5 Cara Merawat Rambut Agar Tetap Sehat
Agung P. Putra 3 tahun yang lalu
Lingkaran - Rambut sehat dan berkilau tidak dapat diperoleh hanya dengan keramas. Ada beragam cara merawat rambut yang dapat dicoba.Kenali Ciri-Ciri Orang Kreatif. Kamu Salah Satunya?Anda bisa melakukan sendiri dirumah tanpa harus menjalani perawatan di salon. Rambut juga merupakan mahkota yang selalu dan harus dijaga kesehatanya. Inilah 5 cara merawat rambut agar tetap sehat.1. Memijat kulit kepala saat menggunakan sampooMendapatkan rambut yang sehat adalah dengan merawat kulit kepala. Perawatan dapat dilakukan dengan memijat kulit kepala saat keramas secara perlahan guna meningkatkan sirkulasi darah untuk memproduksi rambut yang lebih tebal dan sehat.2. Memilih sampoo yang tepat sesuai dengan karakteristik rambutAnda disarankan untuk memilih sampoo berdasarkan jenis rambut dan sesuai dengan masalah rambut yang dialami, misalnya ketombe, rambut bercabang, atau rambut rontok. Setelah menggunakan sampo, di tambahkan kondisioner untuk menjaga rambut tetap lembut dan berkilau.==break here==3. Melakukan perawatan setelah keramasDisarankan untuk tidak menyisir atau menggosok rambut yang basah dengan handuk. Penataan rambut sebaiknya dilakukan ketika rambut sudah 90 persen kering dan sebisanya membiarkan rambut kering dengan sendirinya.5 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga4. Minimalkan penggunaan aksesoris rambutAgar rambut senantiasa sehat, jangan lupa untuk mempraktikkan cara merawat rambut dengan meminimalkan penggunaan aksesoris rambut. Hindari terlalu sering mengikat atau mengepang rambut dan jangan terlalu lama atau terlalu sering menyisir rambut.Selain itu, kurangi bahan kimia yang dapat merusak rambut dan pemakaian alat penata rambut yang menggunakan panas listrik, seperti pelurus, pengeriting, atau pengering rambut dll.5. Mengonsumsi makanan bernutrisiPerawatan rambut tidak hanya dilakukan dari dalam, tetapi juga dari luar. Nah, agar kesehatan dan keindahan rambut tetap terjaga, konsumsi makanan yang kaya akan protein, seperti telur, susu, kacang dll.***
Read More 5 Hal Terpenting Agar Mata Tetap Sehat
Agung P. Putra 3 tahun yang lalu
Lingkaran - Mata merupakan jendela hati, begitu ungkapan yang sering dikatakan oleh banyak orang. Menjaga kesehatan mata dapat menghadirkan keindahan dunia yang kita liat setiap harinya. Mata merupakan organ penting yang harus kita jaga agar tetap sehat.5 Cara Sehat Untuk Menaikan Berat BadanBerikut lima cara menjaga mata yang bisa kita lakukan dalam keseharian kita.1. Makan-makanan yang tepatPenelitian menunjukan bahwa makanan yang tepat untuk menjaga kesehatan mata adalah yang mengandung vitamin A, C da E. Contohnya wortel, bayam, tomat dan lainnya.2. Hindari RokokSelain buruk untuk kesehatan tubuh serta paru-paru, ternyata merokok juga meningkatkan resiko gangguan mata seperti katarak, degenerasi makula dan kerusakan saraf pada retina.==break here==3. Menggunakan Kacamata HitamMata yang terlalu sering terpapar sinar matahari dapat mengalami katarak lebih awal oleh karenanya menjaga kesehatan mata saat pergi keluar ruangan adalah mengenakan sunglasses yang memiliki proteksi terhadap sinar UV.5 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga4. Jangan Terlalu Lama Menatap GadgetTerlalu lama menatap gadget atau monitor dapat membuat mata anda tidak nyaman, seperti mata lelah, sakit kepala, nyeri leher dan pandangan kabur.5. Lakukan Pemeriksaan Rutin pada MataLakukan pemeriksaan rutin setidaknya setahun sekali agar terjaga dan menjaga mata agar tetap sehat .***
Read More 5 Cara Sehat Untuk Menaikan Berat Badan
Agung P. Putra 3 tahun yang lalu
Lingkaran - Tidak sedikit dari kita mempunyai cita cita untuk menaikan atau menurunkan berat badan kita. Ada yang menggangap menaikan berat berat lebih gampang daripada menurunkan berat badan karena tidak perlu olahraga dan hanya makan setiap harinya.5 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa OlahragaLantas bagaimana cara mudah dalam menaikan berat badan?1. Makan Lebih Sering dari Biasanya Salah satu kunci terpenting dalam menaikan berat badan ialah menambah asupan makanan. Namun biasanya mereka sulit untuk menambah porsi makan. Mencoba makan 5-6 kali dalam sehari dengan begitu akan lebih mudah bagi kita menambah asupan kalori.2. Pilih Jenis Makanan yang Padat GiziMakan makanan yang padat gizi yang mengandung karbohidrat kompleks, lemak menyehatkan serta protein. Seperti roti gandum utuh dengan sayuran, daging rendah lemak, buah-buahan, serta kacang-kacangan.==break here==3. Pilih Makanan Padat KaloriJika anda ingin menambah berat badan secara perlahan-lahan, anda perlu asupan kalori sebanyak 300-500 kkal per hari. Untuk memenuhi kebutuhan padat kalori yang kaya lemak dan protein. Meski begitu, makanan padat kalori yang anda pilih tetap harus menyehatkan.Pentingnya Work Life Balance Terhadap Aspek Kehidupan4. Tambahkan Kalori dengan SmootieCobalah untuk membuat minuman sehat seperti smootie atau milkshake dengan susu dan buah buahan kesukaan anda.5. Makan Cemilan SehatCoba jadikan kacang, keju, buah kering atau alpukat sebagai cemilan anda. Setelah makan malam, sisakan pula sedikit waktu untuk makan cemilan ringan seperti selai kacang atau biskuit. Jangan lupa mengkonsumsi cemilan secara berlebihan karena itulah justru menyebabkan kenaikan berat badan secara signifikan.***
Read More Heboh Obat Oseltamivir sebagai Terapi Covid-19
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran – Saat pandemi tengah melanda banyak obat antivirus yang disebut menjadi terapi obat Covid-19. Salah satunya ialah Oseltamivir, lantas apa saja yang terkandung dan khasiat dari obat ini sehingga disebut menjadi bagian terapi Covid-19, berikut penjelasanya seperti dilasir dari Alodokter, Jum’at (16/7/21).Beberapa Gejala Varian Delta Pada Anak dan DewasaOseltamivir merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi inveksi virus influenza tipe A (flu burung) atau tipe B. Gejala-gejala seperti batuk, hidung tersumbat, radang tenggorokan, meriang, hingga lemas, bisa diatasi dalam waktu cepat atau bisa berkurang dalam waktu 1-2 hari dengan mengonsumsi obat ini.Obat ini juga dikonsumsi untuk mencegah flu pada pasien yang baru terjangkit atau terpapar virus influenza dari penderita atau lingkungan yang sedang terkena virus influenza. Oseltamivir tergolong dalam obat antivirus yang bekerja dengan menghentikan virus yang sedang berkembang. Oseltamivir hanya boleh digunakan dengan menggunakan resep dokter.Namun hingga saat ini dari hasil penelitian obat tersebut tidak efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau Covid-19 yang disebabkan oleh bakteri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengkonsumsi obat ini diantaranya:==break here==Jangan mengkonsumsi Oseltamivir jika anda alergi dengan obat ini.Oseltamivir bukan terapi untuk menggantikan vaksin flu.Harap berhati-hati sebelum mengkonsumsi Oseltamivir jika anda memiliki penyakit jantung, penyakit liver, gangguan fungsi ginjal, gangguan saluran pernapasan, penyakit paru-paru kronis, kondisi yang menyebabkan pembengkakakn atau kelainan pada otak, sindrom Steven-Johson, atau baru selesai mendapatkan vaksin flu kurang dari dua minggu.Beri tahu dokter jika anda sedang menggunakan obat lain termasuk obat herbal atau suplemen.Menteri BUMN Menanggapi Polemik Terkait Vaksin BerbayarEfek samping yang dapat mucul setelah mengkonsumsi atau menggunakannya. Sejumlah efek samping yang dapat terjadi setelah mengkonsumsi diantaranya: Sakit kepalaMerasa tidak enak badanBatuk dan hidung tersumbat (khususnya pada anak-anak)Sakit perutDiareMual dan muntahSulit tidurDemikian beberapa penjelasan terkait kandungan dan manfaat dari obat Oseltamivir, namun perlu diingat bahwa setiap obat memiliki efek samping dan kontradiksi. Oleh karena itu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum anda mengkonsumsinya. ***
Read More Beberapa Gejala Varian Delta Pada Anak dan Dewasa
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran – Makin meluasnya virus Covid-19 varian Delta di Indonesia menyebabkan tingginya kasus konfirmasi positif harian. Pada hari Rabu kemarin kasus positif tercatat sejumlah 54.517 dan menjadi rekor tertinggi sejak awal pandemi melanda tanah air.Menteri BUMN Menanggapi Polemik Terkait Vaksin BerbayarTentu tingginya penyebaran varian Delta membuat masyarakat harus lebih berhati-hati dan tetap ketat dalam menjaga protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah guna menekan kasus penyebaran Covid-19.Berikut ini beberapa gejala yang ditemui atau muncul ketika terkena Covid-19 varian Delta baik untuk anak-anak dan dewasa, dilansir dari CNBC, Rabu (14/7/21):Gejala Covid-19 varian Delta pada Anak-anak: BatukDemamHilang indra penciuman dan perasaSakit kepalaMualPilekRuam pada kulitLemasHilang selera makan==break here==Gejala Covid-19 varian Delta pada Dewasa:DemamSesak nafasKelelahanNyeri otot atau tubuhSakit kepalaKehilangan indra penciuman (anosmia)Sakit tenggorokanHidung tersumbat atau pilekSakit tenggorokanMual atau muntahDiareKehilangan nafsu makanGangguan pendengaranPembekuan darahGangrenKasus Konfirmasi Positif Covid-19 Nasional Tembus Rekor BaruGangren merupakan kondisi kematian jaringan tubuh akibat kekurangan aliran darah atau infeksi bakteri yang serius. Gangren dapat mempengaruhi lengan atau kaki termasuk jari kaki dan jari tangan, namun dapat juga terjadi pada otot dan organ di dalam tubuh. ***
Read More Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Tanah Air
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran – Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten kembali kedatangan vaksin Covid-19 dengan jumlah 10 juta bulk atau bahan baku produksi Sinovac (China), Minggu (20/6/21). Total vaksin yang sudah di dapatkan oleh pemerintah Indonesia sejumlah 104,7 juta dari seluruh produsen vaksin yang telah disetujui oleh WHO terkait izin penggunaan darurat, seperti dilansir dari laman resmi satgas Covid-19.Taiwan Gandeng TSMC dan Foxconn untuk Vaksin BioNTech“Kita kedatangan lagi 10 juta vaksin dalam bentuk bulk atau bahan baku sehingga total 91 juta vaksin bulk akan diproduksi menjadi vaksin jadi,” ujar Sekjen Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi.Keseluruhan vaksin yang telah ada di Indonesia terdiri dari berbagai macam produsen seperti Sinovac, AstraZenica melalui COVAX Vacility dan Sinopharm. Namun pemerintah juga saat ini tengah menguji efikasi atau tingkat keamanan dari produsen lain yaitu Moderna, Johnson & Johnson dan Sputnik V asal Rusia.Jokowi Tinjau Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Kampung RambutanDengan adanya tambahan vaksin diharapkan mempercepat proses vaksinasi bagi para lansia di sejumlah daerah yang tengah kewalahan menangani lonjakan jumlah pasien positif Covid-19 seperti di Kudus (Jawa Tengah), Bangkalan (Jawa Timur), Yogyakarta dan sejumlah daerah di pulau Jawa. ***
Read More Biosafety Level (BSL) Laboratorium China dipertanyakan
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran – Pemerintah China dikabarkan berencana membangun lebih banyak laboratorium dengan tingkat keamanan hayati level tiga dan empat, disaat penyelidikan oleh World Health Organization (WHO) masih berlangsung terkait kemungkinan bahwa virus Corona bocor dari laboratorium yang berada di Wuhan, dilansir dari Fox News (6/6/21).China Mengizinkan Vaksin Covid-19 Darurat bagi Anak-anakProvinsi Guangdong menjadi salah satu tempat yang direncanakan akan dibangun laboratorium. Pemerintah akan membangun 25 sampai 30 laboratorium hayati level tiga dan satu laboratorium level empat.Dilansir dari Financial Times, Direktur Laboratorium Hayati Yuan Zhiming, pernah merinci kurangnya dana operasional sehingga berdampak pada keamanan Biosafety Level (BSL) laboratorium pada tahun 2019 lalu.“Beberapa BSL tingkat tinggi memiliki dana operasional yang tidak mecukupi untuk proses yang bersifat vital karena sumber daya yang terbatas, beberapa laboratorium BSL-3 berjalan dengan biaya operasional yang sangat minim atau dalam beberapa kasus tidak ada sama sekali,” ujarnya.Indonesia Habiskan Rp 10,7 Triliun untuk Pasien Covid-19Hal ini memperkuat indikasi setelah sebelumnya Wall Street Journal melaporkan bahwa tiga peneliti di laboratorium Virilogy Wuhan menunjukkan gejala Covid-19 pada akhir tahun 2019, jauh sebelum menjadi pandemi global. Namun, laporan tersebut hingga saat ini belum di temukan bukti bagaimana virus pertama kali menginfeksi manusia. ***
Read More China Mengizinkan Vaksin Covid-19 Darurat bagi Anak-anak
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran – Pemerintah Beijing telah memberikan izin bagi penggunaan vaksin darurat Covid-19 buatan Sinovac Biotech Ltd. bagi anak-anak dengan usia tiga tahun. Langkah tersebut dilakukan setelah adanya laporan bahwa virus dapat menular seperti yang terjadi pada orang dewasa, dikutip dari Bloomberg (5/6/2021).Akhirnya WHO Menyetujui Penggunaan Global Vaksin Sinovac Ltd.Negara Singapura, Hongkong dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat telah lebih dahulu mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 terhadap anak-anak berusia 12 tahun ke atas.Belum ada konfirmasi kapan penyuntikan vaksin pertama akan dilakukan di China, namun perwakilan Sinovac Yin Weidong menyebut penelitian tahap I dan II dengan melibatkan ratusan peserta menunjukkan hasil aman dan efektif bagi anak-anak sama seperti halnya pada orang dewasa.==break here==Pemerintah China melalui otoritas kesehatan China akan mendorong penggunaan vaksin bagi kelompok usia yang berbeda secara tertib berdasarkan kebutuhan dan jumlah populasi wilayah masing-masing.Pfizer Mengatakan Vaksin COVID-19 Aman Bagi Anak-anakOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui vaksin Sinovac sebagai salah satu daftar penggunaan darurat bagi kelompok usia 18 tahun ke atas. Vaksin buatan Sinovac menjadi yang kedua setelah Sinopharm Group Co. mendapatkan izin penggunaan darurat pada bulan Mei yang lalu. ***
Read More China Melaporkan Kasus Flu Burung H10N3 Pertama pada Manusia
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran – Seorang pria di wilayah China bagian timur dikabarkan telah tertular virus flu burung H10N3 dan mungkin kasus yang pertama di dunia, tetapi resiko penyebaran masih rendah, ujar perwakilan Pemerintah, dikutip dari AP News (2/6/21).Virus Covid-19 Buatan Manusia!Pria yang tertular berusia 41 tahun berada di Provinsi Jiangsu, barat laut Shanghai, telah dirawat di rumah sakit sejak 28 April lalu dan dalam kondisi yang stabil serta tidak ada kasus H10N3 pada manusia yang dilaporkan terjadi pada tempat lain, kata Komisi Kesehatan Nasional.“Infeksi ini adalah penularan lintas spesies yang tidak disengaja dan resiko penularan skala besar yang rendah,” ujar Komisi Kesehatan Nasional.Berita ini menyebar di tengah meningkatnya kesadaran akan ancaman penyakit yang muncul saat pandemi Covid-19 dan terus merengut korban jiwa di seluruh dunia.Indonesia Habiskan Rp 10,7 Triliun untuk Pasien Covid-19Namun, kejadian ini tidak seperti virus corona, ada sistem pengawasan influenza global yang mengawasi kasus flu burung pada manusia, sejak jenis pertama H5N1 muncul pada akhir tahun 1990 di pasar unggas Hongkong. ***
Read More Akhirnya WHO Menyetujui Penggunaan Global Vaksin Sinovac Ltd.
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima izin untuk penggunaan vaksin Covid-19 secara global yang di produksi oleh China’s Sinovac Biotech Ltd. setelah lama ditunggu, ini akan membuka akses lebih luas bagi negara-negara yang kesulitan mendapatkan vaksin global, mengutip dari Bloomberg, (1/6/21).Virus Covid-19 Buatan Manusia!WHO merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac bagi kelompok mulai dari rentang usia 18 tahun dan seterusnya dengan jadwal dua dosis dalam jangka waktu dua hingga empat minggu setiap penyuntikan.Daftar penggunaan darurat yang diberikan bagi Sinovac merupakan izin yang kedua bagi vaksin asal China setelah perusahaan lainnya yaitu Sinopharm Group Co. juga mendapatkan persetujuan dari WHO pada awal bulan Mei 2021.==break here==Ini akan menjadi tambahan bagi penyedia vaksin global COVAX yang merupakan sebuah program didukung oleh WHO dan kelompok kesehatan global didedikasikan untuk memastikan setiap negara memiliki akses ke vaksin terutama negara-negara miskin.Indonesia Habiskan Rp 10,7 Triliun untuk Pasien Covid-19Sebelumnya WHO menyetujui untuk penggunaan darurat vaksin dari Pfizer and BioNTech SE, AstraZenica Plc., Johnson & Johnson dan Moderna Inc. ***
Read More Seorang Warga Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran – Seorang pemuda asal DKI Jakarta bernama Trio Fauqi Firdaus dikabarkan meninggal dunia usai mendapatkan vaksin produksi AstraZeneca. Pihak dari keluarga mengatakan Trio pulang usai mendapatkan suntikan vaksin di GBK pada hari Rabu (5/5/2021) dengan difasilitasi oleh kantornya.Kasus Virus Corona Harian India Naik Menembus Rekor Dunia!“Dia bercerita ke ibu saya bahwa dia baru saja melaksanakan suntik vaksin di GBK yang bekerja sama dengan RS Pertamina Pusat kalau tidak salah. Setelah pulang dia mengeluh karena kondisi badannya yang tidak enak saat itu,” ujar Kiki, kakak korban.Ia mengatakan kepada ibunya bahwa merasakan demam, sakit kepala hebat dan seluruh tubuhnya terasa pegal. Sehingga Trio kemudian dibawa ke klinik di dekat rumahnya, namun klinik tersebut tutup sehingga tidak jadi diperiksa.==break here==Pada hari Kamis (6/5/2021) Trio mengalami gejala yang makin berat dan sempat kejang seperti shocked, sehingga keluarga langsung membawanya ke RS bersalin Asta Nugraha untuk penanganan lebih cepat di UGD. Pihah rumah sakit bertanya gejala dan penyebabnya apa, dan di beritahu bahwa baru selesai vaksinasi maka dianjurkan untuk dibawa ke RS yang lebih besar karena pemeriksaan lebih lanjut.Tsunami Covid-19 di India Akan Menimbulkan Rebound Permintaan EmasNamun akhirnya dokter yang memeriksa korban dan dinyatakan telah meninggal dunia. Jenazah akhirnya dimakamkan pada Kamis (6/5/2021) sore setelah buka puasa dipemakaman dekat rumahnya.Hingga saat ini pihak Dinkes DKI Jakarta atau Kemenkes belum mengunjungi rumah korban untuk menyampaikan penjelasan terkait kejadian yang merengut nyawa tersebut. ***
Read More Orang Kaya India Mengungsi Menggunakan Jet Pribadi !
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran – Krisis yang tengah melanda di India terkait lonjakan infeksi virus korona mendorong orang kaya untuk meninggalkan negara dengan menggunakan jet pribadi, dikutip dari Bloomberg.Kasus Virus Corona Harian India Naik Menembus Rekor Dunia!Kurangnya tempat tidur di rumah sakit, kekurangan oksigen dan obat-obatan tengah melanda di negara Bollywood tersebut, taipan India dan lainnya yang mampu membayar tarif jutaan rupee memesan penerbangan ke Boltholes di Eropa, Timur Tengah dan Samudra Hindia.Kepala eksekutif di perusahaan jet pribadi Club One Air yang berbasis di New Delhi mengatakan, “Bukan hanya orang yang sangat kaya, tapi siapapun yang mampu untuk naik maka ia akan menggunakan jet pribadi.”India melaporkan 352.991 infeksi baru pada hari Senin dan ini menjadi kejadian harian tertinggi di seluruh dunia sejak pandemi dimulai. Dengan infrastruktur kesehatan negara yang dibawah tekanan, superstar film Bollywood terlihat eksodus ke tujuan Maladewa, sementara tiga pemain kriket asal Australia telah mundur dari Liga Premier India.==break here==Kanada, Hongkong, Uni Emirat Arab, dan Inggris merupakan beberapa negara dari total dua belas yang telah memberlakukan pembatasan. Maladewa akan membatasi orang India untuk mengunjungi semua pulau kecuali khusus resort mulai hari Selasa ini. Indonesia telah melarang penerbangan dari negara India dan telah mendeportasi ratusan warga India termasuk yang melakukan carter pesawat komersil.Pfizer Mengatakan Vaksin COVID-19 Aman Bagi Anak-anak"Terjadi lonjakan besar tujuan ke London dan Dubai tepat sebelum pembatasan diberlakukan, dan Maladewa juga sebelum mereka mengumumkan larangan tersebut," kata Mehra, yang sebelumnya adalah kepala operasi India di Qatar Airways.Penerbangan satu arah dari New Delhi ke Dubai dikenakan biaya 1,5 juta rupee ($ 20.000), termasuk biaya lainnya, meskipun operator jet pribadi juga mengenakan biaya jika dalam perjalanan pulang pesawat dalam kondisi tanpa penumpang, kata Mehra.***
Read More Kasus Virus Corona Harian India Naik Menembus Rekor Dunia!
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran, infeksi virus corona di negara India naik 346.786 dalam satu malam, kata Kementrian Kesehatan pada hari Sabtu, ini menjadi rekor baru di dunia untuk tiga hari secara berturut-turut, saat ini rumah sakit kewalahan menangani pasien ditambah lagi berkurangnya pasokan oksigen di negara berpenduduk padat tersebut, dikutip dari Asia Nikkei.Pfizer Mengatakan Vaksin COVID-19 Aman Bagi Anak-anakIndia berada dalam tsunami gelombang kedua pandemi yang telah mencapai level satu kematian akibat COVID-19 hanya dalam waktu kurang dari setiap empat menit di New Delhi ketika sistem kesehatan ibu kota mengalami kekurangan dana.Pemerintah telah mengerahkan pesawat dan kereta militer untuk mendapatkan oksigen dari berbagai penjuru negara ke New Delhi. Salah satu televisi lokal menunjukkan oksigen tiba di rumah sakit Batra Delhi setelah mengeluarkan SOS menandakan masih ada sisa oksigen untuk 90 menit bagi 260 pasiennya.==break here==Kepala Menteru Delhi Arvind Kejriwal kepada Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, "Tolong bantu kami mendapatkan oksigen, akan ada tragedi di sini," pada sebuah konferensi hari Jum’at lalu.Varian Virus Korona Inggris Yang Ditemukan Di As Bisa Lebih Mematikan, Kata Para IlmuwanIndia melampaui rekor AS dengan 297.430 infeksi satu hari di mana pun di dunia pada hari Kamis, menjadikannya episentrum global pandemi yang menyusut di banyak negara lain. Pemerintah India sendiri sebelumnya telah menyatakan telah mengalahkan virus korona pada bulan Februari ketika kasus baru turun ke posisi terendah sepanjang masa.Namun, kematian akibat COVID-19 di seluruh India naik 2.624 selama 24 jam terakhir, tingkat harian tertinggi di negara itu sejauh ini. Krematorium di seluruh Delhi mengatakan mereka penuh dan meminta keluarga yang berduka untuk menunggu.==break here==Pakar kesehatan mengatakan India menjadi terlena di musim dingin, ketika kasus baru berjalan sekitar 10.000 per hari dan tampaknya terkendali, mencabut batasan yang memungkinkan dimulainya kembali pertemuan besar.Who Mengesampingkan Teori Tentang Virus Dari Lab, Mengatakan Hewan Mungkin Menjadi SumberDirektur kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan mengurangi penularan di India akan menjadi "tugas yang sangat sulit" tetapi pemerintah berupaya membatasi percampuran antara orang-orang, yang menurutnya penting. ***
Read More Pfizer Mengatakan Vaksin COVID-19 Aman Bagi Anak-anak
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran, para peneliti dari Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa uji coba Fase 3 yang melibatkan para remaja berusia 12 hingga 15 tahun ditemukan aman dan 100% efektif melawan virus. Siaran pers hari Rabu mengatakan vaksin BNT162b2 menghasilkan antibody yang kuat dan tercatat melebihi dari peserta usia 16 hingga 25 tahun.Varian Virus Korona Inggris Yang Ditemukan Di As Bisa Lebih Mematikan, Kata Para IlmuwanMengutip dari Bloomberg, uji coba tersebut telah mendaftarkan 2.260 remaja dan melihat 18 kasus COVID-19 di antara kelompok plasebo dan efek samping konsisten yang terlihat dalam uji coba sebelumnya yang melibatkan peserta yang lebih tua berusia 16 hingga 25 tahun.==break here==Para peserta akan terus dipantau untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama dua tahun ke depan. Pfizer mengatakan pihaknya berencana untuk mengirimkan data ke FDA (BPOM Amerika) sebagai bagian dari permintaan untuk mengubah Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) saat ini. Vaksin dua dosis diberikan EUA pada bulan Desember untuk mereka yang berusia 16 tahun ke atas.Belum jelas seberapa cepat FDA akan menanggapi permintaan tersebut karena jika diberikan maka akan memperluas kelayakan penerima vaksin pada negara-negara bagian. Sedangkan Presiden Joe Biden memberikan tugas agar semua orang dewasa memenuhi syarat vaksin sebelum 1 Mei.
Read More Studi Menemukan 40% Mahasiswa Kecanduan Ponsel Cerdas Mereka
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Lingkaran, University College London menerbitkan sebuah penelitian hari ini yang menunjukkan jumlah yang mengejutkan (atau melegakan, tergantung bagaimana Anda melihatnya) dari mahasiswa universitas modern yang bisa kecanduan smartphone mereka.Studi tersebut menyelidiki hubungan antara kecanduan smartphone dan kualitas tidur pada 1.043 orang berusia 18 hingga 30 tahun. Itu meminta orang dewasa muda mengisi kuesioner kecanduan ponsel cerdas, menyelesaikan Indeks Skor Kualitas Tidur Pittsburgh yang disesuaikan, dan menjawab pertanyaan baik secara langsung maupun online selama 40 hari sebelum jawaban dievaluasi.Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang menunjukkan bahwa 39% orang dewasa muda mungkin kecanduan ponsel dan menderita kurang tidur karenanya. Itu memperhitungkan jumlah jam peserta menggunakan ponsel mereka setiap hari, mengukur pola tidur, dan mencatat penurunan dalam bersosialisasi serta perasaan negatif seperti kecemasan ketika subjek jauh dari ponsel cerdas mereka.Studi tersebut menyatakan:”Prevalensi keseluruhan kecanduan smartphone adalah 38,9% (95% CI: 35,9-41,9%; n = 406 / 1.043). Ini termasuk 35,7% laki-laki yang kecanduan dan 40,1% perempuan (Tabel 3). Untuk peserta berusia di bawah 21 tahun, 42,2% menunjukkan kecanduan ponsel cerdas, dibandingkan dengan 34,2 dan 28,0% peserta berusia 22-25 tahun, dan lebih dari 26 tahun, masing-masing. Dari peserta yang menggunakan ponsel cerdas mereka selama 2 jam atau kurang per hari, 20,3% kecanduan, dibandingkan menjadi 53,9% dari mereka yang menggunakannya selama lebih dari 5 jam. Dari mereka yang berhenti menggunakan perangkat mereka lebih dari satu jam sebelum waktu tidur, 23,8% menunjukkan kecanduan, dibandingkan dengan 42,0% dari mereka yang berhenti <30 menit sebelum waktu tidur. "Studi tersebut mengklaim bahwa "instrumen kecanduan yang divalidasi harus digunakan untuk menangkap fenomena [kecanduan] ini." University College London tampaknya telah melakukan yang terbaik untuk menggunakan indeks profesional dan bersertifikat untuk mengukur secara objektif setiap faktor yang digunakan untuk mendiagnosis apa yang termasuk "kecanduan", dan merujuk 47 studi lain yang diterbitkan sebelumnya tentang subjek tersebut.Jika tidak ada yang lain, penelitian ini setidaknya harus membawa kesadaran tentang seberapa banyak kita menatap layar ketika kita bisa melakukan hal-hal yang lebih baik, dan penelitian tersebut secara obyektif menghubungkan bahwa lebih banyak waktu di depan layar (terutama di malam hari) menyebabkan tidur yang lebih buruk — yang mana kita semua mungkin bisa bekerja untuk meningkatkan.
Read More Varian Virus Korona Inggris Yang Ditemukan Di As Bisa Lebih Mematikan, Kata Para Ilmuwan
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Varian virus korona yang berasal dari Inggris dan sejak itu telah ditemukan di AS, kemungkinan besar lebih mematikan daripada versi lain dari virus tersebut, menurut penilaian yang dirilis oleh para ilmuwan dengan pemerintah Inggris pada hari Jumat.Varian, yang dikenal sebagai B.1.1.7, kemungkinan sekitar 30% hingga 70% lebih mematikan daripada jenis aslinya, kata para ilmuwan dalam penelitian tersebut, yang diambil dari berbagai database di seluruh negeri.Para ilmuwan telah menentukan bahwa varian itu mungkin 30% hingga 70% lebih mudah menular, dengan Perdana Menteri Boris Johnson men-tweet bulan lalu bahwa, "mungkin juga terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi."Studi tindak lanjut baru, yang menilai jumlah sampel pasien COVID-19 yang lebih besar, tampaknya mengkonfirmasi keyakinan tersebut."Ada bukti dari analisis beberapa kumpulan data yang berbeda bahwa infeksi dengan VOC B1.1.7 dikaitkan dengan peningkatan risiko rawat inap dan kematian dibandingkan dengan infeksi" bentuk virus lain, penulis menyimpulkan.Bentuk virus yang sangat mudah menular telah menyebar ke lebih dari 80 negara, termasuk AS, menurut laporan.Colorado adalah negara bagian AS pertama yang mengidentifikasi mutasi tersebut. Sejak itu telah ditemukan di New York, California, Florida, Georgia, Pennsylvania, Wisconsin, Indiana, dan Utah, di antaranya.Bulan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan bahwa lebih dari 50 kasus jenis virus korona yang bermutasi telah diidentifikasi di seluruh AS.Angka itu telah melebihi 70 kasus dan para ahli telah memperingatkan bagaimana varian tersebut kemungkinan sudah tersebar luas di seluruh negeri."Varian ini tampaknya menyebar lebih mudah dan lebih cepat daripada varian lain, yang dapat menyebabkan lebih banyak kasus COVID-19," menurut CDC. "Peningkatan jumlah kasus akan semakin membebani sumber daya perawatan kesehatan, menyebabkan lebih banyak rawat inap, dan berpotensi lebih banyak kematian."Para ahli percaya vaksin virus corona yang keluar akan bekerja melawan varian tersebut - meskipun penelitian lebih lanjut sedang bekerja untuk mengkonfirmasi asumsi itu, CDC menambahkan.Sementara itu, "kepatuhan yang ketat dan meningkat terhadap strategi mitigasi kesehatan masyarakat, seperti vaksinasi, jarak fisik, penggunaan masker, kebersihan tangan, serta isolasi dan karantina, sangat penting untuk membatasi penyebaran virus yang menyebabkan COVID-19 dan melindungi. kesehatan masyarakat, "lanjut badan itu.
Read More Who Mengesampingkan Teori Tentang Virus Dari Lab, Mengatakan Hewan Mungkin Menjadi Sumber
Albert Maulana 3 tahun yang lalu
Investigasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China menemukan bahwa virus corona kemungkinan besar menular ke manusia melalui inang hewan atau produk satwa liar beku yang membawa patogen, dan tidak ada bukti wabah signifikan di negara itu sebelum Desember 2019.Teori virus yang berasal dari kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin," kata Peter Ben Embarek, seorang pejabat WHO, kepada wartawan Selasa pada pertemuan bersama WHO-China di Wuhan, kota tempat Covid-19 pertama kali menjamur pada akhir 2019. Dia mengatakan tidak diperlukan penelitian atau studi lebih lanjut tentang teori ini, yang telah disebarluaskan oleh beberapa orang, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump.“Bisa saja ditularkan oleh orang yang terinfeksi dan kemudian disebarkan ke orang lain di pasar - bisa jadi pedagang atau pengunjung - tapi bisa juga perkenalan produk,” kata Embarek, mengacu pada Pasar basah Huanan di Wuhan, tempat banyak pasien Covid pertama dikaitkan. “Di antara produk yang lebih menarik adalah hewan liar beku, beberapa spesies ini diketahui rentan terhadap jenis virus ini.”Misi yang sangat diantisipasi itu mengikuti negosiasi berbulan-bulan dengan China yang defensif untuk memfasilitasi dan bekerja sama dengan penyelidikan. Tersengat oleh kritik yang awalnya menutupi tingkat krisis, media dan pejabat pemerintah China telah mempromosikan teori bahwa virus tidak bermula di China, tetapi dibawa masuk. Validasi WHO atas rute penularan rantai dingin yang potensial adalah kemungkinan untuk mendukung upaya tersebut.Tim juga memeriksa puluhan ribu sampel pasien dari Wuhan sebelum munculnya orang sakit pada 2019.“Kami memulai pencarian yang sangat mendetail dan mendalam untuk kasus-kasus lain yang mungkin terlewat pada awal 2019,” kata Embarek. Kesimpulannya adalah kami tidak menemukan bukti wabah besar yang bisa terkait dengan kasus Covid-19 sebelum Desember 2019 di Wuhan atau di tempat lain.Panel tersebut, yang terdiri dari 17 pakar China dan 17 pakar internasional, mencari petunjuk untuk memahami bagaimana SARS-CoV-2 - yang kerabat terdekatnya berasal dari kelelawar sejauh 1.000 mil - menyebar secara eksplosif di Wuhan sebelum menyebabkan penularan terburuk di lebih dari satu tahun. abad. Menemukan sumbernya akan menginformasikan upaya untuk menghentikan virus, dan patogen lain dengan potensi pandemi, menyebar ke populasi manusia.Di seluruh dunia, Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 106 juta infeksi dan 2,3 juta kematian.Delegasi misi bekerja dalam tiga kelompok yang berfokus pada epidemiologi atau penyebaran penyakit, potensi keterlibatan hewan dan lingkungan, dan evolusi molekuler virus. Studi tersebut menggunakan data sekuensing genetik untuk mengidentifikasi benang yang menghubungkan informasi antar pasien, satwa liar dan lingkungan, katanya dalam sebuah wawancara pada hari Jumat.Kurangnya jalur yang jelas dari kelelawar ke manusia telah memicu spekulasi - dibantah oleh banyak ilmuwan - bahwa virus itu mungkin telah melarikan diri dari Institut Virologi Wuhan, rumah bagi laboratorium penahanan biologis maksimum yang mempelajari virus korona yang dibawa oleh kelelawar.Anggota misi WHO mengunjungi lab minggu lalu dan bertanya kepada Shi Zhengli, yang telah mengumpulkan dan menganalisis virus-virus ini selama lebih dari satu dekade, tentang penelitian dan kasus virus corona yang paling awal diketahui.
Read More