Perlindungan LPSK untuk Saksi Kunci Kasus Vina, Aep Masih Pertimbangkan
Perlindungan LPSK untuk Saksi Kunci Kasus Vina, Aep Masih Pertimbangkan
Lingkaran.id - Kasus pembunuhan tragis Vina Cirebon kembali mencuat dan kembali diusut oleh pihak kepolisian muali dari pengejaran DPO hingga banyak kronologi yang muncul dalam aksi pembunuhan sadis yang terjadi di tahun 2016 lalu oleh sejumlah saksi.Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemui Aep (30), saksi kunci dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon  dalam agenda tawaran perlindungan dari LPSK . Diketahui Aep merupakan warga Kampung Pilar Barat, Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.Babak Baru LPSK Terima Permohonan Perlindungan Saksi Kasus Pembunuhan Vina CirebonWakil Ketua LPSK, Susillaningtias,dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam di Kantor Desa Karang Asih. Pertemuan tersebut juga melibatkan tiga unit mobil LPSK bersama rombongan di lokasi."Kedatangan kami saat ini masih ngobrol-ngobrol dengan salah satu saksi, itu saja," kata Susillaningtias pada Jumat (24/5/2024). Menurutnya, pertemuan ini belum mencapai tahap di mana Aep secara resmi meminta perlindungan. Namun, pihaknya telah menawarkan perlindungan kepada Aep dan berdiskusi mengenai hal tersebut.," ungkap Susillaningtias"Jadi ini berbeda, kami juga menawarkan perlindungan kepada yang bersangkutan, tapi kami sifatnya masih diskusi," jelasnya.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina CirebonSusillaningtias menekankan bahwa jika Aep memiliki informasi penting yang dapat mengungkap kejahatan ini, maka LPSK akan memberikan perlindungan. Namun, Aep masih mempertimbangkan tawaran tersebut."Tapi saksi masih memikirkan, masih berdiskusi dulu, jadi belum ada kepastian, jadi kita nggak bisa intervensi gitu," ujarnya.***
Read More
Tragis! Pekerja PabrikTewas Usai Masuk ke Mesin Penggilingan Bumbu Mie Instan
Tragis! Pekerja PabrikTewas Usai Masuk ke Mesin Penggilingan Bumbu Mie Instan
Lingkaran.id - Insiden naas kecelakaan kerja menimpa BP, seorang pekerja pabrik asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam mesin pencampur bumbu di sebuah perusahaan mie instan.Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis, 22 Mei 2024, ketika BP sedang menjalankan tugasnya di pabrik tersebut. BP tidak bisa diselamatkan setelah terjebak dalam mesin mixer.Ramadhani Anak Eks Bupati Cirebon Tepis Terlibat Dalam Kasus VinaKapolsek Tamalanrea, Kota Makassar, Kompol Muhammad Yusuf, mengungkapkan bahwa BP bekerja di bagian mesin pencampur bumbu di perusahaan mie instan yang berlokasi di Jalan Ir Sutami, Parangloe, Makassar.Insiden tersebut terjadi saat BP bekerja dari pukul 07.30 Wita hingga 14.30 Wita. Kecelakaan bermula ketika kain lap terjatuh ke dalam mesin pencampur bumbu. BP mencoba mengambil kain tersebut tanpa mematikan mesin terlebih dahulu."Mesin tidak dimatikan. Ketika BP mencoba mengambil kain, tangannya ikut terputar mesin," jelas Yusuf.Saat BP mencoba mengambil kain itu, tangannya tersangkut dan ikut terputar oleh mesin yang masih menyala. Akibatnya, tubuh BP juga terseret ke dalam mesin pencampur bumbu, menyebabkan patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.Dari foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat bahwa hampir seluruh tubuh BP terjebak dalam mesin pencampur bumbu, hanya bagian kakinya yang tersisa di luar.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina Cirebon"Tubuh korban utuh. Korban dinyatakan meninggal dunia karena mengalami patah tulang di beberapa bagian," tambah Yusuf.Peristiwa ini mengejutkan pihak perusahaan dan rekan kerja BP, yang berduka atas kehilangan salah satu pekerjanya lantaran kejadian tragis tersebut. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap standar keselamatan kerja.***
Read More
Kecelakaan Bus Pariwisata Rombongan Siswa SD Usai Pulang Study Tour: 2 Tewas dan Puluhan Terluka
Kecelakaan Bus Pariwisata Rombongan Siswa SD Usai Pulang Study Tour: 2 Tewas dan Puluhan Terluka
Lingkaran.id - Kembali terjadi kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan anak sekolah. Kecelakaan tragis ini menimpa bus yang membawa rombongan siswa SD Harisan Jaya dari Kecamatan Cempaka, OKU Timur, sepulang dari study tour di Palembang pada Jumat (24/05/2024).Bus Minanga dengan nomor polisi BE 7431 BU yang membawa para siswa tersebut mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Timur, tepatnya di Desa Buluh Cawang, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.Kecelakaan Maut di Tanjakan Sedayu, Bus Rombongan Pelajar Terjun ke JurangDetail kronologi kecelakaan masih belum diketahui. Informasi sementara menyebutkan bahwa dua orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka berat dan ringan.Seluruh korban telah dievakuasi ke RSUD Kayuagung untuk mendapatkan perawatan medis. Informasi dan video mengenai kejadian ini banyak beredar di media sosial, dibagikan oleh netizen yang berada di lokasi kejadian.Momen Mencekam Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah: Satu Meninggal, Puluhan Luka-lukaPihak berwenang diharapkan segera memberikan keterangan resmi mengenai penyebab kecelakaan dan upaya yang dilakukan untuk menangani para korban serta keluarga yang terdampak.*** 
Read More
Eksekutif Mahasiswa UB Kirimkan Paket Kado Istimewah untuk Nadiem Makarim, ini Isinya!
Eksekutif Mahasiswa UB Kirimkan Paket Kado Istimewah untuk Nadiem Makarim, ini Isinya!
Lingkaran.id - Kado istimewah yang diberikan oleh Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (EM UB) kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam sebagai kritik atas kebijakan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN).Diketahio di dalam kado tersebut berupa kotak paket yang berisi surat terbuka, bola pingpong berwarna biru, dan raket pingpong sebagai surat terbuka yang dikirim berjudul "Surat Terbuka Kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, tentang Komersialisasi Pendidikan Tinggi dan Mencegah Gimmick Politik Pingpong."Menaker Tanggapi Data BPS: Hampir 10 Juta Pemuda Indonesia MenganggurPresiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Satria Naufal menjelaskan bahwa surat terbuka dan raket pingpong ini merupakan bentuk sarkasme, menggambarkan bahwa pemerintah dan kampus sedang bermain "politik pingpong" dengan saling menyalahkan terkait masalah pendidikan tinggi.“Kami dari EM UB 2024 juga merilis video animasi berjudul Politik Pingpong, yang menampilkan Menteri Nadiem Makarim bermain pingpong dengan pihak Universitas Brawijaya, dan animasi Tjitjik Sri sebagai Sekdir Dikti yang menyatakan bahwa kuliah adalah kebutuhan tersier,” ujar Satria Naufal, Jumat (25/5/2024).Menurut Satria, permasalahan UKT menjadi semakin rumit karena ada lempar tanggung jawab antara pihak Kemendikbudristek dan rektorat kampus. Kedua belah pihak saling menyalahkan, sehingga tercipta kondisi "politik pingpong.""Karena sering kali kami diminta untuk menuntut Kemendikbudristek ketika ada masalah di rektorat, namun Kemendikbudristek selalu menyatakan bahwa ini adalah kesalahan kampus. Oleh karena itu, kami menyimbolkan ini sebagai politik pingpong," jelasnya.Diduga Mabuk, Oknum Brimob Aniaya Tukang Becak Hingga Lumpuh, Keluarga Minta KeadilanSatria menambahkan bahwa pemerintah (Kemendikbudristek) dan kampus (UB) seharusnya memiliki keinginan politik untuk menyelesaikan masalah ini dengan mencaro solusinya mengingat bantuan yang diberikan tidak sebanding dengan jumlah yang mengajukan ."Bantuan keuangan yang diberikan juga sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah yang mengajukan," lanjutnya.Dalam surat terbuka tersebut EM UB mengajukan tiga tuntutan dalam surat terbuka tersebut. Pertama, pencabutan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 2 Tahun 2024 beserta peraturan turunannya.Kedua, mendesak Kemendikbudristek untuk melakukan audit terhadap Peraturan Rektor atau peraturan lainnya yang mengikat terkait kenaikan UKT dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) di setiap perguruan tinggi."Kami juga mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI untuk mencabut beberapa pernyataan yang merendahkan marwah perguruan tinggi," kata Satria.Terakhir, Satria menyampaikan pesan kepada Nadiem Makarim, bahwa jika tidak mengindahkan banyaknya perlawanan dari berbagai kampus, termasuk hari ini, maka tagar #ReformasiPendidikanTinggi #TurunkanUKTAtauNadiemYangTurun akan terus disuarakan untuk mendapatkan keadilan dalam mendapatkan pendidikan sebagai hak pemuda bangsa.***
Read More
Pegi Setiawan alias Perong Otak Pembunuhan Vina Cirebon Ganti Nama dan Bertato
Pegi Setiawan alias Perong Otak Pembunuhan Vina Cirebon Ganti Nama dan Bertato
Lingkaran.id - Setelah delapan tahun menjadi buronan, Pegi Setiawan alias Perong berhasil ditangkap oleh polisi terkait kasus pembunuhan Vina Cirebondan Rizky alias Eky. Saat ini, Pegi telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.Dalam aksi penangkapan terlihat Pegi diborgol dengan tangan diikat menggunakan kabel ties. Pegi mengenakan kaus hitam, sementara seorang anggota polisi terlihat membuka bajunya. Tato terlihat di tangan kanan Pegi, yang menunjukkan kepasrahan dengan kepala sedikit tertunduk saat diperiksa oleh polisi.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina CirebonPenangkapan Pegi dilakukan oleh tim gabungan Polda Jawa Barat pada Selasa (21/5/2024) malam di kawasan Kopo, Bandung. Selama pelariannya, Pegi menyamar sebagai kuli bangunan.Berdasarkan hasil penyelidikan Ditreskrimum Polda Jabar yang dipimpin oleh Kombes Surawan, Pegi ditetapkan sebagai otak di balik pembunuhan brutal yang terjadi delapan tahun lalu."Tersangka PS diduga sebagai otak kasus pembunuhan disertai pemerkosaan yang terjadi delapan tahun silam," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam keterangannya pada Rabu (22/5/2024).Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3Kombes Pol Jules Abraham Abast juga menjelaskan bahwa polisi sempat mengalami kesulitan dalam melacak keberadaan Pegi karena sering berpindah tempat, termasuk di Cirebon dan Bandung. Pegi juga mengganti nama panggilannya menjadi Robi selama bekerja sebagai kuli bangunan."Dia berganti nama. Panggilan di tempat kerja mengaku bernama Robi," pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast.***.
Read More
Babak Baru LPSK Terima Permohonan Perlindungan Saksi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Babak Baru LPSK Terima Permohonan Perlindungan Saksi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Lingkaran.id - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menerima permohonan perlindungan dari seseorang yang mengaku memiliki informasi penting mengenai kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon yang terjadi pada tahun 2016.Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias mengungkapkan bahwa pemohon perlindungan merupakan saksi fakta dan bukan dari kedua keluarga korban, namun identitas pemohon perlindungan masih dirahasikan.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina Cirebon"Ini adalah saksi fakta, bukan dari kedua keluarga korban. Intinya, saksi yang tahu fakta atau kejadian," ujar Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias, pada Jumat (24/5).Susilaningtias menjelaskan bahwa permohonan tersebut masih dalam proses penelaahan lebih dalam terkait informasi penting mengenai kasus pembunuhan Vina dan Eki dan belum diberikan perlindungan oleh LPSK."Belum diberikan perlindungan oleh LPSK, masih kami telaah," jelasnya.Sebelumnya, pencarian buronan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon telah mencapai titik terang. Salah satu buronan yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), Pegi alias Perong, berhasil ditangkap."Ya, Pegi sudah ditangkap," konfirmasi Dirreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan.Surawan menyatakan bahwa Pegi ditangkap di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam tanpa perlawanan. Pegi diketahui bekerja sebagai kuli bangunan di Bandung, meskipun belum diketahui pasti berapa lama ia telah menjalani profesi tersebut.Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3"Informasi terakhir yang kami dapatkan adalah bahwa Pegi Setiawan saat ini bekerja sebagai buruh bangunan di Bandung, sehingga kami melakukan penangkapan di Bandung," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast.Penangkapan Pegi diharapkan dapat membantu mengungkap lebih lanjut kasus pembunuhan yang menghebohkan tersebut dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.*** 
Read More
Klarifikasi Zoe Levana Ambil Surat Tilang, Tuai Kecaman Netizen
Klarifikasi Zoe Levana Ambil Surat Tilang, Tuai Kecaman Netizen
Lingkaran.id - Setelah videonya viral di media sosial, selebgram Zoe Levana memberikan klarifikasi terkait insiden yang terjadi di jalur bus Transjakarta yang tengah berada di kantor polisi.Dalam video yang diunggah di akun TikTok miliknya, Zoe tampak mengenakan kacamata dan sarung tangan hitam saat memberikan penjelasan dengan memegang surat tilang yang telah diberikan kepadannya.Jaksa KPK Siap Panggil Biduan Nayunda Nabila Sebagai Saksi dalam Kasus Gratifikas SYLZoe menjelaskan bahwa tujuan dari pembuatan konten tersebut bukan untuk mencari sensasi atau menjadi viral."Nama saya Zoe Levana. Atas pelanggaran yang telah saya lakukan, saya sudah mendapatkan surat tilang," ungkap Zoe."Saya ingin klarifikasi mengenai video saya di busway. Saya membuat video itu bukan karena ingin viral. Saya juga tidak menyangka bakal viral. Saya unggah video itu karena tergerak hati saya ingin meningkatkan eksposur tentang kendaraan umum di Indonesia," tambahnya.Namun, dalam kolom komentar, banyak netizen yang tampaknya mengabaikan klarifikasi Zoe dan lebih fokus pada penampilannya saat datang ke kantor polisi yang begitu tampil modis dan nyentrik dengan gaun dan aksesoris yang digunakannya.Syahrini Umumkan Kehamilan Anak Pertamanya dengan Reino BarackKlarifikasi Zoe tentang niat sebenarnya di balik video tersebut tampaknya tidak banyak mengubah pandangan netizen yang lebih tertarik membahas gaya berpakaiannya dan banyak komentar pedas terhadap klarifikasinya.Mayoritas netizen berpendapat bahwa tidak ada eksposur yang berarti tentang kendaraan umum dalam video Zoe. Mereka menilai bahwa tindakan tersebut lebih sebagai upaya untuk menarik perhatian daripada memberikan informasi yang bermanfaat.***
Read More
Diduga Mabuk, Oknum Brimob Aniaya Tukang Becak Hingga Lumpuh, Keluarga Minta Keadilan
Diduga Mabuk, Oknum Brimob Aniaya Tukang Becak Hingga Lumpuh, Keluarga Minta Keadilan
Lingkaran.id - Sebuah video yang menunjukkan aksi kekerasan oleh seorang oknum polisi dari Brimob Polda Sumut terhadap tukang becak motor (betor) di Kota Medan telah menjadi viral.Oknum tersebut, yang diidentifikasi sebagai RHG, diduga menganiaya Tumpol Simanjuntak, tetangganya sendiri. Kedua pria ini tinggal di Jalan Harapan Pasti, Gang Saudara, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.Kejanggalan Penangkapan Pegi Pembunuhan Vina Cirebon, Bukan Pelaku DPO?"Diduga oknum Brimob Poldasu Aniaya Tetangga Sendiri," demikian narasi dalam video yang diunggah akun Instagram @apacerita_medan, seperti dilansir VIVA pada Kamis, 23 Mei 2024.Video tersebut menunjukkan RHG dengan brutal memukul Tumpol hingga terjatuh ke tanah. Meskipun warga sekitar mencoba melerai, RHG terus menganiaya Tumpol tanpa memperhatikan peringatan mereka.Kejadian ini berawal saat Tumpol, seorang pria lanjut usia, hendak keluar rumah dengan mengendarai becak motornya. Namun, becaknya terhalang oleh sepeda motor milik RHG yang sedang ditiduri oleh RHG yang diduga sedang mabuk."Suami saya hendak mengambil sembako yang tidak jauh dari rumah saat jelang pagi. Namun, korban sempat tidak bisa keluar jalan karena dihalangi pelaku," ujar istri korban, Ernawati Siregar, kepada wartawan.Akibat penganiayaan tersebut, Tumpol mengalami luka berat dan hampir lumpuh. Saat melaporkan kejadian ke Propam Polda Sumut, Tumpol harus dibawa dengan kursi roda. Biaya perawatan medis yang tinggi menjadi beban bagi keluarga korban."Setelah kejadian, sempat ada mediasi tetapi pelaku lepas tanggung jawab. Kami hanya menerima pembayaran perawatan sebesar Rp2 juta, padahal luka yang dialami sangat serius hingga menyebabkan penggumpalan darah di kepala dan kelumpuhan," jelas Ernawati. Ia berharap laporan ke Bidang Propam Polda Sumut ini dapat membawa keadilan bagi keluarganya, terutama karena Tumpol adalah tulang punggung keluarga.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina Cirebon"Kami hanya meminta keadilan atas kejadian ini," ucap Ernawati dengan sedih.Menanggapi kejadian ini, Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus dugaan penganiayaan oleh oknum polisi tersebut."Terkait hal itu, polisi tentu melakukan langkah penyelidikan dan pendalaman terkait laporannya," ujar Hadi kepada wartawan.Kombes Pol. Hadi Wahyudi menambahkan bahwa jika hasil penyelidikan membuktikan bahwa RHG melakukan pelanggaran, sanksi tegas akan diberikan oleh Polda Sumut."Laporannya seperti (dugaan penganiayaan). Yang jelas, kepolisian memiliki aturan, disiplin, dan etik. Siapa pun anggota yang melanggar aturan tersebut, akan dijatuhi sanksi," tegas Kombes Pol. Hadi Wahyudi.*** 
Read More
Mahalnya Biaya Kuliah, Siswi ini Pilih Mundur Usai Lulus Jalur Prestasi di Universitas Riau
Mahalnya Biaya Kuliah, Siswi ini Pilih Mundur Usai Lulus Jalur Prestasi di Universitas Riau
Lingkaran.id - Tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT) kini tengah hangat menjadi perbincangan masyarakat tanah air, hal ini harus dirasakan oleh Siti Aisyah yang diterima di Universitas Riau (Unri) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), memutuskan untuk mengundurkan diri karena tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT).Siti Aisyah (18) sebelumnya telah berhasil lolos dalam tahapan seleksi SNBP dan diterima di jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Unri, dengan biaya UKT sebesar Rp3,5 juta per semester, yang termasuk dalam golongan 4. Namun, biaya tersebut terlalu berat bagi Siti yang berasal dari keluarga tidak mampu.Menaker Tanggapi Data BPS: Hampir 10 Juta Pemuda Indonesia MenganggurPostingan mengenai keputusan Siti untuk mengundurkan diri mendapat banyak reaksi di media sosial, dengan ribuan netizen mengecam pihak universitas terkait tingginya UKT. Ketidakmampuan tersebut juga diungkapkan oleh Ayah Siti, Ferdy, yang bekerja serabutan, mengakui ketidakmampuannya membayar UKT tersebut."Untuk membayar UKT sebesar itu memang kami tidak sanggup," ujarnya.Menanggapi kejadian ini, pihak Universitas Riau mengonfirmasi bahwa Siti memang telah diterima di Fakultas Pertanian. Ridar Hendri, Staf Ahli Wakil Rektor Unri Bidang Komunikasi, menjelaskan bahwa kesalahan dalam penentuan UKT Siti terjadi karena perubahan data keluarga yang tidak terdeteksi dengan benar.Awalnya, data menunjukkan Siti berasal dari keluarga petani karet, namun kemudian berubah menjadi petani sawit, serta adanya foto rumah yang memiliki mobil yang dianggap milik keluarganya, padahal rumah tersebut milik salah satu kerabatnya di Pekanbaru. Akibatnya, Siti ditempatkan dalam golongan UKT 3 sebesar Rp3,5 juta.Universitas Riau telah mengadakan rapat untuk membahas masalah ini, termasuk mencari solusi untuk membantu Siti. Mereka mengaku telah mencoba menghubungi Siti, namun pihak keluarga menyatakan bahwa Siti sudah bulat untuk mengundurkan diri."Kami sekarang memiliki 7 golongan UKT, dengan golongan UKT 1 dan 2 berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta, yang mencakup 43 persen dari 2000 mahasiswa yang mendaftar ulang. Sisanya berada di golongan UKT 3 hingga 7," tambah Ridar.Kejanggalan Penangkapan Pegi Pembunuhan Vina Cirebon, Bukan Pelaku DPO?Terkait kasus Siti, Ridar mengungkapkan bahwa ada donatur yang siap membantu biaya kuliahnya. Namun, Siti sudah memutuskan untuk mundur dan kabarnya telah mendaftar di perguruan tinggi di daerah asalnya, Rokan Hulu (Rohul). Ridar menambahkan bahwa UKT bisa diubah di semester berikutnya jika ada kesalahan dalam penetapannya.Ferdy, ayah Siti, juga membenarkan adanya tawaran bantuan dari donatur, namun bantuan tersebut hanya sementara."Donatur hanya mau membantu untuk awal saja, ke depannya belum pasti. Itulah sebabnya Siti memilih untuk mundur daripada membuat orangtuanya kesulitan membayar biaya kuliah di masa depan," pungkasnya.
Read More
Korban Hilang Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Ditemukan, Total Korban 62 Orang
Korban Hilang Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Ditemukan, Total Korban 62 Orang
Lingkaran.id - Tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan satu korban yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat. Korban tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa."Kami menemukan satu warga Agam yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah galodo melanda wilayah Sumatera Barat pada 11 Mei lalu. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis (23/5)," ungkap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam pernyataannya pada Kamis (23/5/2024).Kecelakaan Maut di Tanjakan Sedayu, Bus Rombongan Pelajar Terjun ke JurangMeski belum mengungkapkan identitas korban, Abdul Muhari menjelaskan bahwa korban merupakan warga Nagari Galuang, Kabupaten Agam.Jenazah korban ditemukan di Jorong Taluak, Nagari Kubang Putih. "Korban ditemukan oleh tim SAR gabungan di Jorong Taluak, Nagari Kubang Putih, sekitar 7 kilometer dari lokasi awal kejadian di Nagari Galuang," jelasnya.Momen Mencekam Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah: Satu Meninggal, Puluhan Luka-lukaDengan penemuan ini, jumlah total korban tewas akibat bencana tersebut kini mencapai 62 orang. Sementara itu, masih ada 10 warga Kabupaten Tanah Datar yang dilaporkan belum ditemukan.*** 
Read More
Kecelakaan Maut di Tanjakan Sedayu, Bus Rombongan Pelajar Terjun ke Jurang
Kecelakaan Maut di Tanjakan Sedayu, Bus Rombongan Pelajar Terjun ke Jurang
Lingkaran.id - Kecelakaan tragis menimpa sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dari MIN 1 Pesisir Barat yang sedang dalam perjalanan studi wisata ke Bandar Lampung.Dalam insiden kecelakaan tersebut dilaporkan enam orang mengalami cedera serius pada kecelakaan tunggal tersebut, di mana bus pariwisata terperosok ke dalam jurang di Tanjakan Sedayu, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Momen Mencekam Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah: Satu Meninggal, Puluhan Luka-lukaKecelakaan tragis ini terjadi pada Rabu (22/5/2024) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB. Menurut pernyataan polisi, penyebab kecelakaan ini adalah kerusakan pada sistem rem bus."Kejadian ini terjadi pada Rabu dinihari pukul 01.30 WIB di Jalan Lintas Barat, Tanjakan Sedayu, Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus," ujar Kapolres Tanggamus, AKBP Rinaldo Aser.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina Cirebon"Bus ini berangkat dari Krui, Kabupaten Pesisir Barat, dengan tujuan Bandar Lampung. Ketika sampai di Tanjakan Sedayu yang berkelok dan menurun, bus diduga mengalami kegagalan pada sistem pengereman, yang menyebabkan bus tidak mampu mengikuti tikungan dengan baik dan akhirnya terperosok ke dalam jurang, menyebabkan kecelakaan ini terjadi," tambahnya.AKBP Rinaldo Aser juga menyatakan bahwa enam orang terluka dalam kecelakaan tersebut, termasuk sopir bus dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.***
Read More
Jaksa KPK Siap Panggil Biduan Nayunda Nabila Sebagai Saksi dalam Kasus Gratifikas SYL
Jaksa KPK Siap Panggil Biduan Nayunda Nabila Sebagai Saksi dalam Kasus Gratifikas SYL
Lingkaran.id - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Meyer Simanjuntak, mengumumkan bahwa penyanyi Nayunda Nabila akan dihadirkan sebagai saksi dalam kasus gratifikasi dan pemerasan yang menjerat mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Penyanyi tersebut direncanakan akan dipanggil untuk bersaksi pada pekan mendatang."Ya, benar. Kami sudah merencanakan juga kehadiran yang bersangkutan selain keluarga, partai, juga ada dari Nayunda yang dalam persidangan kita dengar sendiri, kita lihat bahwa aliran yang mengalir kepada yang bersangkutan. Nanti kita panggil, sudah kita minta juga kepada staf untuk segera mengirimkan surat panggilan itu," kata Jaksa KPK Meyer Simanjuntak pada Rabu (22/5/2024).DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina Cirebon"Kita upayakan semuanya di pekan depan. Artinya, mengikuti jadwal hari ini. Semoga hari ini bisa selesai semua, sehingga tidak mundur lagi. Seandainya pun mundur, tentu dari Senin ke Rabu dan harinya tidak jauh," tambahnya.Sebelumnya, nama penyanyi Nayunda mencuat dalam persidangan kasus gratifikasi dan pemerasan yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3Sekretaris Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan), Wisnu Haryana, juga mengonfirmasi bahwa penyanyi Nayunda Nabila merupakan tenaga honorer Kementan dengan status titipan. Nayunda menerima gaji sebesar Rp4,3 juta setiap bulannya.***
Read More
Viral Video Kontroversial Zoe Levana dan Gus Zizan, Diduga Hingga Ciuman di Klub Malam
Viral Video Kontroversial Zoe Levana dan Gus Zizan, Diduga Hingga Ciuman di Klub Malam
Lingkaran.id - Selebgram dan model asal Surabaya, Zoe Levana, kini tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Video yang memperlihatkan mobilnya terjebak dalam antrean panjang bus TransJakarta di halte Pluit, Jakarta Utara, telah menjadi viral dan menarik sorotan publik.Dalam video tersebut, Zoe terlihat menggunakan jalur khusus TransJakarta, yang seharusnya diperuntukkan bagi bus-bus tersebut.Tak berhenti sampai di situ, Zoe pun tak luput dari kecaman warganet atas tindakannya tersebut.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina CirebonKritik pedas mengalir deras di media sosial, menyoroti pelanggaran Zoe terhadap aturan lalu lintas. Namun, sorotan terhadap Zoe tak hanya berpusat pada masalah lalu lintas semata.Sebuah video lainnya tiba-tiba muncul di media sosial, menampilkan kedekatan Zoe dengan selebgram lain, Gus Zizan. Dalam video tersebut, keduanya terlihat akrab, bahkan menyisakan tanda tanya besar terkait hubungan mereka.Narasi yang menyertainya menyinggung tentang momen Zoe yang diduga bermesraan dengan Gus Zizan hingga berciuman di sebuah klub malam pada tahun sebelumnya, ketika posisi Gus Zizan masih menjalin hubungan dengan salah seorang teman Zoe.Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3Dengan bukti dari unggahan Zoe di Instagram saat menghadiri konser Steve Aoki pada tahun 2023 yang serupa dengan gaun yang dikenakannya dalam video tersebut, membuat banyak orang semakin penasaran dengan hubungan antara Zoe dan Gus Zizan.Banyak warganet yang menyanyangkan tindakan Gus Zizan yang sering menghadiri kajian keagamaan dan bahkan pernah menjadi pemateri di beberapa acara, Namun tindakannya yang terkesan kontroversial. 
Read More
Syahrini Umumkan Kehamilan Anak Pertamanya dengan Reino Barack
Syahrini Umumkan Kehamilan Anak Pertamanya dengan Reino Barack
Lingkaran.id - Kabar bahagia datang dari Penyanyi terkenal, Syahrini, yang baru saja mengumumkan kehamilannya melalui akun Instagram pribadinya.Kabar bahagia tersebut dibagikan dengan foto yang memperlihatkan kemesaraan Syahrini dan sang suami, Reino Barack. Terlihat dalam unggahan tersebut perut Syahrini telah membesar.Aksi Abdul Rozak, Ayah Ayu Ting Ting Labrak Jamaah Malaysia Diduga Menghina Indonesia"Dengan nama Allah, kami memohon dan harapan kami menjadi kenyataan," tulisnya pada keterangan foto tersebut, Rabu (22/5/2024).Sebelumnya, baik Syahrini maupun suaminya, Reino Barack, memilih untuk merahasiakan kehamilan tersebut dari publik.Ruben Onsu Mendadak Pingsan Pasca Acara di MajalengkaKehadiran sang buah hati menjadi berita yang sangat dinantikan oleh banyak pihak, terutama mengingat mereka telah menikah selama lima tahun.
Read More
Kejanggalan Penangkapan Pegi Pembunuhan Vina Cirebon, Bukan Pelaku DPO?
Kejanggalan Penangkapan Pegi Pembunuhan Vina Cirebon, Bukan Pelaku DPO?
Lingkaran.id - Setelah 8 tahun menjadi buron, Egi Setiawan, yang juga dikenal sebagai Perong, akhirnya berhasil ditangkap pada Selasa malam (21/5/2024) oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.Kasus pembunuhan Vina di Cirebon tahun 2016 membuatnya menjadi buronan yang menggemparkan masyarakat. Namun, muncul kebingungan ketika kuasa hukum dari lima terpidana kasus tersebut, Jogi Nainggolan, mengungkapkan fakta yang mencengangkan.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina CirebonMenurut Jogi, Pegi yang ditangkap bukanlah sosok yang masuk dalam daftar pencarian polisi (DPO). Informasi ini didapat dari seorang advokat di Cirebon, Yanti Sugianti, dalam grup WhatsApp advokat.Pegi yang ditangkap adalah anak seorang asisten rumah tangga (ART) dari Advokat KAI Cirebon. Meskipun demikian, Pegi belum bisa bertemu dengan keluarga atau pengacaranya.Sementara itu, Putri, kuasa hukum keluarga Vina, mengungkapkan bahwa kuasa hukum Pegi yang ditangkap juga mengkonfirmasi bahwa orang yang ditangkap bukanlah Pegi yang mereka kenal. Putri hanya bisa menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang.Kabar ini menciptakan kebingungan karena sebelumnya Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa salah satu dari tiga pelaku pembunuhan Vina, Pegi alias Perong, telah ditangkap di Bandung.Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3Namun, banyak warganet yang menyoroti perbedaan ciri-ciri Pegi yang ditangkap dengan ciri-ciri yang ada dalam DPO dan berharap pihak kepolisian dapat membuktikan bahwa hasil penangkapan tersebut adalah benar.Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi terkait kesalahan penangkapan ini. Hal ini meninggalkan banyak pertanyaan tentang kebenaran identitas orang yang ditangkap dan keberlangsungan penyelidikan kasus tersebut.*** 
Read More
DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina Cirebon
DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina Cirebon
Lingkaran.id - Egi Setiawan, yang dikenal juga dengan nama Perong, telah menjadi buron selama 8 tahun setelah diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon pada tahun 2016.Menghilangnya Egi Setiawa menjadi misteri yang mengguncang masyarakat selama bertahun-tahun, namun pada Selasa malam (21/5/2024), ia akhirnya berhasil ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3Direktur Ditreskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan, mengonfirmasi penangkapan tersebut tanpa memberikan detail terperinci mengenai operasi penangkapan tersebut. Namun, Surawan menyebut bahwa Egi ditangkap di Bandung, Jawa Barat.Meskipun telah berhasil menangkap Egi, polisi masih memburu dua tersangka lainnya dalam kasus yang sama, yakni Andi dan Dani. Selama 8 tahun menjadi buron, Egi ternyata tidak diam begitu saja. Diketahui ia bekerja sebagai buruh di Bandung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast, mengungkapkan bahwa penangkapan Egi membutuhkan kewaspadaan dan persiapan yang matang dari pihak kepolisian, termasuk pengumpulan bukti dan saksi-saksi yang diperlukan.Ramadhani Anak Eks Bupati Cirebon Tepis Terlibat Dalam Kasus VinaKasus pembunuhan Vina di Cirebon kembali mencuat setelah menjadi viral, terutama setelah diangkat ke layar lebar. Sebanyak 8 orang telah diadili dalam kasus ini, tetapi masih ada tersangka yang belum tertangkap, termasuk Andi, Dani, dan Pegi alias Perong.Dengan penangkapan Egi, kini hanya tinggal dua tersangka lagi yang masih buron dari kasus tersebut. Polisi terus melakukan upaya untuk menangkap mereka demi keadilan bagi korban dan keluarganya.***
Read More
Menaker Tanggapi Data BPS: Hampir 10 Juta Pemuda Indonesia Menganggur
Menaker Tanggapi Data BPS: Hampir 10 Juta Pemuda Indonesia Menganggur
Lingkaran.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah telah memberikan tanggapannya terkait data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengindikasikan bahwa hampir 10 juta penduduk muda Indonesia berusia 15-24 tahun mengalami pengangguran.Menurutnya, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia saat ini sebagian besar dikuasai oleh kaum muda berusia 18 hingga 24 tahun, yang umumnya masih aktif mencari pekerjaan.Beredar Chat Linda, Ungkap Alasan 8 Tahun Menghilang Usai Kematian Tragis Vina Cirebon 2016"Memang kalau dilihat dari data, pengangguran terbuka kita ini didominasi oleh anak usia 18 sampai 24 tahun. Itu biasanya mereka yang lebih banyak pengangguran karena sedang mencari pekerjaan," ungkap Ida setelah menghadiri rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta pada Senin (20/5/2024).Menurut Menaker, penyebab utama tingginya angka pengangguran di kalangan generasi muda adalah karena banyak di antara mereka yang masih berstatus pencari kerja, belum mendapat pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Ida juga menyoroti ketidakcocokan antara pendidikan serta pelatihan yang diterima dengan kebutuhan pasar kerja sebagai faktor lain yang menyebabkan masalah pengangguran pada generasi Z."Pengangguran kita ini terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK, anak-anak lulusan SMA, ini terjadi karena adanya miss-match," jelas Ida.Menanggapi fenomena ini, Ida menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong pendidikan dan pelatihan kerja yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui revitalisasi pendidikan dan pelatihan untuk menyinkronkan dengan kebutuhan pasar kerja, yang diwujudkan dalam Perpres 68 Tahun 2022.Ramadhani Anak Eks Bupati Cirebon Tepis Terlibat Dalam Kasus Vina"Makanya pemerintah merumuskan Perpres 68 Tahun 2022. Ini adalah salah satu upaya kita mengurangi miss-match dengan merevitalisasi pendidikan dan pelatihan, menyambungkan dan menyinkronkan dengan pasar kerja," tambahnya.Sebelumnya, BPS melaporkan bahwa ada sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) yang tidak terlibat dalam pendidikan, pekerjaan, dan pelatihan (NEET) di Indonesia pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 5,73 juta orang merupakan perempuan muda, sementara 4,17 juta orang tergolong dalam kategori laki-laki muda.***
Read More
Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3
Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3
Lingkaran.id - Putri Maya Rumanti, pengacara keluarga Vina, telah mengungkapkan adanya informasi baru terkait kasus pembunuhan Vina di Cirebon. Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima, sebenarnya ada empat orang yang seharusnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh pihak kepolisian.Informasi tersebut dia peroleh dari laporan kuasa hukum para tersangka kasus pembunuhan Vina di Cirebon. Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) salah satu tersangka, terungkap bahwa sebenarnya ada empat nama yang dimasukkan dalam BAP tersebut sebagai DPO. Namun, satu dari empat nama tersebut dilaporkan hilang dari daftar DPO, sementara tiga lainnya tetap menjadi DPO.Ramadhani Anak Eks Bupati Cirebon Tepis Terlibat Dalam Kasus Vina"Sebenarnya tidak hanya 3 (DPO), tapi empat dalam BAP itu," ungkap Putri Maya Rumanti dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi yang disiarkan di YouTube tvOne pada Senin (20/5/2024).Putri juga menyatakan bahwa dia memperoleh informasi terkait adanya satu DPO yang diduga dihilangkan ketika bertemu dengan salah satu pengacara terpidana, Jogi Nainggolan. Namun, Putri belum mengetahui identitas dari DPO yang diduga dihilangkan tersebut.Kemudian, munculnya Saka Tatal, salah seorang terdakwa dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon, kembali memicu perbincangan di masyarakat. Saka Tatal mengaku tidak mengenal tiga orang pelaku DPO pembunuhan Vina dan mengklaim bahwa polisi memintanya untuk mengaku sebagai pelaku pembunuhan Vina.Makam Mahasiswi Baru Sehari Dikubur Dibongkar Orang Tak DikenalSaka Tatal sebelumnya telah divonis delapan tahun penjara dalam kasus pembunuhan Vina, namun kini telah bebas dari hukumannya. Kehadirannya kembali menyoroti kontroversi kasus pembunuhan Vina yang dianggap belum terselesaikan, karena masih ada tiga pelaku lain yang belum tertangkap.Pernyataan Saka Tatal yang menegaskan tidak terlibat dalam kasus tersebut semakin membingungkan publik mengenai kebenaran kasus pembunuhan Vina di Cirebon.***
Read More
Netizen Kecam Pria Bercandain Teman Masukan Bangkai Tikus ke Makanan Tuai Kritik Pedas
Netizen Kecam Pria Bercandain Teman Masukan Bangkai Tikus ke Makanan Tuai Kritik Pedas
Lingkaran.id - Sebuah video yang menunjukkan aksi seorang pria yang mengerjai temannya saat sedang makan telah menimbulkan kemarahan dan kecaman dari kalangan netizen.Dalam video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @indospotgram pada Rabu (22/5/2024), terlihat seorang pria bertopi sedang asyik menikmati makan nasi di pinggir jalan dan sawah. Namun, tiba-tiba saja, seorang temannya datang dan memasukkan bangkai tikus ke dalam piring yang sedang dipegang oleh pria tersebut.Polisi Bantah Kematian Karyawati Minimarket Tewas Dibacok Oleh GengsterVideo tersebut menuai reaksi beragam dari netizen, yang merasa bahwa tindakan tersebut sudah melampaui batas bercanda lantaran memasukan bangkai tikus ke dalam makanan yang sedang disantap."Ada tiga kondisi yang tidak boleh dibercandakan, saat makan, saat tidur, dan saat ibadah. Astaghfirullah, Naudzubillah Min Dzalik," tegas seorang netizen terhadap tindakan tersebut.Bahkan seorang netizen sangat geram dengan aksi bercandaan pria tersebut yang mengungkapkan akan membalas candaan tersebut dengan memasukan bangkai tikus tersebut ke dalam mulut pria itu.Kontroversi Aturan Baru: YouTuber dan Tiktoker Wajib Verifikasi Konten ke KPI"Itu kalau dijotos sah itu, trus tikusnya dimasukkan ke dalam mulutnya biar seumur hidup ingat jangan bercanda saat orang lagi makan," ungkapnya.Reaksi keras dari netizen tersebut mencerminkan bahwa tindakan mengerjai seseorang saat sedang makan dengan cara yang tidak pantas adalah sesuatu yang tidak dapat diterima oleh masyarakat secara umum.***
Read More
Viral Antrian Panjang Pelamar Kerja Banjiri Warung Seblak
Viral Antrian Panjang Pelamar Kerja Banjiri Warung Seblak
Lingkaran.id - Video viral yang memperlihatkan jalanan di kawasan Ciamis, Jawa Barat, kerumunan orang terlihat berkumpul di depan sebuah warung seblak, membentuk antrian panjang yang melintasi trotoar dan bahkan menyebar hingga ke badan jalan.Diketahui kerumunan tersebut merupakan para pelamar kerja yang antusias berbondong-bondong datang, berharap mendapatkan kesempatan bekerja di warung tersebut yang baru saja membuka lowongan pekerjaan untuk mencari pegawai baru.Makam Mahasiswi Baru Sehari Dikubur Dibongkar Orang Tak DikenalVideo yang merekam momen perjuangan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut diunggah ke platform TikTok oleh pengguna akun @bangsatria_98. Dalam video tersebut, suasana penuh dengan keriuhan dan kesibukan, dengan orang-orang yang saling berdesakan, menunggu giliran untuk mengajukan lamaran pekerjaan.Betapa tidak, warung seblak tersebut menjadi harapan bagi para pencari kerjamendapatkan penghasilan di tengah kesulitan mendapatkan pekerjaan saat ini. Banyak warganet yang merespons fenomena ini dengan beragam komentar dan dukungan yang mengalir.Ramadhani Anak Eks Bupati Cirebon Tepis Terlibat Dalam Kasus Vina"Semangat ya pejuang loker," menunjukkan solidaritas dan semangat untuk para pencari kerja.Sementara beberapa netizen lainnya juga bertanya-tanya tentang jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, melihat antrian yang begitu panjang menunjukkan kondisi ekonomi yang semakin meningkat jumlah pengangguran di Indonesia.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru