Top 10 Inovasi GDI SIWER: Langkah Awal Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional dengan Inovasi Digital
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kami percaya bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga panggilan generasi muda untuk berkontribusi. Dari keyakinan itu, kami Mikhail Alexander, Vincent Joe, dan Aurelia Jessica merancang SIWER (Sistem Intelijen Wereng), inovasi digital berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) yang berfokus pada deteksi dini hama wereng batang coklat di lahan padi.Kami menemukan bahwa serangan hama wereng batang coklat telah menjadi salah satu penyebab utama turunnya produktivitas padi di Indonesia. Melalui berbagai data dan pengamatan lapangan, kami melihat bahwa deteksi manual sering terlambat, sehingga penanganan menjadi tidak efisien. Dari keresahan itu muncul gagasan:“Bagaimana jika petani memiliki ‘mata digital’ yang mampu mengenali ancaman hama sejak dini?”Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriPertanyaan sederhana ini menjadi awal lahirnya SIWER, yang kami harapkan dapat membantu petani sekaligus mendorong transformasi digital di sektor pertanian. SIWER bekerja sebagai sistem cerdas pemantauan hama yang menggabungkan perangkat keras di lapangan dan aplikasi mobile. Komponen utamanya meliputi:1. Lampu untuk pencahayaan optimal ketika pengambilan gambar malam hari.2. Kamera berteknologi AI dan IoT untuk mendeteksi serta mengirim data real-time.3. Baterai yang tahan cuaca dan aman di lingkungan terbuka.4. Torsi vertikal untuk memudahkan pemasangan perangkat.Melalui aplikasi SIWER, petani dapat memantau kondisi lahan, melihat persentase serangan hama, dan menerima rekomendasi penanganan dari AI Chatbot. Desain antarmuka dibuat sederhana dan ramah pengguna, sehingga mudah dioperasikan bahkan oleh petani yang belum terbiasa dengan teknologi digital.SIWER bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi langkah menuju pertanian cerdas dan berkelanjutan. Sistem ini membantu petani mendeteksi hama secara cepat dan akurat, menekan risiko gagal panen, serta meningkatkan efisiensi kerja.Bagi pemerintah, SIWER mendukung ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor beras.Sementara itu, bagi masyarakat, ketersediaan beras menjadi lebih stabil dan ramah lingkungan karena penggunaan pestisida kimia dapat diminimalkan. Dengan begitu, SIWER berkontribusi pada keseimbangan ekosistem pertanian sekaligus menjaga kesehatan pangan.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Sebagai tim yang terdiri dari tiga orang, kami membagi peran secara proporsional, mulai dari merancang antarmuka dan ilustrasi visual, menyusun proposal serta mengembangkan prototype perangkat dan integrasi sistem. Kami melakukan riset langsung serta data yang telah kami kumpulkan untuk memahami kebutuhan mereka. Dari situ, kami belajar bahwa inovasi yang baik harus sederhana, relevan, dan mudah diterapkan.Melalui SIWER, kami ingin menjadi bagian dari generasi muda yang membangun masa depan pertanian Indonesia yang modern dan inklusif. Kami percaya bahwa teknologi bukan hanya alat, tetapi jembatan menuju ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan.“Kami ingin SIWER menjadi simbol bahwa inovasi lahir dari kepedulian terhadap pangan, terhadap petani, dan terhadap masa depan negeri.” Dengan kolaborasi, kreativitas, dan empati, kami yakin Indonesia mampu mewujudkan pertanian yang tangguh di era digital.
Read More Top 10 Finalis Duta GDI Khalillah Adelia Luvy Menumbuhkan Semangat dan Integritas di Era Digital
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Khalillah Adelia Luvy, sosok anak muda yang dikenal karena semangatnya dalam belajar dan kemampuannya beradaptasi dengan berbagai tantangan. Siswi SMA Negeri 06 Palembang ini menunjukkan bahwa usia muda bukanlah batas untuk menjadi pribadi yang berkompeten dan berdaya saing. Khalillah sudah menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap banyak hal.Ia tidak puas hanya dengan memahami teori di kelas, tetapi selalu mencari kesempatan untuk mengaplikasikannya dalam kegiatan nyata. Ketika teman-temannya banyak menghabiskan waktu luang untuk bersantai, Khalillah justru memanfaatkannya untuk mengasah kemampuan baru mulai dari belajar mengedit video, merancang poster, hingga menulis proposal kegiatan. Kegigihannya membuat banyak orang kagum karena di usianya yang muda, ia sudah memiliki pola pikir yang matang dan terarah.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Bagi Khalillah, setiap tantangan adalah peluang untuk belajar. Ia percaya bahwa kesuksesan tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari keberanian untuk mencoba dan konsistensi dalam berproses. Prinsip itulah yang membawanya pada berbagai pengalaman berharga, termasuk ketika ia bergabung sebagai anggota TPPK SMAN 6 dan kemudian dipercaya menjadi sekretaris. Dalam peran tersebut, Khalillah tidak hanya belajar tentang administrasi dan manajemen waktu, tetapi juga tentang kepemimpinan, komunikasi efektif, dan kerja sama tim.Salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan Khalillah adalah ketika ia mengikuti program Generasi Digital Intelektual (GDI). Program ini mempertemukannya dengan banyak anak muda dari berbagai daerah yang memiliki semangat serupa untuk menjadi generasi yang cerdas, bijak, dan berintegritas di dunia digital. Selama mengikuti kegiatan ini, Khalillah belajar banyak tentang literasi digital, etika bermedia sosial, serta bagaimana membangun citra positif di ruang digital yang sering kali penuh tantangan.Dalam kegiatan, ia menyadari betapa pentingnya peran generasi muda dalam menjaga ekosistem digital yang sehat. Ia belajar bahwa teknologi tidak hanya alat untuk bersenang-senang atau mencari informasi, tetapi juga sarana untuk berkontribusi pada perubahan sosial. Dari situlah muncul tekad kuat dalam dirinya untuk menjadi contoh generasi muda yang beretika di dunia maya dengan menggunakan media sosial bukan untuk menyebar kebencian, melainkan untuk menyebarkan inspirasi dan kebaikan.“Bergabung dengan GDI benar-benar membuka mata saya. Saya belajar bahwa menjadi generasi digital berarti harus cerdas sekaligus bertanggung jawab. Dunia maya adalah cerminan dunia nyata, dan setiap tindakan kita di sana membawa dampak,” ungkapnya dengan penuh keyakinan. Pengalaman tersebut membuat Khalillah semakin percaya diri dan semakin matang dalam berpikir. Ia kini berusaha menerapkan nilai-nilai yang dipelajari dari GDI dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam berinteraksi, belajar, maupun berkarya.Selain aktif di sekolah, Khalillah juga gemar berkarya di dunia digital. Ia senang membuat konten kreatif seperti video pendek, poster edukatif dan materi presentasi yang menarik. Baginya, kemampuan desain dan komunikasi visual adalah bekal penting untuk bersaing di masa depan yang semakin terhubung dengan teknologi. Ia percaya bahwa kombinasi antara kreativitas dan integritas adalah kunci untuk tetap relevan di tengah pesatnya perkembangan dunia digital.Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriBagi Khalillah, masa depan bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba tetapi harus dirancang dan dipersiapkan. Setiap pengalaman baik itu kecil maupun besar adalah bagian dari proses membangun versi terbaik dari dirinya. Ia ingin terus belajar dan berkontribusi, bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk lingkungan sekitar. Ia berharap suatu hari nanti dapat bekerja di bidang yang menggabungkan komunikasi, teknologi dan pelayanan publik tempat di mana ia bisa membantu orang lain tumbuh melalui informasi dan inspirasi.Khalillah Adelia Luvy adalah potret generasi muda yang tumbuh dengan semangat, integritas dan rasa ingin tahu yang tinggi. Di tengah derasnya arus digitalisasi, ia hadir sebagai pengingat bahwa kemajuan teknologi harus berjalan seiring dengan kematangan moral dan karakter. Dengan langkahnya yang mantap dan visi yang jelas, Khalillah terus menumbuhkan semangat untuk menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas di era digital yang penuh peluang ini.***
Read More Top 10 Finalis Duta GDI M. Daffa Taufiqurrahman Wajah Muda Perubahan Digital dari Sumatera Selatan
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Di tengah derasnya arus digitalisasi, muncul sosok muda yang tidak hanya adaptif terhadap teknologi, tetapi juga memiliki visi sosial yang kuat untuk memanfaatkannya secara bijak. Dialah M. Daffa Taufiqurrahman, pelajar SMA Az Zahra Palembang, kelahiran 13 November 2008, yang dikenal karena perpaduan antara kecerdasan, kepedulian sosial, dan semangat berinovasi.Daffa bukan sekadar remaja dengan kemampuan akademik dan artistik, tetapi seorang pembelajar aktif yang memahami bahwa transformasi digital harus disertai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Melalui keikutsertaannya dalam program Duta Generasi Digital Intelektual (GDI) 2025, Daffa hadir membawa semangat baru: menjadikan teknologi sebagai sarana perubahan sosial, bukan sekadar tren modern.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifPada ajang Unjuk Bakat Duta GDI 2025, Daffa menampilkan lagu “Aku Milikmu” dari Dewa 19 sebuah penampilan yang merefleksikan ketulusan, kepercayaan diri, dan karakter autentik seorang pemuda yang tahu bagaimana mengomunikasikan nilai melalui ekspresi seni. Aksi panggungnya bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk ekspresi diri yang menunjukkan keseimbangan antara intelektualitas dan kepekaan emosional.Sebagai siswa yang berprestasi, Daffa telah menorehkan pencapaian luar biasa di bidang akademik: Juara 3 Olimpiade Sains Nusantara 2023 bidang Sosiologi dan Juara 1 Kompetisi Pelajar 2025 bidang Sosiologi. Prestasi tersebut mencerminkan kemampuannya membaca fenomena sosial dan memformulasikan gagasan kritis yang relevan dengan dinamika zaman. Bagi Daffa, sosiologi bukan hanya disiplin ilmu, tetapi juga jendela untuk memahami manusia dan perubahan sosial di era digital.Selain berprestasi di bidang akademik, Daffa juga dipercaya oleh SMA Az Zahra Palembang untuk menjadi representasi siswa dalam media publikasi resmi sekolah. Kepercayaan tersebut mencerminkan pengakuan terhadap kepribadian, integritas, serta citra positif yang ia tunjukkan sebagai pelajar. Melalui peran ini, Daffa turut memperkuat komunikasi publik sekolah dan menjadi contoh nyata pelajar yang mampu membawa nilai-nilai sekolahnya ke ruang digital dengan bijak.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025Cita-citanya untuk menjadi Gubernur Sumatera Selatan bukan sekadar impian besar, tetapi arah yang terukur dari komitmennya terhadap perubahan sosial dan kemajuan daerah. Ia meyakini bahwa kemajuan digital harus berpihak pada kesejahteraan manusia, bukan sekadar efisiensi teknologi. Bagi Daffa, digitalisasi adalah ruang baru untuk menanamkan nilai-nilai kolaborasi, literasi, dan tanggung jawab sosial.Melalui dedikasi, disiplin, dan ketulusan dalam berkarya, M. Daffa Taufiqurrahman membuktikan bahwa generasi muda bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga penggerak perubahan. Karena dirinya bukan hanya melek digital, tetapi juga melek makna pelajar yang berpikir, beraksi, dan berkontribusi untuk masa depan Indonesia yang lebih beradab dan berdaya.***
Read More 10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Dalam rangkaian kegiatan GDI Fest 2025, Generasi Digital Intelektual (GDI) sukses menggelar Talent Show 10 Finalis Pemilihan Duta GDI 2025 yang berlangsung meriah pada Kamis, 6 November 2025, di Gedung DPD RI Provinsi Sumatera Selatan.Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini menjadi salah satu tahapan penting menuju Grand Final Duta GDI 2025 yang akan digelar pada Selasa, 11 November 2025 di OPI Mall Palembang. Dalam sesi ini, para finalis menampilkan beragam bakat kreatif dan inspiratif seperti menyanyi, menari, public speaking, hingga monolog, yang menggambarkan semangat generasi muda dalam berinovasi dan berkontribusi untuk negeri. Berikut adalah daftar 10 Finalis Duta GDI 2025:Annisa Rizky Utami Nathasya Pernidya Ashari Raynor SagrahaElak Enggraini Anita Cindhy MaulaniKhalillah Adelia LuvyM. Daffa Taufiqurrahman Senia Aprinia Sari Amanda Marsa Aurellia Petronela Awom Apresiasi Duta GenRe dan Jambore Ajang Kreativitas (ADUJAK) GenRe Sumatera Selatan Tahun 2025Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran dewan juri dan pimpinan GDI, antara lain Ketua Umum GDI Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom, Dewan Pembina Ria Andryani, M.M., M.Kom, dan Rezki Syaputra, M.Kom, serta didukung oleh jajaran struktural GDI. Kehadiran para tokoh ini memberikan motivasi besar bagi para finalis untuk menunjukkan potensi terbaik mereka.Selain penampilan bakat, acara ini juga diwarnai dengan sesi pitch deck 10 besar Inovator GDI, di mana para peserta mempresentasikan ide dan proyek digital mereka secara hybrid sebagian tampil langsung di Gedung DPD RI Provinsi Sumatera Selatan, dan sebagian lainnya melalui Zoom Meeting.Menariknya, setelah sesi talent show, para finalis mengikuti sesi pertanyaan spontan di hadapan dewan juri dan seluruh tamu undangan. Dalam sesi ini, masing-masing finalis memilih nomor pertanyaan yang ditampilkan di layar slide, kemudian menjawab secara langsung di atas panggung. Pertanyaan seputar literasi digital, etika bermedia sosial, serta peran generasi muda di era kecerdasan buatan (AI) menjadi tantangan yang mengasah wawasan, kecerdasan berpikir, dan kemampuan komunikasi para finalis.Sorak-sorai supporter dari masing-masing finalis turut memeriahkan suasana acara. Mereka datang dengan membawa spanduk dan atribut dukungan yang menambah semangat para finalis di atas panggung. Kemeriahan tersebut menjadikan Talent Show GDI Fest 2025 bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga ruang ekspresi bagi generasi muda yang kreatif dan berdaya digital. Ketua Umum GDI, Prof. Dr. Edi Surya Negara, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta.“Acara ini membuktikan bahwa generasi muda kita memiliki potensi besar dalam hal kreativitas, kepemimpinan, dan pemanfaatan teknologi digital. Duta GDI bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga inspirasi,” ujarnya.Pegadaian Gelar Penyerahan Hadiah Badai Emas 2025, 25 Nasabah Terima Emas hingga Paket UmrohSementara itu, Dewan Pembina GDI, Ria Andryani, M.M., M.Kom, menekankan pentingnya penguasaan soft skill dan literasi digital sebagai modal utama menghadapi era transformasi teknologi yang serba cepat.“Kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi adalah kunci agar generasi muda dapat terus beradaptasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.Talent Show ini menjadi salah satu rangkaian terakhir sebelum Grand Final Duta GDI 2025, di mana sepuluh finalis terbaik akan kembali tampil memperebutkan gelar Duta GDI 2025. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, GDI Fest 2025 menjadi bukti nyata komitmen GDI dalam membangun Generasi Digital yang Intelektual, Kreatif, dan Inspiratif.***
Read More Apresiasi Duta GenRe dan Jambore Ajang Kreativitas (ADUJAK) GenRe Sumatera Selatan Tahun 2025
Sulistiyo. A Darmawan 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id -Puncak kegiatan Apresiasi Duta GenRe dan Jambore Ajang Kreativitas (ADUJAK) GenRe Sumatera Selatan Tahun 2025 berlangsung meriah pada Jumat (31/10/2025). Acara ini menjadi momentum penting bagi generasi muda Sumatera Selatan untuk menunjukkan kreativitas, inovasi, dan peran aktif mereka dalam mengkampanyekan program Generasi Berencana (GenRe) yang digagas oleh BKKBN.Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan remaja dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan ini menjadi ajang apresiasi atas dedikasi para remaja dalam menyebarkan nilai-nilai GenRe, seperti menunda usia pernikahan, menjauhi penyalahgunaan narkoba, dan mendukung program penting seperti GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia).Jangan Ketinggalan! MagangHub Kemnaker Batch 2 2025 Dibuka Hari Ini, Ada Uang Saku dan Sertifikat ResmiPuncak acara ditandai dengan Hari Penganugerahan Duta GenRe Sumatera Selatan Tahun 2025, yang juga menjadi momen pengumuman pemenang Lomba Jambore Ajang Kreativitas (JAK) 2025. Beberapa kategori lomba yang dipertandingkan antara lain GenRe Got Talent, Short Movie, Podcast Mini GenRe, dan GenRe Challenge. Setiap kategori menampilkan karya dan talenta terbaik dari peserta muda yang membawa pesan positif tentang remaja berkarakter dan ber perencanaan hidup matang.Dalam suasana penuh antusiasme, diumumkan pula Top 6 dan Top 3 Duta GenRe Sumatera Selatan 2025, hingga akhirnya terpilih Duta GenRe Putra dan Putri Sumatera Selatan Tahun 2025, yaitu Zikri Abdillah dari Kota Palembang sebagai Duta GenRe Putra, dan Najmi Salsabila Agata dari Kota Palembang sebagai Duta GenRe Putri. Keduanya akan mewakili Provinsi Sumatera Selatan di tingkat nasional sebagai simbol remaja berprestasi dan berkarakter. Para pemenang diharapkan menjadi inspirasi bagi remaja lainnya dalam menyuarakan pentingnya perencanaan masa depan dan pembangunan keluarga berkualitas.Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriKepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta. “ADUJAK GenRe bukan hanya ajang kompetisi, tetapi wadah pembentukan karakter, kreativitas, dan kepemimpinan generasi muda Sumatera Selatan,” ujarnya.Dengan semangat Berani Berencana, Wujudkan Mimpi Indonesia Emas 2045, kegiatan ADUJAK GenRe 2025 menegaskan komitmen BKKBN dan para Duta GenRe untuk terus mengedukasi dan menginspirasi remaja Indonesia menuju generasi unggul dan berdaya.****
Read More Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk Negeri
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Generasi Digital Intelektual (GDI) melakukan audiensi bersama dr. Hj. Ratu Tenny Leriva, M.M., pada 25 Oktober 2025. Dalam suasana penuh kehangatan dan semangat kolaborasi. Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi GDI untuk memperkuat sinergi dalam upaya mewujudkan visi besar Digitalisasi untuk Negeri.Dalam audiensi itu, dr. Hj. Ratu Tenny Leriva menyambut hangat kehadiran tim GDI dan menyampaikan dukungannya terhadap berbagai program yang berfokus pada peningkatan literasi digital, literasi finansial, serta kesehatan mental di kalangan generasi muda.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifIa menilai ketiga aspek tersebut sangat relevan dengan tantangan era digital saat ini, di mana kemampuan mengelola informasi, keuangan, dan kesehatan mental menjadi kunci dalam membentuk masyarakat yang tangguh dan produktif.“Saya sangat mengapresiasi inisiatif GDI yang tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga pada keseimbangan antara literasi digital, finansial, dan kesehatan mental. Ini adalah langkah nyata untuk membangun generasi yang cerdas secara digital dan kuat secara emosional,” ujar dr. Ratu Tenny Leriva.Duta Digital GDI Hadiri Talkshow RRI Palembang: Siap Wujudkan Ekosistem Digital yang Sehat dan BeretikaSementara itu, perwakilan dari GDI menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dan dukungan yang diberikan. Pihaknya menegaskan bahwa GDI akan terus mendorong berbagai kegiatan edukatif dan inovatif yang berorientasi pada pembangunan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperluas jaringan kolaborasi antara GDI dan para pemangku kepentingan, baik dari sektor pemerintahan, akademisi, maupun komunitas, dalam menciptakan masa depan digital yang lebih cerdas dan berdaya saing tinggi.***
Read More Kasus Dugaan Kekerasan di Sekolah Dasar, Siswi Alami Pecah Pembuluh Darah di Mata
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang siswi Sekolah Dasar Negeri 150 Sungai Tenang, Kecamatan Gandus, Palembang, mengalami luka memar di area sekitar mata yang diduga akibat kekerasan fisik. Kejadian ini dialami oleh Fatiyah, siswi sekolah dasar tersebut, dan menjadi perhatian setelah ibunya, Erna yang akrab disapa Bi Erna menemukan kondisi sang anak dalam keadaan mengenaskan saat menjemputnya dari sekolah pada Senin, 27 Oktober 2025.Menurut penuturan Bi Erna, siang itu ia datang seperti biasa untuk menjemput putrinya. Namun, ia terkejut melihat kedua mata Fatiyah memerah dan tampak lebam di sekelilingnya.Resmi! Gubernur Gratiskan Transportasi Umum bagi 15 Kelompok Masyarakat, Berikut Golongannya“Saya langsung panik dan bertanya kepada guru di kelasnya tentang apa yang terjadi. Tapi jawabannya hanya, ‘bukan saya,’ dan guru lain bilang tidak tahu,” ungkapnya.Beberapa guru bahkan sempat memberikan dugaan bahwa kondisi itu disebabkan oleh efek main handphone. Namun, menurut Bi Erna, penjelasan tersebut tidak masuk akal karena Fatiyah sangat jarang menggunakan ponsel.“Lukanya jelas seperti kena benda tumpul, bukan karena mata lelah,” ujarnya.Saat hendak melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak berwajib, Bi Erna justru menerima respons yang membuatnya gentar. Salah satu guru, kata dia, menasihati agar tidak menuduh sembarangan karena bisa berujung pada laporan balik. Ketakutan itu diperparah oleh ketiadaan bukti seperti rekaman CCTV maupun saksi dari para murid, yang seluruhnya mengaku tidak tahu-menahu tentang kejadian yang menimpa Fatiyah.Lebih memilukan lagi, sejak kejadian itu, Fatiyah mengalami trauma berat. Setiap kali ditanya siapa yang memukul atau bagaimana matanya bisa terluka, gadis kecil itu hanya diam, lalu menangis atau berlari ketakutan.Keesokan harinya, Selasa 28 Oktober 2025, Fatiyah dibawa ke Rumah Sakit Bunda untuk menjalani pemeriksaan medis. Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pembuluh darah di area sekitar mata Fatiyah pecah diduga akibat benturan keras atau pukulan benda tumpul. Hingga 2 November, kedua matanya masih tampak merah dan terasa nyeri meskipun telah diberi obat.“Kalau siang dia masih bisa bermain, tapi setiap malam selalu menangis kesakitan,” tutur Bi Erna dengan mata berkaca-kaca. Pihak keluarga kini berharap agar kasus ini mendapat perhatian serius dari pihak berwenang.Karyawan Universitas Tewas Diduga Bunuh Diri dengan Melompat dari Lantai 6 Gedung Kampus“Saya cuma ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anak saya. Saya hanya orang kecil, tapi saya mohon keadilan,” ucap Bi Erna lirih.Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun dinas pendidikan terkait dugaan kekerasan terhadap siswi SD tersebut.***
Read More Pegadaian Festival Tring! 2025 #mulaidaritring! Ajak Masyarakat Wujudkan Masa Depan Finansial Cerdas
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring! di Kota Palembang PTC Mall Festival akbar di Sumatera Selatan akan berlangsung dari 31 Oktober hingga 02 November 2025, yang menjadi ajang perkenalan dan penanda resminya kehadiran aplikasi tersebut di tengah masyarakat SumBagSel.Acara ini dirancang sebagai one stop festival yang menggabungkan edukasi investasi emas dengan hiburan musik dan gaya hidup. Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil III Sumbagsel Novryandi mengungkapkan harapannya agar melalui Festival Tring!, masyarakat dapat lebih mengenal dan cepat “akrab” dengan aplikasi andalan Pegadaian itu.BKN Batalkan Kelulusan PPPK Paruh Waktu Tahun Anggaran 2024/2025“Era digital yang semakin dinamis ini menuntut kami untuk tidak berhenti berinovasi. Aplikasi Tring! salah satu bukti nyata bagaimana kami berkomitmen dan berupaya memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan dan berinvestasi dalam genggaman. Sementara, Festival Tring! menjadi cara kami untuk memperkenalkannya kepada masyarakat. Ini bukan sekedar festival, tapi gerakan untuk mengajak semua orang merencanakan keuangan mereka #MulaiDariTring!,” ujar Novryandi.Pegadaian mengubah literasi keuangan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Di Festival Tring!, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai booth edukatif, diantaranya Talk Show, seminar mini dimana masyarakat dapat mengenal mengenai investasi dan mendapatkan penawaran emas dengan harga special, dengan pemateri dari Otoritas Jasa Keuangan, Akademisi dari Universitas UIN Raden Fatah, Praktisi emas dari PT Pegadaian.Masyarakat juga dapat melakukan transaksi cicil emas pegadaian melalui Bazar emas Pegadaian dengan pilihan emas yang beragam, serta Bazar UMKM yang melibatkan usaha mikro serta UMKM binaan dari PT Pegadaian sehingga masyarakat yang hadir pada Festival Tring! Dapat melakukan transaksi cicil emas dan berbelanja kebutuhan lainnya. Hadirnya Tring! Corner yang menyediakan zona interaktif untuk merasakan kemudahan bertransaksi emas melalui aplikasi Tring! semakin melengkapi keseruan rangkaian kegiatan.“Kami telah menyiapkan hiburan dengan line-up musisi yang akan membuat Festival Tring! tidak akan terlupakan. Ini kesempatan masyarakat untuk merasakan pengalaman festival yang edukatif, sekaligus bisa bertemu dengan idola. Untuk Kota Palembang akan di Ramaikan oleh Ivitro Band dan Sixline Band ” ungkap Pemimpin Wilayah III Sumbagsel Novryandi.Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per BulanSelama festival berlangsung, Pegadaian juga telah menyiapkan berbagai diskon dan promo menarik khusus bagi pengguna Tring! yang hanya bisa di dapatkan di lokasi Festival Tring!.Promo Tabungan Emas: Dapatkan diskon Rp10.000 saat Open dan/atau Top Up Tabungan Emas di Aplikasi TRING! (Minimal transaksi hanya Rp25.000).Promo Cicil Emas: Nikmati diskon hingga Rp50.000/gram untuk Cicil Emas dengan ketentuan tenor minimal 6 bulan dan maksimal uang muka 20%.Hadiah dan Games: Kesempatan memenangkan Undian Hadiah Emas dan mendapatkan Special TRING Merch melalui berbagai Competition & Games.Festival Tring! by Pegadaian bukan hanya tentang bertransaksi, tetapi juga merayakan masa depan finansial yang lebih cerah dan menyenangkan. Cek lokasi dan jadwal artis favorit Anda di: https://sahabat.pegadaian.co.id/acara/festival-tring-2025.
Read More Diduga Dianiaya Guru, Siswa SD Alami Luka di Dada dan Pinggang
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang ibu rumah tangga di Palembang, Maya Kasnaria (47), tak kuasa menahan amarah dan rasa sedih setelah mengetahui putra kecilnya menjadi korban dugaan penganiayaan oleh seorang guru olahraga di sekolah dasar tempatnya menimba ilmu, yang berlokasi di kawasan Sapta Marga, Kota Palembang.Peristiwa tersebut diduga terjadi pada Senin (20/10/2025). Aksi kekerasan itu baru terungkap setelah anaknya, RM (12), menceritakan kejadian tersebut kepada sang ibu setibanya di rumah.CSR Tak Pernah Jalan, Diduga Uang Ratusan Juta Mengalir ke Rekanan DPR“Awalnya saya tidak tahu apa-apa. Anak saya pulang dari sekolah dan langsung bercerita kalau dia dipukul oleh gurunya, berinisial MH,” ungkap Maya saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Rabu (22/10/2025).Menurut penuturan Maya, guru berinisial MH, yang mengajar mata pelajaran olahraga, diduga memukul RM karena menuduhnya tertidur di kelas. Namun, anaknya menegaskan bahwa ia sama sekali tidak tertidur dan tetap mengikuti pelajaran seperti biasa.“Anak saya katanya dituduh tidur, padahal tidak. Dia dipukul, sekarang bagian dada dan pinggangnya masih terasa sakit,” tutur Maya dengan nada kecewa.Atas kejadian itu, Maya memutuskan untuk melaporkan dugaan tindak kekerasan tersebut ke pihak kepolisian, agar pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban dan tidak ada lagi anak-anak yang mengalami hal serupa di lingkungan sekolah.Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Pesan Islam Tentang Etika Digital dan Menjaga Aib Orang Lain!Pihak kepolisian melalui SPKT Polrestabes Palembang telah menerima laporan tersebut dan akan menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan terhadap korban serta meminta keterangan dari pihak sekolah maupun terlapor.Kasus ini menjadi sorotan karena kembali membuka perbincangan publik terkait kekerasan fisik terhadap siswa di lingkungan pendidikan, yang seharusnya menjadi ruang aman bagi anak-anak untuk belajar dan tumbuh. Polisi menegaskan akan memproses laporan ini sesuai hukum yang berlaku.***
Read More Menuju Ajang Digital Bergengsi, GDI Kupas Perkembangan GDI Fest 2025 di Talkshow RRI Palembang
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Generasi Digital Intelektual (GDI) kembali menghadiri Talkshow RRI Palembang yang membahas perkembangan terbaru seputar GDI Fest 2025, ajang bergengsi yang menjadi wadah bagi talenta muda digital Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi.Talkshow yang berlangsung pada Senin, 13 Oktober 2025, pukul 09.00–10.00 WIB, menghadirkan tiga narasumber utama dari internal GDI, yaitu Bendahara Umum GDI Agung Purnama Putra, S.AP, Ketua Pelaksana GDI Fest 2025 M. Fajri Riki, S.Kom, dan Duta Digital GDI Salsabila Firdausyiah, S.I.Kom.ALSA LC Universitas Sriwijaya Sukses Gelar Dua Seri ALSA Social Project 2025: Edukasi Hukum dan Literasi Keuangan untuk Masyarakat Desa PegayutDalam talkshow tersebut, para narasumber memaparkan sejumlah agenda dan inovasi yang akan dihadirkan pada GDI Fest 2025, mulai dari Pemilihan Duta Digital GDI, Lomba Inovasi Digital, Lomba Poster, Lomba Videografi dan Talkshow.Menurut Agung Purnama Putra, kegiatan GDI Fest tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga ruang nyata untuk mempertemukan generasi muda dengan berbagai peluang di bidang teknologi, komunikasi, dan industri digital.“Kami ingin mendorong semangat kolaborasi dan inovasi agar generasi muda bisa menjadi pelaku perubahan di era digital,” ujarnya.Sementara itu, Fajri Riki selaku Ketua Pelaksana menjelaskan bahwa GDI Fest 2025 akan dikemas lebih interaktif dan berdampak luas, dengan mengusung tema Gen Level Up! Bersinergi Bersama AI, Genggam Masa Depan Dunia.Adapun Salsabila Firdausyiah, Duta Digital GDI, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga literasi digital yang positif.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital Positif“GDI Fest bukan hanya soal lomba, tapi tentang bagaimana kita bersama membangun budaya digital yang cerdas, kreatif, dan beretika,” katanya.Melalui talkshow ini, GDI mempertegas perannya sebagai wadah penggerak transformasi digital bangsa menuju GDI Fest 2025 yang lebih inspiratif dan berdampak luas.***
Read More Sumatera Selatan Resmi Jadi Ikon dan Tuan Rumah Kriya Nusa 2026, Angkat Potensi Kriya dan Budaya ke Panggung Nasional
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan menjadi pusat perhatian nasional pada tahun 2026 mendatang setelah ditunjuk sebagai ikon sekaligus tuan rumah ajang Kriya Nusa 2026, sebuah pameran bergengsi yang menampilkan kekayaan kriya, budaya, dan karya kreatif dari seluruh Indonesia.Kabar gembira ini disambut dengan penuh rasa syukur oleh Ketua TP PKK Sumsel yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Sumsel, Hj. Feby Deru. Ia menyatakan bahwa kepercayaan besar ini merupakan kesempatan berharga untuk memperkenalkan potensi kriya dan budaya khas Sumatera Selatan ke tingkat nasional hingga internasional.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital Positif“Dengan menjadi tuan rumah sekaligus ikon Kriya Nusa 2026, kami yakin momentum ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui promosi produk kriya dan budaya unggulan Sumsel,” ujar Feby Deru seusai mengikuti rapat virtual bersama Ketua Harian Dekranas, Tri Tito Karnavian, pada Senin (13/10/2025).Feby menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan persiapan secara matang dan menyeluruh. Mengingat pelaksanaannya masih memiliki rentang waktu yang cukup panjang, ia mengajak seluruh elemen mulai dari pemerintah daerah, Dekranasda kabupaten/kota, hingga para pelaku UMKM—untuk berkolaborasi dan berperan aktif dalam menyukseskan agenda nasional tersebut.Menurutnya, Kriya Nusa tidak sekadar pameran, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat identitas budaya daerah sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat. “Ini bukan hanya tentang kriya, tetapi juga tentang kebanggaan kita sebagai masyarakat Sumatera Selatan,” imbuhnya.Sementara itu, Ketua Harian Dekranas, Tri Tito Karnavian, menjelaskan bahwa sebenarnya Sumatera Selatan telah dijadwalkan menjadi ikon Kriya Nusa tahun 2025. Namun, karena sejumlah pertimbangan dan situasi yang kurang kondusif, pelaksanaannya diundur menjadi tahun 2026.Viral Video Ketua Komisi III DPRD Diduga Mengejek Aksi MassaIa menambahkan bahwa Kriya Nusa 2026 akan digelar pada 26–30 September 2026 dengan mengusung tema “Berdaya Mendunia.” Tema ini diharapkan menjadi semangat baru bagi seluruh daerah di Indonesia untuk menampilkan produk kriya yang berdaya saing tinggi dan mampu menembus pasar global.Dengan penunjukan ini, Sumatera Selatan bukan hanya akan menjadi tuan rumah, tetapi juga simbol kebangkitan ekonomi kreatif daerah melalui karya dan budaya yang berakar kuat pada kearifan lokal.***
Read More Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital Positif
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Generasi Digital Intelektual (GDI) melakukan audiensi bersama Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palembang pada Senin (14/10/2024). Audiensi yang berlangsung di ruang Kapolresta Palembang tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum GDI, Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom bersama anggota GDI dan disambut hangat oleh Kapolresta Palembang, Kombes Pol. Dr. Harryo Sugihhartono, S.I.K., M.H.Dalam pertemuan tersebut, Prof. Edi Surya Negara memperkenalkan secara resmi organisasi GDI sebagai wadah kolaboratif bagi generasi muda untuk mengembangkan kompetensi di bidang digital, inovasi, dan kepemimpinan.Duta Digital GDI Hadiri Talkshow RRI Palembang: Siap Wujudkan Ekosistem Digital yang Sehat dan BeretikaSelain memperkenalkan visi dan program kerja organisasi, Prof. Edi juga menyampaikan undangan kepada jajaran Polresta Palembang untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan GDI FEST 2025, yang menjadi ajang kolaborasi lintas sektor antara akademisi, industri, dan lembaga pemerintahan.“Generasi Digital Intelektual hadir sebagai gerakan yang mendorong anak muda untuk menjadi agen perubahan di era digital. Melalui kolaborasi dengan Polresta Palembang, kami ingin membangun sinergi positif dalam membentuk ekosistem digital yang aman, produktif, dan beretika,” ujar Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom, Ketua Umum GDI.Lebih lanjut, Prof. Edi menegaskan bahwa sinergi antara GDI dan Polresta Palembang dapat membuka ruang kolaborasi dalam edukasi digital, literasi keamanan siber, hingga kampanye bijak bermedia sosial bagi masyarakat, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa di Kota Palembang.Generasi Digital Intelektual (GDI) Bertekad Membangun Pemuda Indonesia Yang Cerdas Dan Terampil Dalam TeknologiSementara itu, Kapolresta Palembang Kombes Pol. Dr. Harryo Sugihhartono, S.I.K., M.H., menyambut baik inisiatif audiensi tersebut. Ia menilai bahwa gerakan GDI sejalan dengan upaya Polri dalam menjaga ketertiban di ruang digital dan mendorong masyarakat agar cerdas dalam memanfaatkan teknologi.“Kami sangat mengapresiasi langkah GDI dalam membangun generasi muda yang cakap digital dan berintegritas. Polresta Palembang siap bersinergi dalam program-program edukatif maupun kegiatan yang mendukung keamanan dan ketertiban di dunia maya hingga pengembangan sistem,” ujar Kombes Pol. Dr. Harryo Sugihhartono.Audiensi tersebut diakhiri dengan sesi foto bersama dan menjadi langkah awal yang strategis dalam membangun kemitraan antara Generasi Digital Intelektual dan Polresta Palembang untuk bersama-sama menciptakan ekosistem digital yang sehat, kreatif, dan berdaya guna bagi masyarakat.***
Read More Dua Pelaku Begal Sadis Diringkus, Korban Sempat Dibacok Saat Hendak ke Pasar
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Aksi kejahatan jalanan yang sempat meresahkan warga di kawasan Sekip dan Talang Kelapa, Palembang, akhirnya terungkap. Dua pelaku begal yang dikenal beraksi dengan cara sadis berhasil dibekuk aparat kepolisian. Kedua pelaku berinisial IQ dan OK kini telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Penangkapan dilakukan oleh jajaran Satreskrim Polrestabes Palembang di dua lokasi berbeda, yakni di belakang RS Hermina dan di kawasan Jalan KI Merogan, Kertapati, Palembang, pada Kamis (9/10/2025).Cara Cek Status PPPK Paruh Waktu di SIASN BKN, Ada 8 Tahapan Resmi yang Harus DiketahuiKasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, membenarkan keberhasilan timnya dalam menangkap kedua pelaku tersebut.“Saya ikut turun langsung dalam proses penangkapan. Keduanya kini sudah berhasil diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan,” ujar Andrie.Menurut Andrie, penangkapan ini berawal dari hasil penyelidikan intensif dan pelacakan jejak para pelaku berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian. Setelah lokasi keberadaan mereka teridentifikasi, tim langsung melakukan penangkapan tanpa perlawanan.“Kedua pelaku diamankan tanpa sedikit pun melakukan perlawanan. Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan keterlibatan mereka di beberapa lokasi kejadian lain,” tegasnya.Namun, Andrie belum memberikan rincian lebih jauh mengenai hasil pemeriksaan. Ia menyebut bahwa proses penyelidikan masih terus berjalan.“Kasus ini masih dalam tahap pengembangan. Untuk informasi lebih lengkap nanti akan disampaikan langsung oleh Kapolrestabes Palembang,” pungkasnya.Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah seorang ibu rumah tangga bernama Teti Yusita (48) menjadi korban pembegalan di kawasan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami, pada Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 06.35 WIB.Saat itu, korban tengah dalam perjalanan menuju pasar untuk berjualan setelah mengantar anaknya ke sekolah. Mengendarai motor Honda BeAT hitam BG-2923-AFC, korban tiba-tiba dipepet dua pria bersenjata tajam jenis mandau dan celurit.“Saya mau ambil kunci motor buat lari, tapi belum sempat, tangan kiri saya langsung dibacok. Mereka bilang jangan macam-macam, nanti saya mati. Setelah itu motor saya dibawa kabur,” cerita Teti dengan nada gemetar.Nikita Mirzani Murka Usai Vadel Badjideh Disebut Akan Bongkar Makam Janin Putrinya Demi Tes DNA Wulan _ Selasa, 07 Oktober 2025 | 9:27Selain motor, pelaku juga mengambil barang dagangan berupa rokok senilai Rp300 ribu yang tersimpan di jok motor. Aksi brutal tersebut terekam jelas oleh kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian, yang kemudian menjadi petunjuk utama polisi dalam memburu pelaku.Dengan tertangkapnya IQ dan OK, masyarakat Palembang diharapkan dapat kembali merasa aman dari ancaman aksi begal yang belakangan ini marak terjadi di wilayah tersebut. Polisi masih mendalami kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat dalam kejahatan ini.***
Read More ALSA LC Unsri Wujudkan Kepedulian Terhadap Perlindungan Hak Anak Lewat ALSA Legal Charity 2025
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Komitmen untuk menegakkan nilai kemanusiaan dan hukum kembali ditunjukkan oleh ALSA Local Chapter (LC) Universitas Sriwijaya. Melalui program ALSA Legal Charity (ALC) 2025, organisasi mahasiswa hukum ini sukses menggelar kegiatan bertema “Law Enforcement for the Protection of Children's Rights That Are Not Fulfilled by the Parents” di Palembang, akhir September lalu.Kegiatan yang digagas oleh Social Event Division ALSA LC Unsri ini bertujuan mewujudkan dua pilar utama ALSA, yakni Socially Responsible dan Legally Skilled. Melalui tema tersebut, panitia berupaya mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perlindungan hak-hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tua sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu GenggamanKegiatan ALC 2025 terbagi menjadi dua sesi besar, yaitu main event pada Sabtu, 27 September 2025, dan post event pada Minggu, 28 September 2025. Pada sesi main event, peserta disuguhkan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif. Kegiatan dibuka dengan talkshow yang menghadirkan tiga narasumber dari lintas bidang yakni Vera Novianti, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Aprilia Putri Rahmadini, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, serta dan Deril Anshar Baik Irwanto, perwakilan dari ALSA Legal Aid Team 2024/2025.Diskusi tersebut menyoroti peran hukum dan psikologi dalam melindungi anak, sekaligus membahas kendala yang kerap muncul dalam praktik di lapangan. Selain itu, kegiatan dilanjutkan dengan layanan konsultasi hukum gratis bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palembang, di mana peserta dapat berkonsultasi secara langsung mengenai permasalahan hukum tanpa biaya. Layanan ini menjadi bukti nyata komitmen ALSA LC Unsri dalam membantu masyarakat yang membutuhkan pendampingan hukum.Sesi berikutnya, Focus Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Legal Aid Team ALSA LC Unsri 2024/2025, memberikan ruang bagi peserta untuk menganalisis kasus dan menawarkan solusi terhadap isu perlindungan anak. Sebagai penutup, main event dimeriahkan oleh penampilan teater dari Theater Smansa (SMAN 1 Palembang) yang mengangkat kisah tentang dampak perceraian orang tua terhadap psikologis anak. Pementasan ini sukses menghadirkan suasana haru sekaligus reflektif, menyadarkan audiens bahwa isu perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama.Kegiatan berlangsung hangat dengan diselingi ice breaking agar suasana tetap cair dan peserta tetap antusias. Menariknya, setiap peserta juga diminta menulis surat untuk anak-anak panti asuhan yang kemudian dibacakan saat post event.Rangkaian kegiatan berlanjut pada post event di hari Minggu, 28 September 2025, dengan mengunjungi panti asuhan di Palembang. Dalam kegiatan ini, ALSA LC Unsri menyalurkan hasil donasi yang telah dikumpulkan dari mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.Selain menyerahkan donasi, panitia juga membacakan surat-surat yang ditulis oleh peserta pada hari sebelumnya. Suasana penuh haru dan kebahagiaan terpancar dari wajah anak-anak panti yang menerima perhatian dan kasih sayang dari para mahasiswa hukum tersebut.Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per BulanMelalui kombinasi kegiatan edukasi, advokasi, hiburan, dan aksi sosial, ALSA Legal Charity 2025 berhasil menunjukkan bahwa hukum dapat hadir dengan wajah yang ramah, humanis, dan dekat dengan masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kesadaran akan pentingnya perlindungan hak anak, tetapi juga membuktikan bahwa kepedulian terhadap isu tersebut bisa diwujudkan dalam aksi nyata.“Perlindungan hak anak bukan sekadar wacana, melainkan tanggung jawab kita bersama. ALC 2025 menjadi pengingat bahwa masa depan anak-anak Indonesia harus dijaga dan dilindungi melalui kerja sama semua pihak, termasuk peran hukum yang berpihak pada mereka,” ungkap perwakilan panitia.Dengan berakhirnya kegiatan ini, ALSA LC Unsri berhasil menegaskan perannya sebagai organisasi mahasiswa yang tidak hanya peduli pada dunia hukum, tetapi juga aktif dalam menggerakkan kepedulian sosial bagi masyarakat luas.***
Read More Viral! Warga Temukan Kodok di Dalam Bungkusan Bakso yang Dipesan Online
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Warga Palembang dihebohkan dengan beredarnya video viral yang memperlihatkan penemuan tak biasa di dalam makanan. Dalam video berdurasi sekitar satu menit yang beredar di media sosial Instagram, tampak seorang remaja putri menemukan seekor kodok di dalam bungkusan bakso yang baru saja ia pesan secara online.Video yang diunggah pada Rabu (8/10/2025) itu memperlihatkan remaja tersebut memperlihatkan beberapa bungkus bakso yang ia pesan dari salah satu penjual bakso di kawasan Seberang Ulu, Palembang. Awalnya, ia tampak menunjukkan satu porsi bakso telur seperti biasanya. Namun kejutan tak menyenangkan terjadi saat ia membuka bungkusan berikutnya — seekor kodok tampak utuh berada di dalam plastik berisi bakso.Chef Devina Murka, Foto Siomaynya Dicatut Restoran Milik Keluarga SyahriniReaksi kaget dan tidak percaya langsung terdengar dalam video tersebut. Dengan nada heran, ia memperlihatkan isi plastik ke kamera sambil memastikan bahwa “makhluk” itu benar-benar seekor kodok.Video tersebut kemudian diunggah ke akun Instagram pribadinya dengan keterangan yang berbunyi “Beli bakso online, ngeshok ada makhluk amfibi di dalem bungkusan.”Unggahan itu sontak menarik perhatian warganet dan menyebar luas di berbagai platform media sosial. Banyak yang merasa geli, namun tak sedikit pula yang merasa jijik dan khawatir terhadap kebersihan makanan yang dijual secara daring.Dalam unggahan yang sama, remaja tersebut juga menjelaskan kronologi kejadian serta tanggapan dari pihak penjual yang dinilainya kurang bertanggung jawab. Ia menulis bahwa setelah menemukan kodok tersebut, dirinya langsung menghubungi penjual untuk melakukan komplain.“Min, kami beli bakso lewat online. Pas dibuka, ada kodoknya di dalam. Kami langsung komplen ke bosnya. Duit kami total Rp34 ribu, tapi dia cuma mau kembalikan Rp30 ribu. Katanya karena ado PPN,” tulisnya dalam postingan tersebut.Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per BulanKomentar warganet pun membanjiri unggahan itu. Banyak yang menyoroti lemahnya pengawasan kebersihan dalam proses produksi makanan, sementara sebagian lainnya menilai tanggapan penjual terlalu sepele untuk kasus yang sudah merugikan pembeli secara emosional.Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemilik usaha bakso yang disebut dalam video viral tersebut. Namun, sejumlah pengguna media sosial mendesak agar pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan Kota Palembang, melakukan pengecekan terhadap toko bakso yang bersangkutan guna memastikan keamanan pangan dan kebersihan dalam proses produksinya.***
Read More PORNAS XVII KORPRI 2025 Jadi Momentum Pemprov Sumsel Gerakkan Ekonomi Kerakyatan
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PORNAS) XVII KORPRI Tahun 2025 di Kota Palembang, Selasa (7/10/2025). Tak hanya menampilkan ajang olahraga bergengsi antar Aparatur Sipil Negara (ASN), perhelatan ini juga diramaikan dengan pesta rakyat dan bazar UMKM yang menjadi simbol nyata dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terhadap penguatan ekonomi rakyat.Kegiatan yang berlangsung di halaman Gedung DPRD Sumatera Selatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Drs. H. Edward Candra, mewakili Gubernur Dr. H. Herman Deru. Dalam sambutannya, Sekda menegaskan bahwa PORNAS KORPRI tahun ini memiliki makna yang lebih luas dari sekadar kompetisi olahraga.Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman“PORNAS XVII KORPRI bukan hanya ajang untuk mempererat silaturahmi dan sportivitas antar ASN, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat ekonomi lokal melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Edward Candra di hadapan peserta dan tamu undangan. Ia menyampaikan apresiasi atas semangat seluruh peserta yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia.“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, kami mengucapkan selamat datang di Palembang, bumi Sriwijaya. Mari kita jadikan ajang ini sebagai wujud kebersamaan dan dedikasi ASN dalam memberikan pelayanan terbaik untuk bangsa,” tambahnya.Lebih lanjut, Edward menuturkan bahwa pesta rakyat dan bazar UMKM yang digelar bersamaan dengan PORNAS KORPRI merupakan inovasi Pemprov Sumsel dalam memanfaatkan momentum nasional untuk menggeliatkan sektor ekonomi rakyat. Bazar tersebut diikuti oleh ratusan pelaku UMKM dari berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Selatan yang menampilkan beragam produk unggulan khas daerah.Mulai dari songket Palembang, kain jumputan, kerajinan tangan, hingga kuliner tradisional seperti pempek, model, tekwan, dan aneka kue khas Sumsel, semuanya tersaji dalam suasana meriah yang dipadati pengunjung. Keberadaan bazar ini bahkan menjadi daya tarik tersendiri di tengah rangkaian kegiatan olahraga nasional tersebut.“Antusiasme masyarakat luar biasa. Selain memberikan hiburan, kegiatan ini juga membuka peluang usaha baru bagi pelaku UMKM. Dampak ekonominya sangat terasa,” ungkap Edward Candra.Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per BulanIa menambahkan, kolaborasi antara kegiatan olahraga dan ekonomi kreatif seperti ini menjadi contoh bagaimana sebuah event nasional dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat.“Model seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Pemerintah daerah harus terus hadir mendukung UMKM agar tetap tumbuh, berdaya saing, dan mampu memperkuat ekonomi daerah,” katanya.Pesta rakyat dan bazar UMKM ini direncanakan berlangsung sepanjang rangkaian PORNAS XVII KORPRI 2025. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah diperkirakan akan memadati lokasi, memberikan warna tersendiri bagi pelaksanaan event nasional yang menjadikan Palembang sebagai tuan rumah yang hangat dan berdaya.***
Read More Sakit Hati Tak Dipinjami Rp100 Ribu, Wanita Tembak Teman Sekampung di Depan Istrinya hingga Tewas
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, berhasil meringkus seorang wanita bernama Maharani alias Rani (34), pelaku penembakan yang menewaskan Karya (40), warga satu kampungnya di Desa Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal. Penangkapan dilakukan hanya dalam hitungan jam setelah peristiwa berdarah yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB itu.Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto, mengungkapkan bahwa motif utama penembakan berasal dari rasa sakit hati. Pelaku disebut merasa dipermalukan oleh korban karena tidak diberi pinjaman uang sebesar Rp100 ribu. Insiden penolakan itu terjadi sekitar satu minggu sebelum aksi penembakan berlangsung.Guru Honorer Diduga Alami Diskriminasi, Diminta Mundur dan Tak Direkomendasikan Seleksi PPPK“Pelaku mengaku tersinggung dan merasa direndahkan ketika korban menolak permintaan pinjam uangnya. Sejak saat itu, pelaku menyimpan dendam dan berniat untuk membalas dengan cara menghabisi korban,” jelas AKBP Eko dalam konferensi pers di Mapolres OKI, Senin (6/10/2025).Menurut Eko, pelaku kemudian menyiapkan senjata api rakitan jenis revolver untuk melancarkan aksinya. Pada hari kejadian, Rani secara tidak sengaja berpapasan dengan Karya yang tengah melintas bersama istrinya menggunakan motor trail. Tanpa banyak bicara, pelaku menembak korban dari jarak dekat hingga peluru bersarang di dada. Korban langsung terjatuh dan meninggal di tempat, sementara sang istri sempat berusaha mengejar pelaku yang melarikan diri menggunakan mobil Toyota Fortuner.Polisi yang menerima laporan warga segera melakukan pengejaran dan berhasil menangkap Rani beberapa jam kemudian. Dari tangan pelaku, aparat menyita barang bukti berupa senjata api rakitan yang digunakan untuk menembak korban.“Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati,” ujar Kapolres.Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per BulanDalam pemeriksaan, Rani mengaku bahwa aksi penembakan tersebut tidak direncanakan secara matang. Ia mengaku hanya terbawa emosi ketika melihat korban. Meski begitu, penyidik menilai ada unsur perencanaan karena pelaku sudah menyiapkan senjata api sebelumnya.Peristiwa ini sempat menghebohkan media sosial setelah rekaman video kejadian diunggah dalam video tersebut terlihat detik-detik pelaku datang lalu melepaskan tembakan ke arah korban yang melintas.***
Read More Guru Honorer Diduga Alami Diskriminasi, Diminta Mundur dan Tak Direkomendasikan Seleksi PPPK
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kisah memilukan datang dari dunia pendidikan di Palembang, Sumatera Selatan. Seorang guru honorer, Veni Zeliana, S.S., P.d, mengaku mengalami perlakuan diskriminatif serta intimidasi dari lingkungan sekolah tempat ia mengabdi. Alih-alih mendapatkan dukungan untuk melanjutkan karier melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), ia justru diminta untuk meninggalkan sekolah.Veni diketahui telah mengajar di SMAN 9 Palembang sejak 22 November 2022. Selama ini, ia dipercaya mengampu mata pelajaran sejarah tingkat lanjut untuk kelas XI. Namun, pada tahun lalu, mata pelajaran tersebut tiba-tiba dihapus dari paket sekolah dengan alasan sudah ada tiga guru Aparatur Sipil Negara (ASN) yang cukup untuk mengampunya serta dianggap peminatnya sedikit.Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per BulanKeputusan itu membuat Veni merasa kecewa, sebab menurutnya, para siswa yang ia bimbing menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pelajaran sejarah yang ia ajarkan.“Saya sudah mengajar sejarah kelas XI, tapi kemudian mapelnya dihapus begitu saja. Katanya cukup guru ASN yang ada, padahal murid-murid saya sangat bersemangat belajar. Rasanya tidak adil,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca saat ditemui awak media, Jumat (3/10/2025).Masalah tak berhenti sampai di situ. Veni menuturkan, ketika seleksi PPPK tahap dua tahun 2024 digelar, namanya tidak diikutsertakan oleh pihak sekolah meski ia merasa telah memenuhi semua syarat yang dibutuhkan. Dari seluruh tenaga pendidik, hanya dirinya yang tidak masuk ke dalam daftar rekomendasi peserta seleksi.Cara Cek Status PPPK Paruh Waktu di SIASN BKN, Ada 8 Tahapan Resmi yang Harus Diketahui“Semua syarat sudah saya penuhi. Tapi saat nama peserta diumumkan, hanya saya yang tidak diusulkan. Saya coba tanyakan ke pihak sekolah, malah dilempar ke sana ke mari tanpa jawaban jelas. Alasan mereka pun selalu berubah-ubah. Saya benar-benar merasa diperlakukan tidak adil,” ungkapnya dengan suara bergetar.Kisah Veni kini menjadi sorotan, mengingat kasus dugaan diskriminasi terhadap tenaga pendidik honorer masih kerap terjadi di sejumlah daerah. Ia berharap ada keadilan serta perhatian dari pihak terkait agar perjuangannya sebagai pendidik tidak berakhir dengan kekecewaan semata.***
Read More BPC GMKI Cabang Palembang Masa Bakti 2025–2027 Resmi Dilantik, Tegaskan Peran Kawal Isu Publik di Sumsel
Padel M. Agam 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palembang masa bakti 2025–2027 resmi dilantik dalam sebuah rangkaian acara yang digelar pekan lalu di Kota Palembang. Pelantikan ini menandai awal periode kepemimpinan baru yang dipimpin oleh Christie Ayuning Manurung sebagai Ketua BPC GMKI Palembang.Dalam sambutannya, Christie menegaskan bahwa GMKI Palembang tidak hanya hadir untuk memperkuat kaderisasi internal, tetapi juga akan memainkan peran signifikan dalam mengawal isu-isu strategis di Sumatera Selatan.Bantuan PIP SMA 2025 Mulai Dicairkan September, Begini Cara Mudah Mengeceknya Lewat HP“BPC GMKI Palembang siap berdiri di garda depan mengawal persoalan besar yang dihadapi Sumsel, mulai dari kemiskinan, pengelolaan tambang, Toleransi antar umat beragama, hingga pendidikan dan lingkungan hidup. Kami ingin memastikan pembangunan benar-benar berpihak pada masyarakat luas, bukan hanya pada segelintir pihak,” ujarnya penuh penekanan.Christie menambahkan, GMKI Palembang sebagai organisasi kemahasiswaan yang berlandaskan nilai-nilai kekristenan akan senantiasa menempatkan diri sebagai gerakan moral. Artinya, selain mengedepankan sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah maupun dunia usaha, GMKI juga siap bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam memperjuangkan keadilan sosial.“Kolaborasi adalah kunci. Kami akan terus membuka ruang dialog dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, serta komunitas akar rumput. Tujuannya agar GMKI Palembang tidak hanya berbicara di lingkaran internal, tetapi benar-benar menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat Sumsel,” tambahnya.Kenaikan Gaji Asn Presiden Prabowo, Siapkan Anggaran Fantastis!Dengan mengusung semangat Ut Omnes Unum Sint (supaya mereka semua menjadi satu), BPC GMKI Palembang menegaskan kesiapannya untuk menjadi mitra yang membangun sekaligus suara bagi kelompok-kelompok yang terpinggirkan.Visi tersebut, menurut Christie, menjadi roh gerakan mahasiswa Kristen di tengah dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang semakin kompleks di Sumatera Selatan.“Pelantikan ini bukan sekadar seremoni organisasi, tetapi momentum awal pelayanan kami. Kami ingin menjadikan periode 2025–2027 sebagai era penguatan peran mahasiswa Kristen di Palembang dan Sumatera Selatan, dengan orientasi yang jelas: menghadirkan Sumsel yang lebih adil, setara, dan sejahtera,” pungkas Christie Ayuning Manurung.***
Read More KPK Telusuri LHKPN Walikota Prabumulih Usai Polemik Anak Bawa Mobil ke Sekolah
Sulistiyo. A Darmawan 2 bulan yang lalu
Lingkaran.id -Nama H. Arlan, Walikota Prabumulih periode 2025–2030, kembali menjadi sorotan publik setelah polemik pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. Roni dicopot dari jabatannya setelah menegur seorang siswa yang membawa mobil ke sekolah. Siswa tersebut belakangan diketahui merupakan anak Walikota Arlan. Insiden bermula ketika seorang siswa memarkir mobil di lapangan sekolah yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar dan olahraga. Kepala Sekolah memberikan teguran kepada siswa tersebut sesuai aturan sekolah. Namun, tak lama kemudian, Roni Ardiansyah dicopot dari jabatannya, memicu spekulasi publik terkait keterlibatan anak Walikota dalam keputusan tersebut.Heboh Walikota Prabumulih vs Kepala Sekolah: Haruskah Viral Dulu Baru Tidak Bertindak Semena-mena?Menanggapi isu tersebut, H. Arlan memberikan klarifikasi melalui media sosial. Ia membantah bahwa pemecatan Kepala Sekolah terkait teguran terhadap anaknya. Arlan menegaskan bahwa pencopotan adalah keputusan administratif yang mengikuti prosedur internal pemerintahan kota. Kasus ini memicu perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga anti-rasuah tersebut mengumumkan akan menelusuri kembali Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Walikota Arlan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kejanggalan atau pelanggaran hukum terkait aset dan kewenangan pejabat publik.Profil Muhammad Qodari, Putra Palembang yang Kini Pimpin KSPKPK menegaskan, pemantauan terhadap LHKPN seluruh pejabat daerah, termasuk Walikota Prabumulih, akan terus dilakukan. Jika ditemukan indikasi ketidakpatuhan atau penyalahgunaan kekuasaan, laporan tersebut akan diperiksa lebih lanjut.Polemik ini memicu beragam reaksi masyarakat dan tokoh publik. Banyak pihak menekankan pentingnya transparansi dan kepatuhan terhadap prosedur pemerintahan, sementara KPK menekankan peran masyarakat sebagai pengawas aktif untuk mencegah potensi penyalahgunaan jabatan.****
Read More 




















