Ridwan Kamil-Suswono Batal Gugat Ke MK, Pramono-Rano Karno Klaim Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran
Ridwan Kamil-Suswono Batal Gugat Ke MK, Pramono-Rano Karno Klaim Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran
Lingkaran.id -Pasangan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) batal melayangkan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi (MK).Hal ini terlihat dari tidak adanya gugatan baik dari paslon nomor 1 RIDO maupun paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun- Kun Wardana hingga batas akhir permohonan pada Rabu (11/12).Momen Haru Siswa Berprestasi Ajak Ayah Disabilitas ke Panggung PerpisahanJuru bicara (Jubir) Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno Aris Setiawan Yodi menyebut, hingga semalam (Rabu, 11/12), tidak ada satu pun paslon di Pilkada Jakarta yang melakukan gugatan. "Kami ketahui bersama bahwa baik Paslon 01 dan 02 tidak ada yang menggugat ke MK artinya kami dari Mas Pram-Bang Doel menghargai keputusan tersebut," ujarnya, Kamis (12/12).Dengan tidak adanya gugatan, dapat dipastikan Pilkada Jakarta hanya akan berlangsung satu putaran. "Secara aturan sikap tidak mendaftarkan sengketa ke MK artinya memang menerima hasil dari Pilkada Jakarta yang diselenggarakan oleh KPU dan diawasi Bawaslu dan hasilnya kita ketahui bersama Mas Pram-Bang Doel menang satu putaran," terang Aris.Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara dan Penyitaan AsetKPU Jakarta telah menetapkan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3 Pramono Anung - Rano Karno sebagai pemenang Pilkada Jakarta. Mereka memperoleh sebanyak 2.183.239 suara atau setara 50,07 persen.***
Read More
Polda NTB Gelar Rekonstruksi Kasus Pelecehan Agus Buntung, 49 Reka Adegan Dibuat
Polda NTB Gelar Rekonstruksi Kasus Pelecehan Agus Buntung, 49 Reka Adegan Dibuat
Lingkaran.id -Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menggelar rekonstruksi kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan tersangka I Wayan Agus Suartama, atau lebih dikenal sebagai Agus Buntung, penyandang disabilitas tunadaksa. Rekonstruksi ini berlangsung di tiga lokasi berbeda di Kota Mataram dan melibatkan 49 reka adegan. Menurut Kombes Pol. Syarif Hidayat, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, rekonstruksi ini dilakukan untuk memastikan kebenaran versi tersangka dan korban. "Sebenarnya ada 28 adegan yang tertuang di BAP (berita acara pemeriksaan). Akan tetapi, saat ini, berkembang di lapangan ada 49 adegan," kata Kombes Pol. Syarif.Beli Cokelat Dubai Lewat Instagram, Wanita Ini Malah Tertipu: Rugi Hingga Rp 50 JutaTiga lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan rekonstruksi adalah Taman Udayana, area pinggiran Islamic Center, dan salah satu tempat penginapan di Kota Mataram. Rekonstruksi ini berlangsung selama sekitar tiga jam dan dihadiri oleh Brigjen Pol. Ruslan Aspan Wakapolda NTB, tim pengawas internal dari Itwasum Mabes Polri, dan pihak-pihak terkait lainnya.Polda NTB juga menyertakan tim inafis, pihak kejaksaan, lembaga pemerhati perempuan dan anak, serta tersangka IWAS dengan pendampingan tim kuasa hukum. Dengan menghadirkan seluruh pihak terkait, Syarif memastikan pihaknya menggelar rekonstruksi ini sesuai dengan prosedur dan koridor yang ada.Aipda R, Tersangka Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Resmi Diberhentikan Tidak HormatRekonstruksi ini diharapkan dapat membantu memastikan kebenaran kasus dan memberikan keadilan bagi korban. Polda NTB juga berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan profesional.
Read More
Bocah 12 Tahun Diamuk Masa, Usai Tuduhan Mencuri Celana Dalam
Bocah 12 Tahun Diamuk Masa, Usai Tuduhan Mencuri Celana Dalam
Lingkaran.id - Sebuah peristiwa tragis yang dialami oleh bocah laki-laki berusia 12 tahun, menjadi korban penganiayaan brutal oleh sejumlah warga di desanya. Peristiwa ini bermula dari tuduhan tanpa bukti yang menuduh telah mencuri celana dalam milik salah seorang warga.Mereka langsung menyeret korban tanpa memberikan kesempatan untuk menjelaskan. Di hadapan warga lainnya, bocah tersebut dihakimi dan dipukuli secara brutal. Pukulan bertubi-tubi mendarat di sekujur tubuhnya, bahkan ada yang sampai mencabut kuku jarinya.Sunhaji Menangis Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus MiftahAyah KM, Mulyadi, yang saat itu sedang merantau di Jakarta, merasa terpukul ketika mengetahui kejadian tersebut. Setibanya di Boyolali, ia langsung menemui anaknya yang dalam kondisi memprihatinkan. Luka-luka di sekujur tubuh KM menjadi bukti nyata kekejaman yang telah dialaminya."Saya tidak menyangka anak saya diperlakukan seperti ini. Mereka seperti sudah menghukum anak saya sebelum ada bukti yang jelas," ungkap Mulyadi dengan nada sedih.Selain mengalami luka fisik, ia juga mengalami trauma psikologis yang cukup berat dan saat ini masih dalam masa pemulihan yang mengasur membaik.Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus Buntung"Sampai sekarang anak saya masih takut kalau bertemu orang banyak. Dia trauma dengan kejadian itu," ujar Mulyadi.Keluarga KM tidak tinggal diam. Mereka telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian dan meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Polisi telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan memicu keprihatinan atas masih adanya tindakan main hakim sendiri di masyarakat.*** 
Read More
Tom Lembong Kembali Tulis Surat Dari Penjara, Mengungkapkan Rasa Rindu Terhadap Kebebasan
Tom Lembong Kembali Tulis Surat Dari Penjara, Mengungkapkan Rasa Rindu Terhadap Kebebasan
Lingkaran.id -Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong kembali menulis surat tangan dari penjara, mengungkapkan rasa rindunya yang mendalam terhadap kebebasan. Surat tersebut dibagikan melalui akun Instagram Tom Lembong yang kini dikelola oleh timnya. Dalam suratnya, Tom mengawali dengan mengungkapkan hak-hak asasi manusia yang harus dipenuhi, seperti hak untuk memiliki pekerjaan yang baik dan penghasilan yang layak, hak untuk hidup sehat, terdidik dan bahagia, serta hak untuk memiliki wibawa sebagai manusia.Sunhaji Menangis Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus MiftahBagi Tom, membela hak asasi manusia telah menjadi cita-citanya sepanjang karier di pemerintahan dan politik. Namun, hidup di dalam tahanan telah membuka mata dan hatinya pada nasib warga yang masih belum bisa mendapat keadilan."Jutaan warga kita yang rindu kebebasan dari tekanan keuangan, rindu bebas dari penyakit, rindu untuk bebas dari kehinaan. Seperti saya pun merindukan kebebasan yang dirampas dari saya," tulis Tom.Tom juga menegaskan bahwa ia akan tetap setia di garis rakyat, terutama yang tertindas dan yang terpinggirkan. "Saya akan tetap setia di garis rakyat, terutama yang tertindas dan yang terpinggirkan," ucap Tom.KPK Gelar Lelang Aset Rafael Alun Trisambodo, Hasil Capai Rp 4 MiliarSurat Tom Lembong ini dibagikan dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember kemarin. Dalam suratnya, Tom juga menuliskan:"Selamat Hari Hak Asasi Manusia Sedunia."Dari balik penjara Tom menuliskan surat yang menyatakan bahwa ia merindukan akan kebebasan.***
Read More
UAH Akhirnya Menjawab Tentang Dirinya Menggantikan Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden
UAH Akhirnya Menjawab Tentang Dirinya Menggantikan Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden
Lingkaran.id -Ustadz Adi Hidayat (UAH) akhirnya menjawab pertanyaan tentang dirinya sebagai pengganti Miftah Maulana atau Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden. Setelah Miftah Maulana mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden akibat videonya mengolok-olok penjual es viral, netizen ramai membahas tentang pengganti Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden. UAH dalam video di channel youtubenya Adi Hidayat Official menyoroti ramainya netizen membicarakan dirinya yang dianggap sebagai pengganti untuk posisi Utusan Khusus Presiden.Namun, UAH juga menegaskan bahwa semua narasi tentang dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden adalah tidak benar.Kronologi Kebakaran Hebat di Kemayoran: 200 Rumah Hangus, 1.800 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal"Seperti diketahui dan juga viral bahwa beberapa hari ini muncul narasi di media sosial juga di grup-grup whatsapp dan bahkan saya sendiri dapati beberapa pertanyaan, dan yang luar biasanya juga beberapa mengucapkan ucapan selamat dan doa, terkait isu ditetapkannya, diresmikannya, diangkatnya, sebagai stafsus presiden," katanya.UAH berharap dengan jelasnya informasi tentang dirinya, netizen bisa mengabaikan informasi tentangnya menjadi Utusan Khusus Presiden."Yang pertama dan tentu saja melalui penyampaian ini saya harapkan narasi-narasi ataupun juga informasi yang sampai kepada beberapa sahabat dan teman-teman, sudah bisa diketahui informasi yang sesungguhnya, sehingga dengan itu saya kira bisa diabaikan sedemikian," imbuhnya.Kronologi Kebakaran Hebat di Kemayoran: 200 Rumah Hangus, 1.800 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggalitulah penjelasan UAH terkait informasi yang beredar tentang dirinya yang akan menggantikan Gus Mifta sebagai utusan khusus presiden.***
Read More
Kantor BKPSDM Boven Digoel Dibakar, Diduga Akibat Kecewa Hasil SKD CPNS
Kantor BKPSDM Boven Digoel Dibakar, Diduga Akibat Kecewa Hasil SKD CPNS
Lingkaran.id - Suasana mencekam menyelimuti Kabupaten Boven Digoel pada Rabu (11/12/2024) ketika sekelompok massa yang tidak puas dengan hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melakukan aksi anarkis dengan membakar Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) serta podium di halaman Kantor Bupati.Peristiwa ini dipicu oleh kekecewaan sejumlah peserta seleksi yang merasa hasil pengumuman tidak adil dan transparan. Mereka menilai ada kejanggalan dalam proses seleksi dan menduga adanya praktik nepotisme. Ketidakpuasan ini semakin memuncak ketika upaya mereka untuk mengajukan keberatan tidak mendapat respons yang memuaskan dari pihak penyelenggara.Aipda R, Tersangka Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Resmi Diberhentikan Tidak HormatPada sore hari, massa berkumpul di sekitar Kantor Bupati Boven Digoel. Awalnya, aksi berlangsung damai dengan menggelar demonstrasi. Namun, situasi berubah menjadi ricuh ketika massa mulai bertindak anarkis. Mereka melempari kantor dengan batu dan benda-benda keras lainnya. Tidak lama kemudian, api berkobar di beberapa bagian kantor, diduga akibat pembakaran yang dilakukan oleh massa.Personel Polres Boven Digoel yang telah bersiaga di lokasi kejadian berusaha untuk meredam amukan massa. Namun, upaya mereka sempat mengalami kesulitan karena jumlah massa yang cukup banyak dan aksi mereka yang semakin menjadi-jadi.Akibat aksi anarkis tersebut, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan parah. Selain Kantor BKPSDM, podium di halaman Kantor Bupati juga hangus terbakar. Peristiwa ini tentunya menimbulkan kerugian materi yang cukup besar bagi pemerintah daerah.Selain itu, aksi ini juga menimbulkan kerugian immateri berupa terganggunya aktivitas pemerintahan dan pelayanan publik. Proses seleksi CPNS yang tengah berlangsung terpaksa dihentikan sementara waktu.Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan SeksualMenanggapi kejadian ini, Kapolres Boven Digoel, AKBP Wisnu Perdana Putra menyatakan sangat menyesalkan aksi anarkis yang dilakukan oleh sebagian masyarakat. Ia meminta kepada seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.Pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap identitas para pelaku dan motif di balik aksi anarkis tersebut."Pihak kepolisian akan terus berupaya dan memastikan bahwa kasus ini akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas AKBP Wisnu Perdana.*** 
Read More
Geger! Ayah Bongkar Makam Bayinya: Diduga Tertukar di Rumah Sakit
Geger! Ayah Bongkar Makam Bayinya: Diduga Tertukar di Rumah Sakit
Lingkaran.id - Sebuah peristiwa yang menghebohkan publik terjadi di sebuah rumah sakit swasta di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Seorang ayah, yang kita sebut saja MR, tengah berjuang mencari kebenaran atas dugaan tertukarnya bayinya yang baru lahir. Kisah pilu ini bermula saat sang istri melahirkan secara caesar pada 16 September 2024 pukul 09.05 WIB.Sejak awal, MR merasakan kejanggalan dalam proses kelahiran dan perawatan bayinya. Ia tidak diizinkan untuk mendokumentasikan bayi yang baru lahir secara jelas. Permintaannya untuk melihat jenis kelamin dan ciri fisik bayi pun ditolak dengan alasan yang kurang meyakinkan. MR hanya diperbolehkan melihat bayinya sebentar dan langsung dibawa ke ruang bayi.Viral Istri Cegat Truk Suami yang Diduga Membawa Wanita Selingkuhan"Saya merasa ada yang aneh. Bayi saya kok langsung dibawa begitu saja, tanpa saya diperlihatkan dengan jelas," ungkap MR.Kecurigaan MR semakin bertambah ketika ia membandingkan kondisi bayi yang dilihatnya saat dilahirkan dengan jasad bayi yang dimakamkan. Ada beberapa perbedaan fisik yang membuatnya ragu bahwa bayi yang meninggal adalah anaknya."Ketika lahir terus saya azan, terus pertama saya mau minta foto ke susternya itu, tapi tidak diizinkan. Terus saya paksa, 'ni anak saya, saya mau foto, mau buat dokumentasi ke keluarga. Terus saya foto itu cepet, saya fotonya sama video," jelasnya."Enggak diperlihatkan lagi jenis kelaminnya apa, enggak dibuka bedongnya, identitasnya ada apa enggak gitu maksudnya," tambahnya.Kejadian ini semakin menyakitkan hati MR dan keluarganya. Mereka merasa kehilangan bukan hanya seorang anak, tetapi juga kepercayaan terhadap institusi kesehatan. Kasus ini pun menjadi sorotan publik dan memunculkan pertanyaan besar tentang keamanan dan prosedur yang diterapkan di rumah sakit.Viral, Dugaan Penculikan Wanita Terungkap Lewat CCTVHingga saat ini, pihak rumah sakit belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan bayi tertukar tersebut. Beberapa upaya konfirmasi yang dilakukan oleh media juga belum membuahkan hasil.Tidak terima dengan kejadian ini, MR telah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian dan meminta dilakukan autopsi ulang terhadap jasad bayinya. Ia berharap dengan adanya autopsi ulang, kebenaran akan terungkap dan keadilan dapat ditegakkan.***
Read More
Viral! Guru Honorer dan TKS Di-PHK Massal, Wapres Turun Tangan
Viral! Guru Honorer dan TKS Di-PHK Massal, Wapres Turun Tangan
Lingkaran.id - Sebuah video viral di TikTok telah mengungkap dugaan pemecatan massal terhadap tenaga kerja sukarela (TKS) dan guru honorer di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.Pengunggah video, @ragitaseptiana12, mengklaim bahwa ratusan bahkan ribuan pekerja non-PNS ini diberhentikan tanpa alasan yang jelas dan tanpa surat pemberhentian."Sore, Pak, Mohon maaf menganggu waktunya,pak saya mau mengadu kepada Pak Presiden dan Wakil Presiden mengenai masalah di daeah saya Pak, Kabupaten Musi Rawasa Utara Sumsel, sudah 2 periode, bapak bupati yang terpilih melakukan pemecaran massal kepada tKS dan guru honorer, ada yang sudah mengabdi 8 tahun dipecat begitu saja, tanpa surat pematan, imbas karena tidak memihak ke beliau pak begitupun kasus PPPK tahun lalu banyak dilakukan kecurangan pak,mohon tindak lanjuti pak," tulisnya dalam unggahan."kami mohon bantuan dan saran pak, karena kami tidak tau mau melapor kemana,OPD sudah ditekan pak, pak presiden dan Wakil presiden yang kami hormati, terima kasih semoga keluh kesa kami bisa diatasi," tutupnya.Sunhaji Menangis Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus MiftahDalam videonya, pengunggah menyoroti dugaan adanya tekanan politik di balik pemecatan massal ini. Ia menyebut bahwa para pekerja yang diberhentikan diduga tidak mendukung bupati yang sedang menjabat.Selain itu, ia juga menyinggung adanya dugaan kecurangan dalam proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di daerah tersebut.Beli Cokelat Dubai Lewat Instagram, Wanita Ini Malah Tertipu: Rugi Hingga Rp 50 JutaMenariknya, video pengaduan ini berhasil menarik perhatian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Respons dari Wapres ini menjadi harapan baru bagi para guru honorer dan TKS yang merasa dirugikan.Menanggapi viralnya video tersebut, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memberikan respons. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat turut memperhatikan permasalahan yang dihadapi oleh para guru honorer dan TKS di Musi Rawas Utara."Kami cek ya Mbak," tulis Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka  dalam kolom komentar. ***
Read More
Kronologi Kebakaran Hebat di Kemayoran: 200 Rumah Hangus, 1.800 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Kronologi Kebakaran Hebat di Kemayoran: 200 Rumah Hangus, 1.800 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Lingkaran.id - Kebakaran melanda kawasan padat penduduk di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12/2024). Insiden yang terjadi sekitar pukul 12.25 WIB ini menghanguskan sekitar 200 rumah dan berdampak pada 600 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.800 jiwa. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.59 WIB setelah hampir delapan jam upaya pemadaman.Warga yang terdampak kebakaran dievakuasi ke lapangan SDN 09 Kebon Kosong dan Masjid Al-Ihsan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan bahwa api diduga berasal dari rumah seorang warga bernama Juman, yang sehari-hari bekerja sebagai pengumpul rongsokan plastik.Bukti dan Saksi Lengkap, Agus Buntung Ditetapkan Sebagai Tersangka"Api diduga berasal dari rumah Pak Juman. Saat kejadian, beliau sedang tidur dan terbangun karena asap tebal sudah mengepung," ujar Isnawa.Menurutnya, kobaran api dengan cepat merambat ke rumah-rumah di sekitarnya karena lokasi tersebut merupakan permukiman padat dengan banyak bangunan semi permanen.Kapolsek Kemayoran, Kompol Agung Ardiansya, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait penyebab pasti kebakaran. Berdasarkan informasi awal, kebakaran diduga dipicu oleh kebocoran gas LPG.Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan Seksual"Informasi awal memang disebutkan adanya kebocoran gas LPG, tetapi kami masih mendalami lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya," jelasnya.Saat ini, tim BPBD bersama instansi terkait sedang mendirikan posko darurat dan memberikan bantuan sementara kepada warga yang kehilangan tempat tinggal. Selain itu, upaya pemulihan lingkungan sekitar dan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran terus dilakukan.***
Read More
Sunhaji Menangis Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah
Sunhaji Menangis Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah
Lingkaran.id - Setelah sempat viral akibat dihina oleh Gus Miftah saat berjualan es teh, Sunhaji kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, ia terlihat menangis dengan wajah memelas, memohon kepada Presiden Prabowo Subianto agar menolak pengunduran diri Gus Miftah sebagai utusan khusus presiden.Gus Miftah sebelumnya menuai kritik dan hujatan setelah insiden tersebut viral. Akibat tekanan publik, ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Dalam pengumuman pengunduran dirinya, Gus Miftah terlihat menangis dan mengungkapkan bahwa keputusannya diambil demi menjaga citra Presiden Prabowo.Viral Istri Cegat Truk Suami yang Diduga Membawa Wanita Selingkuhan"Saya Sudah Memaafkan Gus Miftah," ungkap Sunhaji.Meski sempat sakit hati, Sunhaji mengaku telah memaafkan Gus Miftah atas ucapan yang sempat melukai perasaannya. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyatakan bahwa ia menyayangkan langkah Gus Miftah yang memilih mundur."Saya sudah memaafkan Gus Miftah, kami saling memaafkan," ujar Sunhaji."Saya menyayangkan Gus Miftah mundur dari kabinet. Saya memohon kepada Bapak Prabowo agar menolak pengunduran dirinya," tambahnya.Sunhaji menegaskan bahwa ia ingin Gus Miftah tetap menjalankan tugasnya sebagai utusan khusus presiden."Saya mohon dengan sangat, Bapak Prabowo, jangan izinkan Gus Miftah mundur. Saya sudah ikhlas, tolong beliau tetap di kabinet," lanjutnya dengan suara bergetar.Namun, pernyataan Sunhaji tidak sepenuhnya diterima publik tanpa keraguan. Banyak netizen menyoroti gestur dan cara Sunhaji berbicara yang dinilai kurang alami.Bukti dan Saksi Lengkap, Agus Buntung Ditetapkan Sebagai Tersangka"Bapak seperti membaca teks, tidak terlihat dari hati," ujar netizen lainnya.Sebagian publik bahkan menduga bahwa Sunhaji mendapat tekanan dari pihak tertentu untuk memberikan pernyataan tersebut."Kayaknya bapak ini seperti dipaksa. Ngomongnya terbata-bata," ungkap seorang warganet.Meski Sunhaji menyampaikan permintaan dengan penuh kesedihan, banyak respon beragam dari warganet. Sebagian memuji ketulusan hatinya untuk memaafkan, sementara lainnya justru mempertanyakan motif dan keaslian pernyataannya. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Presiden Prabowo terkait permintaan tersebut.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik