Viral! Video Syur Oknum Guru dan Siswi di Gorontalo Gegerkan Media Sosial
“Dari hasil pemeriksaan luar, tidak kami temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, ada darah yang keluar dari mulut korban, disertai dengan bekuan darah. Ini mengindikasikan adanya luka internal,” jelas Indra Nasution.
Lebih lanjut, Indra mengungkapkan bahwa penyebab kematian diduga kuat akibat gangguan pada sistem pernapasan, yang mungkin terkait dengan penyakit tuberkulosis (TB) paru yang dialami korban.
“Kasus seperti ini biasanya disebabkan oleh masalah pada saluran pernapasan, seperti tuberkulosis paru. Pada pasien TB paru, sering kali ditemukan gejala batuk berat yang dapat mengeluarkan darah dalam jumlah banyak. Jika tidak segera mendapat pertolongan medis, kondisi tersebut bisa berakibat fatal,” terang Indra.
Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa korban meninggal karena penyakit yang sudah ada sebelumnya dan kemungkinan besar tidak sempat mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Di sisi lain, Kapolsek Kemuning, AKP M. Firmansyah, menambahkan bahwa setelah proses pemeriksaan forensik selesai dilakukan, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sebelum Dibantai, Keluarga di Bogor Pamer Kemewahan Rumah di Media Sosial
“Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga korban, dan mereka telah membawanya pulang ke kampung halaman di Dusun 2, Desa Beti, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan,” ujar AKP Firmansyah.
Ia juga menyatakan bahwa keluarga telah mengurus seluruh proses pemulangan jenazah dan saat ini tengah bersiap untuk mengadakan prosesi pemakaman di rumah duka.
Kematian A menjadi peristiwa yang mengejutkan bagi banyak pihak, khususnya bagi teman-teman dan lingkungan kampus di UIN Raden Fatah Palembang. Meskipun penyebab kematian korban sudah mengarah pada penyakit yang dideritanya, polisi tetap akan terus berkoordinasi dengan pihak medis untuk memastikan semua aspek penyelidikan.***