Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh Dihina
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Pria berjas hitam yang terlihat duduk di sebelah Gus Miftah dan ikut tertawa terbahak-bahak ketika penjual es teh, Sunhaji, dihina kini menjadi sorotan publik. Setelah video penghinaan tersebut viral di media sosial, identitas pria itu pun terungkap.Ia adalah Usman Ali Salman, seorang pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) API AL-Huda Nepak yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Usman, yang lahir pada 5 Juli 1974, saat ini berusia 50 tahun.Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikTindakan tertawanya saat Gus Miftah melontarkan candaan yang dianggap merendahkan Sunhaji menuai kritik tajam dari masyarakat. Kolom komentar di akun Instagram resmi ponpes yang dipimpinnya kini dibanjiri ratusan hujatan dari warganet."Yang jualan es teh insya Allah lebih mulia daripada yang tertawa dan menjual agama," komentar lainnya.Peristiwa ini terjadi pada 20 November 2024 di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang, dalam sebuah pengajian yang digelar oleh pasangan calon Bupati Magelang, Sudaryanto-Trijaya. Saat itu, Sunhaji sedang mengais rezeki dengan berjualan es teh di lokasi acara.Namun, bukannya memberikan contoh baik, Gus Miftah justru melontarkan candaan yang dianggap menghina. Ia bertanya kepada Sunhaji apakah es teh yang dijualnya masih tersedia."Yo kono didol, goblok" (Ya sana dijual, bodoh)," ujar Gus Miftah. Candaan itu disambut gelak tawa para hadirin, termasuk Usman Ali Salman. Gus Miftah melanjutkan guyonannya"Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir" (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)," tambahnya.Sunhaji hanya terdiam, membalas dengan senyuman. Setelah video tersebut viral, Gus Miftah mendapat teguran dari berbagai pihak, termasuk dari Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Teguran juga datang dari akun resmi Partai Gerindra di Instagram, yang membandingkan tindakan Gus Miftah dengan sikap Presiden Prabowo Subianto yang dikenal menghormati pedagang kecil.Rekaman CCTV Diduga Ungkap Detik-Detik Penembakan Gamma Rizkynata"Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan," tulis admin Gerindra.Setelah kritik semakin deras, Gus Miftah akhirnya meminta maaf kepada Sunhaji. Ia mengaku telah ditegur dan menyesali perbuatannya. Namun, publik tetap mempertanyakan ketulusan permintaan maaf tersebut, mengingat sebelumnya ia sempat memposting video tandingan yang menunjukkan dirinya memborong dagangan para pedagang kecil dalam ceramah lainnya.Faktanya, pada malam insiden itu, Gus Miftah tidak memborong es teh milik Sunhaji, melainkan hanya melontarkan guyonan yang dianggap merendahkan.***
Read More Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus Buntung
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kejadian pelecehan seksual yang menimpa seorang perempuan berinisial M (23) di sebuah homestay di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 7 Oktober 2024, kini mulai mendapat perhatian publik. Pelaku, yang diketahui bernama IWAS alias Agus Buntung (21), ternyata menggunakan intimidasi psikologis untuk membuat korban memilih diam.Pendamping korban, Andre Saputra, menjelaskan bahwa saat peristiwa tersebut terjadi, korban sempat menangis. Namun, bukannya memberikan pertolongan, Agus malah memanfaatkan situasi dengan mengancam korban.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar"Pelaku menenangkan korban dengan mengatakan, 'Kamu sudah terikat dengan saya, jadi tidak bisa ke mana-mana. Saya tahu masa lalumu, kalau kamu tidak menurut, saya akan memberitahu orang tuamu.' Intimidasi ini membuat korban merasa tertekan dan takut," ungkap Andre.Setelah itu, Agus membawa korban ke homestay menggunakan motor milik korban. Bahkan, ia meminta korban untuk membayar kamar yang akan mereka tempati.Sesampainya di kamar nomor 6, Agus menunjukkan kemampuannya membuka pintu kamar dengan menggunakan mulut dan gigi, mengingat ia tidak memiliki kedua tangan. "Pelaku membuka pintu dan menutupnya menggunakan gigi dan mulut," lanjut Andre.Dalam kamar tersebut, Agus kembali mengintimidasi korban agar tidak berteriak. Ia mengancam, jika korban berteriak, warga sekitar akan mendengar dan memaksa mereka menikah. Ancaman ini membuat korban semakin takut dan tak berdaya.Saat korban mencoba melawan dengan gestur menolak dan menendang pelaku, Agus tetap melanjutkan aksinya. Ia bahkan membuka celana korban menggunakan jari kakinya."Korban menolak dengan cara menoleh ke kanan dan mencoba menendang pelaku, tetapi Agus tetap melanjutkan aksinya," kata Andre.Ironisnya, Agus dengan santainya merasa apa yang ia lakukan terhadap korban yang telah ia setubuhi merupakan hubungan suka sama suka dan tanpa paksaan.Gus Miftah Dikecam Usai Video Ceramah Viral, Langsung Minta Maaf Secara Terbuka"Menurut saya, ini terjadi atas dasar saling suka. Tidak ada kekerasan, karena korban yang memfasilitasi, membayar, dan kita pulang pergi baik-baik saja," ujar Agus.Namun, fakta hukum berkata lain. Agus kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Ia terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.***
Read More Diduga Usai Konsumsi Kopi Perangsang, Pria Lansia Meninggal di Penginapan
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Pengunjung Penginapan Himalaya di Jalan Ali Gathmir, Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan IT I Palembang, digemparkan oleh peristiwa tragis pada Sabtu (30/11/2024). Seorang pria berinisial MS (69), warga Makarti Jaya, Banyuasin, ditemukan tewas di kamar nomor 09 sekitar pukul 14.00 WIB.Menurut informasi yang dihimpun, MS datang ke penginapan tersebut bersama seorang perempuan menggunakan becak. Pasangan ini memesan kamar setelah tiba di lokasi. Namun, tidak lama kemudian, sekitar setengah jam setelah check-in, teman wanitanya keluar dari kamar dalam keadaan panik dan memberitahu resepsionis, Noval, bahwa MS mengalami kejang-kejang.Presiden Prabowo Tangis Haru Di Peringatan Hari Guru Nasional, Janji Naikkan Gaji Guru Di 2025"Awalnya saya mendapat informasi dari teman wanita korban yang mengatakan bahwa korban mengalami kejang-kejang. Saat saya menuju kamar, saya melihat korban sudah terbaring di lantai dan tidak bernyawa," ungkap Noval kepada petugas kepolisian.Panicked, Noval segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Kanit Inafis Polrestabes Palembang, Iptu Agus Wijaya, yang menangani kasus ini, menyebutkan bahwa korban diduga meninggal dunia akibat konsumsi kopi yang memiliki efek perangsang jantung."Korban diduga tidak kuat setelah mengonsumsi kopi perangsang jantung. Berdasarkan keterangan keluarganya, korban sebelumnya baru menjalani operasi jantung," jelas Iptu Agus.Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan dan Jadi TersangkaJenazah MS telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini, namun indikasi awal mengarah pada kematian akibat gangguan kesehatan jantung.Peristiwa ini menambah daftar kejadian mengejutkan yang terjadi di penginapan tersebut, sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit serius.***
Read More Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Momen saat Irjen Pol Purn Ricky Sitohang memberikan teguran keras kepada Agus Salim dan istrinya tengah viral di media sosial. Dalam video yang beredar, Agus terlihat ciut saat dinasihati oleh jenderal purnawirawan tersebut terkait kisruh uang donasi sebesar Rp 1,3 miliar yang dikumpulkan melalui yayasan milik Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi.Perselisihan ini bermula ketika Teh Novi menarik kembali donasi yang telah disalurkan kepada Agus Salim. Tindakan itu dilakukan setelah Teh Novi mencurigai adanya penyalahgunaan dana, yang diduga digunakan Agus untuk membayar utang pribadi serta dibagikan kepada keluarganya. Tak terima, Agus bahkan melaporkan Teh Novi ke pihak kepolisian, memicu polemik yang melibatkan opini publik.Penyelidikan Kasus Dugaan Bunuh Diri Mahasiswa ITB di Sumedang: Apa Penyebab Utama?Irjen Pol Purn Ricky, yang merasa geram dengan perilaku Agus Salim, secara terbuka menyampaikan kritik tajamnya. Dalam pernyataannya yang diunggah di akun X @Heraloebss pada Minggu (1/12/2024), Ricky menegaskan bahwa uang donasi tersebut bukanlah milik Agus Salim, melainkan milik para donatur yang bersimpati."Saya kadang-kadang jengkel dan miris juga. Yang kau teriakin apa, Gus? Yang bikin masalah ya kamu sendiri," ujar Ricky.Jenderal bintang dua itu melanjutkan, "Kau bikin masalah tapi teriak-teriak. Emang uangmu? Itu bukan uangmu, itu uang donatur. Apa hak kamu minta-minta dan teriak itu uang saya?"Pernyataan Ricky tersebut mendapat dukungan luas dari netizen. Banyak yang merasa apa yang disampaikan sudah mewakili perasaan masyarakat terkait polemik yang melibatkan Agus Salim.Menguak Fakta Baru di Balik Penembakan Tragis AKP Dadang Tewaskan AKP UlilKisruh ini mencuat setelah Teh Novi, yang dikenal aktif dalam kegiatan filantropi, merasa perlu menarik kembali donasi lantaran dugaan penyalahgunaan dana. Kasus ini menjadi sorotan luas karena melibatkan jumlah donasi yang besar dan menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana bantuan.Video nasihat Irjen Pol Purn Ricky yang viral semakin mempertegas bahwa uang donasi seharusnya digunakan secara amanah dan transparan sesuai peruntukan.***
Read More Rekaman CCTV Diduga Ungkap Detik-Detik Penembakan Gamma Rizkynata
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kasus penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy, seorang remaja 17 tahun asal Semarang, terus menjadi sorotan publik. Anggota keluarga almarhum mengungkapkan telah memiliki rekaman CCTV yang diduga menunjukkan detik-detik penembakan oleh anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin. Rekaman tersebut telah diperlihatkan kepada Komisioner Komnas HAM yang tengah menyelidiki kasus ini.Salah satu anggota keluarga yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa keluarga Gamma melakukan upaya mandiri untuk mengungkap fakta-fakta terkait kejadian ini. Mereka mendatangi lokasi penembakan yang disebutkan, termasuk area perumahan Paramount dan Alfamart di Jalan Candi Penataran, Ngaliyan, Kota Semarang.Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan dan Jadi Tersangka"Dari hasil pengecekan kami, tidak ada kejadian tawuran di lokasi itu. Namun, kami mendapatkan informasi bahwa ada kendaraan yang dikejar," ujarnya pada Minggu (1/12/2024).Dalam rekaman CCTV bertanggal 24 November 2024 itu, terlihat seorang pria, diduga Aipda Robig, mengendarai motor jenis PCX atau Nmax. Pria itu berhenti di seberang Alfamart, memarkirkan motornya melintang di tengah jalan, lalu berjalan ke arah tiga sepeda motor yang melintas. Salah satu sepeda motor tersebut ditumpangi Gamma.Pria itu tampak melepaskan tembakan ke arah tiga motor tersebut. Ketika menembak motor ketiga, ia terlihat terjatuh, namun segera bangkit dan melanjutkan pengejaran dengan motornya. Keluarga Gamma menyebutkan, rekaman CCTV ini telah diserahkan kepada Komnas HAM untuk membantu investigasi.Polrestabes Semarang sebelumnya menyebut Gamma terlibat tawuran antar-gangster remaja saat peristiwa terjadi. Namun, keluarga Gamma membantah klaim tersebut, menegaskan bahwa informasi awal tentang tawuran tidak terbukti di lokasi yang diperiksa.Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengonfirmasi bahwa rekaman CCTV dari lokasi sudah diamankan Polda Jawa Tengah dan kini sedang diperiksa oleh laboratorium forensik. Irwan menjelaskan bahwa penembakan terjadi saat Aipda Robig berupaya melerai tawuran dua kelompok gangster, yakni Tanggul Pojok dan Seroja."Tembakan pertama mengenai Gamma di pinggang, sementara tembakan kedua mengenai dua remaja lainnya, Satria dan Adam," ujar Irwan dalam konferensi pers.KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu sebagai Tersangka Pemerasan di PemprovKeluarga Gamma baru mengetahui kabar kematiannya pada 24 November 2024, sekitar pukul 12.30 WIB. Awalnya, mereka diberi informasi bahwa Gamma tewas akibat tawuran. Namun, setelah melihat jenazah di RSUP Dr. Kariadi, keluarga baru mengetahui bahwa penyebab kematian adalah luka tembak.Pada 29 November 2024, makam Gamma dibongkar untuk keperluan autopsi yang dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng. Hasil autopsi diharapkan memberikan kejelasan terkait penyebab pasti kematian remaja tersebut.Kasus ini kini dalam penanganan intensif oleh Polda Jawa Tengah, dengan perhatian khusus terhadap dugaan tindakan berlebihan (excessive action) oleh aparat kepolisian. Komnas HAM dan berbagai pihak mendesak agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan profesional.
Read More Tragis, Siswa SMK Tewas Usai Transaksi COD iPhone
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kasus tragis menimpa AF (17), seorang siswa SMK asal Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Ia ditemukan tewas setelah melakukan transaksi pembelian iPhone secara cash on delivery (COD) dengan seorang kenalannya berinisial HS, yang kini diduga sebagai pelaku pembunuhan. Insiden ini terjadi pada Jumat, 29 November 2024.Berdasarkan keterangan Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan, korban melakukan transaksi COD dengan HS karena sudah saling mengenal dan lokasi rumah terduga pelaku berdekatan. Namun, pertemuan tersebut berujung pada kematian korban.Mantan Kades Sekapuk Gresik Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Kasus Penguasaan Aset Dan Tunggakan Investasi Warga"Dia COD-an handphone. Korban datang mengantarkan barang karena mereka sudah saling kenal," ujar Iwan, Minggu, 1 Desember 2024.AKP Teguh Kumara mengungkapkan bahwa setelah kejadian, HS melarikan diri dan kini dalam status buron. Ia diduga membawa kabur iPhone serta sepeda motor milik korban."Pelaku juga membawa barang milik korban, yakni motor dan handphone," ungkap Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara.Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan dan Jadi TersangkaDari hasil penyelidikan awal, polisi menduga motif pembunuhan ini adalah pencurian dengan kekerasan. Sejumlah saksi, termasuk ibu HS, seorang ustaz, dan ketua RT setempat, telah dimintai keterangan. Sementara itu, lokasi kejadian telah diperiksa untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut.Kasus ini masih dalam penanganan intensif oleh Polres Bogor. Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi COD dan memastikan lokasi serta identitas pembeli atau penjual dapat dipercaya.***
Read More Penangkapan Oknum Pengasuh Ponpes, Diduga Cabuli Santriwati
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial ASP (30), yang berperan sebagai pengasuh di sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Lubai Induk, Kabupaten Muara Enim, ditangkap oleh pihak kepolisian setelah dilaporkan atas dugaan melakukan tindakan asusila terhadap salah satu santriwati.Momen penangkapan ASP yang terekam dalam sebuah video berdurasi 14 menit menjadi perbincangan hangat setelah viral di media sosial. Kasus ini memicu kekhawatiran banyak pihak, terutama para orang tua santri.Penyelidikan Kasus Dugaan Bunuh Diri Mahasiswa ITB di Sumedang: Apa Penyebab Utama?Berdasarkan informasi yang diperoleh, insiden ini membuat sejumlah orang tua mendatangi pondok pesantren untuk menjemput anak-anak mereka. Saat ini, seluruh santri telah dipulangkan untuk sementara waktu hingga ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai kelanjutan operasional pesantren tersebut.Ponpes yang telah beroperasi selama lima tahun itu sebelumnya menampung sekitar 80 santri yang berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Muara Enim hingga Lampung. Namun, kasus ini memberikan dampak besar terhadap keberlangsungan aktivitas pendidikan di sana. Kasatreskrim Polres Muara Enim, AKP Darmanson, mengonfirmasi penangkapan ASP.Menguak Fakta Baru di Balik Penembakan Tragis AKP Dadang Tewaskan AKP Ulil"Benar, pelaku saat ini sedang dalam proses penyidikan di Mapolres Muara Enim," ujarnya pada Minggu, 1 Desember 2024.Kasus ini mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian, sementara masyarakat berharap proses hukum dapat berjalan dengan transparan dan memberikan keadilan kepada semua pihak yang terlibat.***
Read More Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan dan Jadi Tersangka
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang oknum polisi berinisial R yang terlibat dalam penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Penetapan ini dilakukan usai serangkaian penyelidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Bidang Propam Polda Jawa Tengah, yang juga mendapat asistensi dari Mabes Polri."Pelaku akan menjalani sidang etik atas tindakan eksesif yang telah dilakukan," ungkap Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, pada Rabu (27/11/2024).KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu sebagai Tersangka Pemerasan di PemprovKombes Pol. Artanto memastikan bahwa proses hukum terhadap pelaku dilakukan dengan transparansi penuh dan berdasarkan fakta yang akurat. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, menjelaskan bahwa oknum polisi tersebut melepaskan dua tembakan dalam insiden tersebut."Dua kali tembakan, menyebabkan tiga korban terluka," ujarnya.Dalam peristiwa yang terjadi di tengah tawuran antargangster itu, tembakan pelaku menyerempet badan korban berinisial A dan melukai tangan korban lain berinisial S. Sementara itu, korban berinisial GRO menjadi salah satu siswa yang terdampak serius dalam kejadian tersebut. Polisi telah memeriksa setidaknya 17 saksi terkait insiden ini. Selain itu, empat pelaku tawuran dari kelompok gangster yang terlibat dalam keributan juga telah ditetapkan sebagai tersangka.Viral, Sekelompok Wanita Gerebek Temannya yang Diduga Mencuri Uang di Kontrakan"Empat pelaku tawuran dari kedua kelompok sudah dijadikan tersangka," tambah Kombes Pol. Irwan Anwar.Kasus ini menjadi perhatian serius kepolisian Jawa Tengah, mengingat keterlibatan aparat yang berujung pada korban jiwa. Dengan penahanan pelaku dan sidang etik yang menantinya, diharapkan keadilan dapat ditegakkan, sekaligus menjadi pelajaran untuk mencegah tindakan serupa kembali terjadi.***
Read More Pentolan KKB Oni Enumbi Ditangkap di Warung Depan Polres Puncak Jaya
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Oni Enumbi, salah satu tokoh utama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Ternus Enumbi, berhasil ditangkap oleh personel Satgas Damai Cartenz di Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Rabu (27/11/2024) pagi. Penangkapan ini berlangsung di sebuah warung yang berada tepat di depan Markas Polres Puncak Jaya. Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, membenarkan kabar tersebut."Oni ditangkap di warung tepat di depan Polres Puncak Jaya pada pukul 11.15 WIT," ujar Faizal saat dikonfirmasi.Tak Terima Ibunya Dianiaya, Pemuda Siram Air Keras ke Buruh TebuFaizal menjelaskan bahwa Oni Enumbi telah lama menjadi buronan dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua. Ia ditetapkan sebagai buron berdasarkan surat DPO/S-34/04/IV/2024/Reskrim tertanggal 25 April 2024 serta laporan polisi nomor LP/A/03/III/2024/Res Puncak Jaya/Polda Papua.Oni diduga terlibat dalam sejumlah aksi kriminal, termasuk penembakan dan pembunuhan terhadap seorang anggota TNI dari Satgas Elang pada 17 Maret 2024 di Kampung Kulirik, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya. Setelah penangkapan, Oni langsung dibawa ke Posko Satgas Ops Damai Cartenz-2024 untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Selingkuh Saat Istri Umroh, Bimo Aryo Tejo Digugat Cerai Sang Istri dan Kini Tinggal di Kontrakan"Saat ini, Oni Enumbi telah diamankan di Posko Satgas Ops Damai Cartenz-2024 di Puncak Jaya. Penyidik sedang melakukan pemeriksaan intensif untuk mendalami perannya dalam berbagai aksi kriminal yang telah dilakukannya di Kabupaten Puncak," ungkap Faizal.Penangkapan Oni Enumbi menjadi langkah signifikan dalam upaya menekan aktivitas KKB di wilayah Papua Tengah, sekaligus memberikan pesan tegas bahwa aparat terus bekerja keras untuk menangani aksi kriminal bersenjata yang meresahkan masyarakat.***
Read More Denny Sumargo Bongkar Isi Perjanjian Perdamaian Donasi Agus "Berlanjut 7 Turunan"
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Upaya perdamaian antara Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi, Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, berakhir tanpa kesepakatan. Pertemuan yang seharusnya menjadi momen rekonsiliasi justru berubah menjadi polemik baru setelah Teh Novi, sapaan Pratiwi, memilih meninggalkan ruangan perundingan.Keputusan Teh Novi untuk walk out menimbulkan berbagai spekulasi, terutama di media sosial. Denny Sumargo, yang sebelumnya ikut memfasilitasi penggalangan dana untuk pengobatan Agus Salim, turut buka suara terkait kejadian tersebut.Kisruh Dana Donasi Agus Salim: Mediasi Kembali Buntu, Pratiwi Noviyanthi Walk OutMelalui unggahan di Instagram Story pada Rabu (27/11/2024), Denny Sumargo mengungkapkan adanya klausul kontroversial dalam draf kesepakatan yang dibuat oleh tim kuasa hukum Teh Novi, Brian Praneda."Kira-kira kalau lu dikasih klausul ini, lu bakal tanda tangan gak?" tulis Denny Sumargo, sembari membagikan potongan isi klausul tersebut.Isi klausul itu menyebutkan bahwa:Jika dana donasi habis untuk biaya pengobatan mata dan luka bakar Agus Salim, maka pihak kedua wajib melakukan penggalangan dana lanjutan sesuai dengan peraturan yang berlaku.Kesepakatan tersebut tidak dapat berakhir atau dibatalkan sepihak, bahkan jika salah satu pihak meninggal dunia. Kesepakatan akan diteruskan oleh ahli waris atau penerima hak masing-masing pihak."Ini maksudnya (donasi) berlaku 7 turunan ya?," tulis Denny Sumargo menyoroti potensi implikasi jangka panjang dari kesepakatan itu.Doddy Harrywibowo, kuasa hukum dari pihak donatur, juga angkat bicara mengenai format perdamaian yang diajukan. Menurutnya, poin-poin dalam perjanjian seharusnya dibuat berimbang dan tidak merugikan salah satu pihak. Ia menegaskan bahwa donasi yang dikumpulkan dari masyarakat memiliki amanah yang jelas."Terkait format perdamaiannya, kalau donatur dilibatkan ya hayuk, kalau tidak juga kita nggak ada masalah, selama apa yang diperdamaikan itu adil," ujar Doddy. "Uang ini harus digunakan untuk pengobatan Agus Salim. Kalau ada sisanya, baru boleh disalurkan kepada pihak lain yang membutuhkan," pungkas Doddy.Viral! Anak Lunasi Utang Orang Tua Setelah 24 Tahun, Banjir Pujian WarganetKeputusan walk out dari Teh Novi, serta keberadaan klausul kontroversial tersebut, menambah rumit situasi yang seharusnya berakhir dengan perdamaian. Publik pun mempertanyakan tujuan dari perjanjian tersebut dan alasan Teh Novi meninggalkan perundingan.Hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Pratiwi Noviyanthi terkait isu ini. Namun, drama yang terjadi telah menarik perhatian publik, terutama terkait pengelolaan dana donasi yang melibatkan banyak pihak dan tanggung jawab moral untuk menjaga amanah para donatur.***
Read More Viral! Pengantin Wanita Sempatkan Nyoblos di Pilkada 2024
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang menampilkan momen unik seorang pengantin wanita mencoblos di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 viral di media sosial. Dalam video tersebut, wanita tersebut tampak mengenakan busana pengantin lengkap.Termasuk riasan wajah yang elegan, saat mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Peristiwa ini diketahui terjadi di salah satu TPS di Rembang, Jawa Tengah. Video yang diunggah pada Kamis (28/11/2024) itu menarik perhatian warganet. Admin Gerindra Bikin Ketar-Ketir Kepala Desa: Jalan Desa Mendadak Diperbaiki"Momen pengantin baru ikutan nyoblos di TPS," keterangan dalam unggahan.Pengantin wanita dalam video itu terlihat antusias saat menyalurkan hak pilihnya. Meski tengah menjalani hari bahagia pernikahan, ia tetap menyempatkan diri untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Aksi tersebut juga menarik perhatian warga sekitar TPS yang terkejut melihat pengantin datang mencoblos.Setelah video ini viral, berbagai komentar warganet membanjiri unggahan tersebut. Ada yang memberikan pujian dan komentar lucu dalam kolom komentar unggahan yang memperlihatkan momen pencoblosan tersebut.Tak Terima Ibunya Dianiaya, Pemuda Siram Air Keras ke Buruh Tebu“Siang nyoblos, malem dicoblos, eh,” tulis salah satu netizen, membuat banyak warganet lainnya ikut tertawa.Momen ini menuai banyak pujian sebagai contoh positif untuk mendorong partisipasi publik dalam Pilkada. Pasalnya, tingkat partisipasi pemilih sering menjadi perhatian dalam setiap gelaran pemilu.***
Read More Menguak Fakta Baru di Balik Penembakan Tragis AKP Dadang Tewaskan AKP Ulil
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, mengakui kepada penyidik Polda Sumatra Barat (Sumbar) bahwa ia tidak menyukai langkah hukum yang diambil oleh rekannya, Kepala Satuan Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshar. Ketidaksenangan tersebut diduga menjadi alasan di balik tindakan fatal Dadang, yang menembak mati Ulil.Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumbar, Kombes Andry Kurniawan, insiden ini bermula ketika AKP Ulil bersama timnya menangkap seorang pelaku penambangan pasir-batu ilegal pada Kamis (21/11/2024). Penambangan tersebut diketahui dilindungi oleh AKP Dadang.Kisruh Dana Donasi Agus Salim: Mediasi Kembali Buntu, Pratiwi Noviyanthi Walk OutSetelah penangkapan itu, Dadang meminta Ulil untuk membebaskan pelaku yang ditahan, tetapi permintaan tersebut tidak diindahkan oleh Ulil. Hal ini memicu kemarahan Dadang hingga akhirnya ia melakukan penembakan pada Jumat dini hari (22/11/2024)."Dari pengakuan tersangka, ketidakresponsan korban terhadap permintaannya menjadi pemicu tindakan tersebut. Saat ini, penyidik masih mendalami motif dan keterlibatan lebih lanjut," ujar Kombes Andry, sebagaimana dilaporkan dalam laman resmi Humas Polda Sumbar, Minggu (24/11/2024).Penyidikan lanjutan mengungkap bahwa aksi penembakan tersebut tidak hanya menyasar Ulil. Kombes Andry mengungkapkan, Dadang diduga juga berencana menyerang Kapolres Solok Selatan. Hal ini diperkuat dengan temuan enam selongsong peluru di sekitar rumah dinas Kapolres, selain dua selongsong di lokasi penembakan Ulil. Penyidik memastikan tidak ada baku tembak dalam insiden ini."Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sembilan peluru yang ditembakkan Dadang. Dua di antaranya mengenai korban di area parkir Mapolres, sementara enam lainnya ditemukan di sekitar rumah dinas Kapolres," jelas Kombes Andry."Dari hasil olah TKP, semua tembakan berasal dari satu arah," tegas Kombes Andry.Admin Gerindra Bikin Ketar-Ketir Kepala Desa: Jalan Desa Mendadak DiperbaikiAKP Dadang kini menghadapi jeratan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dan Pasal 351 KUHP terkait penganiayaan berat yang berakibat hilangnya nyawa. Sejak Jumat (22/11/2024), Dadang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Sumbar. Selain itu, dugaan keterlibatan Dadang dalam aktivitas tambang ilegal juga sedang didalami."Kami akan menggali lebih dalam peran tersangka dalam mendukung operasi tambang ilegal ini," ujar Kombes Andry.Insiden tragis ini mencoreng institusi kepolisian dan menjadi peringatan akan pentingnya pengawasan internal yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang. Penyidik Polda Sumbar berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan tuntas demi menjaga kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.***
Read More Tak Terima Ibunya Dianiaya, Pemuda Siram Air Keras ke Buruh Tebu
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pemuda berinisial PL (20) di Desa Campang Tiga Ulu, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, nekat melakukan tindakan brutal dengan menyiram air keras kepada seorang buruh tebang tebu bernama Aang Hunafi (26).Kejadian ini diduga dipicu oleh dendam yang mendalam terhadap korban. Menurut pengakuan PL kepada pihak kepolisian, ia tidak dapat menahan amarah setelah mengetahui bahwa ibunya kerap menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Aang. Puncaknya, PL mengaku semakin emosi saat ibunya ditendang oleh korban di depan umum.Selingkuh Saat Istri Umroh, Bimo Aryo Tejo Digugat Cerai Sang Istri dan Kini Tinggal di Kontrakan"Saya sakit hati melihat ibu sering diperlakukan kasar oleh dia (korban), bahkan pernah ditendang di depan orang banyak," ungkap PL dalam keterangannya kepada polisi.Usai kejadian, PL langsung diamankan oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu, korban Aang Hunafi tengah menjalani perawatan intensif akibat luka bakar serius yang dialaminya.Admin Gerindra Bikin Ketar-Ketir Kepala Desa: Jalan Desa Mendadak DiperbaikiKapolres OKU Timur, melalui jajarannya, menyebutkan bahwa kasus ini sedang ditangani lebih lanjut untuk menggali kronologi dan motif di balik aksi tersebut. Polisi juga memastikan akan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku.Peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat setempat, yang terkejut dengan tindak kekerasan ekstrim yang terjadi di desa mereka. Pihak berwenang mengimbau agar masyarakat tidak main hakim sendiri dalam menyelesaikan konflik, terutama yang melibatkan permasalahan pribadi atau keluarga.***
Read More Kisruh Dana Donasi Agus Salim: Mediasi Kembali Buntu, Pratiwi Noviyanthi Walk Out
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Mediasi terkait polemik dana donasi pengobatan Agus Salim, korban penyiraman air keras, kembali menemui jalan buntu meskipun dihadiri kuasa hukum kedua belah pihak pada Selasa (26/11/2024) di kawasan Kuningan, Jakarta.Dalam pertemuan tertutup tersebut, Farhat Abbas mewakili Agus Salim, sementara tim Pratiwi Noviyanthi didampingi pengacara Brian Praneda. Mediasi juga melibatkan Krisna Murti sebagai inisiator.Admin Gerindra Bikin Ketar-Ketir Kepala Desa: Jalan Desa Mendadak DiperbaikiMediasi awalnya berjalan lancar dengan rencana penandatanganan kesepakatan damai. Dalam draf yang disusun oleh tim Pratiwi Noviyanthi, dana donasi direncanakan akan dikelola oleh yayasan untuk menjaga transparansi, namun tetap difokuskan pada kebutuhan pengobatan Agus Salim.Farhat Abbas sempat menyetujui konsep tersebut dengan syarat proses pengobatan kliennya tidak terganggu. Namun, suasana berubah saat awak media diizinkan masuk untuk sesi konferensi pers.Ketegangan muncul setelah Denny Sumargo, yang dihubungi melalui telepon, menyatakan bahwa pengobatan Agus Salim telah sepenuhnya ditanggung oleh tim Krisna Murti, sehingga dana donasi tidak lagi diperlukan.Pernyataan ini memicu reaksi dari Pratiwi Noviyanthi yang kemudian menolak menandatangani kesepakatan damai tanpa kehadiran dan tanda tangan Denny Sumargo.“Mohon maaf, saya tidak sepakat. Bang Densu harus dilibatkan,” ujar Pratiwi.Farhat Abbas merespons dengan mempertanyakan keputusan Pratiwi yang melibatkan Denny Sumargo. Ia menilai ketidakhadiran Denny dalam mediasi adalah keputusan pribadi dan tidak seharusnya menghambat proses perdamaian.“Undangannya sudah ada, tapi kenapa Densu tidak datang? Lagi pula, dalam draf kesepakatan, nama Densu tidak disebut sebagai pihak yang mengetahui,” tegas Farhat.Meski demikian, Pratiwi tetap bersikukuh bahwa kehadiran dan persetujuan Denny Sumargo diperlukan untuk menjaga amanah dari para donatur yang mempercayakan dana kepadanya."Saya hanya ingin menjaga amanah para donatur,” ucap Pratiwi.Mahasiswa Papua Sriwijaya Tolak Program Transmigrasi, Ancam Keberlanjutan Budaya dan EkosistemBrian Praneda, kuasa hukum Pratiwi, mencoba menengahi dengan usulan mencantumkan Denny Sumargo dalam draf sebagai pihak yang mengetahui, tetapi langkah ini tidak cukup meredakan ketegangan.“Kalau itu masalahnya, kita cantumkan saja nama bang Densu di draf. Masalah selesai, kan?” ujar Brian.Namun, mediasi tetap berakhir tanpa solusi. Tim Pratiwi Noviyanthi memilih meninggalkan mediasi sebelum konferensi pers selesai. Mereka menegaskan tidak akan menyepakati kesepakatan apa pun tanpa tanda tangan Denny Sumargo.Kisruh dana donasi ini pun semakin memanas tanpa kejelasan penyelesaian, sementara kedua belah pihak tetap bertahan dengan argumen masing-masing.***
Read More Pengendara Wanita Nyaris Jadi Korban Pelecehan Saat Berkendara
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang wanita pengendara motor berinisial N nyaris menjadi korban pelecehan di kawasan pertigaan Patal, Bekasi Timur. Insiden tersebut terjadi ketika lalu lintas sedang padat.Pelaku, yang diketahui bekerja sebagai juru parkir liar, mencoba menyentuh bagian dada korban. Beruntung, korban berhasil menghindar sehingga tangan pelaku hanya mengenai pundaknya.Selingkuh Saat Istri Umroh, Bimo Aryo Tejo Digugat Cerai Sang Istri dan Kini Tinggal di KontrakanMenurut Rasyid, kakak korban, pelaku bahkan sempat menantang korban untuk melaporkan aksinya ke pihak kepolisian setelah kejadian itu. Ketika keluarga korban mendatangi lokasi kejadian untuk mencari pelaku, pria tersebut sudah melarikan diri.Sementara itu, juru parkir liar lainnya di lokasi mengaku tidak mengenal pelaku dan menyatakan bahwa pelaku bukan bagian dari kelompok mereka."Adik saya saat itu sedang melintas, tiba-tiba pria ini dengan sengaja mencoba menyentuh dadanya. Untung adik saya sempat menghindar, jadi yang terkena hanya pundaknya," ujar Rasyid."Kami langsung ke lokasi untuk mencari pelaku, tapi dia sudah tidak ada. Pak ogah lain di sana malah mengaku tidak kenal dengannya dan cuci tangan,” tambahnya.Geger di Platform X, Video Syur Diduga Lydia Onic Tersebar LuasKejadian membuat kekhawatiran warga, khususnya para pengendara wanita, terhadap keamanan di kawasan tersebut. Masyarakat berharap pihak berwenang dapat mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku pelecehan dan memastikan lokasi lebih diawasi.Masyarakat juga dhimbau untuk segera melapor kepada pihak berwajib jika menjadi korban atau menyaksikan tindakan serupa.***
Read More Viral! Anak Lunasi Utang Orang Tua Setelah 24 Tahun, Banjir Pujian Warganet
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang diunggah akun TikTok @kleponhijau8 mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat warganet. Video tersebut mengisahkan tindakan inspiratif seorang anak yang menemukan bon utang milik almarhum orang tuanya dan memutuskan untuk segera melunasinya, meskipun utang tersebut sudah tercatat selama 24 tahun.Dalam narasi video, tertulis, “Utang core, utang langsung dibayar, utang dibayar 24 tahun kemudian,” yang menggambarkan langkah anak tersebut sebagai bentuk tanggung jawab dan penghormatan kepada mendiang orang tuanya.BREAKING NEWS: Seorang Pria Nekat Terjun dari Jembatan Ampera ke Sungai MusiPada slide kedua, video itu kembali mempertegas pesan moral dengan menampilkan narasi serupa, menekankan pentingnya melunasi kewajiban meski telah berlalu waktu yang lama.Peristiwa ini diketahui terjadi di Bantul, Yogyakarta. Tindakan anak tersebut menuai banyak pujian dari warganet yang mengapresiasi niat baiknya untuk melunasi utang keluarga.Dalam kolom caption, akun TikTok tersebut menulis, “24 tahun, ga ada kata telat. Anak baik, langkahmu benar,” menggarisbawahi bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk melakukan hal yang benar.Selingkuh Saat Istri Umroh, Bimo Aryo Tejo Digugat Cerai Sang Istri dan Kini Tinggal di KontrakanWarganet memuji kejujuran dan tanggung jawab sang anak, menyebut langkahnya sebagai wujud nyata pengabdian kepada keluarga. Banyak yang mengomentari betapa berharganya tindakan itu, meskipun dilakukan setelah waktu yang begitu lama.“Luar biasa, jarang ada yang mau bertanggung jawab seperti ini. Salut buat anaknya,” tulis salah satu komentar.***
Read More Pemilih Tanpa Undangan Tetap Bisa Gunakan Hak Suara di Pilkada 2024, Begini Caranya
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Warga yang tidak mendapatkan surat undangan untuk mencoblos pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tetap memiliki kesempatan untuk memberikan suara.Dengan membawa Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el), mereka dapat mencoblos sesuai ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 17 Tahun 2024. Regulasi ini mengatur proses pemungutan dan penghitungan suara untuk pemilihan gubernur, bupati, hingga wali kota.Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada 2024, Bangun Masa Depan Daerah!Berdasarkan Pasal 19 Ayat 1 PKPU tersebut, ada tiga kategori pemilih yang dapat memberikan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS):Pemilih yang memiliki KTP-el dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) serta menerima undangan.Pemilih dengan KTP-el yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Pindahan (DPTp).Pemilih yang hanya memiliki KTP-el, tetapi tidak tercantum dalam DPT atau DPTp.Lebih lanjut, pada Pasal 19 Ayat 2, disebutkan bahwa warga yang belum memiliki KTP-el tetap dapat mencoblos, asalkan sudah melakukan perekaman data kependudukan. Mereka dapat menggunakan dokumen berupa Biodata Kependudukan sebagai pengganti KTP-el.Pemilih yang tidak mendapatkan undangan harus mematuhi jadwal yang berbeda. Mereka yang terdaftar dalam DPT memiliki waktu untuk mencoblos sejak TPS dibuka pukul 07.00 WIB. Sementara itu, pemilih dari DPTp dapat memberikan suara mulai dua jam sebelum TPS ditutup, yaitu sekitar pukul 11.00 WIB.Untuk pemilih tambahan yang hanya membawa KTP-el atau Biodata Kependudukan, waktu pencoblosan dimulai satu jam sebelum TPS ditutup. Pada saat itu, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan mengumumkan kesempatan bagi pemilih tambahan untuk memberikan suara, dengan mencatat kehadiran mereka dalam formulir khusus Model C.Wapres Gibran Minta Zonasi PPDB Dihapus, Tekankan Pentingnya Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan. Pemilih tambahan tetap bergantung pada ketersediaan surat suara di TPS masing-masing. Jika surat suara habis, mereka tidak dapat menggunakan hak pilihnya.Aturan ini bertujuan untuk memastikan semua warga yang memiliki hak suara tetap bisa berpartisipasi dalam Pilkada, meski tanpa surat undangan, selama memenuhi persyaratan sesuai ketentuan PKPU 17 Tahun 2024.***
Read More Ayu Ting Ting Buka-Bukaan soal Pertunangannya yang Gagal, Pegang Rahasia Besar Muhammad Fardhana
Wulan _ 4 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Pedangdut Ayu Ting Ting kembali mengungkapkan perasaannya terkait pertunangan yang kandas dengan Muhammad Fardhana. Hal ini terungkap saat dirinya menjadi tamu di podcast Kejar Setoran yang dipandu oleh Praz Teguh.Dalam sesi tersebut, Praz menanyakan apakah Ayu memiliki keinginan untuk menikah lagi. Ayu pun mengaku, meskipun terpikirkan untuk mencari pasangan baru, saat ini dirinya masih berada di fase yang sepi secara emosional.Geger di Platform X, Video Syur Diduga Lydia Onic Tersebar Luas"Kepikiran tau (cari pasangan lagi). HP gue aja sepi banget, kadang mau banting rasanya," ujar Ayu, Minggu (24/11/2024).Ketika Praz menggali lebih dalam tentang tipe pria yang ingin dinikahi Ayu, pembicaraan secara tak langsung mengarah pada sosok Muhammad Fardhana, mantan tunangannya. Ayu menjawab dengan nada bercanda tetapi menyiratkan ada kejadian besar yang membuatnya mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan tersebut."Mpok nih maunya yang kayak gimana sih? Tentara?" tanya Praz."Udah ah, jangan. Praz, Praz kalo lu tau pasti jedotin kepala," jawab Ayu, diiringi tawa.Meski awalnya bernada ringan, Ayu kemudian menjelaskan lebih serius bahwa ia merasa bersyukur hubungannya dengan Muhammad Fardhana berakhir sebelum pernikahan."Alhamdulillah, karena kan pernikahan itu nggak main-main. Jadi Mpok nggak pengin yang namanya gagal lagi. Tapi ya mungkin Allah kasih belum yang terbaik, sampai mungkin nanti ketemu orang yang lebih baik," ujarnya.Viral! Pemotor Alami Kejadian Mistis di Bukit Ondor, Ditarik Sosok Tak Kasat MataAyu menegaskan bahwa pernikahan adalah langkah besar yang tidak boleh dianggap remeh. Dirinya berharap bisa menemukan pasangan yang benar-benar terbaik di masa depan. Dengan demikian, ia memilih untuk tetap optimis dan bersyukur atas semua pengalaman yang telah dilalui.Pernyataan Ayu ini menunjukkan kedewasaannya dalam menyikapi hubungan dan komitmen. Meski memiliki perjalanan cinta yang tidak selalu mulus, ia tetap berusaha melangkah dengan bijaksana demi masa depan dan sang anak.***
Read More Fenomena Burung Pipit Mati Massal di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasannya
Wulan _ 4 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan kawanan burung pipit mati massal di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi sorotan publik. Dalam video tersebut, tampak burung-burung kecil itu berjatuhan di sekitar area bandara. Kejadian ini dikaitkan dengan tumbangnya sebuah pohon yang menjadi habitat alami burung pipit tersebut.Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, memberikan pandangannya terkait fenomena ini. Menurutnya, pohon yang tumbang itu kemungkinan merupakan "rumah" bagi ratusan burung pipit yang terlihat mati.Calon Dewas KPK Heru Kreshna Reza Kritik Praktik Pemajangan Tersangka di Konferensi Pers"Saya kira itu habitat mereka. Ketika pohon itu hilang, mereka kebingungan dan mengalami kelelahan ekstrem hingga mati massal," ungkap Prof. Mahardika, Senin (25/11/2024).Ia menjelaskan bahwa burung, seperti makhluk hidup lainnya, membutuhkan habitat untuk bertahan hidup. Hilangnya tempat tinggal dapat membuat burung stres dan kehilangan orientasi. Selain itu, faktor seperti kepadatan populasi di area tersebut juga bisa menjadi penyebabnya."Mungkin terjadi overpopulasi di tempat itu, sehingga mereka tidak bisa menemukan habitat baru dalam waktu cepat," tambahnya.Mahardika juga menyinggung pengaruh iklim dan cuaca yang bisa memengaruhi kondisi burung pipit. Namun, ia menilai faktor ini kurang relevan karena kejadian serupa hanya terjadi di satu lokasi tertentu."Musim hujan yang panas akibat fenomena El Niño memang bisa menjadi penyebab, tetapi karena peristiwa ini hanya terjadi di satu titik, pengaruh iklim mungkin tidak signifikan," jelasnya.Geger di Platform X, Video Syur Diduga Lydia Onic Tersebar LuasPeristiwa ini memunculkan keprihatinan terkait perlindungan habitat satwa liar di area urban, khususnya di kawasan padat seperti bandara. Pengelola Bandara Ngurah Rai belum memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa ini.Fenomena burung mati massal ini diharapkan menjadi perhatian bagi otoritas terkait untuk menjaga keseimbangan ekosistem di tengah perkembangan infrastruktur modern.***
Read More KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu sebagai Tersangka Pemerasan di Pemprov
Wulan _ 4 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.Penetapan ini dilakukan hanya beberapa hari sebelum pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, di mana Rohidin mencalonkan diri kembali sebagai gubernur. Dalam konferensi pers Minggu (24/11/2024) malam, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menegaskan bahwa langkah hukum ini murni penegakan hukum tanpa ada unsur politis."Penyelidikan ini sudah dimulai jauh sebelum pendaftaran calon gubernur, sehingga tidak ada hubungannya dengan partai tertentu atau warna politik tertentu," ujar Alex.Viral, Sekelompok Wanita Gerebek Temannya yang Diduga Mencuri Uang di KontrakanKasus ini bermula pada Juli 2024, ketika Rohidin diduga meminta dukungan dana dari sejumlah pihak untuk mendukung pencalonannya kembali. Arahan tersebut disampaikan melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu, Isnan Fajri, yang kemudian mengumpulkan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan biro pemerintahan di lingkungan Pemda.Beberapa kepala dinas diduga menyetorkan dana hasil manipulasi anggaran demi memenuhi permintaan tersebut. Kadis Kelautan dan Perikanan (SF) menyerahkan Rp200 juta melalui ajudan gubernur. Kadis PUPR (TS) diduga mengumpulkan Rp500 juta dari potongan anggaran alat tulis kantor (ATK), perjalanan dinas, dan tunjangan pegawai. Bahkan, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (SD) dilaporkan menyerahkan dana Rp2,9 miliar yang sebagian berasal dari honor guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT).Pada Oktober 2024, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra, FEP, juga menyetorkan dana Rp1,4 miliar dari donasi sejumlah satuan kerja (satker). Uang tersebut diduga digunakan untuk mendukung tim pemenangan Rohidin di Bengkulu.Setelah serangkaian pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekda Bengkulu Isnan Fajri, dan ajudan gubernur EF alias Anca.Terungkap Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Pada Juli 2024KPK menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya pemberantasan korupsi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Seluruh tersangka kini akan menjalani proses hukum lebih lanjut, sementara masyarakat Bengkulu diimbau tetap tenang dan menghormati proses yang berjalan.Kasus ini menambah daftar panjang korupsi di lingkungan pemerintah daerah menjelang pemilu, sekaligus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk menjaga integritas dalam proses demokrasi.
Read More