Janji Menikahi Pacar, Pria ini Malah Menjual Kekasihnya ke Belasan Pria Hidung Belang
Wulan _ 13 jam yang lalu
Lingkaran.id - Polisi menangkap seorang pria berinisial K (26), warga Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, yang tega menjual pacarnya sendiri, DAA (25), kepada sejumlah pria hidung belang. Ironisnya, pelaku beralasan perbuatan itu dilakukan demi mengumpulkan uang untuk menikahi korban.Kapolsek Cikarang Timur, AKP Sugiharto, mengungkapkan bahwa pelaku menawarkan kekasihnya melalui sebuah aplikasi kencan online dengan tarif Rp 500.000 per pertemuan.“Pelaku dengan sengaja menawarkan teman perempuannya melalui aplikasi,” ujar Sugiharto dalam keterangan tertulis, Selasa (29/7/2025).Viral Malu Punya Suami Kuli, Istri yang Jadi PNS Usai Dibiayai Kuliah Pilih BerceraiMenurut keterangan polisi, K dan DAA telah berpacaran selama enam bulan. Pelaku pernah berjanji untuk menikahi korban, namun berdalih tidak memiliki biaya. Demi mewujudkan rencana pernikahan tersebut, K justru mengambil jalan pintas dengan cara memperjualbelikan kekasihnya.Aksi keji itu sudah berlangsung selama dua bulan terakhir. Polisi mencatat, dalam kurun waktu tersebut korban dijual sebanyak 17 kali kepada pria berbeda. Korban yang semula menolak akhirnya terpaksa menuruti permintaan pelaku karena mendapatkan ancaman kekerasan jika menolak.“Kalau tidak mau, tersangka mengancam korban,” ungkap Sugiharto.Merasa tidak tahan dengan perlakuan sang kekasih, DAA akhirnya memberanikan diri melapor ke polisi. Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/D/16/VI/2025/Polsek Cikarang Timur. Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas segera melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap pelaku di sebuah hotel yang berlokasi di Jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang Timur.Pria Tewas Ditikam di Pinggir Jalan, Pelaku Masih DiburuDalam penangkapan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk tangkapan layar percakapan di aplikasi kencan serta satu unit ponsel yang digunakan pelaku untuk menawarkan korban kepada pria hidung belang.Akibat perbuatannya, K dijerat dengan Pasal 352 dan/atau Pasal 296 KUHP yang mengatur tentang perbuatan melawan hukum terkait eksploitasi seksual, dengan ancaman hukuman penjara hingga 1 tahun 4 bulan.***
Read More Polisi Pastikan Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan Meninggal karena Bunuh Diri
Wulan _ 13 jam yang lalu
Lingkaran.id - Polda Metro Jaya menyimpulkan kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), murni disebabkan oleh bunuh diri tanpa adanya keterlibatan pihak lain. Kesimpulan ini disampaikan setelah dilakukan serangkaian penyelidikan mendalam, termasuk pemeriksaan saksi dan analisis forensik.Arya Daru ditemukan tewas di kamar kosnya yang berlokasi di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi mengenaskan dengan lilitan lakban.Misteri Kematian Diplomat Kemlu: Siapa Rekan yang Menemani ke Mal Sebelum Tewas?Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, memimpin konferensi pers yang digelar di Mapolda Metro Jaya pada Selasa (29/7/2025). Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa kesimpulan tersebut didukung oleh Scientific Investigation Crime (SIC).“Dari hasil serangkaian penyelidikan, pemeriksaan saksi yang dikaitkan dengan barang bukti serta didukung Scientific Investigation Crime, kami menyimpulkan korban meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ujar Wira.Kematian Diplomat Kemlu Masih Misterius, Polisi Temukan Fakta Baru Soal Pergerakan dan Kondisi KorbanHasil digital forensik pada telepon genggam korban juga memperkuat dugaan bunuh diri karena tidak ditemukan adanya ancaman, baik secara fisik maupun psikis, yang mengarah pada tindakan kriminal pihak Selain itu, pemeriksaan toksikologi yang dilakukan terhadap tubuh korban menunjukkan hasil negatif dari kandungan zat beracun atau senyawa berbahaya lainnya.“Adapun hasil pemeriksaan toksin pada tubuh korban menunjukkan tidak adanya senyawa toksin atau racun. Jadi, tak ditemukan adanya peristiwa pidana terhadap korban,” tambah Wira.Dengan demikian, kepolisian menyatakan kasus kematian Arya Daru Pangayunan tidak terkait tindak pidana dan resmi ditutup sebagai kasus bunuh diri.***
Read More Kepala Desa Senyum Lebar Usai Ditahan Atas Dugaan Korupsi Dana Desa Hingga Jual Posyandu
Wulan _ 14 jam yang lalu
Lingkaran.id - Kepala Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Heni Mulyani, resmi ditahan setelah menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi pada Senin (28/7/2025). Penahanan ini dilakukan setelah Heni sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana desa oleh Polres Sukabumi Kota pada Mei 2025.Heni diduga menyalahgunakan dana desa dengan nilai mencapai Rp 500 juta dan bahkan menjual aset desa berupa bangunan Posyandu. Saat digiring petugas dan mengenakan rompi tahanan berwarna oranye, Heni justru tersenyum lebar ke arah kamera, sebuah sikap yang menjadi sorotan publik.Misteri Kematian Diplomat Kemlu: Siapa Rekan yang Menemani ke Mal Sebelum Tewas?Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, Agus Yuliana, menjelaskan bahwa dana desa yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat, justru dimanfaatkan untuk menunjang gaya hidup pribadi sang kepala desa.“Benar, ada transaksi jual beli aset desa, termasuk bangunan Posyandu. Itu hanya salah satu dari sejumlah item yang disalahgunakan,” ungkap Agus saat memberikan keterangan.Agus menambahkan, pihaknya telah menerima pelimpahan tahap dua dari Polres Sukabumi Kota terkait kasus dugaan korupsi tersebut dan akan segera melimpahkannya ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung untuk proses persidangan.Berdasarkan hasil penyidikan, Heni dijerat dengan Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi yang memiliki ancaman hukuman minimal empat tahun penjara.OTT Camat dan 20 Kades di Lahat, Rapat HUT RI Berujung Korupsi Dana Desa“Dalam waktu dekat, berkas akan segera dilimpahkan ke pengadilan Tipikor Bandung. Ancaman hukuman yang dikenakan minimal empat tahun penjara,” jelas Agus.Saat ini, Heni Mulyani dititipkan di Lapas Perempuan Bandung sambil menunggu proses persidangan. Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat dana desa yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan warga malah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.***
Read More Rumah Ibadah Jemaat Kristen di Padang Digerebek Warga, Aktivitas Doa Dibubarkan
Wulan _ 14 jam yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah insiden intoleransi terjadi di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), ketika sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat ibadah umat Kristen digeruduk warga. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (27/7/2025) sore di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah. Aksi massa tersebut tidak hanya membubarkan kegiatan doa, tetapi juga diwarnai dengan tindakan perusakan pada rumah yang menjadi lokasi ibadah.Rumah tersebut diketahui kerap digunakan sebagai tempat doa jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI), sebuah denominasi Kristen Protestan. Aktivitas doa yang awalnya berlangsung khusyuk mendadak terhenti saat puluhan warga mendatangi lokasi. Beberapa bagian rumah dilaporkan mengalami kerusakan akibat aksi tersebut.Viral Malu Punya Suami Kuli, Istri yang Jadi PNS Usai Dibiayai Kuliah Pilih BerceraiMenanggapi peristiwa tersebut, aparat kepolisian segera diterjunkan ke lokasi untuk mengendalikan situasi. Wakapolda Sumbar, Brigjen Solihin, memastikan bahwa pihaknya telah mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan saat ini kondisi sudah terkendali."Setelah kejadian, kami langsung menuju ke lokasi dan mengamankan TKP. Anggota di lapangan sudah bekerja, dan situasi saat ini kondusif, tidak ada lagi aksi anarkis," jelas Brigjen Solihin saat dikonfirmasi, Senin (28/7/2025).Ia menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan terkait korban luka. Namun, kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas pelaku aksi perusakan dan pembubaran paksa tersebut.Wakapolda juga mengimbau agar masyarakat tidak bertindak gegabah atau melakukan tindakan main hakim sendiri. Menurutnya, setiap tindakan melanggar hukum akan ditindak sesuai prosedur.Misteri Kematian Diplomat Kemlu: Siapa Rekan yang Menemani ke Mal Sebelum Tewas?"Polisi tentu akan menindaklanjuti peristiwa ini. Kami meminta agar masyarakat tidak gegabah dan tidak melakukan aksi anarkis. Siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran hukum, akan bertanggung jawab atas perbuatannya," tegasnya.Hingga kini, pihak kepolisian terus memantau perkembangan situasi di lokasi dan mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak terkait peristiwa tersebut.***
Read More Pendaki Asal Sukabumi Meninggal Dunia di Gunung Slamet, Ini Kronologinya
Wulan _ 14 jam yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa tragis menimpa seorang pendaki asal Sukabumi bernama Yuswandi (46) yang meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Slamet pada Sabtu (26/7/2025). Yuswandi mendaki bersama sang istri, Ati Kusmiati, yang selama ini menjadi rekan setia dalam hobinya menjelajahi alam pegunungan. Sayangnya, perjalanan ke Gunung Slamet menjadi pendakian terakhir bagi Yuswandi.Pasangan ini memulai perjalanan dari Sukabumi pada Selasa (22/7/2025). Mereka terlebih dahulu singgah di Bandung untuk bersilaturahmi ke organisasi Kuttab Alfatih sebelum melanjutkan perjalanan menuju Gunung Slamet. Pendakian dilakukan melalui jalur Bambangan, Purbalingga, bersama seorang rekan dan menyewa seorang porter untuk membantu membawa barang bawaan.OTT Camat dan 20 Kades di Lahat, Rapat HUT RI Berujung Korupsi Dana DesaMereka tiba di posko pendakian Dukuh Bambangan pada Sabtu pagi pukul 08.00 WIB, dan memulai pendakian pada pukul 10.00 WIB. Namun, sekitar pukul 16.30 WIB, ketika rombongan mencapai Pos 5, Yuswandi mengeluh sakit dan akhirnya pingsan. Kondisinya yang tiba-tiba kritis membuat porter segera melapor ke petugas base camp untuk meminta evakuasi darurat.Seorang pendaki yang berprofesi sebagai dokter sempat memberikan pertolongan pertama, namun upaya penyelamatan tidak berhasil. Yuswandi dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.45 WIB. Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah.Tim SAR gabungan yang melibatkan personel Rescue Unit Siaga SAR Banyumas dan Kantor SAR Cilacap segera diberangkatkan dari base camp pada pukul 18.45 WIB membawa perlengkapan lengkap. Tim berhasil bertemu dengan porter dan relawan evakuasi di Pos 4 sekitar pukul 21.11 WIB, yang telah lebih dahulu membawa jenazah korban turun dari lokasi kejadian.Pada Minggu (27/7/2025) dini hari pukul 00.30 WIB, jenazah Yuswandi tiba di View Slamet untuk pemeriksaan awal oleh pihak kepolisian, sebelum akhirnya dibawa ke RSUD Purbalingga menggunakan ambulans.Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penyebab mencurigakan lain pada tubuh korban. Dugaan sementara penyebab kematian adalah kelelahan, ditambah dengan riwayat hipertensi yang dimiliki Yuswandi. Namun, penyebab pasti kematian menunggu hasil pemeriksaan medis lebih lanjut.Usai proses pemeriksaan, jenazah Yuswandi langsung dibawa ke rumah duka di Sukabumi dengan perjalanan selama tujuh jam. Korban dimakamkan pada Minggu siang pukul 11.00 WIB di lahan Yayasan Kuttab Alfatih, Kampung Pondoktisuk, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.Pemerintah Akan Perketat Pembelian LPG 3 Kg Mulai 2026, Hanya untuk Penerima BansosPutra sulung korban, Ghazi Adias Al-Ghazali Yuswandi (21), mengenang kecintaan kedua orangtuanya terhadap alam bebas. Menurut Ghazi, orangtuanya sudah menaklukkan banyak gunung di Indonesia, termasuk Gunung Merbabu, Sindoro, Gede, dan Ciremai, bahkan pendakian ke Gunung Ciremai dilakukan hanya tiga minggu sebelum keberangkatan ke Gunung Slamet.“Ayah sama ibu memang sudah sering mendaki bersama. Karena usianya sudah di atas 40 tahun, biasanya mereka menyewa porter untuk membantu membawa perlengkapan,” ungkap Ghazi.Yuswandi meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, satu laki-laki dan dua perempuan. Keluarga menyatakan keikhlasannya atas musibah ini dan berharap pengalaman mendiang menjadi kenangan indah bagi mereka yang ditinggalkan.***
Read More Misteri Kematian Diplomat Kemlu: Siapa Rekan yang Menemani ke Mal Sebelum Tewas?
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Penyidik Polda Metro Jaya mengungkapkan informasi terbaru terkait aktivitas terakhir seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39), yang ditemukan tewas di kamar indekosnya kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Berdasarkan hasil penyelidikan, ADP sempat pergi bersama rekan kerjanya ke pusat perbelanjaan Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat, pada Senin (7/7/2025), atau sehari sebelum ditemukan meninggal dunia.Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa polisi masih menelusuri sejumlah petunjuk penting, termasuk keberadaan ponsel korban yang hingga kini belum ditemukan. Namun, ia menegaskan, hilangnya ponsel tersebut tidak menghambat proses penyidikan karena riwayat percakapan korban dapat diakses melalui laptop yang terhubung dengan akun email milik ADP.OTT Camat dan 20 Kades di Lahat, Rapat HUT RI Berujung Korupsi Dana Desa"Ponsel korban memang belum ditemukan, tetapi semua riwayat percakapan bisa terlacak dan terhubung dengan laptop milik ADP, termasuk komunikasi dengan atasannya dan rekan kerja yang bersamanya saat berada di mal," jelas Reonald, Senin (28/7/2025).Reonald menambahkan bahwa polisi juga telah memeriksa sopir taksi yang mengantar korban dari pusat perbelanjaan tersebut. "Sopir taksi yang mendapatkan order untuk mengantar korban juga sudah kami mintai keterangan," ungkapnya.Meski demikian, Reonald belum membeberkan secara rinci siapa rekan kerja yang menemani ADP berbelanja dan apa saja aktivitas korban di pusat perbelanjaan itu.Seperti diberitakan sebelumnya, ADP ditemukan tewas pada Selasa (8/7/2025) di kamar kosnya. Saat ditemukan, korban dalam posisi telentang di atas kasur, dengan kepala terlilit lakban kuning dan tubuhnya tertutup selimut biru. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian korban.Kematian Diplomat Kemlu Masih Misterius, Polisi Temukan Fakta Baru Soal Pergerakan dan Kondisi KorbanSelain itu, ditemukan pula obat sakit kepala dan obat lambung, meski pihak kepolisian belum dapat memastikan keterkaitannya dengan penyebab kematian korban. Penyidik juga mendapati sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.Hingga kini, kepolisian masih mendalami apakah lilitan lakban pada kepala korban dilakukan sendiri atau melibatkan pihak lain."Penyelidikan masih terus berjalan dan setiap petunjuk akan kami dalami secara detail," pungkas Reonald.***
Read More Pria Tewas Ditikam di Pinggir Jalan, Pelaku Masih Diburu
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang pria bersimbah darah tergeletak di pinggir Jalan Raya Pantura Kendal, tepatnya di wilayah Desa Penaruban, Kecamatan Weleri. Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada Senin (28/7/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.Kapolsek Weleri, AKP Agus Supriyadi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan sejumlah luka tusukan pada tubuhnya.Viral Malu Punya Suami Kuli, Istri yang Jadi PNS Usai Dibiayai Kuliah Pilih Bercerai"Benar telah terjadi penusukan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Anggota langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat laporan dari masyarakat," ungkap AKP Agus.Menurut keterangan polisi, korban mengalami luka tusuk di bagian perut serta luka sayatan di tangan. Namun, hingga saat ini identitas korban belum diketahui lantaran tidak ditemukan dokumen atau tanda pengenal apapun di tubuhnya."Identitas korban belum diketahui karena tidak membawa identitas sama sekali. Dugaan sementara korban merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Selain itu, kami menemukan pisau yang diduga digunakan pelaku tergeletak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian dengan bercak darah," jelasnya.Modus Minta Tolong, Pria di Bintaro Bunuh Korban dan Curi MotornyaSementara itu, saksi mata bernama Ageng mengungkapkan bahwa korban awalnya berdiri di pinggir jalan ketika seorang pengendara sepeda motor datang menghampirinya. Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menikam korban lalu melarikan diri."Korban tidak sempat melawan karena ditusuk secara tiba-tiba. Kejadiannya berlangsung sangat cepat. Saya tidak mengenal korban maupun pelaku, tetapi korban memang dikenal sebagai ODGJ," ujar Ageng.Hingga kini, Unit Reskrim Polsek Weleri bersama Tim Resmob Kendal masih melakukan penyelidikan intensif dan memburu pelaku penusukan tersebut. Polisi juga mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait identitas korban maupun pelaku agar segera melapor untuk membantu proses penyelidikan.***
Read More Sakit Hati Ditagih Utang, Pria ini Tega Habisi Nyawa Temannya Sendiri
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Unit Reskrim Polsek Gandus berhasil meringkus seorang pria bernama Manto (40) di kediamannya usai terlibat kasus pembunuhan yang menewaskan temannya sendiri, Rolis Kristian. Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (18/7/2025) di Jalan TKR Kadir, Lorong Jambu, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang.Kapolsek Gandus menjelaskan, kejadian berawal ketika korban mendatangi rumah pelaku untuk menagih utang sebesar Rp800 ribu. Namun, cara korban menagih membuat pelaku merasa dipermalukan, terlebih karena korban berteriak-teriak di depan rumahnya saat orang tua pelaku tengah beribadah.KPK Tegaskan Ridwan Kamil Masih Saksi, Kasus Korupsi Bank BJB Rp 222 Miliar Memanas"Pelaku mengaku sakit hati dan malu karena korban menagih utang sambil berteriak di depan rumahnya, tepat ketika orang tuanya sedang beribadah," ungkap Kapolsek Gandus.Pertengkaran mulut antara keduanya pun tidak terhindarkan dan berujung pada perkelahian. Dalam kondisi emosi, Manto mengambil sebilah pisau dan menusuk Rolis Kristian. Luka tusukan tersebut menyebabkan korban meninggal dunia di tempat kejadian.Viral Malu Punya Suami Kuli, Istri yang Jadi PNS Usai Dibiayai Kuliah Pilih BerceraiPetugas kepolisian yang menerima laporan segera melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di rumahnya tanpa perlawanan. Dari tangan tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa pisau yang digunakan untuk menghabisi korban.Atas perbuatannya, Manto kini harus mendekam di balik jeruji besi dan dijerat Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.***
Read More Kemendag Bongkar Perakitan Smartphone Ilegal Bernilai Rp17,6 Miliar
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil membongkar praktik perakitan smartphone ilegal dan penjualan aksesoris palsu di sebuah ruko di kawasan Green Court, Cengkareng, Jakarta Barat. Nilai barang bukti yang disita dalam operasi ini mencapai Rp17,6 miliar.Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan, pengungkapan ini berawal dari hasil penelusuran tim Kemendag terhadap aktivitas penjualan telepon seluler di sejumlah platform e-commerce. Temuan tersebut kemudian diperkuat dengan laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas perakitan dan distribusi smartphone ilegal di lokasi tersebut.Viral Malu Punya Suami Kuli, Istri yang Jadi PNS Usai Dibiayai Kuliah Pilih Bercerai"Pagi ini kami menggelar ekspos terkait produk smartphone ilegal yang diproduksi di Ruko Green Court, Cengkareng. Informasi awal kami peroleh dari transaksi perdagangan di e-commerce dan laporan masyarakat bahwa tempat ini digunakan untuk merakit, memproduksi, dan memasarkan smartphone ilegal melalui marketplace," jelas Budi dalam konferensi pers di Cengkareng, Rabu (23/7/2025).Menurut Budi, aktivitas perakitan ilegal ini sudah berlangsung sejak pertengahan 2023, atau hampir dua tahun. Dalam sepekan, pelaku dapat memproduksi hingga 5.100 unit smartphone. Praktik yang dilakukan mencakup penggunaan komponen impor ilegal, pemakaian barang bekas untuk perakitan, hingga pemalsuan merek-merek ternama seperti Redmi, Oppo, Vivo, dan bahkan iPhone."Seluruh produk dirakit ulang dari barang-barang bekas, tetapi dikemas sedemikian rupa sehingga terlihat baru dan sulit dibedakan dari yang asli," ungkapnya.Sebagai tindak lanjut, Kemendag telah menutup operasional usaha ilegal tersebut serta menyita seluruh barang bukti yang ditemukan. Budi menegaskan, pemerintah akan mengambil langkah hukum tegas terhadap para pelaku."Kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk proses lebih lanjut. Pemerintah tidak akan mentoleransi pelanggaran semacam ini. Marketplace juga harus lebih selektif dalam menyaring produk yang dijual, karena praktik ini sangat merugikan konsumen," tegasnya.Isi Tas Diplomat Kemlu yang Tewas di Kos Terungkap, Polisi Temukan Laptop hingga ObatIa juga mengimbau semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku marketplace, untuk berperan aktif dalam mencegah kasus serupa terulang kembali."Jika tidak ada yang membeli, tentu tidak akan ada yang memproduksi. Jadi kami minta kerja sama semua pihak agar kejadian seperti ini bisa dihentikan," pungkasnya.***
Read More Kakorlantas Polri: Anggota Terbukti Pungli Akan Langsung Dicopot
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menegaskan keseriusannya dalam membenahi sistem tata kelola angkutan logistik demi meningkatkan keselamatan di jalan raya. Hal ini ia sampaikan pada Simposium Nasional bertajuk “Polantas Menyapa” yang digelar Direktorat Lalu Lintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Hotel Wyndham Garden.Irjen Pol Agus menjelaskan bahwa keberadaan angkutan logistik yang tertib dan berkeselamatan menjadi faktor penting dalam mendukung mobilitas serta pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pembenahan tata kelola angkutan logistik bukan hanya menyangkut efisiensi distribusi barang, tetapi juga keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya.Viral Malu Punya Suami Kuli, Istri yang Jadi PNS Usai Dibiayai Kuliah Pilih Bercerai"Kita berkomitmen mewujudkan tata kelola angkutan logistik yang berkeselamatan. Tujuannya jelas, yakni untuk mendukung peningkatan kualitas keselamatan di jalan raya," ujar Irjen Pol Agus.Selain fokus pada perbaikan sistem logistik, Agus juga menyoroti pentingnya integritas petugas di lapangan. Ia menegaskan tidak akan mentolerir praktik pungutan liar (pungli) yang kerap menjadi sorotan publik.Modus Minta Tolong, Pria di Bintaro Bunuh Korban dan Curi Motornya"Saya tegaskan, apabila ada anggota saya yang bermain-main, apalagi terbukti melakukan pungli, saya tidak akan segan mencopot jabatannya pada hari itu juga. Laporkan jika ada yang menemukan praktik seperti itu, dan jika terbukti akan langsung saya tindak," tegasnya.Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap jajaran kepolisian lalu lintas sekaligus menciptakan budaya transportasi yang lebih aman, tertib, dan bebas pungli.***
Read More Viral Malu Punya Suami Kuli, Istri yang Jadi PNS Usai Dibiayai Kuliah Pilih Bercerai
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah kisah memilukan kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Seorang pria yang bekerja sebagai buruh bangunan menceritakan nasib pahitnya setelah berjuang keras membiayai pendidikan istrinya hingga lulus sarjana dan berhasil menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ironisnya, perjuangan itu justru dibalas dengan perceraian.Dalam unggahannya yang viral, pria tersebut menuturkan bahwa istrinya merasa malu memiliki suami yang bekerja sebagai kuli bangunan, sehingga memilih mengakhiri rumah tangga mereka.Modus Minta Tolong, Pria di Bintaro Bunuh Korban dan Curi Motornya"Buruh bangunan kuliahkan istri sampai jadi sarjana hingga diangkat jadi PNS, lalu diceraikan karena malu punya suami kuli bangunan," tulis sang suami dalam unggahannya.Unggahan ini sontak memantik beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menyayangkan sikap sang istri yang dianggap tidak memiliki rasa balas budi.Kades Diciduk Polisi saat Pesta Narkoba Bareng Teman"Tega banget, sudah dibantu perjuangkan untuk mengubah hidup malah ditinggalkan suaminya," tulis warganet di kolom komentar.Kisah ini menjadi pelajaran bagi banyak orang tentang arti kesetiaan dan perjuangan dalam rumah tangga mengenai peran ekonomi dan status sosial dalam sebuah pernikahan.***
Read More Isi Tas Diplomat Kemlu yang Tewas di Kos Terungkap, Polisi Temukan Laptop hingga Obat
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus kematian misterius diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) terus menjadi perhatian publik. Korban ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi dengan kondisi mengenaskan, yakni kepala terbungkus plastik putih yang dililit lakban kuning.Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengungkapkan hasil pemeriksaan terbaru terkait barang-barang yang ditemukan dalam tas milik ADP. Tas tersebut diketahui sempat dibawa korban saat berada di rooftop gedung Kemlu pada Senin (7/7/2025) malam, antara pukul 21.43 WIB hingga 23.09 WIB. Namun, ketika korban turun dari rooftop, tas itu tidak ikut dibawa kembali.Kematian Diplomat Kemlu Masih Misterius, Polisi Temukan Fakta Baru Soal Pergerakan dan Kondisi Korban“Isi tasnya ada laptop, ada pakaian, ada juga goodie bag berupa tas karton. Sebelum ke rooftop, korban memang sempat belanja di Grand Indonesia (GI),” jelas Reonald.Barang-barang lain yang ditemukan termasuk pakaian baru hasil belanja, sejumlah nota pembelian, alat-alat kerja kantor, serta beberapa obat-obatan.“Pokoknya barang-barang yang baru dibeli dan beberapa obat yang dia bawa,” tambah Reonald.Terkait obat-obatan yang ditemukan, Reonald enggan membeberkan detail jenisnya. Namun, ia membenarkan adanya surat rawat jalan milik korban yang dikeluarkan oleh salah satu rumah sakit umum di Jakarta pada Juni 2025.“Riwayat penyakitnya tidak bisa kami ungkapkan karena itu masuk privasi korban,” tegasnya.Sebelumnya, hasil olah TKP menemukan sejumlah barang bukti di kamar korban, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, serta beberapa pakaian milik ADP. Polisi juga menemukan obat sakit kepala dan obat lambung, walaupun belum dapat dipastikan keterkaitannya dengan penyebab kematian.Polisi Tunggu Hasil Forensik untuk Pastikan Penyebab Kematian Diplomat Muda Arya DaruYang mengejutkan, sidik jari korban ditemukan pada lakban yang melilit kepalanya. Namun, penyidik belum dapat memastikan apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau ada keterlibatan pihak lain.Hingga kini, kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif guna mengungkap penyebab kematian ADP dan memastikan apakah ada unsur tindak pidana dalam kasus ini.***
Read More BGN Ajak Masyarakat Tanam dan Ternak di Rumah untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan maupun ruang terbatas di sekitar rumah untuk bercocok tanam dan beternak secara mandiri. Langkah ini dinilai penting guna menjaga ketersediaan bahan pangan, khususnya dalam mendukung keberlangsungan program Makan Bergizi Gratis (MBG).Imbauan ini muncul seiring dengan meluasnya cakupan program MBG yang kini berkembang dari 3.000 titik layanan menjadi 30.000 titik di seluruh Indonesia. Peningkatan skala layanan tersebut berpotensi menimbulkan tekanan terhadap rantai pasokan pangan nasional jika tidak diantisipasi dengan baik.Duel Antar Pelajar di Atas Jembatan, Satu Siswa MTs Tewas Terjatuh ke SungaiDeputi Penyediaan dan Penyaluran BGN, Suardi Samiran, menegaskan bahwa ketersediaan bahan pangan menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat dapat menjadi solusi konkret untuk memastikan pasokan pangan selalu mencukupi dan berkelanjutan.“Peluang itu ada di masyarakat. Di kabupaten-kabupaten, kepala desa harus bisa menggerakkan masyarakat untuk menanam minimal di pekarangan rumah. Termasuk beternak mandiri,” jelas Suardi.Kecanduan Judi Online, Oknum TNI Tega Habisi Nyawa Istri SendiriIa menambahkan, upaya menanam sayuran di pekarangan rumah atau memelihara hewan ternak dalam skala kecil dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat keluarga.Selain mendukung keberlanjutan program MBG, langkah ini juga dapat menjadi peluang ekonomi tambahan bagi masyarakat.***
Read More OTT Camat dan 20 Kades di Lahat, Rapat HUT RI Berujung Korupsi Dana Desa
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus korupsi mencoreng wajah pemerintahan desa di Sumatera Selatan. Sebuah Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat pada Kamis (24/7/2025) sore menangkap Camat Kecamatan Pagar Gunung, Elsye Hartuti, SSTP., MM., bersama 20 kepala desa dan dua perangkat kecamatan.Rapat yang semula dijadwalkan membahas persiapan peringatan HUT RI ke-80 itu berubah menjadi penangkapan massal. Dari informasi yang dihimpun, masing-masing kepala desa membawa uang sebesar Rp7 juta yang diduga bersumber dari Dana Desa. Dana tersebut disebut sebagai “iuran sosial” dan dikumpulkan untuk kemudian diserahkan ke pejabat kecamatan.Pemerintah Akan Perketat Pembelian LPG 3 Kg Mulai 2026, Hanya untuk Penerima BansosKepala Kejati Sumsel yang mendapat laporan tentang praktik pungutan ini segera menurunkan tim untuk melakukan OTT. Hasilnya, sebanyak 23 orang terdiri dari camat, dua kepala seksi kecamatan, dan 20 kepala desa dibawa ke Gedung Kejati Sumsel di Palembang dengan pengawalan ketat.Mereka tiba di Palembang sekitar pukul 22.10 WIB menggunakan tiga kendaraan khusus. Satu per satu pejabat desa dan kecamatan tersebut langsung digiring menuju ruang pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan awal, dua kepala desa ditetapkan sebagai tersangka, yakni Ketua Forum Kades dan Bendahara Forum Kades Kecamatan Pagar Gunung.Viral! Siswa SMP Dikeroyok Saat MPLS, 12 Anak Diduga TerlibatMenurut Kejati Sumsel, praktik pungutan ini bukan hanya terjadi pada tahun 2025, tetapi juga sudah berlangsung sejak tahun-tahun sebelumnya.“Benar, hari ini kita menetapkan dua kepala desa sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terkait Dana Desa dalam OTT di Kantor Camat Pagar Gunung,” kata Adhryansah, pejabat Kejati Sumsel, Jumat (25/7/2025).Kedua tersangka akan ditahan selama 20 hari ke depan di Rutan Kelas I Palembang. Modus operandi mereka adalah mengatasnamakan kegiatan sosial dan silaturahmi dengan instansi pemerintah untuk memungut iuran sebesar Rp7 juta per tahun dari setiap kepala desa. Bahkan pada awal periode kepemimpinan, para kepala desa telah diminta menyetor Rp3,5 juta lebih dulu. Dana yang dipakai berasal dari anggaran Dana Desa masing-masing wilayah.Nama 23 Pejabat dan Kepala Desa yang Terjaring OTT Kades Muara Dua, Junidi SuhriKades Lesung Batu, WardiKades Danau, YasarminKades Siring Agung, Yupi HerwansahKades Padang, NahudinKasi Ekobang Kecamatan Pagar Gunung, SiskoKades Sawah Darat, AprilawatiKades Karang Agung, AlaudinPejabat Sementara (Pjs) Kades Bandung Agung, TiraKades Penantian, DarsenidiKades Merindu, SasmiatiKades Rimba Sujud, Budi PratamaPejabat Sementara (Pjs) Kades Kupang, BetaKasi Pemerintahan Kecamatan Pagar Gunung, GiminKades Pagar Alam, ArwanKades Germidar Ilir, YustaheriKades Germidar Ulu, MirwanKades Air Lingkar, Ujang SuriKades Pagar Gunung, AndiKades Tanjung Agung, Deka JunitraCamat Elsye Hartuti, SSTP MMPejabat Sementara (Pjs) Kades Batu Rusa, Jang HarsenKades Kedaton, Yeni HeriyantiKasus ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah daerah terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana Desa. Kasus ini diprediksi akan berkembang, mengingat praktik serupa diduga sudah berlangsung bertahun-tahun.***
Read More Remaja Hilang, Keluarga Diteror Hingga Minta Tebusan Rp5 Juta dan Ancaman Kirim ke Kamboja
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Insiden memilukan terjadi di Desa Ketapang 1, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel). Asep Hidayat (22), putra sulung dari pasangan Iskadi dan istrinya, dilaporkan hilang sejak Selasa (22/7/2024) sekitar pukul 18.30 WIB dan hingga kini keberadaannya belum diketahui.Kabar hilangnya Asep kian membuat keluarga tertekan setelah mereka menerima ancaman tebusan sebesar Rp5 juta dengan peringatan bahwa jika uang tersebut tidak dipenuhi, Asep akan dikirim ke Kamboja. Ancaman ini membuat suasana keluarga penuh kecemasan dan ketakutan.Duel Antar Pelajar di Atas Jembatan, Satu Siswa MTs Tewas Terjatuh ke SungaiIskadi, ayah korban, menceritakan kronologi hilangnya putranya. Menurutnya, peristiwa itu terjadi saat ia sedang tidak berada di rumah karena harus menjalani perawatan kesehatan.“Kemarin itu saya lagi berobat, jadi tidak ada di rumah. Istri bilang kalau Asep keluar rumah kira-kira setelah waktu Magrib,” ungkap Iskadi saat ditemui pada Sabtu (26/7/2025).Kecanduan Judi Online, Oknum TNI Tega Habisi Nyawa Istri SendiriHingga saat ini, pihak keluarga masih berupaya mencari informasi terkait keberadaan Asep. Mereka juga berharap aparat kepolisian segera turun tangan menyelidiki kasus ini demi keselamatan anak sulung mereka.***
Read More Profil Attaubah Mufid, Suami Reza Gladys yang Disebut Nikita Mirzani di Persidangan
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus dugaan pemerasan yang menjerat artis Nikita Mirzani dan membuatnya harus mendekam di penjara turut menyeret nama Attaubah Mufid ke dalam sorotan publik. Hal ini terjadi karena istri Attaubah, dr. Reza Gladys, menjadi pihak pelapor dalam kasus tersebut.Nama Attaubah Mufid mencuat ke publik setelah disebut langsung oleh Nikita Mirzani dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ternyata, sosok Attaubah Mufid bukan orang sembarangan. Attaubah dikenal sebagai seorang dokter sekaligus suami dari dr. Reza Gladys. Ia juga merupakan kakak kandung Krisjiana Baharudin, yang merupakan suami dari penyanyi Siti Badriah.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiDalam dunia bisnis, Attaubah menduduki jabatan strategis, yakni sebagai Direktur PT Glafidsya RMA Group dan Komisaris PT Derma Kosmetika International. Kesuksesannya membuat kehidupan pasangan dokter ini kerap digambarkan bak sultan.Attaubah dan Reza kerap membagikan potret gaya hidup mewah mereka di media sosial, mulai dari koleksi mobil kelas atas hingga hunian megah dengan interior mewah. Bahkan, beredar kabar keduanya mempekerjakan hingga 25 asisten rumah tangga di kediamannya.Prestasi pasangan ini juga sempat tercatat dalam sejarah industri kecantikan Indonesia. Mereka berhasil memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Pemesanan Perawatan Wajah Terbanyak Secara Online dalam Satu Hari, yang dilakukan melalui klinik kecantikan mereka, Glafidsya Aesthetic Clinic.“Alhamdulillah, terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan semua pihak. Penghargaan MURI ini adalah hasil kerja keras selama bertahun-tahun,” ungkap Attaubah dalam acara penerimaan penghargaan di Glafidsya Aesthetic Clinic, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2024).Namun, nama Attaubah kembali menjadi sorotan setelah disebut dalam persidangan Nikita Mirzani terkait kasus dugaan pemerasan dan pencemaran nama baik. Dalam persidangan tersebut, Attaubah memberikan keterangan mengenai dugaan pemerasan yang dialaminya dari seorang bernama Samira, yang dikenal sebagai “Dokter Detektif”. Pernyataan Attaubah langsung ditanggapi keras oleh Nikita Mirzani.“Izin, saya keberatan. Dari tadi yang dibahas Samira terus. Terdakwanya itu saya, Nikita Mirzani, jadi fokus ke saya saja,” tegas Nikita saat menyela jalannya sidang. Nikita juga menegaskan bahwa dirinya bukanlah Samira yang dimaksud.“Pak, saya Nikita Mirzani, bukan Samira. Jaksa Bapak di sebelah dari tadi menye-menye,” ujarnya dengan nada kesal.Erika Carlina Laporkan Mantan Kekasih DJ Panda Atas Dugaan Pengancaman, Bawa Bukti Kehamilan ke Polda Metro JayaKuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid, turut mempertanyakan relevansi keterangan yang diberikan pihak pelapor. Meski demikian, majelis hakim memutuskan untuk tetap melanjutkan pemeriksaan dan memberikan kesempatan kepada Attaubah untuk melengkapi keterangannya di persidangan.***“Apa hubungannya antara Nikita dengan uang 2 juta dolar itu? Anda bermasalah dengan dokter (Samira) atau dengan Nikita?,” tanyanya kepada Reza Gladys, istri Attaubah.***
Read More DJ Panda Ingin Bertemu Erika Carlina untuk Sampaikan Permintaan Maaf Langsung
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - DJ Panda menyatakan keinginannya untuk bertemu langsung dengan aktris Erika Carlina guna menyampaikan permintaan maaf secara pribadi. Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi bintang tamu dalam podcast Denny Sumargo, seperti terlihat dalam tayangan yang diunggah akun Lambeturah pada Kamis (25/7/2025).“Jika diberikan izin untuk bertemu, saya ingin datang dan meminta maaf kepada Erika serta Ko Bravy dengan tulus dari hati saya,” ucap DJ Panda dalam podcast tersebut.Erika Carlina Akui Proses Hukum DJ Panda Berjalan di Tengah Kehamilan 9 BulanIa juga menyampaikan penyesalan mendalam atas perbuatannya yang dianggap telah menyakiti Erika Carlina.“Saya mohon maaf atas sikap dan perilaku saya. Saya terlalu nakal dan tidak berpikir panjang, seharusnya saya bisa lebih menjaga diri demi Erika. Saya benar-benar menyesal,” tuturnya.Selain itu, DJ Panda turut mengakui kesalahannya atas ucapan yang menyinggung terkait isu “gimmick” yang sempat menjadi sorotan publik.Erika Carlina Laporkan Mantan Kekasih DJ Panda Atas Dugaan Pengancaman, Bawa Bukti Kehamilan ke Polda Metro Jaya“Saya sadar bahwa apa yang saya lakukan dan katakan itu tidak sopan. Ucapan soal gimmick terlontar begitu saja tanpa saya pikir panjang. Saya akui, itu kesalahan saya sepenuhnya,” ungkapnya.Dengan pernyataan ini, DJ Panda berharap dapat bertemu langsung dengan Erika Carlina dan memperbaiki hubungan yang sempat memanas akibat insiden tersebut.***
Read More Pemerintah Akan Perketat Pembelian LPG 3 Kg Mulai 2026, Hanya untuk Penerima Bansos
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Pemerintah berencana memperketat mekanisme pembelian gas elpiji (LPG) 3 kilogram bersubsidi mulai tahun 2026. Dalam rencana tersebut, LPG 3 kg hanya akan dijual kepada masyarakat yang terdata sebagai penerima bantuan sosial (bansos).Kebijakan ini disampaikan oleh Anggota Panitia Kerja (Panja) Badan Anggaran (Banggar) DPR, Marwan Cik Asad, dalam rapat pembahasan arah kebijakan subsidi energi yang masuk dalam asumsi dasar makro dan postur fiskal tahun anggaran 2026, Selasa (22/7/2025).Viral! Siswa SMP Dikeroyok Saat MPLS, 12 Anak Diduga Terlibat“Pemerintah akan melanjutkan transformasi penyaluran subsidi LPG tabung 3 kg agar lebih tepat sasaran dengan basis penerima manfaat dan terintegrasi dengan data yang akurat,” demikian tertulis dalam laporan rapat tersebut.Marwan menambahkan, pendataan pembeli LPG 3 kg nantinya akan menggunakan sistem berbasis teknologi yang terintegrasi dengan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).Fenomena ‘Rojali’ di Mal, Nongkrong Ramai tapi Jarang BelanjaDengan cara ini, pemerintah berharap penyaluran subsidi bisa lebih efektif, mencegah kebocoran, serta memastikan bantuan hanya diterima oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.***
Read More Duel Antar Pelajar di Atas Jembatan, Satu Siswa MTs Tewas Terjatuh ke Sungai
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Suasana duka menyelimuti dunia pendidikan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, setelah seorang pelajar madrasah tsanawiyah (MTs) berinisial MZ tewas akibat terlibat duel dengan pelajar lain di atas Jembatan Parigi, Desa Sindangsari, Kecamatan Leles, pada Jumat malam (18/7/2025).Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menjelaskan bahwa bentrok yang melibatkan pelajar dari dua sekolah berbeda itu terjadi setelah adanya ajakan duel melalui media sosial Instagram.Kecanduan Judi Online, Oknum TNI Tega Habisi Nyawa Istri Sendiri“Awalnya, seorang pelajar SMPN berinisial MN menghubungi dua pelajar MTs, yakni SS dan AZ, untuk bertarung. Mereka sepakat bertemu di Jembatan Parigi,” ungkap Tono, Jumat (25/7/2025).Kesepakatan tersebut berujung pada pertemuan kelompok pelajar dari kedua sekolah, masing-masing membawa rekan tambahan. Pihak SMPN hadir dengan sembilan orang, sementara dari MTs ada delapan pelajar. Dari kesepakatan itu, duel dilakukan secara dua lawan dua, yakni MN berhadapan dengan MZ, sedangkan MB melawan MH.Suasana duel terekam kamera ponsel rekan-rekan mereka yang ikut menyaksikan di lokasi. Sebagian pelajar bahkan menyalakan lampu sorot sepeda motor untuk menerangi jembatan yang gelap.Perkelahian yang awalnya dianggap sebagai “duel biasa” berubah tragis ketika MZ yang bertarung dengan MN berada di tepi jembatan. Dalam baku hantam itu, MZ kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke dasar sungai setinggi 15 meter. Korban segera dievakuasi dalam kondisi tidak sadarkan diri dan mengalami luka serius.“Korban MZ sempat dibawa ke Puskesmas pada 19 Juli dan dirujuk ke Rumah Sakit Pagelaran. Namun pada 22 Juli, korban kembali harus dirujuk ke Rumah Sakit Sindang Barang dan meninggal dunia saat perjalanan,” jelas Tono.Pasutri Ditemukan Tewas di Rumah, Diduga Pembunuhan Disusul Bunuh DiriPolisi yang menerima laporan kejadian langsung melakukan penyelidikan serta olah tempat kejadian perkara (TKP). Akibat insiden tersebut, sebanyak 16 pelajar dari kedua sekolah diamankan. Mereka ditetapkan sebagai tersangka dengan peran yang berbeda-beda dalam peristiwa itu.“Para pelaku kami jerat dengan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak yang ancaman hukumannya bisa mencapai 15 tahun penjara,” tegas Tono.***
Read More Pesan Darurat di Grup WhatsApp Berujung Aksi Heroik Ojol dan Warga Selamatkan Korban KDRT
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Suasana tegang menyelimuti grup WhatsApp “Mom Hebat Squad #5” pada Kamis malam (24/7/25), tepat pukul 21.52 WIB, ketika seorang anggota grup berinisial K mengirimkan pesan darurat. Dalam pesannya, K mengabarkan bahwa ia dan tiga anaknya yang masih kecil dikunci di dalam kamar oleh sang suami.K juga menuturkan bahwa dirinya kerap mengalami tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sejak tahun 2022. Kasus tersebut bahkan sudah pernah dilaporkan ke pihak kepolisian. Pesan yang dikirimkan K disertai titik lokasi dan alamat lengkap tempat tinggalnya di Jalan Villa Kalisari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.Menantu Mengamuk di Rumah Mertua, Lima Orang Luka Parah Termasuk BalitaAdmin grup segera meneruskan pesan tersebut ke sejumlah pihak, termasuk redaksi media, sehingga informasi cepat menyebar. Salah satu anggota grup, Christia Eradita Riswanto atau Dhita (36), langsung berinisiatif mencari bantuan.Awalnya, Dhita mencoba menghubungi Damkar dan Polsek Cimanggis, namun belum mendapatkan respon yang diharapkan. Tidak menyerah, ia kemudian memesan ojek online (ojol) melalui aplikasi Grab untuk mendatangi lokasi korban dengan berbekal alamat yang tertera di pesan grup.“Awalnya saya ditolak, driver-nya enggak mau bantu meskipun saya sudah jelaskan situasinya lewat chat. Saya coba lagi pesan baru, dan alhamdulillah ada yang mau menerima,” ungkap Dhita, Sabtu (26/7).Driver ojol tersebut bernama Muhammad Refaldi atau Aldi, warga Cijantung, Jakarta Timur. Aldi mengaku sempat terkejut ketika mendapat pesan dari Dhita yang meminta bantuan hanya untuk menyalakan listrik di rumah korban, karena jaraknya sangat dekat dari titik keberangkatannya.“Awalnya dia cuma bilang, ‘Tolong nyalain listrik ya Bang’. Tapi beberapa menit kemudian dia mengirim pesan lagi kalau ada seorang ibu dan anak-anaknya yang disekap suaminya. Saya langsung kaget,” ujar Aldi.Setelah menerima order pada pukul 22.36 WIB, Aldi langsung menuju lokasi yang ternyata merupakan rumah indekos. Di sana, ia membantu menyalakan token listrik yang sebelumnya dimatikan oleh suami korban, sekaligus berusaha memastikan keselamatan korban dan anak-anaknya.Aldi bahkan sempat melapor ke satpam komplek dan Ketua RT setempat, namun bantuan baru datang setelah kepolisian tiba sekitar pukul 00.30 WIB, Jumat dini hari (25/7). Aldi tetap berada di lokasi hingga pukul 04.00 WIB demi memastikan situasi benar-benar aman.Kecanduan Judi Online, Oknum TNI Tega Habisi Nyawa Istri Sendiri“Korban usianya 23 tahun, suaminya 24 tahun, punya tiga anak kecil. Mereka hidup seadanya, istrinya ibu rumah tangga dan suaminya katanya kerja serabutan. Korban juga bilang enggak punya sanak saudara di sini dan enggak punya modal untuk pergi,” jelasnya.Kasus tersebut akhirnya dimediasi oleh pihak kepolisian bersama Ketua RT setempat. Kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan tidak membawa masalah ini ke ranah hukum.“Mereka membuat kesepakatan bersama yang dituangkan dalam surat pernyataan resmi dan ditandatangani kedua belah pihak, disaksikan oleh kami serta Ketua RT,” ujar Kapolsek Cimanggis, Kompol Jupriono.***
Read More