Kemenkeu Hapus Alokasi Biaya Komunikasi untuk PNS di Tahun Anggaran 2026
Wulan _ 22 jam yang lalu
Lingkaran.id - Mulai tahun anggaran 2026, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak akan menerima lagi alokasi biaya untuk pembelian pulsa maupun paket data. Hal ini menyusul keputusan resmi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menghapus satuan biaya paket data dan komunikasi dari Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun Anggaran 2026.Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 32 Tahun 2025 tentang Standar Biaya Masukan untuk Tahun Anggaran 2026, yang ditandatangani langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 14 Mei 2025 dan mulai berlaku sejak 20 Mei 2025.Tragis, Siswa SD Diduga Meninggal Akibat Dibully Kakak Kelas Karena Perbedaan AgamaLisbon Sirait, Direktur Sistem Penganggaran Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu, menjelaskan bahwa penghapusan biaya paket data dan komunikasi merupakan bagian dari beberapa perubahan signifikan pada satuan biaya dalam SBM 2026. Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan efisiensi anggaran."Kebijakan standar biaya untuk tahun 2026 ini mengikuti langkah efisiensi yang tengah dijalankan pemerintah. Ada sejumlah perubahan besar dalam satuan biaya tahun depan," ujar Lisbon dalam Media Briefing bertajuk 'Kebijakan SBM TA 2026' yang berlangsung di kantor Kemenkeu, Jakarta, pada Senin (2/6/2025).Lisbon menambahkan bahwa biaya komunikasi sebelumnya sempat diberikan selama masa pandemi COVID-19, sebagai dukungan untuk kegiatan rapat online dan komunikasi jarak jauh. Namun, dengan situasi yang telah berubah, biaya tersebut dianggap tidak lagi relevan sehingga dihapus.Viral Mobil Keluar dari Salon dengan Pengawalan Polisi, Netizen: Ditunggu Klarifikasinya"Biaya komunikasi dulu ada karena saat pandemi COVID-19 diperlukan untuk mendukung rapat daring. Namun sekarang, karena situasinya sudah berbeda, biaya ini sudah kami hapus," jelasnya.Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39 Tahun 2024, hingga tahun 2025 ini para PNS masih menerima satuan biaya tersebut setiap bulan sebagai bagian dari standar biaya masukan. Namun, mulai 2026, biaya tersebut tidak lagi diberikan sebagai bagian dari kebijakan pengelolaan anggaran yang lebih ketat dan efisien.***
Read More Kasus COVID-19 Naik, Kemenkes Catat 7 Kasus Positif COVID
Wulan _ 22 jam yang lalu
Lingkaran.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengonfirmasi adanya peningkatan kasus COVID-19 di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dalam laporan terbaru, tercatat sebanyak 7 kasus positif COVID-19 ditemukan di Tanah Air selama periode 25 hingga 31 Mei 2025 atau pada pekan epidemiologi ke-22.“Jumlah kasus yang terlapor pada minggu ke-22 (M22) sebanyak 7 kasus,” ujar Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, melalui keterangan resmi kepada media pada Selasa (3/6/2025).Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaSelama periode tersebut, angka positivity rate tercatat sebesar 2,05 persen. Artinya, dari setiap 100 orang yang menjalani pemeriksaan, sekitar 2 orang dinyatakan positif COVID-19. Meskipun relatif kecil, angka ini menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya.Puncak positivity rate tahun ini terjadi pada minggu epidemiologi ke-19 dengan tingkat sebesar 3,62 persen. Dalam pekan itu, kenaikan kasus tertinggi tercatat di tiga provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.Sejak awal tahun 2025, Kemenkes telah memeriksa total 2.160 spesimen. Dari jumlah tersebut, sebanyak 72 spesimen terkonfirmasi positif COVID-19. Kendati demikian, Widyawati menegaskan bahwa tidak ada laporan kematian akibat infeksi virus corona sepanjang tahun 2025. “Tidak,” jawabnya singkat saat ditanya mengenai korban meninggal.Sebagai langkah antisipasi, Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19 sejak 23 Mei 2025. Edaran ini menyoroti tren kenaikan kasus yang terjadi di sejumlah negara Asia sejak minggu ke-12 tahun ini, termasuk Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.Tragis, Siswa SD Diduga Meninggal Akibat Dibully Kakak Kelas Karena Perbedaan AgamaBeberapa varian COVID-19 yang kini tersebar di kawasan Asia antara lain varian XEC dan JN.1 yang ditemukan di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 di Singapura, JN.1 di Hong Kong, serta XEC di Malaysia. Pemerintah Indonesia pun terus memantau perkembangan varian ini guna mencegah penyebaran lebih luas di dalam negeri.Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan, terutama bagi mereka yang hendak bepergian ke luar negeri atau menghadiri keramaian. Pemerintah juga terus memperkuat sistem deteksi dan pengawasan kasus untuk mencegah potensi lonjakan yang lebih besar.***
Read More BPS Temukan 1,9 Juta Keluarga Tak Layak Terima Bansos
Wulan _ 22 jam yang lalu
Lingkaran.id - Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan telah melakukan validasi menyeluruh terhadap Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) sebagai langkah penting dalam memastikan ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial (bansos). Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan hasil dari proses pemutakhiran dan pengecekan data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 1,9 juta keluarga tercatat dalam DTSN ternyata tidak memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.Dalam konferensi pers yang digelar di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Amalia menjelaskan bahwa integrasi data DTSN telah dilakukan sejak 3 Februari 2025. Setelahnya, data tersebut diperbarui dan diverifikasi melalui berbagai tahapan, termasuk pencocokan lintas data serta kolaborasi intensif dengan Kementerian Sosial.Perampokan Sadis! Istri Tewas Tangan Terikat, Suami Ditemukan dalam Karung“Kami telah melakukan pembaruan data dengan menyandingkan berbagai sumber, serta bekerja sama dengan Kemensos untuk melakukan pengecekan silang. Selanjutnya, kami lakukan validasi dan verifikasi lanjutan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),” jelas Amalia.Dari total 20,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tercatat saat ini, sebanyak 16,5 juta telah diverifikasi oleh BPKP. Dari jumlah tersebut, 14,3 juta keluarga dipastikan berada di kelompok masyarakat berpenghasilan terendah (desil 1) dan sudah mulai menerima bantuan sejak akhir Mei 2025 melalui penyaluran oleh Kementerian Sosial.Terungkap Sindikat Skincare Palsu, Gunakan Tepung Tapioka dan Dijual OnlineLebih lanjut, Amalia menyebut pihaknya juga melakukan ground check atau pemeriksaan lapangan terhadap sekitar 6,9 juta keluarga. Hasilnya menunjukkan bahwa 1,9 juta di antaranya tidak memenuhi kriteria sebagai penerima bansos, atau terjadi inclusion error di mana pihak yang tidak berhak justru terdata sebagai penerima.“Data 1,9 juta keluarga tersebut telah kami bersihkan dari DTSN agar tidak lagi tercatat sebagai keluarga penerima bantuan, demi memastikan bantuan hanya diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan,” tegas Amalia.Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan akurasi penyaluran program perlindungan sosial dan menjamin keadilan distribusi bansos secara nasional.***
Read More Menuju UVCE 2025: Strategi Karir Berkelanjutan untuk Alumni Sambut Indonesia Emas & Society 5.0
Wulan _ 23 jam yang lalu
Lingkaran.id - Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) berlangsung di Kopi 7 Kambang Iwak Palembang yang mengangkat tema “Tantangan Karir Alumni Perguruan Tinggi ke Depan”. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi para pemangku kepentingan dunia pendidikan tinggi dalam membahas dinamika dan strategi pengembangan karir lulusan di tengah perubahan zaman yang semakin cepat.Diskusi yang berlangsung hangat ini menghadirkan Hafiz Kasman, Chief Operating Officer dari Kinobi Indonesia, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Hafiz menyoroti pentingnya perguruan tinggi untuk tidak hanya fokus pada pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 1 dan 2, tetapi juga berperan aktif dalam memahami tren pasar kerja serta membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pemetaan karir sejak dini sesuai dengan minat dan potensi masing-masing.TEDxKambangIwak Sukses Gelar 'COUNTDOWN 2025: Hadirkan Tokoh Lokal dalam Forum Inovasi Lingkungan dan Budaya PalembangKegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai perwakilan perguruan tinggi terkemuka yang berada di bawah koordinasi LLDikti Wilayah II, antara lain Universitas Sriwijaya, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Multi Data Palembang, Universitas Bina Darma, Universitas Katolik Musi Charitas, Politeknik Akamigas Palembang, Universitas Indo Global Mandiri, Universitas Muhammadiyah Kotabumi, Universitas Bina Insan, Universitas Sumatera Selatan, dan Universitas Dehasen Bengkulu.Tantangan utama menuju Indonesia Emas 2045 serta dalam menyongsong era Society 5.0 adalah perlunya perubahan paradigma dalam memandang dunia kerja. Hal ini mencakup penyesuaian terhadap kebutuhan keterampilan yang lebih dinamis, adaptif, serta berorientasi pada pemanfaatan teknologi dan kolaborasi lintas disiplin.14th Universities Virtual Career Expo (UVCE) 2024 Terbesar Sumatera Selatan: Menjawab Tantangan Dunia Kerja Bagi Generasi MudaSebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, untuk mendukung dan menyukseskan agenda lanjutan berupa Carnaval UVCE 2025 (Universities Virtual Career Expo). Sejak digelar pertama kali pada 2021, kegiatan ini telah menjadi platform strategis yang mempertemukan mahasiswa dan alumni dengan berbagai peluang karir di wilayah Sumatera bagian Selatan.Diharapkan inisiatif ini tidak hanya memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan karir alumni, namun juga selaras dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan peluang kerja yang layak.***
Read More Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan Lengkapnya
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Ribuan tenaga honorer di seluruh Indonesia tengah bersiap menghadapi tahap penting dalam perjalanan karier mereka. Pemerintah berkomitmen menyelesaikan penghapusan status honorer secara menyeluruh pada tahun 2025 melalui pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap 2.Program ini menjadi harapan besar bagi para honorer untuk memperoleh status kepegawaian yang lebih pasti serta peningkatan kesejahteraan. Setelah mengalami penundaan dari jadwal semula pada 22 Mei 2025, kini pengumuman hasil seleksi PPPK Tahap 2 dijadwalkan ulang dan akan diumumkan pada rentang waktu 16 hingga 30 Juni 2025.Viral, Camat Medan Barat Drop Saat Pemeriksaan Dugaan Pungli dan Tes UrinePenyesuaian jadwal ini dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) karena adanya kebutuhan teknis dan administratif, sekaligus memberi waktu bagi pemerintah untuk memfinalisasi aturan pendukung terkait perlindungan kesejahteraan tenaga honorer.Jadwal Penting Seleksi PPPK Tahap 2 Tahun 2025Berikut rincian tahapan lanjutan setelah pengumuman kelulusan seleksi:Pengumuman Hasil Kelulusan: 16 – 30 Juni 2025Pengisian Daftar Riwayat Hidup (DRH) dan Nomor Induk PPPK: 1–31 Juli 2025Usulan Penetapan Nomor Induk PPPK: 1–31 Agustus 2025Pemerintah juga menekankan bahwa ada dua kategori peserta yang dapat dikenai sanksi tidak bisa mengikuti seleksi ASN selama dua tahun ke depan:Peserta yang telah dinyatakan lulus tahap akhir dan sudah memiliki Nomor Induk Calon PPPK atau PNS, lalu mengundurkan diri secara sepihak. Dalam kasus ini, mereka diwajibkan mengirimkan surat pengunduran diri resmi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) instansi yang bersangkutan.Peserta yang lulus seleksi akhir di lokasi berbeda dari yang mereka lamar akibat proses optimalisasi kebutuhan, lalu memilih mundur sebelum penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP). Untuk kategori ini, masih diberikan kesempatan mengikuti seleksi ASN di tahun berikutnya.Pemerintah mengimbau agar peserta yang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri pada saat pengisian DRH tetap mematuhi prosedur resmi, termasuk menyampaikan surat pengunduran diri secara tertulis kepada pihak PPK instansi terkait.Bambino Babyshop Gelar Talkshow Kesehatan Gigi: Meriahkan Grand Opening dan Anniversary ke-8 TahunDengan penghapusan tenaga honorer yang akan tuntas pada 2025, momentum ini menjadi titik balik penting bagi para pekerja non-ASN. Pemerintah berharap para honorer dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin dan memanfaatkan kesempatan seleksi PPPK Tahap 2 secara optimal.Melalui kebijakan ini, pemerintah menegaskan komitmennya dalam menciptakan sistem kepegawaian yang profesional, transparan, dan memberikan kepastian hukum bagi seluruh tenaga kerja sektor publik.***
Read More Tragis, Siswa SD Diduga Meninggal Akibat Dibully Kakak Kelas Karena Perbedaan Agama
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Insiden memilukan terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 2 berinisial C (8) meninggal dunia setelah diduga mengalami perundungan dan kekerasan fisik oleh sejumlah kakak kelasnya. Ironisnya, dugaan penganiayaan tersebut dipicu oleh perbedaan agama dan latar belakang suku korban.Korban mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan intensif di RSUD Indrasari Rengat pada Senin dini hari (26/5/2025), sekitar pukul 02.30 WIB. Berdasarkan keterangan orang tua, kekerasan terhadap C terjadi pada Rabu (21/5/2025), dan melibatkan lima orang kakak kelasnya di sekolah.Viral Mobil Keluar dari Salon dengan Pengawalan Polisi, Netizen: Ditunggu KlarifikasinyaIbu korban, Siska, mulai menyadari ada yang tidak beres ketika anaknya mengeluh sakit perut dan terlihat lemas saat berada di rumah. Kondisi tubuhnya pun membungkuk akibat kesakitan. Merasa khawatir, ia kemudian menghubungi wali kelas korban, Febri, melalui aplikasi WhatsApp pada malam yang sama pukul 20.25 WIB, untuk menyampaikan kondisi anaknya dan dugaan adanya penganiayaan.Korban sendiri awalnya enggan mengungkapkan bahwa ia telah menjadi korban pemukulan. Namun, seorang teman korban berinisial RO kemudian memberitahu bahwa salah satu pelaku, yakni RB, telah memukul C. Dugaan kekerasan pun semakin kuat.Mengetahui hal itu, pihak keluarga sempat berusaha menyelesaikan masalah melalui jalur mediasi bersama pihak sekolah dan para pelaku. Namun, sebelum masalah benar-benar tuntas, kondisi korban semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.Wali kelas korban, Febri, mengaku tidak mengetahui secara langsung adanya insiden kekerasan, namun ia telah menyampaikan laporan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah, Sutarno, membenarkan bahwa terdapat laporan perundungan dan telah dilakukan klarifikasi kepada para siswa yang diduga terlibat. Sebanyak tiga siswa akhirnya mengakui perbuatan mereka, meskipun menurut mereka aksi kekerasan terjadi dalam waktu yang berbeda-beda.“Ada yang mengaku hanya memukul tangan, ada yang memukul bagian punggung. Mereka bilang tidak ada yang mengenai perut,” ujar Sutarno, dikutip dari Tribunnews.com.Pihak keluarga tidak tinggal diam. Ayah korban, Gimson Beni Butarbutar (38), melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Seberida. Kasus ini kini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Inhu.Terungkap! Ani-Ani Tak Lagi Sembarangan: Sekarang Ada KursusnyaKasat Reskrim Polres Inhu, AKP Arthur Josua Toreh, mengungkapkan bahwa penyebab pasti kematian akan diketahui setelah proses autopsi selesai. Namun, hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya memar di bagian perut korban dan resapan darah di jaringan lemak di bawah kulit yang diduga kuat disebabkan oleh hantaman benda tumpul. Lebih lanjut, sang ayah mengungkapkan bahwa anaknya kerap mengalami perundungan yang didasari oleh perbedaan suku dan agama.“Sudah seminggu terakhir dia sering dibully. Disebut-sebut soal sukunya, agamanya. Itu yang membuat kami yakin ada unsur diskriminasi,” ujar Gimson seperti dikutip dari Kompas.com.Peristiwa ini memicu keprihatinan masyarakat luas terhadap masih maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah, terlebih yang disertai dengan kekerasan fisik hingga menimbulkan korban jiwa. Desakan agar kasus ini diproses secara hukum terus bergema, demi memberi efek jera dan memastikan lingkungan pendidikan menjadi tempat yang aman dan inklusif bagi semua anak.***
Read More TikTok Shop Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Karyawan di Indonesia Terdampak
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menerpa TikTok Shop Indonesia, menciptakan kekhawatiran di kalangan pekerja teknologi. Ratusan pegawai dari berbagai divisi dilaporkan terkena dampaknya dalam rangkaian efisiensi yang dilakukan perusahaan.Langkah PHK ini disebut sebagai bagian dari upaya restrukturisasi pasca akuisisi operasional Tokopedia dari GoTo Group pada akhir tahun 2024 lalu. Dalam kesepakatan strategis bernilai sekitar USD 1,5 miliar tersebut, TikTok Shop resmi mengambil alih kendali penuh atas platform e-commerce milik GoTo tersebut.Viral! Kendaraan Dinas Terlihat di Parkiran Karaoke, Netizen: Fasilitas Negara untuk Begini?Beberapa unit kerja yang terkena imbas pemangkasan tenaga kerja ini mencakup bagian logistik, pemasaran, operasional, hingga pengelolaan gudang. Setelah penggabungan kedua entitas, yakni TikTok Shop dan Tokopedia, kini total tenaga kerja yang tersisa diperkirakan hanya sekitar 2.500 orang di Indonesia.Sumber internal menyebutkan bahwa tidak tertutup kemungkinan akan ada gelombang PHK tambahan yang bisa terjadi paling cepat pada bulan Juli mendatang, seiring dengan proses konsolidasi dan efisiensi lanjutan yang tengah dilakukan.Beberkan Fakta Baru: Pelat Mobil Tersangka Kecelakaan Maut Mahasiswa UGM Diganti Atas Suruhan AtasanMenanggapi kabar ini, pihak TikTok Shop tidak membantah adanya pengurangan jumlah karyawan. Namun, perusahaan memilih untuk tidak mengungkapkan secara rinci jumlah pegawai yang terkena dampak. Mereka menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari evaluasi internal yang dilakukan secara menyeluruh terhadap struktur organisasi perusahaan."Kami secara berkala melakukan evaluasi terhadap struktur dan strategi bisnis kami untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan," demikian pernyataan singkat dari perwakilan TikTok Shop.Situasi ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi sektor teknologi digital di Indonesia, terutama pasca terjadinya akuisisi dan merger antara pemain besar di industri e-commerce.***
Read More Perampokan Sadis! Istri Tewas Tangan Terikat, Suami Ditemukan dalam Karung
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Perumahan Puri Anggrek, yang terletak di Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, digemparkan oleh aksi perampokan brutal yang terjadi pada Minggu (1/6/2025). Peristiwa tragis ini menimpa sepasang suami istri, Petry Sihombing (35) dan Wadison Pasaribu (37), yang menjadi korban kekerasan dalam rumah mereka sendiri.Sang istri, Petry, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar tidur dengan tangan terikat, sementara suaminya, Wadison, ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di dalam sebuah karung di area dapur.Terungkap Sindikat Skincare Palsu, Gunakan Tepung Tapioka dan Dijual OnlineKapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, yang hadir langsung di lokasi kejadian, mengonfirmasi bahwa Wadison mengalami luka serius di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul. Saat ini, korban pria masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten. Sementara itu, jenazah Petry telah dibawa ke kamar mayat rumah sakit yang sama untuk keperluan autopsi.“Suaminya mengalami luka di bagian kepala dan saat ini sedang dirawat di RS Bhayangkara. Istrinya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, tangan terikat, dan posisi tubuh tertelungkup di atas tempat tidur,” jelas Kombes Yudha kepada wartawan.Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi kejadian, polisi menemukan indikasi bahwa pelaku masuk ke rumah melalui pintu belakang. Bagian engsel pintu tersebut tampak rusak parah, diduga akibat didobrak secara paksa.“Kerusakan pada engsel pintu belakang menjadi bukti kuat bahwa pelaku masuk melalui akses tersebut. Kami menduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang,” tambah Yudha.Penyidik dari Satuan Reserse Kriminal Polresta Serang Kota kini tengah mendalami kasus ini lebih lanjut. Pemeriksaan terhadap Wadison akan dilakukan segera setelah kondisinya stabil untuk memastikan apakah ada barang-barang berharga milik korban yang hilang dalam insiden ini.Kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh tetangga korban, Jensen Pasaribu (56), setelah mendengar teriakan minta tolong dari anak pasangan tersebut, berinisial MP.“Anaknya teriak minta tolong. Saya langsung ke rumahnya dan mendapati kondisi rumah sudah berantakan,” ujar Jensen.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangSaat masuk ke kamar, Jensen menemukan Petry dalam kondisi mengenaskan tergeletak tertelungkup di atas kasur dengan tangan terikat tali. Pada bagian belakang kepala korban juga tampak luka yang diduga akibat benturan benda keras.Tak berhenti di situ, Jensen melanjutkan pemeriksaan ke area dapur dan menemukan sebuah karung. Setelah dibuka, ternyata di dalamnya terdapat tubuh Wadison yang juga terikat di bagian tangan dan kaki, dalam kondisi pingsan.Jensen segera menghubungi warga sekitar dan melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dan motif pasti dari kejahatan keji ini.***
Read More Gara-Gara Hina Fisik di Live TikTok, Pemuda Ini Tewas Ditikam
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Insiden tragis terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menimpa seorang pemuda berinisial W (20), warga Kecamatan Cluring, meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan yang berujung maut. Kejadian ini terjadi pada Sabtu malam, 31 Mei 2025, sekitar pukul 22.00 WIB, di sebuah warung es teler yang terletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran.Kapolsek Gambiran, AKP Badrodin Hidayat, mengungkapkan bahwa pelaku yang diduga melakukan penganiayaan adalah KD (22), warga Desa Wringinagung, Kecamatan Pesanggaran. KD menyerang korban menggunakan senjata tajam jenis karambit, pisau kecil dengan bentuk melengkung.“Korban menderita luka serius di bagian dada akibat tusukan karambit sepanjang 8 cm dengan kedalaman sekitar 5 cm. Selain itu, ditemukan juga luka lecet pada tangan dan bahu sebelah kanan,” terang AKP Hidayat.Situasi Mencekam di Wamena, Kelompok Separatis OPM Ancam Rebut KotaDari hasil penyelidikan sementara, peristiwa ini diduga bermula dari sebuah konflik di media sosial. Beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Kamis (29/5/2025) sekitar pukul 00.47 WIB, korban W diketahui mengomentari siaran langsung TikTok milik seorang perempuan berinisial SWE, warga Kecamatan Gambiran, melalui akun bernama @zabrinawill. Dalam komentarnya, W diduga melontarkan kata-kata yang menyinggung fisik SWE, yang kemudian memicu kemarahan.Merasa tersinggung, SWE mengajak dua orang saksi untuk membahas permasalahan tersebut secara langsung. Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah warung tepat di seberang rumah SWE pada Sabtu malam. Tak lama setelah ketiganya berkumpul, datanglah KD bersama dua rekannya dengan mengendarai sepeda motor.Situasi yang semula hanya bertujuan untuk klarifikasi, berubah menjadi tragedi ketika KD tiba-tiba menyerang korban dengan pisau karambit tanpa memberikan kesempatan untuk berdamai atau berdialog. Serangan mendadak tersebut membuat W terkapar bersimbah darah di pinggir jalan.W sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh para saksi, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Dokter yang menangani menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Banyuwangi untuk keperluan autopsi dan penyelidikan lebih lanjut.Viral, Camat Medan Barat Drop Saat Pemeriksaan Dugaan Pungli dan Tes UrineSementara itu, pelaku KD dikabarkan telah menyerahkan diri ke Polsek Gambiran beberapa jam setelah kejadian. Menurut Kapolsek Gambiran, penanganan kasus ini kini telah dilimpahkan ke Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyuwangi guna proses hukum lebih lanjut.“Pelaku sudah kami amankan, dan saat ini penanganan perkara telah diambil alih oleh Satreskrim Polresta Banyuwangi,” tutup AKP Badrodin Hidayat.***
Read More Situasi Mencekam di Wamena, Kelompok Separatis OPM Ancam Rebut Kota
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Situasi keamanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, kini berada pada status Siaga I setelah kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan rencana penyerbuan ke kota tersebut. Akibat ancaman ini, warga, terutama pendatang, memilih untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari aktivitas di luar.Seorang warga bernama Pardjono menggambarkan kondisi Wamena yang mencekam. Saat dihubungi pada Jumat malam (30/5/2025), ia menceritakan suasana lengang di Pasar Ropan, yang biasanya ramai.“Tadi saya dari pasar, langsung sepi, orang-orang buru-buru pulang,” ungkapnya.Viral, Camat Medan Barat Drop Saat Pemeriksaan Dugaan Pungli dan Tes UrineMenurut Pardjono, masyarakat setempat kini membatasi kegiatan harian dan hanya keluar rumah jika benar-benar diperlukan, terutama saat malam hari. Ia menambahkan, toko-toko di Wamena kini hanya berani buka pada pagi hari. Sejak ancaman penyerbuan diumumkan, penjagaan militer di wilayah tersebut diperketat, dan aparat keamanan terlihat berpatroli di sejumlah titik.Lebih lanjut, Pardjono mengungkapkan bahwa beberapa anggota kelompok separatis diketahui berada di tengah masyarakat, meski mereka menyamarkan identitas dengan tidak membawa senjata saat berada di kota. “Kalau jalan di kota, mereka simpan senjatanya, jadi tidak kelihatan OPM, tapi kami sudah tahu ciri-cirinya,” ucapnya.Insiden penyerangan terhadap aparat pun dilaporkan terjadi. Salah satunya terjadi di depan RSUD Wamena pada Rabu (28/5/2025), ketika polisi yang sedang mengantar korban kecelakaan lalu lintas ditembak dari jarak dekat di dalam mobil.Merespons situasi ini, Bupati Jayawijaya Atenius Murib mengeluarkan surat imbauan kepada masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat untuk meningkatkan kewaspadaan.“Masyarakat diminta tetap berada di rumah dan membatasi aktivitas luar, terutama malam hari,” demikian bunyi salah satu butir surat tersebut. Bupati juga meminta agar masyarakat melapor ke aparat atau ketua RT/RW jika menemukan orang asing dengan perilaku mencurigakan.Ngaku Butuh Uang, Perempuan di MiChat Pancing Korban untuk Diperas Bersama KomplotannyaTPNPB-OPM, melalui juru bicaranya Sebby Sambom, mengklaim telah melancarkan sejumlah serangan terhadap aparat keamanan. Dalam pernyataan persnya, Sebby menyebut dua anggota TNI menjadi korban dalam serangan bersenjata di dekat RSUD Wamena pada Rabu."Dua aparat terkena tembakan dan diduga tewas," katanya.Sebby menegaskan bahwa kelompok separatis bersenjata dari tiga wilayah komando—termasuk Kodap III Ndugama Derakma telah dikerahkan untuk merebut kendali atas Kota Wamena, menjadikannya sebagai medan operasi militer. Ia juga memperingatkan warga, baik Orang Asli Papua (OAP) maupun pendatang, agar segera meninggalkan kota atau berhenti beraktivitas di luar rumah guna menghindari risiko menjadi korban dalam serangan yang disebutnya akan dilakukan secara acak.Sementara itu, aparat keamanan Indonesia disebut sedang melakukan penyisiran di sejumlah jalur strategis, termasuk Jalan Trans Wamena yang menghubungkan wilayah Yalimo, Yahukimo, dan Nduga, sebagai bagian dari upaya mengamankan wilayah dari infiltrasi kelompok separatis.***
Read More