KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden
Dalam foto tersebut, Agus terlihat mengenakan pakaian putih lengan panjang, celana panjang hitam, dan sepatu. Sementara itu, wanita yang bersamanya mengenakan hijab cokelat dan kemeja putih yang menyerupai seragam sekolah. Mereka duduk di sebuah bangunan di taman yang dikenal sebagai lokasi interaksi komunitas membaca.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, menjelaskan bahwa Agus kerap mendekati wanita yang datang sendirian ke taman, khususnya Taman Udayana di Mataram. Pelaku sering menggunakan cerita kesedihan untuk menarik simpati korban.
"Dia menjual cerita kesedihan hingga memancing percakapan mendalam. Kemudian, rahasia atau masa lalu yang diceritakan korban justru dimanfaatkan untuk menekan mereka," ungkap Kombes Syarif. Agus menggunakan ancaman untuk menyebarkan cerita tersebut jika korban menolak memenuhi permintaannya.
Pendamping korban, Andre Safutra, mengungkapkan sisi lain dari modus yang digunakan Agus. Pelaku diduga kerap menggunakan mantra-mantra berbahasa Bali dalam aksinya, sebagaimana yang dialami oleh salah satu korban pada 1 Oktober 2024 lalu.
"Pelaku membaca mantra sambil menyentuh kaki korban menggunakan kakinya sendiri. Setelah itu, korban diminta mengambil bunga, yang kemudian digunakan pelaku untuk melancarkan aksi berikutnya," jelas Andre.
Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar
Kasus ini tidak hanya berhenti pada pengakuan M. Sejumlah wanita lain kini mulai angkat suara, mengaku menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Agus Buntung. Pengakuan mereka semakin memperkuat dugaan bahwa pelaku memiliki pola yang sistematis dalam menjalankan aksinya.
Hingga kini, penyelidikan oleh pihak kepolisian terus berjalan. Kombes Syarif memastikan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelaku jika terbukti bersalah, demi memberikan keadilan kepada para korban.***