Tanggapan Presiden Prabowo Usai Gus Miftah Mundur sebagai Utusan Khusus Kepresidenan
Tanggapan Presiden Prabowo Usai Gus Miftah Mundur sebagai Utusan Khusus Kepresidenan
Lingkaran.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan tanggapan atas pengunduran diri pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman, atau Gus Miftah, dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Langkah tersebut dinilai Presiden sebagai tindakan yang menunjukkan tanggung jawab moral."Ya, tadi saya sendiri belum melihat langsung, tapi sudah mendapat laporan bahwa beliau mundur. Komentar saya, saya kira itu adalah tindakan yang bertanggung jawab, tindakan kesatria," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (6/12/2024).Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan SeksualPengunduran diri Gus Miftah terjadi menyusul polemik yang berkembang akibat pernyataannya yang dianggap menghina seorang penjual es teh di Magelang. Insiden ini memicu reaksi keras dari masyarakat, hingga akhirnya Gus Miftah memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab."Beliau sadar bahwa beliau salah ucap. Beliau bertanggung jawab dan beliau mengundurkan diri. Saya kira kita harus menghargai sikap kesatria itu," tambah Prabowo.Jubir Kepresidenan Adita Irawati Minta Maaf atas Diksi 'Rakyat Jelata'Terkait posisi yang kini kosong, Prabowo menyatakan bahwa pihaknya masih mempertimbangkan kandidat pengganti Gus Miftah."Nanti kami cari, ya," ujarnya singkat.Langkah Gus Miftah untuk mundur dinilai sejumlah pihak sebagai respons yang tepat, mengingat posisi tersebut menuntut figur dengan kredibilitas tinggi yang dapat menjaga kerukunan beragama di Indonesia. Masyarakat kini menanti siapa yang akan ditunjuk untuk melanjutkan tugas penting ini.***
Read More
Gus Miftah Resmi Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Gus Miftah Resmi Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Lingkaran.id - Pendakwah Miftah Maulana Habiburahman, atau lebih dikenal sebagai Gus Miftah, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Keputusan ini diambil setelah video kontroversial yang menampilkan dirinya merendahkan seorang penjual es teh viral dan menuai kritik tajam dari masyarakat.Dalam pernyataannya yang disampaikan secara langsung, Gus Miftah mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini.Video Lawas Gus Miftah Hina Yati Pesek Viral, Bikin Netizen Geram!"Kepada Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya," ucapnya.Gus Miftah menjelaskan bahwa pengunduran dirinya bukan karena desakan atau permintaan dari pihak mana pun. Ia menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah proses perenungan mendalam melalui doa, muhasabah, dan istikharah."Saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikharah, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," jelasnya. Miftah menegaskan bahwa langkah ini didasari rasa cinta dan hormat yang mendalam kepada Presiden Prabowo."Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan siapa pun, bukan permintaan siapa pun, tetapi semata-mata karena rasa cinta, hormat, dan cinta mendalam pada Presiden Prabowo," tambahnya.KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus PresidenPengunduran diri Gus Miftah mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat. Sebagian menilai langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab moral yang patut dihormati, sementara lainnya menilai ini sebagai konsekuensi wajar atas kontroversi yang telah terjadi.Dengan pengunduran dirinya, posisi Utusan Khusus Presiden kini kosong, dan publik menunggu siapa yang akan dipilih oleh Presiden Prabowo untuk menggantikan Gus Miftah dalam tugas penting menjaga kerukunan beragama di Indonesia.***
Read More
Video Lawas Gus Miftah Hina Yati Pesek Viral, Bikin Netizen Geram!
Video Lawas Gus Miftah Hina Yati Pesek Viral, Bikin Netizen Geram!
Lingkaran.id - Nama pendakwah Miftah Maulana atau Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik. Setelah kontroversi sebelumnya terkait penghinaan terhadap penjual es teh di Magelang, kini video lama yang memperlihatkan Gus Miftah merendahkan seniman senior Yogyakarta, Yati Pesek, viral di media sosial.Video itu menunjukkan interaksi Gus Miftah dengan Yati Pesek saat mengisi sebuah acara pagelaran wayang kulit bersama dalang Ki Warseno beberapa tahun lalu. Di tengah candaannya, Gus Miftah melontarkan komentar yang dianggap menghina sosok Yati Pesek, yang saat itu baru saja menyanyikan lagu "Bajing Loncat."KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus PresidenDalam video tersebut, Gus Miftah dengan nada bercanda mengatakan, "Niki wau lagune Bajing Loncat. Bajingane kulo ajak munggah (Tadi lagunya Bajing Loncat. Bedebahnya saya ajak naik)." Komentar itu membuat Yati Pesek tampak terkejut dan tidak nyaman.Yati Pesek mencoba menanggapi dengan tenang, "Saiki sampeyan arepa enom dadi guruku lho (sekarang kamu meskipun muda jadi guruku lho)." Namun, Gus Miftah justru melanjutkan candaan yang lebih tajam dan tidak pantas. Ia berkata, "Kulo niki bersyukur Bude Yati elek. Nek ayu dadi lonte, to? (Saya bersyukur Bude Yati jelek. Kalau ayu jadi pelacur kan?)."Yati Pesek terlihat terdiam, tampak tidak menyangka akan dihina seperti itu. Ia pun menyayangkan ucapan Gus Miftah dengan nada kesal, "Saiki kok dadi suarane koyo ngono. Oh untung Gus, saiki sampeyan ora dadi ustad, ora kiai (Sekarang kok ngomongnya kayak gitu. Oh untung Gus, sekarang di sini kamu bukan ustad, bukan kiai)."Video tersebut kembali beredar luas di media sosial setelah netizen membongkar rekam jejak digital Gus Miftah usai kontroversi penghinaan terhadap penjual es teh. Salah satu tanggapan datang dari Yustinus Prastowo, mantan Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang mengecam tindakan Gus Miftah."Makin yakin ini bukan soal khilaf atau biasa bercanda. Miftah ini habitatnya sudah buruk, otaknya jorok, mulutnya kotor. Bu Yati Pesek ini seniwati senior yang sangat dihormati. Mosok dihina seperti itu?" tulis Prastowo melalui akun X-nya pada Kamis (5/12/2024).Gus Miftah Dikecam Usai Video Ceramah Viral, Langsung Minta Maaf Secara TerbukaNetizen menilai tindakan Gus Miftah menunjukkan sikap tidak menghargai sosok seniwati senior seperti Yati Pesek, yang telah lama berkarya di dunia seni tradisional. Banyak yang mendesak Gus Miftah untuk meminta maaf secara terbuka kepada Yati Pesek.Hingga kini, pihak Gus Miftah belum memberikan tanggapan resmi terkait video yang kembali viral ini. Publik menanti apakah ia akan mengambil langkah untuk memperbaiki situasi dan menjaga citra sebagai tokoh publik yang semestinya menjadi panutan.***
Read More
Petisi Pecat Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Capai 61 Ribu Tanda Tangan
Petisi Pecat Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Capai 61 Ribu Tanda Tangan
Lingkaran.id - Nama Gus Miftah kembali menjadi perbincangan publik meski telah meminta maaf kepada penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah, setelah pernyataannya yang dinilai merendahkan viral di media sosial. Kini, gelombang desakan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Gus Miftah dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden semakin menguat.Berdasarkan pantauan hingga Kamis (5/12/2024), sebuah petisi di laman Change.org telah mengumpulkan lebih dari 61 ribu tanda tangan. Petisi ini merupakan salah satu dari sembilan petisi serupa yang seluruhnya mendesak Presiden Prabowo untuk mencabut jabatan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikGelombang kritik terhadap Gus Miftah bermula dari komentar kontroversialnya yang dianggap merendahkan profesi penjual es teh. Meski telah meminta maaf secara terbuka, publik tampaknya belum sepenuhnya menerima permohonan maaf tersebut. Sebagai figur publik yang memegang jabatan strategis, Gus Miftah dinilai tidak memberikan contoh yang baik. Hal ini memicu seruan dari berbagai kalangan agar Presiden Prabowo mengambil tindakan tegas untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepresidenan.Dilansir dari laman Change.org, sembilan petisi terkait Gus Miftah mendominasi perbincangan di platform tersebut. Mayoritas petisi menekankan bahwa pernyataan Gus Miftah telah melukai perasaan masyarakat kecil, khususnya mereka yang menggantungkan hidup dari usaha kecil seperti menjual es teh.Penggagas salah satu petisi menulis, "Sebagai Utusan Khusus Presiden, seharusnya beliau menunjukkan empati dan sikap yang mempersatukan, bukan merendahkan."Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh DihinaDiketahui, Gus Miftah didapuk sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Jabatan ini bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kedamaian antarkelompok agama di Indonesia.Namun, dengan meningkatnya desakan publik dan jumlah tanda tangan dalam petisi, posisi Gus Miftah di pemerintahan menjadi sorotan. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Istana Kepresidenan atau Gus Miftah terkait isu pemecatan tersebut.***
Read More
Jubir Kepresidenan Adita Irawati Minta Maaf atas Diksi 'Rakyat Jelata'
Jubir Kepresidenan Adita Irawati Minta Maaf atas Diksi 'Rakyat Jelata'
Lingkaran.id - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada publik setelah pernyataannya yang menggunakan istilah "rakyat jelata" memicu kontroversi. Permintaan maaf ini disampaikan melalui unggahan di akun Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan pada Jumat (6/12/2024)."Pada kesempatan ini, saya ingin menjelaskan terkait pernyataan saya yang sedang ramai jadi perbincangan publik. Saya memahami, diksi yang saya gunakan dianggap kurang tepat. Untuk itu, secara pribadi, saya memohon maaf atas kejadian ini yang sebabkan kontroversi terhadap masyarakat," ujar Adita.Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh DihinaAdita menjelaskan bahwa istilah "rakyat jelata" digunakan sesuai makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang mengartikan istilah tersebut sebagai "rakyat biasa." Ia menegaskan bahwa pemilihan diksi itu tidak dimaksudkan untuk melemahkan atau merendahkan siapa pun."Saya gunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam KBBI, yang artinya adalah rakyat biasa," kata Adita.Kontroversi ini bermula dari pernyataan terkait polemik Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah, yang sebelumnya mengolok-olok tukang es teh dalam salah satu kesempatan. Ungkapan "rakyat jelata" yang disampaikan oleh Adita dalam klarifikasinya dinilai oleh sebagian pihak sebagai istilah yang kurang sensitif, sehingga memicu reaksi di masyarakat. Adita menyatakan bahwa tidak ada niat sedikit pun untuk menyinggung atau merendahkan masyarakat melalui pernyataan tersebut."Saya mohon maaf atas kejadian ini yang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat," imbuhnya.Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikPermintaan maaf ini mendapat beragam respons di media sosial. Sebagian pihak menerima permohonan maaf Adita dan mengapresiasi keterbukaannya, sementara yang lain menilai bahwa pejabat publik perlu lebih berhati-hati dalam memilih kata untuk menghindari kesalahpahaman.Meski demikian, Kantor Komunikasi Kepresidenan berharap klarifikasi ini dapat mengakhiri polemik yang ada dan mendorong pemahaman yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat.***
Read More
Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan Seksual
Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan Seksual
Lingkaran.id - Foto Agus Buntung, seorang pria yang tengah menghadapi tuduhan pelecehan seksual, beredar luas di media sosial dan menimbulkan polemik baru. Dalam foto yang tersebar di platform X, Agus terlihat sedang duduk berdua dengan seorang wanita di Taman Baca Sangkareang, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).Agus, yang diketahui memiliki kekurangan fisik karena tidak memiliki tangan, sebelumnya membantah tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi berinisial M (23). Ia beralasan bahwa keterbatasan fisiknya mustahil membuatnya melakukan tindakan tersebut. Namun, foto ini menjadi salah satu bukti yang menguatkan kesaksian korban dan beberapa wanita lain yang mengaku menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual oleh Agus.KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus PresidenDalam foto tersebut, Agus terlihat mengenakan pakaian putih lengan panjang, celana panjang hitam, dan sepatu. Sementara itu, wanita yang bersamanya mengenakan hijab cokelat dan kemeja putih yang menyerupai seragam sekolah. Mereka duduk di sebuah bangunan di taman yang dikenal sebagai lokasi interaksi komunitas membaca.Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, menjelaskan bahwa Agus kerap mendekati wanita yang datang sendirian ke taman, khususnya Taman Udayana di Mataram. Pelaku sering menggunakan cerita kesedihan untuk menarik simpati korban."Dia menjual cerita kesedihan hingga memancing percakapan mendalam. Kemudian, rahasia atau masa lalu yang diceritakan korban justru dimanfaatkan untuk menekan mereka," ungkap Kombes Syarif. Agus menggunakan ancaman untuk menyebarkan cerita tersebut jika korban menolak memenuhi permintaannya.Pendamping korban, Andre Safutra, mengungkapkan sisi lain dari modus yang digunakan Agus. Pelaku diduga kerap menggunakan mantra-mantra berbahasa Bali dalam aksinya, sebagaimana yang dialami oleh salah satu korban pada 1 Oktober 2024 lalu."Pelaku membaca mantra sambil menyentuh kaki korban menggunakan kakinya sendiri. Setelah itu, korban diminta mengambil bunga, yang kemudian digunakan pelaku untuk melancarkan aksi berikutnya," jelas Andre.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 MiliarKasus ini tidak hanya berhenti pada pengakuan M. Sejumlah wanita lain kini mulai angkat suara, mengaku menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Agus Buntung. Pengakuan mereka semakin memperkuat dugaan bahwa pelaku memiliki pola yang sistematis dalam menjalankan aksinya.Hingga kini, penyelidikan oleh pihak kepolisian terus berjalan. Kombes Syarif memastikan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelaku jika terbukti bersalah, demi memberikan keadilan kepada para korban.***
Read More
Prabowo Subianto Serukan "Puasa ke Luar Negeri" Fokus pada Kebutuhan Rakyat
Prabowo Subianto Serukan "Puasa ke Luar Negeri" Fokus pada Kebutuhan Rakyat
Lingkaran.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyerukan kepada para pejabat, mulai dari tingkat menteri hingga pimpinan daerah, untuk menahan diri dari perjalanan ke luar negeri selama lima tahun ke depan. Langkah ini, menurut Presiden, merupakan upaya untuk menciptakan efisiensi anggaran yang dapat dialokasikan untuk menyelesaikan program-program prioritas bagi rakyat."Tolonglah, ya, para menteri, puasa dulu, puasanya lima tahun. Kalau lima tahun kita hemat 1,5 miliar dolar AS hanya dari perjalanan saja," ujar Presiden Prabowo saat membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (6/12/24). Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikPresiden menekankan pentingnya efisiensi anggaran dari kegiatan yang dianggap bersifat seremonial atau selebrasi. Menurutnya, perjalanan dinas luar negeri selama ini telah menyerap anggaran hingga 3 miliar dolar AS setiap tahunnya. Dengan mengurangi aktivitas tersebut sebesar 50 persen, negara dapat menghemat hingga Rp15 triliun per tahun."Rp15 triliun itu bisa kita gunakan untuk banyak hal. Berapa bendungan, berapa irigasi, berapa sekolah dasar yang bisa diperbaiki. Bahkan, berapa banyak anak-anak sekolah yang bisa kita berikan makan bergizi gratis," lanjut Presiden.Penghematan tersebut, kata Prabowo, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan rakyat, termasuk penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.Rekaman CCTV Diduga Ungkap Detik-Detik Penembakan Gamma RizkynataPresiden berharap langkah ini dapat menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mempercepat penyelesaian berbagai program prioritas yang berdampak langsung bagi masyarakat.Sidang Tanwir Muhammadiyah di Kupang menjadi salah satu forum penting yang dimanfaatkan Presiden untuk menyampaikan visi dan arah kebijakan pemerintah terkait efisiensi anggaran. Ajakan ini diharapkan dapat diikuti oleh seluruh jajaran pemerintahan demi terciptanya pengelolaan anggaran yang lebih efektif dan bermanfaat.***
Read More
KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden
KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, untuk segera melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Hal ini menjadi kewajibannya setelah diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan."Yang bersangkutan belum melaporkan LHKPN," ujar Budi Prasetyo, Tim Juru Bicara KPK, saat dikonfirmasi pada Rabu (4/12/2024).Gus Miftah Dikecam Usai Video Ceramah Viral, Langsung Minta Maaf Secara TerbukaSejak dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Gus Miftah terikat kewajiban sebagai penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Kewajiban ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pejabat publik.Namun, hingga saat ini, laporan tersebut belum diterima oleh KPK. Pihak KPK mengingatkan agar proses pelaporan segera dilakukan untuk memenuhi ketentuan hukum yang berlaku.Selain kewajiban melaporkan LHKPN, Gus Miftah juga tengah menjadi sorotan publik usai video dirinya mengolok-olok seorang penjual es teh beredar di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah melontarkan candaan yang dianggap merendahkan.Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikCandaan tersebut menuai kritik luas, baik dari masyarakat maupun tokoh lainnya, yang menilai ucapannya tidak pantas, terutama sebagai figur publik yang kini menjabat posisi strategis.Banyak pihak berharap agar Gus Miftah segera memenuhi kewajibannya, mengingat peran yang diembannya membutuhkan integritas dan kepercayaan dari publik. KPK pun terus mengimbau para pejabat baru untuk mematuhi aturan terkait pelaporan harta kekayaan sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat.***
Read More
Miris! Pengasuh Daycare Tega Siram Air Panas ke Balita
Miris! Pengasuh Daycare Tega Siram Air Panas ke Balita
Lingkaran.id - Seorang pengasuh berinisial S diamankan oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Depok setelah diduga menyiram air panas ke punggung seorang bayi berusia 1 tahun 3 bulan berinisial KCB. Peristiwa tersebut terjadi di sebuah daycare di wilayah Pengasinan, Sawangan, Kota Depok.Kanit PPA Polres Metro Depok, Iptu Dwi Santy Anggraini, membenarkan bahwa pelaku kini telah berada di Mapolres Metro Depok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar"Pelaku sudah diamankan beserta barang bukti. Ia akan dijerat dengan Pasal 80 KUHP tentang penganiayaan anak di bawah umur, dengan ancaman hukuman hingga 8 tahun penjara," ungkap Iptu Dwi Santy pada Kamis (5/12/2024).Menurut Iptu Dwi Santy, pengasuh tersebut diduga bertindak kasar akibat merasa kesal karena korban sering menangis saat akan dimandikan."Motifnya adalah rasa kesal karena korban selalu menangis setiap kali hendak dimandikan," jelasnya.Insiden ini bermula pada Senin, 2 Desember 2024. Orang tua korban menitipkan bayi mereka ke daycare Kiddy Space Indonesia cabang Pengasinan seperti biasanya, sekitar pukul 05.30 WIB. Korban biasanya dititipkan di daycare tersebut hingga pukul 19.30 WIB.Namun, sekitar pukul 07.30 WIB, korban menangis setelah buang air besar. Tersangka kemudian memutuskan untuk memandikannya. Saat itu, tersangka diduga kehilangan kesabaran akibat tangisan korban. Ia mengambil air panas yang baru saja diangkat dari kompor dan menuangkannya ke ember.Air panas tersebut kemudian disiram ke punggung korban sebanyak dua kali menggunakan gayung. Melihat punggung korban melepuh akibat siraman air panas, tersangka panik dan segera menghubungi orang tua korban."Tersangka merasa panik setelah melihat luka di punggung korban, lalu menghubungi orang tua sekitar pukul 07.30 WIB," ujar Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana.Rizky Ridho, Punggawa Timnas Indonesia, Tunangan Dengan Kekasih SMA, Sorotan Netizen dan Rekan SetimKorban kini mendapat perawatan medis untuk luka bakar yang dideritanya, sementara proses hukum terhadap tersangka sedang berjalan. Kejadian ini memicu keprihatinan masyarakat, terutama orang tua yang mempercayakan perawatan anak-anak mereka kepada tempat penitipan.Pihak kepolisian terus mengimbau para pengelola daycare untuk memastikan keamanan dan kenyamanan anak-anak yang dititipkan agar kasus serupa tidak terulang kembali.***
Read More
Dipaksa Berhubungan Intim, Kekasih Tolak hingga Dianiaya di Dalam Truk
Dipaksa Berhubungan Intim, Kekasih Tolak hingga Dianiaya di Dalam Truk
Lingkaran.id - Seorang pemuda berinisial ES (19) harus berurusan dengan hukum setelah melakukan tindakan penganiayaan terhadap kekasihnya, TZ (19), di Desa Seri Tanjung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.Kejadian ini bermula dari ketidakmampuan ES mengendalikan emosinya, yang berujung pada kekerasan fisik terhadap korban. Menurut keterangan Kapolsek Tanjung Batu, Iptu Yusri Meriansyah, yang didampingi Kanit Reskrim Bripka Prayudho Wibowo, insiden tersebut terjadi pada akhir November 2024.Diduga Usai Konsumsi Kopi Perangsang, Pria Lansia Meninggal di Penginapan"Peristiwa terjadi pada malam hari. Saat itu, pelaku bersama korban sedang bepergian menggunakan mobil truk yang biasa digunakan pelaku untuk bekerja mengangkut barang," jelas Yusri pada Rabu (4/12/2024).Ketegangan terjadi ketika truk berhenti di area sebuah pom bensin di Desa Seri Kembang, Kecamatan Payaraman. Di lokasi tersebut, ES memaksa TZ untuk melakukan hubungan intim. Namun, korban menolak, yang membuat pelaku marah besar. Tanpa kendali, ES melampiaskan emosinya dengan melakukan kekerasan fisik."Pelaku menampar, memukul kepala, mencekik, hingga membenturkan kepala korban ke pintu kendaraan truk," ungkap Yusri.4 sumber kekayaan yang dimiliki oleh Aisar KhaledAkibat kejadian tersebut, korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib, yang segera bertindak untuk menangkap pelaku.Saat ini, ES telah diamankan di Polsek Tanjung Batu dan sedang menjalani proses hukum lebih lanjut. Kasus ini menjadi pengingat penting akan bahaya emosi yang tidak terkendali dan pentingnya hubungan yang sehat tanpa adanya kekerasan.***
Read More
Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh Dihina
Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh Dihina
Lingkaran.id - Pria berjas hitam yang terlihat duduk di sebelah Gus Miftah dan ikut tertawa terbahak-bahak ketika penjual es teh, Sunhaji, dihina kini menjadi sorotan publik. Setelah video penghinaan tersebut viral di media sosial, identitas pria itu pun terungkap.Ia adalah Usman Ali Salman, seorang pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) API AL-Huda Nepak yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Usman, yang lahir pada 5 Juli 1974, saat ini berusia 50 tahun.Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikTindakan tertawanya saat Gus Miftah melontarkan candaan yang dianggap merendahkan Sunhaji menuai kritik tajam dari masyarakat. Kolom komentar di akun Instagram resmi ponpes yang dipimpinnya kini dibanjiri ratusan hujatan dari warganet."Yang jualan es teh insya Allah lebih mulia daripada yang tertawa dan menjual agama," komentar lainnya.Peristiwa ini terjadi pada 20 November 2024 di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang, dalam sebuah pengajian yang digelar oleh pasangan calon Bupati Magelang, Sudaryanto-Trijaya. Saat itu, Sunhaji sedang mengais rezeki dengan berjualan es teh di lokasi acara.Namun, bukannya memberikan contoh baik, Gus Miftah justru melontarkan candaan yang dianggap menghina. Ia bertanya kepada Sunhaji apakah es teh yang dijualnya masih tersedia."Yo kono didol, goblok" (Ya sana dijual, bodoh)," ujar Gus Miftah. Candaan itu disambut gelak tawa para hadirin, termasuk Usman Ali Salman. Gus Miftah melanjutkan guyonannya"Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir" (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)," tambahnya.Sunhaji hanya terdiam, membalas dengan senyuman. Setelah video tersebut viral, Gus Miftah mendapat teguran dari berbagai pihak, termasuk dari Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Teguran juga datang dari akun resmi Partai Gerindra di Instagram, yang membandingkan tindakan Gus Miftah dengan sikap Presiden Prabowo Subianto yang dikenal menghormati pedagang kecil.Rekaman CCTV Diduga Ungkap Detik-Detik Penembakan Gamma Rizkynata"Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan," tulis admin Gerindra.Setelah kritik semakin deras, Gus Miftah akhirnya meminta maaf kepada Sunhaji. Ia mengaku telah ditegur dan menyesali perbuatannya. Namun, publik tetap mempertanyakan ketulusan permintaan maaf tersebut, mengingat sebelumnya ia sempat memposting video tandingan yang menunjukkan dirinya memborong dagangan para pedagang kecil dalam ceramah lainnya.Faktanya, pada malam insiden itu, Gus Miftah tidak memborong es teh milik Sunhaji, melainkan hanya melontarkan guyonan yang dianggap merendahkan.***
Read More
Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus Buntung
Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus Buntung
Lingkaran.id - Kejadian pelecehan seksual yang menimpa seorang perempuan berinisial M (23) di sebuah homestay di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 7 Oktober 2024, kini mulai mendapat perhatian publik. Pelaku, yang diketahui bernama IWAS alias Agus Buntung (21), ternyata menggunakan intimidasi psikologis untuk membuat korban memilih diam.Pendamping korban, Andre Saputra, menjelaskan bahwa saat peristiwa tersebut terjadi, korban sempat menangis. Namun, bukannya memberikan pertolongan, Agus malah memanfaatkan situasi dengan mengancam korban.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar"Pelaku menenangkan korban dengan mengatakan, 'Kamu sudah terikat dengan saya, jadi tidak bisa ke mana-mana. Saya tahu masa lalumu, kalau kamu tidak menurut, saya akan memberitahu orang tuamu.' Intimidasi ini membuat korban merasa tertekan dan takut," ungkap Andre.Setelah itu, Agus membawa korban ke homestay menggunakan motor milik korban. Bahkan, ia meminta korban untuk membayar kamar yang akan mereka tempati.Sesampainya di kamar nomor 6, Agus menunjukkan kemampuannya membuka pintu kamar dengan menggunakan mulut dan gigi, mengingat ia tidak memiliki kedua tangan. "Pelaku membuka pintu dan menutupnya menggunakan gigi dan mulut," lanjut Andre.Dalam kamar tersebut, Agus kembali mengintimidasi korban agar tidak berteriak. Ia mengancam, jika korban berteriak, warga sekitar akan mendengar dan memaksa mereka menikah. Ancaman ini membuat korban semakin takut dan tak berdaya.Saat korban mencoba melawan dengan gestur menolak dan menendang pelaku, Agus tetap melanjutkan aksinya. Ia bahkan membuka celana korban menggunakan jari kakinya."Korban menolak dengan cara menoleh ke kanan dan mencoba menendang pelaku, tetapi Agus tetap melanjutkan aksinya," kata Andre.Ironisnya, Agus dengan santainya merasa apa yang ia lakukan terhadap korban yang telah ia setubuhi merupakan hubungan suka sama suka dan tanpa paksaan.Gus Miftah Dikecam Usai Video Ceramah Viral, Langsung Minta Maaf Secara Terbuka"Menurut saya, ini terjadi atas dasar saling suka. Tidak ada kekerasan, karena korban yang memfasilitasi, membayar, dan kita pulang pergi baik-baik saja," ujar Agus.Namun, fakta hukum berkata lain. Agus kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Ia terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.***
Read More
Diduga Usai Konsumsi Kopi Perangsang, Pria Lansia Meninggal di Penginapan
Diduga Usai Konsumsi Kopi Perangsang, Pria Lansia Meninggal di Penginapan
Lingkaran.id - Pengunjung Penginapan Himalaya di Jalan Ali Gathmir, Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan IT I Palembang, digemparkan oleh peristiwa tragis pada Sabtu (30/11/2024). Seorang pria berinisial MS (69), warga Makarti Jaya, Banyuasin, ditemukan tewas di kamar nomor 09 sekitar pukul 14.00 WIB.Menurut informasi yang dihimpun, MS datang ke penginapan tersebut bersama seorang perempuan menggunakan becak. Pasangan ini memesan kamar setelah tiba di lokasi. Namun, tidak lama kemudian, sekitar setengah jam setelah check-in, teman wanitanya keluar dari kamar dalam keadaan panik dan memberitahu resepsionis, Noval, bahwa MS mengalami kejang-kejang.Presiden Prabowo Tangis Haru Di Peringatan Hari Guru Nasional, Janji Naikkan Gaji Guru Di 2025"Awalnya saya mendapat informasi dari teman wanita korban yang mengatakan bahwa korban mengalami kejang-kejang. Saat saya menuju kamar, saya melihat korban sudah terbaring di lantai dan tidak bernyawa," ungkap Noval kepada petugas kepolisian.Panicked, Noval segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Kanit Inafis Polrestabes Palembang, Iptu Agus Wijaya, yang menangani kasus ini, menyebutkan bahwa korban diduga meninggal dunia akibat konsumsi kopi yang memiliki efek perangsang jantung."Korban diduga tidak kuat setelah mengonsumsi kopi perangsang jantung. Berdasarkan keterangan keluarganya, korban sebelumnya baru menjalani operasi jantung," jelas Iptu Agus.Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan dan Jadi TersangkaJenazah MS telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini, namun indikasi awal mengarah pada kematian akibat gangguan kesehatan jantung.Peristiwa ini menambah daftar kejadian mengejutkan yang terjadi di penginapan tersebut, sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit serius.***
Read More
Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar
Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar
Lingkaran.id - Momen saat Irjen Pol Purn Ricky Sitohang memberikan teguran keras kepada Agus Salim dan istrinya tengah viral di media sosial. Dalam video yang beredar, Agus terlihat ciut saat dinasihati oleh jenderal purnawirawan tersebut terkait kisruh uang donasi sebesar Rp 1,3 miliar yang dikumpulkan melalui yayasan milik Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi.Perselisihan ini bermula ketika Teh Novi menarik kembali donasi yang telah disalurkan kepada Agus Salim. Tindakan itu dilakukan setelah Teh Novi mencurigai adanya penyalahgunaan dana, yang diduga digunakan Agus untuk membayar utang pribadi serta dibagikan kepada keluarganya. Tak terima, Agus bahkan melaporkan Teh Novi ke pihak kepolisian, memicu polemik yang melibatkan opini publik.Penyelidikan Kasus Dugaan Bunuh Diri Mahasiswa ITB di Sumedang: Apa Penyebab Utama?Irjen Pol Purn Ricky, yang merasa geram dengan perilaku Agus Salim, secara terbuka menyampaikan kritik tajamnya. Dalam pernyataannya yang diunggah di akun X @Heraloebss pada Minggu (1/12/2024), Ricky menegaskan bahwa uang donasi tersebut bukanlah milik Agus Salim, melainkan milik para donatur yang bersimpati."Saya kadang-kadang jengkel dan miris juga. Yang kau teriakin apa, Gus? Yang bikin masalah ya kamu sendiri," ujar Ricky.Jenderal bintang dua itu melanjutkan, "Kau bikin masalah tapi teriak-teriak. Emang uangmu? Itu bukan uangmu, itu uang donatur. Apa hak kamu minta-minta dan teriak itu uang saya?"Pernyataan Ricky tersebut mendapat dukungan luas dari netizen. Banyak yang merasa apa yang disampaikan sudah mewakili perasaan masyarakat terkait polemik yang melibatkan Agus Salim.Menguak Fakta Baru di Balik Penembakan Tragis AKP Dadang Tewaskan AKP UlilKisruh ini mencuat setelah Teh Novi, yang dikenal aktif dalam kegiatan filantropi, merasa perlu menarik kembali donasi lantaran dugaan penyalahgunaan dana. Kasus ini menjadi sorotan luas karena melibatkan jumlah donasi yang besar dan menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana bantuan.Video nasihat Irjen Pol Purn Ricky yang viral semakin mempertegas bahwa uang donasi seharusnya digunakan secara amanah dan transparan sesuai peruntukan.***
Read More
Rekaman CCTV Diduga Ungkap Detik-Detik Penembakan Gamma Rizkynata
Rekaman CCTV Diduga Ungkap Detik-Detik Penembakan Gamma Rizkynata
Lingkaran.id - Kasus penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy, seorang remaja 17 tahun asal Semarang, terus menjadi sorotan publik. Anggota keluarga almarhum mengungkapkan telah memiliki rekaman CCTV yang diduga menunjukkan detik-detik penembakan oleh anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin. Rekaman tersebut telah diperlihatkan kepada Komisioner Komnas HAM yang tengah menyelidiki kasus ini.Salah satu anggota keluarga yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa keluarga Gamma melakukan upaya mandiri untuk mengungkap fakta-fakta terkait kejadian ini. Mereka mendatangi lokasi penembakan yang disebutkan, termasuk area perumahan Paramount dan Alfamart di Jalan Candi Penataran, Ngaliyan, Kota Semarang.Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan dan Jadi Tersangka"Dari hasil pengecekan kami, tidak ada kejadian tawuran di lokasi itu. Namun, kami mendapatkan informasi bahwa ada kendaraan yang dikejar," ujarnya pada Minggu (1/12/2024).Dalam rekaman CCTV bertanggal 24 November 2024 itu, terlihat seorang pria, diduga Aipda Robig, mengendarai motor jenis PCX atau Nmax. Pria itu berhenti di seberang Alfamart, memarkirkan motornya melintang di tengah jalan, lalu berjalan ke arah tiga sepeda motor yang melintas. Salah satu sepeda motor tersebut ditumpangi Gamma.Pria itu tampak melepaskan tembakan ke arah tiga motor tersebut. Ketika menembak motor ketiga, ia terlihat terjatuh, namun segera bangkit dan melanjutkan pengejaran dengan motornya. Keluarga Gamma menyebutkan, rekaman CCTV ini telah diserahkan kepada Komnas HAM untuk membantu investigasi.Polrestabes Semarang sebelumnya menyebut Gamma terlibat tawuran antar-gangster remaja saat peristiwa terjadi. Namun, keluarga Gamma membantah klaim tersebut, menegaskan bahwa informasi awal tentang tawuran tidak terbukti di lokasi yang diperiksa.Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengonfirmasi bahwa rekaman CCTV dari lokasi sudah diamankan Polda Jawa Tengah dan kini sedang diperiksa oleh laboratorium forensik. Irwan menjelaskan bahwa penembakan terjadi saat Aipda Robig berupaya melerai tawuran dua kelompok gangster, yakni Tanggul Pojok dan Seroja."Tembakan pertama mengenai Gamma di pinggang, sementara tembakan kedua mengenai dua remaja lainnya, Satria dan Adam," ujar Irwan dalam konferensi pers.KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu sebagai Tersangka Pemerasan di PemprovKeluarga Gamma baru mengetahui kabar kematiannya pada 24 November 2024, sekitar pukul 12.30 WIB. Awalnya, mereka diberi informasi bahwa Gamma tewas akibat tawuran. Namun, setelah melihat jenazah di RSUP Dr. Kariadi, keluarga baru mengetahui bahwa penyebab kematian adalah luka tembak.Pada 29 November 2024, makam Gamma dibongkar untuk keperluan autopsi yang dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng. Hasil autopsi diharapkan memberikan kejelasan terkait penyebab pasti kematian remaja tersebut.Kasus ini kini dalam penanganan intensif oleh Polda Jawa Tengah, dengan perhatian khusus terhadap dugaan tindakan berlebihan (excessive action) oleh aparat kepolisian. Komnas HAM dan berbagai pihak mendesak agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan profesional.
Read More
Tragis, Siswa SMK Tewas Usai Transaksi COD iPhone
Tragis, Siswa SMK Tewas Usai Transaksi COD iPhone
Lingkaran.id - Kasus tragis menimpa AF (17), seorang siswa SMK asal Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Ia ditemukan tewas setelah melakukan transaksi pembelian iPhone secara cash on delivery (COD) dengan seorang kenalannya berinisial HS, yang kini diduga sebagai pelaku pembunuhan. Insiden ini terjadi pada Jumat, 29 November 2024.Berdasarkan keterangan Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan, korban melakukan transaksi COD dengan HS karena sudah saling mengenal dan lokasi rumah terduga pelaku berdekatan. Namun, pertemuan tersebut berujung pada kematian korban.Mantan Kades Sekapuk Gresik Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Kasus Penguasaan Aset Dan Tunggakan Investasi Warga"Dia COD-an handphone. Korban datang mengantarkan barang karena mereka sudah saling kenal," ujar Iwan, Minggu, 1 Desember 2024.AKP Teguh Kumara mengungkapkan bahwa setelah kejadian, HS melarikan diri dan kini dalam status buron. Ia diduga membawa kabur iPhone serta sepeda motor milik korban."Pelaku juga membawa barang milik korban, yakni motor dan handphone," ungkap Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara.Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan dan Jadi TersangkaDari hasil penyelidikan awal, polisi menduga motif pembunuhan ini adalah pencurian dengan kekerasan. Sejumlah saksi, termasuk ibu HS, seorang ustaz, dan ketua RT setempat, telah dimintai keterangan. Sementara itu, lokasi kejadian telah diperiksa untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut.Kasus ini masih dalam penanganan intensif oleh Polres Bogor. Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi COD dan memastikan lokasi serta identitas pembeli atau penjual dapat dipercaya.***
Read More
Penangkapan Oknum Pengasuh Ponpes, Diduga Cabuli Santriwati
Penangkapan Oknum Pengasuh Ponpes, Diduga Cabuli Santriwati
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial ASP (30), yang berperan sebagai pengasuh di sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Lubai Induk, Kabupaten Muara Enim, ditangkap oleh pihak kepolisian setelah dilaporkan atas dugaan melakukan tindakan asusila terhadap salah satu santriwati.Momen penangkapan ASP yang terekam dalam sebuah video berdurasi 14 menit menjadi perbincangan hangat setelah viral di media sosial. Kasus ini memicu kekhawatiran banyak pihak, terutama para orang tua santri.Penyelidikan Kasus Dugaan Bunuh Diri Mahasiswa ITB di Sumedang: Apa Penyebab Utama?Berdasarkan informasi yang diperoleh, insiden ini membuat sejumlah orang tua mendatangi pondok pesantren untuk menjemput anak-anak mereka. Saat ini, seluruh santri telah dipulangkan untuk sementara waktu hingga ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai kelanjutan operasional pesantren tersebut.Ponpes yang telah beroperasi selama lima tahun itu sebelumnya menampung sekitar 80 santri yang berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Muara Enim hingga Lampung. Namun, kasus ini memberikan dampak besar terhadap keberlangsungan aktivitas pendidikan di sana. Kasatreskrim Polres Muara Enim, AKP Darmanson, mengonfirmasi penangkapan ASP.Menguak Fakta Baru di Balik Penembakan Tragis AKP Dadang Tewaskan AKP Ulil"Benar, pelaku saat ini sedang dalam proses penyidikan di Mapolres Muara Enim," ujarnya pada Minggu, 1 Desember 2024.Kasus ini mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian, sementara masyarakat berharap proses hukum dapat berjalan dengan transparan dan memberikan keadilan kepada semua pihak yang terlibat.***
Read More
Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan dan Jadi Tersangka
Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan dan Jadi Tersangka
Lingkaran.id - Seorang oknum polisi berinisial R yang terlibat dalam penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Penetapan ini dilakukan usai serangkaian penyelidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Bidang Propam Polda Jawa Tengah, yang juga mendapat asistensi dari Mabes Polri."Pelaku akan menjalani sidang etik atas tindakan eksesif yang telah dilakukan," ungkap Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, pada Rabu (27/11/2024).KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu sebagai Tersangka Pemerasan di PemprovKombes Pol. Artanto memastikan bahwa proses hukum terhadap pelaku dilakukan dengan transparansi penuh dan berdasarkan fakta yang akurat. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, menjelaskan bahwa oknum polisi tersebut melepaskan dua tembakan dalam insiden tersebut."Dua kali tembakan, menyebabkan tiga korban terluka," ujarnya.Dalam peristiwa yang terjadi di tengah tawuran antargangster itu, tembakan pelaku menyerempet badan korban berinisial A dan melukai tangan korban lain berinisial S. Sementara itu, korban berinisial GRO menjadi salah satu siswa yang terdampak serius dalam kejadian tersebut. Polisi telah memeriksa setidaknya 17 saksi terkait insiden ini. Selain itu, empat pelaku tawuran dari kelompok gangster yang terlibat dalam keributan juga telah ditetapkan sebagai tersangka.Viral, Sekelompok Wanita Gerebek Temannya yang Diduga Mencuri Uang di Kontrakan"Empat pelaku tawuran dari kedua kelompok sudah dijadikan tersangka," tambah Kombes Pol. Irwan Anwar.Kasus ini menjadi perhatian serius kepolisian Jawa Tengah, mengingat keterlibatan aparat yang berujung pada korban jiwa. Dengan penahanan pelaku dan sidang etik yang menantinya, diharapkan keadilan dapat ditegakkan, sekaligus menjadi pelajaran untuk mencegah tindakan serupa kembali terjadi.***
Read More
Pentolan KKB Oni Enumbi Ditangkap di Warung Depan Polres Puncak Jaya
Pentolan KKB Oni Enumbi Ditangkap di Warung Depan Polres Puncak Jaya
Lingkaran.id - Oni Enumbi, salah satu tokoh utama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Ternus Enumbi, berhasil ditangkap oleh personel Satgas Damai Cartenz di Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Rabu (27/11/2024) pagi. Penangkapan ini berlangsung di sebuah warung yang berada tepat di depan Markas Polres Puncak Jaya. Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, membenarkan kabar tersebut."Oni ditangkap di warung tepat di depan Polres Puncak Jaya pada pukul 11.15 WIT," ujar Faizal saat dikonfirmasi.Tak Terima Ibunya Dianiaya, Pemuda Siram Air Keras ke Buruh TebuFaizal menjelaskan bahwa Oni Enumbi telah lama menjadi buronan dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua. Ia ditetapkan sebagai buron berdasarkan surat DPO/S-34/04/IV/2024/Reskrim tertanggal 25 April 2024 serta laporan polisi nomor LP/A/03/III/2024/Res Puncak Jaya/Polda Papua.Oni diduga terlibat dalam sejumlah aksi kriminal, termasuk penembakan dan pembunuhan terhadap seorang anggota TNI dari Satgas Elang pada 17 Maret 2024 di Kampung Kulirik, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya. Setelah penangkapan, Oni langsung dibawa ke Posko Satgas Ops Damai Cartenz-2024 untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Selingkuh Saat Istri Umroh, Bimo Aryo Tejo Digugat Cerai Sang Istri dan Kini Tinggal di Kontrakan"Saat ini, Oni Enumbi telah diamankan di Posko Satgas Ops Damai Cartenz-2024 di Puncak Jaya. Penyidik sedang melakukan pemeriksaan intensif untuk mendalami perannya dalam berbagai aksi kriminal yang telah dilakukannya di Kabupaten Puncak," ungkap Faizal.Penangkapan Oni Enumbi menjadi langkah signifikan dalam upaya menekan aktivitas KKB di wilayah Papua Tengah, sekaligus memberikan pesan tegas bahwa aparat terus bekerja keras untuk menangani aksi kriminal bersenjata yang meresahkan masyarakat.***
Read More
Denny Sumargo Bongkar Isi Perjanjian Perdamaian Donasi Agus "Berlanjut 7 Turunan"
Denny Sumargo Bongkar Isi Perjanjian Perdamaian Donasi Agus "Berlanjut 7 Turunan"
Lingkaran.id - Upaya perdamaian antara Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi, Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, berakhir tanpa kesepakatan. Pertemuan yang seharusnya menjadi momen rekonsiliasi justru berubah menjadi polemik baru setelah Teh Novi, sapaan Pratiwi, memilih meninggalkan ruangan perundingan.Keputusan Teh Novi untuk walk out menimbulkan berbagai spekulasi, terutama di media sosial. Denny Sumargo, yang sebelumnya ikut memfasilitasi penggalangan dana untuk pengobatan Agus Salim, turut buka suara terkait kejadian tersebut.Kisruh Dana Donasi Agus Salim: Mediasi Kembali Buntu, Pratiwi Noviyanthi Walk OutMelalui unggahan di Instagram Story pada Rabu (27/11/2024), Denny Sumargo mengungkapkan adanya klausul kontroversial dalam draf kesepakatan yang dibuat oleh tim kuasa hukum Teh Novi, Brian Praneda."Kira-kira kalau lu dikasih klausul ini, lu bakal tanda tangan gak?" tulis Denny Sumargo, sembari membagikan potongan isi klausul tersebut.Isi klausul itu menyebutkan bahwa:Jika dana donasi habis untuk biaya pengobatan mata dan luka bakar Agus Salim, maka pihak kedua wajib melakukan penggalangan dana lanjutan sesuai dengan peraturan yang berlaku.Kesepakatan tersebut tidak dapat berakhir atau dibatalkan sepihak, bahkan jika salah satu pihak meninggal dunia. Kesepakatan akan diteruskan oleh ahli waris atau penerima hak masing-masing pihak."Ini maksudnya (donasi) berlaku 7 turunan ya?," tulis Denny Sumargo menyoroti potensi implikasi jangka panjang dari kesepakatan itu.Doddy Harrywibowo, kuasa hukum dari pihak donatur, juga angkat bicara mengenai format perdamaian yang diajukan. Menurutnya, poin-poin dalam perjanjian seharusnya dibuat berimbang dan tidak merugikan salah satu pihak. Ia menegaskan bahwa donasi yang dikumpulkan dari masyarakat memiliki amanah yang jelas."Terkait format perdamaiannya, kalau donatur dilibatkan ya hayuk, kalau tidak juga kita nggak ada masalah, selama apa yang diperdamaikan itu adil," ujar Doddy. "Uang ini harus digunakan untuk pengobatan Agus Salim. Kalau ada sisanya, baru boleh disalurkan kepada pihak lain yang membutuhkan," pungkas Doddy.Viral! Anak Lunasi Utang Orang Tua Setelah 24 Tahun, Banjir Pujian WarganetKeputusan walk out dari Teh Novi, serta keberadaan klausul kontroversial tersebut, menambah rumit situasi yang seharusnya berakhir dengan perdamaian. Publik pun mempertanyakan tujuan dari perjanjian tersebut dan alasan Teh Novi meninggalkan perundingan.Hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Pratiwi Noviyanthi terkait isu ini. Namun, drama yang terjadi telah menarik perhatian publik, terutama terkait pengelolaan dana donasi yang melibatkan banyak pihak dan tanggung jawab moral untuk menjaga amanah para donatur.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik