Tragis! Jembatan Gantung Putus, Enam Pengendara Motor Jatuh ke Sungai
Tragis! Jembatan Gantung Putus, Enam Pengendara Motor Jatuh ke Sungai
Lingkaran.id - Jembatan gantung di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan, tiba-tiba putus saat enam pengendara motor melintas, menyebabkan dua orang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.Salah satu korban, Arfan (20), menceritakan detik-detik menegangkan saat insiden itu terjadi di Desa Toradda, Kecamatan Mappedeceng.Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor RaibMenurut Arfan, dirinya dan lima orang lainnya sedang melintas di jembatan gantung tersebut ketika tali sling jembatan tiba-tiba putus, menyebabkan mereka semua terjatuh ke sungai."Ada enam orang semuanya jatuh ke sungai, dua dibawa ke rumah sakit, dan saya salah satunya," ujar Arfan.Arfan menjelaskan bahwa saat kejadian, ia sedang dibonceng oleh temannya sepulang dari bermain bulu tangkis di Desa Kapidi. Mereka dalam perjalanan pulang menuju Desa Salulemo ketika tiba-tiba jembatan yang mereka lintasi runtuh."Saat melintas, tiba-tiba tali sling jembatan putus, dan kami berenam jatuh ke sungai," tuturnya.Arfan juga menambahkan bahwa sebelumnya tidak ada tanda-tanda jembatan akan runtuh. Bahkan ketika dia melewati jembatan itu sebelumnya, kondisinya tampak normal."Saya tidak menyangka jembatan itu akan putus. Ketika pergi ke Desa Kapidi, bahkan lebih banyak motor yang melintas di atas jembatan. Tapi saat pulang, hanya ada empat motor di atas jembatan, dan tiba-tiba langsung putus," jelasnya.Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi SorotanSetelah insiden tersebut, jembatan gantung yang menghubungkan Desa Toradda di Kecamatan Masamba dan Desa Kapidi di Kecamatan Mappedeceng ditutup sementara. Meskipun begitu, Arfan menyebut masih ada akses lain yang bisa digunakan warga untuk menghubungkan kedua desa, meskipun jaraknya lebih jauh."Sementara ini, jembatan tidak bisa dilalui. Tapi masih ada akses lain lewat Masamba, meski jaraknya lebih jauh dibandingkan melintasi jembatan gantung ini," pungkasnya.***
Read More
Viral! Aksi Pungli di Hutan Pinus Bogor, Pria Minta Uang pada Pengunjung yang Berfoto
Viral! Aksi Pungli di Hutan Pinus Bogor, Pria Minta Uang pada Pengunjung yang Berfoto
Lingkaran.id - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang pria mendatangi beberapa wanita yang sedang asyik berfoto di kawasan hutan pinus di Bogor, Jawa Barat, untuk meminta uang karena mereka telah berfoto di lokasi tersebut.Dalam video yang diunggah, terlihat terjadi cekcok singkat antara pria tersebut dan para wanita, sebelum akhirnya wanita-wanita itu memutuskan untuk pergi meninggalkan pria yang meminta pungutan liar tersebut.Mulai 2025, Membangun Rumah Sendiri Kena PPN 2,4 PersenSalah satu dari mereka menuliskan keterangan dalam video yang berbunyi, "Jadi abis kita main di curug di daerah Bogor, pas perjalanan pulang kita sempat mampir sebentar ke area pohon pinus di pinggir jalan untuk sekadar foto-foto, tapi tiba-tiba ada orang minta pungli," tulisnya dalam keterangan yang diunggah pada Minggu (15/9/2024).Video tersebut dengan cepat menarik perhatian netizen, dan banyak yang mengungkapkan kekesalan mereka terhadap tindakan pungli yang dilakukan pria tersebut. Berbagai komentar bernada kecaman pun bermunculan, mengkritik tindakan tidak bertanggung jawab itu.Indodax diduga kena hack dan mangalami kerugian capai 221 miliarNetize merasa kesal terhadap pungutan tersebut tidak semestinya terjadi karena pengunjung telah membayar biaya masuk ke lokasi wisata.Aksi pungli di kawasan wisata ini memicu kecaman netizen dan berharap ada tindakan lebih tegas dari pihak berwenang untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.***
Read More
Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di Sekolah
Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di Sekolah
Lingkaran.id - Empat siswa SMK di Kota Gorontalo diduga terlibat dalam insiden penganiayaan terhadap seorang teman sekelas mereka, ARD (14), saat mereka mabuk bersama di lingkungan sekolah. Kejadian ini yang kemudian viral di media sosial, menyebabkan ARD tidak sadarkan diri dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe Kota Gorontalo.Peristiwa ini terjadi di SMK Negeri 1 Gorontalo pada Selasa, 10 September 2024, sekitar pukul 15.30 WITA. Orang tua korban, Muh Gufron Suratman, menduga bahwa anaknya menjadi korban bullying, di mana empat siswa berinisial DGS, FSB, MAS, dan WM diduga memaksa ARD mengonsumsi minuman keras (miras) hingga mabuk.Fakta Mengejutkan: Sosok Empat Bocah Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang"Anak saya jelas terlihat di-bully. Dalam video, terlihat anak saya dipaksa minum miras sampai mabuk," ujar Gufron. Gufron menambahkan bahwa setelah menerima kabar tentang kejadian tersebut, ia langsung memeriksa kondisi anaknya di sekolah dan menemukan ARD dalam keadaan tidak sadarkan diri dan basah kuyup."Saat saya tiba di sekolah, saya melihat empat orang temannya sedang duduk, sementara anak saya terbaring di pondasi dekat tembok dalam gedung sekolah," jelas Gufron.ARD kemudian segera dilarikan ke RSUD untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kota Utara, berharap pihak kepolisian segera mengambil tindakan.Kapolsek Kota Utara, Iptu Fredy Yasin, menjelaskan bahwa insiden ini berawal dari pesta miras di sekolah yang melibatkan lima siswa, termasuk korban. Mereka patungan untuk membeli miras dan mengonsumsinya bersama-sama."Tidak ada paksaan, kelimanya sepakat mengonsumsi minuman keras," jelas Fredy pada Jumat, 13 September 2024.Fredy menambahkan bahwa setelah pesta miras berlangsung, ARD, yang diduga sudah dalam kondisi mabuk berat, menantang empat temannya untuk berkelahi. Keempat siswa yang juga dalam pengaruh miras pun menanggapi ajakan tersebut. Salah satu pelaku menampar dan menendang ARD, diikuti oleh teman-teman lainnya, sementara seorang pelaku menyiram ARD dengan air.Setelah kejadian tersebut, orang tua ARD datang menjemput anaknya yang sudah tidak sadarkan diri. Fredy menjelaskan bahwa penyelidikan kasus ini masih berlangsung, termasuk mengumpulkan keterangan dari para pelaku. Saat ini, pihak kepolisian belum melakukan penahanan terhadap keempat siswa yang masing-masing berusia 15 dan 16 tahun, sementara korban berusia 14 tahun.Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa insiden pesta miras di sekolah bukanlah yang pertama kalinya. Pihak kepolisian masih mendalami motif penganiayaan yang terjadi pada ARD, terutama terkait kondisi korban yang mabuk berat hingga mengajak temannya berkelahi.Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di PalembangWakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu, membenarkan bahwa pelaku dan korban merupakan siswa kelas X di sekolah tersebut. Pihak sekolah telah mengundang orang tua siswa untuk membahas masalah ini dan mencari jalan keluar."Kami telah mengadakan konferensi kasus dengan menghadirkan para orang tua siswa. Mereka menyatakan bahwa tidak ada pemukulan dalam kejadian tersebut," kata Zulkarnain.Meskipun demikian, penyelidikan lebih lanjut masih akan dilakukan, dengan pihak sekolah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindaklanjuti laporan yang telah dibuat oleh keluarga korban.***
Read More
Remaja Berkebutuhan Khusus Dikecam Setelah Video Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad Viral
Remaja Berkebutuhan Khusus Dikecam Setelah Video Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad Viral
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang remaja berkebutuhan khusus menghina Nabi Muhammad SAW, Al Quran, masjid, dan Ka'bah menjadi viral di media sosial, memicu kemarahan netizen.Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun X (Twitter) bernama Maudy Asmara, dengan caption, "Anak ini pengen viral banget apa ya???".Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor RaibDalam video yang beredar, remaja tersebut terlihat mengucapkan kata-kata tak pantas dan melecehkan, menyandingkan nama Nabi Muhammad, Al Quran, masjid, dan Ka'bah dengan ungkapan yang sangat tidak layak. Konten tersebut dengan cepat menyebar luas di berbagai platform dan mendapat reaksi keras dari para pengguna internet.Tak lama setelah video itu viral, netizen pun ramai-ramai mengutuk tindakan remaja tersebut. Banyak komentar bernada tegas yang meminta pihak kepolisian segera bertindak."Mohon tangkap ya pak polisi..anak ini..Ini udah pelanggaran hukum yang berat..Mohon pak polisi..tegakkan hukum dengan sebenar-benarnya," ujar seornag netizen di kolom komentar."Please lah kalau ketemu tuh anak jangan langsung dimaafkan, paling tidak tempeleng dulu kepalanya biar otaknya geser," tambah netizen lain.Viral Istri Sah Kirim Karangan Bunga ke Pelakor, Suami Diduga Pejabat BUMNNamun, setelah video tersebut menjadi viral, muncul video klarifikasi dari remaja tersebut. Berdasarkan narasi yang beredar, video klarifikasi itu dibagikan langsung oleh pihak keluarga. Dalam klarifikasi tersebut, keluarga menjelaskan bahwa remaja itu adalah anak berkebutuhan khusus, dan mereka memohon agar masyarakat bisa lebih memaklumi kondisinya.Meskipun demikian, banyak netizen yang tetap merasa geram dan menuntut adanya tindakan hukum, sementara sebagian lainnya memberikan simpati setelah mengetahui kondisi anak tersebut.***
Read More
Viral! Pria ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus dalam Satu Acara Pernikahan
Viral! Pria ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus dalam Satu Acara Pernikahan
Lingkaran.id - Epan Padli, seorang pria berusia 25 tahun yang berasal dari Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), mendadak menjadi sorotan dan perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Foto-foto pernikahannya yang tidak biasa beredar luas dan langsung menarik perhatian netizen.Kehebohan ini berawal ketika Epan melangsungkan pernikahan dengan dua wanita sekaligus dalam satu acara, suatu peristiwa yang jarang terjadi dan memancing berbagai reaksi.Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan TembakanEpan, dengan percaya diri, menggandeng kedua pujaan hatinya, Halima Leti dan Purnama Linda, yang masing-masing berusia 24 tahun, ke pelaminan pada hari Sabtu, 14 September 2024, sekitar pukul 09.00 WIB.Pernikahan ini digelar dengan menggunakan adat dan budaya khas Sumatra Selatan, terutama dari Palembang, yang terlihat dari pilihan busana yang dikenakan oleh ketiga mempelai. Dalam foto-foto yang viral, Epan tampil gagah dengan mengenakan pakaian pengantin berwarna merah marun, lengkap dengan tanjak di kepalanya, yang merupakan hiasan kepala tradisional pria dalam adat Palembang.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam LiftSementara itu, kedua mempelai wanita, Halima Leti dan Purnama Linda, juga tampil anggun dengan mengenakan pakaian pengantin berwarna senada, dihiasi dengan aksesori khas yang disebut Pak Sangko, yaitu mahkota tradisional yang menambah keindahan dan keanggunan mereka.Momen tidak biasa ini terekam dalam berbagai foto dan video yang kemudian menyebar cepat di media sosial, membuat nama Epan Padli dan kedua istrinya menjadi viral.***
Read More
Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan Tembakan
Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan Tembakan
Lingkaran.id - Media sosial dihebohkan oleh video yang memperlihatkan aksi dramatis pengejaran pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Dalam video tersebut, terdengar suara tembakan yang dilepaskan oleh polisi saat mengejar pelaku yang kabur ke arah hutan.Pelaku yang diduga sebagai pembunuh Nia terdeteksi berada di kawasan Pasar Gelombang, Kayu Tanam, setelah dilihat oleh warga yang kemudian melaporkannya ke polisi. Menurut Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donald Debra, polisi segera merespons laporan tersebut dan langsung melakukan pengejaran.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam Lift"Kemarin, warga melihat terduga pelaku di Pasar Gelombang dan polisi langsung melakukan pengejaran," kata Donald Debra pada Kamis (12/9/2024).Dalam video yang beredar, suasana pengejaran berlangsung tegang. Terdengar beberapa orang berlarian di pinggir jalan, diiringi suara letusan senjata api dari pihak kepolisian. Pelaku yang tidak gentar meski diberikan tembakan peringatan, terus melarikan diri hingga masuk ke area perkebunan yang dipenuhi pepohonan.Polisi dan warga terlihat memburu pelaku hingga ke hutan meskipun kondisi sedang hujan. Suasana pengejaran semakin menegangkan ketika petugas dan warga harus menyisir perkebunan yang gelap dan sunyi. Meski begitu, hingga saat ini pelaku utama masih belum tertangkap.Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, memastikan bahwa pihaknya akan terus berupaya mengungkap pelaku dan modus di balik pembunuhan ini. "Kami masih berusaha meningkatkan penyelidikan guna menangkap pelaku dan mengungkap motif kejahatan," ujar Faisol pada Jumat (13/9/2024).Donald Debra menyebutkan bahwa identitas pelaku telah diketahui oleh polisi. Dari informasi yang dihimpun, terduga pelaku merupakan warga sekitar tempat kejadian."Identitas pelaku sudah diketahui, dan saat ini pelaku utama masih dalam pengejaran," ungkapnya.Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Foto Terduga Pelaku Viral di Media SosialNia Kurnia Sari, yang sehari-hari berjualan gorengan di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, ditemukan terkubur tanpa busana pada Minggu (8/9/2024). Lokasi penjualannya yang sepi dan sunyi membuatnya menjadi target mudah bagi para pelaku. Diduga, pelaku berjumlah dua hingga tiga orang yang sering nongkrong di sekitar tempat kejadian perkara.Polisi terus menyelidiki kasus ini dan telah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Pihak kepolisian berjanji akan segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.***
Read More
Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor Raib
Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor Raib
Lingkaran.id - Sebuah aksi begal dengan modus baru terjadi di kawasan Jalan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kelompok begal ini menggunakan mobil sebagai alat operasi, dan menembaki calon korban dari dalam kendaraan. Dua korban, berinisial FA dan AA, yang saat itu sedang berboncengan dengan sepeda motor Honda Vario, menjadi target aksi brutal tersebut.Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Pelaku yang mengendarai mobil memepet korban dari arah kanan dan tiba-tiba menembaki mereka dari dalam mobil. Akibatnya, FA dan AA terjatuh dari motor. Karena panik, FA lari meninggalkan AA di lokasi kejadian.Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi Sorotan"FA melarikan diri karena ketakutan, sementara AA dipaksa masuk ke dalam mobil oleh para pelaku," kata Kombes Ade Ary dalam keterangannya.Setelah memaksa AA masuk ke dalam mobil, para pelaku membawa saksi tersebut dan menurunkannya di area TPU Menteng Pulo. Selain itu, motor korban yang ditinggalkan, Honda Vario dengan nomor polisi B 4556 BOU, dibawa kabur oleh salah satu pelaku. Motor tersebut ditaksir memiliki nilai sekitar Rp 11 juta.Viral Istri Sah Kirim Karangan Bunga ke Pelakor, Suami Diduga Pejabat BUMNKorban kemudian melaporkan insiden tersebut ke Polda Metro Jaya pada Kamis (12/9/2024). Saat ini, kasus ini tengah ditangani oleh Polsek Metro Tanah Abang untuk penyelidikan lebih lanjut.Pihak kepolisian pun masih terus berusaha mengungkap jaringan begal ini, yang menggunakan metode baru dengan kendaraan mobil, menambah kekhawatiran bagi warga Jakarta terkait keamanan di jalan raya.***
Read More
Viral Proyek Gerbang Wisata Kendari-Toronipa Bernilai Rp 32 Miliar Rusak & Kopong, Polda Lakukan Penyelidikan
Viral Proyek Gerbang Wisata Kendari-Toronipa Bernilai Rp 32 Miliar Rusak & Kopong, Polda Lakukan Penyelidikan
Lingkaran.id - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tenggara akan segera melakukan penyelidikan terkait viralnya proyek pembangunan gerbang wisata Kendari-Toronipa yang bernilai Rp 32 miliar. Gerbang yang dibangun pada tahun 2023 ini kini mengalami kerusakan, memicu perhatian publik."Kami pasti akan selidiki," ujar Kombes Pol Bambang Wijanarko, Direktur Krimsus Polda Sultra, pada Kamis (12/9/2024).Dari Tanjung Lago ke Seluruh Banyuasin, Jejak Prestasi Pembangunan Jalan Bupati H. Askolani Yang Mengubah Wajah KabupatenMenanggapi hal ini, Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol. Dr. (H.C) Andap Budhi Revianto, juga telah memerintahkan Inspektorat Provinsi Sultra untuk segera menelusuri proyek tersebut."Saya langsung memerintahkan inspektorat untuk menyelidiki. Kami akan meneliti lebih lanjut, apakah ada pelanggaran hukum. Jika ada, inspektorat sebagai APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) yang menangani," tegas Andap.Terkait dengan anggaran yang digunakan untuk proyek gerbang wisata senilai Rp 32 miliar tersebut, Andap mengatakan pihaknya akan mengkaji rincian anggaran secara objektif.Usai Viral Kasus Warga Rawat Landak Jawa Dipidana, Kini Berstatus Tahanan Rumah"Kami harus melihat anggaran dengan jelas dan objektif, tanpa prasangka. Insyaallah, kebenaran akan terungkap," ungkapnya.Penanganan cepat dari Inspektorat diharapkan oleh publik, mengingat pentingnya transparansi dalam proyek ini dan dapat mengungkap fakta-fakta yang terjadi dibalik pembangunan gerbang wisata Kendari-Toronipa yang telah menelan anggaran yang fantastis.***
Read More
Mulai 2025, Membangun Rumah Sendiri Kena PPN 2,4 Persen
Mulai 2025, Membangun Rumah Sendiri Kena PPN 2,4 Persen
Lingkaran.id - Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk kegiatan membangun rumah sendiri, atau tanpa menggunakan jasa kontraktor, dipastikan akan mengalami kenaikan. Saat ini, tarif PPN tersebut sebesar 2,2 persen, namun mulai tahun depan tarif tersebut akan naik menjadi 2,4 persen.Kenaikan ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan tarif PPN secara umum dari 11 persen menjadi 12 persen, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Pasal 7 dari UU tersebut menetapkan bahwa kenaikan PPN menjadi 12 persen akan berlaku paling lambat pada 1 Januari 2025.Indodax diduga kena hack dan mangalami kerugian capai 221 miliarSaat ini, aturan yang mengatur tarif PPN untuk kegiatan membangun rumah sendiri tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 61 Tahun 2022. Dalam PMK tersebut, tarif PPN untuk membangun rumah sendiri ditetapkan sebesar 20 persen dari tarif PPN umum.Dengan kenaikan PPN umum menjadi 12 persen di tahun 2025, otomatis tarif PPN membangun rumah sendiri juga akan meningkat menjadi 2,4 persen.Tragis! Pria Paruh Baya Dibacok Dikepala dan Lengan Hampir Putus Oleh Istri SiriPerhitungan tarif ini dijelaskan dalam beleid tersebut sebagai hasil dari perkalian 20 persen dengan tarif PPN yang berlaku, kemudian dikalikan dengan dasar pengenaan pajak. Dengan demikian, perubahan ini akan mempengaruhi biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat yang membangun rumah sendiri tanpa kontraktor.***
Read More
Viral Oknum Polisi Diduga Lakukan Pungli Saat Lakukan Penilangan
Viral Oknum Polisi Diduga Lakukan Pungli Saat Lakukan Penilangan
Lingkaran.id - Kasus dugaan pungutan liar (pungli) yang melibatkan seorang oknum polisi kembali menyita perhatian publik, kali ini di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.Video yang diunggah di platform TikTok oleh akun @bimairawan memperlihatkan seorang polisi menerima uang dari pengendara tanpa melakukan penilangan resmi. Insiden tersebut dilaporkan terjadi pada Jumat, 13 September 2024, tepatnya di depan Gedung Aneka Tambang, sebelum pintu masuk tol.Viral! Siswi SMA Diperkosa 10 Orang, Dua Pelaku Ditangkap WargaUnggahan video ini dengan cepat menarik perhatian dan menimbulkan berbagai reaksi dari netizen. Banyak dari mereka merasa kecewa dan menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut, terutama karena kejadian berlangsung di lokasi yang padat dan ramai."Tinggal menunggu klarifikasi dari Polri," tulis seorang pengguna.Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Foto Terduga Pelaku Viral di Media SosialKomentar lain menyinggung razia yang masih berlangsung dan sementara itu, ada juga netizen yang berharap agar praktik seperti ini segera dihentikan.Kasus ini diharapkan segera mendapat penanganan dari pihak berwenang, khususnya dari Polri, untuk memulihkan citra institusi yang sempat tercoreng oleh tindakan oknum tersebut.***
Read More
Upaya Pencurian Berakhir Fatal: Pria Ditemukan Tewas Terjepit Pintu
Upaya Pencurian Berakhir Fatal: Pria Ditemukan Tewas Terjepit Pintu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial DB (34) ditemukan tewas dalam kondisi leher terjepit di pintu sebuah bangunan yang dulunya merupakan gedung SMAN 1 Mihing Raya, dan kini telah beralih fungsi menjadi perumahan warga. Kejadian tragis ini terjadi pada Kamis, 12 September 2024, di Desa Tuyun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.Kapolsek Sepang, Iptu Debby Soesilo, menjelaskan bahwa korban diduga tengah berusaha memasuki bangunan dengan cara mencuri ketika lehernya terjepit di pintu.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam Lift"Bagian kepala korban sudah berada di dalam rumah, namun lehernya terjepit di pintu yang masih terkunci kuat," ujar Iptu Debby Soesilo dalam keterangan yang disampaikan melalui Humas Polres Gunung Mas pada Kamis siang.Di lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa cangkul, yang diduga digunakan oleh korban untuk mencungkil pintu bangunan. Namun, upayanya tersebut berakhir tragis ketika pintu justru menjepit lehernya.Jenazah korban segera dievakuasi ke Puskesmas Sepang untuk dilakukan visum. Hasil visum menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban, kecuali luka di leher akibat terjepit benda tumpul.Tragis! Pasangan Lansia Ditemukan Tewas dengan Puluhan Luka Tusuk"Hasil pemeriksaan medis mengindikasikan bahwa korban meninggal akibat kekurangan oksigen. Sirkulasi udara ke paru-paru dan otaknya terganggu, yang mengakibatkan korban kehabisan napas," jelas Iptu Debby.Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini, meskipun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban.***
Read More
Susu Ikan Jadi Alternatif Program Gizi Nasional, Ini Pendapat Para Ahli
Susu Ikan Jadi Alternatif Program Gizi Nasional, Ini Pendapat Para Ahli
Lingkaran.id - Wacana penggunaan susu ikan sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada susu sapi impor kembali mencuat setelah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, mengusulkan ide tersebut.Menurut Teten, susu ikan dapat menjadi solusi dalam mendukung sektor perikanan nasional sekaligus menyediakan sumber protein lokal yang lebih terjangkau bagi masyarakat.Usai Batal Periksa Kaesang, KPK Kini Batalkan Pemanggilan Bobby Nasution Terkait Klarifikasi Penggunaan Jet Pribadi"Susu ikan dapat membantu kita mengurangi ketergantungan pada impor susu sapi. Dengan ini, kita mendukung sektor perikanan dalam negeri dan menawarkan alternatif sumber protein yang lebih murah dan mudah diakses," ujar Teten.Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, juga turut mendukung gagasan ini. Ia menyatakan bahwa susu ikan bisa menjadi alternatif dalam program makan bergizi gratis yang digagas oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto. Sudaryono menjelaskan bahwa ketersediaan stok susu sapi di dalam negeri masih terbatas, sehingga substitusi dengan susu ikan atau sumber protein lain, baik dari nabati maupun hewani, menjadi pilihan yang realistis."Daripada terus-menerus bergantung pada impor susu sapi, kita bisa substitusi dengan sumber protein lain. Hal ini lebih masuk akal dibandingkan dengan mendatangkan sapi hidup untuk diperah di sini," kata Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/9/2024).Namun, PT Berikan Teknologi Indonesia, produsen minuman berbasis ikan, meluruskan bahwa produk mereka bukanlah susu ikan, melainkan minuman berprotein tinggi yang terbuat dari asam amino ikan."Produk kami adalah minuman asam amino dengan kandungan protein tinggi, bukan susu ikan seperti yang dipahami banyak orang," jelas Yogie, perwakilan perusahaan.Ahli gizi masyarakat, Tan Shot Yen, memberikan pandangannya terhadap wacana ini. Ia menekankan pentingnya mengonsumsi ikan secara utuh sebagai sumber protein yang lebih baik daripada hanya mengandalkan ekstraknya, seperti susu ikan. Tan menyarankan agar pembuat kebijakan memahami tujuan penggunaan susu ikan sebelum memasukkannya dalam program makan bergizi nasional.Tangis Pecah, Pria 65 Tahun Divonis 2 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar Usai Pertahankan Hutan Adat"Manusia membutuhkan ikan dalam bentuk utuh, bukan hanya ekstraknya. Jika kita berbicara tentang ekstrak ikan, penggunaannya harus disesuaikan dengan kondisi tertentu, bukan sebagai pengganti dalam program makan bergizi," ujar Tan.Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan pangan lokal yang beragam, sehingga upaya peningkatan gizi seharusnya disesuaikan dengan karakteristik pangan lokal di berbagai wilayah."Kita kaya akan pangan lokal yang dapat mendukung pola makan sehat. Masyarakat perlu makan makanan dari alam, bukan sekadar minum susu," tutup Tan, memperingatkan pentingnya pemahaman yang mendalam sebelum mengimplementasikan kebijakan tersebut.***
Read More
Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Foto Terduga Pelaku Viral di Media Sosial
Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Foto Terduga Pelaku Viral di Media Sosial
Lingkaran.id - Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol, mengungkapkan perkembangan terbaru terkait kasus penemuan jasad seorang gadis penjual gorengan, NKS (18), yang ditemukan tewas terkubur di Padang Pariaman. Korban ditemukan pada Minggu (8/9/2024) di area semak-semak, Korong Pasang Galombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, dalam kondisi tertutupi pasir dan daun-daun.AKBP Ahmad Faisol menjelaskan bahwa NKS telah dilaporkan hilang sejak Jumat, 6 September 2024. Laporan tersebut berasal dari keluarga korban setelah NKS tidak pulang ke rumah selama tiga hari. Pencarian dilakukan dengan bantuan warga, Walinagari, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Pada Minggu sore, sekitar pukul 16.00 WIB, bukti berupa sandal, kain, dan payung yang dikenakan korban ditemukan di lokasi kejadian, yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam Lift"Korban ditemukan terkubur tanpa busana," kata AKBP Ahmad Faisol.Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait pelaku. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan, dan pihak keluarga turut berkontribusi dalam pengumpulan informasi. Jasad NKS dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.Kasus ini menyita perhatian publik, terutama setelah foto-foto yang diduga sebagai terduga pelaku beredar luas di media sosial. Ada dua foto pria berbeda yang disebut-sebut sebagai terduga pelaku. Namun, kebenaran foto tersebut masih belum dikonfirmasi, dan pihak kepolisian meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.Polisi mengungkapkan bahwa meskipun belum ada tersangka yang ditetapkan, ada beberapa petunjuk terkait kasus ini yang sedang diselidiki lebih dalam.Tragis! Pasangan Lansia Ditemukan Tewas dengan Puluhan Luka Tusuk"Kami sudah memiliki beberapa petunjuk, namun masih dalam proses penyelidikan. Kami tidak bisa mengungkapkan lebih lanjut untuk menjaga strategi penyelidikan kami," ujar Faisol.Kapolres juga mengimbau agar masyarakat bersabar dan menunggu pernyataan resmi dari kepolisian terkait perkembangan kasus tersebut yang saat ini tengah dalam penyelidikan lebih dalam."Jangan menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut begitu ada perkembangan," tegasnya.***
Read More
Usai Viral Kasus Warga Rawat Landak Jawa Dipidana, Kini Berstatus Tahanan Rumah
Usai Viral Kasus Warga Rawat Landak Jawa Dipidana, Kini Berstatus Tahanan Rumah
Lingkaran.id - Setelah viral di media sosial dan menjadi perhatian publik, I Nyoman Sukena, warga Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, yang sebelumnya dipidana karena memelihara landak jawa, akhirnya dapat menghirup udara bebas.Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Badung memutuskan untuk mengabulkan permohonan penangguhan penahanannya. Sukena, yang sebelumnya ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Kerobokan, kini dialihkan statusnya menjadi tahanan rumah.Tiga Pelaku Pembunuhan Hanya Direhabilitasi, Keluarga Korban AA Minta Hotman Paris Bantu Perjuangkan KeadilanSukena telah mendekam di Rutan Kerobokan sejak 12 Agustus 2024 hingga akhirnya mendapatkan kebebasan sementara pada 12 September 2024. Ketua majelis hakim, Ida Bagus Bamadewa Patiputra, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah meninjau permohonan dari penasihat hukum Sukena dan aparatur Desa Bongkasa yang diajukan pada 5 September 2024.Dalam permohonan tersebut, mereka menjamin bahwa Sukena tidak akan melarikan diri, menghilangkan barang bukti, serta berjanji untuk bersikap kooperatif dalam menghadiri setiap proses persidangan.Hakim Bamadewa, dalam sidang yang digelar pada Kamis, 12 September 2024, menegaskan dan memerintahkan pengalihan status penahanan terdakwa Nyoman dari tahanan Rutan Kelas II A Kerobokan menjadi tahanan rumah. Ia juga menekankan bahwa keputusan ini bersifat kondisional.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam Lift"Dengan catatan, saudara harus tetap kooperatif. Ini bukan keputusan final, karena majelis hakim memiliki wewenang untuk mencabutnya kapan saja. Harapan saya adalah saudara bisa tetap bersikap kooperatif," pungkasnya.Keputusan ini disambut dengan lega oleh keluarga dan kerabat Sukena, yang selama ini mengajukan dukungan atas penangguhan penahanan demi kelanjutan proses hukum yang lebih adil.***
Read More
Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi Sorotan
Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi Sorotan
Lingkaran.id - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara menjadi pusat perhatian publik karena persiapannya dianggap kurang memadai dan terkesan dipaksakan. Salah satu sorotan utama adalah mengenai kualitas makanan yang disajikan kepada para atlet, yang dinilai sangat sederhana dan tidak layak.Sebagai ajang olahraga terbesar di Indonesia, PON diharapkan memiliki persiapan yang matang, terutama mengingat besarnya jumlah atlet yang terlibat dan durasi penyelenggaraannya yang berlangsung dari 9 hingga 20 September 2024. Namun, keluhan mengenai menu makanan muncul dari sejumlah atlet, termasuk Hadi, seorang atlet asal Lampung.Viral Istri Sah Kirim Karangan Bunga ke Pelakor, Suami Diduga Pejabat BUMNMelalui akun TikTok pribadinya, @hadi_hfc, Hadi mengungkapkan kekecewaannya terhadap menu makanan yang disediakan oleh panitia. Ia menunjukkan dua kotak makanan yang terlihat sederhana: satu kotak berisi makanan utama dan satu kotak lainnya berisi kue tradisional. "Perih banget makanan PON di Aceh, saya 2 minggu ikut PON, 1 minggu cuma makan nasinya, selebihnya makan di luar. Parah!" ungkapnya dalam videonya.Unggahan Hadi tersebut memicu reaksi netizen, salah satunya menyatakan bahwa anggaran konsumsi atlet sebenarnya berasal dari masing-masing provinsi, bukan dari panitia penyelenggara.Viral! Siswi SMA Diperkosa 10 Orang, Dua Pelaku Ditangkap Warga"Kebetulan saya mantan atlet, untuk anggaran konsumsi atlet itu sebenarnya bukan dari panitia, tapi dari anggaran provinsi masing-masing," tulis seorang netizen menanggapi keluhan Hadi.Isu ini mengundang diskusi lebih lanjut mengenai tanggung jawab dan kualitas penyelenggaraan PON XXI, yang diharapkan dapat meningkatkan standar pelayanan untuk para atlet peserta.***
Read More
Tragis! Pria Paruh Baya Dibacok Dikepala dan Lengan Hampir Putus Oleh Istri Siri
Tragis! Pria Paruh Baya Dibacok Dikepala dan Lengan Hampir Putus Oleh Istri Siri
Lingkaran.id - Warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, digemparkan dengan video viral yang menunjukkan seorang pria paruh baya terkapar bersimbah darah di tengah guyuran hujan. Dalam video tersebut, korban terlihat mengalami luka bacok di kepala dan lengan yang hampir putus, sambil meronta-ronta meminta pertolongan.Pria malang itu diketahui berinisial A (59), warga Kabupaten Purwakarta. Awalnya, korban diduga menjadi korban begal. Namun, polisi mengungkap fakta mengejutkan bahwa pelaku penganiayaan adalah istri siri korban yang berinisial NRM (17).Viral Pasangan Santri Menikah di Usia 15 Tahun, Pamer Kemesraan"Bukan korban begal. Peristiwanya terjadi pada Selasa (10/9) sekitar pukul 18.30 WIB di Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur. Pelakunya adalah istri siri korban, dan sudah kami amankan," kata Kapolsek Jatiluhur, Kompol Abdul Kodir, Kamis (12/9/2024).Kasus ini kini ditangani oleh Satreskrim Polres Purwakarta. Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Muchammad Arwin Bachar, mengonfirmasi penangkapan pelaku penganiayaan kurang dari lima jam setelah kejadian."Pelaku, yang merupakan istri siri korban, telah kami amankan. Namun, motif pelaku masih dalam pendalaman karena keterangannya terus berubah-ubah," jelas AKP Arwin.Viral Istri Sah Kirim Karangan Bunga ke Pelakor, Suami Diduga Pejabat BUMNArwin menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika pelaku meminta korban untuk mengantarnya ke rumah kerabat di Parang Gombong. Mereka berangkat menggunakan sepeda motor pada pukul 17.00 WIB, dengan korban dibonceng oleh pelaku. Namun, saat melintas di Desa Cikaobandung, korban tiba-tiba menghentikan motor dan langsung dibacok oleh pelaku dengan senjata tajam. Akibatnya, korban mengalami luka serius di kepala dan lengan hingga hampir putus.Setelah melakukan aksi sadis tersebut, pelaku melarikan diri dan meninggalkan korban yang tergeletak di pinggir jalan. Korban akhirnya ditemukan oleh warga sekitar yang melintas. Beberapa di antara mereka sempat merekam kondisi korban menggunakan kamera ponsel, yang kemudian viral di media sosial. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki motif pasti di balik tindakan keji yang dilakukan oleh pelaku.***
Read More
Viral! Siswi SMA Diperkosa 10 Orang, Dua Pelaku Ditangkap Warga
Viral! Siswi SMA Diperkosa 10 Orang, Dua Pelaku Ditangkap Warga
Lingkaran.id - Sebuah video yang menghebohkan media sosial menunjukkan seorang siswi SMA di Labuhanbatu, Sumatera Utara, menjadi korban penyekapan dan pemerkosaan oleh sepuluh orang. Dalam video tersebut, dua terduga pelaku ditangkap oleh warga setempat dan dihajar secara massal.Dalam video itu, tampak seorang pria duduk di tanah dikelilingi oleh massa. Keduanya, yang diduga terlibat dalam pemerkosaan, mengalami kekerasan fisik dari warga yang marah.Miris! Guru SD Perkosa Siswi 13 Tahun: Hamil Enam Bulan"Terduga pemerkosa siswi SMA di Rantauprapat digebuki massa beramai-ramai. Dua orang dari 10 pelaku ditangkap masyarakat dan mendapatkan ratusan bogem mentah. Kabarnya siswi tersebut disekap di salah satu rumah sewa di Rantauprapat," demikian narasi dalam unggahan yang viral tersebut pada Kamis (12/9/2024).Kasi Humas Polres Labuhanbatu, AKP Syafrudin, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, dua pelaku yang ditangkap warga berinisial PIJ dan SZ kini telah diamankan di Polres Labuhanbatu."Kedua pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolres Labuhanbatu untuk menjalani proses hukum lebih lanjut di Unit PPA. Mereka mengakui perbuatannya dan menyebut masih ada beberapa pelaku lain yang turut serta dalam aksi tersebut," jelas AKP Syafrudin.Usai Batal Periksa Kaesang, KPK Kini Batalkan Pemanggilan Bobby Nasution Terkait Klarifikasi Penggunaan Jet PribadiDari pengakuan korban, dirinya diperkosa oleh belasan pria di dua lokasi berbeda, yaitu di kebun sawit dan di sebuah rumah kos. Keluarga korban bersama warga sempat memantau lokasi kejadian, dan pada Sabtu (7/9/24) malam, kedua pelaku kembali ke rumah sewa tersebut, di mana mereka langsung diamankan dan dihakimi oleh warga setempat.Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku lainnya yang masih buron. Kasus ini menjadi sorotan publik dan mendapat kecaman keras dari masyarakat.***
Read More
Tiga Pelaku Pembunuhan Hanya Direhabilitasi, Keluarga Korban AA Minta Hotman Paris Bantu Perjuangkan Keadilan
Tiga Pelaku Pembunuhan Hanya Direhabilitasi, Keluarga Korban AA Minta Hotman Paris Bantu Perjuangkan Keadilan
Lingkaran.id - Keluarga almarhumah AA, korban pembunuhan dan rudalpaksa di kawasan TPU Talang Kerikil (Kuburan Cina) Palembang, terus berjuang menuntut keadilan. Kali ini, mereka mendatangi pengacara terkenal Hotman Paris di Jakarta untuk meminta bantuan hukum. Safarudin, ayah korban, dan kakaknya merasa tidak puas dengan keputusan hukum yang hanya memberikan tindakan rehabilitasi kepada tiga dari empat pelaku yang berstatus di bawah umur.Dalam video yang diunggah di akun Instagram @HotmanParisOfficial, Hotman Paris menyampaikan bahwa keluarga korban merasa ketidakadilan terjadi, karena pelaku hanya direhabilitasi meskipun telah melakukan kejahatan berat. Keluarga berharap pengadilan dapat mengambil langkah terobosan dalam penegakan hukum terhadap anak di bawah umur yang melakukan tindak kejahatan serius.Miris! Guru SD Perkosa Siswi 13 Tahun: Hamil Enam BulanHotman Paris menambahkan bahwa keluarga meminta pemerintah dan pengadilan untuk mempertimbangkan bagaimana kemajuan teknologi mempengaruhi perilaku anak-anak, yang sering bertindak layaknya orang dewasa. Pihak keluarga berharap hakim berani melakukan inovasi hukum dalam kasus ini.Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, menjelaskan bahwa sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, tiga pelaku, yakni MZ (13), NS (12), dan AS (12), akan menjalani rehabilitasi di Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (PSRABH) di Indralaya, Ogan Ilir.Tangis Pecah, Pria 65 Tahun Divonis 2 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar Usai Pertahankan Hutan AdatSementara itu, satu pelaku lainnya, IS (16), akan diproses hukum secara formal. Keputusan ini diambil untuk menjaga keselamatan jiwa para pelaku, yang masih di bawah umur.Namun, keputusan ini tidak diterima oleh keluarga korban, yang merasa bahwa tindakan rehabilitasi tidak setimpal dengan kejahatan yang telah dilakukan terhadap almarhumah AA. Mereka terus menyerukan agar keadilan ditegakkan dengan lebih tegas.***
Read More
Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam Lift
Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam Lift
Lingkaran.id - Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap seorang pria yang melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya di dalam lift sebuah hotel di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.Pelaku, yang berinisial MB (20), diduga bertindak brutal karena merasa sakit hati terhadap korban, AIP (20), lantaran dirinya tidak pernah diajak berfoto selfie dan diunggah di media sosial oleh sang pacar.Tragis! Pasangan Lansia Ditemukan Tewas dengan Puluhan Luka TusukMB tak berkutik saat ditangkap oleh unit Reskrim Polsek Cengkareng di kediaman orang tuanya di daerah Ciledug, Kota Tangerang. Penangkapan dilakukan tanpa perlawanan.Polisi secara resmi menetapkan MB sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan tersebut, yang terjadi di dalam lift hotel di Cengkareng beberapa waktu lalu. Insiden ini mengungkap motif emosional yang diduga menjadi alasan tindakan kekerasan, yaitu ketidakpuasan pelaku terhadap hubungan mereka yang tidak dipublikasikan di media sosial.Miris! Guru SD Perkosa Siswi 13 Tahun: Hamil Enam BulanKasus ini kini tengah diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian atas tindakan penganiayaan yang dilakukannya oleh MB hingga membuat sang kekasih mengalami luka lebam dan trauma.***
Read More
Waspada Modus Penipuan! Pelajar SMP Tertipu hingga Sepeda Motor Dibawa Kabur
Waspada Modus Penipuan! Pelajar SMP Tertipu hingga Sepeda Motor Dibawa Kabur
Lingkaran.id - Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tangerang Selatan menjadi korban penipuan, yang mengakibatkan hilangnya sepeda motor miliknya dan membuatnya menangis tersedu-sedu setelah sepeda motornya dibawa oleh pelaku penipuan.Kejadian itu terjadi di Jalan Perairan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Senin (9/9/2024). Saat itu, pelajar yang masih mengenakan seragam sekolahnya diminta oleh seseorang untuk mengantar dengan alasan membantu mengantarkan laptop ke kelurahan. Tanpa curiga, korban meminjamkan sepeda motornya kepada pelaku, namun pelaku justru melarikan diri dengan motor tersebut.Heboh Akun Kaskus Fufufafa: Diduga Milik Gibran Rakabuming Raka, Istana dan Kominfo Beri KlarifikasiSalah satu warga setempat, Wandi, yang berada di lokasi kejadian, menyaksikan pelajar tersebut menangis histeris setelah menyadari motornya hilang.“Dia langsung menangis. Katanya ada orang yang minta diantar untuk mengirimkan laptop, terus motornya dipinjam. Saya juga kurang jelas, tapi anak itu menangis terus di situ,” ungkap Wandi.Wandi juga menambahkan bahwa warga sekitar merasa bingung karena pelajar tersebut hanya memegang sebuah map sebagai barang yang ditinggalkan oleh pelaku."Anak itu bawa map, saya bilang untuk menyimpannya sebagai bukti. Tapi motornya sudah dibawa pergi oleh orang itu," lanjutnya.Dari rekaman CCTV di sekitar lokasi, terlihat bahwa pelajar tersebut diturunkan oleh pelaku di depan salah satu rumah warga di Pondok Aren, sebelum sepeda motornya diambil.Usai Batal Periksa Kaesang, KPK Kini Batalkan Pemanggilan Bobby Nasution Terkait Klarifikasi Penggunaan Jet Pribadi"Anak itu cuma dikasih map, warga sempat ingin membantunya, tapi dia menolak untuk diantar," tutup Wandi.Kasus ini pun tengah dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib untuk menemukan pelaku penipuan serta mengembalikan sepeda motor korban.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik