanya penyakit maupun zat berbahaya yang mengganggu pertukaran oksigen. Jadi, sebab kematian almarhum adalah gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas yang mengakibatkan mati lemas,” jelas dr. Yoga.Meski hasil medis menyebut Arya meninggal akibat mati lemas, keluarga tetap meyakini ada hal-hal ganjil yang melatarbelakangi kematian sang diplomat muda asal Yogyakarta tersebut. Dari bunga makam yang diganti orang asing, amplop cokelat misterius, hingga simbol-simbol tak lazim, semua menjadi bagian dari puzzle besar yang belum terurai.***
Read More
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Geram, Larang Putranya Main Instagram Usai Sebut Sri Mulyani Agen CIA
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Geram, Larang Putranya Main Instagram Usai Sebut Sri Mulyani Agen CIA
Lingkaran.id - Pernyataan kontroversial datang dari Yudo Sadewa, putra Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Melalui akun media sosialnya, ia melontarkan tudingan sensitif dengan menyebut Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan, sebagai agen CIA atau mata-mata Amerika Serikat.Komentar tersebut diunggah Yudo tak lama setelah ayahnya resmi menggantikan posisi Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @yvdos4dewa, ia menuliskan, “Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri.”Viral Nenek ini Tagih Bantuan Rp 200 Juta ke Ivan Gunawan Viral, Ini Respons Sang DesainerUngkapan itu sontak menuai reaksi keras publik dan menjadi viral di berbagai platform media sosial. Tak lama berselang, akun Instagram Yudo mendadak menghilang dan tak lagi dapat diakses.Tudingan tersebut rupanya membuat Purbaya Yudhi Sadewa geram. Ia menegaskan bahwa dirinya sudah melarang putranya untuk kembali menggunakan Instagram.“Sudah saya larang. Sudah tidak main Instagram lagi,” ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/9/2025).Lebih lanjut, Purbaya menyebut anaknya masih belum memahami konsekuensi dari pernyataannya. “Anak kecil nggak ngerti apa-apa,” katanya singkat. Ia menambahkan bahwa dirinya telah menegur sekaligus memberi nasihat langsung kepada Yudo.“Sudah (dinasihati). Unggahannya juga sudah diturunkan dari Instagram,” imbuhnya.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianUnggahan Yudo sempat menimbulkan perdebatan panas di kalangan warganet. Sebagian menilai pernyataan itu tidak pantas dilontarkan, terlebih karena menyangkut nama besar seorang mantan pejabat negara.Sementara sebagian lainnya menyoroti pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak di media sosial. Hingga kini, belum ada keterangan resmi lebih lanjut dari pihak Sri Mulyani terkait tuduhan yang sempat beredar tersebut.***
Read More
Bocah SMA Hilang Dua Hari di Dalam Hutan, Begini Kondisinya!
Bocah SMA Hilang Dua Hari di Dalam Hutan, Begini Kondisinya!
Lingkaran.id - Misteri hilangnya seorang siswi SMA Negeri 4 Pekanbaru bernama Tri Nurhayati (17) akhirnya terungkap. Remaja ini ditemukan dalam keadaan selamat setelah dua hari tidak diketahui keberadaannya sejak dilaporkan hilang di kawasan hutan Lanud Rusmin Nurjadin, Selasa (9/9/2025) sore.Tri berhasil ditemukan pada Kamis pagi (11/9/2025) sekitar pukul 09.40 WIB oleh tim Basarnas Pekanbaru dalam kondisi lemah dan mengalami tanda-tanda hipotermia. Ia kemudian segera dievakuasi ke RS Lanud Rusmin Nurjadin untuk mendapatkan penanganan medis.Ahmad Sahroni Kembali Jadi Sorotan, Kini Resmi Dilaporkan ke Polda JabarPeristiwa ini bermula ketika Tri pulang sekolah dalam kondisi kurang sehat. Meski sedang sakit, ia tetap memaksakan diri berangkat ke sekolah pada hari itu. Seusai jam pelajaran, ia menolak ajakan temannya untuk pulang bersama, dengan alasan akan dijemput ibunya.Namun saat sang ibu tiba di sekolah sekitar pukul 16.30 WIB, Tri sudah tidak terlihat. Pencarian pertama dilakukan oleh keluarga, guru, serta teman-teman sekolahnya di sekitar SMP Negeri 8 Pekanbaru hingga ke gubuk milik abangnya. Namun, hingga malam tiba, keberadaan Tri tetap menjadi misteri.“Korban sebenarnya dalam kondisi sakit tapi tetap memaksa ke sekolah. Tidak ada masalah di keluarga ataupun lingkungan sekolah. Tiba-tiba hilang begitu saja, ini yang membuat kami heran,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 4 Pekanbaru, Zulfadli, Kamis (11/9/25).Hal senada juga disampaikan sang kakak, Slamet Wahyudi (24). Ia mengatakan adiknya memang sudah demam sejak pagi hari.“Saya sudah melarangnya berangkat sekolah, tapi dia tetap pergi. Tidak ada konflik apa pun di keluarga, tiba-tiba saja hilang,” tuturnya.Setelah dua hari pencarian mandiri tidak membuahkan hasil, Basarnas Pekanbaru akhirnya menurunkan 21 personel untuk membantu penyisiran. Tim dibagi menjadi tiga Search Rescue Unit (SRU) dan menyusuri sejumlah titik di area hutan Lanud. Keberuntungan datang pada Kamis pagi, saat tim menemukan Tri dalam kondisi selamat meski sangat lemah.BSU Cair Lagi? Cek Fakta Resmi Kemnaker & BPJS Ketenagakerjaan“Korban menunjukkan gejala hipotermia, seperti sudah lama berada di hutan tanpa makanan dan perlindungan. Kami segera memberikan pertolongan pertama sebelum mengevakuasi ke rumah sakit,” jelas Komandan Tim Rescue Basarnas Pekanbaru, Nahdi Sumaryono.Yang mengejutkan, lokasi ditemukannya Tri ternyata tidak jauh dari area yang sebelumnya sudah disisir warga, pihak sekolah, hingga keluarganya. Hal ini menambah tanda tanya mengenai bagaimana remaja tersebut bisa bertahan hidup di dalam hutan selama dua hari.***
Read More
Banjir Besar Terjang Bali, Puluhan Rumah Rusak Parah dan Warga Mengungsi
Banjir Besar Terjang Bali, Puluhan Rumah Rusak Parah dan Warga Mengungsi
Lingkaran.id - Hujan deras yang mengguyur Bali sejak dini hari mengakibatkan banjir besar disertai tanah longsor di Kabupaten Tabanan. Musibah ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga membuat puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal.Kapolres Tabanan, AKBP I Putu Bayu Pati, menjelaskan bahwa lima rumah warga dilaporkan ambruk setelah diterjang banjir. Peristiwa tersebut terjadi di Perumahan Lembah Sanggulan dan Perumahan Panorama Indah Sanggulan, Desa Banjaranyar, Kecamatan Kediri, Tabanan.KIP Kuliah 2025 Masih Dibuka, Simak Deadline, Tips Lolos, dan Kendala yang Harus Diwaspadai“Lima rumah ambruk karena terdampak luapan Sungai Yeh Dati. Debit air yang tinggi sejak dini hari memicu banjir besar hingga tanah longsor,” ungkapnya.Selain itu, sebanyak 33 rumah warga lainnya juga mengalami kerusakan parah akibat terendam banjir. Para pemilik rumah, yang terdiri dari 33 kepala keluarga, sementara waktu dievakuasi ke SDN 6 Banjaranyar untuk mendapatkan tempat perlindungan.Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, dampaknya cukup meluas hingga ke wilayah Tabanan Kota. Di kawasan tersebut, banjir memicu longsor di area Kuburan Banjar Adat Bongan Lebah Kelod dan menyebabkan dapur salah satu rumah warga di Banjar Bongan Jawa Kawan runtuh.Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKNSejak peristiwa terjadi, aparat TNI dan Polri dikerahkan untuk mengevakuasi warga serta membantu menyelamatkan barang-barang berharga milik korban.“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami imbau warga untuk tetap siaga dan segera melapor apabila ada tanda-tanda bencana susulan,” tegas AKBP I Putu Bayu Pati.Menurut data terakhir, banjir besar yang melanda Tabanan menimbulkan kerugian material yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar.***
Read More
Alat Pemantau Aktivitas Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar Raib Diduga Dicuri
Alat Pemantau Aktivitas Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar Raib Diduga Dicuri
Lingkaran.id - Peralatan vital untuk memantau aktivitas vulkanik Gunung Kelud dilaporkan hilang. Perangkat yang berfungsi mendeteksi gempa vulkanik itu diduga dicuri, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya sistem pemantauan gunung api.Pengamat Gunung Api Kelud, Budi Prianto, menjelaskan bahwa peralatan yang raib merupakan rangkaian alat canggih dengan nilai mencapai Rp1–1,5 miliar. Beberapa komponen yang hilang di antaranya GNSS Leica GR30 beserta kabel, Seismik Broadband Certimus, kabel grounding tower dan penangkal petir, kabel solar panel, enam unit accu Panasonic LC-P1275NA lengkap dengan kabel, serta Switch Hub Moxa.Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKNHilangnya peralatan tersebut pertama kali diketahui pada Senin (8/9). Awalnya, tim pemantau menduga sistem hanya mengalami gangguan teknis, seperti aki yang lemah, tersambar petir, atau sinyal terhalang pepohonan. Namun, setelah dilakukan pengecekan langsung ke lapangan, ternyata seluruh perangkat pemantau di sisi selatan Gunung Kelud sudah lenyap.“Kami kira akinya rusak atau ada masalah teknis lain, ternyata dicuri,” ungkap Budi, Rabu (10/9).Menanggapi laporan tersebut, Kepolisian Resor Blitar langsung menindaklanjuti kasus kehilangan ini. Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, menyampaikan bahwa aparat sudah menerima laporan resmi dan segera menurunkan tim ke lokasi kejadian.“Petugas saat ini sedang menuju ke lokasi untuk memastikan titik hilangnya alat sebelum dilakukan olah TKP,” ujar Putut.KIP Kuliah 2025 Masih Dibuka, Simak Deadline, Tips Lolos, dan Kendala yang Harus DiwaspadaiHilangnya peralatan ini menjadi perhatian serius, mengingat Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Timur. Tanpa perangkat pemantau, deteksi dini terhadap potensi aktivitas vulkanik bisa terganggu. Para ahli menilai, kehilangan ini tidak hanya merugikan secara materiil, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan gunung.***
Read More
BSU Cair Lagi? Cek Fakta Resmi Kemnaker & BPJS Ketenagakerjaan
BSU Cair Lagi? Cek Fakta Resmi Kemnaker & BPJS Ketenagakerjaan
Lingkaran.id -Publik kembali mempertanyakan apakah BSU (Bantuan Subsidi Upah) 2025 akan kembali cair di bulan September. Topik ini mendadak trending di Google, seiring dengan banyaknya pekerja yang menunggu pencairan bantuan dari pemerintah. BSU merupakan program bantuan dari pemerintah berupa subsidi tunai untuk pekerja bergaji rendah yang terdampak kenaikan harga dan perlambatan ekonomi. Bantuan ini ditujukan untuk menjaga daya beli serta mendukung kesejahteraan pekerja aktif.Hingga 10 September 2025, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyampaikan bahwa program BSU masih dalam tahap evaluasi. Meski belum ada pengumuman resmi terkait jadwal pencairan bulan ini, peluang pencairan triwulan III dan IV tetap terbuka.Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan menegaskan bahwa pekerja yang masih aktif terdaftar hingga 30 April 2025 tetap masuk dalam daftar yang diverifikasi untuk menjadi penerima BSU.Tragis! Sopir Truk Ditemukan Tewas Tergantung di Bak MobilSiapa Saja yang Bisa Dapat BSU September 2025?Beberapa kategori penerima BSU 2025 yang masih diprioritaskan, antara lain:Pekerja dengan gaji di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).Terdaftar aktif di BPJS Ketenagakerjaan per 30 April 2025.Bukan penerima bantuan sosial lain seperti PKH dan BPNT.Guru non-ASN berpeluang mendapat insentif Rp600.000 (gabungan Rp300.000 per bulan untuk dua bulan).KIP Kuliah 2025 Masih Dibuka, Simak Deadline, Tips Lolos, dan Kendala yang Harus DiwaspadaiCek Status Penerima BSUUntuk memastikan apakah termasuk penerima, pekerja bisa melakukan pengecekan melalui:Situs resmi bsu.kemnaker.go.id.Aplikasi BPJSTKU milik BPJS Ketenagakerjaan.HRD perusahaan masing-masing yang biasanya menerima daftar resmi dari BPJS.Meski belum ada kepastian resmi tanggal pencairan, sinyal kuat dari pemerintah menunjukkan bahwa BSU 2025 masih akan berlanjut pada semester kedua tahun ini. Para pekerja diminta untuk tetap memantau pengumuman resmi dari Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan agar tidak terjebak informasi palsu.****
Read More
Tragis! Sopir Truk Ditemukan Tewas Tergantung di Bak Mobil
Tragis! Sopir Truk Ditemukan Tewas Tergantung di Bak Mobil
Lingkaran.id - Warga Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, digemparkan dengan penemuan jasad seorang sopir truk yang tewas tergantung di dalam bak kendaraannya. Korban diketahui bernama Deni Berlindo Putra, warga asal Bandar Lampung, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk tronton dengan nomor polisi BG-8913-IC.Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin (8/9/2025) di sebuah tempat pencucian mobil yang berlokasi di desa tersebut. Kapolsek Cikande, AKP Tatang, menjelaskan bahwa jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang karyawan pencucian mobil.Tragis! 66 Potongan Tubuh Manusia Berceceran di Semak-Semak“Seorang pekerja bernama Sukarna yang pertama kali melihat korban sudah dalam kondisi tergantung di dalam bak truk,” ujar AKP Tatang saat dikonfirmasi, Selasa (9/9).Dari hasil pemeriksaan awal, korban ditemukan dengan leher terikat tali tambang dan dalam posisi tergantung. Mengetahui hal itu, saksi segera melaporkan kepada pihak kepolisian yang kemudian datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).“Setelah dilakukan pemeriksaan awal di lokasi, jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianHingga kini, penyebab pasti kematian Deni masih dalam penyelidikan. Polisi menegaskan belum dapat memastikan motif di balik peristiwa ini.“Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, kami tetap menunggu hasil pemeriksaan medis dari RS Bhayangkara untuk memastikan penyebab kematiannya,” jelas AKP Tatang.Kasus ini masih ditangani aparat Polsek Cikande bersama Satreskrim Polres Serang guna mengungkap latar belakang peristiwa tersebut.***
Read More
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Minta Maaf Usai Foto Bermain Domino Viral
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Minta Maaf Usai Foto Bermain Domino Viral
Lingkaran.id - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto, Komisi IV DPR RI, serta masyarakat Indonesia. Permintaan maaf ini disampaikan setelah beredarnya foto dirinya yang terlihat sedang bermain domino bersama sosok yang pernah terjerat kasus pembalakan liar, hingga menimbulkan polemik di ruang publik.Raja Juli menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal ketika dirinya menghadiri pertemuan dengan Abdul Kadir Karding, mantan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Pertemuan itu, kata dia, berlangsung cukup lama di salah satu posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet, Lima Menteri Diganti dan Satu Kementerian Baru Dibentuk“Saya datang memang untuk bertemu Mas Karding, ngobrol hampir tiga jam. Saat hendak pulang, saya diarahkan melewati area di mana ada sekitar 20 hingga 30 orang yang sedang bermain domino,” ujar Raja Juli saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).Menurutnya, keikutsertaannya dalam permainan domino itu terjadi spontan. Setelah kembali dari toilet dan bersiap meninggalkan lokasi, dirinya diajak untuk duduk sejenak.“Saya hanya sempat ikut dua kali putaran, setelah itu langsung pulang. Saya sama sekali tidak mengetahui latar belakang orang yang duduk di kiri dan kanan saya,” tambahnya.Hotman Paris Bela Nadiem, Minta Prabowo Gelar Perkara Korupsi Laptop di IstanaMenyadari foto tersebut menimbulkan kegaduhan, Raja Juli menegaskan penyesalannya dan meminta maaf atas situasi yang terjadi.“Dari hati yang paling dalam, saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Presiden Prabowo, kepada Komisi IV DPR sebagai mitra kerja saya, dan tentu saja kepada masyarakat Indonesia. Saya menyesal apabila foto yang beredar menimbulkan kericuhan dan kesalahpahaman,” tutupnya.***
Read More
Setelah Tunjangan Perumahan Hilang, Begini Rincian Gaji Anggota DPR
Setelah Tunjangan Perumahan Hilang, Begini Rincian Gaji Anggota DPR
Lingkaran.id - Pendapatan bulanan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengalami penurunan signifikan setelah pemerintah resmi mencabut fasilitas tunjangan perumahan senilai Rp 50 juta per bulan. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 31 Agustus 2025.Sebelumnya, setiap anggota DPR dapat mengantongi total penghasilan sekitar Rp 116,21 juta per bulan, yang berasal dari gaji pokok serta berbagai tunjangan melekat. Jumlah tersebut belum termasuk fasilitas kredit mobil maupun biaya perjalanan dinas yang juga disediakan negara.DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota DewanNamun, pasca penghapusan tunjangan rumah, struktur pendapatan anggota DPR mengalami penyesuaian. Kini, rata-rata jumlah yang diterima bersih atau take home pay turun menjadi sekitar Rp 65,59 juta per bulan.Rincian Pendapatan Anggota DPR Pasca PerubahanBerdasarkan dokumen resmi Sekretariat Jenderal DPR RI, komponen penghasilan anggota DPR kini meliputi:Gaji pokok: Rp 4,2 jutaTunjangan istri/suami: Rp 420 ribuTunjangan anak: Rp 168 ribuUang sidang: Rp 2 jutaTunjangan jabatan: Rp 18,9 jutaTunjangan beras: Rp 289.680Tunjangan PPh 21: Rp 6,2 jutaTunjangan kehormatan: Rp 7,187 jutaTunjangan komunikasi: Rp 15,554 jutaTunjangan peningkatan fungsi: Rp 9,5 jutaHonorarium fungsi legislasi: Rp 8 jutaHonorarium fungsi pengawasan: Rp 8 jutaHonorarium fungsi anggaran: Rp 8 jutaAsisten tenaga ahli: Rp 5,25 jutaJumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangJika seluruh komponen tersebut dijumlahkan, total penerimaan kotor anggota DPR kini mencapai Rp 74,21 juta per bulan. Setelah dikurangi pajak, penghasilan bersih yang dibawa pulang tersisa Rp 65,59 juta per bulan.Kebijakan ini menjadi salah satu langkah pemerintah dalam melakukan penyesuaian belanja negara, di tengah sorotan publik terhadap besarnya fasilitas yang selama ini diterima wakil rakyat.***
Read More
Ribuan Anak Putus Sekolah, Rata-Rata Lama Sekolah Setara Kelas 1 SMP
Ribuan Anak Putus Sekolah, Rata-Rata Lama Sekolah Setara Kelas 1 SMP
Lingkaran.id - Situbondo kembali menghadapi persoalan serius di bidang pendidikan. Ribuan anak di kabupaten tersebut tercatat putus sekolah dan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Data mencatat, ada 5.828 anak yang hanya mengantongi ijazah Sekolah Dasar (SD).Tak hanya itu, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Situbondo, rata-rata lama sekolah di daerah tersebut hanya 6,09 tahun, atau setara dengan pendidikan kelas I Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kondisi ini mengindikasikan masih rendahnya tingkat partisipasi pendidikan di wilayah Situbondo.Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangPlt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Situbondo, Fathor Rakhman, mengakui bahwa angka putus sekolah di kabupaten ini cukup tinggi. Ia menilai perlunya strategi khusus agar masalah ini tidak semakin melebar karena berpotensi menurunkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).“Jumlah anak yang tidak melanjutkan sekolah paling tinggi berada di Kecamatan Banyuputih, yakni mencapai 732 anak. Sedangkan yang paling rendah ada di Kecamatan Mlandingan dengan 200 anak. Kondisi ini jelas menjadi perhatian serius Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo,” ungkap Fathor.Data tersebut diperoleh dari hasil pemutakhiran oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Situbondo. Proses pendataan melibatkan 136 operator yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan.Sementara itu, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapperida Situbondo, Rosy Rosaindratna, menyampaikan optimismenya bahwa angka lama sekolah dapat ditingkatkan. Menurutnya, komitmen Bupati Situbondo dalam memajukan pendidikan menjadi kunci untuk menekan angka putus sekolah.“Bupati sangat serius memperbaiki mutu pendidikan. Penanganan kasus anak putus sekolah adalah salah satu fokus yang kami kawal. Dengan peningkatan kualitas pendidikan, secara otomatis angka ini bisa ditekan,” kata Rosy.Polda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRDSebagai langkah nyata, Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo telah menaikkan honor guru non-ASN. Guru dengan ijazah S1 kini menerima Rp1,5 juta per bulan, lulusan D3 mendapatkan Rp1,25 juta, sementara lulusan SMA mendapat Rp1 juta. Selain itu, alokasi beasiswa juga meningkat secara signifikan, termasuk tambahan anggaran untuk program kejar paket A, B, dan C.“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, seluruh anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan mengalami kenaikan,” tambah Rosy.Langkah tersebut diharapkan dapat memperluas akses pendidikan serta menekan jumlah anak yang putus sekolah di Situbondo.***
Read More
Tragis! 66 Potongan Tubuh Manusia Berceceran di Semak-Semak
Tragis! 66 Potongan Tubuh Manusia Berceceran di Semak-Semak
Lingkaran.id - Warga Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto, digegerkan dengan penemuan puluhan potongan tubuh manusia yang berserakan di area semak-semak. Penemuan tersebut terungkap setelah Satreskrim Polres Mojokerto melakukan penyelidikan di lokasi pada Minggu (7/9/2025).Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, menjelaskan bahwa total ada 66 potongan jasad manusia yang ditemukan di lokasi kejadian. Dari jumlah tersebut, 64 di antaranya merupakan jaringan otot, lemak, kulit kepala, serta rambut, sementara sisanya adalah bagian kepala dengan kondisi masih terdapat rambut.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari Ketinggian“Potongan tubuh yang kami temukan beragam, rata-rata berukuran sekitar 17x17 sentimeter. Untuk rambut yang menempel pada kulit kepala berwarna hitam lurus dengan panjang sekitar 14 sentimeter,” ungkap Fauzy.Meski penemuan ini menimbulkan dugaan adanya praktik mutilasi, pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab maupun proses yang membuat potongan tubuh tersebut berada di semak-semak kawasan Pacet.“Dugaan mengenai proses kematian maupun alasan potongan tubuh ini ditemukan di lokasi masih dalam tahap penyelidikan. Dugaan mutilasi belum bisa kami pastikan,” tegas Fauzy.Polda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRDHingga kini, potongan tubuh tersebut telah diamankan polisi untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut. Tim forensik juga dilibatkan guna memastikan identitas korban serta penyebab pasti kematian.Kasus ini sontak menggemparkan warga sekitar, mengingat jumlah potongan tubuh yang ditemukan cukup banyak. Polisi mengimbau masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak berwenang.***
Read More
Kabar Duka: Icang, Korban Kasus Tragis Congkel Mata di Bogor, Dikabarkan Meninggal Dunia
Kabar Duka: Icang, Korban Kasus Tragis Congkel Mata di Bogor, Dikabarkan Meninggal Dunia
Lingkaran.id - Kabar duka datang dari Faisal Nasution, atau yang akrab disapa Icang, korban peristiwa tragis congkel mata di kawasan Gunung Putri, Bogor. Pria yang sempat mendapat perhatian luas dari publik serta bantuan sejumlah tokoh, seperti Pratiwi Novianthi, Denny Sumargo, hingga Ustadz Derry Sulaiman, dikabarkan telah meninggal dunia.Isu wafatnya Icang pertama kali mencuat di media sosial TikTok melalui unggahan beberapa akun, salah satunya @haludrama3. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa Icang telah berpulang, bahkan disertai ajakan agar kasus yang menimpanya diusut tuntas.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianKabar tersebut langsung menimbulkan kehebohan di kalangan warganet. Sebagian meragukan kebenaran informasi tersebut, sementara yang lain meyakininya setelah mendengar langsung dari pengajian yang dihadiri Ustadz Derry Sulaiman.“Benar beliau meninggal tadi subuh saat hendak menunaikan sholat subuh.. info dari Ustadz Derry Sulaiman ketika saya ikut kajian beliau,” tulis akun @Sopiyatul Husna di kolom komentar.Duka mendalam pun membanjiri media sosial. Banyak netizen menyampaikan doa dan belasungkawa atas kabar berpulangnya Icang. Ucapan duka juga datang dari kalangan selebritas, salah satunya Irfan Hakim yang ikut menyampaikan belasungkawa melalui akun pribadinya.Kabar tersebut akhirnya dikonfirmasi oleh Ustadz Derry Sulaiman melalui unggahan di akun Instagram resminya, @derrysulaiman. Dalam postingan itu, ia membagikan foto kenangan bersama Icang, seolah menegaskan bahwa kabar duka ini benar adanya.Meski begitu, hingga kini pihak keluarga belum memberikan pernyataan resmi mengenai penyebab meninggalnya Icang. Sejumlah warganet berspekulasi bahwa ia wafat karena kecelakaan, namun informasi tersebut masih simpang siur dan belum dapat dipastikan.Laras Faizati Diciduk, Diduga Jadi Otak Provokasi Pembakaran Mabes PolriNama Icang sebelumnya sempat viral pada September 2024 lalu setelah menjadi korban aksi kekerasan sadis di Gunung Putri, Bogor. Kisah perjuangannya kala itu menyentuh hati banyak orang hingga menggerakkan sejumlah publik figur untuk turun tangan memberikan bantuan.Kini, kabar kepergiannya kembali menjadi sorotan publik. Banyak pihak berharap keluarga segera memberikan klarifikasi agar tidak menimbulkan kebingungan dan spekulasi yang terus berkembang di masyarakat.
Read More
Hotman Paris Bela Nadiem, Minta Prabowo Gelar Perkara Korupsi Laptop di Istana
Hotman Paris Bela Nadiem, Minta Prabowo Gelar Perkara Korupsi Laptop di Istana
Lingkaran.id - Pengacara kondang Hotman Paris akhirnya angkat bicara terkait penetapan tersangka terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbud.Dalam pernyataannya, Hotman tidak hanya membela kliennya, tetapi juga menyeret nama Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai, langkah hukum yang menjerat Nadiem perlu dikaji ulang secara transparan, bahkan meminta agar perkara tersebut dapat digelar di Istana.DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota Dewan“Klien saya tidak terlibat dalam kasus ini, dan saya akan buktikan hal itu. Saya memohon kepada Presiden Prabowo untuk memanggil pihak Kejagung serta melakukan gelar perkara di Istana demi keadilan,” ujar Hotman.Sebagaimana diketahui, Kejagung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah melalui UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.Kapolri Tanggapi Isu Keterlibatan Riza Chalid dalam Pendanaan Kerusuhan Demo NasionalMenanggapi pernyataan Hotman, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memberikan keterangan resmi. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mencampuri proses hukum yang sedang berjalan.“Kita serahkan sepenuhnya kepada proses hukum,” kata Hasan pada Minggu (7/9/2025).“Pemerintah tidak akan melakukan intervensi terhadap jalannya penegakan hukum,” tegasnya.Kasus dugaan korupsi laptop Chromebook ini menjadi sorotan publik lantaran menyeret nama besar Nadiem Makarim, tokoh muda yang pernah memimpin Kemendikbud sekaligus pendiri Gojek. Kini, semua mata tertuju pada langkah hukum selanjutnya yang akan menentukan nasib mantan menteri tersebut.***
Read More
Jasad Tanpa Identitas Ditemukan di Area Offshore Karawang
Jasad Tanpa Identitas Ditemukan di Area Offshore Karawang
Lingkaran.id - Warga perairan Karawang dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria tanpa identitas di sekitar area KKA Conductor, Minggu (7/9/2025) sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Peristiwa ini pertama kali terungkap dari laporan pihak Offshore Bravo Field Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang melihat benda mencurigakan mengapung di sekitar Bravo Golf (BG) pada titik koordinat 05°53’257” S – 107°41’636” E.Setelah dilakukan pengecekan lebih dekat, benda tersebut ternyata merupakan mayat seorang laki-laki yang hanya mengenakan celana dalam berwarna hitam dan baju lengan panjang hitam.Tragis! Pria ini Jagal Kucing dan Jual Dagingnya Rp100 Ribu/KgKasi Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan, membenarkan penemuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa tim gabungan dari Sat Polairud Polres Karawang bersama personel BKO Ditpolairud Polda Jabar langsung bergerak untuk mengevakuasi jenazah.“Betul, pada hari ini personel Sat Polairud Polres Karawang bersama Ditpolairud Polda Jabar telah melaksanakan evakuasi terhadap penemuan mayat di perairan Karawang. Proses evakuasi dilakukan menggunakan Kapal Patroli VIII-2351,” ungkap Wildan, Minggu (7/9/2025).Menurut keterangan, jenazah awalnya diamankan menggunakan kapal keamanan milik Pertamina PHE ONWJ, PB. Ngadirejo. Selanjutnya, jasad tersebut dipindahkan ke Kapal Patroli VIII-2351 milik Sat Polairud Polres Karawang untuk dibawa menuju Mako Satpolairud. Dari sana, jenazah diserahkan ke Unit Inafis Polres Karawang sebelum akhirnya dikirim ke RSUD Kabupaten Karawang guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianHingga saat ini, identitas pria tersebut masih menjadi misteri. Tim Inafis bersama pihak RSUD Karawang sedang melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengungkap siapa korban sebenarnya serta penyebab kematiannya.“Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait agar dapat memastikan identitas maupun penyebab pasti dari penemuan mayat ini,” tegas Wildan.Wildan menambahkan, Polres Karawang melalui jajaran Sat Polairud berkomitmen untuk selalu siaga dalam menindaklanjuti setiap laporan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan keamanan serta keselamatan di wilayah perairan Karawang.***
Read More
Dugaan Pemalsuan Ijazah dan SKL, Pihak Sekolah Bungkam
Dugaan Pemalsuan Ijazah dan SKL, Pihak Sekolah Bungkam
Lingkaran.id - Isu dugaan pemalsuan ijazah dan Surat Keterangan Lulus (SKL) mencuat di salah satu Sekolah Dasar (SD) di kawasan Cipayung, Kota Depok. Meski demikian, pihak sekolah memilih bungkam dan tidak memberikan penjelasan resmi terkait persoalan tersebut.Sejumlah pertanyaan yang diajukan mengenai keaslian dokumen kelulusan itu justru dilemparkan kembali oleh pihak sekolah kepada wali murid. Mereka berkilah tidak mengetahui apapun mengenai kabar yang sedang beredar.Jumlah Korban Dugaan Keracunan MBG Meningkat, Capai 80 SiswaKepala sekolah, Fitri, saat dikonfirmasi pada Sabtu (6/9), menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak memahami duduk permasalahan. Ia bahkan menyarankan agar awak media maupun pihak lain menanyakan langsung kepada orang-orang yang pertama kali mengangkat isu tersebut.“Saya tidak tahu terkait hal itu (ijazah palsu). Silakan tanyakan ke narasumbernya saja,” ujar Fitri.“Kami benar-benar tidak tahu. Lebih baik tanyakan saja ke pihak yang membuat isu itu,” tambahnya.Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Laptop ChromebookSementara itu, dugaan pemalsuan ini terungkap setelah sejumlah orang tua murid menemukan berbagai kejanggalan dalam dokumen kelulusan anak mereka. Temuan tersebut meliputi nomor ijazah yang tidak sesuai, ketidaksesuaian pada Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), hingga adanya tanda tangan yayasan yang diduga dipalsukan.Kasus ini memicu keresahan di kalangan wali murid, mengingat ijazah dan SKL merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai bukti sah kelulusan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Hingga kini, pihak sekolah belum memberikan klarifikasi lebih lanjut.***
Read More
Laras Faizati Diciduk, Diduga Jadi Otak Provokasi Pembakaran Mabes Polri
Laras Faizati Diciduk, Diduga Jadi Otak Provokasi Pembakaran Mabes Polri
Lingkaran.id - Kepolisian menetapkan Laras Faizati Khairunnisa (26) sebagai tersangka dalam kasus dugaan penghasutan massa untuk membakar Gedung Mabes Polri saat aksi demonstrasi berlangsung.Perempuan muda itu ditangkap tim Siber Bareskrim Polri di rumahnya yang berada di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Senin (1/9/2025). Penangkapan ini dibenarkan oleh Brigjen Pol Himawan Bayu Aji, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.Kompol Cosmas Resmi Dipecat Tidak Hormat, Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Jadi Sorotan NasionalMenurutnya, Laras membuat serta menyebarkan konten video di Instagram yang berisi ujaran kebencian dan provokasi. Konten tersebut dianggap mendorong massa untuk melakukan pembakaran gedung Mabes Polri. Selain Laras, polisi juga mengamankan enam orang lainnya yang diduga memiliki peran serupa dalam memicu aksi anarkis.Seorang warga bernama Lia, istri Ketua RT setempat, menuturkan bagaimana polisi menangkap Laras. Sekitar pukul 16.00 WIB, empat anggota polisi mendatangi rumah Lia untuk mencari alamat Laras. Awalnya ia tidak mengenali nama tersebut, namun setelah polisi menyebutkan identitas lengkap, barulah ia sadar.Lia sempat meminta surat tugas resmi, dan setelah ditunjukkan, ia mengantar polisi ke rumah Laras yang berjarak sekitar 200 meter. Polisi diterima oleh ibu Laras dan diajak masuk ke ruang tamu, sementara Lia memilih menunggu di luar.Tak lama kemudian, Laras keluar didampingi ibunya yang menangis menyaksikan anaknya dibawa aparat. Laras tidak diborgol, membawa sebuah tas ransel, dan ditemani adiknya yang ikut masuk ke mobil polisi.“Ibunya larut menangis, sedangkan adiknya diminta ikut mendampingi. Mereka bahkan sempat menunggu sebentar karena adiknya sedang memakai sepatu,” ujar Lia.Ia juga menyampaikan rasa iba kepada ibunda Laras yang hanya berharap agar peristiwa ini tidak tersebar ke tetangga sekitar. Kuasa hukum Laras, Abdul Gafur Sangadji, mengkritik proses hukum yang dijalankan. Ia menilai Laras tidak pernah dipanggil untuk dimintai klarifikasi sebelum statusnya naik menjadi tersangka.“Laras dilaporkan tanggal 31 Agustus, hari itu juga langsung jadi tersangka. Lalu pada 1 September dilakukan penangkapan paksa. Tidak ada proses pemanggilan atau klarifikasi terlebih dahulu,” kata Abdul Gafur.Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangIa menambahkan bahwa unggahan Laras sebenarnya merupakan ekspresi kekecewaan pribadi usai peristiwa kendaraan taktis Brimob menabrak pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, pada 28 Agustus 2025. Menurutnya, penetapan tersangka semestinya didasarkan pada proses pemeriksaan yang transparan agar Laras mengetahui secara pasti perkara dan laporan yang menjeratnya.Polri menegaskan pihaknya bertindak cepat menindak akun-akun yang menyebarkan provokasi di media sosial, terutama yang berpotensi memicu generasi muda melakukan kerusuhan.Saat ini Laras bersama enam orang lainnya masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi memastikan proses hukum dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku.***
Read More
Polda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRD
Polda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRD
Lingkaran.id - Kepolisian Daerah Jawa Barat resmi menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana penyebaran kebencian serta aksi pelemparan bom molotov saat unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar.Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., bersama Direktur Reserse Siber, menjelaskan bahwa dari 12 orang tersangka tersebut, 11 sudah dihadirkan ke publik, sementara satu tersangka lainnya masih di bawah umur sehingga penanganannya dilakukan secara khusus sesuai aturan hukum.Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangMenurut Kombes Hendra, para tersangka memiliki peran berbeda dalam aksi tersebut. Ada yang meracik dan melempar bom molotov, merekam jalannya peristiwa, hingga menyebarkan konten provokatif melalui media sosial. Bahkan, salah satu di antaranya diketahui menuliskan kalimat bernada provokasi di Instagram berbunyi, “Sebotol intisari buat kalian aparat anjing” serta mengajak untuk membakar gedung DPRD.“Modus para pelaku tidak hanya sebatas aksi anarkis di lapangan, tetapi juga melakukan provokasi secara digital yang berpotensi menimbulkan rasa benci dan permusuhan terhadap aparat,” ungkapnya.Dari hasil penyelidikan, polisi mengidentifikasi beberapa tersangka yang memiliki peran penting. Misalnya AF yang meracik sekaligus melempar bom molotov, DR yang merekam jalannya peristiwa, serta MS yang bukan hanya ikut meracik molotov, tetapi juga terekam saat membakar bendera merah putih. Sementara itu, RR, RZ, dan AGM berperan dalam mendokumentasikan kejadian lalu menyebarkannya ke media sosial serta grup WhatsApp.Selain itu, tersangka AY turut melakukan provokasi secara langsung melalui siaran TikTok dengan ajakan membakar gedung DPRD. Sedangkan MAK diketahui menyebarkan informasi palsu dengan narasi aparat menembakkan peluru karet ke massa. Rangkaian konten tersebut dinilai polisi sengaja dibuat untuk memperkeruh situasi dan menimbulkan kebencian terhadap aparat negara.Dalam proses penangkapan, aparat mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain empat bom molotov, tiga kembang api, dua bom gas portable, bendera bergambar “Star of Chaos”, pakaian yang digunakan saat aksi, serta 13 unit ponsel dengan akun-akun media sosial yang dipakai untuk menyebarkan konten provokatif.Dirreskrimsus Polda Jabar menegaskan bahwa seluruh tersangka tetap mendapatkan pendampingan hukum sesuai Pasal 54 dan 56 KUHAP.“Proses hukum kami jalankan secara adil dengan tetap menghormati hak-hak tersangka,” ujarnya.Para tersangka kini dijerat dengan pasal berlapis, di antaranya Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU ITE, Pasal 170 dan 406 KUHP, Pasal 66 UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, serta pasal 55 dan 56 KUHP. Ancaman hukuman bagi mereka mencapai enam tahun penjara.Kompol Cosmas Resmi Dipecat Tidak Hormat, Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Jadi Sorotan NasionalKombes Pol. Hendra Rochmawan menegaskan, Polda Jabar tidak akan mentolerir setiap aksi yang merusak fasilitas negara maupun mengganggu ketertiban umum.“Kami mengimbau masyarakat Jawa Barat untuk tidak mudah terprovokasi dengan konten-konten di media sosial. Mari kita jaga kondusifitas bersama, karena keamanan adalah tanggung jawab kita semua,” katanya pada Kamis (4/9/2025).Polda Jabar juga menyoroti pentingnya literasi digital agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyerap informasi di dunia maya. Kepolisian memastikan akan terus menindak tegas pihak-pihak yang terbukti menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, maupun provokasi yang mengarah pada tindak pidana.***
Read More
Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 Orang
Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 Orang
Lingkaran.id -Jumlah tersangka dalam kasus kericuhan yang berujung pada pembakaran Gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dan DPRD Kota Makassar pada 29 Agustus lalu terus bertambah. Insiden yang menelan tiga korban jiwa itu kini menyeret 29 orang sebagai tersangka, meningkat dari sebelumnya 11 orang.Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, saat konferensi pers pada Kamis (4/9) sore, mengungkapkan bahwa dari total tersangka, 14 orang terkait dengan peristiwa pembakaran Gedung DPRD Sulsel, sementara 15 lainnya berkaitan dengan kasus di Gedung DPRD Makassar.Berbagai Dampak Demo Ricuh di Makassar Gedung, Bangunan di bakar oleh Warga“Untuk Gedung DPRD Sulsel, ada 13 orang dewasa dan 1 anak di bawah umur yang ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan di DPRD Makassar, ada 10 orang dewasa dan 5 anak di bawah umur,” jelas Kombes Pol Didik Supranoto.Ia merinci, para tersangka berasal dari berbagai latar belakang. Terdapat 10 mahasiswa, 6 pelajar SMA, serta sejumlah pekerja lepas, buruh bangunan, hingga pengangguran. Mereka diduga terlibat dalam aksi perusakan dan pembakaran dengan cara melemparkan bom molotov.Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan sejumlah pasal, di antaranya Pasal 187 KUHP tentang pembakaran, Pasal 170 KUHP tentang kekerasan bersama, Pasal 406 KUHP tentang perusakan, serta pasal lain yang berkaitan dengan pencurian, penadahan, hingga UU ITE terkait ujaran kebencian.“Proses penyidikan masih berjalan dan pendalaman terus dilakukan. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan kembali bertambah,” tegas Kombes Pol Didik Supranoto.Daftar TersangkaKasus Gedung DPRD Sulsel: 14 orang tersangka, terdiri dari mahasiswa, pelajar, buruh, dan pengangguran.Kasus Gedung DPRD Makassar: 15 orang tersangka dengan latar belakang beragam, termasuk mahasiswa, buruh bangunan, pekerja harian, hingga pelajar di bawah umur.Suami Istri Provokator Aksi Penjarahan Rumah Sahroni Ditangkap PolisiPolda Sulsel juga membeberkan identitas para tersangka, mulai dari RN (19), seorang buruh harian lepas, hingga sejumlah mahasiswa dan pelajar yang masih berusia 15–17 tahun.Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan pengembangan untuk menelusuri kemungkinan adanya aktor lain yang terlibat dalam kerusuhan besar tersebut.***
Read More
Wapres Gibran Digugat Rp125 Triliun, PN Jakpus Gelar Sidang Perdana 8 September 2025
Wapres Gibran Digugat Rp125 Triliun, PN Jakpus Gelar Sidang Perdana 8 September 2025
Lingkaran.id -Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, resmi digugat perdata dengan nilai fantastis Rp125 triliun di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Gugatan tersebut terdaftar dengan nomor perkara 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst dan akan mulai disidangkan pada Senin, 8 September 2025. Penggugat, H.M. Subhan, mengajukan tuntutan terhadap dua pihak sekaligus:Tergugat I: Gibran Rakabuming Raka (Wakil Presiden RI)Tergugat II: Komisi Pemilihan Umum (KPU)17+8 Tuntutan Rakyat, 25 Desakan Mengguncang PemerintahDalam gugatannya, Subhan menuding Gibran melakukan perbuatan melawan hukum (PMH) saat mencalonkan diri sebagai Wapres dalam Pilpres 2024. Ia menilai pencalonan Gibran cacat hukum karena diduga tidak memiliki ijazah SMA yang sah sesuai aturan di Indonesia.Selain menuntut ganti rugi Rp125 triliun, Subhan juga meminta tambahan kompensasi Rp10 juta yang harus diserahkan kepada negara.PN Jakarta Pusat telah menjadwalkan sidang perdana perkara ini pada 8 September 2025. Agenda sidang perdana biasanya akan mendengar pokok gugatan dari pihak penggugat sekaligus tanggapan awal dari tergugat, dalam hal ini Gibran dan KPU.Sidang ini dipastikan menyita perhatian publik karena melibatkan sosok Wakil Presiden aktif dengan tuntutan senilai triliunan rupiah.Kompol Cosmas Resmi Dipecat Tidak Hormat, Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Jadi Sorotan NasionalSebagian warganet menilai gugatan tersebut berlebihan dan tidak masuk akal, sementara yang lain menekankan pentingnya transparansi mengenai dokumen pendidikan Gibran.Pengamat politik menilai kasus ini berpotensi memengaruhi citra Gibran sebagai Wapres muda yang baru menjabat kurang dari setahun. Gugatan hukum, meski masih dalam tahap awal, bisa menjadi bahan serangan politik dari pihak oposisi dan memengaruhi stabilitas pemerintahan.****
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik