TKW Taiwan Melahirkan Sendiri di Rumah Majikan, Sembunyikan Kehamilan dengan Pakaian Longgar
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan menjadi viral setelah rekaman CCTV di rumah majikannya memperlihatkan ia melahirkan sendiri tanpa bantuan. Kejadian mengejutkan majikannya, yang selama ini tidak mengetahui bahwa pekerja mereka sedang hamil.TKW tersebut, yang suaminya tinggal di Indonesia, sengaja menyembunyikan kehamilannya dengan mengenakan pakaian longgar. Diduga, ia juga memalsukan dokumen pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat ke Taiwan, menggunakan hasil medis milik temannya agar dapat lolos.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutKeluarga majikan, yang tinggal di Hsinchu, membagikan kisah tersebut di media sosial Facebook, termasuk video dari kamera pengawas yang memperlihatkan detik-detik kelahiran tersebut. Dalam pernyataannya, keluarga tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah mempekerjakan TKW tersebut selama lima bulan terakhir untuk merawat nenek mereka dan sama sekali tidak menyadari keadaannya yang tengah hamil.Menurut laporan dari media Taiwan, The Storm Media, undang-undang di Taiwan tidak mewajibkan tes kehamilan sebelum mempekerjakan tenaga kerja asing, sehingga majikan tidak mengetahui kondisi pekerjanya. Kini, keluarga tersebut harus merawat tidak hanya nenek mereka, tetapi juga sang TKW dan bayinya.Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk BaruBerdasarkan hukum setempat, majikan yang memecat pekerja hamil atau yang baru melahirkan bisa didenda hingga US$47.000 atau sekitar Rp 700 juta. Mereka juga berisiko kehilangan hak untuk mempekerjakan pekerja baru selama dua tahun.Sementara itu, Asosiasi Keluarga dan Pengusaha Internasional Taiwan menyatakan bahwa bayi tersebut rencananya akan dikirim ke suaminya di Indonesia. Meski demikian, keluarga majikan menyatakan niat mereka untuk tetap mempekerjakan TKW tersebut di rumah mereka.***
Read More Viral! Jamaah Pengajian Berdiri Dekat Rel Kereta Api Melintas dengan Kencang, Netizen: Mendekatkan Diri Dengan Tuhan
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok jamaah pengajian berdiri sangat dekat dengan rel kereta api yang sedang aktif mendadak viral di media sosial. Dalam rekaman yang beredar, rombongan tersebut tampak berkumpul di lokasi yang berisiko tinggi, hanya beberapa langkah dari rel, ketika sebuah kereta api melaju dengan kecepatan tinggi.Video tersebut diunggah dengan keterangan, "Kereta api melintas di kerumunan para Jamaah pengajian," dan mulai menarik perhatian publik pada Selasa, 15 Oktober 2024. Dalam klip itu, suara riuhnya kereta api yang melintas menyertai suasana jamaah yang tampak antusias, namun sangat dekat dengan jalur kereta, menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan mereka.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanMenyusul viralnya video ini, beragam komentar mulai bermunculan di kolom tanggapan, mencerminkan kepedulian dan keheranan netizen. Salah satu netizen berkomentar terhadap tindakan jamaah yang dianggap berisiko."Mendekatkan diri juga sama Tuhan itu sih," ungkap seorang netizen di kolom komentar.14th Universities Virtual Career Expo (UVCE) 2024 Terbesar Sumatera Selatan: Menjawab Tantangan Dunia Kerja Bagi Generasi MudaSementara itu, komentar lainnya menambahkan terhadap pilihan lokasi pengajian yang sangat berbahaya. Kekhawatiran akan keselamatan jamaah ini semakin mengkhawatirkan mengingat rel kereta api adalah area yang seharusnya dijauhi oleh kerumunan orang.Banyak netizen yang mengingatkan pentingnya menjaga jarak aman dari jalur kereta api, terutama karena kecelakaan kereta yang dapat terjadi dalam sekejap tanpa tanda peringatan dan dapat berakibat fatal.***
Read More Polisi Tangkap Mahasiswa Usai Tabrak Sejumlah Kendaraan
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Polisi mengamankan seorang pengemudi mobil Nissan Grand Livina setelah menabrak sejumlah kendaraan pada Senin (14/10/2024). Kejadian tersebut sempat memicu kejar-kejaran antara warga dan pengemudi, hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap di sebuah pom bensin di daerah Purwosari.Kasat Lantas Polresta Solo, Kompol Agung Yudiawan, menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, pengemudi mobil diketahui berinisial ABP, seorang mahasiswa asal Sukoharjo.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop Out"Pengemudi Livina tersebut sedang dalam perjalanan menuju kampus ketika insiden ini terjadi," jelas Agung, mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi, pada Selasa (15/10/2024).Menurut Agung, insiden bermula ketika warga mencoba menghentikan mobil tersebut dengan mengetuk dan menggedor-gedor kendaraan. ABP, yang merasa ketakutan oleh reaksi warga, terus melaju hingga akhirnya diamankan di pom bensin. Saat ini, mahasiswa tersebut ditahan di Satlantas Polresta Solo untuk dimintai keterangan lebih lanjut dan menjalani pemeriksaan.Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk Baru"Untuk sementara, kondisi pengemudi stabil. Hasil pemeriksaan dari Dokkes Polresta Solo menunjukkan bahwa ia tidak berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang maupun alkohol," tambah Agung.Polisi masih menyelidiki lebih dalam terkait kronologi kejadian dan penyebab pasti kecelakaan tersebut, meskipun hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tidak ada indikasi pengaruh zat terlarang pada pengemudi.***
Read More Tingkatkan Kesadaran Berkendara, Polda Sumsel Gelar Operasi Zebra Musi 2024: 14 - 23 Oktober 2024
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Operasi Zebra Musi 2024 di wilayah Provinsi Sumatera Selatan resmi dimulai pada hari ini, Senin, 14 Oktober 2024, dan akan berlangsung hingga 23 Oktober 2024. Operasi yang dilaksanakan selama dua pekan ini digelar serentak di seluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan tujuan untuk menegakkan aturan lalu lintas sekaligus mengurangi angka kecelakaan yang masih tinggi.Operasi Zebra Musi kali ini secara khusus akan menyasar tujuh jenis pelanggaran lalu lintas yang dianggap memiliki potensi besar untuk menyebabkan kecelakaan. Tujuh pelanggaran tersebut adalah:Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanPengendara di bawah umur, yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga sangat berbahaya karena kurangnya pengalaman dan keterampilan berkendara.Penggunaan telepon genggam saat berkendara, yang dianggap sebagai salah satu bentuk kelalaian terbesar dan berisiko tinggi karena mengalihkan perhatian pengemudi dari jalan.Melawan arus lalu lintas, yang tidak hanya berbahaya bagi pelaku pelanggaran, tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya.Melebihi batas kecepatan, yang sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan fatal.Berkendara di bawah pengaruh alkohol, yang sangat mengganggu konsentrasi dan refleks pengendara, serta membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.Kendaraan yang kelebihan muatan (overloading dan over-dimension), yang bisa mengakibatkan kecelakaan karena mengurangi stabilitas kendaraan dan memperburuk kondisi jalan.Pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman, yang dapat memperburuk tingkat keparahan cedera jika terjadi kecelakaan.Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel, Kombes M Pratama Adhyasastra, menjelaskan bahwa tujuan utama dari Operasi Zebra ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas. Ia juga menekankan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang masih tinggi di wilayah Sumatera Selatan."Kami berharap dengan operasi ini, masyarakat lebih disiplin dalam berkendara, sehingga angka kecelakaan dapat ditekan secara signifikan," ujarnya.Selain itu, Kombes Pratama juga mengingatkan masyarakat bahwa operasi ini tidak hanya bertujuan untuk menindak pelanggaran, tetapi juga sebagai bentuk edukasi kepada para pengguna jalan tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas."Kami menginginkan jalan raya yang lebih aman bagi semua orang. Dengan mematuhi aturan, bukan hanya diri kita yang selamat, tetapi juga pengguna jalan lainnya," tambahnya.Viral Jasa Pengiriman Terima Paket Ular Tanpa Kandang, Bikin Netizen Geleng-Geleng!Dalam pelaksanaan Operasi Zebra Musi 2024, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan juga bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Perhubungan dan Jasa Raharja, untuk memastikan bahwa operasi berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan.Dengan adanya operasi ini, masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan taat pada aturan selama berkendara. Diharapkan selama 14 hari pelaksanaan operasi, tingkat kepatuhan lalu lintas masyarakat meningkat, sehingga kecelakaan dapat diminimalisir.Masyarakat juga didorong untuk berperan aktif dalam menjaga keselamatan berlalu lintas, baik dengan mematuhi aturan maupun dengan menjadi contoh yang baik bagi pengendara lain.***
Read More Diduga Putus Asa karena Penyakit, Pria ini Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Jengkol
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria bernama Agungi (24) diduga nekat mengakhiri hidupnya secara tragis akibat keputusasaan yang mendalam karena penyakit Tuberkulosis (TBC) yang dideritanya tak kunjung sembuh.Korban ditemukan sudah tidak bernyawa, tergantung di pohon jengkol yang berada di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kelurahan Bandar Agung, Kabupaten Lahat, pada akhir pekan lalu.Jadwal Seleksi PPPK 2024 Diumumkan, Terdapat 2 Gelombang!Peristiwa ini mengejutkan warga sekitar yang mendapati tubuh Agungi dalam kondisi mengenaskan di lokasi pemakaman. Diduga, tekanan akibat penyakit kronis yang tak kunjung sembuh menjadi salah satu faktor pendorong Agungi mengambil langkah putus asa tersebut.Pihak keluarga serta kerabatnya mengaku sedih dan terpukul atas kejadian ini, terlebih karena Agungi telah berjuang melawan penyakit yang cukup berat selama beberapa waktu.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan AgamaPenemuan ini menambah duka mendalam bagi warga sekitar, yang tak menyangka bahwa penderitaan yang dialami korban akan berujung pada tindakan tragis ini.Saat ini, pihak kepolisian setempat masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini untuk memastikan detail kejadian.***
Read More Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong Dipuji Usai Terbang dengan Maskapai Kelas Ekonomi
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, menuai banyak pujian setelah aksinya tertangkap kamera saat menumpang maskapai penerbangan murah usai menjalankan tugas negara di Laos. Kejadian ini dibagikan oleh reporter Channel News Asia (CNA), Leong Wai Kit, melalui akun X pribadinya pada Sabtu, 12 Oktober 2024.Dalam video yang viral tersebut, terlihat Lawrence Wong bersiap menaiki pesawat maskapai Scoot di Vientiane, ibu kota Laos. Sepanjang jalan menuju pesawat, sejumlah pejabat dan pengawal berbaris di sisi karpet merah, sebuah pemandangan protokoler yang lazim saat pejabat negara hendak terbang.Setelah Viral Beri Gelar HC ke Raffi Ahmad, UIPM Dinyatakan Tak Berizin di IndonesiaNamun yang menarik perhatian publik adalah keputusannya untuk duduk di kursi paling depan kelas ekonomi, bukan di kabin mewah seperti yang mungkin diharapkan dari seorang perdana menteri. Wong terlihat santai, tersenyum, dan melambaikan tangan kepada penumpang lainnya.Langkah ini mendapat reaksi positif dari warganet Singapura. Banyak yang memuji kesederhanaan dan sikap merakyat Wong."Dia bisa saja menggunakan jet pribadi, tapi justru memilih penerbangan komersial biasa. Benar-benar luar biasa!" tulis salah satu warganet.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop Out"Perdana Menteri kita benar-benar berbeda. Naik Scoot! Dia bisa saja meminta fasilitas yang lebih mewah, tapi dia memilih untuk menghemat anggaran negara," tambah netizen lainnya.Ungkapan kekaguman juga datang dari banyak pihak, yang merasa bangga akan tindakan sederhana ini memperlihatkan komitmen Wong untuk tetap sederhana, meskipun memegang posisi tertinggi di pemerintahan Singapura.***
Read More 14th Universities Virtual Career Expo (UVCE) 2024 Terbesar Sumatera Selatan: Menjawab Tantangan Dunia Kerja Bagi Generasi Muda
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Acara pembukaan 14th Universities Virtual Career Expo (UVCE) 2024 berlangsung sukses yang digelar pada hari Senin, 14 Oktober 2024, bertempat di Aula Prof. Ir. H. Bochari Rachman, M. Sc Kampus BR 1 Universitas Bina Darma.Pembukaan acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Teknologi Universitas Bina Darma, Wakil Rektor Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Palembang, Wakil Rektor Kemahasiswaan Universitas Multidata Palembang, serta perwakilan dari CDC Universitas Sriwijaya dan Kepala Biro Kemahasiswaan Alumni serta Bursa Kerja Universitas Indo Global Mandiri.Malam Puncak Bujang Gadis Kampus Sumsel 2024, Merayakan Potensi Dan Kreativitas PemudaPersaingan yang semakin ketat di dunia kerja tentunya sangat dirasakan oleh para mahasiswa dan alumni saat ini, melalui acara 14th Universities Virtual Career Expo 2024 menjadi solusi utama untuk para pecari kerja khususnya para mahasiswa dan alumni dari perguruan tinggi di Sumatera Selatan, hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom."Di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif, UVCE 2024 hadir sebagai wadah bagi mahasiswa dan alumni untuk mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan, bimbingan karir, dan kesempatan beasiswa dari lembaga-lembaga terkemuka di Indonesia," ungkap Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom.Universities Virtual Career Expo (UVCE) 2024 sebagai wadah semua mahasiswa dan alumni dari perguruan tinggi. Kegiatan ini berlangsung secara virtual dari tanggal 14 hingga 18 Oktober 2024, dengan menampilkan tiga agenda utama yang menarik:Human Resources Day: Selama lima hari, lebih dari 30 perusahaan, baik nasional maupun multinasional, akan hadir untuk menawarkan lebih dari 100 lowongan pekerjaan. Selain itu, akan diselenggarakan lebih dari 20 sesi HR Talk yang memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika dunia kerja.Career Counseling Day: Pada hari ini, lebih dari 20 psikolog dan konselor dari seluruh Indonesia akan memberikan bimbingan karir, membantu peserta dalam merencanakan langkah-langkah berikutnya dalam pengembangan karir mereka.Scholarship Day: Acara ini juga akan menghadirkan lebih dari 10 lembaga penyedia beasiswa, yang menawarkan kesempatan untuk program beasiswa baik di dalam negeri maupun luar negeri, memperluas peluang pendidikan bagi mahasiswa.Seluruh mahasiswa dan alumni untuk segera mendaftar melalui tautan berikut: Registrasi Peserta UVCE 2024. Selain itu, peserta dapat memeriksa berbagai lowongan pekerjaan yang tersedia di Lowongan UVCE 2024, yang akan terus diperbarui secara berkala. Jangan lewatkan kesempatan istimewa ini untuk berpartisipasi dalam virtual career expo terbesar di Sumatera Selatan.Jadwal Seleksi PPPK 2024 Diumumkan, Terdapat 2 Gelombang!Keberhasilan acara ini tidak terlepas dari dukungan para mitra, yakni Universitas Bina Darma Palembang, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Multidata Palembang, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang, Universitas PGRI Palembang, Universitas Indo Global Mandiri, Politeknik Akamigas Palembang, Himpunan Psikologi Indonesia, Indonesia Career Center Network, serta Level 7 Indonesia.***
Read More BPOM Hentikan Produksi Skincare Ilegal Hingga Mafia, Temukan Bahan Berbahaya
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) telah mengambil langkah signifikan dengan menghentikan sementara aktivitas produksi sebuah perusahaan maklon skincare di Bandung. Tindakan ini diambil setelah terungkap dugaan keterlibatan perusahaan dalam mafia distribusi produk kosmetik berlabel etiket biru yang ilegal.Pihak BPOM mengungkapkan bahwa praktik ilegal terkait produk perawatan kulit ini telah terjadi secara sistemik dan berulang, yang berdampak pada penurunan kualitas serta keamanan produk yang dipasarkan. Lebih lanjut, produk-produk yang dihasilkan oleh pabrik tersebut dilarang untuk diedarkan karena terdeteksi mengandung sejumlah bahan berbahaya, seperti merkuri dan hidrokuinon. Penggunaan bahan-bahan ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi kulit hingga risiko kanker yang lebih serius.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan AgamaBPOM RI telah menemukan berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh pabrik tersebut, yang mengancam keselamatan konsumen. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Minggu (13/10/2024), BPOM menjelaskan bahwa sanksi terhadap perusahaan ini berlaku selama 30 hari kerja, hingga tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan dinyatakan selesai.BPOM menegaskan bahwa jika ditemukan bukti yang menunjukkan adanya tindak pidana, proses penyidikan (pro justitia) akan dilakukan, sambil tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Menurut BPOM, individu yang terlibat dalam produksi atau penjualan kosmetik berlabel biru yang melanggar regulasi dapat dikenakan hukuman penjara hingga 12 tahun atau denda maksimal Rp5 miliar.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutSebagai bagian dari upaya menanggulangi pelanggaran dalam produksi dan distribusi kosmetik, BPOM juga mengambil berbagai inisiatif, termasuk peningkatan pengawasan dan penegakan hukum, serta memberikan bimbingan teknis kepada pelaku usaha dan tenaga medis. Selain itu, BPOM aktif melakukan kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya produk kosmetik ilegal dan berkomitmen untuk menjaga integritasnya dalam mengawasi industri kosmetik.Dengan langkah tegas ini, BPOM berharap dapat melindungi masyarakat dari risiko kesehatan yang diakibatkan oleh produk-produk berbahaya dan mendorong kepatuhan terhadap regulasi yang ada.***
Read More Ditemukan Tengkorak di Hutan Kapuas: Akankah Mengungkap Nasib Aditya Dharma Santoso, Mahasiswa yang Hilang?
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Warga Kapuas, Kalimantan Tengah, dibuat heboh dengan penemuan tengkorak manusia di kawasan Hutan Penghijauan PT Asmin, tepatnya di Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, pada Minggu (13/10/2024).Tengkorak yang ditemukan tersebut masih mengenakan pakaian, menarik perhatian banyak orang dan memunculkan kembali spekulasi mengenai sosok Aditya Dharma Santoso, mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), yang hilang sejak lima bulan lalu di area yang sama.Penemuan tengkorak itu berhasil dievakuasi, dan pihak berwenang berencana melakukan tes DNA untuk memastikan apakah tengkorak tersebut merupakan Aditya. Selama lima bulan terakhir, pencarian Aditya tidak membuahkan hasil, dan keluarganya yang terus berusaha mencari keberadaannya akhirnya pasrah, sambil berharap untuk mendengar kabar baik mengenai nasibnya. Aditya dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul, serta memiliki banyak teman di kampus."Dia anak yang baik dan friendly, suka bercanda," ujar Chaca, seorang teman dekatnya.Pilu! Sehari Sebelum Akad, Calon Suami Meninggal Akibat Kecelakaan, ini Pesan TerakhirnyaSetelah video penemuan tengkorak tersebut beredar di media sosial, banyak teman-teman Aditya berharap agar kabar baik segera datang, meskipun mereka tidak bisa memastikan apakah tengkorak yang ditemukan tersebut adalah Aditya.Elis, Ketua Umum Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sylva, juga memberikan komentar mengenai karakter Aditya. Ia menyebutkan bahwa Aditya tidak pernah terlibat dalam konflik dengan teman-temannya dan memiliki sifat yang agak pendiam. Pihak Rektorat dan Dekan ULM pun menunggu hasil tes DNA untuk menentukan apakah tengkorak tersebut adalah Aditya.Saat ini, orang tua Aditya, Fajar Santoso dan Indrawati, telah berangkat ke Palangkaraya untuk mendapatkan kepastian mengenai penemuan tengkorak tersebut. Sebelumnya, Aditya dinyatakan hilang pada 5 Mei 2024, saat ia bersama 14 rekannya melakukan geotagging di daerah Desa Sei Ahas, Kapuas.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanDalam laporan sebelumnya, dijelaskan bahwa tengkorak yang ditemukan tampak masih mengenakan baju merah dan celana jins, mirip dengan pakaian yang dikenakan Aditya saat ia hilang. Beberapa barang yang ditemukan di sekitar lokasi juga diduga milik Aditya, memperkuat spekulasi bahwa tengkorak tersebut mungkin adalah miliknya.Kepala Desa Bentokdarat, H. Mukhlas, mengonfirmasi bahwa ia juga telah mendengar tentang penemuan tersebut. Ia menyebutkan bahwa pihak dari ULM telah menghubungi orang tua Aditya untuk memberikan informasi mengenai penemuan tengkorak di pedalaman Kapuas. Saat ini, semua pihak masih menunggu hasil tes DNA yang akan menjadi kunci untuk mengungkap misteri hilangnya Aditya.***
Read More Jembatan Taman Cadika Medan Runtuh, Pengunjung Panik Tercebur ke Danau
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Taman Cadika, Medan, pada Minggu sore (13/10/2024), ketika sebuah jembatan kayu yang biasa digunakan pengunjung untuk menyeberangi danau tiba-tiba ambruk. Kejadian tersebut mengakibatkan sejumlah pengunjung tercebur ke dalam danau, termasuk seorang ibu yang diduga tengah menggendong bayinya.Video amatir yang merekam detik-detik jembatan tersebut runtuh telah beredar luas di media sosial, menarik perhatian banyak orang. Dalam video tersebut, terdengar suara teriakan panik dari beberapa orang yang menyaksikan peristiwa tersebut.Setelah Viral Beri Gelar HC ke Raffi Ahmad, UIPM Dinyatakan Tak Berizin di Indonesia"Kasihan ibu yang bawa bayinya," ujar seorang wanita yang juga merekam kejadian.Jembatan kayu tersebut terletak di tengah-tengah Taman Cadika, yang merupakan salah satu destinasi rekreasi warga Medan. Pada saat kejadian, taman sedang cukup ramai dikunjungi warga yang ingin bersantai dan menikmati suasana sore. Jembatan tersebut kerap digunakan oleh pengunjung untuk menyeberang dari satu sisi danau ke sisi lainnya, memberikan akses ke berbagai area di taman.Menurut saksi di lokasi, jembatan tersebut tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda akan runtuh ketika sejumlah orang, termasuk seorang ibu yang menggendong bayi, berada di atasnya. Tidak lama setelah itu, jembatan ambruk, menyebabkan pengunjung yang berada di atasnya jatuh ke dalam air. Beberapa pengunjung terlihat berusaha berenang menuju tepi danau untuk menyelamatkan diri, sementara yang lain terlihat membutuhkan bantuan untuk keluar dari air.Setelah jembatan runtuh, petugas taman dan pengunjung lainnya segera memberikan bantuan dan berupaya mengevakuasi para korban dari dalam danau. Meski ada upaya cepat dari masyarakat untuk menolong, belum ada laporan resmi mengenai jumlah total korban yang terjatuh atau kondisi kesehatan mereka.Hingga saat ini, pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah korban yang terlibat dan apa yang menyebabkan jembatan tersebut ambruk. Belum ada informasi apakah ada korban luka serius dalam insiden ini, termasuk kondisi ibu dan bayinya yang disebut-sebut dalam video viral.Peristiwa ini memicu kekhawatiran masyarakat mengenai kondisi infrastruktur publik di Taman Cadika dan keamanan fasilitas yang disediakan bagi pengunjung. Beberapa pengunjung mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian tersebut."Jembatan ini sudah sering dilewati banyak orang, tapi siapa sangka bisa tiba-tiba runtuh begitu saja," ujar seorang pengunjung.Koordinator Sub Parkir Pasuruan Keracunan Setelah Meminum Air dari Botol di Dalam Kulkas, Diduga Air AkiPihak Pemko Medan diharapkan segera mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, publik menantikan adanya perbaikan dan pemeriksaan menyeluruh terhadap infrastruktur di Taman Cadika guna memastikan keselamatan pengunjung ke depannya.Sejauh ini, belum diketahui apa penyebab pasti ambruknya jembatan tersebut. Pihak otoritas setempat kemungkinan besar akan melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui kondisi jembatan sebelum insiden, apakah ada kelalaian dalam perawatan, atau faktor lain yang mempengaruhi runtuhnya struktur jembatan. Petugas juga telah dipanggil untuk memeriksa sisa-sisa jembatan dan area di sekitar danau untuk memastikan keselamatan pengunjung lainnya.***
Read More Dipecat dari Polri, Ipda Rudy Soik Klaim Ungkap Mafia BBM Ilegal Sesuai Surat Tugas
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Ipda Rudy Soik resmi diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dari kepolisian usai terlibat dalam pelanggaran kode etik profesi Polri. Keputusan tersebut diambil melalui sidang kode etik di Polda NTT pada Kamis, 10 Oktober 2024. Rudy Soik dituduh meninggalkan tugas dan ditemukan berada di sebuah tempat karaoke.Namun, ia membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa kehadirannya di tempat itu adalah untuk penyelidikan terkait mafia bahan bakar minyak (BBM) ilegal. Meski Rudy membantah tuduhan lari dari tugas, ia tetap dijatuhi sanksi berat oleh komisi etik Polri."Saya kaget dengan keputusan PTDH ini," ujar Rudy saat diwawancarai pada Sabtu, 12 Oktober 2024.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanSidang kode etik menilai bahwa Ipda Rudy Soik melakukan pelanggaran dalam penyelidikan kasus BBM ilegal dengan tindakan tidak profesional, seperti pemasangan garis polisi (police line) di lokasi milik Ahmad Anshar dan Al Ghazali Munandar, di Kelurahan Alak dan Fatukoa, Kupang.Rudy mengklaim tindakan tersebut sudah sesuai prosedur dan dilakukan setelah serangkaian penyelidikan. Namun, ia tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut dalam persidangan. Dalam sidang itu, Rudy sempat menanyakan kepada pemilik lokasi soal keberadaan minyak ilegal, namun jawabannya dibatasi."Saya tidak diberi ruang untuk menjelaskan secara lengkap alasan pemasangan police line pada 27 Juni 2024," kata Rudy. Menurutnya, pertanyaan-pertanyaannya dalam sidang sering dihentikan karena dianggap melebar dari topik.“Saya sempat bertanya apakah minyak yang disita itu ilegal, dan dia mengakuinya. Namun, ketika saya menanyakan lebih lanjut, sidang langsung menghentikan pertanyaan saya,” jelas Rudy.Rudy merasa bahwa proses persidangan tidak menggali fakta secara menyeluruh, terutama terkait prosedur pemasangan garis polisi yang dianggapnya sudah sesuai.“Saya merasa dituduh melanggar SOP tanpa bukti konkret. Kalau saya salah, seharusnya dijelaskan di mana letak kesalahannya,” tambah Rudy.Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy menyatakan bahwa keputusan PTDH terhadap Ipda Rudy Soik didasarkan pada bukti pelanggaran kode etik dan ketidakkooperatifan Rudy selama sidang berlangsung.“Dalam sidang kode etik, Ipda Rudy dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran berupa ketidakprofesionalan dalam penyelidikan kasus BBM ilegal,” kata Ariasandy.Setelah Viral Beri Gelar HC ke Raffi Ahmad, UIPM Dinyatakan Tak Berizin di IndonesiaKeputusan tersebut merujuk pada pasal-pasal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri, serta Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi Polri. Tindakan Rudy yang memasang police line pada drum dan jerigen kosong di lokasi tersebut dinilai tidak didukung oleh administrasi penyidikan yang memadai.Lebih lanjut, sidang kode etik juga mencatat bahwa Rudy telah beberapa kali terlibat dalam pelanggaran disiplin dan kode etik sebelumnya. Sidang komisi etik akhirnya memutuskan PTDH dengan mempertimbangkan seluruh fakta dan bukti yang ada. Meski sudah diputuskan, Rudy Soik menyatakan bahwa proses ini belum final.“Sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan mengikuti proses hukum yang berlaku,” ujarnya.***
Read More Youtuber Pratiwi Noviyanthi Bongkar Dugaan Penyalahgunaan Dana Donasi oleh Keluarga Agus Salim
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Youtuber Pratiwi Noviyanthi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap keluarga Muhammad Agus Salim, pria yang menjadi korban penyiraman air keras oleh rekan kerjanya. Pratiwi merasa geram setelah mengetahui bahwa sebagian besar dana donasi yang dikumpulkan untuk pengobatan Agus, justru digunakan untuk kepentingan lain oleh keluarga korban.Kisah Agus sempat viral di media sosial setelah ia tampil di saluran YouTube Pratiwi Noviyanthi dan Denny Sumargo, di mana masyarakat pun tergerak untuk memberikan donasi. Dana yang terkumpul melalui inisiatif ini mencapai Rp1,5 miliar. Namun, menurut Pratiwi, sebagian besar uang tersebut tidak digunakan untuk pengobatan Agus.Setelah Viral Beri Gelar HC ke Raffi Ahmad, UIPM Dinyatakan Tak Berizin di IndonesiaPratiwi Noviyanthi juga menyatakan bahwa istri Agus mengambil Rp500 juta dari dana donasi tersebut, sementara Rp250 juta lainnya dibagikan kepada anggota keluarga. Dana sebesar Rp100 juta diberikan kepada saudara Agus dengan alasan untuk melunasi utang. Hal ini membuat Pratiwi kecewa, mengingat donasi tersebut seharusnya digunakan untuk perawatan medis Agus, yang hanya menghabiskan Rp900 ribu untuk biaya rumah sakit."Kami mati-matian membantu mengumpulkan donasi agar mas Agus mendapatkan perawatan terbaik. Tapi ternyata uangnya malah dibagi-bagi seperti warisan, padahal ini uang donasi, bukan uang pribadi," ujar Pratiwi.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanKisah tragis Agus Salim bermula dari insiden penyiraman air keras oleh rekan kerjanya di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat. Akibat serangan tersebut, Agus menderita luka bakar parah di wajah dan tubuhnya, yang menyebabkan kebutaan. Istrinya, Elmi Nurmala, juga mengalami luka bakar di bagian paha.Elmi kini menjadi kepala keluarga setelah Agus tidak lagi bisa bekerja. Dalam wawancara di kanal YouTube "Curhat Bang" Denny Sumargo, Agus dan Elmi menceritakan penderitaan yang mereka alami pasca serangan tersebut. Agus bahkan menyesali perkataan yang mungkin telah menyinggung pelaku sebelum insiden terjadi.***
Read More Dugaan Penyimpangan Dana Komite, Kejaksaan Geledah SMK Negeri 1 Klungkung: 293 Ijazah Ditahan
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Klungkung, Bali, telah melakukan penggeledahan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Klungkung pada Rabu (9/10/2024). Langkah ini diambil berdasarkan dugaan adanya penyimpangan dalam pengelolaan dana komite di sekolah tersebut selama periode 2020 hingga 2022.Selain itu, terungkap bahwa SMK Negeri 1 Klungkung menahan 293 ijazah siswa lulusan tahun 2020-2022 karena para siswa tersebut belum melunasi kewajiban pembayaran uang komite. Hal ini menjadi salah satu perhatian dalam penggeledahan yang dilakukan oleh pihak kejaksaan.Calon Wali Kota Prabumulih Perkenalkan Empat Istri Saat KampanyeNgurah Gede Bagus Jatikusuma, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Klungkung, menjelaskan bahwa penggeledahan tersebut dilakukan berdasarkan surat perintah dari Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung dengan nomor Print-813/N.1.12/Fd.1/10/2024 yang dikeluarkan pada 8 Oktober 2024.Selama penggeledahan, tim penyidik berhasil mengamankan dan menyita 31 dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan dana komite dari tahun 2020 hingga 2022. Selain itu, tim juga menemukan uang sejumlah Rp182.558.145 yang diduga berasal dari dana komite yang dikelola dalam periode yang sama."Kami juga menemukan 293 ijazah yang ditahan oleh pihak SMK Negeri 1 Klungkung karena siswa belum bisa menebusnya akibat belum membayar uang komite," tambah Jatikusuma.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan AgamaDokumen hasil penggeledahan kini disimpan di ruang barang bukti seksi tindak pidana khusus Kejari Klungkung. Sementara itu, uang senilai Rp182.558.145 akan dititipkan ke rekening RPL Kejari Klungkung untuk memastikan keamanan dan pengelolaan uang yang telah diamankan tersebut.Kejadian ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan, terutama dalam konteks penggunaan dana komite yang seharusnya mendukung pendidikan siswa.***
Read More Setelah Viral Beri Gelar HC ke Raffi Ahmad, UIPM Dinyatakan Tak Berizin di Indonesia
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan klarifikasi terkait status Universal Institute of Professional Management (UIPM) yang sempat viral setelah memberikan gelar honoris causa (HC) kepada selebriti Raffi Ahmad. Berdasarkan hasil investigasi, UIPM dipastikan belum memiliki izin operasional resmi di Indonesia.Kepopuleran UIPM mencuat setelah memberikan gelar HC di bidang Manajemen Acara dan Pengembangan Digital Global kepada Raffi Ahmad pada Jumat (27/9/2024). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden UIPM Thailand, Professor Kanoksak Likitpriwan. Kejadian ini memicu perhatian publik, termasuk pertanyaan tentang legalitas UIPM di Indonesia.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanHelena, perwakilan UIPM Thailand, memberikan penjelasan mengenai keberadaan UIPM dan statusnya. Dalam sebuah wawancara dengan Hotman Paris di program Hotroom yang dikutip pada Sabtu (12/10/2024), Helena menyatakan bahwa UIPM didirikan oleh seorang warga Indonesia bernama Rantastiar Nur Alangan.Kantor UIPM di Indonesia, yang berlokasi di Plaza Summarecon Bekasi, beroperasi sebagai bagian dari inisiatif yang melibatkan kolaborasi dengan lembaga internasional.Menurut Helena, UIPM beroperasi sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terafiliasi dengan UNESCO dan memiliki program pendidikan yang diawasi oleh United Nations (PBB)."UIPM adalah bagian dari NGO yang turut serta menyusun program pendidikan untuk kawasan Asia Pasifik," ungkap Helena.Hotman Paris, dalam wawancara tersebut, mempertanyakan apakah UIPM merupakan universitas atau LSM. Helena menegaskan bahwa UIPM termasuk dalam universitas yang bekerja sama dengan United Nations, dan mereka memiliki cabang di berbagai negara termasuk Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina."Kami menganggap diri kami sebagai universitas," tegas Helena.Viral Jasa Pengiriman Terima Paket Ular Tanpa Kandang, Bikin Netizen Geleng-Geleng!Pemberian gelar HC kepada Raffi Ahmad oleh UIPM Thailand menjadi sorotan publik, terutama setelah terungkap bahwa lembaga tersebut memiliki kantor di Bekasi. Meskipun demikian, Kemendikbudristek menegaskan bahwa UIPM belum memiliki izin operasional di Indonesia, sehingga keberadaannya di wilayah hukum Indonesia masih dipertanyakan.Kejadian ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat, terutama terkait legalitas institusi pendidikan internasional yang beroperasi di Indonesia tanpa izin resmi.***
Read More Hakim Diminta Kembali Bekerja, DPR Janji Segera Bahas Kesejahteraan
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengimbau para hakim di seluruh Indonesia untuk tidak lagi melakukan aksi cuti massal setelah menyampaikan aspirasi mereka. Dasco meminta agar para hakim segera kembali menjalankan tugas untuk melayani masyarakat, khususnya para pencari keadilan yang membutuhkan layanan pengadilan.Pesan ini disampaikan Dasco saat menerima audiensi dari Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) dalam pertemuan di ruang rapat Komisi III DPR pada Selasa (8/10/2024). Dalam pertemuan tersebut, Dasco menegaskan pentingnya para hakim untuk melanjutkan pekerjaan mereka.Pilu! Sehari Sebelum Akad, Calon Suami Meninggal Akibat Kecelakaan, ini Pesan Terakhirnya"Saya harap pesan ini bisa diteruskan kepada seluruh hakim di Indonesia. Setelah ini, mari kita kembali menjalankan tugas-tugas mulia untuk melayani para pencari keadilan," ujar Dasco.Selain itu, Dasco mengumumkan bahwa DPR akan kembali melanjutkan pembahasan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Jabatan Hakim, yang bertujuan untuk memperbaiki kesejahteraan para hakim dan menjaga agar tugas-tugas kehakiman tidak terhambat."Insyaallah, kami semua sudah sepakat. Ada beberapa hal yang akan kami perbaiki, dan dalam periode DPR yang baru ini, kami akan segera meluncurkan kembali RUU Jabatan Hakim," tambahnya.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutNamun, meskipun pembahasan mengenai kesejahteraan hakim akan dilanjutkan, sebagian besar warganet memberikan tanggapan berbeda. Mereka menyatakan bahwa gaji hakim saat ini sudah cukup dibandingkan dengan profesi lain, dan ada anggaran lain yang seharusnya menjadi prioritas, terutama untuk kesejahteraan rakyat.Kritik warganet menunjukkan kekhawatiran bahwa peningkatan kesejahteraan hakim dapat mengabaikan kebutuhan sektor lain yang dianggap lebih mendesak. Isu ini mengundang perdebatan lebih lanjut terkait prioritas anggaran negara dan bagaimana RUU Jabatan Hakim dapat berdampak pada kesejahteraan publik secara keseluruhan.***
Read More Koordinator Sub Parkir Pasuruan Keracunan Setelah Meminum Air dari Botol di Dalam Kulkas, Diduga Air Aki
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Hadi Sukamto, seorang koordinator sub parkir berusia 50 tahun asal Kelurahan Kandangsapi, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan. Ia diduga meminum air aki yang tersimpan di dalam kulkas di Terminal Wisata Kota Pasuruan pada Kamis (10/10/2024).Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, Sukamto berada di ruang kerjanya di Terminal Wisata. Karena merasa haus, ia mengambil sebotol air dari dalam kulkas. Namun, tak lama setelah meneguknya, Sukamto mengalami muntah-muntah. Air yang diminumnya diduga adalah air aki yang tersimpan dalam botol.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanDua pegawai yang berada di lokasi segera memberikan pertolongan pertama dan membawa Sukamto ke IGD RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan. Selama perjalanan menuju rumah sakit, Sukamto mengeluhkan rasa sakit yang sangat di bagian dada dan perut, serta sensasi panas yang luar biasa.Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pasuruan, Andriyanto, menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui dengan pasti asal muasal botol yang diminum Sukamto."Banyak yang menduga itu air aki, tapi kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit untuk mengetahui kandungannya," ujar Andriyanto.Sampai Jumat (11/10/2024), Sukamto masih mengeluhkan rasa sakit yang sama. Ketika ditanya apakah akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang, Andriyanto belum bisa memberikan kepastian.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop Out"Saat ini kami belum melapor. Kami masih menunggu kondisi korban, yang hingga kini belum bisa dimintai keterangan," tutupnya.Peristiwa ini telah membuat pihak Dishub waspada, sembari menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai kondisi Sukamto dan hasil investigasi terkait insiden tersebut.***
Read More Tiga Bocah Pelaku Pembunuhan Siswi SMP Divonis 1 Tahun, Netizen Sebut Hukuman Tak Setimpal
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Tiga bocah terdakwa dalam kasus pembunuhan tragis terhadap AA, siswi SMP di kuburan Cina Palembang, dijatuhi hukuman menjalani pendidikan formal selama satu tahun di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) Darmapala, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.Hukuman ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang meminta hukuman penjara 10 tahun untuk satu terdakwa dan 5 tahun untuk dua lainnya.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan AgamaKetiga anak berhadapan dengan hukum (ABH), yang diidentifikasi dengan inisial MZ (13), NS (12), dan AS (12), hadir di Pengadilan Negeri Palembang dalam sidang vonis yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Anak, Eduward SH MH. Sidang ini digelar di ruang Candra dengan akses terbuka, berbeda dari sidang-sidang sebelumnya yang bersifat tertutup.Dalam amar putusannya, Hakim Eduward menyatakan bahwa ketiga ABH terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah memaksa korban melakukan tindakan persetubuhan, sebagaimana dijelaskan dalam dakwaan tunggal."Memerintahkan ABH untuk menjalani pendidikan formal yang disediakan pemerintah di LPKS Darmapala, Indralaya," ujar Hakim Eduward saat membacakan putusan.Namun, vonis yang dianggap ringan ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan warganet. Banyak yang merasa hukuman tersebut tidak setimpal dengan tindakan yang dilakukan, dan mereka khawatir hukuman yang ringan ini tidak akan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan serupa."Mulai sekarang, jaga anak-anak gadis kalian, jangan sampai jadi korban berikutnya. Karena kalau hukuman cuma begini, bisa jadi ada kasus part 2, part 3, dan seterusnya," tulis salah seorang warganet yang kecewa.Protes Komeng Ditempatkan di Komisi yang Tak Sesuai Keahliannya, Minta Arahan Belajar Kemana"Cuma setahun? Ini nyawa, loh! Kalau hakimnya tidak bisa memberi hukuman yang setimpal, biar masyarakat yang bertindak," timpal komentar lain.Kasus ini menambah daftar panjang kekhawatiran publik akan lemahnya sistem hukum terhadap kejahatan yang melibatkan anak-anak sebagai pelaku. Banyak yang menilai bahwa hukuman semacam ini tidak memberi rasa keadilan, baik bagi korban maupun masyarakat luas.***
Read More Tragis, Suami Cabut Selang Oksigen Istri hingga Meninggal Dunia
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang suami di Sumenep, Jawa Timur, dengan kejam mencabut selang oksigen istrinya yang sedang menjalani perawatan, hingga sang istri meninggal dunia. Pelaku berinisial AR melakukan tindakan ini terhadap istrinya, NS, yang merupakan warga Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng, di Puskesmas Batang-batang.Menurut keterangan Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, peristiwa tragis ini terjadi saat perawat meninggalkan ruangan perawatan. Tersangka tiba-tiba masuk ke dalam ruangan, mencabut selang oksigen istrinya, dan mengikat tangan korban agar tidak bisa melawan. Akibatnya, korban mengalami sesak napas dan akhirnya meninggal dunia.Gaji Hakim Disamakan dengan Uang Jajan Rafathar, Warganet: Terus Guru Honorer?"Saat perawat keluar, tersangka langsung masuk, mencabut selang oksigen, dan mengikat tangan istrinya sehingga korban tidak bisa bergerak dan akhirnya meninggal dunia karena sesak napas," ujar AKP Widiarti pada Kamis (10/10/2024).Sebelum kejadian ini, korban diketahui dirawat di puskesmas setelah mengalami penganiayaan oleh suaminya sendiri. Pelaku mengaku bahwa ia sering merasa kesal terhadap istrinya karena sang istri kerap menolak ajakan untuk berhubungan badan.Terpisah dari Rombongan, Naomi Daviola Akhirnya Ditemukan Selamat di Gunung SlametAtas perbuatannya, AR kini dijerat dengan pasal 44 Ayat (3), (2), dan (4) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.***
Read More Akun Instagram Wasit Ahmed Al Kaf Diprivate Usai Pimpin Laga Kontroversial Bahrain vs Indonesia
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Akun Instagram wasit Ahmed Al Kaf langsung diprivate setelah memimpin laga antara Bahrain dan Timnas Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Jumat (11/10/2024) dini hari WIB. Pertandingan yang merupakan bagian dari fase Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tersebut berakhir dengan skor imbang 2-2.Sejak awal pertandingan, beberapa keputusan wasit Ahmed Al Kaf dinilai merugikan Timnas Indonesia. Salah satu momen krusial adalah ketika ia mengecek gol penyeimbang yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen. Meskipun sempat diragukan, gol tersebut akhirnya disahkan.Mahasiswa Lampung Ditangkap Setelah Viral Pamer Alat Kelamin ke Kasir Minimarket, Terancam Drop OutPada babak kedua, Timnas Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan skor 2-1. Namun, keanehan terjadi saat pertandingan memasuki menit ke-90, ketika Ahmed Al Kaf memberikan tambahan waktu selama 10 menit. Keputusan tersebut memicu kontroversi, karena tidak ada insiden serius yang dianggap layak untuk waktu tambahan sepanjang itu.Harapan kemenangan Timnas Indonesia pun sirna ketika Mohamed Marhoon mencetak gol kedua untuk Bahrain pada menit-menit akhir perpanjangan waktu. Tak lama setelah gol tersebut, wasit meniup peluit panjang, menandai berakhirnya pertandingan dengan hasil imbang.Polisi Lanjutkan Penyelidikan Kematian Mahasiswa Universitas Kristen Petra Diduga Jatuh dari Lantai 12, Temukan Petunjuk BaruUsai laga, sejumlah pemain Timnas Indonesia terlihat mendekati Ahmed Al Kaf, namun ia tetap mempertahankan keputusannya. Setelah pertandingan, akun Instagram Ahmed Al Kaf diketahui langsung diprivate, diduga untuk menghindari serangan dari netizen Indonesia yang kecewa atas keputusannya selama pertandingan.***
Read More Protes Komeng Ditempatkan di Komisi yang Tak Sesuai Keahliannya, Minta Arahan Belajar Kemana
Wulan _ 3 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Setelah resmi terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Alfiansyah, yang lebih dikenal dengan nama Komeng, menghadapi tantangan awal dalam kariernya di bidang pemerintahan.Meskipun awalnya berharap untuk terlibat dalam bidang seni dan budaya, Komeng justru ditempatkan di Komite II yang membidangi masalah pertanian. Komeng mengungkapkan bahwa dirinya merasa penugasannya tidak sesuai dengan keahliannya.Diduga Hina Yesus dalam Video, GAMKI dan GMKI Laporkan Selebgram Ratu Entok atas Dugaan Penistaan Agama“Saya sebetulnya ingin berada di komite seni dan budaya, tapi entah bagaimana akhirnya saya ditempatkan di Komite II yang berkaitan dengan pertanian, sesuatu yang tidak saya pahami,” ujar Komeng.Ia pun menambahkan dengan nada bercanda bahwa daerah pemilihannya di Jawa Barat mayoritas diisi oleh emak-emak yang terkenal kritis. Ini dapil kebanyakan emak-emak. Tau sendiri kan, mulut emak-emak paling sakti sedunia.Merespons penugasannya di bidang yang tidak ia kuasai, Komeng mengaku diminta oleh pimpinan DPD untuk segera belajar mengenai pertanian. Namun, ia merasa kesulitan dalam menentukan arah belajar yang tepat."Pimpinan bisa mengarahkan saya harus belajar ke mana? Terima kasih," ujarnya dengan nada cemas.Kakak Vina Cirebon Bantah Kasus Adiknya Murni KecelakaanUngkapan Komeng ini langsung mendapat perhatian dari netizen setelah diunggah di media sosial. Banyak yang menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk kritik halus terhadap penempatan tugas yang tidak sesuai dengan kompetensinya."Itu bentuk protes Komeng. Dia ingin masuk komisi seni budaya yang sesuai bidangnya, tapi malah ditempatkan di komisi pertanian dan disuruh belajar dengan cepat," tulis salah satu netizen dalam komentarnya.Meski begitu, sejumlah pihak berharap Komeng bisa cepat beradaptasi dan menunjukkan kinerjanya dalam komite yang baru, meskipun bukan bidang yang ia kuasai sejak awal.***
Read More