“Yang harus dilihat mahasiswa adalah kesempatan besar untuk mendapatkan pengalaman nyata di dunia kerja. Uang saku tetap kami berikan, tetapi nilai utamanya ada pada pengembangan diri dan kontribusi bagi masyarakat,” ujar Stella.
Resmi Dibuka, PPPK Paruh Waktu Tahap 2 Siap Jadi Solusi untuk Honorer, Berikut Alur dan Syaratnya
Terkait mekanisme pencairan uang saku, Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendiktisaintek, Berry Juliandi, menjelaskan bahwa penyaluran dana tersebut menjadi bagian dari proses pemantauan tahap keempat program. “Kami akan memastikan penyaluran bantuan biaya hidup berjalan tepat sasaran,” jelasnya.
Program Magang Berdampak dijadwalkan berlangsung mulai Agustus hingga Desember 2025. Sebelum menjalani masa magang, seluruh peserta akan mendapatkan pembekalan intensif yang dirancang untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja.
Berbeda dari magang biasa, program Magang Berdampak dirancang berbasis outcome, yaitu berfokus pada hasil yang nyata dan berdampak. Mahasiswa dituntut untuk mampu menjelaskan manfaat magang tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk mitra industri dan institusi pendidikan tempat mereka menempuh studi.
Selama periode magang yang berlangsung antara empat hingga lima bulan, peserta akan terlibat langsung dalam penyelesaian persoalan nyata di lingkungan kerja. Mereka akan dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan dan mentor dari mitra industri. Setiap peserta wajib menyusun logbook serta laporan berkala, yang kemudian akan dievaluasi oleh pihak kampus dan mitra kerja.
Usai Viral 11 Siswa Diduga Dikucilkan Saat Perpisahan, ini Klarifikasi Pihak Sekolah
Untuk memastikan tidak ada praktik eksploitasi terhadap mahasiswa, Kemendiktisaintek akan melakukan pengawasan secara berkala selama program berlangsung. Selain itu, hasil magang juga dapat dikonversikan ke dalam Satuan Kredit Semester (SKS) hingga maksimal 20 SKS, tergantung kesesuaian capaian pembelajaran di program studi masing-masing.
Program ini diharapkan dapat mencetak lulusan yang tidak hanya siap memasuki dunia kerja, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan industri dan kemajuan bangsa.
Syarat Pendaftaran Magang Berdampak 2025:
Warga Negara Indonesia (WNI) dibuktikan dengan KTP atau surat keterangan domisili.
Mahasiswa aktif D2, D3, D4, atau S1 dari program studi terakreditasi di perguruan tinggi negeri maupun swasta dalam negeri, dan belum dinyatakan lulus.
Minimal berada di semester 2 untuk jenjang D2, D3, D4, atau semester 4 untuk jenjang S1 saat mendaftar.
Mendapatkan rekomendasi resmi dari Kaprodi dan pimpinan perguruan tinggi melalui platform yang disediakan.
Bersedia mengikuti seluruh rangkaian program hingga selesai, serta membuat surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM).
Lulus proses seleksi oleh mitra tempat magang, dan mendapatkan Letter of Acceptance (LoA).
Dengan struktur program yang lebih sistematis dan dukungan penuh dari pemerintah, Magang Berdampak 2025 menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk berkontribusi nyata sambil mengasah kompetensi profesional.***