Website Thinkedu

Ayah Pembuat Video Deepfake Siswa SMAN 11 Semarang Ternyata Anggota Polri, Polda Jateng Tegaskan Penanganan Kasus Tetap Profesional

Ayah Pembuat Video Deepfake Siswa SMAN 11 Semarang Ternyata Anggota Polri, Polda Jateng Tegaskan Penanganan Kasus Tetap Profesional
Foto : Freepik
Lingkaran.id - Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) membenarkan bahwa ayah dari Chiko Radityatama Agung Putra, mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) yang menjadi pelaku pembuat video deepfake bermuatan asusila melibatkan guru dan siswi SMAN 11 Semarang, merupakan seorang anggota Polri.

Kepastian itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, yang menjelaskan bahwa ayah Chiko bertugas di Polres Semarang.


“Iya benar, yang bersangkutan anggota polisi dan bertugas di Polres Semarang,” ujar Kombes Artanto saat dikonfirmasi pada Rabu (22/10/2025).

Gaji PNS Naik Mulai 2025,Benarkah Rapel Dua Bulan Sekaligus Cair November?

Meskipun demikian, Artanto menegaskan bahwa status orang tua pelaku tidak akan memengaruhi jalannya proses hukum. Ia memastikan bahwa penanganan kasus dilakukan secara profesional dan transparan, tanpa ada intervensi dari pihak mana pun.

“Tidak ada pengaruh sama sekali. Kami tangani kasus ini secara profesional dan transparan. Percayakan kepada Polri. Saat ini kasusnya masih berproses di Direktorat Reserse Siber Polda Jateng,” tegasnya.

Kombes Artanto juga mengungkapkan bahwa penyidik telah mengirimkan undangan klarifikasi kepada berbagai pihak terkait, termasuk pihak sekolah, para korban, dan Chiko sendiri. Namun, proses pemanggilan belum dilakukan karena penyidik masih melakukan pendalaman dan pengumpulan data awal.

“Penyidik sudah memberi undangan ke pihak-pihak yang berkaitan, mulai dari pihak sekolah, korban, hingga Chiko sendiri, untuk dimintai klarifikasi,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyidik berhati-hati dalam menangani perkara ini mengingat kasus tersebut melibatkan anak di bawah umur dan konten yang sensitif.

“Penyidik memiliki pertimbangan khusus karena kasus ini berkaitan dengan anak-anak dan materi yang sangat sensitif. Kami berupaya agar proses penyidikan tidak menimbulkan tekanan psikologis bagi para korban maupun pelaku,” jelasnya.

Kasus ini mencuat setelah video klarifikasi Chiko beredar luas di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram resmi sekolah, @sma11semarang.official, Chiko tampil meminta maaf kepada pihak sekolah, guru, dan siswi yang menjadi korban atas perbuatannya.

Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per Bulan

Dalam pernyataannya, Chiko mengaku telah mengedit foto wajah guru dan siswi perempuan SMAN 11 Semarang menjadi video tak senonoh menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI).

Ia juga mengakui bahwa video hasil editannya itu diunggah ke media sosial X (Twitter) dengan judul “Skandal Smanse”, hingga menimbulkan kehebohan di dunia maya. Pemuda yang diketahui tinggal di Asrama Polisi (Aspol) Kabluk, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, itu menyadari bahwa perbuatannya telah mencemarkan nama baik sekolah.

“Saya mengakui kesalahan saya dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak sekolah, guru, dan seluruh korban,” demikian pengakuan Chiko dalam video permintaan maafnya.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Generasi Digtial Intelektual