Pembangunan Gedung Mess 7 Lantai UIN Raden Fatah Palembang Dikeluhkan Warga, Indikasi Korupsi?
Pembangunan Gedung Mess 7 Lantai UIN Raden Fatah Palembang Dikeluhkan Warga, Indikasi Korupsi?
Lingkaran.id -  Selain adanya dugaan korupsi ratusan juta rupiah pada pembangunan gedung mess 7 lantai di UIN Raden Fatah Palembang juga mendapat banyak keluhan dari warga sekitar Jalan Lebak Rejo, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang.Gedung yang dinamai Guest House ini menimbulkan berbagai masalah lingkungan sejak selesai dibangun pada tahun 2022 hingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat sekitar.Herman (52), seorang warga RT 14 Jalan Lebak Rejo yang rumahnya berada tepat di samping gedung tersebut, mengungkapkan keluhannya. Menurut Herman, pembangunan gedung tersebut telah menimbulkan berbagai masalah sejak awal pembangunan.Universitas Muhammadiyah Maumere Beri Keringanan UKT dengan Hasil Bumi untuk Mahasiswa yang KesulitanHerman menjelaskan bahwa Pada saat awal pembangunan, dinding rumah yang ditempatinya sampai roboh dan tidak mendapatkan ganti rugi, hanya dilakukan perbaikannya saja.Herman menilai bahwa pembangunan gedung dilakukan secara asal-asalan. Ia menyebutkan bahwa tembok pagar gedung yang berdiri tepat di samping rumahnya tidak dibangun sesuai prosedur."All Eyes on Rafah" Ramaikan Sosial Media, Bersatu Melawan Kekerasan Zionis Israel di Palestina"Tembok pagar tersebut tidak memiliki pondasi yang layak, hanya ditempelkan ke tanah saja," ungkapnya.Keluhan Herman menjadi salah satu keresahan dan kekhawatiran warga lainnya mengenai dampak lingkungan dari pembangunan gedung tersebut. Mereka merasa pembangunan gedung ini telah mengganggu kenyamanan dan keamanan mereka.***
Read More
24 WNI Tanpa Visa Haji Resmi, Ditahan di Masjid Bir Ali Makkah
24 WNI Tanpa Visa Haji Resmi, Ditahan di Masjid Bir Ali Makkah
Lingkaran.id - Petugas di Masjid Bir Ali Makkah berhasil mengamankan sebanyak 24 warga negara Indonesia (WNI) yang hendak berangkat ke Makkah tanpa visa haji resmi. Para jamaah tersebut mengaku sebagai jamaah haji furoda namun tidak dapat menunjukkan visa haji yang sah."Kami menemukan bus yang masuk ke Bir Ali dan saat diperiksa, ternyata bukan jamaah resmi kita. Mereka mengaku sebagai jamaah furoda namun tidak bisa menunjukkan identitas selain paspor," kata Kepala Seksi Sektor Bir Ali, Aziz Hegemur pada Rabu (29/5/2024).Per 1 Juni, Pembelian LPG 3 Kg Bersubsidi Harus Tunjukkan KTPAziz menjelaskan bahwa di check point Bir Ali, petugas memeriksa dokumen para jamaah yang seharusnya memiliki stempel resmi. Namun, para jamaah ini tidak memiliki dokumen yang dibutuhkan."Saat diperiksa lebih lanjut, mereka hanya memiliki visa umrah. Mereka mengaku sebagai jamaah haji furoda dan sudah membayar mahal untuk biaya perjalanan haji, mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 300 juta," tambahnya.Sebagai akibatnya, ke-24 WNI yang sudah mengenakan pakaian ihram tersebut dibawa ke kantor polisi setempat untuk dimintai keterangan lebih lanjut.Film 'Vina Sebelum 7 Hari' Dilaporkan ke Bareskrim Polri: Dianggap Bikin Gaduh"Itulah alasan kami menahan dan melaporkan mereka," jelas Aziz.Aziz berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi calon jamaah haji yang nekat berhaji tanpa visa resmi dan dapat melanggaran aturan resmi yang telah ditetapkan."Ini adalah kejadian pertama dan mudah-mudahan yang terakhir. Jangan sampai terulang lagi, sebaiknya pulang saja karena aturan sangat ketat," tandas Aziz.***
Read More
Remaja 18 Tahun Ditemukan Tewas Setelah Hanyut Usai Dikejar Geng Motor
Remaja 18 Tahun Ditemukan Tewas Setelah Hanyut Usai Dikejar Geng Motor
Lingkaran.id - Insiden tragis menimpa DP, seorang remaja berusia 18 tahun yang dinyatakan hilang setelah hanyut di Sungai Cisadane, Kota Tangerang, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.Jasad DP ditemukan di aliran sungai kawasan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, sekitar 8 kilometer dari lokasi jatuhnya di pintu air 10 Sungai Cisadane. Humas Basarnas Jakarta, Ramli Prasetyo, menjelaskan bahwa korban ditemukan setelah adanya laporan dari masyarakat yang melihat tubuh DP terapung di aliran sungai di sekitar kawasan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina Cirebon"Setelah menerima informasi tersebut, tim SAR gabungan yang sedang melakukan pencarian langsung menuju lokasi dan mengevakuasi jasad korban pada radius 8 kilometer dari lokasi kejadian," kata Ramli pada Rabu, 29 Mei 2024.Setelah dievakuasi, jenazah DP segera dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara itu, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.Penyelidikan ini dilakukan karena berdasarkan keterangan para saksi, korban diduga melompat ke sungai setelah dikejar oleh sekelompok gengster di daerah tersebut.Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3"Kami sedang menelusuri kaitan peristiwa ini dengan gengster," ujarnya.Diketahui bahwa insiden naas tersebut terjadi pada Minggu, 26 Mei 2024, sekitar pukul 04.00 WIB, beberapa saksi melihat korban dalam keadaan panik dan melompat ke aliran sungai setelah dikejar oleh sekelompok geng motor hingga dinayatakan hilang.*** 
Read More
Per 1 Juni, Pembelian LPG 3 Kg Bersubsidi Harus Tunjukkan KTP
Per 1 Juni, Pembelian LPG 3 Kg Bersubsidi Harus Tunjukkan KTP
Lingkaran.id - Kebijakan baru akan segera diterapkan oleh Pertamina Patra Niaga bagi masyarakat yang hendak membeli  LPG 3 atau gas bersubsidi harus menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).Diketahui saat ini Pertamina Patra Niaga melaporkan bahwa sekitar 41 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) telah mendaftar dalam program Subsidi Tepat LPG untuk bisa membeli LPG 3 Kg yang akan dimulai pada 1 Juni 2024.Nadiem Makarim Umumkan Pembatalan Kenaikan UKT di Tahun 2024"Seluruh agen dan pangkalan melakukan pendataan terhadap konsumen yang membeli dan mencatatkannya dalam aplikasi atau sistem yang disebut Merchant Application (MAP)," ujar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada Selasa (28/5/2024).Riva Siahaan juga mengungkapkan bahwa ada 247 hingga 805 pangkalan yang telah melakukan pencatatan transaksi pembelian LPG 3 kg minimal satu kali dan sudah terdata dari pencatatan tersebut."Dampak dari pencatatan ini adalah sudah terdata atau terdaftar 41,8 juta NIK dalam program Subsidi Tepat LPG," katanya.Riva menambahkan, dari 41,8 juta NIK yang terdata, 86% atau 35,9 juta pendaftar adalah rumah tangga, 5,8 juta NIK adalah usaha mikro, 29,6 ribu NIK adalah nelayan sasaran, 12,8 ribu NIK adalah petani sasaran, dan 70,3 ribu NIK adalah pengecer.Keputusan untuk penyaluran LPG tepat sasaran berdasarkan NIK ini didasarkan pada data Percepatan Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), dengan total NIK yang berhak mengonsumsi barang bersubsidi tersebut mencapai 189 juta orang.Konsumsi LPG Public Service Obligation (PSO) mencapai 8 juta ton, sedangkan konsumsi non-PSO semakin menurun. Dari tahun 2020 hingga 2022, realisasi volume LPG PSO meningkat rata-rata sebesar 4,5%, sementara realisasi LPG non-PSO rata-rata menurun sebesar 10,9%.Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah DihitungDirjen Migas, Tutuka, mengungkapkan bahwa peningkatan konsumsi LPG PSO menimbulkan kekhawatiran terkait kemungkinan terjadinya oplosan di lapangan dan akan terus berupaya semaksimal mungkin agar LPG PSO benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak atau tepat sasaran."Kami memiliki landasan undang-undang hingga putusan dirjen yang memastikan bahwa yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi adalah rumah tangga, usaha mikro, nelayan sasaran, dan petani sasaran," pungkasnya.***
Read More
Film 'Vina Sebelum 7 Hari' Dilaporkan ke Bareskrim Polri: Dianggap Bikin Gaduh
Film 'Vina Sebelum 7 Hari' Dilaporkan ke Bareskrim Polri: Dianggap Bikin Gaduh
Lingkaran.id - Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) mengajukan laporan terkait film 'Vina Sebelum 7 Hari' ke Bareskrim Polri pada Selasa (28 Mei 2024), langkah ini diambil lantaran film tersebut diduga membuat kegaduhan dan banyak pihak yang merasa disudutkan.Laporan film 'Vina: Sebelum 7 Hari' tersebut tidak diterima sebagai laporan resmi dan hanya dicatat sebagai aduan masyarakat (dumas) bahwa kegaduhan ini berpotensi mengganggu proses hukum yang sedang berjalan, sehingga ALMI merasa perlu melaporkan hal ini ke pihak berwenang. Namun, pihak kepolisian memutuskan bahwa laporan tersebut hanya akan dicatat sebagai aduan masyarakat sampai ada bukti yang cukup untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.Linda Mengaku Bukan Sahabat Dekat Vina Cirebon, Siap Diperiksa Polda JabarKetua ALMI, Zainul Arifin, menjelaskan kepada wartawan di Bareskrim Polri bahwa pengaduan masyarakat berbeda dengan penolakan yang dapat ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian dalam mengusut lebih dalam terhadap aduan tersebut."Ini bukan penolakan. Jika dumas itu aduan masyarakat. Aduan ini bisa ditindaklanjuti jika memenuhi dua alat bukti," ujar Zainul Arifin pada Selasa (28/5/2024).Kejanggalan Penangkapan Pegi Pembunuhan Vina Cirebon, Bukan Pelaku DPO?Zainul menyatakan bahwa film tersebut menimbulkan keresahan di masyarakat karena proses hukumnya masih berlangsung, berbeda dengan kasus Jessica Wongso yang sudah inkrah dan dijadikan cerita untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.Meski begitu, Bareskrim Polri memutuskan bahwa laporan tersebut hanya akan dicatat sebagai aduan masyarakat sampai ada bukti yang cukup untuk ditindaklanjuti lebih dalam kedepannya.*** 
Read More
Universitas Muhammadiyah Maumere Beri Keringanan UKT dengan Hasil Bumi untuk Mahasiswa yang Kesulitan
Universitas Muhammadiyah Maumere Beri Keringanan UKT dengan Hasil Bumi untuk Mahasiswa yang Kesulitan
Lingkaran.id - Kebijakan yang sangat luar biasa yang diterapkan oleh Universitas Muhammadiyah Maumere (Unimof) dalam meringankan beban Mahasiswanya dengan memperbolehkan mahasiswa untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan hasil bumi, baik dari panen pertanian maupun tangkapan laut yang membuat mahasiswa sangat dipermudah.Universitas Muhammadiyah Maumere (Unimof) berlokasi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kebijakan ini telah diterapkan sejak tahun 2018. Selain itu, Unimof juga memberikan opsi pembayaran UKT secara cicilan selama enam tahun atau 72 kali cicilan per bulan, hal ini diungkapkan langsung oleh Rektor Unimof, Erwin Prasetyo.Nadiem Makarim Umumkan Pembatalan Kenaikan UKT di Tahun 2024"Kami melihat ada banyak mahasiswa yang mengeluh tidak bisa membayar karena tunggakan (uang kuliah) waktu itu mencapai sekitar Rp 1 juta lebih," kata Erwin pada Selasa (28/5/2024).Keluhan tunggakan tersebut membuat Universitas Muhammadiyah Maumere bergerak cepat untuk mengembangkan mekanisme pembayaran UKT dengan hasil bumi seperti kemiri, kakao, kelapa, dan tangkapan laut. Kampus bahkan menyewa gudang untuk menyimpan hasil panen kemiri dan berencana untuk melatih mahasiswa dalam bidang wirausaha.Membangun Kebiasaan Yang Mengubah Hidup: Rangkuman Buku "Atomic Habits"Saat ini, Unimof memiliki dua fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Sains dan Bisnis, dengan program studi yang telah terakreditasi B. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang kesulitan secara finansial agar tetap dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa harus khawatir tentang pembayaran UKT.***
Read More
"All Eyes on Rafah" Ramaikan Sosial Media, Bersatu Melawan Kekerasan Zionis Israel di Palestina
"All Eyes on Rafah" Ramaikan Sosial Media, Bersatu Melawan Kekerasan Zionis Israel di Palestina
Lingkaran.id - Seruan dukungan untuk Palestina dengan menggunakan tagar "All Eyes on Rafah" kini tengah ramai di sosial media Instagram, tidak hanya dari warganet yang memposting Instagram Story namun banyak juga dilakukan oleh selebritis tanah air.Seruan tersebut bertujuan menunjukkan solidaritas terhadap Palestina yang menjadi korban serangan udara Israel. Para warganet dan selebriti tampak membagikan template "All Eyes on Rafah" berwarna coklat dengan latar belakang pegunungan di Instagram Story mereka.Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah DihitungBeberapa artis yang ikut serta dalam kampanye ini antara lain Enzy Storia, Alyssa Daguise, Shireen Sungkar, dan Al Ghazali. Jefri Nichol, bintang film "My Sassy Girl", juga turut serta dengan mengunggah momen-momen pilu anak-anak di Rafah yang kehilangan orang tercinta akibat genosida yang dilakukan Israel.Tidak hanya di Instagram, seruan "All Eyes on Rafah" juga menggema di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Netizen kompak menggunakan tagar tersebut dan mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan terhadap Palestina.Hingga kini, seruan "All Eyes on Rafah" telah mencapai lebih dari 217 ribu tweet di X. Tagar ini terus disebarkan oleh netizen sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap Palestina.Beberapa nama bakal calon gubernur DKI Jakarta yang dilaksanakan pada November 2024Sebagai informasi, serangan udara Israel menghantam sebuah kamp di Rafah, Gaza selatan, pada Minggu, 26 Mei 2024. Serangan tersebut memicu kebakaran hebat dan menelan puluhan korban, termasuk pria, wanita, dan anak-anak.Solidaritas yang ditunjukkan oleh para artis dan warganet Indonesia ini menyoroti urgensi situasi di Palestina dan pentingnya dukungan internasional untuk menghentikan kekerasan yang terjadi.***
Read More
Menikmati Kelezatan Rawon, Resep Masakan Khas Jawa Yang Menggugah Selera
Menikmati Kelezatan Rawon, Resep Masakan Khas Jawa Yang Menggugah Selera
Lingkaran.id -Rawon adalah salah satu hidangan khas Jawa yang terkenal dengan cita rasanya yang kaya dan gurih. Hidangan ini menggabungkan daging sapi yang lembut dengan bumbu khas yang membuatnya begitu istimewa. Berikut adalah resep untuk membuat rawon yang lezat di rumah:Bahan-Bahan:500 gram daging sapi (bagian yang direkomendasikan: sandung lamur)200 gram tauge (cuci bersih)2 batang serai, memarkan3 lembar daun salam3 lembar daun jeruk2 cm lengkuas, memarkan2 buah asam kandis2 liter air3 sendok makan minyak gorengGaram secukupnyaGula merah secukupnyaBumbu Halus:8 butir bawang merah5 siung bawang putih3 cm kunyit4 cm jahe1 sendok teh ketumbar½ sendok teh jinten4 butir kemiri, sangraiRekomendasi Seblak Enak Di Palembang!Cara Memasak:Persiapan Bahan: Haluskan semua bumbu halus menggunakan blender atau ulekan hingga halus dan tercampur rata. Potong daging sapi menjadi potongan kecil sesuai selera.Menggoreng Bumbu: Panaskan minyak goreng dalam panci besar. Tumis bumbu halus bersama dengan serai, daun salam, daun jeruk, dan lengkuas yang sudah dimemarkan. Tumis hingga harum dan berubah warna kecokelatan.Tambahkan Daging Sapi: Masukkan potongan daging sapi ke dalam panci. Aduk rata hingga daging terbalut bumbu dengan baik.Tambahkan Air: Tuangkan air ke dalam panci. Biarkan mendidih.Tambahkan Garam dan Gula: Setelah mendidih, tambahkan garam dan gula merah secukupnya sesuai dengan selera Anda. Aduk rata dan biarkan mendidih kembali.Masak dengan Api Kecil: Setelah mendidih kembali, kecilkan api dan biarkan rawon mendidih perlahan. Masak hingga daging menjadi empuk dan bumbu meresap, sekitar 2-3 jam.Tambahkan Asam Kandis dan Tauge: Setelah daging empuk, tambahkan asam kandis dan tauge. Masak sebentar hingga tauge layu dan bumbu meresapPenyajian: Angkat rawon dari kompor dan sajikan dalam mangkuk. Hidangkan dengan nasi hangat, lontong, atau ketupat. Anda juga dapat menambahkan sambal dan bawang goreng sebagai pelengkap.Woww! Rainbow Slide Sudah Ada Di Palembangitulah tips dan cara memasak rawon yang bisa kamu coba semoga dapat memudahkan kamu dalam memasak ,Selamat menikmati hidangan rawon yang lezat dan khas Jawa ini bersama keluarga.***
Read More
Cara Menjahit Kancing Baju Dengan Mudah Panduan Praktis Untuk Pemula
Cara Menjahit Kancing Baju Dengan Mudah Panduan Praktis Untuk Pemula
Lingkaran.id -Menjahit kancing pada pakaian adalah salah satu keterampilan dasar dalam menjahit yang penting untuk dikuasai. Meskipun terlihat sederhana, menjahit kancing dengan rapi memerlukan sedikit latihan dan teknik yang tepat. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menjahit kancing baju dengan mudah, cocok untuk pemula dalam dunia menjahit:1. Persiapkan Bahan dan AlatSebelum memulai, pastikan Anda memiliki semua bahan dan alat yang diperlukan:KancingBenang yang sesuai dengan warna kainJarum jahitGunting kainPensil atau penanda kainGagang kancing atau paku penitiObelix Sea View tempat nongkrong terkeren di Yogjakarta2. Tentukan Letak KancingTentukan letak kancing pada pakaian Anda. Gunakan pensil atau penanda kain untuk menandai tempat di mana kancing akan ditempatkan. Pastikan untuk mengukur dengan hati-hati agar kancing terletak lurus dan rapi.3. Menjahit KancingMulailah dengan mengikat simpul di ujung benang dan menjahitnya pada tempat yang telah Anda tandai. Pastikan Anda menjahit dengan kuat agar kancing tidak mudah lepas.Letakkan kancing di atas penandaan yang telah Anda buat. Gunakan jarum jahit untuk menyeberangi kancing dari bawah ke atas, dan lalu masukkan jarum kembali ke bawah dari atas ke bawah di samping kancing. Ulangi langkah ini beberapa kali untuk memperkuat jahitan.Jika Anda ingin kancing lebih kokoh, gunakan gagang kancing atau paku peniti untuk membuat ruang antara kancing dan kain saat menjahit. Setelah selesai menjahit, lepaskan gagang kancing atau paku peniti.4. Membuat Mata Kancing (Opsional)Jika pakaian Anda memiliki mata kancing, Anda juga perlu menjahitnya. Mata kancing biasanya ditempatkan di sisi yang berlawanan dari kancing dan berfungsi untuk menahan kancing dengan aman.Gunakan benang yang sama dan jarum jahit untuk menjahit mata kancing ke pakaian. Pastikan Anda menjahitnya dengan kuat agar kancing tidak mudah lepas.Dewasa Tidak Semenakutkan Itu5. Menyelesaikan dan MeluruskanSetelah selesai menjahit, potong kelebihan benang dan pastikan semua jahitan terlihat rapi. Anda juga dapat meluruskan kancing dengan hati-hati agar posisinya sesuai dengan yang diinginkan.Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menjahit kancing pada pakaian dengan mudah dan rapi. Ingatlah untuk berlatih secara teratur untuk meningkatkan keterampilan menjahit Anda.****
Read More
Nadiem Makarim Umumkan Pembatalan Kenaikan UKT di Tahun 2024
Nadiem Makarim Umumkan Pembatalan Kenaikan UKT di Tahun 2024
Lingkaran.id - Pemerintah memutuskan untuk membatalkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) untuk tahun ini, hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim.Dalam pengambilan keputusan tersebut Nadiem menjelaskan bahwa kementeriannya akan mengevaluasi permintaan peningkatan UKT yang diajukan oleh perguruan tinggi negeri (PTN) yang saat ini menjadi perhatian dan sorotan masyarakat untuk mengeyam pendidikan di bangku perguruan tinggi.Penghilangan Nama 2 DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon! Hasil BAP Abal-Abal?"Kami di Kemendikbud-Ristek telah memutuskan untuk membatalkan kenaikan UKT di tahun ini. Kami juga akan me-reevaluasi semua permintaan peningkatan UKT dari PTN," ujar Nadiem setelah dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/5/2024).Nadiem menegaskan bahwa untuk tahun ini, tidak ada mahasiswa yang akan terdampak oleh kenaikan UKT dan akan terus dilakukan pemantauan serta evaluasi oleh kementeriannya."Kami akan mengevaluasi satu per satu permintaan atau permohonan perguruan tinggi untuk peningkatan UKT, tapi itu pun untuk tahun berikutnya," kata dia.Nadiem juga mengungkapkan bahwa keputusan yang diambil saat ini berdasarkan aspirasi yang diterima dari berbagai pihak. Ia menekankan bahwa setiap kenaikan UKT di masa depan harus sesuai dengan asas keadilan dan kewajaran untuk dapat mencerdaskan generasi bangsa.Beberapa nama bakal calon gubernur DKI Jakarta yang dilaksanakan pada November 2024"Sekali lagi, terima kasih kepada seluruh unsur masyarakat, mahasiswa, para rektor, dan lainnya yang sudah memberikan berbagai macam masukan. Jadi ini akan segera kita lakukan," kata Nadiem.Keputusan ini diharapkan dapat mengurangi beban mahasiswa dan orang tua di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Evaluasi terhadap permintaan peningkatan UKT oleh PTN akan dilakukan secara mendalam untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut adil dan wajar bagi semua pihak yang terlibat.***
Read More
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung
Lingkaran.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons kritik yang muncul terkait aturan besaran iuran bagi pekerja, termasuk karyawan swasta, untuk kepesertaan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Kebijakan ini menjadi sorotan karena gaji karyawan akan dipotong 3 persen untuk simpanan Tapera.Jokowi menjelaskan bahwa besaran iuran untuk Tapera sudah dihitung oleh pemerintah yang telah disesuaikan dengan pendapatan dan gaji yang diterima oleh pegawai."Iya semua (sudah) dihitung lah, biasa, dalam kebijakan yang baru itu pasti masyarakat juga ikut berhitung, mampu atau tidak mampu, berat atau tidak berat," kata Jokowi di Istora Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, pada Senin (27/5/2024).Beberapa nama bakal calon gubernur DKI Jakarta yang dilaksanakan pada November 2024Presiden mengingatkan bahwa saat pertama kali BPJS Kesehatan diperkenalkan, banyak pihak juga meragukan dan memperdebatkan manfaatnya. "Seperti dulu BPJS, di luar yang BPI yang gratis 96 juta kan juga ramai, tapi setelah berjalan saya kira merasakan manfaatnya bahwa rumah sakit tidak dipungut biaya. Hal-hal seperti itu yang akan dirasakan setelah berjalan. Kalau belum biasanya pro dan kontra," sambungnya.Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menerbitkan revisi peraturan terkait penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Revisi ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat.Dalam pasal 15 PP Nomor 21 Tahun 2024 disebutkan besaran simpanan terkait iuran program Tapera. Pada pasal 15 ayat 1 disebutkan besaran simpanan peserta ditetapkan sebesar tiga persen dari gaji atau upah untuk peserta pekerja dan penghasilan untuk peserta pekerja mandiri. Hal ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14.Perlindungan LPSK untuk Saksi Kunci Kasus Vina, Aep Masih PertimbangkanSelanjutnya, pada ayat 2 dijelaskan bahwa besaran simpanan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk peserta pekerja ditanggung bersama oleh pemberi kerja sebesar 0,5 persen dan pekerja sebesar 2,5 persen. Ayat 3 menyatakan bahwa besaran simpanan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk peserta pekerja mandiri ditanggung sendiri oleh pekerja mandiri. Ayat 4 mengatur dasar perhitungan untuk menentukan perkalian besaran simpanan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut:a. Pekerja yang menerima gaji atau upah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah diatur oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan dengan berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara.b. Pekerja/buruh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha milik desa, dan badan usaha milik swasta diatur oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.c. Pekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf J diatur oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.d. Pekerja mandiri diatur oleh BP Tapera.***
Read More
Putra Syahrul Yasin Limpo Ungkap Permintaan Uang Ratusan Juta Untuk Beli Aksesoris Mobil
Putra Syahrul Yasin Limpo Ungkap Permintaan Uang Ratusan Juta Untuk Beli Aksesoris Mobil
Lingkaran.id - Kemal Redindo, putra mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengakui dalam persidangan bahwa ia pernah meminta uang sebesar Rp 111 juta untuk membeli aksesoris mobil. Permintaan ini dilakukan setelah mendapat tawaran dari Biro Umum Kementerian Pertanian.Pengakuan tersebut terungkap dalam sidang lanjutan kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Kementerian Pertanian yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin, 27 Mei 2024. Pada awal sidang, Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh menanyakan kepada Dindo mengenai permintaan uang tersebut."Benarkah Anda meminta sejumlah Rp 111 juta untuk pembayaran aksesoris mobil?," tanya hakim."Iya," jawab Dindo.Pegi Alias Perong Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Bersikeras Bukan Pelakunya: Ini Fitnah, Saya Rela MatiDindo menjelaskan bahwa uang tersebut digunakan untuk keperluan aksesoris mobil dinas Toyota Hilux dan Mitsubishi Triton di Makassar. Dia mengaku meminta uang itu karena ditawari oleh Kabag Umum Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Sukim Supandi. Dindo bertanya apakah Sukim bisa membantu menyediakan aksesoris mobil tersebut."Jadi biasanya orang dari kementerian yang menawarkan untuk melayani Pak Menteri dan keluarga ya?" tanya hakim."Iya betul, Yang Mulia," jawab Dindo.Hakim melanjutkan pertanyaannya, "Jadi saudara menerima itu ya?""Iya. Pada saat itu, kasus sudah diangkat oleh KPK, Yang Mulia, jadi kami sudah tidak berani meminta hal tersebut, karena kami sudah merasa mengetahui mana yang salah dan mana yang benar. Namun, tawaran tersebut datang pada saat itu, dan saya mengatakan, 'kasih saja saya'. Saya bilang, 'nanti ya, melalui Ali kirim notanya'. Seperti itu, Yang Mulia," jawab Dindo.Ramadhani Anak Eks Bupati Cirebon Tepis Terlibat Dalam Kasus VinaDiketahui, Syahrul Yasin Limpo, yang sering disapa SYL, diduga memeras pegawainya hingga Rp 44,5 miliar selama periode 2020-2023 bersama eks Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta.Uang ini kemudian digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga Syahrul, seperti kado undangan, Partai Nasdem, acara keagamaan, charter pesawat, umrah, dan berkurban. Selain itu, Syahrul juga didakwa menerima gratifikasi sebesar Rp 40,6 miliar sejak Januari 2020 hingga Oktober 2023.***
Read More
Air Beraroma Busuk, Temukan Jasad Dalam Toren Air
Air Beraroma Busuk, Temukan Jasad Dalam Toren Air
Lingkaran.id - Warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, digemparkan oleh penemuan jasad dalam toren air pada Senin malam, 27 Mei 2024. Peristiwa ini dilaporkan oleh Kapolsek Pondok Aren, Komisaris Polisi Bambang Askar Sodiq, pada Selasa, 28 Mei 2024.Menurut Bambang Askar Sodiq, Bhabinkamtibmas bersama piket fungsi yang dipimpin oleh Ipda Ilham Husni melakukan pengecekan di lokasi kejadian setelah menerima informasi tentang seorang laki-laki yang ditemukan meninggal di dalam toren air.Warga Resah Usai Insiden Penembakan di Perkebunan Oleh Orang Tak DikenalKejadian tersebut terjadi di Gang Samid Sian RT 003/00, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Identitas korban belum diketahui. Kejadian ini terungkap setelah seorang saksi bernama Sutrisno mencium aroma tidak sedap. Sutrisno adalah pemilik rumah di mana toren air tersebut berada."Karena curiga air di kamar mandi rumahnya keruh dan berbusa serta mengeluarkan aroma tidak sedap, istri Sutrisno menyuruhnya untuk memeriksa toren air berukuran 1500 liter yang terletak di belakang rumah kontrakan mereka," ujar Bambang Askar Sodiq.Saat diperiksa, Sutrisno melihat benda sebesar bantal di dalam toren. Dia kemudian memberitahu mertuanya untuk memastikan apa yang ada di dalam toren air tersebut. Mereka pun memeriksa toren air bersama-sama.Ramadhani Anak Eks Bupati Cirebon Tepis Terlibat Dalam Kasus Vina"Setelah diperiksa kembali oleh Sutrisno dan mertuanya, ternyata benda tersebut adalah jasad manusia yang dalam keadaan membengkak dan menimbulkan aroma tidak sedap," tambahnya.Penemuan ini kemudian dilaporkan ke Ketua RW dan Ketua RT setempat. Saat ini, kasus ini masih dalam penanganan Polsek Pondok Aren dan tim Inafis Polres Tangerang Selatan."Saat ini, proses identifikasi jasad oleh tim sedang berlangsung," pungkas Bambang Askar Sodiq.***
Read More
Linda Mengaku Bukan Sahabat Dekat Vina Cirebon, Siap Diperiksa Polda Jabar
Linda Mengaku Bukan Sahabat Dekat Vina Cirebon, Siap Diperiksa Polda Jabar
Lingkaran.id - Linda, yang dikenal sebagai sahabat Vina Cirebon, kembali mengalami kesurupan. Peristiwa ini terungkap melalui video yang diunggah oleh pengacara terkenal Hotman Paris di akun Instagram pribadinya pada Senin (27/5/2024).Dalam video tersebut, terlihat Linda mengenakan pakaian dan celana merah muda serta kerudung hitam. Dia tampak menangis dengan ekspresi wajah yang menunjukkan kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan.Kejanggalan Penangkapan Pegi Pembunuhan Vina Cirebon, Bukan Pelaku DPO?2 Hari lalu Linda kesurupan lagi!" tulis Hotman Paris dalam unggahannya yang dikutip pada Selasa (28/5/2024).Dalam video yang diunggah tersebut, Hotman Paris juga menyebutkan bahwa Polda Jawa Barat akan memeriksa Linda sebagai saksi dalam kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eky.Hotman menambahkan, Tanggal 27 Mei 2024, Polda Jabar akan memeriksa Linda sebagai saksi. Unggahan ini segera menarik perhatian netizen. Beberapa netizen percaya dengan kejadian ini, sementara yang lain ada yang meragukannya.Banyak yang mempertanyakan keaslian kesurupan tersebut. Beberapa netizen berpendapat bahwa Linda mungkin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada malam pembunuhan Vina dan Eky tetapi takut untuk mengungkapkannya secara langsung.Oleh karena itu, ada spekulasi bahwa Linda berpura-pura kesurupan agar bisa menyampaikan informasi yang diketahuinya tanpa harus menghadapinya secara langsung. Beberapa juga bertanya-tanya mengapa kesurupan ini selalu terjadi menjelang pemeriksaan penting oleh pihak berwajib. Kecurigaan pun muncul di kalangan netizen bahwa mungkin ada alasan lain di balik tindakan Linda.Ramadhani Anak Eks Bupati Cirebon Tepis Terlibat Dalam Kasus VinaLinda diduga sebagai saksi kunci dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon pada tahun 2016 lalu, namun belakangan ini Linda mengungkapkan bahwa hubungannya dengan Vina bukanlah pertemanan dekat, melainkan hanya sebatas teman biasa yang hanya beberapa kali bertemu.Linda juga menyatakan bahwa dia tidak tahu tentang peristiwa pembunuhan tersebut karena saat kejadian, dia berada di rumah. Dia menegaskan bahwa kedekatannya dengan Vina sangat berbeda dari yang digambarkan dalam film "Via Sebelum Tujuh Hari" yang saat ini ditayangkan, yang menurutnya sangat berbeda dengan hubungan yang sebenarnya mereka miliki.***
Read More
Warga Resah Usai Insiden Penembakan di Perkebunan Oleh Orang Tak Dikenal
Warga Resah Usai Insiden Penembakan di Perkebunan Oleh Orang Tak Dikenal
Lingkaran.id - Seorang pekerja perkebunan dari PT Sumber Wangi Alam (SWA) menjadi korban penembakan oleh orang tidak dikenal di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pada malam Minggu (26/5/2024).Pada Senin (27/5/2024) pagi, Kapolres OKI AKBP Hendrawan bersama Kabag OPS Polres OKI, Kompol Abdul Rahman mendatangi area perumahan para pekerja kebun yang menjadi korban. Mereka diterima oleh Head Legal PT SWA, Barita Lumbantobing, dan Manager Perkebunan, William Herland Manik. Dalam pertemuan tersebut, Barita Lumbantobing menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi.Ramadhani Anak Eks Bupati Cirebon Tepis Terlibat Dalam Kasus Vina"Kami menceritakan semua yang terjadi kepada Pak Kapolres. Kami banyak ditanya-tanya tentang aktivitas replanting yang kami lakukan, hingga insiden penembakan yang kami alami. Kami juga memberikan informasi tentang saksi-saksi, dengan semua karyawan menjadi saksi," ujar Barita Lumbantobing.Kapolres OKI AKBP Hendrawan menyatakan bahwa kedatangannya adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Mereka berencana menempatkan personel untuk melakukan penjagaan di lokasi kejadian dan memburu para pelaku."Kami datang untuk menjaga keamanan. Tujuan kami adalah untuk menciptakan Kamtibmas. Kami akan menempatkan anggota kami di sana dan akan memburu para pelaku penembakan," ungkap Hendrawan.Viral! Siswi SMP Diajak Teman Minum Kopi, Malah Dibully Hingga DikeroyokManager Perkebunan, William Herland Manik yang juga memimpin kegiatan replanting menyampaikan kronologi kejadian kepada Kapolres AKBP Hendrawan. Ia juga menekankan pentingnya penangkapan pelaku penembakan tersebut."Kami menjelaskan kronologi kejadian tadi. Saya juga menyampaikan bahwa kami mundur dari lokasi untuk menciptakan Kamtibmas. Namun, kami tetap akan memperjuangkan hak-hak kami," kata William Herland Manik.***
Read More
Terpukau! Usai Konser Avenged Sevenfold Penonton Kompak Lantunkan Sholawat
Terpukau! Usai Konser Avenged Sevenfold Penonton Kompak Lantunkan Sholawat
Lingkaran.id - Sebuah momen unik usai berlangsungnya konser band Avenged Sevenfold di Jakarta pada Sabtu (25/5/2024) lalu di Stadion Madya Gelora Bung Karno, menjadi viral di media sosial. Meskipun band ini terkenal dengan alunan musik keras mereka, penontonnya memilih untuk membubarkan diri dengan tertib sambil melantunkan sholawat.Saat sejumlah penonton mulai meninggalkan arena konser, terdengarlah lantunan sholawat yang menggema di salah satu pintu keluar stadion. Meskipun kontras dengan genre musik yang diperdengarkan dalam konser tersebut, beberapa penikmat musik metal dari generasi 90-an merasa bahwa Avenged Sevenfold merupakan ikatan nostalgia yang menghubungkan mereka.Eksekutif Mahasiswa UB Kirimkan Paket Kado Istimewah untuk Nadiem Makarim, ini Isinya!Netizen pun ramai berkomentar mengenai momen tersebut. Beberapa menduga bahwa beberapa penggemar musik metal ini mungkin memiliki latar belakang pendidikan di pesantren atau memiliki kedekatan dengan nilai-nilai agama."Menarik melihat bagaimana musik dapat mempersatukan berbagai latar belakang," kata salah satu netizen.Perlindungan LPSK untuk Saksi Kunci Kasus Vina, Aep Masih Pertimbangkan"Saya tidak menyangka bisa mendengar sholawat setelah konser A7X, ini membawa perasaan yang berbeda," tulis netizen lainnya.Momen yang tak terduga ini menunjukkan bahwa keindahan musik bukan hanya terletak pada aliran atau genre, tetapi juga pada cara musik tersebut mampu menginspirasi dan menyatukan berbagai kalangan sehingga banyak netizen yang kagum dengan pemandangan usai konser berakhir tersebut.***
Read More
Viral Wanita Berhasil Mengelabui Pencuri Modus ini, Waspada di Jalanan!
Viral Wanita Berhasil Mengelabui Pencuri Modus ini, Waspada di Jalanan!
Lingkaran.id - Seorang perempuan berhasil menghindari menjadi korban pencurian dalam sebuah kejadian yang terekam dalam video viral di media sosial. Dalam video yang dibagikan melalui akun Instagram @neuk_maya, terlihat momen menegangkan di mana sekelompok orang diduga hendak melakukan tindak kejahatan dengan cara menghentikan mobilnya.Maya membagikan video tersebut sebagai peringatan kepada pengendara lain, terutama perempuan, untuk selalu waspada di jalan. Dalam rekaman tersebut, Maya terlihat keluar dari sebuah minimarket dan melanjutkan perjalanan mengendarai mobilnya sendirian.Kecelakaan Bus Pariwisata Rombongan Siswa SD Usai Pulang Study Tour: 2 Tewas dan Puluhan TerlukaAwalnya, situasinya tidak mencurigakan baginya, tetapi ketika sampai di sebuah flyover, seorang pengendara sepeda motor memberitahunya tentang masalah pada ban mobilnya. Namun, karena tidak ada tempat yang aman untuk berhenti di jalan yang ramai, Maya memilih untuk melanjutkan perjalanan. Namun, pengendara motor tersebut terus mengikutinya.Setelah turun dari flyover, Maya berhenti untuk memeriksa ban mobilnya setelah beberapa kali diberi tahu oleh orang-orang yang mengikutinya. Meskipun dianjurkan untuk tidak turun dari mobil, Maya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.Tragis! Pekerja PabrikTewas Usai Masuk ke Mesin Penggilingan Bumbu Mie InstanPada akhirnya, Maya memilih untuk berhenti di sebuah bangunan yang memiliki pos penjaga keamanan setelah mengetahui adanya petugas keamanan. Ia merasa terbantu ketika petugas keamanan itu membantunya memeriksa ban mobilnya.Maya juga mengucapkan terima kasih kepada petugas tersebut karena telah memberikan saran agar ia tinggal sebentar di pos keamanan tersebut karena dikhawatirkan para pelaku kejahatan masih menunggunya di depan.*** 
Read More
Pegi Alias Perong Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Bersikeras Bukan Pelakunya: Ini Fitnah, Saya Rela Mati
Pegi Alias Perong Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Bersikeras Bukan Pelakunya: Ini Fitnah, Saya Rela Mati
Lingkaran.id - Pegi Setiawan, yang dikenal dengan nama samaran Perong dan terdaftar dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus pembunuhan Vina di Cirebon, dengan tegas membantah tuduhan tersebut.Dia menyatakan ketidakbersalahannya di hadapan media saat dihadirkan dalam konferensi pers oleh Polda Jabar pada Minggu, 26 Mei 2024. Pegi dengan mantap bersumpah bahwa dia bukanlah pembunuh dari peristiwa tragis delapan tahun lalu.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina Cirebon"Demi Tuhan, saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu. Ini fitnah. Saya siap mati demi membuktikan ketidakbersalahan saya," ujarnya di hadapan awak media.Meskipun petugas mencoba membawanya pergi, Pegi tetap mempertahankan pernyataannya dengan keras bahwa bukan dirinyalah pelaku dalam pembunuhan tersebut."Tidak, tidak," tegasnya.Namun, berdasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan, Pegi Setiawan alias Perong telah terlibat dalam kejahatan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap kasus pembunuhan Vina di Cirebon."Perannya dalam kejahatan ini termasuk mengejar korban hingga ke flyover, melakukan pukulan terhadap korban Rizky dan Vina tanpa menggunakan senjata, dan membawa korban ke lahan kosong di belakang samurai," ungkap Kombes Pol Jules Abraham.Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: Pengacara Temukan Fakta Baru, Ada 4 Nama DPO Bukan 3"Dari keterangan saksi yang diperoleh pada 24 Mei 2024, saksi yang telah bekerja di sekitar tempat kejadian selama lima tahun mengidentifikasi lima wajah pelaku, termasuk salah satunya adalah Perong," tambahnya.Pernyataan Pegi yang menyangkal keterlibatannya dalam kasus tersebut berseberangan dengan temuan penyelidikan yang diungkapkan oleh pihak kepolisian. Kasus ini semakin rumit dengan pernyataan kontradiktif antara tersangka dan bukti yang didapatkan oleh petugas.***
Read More
Penghilangan Nama 2 DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon! Hasil BAP Abal-Abal?
Penghilangan Nama 2 DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon! Hasil BAP Abal-Abal?
Lingkaran.id - Putri Maya Rumanti, yang merupakan pengacara keluarga Vina Cirebon dalam kasus pembunuhan bersama M Rizky Rudiana atau Eky, mengungkapkan keheranannya atas pernyataan Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), Kombes Pol Surawan, terkait penghapusan nama Andi dan Dani dari Daftar Pencarian Orang (DPO).Menurut Putri Maya, penghapusan kedua nama tersebut dari DPO tersebut mengejutkan dan tidak masuk akal. Dia menyatakan niatnya untuk menanyakan secara langsung kepada pihak kepolisian alasan di balik penghapusan tersebut.Pegi Setiawan alias Perong Otak Pembunuhan Vina Cirebon Ganti Nama dan Bertato"Saya baru saja mendengar kabar bahwa dua nama yang tercantum dalam DPO telah dihapus. Kami berencana untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Direktur Reserse Kriminal Umum tentang alasan di balik pernyataan bahwa dua nama tersebut tidak lagi terdaftar dalam DPO. Apakah ini berdasarkan keterangan dari saksi yang sudah dihukum atau apakah nama-nama tersebut benar-benar dihilangkan dari daftar pencarian, itu yang akan kami klarifikasi," ujar Putri Maya Rumanti di Mapolda Jabar."Kami ingin tahu alasan di balik penghapusan dua nama dari DPO. Apakah mereka orang fiktif atau memang benar-benar tidak ada. Penjelasan ini sangat kami perlukan," tambahnya.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina CirebonPutri Maya juga menyampaikan bahwa dengan diadakannya konferensi pers terkait penangkapan Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan, pihaknya berharap dapat meredakan kekhawatiran masyarakat yang selama ini berspekulasi."Dugaan-dugaan yang beredar, baik di media sosial maupun di masyarakat, kini telah terjawab. Polisi dengan tegas menyatakan bahwa Pegi Setiawan alias Perong merupakan orang yang dicari dalam DPO selama ini. Kita tidak boleh berspekulasi berlebihan, tetapi harus mengikuti informasi resmi yang disampaikan oleh Kabid Humas dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar," tegas Putri Maya.***
Read More
Perlindungan LPSK untuk Saksi Kunci Kasus Vina, Aep Masih Pertimbangkan
Perlindungan LPSK untuk Saksi Kunci Kasus Vina, Aep Masih Pertimbangkan
Lingkaran.id - Kasus pembunuhan tragis Vina Cirebon kembali mencuat dan kembali diusut oleh pihak kepolisian muali dari pengejaran DPO hingga banyak kronologi yang muncul dalam aksi pembunuhan sadis yang terjadi di tahun 2016 lalu oleh sejumlah saksi.Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemui Aep (30), saksi kunci dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon  dalam agenda tawaran perlindungan dari LPSK . Diketahui Aep merupakan warga Kampung Pilar Barat, Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.Babak Baru LPSK Terima Permohonan Perlindungan Saksi Kasus Pembunuhan Vina CirebonWakil Ketua LPSK, Susillaningtias,dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam di Kantor Desa Karang Asih. Pertemuan tersebut juga melibatkan tiga unit mobil LPSK bersama rombongan di lokasi."Kedatangan kami saat ini masih ngobrol-ngobrol dengan salah satu saksi, itu saja," kata Susillaningtias pada Jumat (24/5/2024). Menurutnya, pertemuan ini belum mencapai tahap di mana Aep secara resmi meminta perlindungan. Namun, pihaknya telah menawarkan perlindungan kepada Aep dan berdiskusi mengenai hal tersebut.," ungkap Susillaningtias"Jadi ini berbeda, kami juga menawarkan perlindungan kepada yang bersangkutan, tapi kami sifatnya masih diskusi," jelasnya.DPO Egi Alias Perong Berhasil Ditangkap: Tersangka Otak Pembunuhan Vina CirebonSusillaningtias menekankan bahwa jika Aep memiliki informasi penting yang dapat mengungkap kejahatan ini, maka LPSK akan memberikan perlindungan. Namun, Aep masih mempertimbangkan tawaran tersebut."Tapi saksi masih memikirkan, masih berdiskusi dulu, jadi belum ada kepastian, jadi kita nggak bisa intervensi gitu," ujarnya.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru