Bodyguard Atta Halilintar Mengancam Jurnalis di Polres Jakarta Selatan, Minta Maaf Setelah Viral
Bodyguard Atta Halilintar Mengancam Jurnalis di Polres Jakarta Selatan, Minta Maaf Setelah Viral
Lingkaran.id - Seorang bodyguard Atta Halilintar terlibat dalam insiden yang memicu kontroversi pada Rabu (4/9/2024) di Polres Jakarta Selatan. Insiden ini terjadi ketika Atta Halilintar, yang didampingi oleh istrinya, Aurel Hermansyah, tiba di polres untuk memberikan klarifikasi terkait laporan berita bohong yang beredar di media sosial.Menurut laporan, ketika Atta dan Aurel turun dari tangga menuju area wawancara, awak media berusaha mengajukan pertanyaan kepada mereka. Namun, salah satu bodyguard Atta, yang berdiri di depan mereka, meminta agar para jurnalis tidak mengambil gambar atau video dirinya. Permintaan ini berlanjut dengan ancaman yang membuat situasi semakin tegang.Siswa SMA Jadi Korban Bullying Jalani Pemeriksaan di RSJ, Polisi Periksa 21 SaksiBodyguard tersebut, yang tampak tegap dan berpenampilan menonjol, melontarkan ancaman kepada awak media dengan kata-kata yang mengarah pada tindakan intimidasi."Tolong jangan shoot saya, sempat ada saya di TV, saya culik satu orang," ujar bodyguard tersebut. Ucapan ini langsung memicu reaksi dari para jurnalis.Kejadian ini segera viral di media sosial, memicu reaksi negatif dari publik dan menambah ketegangan dalam situasi tersebut. Setelah video ancaman bodyguard tersebut menyebar luas, ia akhirnya meminta maaf secara terbuka. Dalam permintaan maafnya, bodyguard tersebut mengakui kesalahannya dan menjelaskan bahwa ucapannya merupakan respons refleks yang tidak seharusnya terjadi.Pembunuhan Tragis! Ibu Tega Habisi Dua Anak Kandungnya"Mohon maaf kepada rekan-rekan media atas perkataan saya yang tidak pantas. Saya merasa salah dan sekali lagi minta maaf. Mungkin saya berkata demikian secara refleks dan saya benar-benar menyesal," ujar bodyguard tersebut dalam pernyataan permintaannya.Sebelumnya, Atta Halilintar bersama Aurel Hermansyah tiba di Polres Jakarta Selatan sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka menghadapi situasi di polres hingga pukul 20.00 WIB, di mana Atta memberikan keterangan singkat dan segera pergi menuju mobilnya setelahnya.***
Read More
Viral Pedagang Buah Jadi Korban Pengeroyokan Ormas
Viral Pedagang Buah Jadi Korban Pengeroyokan Ormas
Lingkaran.id - Kejadian mengejutkan terjadi di Kawasan Jakarta Barat yang melibatkan seorang pedagang buah dan kelompok Organisasi Masyarakat (Ormas). Insiden ini viral di media sosial setelah seorang pedagang buah di dekat Taman Alfa Indah, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, mengalami pengeroyokan oleh sejumlah anggota ormas pada Selasa malam (3/9/2024) sekitar pukul 21:45 WIB.Kronologi kejadian bermula ketika si pedagang melaporkan bahwa salah seorang oknum ormas merasa tidak puas dengan uang Rp 10 ribu yang diberikan kepadanya dan menuntut Rp 35 ribu. Setelah tidak mendapat tambahan uang yang diminta, oknum tersebut pergi tetapi kembali bersama sejumlah rekannya untuk mengamuk di lokasi.Warga Palembang Diduga Suspek Cacar Monyet, Jalani Isolasi MandiriKejadian pengeroyokan tersebut sempat terekam oleh kamera pedagang, dan beberapa warga sekitar terlihat mencoba melerai pertengkaran. Rekaman video tersebut kemudian menyebar luas di media sosial, memicu kemarahan dari netizen yang mengecam tindakan ormas dan meminta tindakan tegas dari pemerintah."Kalau mau uang, ya kerja saja. Tidak ada gunanya manusia seperti ini," ujar salah satu netizen dalam komentar.Razia Makeup di Sekolah Jadi Viral, Netizen Sindir dan Kritik Tindakan Guru BK"Di Indonesia, usaha kecil saja sudah diperas oleh pemerintah lewat pajak, di jalan juga diperas preman. Sungguh tidak adil," tambah netizen lainnya, menyuarakan kekesalan mereka.Banyak warganet mendukung pedagang yang menjadi korban dan mengecam keras tindakan ormas tersebut. Masyarakat berharap pemerintah dapat mengambil langkah tegas untuk membubarkan ormas-ormas yang kerap menyebabkan keributan dan premanisme yang merugikan pelaku usaha kecil.***
Read More
Polisi Temukan Video Dewasa di Ponsel Tersangka Pembunuhan Siswi SMP Palembang
Polisi Temukan Video Dewasa di Ponsel Tersangka Pembunuhan Siswi SMP Palembang
Lingkaran.id - Polrestabes Palembang telah mengungkap fakta mengejutkan terkait kasus pembunuhan brutal yang disertai pemerkosaan terhadap AA (13), seorang siswi SMP yang ditemukan tewas di area kuburan Cina Palembang.Salah satu tersangka, IS (16), yang masih remaja, menjadi sorotan setelah penyidik menemukan sejumlah konten mengejutkan di ponsel miliknya. Penemuan ini mengarah pada kemungkinan motif di balik tindakan keji yang dilakukannya bersama tiga temannya.Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di PalembangDalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu malam (4/9/2024), Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono menyampaikan bahwa penyidik telah menemukan sejumlah video dewasa di ponsel tersangka IS."Dari handphone IS yang kami sita, terdapat dokumentasi berupa video-video porno. Ini menjadi bukti bahwa tersangka sudah terpapar konten yang mengarah pada eksplorasi nafsu birahi yang berlebihan," ungkap Kombes Pol Harryo di hadapan para awak media.Penemuan ini menjadi kunci penting dalam penyelidikan karena memberikan gambaran mengenai bagaimana tersangka dipengaruhi oleh konten pornografi hingga akhirnya melakukan tindakan kriminal yang begitu kejam. Menurut Kombes Pol Harryo, video-video tersebut menunjukkan bahwa tersangka IS telah terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia dan perkembangannya, dan ini memicu dorongan seksual yang berujung pada kejahatan.Tak hanya itu, pemeriksaan psikologis terhadap para tersangka juga mengungkap motif yang lebih dalam di balik tindak pidana ini. Hasil penyelidikan psikologis menunjukkan bahwa IS, sebagai inisiator utama, dipicu oleh dorongan seksual yang diperoleh dari kebiasaannya mengumpulkan dan menonton video-video porno."Dari sudut pandang psikologi, tersangka IS terpicu nafsu birahi akibat kebiasaannya menonton film-film dewasa. Ini menjadi salah satu penyebab utama yang mendorong tindak pidana ini terjadi," jelas Kombes Harryo.Lebih lanjut, Harryo menjelaskan bahwa IS tidak bertindak sendirian. Ia mengajak tiga temannya yang juga masih berusia remaja untuk terlibat dalam kejahatan tersebut. Pengaruh konten pornografi yang ada di ponsel IS tampaknya memainkan peran besar dalam memicu tindakannya yang tak terkendali, dan ia berhasil memanipulasi teman-temannya untuk ikut serta dalam aksi biadab tersebut."Kami melihat adanya pola perilaku yang terdistorsi pada tersangka. Pengaruh film-film porno ini tidak hanya merusak pandangan tersangka tentang hubungan interpersonal, tetapi juga memperburuk kecenderungan mereka untuk melanggar norma hukum dan moralitas," tambah Kombes Pol Harryo.Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan mendalam terkait perencanaan dan keterlibatan para pelaku dalam kasus ini. Pra-rekonstruksi telah dilakukan di lokasi kejadian untuk menyusun kronologi peristiwa, sementara barang bukti seperti ponsel dan konten yang ada di dalamnya menjadi bagian penting dari proses penyidikan.Kematian Misterius Siswi SMP Ditemukan Tewas dengan Kaos Futsal"Kami meminta masyarakat untuk memberikan kepercayaan penuh kepada pihak berwenang dalam menangani kasus ini. Proses hukum akan berjalan secara adil dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tutup Kombes Pol Harryo.Kasus ini mengguncang masyarakat luas, mengingat para pelaku yang masih berusia remaja telah melakukan kejahatan yang sangat keji. Banyak pihak kini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap akses anak-anak dan remaja terhadap konten-konten yang tidak pantas, serta dampak dari paparan pornografi terhadap perkembangan psikologis anak.***
Read More
Fakta Mengejutkan: Sosok Empat Bocah Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang
Fakta Mengejutkan: Sosok Empat Bocah Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang
Lingkaran.id - Kasus pembunuhan sadis disertai pemerkosaan terhadap AA (13), seorang siswi kelas 8 SMP TBM Palembang, telah mengungkapkan fakta mengejutkan. Pelaku di balik kejahatan brutal ini ternyata adalah empat bocah laki-laki yang masih sebaya dengan korban.Salah satu dari pelaku diketahui merupakan pacar korban, yang dikenal melalui media sosial Facebook. Kasus ini langsung ditangani oleh tim gabungan dari Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes Palembang. Mereka segera melakukan pra-rekonstruksi di tempat kejadian untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut.Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di PalembangLokasi pra-rekonstruksi berada di depan krematorium Sampurna Yayasan Buddhikirti Palembang, tidak jauh dari tempat di mana mayat korban pertama kali ditemukan."Kami mohon pengertian dari semua pihak. Informasi lebih lanjut akan segera kami sampaikan," ujar AKP Robert Sihombing, SH, Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Palembang, pada Selasa sore (3/9/2024).Kematian Misterius Siswi SMP Ditemukan Tewas dengan Kaos FutsalBerita penangkapan keempat pelaku dengan cepat menyebar di kalangan masyarakat. Warga sekitar tempat kejadian dan lingkungan rumah korban menunjukkan simpati dan perhatian yang tinggi terhadap peristiwa ini. Namun, petugas mengimbau agar masyarakat dan media tidak mendekati lokasi kejadian demi kelancaran proses penyelidikan.“Salah satu pelaku adalah pacar korban yang mereka kenal melalui Facebook,” ungkap seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.***
Read More
Bantah Rumor Cerai dan Nikah Siri, Atta Halilintar Sambangi Mapolres Jakarta Selatan
Bantah Rumor Cerai dan Nikah Siri, Atta Halilintar Sambangi Mapolres Jakarta Selatan
Lingkaran.id - Pasangan selebriti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah mendatangi Mapolres Jakarta Selatan pada Rabu (4/9/2024) untuk menindaklanjuti berbagai rumor yang beredar tentang kehidupan rumah tangga mereka.Atta dan Aurel merasa tidak nyaman dengan munculnya konten-konten yang menuding mereka bercerai hingga adanya isu pernikahan siri. Atta menyampaikan bahwa banyak orang yang mempertanyakan kebenaran isu perceraian tersebut.Skandal Asusila Sesama Jenis, Oknum Staf BAAK UIN Palembang Resmi Jadi Tersangka"Doakan semoga semuanya lancar. Intinya banyak yang bertanya apakah kami sedang bercerai, ada berita-berita yang dibuat seolah-olah saya menggugat cerai. Bahkan ada juga yang bilang saya menikah siri," ujar Atta.Atta menambahkan bahwa situasi ini semakin meresahkan karena kabar tersebut telah menyebar luas dan menimbulkan kebingungan di kalangan teman-teman, keluarga, hingga rekan bisnis mereka.Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Palembang"Banyak yang ngechat, 'Bang Atta cerai?' bahkan keluarga, teman-teman di luar, hingga brand yang bekerja sama dengan kami mengira kami benar-benar bercerai. Menurutku, berita ini sudah menyimpang dan digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan banyak views dengan menyebarkan informasi yang tidak sesuai," jelasnya.Namun, Atta tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai tujuan kedatangannya ke kantor polisi. Usai pernyataan singkatnya kepada media, ia bersama Aurel segera meninggalkan lokasi tanpa memberikan penjelasan tambahan.***
Read More
Turis Rusia Tertangkap Basah Saat Merampok Mobil di Bali, Dihajar Massa
Turis Rusia Tertangkap Basah Saat Merampok Mobil di Bali, Dihajar Massa
Lingkaran.id - Seorang turis asal Rusia menjadi sasaran amukan massa di Gianyar, Bali, setelah ketahuan mencoba merampok sebuah mobil pada Senin, 2 September 2024. Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya Goa Gajah, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar.Turis bernama Mikhail Kabulov (39) diduga mencoba merampok sebuah mobil APV berwarna abu-abu di area tersebut. Gede Sukarma, seorang saksi mata, mengatakan ia sedang melintas di Jalan Raya Goa Gajah menuju Ubud ketika terjebak kemacetan. Di depan, ia melihat kerumunan warga menghentikan mobil APV di persimpangan jalan menuju Pura Samuantiga.Razia Makeup di Sekolah Jadi Viral, Netizen Sindir dan Kritik Tindakan Guru BKWarga terlihat membawa bambu sepanjang dua meter dan beberapa di antaranya memegang batu. Kabulov, yang memiliki ciri-ciri berkulit putih, rambut hitam ikal, dan mengenakan kemeja biru serta celana pendek, keluar dari mobil dengan membawa ransel hitam. Dari dalam ranselnya, ia mengeluarkan pisau lipat dan mengacungkannya ke arah warga."Saat itu, WNA tersebut dihentikan oleh warga yang menghalanginya dengan bambu dan batu. Ia keluar dari mobil dan lari ke arah barat. Setelah 10 meter, dia mengeluarkan pisau lipat dan menodongkannya pada warga," kata Sukarma.Tidak lama kemudian, salah satu warga berhasil memukul punggung Kabulov dengan bambu, membuatnya lari sejauh 20 meter sebelum akhirnya terjatuh di trotoar sebuah warung. Saat terjatuh, warga langsung menyerangnya dengan pukulan dan tendangan.Menurut warga, Kabulov awalnya berusaha masuk ke mobil lain di depan APV, namun gagal karena pintu terkunci. Ia kemudian beralih ke mobil APV yang tidak terkunci dan berhasil masuk. Di dalam mobil, ia menodongkan pisau kepada sopir, namun sopir tersebut mencabut kunci mobil dan berteriak minta tolong, yang segera direspons oleh warga sekitar.Kapolres Gianyar, AKBP Umar, mengonfirmasi bahwa Kabulov telah diamankan di Mapolres Gianyar. Namun, pihak kepolisian masih kesulitan mendapatkan informasi karena adanya kendala bahasa.Gara-Gara Cemburu, Pria ini Tembak Mahasiswa PKL di Lampung"Kami akan memanggil konsulatnya untuk membantu komunikasi dengan pelaku. Saat ini pelaku masih kami amankan," jelas Umar.Pihak kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pelaku, karena ada dugaan ia terpengaruh obat-obatan. "Untuk detailnya, masih dalam proses pemeriksaan," tambahnya.Kapolres juga mengimbau para pengendara untuk selalu memastikan pintu mobil terkunci, baik saat parkir maupun saat melaju, guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang."Mari kita lebih waspada di jalan, karena hal yang tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja," pungkasnya.***
Read More
Warga Palembang Diduga Suspek Cacar Monyet, Jalani Isolasi Mandiri
Warga Palembang Diduga Suspek Cacar Monyet, Jalani Isolasi Mandiri
Lingkaran.id - Seorang warga berinisial JM dari Kelurahan 4 Ulu, Kota Palembang diduga mengalami cacar monyet dan saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah. Kasus ini terungkap setelah JM memeriksakan diri di Puskesmas 4 Ulu Palembang. Berdasarkan pemeriksaan dokter, JM diduga menjadi suspek cacar monyet.Kepala Puskesmas 4 Ulu, dr. Hj. Darlina, melalui dr. Gerry Arvin Taruna, menjelaskan bahwa JM pertama kali datang ke puskesmas pada 29 Agustus 2024. Namun, gejala tersebut sudah dirasakan oleh JM sekitar seminggu sebelum berkonsultasi ke puskesmas.Razia Makeup di Sekolah Jadi Viral, Netizen Sindir dan Kritik Tindakan Guru BK"Untuk saat ini, warga tersebut baru berstatus suspek dan terduga. Selanjutnya, hal ini akan diteruskan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan resmi," ujar Gerry.Ia juga menambahkan bahwa sebagai dokter, pihak puskesmas hanya dapat memberikan penanganan awal untuk mengurangi gejala dan meresepkan obat.Seorang Dosen Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dalam KamarLesi atau luka yang terlihat pada tubuh JM menjadi salah satu indikasi cacar monyet. Lesi tersebut muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki."Kami melihat ada lesi yang muncul di tubuh pasien, termasuk di telapak tangan dan kaki," kata Gerry.Lebih lanjut, Gerry menjelaskan bahwa lesi pada tubuh pasien cukup banyak dan berbentuk seperti keropeng berwarna hitam, yang semakin memperkuat dugaan cacar monyet pada pasien tersebut.***
Read More
Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Bekasi, Salah Satunya Penjual Donat
Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Bekasi, Salah Satunya Penjual Donat
Lingkaran.id - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah melakukan operasi senyap di Kota Bekasi, menangkap dua terduga teroris pada Selasa, 3 September 2024. Operasi tersebut berujung pada penangkapan FNA alias Febri, seorang pemuda yang ditangkap di tempat kerjanya, sebuah bengkel di Jalan Raya Pahlawan, Kecamatan Bekasi Timur.Selain Febri, Densus 88 juga menangkap DFA di Kampung Rawa Roko, Jalan Makrik, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Ketua RT setempat, Suminta, mengatakan bahwa dirinya menerima informasi penangkapan sekitar pukul 07.00 WIB melalui telepon dari Binmaspol.Skandal Asusila Sesama Jenis, Oknum Staf BAAK UIN Palembang Resmi Jadi Tersangka"Tadi sekitar jam 07.00 WIB saya ditelepon Binmaspol terkait ada salah satu warga yang bermasalah terkait kasus terorisme," kata Suminta kepada wartawan, Selasa, 3 September 2024.Setelah itu, Suminta diminta untuk menemui aparat di kelurahan setempat. Di sana, ia melihat pelaku yang sudah berada di dalam mobil penegak hukum."Saya tadi ditelepon Binmapos, disuruh menghadap ke kelurahan, ternyata pelaku sudah ada di dalam mobil dan kita enggak tahu penangkapannya di mana," ujarnya.Suminta juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengenal terduga pelaku, karena pelaku tidak pernah melapor kepada RT setempat. Ia menambahkan bahwa salah satu pelaku dikenal sebagai penjual donat yang berjualan di sekitar Jembatan Satu Rawalumbu.Aksi Sekelompok WNI di Osaka Jepang Picu Keresahan Hingga Ganggu Pejalan Kaki"Aktivitasnya jualan donat, tapi jualannya di daerah Jembatan Satu Rawalumbu," jelasnya.Dalam penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri, sejumlah barang bukti berhasil diamankan. Barang-barang yang disita antara lain tiga buah buku dan satu kartu keluarga."Ada barang bukti yang diamankan, yang ditemukan itu tiga buku dan satu buah kartu keluarga," tutup Suminta.***
Read More
Siswa SMA Jadi Korban Bullying Jalani Pemeriksaan di RSJ, Polisi Periksa 21 Saksi
Siswa SMA Jadi Korban Bullying Jalani Pemeriksaan di RSJ, Polisi Periksa 21 Saksi
Lingkaran.id - Penyelidikan atas kasus dugaan perundungan yang menimpa NS (17), seorang siswa SMAN 4 Kota Pasuruan, terus berlanjut dengan intensif. Hingga saat ini, kepolisian telah memeriksa puluhan saksi yang terkait dengan kasus ini.Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, menyatakan bahwa sebanyak 21 saksi sudah diperiksa dalam proses ini untuk mengungkap kasus dugaan perundungan yang menimpa NS.Pembunuhan Tragis! Ibu Tega Habisi Dua Anak Kandungnya"Sampai hari ini sudah 21 saksi kita periksa," ujar Choirul pada Selasa, 3 Agustus 2024.Dari jumlah tersebut, 16 saksi merupakan siswa, 4 di antaranya adalah guru, dan seorang lainnya adalah kakak korban yang menjadi pelapor dalam kasus ini.Choirul juga menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap korban belum bisa dilakukan karena kondisi kesehatan korban. Menurut dokter, korban belum dapat diingatkan kembali tentang kejadian tersebut.Seorang Dosen Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dalam Kamar"Tinggal memeriksa korban, tapi belum boleh sama dokter karena masih belum boleh diingatkan kejadian-kejadiannya. Kita masih menunggu petunjuk dokter psikologi kapan boleh dilakukan pemeriksaan," ungkap Choirul.Sementara itu, korban telah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang untuk menjalani visum. Hasil visum ini nantinya akan menjadi bagian penting dari penyelidikan lebih lanjut."Kita tunggu hasil visum korban juga," tambahnya.*** 
Read More
Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Palembang
Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Palembang
Lingkaran.id - Pelaku pembunuhan terhadap AA (14), seorang siswi SMP yang ditemukan tewas di kompleks pemakaman atau yang sering dikenal kuburan Cina di Palembang, akhirnya berhasil ditangkap.Penangkapan dilakukan oleh pihak kepolisian, dan tidak hanya satu pelaku yang diamankan, melainkan empat orang sekaligus. Operasi penangkapan dilakukan oleh anggota Sat Reskrim Polrestabes Palembang dan Polda Sumsel pada Selasa sore, 2 September 2024.Kematian Misterius Siswi SMP Ditemukan Tewas dengan Kaos FutsalBerdasarkan informasi yang diperoleh, diketahui bahwa salah satu dari empat pelaku merupakan mantan pacar korban, hal ini disampaikan oleh anggota Sat Reskrim Polrestabes Palembang."Salah satu pelaku adalah mantan pacar korban," ujar seorang anggota Sat Reskrim Polrestabes Palembang.Aksi Sekelompok WNI di Osaka Jepang Picu Keresahan Hingga Ganggu Pejalan KakiSetelah pra-reka ulang kejadian, keempat pelaku, dua di antaranya masih di bawah umur, langsung dibawa ke Polrestabes Palembang, tepatnya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Di sana, mereka akan menjalani pemeriksaan serta dimintai keterangan lebih lanjut terkait kasus pembunuhan tersebut."Para pelaku telah dibawa ke Unit PPA untuk dimintai keterangan," tambah anggota kepolisian tersebut, sembari mengungkapkan bahwa hubungan antara korban dan salah satu pelaku terjalin melalui media sosial Facebook.***
Read More
Razia Makeup di Sekolah Jadi Viral, Netizen Sindir dan Kritik Tindakan Guru BK
Razia Makeup di Sekolah Jadi Viral, Netizen Sindir dan Kritik Tindakan Guru BK
Lingkaran.id - Sebuah video yang menampilkan razia makeup oleh seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah mendadak viral di media sosial, memancing perhatian publik. Video tersebut memperlihatkan sejumlah alat kecantikan yang dikumpulkan dari siswi-siswi sekolah, dengan dua tas penuh makeup hasil razia.Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun media sosial dengan keterangan, "Berasa lagi panen, Guru BK razia makeup di sekolah," disertai komentar tambahan yang bernada sarkastis, Lumayan ya Bu panen pada Senin (2/9/2024).Seorang Dosen Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dalam KamarDalam video, tampak jelas para siswi di sekolah tersebut kehilangan beragam alat kecantikan seperti lipstik, bedak, hingga eyeshadow yang dikumpulkan oleh guru BK. Kegiatan razia ini tampaknya dilakukan sebagai upaya sekolah untuk menegakkan peraturan tentang penampilan siswi yang diharuskan sesuai dengan aturan sekolah.Namun, tindakan tersebut langsung menuai beragam tanggapan dari netizen yang membanjiri kolom komentar. Banyak yang berkomentar dengan nada menyindir dan mengkritik tindakan guru BK tersebut."Makeup-nya mengganggu kalau lagi belajar," ujar salah seorang netizen dalam kolom komentar.Gara-Gara Cemburu, Pria ini Tembak Mahasiswa PKL di LampungRazia ini juga mengundang perdebatan di kalangan netizen terkait pentingnya peraturan sekolah tentang penggunaan makeup di kalangan pelajar. Sebagian menganggap peraturan tersebut penting untuk menjaga fokus siswa dalam belajar dan mencegah gaya hidup yang berlebihan di sekolah.Di sisi lain, tak sedikit yang merasa bahwa aturan tersebut berlebihan, mengingat makeup dianggap sebagai bentuk ekspresi diri yang seharusnya tidak terlalu diatur secara ketat.***
Read More
Pembunuhan Tragis! Ibu Tega Habisi Dua Anak Kandungnya
Pembunuhan Tragis! Ibu Tega Habisi Dua Anak Kandungnya
Lingkaran.id - Warga Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, Jawa Timur, digemparkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap dua anak kandungnya pada Selasa (3/8/2024). Pelaku yang diduga kuat adalah IN (50), ibu dari kedua korban, yaitu MB (14) dan BN (9).Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kediri Kota, Inspektur Satu (Iptu) Fathur Rozikin, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut.Kematian Misterius Siswi SMP Ditemukan Tewas dengan Kaos Futsal"Pelaku masih dalam pemeriksaan oleh Satreskrim," ujar Iptu Fathur saat ditemui di lokasi kejadian.Dari pantauan di lokasi, suasana di sekitar rumah pelaku yang terletak di gang sempit, sekitar 50 meter dari jalan raya, dipenuhi petugas kepolisian.Mereka tengah mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi. Tim dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) juga terlihat melakukan pemeriksaan di TKP untuk mengumpulkan bukti.Seorang Dosen Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dalam KamarSementara itu, warga setempat mulai berkerumun di sekitar lokasi, penasaran dengan peristiwa yang mengejutkan tersebut. Hingga saat ini, motif pembunuhan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, dan belum ada informasi resmi terkait latar belakang tindakan tragis ini.***
Read More
Aksi Sekelompok WNI di Osaka Jepang Picu Keresahan Hingga Ganggu Pejalan Kaki
Aksi Sekelompok WNI di Osaka Jepang Picu Keresahan Hingga Ganggu Pejalan Kaki
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok Warga Negara Indonesia (WNI) berkumpul di jalanan Osaka, Jepang, telah menjadi viral di media sosial. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @personalsecret pada Sabtu (31/8/2024) dan memicu reaksi keras dari warganet.Dalam video, tampak sejumlah WNI berpakaian serba hitam bergerombol di jalan, menutupi jalur para pejalan kaki di Jepang. Akun yang mengunggah video tersebut menuliskan bahwa kelompok WNI itu berkumpul dengan tujuan mengganggu orang yang lewat dan bahkan mengancam orang yang berkomentar negatif di media sosial mereka.Kematian Misterius Siswi SMP Ditemukan Tewas dengan Kaos FutsalSelain itu, video tersebut juga memperlihatkan seorang dari kelompok itu membawa celurit untuk dipamerkan, sementara salah satu anggota lainnya terlihat bersepeda dengan mengenakan kaos bertuliskan "Pemulih Harga Diri."Terkait peristiwa ini, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam pesan singkat pada Minggu (1/9/2024), mengonfirmasi bahwa pihak KBRI Tokyo dan KJRI Osaka sedang menyelidiki kebenaran video tersebut."Lokasi kejadian diduga terjadi di Osaka, Jepang. KBRI Tokyo dan KJRI Osaka saat ini mendalami kebenaran dan akurasi informasi tersebut, termasuk berkomunikasi dengan simpul masyarakat Indonesia di Jepang," ujar Judha Nugraha.Kebakaran Tragis, Pria 49 Tahun Tewas Terpanggang!Judha Nugraha juga mengimbau agar seluruh WNI yang berada di luar negeri, termasuk di Jepang, senantiasa mematuhi hukum yang berlaku serta menjaga ketertiban dan menghormati budaya setempat."Kementerian Luar Negeri dan perwakilan RI di luar negeri terus mengimbau masyarakat Indonesia agar selalu mematuhi hukum negara setempat," tambahnya.Hingga saat ini, penyelidikan mengenai video viral tersebut masih berlangsung, dan otoritas setempat di Jepang juga telah diberi informasi terkait insiden tersebut.***
Read More
Viral, Driver Ojol Wanita Pergoki Suami Diduga Selingkuh di SPBU
Viral, Driver Ojol Wanita Pergoki Suami Diduga Selingkuh di SPBU
Lingkaran.id - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan momen dramatis seorang driver ojek online (ojol) wanita yang memergoki suaminya bersama wanita lain di sebuah SPBU. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @kepoin_trending, memperlihatkan detik-detik menegangkan saat sang istri menghentikan motor suaminya di tengah jalan.Dalam rekaman itu, terlihat jelas seorang wanita yang mengenakan jaket ojol mengejar suaminya yang sedang berboncengan dengan seorang wanita lain. Dengan penuh emosi, driver ojol tersebut menghentikan motor dan langsung meminta suaminya untuk turun.Gara-Gara Cemburu, Pria ini Tembak Mahasiswa PKL di Lampung"Turun," teriak driver ojol dengan nada penuh kemarahan, yang kemudian diikuti oleh suami dan wanita tersebut turun dari motor. Suasana semakin memanas ketika terjadi cekcok di antara ketiganya. Dalam video terlihat bahwa sang suami tampak berusaha melindungi wanita yang diduga selingkuhannya dari kemarahan istrinya.Perekam video juga menambahkan narasi singkat terkait situasi tersebut, mengungkapkan bahwa driver ojol wanita ini sedang bekerja mencari nafkah saat mendapati suaminya bersama wanita lain, yang memicu dugaan perselingkuhan.Miris! Bocah SD Diduga Jadi Korban Kekerasan Ibu Kandung"Kasus perselingkuhan katanya," ujar perekam video tersebut.Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak-pihak yang terlibat dalam insiden ini. Namun, video ini telah menuai perhatian luas di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.***
Read More
Jual-Beli Bayi Lewat Facebook Terungkap, Dua Bayi Akan Dikirim ke Bali
Jual-Beli Bayi Lewat Facebook Terungkap, Dua Bayi Akan Dikirim ke Bali
Lingkaran.id - Polres Metro Depok berhasil mengungkap kasus penjualan bayi di Depok, Jawa Barat, dengan menetapkan delapan orang sebagai tersangka. Para tersangka yang terlibat antara lain RS (24), AN (22), DA (27), MD (32), SU (24), DA (23), RK (30), dan IM (41).Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, menjelaskan bahwa RS dan AN diduga kuat berencana menjual dua bayi kepada pembeli yang akan membawa mereka ke Bali. Penyelidikan dilakukan oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Depok, yang berhasil menemukan dua bayi yakni satu laki-laki dan satu perempuan yang akan dijual.Seorang Dosen Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dalam Kamar"Dalam proses penyelidikan, kami mendapati dua bayi yang rencananya akan dijual. Bayi laki-laki dan perempuan ini direncanakan akan dibawa ke Bali," ungkap Kombes Arya Perdana dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Metro Depok, Senin (2/9/2024).Kombes Arya Perdana menambahkan bahwa sindikat ini terorganisir dengan baik dan melibatkan beberapa pihak yang memiliki peran berbeda. Lebih lanjut, Arya mengungkapkan modus operandi sindikat ini, di mana mereka memanfaatkan platform media sosial, seperti Facebook, untuk memasang iklan. Iklan tersebut ditujukan bagi orang tua yang ingin menjual bayinya, dengan iming-iming imbalan uang sebesar Rp 10 hingga 15 juta."Sindikat ini menyebarkan iklan melalui Facebook dengan tujuan mencari orang tua yang bersedia menjual bayi mereka. Mereka diiming-imingi uang sejumlah Rp 10 hingga 15 juta," jelas Kombes Arya Perdana.Gara-Gara Cemburu, Pria ini Tembak Mahasiswa PKL di LampungSetelah bayi berhasil didapatkan, mereka akan dibawa ke Bali untuk dijual kepada pihak yang membutuhkan dengan harga mencapai Rp 45 juta. Arya menyebutkan bahwa jaringan ini memiliki pengorganisir di Bali yang bertugas mengatur penjualan bayi tersebut kepada calon pembeli."Sindikat ini terhubung dengan pihak di Bali, yang nantinya akan menjual bayi tersebut dengan harga sekitar Rp 45 juta," pungkasnya.***
Read More
Seorang Dosen Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dalam Kamar
Seorang Dosen Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dalam Kamar
Lingkaran.id - Monika Hutauruk, seorang dosen di Akademi Keperawatan (Akper) Tapanuli Utara (Taput) yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di kamar yang biasa ditinggalinya di kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung, Taput.Penemuan jasad Monika terjadi pada Kamis, 28 Agustus 2024, atau Jumat, 29 Agustus 2024, dengan waktu yang masih belum sepenuhnya jelas. Ditemukan pertama kali oleh rekan dosen, jasad Monika dalam keadaan bersimbah darah, yang memunculkan kecurigaan adanya tindakan kekerasan.Skandal Asusila Sesama Jenis, Oknum Staf BAAK UIN Palembang Resmi Jadi TersangkaKasat Reskrim Polres Taput, AKP Delianto Habeahan, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah melakukan otopsi terhadap tubuh Monika dan terdapat indikasi kuat adanya tindak kekerasan."Ada indikasi kuat bahwa korban meninggal akibat kekerasan," kata Delianto dalam keterangan pers pada Senin (2/9/2024).Ia juga menyebutkan bahwa pihak kepolisian telah menangkap seorang tersangka terkait kasus ini, namun untuk informasi lebih lanjut, ia meminta agar masyarakat bersabar menunggu pengumuman resmi.Ketua Yayasan Akper Taput, Dintar Hutabalian, menyatakan bahwa yayasan belum dapat memastikan penyebab kematian Monika secara definitif dan masih menunggu hasil penyelidikan lebih dalam dari pihak kepolisian.Digerebek Warga, Oknum Pegawai UIN Palembang Terlibat Kasus Pelecehan Mahasiswa Baru Sesama Jenis"Kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang," jelas Dintar, menambahkan bahwa pihak yayasan sangat prihatin dengan kejadian ini dan berdoa agar kasus ini segera terpecahkan.Sementara itu, pihak kepolisian terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut dan mencari kejelasan tentang penyebab kematian Monika Hutauruk.***
Read More
Miris, Kursi Roda Baru Milik Anak Disabilitas Hilang Dicuri
Miris, Kursi Roda Baru Milik Anak Disabilitas Hilang Dicuri
Lingkaran.id - Sebuah kejadian memilukan menimpa Aisyah, seorang anak penyandang disabilitas yang tinggal di Jalan Rayamayana, Kelurahan Taba Pingin, Kecamatan Timur I, Lubuklinggau.Kursi roda yang baru saja dimilikinya tiga hari lalu, sebagai bantuan dari Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, dilaporkan hilang karena dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.Kursi roda tersebut hilang karena tertinggal di teras rumah Aisyah dan lupa dimasukkan oleh keluarganya. Sayangnya, insiden ini membuat Aisyah tidak lagi dapat menggunakan alat bantu yang sangat dibutuhkannya untuk beraktivitas dan bermain bersama teman-temannya.Bocah 6 Tahun di Pontianak Ditemukan Tewas Terbungkus Karung, Diduga Dibunuh Ibu TiriKejadian menyedihkan ini pertama kali dibagikan melalui akun media sosial Informasi Kriminal Linggau. Dalam unggahan tersebut, keluarga Aisyah mengungkapkan rasa kecewa dan harapannya agar kursi roda yang hilang dapat segera dikembalikan. Mereka berharap agar cerita ini bisa menjadi viral dan menyentuh hati nurani pelaku untuk mengembalikan kursi roda yang sangat berarti bagi Aisyah."Tolong viral kan, min. Kursi roda cucu wawak (bibi) hilang dicuri orang yang tak punya hati nurani," tulis salah satu anggota keluarga Aisyah dalam unggahan.Data Penerbangan Jet Pribadi yang Diduga Digunakan Kaesang Mendadak HilangKejadian ini tidak hanya membuat keluarga merasa sedih, tetapi juga mengundang simpati dari masyarakat yang berharap agar pencuri menyadari perbuatannya dan segera mengembalikan kursi roda tersebut. Hingga kini, keluarga Aisyah terus berharap agar bantuan ini kembali, sehingga Aisyah dapat melanjutkan aktivitasnya dengan lebih mudah.***
Read More
Gara-Gara Cemburu, Pria ini Tembak Mahasiswa PKL di Lampung
Gara-Gara Cemburu, Pria ini Tembak Mahasiswa PKL di Lampung
Lingkaran.id - Polisi berhasil menangkap Klinton AL Holiab Sinaga, pelaku penembakan terhadap Sandi Polanda, seorang mahasiswa PKL di Bawaslu Lampung. Motif penembakan tersebut diduga karena rasa kesal Klinton terhadap Sandi, yang menurut pengakuannya, menggoda pacarnya."Saya kesal, karena pelaku (Sandi) menggoda pacar saya. Dia meminta nomor handphone pacar saya," ungkap Klinton dalam konferensi pers di Mapolsek Sukarame, pada Minggu (1/9/2024).Miris! Bocah SD Diduga Jadi Korban Kekerasan Ibu KandungIa juga menambahkan bahwa sebelum insiden penembakan, Sandi dan pacarnya terlibat dalam gestur-gestur yang membuatnya semakin emosi. Setelah melakukan penembakan, Klinton mengaku sempat bertengkar dengan pacarnya sebelum akhirnya mereka check out dari hotel tersebut."Korban melambaikan tangan dan memberikan kode love-love kepada pacar saya. Selain itu, dia juga minta nomor handphone. Saat itu, saya dan pacar saya sedang menginap di hotel," lanjut Klinton.Bocah 6 Tahun di Pontianak Ditemukan Tewas Terbungkus Karung, Diduga Dibunuh Ibu TiriKlinton juga mengakui bahwa senjata yang digunakan dalam penembakan dibelinya melalui platform online. Penembakan terhadap Sandi Polanda terjadi di Lampung, dan Klinton ditangkap oleh Tim Reskrim Polsek Sukarame di Desa Rangai, Kabupaten Lampung Selatan, pada Sabtu (31/8/2024) pukul 04.00 WIB.Kasus ini kini dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian, yang berfokus pada asal-usul senjata dan kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kejadian tersebut. Pelaku kini berada dalam tahanan dan dihadapkan pada proses hukum atas perbuatannya.***
Read More
Aksi Haru Wisudawan: Kenang Ayah yang Telah Tiada dengan Banner di Panggung Wisuda
Aksi Haru Wisudawan: Kenang Ayah yang Telah Tiada dengan Banner di Panggung Wisuda
Lingkaran.id - Sebuah momen haru saat wisuda menjadi viral di media sosial, di mana seorang wisudawan dari Institut Pembina Rohani Islam Jakarta melakukan aksi yang menyentuh hati di atas panggung. Alih-alih merayakan pencapaian akademiknya dengan cara biasa, wisudawan tersebut membentangkan sebuah banner besar yang berisi pesan emosional, yang mengundang simpati dari banyak orang.Momen yang awalnya dimaksudkan untuk perayaan kebanggaan atas selesainya pendidikan, berubah menjadi saat penuh haru dan kenangan akan sosok yang telah tiada. Banner tersebut didedikasikan untuk mengenang ayahnya, yang telah meninggal dunia sejak wisudawan itu masih berada di semester pertama kuliah. Dengan kalimat sederhana namun penuh makna, tertulis "Jadi sarjana kemauan ayah, tapi wisuda tanpa ayah."Toni Tamsil dalam kasus timah divonis 3 tahun penjara dan denda 5.000Pesan tersebut menggambarkan kerinduan mendalam dan penghormatan yang tulus terhadap almarhum ayahnya, yang diimpikan dapat menyaksikan keberhasilannya meraih gelar sarjana. Aksi ini dengan cepat menarik perhatian seluruh hadirin di acara wisuda, mulai dari rekan-rekan wisudawan hingga para pejabat kampus, yang tampak tersentuh oleh momen tersebut.Video yang merekam aksi mengharukan ini kemudian diunggah di TikTok oleh akun @salmon.sashimiii. Dalam unggahan tersebut, sang pemilik akun menceritakan bahwa adiknya, yang merupakan wisudawan dalam video tersebut, telah mempersiapkan banner itu sebagai bentuk penghormatan bagi ayah mereka yang telah berpulang.Kebakaran Tragis, Pria 49 Tahun Tewas Terpanggang!Unggahan ini pun langsung mendapat beragam reaksi positif dari netizen, yang memberikan dukungan dan apresiasi atas ungkapan cinta dan rindu sang wisudawan terhadap ayahnya.Aksi pris ini menjadi pengingat kuat tentang pentingnya peran orang tua dalam perjalanan pendidikan seorang anak, sekaligus menjadi inspirasi bagi banyak orang yang telah kehilangan orang terkasih di tengah perjuangan hidup.***
Read More
Kematian Misterius Siswi SMP Ditemukan Tewas dengan Kaos Futsal
Kematian Misterius Siswi SMP Ditemukan Tewas dengan Kaos Futsal
Lingkaran.id - Seorang gadis remaja berinisial AA, yang masih berusia 13 tahun dan berstatus sebagai siswi di salah satu SMP swasta di Palembang, ditemukan tak bernyawa di area kuburan Cina, kawasan Talang Kerikil, pada Minggu sore (1/9/2024).Penemuan jasad tersebut mengejutkan warga sekitar dan membuat geger, terutama setelah terungkap bahwa korban masih sangat muda. Pada saat ditemukan, AA mengenakan kaos futsal, yang semakin memperkuat dugaan bahwa ia mungkin berada di luar rumah sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.Kebakaran Tragis, Pria 49 Tahun Tewas Terpanggang!Korban diketahui tinggal bersama keluarganya di Kecamatan Kemuning, Palembang. Kejadian tragis ini membuat keluarga korban, terutama ibunya, Winarti (39), merasa sangat terpukul. Winarti menceritakan momen memilukan saat dirinya pertama kali mendengar kabar duka tentang putrinya.Menurut Winarti, kabar kematian putrinya disampaikan oleh keponakannya, Petik, yang datang ke rumah pada Minggu sore. "Sekitar pukul 17.00 tadi, keponakan saya, Petik, mampir ke rumah dan mengatakan bahwa Ayu (AA) ditemukan sudah meninggal di kuburan Cina," tutur Winarti dengan mata yang tampak memerah, menahan kesedihan yang mendalam. Mendengar kabar tersebut, Winarti segera bergegas menuju lokasi penemuan jasad putrinya."Dapat kabar itu, saya langsung ke kuburan Cina, Pak. Saat saya tiba, area itu sudah ramai oleh warga dan aparat kepolisian. Polisi langsung mengevakuasi jenazah putri saya dan membawanya ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Winarti dalam kondisi terpukul.Saat ini, aparat kepolisian dari Polsek Kemuning telah turun ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada. Jasad AA telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian.Heboh! Anak Kecil di Balikpapan Dijodohkan dan Melakukan Lamaran Seperti Orang DewasaHingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, sementara keluarga korban menunggu hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit dan berharap kasus ini segera terungkap.Peristiwa tragis ini meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga korban, terutama Winarti yang terus berharap adanya keadilan bagi putrinya. Masyarakat sekitar pun turut merasakan duka dan simpati atas musibah yang menimpa keluarga AA.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik