Sebelum Dibantai, Keluarga di Bogor Pamer Kemewahan Rumah di Media Sosial
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Satu keluarga yang menjadi korban perampokan dan pembantaian di Cimayangsari, Bogor, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah diketahui bahwa mereka sempat memamerkan isi rumah mewahnya melalui media sosial.Insiden tragis ini melibatkan empat anggota keluarga yang menjadi sasaran kekerasan brutal dalam perampokan tersebut. Sebelum kejadian naas itu, keluarga tersebut diketahui mengunggah beberapa video yang memperlihatkan kemewahan isi rumah mereka.Motif Utang Hingga Hubungan Sesama Jenis, Kasus Pembunuhan Bocah di Banten TerungkapDalam rekaman singkat, korban bahkan membuat beberapa video untuk menampilkan berbagai sudut rumah yang terlihat sangat mewah, yang kini menarik perhatian warganet pasca kejadian.Kejadian ini terjadi pada Rabu (18/9/2024), ketika rumah di Desa Cimayangsari, Bogor, menjadi lokasi perampokan sadis. Sang kepala keluarga, Haris, ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di garasi, diduga menjadi korban penganiayaan oleh pelaku perampokan. Tragedi ini tidak hanya menimpa Haris, tetapi juga melukai anggota keluarganya yang lain.Istri Haris, Resti, mengalami luka di bagian kepala, sementara anak mereka yang berinisial A juga mengalami luka memar akibat kekerasan yang dilakukan oleh pelaku. Tidak hanya itu, ibu mertua Haris, Nining, juga mengalami luka serius di bagian kepala akibat serangan tersebut.Polisi Ungkap Kasus Penculikan dan Pembunuhan Balita, Pelaku Lilit Wajah Korban dengan LakbanKejadian perampokan dan pembantaian ini mengundang simpati luas dari masyarakat, yang kini mengikuti perkembangan kasusnya dengan seksama. Kasus ini menggarisbawahi bahaya yang mengintai di balik eksposur kemewahan di media sosial, Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik perampokan dan pembantaian satu keluarga tersebut.***
Read More Waspada! Resahkan Warga Pencuri Kendaraan Beraksi dengan Senjata Api di Siang Hari
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di kawasan Cibubur semakin mengkhawatirkan dengan pelaku yang kini nekat menggunakan senjata api dalam aksinya. Informasi ini diungkapkan melalui akun Instagram @jakartatimur24jam, yang melaporkan bahwa komplotan pencuri bersenjata ini semakin berani beroperasi, bahkan di siang hari.Pada Minggu (22/9/2024), komplotan tersebut berhasil melakukan aksi mereka di delapan lokasi berbeda di sekitar Cibubur. Beberapa di antaranya berhasil membawa kabur kendaraan, sementara beberapa aksi lainnya berhasil digagalkan oleh warga.Kawanan Begal Bersenjata Tajam Beraksi, Sepasang Kekasih Jadi KorbanNamun, dalam beberapa insiden, pelaku tidak segan-segan menodongkan senjata api untuk menakut-nakuti warga yang mencoba melawan. Berdasarkan laporan dari netizen, delapan titik lokasi yang menjadi sasaran komplotan ini meliputi Jalan Lurah Namat, Jatirangga, Jalan Cimanggu, Kranggan Pasar, Jalan Cempaka, Kranggan.Selain itu juga beraksi di Ruko Moden, Cibubur, Ruko Moden, Cibubur City, Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Dominocake Villa Cibubur Indah, Jl. Jambore dan Ciracas, Jakarta Timur Aksi pencurian ini menciptakan keresahan di kalangan warga, terutama dengan keberanian pelaku yang berani menggunakan senjata api dalam melakukan tindak kejahatan.Viral Istri Melabrak Suami dan Selingkuhannya, Minta Mereka DipecatHingga saat ini, pihak berwenang tengah menyelidiki kasus tersebut dan meningkatkan pengamanan di wilayah-wilayah yang menjadi sasaran para pelaku.***
Read More Tragis! Suami Habisi Nyawa Istri karena Tolak Diajak Berhubungan Badan
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial R (45), warga Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melakukan tindakan tragis dengan menghabisi nyawa istrinya, NH (35), pada Selasa, 10 September 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Tindakan ini dipicu oleh rasa tersinggung setelah ajakannya untuk berhubungan badan ditolak oleh sang istri, yang bahkan mengeluarkan kata-kata kasar.Menurut penuturan pihak kepolisian, R merasa sakit hati karena istrinya telah menolak ajakan tersebut selama sebulan terakhir, sehingga ia mulai curiga bahwa istrinya memiliki hubungan dengan pria lain.Tragis! Bayi Meninggal Dunia Akibat Penjambretan Tarik Tas Seorang Ibu"Tersangka merasa sakit hati karena sejak satu bulan lalu korban selalu menolak diajak berhubungan, membuat tersangka curiga korban berselingkuh," kata Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, saat memberikan keterangan di Mapolres Sumenep pada Senin (23/9/2024).Dalam kondisi marah, R mencekik leher NH menggunakan lengan kanannya hingga istrinya terjatuh ke lantai. Saat jatuh, leher NH terbentur kayu, dan R terus menekan leher korban hingga NH tidak bergerak lagi. "Korban jatuh terlentang dan tersangka menekan lehernya hingga korban tidak bergerak," ungkap Henri.Setelah kejadian tersebut, R meninggalkan rumah untuk bekerja, namun kemudian kembali karena lupa membawa telepon genggamnya. Tetangga yang curiga melihat bekas luka di leher NH memberi tahu keluarga korban. Keluarga kemudian melaporkan kejadian ini ke Polres Sumenep pada Jumat, 20 September 2024, dan meminta dilakukan eksumasi (penggalian kembali) jasad NH untuk memastikan penyebab kematiannya.Fakta Mengejutkan: Sosok Empat Bocah Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di PalembangBerdasarkan hasil eksumasi, ditemukan bahwa kematian korban tidak wajar, dan R akhirnya mengakui perbuatannya. Polisi menyita barang bukti, termasuk sepotong kayu, baju koko abu-abu, sarung bergaris hijau, dan buku nikah.Atas tindakannya, R dikenakan Pasal 44 ayat (3) UU RI No. 23 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Pasal 338 dan Pasal 351 ayat (3) KUHP. Ancaman hukuman maksimal yang dihadapi R adalah 15 tahun penjara."Pelaku dijerat dengan Pasal 44 ayat (3) UU RI No. 23 Tahun 2024 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, Pasal 338 KUHP, serta Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," pungkas Henri.***
Read More Motif Utang Hingga Hubungan Sesama Jenis, Kasus Pembunuhan Bocah di Banten Terungkap
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Pelaku penculikan dan pembunuhan seorang bocah di Banten diketahui memiliki setidaknya tiga motif yang mendasari tindakan keji tersebut. Lima pelaku yang ditangkap polisi adalah SA (38), EM (23), RH (38), UH (22), dan YH (32).Polisi mengungkapkan bahwa dua dari pelaku, SA dan RH, memiliki dendam pribadi terhadap ibu korban, yang dikenal dengan inisial A. Ibu korban disebut sering memarahi anak-anak dari SA dan RH.Polisi Ungkap Kasus Penculikan dan Pembunuhan Balita, Pelaku Lilit Wajah Korban dengan Lakban"Motif yang kami dalami untuk saat ini adalah bahwa pelaku SA dan RH sakit hati terhadap saudari A, ibu korban, karena A sering memarahi anak dari SA," ungkap Kepala Kepolisian Resor Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, dalam konferensi pers pada Senin (23/9/2024).Selain dendam pribadi, motif kedua terkait dengan masalah utang-piutang. Polisi mengungkapkan bahwa SA dan RH meminjam uang sebesar Rp 75 juta dari ibu korban, A. Mereka menggunakan aplikasi pinjaman online dengan identitas ibu korban untuk mengajukan pinjaman."SA dan RH memiliki utang melalui aplikasi pinjaman online menggunakan identitas dari saudari A, ibu korban," tambah Kemas.Motif ketiga yang didalami oleh polisi adalah dugaan hubungan sesama jenis antara SA dan RH. Kemas menjelaskan bahwa SA cemburu terhadap kedekatan RH dengan ibu korban, yang memicu tindakan kejam tersebut."SA merasa cemburu terhadap kedekatan RH dengan ibu korban, karena SA memiliki hubungan sesama jenis dengan RH," jelas Kemas.Mantan miss kecantikan swiss dibunuh, dimutilasi dan di blender oleh suaminyaPolisi mengungkapkan bahwa pembunuhan ini telah direncanakan sejak 17 September 2024. Pada awalnya, target mereka adalah ibu korban, Am. Namun, rencana tersebut gagal, dan pada Minggu sebelum kejadian, mereka memutuskan untuk membunuh anak korban."Mereka telah merencanakan ini selama sebulan dengan target utama ibu korban, Am. Setelah gagal, mereka beralih kepada anak korban," terang Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Hardi Meidikson Samula.Sebelumnya, bocah perempuan berinisial APH (4) ditemukan tewas di tepi Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis (19/9/2024). Polisi menemukan sejumlah luka tidak wajar di tubuh korban, termasuk di tangan, kaki, dan perut. Kelima pelaku akhirnya berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada Sabtu (21/9/2024).***
Read More Viral! Mahasiswi Unilaki Dianiaya Senior dengan Sepatu Hak Tinggi Saat Ospek
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi baru Universitas Lakidende (Unilaki) di Kabupaten Konawe, berinisial SR, diduga menjadi korban perundungan yang berujung penganiayaan oleh seniornya. Kasus ini menjadi viral setelah tersebar di media sosial.Pihak keluarga SR, melalui RN, membenarkan adanya peristiwa perundungan yang terjadi pada 18-19 September 2024. Merasa tidak terima atas kejadian tersebut, keluarga memutuskan untuk melaporkan insiden tersebut ke pihak berwenang.Polisi Ungkap Kasus Penculikan dan Pembunuhan Balita, Pelaku Lilit Wajah Korban dengan Lakban“Benar, keluarga sudah membuat laporan ke polisi pada 20 September kemarin,” ujar RN saat dikonfirmasi pada Senin (23/9/2024).Insiden perundungan pertama dilaporkan terjadi di lingkungan kampus pada Rabu (18/9/2024), di mana terduga pelaku berinisial AN diduga memukul bagian kepala kiri SR, tepatnya di dekat telinga, menggunakan sepatu hak tinggi.Dugaan penganiayaan kedua terjadi keesokan harinya, Kamis (19/9/2024), di kawasan bendungan Ameroro, Desa Anggopiu, Kecamatan Uepai, Konawe. Di lokasi tersebut, SR kembali diduga mengalami penganiayaan oleh pelaku yang memukulnya di bagian telinga dengan sepatu hak."Kejadiannya terjadi dua kali, pertama di kampus, lalu keesokan harinya di bendungan. Mereka memukul menggunakan sepatu hak tinggi di bagian telinga," ungkap RN.Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di KampungMenanggapi insiden tersebut, Rektor Universitas Lakidende, Prof. La Karimuna, mengecam keras tindakan perundungan yang dilakukan oleh mahasiswa senior terhadap juniornya."Pihak Universitas Lakidende dan Yayasan Lakidende Razak Porosi sangat mengutuk kekerasan yang dilakukan mahasiswa senior terhadap juniornya, apalagi yang terjadi di luar lingkungan kampus," tegasnya.Ia juga menambahkan bahwa pihak kampus dan yayasan akan mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi yang bisa berujung pada pemecatan jika dugaan tersebut terbukti.***
Read More Tragis! Tujuh Jenazah Remaja Ditemukan di Kali Bekasi Usai Tawuran Dibubarkan Polisi
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Tujuh mayat ditemukan mengapung di aliran Kali Cileungsi, dekat Perumahan PGP Jatirasa, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (22/9/2024) pagi. Penemuan ini menggegerkan warga setempat, yang bersama dengan pihak kepolisian menemukan jenazah tersebut di aliran Kali Bekasi."Polisi bersama warga menemukan tujuh jenazah di aliran Kali Bekasi, kawasan Jatiasih, Kota Bekasi," demikian bunyi keterangan dari video yang beredar.Bocah Tewas di Pantai Cihara Dengan Wajah Dilakban, Enam Saksi Sudah DiperiksaNamun, informasi terbaru yang diterima menyebutkan bahwa jumlah korban yang tenggelam di Kali Bekasi sebenarnya mencapai sembilan orang. Kejadian ini berawal pada Jumat malam (20/9/2024), di mana sekelompok remaja berkumpul di dekat PT. MGM Bosco, tak jauh dari perumahan PGP. Mereka diduga hendak melakukan aksi tawuran.Saat polisi tiba di lokasi untuk membubarkan kerumunan tersebut, sebagian remaja berhasil ditangkap, sementara sisanya melarikan diri dan memilih terjun ke Kali Cileungsi. Hingga kini, pencarian korban yang hilang masih dilakukan untuk memastikan jumlah korban tenggelam.Terungkap Alasan Bocah 14 Tahun di Ogan Ilir Kabur dari Rumah Bersama Dua AdiknyaPolisi saat ini sedang menyelidiki insiden ini lebih lanjut, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dan memastikan tidak ada korban lain yang belum ditemukan.***
Read More Polisi Ungkap Kasus Penculikan dan Pembunuhan Balita, Pelaku Lilit Wajah Korban dengan Lakban
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Polisi berhasil menangkap lima pelaku penculikan dan pembunuhan balita berinisial APH (5), yang ditemukan tewas dengan wajah dililit lakban di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis (19/9/2024). Menurut Wadirreskrimum Polda Banten, AKBP Dian Setiawan, seluruh pelaku telah diamankan dan akan diungkap lebih lanjut dalam konferensi pers."Semuanya sudah tertangkap. Nanti kami sampaikan detailnya saat press release," ungkap Dian, Minggu (22/9/2024).Mantan miss kecantikan swiss dibunuh, dimutilasi dan di blender oleh suaminyaSebelumnya, tiga pelaku sudah lebih dulu ditangkap, sementara dua lainnya sempat menjadi buron. Kelima pelaku diketahui saling mengenal dan merupakan keluarga. Motif di balik tindakan keji ini diduga terkait masalah utang-piutang, di mana ibu korban merupakan penjual barang yang bisa dibeli secara kredit. Namun, polisi masih mendalami motif tersebut lebih lanjut.Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, menjelaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi untuk memperjelas alasan di balik penculikan dan pembunuhan tersebut. "Motif awalnya utang-piutang, tapi kami masih melengkapi pemeriksaan saksi-saksi," ujar Kemas.Sebelum kejadian ini, keluarga APH sempat menerima ancaman melalui pesan WhatsApp dari pihak yang tidak dikenal. Ibu korban melaporkan ancaman tersebut ke polisi, namun diminta melaporkan kembali jika ada orang mencurigakan di sekitar rumah atau tempat kerja.Terungkap Alasan Bocah 14 Tahun di Ogan Ilir Kabur dari Rumah Bersama Dua AdiknyaHasil otopsi dari tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten mengungkap bahwa APH telah meninggal dua hari sebelum ditemukan. Jasad korban juga menunjukkan luka lebam di tangan, kaki, dan perut, namun tidak ada tanda kekerasan seksual. Wajah korban dililit lakban hitam yang, menurut hasil pemeriksaan forensik, digunakan oleh pelaku untuk mencegah bau dari tubuh korban.APH ditemukan mengenakan pakaian biru dengan gambar karakter Donald Bebek, dengan wajahnya tertutup lakban dan luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Polisi mengklasifikasikan kasus ini sebagai penculikan dan pembunuhan yang kini sedang dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.***
Read More Tragis! Bayi Meninggal Dunia Akibat Penjambretan Tarik Tas Seorang Ibu
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang ibu menjadi korban penjambretan tragis di Jalan Alkah Muhibbin, Sekumpul Ujung, Kabupaten Banjar, pada Sabtu (21/9/2024). Kejadian tersebut berakhir tragis karena bayi yang dibawa oleh korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka serius.Menurut laporan, peristiwa itu terjadi ketika pelaku penjambretan merampas tas korban, yang membuat ibu tersebut terjatuh bersama bayinya. Bayi malang itu ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka parah di bagian kepala, sementara ibunya mengalami luka di bagian mulut.Kejaksaan Tinggi Sumsel Tahan Tiga Petinggi PT Waskita Karya Terkait Dugaan Korupsi Proyek LRT Rp1,3 Triliun"Saat kejadian, tas korban ditarik dengan keras, menyebabkan bayinya tak sadarkan diri," kata seorang relawan yang berada di lokasi kejadian.Setelah kejadian, sang ibu segera meminta bantuan untuk dibawa ke rumah sakit. Bayi tersebut langsung dilarikan ke RS Pelita Insani, namun sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. Jenazah bayi kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Kebun Serai, Indrasari Martapura.Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di PalembangBerdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku penjambretan melarikan diri menggunakan sepeda motor jenis Aerox dan kabur menuju arah Sungai Ulin. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang hingga kini belum berhasil ditangkap.***
Read More Tragis! Seorang Ayah di Kertapati Diduga Perkosa Menantunya Sendiri Saat Sedang Hamil
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial AN (43), warga Kecamatan Kertapati, Palembang, ditangkap oleh pihak kepolisian setelah diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap menantunya, M (18). Kasus ini terungkap setelah DN, suami korban sekaligus anak pelaku, melaporkan tindakan tersebut kepada pihak berwenang.Kapolsek Kertapati, Iptu Angga Kurniawan, menjelaskan bahwa peristiwa tragis tersebut terjadi di kediaman AN pada Selasa, 17 September 2024, sekitar pukul 10.00 WIB.Bocah Tewas di Pantai Cihara Dengan Wajah Dilakban, Enam Saksi Sudah DiperiksaKorban dan suaminya memang masih tinggal di rumah AN. Saat kejadian, kondisi rumah sedang sepi, dan pelaku mendatangi kamar korban, yang tengah hamil 7 bulan. Tanpa disangka, AN membujuk korban untuk melakukan hubungan badan.“Korban dengan tegas menolak permintaan itu, tetapi pelaku terus memaksa sambil mengancam akan melakukan kekerasan terhadapnya,” ujar Iptu Angga Kurniawan pada Sabtu, 21 September 2024.Tersangka Pembunuhan Nia Kurnia Sari Babak Belur Diamuk WargaLebih lanjut, Kapolsek menambahkan bahwa pelaku kemungkinan berada di bawah pengaruh narkoba saat melakukan tindakan asusila tersebut. Polisi kini mendalami kasus ini dan akan melakukan tes lebih lanjut untuk memastikan apakah AN memang berada dalam pengaruh zat terlarang saat kejadian.***
Read More Bocah Tewas di Pantai Cihara Dengan Wajah Dilakban, Enam Saksi Sudah Diperiksa
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kepolisian Resor (Polres) Cilegon terus menyelidiki kasus pembunuhan seorang anak perempuan yang jasadnya ditemukan di pesisir Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten. Polisi saat ini juga melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan yang hingga kini masih buron. Kapolres Cilegon, Ajun Komisaris Besar Polisi Kemas Indra Natanegara, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada enam saksi yang diperiksa."Sampai saat ini, sudah ada enam saksi yang kami periksa," ujar Kemas Indra Natanegara.Saksi-saksi tersebut berasal dari warga sekitar lokasi penemuan jasad serta pihak-pihak yang terkait dengan korban. Kemas menegaskan bahwa polisi berkomitmen untuk menindak tegas pelaku. Kapolres Lebak, AKBP Suyono, dalam pernyataan terpisah menyebutkan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.Tersangka Pembunuhan Nia Kurnia Sari Babak Belur Diamuk Warga"Target-target terduga pelaku juga masih kami laksanakan pengejaran dan penangkapan," jelasnyaIa menambahkan bahwa pihak kepolisian terus melakukan investigasi lapangan dengan tim gabungan yang melibatkan Ditkrimum Polda Banten, Polres Cilegon, dan Polres Lebak."Kami sedang mendalami semua informasi yang ada untuk segera menangkap pelaku," ujarnya.Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan penemuan mayat seorang bocah perempuan di tepi Pantai Batu Goong, Cihara, Lebak, Banten. Korban yang diperkirakan berusia antara 7 hingga 8 tahun ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan wajah tertutup lakban hitam, mengenakan pakaian berwarna biru bergambar karakter Daisy Duck.Tragis! Siswa SD Meninggal Diduga Akibat Bullying Teman SekolahSelain itu, terdapat bekas luka lebam di beberapa bagian tubuh korban, termasuk di dada dan kepala. Bagian mata hingga mulut korban juga tertutup rapat oleh lakban. Beredar kabar di media sosial X (sebelumnya Twitter) yang menyebutkan bahwa korban berinisial APH merupakan warga Kota Cilegon yang sebelumnya dilaporkan hilang saat bermain ponsel di rumahnya.Kasus ini kini menjadi perhatian luas masyarakat, sementara pihak kepolisian terus melakukan upaya maksimal untuk menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik pembunuhan keji ini.***
Read More Karangan Bunga Penuhi Mapolres Padang Pariaman, Apresiasi Penangkapan Pelaku Pembunuhan Nia Penjual Gorengan
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Rasa Bangga dan lega dari masyarakat melalui sejumlah karangan bunga berdatangan ke Mapolres Padang Pariaman pada Jumat (20/9/2024), sebagai bentuk apresiasi masyarakat atas penangkapan pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan keliling kampung di daerah Kayu Tanam.Karangan bunga tersebut berasal dari berbagai pihak, termasuk Komunitas Pemuda Kayu Tanam, teman-teman Nia, serta warga Kayu Tanam lainnya. Ucapan terima kasih dan dukungan kepada pihak kepolisian terpampang jelas dalam pesan-pesan pada karangan bunga tersebut.Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di Kampung"Terima kasih Pak Polisi, sudah menangkap In Dragon," demikian bunyi salah satu karangan bunga yang dikirim oleh teman-teman Nia."Kami bangga dan support Polres Padang Pariaman," karangan bunga lainnya."Terima kasih Pak Kapolres Padang Pariaman yang sudah bekerja keras." ucapan apresiasi pada karangan bunga.Menanggapi hal tersebut, Kasi Humas Polres Padang Pariaman, AKP Desri Koto, mengungkapkan bahwa kiriman karangan bunga sudah mulai berdatangan sejak Kamis malam. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang menunjukkan apresiasi mereka dengan cara ini."Kami berterima kasih kepada masyarakat pecinta Kamtibmas yang telah mengirimkan karangan bunga kepada kami. Ini mungkin salah satu cara masyarakat menyampaikan apresiasinya," ujar Desri dalam pernyataannya.Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Foto Terduga Pelaku Viral di Media SosialDesri juga berharap agar momentum ini menjadi langkah positif untuk menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Padang Pariaman, sekaligus memperkuat hubungan antara polisi dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban bersama.Penangkapan pelaku pembunuhan ini menjadi sorotan publik, mengingat kasus ini telah membuat geger masyarakat Kayu Tanam. Dukungan yang diberikan masyarakat diharapkan dapat memperkuat upaya penegakan hukum serta menjaga keamanan di wilayah tersebut.***
Read More Istri Pengusaha Muda Jadi Sorotan Setelah Pamer Pengawalan Polisi Saat Nonton Konser Bruno Mars di Jakarta
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Wanita ini dengan akun Instagram @yuanikarinaa dan TikTok @istripengusahamuda menjadi sorotan netizen di media sosial setelah mengaku menonton konser Bruno Mars di Jakarta dengan pengawalan polisi. Pengakuan ini diungkapkannya melalui konten di akun TikTok pribadinya, yang kemudian memancing perhatian netizen di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).Dalam unggahan yang kini telah diprivate, Yuani Karina, nama wanita tersebut, mengklaim tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk menonton konser tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa ia tidak membayar parkir di Jakarta International Stadium (JIS) serta bebas dari biaya tol saat menuju lokasi konser.Aksi Brutal Geng Motor Terekam CCTV Viral, Buat Warga ResahUnggahan aslinya kemudian diunggah ulang oleh akun media sosial X @MAYT_Media, yang menyoroti kehidupan mewah Yuani. "Momen wanita ini nonton Bruno Mars dikawal provos eh ketemu fufufafa," tulis akun tersebut, yang dikutip pada Jumat (20/9/2024).Dalam video aslinya, Yuani mengungkapkan bahwa tiket konser yang ia peroleh merupakan hadiah ulang tahun dari salah satu bank milik negara. "Dapet birthday gift dari bank Man**ri, yay happy sudah ditangan (tiket konser)" tulisnya dalam keterangan video tersebut. Tiket yang ia dapatkan termasuk kategori CAT 2, yang merupakan tiket dengan kursi bernomor dan dihargai sekitar Rp3.500.000.Namun, klaim-klaim yang ia buat memicu banyak pertanyaan dari netizen. Banyak yang mempertanyakan siapa sebenarnya Yuani Karina, seorang yang bisa mendapatkan pengawalan dari polisi, bertemu dengan Gibran Rakabuming, dan menikmati berbagai kemudahan selama acara tersebut.Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di Kampung"Sebenernya dia teh siapa sih, kok tiba-tiba dikawal polisi terus bareng Gibran?" tanya seorang netizen dengan penasaran.Unggahan ini menjadi sorotan netizen dan mempertanyakan apakah semua kemudahan dan fasilitas yang ia dapatkan memang seharusnya terjadi, mengingat penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi bisa menjadi isu yang sensitif. Hingga saat ini, Yuani belum memberikan klarifikasi lebih lanjut.***
Read More Kejaksaan Tinggi Sumsel Tahan Tiga Petinggi PT Waskita Karya Terkait Dugaan Korupsi Proyek LRT Rp1,3 Triliun
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) menetapkan tiga petinggi PT Waskita Karya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Sumsel. Ketiganya diduga terlibat dalam tindakan yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp1,3 triliun.Para tersangka yang kini ditahan adalah T, Kepala Divisi II PT Waskita Karya; IJH, Kepala Divisi Gedung II; dan SAP, Kepala Divisi Gedung III. Mereka ditahan selama 20 hari ke depan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Palembang untuk pemeriksaan lebih lanjut.Tersangka Pembunuhan Nia Kurnia Sari Babak Belur Diamuk Warga"Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, tiga orang ini kami tetapkan sebagai tersangka dan langsung kami tahan," ujar Kasi Penkum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari, dalam keterangan resminya pada Jumat, 20 September.Dalam penyelidikan, ditemukan bukti kuat yang menunjukkan dugaan keterlibatan para tersangka dalam tindak pidana korupsi ini. Modus yang digunakan adalah melakukan markup atau penggelembungan nilai kontrak perencanaan pekerjaan proyek LRT tersebut. Selain itu, ketiganya juga diduga menerima gratifikasi sebesar Rp25,6 miliar dalam proyek yang berlangsung dari 2016 hingga 2020.Sampai saat ini, tim penyidik telah berhasil menyita uang sebesar Rp2,8 miliar yang rencananya akan diberikan kepada pihak-pihak tertentu namun belum sempat disalurkan. Kerugian negara dari kasus ini diperkirakan mencapai Rp1,3 triliun.Mahasiswa Udinus Jadi Korban Kekerasan hingga Tewas, Kampus Kecam dan Minta Pelaku DitangkapAtas perbuatan mereka, ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001. Ancaman hukuman bagi para tersangka adalah maksimal 20 tahun penjara.Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama karena proyek LRT Sumsel merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diharapkan bisa mendukung mobilitas masyarakat Kota Palembang.***
Read More Terungkap Alasan Bocah 14 Tahun di Ogan Ilir Kabur dari Rumah Bersama Dua Adiknya
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Aksi kaburnya tiga anak dari sebuah keluarga di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, kini telah terungkap. Heni, seorang bocah berusia 14 tahun, bersama dua adiknya, Badri (9) dan Insan (2), dilaporkan melarikan diri dari rumah mereka pada Senin, 16 September.Alasannya, Heni merasa kecewa dan kesal karena tidak lagi diizinkan bersekolah oleh orang tuanya. Dalam keputusannya tersebut, Heni mengaku sangat ingin kembali bersekolah.Tragis, Tiga Bocah Asal Ogan Ilir Terlantar di Serang Usai Susul Kakak ke JakartaDalam pelarian mereka, ketiga kakak beradik ini membawa uang sejumlah Rp 1,8 juta. Setelah beberapa hari dalam pelarian, polisi akhirnya menemukan mereka di Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis, 19 September. Kini, mereka telah dipulangkan dan berada dalam pengawasan keluarganya.Kapolsek Ratu Alai, AKP Sutopo, mengungkapkan bahwa saat ditemukan, Heni mengaku bahwa keputusan untuk kabur bersama adik-adiknya dipicu oleh keinginannya yang kuat untuk melanjutkan pendidikan. Menurut keterangan, Heni merasa tidak puas dengan keputusan orang tuanya yang memutuskan untuk menghentikan sekolahnya, sehingga dia merasa bahwa melarikan diri adalah satu-satunya cara untuk memperjuangkan mimpinya bersekolah lagi.Kisah Tragis Mahasiswi Dianiaya dan Nyaris Dibunuh oleh PacarnyaPeristiwa ini menyentuh banyak pihak, terutama terkait pentingnya pendidikan dan hak anak untuk mendapat akses ke sekolah. Kini, kasus ini sedang dalam penanganan lebih lanjut oleh pihak berwenang untuk memastikan hak pendidikan anak-anak tersebut terpenuhi.***
Read More Aksi Brutal Geng Motor Terekam CCTV Viral, Buat Warga Resah
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Aksi brutal yang dilakukan oleh anggota geng motor terhadap warga di Pasar Semi Modern Cibadak terekam jelas oleh kamera CCTV, dan video tersebut kini viral di media sosial. Kejadian brutal yang menuai kecaman dari warganet ini berlangsung di area parkir pasar yang terletak di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (19/9/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.Salah satu saksi mata, Ipay (19), yang bekerja sebagai petugas parkir, menjelaskan bahwa awalnya ia kedatangan tiga orang temannya. Namun, tidak lama setelah itu, sekelompok anggota geng motor muncul dengan membawa senjata tajam berupa celurit dan samurai.Pasca Gempa 5,0 di Bandung Sejumlah Bangunan Rusak, Warga Bertahan di Tempat Terbuka Akibat Gempa Susulan"Saya sedang bekerja, tiba-tiba teman saya datang, dan tidak lama kemudian banyak geng motor datang menyerang," ungkap Ipay saat ditemui di lokasi.Dalam video berdurasi 1 menit 4 detik yang beredar, terlihat warga di area parkir berusaha melawan balik serangan geng motor tersebut dengan peralatan seadanya."Saya kaget melihat geng motor menyerang dengan senjata tajam. Salah satu sepeda motor teman saya dirusak oleh mereka," jelas Ipay.Sunsun, pengelola Pasar Semi Modern Cibadak, mengonfirmasi bahwa terjadi keributan di area parkir pada dini hari tersebut di depan pasar sekitar jam 1 atau 2 dini hari. Menurut informasi dari saksi, ada tiga orang yang dikejar dan berlari ke area parkir.Sunsun juga menjelaskan bahwa diduga geng motor tersebut terlibat masalah dengan tiga orang yang mencari perlindungan di area parkir. Namun, ia tidak mengetahui secara pasti motif di balik penyerangan itu.Pager Hizbullah kembali meledak di Lebanon, meningkatkan kekhawatiran akan konflik Israel yang lebih luas"Menurut informasi, mungkin ada kaitannya dengan petugas parkir di sini. Mereka mungkin melarikan diri ke parkir untuk menghindari masalah atau meminta pertolongan," tambahnya.Sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, pihak pengelola pasar akan meningkatkan pengamanan. Terkait penyerangan geng motor ini, Sunsun menyatakan bahwa mereka sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kasus ini sedang ditangani oleh Polsek Cibadak.***
Read More Modus Baru Penipuan, Driver Ojol Dapat Orderan Fiktif dan Minta Dagangan Dibeli
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria yang mengaku sebagai driver ojek online (ojol) di Makassar, Sulawesi Selatan, mengalami kerugian sebesar Rp 1 juta setelah menjadi korban penipuan dari pelanggan yang menggunakan modus pemesanan makanan fiktif. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, pria tersebut terlihat mendatangi rumah warga, meminta agar makanan yang ia bawa dibeli karena ia menerima orderan fiktif.Dalam video tersebut, pria itu tampak putus asa, meminta warga untuk membeli makanan yang telah ia beli dengan uangnya sendiri setelah orderan yang diterima ternyata palsu.Dilaporkan atas Pencemaran Nama Baik, Jessica Felicia Serahkan Bukti Perselingkuhan Azizah dan Salim"Waspada terhadap modus jualan yang mengatasnamakan driver ojol. Modusnya adalah mengaku terkena orderan fiktif dan meminta makanan yang dibawanya dibeli. Jika ingin memastikan apakah benar itu orderan fiktif atau bukan, bisa cek ponselnya. Biasanya, dia akan bilang kalau ponselnya sedang lowbat," tulis keterangan dalam video yang dikutip pada Jumat (20/9/2024).Video ini dengan cepat menjadi viral dan memancing berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang prihatin dan memberikan komentar tentang sulitnya situasi yang dihadapi saat ini."Susah sekarang, kebaikan orang sering dimanfaatkan," tulis seorang netizen."Teknik marketing yang mencurigakan, hati-hati modus," komentar netizen lainnya.Mantan miss kecantikan swiss dibunuh, dimutilasi dan di blender oleh suaminyaBeberapa pengguna media sosial lainnya juga menganggap ini sebagai bentuk penipuan baru. Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan, terutama yang melibatkan platform digital dan transaksi online.Selain itu, kasus ini juga mencerminkan betapa banyaknya tantangan yang dihadapi oleh para driver ojol dalam menjalankan pekerjaannya di tengah maraknya modus penipuan.***
Read More Tersangka Pembunuhan Nia Kurnia Sari Babak Belur Diamuk Warga
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Indra Septiarman, tersangka dalam kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, mengalami nasib nahas setelah tertangkap oleh polisi dan mendapat bogem mentah dari warga setempat. Pelaku, yang sebelumnya bersembunyi di atas plafon rumah warga di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan Kayu Tanam, Padang Pariaman, tidak berdaya saat polisi memaksanya turun. Tak lama setelah itu, petugas segera membawa Indra ke Polres Padang Pariaman untuk menghindari amukan massa."Tersangka pembunuhan penjual gorengan asal Kayutanam sudah diamankan di Mako Polres Padang Pariaman guna menghindari amukan warga," kata pihak Polres Padang Pariaman dalam keterangannya pada Kamis, 19 September 2024. Saat ini, tersangka sedang menjalani proses interogasi lebih lanjut oleh penyidik guna mendalami motif dan mencari informasi tambahan.Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di KampungPenangkapan Indra terjadi pada Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB. Pelaku yang sudah lama diburu polisi akhirnya ditemukan bersembunyi di atap plafon rumah warga. Saat diturunkan paksa oleh petugas, ratusan warga yang telah berkumpul di luar rumah berteriak marah, menuntut balas atas kejahatan yang telah dilakukan pelaku.Warga yang geram hampir mengamuk, namun polisi berhasil mencegah kerusuhan lebih lanjut dengan segera mengamankan Indra ke dalam mobil. Petugas bahkan sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menenangkan massa.Dalam video yang beredar di media sosial, tampak Indra hanya mengenakan celana pendek berwarna hijau tanpa baju saat digiring keluar dari rumah. Warga yang marah bahkan menarik celana pelaku hingga hampir terlepas. Polisi pun dengan cepat membawanya ke Polres Padang Pariaman untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengonfirmasi penangkapan tersebut."Alhamdulillah, benar kami telah mengamankan tersangka yang selama ini kami cari," ujarnya.AKBP Ahmad Faisol Amir juga menyebutkan bahwa proses penyidikan akan terus berlanjut untuk mengembangkan kasus ini, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Foto Terduga Pelaku Viral di Media SosialSebelumnya, Nia Kurnia Sari dilaporkan hilang pada Jumat, 6 September 2024. Barang dagangan gorengannya ditemukan berserakan, namun Nia tidak ditemukan hingga akhirnya jasadnya ditemukan terkubur tanpa busana. Diduga kuat Nia menjadi korban pelecehan sebelum dibunuh. Keluarga korban merasa lega dengan penangkapan tersangka. Dalam video yang tersebar, ibu Nia mengungkapkan rasa syukurnya."Sudah lega rasanya, sudah tidak menangis lagi," ujar ibu Nia, seraya berharap pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya, bahkan hukuman mati.Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama setelah video penangkapan Indra tersebar luas di media sosial. Warganet yang geram dengan perilaku tersangka menuntut agar keadilan segera ditegakkan. Pihak kepolisian terus menggali lebih jauh bukti-bukti lain, termasuk tas yang ditemukan di lokasi persembunyian pelaku, yang berisi dompet korban dan data pribadi tersangka. Polisi juga sebelumnya telah mengimbau Indra untuk menyerahkan diri, namun tersangka terus bersembunyi hingga akhirnya tertangkap.***
Read More Kawanan Begal Bersenjata Tajam Beraksi, Sepasang Kekasih Jadi Korban
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan aksi pembegalan sepeda motor yang dilakukan oleh kawanan begal terhadap sepasang kekasih di Jalan Cemara, Medan. Video tersebut menunjukkan detik-detik ketika korban diserang oleh para pelaku yang berjumlah sekitar enam hingga delapan orang, dengan masing-masing mengendarai tiga unit sepeda motor.Dalam rekaman tersebut, terlihat bahwa setelah pasangan korban menepikan sepeda motor mereka, beberapa pelaku segera turun dan mengacungkan senjata tajam ke arah korban.Viral Istri Melabrak Suami dan Selingkuhannya, Minta Mereka DipecatPasangan tersebut dengan cepat mencoba melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Sang pria berusaha melindungi teman wanitanya dari ancaman senjata tajam yang diayunkan oleh salah satu pelaku, sementara mereka berusaha kabur dari situasi berbahaya itu.Setelah berhasil membuat korban tidak berdaya, kawanan begal tersebut kemudian merampas sepeda motor korban dan melarikan diri dari lokasi. Insiden tragis ini terjadi pada Senin dini hari, 16 September 2024, sekitar pukul 01.00 WIB di sepanjang Jalan Cemara, Medan.Peristiwa tersebut menambah keresahan warga setempat. Salah seorang warga yang menyaksikan kejadian ini mengungkapkan bahwa kasus begal di Jalan Cemara Medan telah sering terjadi, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Warga berharap adanya peningkatan pengamanan, seperti pembentukan posko keamanan 24 jam dari pihak kepolisian serta dukungan dari kepling (kepala lingkungan) setempat untuk mencegah kejadian serupa terulang.Ayah Pembunuh Empat Anak di Jagakarsa Divonis Hukuman MatiKapolsek Medan Timur, Kompol Briston Napitupulu, ketika dikonfirmasi terkait kejadian ini, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban. Saat ini, penyelidikan sedang berlangsung untuk menangkap para pelaku yang terlibat dalam aksi begal tersebut."Laporan korban sudah kami terima, dan saat ini kami sedang melakukan penyelidikan," jelasnya.Aksi begal yang semakin marak ini memicu kecemasan di kalangan masyarakat, dan mereka berharap agar pihak berwenang dapat segera menindak tegas serta meningkatkan patroli untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut.***
Read More Tragis, Tiga Bocah Asal Ogan Ilir Terlantar di Serang Usai Susul Kakak ke Jakarta
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Tiga anak asal Desa Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ditemukan dalam kondisi terlantar di Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten. Anak-anak tersebut terdiri dari Kirana (15 tahun), Rasya (9 tahun), dan Dika (2,5 tahun), yang kesemuanya adalah saudara kandung.Menurut keterangan yang diterima, ketiga bocah ini awalnya berangkat dari kampung halaman mereka dengan tujuan menyusul kakak mereka yang dikabarkan berada di Jakarta. Perjalanan menuju Jakarta ditempuh dengan harapan bisa bertemu dengan sang kakak.Kisah Tragis Mahasiswi Dianiaya dan Nyaris Dibunuh oleh PacarnyaNamun, setelah tiba di Jakarta, mereka tidak berhasil menemukan jejak sang kakak. Hal ini membuat ketiganya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Serang, setelah mendapatkan informasi bahwa kakak mereka mungkin berada di sana.Setibanya di Kota Serang, ketiga anak tersebut tidak berhasil menemukan kakak mereka. Tanpa ada tempat tujuan dan orang yang dapat mereka hubungi, ketiga bocah ini pun terlantar di kawasan Kecamatan Serang. Kondisi mereka yang masih sangat muda, terutama Dika yang baru berusia 2,5 tahun, membuat situasi semakin memprihatinkan.Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di KampungPenemuan ketiganya menarik perhatian warga sekitar yang kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang. Saat ini, ketiganya berada dalam pengawasan otoritas setempat sambil menunggu informasi lebih lanjut mengenai keberadaan kakak mereka serta keluarga lainnya yang dapat dihubungi.Pihak berwenang juga sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas sosial untuk memastikan ketiganya mendapatkan perawatan dan perlindungan. Upaya pencarian kakak mereka masih terus dilakukan, dengan harapan ketiganya dapat segera bersatu kembali dengan keluarga.***
Read More Pasca Gempa 5,0 di Bandung Sejumlah Bangunan Rusak, Warga Bertahan di Tempat Terbuka Akibat Gempa Susulan
Wulan _ 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Wilayah Bandung, Jawa Barat, diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,0 pada Rabu, 18 September 2024. Gempa ini menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan dan membuat warga panik. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 09.41 WIB tersebut berpusat di darat, tepatnya 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 10 kilometer.Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela.Fakta Mengejutkan: Sosok Empat Bocah Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan gempa dangkal yang diakibatkan oleh pergerakan Sesar Garsela," katanya dalam keterangan tertulis.Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal), yang menyebabkan guncangan dirasakan di beberapa wilayah. Daerah seperti Majalaya mengalami guncangan dengan skala intensitas III-IV MMI, yang berarti gempa terasa oleh banyak orang di dalam rumah pada siang hari.Di Banjaran, intensitas gempa tercatat pada skala III MMI, sementara daerah seperti Lembang, Parongpong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, dan Cileunyi merasakan getaran dengan intensitas II-III MMI. BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.Hingga pukul 10.10 WIB, BMKG mencatat lima kali gempa susulan, dengan magnitudo terbesar 3,1. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan."Hindari bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa, dan pastikan bangunan tempat tinggal aman sebelum kembali masuk ke dalam rumah," imbau Daryono.Ketua Unit Cegah Siaga (UCS) Kecamatan Kertasari, Deden Saputra, membenarkan bahwa gempa tersebut terasa sangat kuat di wilayahnya dan menyebabkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan.Polandia diterjang banjir bandang hingga tewaskan 22 orang"Iya, gempanya sangat terasa. Kami semua sedang di kecamatan, lalu berlarian ke luar dan berkumpul di lapangan," ungkap Deden.Menurut Deden, beberapa bangunan seperti kantor kecamatan dan Kantor Urusan Agama (KUA) mengalami kerusakan pada bagian pagar dan temboknya. Ada sekitar 80 persen bangunan yang rusak, termasuk roda pedagang yang banyak terbalik,Deden juga menyebutkan bahwa gempa susulan masih terasa di wilayah Kertasari, sehingga warga tetap bertahan di tempat terbuka. Pihak berwenang saat ini terus melakukan pendataan terkait kerusakan dan dampak yang ditimbulkan oleh gempa tersebut.***
Read More