Terbongkar Sindikat TPPO! 83 Korban Dijanjikan Kerja ke Eropa Secara Ilegal
"Sudah dua jam kami di sini, dari jam sepuluh malam sampai tengah malam. Banyak pasien yang mau tebus obat, tapi tidak ada yang melayani. Kata orang ke mushola, tapi tidak ada juga," keluh perekam dalam video tersebut.
Beredarnya video ini memicu beragam tanggapan warganet, yang sebagian besar menyayangkan buruknya pelayanan di fasilitas kesehatan, terlebih di saat masyarakat membutuhkan layanan obat.
Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Kwanyar, Rudi Hartono, angkat bicara. Ia membenarkan insiden tersebut dan menyebutkan laporan video itu diterimanya sekitar pukul 03.25 WIB dini hari. Setelah mengetahui kejadian tersebut, ia langsung mengambil langkah penelusuran mulai pukul 04.00 WIB.
“Setelah kami telusuri, ternyata benar petugas ruang obat saat itu meninggalkan loket. Awalnya dia ke mushola, lalu merasa mengantuk dan memutuskan pergi ke warung untuk membeli kopi,” jelas Rudi pada Rabu (18/6/2025).
Menurut Rudi, seharusnya setiap petugas melapor atau berpamitan apabila harus meninggalkan ruangan pelayanan. Namun, diduga petugas yang bersangkutan lupa atau merasa situasi cukup sepi sehingga tidak menyangka ada pasien datang pada jam tersebut.
Diduga Tak Berizin Resmi, Sekolah Swasta Elite di Bekasi Ditinggal Guru karena Diperlakukan Layaknya ART
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak Puskesmas langsung melakukan evaluasi internal. Seluruh staf, khususnya dari bagian pelayanan obat, dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan dan pembenahan prosedur kerja.
"Kami tidak tinggal diam. Evaluasi langsung kami lakukan. Semua staf, terutama bagian obat, sudah kami kumpulkan. Kami berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang," tegasnya.
Peristiwa ini menjadi sorotan warganet dan kecaman terhadap pelayanan kesehatan, terlebih di unit vital seperti ruang obat yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan pasien.***