Kisah Tragis Anton Eka Saputra: Dibunuh Bos Distro Akibat Utang Rp 10 Juta Padahal Banyak Aset Mewah
Wulan _ 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id - Kasus pembunuhan Anton Eka Saputra (25), seorang pegawai koperasi, oleh bos distro bernama Antoni terus menjadi perhatian publik. Pembunuhan ini diduga dipicu oleh utang sebesar Rp 10 juta yang dimiliki Antoni kepada Anton.Kasus ini menarik perhatian karena utang tersebut tergolong kecil dibandingkan dengan aset yang dimiliki Antoni. Antoni diketahui memiliki rumah mewah dan usaha distro yang sudah dirintis sejak lama. Ia terakhir kali terlihat oleh pedagang di sekitar ruko pada hari Minggu, 9 Juni 2024.Seorang Pekerja Koperasi Ditemukan Tewas Terkubur di Halaman Belakang Distro PakaianRumah Antoni beralamat di Komplek Kehutanan Tiga Lorong Kelengkeng Raya, Kecamatan Alang-Alang Lebar. Rumah tersebut berjarak sekitar 200 meter dari ruko distro yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan kini dalam keadaan kosong ditinggal penghuninya.Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa rumah mewah itu sudah dipasangi garis polisi setelah satu pelaku diketahui dan tertangkap. Salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa rumah tersebut baru ditempati selama satu tahun terakhir.Seorang Janda Tega Bunuh Bayi Kandung Karena Malu Hasil Hubungan Gelap"Baru satu tahun rumah ini dia tempati sama istrinya. Tiga tahun dibangun bertahap," ujarnya saat dijumpai pada Kamis (27/6/2024).Kasus ini terus berkembang dan menunggu penanganan lebih lanjut dari pihak berwenang. Publik berharap agar keadilan segera ditegakkan dalam kasus ini.***
Read More Seorang Pekerja Koperasi Ditemukan Tewas Terkubur di Halaman Belakang Distro Pakaian
Wulan _ 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id - Anton Eka Saputra (25), seorang karyawan koperasi di Palembang, dilaporkan hilang sejak Sabtu, 8 Juni 2024, setelah berpamitan untuk menagih nasabah. Tragisnya, Anton ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa.Jenazah Anton ditemukan terkubur di halaman belakang sebuah distro pakaian bernama "Anti Mahal" yang berlokasi di Jalan KH Dahlan Blok D2 Maskarebet, Sukarami, pada Rabu (26/6/2024).Seorang Janda Tega Bunuh Bayi Kandung Karena Malu Hasil Hubungan GelapBerdasarkan laporan keluarga kepada kepolisian, Satreskrim Polrestabes Palembang segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap seorang tersangka.Dari pengakuan tersangka tersebut, terungkap bahwa jasad Anton Eka Saputra dikubur di belakang ruko distro yang berada di perumahan Maskarebet, Kecamatan Sukarami, Palembang.Siswi SMA 8 Medan Tinggal Kelas Usai Orang Tua Laporkan Kasus Korupsi dan Pungli Kepala SekolahKapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono menyatakan bahwa tim identifikasi Satreskrim Polrestabes Palembang bersama tim Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang masih melakukan evakuasi terhadap jenazah korban yang dikubur di belakang ruko distro di perumahan Maskarebet, Kecamatan Sukarami, Palembang.***
Read More Seorang Janda Tega Bunuh Bayi Kandung Karena Malu Hasil Hubungan Gelap
Wulan _ 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id - Seorang janda bernama Komsiatun (43) dari Sumber Harta, Kabupaten Musi Rawas, tega membunuh bayi kandungnya yang baru lahir akibat malu hasil hubungan gelap dengan sang kekasih.Bayi perempuan tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk di dalam lemari rumahnya pada Senin, 24 Juni 2024, sekitar pukul 08.00 WIB. Penemuan tragis ini bermula ketika anak pelaku, Rezi Bin Herjito (25), mencium bau tak sedap saat hendak pergi ke kebun di belakang rumah orang tuanya.Siswi SMA 8 Medan Tinggal Kelas Usai Orang Tua Laporkan Kasus Korupsi dan Pungli Kepala SekolahCuriga dengan bau tersebut, Rezi pulang untuk mengambil kunci serep rumah. Saat kembali dan mencoba membuka pintu kamar ibunya yang terkunci, Rezi terkejut menemukan sumber bau busuk berasal dari dalam lemari baju.Setelah memaksa membuka lemari, Rezi menemukan jasad bayi yang sudah membusuk. Hasil pemeriksaan kepolisian mengungkapkan bahwa bayi tersebut berusia sekitar dua hari dan diduga dibunuh oleh ibunya sendiri karena malu dengan status bayi hasil hubungan gelapnya.Siswi SMA 8 Medan Tinggal Kelas Usai Orang Tua Laporkan Kasus Korupsi dan Pungli Kepala SekolahKapolres Musi Rawas, melalui juru bicaranya, mengonfirmasi bahwa pelaku telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kasus ini menggegerkan warga RT 01, Kelurahan Sumber Harta, Kecamatan Sumber Harta, yang tidak menyangka pelaku bisa melakukan tindakan sekejam itu."Saat ini pelaku telah kami amankan dan sedang menjalani proses hukum. Kami akan terus mengembangkan penyelidikan untuk memastikan semua fakta terungkap," ujar juru bicara kepolisian setempat.***
Read More Solidaritas KOMPAS, CIPAYUNG, dan BEM Unsri Tolak Eksploitasi Hutan Papua oleh Perusahaan Sawit
Padel M. Agam 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id - Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya (KOMPAS), Kelompok Cipayung, dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sriwijaya (BEM Unsri) menggelar aksi di depan Kantor DPRD Ogan Ilir, menolak keberadaan PT Kelapa Sawit di tanah Papua.Aksi ini bertujuan untuk mendukung masyarakat adat Suku Awyu dan Suku Moy serta menuntut membatalkan pencabutan izin Ekspoloitasi investasi dan pembabatan hutan 36 Hektar boven digul Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah dikeluarkan.KOMPAS Rayakan Idul Adha dengan Semangat Solidaritas dan KebersamaanDalam aksi ini, massa peserta menyampaikan beberapa tuntutan utama, antara lain:Pencabutan Izin AMDAL: Mendesak Dinas Kehutanan Papua untuk segera mencabut surat izin AMDAL yang telah dikeluarkan.Partisipasi Masyarakat Adat: Menuntut agar surat izin AMDAL harus melibatkan masyarakat adat secara langsung dan disetujui serta ditandatangani oleh mereka.Penghentian Izin Baru: Menuntut pemerintah daerah dan pusat untuk menghentikan pemberian izin baru bagi PT Kelapa Sawit atau perusahaan sejenis di wilayah Papua.Penetapan Hutan Adat: Mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia untuk segera menetapkan hutan adat di Papua sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.32/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2015 tentang Hutan Hak.Penetapan ini harus dilakukan dengan segera dan prioritas untuk menghentikan ekspansi PT Kelapa Sawit yang mengancam keberlangsungan hidup masyarakat adat serta kelestarian lingkungan hutan Papua.Tuntutan tersebut diterima oleh perwakilan DPRD Ogan Ilir, Bapak Rizal Mustopa, yang menyatakan dukungan terhadap penolakan investasi PT Kelapa Sawit yang merusak alam Papua."Kami siap mendukung dan mengawal isu ini sampai ke DPRD RI agar masyarakat adat mendapat keadilan," ujar Rizal Mustopa.KOMPAS Bersama Aliansi Mahasiswa Sumsel Gelar Aksi Tuntut Keadilan Penyiksaan HAM di PapuaKetua Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya (KOMPAS) Tipran Jikwa dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa mereka akan terus mengawal isu ini hingga tuntas."Jika DPRD Ogan Ilir tidak melanjutkan aspirasi ini, kami akan menggelar aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak," tegasnya.Ia juga mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan Aliansi yang turut berpartisipasi dalam aksi ini dan mengajak semua pihak untuk terus mengawal isu ini sampai tuntas.Aksi merupakan bentuk solidaritas dan komitmen kuat mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga hutan kelestarian alam Papua,serta mempertahankan hak-hak masyarakat adat yang terancam oleh ekspansi industri kelapa sawit.***
Read More KOMPAS Rayakan Idul Adha dengan Semangat Solidaritas dan Kebersamaan
Wulan _ 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id - Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya (KOMPAS) menyelenggarakan perayaan Hari Raya Idul Adha Perdana dengan penuh semangat solidaritas, kekeluargaan, dan kebersamaan di Sekretariat KOMPAS, Jalan Raya Prabumulih-Palembang, dalam lingkungan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Acara ini merupakan wujud nyata dari semangat toleransi dan kerukunan yang dijunjung tinggi oleh KOMPAS, mengingat anggota komunitas ini berasal dari berbagai latar belakang, budaya, suku, dan agama.KOMPAS Bersama Aliansi Mahasiswa Sumsel Gelar Aksi Tuntut Keadilan Penyiksaan HAM di PapuaKetua KOMPAS, Tipran Yikwa mengungkapkan bahwa dengan terlaksannya acara tersebut menjadi sebuah tindakan nyata dari sebuah toleransi dan tidak hanya diungkapkan lewat kata-kata saja."Kita sebagai mahasiswa atau yang berintelektual selalu berbicara tentang toleransi, tetapi tidak dinyatakan dalam tindakan nyata itu sama saja omong kosong," ungkap Tipran Yikwa.Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol A. Rachmad Wibowo, S.I.K., yang berpartisipasi dengan memberikan satu ekor kambing dan hadir langsung dalam prosesi penyembelihan.Universitas Sriwijaya juga memberikan dukungan penuh dalam kegiatan ini. Rektor Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Taufiq Marwa, S.E., M.Si., hadir langsung bersama jajaran pimpinan universitas Sriwijaya.Ketua KOMPAS, Tipran Yikwa, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Kapolda Sumatera Selatan dan Universitas Sriwijaya atas bantuan dan dukungan yang diberikan, sehingga acara ini dapat berlangsung dengan sukses.Sukses Gelar Pemilihan Umum Ketua KOMPAS, Paslon No. 1 Keluar Sebagai Pemenang"Berkat bantuan dari Kapolda dan dukungan dari universitas, kami dapat melaksanakan kurban dua ekor kambing. Satu ekor kambing lainnya dibeli dari iuran wajib anggota KOMPAS," ujarnya.Tipran Yikwa berharap agar tali silaturahmi yang telah terjalin ini terus dibina dan diperkuat. Ia juga berpesan kepada pengurus KOMPAS selanjutnya untuk meneruskan tradisi ini demi memperkokoh nilai toleransi yang sudah dibangun.Perayaan Idul Adha ini diharapkan menjadi momentum untuk semakin mempererat hubungan antar anggota KOMPAS serta menjadi contoh nyata bagaimana semangat toleransi dan kebersamaan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.***
Read More Kabid PMD Muba Resmi Ditahan: Korupsi Pemasangan Internet Desa Capai Rp27 Miliar
Wulan _ 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id - Harbal Fijar, juga dikenal sebagai Catur, yang menjabat sebagai Kabid Pembangunan Ekonomi dan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, ditahan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan.Penahanan dilakukan setelah ditetapkannya Harbal Fijar sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembuatan dan pengelolaan jaringan/instalasi komunikasi dan informasi lokal Desa tahun anggaran 2019-2023 dengan total kerugian negara akibat kasus ini mencapai Rp27 miliar.Aksi penahanan terhadap Harbal Fijar dilakukan usai pemeriksaan di Kejati Provinsi Sumatera Selatan, Palembang, pada Selasa (11/6/2024). Kasi Penkum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari, mengonfirmasi bahwa Harbal Fijar telah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).Dewas KPK Terima Pengaduan, Jaksa KPK Diduga Lakukan Pemerasan Capai Miliaran Rupiah"Kami meminta bantuan dari Polda Sumsel untuk membantu mengamankan tersangka Harbal Fijar, yang saat ini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang," ujar Vanny dalam konferensi pers, pada Kamis (13/6/2024).Sebelumnya, Kejati Sumsel telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus yang sama, termasuk seorang direktur dan oknum PNS Dinas PMD Muba. Kasus ini menyoroti dugaan korupsi pada kegiatan pembuatan dan pengelolaan jaringan/instalasi komunikasi dan informasi lokal desa, yang berdampak signifikan terhadap keuangan negara.Puluhan Emak-Emak Nekat Bakar Basecamp Sarang Pesta NarkobaTersangka-tersangka dalam kasus ini dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001. Mereka juga dikenakan Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-undang yang sama sebagai tindak pidana korupsi primer dan subsidier.Kejati Sumsel berkomitmen untuk mengusut kasus ini secara menyeluruh dan memastikan pihak-pihak yang trelibat didalamnya. Proses hukum terhadap Harbal Fijar dan tersangka lainnya akan terus dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.***3.5
Read More Ikatan Bujang Gadis Kampus Sumatra Selatan (IBGKSS) Sukses Gelar Acara "INVESTIFY" 2024
Wulan _ 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id -Ikatan Bujang Gadis Kampus Sumatra Selatan (IBGKSS) merupakan sebuah organisasi yang dinaungi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatra Selatan yang diharapkan dapat menjadi wadah dan penyalur serta mendukung para mahasiswa anak muda di Sumatra Selatan.Bertempat di atrium Opi mall Palembang digelar talk show investasi dengan judul INVESTIFY BY IBGKSS Yang telah sukses di gelar pada 1 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh para tamu undangan, ormawa kampus dan pageant yang ada di kota Palembang.Hasil Musyawarah Besar ke-IX Ikatan Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan, M Togar Rayditya Pimpin IBGKSS Periode 2024-2026INVESTIFY BY IBGKSS bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berinvestasi tekhusus anak muda di wilayah Sumatera Selatan yang mana acara ini dipandu oleh moderator Widha Raihanah (Bgk 2019).Nah, Untuk itu IBGKSS menjadi wadah para generasi muda di wilayah sumsel untuk menambah pengetahuan tentang investasi yang mana di tengah dinamika perkembangaan yang semakin pesat ini, anak muda sebagai generasi penerus harus terus peka terhadap perkembanga zaman yang begitu cepat di berbagai bidang termasuk pada bidang investasi.IBGKSS sebagai organisasi penyalur dan pendukung mahasiswa mengajak dan memberikan wadah kepada seluruh pemuda khususnya rekan-rekan mahasiswa di wilayah sumatera selatan tentang pentingnya peran anak muda sumatera selatan sebagai pelaku ekonomi.Di tengah isu yang sedang ramai diperbincangkan, yaitu Kurs Rupiah melemah IBGKSS menggelar acara talkshow yang begitu luar biasa dimana kegiatan ini dapat meningkatkan wawasan mengenai kurs rupiah yang menjadi isu permasalahan ekonomi saat ini sekaligus menjalin komunikasi dan mempererat relasi seluruh anak muda di Sumatra Selatan.Rahmat Hidayat, Mahasiswa UBD Raih Gelar Harapan I Bujang Kampus Pada Grand Final BGK Sumsel 2023Kegiatan ini begitu bermanfaat karena di isi oleh para narasumber yang luar biasa dan berkompeten di bidangnya yakni dari pihak mandiri dan mandiri sekuritas mengenai pentingnya berinvestasi dan melakukan transaksi di dunia perbanka Selanjutnya dilanjutkan pemaparan materi dari pihak pegadaian.Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa Ikatan Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan (IBGKSS) berkomitmen sebagai wadah dan penyalur serta mendukung para generasi muda khususnya untuk para mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan yang mengikuti perkembangan dan isu-isu terkini lainnya.***
Read More Film 'Vina Sebelum 7 Hari' Dilaporkan ke Bareskrim Polri: Dianggap Bikin Gaduh
Wulan _ 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id - Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) mengajukan laporan terkait film 'Vina Sebelum 7 Hari' ke Bareskrim Polri pada Selasa (28 Mei 2024), langkah ini diambil lantaran film tersebut diduga membuat kegaduhan dan banyak pihak yang merasa disudutkan.Laporan film 'Vina: Sebelum 7 Hari' tersebut tidak diterima sebagai laporan resmi dan hanya dicatat sebagai aduan masyarakat (dumas) bahwa kegaduhan ini berpotensi mengganggu proses hukum yang sedang berjalan, sehingga ALMI merasa perlu melaporkan hal ini ke pihak berwenang. Namun, pihak kepolisian memutuskan bahwa laporan tersebut hanya akan dicatat sebagai aduan masyarakat sampai ada bukti yang cukup untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.Linda Mengaku Bukan Sahabat Dekat Vina Cirebon, Siap Diperiksa Polda JabarKetua ALMI, Zainul Arifin, menjelaskan kepada wartawan di Bareskrim Polri bahwa pengaduan masyarakat berbeda dengan penolakan yang dapat ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian dalam mengusut lebih dalam terhadap aduan tersebut."Ini bukan penolakan. Jika dumas itu aduan masyarakat. Aduan ini bisa ditindaklanjuti jika memenuhi dua alat bukti," ujar Zainul Arifin pada Selasa (28/5/2024).Kejanggalan Penangkapan Pegi Pembunuhan Vina Cirebon, Bukan Pelaku DPO?Zainul menyatakan bahwa film tersebut menimbulkan keresahan di masyarakat karena proses hukumnya masih berlangsung, berbeda dengan kasus Jessica Wongso yang sudah inkrah dan dijadikan cerita untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.Meski begitu, Bareskrim Polri memutuskan bahwa laporan tersebut hanya akan dicatat sebagai aduan masyarakat sampai ada bukti yang cukup untuk ditindaklanjuti lebih dalam kedepannya.***
Read More Kecelakaan Bus Pariwisata Rombongan Siswa SD Usai Pulang Study Tour: 2 Tewas dan Puluhan Terluka
Wulan _ 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id - Kembali terjadi kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan anak sekolah. Kecelakaan tragis ini menimpa bus yang membawa rombongan siswa SD Harisan Jaya dari Kecamatan Cempaka, OKU Timur, sepulang dari study tour di Palembang pada Jumat (24/05/2024).Bus Minanga dengan nomor polisi BE 7431 BU yang membawa para siswa tersebut mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Timur, tepatnya di Desa Buluh Cawang, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.Kecelakaan Maut di Tanjakan Sedayu, Bus Rombongan Pelajar Terjun ke JurangDetail kronologi kecelakaan masih belum diketahui. Informasi sementara menyebutkan bahwa dua orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka berat dan ringan.Seluruh korban telah dievakuasi ke RSUD Kayuagung untuk mendapatkan perawatan medis. Informasi dan video mengenai kejadian ini banyak beredar di media sosial, dibagikan oleh netizen yang berada di lokasi kejadian.Momen Mencekam Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah: Satu Meninggal, Puluhan Luka-lukaPihak berwenang diharapkan segera memberikan keterangan resmi mengenai penyebab kecelakaan dan upaya yang dilakukan untuk menangani para korban serta keluarga yang terdampak.***
Read More Korban Hilang Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Ditemukan, Total Korban 62 Orang
Wulan _ 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id - Tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan satu korban yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat. Korban tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa."Kami menemukan satu warga Agam yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah galodo melanda wilayah Sumatera Barat pada 11 Mei lalu. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis (23/5)," ungkap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam pernyataannya pada Kamis (23/5/2024).Kecelakaan Maut di Tanjakan Sedayu, Bus Rombongan Pelajar Terjun ke JurangMeski belum mengungkapkan identitas korban, Abdul Muhari menjelaskan bahwa korban merupakan warga Nagari Galuang, Kabupaten Agam.Jenazah korban ditemukan di Jorong Taluak, Nagari Kubang Putih. "Korban ditemukan oleh tim SAR gabungan di Jorong Taluak, Nagari Kubang Putih, sekitar 7 kilometer dari lokasi awal kejadian di Nagari Galuang," jelasnya.Momen Mencekam Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah: Satu Meninggal, Puluhan Luka-lukaDengan penemuan ini, jumlah total korban tewas akibat bencana tersebut kini mencapai 62 orang. Sementara itu, masih ada 10 warga Kabupaten Tanah Datar yang dilaporkan belum ditemukan.***
Read More