Ia juga menambahkan bahwa cucunya adalah anak yang lembut dan tidak suka berkelahi, sehingga sering menjadi sasaran teman-temannya Iwan menyebut, berdasarkan pengakuan cucunya sebelum meninggal, ada dua teman yang sering memukulnya, yang dikenal dengan nama Abang dan Dede.
Kasus Mayat Terbungkus Sprei: Polisi Tangkap Pasutri Tersangka Pembunuhan
Namun, dari keterangan teman-teman lainnya, diketahui bahwa lebih banyak anak yang turut melakukan kekerasan terhadap korban. Korban terakhir kali bersekolah pada hari Selasa. Keesokan harinya, Rabu pagi, korban mengeluh demam, dan pada hari Kamis ia mengaku tidak tahan lagi dengan rasa sakit di kepalanya, yang diduga akibat pukulan di bagian belakang kepalanya.
Meskipun keluarga korban mengetahui kondisi ini, mereka memilih untuk tidak melakukan otopsi dan tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
"Kami dari keluarga tidak ingin ada otopsi. Kami juga belum melapor ke polisi," ujar Iwan.
Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di Sekolah
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Ternate, IPTU Bondan Manikutomo, membenarkan adanya peristiwa ini. Ia menyatakan bahwa penyelidikan telah dilakukan oleh Polres Ternate untuk mengusut kematian korban.
Namun langkah lebih lanjut terhenti karena keluarga menolak otopsi dan telah menandatangani surat pernyataan penolakan di Polsek Ternate Selatan. Kasus ini memicu keprihatinan masyarakat setempat, terutama terkait bullying di lingkungan sekolah yang kerap berujung pada kematian terhadap korban.***