Usai Viral, Dua Anak Mbah Nasikah Jemput Pulang Sang Ibu di Panti Jompo
Wulan _ 8 jam yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah kisah menyentuh hati datang dari Mbah Nasikah (74), seorang lansia asal Jawa Timur, yang viral di media sosial setelah dikabarkan diserahkan oleh dua anak perempuannya, Sri Rahayu dan Fitriya, ke Panti Jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang. Kisah ini memicu kecaman publik dan gelombang empati yang besar, hingga akhirnya mendorong kedua anak tersebut menjemput kembali ibunya.Kejadian bermula pada Jumat, 27 Juni 2025, ketika video unggahan Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra, menyebar luas di TikTok. Dalam video tersebut, Arief memperlihatkan Mbah Nasikah yang duduk dengan wajah lelah, mengenakan jilbab ungu, di samping dirinya.“Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia,” tertulis dalam narasi video.KPK OTT Dugaan Korupsi Proyek Jalan PUPR Sumut, 6 Orang DiamankanLebih mengejutkan, kedua anaknya disebut telah menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa mereka tidak ingin lagi mengurusi sang ibu, bahkan jika Mbah Nasikah meninggal dunia, pihak panti tidak perlu mengabari mereka. Syarat berat tersebut sebenarnya diajukan Arief agar niat menitipkan ibu dibatalkan. Namun, permintaan itu justru disetujui oleh kedua anak.Menyadari kisah mereka viral, Sri dan Fitriya memberikan klarifikasi melalui konten YouTube milik Ipda Purnomo anggota Polres Lamongan yang dikenal dengan julukan Polisi Baik. Dalam perbincangan tersebut, keduanya mengaku menyesal dan tidak menyangka tindakan mereka dianggap sebagai ‘membuang’ ibu kandung.“Sebenarnya saya ingin ibu tinggal di tempat yang lebih layak, karena rumah saya hanya 4x4 meter. Kalau saya kerja, ibu sering ngesot ke jalan dan minta keluar. Saya takut ibu kenapa-napa,” ujar Fitriya sambil menahan tangis.Menurut Fitriya, ia menitipkan ibunya dengan maksud agar mendapat perawatan yang memadai, termasuk dari sisi kesehatan. Namun karena mispersepsi dan tekanan sosial yang begitu besar, keputusan mereka justru berujung penyesalan. Setelah viral, kedua kakak beradik itu langsung menjemput kembali Mbah Nasikah.“Sore itu juga, setelah viral, kami langsung pergi jemput ibu. Kami sadar dan menyesal,” ungkap Fitriya saat ditanya oleh Ipda Purnomo.Arief Camra menjelaskan, awalnya pihaknya sudah menolak permintaan untuk merawat Mbah Nasikah, karena panti tersebut khusus untuk lansia yang tidak memiliki keluarga. Namun karena desakan dari kedua anaknya yang mengaku tidak mampu merawat, akhirnya mereka menerima dengan persyaratan berat.“Saya buat syarat berat supaya niat itu batal. Tapi mereka malah bersikukuh. Kami sampai dua kali mengingatkan lewat chat untuk dipikirkan ulang,” jelas Arief.Ia pun mengaku bersyukur Mbah Nasikah hanya tinggal selama satu hari dan akhirnya dijemput kembali oleh keluarganya. Arief berharap kisah ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.“Allah membalasnya mungkin dengan rasa malu, tekanan sosial, dan rasa bersalah. Tapi biarlah ini jadi pengingat agar kita semua memperlakukan orang tua dengan sebaik-baiknya,” pungkas Arief.Modus QRIS Palsu, Oknum Polisi Gunakan Bukti Pembayaran Palsu di Toko HelmDalam wawancaranya, Mbah Nasikah mengaku membesarkan ketiga anaknya seorang diri sejak ditinggal suami. Ia sempat dirawat oleh anak laki-lakinya sebelum akhirnya anak tersebut meninggal dunia.“Saya tidak menyangka, dua anak saya yang perempuan malah tidak mau merawat saya lagi,” ucapnya lirih.Kini, Mbah Nasikah telah kembali ke pelukan keluarganya. Namun jejak kisah ini meninggalkan pesan moral yang dalam: tak ada alasan yang cukup untuk menelantarkan orang tua, terlebih ketika mereka telah mengorbankan segalanya demi anak-anaknya.***
Read More Banjir Parah Rendam Lepo-lepo Kendari, Ratusan Warga Mengungsi
Wulan _ 8 jam yang lalu
Lingkaran.id - Ratusan warga di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, terpaksa mengungsi setelah banjir besar melanda kawasan permukiman mereka pada Minggu, 29 Juni 2025. Banjir yang terjadi secara tiba-tiba ini mengejutkan warga karena datang meski hujan tidak turun di wilayah tersebut.Berdasarkan data sementara, sebanyak 172 kepala keluarga atau sekitar 402 jiwa terdampak, dengan ketinggian air mencapai hampir dua meter di sejumlah titik. Kondisi ini membuat banyak rumah warga terendam hingga ke dalam ruangan dan tidak bisa dihuni sementara waktu.Tragis! Pria Tewas Usai Nekat Terjun dari Lantai 5 Tunjungan Plaza SurabayaSarman, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa banjir mulai naik sejak siang hari sebelumnya dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.“Padahal tidak ada hujan di sini. Tapi air dari hulu terus naik sejak jam dua siang kemarin. Ini banjir terparah yang kami alami sejak ada tanggul dan kolam retensi,” ujarnya.Ia menambahkan bahwa biasanya air hanya menggenangi halaman, tetapi kali ini air meluap hingga masuk ke dalam rumah.“Kalau tahun-tahun sebelumnya, air masih di luar rumah. Sekarang sudah lebih dari satu meter masuk ke dalam. Banyak barang-barang kami rusak,” tambahnya.Menanggapi bencana tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Sultra, Wawan Arianto, memastikan bahwa timnya telah dikerahkan ke lokasi untuk menyalurkan bantuan darurat kepada para pengungsi. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, dan perlengkapan lainnya mulai dibagikan untuk meringankan beban warga terdampak.Tak hanya itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, juga turun langsung ke lokasi banjir. Dalam kunjungannya, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera membangun tanggul tambahan untuk mencegah banjir serupa terulang.“Kita harus bangun tanggul di sekitar kawasan ini. Kalau tanggulnya ditinggikan, air pasti bisa ditahan. Relokasi bukan pilihan utama karena warga umumnya tidak ingin pindah,” ujarnya.Langkah pembangunan tanggul baru ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang agar warga tidak lagi menjadi korban banjir yang terus berulang setiap tahun.Ridwan Kamil Gugat Balik Lisa Mariana Rp105 Miliar, Tudingan Tak Berdasar Dinilai Hancurkan ReputasiSementara itu, warga berharap agar pembangunan tanggul bisa segera direalisasikan, mengingat kondisi banjir saat ini benar-benar mengganggu aktivitas dan merusak harta benda mereka.“Kami hanya ingin bisa tinggal dengan tenang. Jangan setiap tahun panik karena banjir,” ungkap Sarman mewakili keresahan warga lainnya.Situasi di lokasi masih dalam pemantauan pihak berwenang, dan tim gabungan terus bekerja untuk memastikan keselamatan serta kebutuhan dasar warga terpenuhi selama masa tanggap darurat.***
Read More Modus Lowongan Kerja, Pria ini Dijual ke Kamboja dan Akhiri Hidup karena Disiksa
Wulan _ 9 jam yang lalu
Lingkaran.id - Harapan untuk meraih masa depan lebih baik berujung tragis bagi Azwar, seorang pemuda asal Kelurahan Bunut, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan. Bukannya mendapatkan pekerjaan sebagai penyanyi di Malaysia seperti yang dijanjikan, Azwar justru menjadi korban tindak pidana perdagangan orang dan dikirim ke Kamboja.Peristiwa memilukan ini terungkap setelah pihak keluarga menerima kabar duka bahwa Azwar telah meninggal dunia. Ia diduga mengakhiri hidupnya sendiri akibat tidak kuat menahan tekanan dan kekerasan yang dialaminya selama bekerja di perusahaan scammer di negara tersebut.Viral Oknum Polisi Terciduk Lakukan Pungli, Dihukum Guling di Aspal dan Masuk PatsusAzwar semula direkrut oleh pihak yang menjanjikan pekerjaan sebagai penyanyi di Malaysia dengan iming-iming gaji yang menggiurkan. Namun kenyataannya, ia justru diselundupkan ke Kamboja dan dijual ke sindikat penipuan daring (scammer), di mana ia dipaksa bekerja di bawah tekanan dan pengawasan ketat.Dalam kondisi sakit, Azwar sempat meminta dipulangkan ke Indonesia. Namun permintaan tersebut tidak dikabulkan secara cuma-cuma. Ia diminta untuk membayar denda sebesar Rp 40 juta, ditambah biaya pemulangan yang membuatnya terjebak dalam situasi tanpa jalan keluar.Tak sanggup menanggung siksaan dan beban psikologis yang semakin berat, Azwar akhirnya memilih jalan tragis dengan mengakhiri hidupnya. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang kini menghadapi kesulitan baru: memulangkan jenazah Azwar ke tanah air.Pihak keluarga mengungkapkan bahwa proses pemulangan jenazah terkendala oleh biaya yang sangat besar, mencapai Rp 160 juta. Mereka berharap ada uluran tangan dari pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri dan lembaga terkait, untuk membantu pemulangan jenazah Azwar ke kampung halamannya.“Kami sangat berharap jenazah Azwar bisa segera dipulangkan. Kami tidak punya dana sebesar itu. Tolong, kami minta perhatian dan bantuan dari pemerintah,” ungkap salah satu anggota keluarga, penuh harap.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaKasus ini menambah daftar panjang warga Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia dengan modus tawaran pekerjaan fiktif ke luar negeri. Pemerintah diharapkan semakin memperketat pengawasan terhadap perekrutan tenaga kerja ke luar negeri serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran pekerjaan yang tidak jelas asal-usul dan legalitasnya.Saat ini, keluarga Azwar masih menanti kepastian dan bantuan agar jasad putra mereka dapat kembali ke tanah kelahirannya dan dimakamkan secara layak.***
Read More Viral! Mobil Terobos One Way dan Seruduk Polisi yang Tengah Bertugas
Wulan _ 9 jam yang lalu
Lingkaran.id - Aksi pelanggaran lalu lintas terjadi di kawasan wisata Jalan Raya Puncak pada Sabtu, 28 Juni 2025. Seorang pengemudi mobil berpelat nomor B melakukan tindakan membahayakan dengan menerobos jalur satu arah (one way) dan menabrak seorang polisi yang tengah menjalankan tugasnya.Kejadian berlangsung di Simpang Gadog, titik krusial pemberlakuan sistem one way yang diatur untuk mengurai kemacetan dari arah Puncak menuju Kota Bogor. Saat itu, arus kendaraan sedang diarahkan turun, namun pengemudi mobil SUV hitam tersebut tetap memaksa melaju ke arah sebaliknya.Viral! Sekelompok Remaja Perempuan Diduga Gelar Pesta Miras di Kamar KosKorban dari insiden ini adalah seorang petugas polisi berpangkat Inspektur Dua (Ipda) berinisial R, yang saat itu sedang mengatur lalu lintas di lokasi. Dalam keterangannya, Ipda R mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan imbauan kepada pengemudi agar memutar balik karena sistem one way sedang diberlakukan. Namun, pengemudi justru bersikap arogan dan mengabaikan instruksi.“Saya sudah berdiri di depan kendaraan, jelas-jelas memberi tahu sedang berlaku one way dan minta dia putar balik. Tapi dia malah marah, membentak, nunjuk-nunjuk saya, dan tetap memaksa jalan,” kata Ipda R.Yang lebih mengejutkan, pengemudi mengaku sebagai anggota salah satu lembaga pemerintah saat diminta keterangan oleh petugas. Meski begitu, pengakuan tersebut tak dibarengi sikap kooperatif. Mobil terus dipacu hingga mengenai tubuh Ipda R.“Posisi saya sudah di depan mobil, tapi dia tetap injak gas. Saya sampai tertabrak, kaki saya yang kena,” jelas Ipda R.Aksi pengemudi itu sempat menarik perhatian warga sekitar dan pengguna jalan lainnya, hingga menyebabkan kepadatan arus lalu lintas sementara. Setelah adu argumen yang cukup panas dan desakan dari petugas lainnya, akhirnya pengemudi tersebut bersedia memutar balik.“Setelah ngotot dan tahu enggak bisa lanjut, dia baru mau balik arah,” ungkap Ipda R.Resmi! Pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN 2025 Dibuka 29 Juni: Ini Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya Tanpa UTBKKejadian ini menambah daftar panjang pelanggaran lalu lintas yang berpotensi membahayakan keselamatan petugas di lapangan. Ipda R pun menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap aturan berkendara, terutama saat rekayasa lalu lintas seperti sistem one way diberlakukan.“Semua demi keselamatan bersama. Kalau satu orang ngotot, bisa rusak semua sistem yang sudah diatur. Tolonglah, patuhi aturan dan hormati petugas yang sedang menjalankan tugasnya,” pungkasnya.***
Read More Viral Pria Mengaku Anggota BIN Bawa Senjata Saat Datangi Toko Emas
Wulan _ 9 jam yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah insiden menghebohkan terjadi di sebuah toko emas di kawasan Medan Johor, setelah seorang pria mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) datang membawa senjata api dan mengancam pemilik toko. Kejadian ini terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial dan memicu kehebohan di kalangan netizen.Pemilik toko Rinsil Jewelry, Oky, menceritakan kronologi kejadian yang berlangsung pada Kamis malam, 26 Juni 2025, sekitar pukul 20.00 WIB. Pria tersebut datang dengan mengenakan kaus hitam lengan panjang dan membawa tas yang kemudian diketahui berisi senjata api. Dalam video yang viral, terlihat pemilik toko tengah menginterogasi pria tersebut yang tetap bersikeras mengaku sebagai anggota BIN.Tragis! Pria Tewas Usai Nekat Terjun dari Lantai 5 Tunjungan Plaza SurabayaOky menjelaskan bahwa masalah bermula dari tindakan adik pria tersebut, yang dikenal dengan nama panggilan Boneng, yang sering melakukan pemesanan fiktif di sekitar kawasan usahanya. Orderan fiktif berupa pakaian dan jilbab itu sering dikirim ke alamat yang tidak jelas, sehingga para pengemudi ojek online kerap mendatangi toko Oky karena mengira toko tersebut yang memesan."Adik Eko ini, Boneng, sering membuat orderan fiktif. Lokasi toko kami juga sering dijadikan alamat palsu untuk pengantaran. Banyak driver ojol yang datang ke toko kami karena merasa tertipu," ungkap Oky.Akibat gangguan yang terus berulang, Oky pun memutuskan menutup akses bagian belakang tokonya. Namun, tindakan tersebut justru memicu ketegangan. Boneng merasa tidak terima dan mengklaim bahwa dirinya berhak karena merupakan warga sekitar. Keributan pun sempat terjadi di lokasi, yang bahkan membuat ayah Boneng ikut terlibat. Ironisnya, sang ayah justru menyampaikan pernyataan yang mengejutkan dengan berkata, "Bunuh saja anak saya," yang membuat Oky semakin heran dengan sikap keluarga tersebut.Perseteruan berlanjut ke tingkat yang lebih serius ketika Oky menerima pesan singkat dari seorang pria bernama Eko, yang mengaku sebagai kakak Boneng sekaligus anggota BIN dan Kopassus Grup 3. Dalam pesannya, Eko menyampaikan ancaman dan menyatakan keberatannya terhadap perlakuan terhadap adiknya."Dia mengirim chat lewat WhatsApp, mengaku sebagai anggota BIN dan Kopassus. Saya saja, meskipun punya keluarga di militer, tidak pernah mengatasnamakan instansi seperti itu. Yang bikin saya khawatir, dia datang langsung ke toko saya sambil membawa senjata api," lanjut Oky.Kabar Baik bagi P3K: Tak Lagi ASN Kelas Dua, Kini Setara dengan PNSKetika datang ke lokasi, pria tersebut menunjukkan sebuah lencana yang diduga milik institusi negara dan memperlihatkan senjata api di dalam tasnya. Oky menduga aksi intimidasi itu dilakukan sebagai respons atas konflik yang terjadi sebelumnya antara dirinya dengan Boneng.Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun BIN terkait kebenaran identitas pria tersebut. Namun, Oky berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti kasus ini agar tidak menimbulkan keresahan lebih lanjut di tengah masyarakat.“Kami pedagang kecil hanya ingin bekerja dengan tenang. Kalau ada yang mengaku aparat tapi justru mengancam dan bawa senjata, itu sudah sangat meresahkan,” tutupnya.***
Read More Viral Oknum Polisi Terciduk Lakukan Pungli, Dihukum Guling di Aspal dan Masuk Patsus
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang anggota Satlantas Polrestabes Medan, Aiptu Rudi Hartono, dijatuhi sanksi tegas setelah tertangkap tangan melakukan pungutan liar (pungli) terhadap seorang pengendara motor wanita di Jalan Palang Merah, tepatnya di depan Bank Permata, Kecamatan Medan Kota. Aksi tak terpuji ini bahkan sempat viral di media sosial dan menuai kritik publik.Sebagai bentuk hukuman awal, Aiptu Rudi disuruh menjalani tindakan fisik berupa berguling di atas aspal panas di bawah terik matahari, sambil mengenakan seragam lengkap dan rompi lalu lintas. Setelah itu, ia dijebloskan ke ruang penempatan khusus (Patsus) untuk menjalani penahanan internal.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaKabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, mengonfirmasi bahwa kasus ini telah ditangani oleh Seksi Propam Polrestabes Medan. Ia menjelaskan, peristiwa pungli tersebut terjadi pada Rabu, 25 Juni 2025 sekitar pukul 09.30 WIB.Saat itu, Aiptu Rudi memberhentikan seorang perempuan pengendara sepeda motor Honda BeAT BK 4388 AIK yang diketahui melawan arah. Saat ditegur, pengendara tersebut mengaku sedang terburu-buru ke pasar ikan di sekitar lokasi.Alih-alih menilang sesuai prosedur, Aiptu Rudi justru meminta uang sebesar Rp 100 ribu sebagai pengganti tilang. Uang tersebut, menurut pengakuannya, digunakan untuk membeli sarapan.“Tindakan ini jelas merupakan penyalahgunaan wewenang. Sebagai penegak hukum, seharusnya Aiptu Rudi menegakkan aturan, bukan malah menerima uang dari pelanggar,” ujar Kombes Ferry.Kasi Propam Polrestabes Medan, AKP Suharmono, menegaskan bahwa tindakan Aiptu Rudi telah melanggar kode etik profesi Polri. Ia menyebut pelanggaran tersebut memang baru pertama kali dilakukan oleh yang bersangkutan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara.Viral Empat Pulau Eksotis Anambas Tiba-Tiba Dijual Online, ini Klarifikasi KKPSebagai langkah tegas, Aiptu Rudi kini sedang menjalani masa penahanan khusus selama 30 hari sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, ia juga terancam dikenai sanksi demosi atau penurunan jabatan, penundaan kenaikan pangkat, bahkan kemungkinan mutasi ke wilayah luar Kota Medan.“Kami sudah tempatkan Aiptu RH di ruang Patsus selama 30 hari. Selain sanksi fisik, ia juga akan menjalani demosi dan kemungkinan besar akan dipindahkan keluar daerah,” terang Suharmono.Kepolisian mengaku menyesalkan peristiwa tersebut dan berkomitmen menindak tegas setiap anggota yang menyimpang dari tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat. Video kejadian yang beredar menunjukkan Aiptu Rudi menerima uang langsung dari dompet pengendara, tanpa adanya proses tilang yang sah.***.
Read More Modus QRIS Palsu, Oknum Polisi Gunakan Bukti Pembayaran Palsu di Toko Helm
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang oknum anggota kepolisian diduga melakukan aksi penipuan di sebuah toko helm yang terletak di Jalan Raya Cileunyi, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 8 Juni 2025, sekitar pukul 10.00 WIB dan kini telah mendapat perhatian dari pihak kepolisian.Kasi Humas Polresta Bandung, AKP Dana Suhenda, membenarkan adanya laporan dugaan penipuan tersebut. Ia menyatakan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh satuan internal kepolisian.Cek Bansos BPNT Juni 2025 Cair Rp600 Ribu! Begini Cara Cek Lewat HP dengan Mudah dan Cepat“Betul, pelaku adalah oknum anggota. Penanganan sudah ditindaklanjuti oleh kesatuannya, yakni Propam Polda Jabar dan Provost Brimob,” ujar AKP Dana saat dikonfirmasi pada Selasa (24/6/2025).Menurut keterangan sementara, oknum tersebut datang ke toko helm dan bersikap layaknya pembeli biasa. Ia terlihat memilih-milih helm terlebih dahulu sebelum menentukan pilihannya.Setelah memilih helm yang diinginkan, pelaku kemudian berpura-pura melakukan pembayaran menggunakan metode digital QRIS. Ia menunjukkan tangkapan layar bukti pembayaran kepada pemilik toko, yang belakangan diketahui sebagai bukti palsu.“Oknum itu mengaku sudah melakukan pembayaran dengan menunjukkan bukti transfer, tapi ternyata setelah dicek, uang belum masuk ke rekening toko,” jelas AKP Dana.Kabar Baik bagi P3K: Tak Lagi ASN Kelas Dua, Kini Setara dengan PNSKarena merasa dirugikan, pemilik toko akhirnya menyebarkan kejadian ini melalui media sosial. Aksi viral tersebut pun langsung menarik perhatian publik dan pihak berwenang.AKP Dana menambahkan, meskipun identitas dan pangkat oknum tersebut belum diungkap ke publik, proses penyelidikan tengah berjalan di bawah pengawasan unit Propam Polda Jabar dan Provost Brimob.“Kasus ini masih dalam proses pendalaman oleh kesatuan terkait. Kami akan sampaikan perkembangan lebih lanjut bila sudah ada hasil pemeriksaan resmi,” pungkasnya.***
Read More KPK OTT Dugaan Korupsi Proyek Jalan PUPR Sumut, 6 Orang Diamankan
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT), kali ini di wilayah Mandailing Natal, Sumatera Utara. Dalam operasi senyap yang berlangsung pada Kamis malam, 26 Juni 2025, sebanyak enam orang berhasil diamankan oleh penyidik antirasuah.Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi bahwa seluruh pihak yang ditangkap telah diterbangkan ke Jakarta pada Jumat (27/6) dan tiba di Gedung Merah Putih KPK pada Sabtu (28/6) untuk menjalani pemeriksaan intensif.“Pihak-pihak yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan sudah tiba di gedung KPK dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lanjutan,” ujar Budi kepada awak media.Putra Pasha Ungu Alami Dugaan Kekerasan, Dimas Anggara Akhirnya Minta MaafMenurut Budi, keenam orang yang terjaring OTT berasal dari berbagai latar belakang, termasuk aparatur sipil negara (ASN), penyelenggara negara, serta pihak swasta. Mereka diduga terlibat dalam praktik suap yang berkaitan dengan proyek infrastruktur jalan yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara.“Penangkapan ini terkait proyek-proyek di lingkungan PUPR Provinsi serta proyek-proyek pada Satuan Kerja PJN Wilayah 1 Sumatera Utara,” ungkap Budi.Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa KPK menemukan adanya dua klaster penerimaan yang mencurigakan dalam kasus ini. Meski belum memaparkan detailnya, Budi menyatakan bahwa seluruh konstruksi perkara akan diungkap dalam konferensi pers resmi yang dijadwalkan berlangsung hari ini.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaSesuai prosedur, KPK memiliki waktu maksimal 1x24 jam untuk menentukan status hukum terhadap para pihak yang diamankan dalam OTT tersebut. Saat ini, tim penyidik masih melakukan pendalaman terkait alur uang suap, peran masing-masing pihak, serta kemungkinan adanya keterlibatan aktor lain.“Detail mengenai konstruksi perkara, peran para pihak, serta barang bukti yang diamankan akan disampaikan dalam konferensi pers hari ini,” tambah Budi.Kasus ini menambah deretan panjang upaya penindakan KPK dalam membongkar praktik korupsi di sektor pembangunan infrastruktur daerah, khususnya proyek-proyek strategis yang bersumber dari anggaran negara.***
Read More Tragis! Pria Tewas Usai Nekat Terjun dari Lantai 5 Tunjungan Plaza Surabaya
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial ARF (34) ditemukan tewas setelah diduga melompat dari lantai 5 Mal Tunjungan Plaza 5, Surabaya, pada Jumat (27/6/2025). Kepolisian menduga kuat insiden ini merupakan tindakan bunuh diri yang dipicu oleh tekanan ekonomi.Kapolsek Tegalsari, Kompol Rizki Santoso, mengungkapkan bahwa korban merupakan warga asal Sinjai Utara, Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil penyelidikan awal di lokasi kejadian, ditemukan petunjuk berupa surat gadai ponsel bertanggal 26 Juni 2025, sehari sebelum kejadian tragis itu terjadi.“Diduga korban mengalami tekanan ekonomi yang berat. Indikasi ini diperkuat dengan temuan surat gadai handphone di dalam barang pribadinya,” terang Kompol Rizki saat dikonfirmasi.Kabar Baik bagi P3K: Tak Lagi ASN Kelas Dua, Kini Setara dengan PNSDetik-detik sebelum kejadian, ARF terlihat berjalan seorang diri di sepanjang tepi kaca pembatas lantai 5 mal. Aksi korban yang terlihat seperti mengamati lantai dasar sempat membuat beberapa pengunjung waspada, namun tak menyangka akan berujung fatal.“Korban sempat terlihat mondar-mandir sambil menunduk melihat ke bawah. Saat berada di dekat eskalator arah turun, ia tiba-tiba naik ke sisi kanan eskalator dan melompat,” ujar Rizki menjelaskan kronologi.Korban langsung dinyatakan meninggal dunia di tempat akibat benturan keras setelah terjatuh dari ketinggian sekitar lima lantai.Petugas dari BPBD dan Dinas Sosial Kota Surabaya langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Jenazah ARF kemudian dibawa menggunakan ambulans milik Dinas Sosial ke kamar jenazah RSU dr. Soetomo Surabaya guna keperluan identifikasi lebih lanjut.Kementerian PUPR Buka Rekrutmen TPM untuk Program Irigasi Berbasis Masyarakat Tahun 2025Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman atas latar belakang kehidupan korban dan tengah berkoordinasi dengan pihak keluarga.“Kami masih mendalami identitas dan kondisi korban sebelum kejadian. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan setelah proses penyelidikan selesai,” tutup Kompol Rizki.***
Read More Tragis! Mahasiswi Diduga Diperkosa Guru Ngaji, Dinikahi Lalu Diceraikan Sehari Kemudian
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi berusia 19 tahun berinisial N mengalami nasib tragis setelah diduga menjadi korban pemerkosaan oleh J, pria yang dikenal sebagai guru ngaji sekaligus kerabat dekatnya. Peristiwa memilukan ini terjadi pada 9 April 2025 di rumah nenek korban yang terletak di Kecamatan Majalaya, Karawang.Kuasa hukum korban, Gary Gagarin, mengungkapkan bahwa pelaku datang dengan dalih ingin bersilaturahmi usai Lebaran. Tanpa disangka, J justru melakukan kekerasan seksual terhadap N saat kondisi korban tidak sadarkan diri. Perbuatan pelaku diketahui oleh nenek korban yang langsung memanggil warga sekitar dan mengamankannya.Viral! Sekelompok Remaja Perempuan Diduga Gelar Pesta Miras di Kamar Kos“Awalnya pelaku datang, berjabat tangan, lalu korban mendadak tidak sadar. Ia kemudian dibawa ke kamar dan di situ terjadi kekerasan seksual. Saat kejadian, nenek korban memergoki dan langsung meminta bantuan warga,” jelas Gary dalam keterangan yang dikutip pada Kamis (27/6/2025).Korban baru tersadar setelah mendapat perawatan medis di klinik terdekat. Sementara itu, pelaku sempat diamankan oleh pihak keluarga korban ke Polsek Majalaya. Namun, bukannya diproses secara hukum, pihak kepolisian justru memilih jalur mediasi dan mendorong perdamaian.Dari mediasi tersebut, dicapai kesepakatan bahwa pelaku akan menikahi korban dan kedua pihak sepakat untuk tidak saling menuntut. Namun ironisnya, pernikahan itu hanya berlangsung selama satu hari sebelum pelaku menceraikan korban.“Tidak masuk akal. Baru sehari menikah langsung diceraikan. Ini bukti bahwa pelaku tidak sungguh-sungguh dan justru menambah beban psikologis korban. Ini seharusnya menjadi perhatian serius penegak hukum. Jangan biarkan kasus kekerasan seksual diselesaikan begitu saja dengan jalan damai,” tegas Gary.Gary juga menyesalkan langkah Polsek Majalaya yang tidak meneruskan kasus ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang, padahal perkara seperti ini semestinya ditangani secara serius dan profesional, bukan diselesaikan melalui kesepakatan informal.Sejak insiden tersebut, kondisi mental korban disebut sangat terguncang. Bahkan, N sempat mengutarakan niatnya untuk menghentikan kuliahnya. Upaya korban untuk melaporkan kejadian ini ke Satgas Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di kampus pun tidak membuahkan hasil karena tidak ada tindak lanjut yang jelas.“Korban sudah berusaha mengadu ke Satgas TPKS, tapi tidak ditindaklanjuti. Bahkan rumah korban sempat dilempari batu, padahal dia adalah korban dalam kasus ini. Perlu dicatat juga, antara korban dan pelaku masih memiliki hubungan keluarga,” ujar Gary.Pada Mei 2025, pihak kuasa hukum kembali mengupayakan keadilan dengan melaporkan kejadian ke Unit PPA Polres Karawang. Namun laporan tersebut ditolak karena dianggap sudah pernah dilakukan perdamaian secara tertulis.“Kami akhirnya meminta pendampingan psikologis dari P2TP2A untuk membantu korban pulih secara mental. Dalam waktu dekat, kami juga akan mengirim surat resmi ke Kapolres Karawang untuk meminta perhatian khusus terhadap kasus ini,” ungkap Gary.Resmi! Pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN 2025 Dibuka 29 Juni: Ini Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya Tanpa UTBKMenanggapi hal ini, Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan, membenarkan bahwa penyelesaian kasus dilakukan melalui mediasi di tingkat Polsek. Menurutnya, kasus tersebut tidak ditangani oleh Unit PPA karena korban sudah berusia 19 tahun dan tidak termasuk kategori anak di bawah umur.“Unit PPA biasanya menangani anak-anak karena ada ketentuan lex specialis. Dalam kasus ini, karena korban sudah dewasa, Polsek Majalaya hanya memfasilitasi mediasi,” jelasWildan.Meski begitu, Wildan menyatakan pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan bagi korban untuk membuat laporan baru jika memang dirasa perlu.“Silakan saja jika korban ingin melapor kembali. Tapi tentu harus dilihat lebih lanjut terkait delik aduan yang akan dikenakan kepada pelaku,” tutupnya.***
Read More Kementerian PUPR Buka Rekrutmen TPM untuk Program Irigasi Berbasis Masyarakat Tahun 2025
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kesempatan emas kembali hadir bagi para profesional yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat dan teknik lapangan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi membuka pendaftaran Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) untuk mendukung pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) pada tahun anggaran 2025.Program ini merupakan bagian dari inisiatif strategis pemerintah dalam memperkuat sistem irigasi berbasis masyarakat demi mewujudkan pertanian yang berkelanjutan di seluruh penjuru tanah air. Kementerian PUPR menargetkan TPM menjadi penggerak utama dalam memastikan distribusi dan pemanfaatan air irigasi dilakukan secara efisien, ramah lingkungan, serta berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani.Viral Aksi Bocil Review Jalan Desa, Netizen Soroti Anggaran dan Transparansi ProyekProses pendaftaran dibuka secara online melalui laman resmi https://p3tgai.pu.go.id/rekrutmentpm dan berlangsung hingga 23 Juni 2025. Tahapan seleksi dimulai pada 19 Juni dan akan berlangsung hingga 29 Juni 2025. Terdapat tiga tahap utama yang harus dilalui peserta, yaitu seleksi administrasi, ujian tertulis, dan wawancara. Pengumuman hasil akhir dijadwalkan pada 30 Juni 2025.Calon pelamar dapat mengakses seluruh informasi terkait tahapan seleksi, kriteria, serta dokumen yang diperlukan melalui situs resmi tersebut.TPM nantinya akan bertugas mendampingi kelompok petani seperti Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan P3A (GP3A), dan Induk P3A (IP3A) dalam pelaksanaan kegiatan irigasi. Beberapa tugas utama TPM antara lain:Membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan teknis proyek irigasiMendampingi administrasi dan tata kelola kelompok taniMemastikan pelaksanaan program sesuai target dan jadwalMelakukan monitoring dan pelaporan lapanganMemberikan edukasi tentang pengelolaan irigasi yang berkelanjutanPeran TPM tidak hanya sebagai pendamping teknis, tetapi juga sebagai fasilitator yang turut meningkatkan kapasitas petani agar mampu mengelola irigasi secara mandiri dan berdaya saing.Syarat dan Dokumen PendaftaranPara calon pelamar diharuskan menyiapkan dokumen-dokumen sebagai berikut:Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP)Surat lamaranDaftar riwayat hidup (CV)Fotokopi ijazah terakhirSertifikat keahlian atau pelatihan pendukung (jika ada)Meskipun terbuka bagi semua yang memenuhi kriteria, pelamar dengan pengalaman di bidang pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan irigasi akan memiliki nilai tambah dalam seleksi.Putra Pasha Ungu Alami Dugaan Kekerasan, Dimas Anggara Akhirnya Minta MaafMelalui program ini, Kementerian PUPR berharap dapat melahirkan lebih banyak tenaga profesional yang tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga mampu berinteraksi dan berkontribusi langsung di tengah masyarakat. TPM diharapkan menjadi motor perubahan dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui tata kelola sumber daya air yang berkelanjutan.***
Read More Viral! Sekelompok Remaja Perempuan Diduga Gelar Pesta Miras di Kamar Kos
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya video penggerebekan terhadap sekelompok remaja perempuan yang diduga menyusup ke sebuah kamar kos dan menggunakannya untuk berpesta minuman keras. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @rrnfgt dan langsung menuai perhatian publik.Dalam narasi yang menyertai unggahan tersebut, empat remaja putri diketahui berada di dalam sebuah kamar kos yang secara legal bukan milik mereka. Warga kos yang merasa terganggu oleh suara bising sejak malam sebelumnya, akhirnya bersama sang ibu kos melakukan pengecekan ke kamar tersebut pada keesokan paginya.Resmi! Pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN 2025 Dibuka 29 Juni: Ini Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya Tanpa UTBKIbu kos menjelaskan bahwa memang ada salah satu orang tua dari remaja tersebut yang pernah memberikan uang muka sebagai tanda jadi. Namun, belum ada serah terima kunci secara resmi, sehingga keberadaan mereka di kamar tersebut dinilai tidak sah.Lebih mencengangkan, dalam kamar tersebut ditemukan total sembilan orang yang berkumpul, dan diduga tengah berpesta minuman keras.“Listrik yang dipakai mereka saya yang bayar, tapi mereka malah seenaknya masuk dan berpesta,” ungkap pemilik akun @rrnfgt dalam video klarifikasinya.BREAKING: Ustadz Khalid Basalamah Diperiksa KPK Terkait Dugaan Skandal Kuota Haji 2024!Tindakan para remaja ini pun memicu kemarahan warga kos. Namun, alih-alih menunjukkan rasa bersalah, para remaja justru terlihat santai saat ditegur. Dalam salah satu rekaman lanjutan, salah satu dari mereka terlihat merokok, sementara yang lain berkelit bahwa yang mengonsumsi minuman keras adalah para laki-laki.Netizen ramai-ramai mengkritik perilaku para remaja ini, menyebut mereka sebagai “ABG jamet” yang kelewat batas. Banyak yang menyayangkan lemahnya pengawasan dari pihak keluarga, serta mempertanyakan bagaimana para remaja ini bisa dengan mudah mengakses kamar kos tanpa izin resmi.***
Read More Kabar Baik bagi P3K: Tak Lagi ASN Kelas Dua, Kini Setara dengan PNS
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Angin segar tengah berembus bagi jutaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di seluruh penjuru Indonesia. Setelah sekian lama dianggap sebagai “ASN kelas dua”, kini status mereka mengalami perubahan besar yang membawa harapan dan masa depan lebih cerah. Pemerintah tengah menyelesaikan regulasi penting yang akan menyetarakan hak-hak P3K dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk hak pensiun, tunjangan hari tua, hingga akses karir di jalur struktural.Selama ini, banyak pegawai P3K merasa berada di posisi yang kurang menguntungkan. Tidak adanya jaminan pensiun serta keterbatasan dalam pengembangan karir membuat mereka seperti pelengkap dalam sistem birokrasi. Namun kini, masa-masa itu perlahan mulai berganti.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan Lengkapnya“Kami sudah menanti keadilan ini cukup lama. Perjuangan dan dedikasi kami akhirnya diakui negara,” ujar seorang guru P3K yang mengabdi di daerah terpencil Kalimantan.Transformasi ini tidak hanya memberi dampak positif bagi para P3K, tetapi juga memberikan manfaat luas bagi pemerintah dan masyarakat. Bagi P3K, status yang lebih jelas membuat semangat kerja meningkat dan rasa kepercayaan diri tumbuh. Di sisi pemerintah, birokrasi akan semakin solid dengan aparatur negara yang merasa dihargai. Sementara itu, masyarakat akan mendapat pelayanan publik yang lebih optimal dari ASN yang sejahtera dan profesional.Deretan Bisnis Khalid Basalamah Disorot Usai Pemeriksaan KPK Terkait Kuota HajiTahun 2025 menjadi tonggak penting dalam sejarah perjalanan P3K di Indonesia. Bukan hanya sebagai momen pergantian kalender, melainkan simbol dimulainya era baru di mana para P3K berdiri sejajar dengan PNS dalam tugas, hak, dan penghargaan.Langkah besar ini perlu didukung oleh semua pihak demi menciptakan sistem birokrasi yang adil, efektif, dan mampu membawa pelayanan publik ke tingkat yang lebih baik. Menuju Indonesia yang lebih inklusif, adil, dan bermartabat bagi seluruh ASN.***
Read More Ridwan Kamil Gugat Balik Lisa Mariana Rp105 Miliar, Tudingan Tak Berdasar Dinilai Hancurkan Reputasi
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), resmi mengajukan gugatan balik terhadap selebgram Lisa Mariana. Dalam dokumen yang telah diajukan secara elektronik ke Pengadilan Negeri (PN) Bandung Kelas 1A Khusus pada Rabu (25/6), RK menuntut ganti rugi senilai Rp105 miliar, yang terdiri atas kerugian materiil dan immateriil.Gugatan yang diajukan RK ini merupakan tanggapan atas tudingan serius yang sebelumnya dilontarkan oleh Lisa Mariana, yang dinilai tidak memiliki dasar fakta dan telah merusak nama baik, citra publik, serta kehidupan pribadi dan sosialnya. Gugatan balik tersebut teregistrasi dalam perkara bernomor: 184/Pdt.G/2025/PN.Bdg.Putra Pasha Ungu Alami Dugaan Kekerasan, Dimas Anggara Akhirnya Minta MaafMuslim Jaya Butar Butar selaku kuasa hukum Ridwan Kamil menyampaikan bahwa kliennya menjadi korban dari serangkaian tuduhan yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah maupun hukum. Dalam pernyataan persnya pada Rabu (27/6), Muslim menilai bahwa perkara ini bukan sekadar konflik pribadi, melainkan bagian dari serangan sistematis terhadap reputasi publik RK melalui ruang digital.“Klien kami difitnah melakukan hubungan layaknya suami istri di luar pernikahan, menyebabkan kehamilan, hingga menyarankan tindakan aborsi. Semua tudingan itu tidak memiliki bukti dan tidak pernah dikonfirmasi melalui prosedur ilmiah seperti tes DNA,” tegas Muslim.Dijelaskannya, tuntutan ganti rugi sebesar Rp105 miliar terbagi atas kompensasi materiil senilai Rp5 miliar, dan kerugian immateriil yang mencapai Rp100 miliar karena dampak pencemaran nama baik secara luas yang dialami kliennya.Heboh! Pasha Ungu Ngamuk, Diduga Dimas Anggara Tampar Putranya di Lokasi SyutingSelain itu, tim hukum RK juga meminta agar majelis hakim mengeluarkan putusan yang mewajibkan Lisa Mariana menghapus seluruh konten bermuatan fitnah dari media sosialnya, serta mempublikasikan permintaan maaf secara terbuka di media massa dan platform digital lainnya selama tujuh hari berturut-turut.“Kami percaya gugatan ini penting untuk menjaga marwah hukum dan menghindari terbentuknya preseden negatif di mana kehormatan seseorang bisa dihancurkan demi kepentingan ekonomi semata,” tutup Muslim.Sidang lanjutan perkara ini dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat di Pengadilan Negeri Bandung, dan menjadi sorotan publik seiring berkembangnya perdebatan tentang tanggung jawab digital dan etika komunikasi di era media sosial.***
Read More Bocah WNI Dipukul Botol Wine oleh Pria Asing di Singapura, KBRI Turun Tangan
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Insiden mengejutkan menimpa seorang anak laki-laki berusia lima tahun asal Indonesia saat sedang berlibur bersama keluarganya di Singapura. Anak tersebut menjadi korban kekerasan secara tiba-tiba oleh seorang pria asing, yang memukulnya menggunakan botol wine saat mereka berada di luar sebuah kafe di kawasan Arab Street.Peristiwa itu terjadi pada Jumat (20/6). Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. “Ini adalah insiden yang sangat disayangkan,” ujarnya saat diwawancarai pada Selasa (24/6).Viral Empat Pulau Eksotis Anambas Tiba-Tiba Dijual Online, ini Klarifikasi KKPMenurut kesaksian ibu korban yang dibagikan melalui akun Instagram pribadinya, pria asing tersebut mendekati mereka tanpa alasan yang jelas dan langsung memukul kepala anak bungsunya dengan botol wine. Keluarga ini diketahui tengah menghabiskan waktu liburan di Singapura.Setelah serangan tersebut, korban segera dilarikan ke KK Women's and Children's Hospital untuk mendapat perawatan medis.“Penanganan medis berlangsung cepat dan sigap. Bocah itu langsung ditangani oleh tim dokter dan di hari yang sama sudah diperbolehkan pulang,” tambah Dubes Suryo.Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah mengirim staf untuk mengunjungi keluarga tersebut dan memastikan kondisi anak dalam keadaan membaik. Saat ini, KBRI terus berkoordinasi dengan kepolisian Singapura guna memantau proses penyelidikan kasus tersebut.“Pelaku juga diketahui membawa sebilah pisau di dalam tasnya, sehingga kasus ini menjadi perhatian serius pihak berwenang,” jelas Suryo.Laporan dari media lokal Shin Min Daily News menyebutkan bahwa insiden tersebut sempat direkam oleh seseorang yang berada di lokasi. Beberapa pejalan kaki yang menyaksikan kejadian itu segera menghubungi pihak kepolisian. Disebutkan juga bahwa pelaku sempat bertingkah aneh dengan tertawa sendiri, sebelum akhirnya mengeluarkan pisau dari tasnya.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaKetika wartawan media tersebut mengunjungi lokasi kejadian pada Minggu pagi (22/6), mereka mendapatkan keterangan bahwa pelaku sebelumnya terlihat membeli kopi dan duduk di kursi luar toko sebelum mendadak melakukan penyerangan terhadap korban.Staf kafe langsung bereaksi cepat dengan memanggil ambulans dan membawa keluarga korban masuk ke dalam toko untuk menenangkan diri. Akibat serangan itu, bocah tersebut mengalami luka di bagian dahi. Pihak berwenang Singapura masih menyelidiki motif pelaku, sementara KBRI memastikan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.***
Read More Deretan Bisnis Khalid Basalamah Disorot Usai Pemeriksaan KPK Terkait Kuota Haji
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Nama Ustaz Khalid Basalamah kembali mencuat ke publik, kali ini bukan karena ceramahnya, melainkan karena keterlibatannya dalam pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi kuota haji di Kementerian Agama Republik Indonesia. Pemeriksaan dilakukan pada Senin, 23 Juni 2025.Setelah kabar pemeriksaan tersebut beredar, publik mulai menyoroti berbagai lini bisnis yang dimiliki oleh pendakwah kondang tersebut. Salah satu usaha yang paling disorot adalah sebuah restoran terkenal di kawasan Condet, Jakarta Timur, bernama Ajwad Resto. Restoran tersebut diketahui memiliki keterkaitan langsung dengan Khalid Basalamah dan menjadi bagian dari jaringan bisnisnya yang luas.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaNamun, Ajwad Resto bukan satu-satunya. Khalid Basalamah diketahui memiliki portofolio bisnis yang cukup beragam dan tersebar di berbagai sektor, mulai dari media, percetakan, biro jodoh, hingga properti dan jasa perjalanan religi.Di sektor media, ia mengelola Gazwah TV dan KHB Digital Studio, dua platform yang memproduksi konten dakwah digital dalam berbagai format—mulai dari kajian pendek, sinema dakwah, hingga siaran langsung. Platform ini menjadi corong utama penyebaran dakwah Khalid Basalamah di ranah daring.Untuk bidang perjalanan ibadah, Ustaz Khalid mengoperasikan Uhud Tour, sebuah biro perjalanan yang melayani paket umrah dan haji. Sementara di ranah perjodohan dan pernikahan, ia mendirikan Mawaddah Indonesia, yang mencakup layanan biro jodoh dan wedding organizer.Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam bisnis sosial-keagamaan seperti penyaluran hewan qurban melalui Adha Farm, serta aktif dalam dunia properti melalui perusahaannya yang bernama KHB Properti. Beberapa laporan juga menyebutkan adanya unit usaha yang bergerak di bidang event organizer dan filantropi yang dikelolanya.Dengan berbagai usaha yang dijalankan tersebut, publik kini mempertanyakan apakah ada kaitan antara aktivitas bisnis Khalid Basalamah dengan dugaan penyimpangan dana kuota haji yang sedang ditelusuri oleh KPK.Viral, Camat Medan Barat Drop Saat Pemeriksaan Dugaan Pungli dan Tes UrineHingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Khalid Basalamah terkait pemeriksaannya oleh KPK maupun keterkaitan bisnisnya dengan kasus tersebut. Pihak KPK juga belum merilis informasi rinci mengenai status hukum sang ustaz dalam kasus yang masih dalam proses penyelidikan itu.Kendati demikian, perhatian publik kini tidak hanya tertuju pada aspek hukum, tetapi juga pada transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan bisnis yang dikaitkan dengan tokoh publik keagamaan sepopuler Khalid Basalamah.***
Read More Viral Aksi Bocil Review Jalan Desa, Netizen Soroti Anggaran dan Transparansi Proyek
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @lanang_jawa00 pada Senin (23/6/2025) mendadak viral dan mencuri perhatian warganet. Dalam video tersebut, seorang bocah laki-laki melakukan "review" terhadap kondisi jalan di desanya, tepatnya di wilayah Glagahan Malang RT 003/RW 02, Desa Pager, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.Dengan gaya khas anak-anak yang lugas dan jenaka, bocah itu membacakan informasi dari plakat proyek pembangunan jalan yang berdiri di lokasi. Informasi di plakat menunjukkan bahwa proyek tersebut merupakan rabat jalan dengan volume 113,625 m³ dan anggaran sebesar Rp190 juta, yang bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2024. Proyek ini dilaksanakan oleh PKA.BREAKING: Ustadz Khalid Basalamah Diperiksa KPK Terkait Dugaan Skandal Kuota Haji 2024!“Woi aku menemukan jalan... ini jalan ini dan volumenya 113 meter, lokasinya di sini, anggaran 190 juta, sumber dananya dari dana desa loh guys,” ujar bocah tersebut sambil menunjuk ke jalan dan plakat proyek, dengan gaya seolah menjadi pemandu wisata.Tidak berhenti di situ, sang bocah juga menunjukkan plakat proyek lainnya yang mencantumkan kegiatan pemeliharaan jalan usaha tani dengan anggaran Rp49.580.000 dan volume 375 meter. Namun, jalan yang ditunjukkan pada bagian ini tampak masih berupa tanah urug, berbeda dengan jalan sebelumnya yang sudah dicor.Video berdurasi beberapa menit ini langsung menarik perhatian ribuan pengguna TikTok. Banyak netizen menyoroti angka-angka pada plakat dan mempertanyakan kesesuaian anggaran dengan hasil pembangunan yang terlihat.Salah satu komentar warganet bahkan mencoba menganalisis rincian biaya, “190.000.000 : 113,625 = 1.672.672 per meter kubik. Wajar nggaknya, monggo direnungkan.”Reaksi warganet pun beragam. Sebagian merasa terhibur oleh kepolosan dan keberanian si bocah, namun tak sedikit pula yang menilai aksinya sebagai bentuk kritik sosial terhadap dugaan ketidaksesuaian anggaran proyek desa. Beberapa netizen menganggap konten tersebut menyindir isu transparansi dan kualitas pembangunan di tingkat desa.Meski banyak komentar berspekulasi negatif, ada juga yang memberikan klarifikasi bahwa proyek kedua memang ditujukan untuk pemeliharaan jalan tani, yang tidak harus berupa jalan cor, melainkan bisa berupa timbunan tanah, sesuai kebutuhannya.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaMenanggapi antusiasme dan perhatian publik, akun @lanang_jawa00 mengunggah video lanjutan (part 2) keesokan harinya, Selasa (24/6/2025). Dalam video tersebut, bocah yang sama kembali beraksi, kali ini mengeksplorasi jalan desa di sisi lain yang sebelumnya tidak sempat ia tunjukkan. Jalan yang diperlihatkan dalam video lanjutan itu pun tampak masih belum sepenuhnya memadai.Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Ponorogo belum memberikan pernyataan resmi mengenai video yang telah viral tersebut. Namun, fenomena ini telah memantik diskusi di dunia maya terkait transparansi dana desa dan mutu proyek infrastruktur tingkat lokal.***
Read More Putra Pasha Ungu Alami Dugaan Kekerasan, Dimas Anggara Akhirnya Minta Maaf
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Aktor muda Kiesha Alvaro, putra dari musisi Pasha Ungu dan artis Okie Agustina, diduga mengalami tindak kekerasan yang dilakukan oleh rekan seprofesinya, Dimas Anggara. Insiden tersebut terjadi saat keduanya tengah terlibat dalam proyek sinetron bertajuk Jalinan Terlarang.Menanggapi kontroversi yang mencuat di publik, Dimas Anggara akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Kiesha Alvaro dan keluarganya. Heboh! Pasha Ungu Ngamuk, Diduga Dimas Anggara Tampar Putranya di Lokasi Syuting“Pada hari ini, 24 Juni 2025, saya sudah bertemu langsung dengan Kiesha di kantor Screenplay. Saya telah mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada Kiesha serta keluarganya atas insiden yang terjadi antara kami,” ungkap Dimas dalam video tersebut.Video permintaan maaf tersebut dipublikasikan pada Selasa malam, 24 Juni 2025, di beberapa akun Instagram resmi, yakni @screenplayfilms_id, @dimsanggara, @pashaungu_vmm, dan @kiesha.alvaro. Ia pun berharap kejadian serupa tidak kembali terulang dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.“Alhamdulillah, Kiesha dan keluarga telah menerima permintaan maaf dari saya. Semoga ke depannya tak ada lagi hal seperti ini terjadi,” imbuh Dimas.Dalam video yang sama, Kiesha juga memberikan pernyataan singkat namun bermakna. Ia menyampaikan apresiasinya atas itikad baik Dimas dan menyatakan telah memaafkan.“Terima kasih banyak. Saya sudah memaafkan, semoga ke depannya kita bisa lebih baik, lebih semangat, dan tetap jadi abang-adik yang solid,” tutur Kiesha.Screenplay Films selaku rumah produksi dari sinetron Jalinan Terlarang juga mengonfirmasi bahwa keduanya telah bertemu secara langsung dan menyelesaikan persoalan dengan damai. "Dimas Anggara dan Kiesha Alvaro sudah bertemu dan berdamai. Mereka saling memaafkan," tulis pihak Screenplay dalam unggahan yang disertai video permintaan maaf.Dimas juga menyertakan pesan tertulis dalam unggahannya sebagai bentuk penyesalan atas perbuatannya. “Terkait permasalahan dengan Kiesha Alvaro, saya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Kiesha dan orang tuanya. Semoga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran untuk kami semua,” tulisnya.Di sisi lain, Kiesha membalas permintaan maaf tersebut dengan penuh kedewasaan. “Saya menerima permintaan maaf dari Bang Dimas Anggara. Semoga hubungan kerja dan komunikasi kami tetap berjalan baik ke depannya,” ujarnya dalam caption unggahan di akun pribadinya.Pasha Ungu, ayah Kiesha, juga memberikan respons positif terhadap penyelesaian damai tersebut. Ia menyampaikan apresiasinya kepada Dimas karena telah menunjukkan sikap bertanggung jawab.“Terima kasih Bang @dimsanggara atas kesadaran dan permintaan maaf atas sikap yang berlebihan terhadap anak saya @kiesha.alvaro. Insyaallah ada hikmah dari setiap kejadian,” tulis Pasha.Resmi! Pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN 2025 Dibuka 29 Juni: Ini Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya Tanpa UTBKIa juga memberi semangat kepada putranya atas sikap bijak yang ditunjukkan. “Untuk anak hebatku, Ketua Muda Kaka Ica, luar biasa sudah belajar memaafkan. Bismillah, semoga hubungan kalian bisa kembali baik dan sama-sama sukses dalam karier.”Dengan adanya penyelesaian damai ini, baik Dimas maupun Kiesha diharapkan dapat kembali fokus menjalani pekerjaan mereka di industri hiburan tanpa adanya ganjalan di antara keduanya.***
Read More Pendaki Asal Brasil Ditemukan Tewas di Jurang Cemara Nunggal, Evakuasi Terkendala Medan dan Cuaca
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Upaya pencarian terhadap pendaki wanita asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27), yang dilaporkan jatuh ke jurang Cemara Nunggal saat mendaki Gunung Rinjani, akhirnya membuahkan hasil. Tim SAR gabungan berhasil menemukan Juliana dalam kondisi tidak bernyawa di kedalaman 600 meter dari permukaan jalur pendakian.Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, melalui akun Instagram resmi Basarnas pada Selasa malam, 24 Juni 2025.Tak Hanya Majikan, Polisi Tangkap Pelaku Lain dalam Kasus Penyiksaan ARTSyafii menjelaskan bahwa tim penyelamat yang terdiri dari tujuh personel SAR gabungan berhasil mencapai kedalaman 400 meter pada pukul 16.52 WITA. Kemudian, pada pukul 18.00 WITA, seorang personel Basarnas bernama Hafid Hasadi berhasil mencapai titik lokasi korban di kedalaman 600 meter.“Sebelumnya kami memperkirakan posisi korban berada di kedalaman 400 meter. Namun setelah dijangkau, ternyata terjadi pergeseran dan korban ditemukan di kedalaman 600 meter,” ujar Syafii.Petugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap tubuh Juliana, namun sayangnya tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan.Selanjutnya, tiga personel SAR tambahan Samsul Fadli dari Unit Lombok Timur, serta Agam dan Tio dari tim Rinjani Squad diturunkan untuk membantu proses evakuasi. Mereka melakukan tindakan standar berupa wrapping survivor, yakni pelapisan jenazah sebelum proses pengangkatan.Malam itu, tim SAR memutuskan untuk melakukan flying camp atau bermalam di lokasi karena keterbatasan jarak pandang dan kondisi cuaca yang tidak mendukung. Tiga orang bertahan di anchor point kedua pada kedalaman 400 meter, sedangkan empat lainnya tetap berada bersama korban di titik penemuan jenazah.Evakuasi vertikal atau lifting dijadwalkan dilanjutkan pada Rabu pagi, 25 Juni 2025, pukul 06.00 WITA. Setelah berhasil diangkat ke atas, jenazah Juliana akan dibawa turun menyusuri jalur pendakian menuju Posko Sembalun menggunakan tandu.Dari Posko Sembalun, jenazah akan dievakuasi menggunakan pesawat udara yang telah disiagakan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk penanganan lebih lanjut. Syafii berharap proses evakuasi dapat berjalan aman dan lancar hingga selesai.Sebagai informasi, Juliana dilaporkan jatuh ke jurang pada Sabtu pagi, 21 Juni 2025, sekitar pukul 06.30 WITA di kawasan Cemara Nunggal, tepatnya di jalur menuju puncak Rinjani yang mengarah ke Danau Segara Anak.Iran Serang Balik Pangkalan AS di Qatar, Dunia Khawatir Perang Besar Tak TerhindarkanKeberadaannya pertama kali terdeteksi pada Senin, 23 Juni 2025, melalui pencitraan drone thermal yang menangkap posisi korban tersangkut di tebing batu pada kedalaman 500 meter dalam kondisi tidak bergerak.Sejak hari pertama, tim SAR gabungan telah berupaya melakukan evakuasi, namun medan ekstrem dan cuaca berkabut menjadi hambatan utama.Untuk mendukung kelancaran proses evakuasi, jalur pendakian dari Plawangan 4 Sembalun menuju puncak Gunung Rinjani saat ini ditutup sementara hingga operasi penyelamatan benar-benar rampung.***
Read More Viral Empat Pulau Eksotis Anambas Tiba-Tiba Dijual Online, ini Klarifikasi KKP
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Publik dikejutkan oleh beredarnya kabar mengenai penjualan sejumlah pulau kecil di Indonesia melalui situs properti internasional. Isu ini mencuat setelah empat pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas, yakni Pulau Ritan, Tokongsendok, Nakok, dan Mala, muncul di laman Private Islands Online yang dikenal menjual pulau-pulau di berbagai belahan dunia.Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa tidak ada dasar hukum yang membenarkan praktik jual beli pulau di Indonesia. Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Koswara, menyatakan bahwa istilah “penjualan pulau” sejatinya tidak memiliki legitimasi hukum di Indonesia.Resmi! Pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN 2025 Dibuka 29 Juni: Ini Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya Tanpa UTBK“Dalam regulasi kita, tidak ada yang namanya jual beli pulau. Yang diatur hanyalah peralihan hak atas tanah, itu bisa melalui jual beli atau sewa. Tapi istilah jual pulau itu menyesatkan,” tegas Koswara dalam pernyataannya saat Dialog Bersama Media di kantor KKP, Jakarta, Senin (23/6/2025).Ia juga menekankan bahwa kepemilikan oleh pihak asing atas pulau di Indonesia tidak dimungkinkan. Pulau, menurutnya, bukan sekadar daratan, tetapi juga menyatu dengan wilayah laut di sekitarnya yang termasuk dalam kedaulatan negara.“Kalau dijual pulaunya saja, lalu bagaimana dengan lautnya? Pulau dan laut adalah satu kesatuan wilayah kedaulatan. Tidak bisa dipisahkan,” jelasnya.Koswara juga mengingatkan bahwa Indonesia telah memiliki Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 sebagai landasan hukum untuk pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Dalam undang-undang tersebut, negara wajib mempertahankan minimal 30 persen penguasaan atas kawasan pulau kecil.Inter Miami Memimpin 2-0 atas Palmeiras di Menit ke-71, Tiket 16 Besar Semakin TerbukaBerdasarkan informasi yang tercantum dalam situs tersebut, Pulau Ritan diketahui hanya seluas 0,43 km², sedangkan Tokongsendok jauh lebih kecil dengan luas 0,07 km². Keempat pulau tersebut berada di kawasan konservasi yang telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata melalui Peraturan Daerah Kabupaten Anambas. Dari sisi pertanahan, sebagian lahan di Pulau Ritan dan Tokongsendok tercatat memiliki Hak Milik dan Hak Guna Bangunan, sementara Pulau Nakok dan Mala belum memiliki legalitas serupa.“Jadi, yang dimiliki adalah tanah di atas pulau, bukan pulaunya. Kalau orang mengaku punya pulau, tapi tidak punya hak atas laut sekitarnya, ya sama saja tidak bisa mengaksesnya. Negara tidak akan memberikan akses laut untuk kepemilikan yang tidak sah,” jelas Koswara lebih lanjut.Sebagai tindak lanjut atas munculnya informasi yang dinilai menyesatkan itu, KKP telah melayangkan surat resmi kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mengambil langkah tegas. Pemerintah meminta situs tersebut diberi peringatan, bahkan siap untuk memblokir aksesnya jika tidak segera menurunkan informasi terkait penjualan pulau-pulau tersebut.***
Read More