"Ponsel korban memang belum ditemukan, tetapi semua riwayat percakapan bisa terlacak dan terhubung dengan laptop milik ADP, termasuk komunikasi dengan atasannya dan rekan kerja yang bersamanya saat berada di mal," jelas Reonald, Senin (28/7/2025).
Reonald menambahkan bahwa polisi juga telah memeriksa sopir taksi yang mengantar korban dari pusat perbelanjaan tersebut. "Sopir taksi yang mendapatkan order untuk mengantar korban juga sudah kami mintai keterangan," ungkapnya.
Meski demikian, Reonald belum membeberkan secara rinci siapa rekan kerja yang menemani ADP berbelanja dan apa saja aktivitas korban di pusat perbelanjaan itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, ADP ditemukan tewas pada Selasa (8/7/2025) di kamar kosnya. Saat ditemukan, korban dalam posisi telentang di atas kasur, dengan kepala terlilit lakban kuning dan tubuhnya tertutup selimut biru. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian korban.
Kematian Diplomat Kemlu Masih Misterius, Polisi Temukan Fakta Baru Soal Pergerakan dan Kondisi Korban
Selain itu, ditemukan pula obat sakit kepala dan obat lambung, meski pihak kepolisian belum dapat memastikan keterkaitannya dengan penyebab kematian korban. Penyidik juga mendapati sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.
Hingga kini, kepolisian masih mendalami apakah lilitan lakban pada kepala korban dilakukan sendiri atau melibatkan pihak lain.
"Penyelidikan masih terus berjalan dan setiap petunjuk akan kami dalami secara detail," pungkas Reonald.***