Marah Tak Dapat Pekerjaan, Pria ini Tembak Polisi dengan Air Softgun
Marah Tak Dapat Pekerjaan, Pria ini Tembak Polisi dengan Air Softgun
Lingkaran.id - Kejadian penembakan terhadap seorang polisi di sebuah pabrik sawit oleh seorang warga viral di media sosial. Aksi tersebut dilakukan oleh seorang pria bernama Iwan, warga Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang mengamuk menggunakan senjata Air Softgun di pabrik kelapa sawit PT Surya Bumi Agrolanggeng. Akibat insiden tersebut, seorang polisi dari Polsek Talang Ubi, Aipda M Joko, mengalami luka tembak di tangan kirinya.Peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/9/2024), ketika Iwan, dengan amarah yang meluap-luap, masuk ke kawasan pabrik sambil membawa senjata Air Softgun yang telah dimodifikasi serta sebilah pisau. Ia mengancam para petugas keamanan perusahaan di lokasi dan menuntut pekerjaan sebagai penjaga keamanan. Aksi koboi Iwan yang membawa senjata serta mengintimidasi pihak perusahaan terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial pada Jumat (27/9/2024).Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat DhuhaKapolsek Talang Ubi, Kompol Rifan Wijaya, membenarkan insiden tersebut dan menjelaskan bahwa aksi koboi yang dilakukan oleh Iwan menyebabkan salah satu anggotanya, Aipda M Joko, terluka."Aipda M Joko mengalami luka tembak di tangan kiri saat berupaya mengamankan pelaku," jelas Kompol Rifan pada Sabtu (28/9/2024).Menurut keterangan, motif pelaku diduga karena frustrasi setelah tidak mendapatkan pekerjaan yang dimintanya kepada pihak perusahaan. Iwan, yang meminta pekerjaan namun tidak kunjung mendapat tanggapan, menjadi marah dan mengambil tindakan agresif.Aipda M Joko, yang menjadi korban dalam insiden tersebut, menjelaskan bahwa ia datang ke lokasi setelah mendapat informasi adanya seorang warga yang mengamuk dengan senjata di pabrik kelapa sawit PT Surya Bumi Agrolanggeng. Setibanya di lokasi, ia berhadapan dengan pelaku yang langsung menyerangnya dengan menembakkan Air Softgun ke arah tangannya. "Pelaku sempat menembak saya sekali di tangan kiri, lalu mengeluarkan pisau dan mencoba mengejar saya," ungkap Aipda M Joko.Meskipun Aipda M Joko telah memperingatkan pelaku untuk berhenti, Iwan tetap melanjutkan aksinya. Aksi tersebut baru berhenti setelah Aipda M Joko mengeluarkan tembakan peringatan, membuat pelaku melarikan diri ke dalam hutan.Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 TahunKepala Unit Reskrim Polsek Talang Ubi, Ipda Dedi Irma, menambahkan bahwa pihaknya masih terus memburu pelaku yang berhasil kabur. "Identitas pelaku sudah kami kantongi, dan kami masih mencari keberadaannya. Kami minta pelaku segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Ipda Dedi.Saat ini, senjata Air Softgun dan sepeda motor yang digunakan pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian. Namun, pelaku diduga masih membawa senjata tajam saat melarikan diri. Pihak kepolisian terus melakukan pencarian dan berupaya menangkap pelaku secepatnya.***
Read More
Setelah Viral Parkir Liar, Pemkot Palembang Siap Tertibkan Kawasan Parkir BKB
Setelah Viral Parkir Liar, Pemkot Palembang Siap Tertibkan Kawasan Parkir BKB
Lingkaran.id - Setelah viral dan menjadi sorotan terkait ketidakamanan parkir serta tindakan pemaksaan oleh parkir liar di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Pemkot Palembang berencana melakukan penataan ulang tata letak lahan parkir di kawasan tersebut.Langkah ini diambil menyusul banyaknya keluhan warga mengenai sulitnya mengakses area parkir resmi akibat ulah parkir liar yang memaksa pengendara parkir di lokasi yang tidak aman dan bahkan menghalangi akses ke dalam kawasan BKB.Tips Jitu Lulus SKD CPNS 2024, Strategi Nyata Untuk SuksesPj Walikota Palembang, A. Damenta, mengungkapkan bahwa Pemkot Palembang mulai melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk merancang penataan ulang parkir di BKB agar lebih tertib dan terorganisir."Hari ini kami meninjau dan mencoba melakukan rekayasa atau simulasi untuk melihat bagaimana penataan parkir bisa dibuat lebih tertib," ujar Damenta usai meninjau lokasi bersama jajaran pemerintahan lainnya.Ia menjelaskan bahwa beberapa perubahan akan dilakukan terkait tata kelola parkir di kawasan BKB. Selain itu, Damenta juga menyoroti potensi kawasan BKB yang lebih luas, tidak hanya sekadar dimanfaatkan sebagai lahan parkir.Ia mengungkapkan bahwa museum di kawasan tersebut seharusnya lebih berfungsi sebagai tempat yang menonjolkan nilai-nilai sejarah, serta kawasan BKB dapat digunakan untuk kegiatan seni, budaya, dan berbagai acara lain yang dapat menarik pengunjung.Timnas Indonesia U-20 Lolos Kualifikasi Piala Asia 2025 Setelah Tekuk Yaman"Kawasan museum ini seharusnya lebih menunjukkan nilai sejarahnya, bukan hanya dijadikan sebagai lahan parkir. Ada banyak potensi lain yang bisa kita manfaatkan, mulai dari seni, kebudayaan, hingga kegiatan publik lainnya yang bisa ditampilkan di sini," jelasnya.Menurut Damenta, tata letak parkir di BKB saat ini masih berantakan dan kurang memperhatikan estetika serta kenyamanan pengunjung. Beberapa area parkir dikelola tanpa memperhatikan keteraturan, yang menyebabkan kawasan tersebut terlihat semrawut. Dengan adanya penataan ulang ini, diharapkan tidak hanya masalah parkir liar dapat diatasi, tetapi juga kawasan BKB dapat menjadi lebih tertib, menarik, dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung.***
Read More
Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi Rezeki
Viral! Pedagang Buah Potong Diancam Pedagang Rujak karena Diduga Menghalangi Rezeki
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan aksi pengancaman antara pedagang di pinggir jalan menjadi viral di media sosial. Insiden ini terjadi di salah satu lokasi penjualan dipinggir jalan di Palembang, di mana seorang pedagang buah potong mendapati dirinya diancam oleh pedagang lain yang menjual rujak buah dan sop buah.Kedua lapak berjarak sekitar 20 meter, namun ketegangan terjadi karena tuduhan bahwa lapak buah potong menghalangi rezeki pedagang rujak buah tersebut. Menurut penuturan pedagang buah potong, mereka tiba di lokasi sekitar pukul 06.30 pagi, sementara pedagang rujak buah baru datang sekitar pukul 08.30. Ketika sang istri dari pedagang rujak tiba lebih dahulu, ia langsung memarahi pedagang buah potong dengan nada keras dan meminta mereka pindah dari lokasi tersebut.Tragis! Jasad Perempuan Ditemukan dalam Lemari di Indekos, Tangan Terikat dan Mulut DisumpalPermintaan tersebut disampaikan dengan nada marah, meski para pedagang buah potong merasa tidak menghalangi lapak dagangan lainnya. Tak lama berselang, suami dari pedagang rujak datang dan mulai marah-marah dengan nada mengancam.Meski pedagang buah potong telah berusaha merespons dengan tenang dan baik-baik, pria tersebut malah semakin emosional, menunjuk-nunjuk dan mendekat hingga tangannya secara tidak sengaja mengenai pedagang buah potong.Setelah aksi marah-marah tersebut, pria itu akhirnya pergi. Namun, kejadian ini membuat kesal pedagang buah potong, yang mengungkapkan kekesalannya melalui media sosial. Mereka menyatakan bahwa rezeki sudah diatur masing-masing, dan tidak seharusnya ada persaingan yang berujung pada ancaman di antara para pedagang yang sama-sama mencari nafkah.Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 RibuVideo ini cepat menyebar di media sosial, memancing reaksi beragam dari warganet. Banyak yang merasa prihatin dengan situasi yang seharusnya bisa diselesaikan dengan damai, sementara lainnya menyoroti pentingnya menjaga sikap profesional dalam berdagang di tempat umum.***
Read More
Miris! Peringatan Maulid Nabi Ricuh: Dua Bapak-Bapak Berkelahi Gara-Gara Berebut Telur
Miris! Peringatan Maulid Nabi Ricuh: Dua Bapak-Bapak Berkelahi Gara-Gara Berebut Telur
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan dua pria dewasa terlibat dalam perkelahian di tengah acara puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung di Pendopo Serambi Madinah, Kantor Bupati Tanah Bumbu, Sulawesi Tengah, pada Kamis, 26 September 2024.Insiden ini terjadi saat prosesi pembagian telur hias, yang sering kali menjadi bagian tradisional dalam perayaan Maulid di beberapa daerah. Diduga kuat, perkelahian ini dipicu oleh persaingan untuk mendapatkan telur tersebut, yang biasanya dijadikan simbol keberkahan.Viral! Pengendara Mobil Ngamuk di SPBU Bawa Sajam Usai Ditolak Isi BBM Tanpa QR CodeDalam video yang beredar, tampak kedua pria ini awalnya bersitegang hingga akhirnya terlibat adu fisik. Keduanya terlihat saling dorong, tarik menarik, dan melontarkan pukulan di hadapan sejumlah hadirin yang tampak kebingungan melihat aksi tak terduga ini. Meski acara tersebut dimaksudkan untuk memperingati salah satu momen religius yang penuh makna, suasana justru berubah tegang karena kejadian ini.Perkelahian ini berlangsung beberapa saat sebelum akhirnya petugas keamanan acara turun tangan untuk melerai kedua pria tersebut. Meski tidak ada laporan korban luka serius, insiden ini menimbulkan kegaduhan di tengah perayaan yang seharusnya khidmat dan damai.Video tersebut kemudian diunggah ke berbagai platform media sosial pada Senin, 30 September 2024, dan langsung menarik perhatian netizen. Banyak warganet yang merasa heran dengan kejadian itu, mempertanyakan mengapa persaingan untuk mendapatkan telur bisa sampai memicu perkelahian. Sejumlah komentar bermunculan dengan nada beragam, ada yang menanggapinya dengan humor, namun ada pula yang menyayangkan tindakan tersebut."Gegara telur jadi berantem," tulis salah satu pengguna."Udah tua, pak, masih berantem aja, malu-maluin," timpal yang lainnya.Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 TahunBeberapa komentar juga mengkritik perilaku kedua pria itu yang dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai religius dalam peringatan Maulid Nabi. Selain menjadi topik perbincangan di media sosial, insiden ini juga menyoroti fenomena unik dalam beberapa tradisi lokal, di mana barang sederhana seperti telur hias bisa menjadi begitu berharga di mata masyarakat, hingga menimbulkan ketegangan yang tak terduga.Namun demikian, banyak yang berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran agar tradisi serupa di masa mendatang lebih diatur dengan baik, sehingga tidak memicu insiden yang memalukan di tengah acara religius.***
Read More
Viral! Pengendara Mobil Ngamuk di SPBU Bawa Sajam Usai Ditolak Isi BBM Tanpa QR Code
Viral! Pengendara Mobil Ngamuk di SPBU Bawa Sajam Usai Ditolak Isi BBM Tanpa QR Code
Lingkaran.id - Sebuah insiden yang mengejutkan terjadi di SPBU 7.4909.91 Amessangeng, Kabupaten Wajo, pada Minggu (29/9/2024). Seorang pengendara mobil bernama Erwin viral di media sosial setelah mengamuk di stasiun pengisian bahan bakar tersebut dengan membawa senjata tajam jenis badik.Tindakannya tersebut dipicu oleh penolakan petugas SPBU yang tidak mengizinkannya mengisi BBM jenis pertalite karena tidak memiliki QR code dari aplikasi MyPertamina. Kasat Reskrim Polres Wajo, Iptu Alvin Aji Kurniawan, menjelaskan bahwa insiden ini bermula ketika Erwin ikut antre untuk mengisi BBM subsidi. Namun, saat tiba gilirannya, petugas SPBU meminta agar ia menunjukkan barcode sebagai syarat untuk mendapatkan subsidi.Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak Bersalah"Terduga pelaku tidak dapat memperlihatkan barcode tersebut, yang kemudian memicu emosinya," ujar Alvin.Dalam keadaan marah, Erwin mulai mengomplain petugas dan mengeluarkan sebuah benda yang diduga badik dan mengacungkan ke arah petugas, sehingga membuat masyarakat yang tengah mengantri ikut panik."Meskipun badik itu dikeluarkan, ia tidak terhunus. Warga di sekitar lokasi langsung mengambil tindakan dengan mengamankan Erwin dan meminta agar ia meninggalkan tempat tersebut," tambahnya.Menurut informasi, masyarakat sekitar berhasil mengamankan badik yang dibawa oleh Erwin dan menyerahkannya kepada personel Polsek Tempe dan pihak kepolisan masih melakukan pengejaran kepada pelaku.Viral! Video Syur Oknum Guru dan Siswi di Gorontalo Gegerkan Media Sosial"Barang bukti yang diduga badik sudah diamankan di polsek, dan saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap terduga pelaku," pungkas Iptu Alvin.Pihak Kepolisian menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti aturan yang berlaku untuk menghindari kejadian serupa dan dapat melaporkan kejadian yang dapat mengancam keselamatan di tempat umum.***
Read More
Tragis! Jasad Perempuan Ditemukan dalam Lemari di Indekos, Tangan Terikat dan Mulut Disumpal
Tragis! Jasad Perempuan Ditemukan dalam Lemari di Indekos, Tangan Terikat dan Mulut Disumpal
Lingkaran.id - Warga Kota Jambi digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan bernama Resti Widia (30) di dalam lemari di indekosnya pada Rabu malam (25/9/2024). Penemuan jasad Resti dalam kondisi mengenaskan membuat keluarga sangat terpukul. Korban ditemukan tewas dengan tangan terikat di belakang dan mulut disumpal kain.Kejadian ini bermula saat tetangga terakhir kali melihat Resti pada Selasa, 24 September 2024, sehari sebelum ia ditemukan meninggal dunia. Setelah itu, keberadaan Resti tidak diketahui, dan handphonenya pun tidak aktif selama berhari-hari. Kecurigaan teman-temannya muncul setelah mereka tidak bisa menghubungi Resti dan memutuskan untuk mendatangi kamar kosnya di RT 07, Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan.Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 RibuSalah satu teman korban yang datang ke kos mencurigai adanya bekas congkelan di pintu kamar yang terkunci dari luar. Setelah pintu dibuka, mereka terkejut mendapati bau busuk yang menyengat dan menemukan tubuh Resti di dalam lemari, terselip di antara tumpukan baju di bagian paling bawah. Teman-temannya kemudian segera melaporkan temuan ini ke pihak kepolisian.Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, AKP Muhamad Aulia Nasution, mengungkapkan bahwa korban sempat berencana pulang kampung sebelum kejadian tragis ini terjadi. Resti ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan. Tangannya diikat ke belakang, mulutnya disumpal kain, dan tubuhnya disembunyikan di dalam lemari."Menurut keterangan teman korban, Resti sempat menyampaikan keinginannya untuk pulang kampung. Namun setelah itu, handphonenya tidak bisa dihubungi lagi," ujar Aulia."Kondisi tubuh korban ditemukan dalam posisi tangan terikat ke belakang," tambahnya.Polisi segera mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk dilakukan visum. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik kasus pembunuhan ini serta motifnya."Kami masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan pembunuhan ini," tambah Suwondo.Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh UstazResti, yang merupakan perantau dari Subang, Jawa Barat, telah menetap di Jambi untuk bekerja. Kasus kematiannya kini menjadi perhatian publik, dengan banyak pihak yang berharap pelaku segera tertangkap dan diadili. Plh Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, Amin Nasution, membenarkan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut."Kami akan memberikan perkembangan terbaru seiring proses penyelidikan berjalan," tuturnya.Hingga kini, polisi masih terus bekerja keras untuk mencari tahu pelaku yang menyebabkan kematian tragis Resti dan apa motif di balik perbuatan keji ini. Kasus ini masih menjadi misteri, namun pihak kepolisian terus menggali informasi untuk mengungkap kebenaran.***
Read More
Suami Tega Bakar Istri Karena Masalah Utang, Korban Meninggal Usai Dirawat
Suami Tega Bakar Istri Karena Masalah Utang, Korban Meninggal Usai Dirawat
Lingkaran.id - Seorang suami di Langsa, Aceh, berinisial DSG (47), diduga tega membakar istrinya, LR (37), hingga meninggal dunia setelah lima hari menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Insiden tragis ini dipicu oleh kemarahan suami yang merasa kesal karena sang istri sering berutang tanpa sepengetahuannya.Kasat Reskrim Polres Langsa, AKP Sumasdiono, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula pada Minggu, 18 Agustus 2024, di rumah pasangan tersebut di Kecamatan Langsa Baro."Pelaku DSG emosi karena istrinya sering berutang tanpa izin darinya," ungkapAKP Sumasdion. Tragedi Maut Di Tambang Emas Ilegal Di Solok, 22 Penambang Tertimbun, 11 TewasSebelum insiden pembakaran, sang anak sempat memergoki ayahnya tengah memukul ibunya di dalam kamar. Tersangka juga dilaporkan memegang parang dan mengancam akan membacok korban. Namun, aksi tersebut batal dilakukan karena kehadiran anak mereka yang menyaksikan kejadian tersebut.Beberapa jam kemudian, DSG meminta anak keduanya untuk membeli minyak dengan alasan akan digunakan untuk bekerja. Sang anak tanpa curiga menuruti permintaan tersebut dan meletakkan bahan bakar minyak (BBM) di meja makan."Pelaku kemudian menarik korban yang saat itu sedang menyetrika baju ke belakang rumah, lalu menyiramkan minyak ke tubuh korban dan langsung menyalakan api menggunakan korek," jelas Sumasdiono. Api dengan cepat menyambar tubuh korban, terutama di bagian wajah, leher, dan dada.Setelah melihat korban terbakar, DSG mencoba memadamkan api dan mengoleskan minyak gosok ke tubuh istrinya yang terbakar. Namun, upaya tersebut tidak berhasil mencegah luka parah yang diderita korban.Mengguncang Medan, Ibu Aniaya Anak Kandung Karena Stiker Hilang, Video Kejam Viral di Media SosialKorban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cut Meutia Langsa sekitar pukul 15.00 WIB untuk mendapatkan perawatan darurat. Setelah lima hari dirawat, kondisi korban semakin memburuk sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan. Sayangnya, korban mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu, 22 September 2024. Polisi segera bertindak dan menangkap DSG setelah kejadian ini."Tersangka sudah ditangkap dan saat ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian," ungkap Sumasdiono.Barang bukti yang diamankan oleh polisi antara lain sebilah parang dan pakaian korban yang terbakar. Pelaku kini menghadapi ancaman hukum berat atas tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian istrinya.***
Read More
Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 Tahun
Viral! Warga Diduga Halangi Petugas Damkar, Ancaman Penjara hingga 6 Tahun
Lingkaran.id - Pemadam kebakaran (damkar) memiliki peran penting dalam menjaga keamanan masyarakat, khususnya dalam menangani kebakaran. Namun, seiring perkembangan zaman, tugas mereka tidak hanya terbatas pada memadamkan api, tetapi juga mencakup penyelamatan dan penanggulangan berbagai bencana. Meski demikian, dalam beberapa kasus, masyarakat sering kali tidak sepenuhnya memahami pentingnya memberikan ruang dan dukungan bagi petugas saat bertugas di lapangan.Sebuah video viral yang beredar baru-baru ini menyoroti momen menegangkan ketika sejumlah warga diduga menghambat petugas damkar yang sedang menjalankan tugas mereka. Dalam video yang diunggah dan ramai diperbincangkan, terlihat sejumlah orang yang dianggap mengganggu proses pemadaman api oleh tim damkar.Mengguncang Medan, Ibu Aniaya Anak Kandung Karena Stiker Hilang, Video Kejam Viral di Media Sosial"Video viral detik-detik sejumlah warga disebut-sebut menghambat petugas damkar, apakah cuma simulasi?," tulis keterangan video yang dikutip pada Senin (30/9/2024).Padahal, dalam situasi kebakaran, peran masyarakat sangat penting untuk membantu kelancaran proses penyelamatan, salah satunya dengan tidak menghalangi akses petugas. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menegaskan bahwa pihaknya selalu berupaya bekerja maksimal di lapangan, namun kerja mereka terkadang terhambat oleh kerumunan warga yang tidak sadar bahwa tindakan mereka dapat memperlambat penanganan kebakaran.Menurut Pasal 312 Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), tindakan menghalangi kerja petugas damkar dapat dikenakan sanksi pidana. Ancaman hukumannya tidak main-main, berupa denda sebesar Rp200 juta atau pidana penjara hingga 6 tahun bagi pelanggar.Tia Rahmania Dibatalkan Pelantikan Sebagai Anggota DPR 2024-2029, Bonnie Triyana Yang Menggantikan"Setiap warga diharapkan dapat bekerja sama dengan petugas saat terjadi kebakaran atau bencana lainnya, agar evakuasi dan penanganan dapat berlangsung dengan cepat dan efektif. Menghalangi tugas damkar adalah tindakan yang bisa dipidana," jelas seorang pejabat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.Video yang viral tersebut telah memancing perhatian publik, dengan banyak netizen yang menyayangkan sikap warga yang tidak kooperatif. Diharapkan, dengan adanya kejadian ini, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya peran petugas dan mendukung sepenuhnya proses penyelamatan dalam keadaan darurat.***
Read More
Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat Dhuha
Kematian Tragis Siswa MTs: Guru Diduga Melempar Kayu Berpaku Lantaran Tak Segera Solat Dhuha
Lingkaran.id - Seorang siswa berusia 14 tahun dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, meninggal dunia setelah diduga menjadi korban penganiayaan yang melibatkan seorang guru.Kejadian tragis ini terjadi di salah satu MTs swasta di Kecamatan Ponggok, saat korban dan teman-temannya sedang berkumpul di luar ruangan pada waktu yang seharusnya digunakan untuk melaksanakan Sholat Dhuha.Tips Jitu Lulus SKD CPNS 2024, Strategi Nyata Untuk SuksesGuru yang berinisial U, saat melihat murid-murid tersebut tidak mengikuti aturan sekolah, diduga spontan melemparkan sebatang kayu yang dilaporkan memiliki paku-paku menancap. Tanpa disangka, kayu tersebut mengenai bagian belakang kepala korban."Saat itu anak-anak masih bermain badminton saat sudah masuk waktu Dhuha. Mungkin guru tersebut emosi atau bermaksud menakut-nakuti dengan melempar ke tanah agar mereka bubar. Tapi kayu tersebut justru mengenai kepala siswa," ujar salah satu tenaga pengajar yang enggan disebutkan namanya, Jumat (27/9/2024).Korban langsung tidak sadarkan diri setelah kejadian tersebut dan segera dibawa ke RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh UstazPihak berwenang kini tengah menyelidiki insiden ini lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Guru yang terlibat dalam kejadian tersebut juga telah dimintai keterangan, sementara keluarga korban masih berduka dan menuntut penjelasan dari pihak sekolah terkait tragedi yang merenggut nyawa anak mereka.Kasus ini menambah panjang daftar insiden kekerasan di lingkungan pendidikan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Masyarakat menantikan hasil penyelidikan untuk mengetahui apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada unsur kelalaian dan kekerasan yang dilakukan oleh pihak sekolah.***
Read More
Malam Puncak Bujang Gadis Kampus Sumsel 2024, Merayakan Potensi Dan Kreativitas Pemuda
Malam Puncak Bujang Gadis Kampus Sumsel 2024, Merayakan Potensi Dan Kreativitas Pemuda
Lingkaran.id -Ikatan Bujang Gadis Kampus Sumatra Selatan (IBGKSS) merupakan sebuah organisasi yang dinaungi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatra Selatan yang diharapkan dapat menjadi wadah dan penyalur serta mendukung para mahasiswa anak muda di Sumatra Selatan.Malam Grand Final Bujang Gadis Kampus Sumsel 2024 akan menjadi puncak dari serangkaian acara yang merayakan bakat dan kecerdasan mahasiswa.Tragedi Maut Di Tambang Emas Ilegal Di Solok, 22 Penambang Tertimbun, 11 Tewas27 September 2024 Bertempat,di Ballroom Beston Hotel Palembang  dan dihadiri Tokoh inspiratif dan berpengaruh yang ada di sumatera selatan,dinas terkait tamu undangan dan para pendukung Peserta yang telah terpilih melalui audisi ketat ini akan mempresentasikan berbagai kemampuan, mulai dari pengetahuan umum, hingga bakat khusus. Malam final tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai platform untuk mempromosikan nilai-nilai positif mengenai potensi pemuda maju yang ada di sumatera selatan.Banyuasin Bangkit, Adil Dan Sejahtera Bersama ASTA No 1Acara ini dimeriahkan oleh penampilan Band dan persembahan dari para finalis bujang gadis kampus sumatera selatan 2024 serta ditutup dengan penyerahan hadiah kepada pemenang. Grand final ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa diseluruh sumsel dan masyarakat, serta menjadi ajang untuk menggali potensi generasi muda sebagai duta pemuda dan olahraga provinsi sumatera selatan.***
Read More
Vadel Badjideh Absen dalam Pemeriksaan, Kasusnya Tetap Bisa Naik ke Penyidikan
Vadel Badjideh Absen dalam Pemeriksaan, Kasusnya Tetap Bisa Naik ke Penyidikan
Lingkaran.id - Vadel Badjideh tidak hadir dalam pemeriksaan yang dijadwalkan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat, 27 September 2024. Pihak terlapor mengklaim ketidakhadirannya disebabkan oleh masalah kesehatan. Meskipun Vadel tidak hadir, kasus yang melibatkan dirinya tetap dapat naik ke tahap penyidikan meski tanpa dilakukan pemeriksaan klarifikasi.PLH Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menjelaskan bahwa laporan yang diajukan oleh Nikita Mirzani bisa saja beralih status dari penyelidikan ke penyidikan tanpa kehadiran Vadel.Viral! Dua Mobil Baru Disiram Air Keras, Diduga Dilakukan Tetangga"Di kepolisian, terutama dalam proses penyidikan, jika terdapat alat bukti yang jelas dan yang bersangkutan dipanggil tetapi tidak datang, kita dapat meningkatkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan," ujarnya.Menurut AKP Nurma Dewi, menjelaskan bahwa dua alat bukti yang kuat, termasuk keterangan saksi dan hasil visum, dapat menjadi dasar untuk melanjutkan proses hukum."Kami sudah mengumpulkan banyak alat bukti, seperti foto, percakapan, dan keterangan dari saksi yang mendengar kejadian," tambahnya.Namun, hingga saat ini, pihak penyidik belum menaikkan status laporan dari Nikita Mirzani, karena mereka masih menganalisis bukti yang ada, termasuk hasil visum yang belum dapat disimpulkan secara menyeluruh.Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak BersalahDi sisi lain, AKP Nurma Dewi juga memberikan informasi mengenai kondisi terkini LM, selaku korban dalam kasus ini, yang kini berada di tempat aman. Remaja berusia 16 tahun tersebut diketahui sedang menjalani pengobatan fisik dan mental melalui beberapa metode terapi."Saat ini, untuk keluarga dan orang lain, belum diperbolehkan menjenguk karena sedang dalam proses terapi dan pengobatan," tuturnya.***
Read More
Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh Ustaz
Viral, Warga Geruduk Ponpes di Bekasi Usai Dugaan Pelecehan 6 Santriwati oleh Ustaz
Lingkaran.id - Sejumlah warga mendatangi sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kampung Asem, Karangmukti, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, setelah dugaan kasus pelecehan seksual oleh seorang ustaz viral di media sosial. Kejadian ini menarik perhatian banyak pihak, terutama setelah video yang menunjukkan massa menggeruduk ponpes tersebut tersebar luas.Dalam video yang beredar, terlihat sekelompok warga berkumpul di depan pondok pesantren pada Jumat malam (27/9/2024), sebagai bentuk protes atas dugaan pelecehan terhadap enam santriwati oleh salah satu guru ngaji di sana. Massa tampak geram dan menuntut pertanggungjawaban atas peristiwa tersebut.Mahasiswi UIN Raden Fatah Ditemukan Tewas di Kos, Diduga Akibat Penyakit TuberkulosisKapolsek Cikarang Utara, Kompol Sutrisno, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa pelaku yang diduga melakukan pelecehan sudah diamankan oleh pihak kepolisian dan dibawa ke Polres untuk diproses lebih lanjut. Kompol Sutrisno juga memastikan bahwa situasi di lokasi saat ini sudah terkendali."Pelaku sudah diamankan dan dibawa ke Polres," ujar Kompol Sutrisno pada Sabtu (28/9/2024)."Situasi sudah aman. Warga sudah pada pulang, anggota masih Pam di lokasi," jelasnya.Viral! Video Syur Oknum Guru dan Siswi di Gorontalo Gegerkan Media SosialPeristiwa ini menjadi sorotan publik, menambah panjang daftar kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan pendidikan. Pihak kepolisian saat ini masih terus mendalami kasus tersebut untuk memastikan kebenaran dan memberikan keadilan bagi para korban.***
Read More
Waspada! Bukan Barang Berharga, Ember Plastik Pun Digasak Oleh Maling
Waspada! Bukan Barang Berharga, Ember Plastik Pun Digasak Oleh Maling
Lingkaran.id - Warga di kawasan Hulubalang 2, Palembang, baru-baru ini dihebohkan dengan kasus pencurian yang tidak biasa. Aksi pencurian tersebut terekam kamera cctv yang memperlihatkan ember plastik yang diletakkan di depan rumah dicuri oleh maling.Kejadian ini pun langsung menarik perhatian warganet setelah diunggah ke media sosial, dengan pesan peringatan “Hati-hati narok barang di depan rumah, makin hari banyak maling, ember plastik saja dimaling."Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 RibuPeristiwa pencurian yang terkesan sepele ini justru memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak yang merasa heran dan tak habis pikir bagaimana barang sederhana seperti ember plastik pun menjadi incaran pencuri di tengah kota."Zaman sekarang ember plastik aja dimaling, apalagi barang yang lebih berharga. Harus lebih waspada," komentar salah satu pengguna media sosial."Bikin ngakak, tapi juga kasihan. Maling sekarang ambil apa saja yang bisa dijual," komentar lainnya.Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak BersalahKejadian ini menjadi pengingat bagi warga setempat untuk lebih berhati-hati dalam menaruh barang di luar rumah, meskipun barang tersebut dianggap sepele atau tidak terlalu berharga.Banyak warganet mengomentari bahwa peristiwa ini menunjukkan kondisi ekonomi yang semakin sulit, hingga barang-barang sederhana pun bisa menjadi target pencurian. Pihak berwenang setempat mengimbau agar warga lebih waspada dan melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka.***
Read More
Joni yang Viral Karena Memanjat Tiang Bendera Lolos Seleksi Bintara TNI AD
Joni yang Viral Karena Memanjat Tiang Bendera Lolos Seleksi Bintara TNI AD
Lingkaran.id - Yohanes Ande Kalla, atau yang lebih dikenal sebagai Joni, remaja yang sempat viral karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera saat upacara Hari Kemerdekaan, kini kembali menjadi sorotan. Kali ini, Joni berhasil lolos dalam seleksi calon bintara TNI Angkatan Darat (AD), setelah sebelumnya sempat curhat soal kegagalannya mengikuti tes TNI.Kabar bahagia ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana. Ia menyebutkan bahwa Joni berhasil melalui seleksi yang diadakan di Bandung dan akan segera mengikuti pendidikan di Rindam (Resimen Induk Daerah Militer) IX/Udayana.Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak Bersalah"Iya, betul. Saya sudah cek ke Aspers Kodam IX/Udayana. Joni mengikuti seleksi Calon Bintara Keahlian yang seleksinya diadakan di Bandung, dan dinyatakan lulus," ujar Brigjen Wahyu pada Rabu (25/9/2024).Setelah lolos seleksi, Joni akan menjalani pendidikan bintara di Rindam Udayana. Brigjen Wahyu juga menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan TNI AD dalam membantu Joni mencapai impiannya menjadi prajurit TNI AD."Saya turut senang, dengan pendampingan dan bantuan terapi dari TNI AD, akhirnya Joni bisa memenuhi syarat seleksi bintara," lanjutnya. TNI AD bahkan membantu Joni dengan terapi peningkatan postur tubuh agar dapat memenuhi syarat tinggi badan yang ditetapkan.Sebelumnya, Joni sempat gagal mengikuti tes karena tingginya tidak memenuhi standar minimal, yaitu 163 sentimeter. Pada saat itu, tinggi badan Joni hanya 155,8 sentimeter. Namun, TNI AD memberikan bantuan berupa terapi untuk meningkatkan tinggi badannya agar sesuai dengan syarat seleksi.Viral! Komentar Melecehkan Menyerang Penyanyi Bernadya di Media Sosial Setelah Unggah Video"Ada terapi yang bisa meningkatkan tinggi badan, dan itu sudah kami rencanakan untuk Joni," ujar Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, pada pertemuan sebelumnya di Makorem 161/Wirasakti, Kupang.Dengan usaha dan pendampingan dari berbagai pihak, Joni kini siap menggapai cita-citanya menjadi anggota TNI AD, setelah perjuangan panjang yang membuahkan hasil.***
Read More
Viral Video Pengantin Buka Amplop Kondangan Jadi Sorotan Warganet
Viral Video Pengantin Buka Amplop Kondangan Jadi Sorotan Warganet
Lingkaran.id - Momen unik dan tidak terduga dilakukan oleh seorang pengantin wanita yang membuka amplop kondangan sehingga menarik perhatian warganet dan menjadi viral di media sosial.Video ini diunggah oleh akun TikTok @finsaputry99, yang menggunakan nama Finsa Cantika Putri. Dalam video tersebut, Finsa tampak membuka dan memeriksa isi amplop kondangan dari tamu yang hadir di pernikahannya. Tak hanya videonya, keterangan yang ditambahkan Finsa pun memancing reaksi warganet.Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 Ribu"Maafin temen2 kamu yang dulunya nikah dikadoin/amplopin tapi pas aku nikah ga di balikin, Gamauuu wkwkwk," tulisannya dalam unggahan tersebut. Keterangan ini menyiratkan keluhannya karena merasa tidak mendapatkan timbal balik dari tamu yang sebelumnya pernah ia beri hadiah di pernikahan mereka.Selain itu, Finsa juga menambahkan kalimat, "WKWKWK yang parahnya lagi aku sengaja bgt kadoin yg lumayan tapi pas dibalikin sama yang dibawah, jadinya males skrg kalo ada yg ngundang2 gtu," yang memperlihatkan rasa kecewanya terhadap amplop yang diterimanya.Terlilit Utang Judi Online, Pria ini Nekat Coba Rampok TemanVideo ini langsung diserbu komentar warganet. Beberapa menyetujui sikap Finsa, sementara yang lain menganggap tindakannya tidak tepat. Seorang netizen berkomentar, "Nggak ngarep sih, tapi ga munafik, klo manusia tidak butuh timbal balik pasti tetep ada timbal balik wkwk.""Bukannya emng kalo ngasih amplopan itu besoknya kl yg ngasih nikah dikasih balik sesuai nominal ya? / ditambhi soalnya di keluarga ku gt si", tulis seorang dalam kolom komentar.Video ini memicu beragam reaksi warganet mengenai etika memberikan hadiah di acara pernikahan dan harapan timbal balik dari undangan yang dihadiri.***
Read More
Viral! Dua Mobil Baru Disiram Air Keras, Diduga Dilakukan Tetangga
Viral! Dua Mobil Baru Disiram Air Keras, Diduga Dilakukan Tetangga
Lingkaran.id - Sebuah insiden yang menghebohkan terjadi di Sungai Kambang, Kota Jambi, di mana dua unit mobil baru milik seorang warga disiram air keras, diduga oleh tetangganya sendiri. Kejadian tersebut viral di media sosial setelah video yang merekam momen tersebut beredar luas.Dalam video yang beredar, terlihat jelas bahwa cat pada mobil berwarna putih dan kuning telah terkelupas akibat dari serangan air keras tersebut. Rekaman tersebut juga menyertakan rekaman dari kamera CCTV yang menunjukkan momen saat insiden terjadi.Terlilit Utang Judi Online, Pria ini Nekat Coba Rampok TemanTerlihat seorang pria yang berjalan sendirian sambil membawa benda yang diduga adalah air keras di tangan kirinya. Informasi yang beredar di kalangan masyarakat menyebutkan bahwa aksi ini diduga bermotif dendam pribadi dan rasa iri hati pelaku terhadap korban.Hingga saat ini, pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan mendalam dan berusaha mencari pelaku yang diduga melarikan diri setelah melakukan aksi merusak tersebut.Sopir Truk Dianiaya hingga Tewas Usai Tidak Beri Uang ke PemalakKasus ini menambah daftar kejadian kriminal yang melibatkan tindakan berbahaya di lingkungan masyarakat, serta memicu keprihatinan mengenai keamanan di area tersebut.Korban berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan kepada korban yang telah menjadi korban tindakan tidak terpuji ini sehingga dapat memberikan efek jera.***
Read More
Gajah Seruduk Pawang di Bali Safari, Kematian Tragis Picu Sorotan Soal Keamanan
Gajah Seruduk Pawang di Bali Safari, Kematian Tragis Picu Sorotan Soal Keamanan
Lingkaran.id - Seorang pawang gajah di Bali Safari and Marine Park, Komang Resi Yasa, meninggal dunia setelah mengalami insiden tragis saat berinteraksi dengan salah satu gajah pada Selasa (17/9) pukul 09.00 WITA.Peristiwa nahas ini terjadi ketika Resi Yasa, yang dikenal sebagai mahout berpengalaman, berhadapan dengan gajah yang tiba-tiba menyeruduknya, menyebabkan cedera serius yang akhirnya merenggut nyawanya. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Alexander Zulkarnain, Supervisor Marketing Taman Safari Indonesia Group.Sadis! Pelaku Serang Lansia di Rumahnya, Ikat Tangan dan Masukkan Pasir ke Mulut"Taman Safari Indonesia sebagai lembaga konservasi satwa liar berbasis pendidikan, penelitian, dan rekreasi, menyampaikan kabar duka bahwa salah satu mahout gajah terbaik kami, Komang Resi Yasa, meninggal dunia akibat kecelakaan kerja," ujar Alexander pada Kamis (26/9/2024).Namun, ia belum memberikan penjelasan lebih rinci mengenai kronologi kejadian tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima, gajah tersebut diduga mengejar Komang Resi Yasa sebelum insiden terjadi. Akibat serudukan itu, Resi Yasa mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya, termasuk dada, paha, dan bahu, yang kemudian menyebabkan kematiannya.Meski demikian, pihak Bali Safari and Marine Park memastikan bahwa seluruh prosedur keamanan dan keselamatan kerja telah diterapkan dengan baik."Semua kegiatan interaksi dengan satwa, termasuk dengan gajah, telah dilakukan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan yang ketat," jelas Alexander.Viral Pelajar Lakukan Balap Liar, Ditindak PetugasIa juga menekankan bahwa seluruh mahout di taman safari tersebut telah mendapatkan pelatihan yang diperlukan dan bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan oleh perusahaan."SOP ini dirancang untuk memastikan keselamatan baik bagi karyawan maupun hewan yang kami rawat," tambahnya. Meskipun demikian, insiden tragis ini tetap menjadi sorotan, terutama terkait dengan keamanan kerja dalam industri yang melibatkan satwa liar.Penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini masih terus dilakukan untuk memahami secara mendetail kronologi dan penyebab kecelakaan tersebut.***
Read More
Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 Ribu
Viral Konten Monfer Salim: Beri Kakek Rp5 Juta, Tapi Hanya Berikan Rp200 Ribu
Lingkaran.id - Seorang konten kreator TikTok bernama Monfer Salim menjadi pusat perhatian setelah dituding melakukan penipuan melalui kontennya yang viral. Dalam video tersebut, Monfer terlihat memberikan uang sejumlah Rp5 juta kepada seorang kakek. Namun, yang mengejutkan publik, ternyata setelah proses perekaman selesai, Monfer mengambil kembali uang tersebut dan hanya memberikan Rp200 ribu kepada sang kakek.Peristiwa ini terungkap melalui unggahan video berdurasi 1 menit 28 detik yang dibagikan oleh akun Instagram @cingreborn. Dalam video tersebut, sang kakek mengonfirmasi bahwa dari Rp5 juta yang awalnya diberikan, Monfer Salim mengambil kembali sebagian besar uang itu.Terlilit Utang Judi Online, Pria ini Nekat Coba Rampok Teman"Cuma 200, sisanya diambil lagi," ungkap sang kakek dalam video tersebut.Unggahan dari @cingreborn turut menyindir konten tersebut, menyebutnya sebagai "pembodohan publik." Dalam keterangan video, akun tersebut mempertanyakan etika di balik konten tersebut."Konten pembodohan publik, kakeknya diberi uang 5 juta tapi setelah selesai uangnya diambil lagi dan cuma dikasih 200 ribu. Tonton saja ada klarifikasi yang sangat apa?," tulis akun tersebut dengan nada sarkastik.Fakta Mengejutkan: Sosok Empat Bocah Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di PalembangMeskipun kontroversi ini sudah menyebar luas, Monfer Salim yang memiliki lebih dari 23 ribu pengikut di TikTok masih memajang video tersebut di akunnya. Bahkan, ia mengunggah beberapa video klarifikasi terkait insiden ini. Dalam video klarifikasinya, Monfer menegaskan pentingnya menghargai karya konten, namun tidak membantah tuduhan bahwa ia telah mengganti uang Rp5 juta dengan hanya Rp200 ribu kepada kakek tersebut.Saat ini, video yang memperlihatkan aksi tersebut telah dilihat lebih dari 220 ribu kali di TikTok, meskipun kritik dan kecaman terhadap Monfer Salim terus meningkat di media sosial.***
Read More
Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak Bersalah
Tolak Minta Maaf, Orang Tua Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Nyatakan Anak Mereka Tidak Bersalah
Lingkaran.id - Kasus pembunuhan siswi SMP berinisial AA memasuki babak baru setelah orang tua dari empat remaja yang diduga terlibat dalam kejadian tragis tersebut menyatakan bahwa mereka tidak merasa perlu meminta maaf kepada keluarga korban.Remaja yang terlibat dalam kasus ini adalah IS (16), MZ (13), MS (12), dan AS (12), yang dituduh terlibat dalam pembunuhan AA di TPU Palembang pada Minggu, 1 September 2024. S, orang tua dari IS, secara tegas menyampaikan bahwa anaknya tidak bersalah dan menolak untuk meminta maaf kepada keluarga korban.Viral! Komentar Melecehkan Menyerang Penyanyi Bernadya di Media Sosial Setelah Unggah Video“Anak kami tidak bersalah, jadi untuk apa meminta maaf? Kalau anak kami bersalah, baru kami wajib minta maaf,” ujar S saat diwawancarai pada Rabu, 25 September 2024.Pernyataan ini menandai sikap keras dari keluarga tersangka, yang merasa bahwa anak-anak mereka tidak terlibat dalam tindakan keji tersebut. Menurut S dan orang tua lainnya, anak-anak mereka adalah individu yang baik dan tidak mungkin melakukan tindakan kriminal seperti yang dituduhkan.Mereka merasa yakin bahwa tuduhan tersebut tidak sesuai dengan karakter anak-anak mereka, yang dianggap tidak mungkin terlibat dalam aksi kekerasan atau pembunuhan. Selain itu, E, ibu dari AS, menambahkan bahwa hingga saat ini belum pernah ada pertemuan antara keluarga tersangka dengan keluarga korban. Alasan di balik keputusan tersebut, menurutnya, adalah keyakinan bahwa anak-anak mereka tidak bersalah.Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Palembang“Kami tidak pernah bertemu keluarga korban, karena anak kami tidak bersalah,” tegas E.Sikap orang tua tersangka ini memicu perdebatan di masyarakat, mengingat kasus ini menyangkut dugaan pembunuhan terhadap seorang siswi SMP yang meninggal dengan cara yang tragis. Meskipun proses hukum terus berjalan, pernyataan dari para orang tua tersangka menambah dimensi baru dalam kasus ini, di mana mereka menuntut agar anak-anak mereka dibebaskan dari segala tuduhan.***
Read More
Mahasiswi UIN Raden Fatah Ditemukan Tewas di Kos, Diduga Akibat Penyakit Tuberkulosis
Mahasiswi UIN Raden Fatah Ditemukan Tewas di Kos, Diduga Akibat Penyakit Tuberkulosis
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi berinisial A (20), yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya dalam kondisi yang mengundang keprihatinan.Berdasarkan hasil autopsi, diduga kuat bahwa kematian korban disebabkan oleh penyakit yang dideritanya, tanpa adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh, sehingga semakin memperkuat dugaan bahwa kematian ini disebabkan oleh faktor medis.Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Indra Nasution, yang memimpin proses pemeriksaan, menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, tidak ada bukti fisik yang menunjukkan adanya kekerasan.Viral! Video Syur Oknum Guru dan Siswi di Gorontalo Gegerkan Media Sosial“Dari hasil pemeriksaan luar, tidak kami temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, ada darah yang keluar dari mulut korban, disertai dengan bekuan darah. Ini mengindikasikan adanya luka internal,” jelas Indra Nasution. Lebih lanjut, Indra mengungkapkan bahwa penyebab kematian diduga kuat akibat gangguan pada sistem pernapasan, yang mungkin terkait dengan penyakit tuberkulosis (TB) paru yang dialami korban.“Kasus seperti ini biasanya disebabkan oleh masalah pada saluran pernapasan, seperti tuberkulosis paru. Pada pasien TB paru, sering kali ditemukan gejala batuk berat yang dapat mengeluarkan darah dalam jumlah banyak. Jika tidak segera mendapat pertolongan medis, kondisi tersebut bisa berakibat fatal,” terang Indra.Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa korban meninggal karena penyakit yang sudah ada sebelumnya dan kemungkinan besar tidak sempat mendapatkan penanganan medis yang tepat.Di sisi lain, Kapolsek Kemuning, AKP M. Firmansyah, menambahkan bahwa setelah proses pemeriksaan forensik selesai dilakukan, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.Sebelum Dibantai, Keluarga di Bogor Pamer Kemewahan Rumah di Media Sosial“Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga korban, dan mereka telah membawanya pulang ke kampung halaman di Dusun 2, Desa Beti, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan,” ujar AKP Firmansyah.Ia juga menyatakan bahwa keluarga telah mengurus seluruh proses pemulangan jenazah dan saat ini tengah bersiap untuk mengadakan prosesi pemakaman di rumah duka.Kematian A menjadi peristiwa yang mengejutkan bagi banyak pihak, khususnya bagi teman-teman dan lingkungan kampus di UIN Raden Fatah Palembang. Meskipun penyebab kematian korban sudah mengarah pada penyakit yang dideritanya, polisi tetap akan terus berkoordinasi dengan pihak medis untuk memastikan semua aspek penyelidikan.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik