Website Thinkedu

Banjir Parah Rendam Lepo-lepo Kendari, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Parah Rendam Lepo-lepo Kendari, Ratusan Warga Mengungsi
Foto : Ist
Lingkaran.id - Ratusan warga di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, terpaksa mengungsi setelah banjir besar melanda kawasan permukiman mereka pada Minggu, 29 Juni 2025. Banjir yang terjadi secara tiba-tiba ini mengejutkan warga karena datang meski hujan tidak turun di wilayah tersebut.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 172 kepala keluarga atau sekitar 402 jiwa terdampak, dengan ketinggian air mencapai hampir dua meter di sejumlah titik. Kondisi ini membuat banyak rumah warga terendam hingga ke dalam ruangan dan tidak bisa dihuni sementara waktu.

Tragis! Pria Tewas Usai Nekat Terjun dari Lantai 5 Tunjungan Plaza Surabaya

Sarman, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa banjir mulai naik sejak siang hari sebelumnya dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.

“Padahal tidak ada hujan di sini. Tapi air dari hulu terus naik sejak jam dua siang kemarin. Ini banjir terparah yang kami alami sejak ada tanggul dan kolam retensi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa biasanya air hanya menggenangi halaman, tetapi kali ini air meluap hingga masuk ke dalam rumah.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya, air masih di luar rumah. Sekarang sudah lebih dari satu meter masuk ke dalam. Banyak barang-barang kami rusak,” tambahnya.

Menanggapi bencana tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Sultra, Wawan Arianto, memastikan bahwa timnya telah dikerahkan ke lokasi untuk menyalurkan bantuan darurat kepada para pengungsi. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, dan perlengkapan lainnya mulai dibagikan untuk meringankan beban warga terdampak.

Tak hanya itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, juga turun langsung ke lokasi banjir. Dalam kunjungannya, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera membangun tanggul tambahan untuk mencegah banjir serupa terulang.

“Kita harus bangun tanggul di sekitar kawasan ini. Kalau tanggulnya ditinggikan, air pasti bisa ditahan. Relokasi bukan pilihan utama karena warga umumnya tidak ingin pindah,” ujarnya.

Langkah pembangunan tanggul baru ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang agar warga tidak lagi menjadi korban banjir yang terus berulang setiap tahun.

Ridwan Kamil Gugat Balik Lisa Mariana Rp105 Miliar, Tudingan Tak Berdasar Dinilai Hancurkan Reputasi

Sementara itu, warga berharap agar pembangunan tanggul bisa segera direalisasikan, mengingat kondisi banjir saat ini benar-benar mengganggu aktivitas dan merusak harta benda mereka.

“Kami hanya ingin bisa tinggal dengan tenang. Jangan setiap tahun panik karena banjir,” ungkap Sarman mewakili keresahan warga lainnya.

Situasi di lokasi masih dalam pemantauan pihak berwenang, dan tim gabungan terus bekerja untuk memastikan keselamatan serta kebutuhan dasar warga terpenuhi selama masa tanggap darurat.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Stikes Bina Husada