Mahasiswa Udinus Jadi Korban Kekerasan hingga Tewas, Kampus Kecam dan Minta Pelaku Ditangkap
Mahasiswa Udinus Jadi Korban Kekerasan hingga Tewas, Kampus Kecam dan Minta Pelaku Ditangkap
Lingkaran.id - Seorang pemuda tewas setelah dikeroyok dan dibacok di depan SPBU Kelud, Semarang. Korban diketahui sebagai Muhammad Tirza Nugroho, mahasiswa semester akhir Program Sarjana Teknik Informatika di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).Tirza, yang juga aktif sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Udinus periode 2023/2024, menjadi korban kekerasan hingga kehilangan nyawa. Tragedi ini mengundang kecaman keras dari pihak kampus, yang meminta pihak kepolisian untuk segera menindak tegas para pelaku. Kepala Biro Kemahasiswaan Udinus, Rindra Yusianto, memberikan pernyataan terkait kepergian salah satu mahasiswa terbaik mereka.Roy Suryo : Kaesang disebut tidak jujur dalam memberikan klarifikasi soal private jet"Korban, Ananda Tirza, dikenal sebagai pribadi yang berperilaku baik, baik dalam hal akademik maupun kehidupan sosial di kampus. Ia juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan sebagai anggota BEM KM Udinus," ungkapnya pada Rabu, 18 September 2024.Rindra menambahkan, pihak kampus turut merasakan duka mendalam atas kejadian tragis ini dan berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban."Kami memastikan keluarga Ananda Tirza mendapatkan segala bentuk dukungan yang diperlukan dalam menghadapi situasi yang sangat berat ini," ujarnya.Udinus juga sepenuhnya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian dan mendesak agar pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku."Kami berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan menghukum mereka dengan seadil-adilnya. Tindakan brutal seperti ini tidak bisa ditoleransi, dan kami mengutuk keras kekerasan yang terjadi," tegasnya.Tragis! Siswa SD Meninggal Diduga Akibat Bullying Teman SekolahSebagai upaya pencegahan, Udinus telah menerapkan kebijakan jam malam untuk kegiatan mahasiswa di lingkungan kampus. Kebijakan tersebut membatasi aktivitas hingga pukul 23.00 WIB guna meminimalisir potensi kejadian yang tidak diinginkan."Kami berharap langkah ini dapat meningkatkan keamanan di sekitar kampus dan melindungi para mahasiswa dari insiden serupa di masa mendatang," pungkas Rindra.Kasus ini kini dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian, yang sedang berupaya untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku pengeroyokan yang menewaskan Muhammad Tirza.***
Read More
Kisah Tragis Mahasiswi Dianiaya dan Nyaris Dibunuh oleh Pacarnya
Kisah Tragis Mahasiswi Dianiaya dan Nyaris Dibunuh oleh Pacarnya
Lingkaran.id - Mona Risa (21), seorang mahasiswi asal Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, melaporkan pacarnya, MRK, ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Terpadu Polrestabes Palembang pada Selasa, 17 September 2024. Laporan ini muncul setelah Mona mengalami serangkaian tindakan kekerasan dan percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri.Mahasiswi semester lima yang tinggal di sebuah indekos di kawasan Jalan Silaberanti, Kecamatan Silaberanti, Palembang, ini mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa ia kerap menjadi korban penganiayaan fisik selama menjalin hubungan dengan MRK.Mantan miss kecantikan swiss dibunuh, dimutilasi dan di blender oleh suaminyaMenurut pengakuannya, MRK sering kali membenturkan kepalanya ke dinding, menyebabkan trauma fisik dan psikologis. Insiden tersebut tidak hanya terjadi sekali, tetapi berulang kali selama beberapa bulan terakhir.Kekerasan yang dialami Mona tidak hanya sebatas penganiayaan fisik. Dalam laporannya, ia juga mengungkapkan bahwa MRK beberapa kali berusaha untuk menghabisi nyawanya. Salah satu percobaan pembunuhan yang paling serius terjadi ketika MRK menutup mulut dan hidung Mona dengan bantal, nyaris membuatnya kehabisan napas. Mona menggambarkan momen-momen mengerikan ketika ia berjuang untuk bernapas dan mempertahankan hidupnya.Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di KampungMona, yang sedang menempuh studi di jurusan pertanian di salah satu universitas swasta di Plaju, akhirnya memutuskan untuk melaporkan tindakan kekerasan ini setelah merasa nyawanya semakin terancam. Ia berharap melalui laporannya ke Polrestabes Palembang, tindakan kekerasan yang dialaminya dapat dihentikan dan pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.Kasus ini telah memicu perhatian publik dan pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti-bukti tambahan dan memproses laporan yang telah diajukan oleh Mona. Pihak kepolisian juga memberikan perlindungan kepada korban guna memastikan keselamatannya selama proses hukum berlangsung.***
Read More
Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di Kampung
Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di Kampung
Lingkaran.id - Indra Septiarman, pelaku pembunuhan terhadap Nia Kurnia Sari, seorang gadis penjual gorengan, ternyata sempat meminjam cangkul dari warga dan berkeliaran di kampung sebelum akhirnya melarikan diri. Rute pelarian Indra, yang masih dicari oleh pihak kepolisian, kini mulai terungkap.Menurut informasi terbaru, Indra diduga meminjam cangkul dari seorang warga pada hari kejadian kematian Nia Kurnia Sari. Warga yang meminjamkan cangkul tersebut melaporkan bahwa Indra terlihat gelisah dan aneh saat meminjam alat pertanian itu. Selain itu, saksi mata juga mengungkapkan bahwa terdapat bekas tanah di baju pelaku saat itu.Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Foto Terduga Pelaku Viral di Media SosialWarga setempat terakhir kali melihat Indra pada hari Jumat setelah ia meminjam cangkul dan langsung melarikan diri dengan membawa tas ransel tanpa alas kaki. Jejak pelarian Indra menunjukkan bahwa dia bergerak ke arah wilayah Kayu Tanam, Padang Pariaman, hingga memasuki kawasan hutan.Pihak kepolisian, yang sedang dalam upaya pengejaran, menggunakan berbagai metode untuk menemukan pelaku, termasuk penggunaan drone untuk memantau aktivitas di dalam hutan dan pencarian langsung oleh tim. Rekaman video yang beredar menunjukkan kepolisian menelusuri hutan lebat dan memeriksa beberapa gubuk tua yang diduga digunakan Indra sebagai tempat persembunyian.Selain itu, tim dari Polres Padang Pariaman dan Polda Sumbar juga memeriksa wilayah persawahan dan aliran sungai untuk menemukan jejak Indra, yang telah melarikan diri selama satu minggu. Selama pencarian, polisi menemukan beberapa barang yang diduga milik pelaku.Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan TembakanKeluarga Nia Kurnia Sari semakin khawatir setelah penetapan Indra sebagai tersangka. Kakak Nia, Rini Mahyuni, mengungkapkan rasa was-wasnya karena pelaku masih berkeliaran. Pihak kepolisian terus berupaya keras untuk menangkap Indra dan memastikan keadilan bagi Nia Kurnia Sari."Kami dan warga sangat khawatir karena pelaku masih belum diamankan. Keberadaan tersangka yang belum tertangkap dapat menimbulkan masalah baru," ujar Rini.***
Read More
Viral! Ibu Tak Diizinkan Pulang oleh Atasan Saat Anak Sakit, Anak Meninggal Dunia
Viral! Ibu Tak Diizinkan Pulang oleh Atasan Saat Anak Sakit, Anak Meninggal Dunia
Lingkaran.id - Kisah menyedihkan seorang ibu yang tak diizinkan pulang oleh atasannya ketika anaknya sakit menjadi viral di media sosial. Ibu tersebut kemudian mengungkapkan bahwa anaknya telah meninggal dunia.Cerita ini dibagikan oleh akun TikTok @ReivanMaulanaHadi dan diunggah ulang oleh akun Instagram @MyGigsMedia, yang memicu reaksi emosional dari banyak netizen yang ikut merasa sedih dan marah atas perlakuan sang atasan.Perundungan Dan Pelecehan Seksual di Sekolah, Menggali Dampak Psikologis Dan Langkah-Langkah Pencegahan Dari Kasus SMA Binus SimprugKejadian ini bermula ketika sang ibu meminta izin kepada atasannya melalui pesan WhatsApp untuk pulang lebih awal karena anaknya mengalami kejang-kejang. Namun, permintaannya ditanggapi dengan kurang simpati."Pak, saya izin pulang, ya. Anak saya sakit kejang-kejang," tulis sang ibu.Atasan tersebut malah merespons dengan menanyakan keberadaan suaminya, "Laki lu ke mana?". Ibu itu menjelaskan bahwa suaminya sedang bekerja, namun sang atasan kembali merespons, "Kenapa gak suruh laki lu saja yang pulang?"Meski tidak mendapatkan izin, ibu tersebut tetap memutuskan untuk pulang. Namun, sesampainya di rumah, ia mendapati bahwa anaknya telah meninggal dunia."Saya tetap pulang walau gak dapat izin. Anak saya meninggal. Penyesalannya gak udah udah sampai sekarang," ujarnya dengan penuh kesedihan.Dalam unggahan lainnya, ibu tersebut mengungkapkan rasa kecewa dan sakit hatinya atas perlakuan tempat kerjanya. Ia merasa diperlakukan tidak adil saat sedang menghadapi situasi darurat.Remaja Berkebutuhan Khusus Dikecam Setelah Video Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad Viral"Demi Allah gak akan! Demi Allah saya sakit hati atas perlakuannya, ucapannya. Semoga seumur hidupmu dirundung duka. Semoga Anda merasakan sakit yang saya rasakan," ungkapnya dengan penuh emosi.Kisah ini mengundang simpati dari netizen dan kecaman terhadap atasan ibu tersebut, yang menyoroti perlunya sikap empati di lingkungan kerja, terutama saat menghadapi keadaan darurat keluarga.***
Read More
Tragis! Siswa SD Meninggal Diduga Akibat Bullying Teman Sekolah
Tragis! Siswa SD Meninggal Diduga Akibat Bullying Teman Sekolah
Lingkaran.id - Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Ternate, Maluku Utara, berinisial N, meninggal dunia setelah diduga menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Kakek korban, Iwan, mengungkapkan bahwa cucunya tidak pernah melaporkan insiden kekerasan yang dialaminya di sekolah, hingga kesehatannya memburuk."Dia tidak suka melapor kepada kami, baru setelah sakit dia mengaku bahwa teman-temannya memukulnya," ujar Iwan.Ia juga menambahkan bahwa cucunya adalah anak yang lembut dan tidak suka berkelahi, sehingga sering menjadi sasaran teman-temannya Iwan menyebut, berdasarkan pengakuan cucunya sebelum meninggal, ada dua teman yang sering memukulnya, yang dikenal dengan nama Abang dan Dede.Kasus Mayat Terbungkus Sprei: Polisi Tangkap Pasutri Tersangka PembunuhanNamun, dari keterangan teman-teman lainnya, diketahui bahwa lebih banyak anak yang turut melakukan kekerasan terhadap korban. Korban terakhir kali bersekolah pada hari Selasa. Keesokan harinya, Rabu pagi, korban mengeluh demam, dan pada hari Kamis ia mengaku tidak tahan lagi dengan rasa sakit di kepalanya, yang diduga akibat pukulan di bagian belakang kepalanya.Meskipun keluarga korban mengetahui kondisi ini, mereka memilih untuk tidak melakukan otopsi dan tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib."Kami dari keluarga tidak ingin ada otopsi. Kami juga belum melapor ke polisi," ujar Iwan.Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di SekolahDi sisi lain, Kasat Reskrim Polres Ternate, IPTU Bondan Manikutomo, membenarkan adanya peristiwa ini. Ia menyatakan bahwa penyelidikan telah dilakukan oleh Polres Ternate untuk mengusut kematian korban.Namun langkah lebih lanjut terhenti karena keluarga menolak otopsi dan telah menandatangani surat pernyataan penolakan di Polsek Ternate Selatan. Kasus ini memicu keprihatinan masyarakat setempat, terutama terkait bullying di lingkungan sekolah yang kerap berujung pada kematian terhadap korban.***
Read More
Viral Wisatawan Asal Bengkulu Keluhkan Juru Parkir di BKB, Batal Masuk Area Wisata Jembatan Ampera
Viral Wisatawan Asal Bengkulu Keluhkan Juru Parkir di BKB, Batal Masuk Area Wisata Jembatan Ampera
Lingkaran.id - Sebuah video yang menjadi viral di media sosial memperlihatkan wisatawan dari luar kota yang berkunjung ke Kota Palembang akhirnya batal masuk ke area Benteng Kuto Besak (BKB) karena merasa risih dengan perilaku juru parkir (jukir) di sepanjang jalan menuju lokasi tersebut.Video yang diambil dari dashboard mobil itu terjadi pada Senin (16/9/2024), menunjukkan rombongan wisatawan yang berniat memasuki area BKB. Namun, saat mendekati lokasi, dua jukir mencegat mobil dan meminta agar kendaraan tersebut diparkir di dekat Rumah Sakit AK Gani, yang berada di luar area BKB.Kontroversi Menghiasi PON XXI Aceh-Sumut: Wasit Diduga Curang dalam Pertandingan TinjuSalah satu wisatawan, Ramadhan, yang datang bersama keluarganya dari Bengkulu dengan tujuan mengunjungi Jembatan Ampera, merasa kecewa dengan situasi tersebut."Kami sekeluarga datang dari Bengkulu, niatnya mau lihat Jembatan Ampera. Tapi waktu hendak parkir, diminta parkir di luar area. Akhirnya kami memutuskan tidak jadi masuk," kata Ramadhan melalui pesan Instagram pada Selasa (17/9/2024).Ramadhan juga menjelaskan bahwa dua juru parkir memberikan alasan yang berbeda terkait parkir di dalam area BKB sehingga membuatnya bingung dan membatalkan niatnya untuk masuk."Tukang parkir pertama bilang area parkir di dalam sudah penuh, tapi tukang parkir kedua bilang tempat parkir di dalam hanya untuk pedagang. Ini membuat kami bingung dan akhirnya batal masuk," tambahnya.Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi SorotanRamadhan mengungkapkan kekecewaannya karena sudah menempuh perjalanan jauh dari Bengkulu, namun merasa tidak nyaman dan takut saat hendak parkir di area BKB. Akibatnya, mereka memutuskan untuk kembali ke penginapan tanpa melanjutkan kunjungan.Kejadian ini memicu kecaman warganet di media sosial dan banyak yang menyayangkan pengalaman wisatawan tersebut serta berharap adanya perbaikan dalam pengelolaan parkir di kawasan wisata seperti BKB.***
Read More
Ayah Pembunuh Empat Anak di Jagakarsa Divonis Hukuman Mati
Ayah Pembunuh Empat Anak di Jagakarsa Divonis Hukuman Mati
Lingkaran.id - Ayah yang membunuh empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca Darmansyah, dijatuhi hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Keputusan ini sesuai dengan tuntutan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum. Panca dinyatakan terbukti bersalah atas tindak pidana pembunuhan berencana dan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga.Ketua majelis hakim, Sulistyo Muhammad Dwi Putro, saat membacakan putusan pada Selasa (17/9/2024), menyatakan bahwa Panca Darmansyah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana. Selain itu, Panca juga dinyatakan bersalah atas kekerasan fisik dalam rumah tangga.Miris! Oknum Guru Diduga Lancarkan Aksi Keji Pada Anak Dibawah Umur"Dengan ini, kami memutuskan bahwa terdakwa Panca Darmansyah terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana dan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga," kata hakim Sulistyo saat menyampaikan putusannya."Oleh karena itu, terdakwa dijatuhi hukuman mati," tegasnya.Hakim juga menetapkan bahwa Panca tetap ditahan, dan memerintahkan agar barang bukti terkait kasus ini dimusnahkan. Panca dinyatakan melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur tentang pembunuhan berencana, serta Pasal 44 ayat 1 dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam LiftSebelumnya, pada sidang yang digelar Senin (12/8/2024), jaksa penuntut umum Andy Jaya Aryandi telah membacakan tuntutan hukuman mati bagi Panca. Dalam sidang tersebut, jaksa menyatakan bahwa tindakannya sangat kejam dan menghilangkan nyawa empat anak yang masih kecil.Panca Darmansyah membunuh keempat anaknya yang masing-masing berinisial VA (6), SP (4), AR (3), dan AS (1). Keempat korban ditemukan tewas di dalam satu kamar di rumahnya yang terletak di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kasus ini menggemparkan masyarakat dan memicu rasa duka serta kecaman luas.***
Read More
Miris! Oknum Guru Diduga Lancarkan Aksi Keji Pada Anak Dibawah Umur
Miris! Oknum Guru Diduga Lancarkan Aksi Keji Pada Anak Dibawah Umur
Lingkaran.id - Aksi keji dilancarkan oleh oknum guru diduga mensetubuhi anak dibawah umur viral di media sosial, hal ini diketahui usai sejumlah foto yang tersebar luas di media sosial sehingga membuat publik terkejut.Dalam keterangan fotonya yang diunggah di akun X ini meminta memviralkan oknum guru tersebut atas tindakan yang telah melakukan perbuatan bejat tersebut kepada anak di bawah umur.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam Lift"Bantu viralin dong gila banget ini pedopil, yg lebih parah ini oknum guru ada yg begitu, itu foto adeknya tanpa sensor bgst bgt anjing pedopil semakin menjadi-jadi" tukisnya dalam keterangan akun X @biruulangit dikutip pada Selasa (17/9/2024).Sayangnya, akun itu tidak menjelaskan secara detail lokasi dan oknum guru tersebut. Namun sejumlah netizen langsung ramai memberikan beragam komentar.Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di SekolahKasus ini menyita perhatian publik, terutama setelah foto-foto yang tidak pantas tersebut beredar luas di media sosial membuat kemarahan dan kecaman netizen terhadap tindakan oknum guru tersebut.Netizen berharap kasus ini dapat diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian atas tindakan oknum guru diduga mensetubuhi anak dibawah umur untuk memberikan tindakan hukum yang berlaku.***
Read More
Kontroversi Menghiasi PON XXI Aceh-Sumut: Wasit Diduga Curang dalam Pertandingan Tinju
Kontroversi Menghiasi PON XXI Aceh-Sumut: Wasit Diduga Curang dalam Pertandingan Tinju
Lingkaran.id - Ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut mengalami sorotan pada nilai sportivitasnya setelah terjadinya dugaan kecurangan oleh wasit dalam pertandingan tinju. Kejadian tersebut melibatkan petinju asal Lampung, Rusdianto Suku, yang berhadapan dengan petinju tuan rumah Sumut, Joshua Harianja, di Gedung Nomensen Siantar pada Sabtu, 14 September 2024.Dalam pertandingan yang digelar di kelas 75-80 kg, wasit Roike Wane membuat keputusan yang memicu kontroversi. Selama pertarungan, Rusdianto menunjukkan performa yang sangat baik dan tampak mendominasi pertandingan, bahkan berhasil melakukan knockdown pada Joshua. Berdasarkan penampilan tersebut, seharusnya Rusdianto dinyatakan menang melalui KO.Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi SorotanNamun, keputusan wasit Roike Wane berbalik arah. Meski Rusdianto berada dalam posisi unggul dan seharusnya mendapatkan kemenangan, wasit malah memberikan hasil yang merugikan petinju dari Lampung tersebut. Keputusan ini menyebabkan Rusdianto dinyatakan kalah, yang memicu kemarahan dan kekecewaan dari tim Lampung serta penggemar tinju.Insiden ini menciptakan gelombang protes yang besar, baik dari pihak kontestan maupun penonton. Banyak yang merasa keputusan tersebut tidak mencerminkan hasil pertandingan yang sebenarnya dan menganggap bahwa ada keberpihakan terhadap petinju tuan rumah.Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di SekolahKasus ini menambah deretan masalah yang mengganggu jalannya PON, di mana integritas dan keadilan dalam setiap pertandingan sangat diharapkan. Pihak penyelenggara dan komite pertandingan diharapkan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap insiden ini serta memastikan bahwa tindakan tegas diambil untuk menjaga sportivitas dan keadilan dalam setiap ajang olahraga.***
Read More
Viral Pria di Aceh Memalak Kakek Pengemis di Pinggir Jalan Tuai Kecaman Netizen
Viral Pria di Aceh Memalak Kakek Pengemis di Pinggir Jalan Tuai Kecaman Netizen
Lingkaran.id - Sebuah video yang menunjukkan aksi pemalakan terhadap seorang kakek diduga pengemis di Aceh menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak seorang pria dengan paksa meminta uang dari sang kakek yang sedang duduk di pinggir jalan.Pria itu terlihat memegang sebuah benda yang diduga tali pinggang di tangan kirinya, yang diduga digunakan sebagai ancaman jika kakek tersebut menolak memberikan uang. Tanpa banyak pilihan, kakek tersebut akhirnya menyerahkan uang yang dimilikinya kepada pria itu.Tragis! Jembatan Gantung Putus, Enam Pengendara Motor Jatuh ke SungaiPerekam video yang menyaksikan kejadian tersebut hanya bisa berbicara tanpa berani menegur tindakan yang dianggap sebagai bentuk premanisme tersebut.Menurut salah satu komentar dari netizen, lokasi kejadian ini diperkirakan berada di Taman Ryadah, Lhokseumawe, Aceh. Informasi terbaru menyebutkan bahwa pria yang melakukan aksi pemalakan tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian dan saat ini berada di Polsek Banda Sakti untuk pemeriksaan lebih lanjut.Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor RaibKejadian ini memicu kemarahan netizen yang mengecam tindakan pelaku, terutama karena korbannya adalah seorang kakek yang diduga pengemis dan tidak berdaya. Pihak kepolisian diharapkan dapat menindak tegas kasus ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.***
Read More
Demam Labubu Melanda, Peluncuran Edisi Terbatas Berujung Ricuh
Demam Labubu Melanda, Peluncuran Edisi Terbatas Berujung Ricuh
Lingkaran.id - Baru-baru ini, Lisa, anggota grup K-Pop ternama Blackpink, memposting foto boneka Labubu di akun Instagram pribadinya. Unggahan tersebut dengan cepat menarik perhatian dan meningkatkan popularitas Labubu secara global, menjadikannya koleksi yang diburu oleh penggemar di seluruh dunia.Labubu, sebuah karakter peri berbulu yang diciptakan oleh seniman Hong Kong, Kasing Lung, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015. Karakter ini memiliki ciri khas telinga runcing, senyum nakal, dan gigi tajam. Labubu termasuk dalam kelompok karakter ‘The Monsters’ yang terinspirasi dari dongeng Nordik yang populer di kalangan anak-anak.Viral! Pria ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus dalam Satu Acara PernikahanSetelah popularitas Labubu semakin meningkat berkat unggahan Lisa, Pop Mart Indonesia segera mengumumkan peluncuran edisi spesial ‘The Monsters’ pada tanggal 13 hingga 14 Maret 2024. Pengumuman tersebut dilakukan melalui akun Instagram resmi @popmartid. Acara peluncuran berlangsung di store Pop Mart di Mall Gandaria City, Jakarta, dengan aturan ketat untuk pembelian.Pop Mart Indonesia memberlakukan beberapa peraturan, seperti sistem pendaftaran menggunakan kartu mulai pukul 07.00 WIB dan batasan maksimal pembelian tiga item per orang. Meski aturan ini sudah diterapkan, situasi tetap tak terkendali dan menyebabkan kericuhan pada hari pertama peluncuran.Netizen yang hadir membagikan pengalaman tidak menyenangkan mereka melalui akun Instagram Pop Mart Indonesia pada 13 September 2024. Kekacauan mulai terjadi ketika beberapa pembeli datang sejak pukul 2 dini hari dan membuat antrean sendiri di area parkiran. Petugas keamanan mall kemudian mengarahkan antrean ke area yang sama, yang menyebabkan adanya antrean ganda dan semakin memperburuk situasi.Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan TembakanBeberapa netizen juga melaporkan adanya oknum yang membuat daftar antrean sendiri sejak dini hari. Akibat dari kericuhan ini, stok Labubu edisi spesial diumumkan habis pada pukul 13.00 WIB, seperti dilaporkan melalui Instagram Stories Pop Mart Indonesia.Kericuhan serupa sebelumnya juga terjadi di Pop Mart Singapura pada 23 Agustus 2024, yang bahkan melibatkan polisi setempat untuk menangani antrean yang kacau. Fenomena ini menunjukkan tingginya minat publik terhadap koleksi karakter Labubu dan ‘The Monsters,’ meskipun acara peluncurannya kerap diwarnai kekacauan.***
Read More
Kasus Mayat Terbungkus Sprei: Polisi Tangkap Pasutri Tersangka Pembunuhan
Kasus Mayat Terbungkus Sprei: Polisi Tangkap Pasutri Tersangka Pembunuhan
Lingkaran.id - Dua tersangka pembunuhan yang mayat korbannya ditemukan terbungkus kain sprei di Sungai Binong, Desa Way Layap, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, berhasil diamankan pihak kepolisian.Kedua tersangka diketahui berinisial AK (24) dan NDR (21), yang merupakan pasangan suami istri (Pasutri). Mereka ditangkap pada Selasa (10/9) setelah melarikan diri ke Sleman, Yogyakarta. Kasatreskrim Polres Pesawaran, Iptu Devrat Aolia Arfan, mengonfirmasi penangkapan tersebut.Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di Sekolah"Kami berhasil menangkap pelaku di Sleman tanpa perlawanan. Mereka adalah pasangan suami istri yang telah menjadi buronan kami," ujar Iptu Devrat Aolia Arfan saat diwawancarai Lampung Geh pada Jumat (13/9).Menurut Devrat, pengungkapan kasus ini dilakukan setelah olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan hasil autopsi yang menunjukkan bahwa korban tewas akibat kekerasan."Satreskrim Polres Pesawaran bergerak cepat berdasarkan bukti dan informasi di lapangan. Identitas pelaku berhasil diungkap, dan kami menangkap keduanya," jelasnya.Selain AK dan NDR, Iptu Devrat Aolia Arfan juga menyebut bahwa ada satu pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini, yaitu R alias Rocker, yang saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.Akibat perbuatan mereka, kedua tersangka dikenai Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana, yang dapat mengancam mereka dengan hukuman mati, penjara seumur hidup, atau hukuman maksimal 20 tahun.Remaja Berkebutuhan Khusus Dikecam Setelah Video Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad ViralSebelumnya, pada Selasa (20/8) sekitar pukul 07.30 WIB, masyarakat Desa Way Layap digegerkan dengan penemuan mayat terbungkus kain sprei bermotif daun warna pink di bawah jembatan Sungai Binong.Dari video yang tersebar, terlihat mayat tersebut merupakan laki-laki yang mengenakan baju kaos biru dan celana jeans panjang, dengan kakinya terbungkus karung plastik putih. Hingga kini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk menemukan pelaku ketiga dan mengungkap motif di balik pembunuhan ini.***
Read More
Tragis! Jembatan Gantung Putus, Enam Pengendara Motor Jatuh ke Sungai
Tragis! Jembatan Gantung Putus, Enam Pengendara Motor Jatuh ke Sungai
Lingkaran.id - Jembatan gantung di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan, tiba-tiba putus saat enam pengendara motor melintas, menyebabkan dua orang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.Salah satu korban, Arfan (20), menceritakan detik-detik menegangkan saat insiden itu terjadi di Desa Toradda, Kecamatan Mappedeceng.Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor RaibMenurut Arfan, dirinya dan lima orang lainnya sedang melintas di jembatan gantung tersebut ketika tali sling jembatan tiba-tiba putus, menyebabkan mereka semua terjatuh ke sungai."Ada enam orang semuanya jatuh ke sungai, dua dibawa ke rumah sakit, dan saya salah satunya," ujar Arfan.Arfan menjelaskan bahwa saat kejadian, ia sedang dibonceng oleh temannya sepulang dari bermain bulu tangkis di Desa Kapidi. Mereka dalam perjalanan pulang menuju Desa Salulemo ketika tiba-tiba jembatan yang mereka lintasi runtuh."Saat melintas, tiba-tiba tali sling jembatan putus, dan kami berenam jatuh ke sungai," tuturnya.Arfan juga menambahkan bahwa sebelumnya tidak ada tanda-tanda jembatan akan runtuh. Bahkan ketika dia melewati jembatan itu sebelumnya, kondisinya tampak normal."Saya tidak menyangka jembatan itu akan putus. Ketika pergi ke Desa Kapidi, bahkan lebih banyak motor yang melintas di atas jembatan. Tapi saat pulang, hanya ada empat motor di atas jembatan, dan tiba-tiba langsung putus," jelasnya.Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi SorotanSetelah insiden tersebut, jembatan gantung yang menghubungkan Desa Toradda di Kecamatan Masamba dan Desa Kapidi di Kecamatan Mappedeceng ditutup sementara. Meskipun begitu, Arfan menyebut masih ada akses lain yang bisa digunakan warga untuk menghubungkan kedua desa, meskipun jaraknya lebih jauh."Sementara ini, jembatan tidak bisa dilalui. Tapi masih ada akses lain lewat Masamba, meski jaraknya lebih jauh dibandingkan melintasi jembatan gantung ini," pungkasnya.***
Read More
Viral! Aksi Pungli di Hutan Pinus Bogor, Pria Minta Uang pada Pengunjung yang Berfoto
Viral! Aksi Pungli di Hutan Pinus Bogor, Pria Minta Uang pada Pengunjung yang Berfoto
Lingkaran.id - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang pria mendatangi beberapa wanita yang sedang asyik berfoto di kawasan hutan pinus di Bogor, Jawa Barat, untuk meminta uang karena mereka telah berfoto di lokasi tersebut.Dalam video yang diunggah, terlihat terjadi cekcok singkat antara pria tersebut dan para wanita, sebelum akhirnya wanita-wanita itu memutuskan untuk pergi meninggalkan pria yang meminta pungutan liar tersebut.Mulai 2025, Membangun Rumah Sendiri Kena PPN 2,4 PersenSalah satu dari mereka menuliskan keterangan dalam video yang berbunyi, "Jadi abis kita main di curug di daerah Bogor, pas perjalanan pulang kita sempat mampir sebentar ke area pohon pinus di pinggir jalan untuk sekadar foto-foto, tapi tiba-tiba ada orang minta pungli," tulisnya dalam keterangan yang diunggah pada Minggu (15/9/2024).Video tersebut dengan cepat menarik perhatian netizen, dan banyak yang mengungkapkan kekesalan mereka terhadap tindakan pungli yang dilakukan pria tersebut. Berbagai komentar bernada kecaman pun bermunculan, mengkritik tindakan tidak bertanggung jawab itu.Indodax diduga kena hack dan mangalami kerugian capai 221 miliarNetize merasa kesal terhadap pungutan tersebut tidak semestinya terjadi karena pengunjung telah membayar biaya masuk ke lokasi wisata.Aksi pungli di kawasan wisata ini memicu kecaman netizen dan berharap ada tindakan lebih tegas dari pihak berwenang untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.***
Read More
Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di Sekolah
Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di Sekolah
Lingkaran.id - Empat siswa SMK di Kota Gorontalo diduga terlibat dalam insiden penganiayaan terhadap seorang teman sekelas mereka, ARD (14), saat mereka mabuk bersama di lingkungan sekolah. Kejadian ini yang kemudian viral di media sosial, menyebabkan ARD tidak sadarkan diri dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe Kota Gorontalo.Peristiwa ini terjadi di SMK Negeri 1 Gorontalo pada Selasa, 10 September 2024, sekitar pukul 15.30 WITA. Orang tua korban, Muh Gufron Suratman, menduga bahwa anaknya menjadi korban bullying, di mana empat siswa berinisial DGS, FSB, MAS, dan WM diduga memaksa ARD mengonsumsi minuman keras (miras) hingga mabuk.Fakta Mengejutkan: Sosok Empat Bocah Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang"Anak saya jelas terlihat di-bully. Dalam video, terlihat anak saya dipaksa minum miras sampai mabuk," ujar Gufron. Gufron menambahkan bahwa setelah menerima kabar tentang kejadian tersebut, ia langsung memeriksa kondisi anaknya di sekolah dan menemukan ARD dalam keadaan tidak sadarkan diri dan basah kuyup."Saat saya tiba di sekolah, saya melihat empat orang temannya sedang duduk, sementara anak saya terbaring di pondasi dekat tembok dalam gedung sekolah," jelas Gufron.ARD kemudian segera dilarikan ke RSUD untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kota Utara, berharap pihak kepolisian segera mengambil tindakan.Kapolsek Kota Utara, Iptu Fredy Yasin, menjelaskan bahwa insiden ini berawal dari pesta miras di sekolah yang melibatkan lima siswa, termasuk korban. Mereka patungan untuk membeli miras dan mengonsumsinya bersama-sama."Tidak ada paksaan, kelimanya sepakat mengonsumsi minuman keras," jelas Fredy pada Jumat, 13 September 2024.Fredy menambahkan bahwa setelah pesta miras berlangsung, ARD, yang diduga sudah dalam kondisi mabuk berat, menantang empat temannya untuk berkelahi. Keempat siswa yang juga dalam pengaruh miras pun menanggapi ajakan tersebut. Salah satu pelaku menampar dan menendang ARD, diikuti oleh teman-teman lainnya, sementara seorang pelaku menyiram ARD dengan air.Setelah kejadian tersebut, orang tua ARD datang menjemput anaknya yang sudah tidak sadarkan diri. Fredy menjelaskan bahwa penyelidikan kasus ini masih berlangsung, termasuk mengumpulkan keterangan dari para pelaku. Saat ini, pihak kepolisian belum melakukan penahanan terhadap keempat siswa yang masing-masing berusia 15 dan 16 tahun, sementara korban berusia 14 tahun.Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa insiden pesta miras di sekolah bukanlah yang pertama kalinya. Pihak kepolisian masih mendalami motif penganiayaan yang terjadi pada ARD, terutama terkait kondisi korban yang mabuk berat hingga mengajak temannya berkelahi.Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di PalembangWakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu, membenarkan bahwa pelaku dan korban merupakan siswa kelas X di sekolah tersebut. Pihak sekolah telah mengundang orang tua siswa untuk membahas masalah ini dan mencari jalan keluar."Kami telah mengadakan konferensi kasus dengan menghadirkan para orang tua siswa. Mereka menyatakan bahwa tidak ada pemukulan dalam kejadian tersebut," kata Zulkarnain.Meskipun demikian, penyelidikan lebih lanjut masih akan dilakukan, dengan pihak sekolah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindaklanjuti laporan yang telah dibuat oleh keluarga korban.***
Read More
Remaja Berkebutuhan Khusus Dikecam Setelah Video Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad Viral
Remaja Berkebutuhan Khusus Dikecam Setelah Video Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad Viral
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang remaja berkebutuhan khusus menghina Nabi Muhammad SAW, Al Quran, masjid, dan Ka'bah menjadi viral di media sosial, memicu kemarahan netizen.Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun X (Twitter) bernama Maudy Asmara, dengan caption, "Anak ini pengen viral banget apa ya???".Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor RaibDalam video yang beredar, remaja tersebut terlihat mengucapkan kata-kata tak pantas dan melecehkan, menyandingkan nama Nabi Muhammad, Al Quran, masjid, dan Ka'bah dengan ungkapan yang sangat tidak layak. Konten tersebut dengan cepat menyebar luas di berbagai platform dan mendapat reaksi keras dari para pengguna internet.Tak lama setelah video itu viral, netizen pun ramai-ramai mengutuk tindakan remaja tersebut. Banyak komentar bernada tegas yang meminta pihak kepolisian segera bertindak."Mohon tangkap ya pak polisi..anak ini..Ini udah pelanggaran hukum yang berat..Mohon pak polisi..tegakkan hukum dengan sebenar-benarnya," ujar seornag netizen di kolom komentar."Please lah kalau ketemu tuh anak jangan langsung dimaafkan, paling tidak tempeleng dulu kepalanya biar otaknya geser," tambah netizen lain.Viral Istri Sah Kirim Karangan Bunga ke Pelakor, Suami Diduga Pejabat BUMNNamun, setelah video tersebut menjadi viral, muncul video klarifikasi dari remaja tersebut. Berdasarkan narasi yang beredar, video klarifikasi itu dibagikan langsung oleh pihak keluarga. Dalam klarifikasi tersebut, keluarga menjelaskan bahwa remaja itu adalah anak berkebutuhan khusus, dan mereka memohon agar masyarakat bisa lebih memaklumi kondisinya.Meskipun demikian, banyak netizen yang tetap merasa geram dan menuntut adanya tindakan hukum, sementara sebagian lainnya memberikan simpati setelah mengetahui kondisi anak tersebut.***
Read More
Viral! Pria ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus dalam Satu Acara Pernikahan
Viral! Pria ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus dalam Satu Acara Pernikahan
Lingkaran.id - Epan Padli, seorang pria berusia 25 tahun yang berasal dari Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), mendadak menjadi sorotan dan perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Foto-foto pernikahannya yang tidak biasa beredar luas dan langsung menarik perhatian netizen.Kehebohan ini berawal ketika Epan melangsungkan pernikahan dengan dua wanita sekaligus dalam satu acara, suatu peristiwa yang jarang terjadi dan memancing berbagai reaksi.Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan TembakanEpan, dengan percaya diri, menggandeng kedua pujaan hatinya, Halima Leti dan Purnama Linda, yang masing-masing berusia 24 tahun, ke pelaminan pada hari Sabtu, 14 September 2024, sekitar pukul 09.00 WIB.Pernikahan ini digelar dengan menggunakan adat dan budaya khas Sumatra Selatan, terutama dari Palembang, yang terlihat dari pilihan busana yang dikenakan oleh ketiga mempelai. Dalam foto-foto yang viral, Epan tampil gagah dengan mengenakan pakaian pengantin berwarna merah marun, lengkap dengan tanjak di kepalanya, yang merupakan hiasan kepala tradisional pria dalam adat Palembang.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam LiftSementara itu, kedua mempelai wanita, Halima Leti dan Purnama Linda, juga tampil anggun dengan mengenakan pakaian pengantin berwarna senada, dihiasi dengan aksesori khas yang disebut Pak Sangko, yaitu mahkota tradisional yang menambah keindahan dan keanggunan mereka.Momen tidak biasa ini terekam dalam berbagai foto dan video yang kemudian menyebar cepat di media sosial, membuat nama Epan Padli dan kedua istrinya menjadi viral.***
Read More
Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan Tembakan
Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan Tembakan
Lingkaran.id - Media sosial dihebohkan oleh video yang memperlihatkan aksi dramatis pengejaran pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Dalam video tersebut, terdengar suara tembakan yang dilepaskan oleh polisi saat mengejar pelaku yang kabur ke arah hutan.Pelaku yang diduga sebagai pembunuh Nia terdeteksi berada di kawasan Pasar Gelombang, Kayu Tanam, setelah dilihat oleh warga yang kemudian melaporkannya ke polisi. Menurut Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donald Debra, polisi segera merespons laporan tersebut dan langsung melakukan pengejaran.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam Lift"Kemarin, warga melihat terduga pelaku di Pasar Gelombang dan polisi langsung melakukan pengejaran," kata Donald Debra pada Kamis (12/9/2024).Dalam video yang beredar, suasana pengejaran berlangsung tegang. Terdengar beberapa orang berlarian di pinggir jalan, diiringi suara letusan senjata api dari pihak kepolisian. Pelaku yang tidak gentar meski diberikan tembakan peringatan, terus melarikan diri hingga masuk ke area perkebunan yang dipenuhi pepohonan.Polisi dan warga terlihat memburu pelaku hingga ke hutan meskipun kondisi sedang hujan. Suasana pengejaran semakin menegangkan ketika petugas dan warga harus menyisir perkebunan yang gelap dan sunyi. Meski begitu, hingga saat ini pelaku utama masih belum tertangkap.Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, memastikan bahwa pihaknya akan terus berupaya mengungkap pelaku dan modus di balik pembunuhan ini. "Kami masih berusaha meningkatkan penyelidikan guna menangkap pelaku dan mengungkap motif kejahatan," ujar Faisol pada Jumat (13/9/2024).Donald Debra menyebutkan bahwa identitas pelaku telah diketahui oleh polisi. Dari informasi yang dihimpun, terduga pelaku merupakan warga sekitar tempat kejadian."Identitas pelaku sudah diketahui, dan saat ini pelaku utama masih dalam pengejaran," ungkapnya.Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Foto Terduga Pelaku Viral di Media SosialNia Kurnia Sari, yang sehari-hari berjualan gorengan di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, ditemukan terkubur tanpa busana pada Minggu (8/9/2024). Lokasi penjualannya yang sepi dan sunyi membuatnya menjadi target mudah bagi para pelaku. Diduga, pelaku berjumlah dua hingga tiga orang yang sering nongkrong di sekitar tempat kejadian perkara.Polisi terus menyelidiki kasus ini dan telah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Pihak kepolisian berjanji akan segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.***
Read More
Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor Raib
Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor Raib
Lingkaran.id - Sebuah aksi begal dengan modus baru terjadi di kawasan Jalan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kelompok begal ini menggunakan mobil sebagai alat operasi, dan menembaki calon korban dari dalam kendaraan. Dua korban, berinisial FA dan AA, yang saat itu sedang berboncengan dengan sepeda motor Honda Vario, menjadi target aksi brutal tersebut.Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Pelaku yang mengendarai mobil memepet korban dari arah kanan dan tiba-tiba menembaki mereka dari dalam mobil. Akibatnya, FA dan AA terjatuh dari motor. Karena panik, FA lari meninggalkan AA di lokasi kejadian.Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi Sorotan"FA melarikan diri karena ketakutan, sementara AA dipaksa masuk ke dalam mobil oleh para pelaku," kata Kombes Ade Ary dalam keterangannya.Setelah memaksa AA masuk ke dalam mobil, para pelaku membawa saksi tersebut dan menurunkannya di area TPU Menteng Pulo. Selain itu, motor korban yang ditinggalkan, Honda Vario dengan nomor polisi B 4556 BOU, dibawa kabur oleh salah satu pelaku. Motor tersebut ditaksir memiliki nilai sekitar Rp 11 juta.Viral Istri Sah Kirim Karangan Bunga ke Pelakor, Suami Diduga Pejabat BUMNKorban kemudian melaporkan insiden tersebut ke Polda Metro Jaya pada Kamis (12/9/2024). Saat ini, kasus ini tengah ditangani oleh Polsek Metro Tanah Abang untuk penyelidikan lebih lanjut.Pihak kepolisian pun masih terus berusaha mengungkap jaringan begal ini, yang menggunakan metode baru dengan kendaraan mobil, menambah kekhawatiran bagi warga Jakarta terkait keamanan di jalan raya.***
Read More
Viral Proyek Gerbang Wisata Kendari-Toronipa Bernilai Rp 32 Miliar Rusak & Kopong, Polda Lakukan Penyelidikan
Viral Proyek Gerbang Wisata Kendari-Toronipa Bernilai Rp 32 Miliar Rusak & Kopong, Polda Lakukan Penyelidikan
Lingkaran.id - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tenggara akan segera melakukan penyelidikan terkait viralnya proyek pembangunan gerbang wisata Kendari-Toronipa yang bernilai Rp 32 miliar. Gerbang yang dibangun pada tahun 2023 ini kini mengalami kerusakan, memicu perhatian publik."Kami pasti akan selidiki," ujar Kombes Pol Bambang Wijanarko, Direktur Krimsus Polda Sultra, pada Kamis (12/9/2024).Dari Tanjung Lago ke Seluruh Banyuasin, Jejak Prestasi Pembangunan Jalan Bupati H. Askolani Yang Mengubah Wajah KabupatenMenanggapi hal ini, Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol. Dr. (H.C) Andap Budhi Revianto, juga telah memerintahkan Inspektorat Provinsi Sultra untuk segera menelusuri proyek tersebut."Saya langsung memerintahkan inspektorat untuk menyelidiki. Kami akan meneliti lebih lanjut, apakah ada pelanggaran hukum. Jika ada, inspektorat sebagai APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) yang menangani," tegas Andap.Terkait dengan anggaran yang digunakan untuk proyek gerbang wisata senilai Rp 32 miliar tersebut, Andap mengatakan pihaknya akan mengkaji rincian anggaran secara objektif.Usai Viral Kasus Warga Rawat Landak Jawa Dipidana, Kini Berstatus Tahanan Rumah"Kami harus melihat anggaran dengan jelas dan objektif, tanpa prasangka. Insyaallah, kebenaran akan terungkap," ungkapnya.Penanganan cepat dari Inspektorat diharapkan oleh publik, mengingat pentingnya transparansi dalam proyek ini dan dapat mengungkap fakta-fakta yang terjadi dibalik pembangunan gerbang wisata Kendari-Toronipa yang telah menelan anggaran yang fantastis.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik