Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop Out
Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop Out
Lingkaran.id - Seorang mahasiswa berinisial GD, yang terdaftar di salah satu kampus negeri di Lampung, tertangkap melakukan tindakan eksibisionisme di sebuah minimarket. Aksi tidak senonoh tersebut terjadi beberapa kali dan akhirnya membuat seorang kasir minimarket geram. Sang kasir yang merupakan korban dari perbuatan tidak pantas itu menegur pelaku dan merekam aksinya.“Mas ini sudah berkali-kali datang ke sini dan sengaja memperlihatkan alat kelaminnya. Ini pelecehan seksual, saya laporkan ke polisi," kata kasir minimarket saat menegur GD, yang terlihat mati kutu dan berusaha mengelak ketika ditegur.Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk BaruTindakannya yang sudah berulang kali dilakukan di beberapa minimarket ini akhirnya berujung pada penangkapan. Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung, Kompol Hendrik Apriliyanto, mengonfirmasi bahwa pelaku ditangkap pada Selasa malam, 1 Oktober 2024. Kasus ini viral di media sosial, menarik perhatian publik yang mengecam tindakan tidak pantas tersebut.GD, yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik di Universitas Lampung (Unila), kini terancam dikeluarkan dari kampusnya. Rektor Unila, Lusmeilia Afriani, menyatakan bahwa jika terbukti bersalah dalam putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, GD akan dikeluarkan atau drop out (DO). Selain ancaman hukuman dari kampus, GD juga akan menjalani pemeriksaan kejiwaan untuk mendalami kondisi mentalnya."Pihak kampus menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian, dan jika terbukti, mahasiswa tersebut akan menjalani sanksi akademis yang berat," ujarnya pada Kamis, 3 Oktober 2024.Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi Rezeki"Tersangka mengaku tidak menyadari tindakannya, tapi kami perlu mendalami hal ini dengan bantuan psikiater," tambah Kompol Hendrik Apriliyanto.Kasus ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, mengingat pelaku adalah seorang mahasiswa yang seharusnya menjadi contoh yang baik di lingkungan sosial.***
Read More
Viral Calon Pengantin Wanita Batalkan Pernikahan, Keluarga Pria Tetap Gelar Acara
Viral Calon Pengantin Wanita Batalkan Pernikahan, Keluarga Pria Tetap Gelar Acara
Lingkaran.id - Sebuah peristiwa mengharukan dan mengejutkan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Seorang ibu menangis pilu karena pernikahan anaknya batal digelar. Calon mempelai wanita secara tiba-tiba memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan, meski semua persiapan telah selesai.Kejadian ini bermula dari seorang calon pengantin pria yang bernama Adam, yang berasal dari Malaysia. Hari bahagia yang seharusnya menjadi puncak kebahagiaan berubah menjadi momen penuh kesedihan. Meskipun sang calon pengantin wanita membatalkan pernikahan di saat-saat terakhir, keluarga Adam tetap memutuskan untuk melangsungkan pesta pernikahan tersebut.Viral Pedagang Daging Ayam Protes Rekan Sesama Pedagang Karena Harga Jual Lebih MurahDalam video yang diunggah oleh akun TikTok @demflacco, Adam bersama keluarganya meminta maaf di depan para tamu undangan. Mereka menjelaskan bahwa pernikahan tersebut batal karena adanya alasan tertentu dari pihak calon mempelai wanita yang mendadak berubah pikiran. Adam dengan hati berat menyampaikan permintaan maaf, seraya menjelaskan bahwa persiapan dari pihaknya sudah sepenuhnya matang."Kami mohon maaf, karena dengan alasan tertentu, calon mempelai wanita telah membatalkan pernikahan ini," ujar Adam di hadapan tamu undangan.Ibu Adam juga turut menyampaikan kesedihannya. Sambil menahan tangis, ia menjelaskan bahwa tidak ada waktu untuk memberi kabar pembatalan kepada semua tamu."Pada saat itu, saya tidak punya kekuatan untuk menjelaskan kepada semua orang," ucapnya lirih.Kendati situasi ini sangat berat, keluarga Adam tetap bersikap tegar di hadapan para tamu. Adam, yang tadinya siap memasuki fase baru dalam hidupnya, mengaku bahwa hari itu adalah saat yang paling gelap dalam hidupnya. Ia tetap berusaha kuat demi keluarganya, meski hatinya terasa hancur.Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk BaruNetizen di media sosial ramai-ramai memberikan dukungan kepada Adam. Banyak yang mendoakan agar ia mendapatkan pasangan yang lebih baik di masa depan. Hingga kini, alasan pasti di balik pembatalan pernikahan tersebut masih belum terungkap. Namun, momen ini telah menarik simpati banyak orang yang ikut merasakan kesedihan yang dialami Adam dan keluarganya.***
Read More
Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk Baru
Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk Baru
Lingkaran.id - Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kematian R (23), seorang mahasiswa semester 3 Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra, Surabaya. Kasus ini menarik perhatian setelah R ditemukan meninggal di sekitar kampusnya pada Selasa (1/10/2024).Dalam penyelidikan terbaru, polisi menemukan bahwa R sempat beberapa kali meminta bantuan psikolog, yang kini menjadi salah satu petunjuk penting dalam penyelidikan. Kapolsek Wonocolo, Kompol M. Soleh, menjelaskan bahwa pihaknya akan segera memeriksa psikolog yang diduga pernah menangani R untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.Miris! Peringatan Maulid Nabi Ricuh: Dua Bapak-Bapak Berkelahi Gara-Gara Berebut Telur"Kita kejar psikolognya, nanti kita ambil keterangan dari psikolog mungkin ada petunjuk lebih lanjut," ujar Kompol Soleh.Hingga saat ini, polisi masih kesulitan menemukan bukti kuat terkait penyebab kematian R. Meskipun R sempat mengunggah sebuah postingan di akun Instagram-nya sebelum meninggal, petunjuk tersebut dinilai belum cukup untuk memperjelas situasi."Tidak ada petunjuk kuat, hanya ada kata 'thank you' di Instagramnya," tambah Soleh.Dalam upaya mencari jawaban, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman-teman R. Selain itu, pihak kepolisian juga sedang mengajukan pemeriksaan lanjutan ke Laboratorium Forensik (Labfor) guna mengetahui penyebab pasti kematian korban."Saat ini korban belum diperiksa lebih lanjut, kami masih membuat surat ke labfor untuk pengajuan pemeriksaan," jelas Kapolsek.R ditemukan tewas tergeletak di area kampusnya, tepatnya di wilayah Siwalankerto, Surabaya, sekitar pukul 10.45 WIB. Diduga kuat, korban jatuh dari lantai 12 salah satu gedung Universitas Kristen Petra. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya jejak kaki di lantai 12 gedung tersebut. Namun, polisi belum bisa memastikan apakah kejadian ini merupakan tindakan bunuh diri atau ada unsur pidana yang terlibat.Jadwal Seleksi PPPK 2024 Diumumkan, Terdapat 2 Gelombang!"Kita belum bisa pastikan, namun ada temuan jejak kaki di lantai 12," kata Soleh."Belum bisa kita simpulkan dugaan sementaranya. Namun, kami akan terus melakukan penyelidikan hingga penyebab kematian korban terungkap," lanjutnya. Kasus ini masih dalam penyelidikan intensif, dan pihak berwenang berusaha mengungkap kebenaran di balik kematian tragis R.***
Read More
Viral Pedagang Daging Ayam Protes Rekan Sesama Pedagang Karena Harga Jual Lebih Murah
Viral Pedagang Daging Ayam Protes Rekan Sesama Pedagang Karena Harga Jual Lebih Murah
Lingkaran.id - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang pedagang daging ayam yang mendatangi rekan sesama pedagang di pasar untuk memprotes harga jual yang lebih rendah dari harga pasaran. Aksi ini menuai perhatian warganet setelah diunggah di berbagai platform media sosial.Dalam video yang beredar dan diunggah pada Kamis (3/10/2024), terlihat pedagang tersebut mengungkapkan keberatannya terhadap harga daging ayam yang dijual lebih murah oleh salah satu penjual di pasar. Ia merasa bahwa perbedaan harga ini memengaruhi penjualan para pedagang lain dan meminta agar harga diseragamkan dengan harga pasaran yang berlaku.Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi Rezeki"Penjual daging ayam diprotes oleh beberapa pedagang lain karena menjual daging di bawah harga pasar," demikian keterangan yang menyertai video tersebut.Protes pedagang ini menimbulkan berbagai tanggapan dari warganet. Banyak dari mereka yang berkomentar bahwa rezeki setiap orang sudah diatur dan tidak perlu iri terhadap pedagang lain yang menjual lebih murah."Bu, rezeki itu sudah ada yang atur," tulis seorang netizen menanggapi video tersebut.Beberapa netizen juga menyoroti sikap pedagang yang protes dengan nada skeptis. Mereka berpendapat bahwa harga jual adalah hak setiap pedagang dan tidak semestinya menjadi sumber konflik.Ketakutan di Ruang Isolasi Rutan KPK, Eks Sekdis PUTR Sulsel Bayar Pungli untuk Fasilitas"Kok iri sih, Bu? Itu kan hak pedagang mau jual berapa," timpal warganet lainnya."Lha, Bu, kok marah? Mungkin dagangan ibu nggak laku," komentar pengguna lain dengan nada bercanda.Video ini pun memicu diskusi di kalangan netizen terkait persaingan harga di pasar tradisional dan etika berdagang. Meskipun demikian, beberapa orang juga menyoroti pentingnya solidaritas dan kesepakatan antar sesama pedagang untuk menjaga keseimbangan harga di pasar.***
Read More
Viral! Ibu di Puskesmas Cilegon Marah soal Pelayanan Gigi BPJS
Viral! Ibu di Puskesmas Cilegon Marah soal Pelayanan Gigi BPJS
Lingkaran.id - Sebuah video yang viral di TikTok menampilkan seorang ibu yang meluapkan kemarahannya di Puskesmas Cilegon. Insiden tersebut terjadi karena ketidakpuasan ibu tersebut terhadap layanan yang diberikan saat ia membawa anaknya untuk perawatan gigi menggunakan kartu BPJS Kesehatan.Video yang diunggah oleh akun TikTok @naurinslavinaarif menunjukkan momen ketika ibu tersebut merasa diperlakukan dengan tidak baik oleh petugas puskesmas. Dalam video itu, sang ibu menyayangkan sikap petugas yang baru memberikan informasi terkait aturan pelayanan setelah terjadi perdebatan antara dirinya dengan dokter dan perawat yang bertugas.Jadwal Seleksi PPPK 2024 Diumumkan, Terdapat 2 Gelombang!"Jangan mentang-mentang saya pakai BPJS, saya diperlakukan tidak baik oleh petugas di sini," ungkap ibu tersebut dengan nada marah dalam video.Insiden ini segera menarik perhatian warganet, memicu komentar yang beragam. Banyak netizen memberikan penjelasan terkait prosedur dan keterbatasan layanan kesehatan gigi di puskesmas, terutama bagi peserta BPJS. Beberapa komentar menyoroti bahwa puskesmas memiliki kuota terbatas untuk pasien gigi karena proses sterilisasi alat medis yang memakan waktu, sehingga pendaftaran harus dilakukan sejak pagi hari."Bu, ke dokter gigi di puskesmas itu ada kuota pasien karena alatnya harus disterilkan dan itu butuh waktu lama. Jadi memang harus daftar dari pagi sekali," jelas salah satu netizen dalam kolom komentar.Netizen lain juga menambahkan bahwa pasien yang menggunakan layanan BPJS sering kali harus datang lebih awal untuk mendapatkan nomor antrian. Mereka menekankan pentingnya memahami prosedur agar bisa dilayani dengan baik."Saya dari tahun 2016 kalau ke puskesmas jam 6 pagi sudah antri nomor, mau BPJS atau pasien reguler, baru jam 8 mulai dipanggil sesuai nomor antrian. Selesai biasanya sekitar jam 12 siang, karena setelah itu petugas mengurus rujukan pasien," tulis salah satu pengguna TikTok yang berbagi pengalamannya.Tips Jitu Lulus SKD CPNS 2024, Strategi Nyata Untuk SuksesMeskipun demikian, beberapa netizen juga menyatakan simpati terhadap ibu tersebut dan mengakui bahwa komunikasi yang lebih baik dari pihak puskesmas mungkin bisa mencegah terjadinya ketegangan. Kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya komunikasi yang jelas dan tepat antara petugas kesehatan dan pasien, terutama dalam layanan yang melibatkan program BPJS Kesehatan yang memiliki aturan dan prosedur khusus.Video ini menjadi viral dengan banyaknya warganet yang mengomentari tentang prosedur layanan kesehatan di puskesmas dan bagaimana peserta BPJS bisa lebih memahami aturan yang berlaku.***
Read More
OJK Larang Pencairan Dana Pensiun Sebelum 10 Tahun, Warganet Sebut Kebijakan Tak Pro-Rakyat
OJK Larang Pencairan Dana Pensiun Sebelum 10 Tahun, Warganet Sebut Kebijakan Tak Pro-Rakyat
Lingkaran.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengumumkan rencana untuk memberlakukan aturan baru yang melarang pencairan dana pensiun (dapen) sebelum peserta mencapai masa kepesertaan minimal 10 tahun. Aturan ini dijadwalkan mulai berlaku pada Oktober 2024 sebagai bagian dari upaya OJK untuk memperkuat kesinambungan penghasilan para pekerja setelah mereka memasuki usia pensiun.Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, memberikan penjelasan terkait regulasi tersebut. Menurut Ogi, kebijakan ini dirancang untuk memastikan bahwa para pensiunan tetap menerima penghasilan yang teratur dalam bentuk manfaat pensiun bulanan setelah mereka tidak lagi bekerja. Hal ini, menurutnya, merupakan inti dari program pensiun yang bertujuan menjaga stabilitas keuangan bagi para pekerja di masa tua.Jadwal Seleksi PPPK 2024 Diumumkan, Terdapat 2 Gelombang!"Setelah memasuki usia pensiun, pensiunan akan menerima manfaat pensiun dalam bentuk pembayaran berkala setiap bulan. Inilah prinsip utama dari program pensiun yang ingin kami tegakkan," jelas Ogi dalam pernyataan resminya, Minggu (8/9).Berdasarkan aturan yang ada saat ini, pekerja yang telah memasuki masa pensiun diperbolehkan untuk mencairkan 20 persen dari total dana pensiunnya secara sekaligus. Sementara itu, sisa 80 persen dari dana pensiun akan dibayarkan secara berkala dalam bentuk manfaat bulanan. Pembayaran ini dapat dilakukan melalui program dana pensiun pemberi kerja, atau melalui produk anuitas yang dikelola oleh perusahaan asuransi.Aturan baru ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana pensiun tetap dikelola secara berkelanjutan dan mencegah para pensiunan dari risiko kehabisan dana di masa tua. Dengan adanya larangan pencairan sebelum kepesertaan mencapai 10 tahun, OJK berharap peserta dana pensiun akan mendapatkan manfaat maksimal dan terjamin dalam jangka panjang.Perubahan ini merupakan bagian dari reformasi sektor keuangan yang dilakukan OJK guna memperkuat sistem perlindungan pensiun dan memastikan ketersediaan dana yang cukup bagi para pekerja setelah mereka memasuki masa pensiun.Zulhas Angkat Eko Patrio Jadi Sekjen PAN, Misi Baru Menyongsong Pemilu!Namun, pengumuman aturan baru ini mendapat reaksi yang beragam, terutama dari warganet. Banyak yang mengkritik kebijakan ini sebagai tindakan yang tidak pro-rakyat. Beberapa menyatakan bahwa kebijakan ini menahan hak peserta dana pensiun yang seharusnya dapat diambil kapan saja sesuai kebutuhan mereka."Kenapa harus ditahan 10 tahun? Itu uang kami, kami seharusnya bisa mengambilnya kapan saja jika diperlukan," tulis salah satu warganet dalam kolom komentar.Beberapa pengguna lain juga menambahkan bahwa aturan ini justru dapat membatasi fleksibilitas keuangan masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan dana untuk situasi mendesak.***
Read More
Janji Palsu Oknum Polisi, Pengusaha Ikan Rugi Rp750 Juta demi Loloskan Anaknya Jadi Bintara
Janji Palsu Oknum Polisi, Pengusaha Ikan Rugi Rp750 Juta demi Loloskan Anaknya Jadi Bintara
Lingkaran.id - Yuliana, seorang pengusaha ikan yang berdomisili di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menjadi korban penipuan yang melibatkan seorang oknum polisi. Ia mengaku telah menyetorkan uang dalam jumlah besar, yakni sebesar Rp750 juta, kepada seorang anggota polisi dengan harapan agar anaknya, AZ, dapat lolos dalam seleksi penerimaan Bintara Polri. Harapannya tersebut pupus setelah anaknya dinyatakan tidak lulus dalam tahap akhir seleksi tersebut.Yuliana, yang tinggal di Jalan Harapan Jaya, RT 03, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, menceritakan bagaimana ia merasa sangat yakin dengan janji yang diberikan oleh oknum polisi tersebut. Awalnya, Yuliana berharap bahwa dengan bantuan tersebut, anaknya bisa menembus ketatnya seleksi dan diterima sebagai anggota Bintara Polri. Namun, setelah melalui serangkaian tes, anaknya gagal di tahap Pantukhir, yang merupakan seleksi terakhir dalam penerimaan anggota Polri.Marah Tak Dapat Pekerjaan, Pria ini Tembak Polisi dengan Air SoftgunMenurut pengakuan Yuliana, oknum polisi yang diduga melakukan penipuan tersebut adalah Brigadir JW, seorang anggota polisi yang bertugas di Satuan Sabhara Polres Muratara. Brigadir JW menjanjikan bahwa anak Yuliana akan diterima sebagai Bintara Polri asalkan Yuliana menyerahkan sejumlah uang sebagai "biaya kelulusan." Merasa terdesak dan ingin melihat anaknya berhasil, Yuliana akhirnya mengumpulkan uang dengan nominal yang sangat besar.Setelah mengetahui bahwa anaknya gagal dalam seleksi dan tidak ada tanda-tanda pengembalian uang dari oknum tersebut, Yuliana merasa tertipu. Ia pun segera melaporkan Brigadir JW ke pihak berwenang, yakni Polda Sumsel, dengan harapan kasus ini dapat segera diproses secara hukum."Saya sangat berharap uang saya bisa dikembalikan. Uang itu saya kumpulkan dengan susah payah. Semoga pihak kepolisian bisa segera menindaklanjuti laporan ini," ungkap Yuliana.Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat DhuhaKasus ini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Polda Sumsel, sementara pihak Yuliana menantikan perkembangan selanjutnya. Masyarakat pun dihimbau untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan serupa yang melibatkan janji kelulusan atau kemudahan dalam proses rekrutmen anggota polisi.Kasus ini menimbulkan keprihatinan dan sorotan terhadap integritas aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Hingga kini, Yuliana berharap agar keadilan segera ditegakkan dan uangnya dikembalikan sesuai dengan haknya.***
Read More
Marah Tak Dapat Pekerjaan, Pria ini Tembak Polisi dengan Air Softgun
Marah Tak Dapat Pekerjaan, Pria ini Tembak Polisi dengan Air Softgun
Lingkaran.id - Kejadian penembakan terhadap seorang polisi di sebuah pabrik sawit oleh seorang warga viral di media sosial. Aksi tersebut dilakukan oleh seorang pria bernama Iwan, warga Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang mengamuk menggunakan senjata Air Softgun di pabrik kelapa sawit PT Surya Bumi Agrolanggeng. Akibat insiden tersebut, seorang polisi dari Polsek Talang Ubi, Aipda M Joko, mengalami luka tembak di tangan kirinya.Peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/9/2024), ketika Iwan, dengan amarah yang meluap-luap, masuk ke kawasan pabrik sambil membawa senjata Air Softgun yang telah dimodifikasi serta sebilah pisau. Ia mengancam para petugas keamanan perusahaan di lokasi dan menuntut pekerjaan sebagai penjaga keamanan. Aksi koboi Iwan yang membawa senjata serta mengintimidasi pihak perusahaan terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial pada Jumat (27/9/2024).Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat DhuhaKapolsek Talang Ubi, Kompol Rifan Wijaya, membenarkan insiden tersebut dan menjelaskan bahwa aksi koboi yang dilakukan oleh Iwan menyebabkan salah satu anggotanya, Aipda M Joko, terluka."Aipda M Joko mengalami luka tembak di tangan kiri saat berupaya mengamankan pelaku," jelas Kompol Rifan pada Sabtu (28/9/2024).Menurut keterangan, motif pelaku diduga karena frustrasi setelah tidak mendapatkan pekerjaan yang dimintanya kepada pihak perusahaan. Iwan, yang meminta pekerjaan namun tidak kunjung mendapat tanggapan, menjadi marah dan mengambil tindakan agresif.Aipda M Joko, yang menjadi korban dalam insiden tersebut, menjelaskan bahwa ia datang ke lokasi setelah mendapat informasi adanya seorang warga yang mengamuk dengan senjata di pabrik kelapa sawit PT Surya Bumi Agrolanggeng. Setibanya di lokasi, ia berhadapan dengan pelaku yang langsung menyerangnya dengan menembakkan Air Softgun ke arah tangannya. "Pelaku sempat menembak saya sekali di tangan kiri, lalu mengeluarkan pisau dan mencoba mengejar saya," ungkap Aipda M Joko.Meskipun Aipda M Joko telah memperingatkan pelaku untuk berhenti, Iwan tetap melanjutkan aksinya. Aksi tersebut baru berhenti setelah Aipda M Joko mengeluarkan tembakan peringatan, membuat pelaku melarikan diri ke dalam hutan.Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 TahunKepala Unit Reskrim Polsek Talang Ubi, Ipda Dedi Irma, menambahkan bahwa pihaknya masih terus memburu pelaku yang berhasil kabur. "Identitas pelaku sudah kami kantongi, dan kami masih mencari keberadaannya. Kami minta pelaku segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Ipda Dedi.Saat ini, senjata Air Softgun dan sepeda motor yang digunakan pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian. Namun, pelaku diduga masih membawa senjata tajam saat melarikan diri. Pihak kepolisian terus melakukan pencarian dan berupaya menangkap pelaku secepatnya.***
Read More
Setelah Viral Parkir Liar, Pemkot Palembang Siap Tertibkan Kawasan Parkir BKB
Setelah Viral Parkir Liar, Pemkot Palembang Siap Tertibkan Kawasan Parkir BKB
Lingkaran.id - Setelah viral dan menjadi sorotan terkait ketidakamanan parkir serta tindakan pemaksaan oleh parkir liar di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Pemkot Palembang berencana melakukan penataan ulang tata letak lahan parkir di kawasan tersebut.Langkah ini diambil menyusul banyaknya keluhan warga mengenai sulitnya mengakses area parkir resmi akibat ulah parkir liar yang memaksa pengendara parkir di lokasi yang tidak aman dan bahkan menghalangi akses ke dalam kawasan BKB.Tips Jitu Lulus SKD CPNS 2024, Strategi Nyata Untuk SuksesPj Walikota Palembang, A. Damenta, mengungkapkan bahwa Pemkot Palembang mulai melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk merancang penataan ulang parkir di BKB agar lebih tertib dan terorganisir."Hari ini kami meninjau dan mencoba melakukan rekayasa atau simulasi untuk melihat bagaimana penataan parkir bisa dibuat lebih tertib," ujar Damenta usai meninjau lokasi bersama jajaran pemerintahan lainnya.Ia menjelaskan bahwa beberapa perubahan akan dilakukan terkait tata kelola parkir di kawasan BKB. Selain itu, Damenta juga menyoroti potensi kawasan BKB yang lebih luas, tidak hanya sekadar dimanfaatkan sebagai lahan parkir.Ia mengungkapkan bahwa museum di kawasan tersebut seharusnya lebih berfungsi sebagai tempat yang menonjolkan nilai-nilai sejarah, serta kawasan BKB dapat digunakan untuk kegiatan seni, budaya, dan berbagai acara lain yang dapat menarik pengunjung.Timnas Indonesia U-20 Lolos Kualifikasi Piala Asia 2025 Setelah Tekuk Yaman"Kawasan museum ini seharusnya lebih menunjukkan nilai sejarahnya, bukan hanya dijadikan sebagai lahan parkir. Ada banyak potensi lain yang bisa kita manfaatkan, mulai dari seni, kebudayaan, hingga kegiatan publik lainnya yang bisa ditampilkan di sini," jelasnya.Menurut Damenta, tata letak parkir di BKB saat ini masih berantakan dan kurang memperhatikan estetika serta kenyamanan pengunjung. Beberapa area parkir dikelola tanpa memperhatikan keteraturan, yang menyebabkan kawasan tersebut terlihat semrawut. Dengan adanya penataan ulang ini, diharapkan tidak hanya masalah parkir liar dapat diatasi, tetapi juga kawasan BKB dapat menjadi lebih tertib, menarik, dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung.***
Read More
Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi Rezeki
Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi Rezeki
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan aksi pengancaman antara pedagang di pinggir jalan menjadi viral di media sosial. Insiden ini terjadi di salah satu lokasi penjualan dipinggir jalan di Palembang, di mana seorang pedagang buah potong mendapati dirinya diancam oleh pedagang lain yang menjual rujak buah dan sop buah.Kedua lapak berjarak sekitar 20 meter, namun ketegangan terjadi karena tuduhan bahwa lapak buah potong menghalangi rezeki pedagang rujak buah tersebut. Menurut penuturan pedagang buah potong, mereka tiba di lokasi sekitar pukul 06.30 pagi, sementara pedagang rujak buah baru datang sekitar pukul 08.30. Ketika sang istri dari pedagang rujak tiba lebih dahulu, ia langsung memarahi pedagang buah potong dengan nada keras dan meminta mereka pindah dari lokasi tersebut.Tragis! Jasad Perempuan Ditemukan dalam Lemari di Indekos, Tangan Terikat dan Mulut DisumpalPermintaan tersebut disampaikan dengan nada marah, meski para pedagang buah potong merasa tidak menghalangi lapak dagangan lainnya. Tak lama berselang, suami dari pedagang rujak datang dan mulai marah-marah dengan nada mengancam.Meski pedagang buah potong telah berusaha merespons dengan tenang dan baik-baik, pria tersebut malah semakin emosional, menunjuk-nunjuk dan mendekat hingga tangannya secara tidak sengaja mengenai pedagang buah potong.Setelah aksi marah-marah tersebut, pria itu akhirnya pergi. Namun, kejadian ini membuat kesal pedagang buah potong, yang mengungkapkan kekesalannya melalui media sosial. Mereka menyatakan bahwa rezeki sudah diatur masing-masing, dan tidak seharusnya ada persaingan yang berujung pada ancaman di antara para pedagang yang sama-sama mencari nafkah.Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 RibuVideo ini cepat menyebar di media sosial, memancing reaksi beragam dari warganet. Banyak yang merasa prihatin dengan situasi yang seharusnya bisa diselesaikan dengan damai, sementara lainnya menyoroti pentingnya menjaga sikap profesional dalam berdagang di tempat umum.***
Read More
Miris! Peringatan Maulid Nabi Ricuh: Dua Bapak-Bapak Berkelahi Gara-Gara Berebut Telur
Miris! Peringatan Maulid Nabi Ricuh: Dua Bapak-Bapak Berkelahi Gara-Gara Berebut Telur
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan dua pria dewasa terlibat dalam perkelahian di tengah acara puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung di Pendopo Serambi Madinah, Kantor Bupati Tanah Bumbu, Sulawesi Tengah, pada Kamis, 26 September 2024.Insiden ini terjadi saat prosesi pembagian telur hias, yang sering kali menjadi bagian tradisional dalam perayaan Maulid di beberapa daerah. Diduga kuat, perkelahian ini dipicu oleh persaingan untuk mendapatkan telur tersebut, yang biasanya dijadikan simbol keberkahan.Viral! Pengendara Mobil Ngamuk di SPBU Bawa Sajam Usai Ditolak Isi BBM Tanpa QR CodeDalam video yang beredar, tampak kedua pria ini awalnya bersitegang hingga akhirnya terlibat adu fisik. Keduanya terlihat saling dorong, tarik menarik, dan melontarkan pukulan di hadapan sejumlah hadirin yang tampak kebingungan melihat aksi tak terduga ini. Meski acara tersebut dimaksudkan untuk memperingati salah satu momen religius yang penuh makna, suasana justru berubah tegang karena kejadian ini.Perkelahian ini berlangsung beberapa saat sebelum akhirnya petugas keamanan acara turun tangan untuk melerai kedua pria tersebut. Meski tidak ada laporan korban luka serius, insiden ini menimbulkan kegaduhan di tengah perayaan yang seharusnya khidmat dan damai.Video tersebut kemudian diunggah ke berbagai platform media sosial pada Senin, 30 September 2024, dan langsung menarik perhatian netizen. Banyak warganet yang merasa heran dengan kejadian itu, mempertanyakan mengapa persaingan untuk mendapatkan telur bisa sampai memicu perkelahian. Sejumlah komentar bermunculan dengan nada beragam, ada yang menanggapinya dengan humor, namun ada pula yang menyayangkan tindakan tersebut."Gegara telur jadi berantem," tulis salah satu pengguna."Udah tua, pak, masih berantem aja, malu-maluin," timpal yang lainnya.Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 TahunBeberapa komentar juga mengkritik perilaku kedua pria itu yang dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai religius dalam peringatan Maulid Nabi. Selain menjadi topik perbincangan di media sosial, insiden ini juga menyoroti fenomena unik dalam beberapa tradisi lokal, di mana barang sederhana seperti telur hias bisa menjadi begitu berharga di mata masyarakat, hingga menimbulkan ketegangan yang tak terduga.Namun demikian, banyak yang berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran agar tradisi serupa di masa mendatang lebih diatur dengan baik, sehingga tidak memicu insiden yang memalukan di tengah acara religius.***
Read More
Viral! Pengendara Mobil Ngamuk di SPBU Bawa Sajam Usai Ditolak Isi BBM Tanpa QR Code
Viral! Pengendara Mobil Ngamuk di SPBU Bawa Sajam Usai Ditolak Isi BBM Tanpa QR Code
Lingkaran.id - Sebuah insiden yang mengejutkan terjadi di SPBU 7.4909.91 Amessangeng, Kabupaten Wajo, pada Minggu (29/9/2024). Seorang pengendara mobil bernama Erwin viral di media sosial setelah mengamuk di stasiun pengisian bahan bakar tersebut dengan membawa senjata tajam jenis badik.Tindakannya tersebut dipicu oleh penolakan petugas SPBU yang tidak mengizinkannya mengisi BBM jenis pertalite karena tidak memiliki QR code dari aplikasi MyPertamina. Kasat Reskrim Polres Wajo, Iptu Alvin Aji Kurniawan, menjelaskan bahwa insiden ini bermula ketika Erwin ikut antre untuk mengisi BBM subsidi. Namun, saat tiba gilirannya, petugas SPBU meminta agar ia menunjukkan barcode sebagai syarat untuk mendapatkan subsidi.Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak Bersalah"Terduga pelaku tidak dapat memperlihatkan barcode tersebut, yang kemudian memicu emosinya," ujar Alvin.Dalam keadaan marah, Erwin mulai mengomplain petugas dan mengeluarkan sebuah benda yang diduga badik dan mengacungkan ke arah petugas, sehingga membuat masyarakat yang tengah mengantri ikut panik."Meskipun badik itu dikeluarkan, ia tidak terhunus. Warga di sekitar lokasi langsung mengambil tindakan dengan mengamankan Erwin dan meminta agar ia meninggalkan tempat tersebut," tambahnya.Menurut informasi, masyarakat sekitar berhasil mengamankan badik yang dibawa oleh Erwin dan menyerahkannya kepada personel Polsek Tempe dan pihak kepolisan masih melakukan pengejaran kepada pelaku.Viral! Video Syur Oknum Guru dan Siswi di Gorontalo Gegerkan Media Sosial"Barang bukti yang diduga badik sudah diamankan di polsek, dan saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap terduga pelaku," pungkas Iptu Alvin.Pihak Kepolisian menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti aturan yang berlaku untuk menghindari kejadian serupa dan dapat melaporkan kejadian yang dapat mengancam keselamatan di tempat umum.***
Read More
Tragis! Jasad Perempuan Ditemukan dalam Lemari di Indekos, Tangan Terikat dan Mulut Disumpal
Tragis! Jasad Perempuan Ditemukan dalam Lemari di Indekos, Tangan Terikat dan Mulut Disumpal
Lingkaran.id - Warga Kota Jambi digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan bernama Resti Widia (30) di dalam lemari di indekosnya pada Rabu malam (25/9/2024). Penemuan jasad Resti dalam kondisi mengenaskan membuat keluarga sangat terpukul. Korban ditemukan tewas dengan tangan terikat di belakang dan mulut disumpal kain.Kejadian ini bermula saat tetangga terakhir kali melihat Resti pada Selasa, 24 September 2024, sehari sebelum ia ditemukan meninggal dunia. Setelah itu, keberadaan Resti tidak diketahui, dan handphonenya pun tidak aktif selama berhari-hari. Kecurigaan teman-temannya muncul setelah mereka tidak bisa menghubungi Resti dan memutuskan untuk mendatangi kamar kosnya di RT 07, Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan.Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 RibuSalah satu teman korban yang datang ke kos mencurigai adanya bekas congkelan di pintu kamar yang terkunci dari luar. Setelah pintu dibuka, mereka terkejut mendapati bau busuk yang menyengat dan menemukan tubuh Resti di dalam lemari, terselip di antara tumpukan baju di bagian paling bawah. Teman-temannya kemudian segera melaporkan temuan ini ke pihak kepolisian.Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, AKP Muhamad Aulia Nasution, mengungkapkan bahwa korban sempat berencana pulang kampung sebelum kejadian tragis ini terjadi. Resti ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan. Tangannya diikat ke belakang, mulutnya disumpal kain, dan tubuhnya disembunyikan di dalam lemari."Menurut keterangan teman korban, Resti sempat menyampaikan keinginannya untuk pulang kampung. Namun setelah itu, handphonenya tidak bisa dihubungi lagi," ujar Aulia."Kondisi tubuh korban ditemukan dalam posisi tangan terikat ke belakang," tambahnya.Polisi segera mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk dilakukan visum. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik kasus pembunuhan ini serta motifnya."Kami masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan pembunuhan ini," tambah Suwondo.Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh UstazResti, yang merupakan perantau dari Subang, Jawa Barat, telah menetap di Jambi untuk bekerja. Kasus kematiannya kini menjadi perhatian publik, dengan banyak pihak yang berharap pelaku segera tertangkap dan diadili. Plh Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, Amin Nasution, membenarkan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut."Kami akan memberikan perkembangan terbaru seiring proses penyelidikan berjalan," tuturnya.Hingga kini, polisi masih terus bekerja keras untuk mencari tahu pelaku yang menyebabkan kematian tragis Resti dan apa motif di balik perbuatan keji ini. Kasus ini masih menjadi misteri, namun pihak kepolisian terus menggali informasi untuk mengungkap kebenaran.***
Read More
Suami Tega Bakar Istri Karena Masalah Utang, Korban Meninggal Usai Dirawat
Suami Tega Bakar Istri Karena Masalah Utang, Korban Meninggal Usai Dirawat
Lingkaran.id - Seorang suami di Langsa, Aceh, berinisial DSG (47), diduga tega membakar istrinya, LR (37), hingga meninggal dunia setelah lima hari menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Insiden tragis ini dipicu oleh kemarahan suami yang merasa kesal karena sang istri sering berutang tanpa sepengetahuannya.Kasat Reskrim Polres Langsa, AKP Sumasdiono, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula pada Minggu, 18 Agustus 2024, di rumah pasangan tersebut di Kecamatan Langsa Baro."Pelaku DSG emosi karena istrinya sering berutang tanpa izin darinya," ungkapAKP Sumasdion. Tragedi Maut Di Tambang Emas Ilegal Di Solok, 22 Penambang Tertimbun, 11 TewasSebelum insiden pembakaran, sang anak sempat memergoki ayahnya tengah memukul ibunya di dalam kamar. Tersangka juga dilaporkan memegang parang dan mengancam akan membacok korban. Namun, aksi tersebut batal dilakukan karena kehadiran anak mereka yang menyaksikan kejadian tersebut.Beberapa jam kemudian, DSG meminta anak keduanya untuk membeli minyak dengan alasan akan digunakan untuk bekerja. Sang anak tanpa curiga menuruti permintaan tersebut dan meletakkan bahan bakar minyak (BBM) di meja makan."Pelaku kemudian menarik korban yang saat itu sedang menyetrika baju ke belakang rumah, lalu menyiramkan minyak ke tubuh korban dan langsung menyalakan api menggunakan korek," jelas Sumasdiono. Api dengan cepat menyambar tubuh korban, terutama di bagian wajah, leher, dan dada.Setelah melihat korban terbakar, DSG mencoba memadamkan api dan mengoleskan minyak gosok ke tubuh istrinya yang terbakar. Namun, upaya tersebut tidak berhasil mencegah luka parah yang diderita korban.Mengguncang Medan, Ibu Aniaya Anak Kandung Karena Stiker Hilang, Video Kejam Viral di Media SosialKorban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cut Meutia Langsa sekitar pukul 15.00 WIB untuk mendapatkan perawatan darurat. Setelah lima hari dirawat, kondisi korban semakin memburuk sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan. Sayangnya, korban mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu, 22 September 2024. Polisi segera bertindak dan menangkap DSG setelah kejadian ini."Tersangka sudah ditangkap dan saat ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian," ungkap Sumasdiono.Barang bukti yang diamankan oleh polisi antara lain sebilah parang dan pakaian korban yang terbakar. Pelaku kini menghadapi ancaman hukum berat atas tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian istrinya.***
Read More
Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 Tahun
Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 Tahun
Lingkaran.id - Pemadam kebakaran (damkar) memiliki peran penting dalam menjaga keamanan masyarakat, khususnya dalam menangani kebakaran. Namun, seiring perkembangan zaman, tugas mereka tidak hanya terbatas pada memadamkan api, tetapi juga mencakup penyelamatan dan penanggulangan berbagai bencana. Meski demikian, dalam beberapa kasus, masyarakat sering kali tidak sepenuhnya memahami pentingnya memberikan ruang dan dukungan bagi petugas saat bertugas di lapangan.Sebuah video viral yang beredar baru-baru ini menyoroti momen menegangkan ketika sejumlah warga diduga menghambat petugas damkar yang sedang menjalankan tugas mereka. Dalam video yang diunggah dan ramai diperbincangkan, terlihat sejumlah orang yang dianggap mengganggu proses pemadaman api oleh tim damkar.Mengguncang Medan, Ibu Aniaya Anak Kandung Karena Stiker Hilang, Video Kejam Viral di Media Sosial"Video viral detik-detik sejumlah warga disebut-sebut menghambat petugas damkar, apakah cuma simulasi?," tulis keterangan video yang dikutip pada Senin (30/9/2024).Padahal, dalam situasi kebakaran, peran masyarakat sangat penting untuk membantu kelancaran proses penyelamatan, salah satunya dengan tidak menghalangi akses petugas. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menegaskan bahwa pihaknya selalu berupaya bekerja maksimal di lapangan, namun kerja mereka terkadang terhambat oleh kerumunan warga yang tidak sadar bahwa tindakan mereka dapat memperlambat penanganan kebakaran.Menurut Pasal 312 Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), tindakan menghalangi kerja petugas damkar dapat dikenakan sanksi pidana. Ancaman hukumannya tidak main-main, berupa denda sebesar Rp200 juta atau pidana penjara hingga 6 tahun bagi pelanggar.Tia Rahmania Dibatalkan Pelantikan Sebagai Anggota DPR 2024-2029, Bonnie Triyana Yang Menggantikan"Setiap warga diharapkan dapat bekerja sama dengan petugas saat terjadi kebakaran atau bencana lainnya, agar evakuasi dan penanganan dapat berlangsung dengan cepat dan efektif. Menghalangi tugas damkar adalah tindakan yang bisa dipidana," jelas seorang pejabat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.Video yang viral tersebut telah memancing perhatian publik, dengan banyak netizen yang menyayangkan sikap warga yang tidak kooperatif. Diharapkan, dengan adanya kejadian ini, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya peran petugas dan mendukung sepenuhnya proses penyelamatan dalam keadaan darurat.***
Read More
Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat Dhuha
Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat Dhuha
Lingkaran.id - Seorang siswa berusia 14 tahun dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, meninggal dunia setelah diduga menjadi korban penganiayaan yang melibatkan seorang guru.Kejadian tragis ini terjadi di salah satu MTs swasta di Kecamatan Ponggok, saat korban dan teman-temannya sedang berkumpul di luar ruangan pada waktu yang seharusnya digunakan untuk melaksanakan Sholat Dhuha.Tips Jitu Lulus SKD CPNS 2024, Strategi Nyata Untuk SuksesGuru yang berinisial U, saat melihat murid-murid tersebut tidak mengikuti aturan sekolah, diduga spontan melemparkan sebatang kayu yang dilaporkan memiliki paku-paku menancap. Tanpa disangka, kayu tersebut mengenai bagian belakang kepala korban."Saat itu anak-anak masih bermain badminton saat sudah masuk waktu Dhuha. Mungkin guru tersebut emosi atau bermaksud menakut-nakuti dengan melempar ke tanah agar mereka bubar. Tapi kayu tersebut justru mengenai kepala siswa," ujar salah satu tenaga pengajar yang enggan disebutkan namanya, Jumat (27/9/2024).Korban langsung tidak sadarkan diri setelah kejadian tersebut dan segera dibawa ke RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh UstazPihak berwenang kini tengah menyelidiki insiden ini lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Guru yang terlibat dalam kejadian tersebut juga telah dimintai keterangan, sementara keluarga korban masih berduka dan menuntut penjelasan dari pihak sekolah terkait tragedi yang merenggut nyawa anak mereka.Kasus ini menambah panjang daftar insiden kekerasan di lingkungan pendidikan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Masyarakat menantikan hasil penyelidikan untuk mengetahui apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada unsur kelalaian dan kekerasan yang dilakukan oleh pihak sekolah.***
Read More
Malam Puncak Bujang Gadis Kampus Sumsel 2024, Merayakan Potensi Dan Kreativitas Pemuda
Malam Puncak Bujang Gadis Kampus Sumsel 2024, Merayakan Potensi Dan Kreativitas Pemuda
Lingkaran.id -Ikatan Bujang Gadis Kampus Sumatra Selatan (IBGKSS) merupakan sebuah organisasi yang dinaungi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatra Selatan yang diharapkan dapat menjadi wadah dan penyalur serta mendukung para mahasiswa anak muda di Sumatra Selatan.Malam Grand Final Bujang Gadis Kampus Sumsel 2024 akan menjadi puncak dari serangkaian acara yang merayakan bakat dan kecerdasan mahasiswa.Tragedi Maut Di Tambang Emas Ilegal Di Solok, 22 Penambang Tertimbun, 11 Tewas27 September 2024 Bertempat,di Ballroom Beston Hotel Palembang  dan dihadiri Tokoh inspiratif dan berpengaruh yang ada di sumatera selatan,dinas terkait tamu undangan dan para pendukung Peserta yang telah terpilih melalui audisi ketat ini akan mempresentasikan berbagai kemampuan, mulai dari pengetahuan umum, hingga bakat khusus. Malam final tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai platform untuk mempromosikan nilai-nilai positif mengenai potensi pemuda maju yang ada di sumatera selatan.Banyuasin Bangkit, Adil Dan Sejahtera Bersama ASTA No 1Acara ini dimeriahkan oleh penampilan Band dan persembahan dari para finalis bujang gadis kampus sumatera selatan 2024 serta ditutup dengan penyerahan hadiah kepada pemenang. Grand final ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa diseluruh sumsel dan masyarakat, serta menjadi ajang untuk menggali potensi generasi muda sebagai duta pemuda dan olahraga provinsi sumatera selatan.***
Read More
Vadel Badjideh Absen dalam Pemeriksaan, Kasusnya Tetap Bisa Naik ke Penyidikan
Vadel Badjideh Absen dalam Pemeriksaan, Kasusnya Tetap Bisa Naik ke Penyidikan
Lingkaran.id - Vadel Badjideh tidak hadir dalam pemeriksaan yang dijadwalkan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat, 27 September 2024. Pihak terlapor mengklaim ketidakhadirannya disebabkan oleh masalah kesehatan. Meskipun Vadel tidak hadir, kasus yang melibatkan dirinya tetap dapat naik ke tahap penyidikan meski tanpa dilakukan pemeriksaan klarifikasi.PLH Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menjelaskan bahwa laporan yang diajukan oleh Nikita Mirzani bisa saja beralih status dari penyelidikan ke penyidikan tanpa kehadiran Vadel.Viral! Dua Mobil Baru Disiram Air Keras, Diduga Dilakukan Tetangga"Di kepolisian, terutama dalam proses penyidikan, jika terdapat alat bukti yang jelas dan yang bersangkutan dipanggil tetapi tidak datang, kita dapat meningkatkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan," ujarnya.Menurut AKP Nurma Dewi, menjelaskan bahwa dua alat bukti yang kuat, termasuk keterangan saksi dan hasil visum, dapat menjadi dasar untuk melanjutkan proses hukum."Kami sudah mengumpulkan banyak alat bukti, seperti foto, percakapan, dan keterangan dari saksi yang mendengar kejadian," tambahnya.Namun, hingga saat ini, pihak penyidik belum menaikkan status laporan dari Nikita Mirzani, karena mereka masih menganalisis bukti yang ada, termasuk hasil visum yang belum dapat disimpulkan secara menyeluruh.Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak BersalahDi sisi lain, AKP Nurma Dewi juga memberikan informasi mengenai kondisi terkini LM, selaku korban dalam kasus ini, yang kini berada di tempat aman. Remaja berusia 16 tahun tersebut diketahui sedang menjalani pengobatan fisik dan mental melalui beberapa metode terapi."Saat ini, untuk keluarga dan orang lain, belum diperbolehkan menjenguk karena sedang dalam proses terapi dan pengobatan," tuturnya.***
Read More
Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh Ustaz
Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh Ustaz
Lingkaran.id - Sejumlah warga mendatangi sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kampung Asem, Karangmukti, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, setelah dugaan kasus pelecehan seksual oleh seorang ustaz viral di media sosial. Kejadian ini menarik perhatian banyak pihak, terutama setelah video yang menunjukkan massa menggeruduk ponpes tersebut tersebar luas.Dalam video yang beredar, terlihat sekelompok warga berkumpul di depan pondok pesantren pada Jumat malam (27/9/2024), sebagai bentuk protes atas dugaan pelecehan terhadap enam santriwati oleh salah satu guru ngaji di sana. Massa tampak geram dan menuntut pertanggungjawaban atas peristiwa tersebut.Mahasiswi UIN Raden Fatah Ditemukan Tewas di Kos, Diduga Akibat Penyakit TuberkulosisKapolsek Cikarang Utara, Kompol Sutrisno, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa pelaku yang diduga melakukan pelecehan sudah diamankan oleh pihak kepolisian dan dibawa ke Polres untuk diproses lebih lanjut. Kompol Sutrisno juga memastikan bahwa situasi di lokasi saat ini sudah terkendali."Pelaku sudah diamankan dan dibawa ke Polres," ujar Kompol Sutrisno pada Sabtu (28/9/2024)."Situasi sudah aman. Warga sudah pada pulang, anggota masih Pam di lokasi," jelasnya.Viral! Video Syur Oknum Guru dan Siswi di Gorontalo Gegerkan Media SosialPeristiwa ini menjadi sorotan publik, menambah panjang daftar kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan pendidikan. Pihak kepolisian saat ini masih terus mendalami kasus tersebut untuk memastikan kebenaran dan memberikan keadilan bagi para korban.***
Read More
Waspada! Bukan Barang Berharga, Ember Plastik Pun Digasak Oleh Maling
Waspada! Bukan Barang Berharga, Ember Plastik Pun Digasak Oleh Maling
Lingkaran.id - Warga di kawasan Hulubalang 2, Palembang, baru-baru ini dihebohkan dengan kasus pencurian yang tidak biasa. Aksi pencurian tersebut terekam kamera cctv yang memperlihatkan ember plastik yang diletakkan di depan rumah dicuri oleh maling.Kejadian ini pun langsung menarik perhatian warganet setelah diunggah ke media sosial, dengan pesan peringatan “Hati-hati narok barang di depan rumah, makin hari banyak maling, ember plastik saja dimaling."Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 RibuPeristiwa pencurian yang terkesan sepele ini justru memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak yang merasa heran dan tak habis pikir bagaimana barang sederhana seperti ember plastik pun menjadi incaran pencuri di tengah kota."Zaman sekarang ember plastik aja dimaling, apalagi barang yang lebih berharga. Harus lebih waspada," komentar salah satu pengguna media sosial."Bikin ngakak, tapi juga kasihan. Maling sekarang ambil apa saja yang bisa dijual," komentar lainnya.Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak BersalahKejadian ini menjadi pengingat bagi warga setempat untuk lebih berhati-hati dalam menaruh barang di luar rumah, meskipun barang tersebut dianggap sepele atau tidak terlalu berharga.Banyak warganet mengomentari bahwa peristiwa ini menunjukkan kondisi ekonomi yang semakin sulit, hingga barang-barang sederhana pun bisa menjadi target pencurian. Pihak berwenang setempat mengimbau agar warga lebih waspada dan melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik