Pemerintah Salurkan Bansos Tambahan, Berikut Enam Golongan Dipastikan Tidak Dapat BLT Kesra 2025
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Pemerintah kembali menyalurkan berbagai bantuan sosial tambahan pada Sabtu (15/11), termasuk Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra). Bantuan ini diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total sebesar Rp900.000 untuk tiga bulan sekaligus.Dilaporkan oleh Radar Bogor (Jawa Pos Group), BLT Kesra diberikan kepada masyarakat dalam kondisi miskin ekstrem hingga rentan. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat menjelang akhir tahun 2025.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda DigitalMelansir informasi dari kanal YouTube Indah Yusni, terdapat sedikitnya enam kelompok masyarakat yang dipastikan tidak akan memperoleh BLT Kesra tahun 2025. Berikut penjelasan lengkapnya:1. Warga di Luar Desil Satu hingga EmpatBLT Kesra hanya ditujukan kepada masyarakat yang masuk dalam kategori desil satu hingga empat berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).Masyarakat di desil lima hingga sepuluh otomatis tidak berhak menerima bantuan tersebut karena dianggap berada pada tingkat kesejahteraan yang lebih baik.2. Warga yang Pindah Alamat Tanpa Memperbarui DataKPM yang berpindah alamat namun tidak melakukan pembaruan data juga tidak akan menerima BLT Kesra.Pemerintah mengingatkan agar setiap perubahan data segera dilaporkan, agar tidak menggugurkan hak penerimaan bantuan.3. Masyarakat yang Dinilai Mampu Secara EkonomiKategori ini mencakup warga yang memiliki penghasilan tetap dan mampu memenuhi kebutuhan dasar.Dalam DTSEN, kelompok ini umumnya berada pada desil lima hingga sepuluh sehingga tidak tergolong penerima BLT Kesra.4. Penerima yang Tidak Ditemukan Saat PenyaluranBagi warga yang penyalurannya melalui PT Pos Indonesia, bantuan akan dibatalkan apabila penerima tidak ditemukan saat proses distribusi.Dana bantuan tersebut kemudian dikembalikan ke kas negara.5. Perangkat DesaPerangkat desa tidak berhak menerima BLT Kesra.Hal ini karena mereka telah memperoleh penghasilan tetap yang bersumber dari negara, sehingga masuk kategori tidak layak menerima bantuan sosial.Dr. Sulaiman Helmi SE.,M.M.,C.M.A. Siap Bangun KKSS Sumsel Yang Inklusif Dan Adaptif, Minta Restu Ketua Umum Amran Sulaiman6. Pendamping Sosial PKH atau SembakoPendamping sosial yang terlibat dalam program bansos pemerintah juga tidak diperkenankan menjadi penerima BLT Kesra 2025.Kategori ini disamakan dengan perangkat desa karena mereka turut menerima gaji dari pemerintah.Dengan adanya ketentuan ini, pemerintah berharap penyaluran BLT Kesra dapat tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Bantuan ini menjadi salah satu strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan ekonomi rumah tangga miskin dan rentan menjelang akhir tahun.
Read More Viral Maling di Minimarket Bikin Netizen Malah Salah Fokus
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah aksi pencurian di salah satu minimarket di Lampung mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bukan karena besarnya kerugian, melainkan karena pelakunya disebut-sebut memiliki wajah yang tampan, sehingga warganet justru salah fokus saat menonton video kejadian tersebut.Dalam rekaman yang viral, seorang pemuda terlihat tertangkap basah ketika mencoba mengambil barang tanpa membayar. Alih-alih mendapatkan hujatan atau kemarahan dari netizen, banyak warganet malah terpukau melihat penampilan pelaku.Kasus Video Viral, Gus Elham Yahya Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf di Hadapan PublikPemuda tersebut langsung diamankan oleh petugas minimarket dan pihak keamanan setempat. Tindakan cepat itu mencegah massa yang mulai berkumpul di sekitar lokasi melakukan tindakan main hakim sendiri.Hingga kini, lokasi pasti minimarket tempat kejadian berlangsung masih belum terkonfirmasi. Meski demikian, video tersebut telah menyebar luas dan ditonton ribuan pengguna media sosial dalam waktu singkat.Heboh! Anak Eks Bupati Diduga Kendalikan 16 Dapur SPPGKolom komentar pun dipenuhi berbagai respons lucu dari para warganet yang menyoroti ketampanan pelaku hingga memberikan usulan hukuman menjadi kasir minimarket agar tau rasanya mengganti kehilangan.“Padahal kalau ngelamar ke Indomaret juga bisa diterima itu, bang,” ujar salah satu warganet.“Hukuman paling pas: jadi kasir sebulan biar tahu cari uang itu capek," timpal komentar warganet lainnya.”***
Read More Lucinta Luna Geram Disebut dalam Kasus Ijazah Jokowi: “Ngapain Bawa-Bawa Nama Gue?”
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Nama selebritas Lucinta Luna kembali menjadi sorotan publik setelah disebut-sebut dalam kasus dugaan pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo. Penyebutan itu membuat Lucinta Luna murka dan secara terbuka menantang Roy Suryo beserta tim kuasa hukumnya.Amarah Lucinta memuncak setelah pengacara Roy Suryo, Ahmad Khozinuddin, menggunakan namanya sebagai analogi saat menjelaskan bukti yang dikumpulkan penyidik Polda Metro Jaya. Bagi Lucinta, tindakan tersebut bukan hanya tidak relevan, tetapi juga bentuk pelecehan terhadap dirinya.Heboh! Anak Eks Bupati Diduga Kendalikan 16 Dapur SPPGPernyataan Ahmad tersebut disampaikan ketika Roy Suryo menjalani pemeriksaan sebagai tersangka pada Kamis (13/11/2025). Ahmad menilai bahwa ratusan bukti, saksi, dan ahli yang telah diperiksa penyidik tidak memiliki keterkaitan langsung dengan kliennya. Karena itu ia mengkritik proses penyidikan yang menurutnya tidak tepat sasaran.“Meski ada 700 bukti, 130 saksi, dan 22 ahli, semua itu versi penyidik. Jika tidak relevan, nilainya tidak signifikan,” ujar Ahmad.Untuk memperjelas argumentasinya, Ahmad kemudian menarik analogi yang menyinggung soal pembuktian jenis kelamin seseorang. Ia menyebut bahwa dalam konteks tertentu, bukti dapat dilihat dari ciri-ciri biologis, sembari menyebut nama Lucinta Luna dan Luna Maya.Menurut Ahmad, jika polisi ingin membuktikan sesuatu dengan metode analogi tersebut, mestinya nama Luna Maya yang digunakan, bukan Lucinta Luna. Pernyataan itulah yang memicu kemarahan besar dari Lucinta.Mengetahui namanya diseret ke dalam persoalan yang tidak ada kaitannya dengan dirinya, Lucinta langsung melontarkan kekesalannya melalui media sosial. Ia mengecam Ahmad dengan bahasa satir dan emosi.“Eh bang, urusin dulu itu ‘tompel’ lu. Kenapa nama gua diseret-seret? Masalah lu itu lagi bela Roy Suryo yang sudah jadi tersangka, ngapain ngelawak nyebut-nyebut nama orang lain?,” ujar Lucinta dengan nada tinggi.Lucinta mengaku heran mengapa namanya dijadikan bahan perbandingan dalam proses hukum yang sama sekali tidak melibatkan dirinya. Ia menegaskan bahwa apa pun identitas gendernya, dirinya sudah terbuka kepada publik.“Gua gak butuh pembuktian apa pun. Semua orang tahu gua transgender, gue sudah mengaku. Mau 700 atau 100 ribu bukti, gak ada gunanya. Gua udah jelas-jelas bilang gua dulu cowok, anak STM, semua juga tahu,” tegasnya.Lucinta juga menyebut bahwa penampilannya yang kini beridentitas sebagai perempuan sudah sah secara hukum, sehingga ia menilai tindakan Ahmad sebagai bentuk pelecehan terhadap identitas dirinya.“Lu sudah melecehkan gua dengan menyebut fisik gua. Mau lu setuju atau enggak, identitas gua udah disahkan negara. Kenapa lu tiba-tiba pake nama gua buat analogi?,” lanjutnya.Tidak berhenti di situ, Lucinta memberikan ultimatum kepada Ahmad agar fokus mengurus kliennya, bukan melibatkan dirinya dalam kasus yang tidak relevan.“Mending urusin dulu Roy Suryo yang bayar lu mahal-mahal. Jangan ngelawak depan wartawan pakai nama gua,” ujarnya.Aksi Tak Patut di Atas Panggung, Pendakwah Muda Kediri Dikecam Publik dan PBNUBahkan, Lucinta Luna secara terbuka menantang Roy Suryo dan kubunya. “Adu byon aja mending daripada lawak,” tulisnya di kolom komentar.Hingga kini, pihak Roy Suryo belum memberikan tanggapan tambahan terkait kemarahan Lucinta Luna. Kasus dugaan pemalsuan ijazah Jokowi sendiri masih dalam tahap pengembangan oleh penyidik Polda Metro Jaya.***
Read More Hari Ini Operasi Zebra 2025 Dimulai, Berikut 7 Pelanggaran Ini Jadi Target Utama Penindakan
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri resmi memulai pelaksanaan Operasi Zebra 2025 yang digelar secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Operasi ini berlangsung selama dua pekan, mulai Senin (17/11/2025) hingga 30 November 2025.Operasi tahunan tersebut menjadi langkah strategis Polri dalam menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman, tertib, serta lancar, terutama menjelang momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang identik dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Operasi Zebra juga sekaligus menjadi tahapan penting dalam persiapan menghadapi Operasi Lilin, pengamanan skala besar yang rutin dilaksanakan setiap akhir tahun.Pesan Pilu Sebelum Jatuh: Mahasiswi Unpak Tinggalkan Surat untuk Orang TuanyaKabagops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries Syahbudin, menjelaskan bahwa Operasi Zebra 2025 tidak sekadar fokus pada penegakan hukum semata, melainkan bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan di jalan raya.“Operasi Zebra bukan hanya soal penindakan, tetapi juga upaya membangun budaya tertib dan aman saat berkendara,” ujar Aries melalui keterangan resmi di situs Korlantas Polri.Ia menjelaskan bahwa operasi ini diarahkan berdasarkan tiga pertimbangan utama: persiapan pelaksanaan Operasi Lilin, hasil analisis kondisi keamanan dan keselamatan lalu lintas dalam tiga bulan terakhir, serta respons terhadap berbagai fenomena yang berkembang di tengah masyarakat—termasuk maraknya balap liar yang saat ini menjadi sorotan.Aries menegaskan bahwa efektivitas operasi tidak hanya diukur dari jumlah pelanggaran atau kecelakaan, tetapi juga mempertimbangkan perbandingan jumlah penduduk dan kendaraan di setiap daerah.“Jadi tidak selalu Polda besar otomatis tercatat paling tinggi, karena indikatornya kini lebih komprehensif,” jelasnya.Besaran Tunjagan Profesi Guru November 2025: Rp2 Juta hingga Setara Gaji Pokok, Ini Syarat PencairannyaSementara itu, melalui unggahan di akun resmi TMC Polda Metro Jaya, dijelaskan bahwa Operasi Zebra 2025 menetapkan tujuh fokus pelanggaran utama yang paling sering dilakukan pengendara, yaitu:Berkendara sambil menggunakan telepon genggamPengendara yang belum cukup usiaPengendara sepeda motor tidak memakai helm SNIPengemudi mobil tidak menggunakan sabuk pengamanPengemudi berada di bawah pengaruh alkoholKendaraan tidak dilengkapi surat-surat resmi atau tidak memakai pelat nomorPenggunaan pelat nomor yang tidak sesuai ketentuanMelalui Operasi Zebra 2025, Korlantas Polri berharap tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat ditekan, sekaligus meningkatkan disiplin masyarakat dalam berkendara menjelang masa liburan panjang.***
Read More Korban Perundungan Bocah SMP Meninggal Dunia Setelah Jalani Perawatan
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kabar duka kembali menyelimuti dunia pendidikan. Muhamad Hisyam, siswa SMPN 19 Ciater, Serpong, Tangerang Selatan yang menjadi korban perundungan, akhirnya mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.Informasi mengenai meninggalnya Hisyam dibenarkan oleh kuasa hukum keluarga, Alvian. Ia menjelaskan bahwa kabar duka itu pertama kali diterima oleh keluarga pada Minggu pagi.Kasus Video Viral, Gus Elham Yahya Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf di Hadapan Publik “Korban meninggal sekitar pukul 06.00 WIB. Keluarga yang berada di rumah mendapatkan informasi dari paman korban yang saat itu mendampingi di rumah sakit,” ujar Alvian, Minggu (16/11/2025).Begitu menerima kabar tersebut, pihak keluarga langsung bergegas menuju RS Fatmawati untuk menjemput jenazah Hisyam. “Saat ini keluarga sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit,” tambahnya.Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom Tekankan Pentingnya Penguatan Ruang Digital Aman Bagi Anak Pada Forum Diskusi Publik Ditjen KPM KemkomdigiKeluarga menyampaikan permohonan doa dari masyarakat luas agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Mereka juga berharap diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah yang menimpa anak mereka.“Kami mohon doa untuk almarhum agar husnul khatimah, dan keluarga diberi kekuatan serta keikhlasan,” tutup Alvian.***
Read More Pesan Pilu Sebelum Jatuh: Mahasiswi Unpak Tinggalkan Surat untuk Orang Tuanya
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah lembar kertas putih yang ditemukan di lokasi kejadian menjadi petunjuk penting bagi polisi dalam mengungkap motif di balik jatuhnya Ira Siti Nurazizah, mahasiswi Universitas Pakuan (Unpak), Bogor, Jawa Barat, dari lantai tiga Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Surat tersebut diduga kuat merupakan pesan terakhir yang ditulis Ira sebelum insiden nahas itu terjadi.Ira, mahasiswi semester tiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis, diduga menuliskan pesan untuk kedua orang tuanya menggunakan tinta hitam dan Bahasa Sunda. Dari isi tulisannya, terlihat jelas bahwa korban tengah diliputi penyesalan mendalam dan perasaan gagal sebagai seorang anak. Kata “maaf” menjadi pembuka dari pesan yang sangat emosional tersebut.Besaran Tunjagan Profesi Guru November 2025: Rp2 Juta hingga Setara Gaji Pokok, Ini Syarat PencairannyaDalam surat itu, Ira menuliskan ungkapan kelelahan dan tekanan mental yang ia hadapi. Ia menyebut hatinya sudah tidak kuat lagi menahan beban, dan berulang kali meminta maaf kepada ibu dan ayahnya karena merasa telah mengecewakan mereka dan tidak mampu menjadi anak yang baik.Kapolsek Bogor Utara, Komisaris Polisi Waluyo, mengatakan bahwa keberadaan surat tersebut menjadi indikasi kuat bahwa Ira berniat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai tiga gedung kampus. Namun, ia menegaskan bahwa penyidik masih terus mendalami berbagai informasi untuk memastikan motif yang sebenarnya, terlebih karena korban masih dalam kondisi hidup.“Dugaan sementara mengarah pada percobaan bunuh diri. Surat itu ditemukan langsung oleh tim penyidik di lokasi,” ujar Waluyo pada Kamis (13/11/2025). “Kami tetap menggali keterangan tambahan karena korban masih dalam perawatan intensif,” tambahnya.Saat ini, Ira menjalani perawatan di RSUD Ciawi setelah terlebih dahulu mendapat penanganan di RS Mayapada. Proses pemindahan rumah sakit dilakukan atas permintaan keluarga karena lokasi yang lebih dekat dengan tempat tinggal. Menurut pihak kepolisian, Ira mengalami luka pada bagian pinggul dan kepala akibat jatuh dari ketinggian.Polisi telah meminta keterangan dari keluarga korban. Dari penuturan mereka, Ira diketahui tidak pernah bercerita mengenai masalah pribadi, termasuk soal hubungan asmara. Orang tuanya mengaku tidak mengetahui penyebab tekanan mental yang dialami anak mereka. Karena itu, penyidik masih mendalami maksud dan latar belakang dari surat yang ditinggalkan.Sebelumnya, Ira dilaporkan jatuh dari lantai tiga Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan pada Rabu (12/11/2025). Saat kejadian, ia diketahui tengah duduk di atas pagar pembatas sebelum akhirnya terjatuh. Insiden tersebut terekam kamera pengawas kampus dan kemudian beredar luas di media sosial.Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpak, Towaf Totok Irawan, menyampaikan bahwa pihak kampus telah berkoordinasi penuh dengan polisi untuk mengusut kejadian ini. Ia menyebut penyidik masih mengumpulkan berbagai keterangan guna memastikan kronologi dan penyebab jatuhnya mahasiswi tersebut.Detik-Detik Jembatan Hongqi di Sichuan Ambruk: Rekaman Video Viral di Media SosialTotok menegaskan bahwa pihak kampus merasa sangat prihatin dan berharap Ira dapat segera pulih. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan spekulasi ataupun informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini.“Kami berharap semua pihak menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas. Fokus kami adalah memastikan korban mendapatkan penanganan terbaik,” ungkapnya.
Read More 18 Ribu Ayam Tewas Karena Listrik Padam, Somasi Diabaikan, PLN Kini Digugat
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang peternak ayam broiler asal Gampong Blang Raja, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Muhammad Hatta, secara resmi mengajukan gugatan terhadap Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke Pengadilan Negeri (PN) Blangpidie. Langkah hukum ini diambil setelah 18 ribu ayam miliknya mati massal menyusul pemadaman listrik selama tiga hari berturut-turut pada akhir September 2025.Kuasa hukum Hatta, Miswar, menjelaskan bahwa sebelum membawa kasus ini ke pengadilan, pihaknya telah melakukan tiga kali somasi kepada PT PLN di Jakarta untuk menuntut kompensasi atas kerugian yang terjadi. Somasi pertama dilayangkan pada 6 Oktober 2025, namun tidak mendapatkan tanggapan. Somasi kedua pada 13 Oktober 2025 juga tidak direspons. Baru setelah somasi ketiga pada 20 Oktober 2025, PLN UID Aceh memberikan jawaban, meski sebatas permohonan maaf atas pemadaman listrik yang terjadi tanpa kejelasan lebih lanjut.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda Digital“Gugatan ini telah kami daftarkan ke Pengadilan Blangpidie pada Rabu (12/11/2025),” ujar Miswar dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (13/11/2025).Ia menjelaskan bahwa pemadaman listrik berkepanjangan tersebut berdampak langsung terhadap usaha peternakan kliennya yang mengandalkan sistem ventilasi dan penerangan listrik untuk kandang ayam. Menurutnya, pada 29 September 2025 telah terjadi pemadaman lebih dari 12 jam per hari selama tiga hari berturut-turut tanpa adanya pemberitahuan resmi dari PLN.Meski Hatta telah menyiapkan genset sebagai sumber listrik cadangan, ketidakpastian hidup-matinya listrik membuat genset tersebut bekerja terlalu keras hingga akhirnya meledak. Kondisi semakin diperburuk karena SPBU juga tidak beroperasi, sehingga pembelian BBM untuk genset baru pun tidak memungkinkan.Miswar menyebutkan bahwa kelalaian PLN dalam memberikan pemberitahuan resmi dan kompensasi merupakan tindakan yang memenuhi unsur perbuatan melawan hukum sebagaimana diputuskan Mahkamah Agung dalam Putusan No. 1229 K/Pdt/2006 serta Putusan MA No. 2314 K/Pdt/2013. Oleh karena itu, pihaknya menilai PLN layak dimintai pertanggungjawaban secara perdata.Sebagai perusahaan penyedia listrik, tegas Miswar, PLN seharusnya mematuhi ketentuan Pasal 29 ayat (1) UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan yang mewajibkan penyedia layanan memberikan pelayanan terbaik serta kompensasi bagi pelanggan atas kelalaian dalam pengoperasian listrik. Selain itu, PLN disebut turut melanggar Pasal 19 ayat (1) dan (2) UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menegaskan tanggung jawab pelaku usaha atas kerugian konsumen.Akibat pemadaman tersebut, Hatta mengalami kerugian materil sebesar Rp784.200.000 yang meliputi hilangnya 18 ribu ayam potong siap panen berbobot rata-rata 2 kilogram. Selain itu, ia juga mengalami kerugian inmateril berupa rusaknya reputasi usaha, hilangnya kepercayaan mitra, hingga penderitaan moril yang ditaksir mencapai Rp1 miliar.“Atas dasar itu, kami menuntut PLN untuk membayar ganti rugi materil sebesar Rp784,2 juta dan kerugian inmateril Rp1 miliar secara tunai dan sekaligus,” tegas Miswar.Dr. Sulaiman Helmi SE.,M.M.,C.M.A. Siap Bangun KKSS Sumsel Yang Inklusif Dan Adaptif, Minta Restu Ketua Umum Amran SulaimanSebelumnya, Hatta mengungkapkan bahwa seluruh ayamnya mati pada hari ketiga pemadaman setelah genset yang menjadi satu-satunya sumber listrik cadangan berhenti beroperasi karena terlalu panas. Ia mengatakan telah berupaya mempertahankan ayam-ayam tersebut dengan menggunakan sistem close house yang sangat bergantung pada blower dan ventilasi listrik. Namun, ketika genset mati dan listrik tidak segera pulih, suhu kandang meningkat tajam dan menyebabkan kematian massal.“Saya benar-benar kecewa karena PLN tidak memberikan kepastian kapan listrik bisa normal. Saya berharap PLN bertanggung jawab atas kerugian yang saya alami,” ujar Hatta.***
Read More Heboh! Anak Eks Bupati Diduga Kendalikan 16 Dapur SPPG
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Rumor mengenai dugaan penguasaan 16 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) oleh mantan Bupati Aa Umbara tengah menjadi perbincangan hangat publik. Isu tersebut mengemuka setelah insiden dugaan keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa SMP Swasta Bina Karya di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah.Menjawab tudingan tersebut, Andri Wibawa putra dari mantan Bupati Bandung Barat Aa Umbara meluruskan informasi yang beredar. Ia menegaskan bahwa pengelolaan dapur SPPG di wilayah Sukatani merupakan tanggung jawabnya secara pribadi, bukan berada di bawah kendali ayahnya.Aksi Tak Patut di Atas Panggung, Pendakwah Muda Kediri Dikecam Publik dan PBNU“Perlu diluruskan terlebih dahulu. Untuk dapur yang saya kelola, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya, bukan ayah saya,” ujar Andri.Andri juga menjelaskan bahwa meskipun terdapat 16 titik SPPG yang tercatat, saat ini hanya lima dapur yang benar-benar beroperasi. Sisanya masih menunggu kesiapan sumber daya sebelum bisa mulai berjalan.Dua Guru di Luwu Utara Dipecat Usai Galang Iuran Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer, Presiden Beri Rehabilitasi“Yang beroperasi sekarang baru lima dapur. Totalnya memang ada 16 titik, namun kami menjalankannya bertahap sesuai kemampuan dan kesiapan,” jelasnya.Sementara itu, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat menunjukkan bahwa terdapat 122 dapur SPPG yang menjadi bagian dari pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tersebut. Dari jumlah itu, 36 dapur telah mendapatkan sertifikat Sistem Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sedangkan delapan lainnya masih dalam proses penerbitan sertifikat.***
Read More Pemprov Tegaskan Komitmen Antikorupsi, Buka Akses bagi Kejari Usut Kasus Mesin Jahit Rp9 Miliar
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan dukungan penuh terhadap langkah hukum yang tengah ditempuh oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Timur (Kejari Jaktim) terkait penggeledahan di Kantor Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Jakarta Timur. Penggeledahan tersebut dilakukan dalam rangka penyelidikan dugaan korupsi pada proyek pengadaan mesin jahit senilai Rp9 miliar.Pramono menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak akan menghalangi proses hukum yang sedang berjalan. Ia menilai langkah Kejaksaan merupakan bagian dari penegakan integritas birokrasi dan bentuk transparansi dalam pengelolaan anggaran publik.Kasus Dugaan Kekerasan di Sekolah Dasar, Siswi Alami Pecah Pembuluh Darah di Mata“Saya sudah menerima laporan dari Wali Kota semalam, dan kami akan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Kejaksaan untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Tidak ada upaya untuk menahan atau menghambat proses hukum,” ujar Pramono di Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).Menurutnya, setiap pejabat maupun aparatur pemerintah harus siap diperiksa apabila terdapat indikasi penyimpangan dalam pelaksanaan program atau kegiatan. Ia menekankan bahwa pengawasan dan audit merupakan bagian penting dari sistem pemerintahan yang bersih dan akuntabel.“Semua aparatur negara harus siap diaudit dan diperiksa bila ditemukan dugaan pelanggaran. Pemerintah provinsi akan bersikap terbuka dan kooperatif,” tambahnya.Sementara itu, Tim Penyidik Kejari Jakarta Timur telah melakukan penggeledahan di Kantor Suku Dinas PPKUKM Jaktim pada Senin (10/11/2025). Penggeledahan dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti terkait proyek pengadaan mesin jahit yang diduga bermasalah.Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasie Pidsus) Kejari Jakarta Timur, Adri Eddyanto Pontoh, menjelaskan bahwa penyidik menyita sejumlah dokumen penting dan perangkat elektronik dari lokasi.“Tim kami mengamankan beberapa dokumen seperti Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), unit komputer (CPU), dan sejumlah berkas lain yang relevan dengan penyelidikan. Barang-barang tersebut akan kami ajukan permohonan penyitaan ke pengadilan,” terang Adri.Ia menambahkan bahwa proyek pengadaan mesin jahit tersebut merupakan program lintas wilayah di seluruh DKI Jakarta yang berlangsung sejak tahun 2022 hingga 2024. Namun, Kejari Jakarta Timur saat ini fokus pada pengusutan kegiatan di wilayah administrasi Jakarta Timur.“Proyek ini mencakup keseluruhan DKI, tetapi sesuai kewenangan, kami fokus untuk Jakarta Timur terlebih dahulu,” ungkapnya.Dr. Sulaiman Helmi SE.,M.M.,C.M.A. Siap Bangun KKSS Sumsel Yang Inklusif Dan Adaptif, Minta Restu Ketua Umum Amran SulaimanKasus dugaan korupsi ini menjadi perhatian publik karena berkaitan langsung dengan program pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) yang seharusnya membantu masyarakat. Gubernur Pramono menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan memberikan akses penuh terhadap data dan dokumen yang dibutuhkan penyidik, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemberantasan korupsi di lingkungan pemerintah daerah.“Kami mendukung penegakan hukum yang tegas dan transparan. Pemerintah daerah harus menjadi contoh dalam membangun kepercayaan publik,” pungkas Pramono.Dengan langkah tegas ini, Pemprov DKI dan Kejari Jaktim menunjukkan komitmen bersama untuk memastikan pengelolaan dana publik berjalan sesuai prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan kejujuran birokrasi.***
Read More Cegah Bullying di Sekolah, Mendikdasmen Wajibkan Setiap Guru Jalankan Peran BK
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya setiap guru di sekolah memiliki tanggung jawab dalam memberikan bimbingan dan konseling (BK) kepada peserta didik. Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis untuk mencegah berbagai bentuk kekerasan dan perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan.Abdul Mu’ti menekankan bahwa tugas memberikan bimbingan kepada siswa tidak hanya menjadi tanggung jawab guru BK semata, melainkan merupakan kewajiban seluruh guru, termasuk wali kelas dan pendidik bidang studi. Menurutnya, guru memiliki peran besar dalam membangun hubungan emosional yang sehat dengan siswa, memahami dinamika psikologis mereka, dan membantu mencegah terjadinya perilaku menyimpang.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda Digital“Setiap guru harus menjalankan fungsi bimbingan dan konseling. Guru wali memiliki tanggung jawab untuk mengenali potensi siswanya, berdialog, serta menjadi jembatan komunikasi antara sekolah dan orang tua,” ujar Mu’ti.Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa banyak kasus kekerasan dan perundungan di sekolah terjadi karena kurangnya kepekaan dan pendampingan dari lingkungan sekitar. Korban perundungan sering kali dianggap lemah atau berbeda, sehingga menjadi target empuk bagi pelaku.“Selama ini, korban bullying sering diposisikan sebagai pihak yang tidak berdaya. Padahal, seharusnya sekolah menjadi ruang aman yang menumbuhkan empati, saling menghormati, dan kesetaraan antar peserta didik,” imbuhnya.Selain menekankan peran guru, Abdul Mu’ti juga mengusulkan pembentukan Duta Antikekerasan di setiap sekolah. Inisiatif ini bertujuan untuk melibatkan para pelajar secara aktif dalam membangun budaya positif di lingkungan pendidikan.Menurutnya, duta-duta tersebut nantinya dapat berperan sebagai “influencer” positif di kalangan siswa, yang mendorong terciptanya relasi sosial yang sehat, terbuka, dan penuh saling menghormati.“Kami berharap duta antikekerasan ini bisa menjadi panutan bagi teman-temannya. Mereka akan mengajak sesama pelajar untuk saling menghargai, menerima perbedaan, dan menolak segala bentuk kekerasan,” ujar Mu’ti.Viral! Jerami Bisa Jadi Bahan Bakar Kompor dan Kendaraan, Begini Cara KerjanyaIa menegaskan bahwa pendidikan sejatinya bukan hanya soal pencapaian akademik, melainkan juga proses pembentukan karakter dan empati. Oleh karena itu, semua pihak—guru, siswa, maupun orang tua perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem sekolah yang aman, inklusif, dan berlandaskan nilai kemanusiaan.“Sekolah harus menjadi tempat yang menumbuhkan semangat kebersamaan, menghargai perbedaan, dan membangun rasa saling percaya di antara seluruh warga sekolah,” pungkasnya.***
Read More Aksi Tak Patut di Atas Panggung, Pendakwah Muda Kediri Dikecam Publik dan PBNU
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya potongan video yang memicu perdebatan sengit. Rekaman tersebut memperlihatkan seorang pendakwah muda asal Kediri, Gus Elham Yahya, yang tampak mencium seorang anak perempuan di atas panggung saat kegiatan dakwah berlangsung.Video berdurasi singkat itu pertama kali muncul di berbagai platform seperti Instagram dan X (Twitter), lalu dengan cepat menyebar luas dan mengundang reaksi keras dari publik. Banyak warganet menilai tindakan tersebut sebagai perilaku yang tidak pantas dilakukan di ruang publik, terlebih oleh seorang figur agama yang seharusnya menjadi panutan moral.Detik-Detik Jembatan Hongqi di Sichuan Ambruk: Rekaman Video Viral di Media SosialDalam cuplikan yang viral itu, gestur dan gerak tubuh Gus Elham dinilai terlalu intim terhadap anak kecil, memunculkan gelombang kecaman di kolom komentar. Banyak pengguna media sosial menilai peristiwa tersebut telah melewati batas kewajaran dan mencederai nilai-nilai kesantunan dalam berdakwah.Menanggapi derasnya kritik yang mengarah padanya, akun resmi Instagram Gus Elham Yahya mengambil langkah tegas dengan menutup seluruh kolom komentar di unggahan terbaru. Keputusan tersebut dinilai sebagai upaya meredam lonjakan komentar negatif dan menjaga stabilitas citra publik di tengah badai opini yang berkembang.Bagi sebagian orang, langkah ini dianggap sebagai bentuk pengendalian situasi agar tidak menimbulkan perpecahan lebih luas di kalangan pengikutnya. Namun, tidak sedikit pula yang menilai tindakan menonaktifkan kolom komentar itu sebagai bentuk penghindaran dari tanggung jawab moral dan refleksi diri yang semestinya dilakukan oleh seorang tokoh agama.Reaksi publik yang meluas akhirnya juga menarik perhatian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Melalui pernyataan resmi, PBNU menyampaikan keprihatinan mendalam atas perilaku Gus Elham Yahya yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai dakwah Islam. Ketua PBNU, Alissa Wahid, menegaskan bahwa apa yang dilakukan Gus Elham tidak mencerminkan akhlakul karimah dan jelas bertolak belakang dengan prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin.“Tindakan itu menodai esensi dakwah yang seharusnya menebarkan keteladanan melalui sikap dan perilaku, bukan sebaliknya,” tegas Alissa di Jakarta.Ia menambahkan, segala bentuk perilaku yang merendahkan martabat manusia terlebih anak-anak merupakan pelanggaran serius terhadap ajaran Islam dan nilai kemanusiaan universal. PBNU, lanjut Alissa, berpegang teguh pada prinsip Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah, yang menekankan keseimbangan antara syariah dan kemanusiaan.“Oleh karena itu, setiap bentuk praktik dakwah yang melanggar maqashid syariah khususnya dalam hal perlindungan kehormatan manusia (hifdz al-‘irdh) tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun,” jelasnya.Ia menekankan pentingnya para pendakwah untuk memahami bahwa penghormatan masyarakat terhadap kiai, nyai, dan ustaz bukanlah tanpa syarat, melainkan karena keteladanan dan kebijaksanaan mereka dalam membimbing umat.“Seorang pendakwah adalah guru yang digugu dan ditiru. Maka, perilaku dan ucapannya harus sejalan dengan nilai-nilai dakwah yang luhur,” imbuhnya.Sebagai tindak lanjut atas maraknya kasus serupa di lingkungan dakwah dan pesantren, PBNU telah membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Kekerasan di Pesantren (SAKA). Tim khusus ini bertugas untuk mencegah dan menangani praktik kekerasan, pelecehan, serta penyimpangan moral di lembaga pendidikan Islam.“Pembentukan SAKA merupakan komitmen nyata PBNU untuk menjaga marwah pesantren serta memastikan lingkungan dakwah tetap berlandaskan kasih sayang, akhlak mulia, dan penghormatan terhadap kemanusiaan,” ujar Alissa.PBNU juga menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi kekerasan, pelecehan, atau penyalahgunaan otoritas dalam dakwah Islam.“Dakwah harus menumbuhkan kemuliaan, bukan menistakan martabat manusia,” tutupnya dengan nada tegas.Viral! Jerami Bisa Jadi Bahan Bakar Kompor dan Kendaraan, Begini Cara KerjanyaViralnya video tersebut juga melahirkan beragam gerakan kampanye sosial di dunia maya. Sejumlah warganet membuat kolase foto Gus Elham dengan anak-anak perempuan disertai berbagai narasi kecaman, sebagian menyebut tindakannya menjijikkan dan mencoreng citra pendakwah.Kendati demikian, segelintir pihak mencoba memberikan pembelaan dengan alasan bahwa tindakan itu merupakan bentuk kasih sayang kepada anak-anak. Namun, sebagian besar publik menilai bahwa sebagai figur publik, seorang pendakwah memiliki tanggung jawab moral yang tinggi, dan setiap gerak-geriknya di atas panggung akan selalu menjadi sorotan serta memiliki konsekuensi sosial.***
Read More Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda Digital
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Suasana Atrium OPI Mall Palembang dipenuhi semangat generasi muda dalam Grand Final GDI Fest 2025 yang berlangsung pada 11 November 2025. Ajang digital terbesar di Sumatera Selatan ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Pemilihan Duta GDI 2025, Lomba Poster, Lomba Videografi, dan Lomba Inovasi Digital. Kegiatan ini menjadi wadah bagi pelajar dan mahasiswa untuk menampilkan kreativitas, inovasi, serta meningkatkan literasi digital di tengah pesatnya transformasi teknologi. Ketua Pelaksana GDI Fest 2025, Muhammad Fajri Riki, S.Kom., dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini telah berlangsung sejak tahap penyisihan dan berhasil menjaring peserta dari berbagai daerah di Sumatera Selatan. Dari seluruh peserta, terpilih 20 besar (Top 20), disusul 10 besar (Top 10), hingga akhirnya melahirkan para juara terbaik di masing-masing kategori.“GDI Fest 2025 merupakan bentuk nyata komitmen kami untuk mendorong literasi digital, kolaborasi, dan inovasi anak muda Sumatera Selatan. Melalui ajang ini, kami ingin mencetak talenta-talenta muda yang siap menghadapi tantangan era digital,” ujar Fajri.Acara bergengsi ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Generasi Digital Intelektual (GDI), Prof. Dr. Edi Surya Negara Harahap, S.Kom., M.Kom., serta perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Kominfo Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Bupati Banyuasin yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Infrastruktur, Ekonomi, dan SDA, serta Dinas Kominfo Kabupaten Banyuasin.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Deretan Pemenang Lomba GDI Fest 2025Lomba VideografiJuara 1: Pinkora – Dinda HumairohJuara 2: Aulia Pradista RahmanisaJuara 3: M. Aid HabibiJuara Favorit: SatyaLomba PosterJuara 1: WhimsyShrimpJuara 2: StarlightJuara 3: Tim WistoriaJuara Favorit: Anandito Pasca Artsono PutraLomba Inovasi DigitalJuara 1: EmoVisionaries – “Rasa”Juara 2: Innovision – “Siwer”Juara 3: SynapseJuara Favorit: SafiraAjang ini juga menghadirkan dua narasumber inspiratif, Muttaqin Noviandy Shariff, M.Kom., dan Hardi Saputra, S.Kom., yang membagikan wawasan mengenai inovasi digital, kecerdasan buatan, serta peluang karier di dunia teknologi.Jajaran dewan juri berasal dari kalangan akademisi dan profesional berpengalaman, di antaranya:Prof. Dr. Edi Surya Negara Harahap, S.Kom., M.Kom.Ria Andryani, M.M., M.Kom.Muttaqin Noviandy Shariff, M.Kom.Dedek Julian, M.Kom.Fikri Imam Nugraha, S.H. (Putra Batik Nusantara)Puncak acara ditandai dengan Pemilihan Duta GDI 2025, yang menjadi simbol lahirnya generasi muda digital berkarakter dan berdaya saing. Adapun para pemenang terpilih sebagai berikut:Juara 1: Nathasya Pernidya AshariJuara 2: Elak EnggrainiJuara 3: Khalillah Adelia LuvyTerfavorit: Anita Cindhy MaulaniAudiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriDalam sambutannya, Prof. Edi Surya Negara Harahap menegaskan bahwa GDI Fest bukan sekadar kompetisi, melainkan gerakan untuk membangun ekosistem digital yang beretika dan berkelanjutan di Sumatera Selatan.“GDI Fest adalah wujud semangat kolaborasi dan literasi digital di kalangan generasi muda. Kita ingin anak muda Sumsel menjadi motor penggerak ekosistem digital yang adaptif, inovatif, dan berdampak positif,” tuturnya.Penutupan Grand Final GDI Fest 2025 berlangsung meriah dengan penyerahan trofi, beasiswa, uang pembinaan, merchandise, dan sertifikat penghargaan kepada seluruh pemenang. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi GDI dalam memperkuat jaringan kolaborasi lintas sektor dan menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk berkontribusi melalui dunia digital.Dengan semangat “Berinovasi, Berkarya, dan Berdampak,” GDI Fest 2025 menegaskan posisinya sebagai ajang digital terbesar di Sumatera Selatan yang melahirkan duta dan inovator muda digital masa depan.****
Read More Top 10 Duta GDI Amanda Marsa Aurellia: Menjadi Cerdas, Bijak, dan Berdampak di Dunia Digital
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Dalam diri seorang Amanda Marsa Aurellia, tersimpan semangat muda yang berpadu dengan kecerdasan dan empati. Mahasiswi Fakultas Teknologi dan Informasi Universitas ‘Aisyiyah Palembang ini meyakini bahwa perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil, terutama di dunia digital yang penuh dengan peluang dan tantangan. Sebagai peserta Duta Generasi Digital Intelektual (GDI), Amanda tampil sebagai sosok yang tidak hanya berani bermimpi, tetapi juga berani berproses untuk mewujudkannya.Mengikuti kegiatan Generasi Digital Intelektual (GDI) menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Amanda. Ia merasakan bahwa program ini bukan sekadar ajang pembelajaran, tetapi juga ruang untuk bertumbuh, berkreasi, dan menemukan jati diri. Melalui berbagai pelatihan dan kegiatan yang diikuti, Amanda belajar memahami bagaimana teknologi dapat menjadi alat untuk membangun masa depan yang lebih baik.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Setiap sesi yang dijalani menghadirkan pelajaran baru: tentang kepemimpinan, komunikasi digital, dan pentingnya kolaborasi. Ia menyadari bahwa menjadi generasi digital berarti mampu berpikir kritis, adaptif terhadap perubahan, dan tetap berpegang pada nilai-nilai moral. Bagi Amanda, GDI bukan hanya wadah berbagi ilmu, tetapi juga tempat menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat untuk memberikan dampak positif bagi sesama.Dari perjalanan ini, Amanda belajar arti ketekunan dan konsistensi. Ia menemukan bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk melangkah lebih jauh, dan setiap pengalaman adalah guru yang mengajarkan makna perjuangan. Melalui GDI, ia tumbuh menjadi pribadi yang lebih terbuka, berani mengemukakan pendapat, dan percaya bahwa suara generasi muda memiliki kekuatan besar untuk membawa perubahan di dunia digital.Amanda percaya bahwa dunia digital adalah ruang tanpa batas bagi generasi muda untuk berkreasi dan memberikan manfaat. Cita-citanya tidak berhenti pada penguasaan teknologi, tetapi bagaimana menggunakannya sebagai jembatan kebaikan dan kemajuan masyarakat. Ia ingin menjadi bagian dari generasi yang cerdas secara intelektual, bijak secara digital, dan berintegritas dalam setiap langkah.Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriMotivasi terbesarnya muncul dari keinginan untuk terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi di tengah pesatnya perubahan zaman. Bagi Amanda, menjadi bagian dari ekosistem digital bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang menanamkan nilai tanggung jawab dan etika di setiap tindakan. Ia ingin turut berkontribusi dalam membangun lingkungan digital yang sehat, edukatif, dan inspiratif terutama bagi generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa.Baginya, setiap ide kecil yang dikelola dengan niat besar dapat menjadi awal dari perubahan besar. Dengan semangat kolaboratif dan tekad untuk terus berkembang, Amanda berkomitmen untuk menjadi insan digital yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berdampak.***
Read More TOP 10 Besar Inovasi GDI Prima Air (Smart Air Purifier Prima): Inovasi Air Purifier Cerdas Berbasis IoT
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Di tengah meningkatnya tingkat polusi udara di berbagai daerah Indonesia, sekelompok siswa SMA Negeri 1 Belitang menghadirkan inovasi menarik bernama PRIMA AIR, sebuah alat penyaring udara cerdas berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu mendeteksi dan membersihkan udara kotor secara otomatis.Inovasi ini digagas oleh M. Rizqi Mubarok, Adly Fiyarensa, M. Gathan Al-Furqon Deru, dan Reky Tegar Permana. Mereka tergabung dalam tim yang menamakan diri Tim PRIMA AIR. Dengan semangat muda dan kepedulian terhadap lingkungan, mereka berharap karya ini dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat Sumatra Selatan yang selama ini kerap menghadapi masalah kualitas udara yang buruk.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Berawal dari Kepedulian terhadap Udara yang Tidak Sehat. Menurut data aplikasi IQ Air Visual pada tahun 2023, Sumatra Selatan sempat mencatat angka AQI 179,2 PM2.5, yang berarti berada dalam kategori “tidak sehat”. Kondisi ini diperburuk oleh aktivitas pembakaran hutan, kendaraan bermotor, dan asap industri.“Polusi udara ini tidak hanya mengganggu kesehatan, tapi juga merusak lingkungan dalam jangka panjang. Kami ingin berbuat sesuatu, meski dari skala kecil, tapi berdampak,” ujar Rizqi selaku ketua tim, serta Adly menjelaskan.Berawal dari kondisi tersebut, tim ini kemudian mengembangkan PRIMA AIR sebuah air purifier pintar yang bisa memantau dan menyaring udara secara otomatis. Melalui kombinasi sensor gas, sensor suhu, dan sistem kendali berbasis IoT, alat ini mampu beroperasi secara mandiri dan efisien.PRIMA AIR dirancang dengan sistem sensor yang mendeteksi kadar polutan dan kelembaban udara di sekitarnya. Bila terdeteksi udara kotor, alat akan otomatis mengaktifkan kipas penyaring yang menyedot dan membersihkan udara sebelum mengeluarkannya kembali dalam kondisi bersih. Alat ini juga terhubung dengan aplikasi Blink di smartphone, sehingga pengguna dapat memantau kualitas udara secara real time.“Kami ingin teknologi ini mudah digunakan siapa pun. Prinsipnya sederhana: cukup sambungkan ke listrik dan koneksi Wi-Fi, maka alat akan bekerja otomatis,” tambah Reky dan Gathan menjelaskan.Kehadiran PRIMA AIR memberikan banyak manfaat yang dirasakan, baik dari sisi kesehatan, lingkungan, maupun kesadaran masyarakat. Alat ini bekerja dengan sistem penyaringan udara otomatis yang mampu membersihkan udara dari berbagai partikel kotor, debu, dan gas berbahaya. Dengan demikian, lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan sehat untuk dihirup. Udara yang bersih secara langsung berdampak pada meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat. Berbagai penyakit pernapasan seperti ISPA, asma, dan gangguan paru-paru yang sering muncul akibat paparan udara kotor dapat diminimalisir dengan penggunaan alat ini.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Selain itu, PRIMA AIR dirancang dengan teknologi hemat energi dan bebas CFC, sehingga tidak menambah beban pencemaran terhadap lingkungan. Sistem otomatis berbasis IoT yang dimilikinya membuat alat ini dapat menyesuaikan daya dan kinerja sesuai kondisi udara di sekitarnya. Inovasi ini bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga efisien dan ekonomis dalam penggunaannyaMelalui PRIMA AIR, tim berharap dapat berkontribusi nyata dalam menjaga kualitas udara di Sumatra Selatan. Mereka percaya bahwa teknologi ramah lingkungan buatan anak bangsa dapat menjadi bagian penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan sehat.Kini, PRIMA AIR tidak hanya menjadi karya ilmiah sekolah, tetapi juga simbol semangat inovasi generasi muda Indonesia dalam menjawab tantangan lingkungan melalui teknologi yang bermanfaat dan berkelanjutan.***
Read More TOP 10 Inovasi GDI Atm (Automatic Water Pump) Pemanfaatan Ai (Artificial Intelligence) Untuk Mengatasi Masalah Pada Toilet Dan Penampungan Air Sekolah
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Di era digital saat ini, inovasi teknologi semakin dibutuhkan untuk menjawab permasalahan nyata di lingkungan sekitar. Sekelompok pelajar dari SMA Negeri 1 Belitang, OKU Timur, Sumatera Selatan menghadirkan solusi bernama ATM (Automatic Water Pump) sistem pompa air otomatis berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mengatasi kekurangan air bersih di sekolah.Masalah seperti toilet sulit digunakan dan tandon sering kosong membuat warga sekolah tidak nyaman. Dari permasalahan itulah muncul ide, seperti yang disampaikan Fakhri, ketua tim:“Kalau lampu bisa otomatis nyala, kenapa pompa air tidak bisa otomatis?”10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Dari pemikiran sederhana tersebut, tim menciptakan sistem yang mampu mengatur ketersediaan air secara otomatis, efisien, dan berkelanjutan, sehingga tercipta lingkungan belajar yang lebih bersih dan nyaman.Produk ATM (Automatic Water Pump) dirancang untuk bekerja otomatis dengan memanfaatkan berbagai komponen teknologi berikut:ESP32 Wemos D1 R32 :Berfungsi sebagai otak sistem yang menerima data sensor dan mengontrol pompa melalui relay.Sensor Ultrasonik :Mendeteksi ketinggian air di dalam tandon. Ketika air berkurang, sensor mengirim sinyal ke mikrokontroler untuk menyalakan pompa, dan otomatis mematikannya saat penuh.Relay 5V 3 Channel :Menghubungkan mikrokontroler dengan pompa, mengatur arus listrik secara otomatis.Pompa Submersible :Memompa air dari tandon bawah ke penampungan atas secara cepat dan efisien.Breadboard & Kabel Jumper :Digunakan untuk merangkai komponen elektronik agar mudah diuji dan dikembangkan.Dika, anggota tim, menjelaskan: “Alat ini bekerja tanpa dijaga terus. Begitu sensor membaca air habis, pompa langsung nyala. Jadi tidak ada lagi air terbuang atau toilet yang kekurangan air.”Sejak diuji coba, ATM terbukti menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah. Pasokan air menjadi stabil, efisiensi meningkat, dan tidak ada lagi keluhan toilet kering atau air meluap dari tandon. Lebih dari sekadar alat otomatis, ATM menjadi contoh nyata bahwa teknologi sederhana pun bisa memberikan dampak besar. Inovasi ini juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan air berbasis teknologi di kalangan pelajar.Aisyah, salah satu anggota tim, mengatakan: “Kami ingin alat ini menjadi bukti bahwa teknologi bukan hanya milik industri besar, tapi juga bisa dibuat oleh pelajar untuk kebutuhan nyata.” Sistem ini berpotensi dikembangkan untuk skala lebih luas seperti rumah tangga, masjid, dan fasilitas umum lainnya yang memerlukan pengendalian air otomatis.Dalam proses pengembangan, tim menghadapi banyak tantangan mulai dari perakitan, pengkabelan, hingga pemrograman mikrokontroler. Namun semangat belajar dan kerja sama membuat mereka berhasil menyatukan ide menjadi solusi nyata.Reyhan, anggota tim, menuturkan: “Yang paling menantang adalah memastikan sistem benar-benar otomatis. Tapi kami belajar bahwa inovasi tidak harus besar yang penting memberi manfaat.”Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriMelalui inovasi ini, tim berharap generasi muda Indonesia semakin berani menciptakan solusi digital untuk kebaikan bersama. Mereka percaya bahwa AI bukan hanya soal kecerdasan mesin, tetapi juga kecerdasan manusia dalam menciptakan solusi.Fakhri menambahkan: “Harapan kami, inovasi kecil ini menjadi langkah awal menuju Indonesia yang lebih cerdas dalam mengelola sumber daya alam. Semoga semakin banyak pelajar yang berani berinovasi dan berpikir solutif.”ATM (Automatic Water Pump) bukan sekadar alat, tetapi simbol kepedulian anak muda terhadap lingkungan dan masa depan. Dari sekolah di OKU Timur, inovasi ini membuktikan bahwa semangat dan ide sederhana dapat membawa perubahan besar satu tetes inovasi, sejuta manfaat untuk negeri.***
Read More Finalis 10 Besar Duta GDI Raynor Sagraha: Transformasi Diri, Menempa Mental Tangguh Generasi Muda
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Raynor Sagraha lahir di Kota Bengkulu pada 30 Maret 2004, sebagai anak sulung dari dua bersaudara. Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok yang penuh rasa ingin tahu dan memiliki semangat tinggi untuk terus berkembang. Pendidikan dasarnya ditempuh di SDN 66 Kota Bengkulu, kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 8 dan SMA Negeri 3 Kota Bengkulu. Saat ini, Raynor sedang melanjutkan studi di Universitas Bina Darma Palembang, sambil mengasah bakatnya di bidang olahraga.Sebagai seorang atlet sekaligus pelatih Taekwondo, Raynor terbiasa hidup dalam disiplin dan kerja keras. Dunia olahraga telah membentuknya menjadi pribadi yang pantang menyerah dan fokus pada pencapaian tujuan. Baginya, olahraga tidak hanya melatih fisik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai ketekunan, sportivitas, serta keseimbangan antara tubuh dan pikiran.Selain menjadi atlet, Raynor juga berperan sebagai pelatih bagi para atlet muda. Dalam setiap sesi latihan, ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak didiknya.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Baginya, tanggung jawab sebagai pelatih bukan hanya membentuk kemampuan fisik, tetapi juga menanamkan mental juang dan semangat pantang menyerah. Raynor percaya bahwa “mereka yang bersungguh-sungguh akan berhasil,” dan keyakinan itu menjadi prinsip utama dalam setiap langkahnya melatih dan membimbing generasi penerus.Prestasinya di dunia olahraga pun membanggakan. Raynor pernah meraih Juara 2 dalam ajang nasional Taekwondo MOKS Championship, sebuah pencapaian yang menjadi bukti nyata dari kerja keras dan dedikasinya selama bertahun-tahun berlatih. Selain itu, ia juga menorehkan prestasi di berbagai event kejuaraan lainnya, yang semakin memperkuat posisinya sebagai atlet muda berpotensi dan pelatih berpengaruh di lingkungannya.Raynor juga merupakan pribadi yang senang mencari tahu hal-hal baru. Ia selalu terdorong untuk memahami sesuatu secara lebih dalam dan memiliki keinginan kuat untuk terus berkembang. Sifat inilah yang membawanya aktif mengikuti berbagai kegiatan pengembangan diri di luar kampus. Salah satu pengalaman berharga yang memperluas wawasannya adalah ketika ia mengikuti program Generasi Digital Intelektual (GDI).Dalam kegiatan GDI tersebut, Raynor mendapatkan banyak wawasan baru, mulai dari materi yang diberikan hingga interaksi dengan peserta lain yang memiliki gaya dan kemampuan unik masing-masing. Ia merasa kagum dengan semangat dan keterampilan para peserta lain yang menginspirasi dirinya untuk terus berkembang. Pengalaman itu menjadi titik penting bagi Raynor untuk memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan yang bisa saling melengkapi dan menguatkan.Bagi Raynor, mengikuti GDI bukan sekadar pengalaman belajar, melainkan kesempatan untuk melihat potensi diri dari perspektif yang lebih luas. Ia kini semakin yakin bahwa untuk menjadi pemimpin dan pribadi yang bermanfaat, seseorang harus terus membuka diri terhadap pengetahuan baru dan belajar dari orang-orang di sekitarnya.Dengan semangat itu, Raynor memegang teguh motto hidupnya:“Jadilah seseorang yang tidak dapat diperintah oleh orang lain.”Serta kata-kata yang menjadi pedoman dalam setiap langkahnya:“Rawatlah kebunmu dengan indah, maka kupu-kupu akan datang dengan sendirinya.”Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriBaginya, makna kalimat tersebut adalah bahwa jika seseorang terus memperbaiki diri dan menumbuhkan hal-hal baik dalam kehidupannya, maka kesuksesan dan kebahagiaan akan datang dengan sendirinya tanpa harus dikejar. Dengan nilai-nilai ini, Raynor bertekad untuk menjadi pribadi yang tidak hanya tangguh dan mandiri, tetapi juga mampu menginspirasi banyak orang melalui tindakan nyata dan ketulusan dalam berkembang.Di dalam dirinya, selalu ada satu keyakinan sederhana yang menjadi pengingat setiap kali ia melangkah:“Berkembang, berkembang, berkembang sampai akhir.”Kalimat itu bukan sekadar kata motivasi, tetapi prinsip hidup yang menuntunnya untuk terus bertumbuh, tidak berhenti belajar, dan terus berproses menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.***
Read More TOP 10 Besar Duta GDI Elak Enggraini: Menggenggam Mikrofon, Menyuarakan Inklusi, dan Menginspirasi Generasi Digital
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Elak Enggraini: Menggenggam Mikrofon, Menyuarakan Inklusi, dan Menginspirasi Generasi DigitalDi tengah cepatnya perkembangan teknologi dan informasi, Indonesia membutuhkan sosok muda yang tidak hanya cerdas beradaptasi, tetapi juga mampu menjadi jembatan komunikasi dan inspirasi.Sosok itu hadir dalam diri Elak Enggraini, mahasiswi berprestasi Ilmu Komunikasi dari Universitas Bina Darma, yang kini telah resmi melangkah sebagai finalis Duta Generasi Digital Intelektual (GDI) 2025. Dengan label dirinya sebagai Communication & Digital Ambassador, Elak fokus mengedukasi publik melalui media, didukung oleh rekam jejak kepemimpinan dan kontribusi digital yang terbukti kuat di panggung nasional maupun internasional.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Perjalanan Elak adalah cerminan ambisi yang melampaui batas kampus. Ia dipercaya menjadi Delegasi Indonesia dalam program International Student Mobility di UPSI Malaysia pada tahun 2025, sebuah kesempatan emas yang memperluas wawasannya tentang keragaman budaya dan akademik global.Kecakapannya di bidang akademik pun diakui dengan raihan penghargaan Best Presenter dalam ajang International Conference (Joint Seminar IV) di Malaysia di tahun yang sama. Menariknya, kecerdasan digital ini berjalan beriringan dengan talenta seni; Elak juga bersinar sebagai Performer Bernyanyi pada Event Internasional 2025, membuktikan bahwa seorang intelektual digital juga wajib memiliki jiwa yang multi-talenta, diperkuat pula dengan pengalamannya sebagai Crew Miracom Entertainment (2023-2024).Di dalam negeri, dedikasi Elak sangat kentara dalam dunia komunikasi publik dan literasi. Keahliannya dalam Public Speaking dan Master of Ceremony (MC) telah membawanya mengemban peran sebagai Penanggung Jawab Administrasi sekaligus MC untuk program Literasi Digital. Ia juga dipercaya untuk memandu acara formal penting seperti Bimtek bersama DISKOMINFO Sumsel. Gairah Elak dalam mencerdaskan publik juga tercurah melalui perannya sebagai aktivis Literasi Digital Tular Nalar dan sering tampil sebagai Pembicara/Narasumber di Podcast RRI Palembang. Melalui platform ini, Elak memastikan pesan-pesan cerdas dan inklusif tersampaikan kepada masyarakat luas, menjadikannya suara yang dapat dipercaya di tengah kebisingan digital.Pengalaman dan Tanggapan Pribadi Selama GDI:Mengikuti rangkaian kegiatan Generasi Digital Intelektual (GDI) 2025 merupakan sebuah titik balik yang sangat berharga. Saya menyadari bahwa menjadi duta digital adalah sebuah amanah, bukan sekadar membawa gelar, tetapi mengemban tanggung jawab besar untuk memastikan ruang digital kita menjadi tempat yang sehat, beretika, dan produktif.GDI memberikan saya kesempatan langka untuk berjejaring dengan para pemuda visioner dari berbagai latar belakang, sekaligus mempertajam fokus saya pada isu kritis seperti inklusi digital dan penanggulangan misinformasi. Meskipun tantangan untuk menyeimbangkan peran kepemimpinan dan aktivisme digital terasa berat, bimbingan para mentor dan semangat kolaborasi dari sesama finalis membuat saya semakin termotivasi. Saya bertekad menjadikan setiap unggahan, siaran, dan proyek sebagai upaya nyata yang berkelanjutan untuk mencerdaskan dan memberdayakan bangsa.Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriVisi kepemimpinan Elak tidak hanya berhenti pada ranah media, melainkan diwujudkan dalam aksi nyata dengan dampak sosial yang inklusif. Ia memimpin inisiatif krusial sebagai Ketua Pelaksana Kelas Sertifikasi Bahasa Isyarat 2025. Proyek ini adalah manifestasi komitmen Elak untuk menjembatani komunikasi bagi komunitas Tuli, membuktikan bahwa teknologi dan komunikasi harus mampu menciptakan ruang digital yang lebih ramah bagi semua kalangan. Komitmennya pada kepemimpinan juga terlihat jelas sebagai Penanggung Jawab Divisi Humas Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (2023-2024) dan Wakil Ketua Divisi Syiar LDK Al-Qorib (2024-2025).Dengan gabungan prestasi akademik, keterampilan komunikasi, dan kepedulian sosial yang kuat diperkaya pula dengan skill non-akademik seperti Juara 2 Kejuaraan Karate (2018) dan keaktifan dalam kegiatan tilawah Elak Enggraini adalah representasi utuh dari generasi muda yang cerdas dan berintegritas. Sebagai finalis Duta GDI 2025, Elak siap menjadi inspirasi, mengangkat standar intelektual dan mencerdaskan generasi digital Indonesia.***
Read More TOP 10 Besar Duta GDI Petronella Awom Membangun Harapan dan Kesehatan dari Indonesia
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Petronela Awom lahir di Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada 13 Juli 2003. Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok yang ramah, bersemangat, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama. Perjalanan pendidikannya membawanya merantau ke Palembang, Sumatera Selatan, setelah berhasil lolos melalui program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) pada tahun 2023.Ditengah arus perkembangan teknologi yang begitu cepat ,muncul sosok muda yang inspiratif yang membuktikan bahwa semangat belajar belajar dan kenginan untuk berkontribusi dapat membawa perubahan besar.Ia adalah (petronela awom ) ,finalis Duta Digital GDi 2025 ,yang hadir dengan tekat yang kuat untuk menjadi bagian dari generasi digital yang cerdas ,beretika ,dan berdampak bagi masyaratakat .10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Sejak awal ,(petronela awom ) percaya bahwa dunia digital bukan hanya tentang media sosial atau teknologi canggih,tetapi tentang bagaimana kita bisa menggunakan teknologi untuk menebar manfaat.Dalam perjalanan memngikuti ajang Duta Digital (petronela awom) mendapatkan pengalamaan berharga .saya belajar tentang pentingnya literasi digital,etika bermedia sosial ,dan bagaimana menjadi pribadi yang kreatif dan bertanggung jawab di dunia maya.Tak hanya itu (petronela awom) juga menilai bahwa kegiatan ini membuka ruang untuk bertemu dengan banyak individu hebat dari berbagai daerah .Bagi (petronela awom ) ,menjadi Duta digital berati menjadi jembatan antra pengetahuan dan Tindakan .ia ingin terus mengispirasi anak muda agar bijak dalam penggunaaan teknologi ,berani berinovasi ,dan selalau menjaga identidas serta nilai-nilai positif bangsa di dunia digital.Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriPERJALANAN AKDEMIK PETRONELA AWOMLahir di tanah yang Indah nan kaya budaya ,RAJA AMPAT ,PAPUA BARAT DAYA ,(petronela awom) tumbuh dengan semangat pantang menyerah dan tekad kuat untuk menggapai Pendidikan tinggi.sejak kecil ,ia percaya bahwa pendidikann adalah jalan untuk membawa perubahan bagi diri sendiri dan daerah asanya .Pada tahun 2023,(petronela ) berhasil lulus seleksi BEASISWA AFIRMASI PENDIDIKAN TINGGI (ADIK) ,sebuah program pemerintah yang memberikan kesempatan kepada putra -putri daerah 3T (terdepan ,terluar ,tertinggal ) untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ternama di Indonesia melalui beasiswa tersebut ,ia di terima di UNIVERSITA SRIWIJAYA ,PALEMBANG ,SUMATRA SELATAN , dan kini tengah menempuh pendiidkan sebagai mahsiswa program studi S1 GIZI .***
Read More Finalis 10 Besar Duta GDI Anita Cindhy Maulani Menyalakan Semangat Inovasi di Era Digital
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Di tengah arus perkembangan teknologi yang semakin cepat, Anita Cindhy Maulani hadir sebagai salah satu sosok muda yang berkomitmen untuk menjadi bagian dari perubahan digital Indonesia Anita Cindhy Maulani Mahasiswa Kelahiran 03 Februari 2006 ini Berasal dari Palembang Yang Sedang Berkuliah di Sekolah tinggi ilmu kesehatan bina Husada Palembang Dengan jurusan S1 Kebidanan ia dikenal sebagai pribadi yang visioner, kreatif, dan memiliki semangat tinggi untuk terus belajar serta berbagi pengetahuan di dunia digital.Sejak awal, ketertarikan Anita Cindhy Maulani terhadap dunia teknologi dan inovasi digital tumbuh dari rasa ingin tahu tentang bagaimana teknologi bisa menyelesaikan berbagai tantangan di masyarakat. Dari situ, ia mulai aktif mengikuti berbagai pelatihan, kompetisi, dan proyek digital yang mengasah kemampuan berpikir kritis dan kolaboratifnya.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Menjadi bagian dari Generasi Digital Intelektual (GDI) 2025 menjadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan pengembangan dirinya. Selama mengikuti kegiatan GDI,Cindhy merasakan suasana yang penuh semangat kolaborasi, inspirasi, dan pembelajaran lintas bidang.“Saya belajar bahwa menjadi intelektual digital bukan hanya soal kemampuan teknologi, tapi juga tentang empati, nilai, dan keberanian untuk berbagi manfaat bagi sesama,” ungkapnya.Melalui berbagai sesi pelatihan dan tantangan yang diberikan, Cindhy semakin memahami pentingnya inovasi yang berlandaskan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Ia berharap, melalui GDI, ia dapat menjadi bagian dari generasi muda yang tidak hanya melek digital, tetapi juga berdaya saing dan beretika dalam memanfaatkan teknologi.Dengan semangat “Digital for Humanity”, Cindhy terus melangkah menyalakan obor perubahan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan memberi dampak nyata bagi bangsa.Perjalanan Akademik dan Kepemimpinan Anita Cindhy MaulaniPerjalanan akademik Anita Cindhy Maulani menjadi bukti nyata bahwa kecerdasan dan kreativitas dapat berjalan beriringan. Mahasiswi Program Studi S1 Kebidanan Universitas STIK BINA HUSADA ini dikenal sebagai sosok yang aktif, disiplin, dan berprestasi tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga di dunia seni dan organisasi kemahasiswaan.Sejak awal menempuh pendidikan tinggi, Cindhy menunjukkan kecintaannya terhadap dunia tari. Baginya, menari bukan sekadar gerak ritmis, melainkan media untuk mengekspresikan nilai, budaya, dan semangat muda. Melalui berbagai penampilan dan kegiatan seni, ia belajar tentang makna kerja keras, disiplin, serta kemampuan untuk menyalurkan emosi dan pesan positif kepada orang lain. Dunia tari mengajarkannya bahwa keindahan tidak lahir dari kesempurnaan, melainkan dari ketulusan dalam berkarya Pada ajang Unjuk bakat Duta Gdi 2025 ,Cindhy Menampilkan Sebuah Tarian Kipas Dengan Lagu Layar Batuta Dengan anggun dan memukau PerhatianKegiatan sehari hari nya pun menjadi content kreator di media sosial tiktok dan InstagramSelain aktif dalam seni, Cindhy juga menyalurkan potensinya melalui organisasi kampus. Ia dipercaya memegang jabatan penting sebagai Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), di mana ia berperan dalam mengelola administrasi, menjaga koordinasi, serta memastikan setiap program berjalan dengan baik. Kemampuannya dalam berkomunikasi dan mengatur strategi menjadikannya sosok yang andal dalam tim.Tak berhenti di situ, Cindhy kemudian diamanahkan sebagai Menteri Luar Kampus, posisi yang memberinya kesempatan untuk menjalin relasi dan kerja sama dengan berbagai lembaga di luar kampus. Melalui peran ini, ia belajar arti diplomasi, jejaring, dan kepemimpinan yang berpihak pada kolaborasi. Ia percaya bahwa menjadi pemimpin bukan tentang posisi, tetapi tentang memberi dampak dan inspirasi bagi orang lain.Di luar dunia akademik dan organisasi, Cindhy juga aktif mengikuti berbagai kompetisi dan ajang bergengsi. Salah satu pencapaiannya yang membanggakan adalah terpilih sebagai "Putri Modeling Nusantara 2025 " Dengan Kategori Modesty end elegance Mendapatkan Juara Ke 2 sebuah penghargaan yang mencerminkan keanggunan, kecerdasan, serta kemampuan berbicara dan berpenampilan yang memancarkan nilai-nilai generasi muda Indonesia.Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriBagi Anita Cindhy Maulani semua pengalaman tersebut bukan sekadar deretan aktivitas, tetapi perjalanan pembentukan karakter. Ia percaya bahwa menjadi mahasiswa di era digital menuntut keseimbangan antara akademik, kreativitas, dan kepemimpinan. Setiap langkah yang diambilnya adalah bentuk komitmen untuk terus belajar, berinovasi, dan membawa nilai positif bagi lingkungan sekitar.Dengan semangat itu, Anita Cindhy Maulani terus melangkah maju menari di atas panggung kehidupan, memimpin dengan hati, dan bersinar sebagai sosok inspiratif yang membuktikan bahwa intelektualitas dan keindahan bisa berjalan seiring dalam diri seorang generasi digital Indonesia.***
Read More Annisa Rizky Utami TOP 10 Duta GDI "Menyalakan Semangat Percaya Diri Dari Zona Nyaman Menuju Dunia Digital"
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Di tengah semangat generasi muda Indonesia yang kian aktif beradaptasi dengan perkembangan teknologi, muncul sosok inspiratif bernama Annisa Rizky Utami. Gadis kelahiran Palembang, 9 September 2005 ini merupakan salah satu Finalis Duta Generasi Digital Intelektual (GDI) 2025, yang hadir membawa semangat baru bagi anak muda untuk terus tumbuh, belajar, dan berani keluar dari zona nyaman.Kini, di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Annisa tengah menempuh pendidikan Strata-1 di Universitas Bina Darma Palembang, dengan memilih jurusan Manajemen. Pilihan jurusan ini bukan tanpa alasan baginya, manajemen bukan sekadar ilmu tentang mengatur sumber daya, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat mengelola diri sendiri, waktu, dan potensi yang dimiliki agar menjadi pribadi yang lebih produktif dan berdampak.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifPerjalanan Annisa menuju titik ini bukanlah sesuatu yang datang dengan mudah. Ia tumbuh sebagai pribadi yang percaya bahwa keberhasilan tidak selalu diukur dari prestasi akademik semata. “Saya bukan tipe orang yang menonjol di bidang akademik,” ungkap Annisa dengan jujur. Namun, keterbatasan itu tidak membuatnya berhenti berjuang. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Annisa telah aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan non-akademik, mulai dari lomba seni, kepemimpinan, hingga kegiatan organisasi yang menumbuhkan rasa tanggung jawab dan percaya diri.Dari sanalah semangatnya tumbuh. Ia belajar bahwa pengalaman adalah guru terbaik, dan setiap kesempatan yang datang merupakan ruang untuk berkembang. Keikut sertaannya dalam ajang Generasi Digital Intelektual (GDI) 2025 menjadi salah satu titik penting dalam perjalanan pengembangan dirinya. Annisa mengaku bahwa selama mengikuti kegiatan GDI, ia menemukan begitu banyak hal baru yang membuka cara pandangnya terhadap dunia digital dan peran generasi muda di dalamnya.“Bagi saya, GDI bukan hanya tentang kompetisi. Ini adalah wadah untuk belajar menjadi pribadi yang berani, berpikir kritis, dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Melalui berbagai kegiatan dan pelatihan di GDI, saya memahami bahwa dunia digital tidak hanya membutuhkan kemampuan teknis, tetapi juga karakter yang kuat, komunikasi yang baik, dan empati terhadap sesama,” tutur Annisa dengan penuh semangat.Selama proses kegiatan GDI, Annisa juga mendapatkan banyak pengalaman berharga, mulai dari bertukar ide dengan peserta lain dari berbagai Instansi, belajar memahami perbedaan, hingga mengasah kemampuan berbicara di depan publik. Semua itu menjadi pengalaman berharga yang menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk terus melangkah maju. Ia juga merasa bangga dapat menjadi bagian dari Anggota GDI yang inspiratif dan kolaboratif, di mana setiap individu didorong untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta inovasi dan perubahan positif di masyarakat.Bagi Annisa, mengikuti GDI merupakan bentuk pembuktian kepada dirinya sendiri bahwa keberanian untuk mencoba hal baru bisa mengubah banyak hal. “Saya belajar untuk tidak takut gagal, karena setiap kegagalan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya membangun mental tangguh dan rasa percaya diri, dua hal yang menurutnya sangat dibutuhkan di era digital yang serba cepat dan kompetitif.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Kini, Annisa terus melangkah dengan semangat yang sama, semangat untuk belajar dan memberi dampak. Ia ingin menjadi contoh bagi anak muda lainnya, terutama bagi mereka yang mungkin pernah merasa kurang percaya diri atau tidak cukup unggul di bidang akademik. Melalui kisahnya, Annisa ingin menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki keistimewaan dan jalannya masing-masing untuk bersinar, selama mereka berani berusaha dan konsisten memperjuangkan apa yang mereka yakini.Dengan tekad dan keyakinan yang kuat, Annisa Rizky Utami membuktikan bahwa keluar dari zona nyaman bukanlah hal yang menakutkan, melainkan langkah awal untuk menemukan versi terbaik dari diri sendiri. Sosoknya menjadi cerminan generasi muda yang tidak hanya adaptif terhadap teknologi, tetapi juga berintegritas, kreatif, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, nilai-nilai yang sejalan dengan semangat Generasi Digital Intelektual 2025.***
Read More 




















