Dipecat dari Polri, Ipda Rudy Soik Klaim Ungkap Mafia BBM Ilegal Sesuai Surat Tugas
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Ipda Rudy Soik resmi diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dari kepolisian usai terlibat dalam pelanggaran kode etik profesi Polri. Keputusan tersebut diambil melalui sidang kode etik di Polda NTT pada Kamis, 10 Oktober 2024. Rudy Soik dituduh meninggalkan tugas dan ditemukan berada di sebuah tempat karaoke.Namun, ia membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa kehadirannya di tempat itu adalah untuk penyelidikan terkait mafia bahan bakar minyak (BBM) ilegal. Meski Rudy membantah tuduhan lari dari tugas, ia tetap dijatuhi sanksi berat oleh komisi etik Polri."Saya kaget dengan keputusan PTDH ini," ujar Rudy saat diwawancarai pada Sabtu, 12 Oktober 2024.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanSidang kode etik menilai bahwa Ipda Rudy Soik melakukan pelanggaran dalam penyelidikan kasus BBM ilegal dengan tindakan tidak profesional, seperti pemasangan garis polisi (police line) di lokasi milik Ahmad Anshar dan Al Ghazali Munandar, di Kelurahan Alak dan Fatukoa, Kupang.Rudy mengklaim tindakan tersebut sudah sesuai prosedur dan dilakukan setelah serangkaian penyelidikan. Namun, ia tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut dalam persidangan. Dalam sidang itu, Rudy sempat menanyakan kepada pemilik lokasi soal keberadaan minyak ilegal, namun jawabannya dibatasi."Saya tidak diberi ruang untuk menjelaskan secara lengkap alasan pemasangan police line pada 27 Juni 2024," kata Rudy. Menurutnya, pertanyaan-pertanyaannya dalam sidang sering dihentikan karena dianggap melebar dari topik.“Saya sempat bertanya apakah minyak yang disita itu ilegal, dan dia mengakuinya. Namun, ketika saya menanyakan lebih lanjut, sidang langsung menghentikan pertanyaan saya,” jelas Rudy.Rudy merasa bahwa proses persidangan tidak menggali fakta secara menyeluruh, terutama terkait prosedur pemasangan garis polisi yang dianggapnya sudah sesuai.“Saya merasa dituduh melanggar SOP tanpa bukti konkret. Kalau saya salah, seharusnya dijelaskan di mana letak kesalahannya,” tambah Rudy.Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy menyatakan bahwa keputusan PTDH terhadap Ipda Rudy Soik didasarkan pada bukti pelanggaran kode etik dan ketidakkooperatifan Rudy selama sidang berlangsung.“Dalam sidang kode etik, Ipda Rudy dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran berupa ketidakprofesionalan dalam penyelidikan kasus BBM ilegal,” kata Ariasandy.Setelah Viral Beri Gelar HC ke Raffi Ahmad, UIPM Dinyatakan Tak Berizin di IndonesiaKeputusan tersebut merujuk pada pasal-pasal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri, serta Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi Polri. Tindakan Rudy yang memasang police line pada drum dan jerigen kosong di lokasi tersebut dinilai tidak didukung oleh administrasi penyidikan yang memadai.Lebih lanjut, sidang kode etik juga mencatat bahwa Rudy telah beberapa kali terlibat dalam pelanggaran disiplin dan kode etik sebelumnya. Sidang komisi etik akhirnya memutuskan PTDH dengan mempertimbangkan seluruh fakta dan bukti yang ada. Meski sudah diputuskan, Rudy Soik menyatakan bahwa proses ini belum final.“Sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan mengikuti proses hukum yang berlaku,” ujarnya.***
Read More Youtuber Pratiwi Noviyanthi Bongkar Dugaan Penyalahgunaan Dana Donasi oleh Keluarga Agus Salim
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Youtuber Pratiwi Noviyanthi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap keluarga Muhammad Agus Salim, pria yang menjadi korban penyiraman air keras oleh rekan kerjanya. Pratiwi merasa geram setelah mengetahui bahwa sebagian besar dana donasi yang dikumpulkan untuk pengobatan Agus, justru digunakan untuk kepentingan lain oleh keluarga korban.Kisah Agus sempat viral di media sosial setelah ia tampil di saluran YouTube Pratiwi Noviyanthi dan Denny Sumargo, di mana masyarakat pun tergerak untuk memberikan donasi. Dana yang terkumpul melalui inisiatif ini mencapai Rp1,5 miliar. Namun, menurut Pratiwi, sebagian besar uang tersebut tidak digunakan untuk pengobatan Agus.Setelah Viral Beri Gelar HC ke Raffi Ahmad, UIPM Dinyatakan Tak Berizin di IndonesiaPratiwi Noviyanthi juga menyatakan bahwa istri Agus mengambil Rp500 juta dari dana donasi tersebut, sementara Rp250 juta lainnya dibagikan kepada anggota keluarga. Dana sebesar Rp100 juta diberikan kepada saudara Agus dengan alasan untuk melunasi utang. Hal ini membuat Pratiwi kecewa, mengingat donasi tersebut seharusnya digunakan untuk perawatan medis Agus, yang hanya menghabiskan Rp900 ribu untuk biaya rumah sakit."Kami mati-matian membantu mengumpulkan donasi agar mas Agus mendapatkan perawatan terbaik. Tapi ternyata uangnya malah dibagi-bagi seperti warisan, padahal ini uang donasi, bukan uang pribadi," ujar Pratiwi.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanKisah tragis Agus Salim bermula dari insiden penyiraman air keras oleh rekan kerjanya di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat. Akibat serangan tersebut, Agus menderita luka bakar parah di wajah dan tubuhnya, yang menyebabkan kebutaan. Istrinya, Elmi Nurmala, juga mengalami luka bakar di bagian paha.Elmi kini menjadi kepala keluarga setelah Agus tidak lagi bisa bekerja. Dalam wawancara di kanal YouTube "Curhat Bang" Denny Sumargo, Agus dan Elmi menceritakan penderitaan yang mereka alami pasca serangan tersebut. Agus bahkan menyesali perkataan yang mungkin telah menyinggung pelaku sebelum insiden terjadi.***
Read More Dugaan Penyimpangan Dana Komite, Kejaksaan Geledah SMK Negeri 1 Klungkung: 293 Ijazah Ditahan
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Klungkung, Bali, telah melakukan penggeledahan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Klungkung pada Rabu (9/10/2024). Langkah ini diambil berdasarkan dugaan adanya penyimpangan dalam pengelolaan dana komite di sekolah tersebut selama periode 2020 hingga 2022.Selain itu, terungkap bahwa SMK Negeri 1 Klungkung menahan 293 ijazah siswa lulusan tahun 2020-2022 karena para siswa tersebut belum melunasi kewajiban pembayaran uang komite. Hal ini menjadi salah satu perhatian dalam penggeledahan yang dilakukan oleh pihak kejaksaan.Calon Wali Kota Prabumulih Perkenalkan Empat Istri Saat KampanyeNgurah Gede Bagus Jatikusuma, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Klungkung, menjelaskan bahwa penggeledahan tersebut dilakukan berdasarkan surat perintah dari Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung dengan nomor Print-813/N.1.12/Fd.1/10/2024 yang dikeluarkan pada 8 Oktober 2024.Selama penggeledahan, tim penyidik berhasil mengamankan dan menyita 31 dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan dana komite dari tahun 2020 hingga 2022. Selain itu, tim juga menemukan uang sejumlah Rp182.558.145 yang diduga berasal dari dana komite yang dikelola dalam periode yang sama."Kami juga menemukan 293 ijazah yang ditahan oleh pihak SMK Negeri 1 Klungkung karena siswa belum bisa menebusnya akibat belum membayar uang komite," tambah Jatikusuma.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan AgamaDokumen hasil penggeledahan kini disimpan di ruang barang bukti seksi tindak pidana khusus Kejari Klungkung. Sementara itu, uang senilai Rp182.558.145 akan dititipkan ke rekening RPL Kejari Klungkung untuk memastikan keamanan dan pengelolaan uang yang telah diamankan tersebut.Kejadian ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan, terutama dalam konteks penggunaan dana komite yang seharusnya mendukung pendidikan siswa.***
Read More Setelah Viral Beri Gelar HC ke Raffi Ahmad, UIPM Dinyatakan Tak Berizin di Indonesia
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan klarifikasi terkait status Universal Institute of Professional Management (UIPM) yang sempat viral setelah memberikan gelar honoris causa (HC) kepada selebriti Raffi Ahmad. Berdasarkan hasil investigasi, UIPM dipastikan belum memiliki izin operasional resmi di Indonesia.Kepopuleran UIPM mencuat setelah memberikan gelar HC di bidang Manajemen Acara dan Pengembangan Digital Global kepada Raffi Ahmad pada Jumat (27/9/2024). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden UIPM Thailand, Professor Kanoksak Likitpriwan. Kejadian ini memicu perhatian publik, termasuk pertanyaan tentang legalitas UIPM di Indonesia.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanHelena, perwakilan UIPM Thailand, memberikan penjelasan mengenai keberadaan UIPM dan statusnya. Dalam sebuah wawancara dengan Hotman Paris di program Hotroom yang dikutip pada Sabtu (12/10/2024), Helena menyatakan bahwa UIPM didirikan oleh seorang warga Indonesia bernama Rantastiar Nur Alangan.Kantor UIPM di Indonesia, yang berlokasi di Plaza Summarecon Bekasi, beroperasi sebagai bagian dari inisiatif yang melibatkan kolaborasi dengan lembaga internasional.Menurut Helena, UIPM beroperasi sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terafiliasi dengan UNESCO dan memiliki program pendidikan yang diawasi oleh United Nations (PBB)."UIPM adalah bagian dari NGO yang turut serta menyusun program pendidikan untuk kawasan Asia Pasifik," ungkap Helena.Hotman Paris, dalam wawancara tersebut, mempertanyakan apakah UIPM merupakan universitas atau LSM. Helena menegaskan bahwa UIPM termasuk dalam universitas yang bekerja sama dengan United Nations, dan mereka memiliki cabang di berbagai negara termasuk Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina."Kami menganggap diri kami sebagai universitas," tegas Helena.Viral Jasa Pengiriman Terima Paket Ular Tanpa Kandang, Bikin Netizen Geleng-Geleng!Pemberian gelar HC kepada Raffi Ahmad oleh UIPM Thailand menjadi sorotan publik, terutama setelah terungkap bahwa lembaga tersebut memiliki kantor di Bekasi. Meskipun demikian, Kemendikbudristek menegaskan bahwa UIPM belum memiliki izin operasional di Indonesia, sehingga keberadaannya di wilayah hukum Indonesia masih dipertanyakan.Kejadian ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat, terutama terkait legalitas institusi pendidikan internasional yang beroperasi di Indonesia tanpa izin resmi.***
Read More Hakim Diminta Kembali Bekerja, DPR Janji Segera Bahas Kesejahteraan
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengimbau para hakim di seluruh Indonesia untuk tidak lagi melakukan aksi cuti massal setelah menyampaikan aspirasi mereka. Dasco meminta agar para hakim segera kembali menjalankan tugas untuk melayani masyarakat, khususnya para pencari keadilan yang membutuhkan layanan pengadilan.Pesan ini disampaikan Dasco saat menerima audiensi dari Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) dalam pertemuan di ruang rapat Komisi III DPR pada Selasa (8/10/2024). Dalam pertemuan tersebut, Dasco menegaskan pentingnya para hakim untuk melanjutkan pekerjaan mereka.Pilu! Sehari Sebelum Akad, Calon Suami Meninggal Akibat Kecelakaan, ini Pesan Terakhirnya"Saya harap pesan ini bisa diteruskan kepada seluruh hakim di Indonesia. Setelah ini, mari kita kembali menjalankan tugas-tugas mulia untuk melayani para pencari keadilan," ujar Dasco.Selain itu, Dasco mengumumkan bahwa DPR akan kembali melanjutkan pembahasan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Jabatan Hakim, yang bertujuan untuk memperbaiki kesejahteraan para hakim dan menjaga agar tugas-tugas kehakiman tidak terhambat."Insyaallah, kami semua sudah sepakat. Ada beberapa hal yang akan kami perbaiki, dan dalam periode DPR yang baru ini, kami akan segera meluncurkan kembali RUU Jabatan Hakim," tambahnya.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutNamun, meskipun pembahasan mengenai kesejahteraan hakim akan dilanjutkan, sebagian besar warganet memberikan tanggapan berbeda. Mereka menyatakan bahwa gaji hakim saat ini sudah cukup dibandingkan dengan profesi lain, dan ada anggaran lain yang seharusnya menjadi prioritas, terutama untuk kesejahteraan rakyat.Kritik warganet menunjukkan kekhawatiran bahwa peningkatan kesejahteraan hakim dapat mengabaikan kebutuhan sektor lain yang dianggap lebih mendesak. Isu ini mengundang perdebatan lebih lanjut terkait prioritas anggaran negara dan bagaimana RUU Jabatan Hakim dapat berdampak pada kesejahteraan publik secara keseluruhan.***
Read More Koordinator Sub Parkir Pasuruan Keracunan Setelah Meminum Air dari Botol di Dalam Kulkas, Diduga Air Aki
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Hadi Sukamto, seorang koordinator sub parkir berusia 50 tahun asal Kelurahan Kandangsapi, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan. Ia diduga meminum air aki yang tersimpan di dalam kulkas di Terminal Wisata Kota Pasuruan pada Kamis (10/10/2024).Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, Sukamto berada di ruang kerjanya di Terminal Wisata. Karena merasa haus, ia mengambil sebotol air dari dalam kulkas. Namun, tak lama setelah meneguknya, Sukamto mengalami muntah-muntah. Air yang diminumnya diduga adalah air aki yang tersimpan dalam botol.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanDua pegawai yang berada di lokasi segera memberikan pertolongan pertama dan membawa Sukamto ke IGD RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan. Selama perjalanan menuju rumah sakit, Sukamto mengeluhkan rasa sakit yang sangat di bagian dada dan perut, serta sensasi panas yang luar biasa.Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pasuruan, Andriyanto, menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui dengan pasti asal muasal botol yang diminum Sukamto."Banyak yang menduga itu air aki, tapi kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit untuk mengetahui kandungannya," ujar Andriyanto.Sampai Jumat (11/10/2024), Sukamto masih mengeluhkan rasa sakit yang sama. Ketika ditanya apakah akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang, Andriyanto belum bisa memberikan kepastian.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop Out"Saat ini kami belum melapor. Kami masih menunggu kondisi korban, yang hingga kini belum bisa dimintai keterangan," tutupnya.Peristiwa ini telah membuat pihak Dishub waspada, sembari menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai kondisi Sukamto dan hasil investigasi terkait insiden tersebut.***
Read More Tiga Bocah Pelaku Pembunuhan Siswi SMP Divonis 1 Tahun, Netizen Sebut Hukuman Tak Setimpal
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Tiga bocah terdakwa dalam kasus pembunuhan tragis terhadap AA, siswi SMP di kuburan Cina Palembang, dijatuhi hukuman menjalani pendidikan formal selama satu tahun di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) Darmapala, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.Hukuman ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang meminta hukuman penjara 10 tahun untuk satu terdakwa dan 5 tahun untuk dua lainnya.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan AgamaKetiga anak berhadapan dengan hukum (ABH), yang diidentifikasi dengan inisial MZ (13), NS (12), dan AS (12), hadir di Pengadilan Negeri Palembang dalam sidang vonis yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Anak, Eduward SH MH. Sidang ini digelar di ruang Candra dengan akses terbuka, berbeda dari sidang-sidang sebelumnya yang bersifat tertutup.Dalam amar putusannya, Hakim Eduward menyatakan bahwa ketiga ABH terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah memaksa korban melakukan tindakan persetubuhan, sebagaimana dijelaskan dalam dakwaan tunggal."Memerintahkan ABH untuk menjalani pendidikan formal yang disediakan pemerintah di LPKS Darmapala, Indralaya," ujar Hakim Eduward saat membacakan putusan.Namun, vonis yang dianggap ringan ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan warganet. Banyak yang merasa hukuman tersebut tidak setimpal dengan tindakan yang dilakukan, dan mereka khawatir hukuman yang ringan ini tidak akan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan serupa."Mulai sekarang, jaga anak-anak gadis kalian, jangan sampai jadi korban berikutnya. Karena kalau hukuman cuma begini, bisa jadi ada kasus part 2, part 3, dan seterusnya," tulis salah seorang warganet yang kecewa.Protes Komeng Ditempatkan di Komisi yang Tak Sesuai Keahliannya, Minta Arahan Belajar Kemana"Cuma setahun? Ini nyawa, loh! Kalau hakimnya tidak bisa memberi hukuman yang setimpal, biar masyarakat yang bertindak," timpal komentar lain.Kasus ini menambah daftar panjang kekhawatiran publik akan lemahnya sistem hukum terhadap kejahatan yang melibatkan anak-anak sebagai pelaku. Banyak yang menilai bahwa hukuman semacam ini tidak memberi rasa keadilan, baik bagi korban maupun masyarakat luas.***
Read More Tragis, Suami Cabut Selang Oksigen Istri hingga Meninggal Dunia
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang suami di Sumenep, Jawa Timur, dengan kejam mencabut selang oksigen istrinya yang sedang menjalani perawatan, hingga sang istri meninggal dunia. Pelaku berinisial AR melakukan tindakan ini terhadap istrinya, NS, yang merupakan warga Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng, di Puskesmas Batang-batang.Menurut keterangan Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, peristiwa tragis ini terjadi saat perawat meninggalkan ruangan perawatan. Tersangka tiba-tiba masuk ke dalam ruangan, mencabut selang oksigen istrinya, dan mengikat tangan korban agar tidak bisa melawan. Akibatnya, korban mengalami sesak napas dan akhirnya meninggal dunia.Gaji Hakim Disamakan dengan Uang Jajan Rafathar, Warganet: Terus Guru Honorer?"Saat perawat keluar, tersangka langsung masuk, mencabut selang oksigen, dan mengikat tangan istrinya sehingga korban tidak bisa bergerak dan akhirnya meninggal dunia karena sesak napas," ujar AKP Widiarti pada Kamis (10/10/2024).Sebelum kejadian ini, korban diketahui dirawat di puskesmas setelah mengalami penganiayaan oleh suaminya sendiri. Pelaku mengaku bahwa ia sering merasa kesal terhadap istrinya karena sang istri kerap menolak ajakan untuk berhubungan badan.Terpisah dari Rombongan, Naomi Daviola Akhirnya Ditemukan Selamat di Gunung SlametAtas perbuatannya, AR kini dijerat dengan pasal 44 Ayat (3), (2), dan (4) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.***
Read More Akun Instagram Wasit Ahmed Al Kaf Diprivate Usai Pimpin Laga Kontroversial Bahrain vs Indonesia
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Akun Instagram wasit Ahmed Al Kaf langsung diprivate setelah memimpin laga antara Bahrain dan Timnas Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Jumat (11/10/2024) dini hari WIB. Pertandingan yang merupakan bagian dari fase Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tersebut berakhir dengan skor imbang 2-2.Sejak awal pertandingan, beberapa keputusan wasit Ahmed Al Kaf dinilai merugikan Timnas Indonesia. Salah satu momen krusial adalah ketika ia mengecek gol penyeimbang yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen. Meskipun sempat diragukan, gol tersebut akhirnya disahkan.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutPada babak kedua, Timnas Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan skor 2-1. Namun, keanehan terjadi saat pertandingan memasuki menit ke-90, ketika Ahmed Al Kaf memberikan tambahan waktu selama 10 menit. Keputusan tersebut memicu kontroversi, karena tidak ada insiden serius yang dianggap layak untuk waktu tambahan sepanjang itu.Harapan kemenangan Timnas Indonesia pun sirna ketika Mohamed Marhoon mencetak gol kedua untuk Bahrain pada menit-menit akhir perpanjangan waktu. Tak lama setelah gol tersebut, wasit meniup peluit panjang, menandai berakhirnya pertandingan dengan hasil imbang.Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk BaruUsai laga, sejumlah pemain Timnas Indonesia terlihat mendekati Ahmed Al Kaf, namun ia tetap mempertahankan keputusannya. Setelah pertandingan, akun Instagram Ahmed Al Kaf diketahui langsung diprivate, diduga untuk menghindari serangan dari netizen Indonesia yang kecewa atas keputusannya selama pertandingan.***
Read More Protes Komeng Ditempatkan di Komisi yang Tak Sesuai Keahliannya, Minta Arahan Belajar Kemana
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Setelah resmi terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Alfiansyah, yang lebih dikenal dengan nama Komeng, menghadapi tantangan awal dalam kariernya di bidang pemerintahan.Meskipun awalnya berharap untuk terlibat dalam bidang seni dan budaya, Komeng justru ditempatkan di Komite II yang membidangi masalah pertanian. Komeng mengungkapkan bahwa dirinya merasa penugasannya tidak sesuai dengan keahliannya.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan Agama“Saya sebetulnya ingin berada di komite seni dan budaya, tapi entah bagaimana akhirnya saya ditempatkan di Komite II yang berkaitan dengan pertanian, sesuatu yang tidak saya pahami,” ujar Komeng.Ia pun menambahkan dengan nada bercanda bahwa daerah pemilihannya di Jawa Barat mayoritas diisi oleh emak-emak yang terkenal kritis. Ini dapil kebanyakan emak-emak. Tau sendiri kan, mulut emak-emak paling sakti sedunia.Merespons penugasannya di bidang yang tidak ia kuasai, Komeng mengaku diminta oleh pimpinan DPD untuk segera belajar mengenai pertanian. Namun, ia merasa kesulitan dalam menentukan arah belajar yang tepat."Pimpinan bisa mengarahkan saya harus belajar ke mana? Terima kasih," ujarnya dengan nada cemas.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanUngkapan Komeng ini langsung mendapat perhatian dari netizen setelah diunggah di media sosial. Banyak yang menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk kritik halus terhadap penempatan tugas yang tidak sesuai dengan kompetensinya."Itu bentuk protes Komeng. Dia ingin masuk komisi seni budaya yang sesuai bidangnya, tapi malah ditempatkan di komisi pertanian dan disuruh belajar dengan cepat," tulis salah satu netizen dalam komentarnya.Meski begitu, sejumlah pihak berharap Komeng bisa cepat beradaptasi dan menunjukkan kinerjanya dalam komite yang baru, meskipun bukan bidang yang ia kuasai sejak awal.***
Read More Dua Prajurit TNI Terluka Akibat Serangan Israel di Lebanon, Indonesia Kecam Keras
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Indonesia mengecam keras serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, di Lebanon pada Kamis (10/10/2024), yang mengakibatkan dua prajurit TNI terluka. Kedua prajurit tersebut merupakan bagian dari kontingen Indonesia di UNIFIL.Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan pernyataan resmi pada Jumat (11/10/2024) yang menegaskan bahwa serangan tersebut melanggar hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB."Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang telah melukai dua personel pasukan perdamaian PBB asal Indonesia," ujar Retno.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanIa menambahkan bahwa serangan ini merupakan pelanggaran berat terhadap Resolusi DK PBB 1701 yang menjadi dasar operasi UNIFIL di Lebanon. Menlu Retno juga meminta semua pihak untuk menghormati dan melindungi wilayah PBB di setiap situasi."Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran serius hukum humaniter internasional," lanjutnya."Indonesia meminta agar semua pihak menjamin bahwa wilayah PBB dihormati dan dilindungi tanpa kecuali," tegasnya.Insiden ini terjadi saat The Israel Defense Forces (IDF) terlibat dalam baku tembak dengan kelompok Hizbullah di dekat Naqoura, perbatasan utara Lebanon, pada Kamis pagi (10/10/2024). Menurut keterangan Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto, peristiwa tersebut terjadi di Tower Pengamatan UNIFIL (OP14), di mana dua prajurit TNI terluka akibat rekoset tembakan tank Merkava milik IDF."Pada Kamis 10 Oktober 2024 sekitar pukul 05.05 waktu setempat, terjadi baku tembak antara IDF dan Hizbullah di area Green Hill. Rekoset tembakan tank Israel mengenai tower pengamatan UNIFIL yang diisi oleh personel pengamat," jelas Hariyanto.Viral Jasa Pengiriman Terima Paket Ular Tanpa Kandang, Bikin Netizen Geleng-Geleng!Dua prajurit TNI yang terkena imbas adalah Pratu Mar Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra. Pratu Eggy mengalami luka ringan pada kaki kanan, tangan kiri, serta mengalami sesak napas, sementara Praka Nofrian mengalami luka ringan pada kaki kanan dan sesak napas.Meskipun cedera yang dialami kedua prajurit tersebut tergolong ringan, Indonesia tetap mengutuk keras serangan ini dan menyerukan agar seluruh pihak yang terlibat di wilayah konflik memastikan keamanan pasukan perdamaian PBB.***
Read More Balita Diduga Dianiaya di Day Care, Pengasuh Diamankan Polisi
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang balita berusia 1 tahun 3 bulan diduga mengalami tindakan penganiayaan oleh seorang pengasuh di sebuah tempat penitipan anak (day care) di Kota Medan, Sumatera Utara. Insiden ini memicu perhatian serius dari pihak kepolisian, dan saat ini pengasuh yang diduga melakukan kekerasan sudah diamankan.Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan, Iptu Dearma Sinaga, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dari orang tua korban dan telah menahan pengasuh tersebut untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop Out“Kami telah mengamankan terlapor sore ini,” ujar Dearma pada Rabu (9/10/2024). Namun, ia belum memberikan informasi lebih lanjut terkait identitas pengasuh tersebut maupun status hukumnya karena masih dalam proses penyelidikan.Orang tua korban, CA (28), menjelaskan bahwa anaknya baru dua bulan diasuh di tempat penitipan tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah beberapa kali menerima laporan dari saudaranya mengenai perilaku kasar pengasuh terhadap anaknya.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanKecurigaan CA semakin kuat ketika ia mendapati memar di dada anaknya yang diduga akibat cubitan. Merasa tidak ada tindak lanjut atau penyelesaian dari pihak pengelola day care, ia akhirnya memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Medan pada 2 Oktober 2024.***
Read More Gaji Hakim Disamakan dengan Uang Jajan Rafathar, Warganet: Terus Guru Honorer?
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Pimpinan DPR baru-baru ini menerima audiensi dari Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) terkait aksi mogok kerja para hakim yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir.Pertemuan tersebut diadakan di ruang rapat Komisi III DPR pada Selasa (8/10). Dalam kesempatan itu, Koordinator SHI, Rangga Lukita Desnata, menyampaikan keluhan mengenai rendahnya gaji yang diterima oleh para hakim.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan AgamaRangga menilai bahwa gaji para hakim tidak mencukupi untuk memenuhi standar hidup layak. Ia bahkan membandingkan pendapatan hakim dengan uang jajan Rafathar, anak dari selebriti Raffi Ahmad."Kami tidak meminta terlalu tinggi seperti gaji Komisaris Pertamina atau Direktur Bank Mandiri. Kami hanya minta kelayakan hidup. Gaji kami saat ini setara dengan uang jajan Rafathar untuk tiga hari," ungkap Rangga dalam audiensinya.Pernyataan ini langsung memicu reaksi dari netizen. Banyak warganet yang mengecam pernyataan tersebut dan menilai bahwa gaji hakim sudah lebih dari cukup jika dibandingkan dengan profesi lain, seperti guru honorer.Baim Wong Ungkap Pengkhianatan Istri dan Sahabat Dekatnya di Tengah Proses PerceraianSejumlah komentar menyebut bahwa hakim sudah hidup sejahtera, sementara guru honorer harus menunggu berbulan-bulan untuk menerima gaji yang jauh lebih rendah."Kalau hakim mengeluh, bagaimana nasib para guru honorer yang kadang berbulan-bulan baru digaji?" tulis salah satu warganet di media sosial.***
Read More Viral! Perusakan Warung Demi Parade 'Sound Horeg, Netizen Geram
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang menunjukkan aksi perusakan warung oleh sekelompok orang di Jember, Jawa Timur, viral di media sosial. Peristiwa ini melibatkan kru dari parade sound system yang dikenal sebagai "Sound Horeg."Dalam video tersebut, tampak sejumlah pemuda yang diduga sebagai panitia parade merusak warung milik warga agar truk pengangkut sound system besar dapat melewati jalan sempit.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanVideo ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @memomedsos pada Rabu, 9 Oktober 2024, dan langsung menuai perhatian publik. Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa para kru merasa terpaksa melakukan perusakan agar truk besar yang mereka bawa bisa melintas. Aksi ini mendapat kecaman dari warga sekitar, yang mempertanyakan alasan perusakan tempat usaha warga tersebut.Beberapa orang dalam video terlihat merobohkan bagian atap warung dengan mendorongnya menggunakan tangan. Sementara itu, seorang pemuda terlihat memberikan penjelasan kepada warga yang kebingungan dan marah atas tindakan tersebut. Insiden ini memicu reaksi keras dari netizen, yang mengecam tindakan para kru parade sebagai perbuatan yang merugikan."Karnaval yang merugikan," tulis salah satu komentar netizen.Terpisah dari Rombongan, Naomi Daviola Akhirnya Ditemukan Selamat di Gunung Slamet"Jahat banget sih tempat usaha orang dirusak begitu," tambah yang lainnya.Fenomena parade sound system besar seperti "Sound Horeg" sudah beberapa kali menjadi sorotan karena sering menimbulkan kerusakan properti warga. Sebelumnya, acara serupa juga dilaporkan menyebabkan jembatan dan pagar rusak demi memberi jalan bagi truk yang membawa peralatan sound system raksasa. Netizen berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas atas insiden ini.***
Read More Viral! Wanita ini Ungkap Dugaan Penipuan dan Ancaman dari Oknum Polisi Berpangkat
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @glanayoubi baru-baru ini menjadi viral dan menarik perhatian publik. Dalam video tersebut, pengunggah melaporkan dugaan pengancaman dan penipuan yang dilakukan oleh seorang oknum polisi berpangkat Iptu berinisial JST.Pengunggah menuduh bahwa Iptu J telah menghancurkan hidupnya melalui berbagai bentuk ancaman, termasuk ancaman pembunuhan dan ucapan yang kasar. Lebih lanjut, pengunggah menyebutkan bahwa oknum polisi tersebut telah menipunya dengan sangat licik dan terencana.Pilu! Sehari Sebelum Akad, Calon Suami Meninggal Akibat Kecelakaan, ini Pesan Terakhirnya"Bapak Kapolri, dengan segala hormat, saya memohon bantuan Anda. Tindakan tegas berupa pemecatan tidak hormat kepada Iptu Jeremias Soni Timu, yang merupakan Panit 2 unit Subdit Surveillance di Densus 88 AT Polri. Dia mengaku bujang, padahal telah memiliki anak," tulis pengunggah dalam video tersebut.Pengunggah juga menyesalkan respon pihak kepolisian yang dianggap lambat menindaklanjuti laporannya. Meskipun telah menyerahkan bukti-bukti, laporan tersebut diduga tidak ditanggapi secara serius oleh petugas pemeriksa.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni Kecelakaan"Saya sudah melaporkan dan menyerahkan semua bukti, tetapi tidak dihiraukan oleh petugas. Saat ini, tanggung jawab seakan hilang. Setidaknya, oknum tersebut perlu diberi efek jera, dan saya serta anak saya mendapat keadilan," ujarnya dalam video tersebut.***
Read More Tragis! Pencuri Jengkol Tewas Dalam Duel Melawan Pemilik Kebun
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria bernama Pendi (40) tewas setelah dikeroyok oleh pemilik kebun dan rekannya karena ketahuan mencuri jengkol di daerah Musi Rawas, Sumatera Selatan.Peristiwa tragis ini terjadi setelah Pendi terlibat perkelahian sengit melawan dua orang, yakni pemilik kebun dan seorang rekannya, yang berusaha mencegah aksi pencurian tersebut.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutDalam insiden itu, Pendi tewas akibat luka-luka yang dideritanya, sementara pemilik kebun dan rekannya juga mengalami luka-luka akibat pertarungan fisik. Meskipun jumlah lawannya dua orang, Pendi masih sempat memberikan perlawanan yang membuat situasi semakin panas.Polsek Muara Lakitan yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan penyelidikan. Petugas menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian, termasuk senjata tajam, sejumlah uang, dan jengkol hasil curian yang diduga menjadi penyebab utama konflik ini."Kami telah mengamankan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi di lokasi. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk BaruKejadian ini mengundang perhatian masyarakat sekitar. Banyak warga yang merasa prihatin dengan peristiwa ini, terutama karena pencurian yang seharusnya bisa diselesaikan tanpa kekerasan, malah berujung pada kehilangan nyawa. Pihak kepolisian juga mengimbau agar warga yang menghadapi situasi seperti ini segera melaporkan kepada aparat hukum dan menghindari aksi main hakim sendiri, demi mencegah terjadinya tragedi serupa.***
Read More Rumah Sakit Malaysia Pasang Iklan di Jakarta, Netizen: Emang Boleh Sefakta Itu?
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah poster promosi yang dibuat oleh salah satu rumah sakit asal Malaysia viral di media sosial, mengundang berbagai reaksi dari warganet. Poster tersebut tampak dipasang di salah satu sudut kota Jakarta dan memicu perdebatan setelah diunggah oleh akun X bernama @shyscia.Unggahan ini langsung menarik perhatian, terutama karena pesan promosi yang terlihat di poster dianggap sebagai sindiran terhadap layanan kesehatan di Indonesia. Poster itu mempromosikan perawatan medis di Malaysia.Terpisah dari Rombongan, Naomi Daviola Akhirnya Ditemukan Selamat di Gunung Slamet"Mau berobat? Ke Malaysia aja! Lebih dekat, lebih terjangkau," tulisan pada poster tersebut.Unggahan tersebut menuai komentar dari warganet yang merasa poster itu secara terang-terangan menyindir biaya kesehatan di Indonesia, yang dinilai lebih mahal dibandingkan Malaysia.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan Agama"Memang boleh sefakta itu?," tulis keterangan dalam unggahan.Poster tersebut menjadi topik pembicaraan warganet di media sosial, memperkuat isu tentang perbedaan biaya dan akses kesehatan antara Indonesia dan Malaysia, yang selama ini menjadi perhatian publik.***
Read More Jaksa Tuntut Hukuman Mati untuk Terdakwa Utama Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah resmi menuntut terdakwa IS (16 tahun) dengan hukuman mati. IS, yang dituduh sebagai otak utama dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi SMP berusia 13 tahun, AA, dinilai telah berperilaku sangat sadis meskipun masih tergolong anak-anak.Kasus ini terjadi di kawasan TPU Talang Kerikil, Palembang, pada hari Minggu, 1 September 2024, di mana IS dan tiga rekannya merencanakan tindakan keji ini. Mereka melakukan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap AA, yang mengakibatkan kematian korban.Rem Blong! Truk Kontainer Tabrak dan Seret Tiang ListrikJaksa Hutamrin dari Kejaksaan Negeri Palembang mengungkapkan bahwa selama persidangan, IS menunjukkan keterangan yang tidak konsisten dan berbelit-belit, yang mendasari keputusan untuk menuntut dengan hukuman maksimal.“Kami menyatakan bahwa IS terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan melawan hukum secara bersama-sama, melakukan kekerasan dan pemerkosaan yang berujung pada kematian korban. Oleh karena itu, kami meminta agar Majelis Hakim menjatuhkan hukuman mati,” jelas Hutamrin saat membacakan tuntutan di Pengadilan pada Selasa, 8 Oktober 2024.Viral! Kecanduan Judi Online, Seorang Ayah Tega Jual BayinyaTuntutan ini mencerminkan ketegasan JPU dalam menanggapi tindakan keji yang dilakukan terhadap anak-anak dan menunjukkan komitmen untuk melindungi hak-hak anak di masyarakat.***
Read More ASN Dipastikan Pindah ke Ibu Kota Nusantara Mulai Januari 2025
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, telah mengonfirmasi bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) akan mulai dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Januari 2025. Keputusan ini diambil setelah Anas mendapatkan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo."Saya sudah menerima perintah dari Presiden Jokowi. Pada Januari nanti, ASN akan mulai pindah ke IKN," ujar Anas di Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutAnas juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan berbagai rencana terkait pemindahan tersebut, termasuk mekanisme pemberangkatan dan insentif bagi para ASN. Proses ini akan melibatkan sekitar 3.200 ASN yang belum berkeluarga dan 1.700 ASN yang sudah berkeluarga.Awalnya, pemindahan ini direncanakan lebih cepat, namun sempat tertunda karena Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa segala persiapan telah matang sebelum pemindahan dimulai.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanMeski ada kemungkinan terjadi penundaan, Anas menegaskan bahwa pemerintah telah menyusun berbagai skenario untuk memfasilitasi pemindahan ASN ke IKN."Kami sudah memetakan skenario pemindahan ASN, termasuk koordinasi dengan semua kementerian dan lembaga terkait," tutupnya.***
Read More Terpisah dari Rombongan, Naomi Daviola Akhirnya Ditemukan Selamat di Gunung Slamet
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Naomi Daviola Setyanie (17), seorang pelajar asal Kota Semarang yang sempat dilaporkan hilang di Gunung Slamet, akhirnya berhasil ditemukan di daerah yang dikenal sebagai Gunung Malang. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Prayitno, yang mengatakan bahwa Naomi ditemukan dalam keadaan selamat."Alhamdulillah, sekitar pukul 10.00 WIB Naomi ditemukan selamat di sekitar Gunung Malang, sebuah area yang merupakan bagian dari Gunung Slamet," ujar Prayitno, Rabu (8/10/2024). Ia menjelaskan bahwa jarak antara basecamp dan lokasi penemuan Naomi hanya sekitar 1,2 kilometer.Siswa PKL SMK Administrasi Perkantoran Bikin Heran: Tak Mampu Hitung Fungsi Excel SederhanaMenurut Prayitno, Naomi terpisah dari rombongannya saat mengikuti open trip pada Minggu, 6 Oktober 2024. Rombongan tersebut, yang berjumlah 40 orang, mendaki Gunung Slamet melalui Pos Bambangan di Kabupaten Purbalingga pada Sabtu, 5 Oktober 2024, dan seharusnya turun sehari setelahnya."Ketika rombongan tiba di basecamp, baru disadari bahwa motor Naomi masih tersisa, sementara dia tidak bersama rombongan. Ketua open trip kembali mendaki untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya, dan baru pada Senin (7/10) dilaporkan ke petugas," jelas Prayitno.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutSetelah laporan diterima, pencarian besar-besaran segera dilakukan. Akhirnya, pada Rabu (8/10), Naomi ditemukan dalam keadaan selamat dan kini sedang dalam proses evakuasi dari pos 7 menuju basecamp Bambangan, yang diperkirakan memakan waktu sekitar empat jam."Syukurlah, Naomi berhasil bertahan dari kondisi dingin dan hujan di Gunung Slamet," tambah Prayitno, menutup pernyataannya.***
Read More