Oknum Anggota TNI AD Ngamuk di Bank BUMN, Lepaskan Tembakan
Oknum Anggota TNI AD Ngamuk di Bank BUMN, Lepaskan Tembakan
Lingkaran.id - Seorang oknum anggota TNI Angkatan Darat (AD), Praka S, ditangkap oleh Polisi Militer setelah terlibat insiden mengamuk di kantor cabang sebuah bank BUMN di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam peristiwa yang terjadi pada pagi hari, Praka S juga dilaporkan sempat melepaskan tembakan menggunakan senjata laras panjang.Kapendam XIV Hasanuddin, Kolonel Kavaleri Budi Wirman, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa tembakan yang dilepaskan oleh oknum TNI AD itu terjadi di area kantor cabang bank yang berada di Kabupaten Gowa.Hari Tani Nasional 2025: Aksi Petani Blokir Jalan, Suarakan Krisis Lahan & Kesejahteraan"Memang benar tadi pagi ada kejadian seperti itu, (lepaskan tembakan) oleh oknum anggota TNI AD," ujar Budi Wirman, Kamis (25/9/2025).Beruntung, insiden tersebut dapat diredakan dengan cepat. Pihak Kodim Gowa segera mengamankan Praka S begitu insiden tersebut terjadi."Saat kejadian, pelaku langsung diamankan oleh anggota Kodim Gowa," tambah Budi.Menurut Budi Wirman, Praka S merupakan anggota dari Divisi III Kostrad, dan setelah kejadian, pihak Kodam XIV Hasanuddin langsung menyerahkan pelaku kepada Divisi III Kostrad untuk diproses lebih lanjut."Selanjutnya, kita serahkan ke Divisi III dan sekarang yang bersangkutan sudah diproses di Divisi III," kata Kapendam.Ahmad Sahroni Kembali Jadi Sorotan, Kini Resmi Dilaporkan ke Polda JabarInsiden ini mengundang perhatian publik, terutama karena melibatkan seorang anggota militer yang menggunakan senjata api di ruang publik. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut terkait penyebab pasti dari aksi emosional yang dilakukan oleh Praka S di kantor bank tersebut. Polisi Militer dan pihak terkait masih melakukan penyelidikan lebih mendalam mengenai insiden tersebut.Pihak Divisi III Kostrad dikabarkan akan memberikan sanksi dan tindakan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku bagi anggotanya yang terlibat dalam pelanggaran tersebut.***
Read More
Gubernur Dedi Mulyadi Bongkar Penyebab Keracunan Massal MBG Capai 842 siswa
Gubernur Dedi Mulyadi Bongkar Penyebab Keracunan Massal MBG Capai 842 siswa
Lingkaran.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan dugaan penyebab keracunan massal yang menimpa 842 siswa di Kabupaten Bandung Barat setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam penjelasannya, Dedi menyoroti cara memasak dan penyajian makanan yang dinilai tidak tepat sebagai faktor utama yang menyebabkan insiden tersebut.Seperti diketahui, peristiwa keracunan massal ini terjadi sejak Senin (22/9/2025) hingga Rabu (24/9/2025), dengan korban terbagi di dua kecamatan, yaitu Cipongkor dan Cihampelas. Para korban mengalami gejala keracunan yang cukup parah, seperti nyeri kepala, mual, muntah, sesak napas, dan kejang-kejang beberapa jam setelah mengonsumsi makanan. Korban yang mengalami gejala berat segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.Keracunan MBG!! 411 Pelajar Bandung Barat Jadi Korban, Puluhan Masih DirawatGubernur Dedi Mulyadi, mengetahui bahwa jumlah korban telah mencapai 842 orang, segera turun tangan untuk menangani insiden ini. Dalam penjelasannya, Dedi mengungkapkan bahwa masalah utama terletak pada manajemen penyajian makanan yang tidak sesuai standar. Menurutnya, ada ketidakseimbangan antara jumlah penerima layanan MBG dan jumlah tenaga yang menyajikan makanan.“Insiden ini disebabkan oleh manajemen penyajian makanan yang kurang tepat. Ada ketidakseimbangan antara jumlah orang yang menerima layanan MBG dan tenaga yang menyajikan makanan. Waktu memasak juga terlalu lama. Ini menjadi masalah utama," ungkap Dedi Mulyadi.Dedi lebih lanjut menjelaskan, waktu yang terlalu lama antara proses memasak dan penyajian makanan menjadi faktor yang menurunkan kualitas MBG. Makanan yang dimasak terlalu jauh dari waktu penyajian, dalam beberapa kasus bahkan dimasak pada malam hari dan disajikan pada siang hari, menyebabkan makanan tidak lagi dalam kondisi segar."Waktunya sudah terlalu lama antara dimasak dan dimakan. Itu harus menjadi bahan evaluasi. Penyajian makanan harus dilakukan lebih dekat dengan waktu makan, jangan masak terlalu sore atau malam. Kalau bisa, masak lebih pagi agar makanan masih segar saat disajikan," tegas Dedi.Dalam menanggapi peristiwa ini, Dedi berharap kejadian serupa tidak terulang kembali dan meminta agar penyelenggara yang tidak kompeten dalam menangani MBG diganti dengan yang lebih profesional. Ia menekankan pentingnya efisiensi dalam mempersiapkan makanan, terlebih ketika yang dilayani adalah ribuan orang."Misalnya, kalau yang dilayani ribuan orang, tapi yang menyiapkan sedikit, itu akan jadi masalah. Masaknya jam 1 malam, disajikan jam 12 siang, jarak waktunya terlalu lama. Ini yang harus dievaluasi. Kalau penyelenggara tidak mampu, ya harus diganti dengan yang lebih mampu," katanya.Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden keracunan ini, Dedi Mulyadi menilai kejadian tersebut bisa memberikan dampak psikologis yang signifikan bagi para siswa. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa kualitas makanan yang disediakan harus benar-benar sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan penyelenggara yang tidak mampu harus dievaluasi dan diganti.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N Sukandar, melaporkan bahwa korban keracunan kini mencapai 842 orang. Insiden keracunan pertama terjadi di Kecamatan Cipongkor, dengan 393 korban, mulai dari siswa PAUD hingga SMK. Korban pertama kali mengonsumsi MBG yang disiapkan di dapur SPPG Cipari di Kecamatan Cipongkor. Kemudian, kasus serupa kembali terjadi di Cipongkor dan Cihampelas dengan tambahan 449 korban."Total korban keracunan mencapai 842 orang. Data terakhir pada pukul 16.24 WIB," kata Lia N Sukandar.Ia juga mengungkapkan bahwa petugas sempat kewalahan mengatasi situasi karena kekurangan oksigen, namun hal itu segera diatasi dengan bantuan dari berbagai pihak yang memasok tabung oksigen ke posko-posko kesehatan.Insiden keracunan massal ini menjadi perhatian besar, dan Dedi Mulyadi bersama pemerintah daerah berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.***
Read More
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Kecewa Dana Pemda Mengendap di Bank, Sementara Belanja Daerah Seret
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Kecewa Dana Pemda Mengendap di Bank, Sementara Belanja Daerah Seret
Lingkaran.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan kebingungannya terkait besarnya dana pemerintah daerah (pemda) yang mengendap di perbankan, sementara realisasi belanja daerah masih tergolong rendah. Hingga akhir Agustus 2025, dana yang berada di bank milik pemda tercatat mencapai Rp 233,11 triliun, sebuah angka yang menunjukkan peningkatan signifikan sebesar Rp 40,54 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 192,57 triliun. Jumlah ini tercatat sebagai yang terbesar sejak 2021.Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dana yang mengendap di perbankan selama lima tahun terakhir menunjukkan tren yang semakin meningkat: pada 2021 sebesar Rp 178,95 triliun, pada 2022 Rp 203,42 triliun, dan pada 2023 Rp 201,31 triliun. Namun, meskipun dana yang dikelola oleh pemda sangat besar, realisasi belanja daerah hingga 24 September 2025 baru mencapai Rp 656,40 triliun, atau hanya 46,86% dari total pagu yang telah ditetapkan.Masturo Rohili Terseret UU TPKS dan Perlindungan Anak, Polisi Dalami Korban Lain“Ketika mereka punya uang yang cukup banyak, kemarin kan sudah Rp 200 triliun lebih uang mereka mengendap di sana. Kenapa mereka enggak belanjakan ya?,” ujar Purbaya dalam keterangannya kepada awak media pada Kamis (25/9/2025).Purbaya menyebutkan bahwa pemerintah akan segera memantau lebih lanjut mengenai hambatan atau masalah yang menyebabkan pemda lambat dalam membelanjakan anggarannya. Ia juga menekankan pentingnya memastikan apakah dana tersebut benar-benar menganggur, atau apakah ada alasan tertentu yang menyebabkan dana tersebut belum terpakai.“Kalau memang betul-betul nganggur di sana, kita ambil alih, kita pindahkan. Biar mereka juga belanjanya lebih rajin,” tegasnya, menunjukkan komitmennya untuk memastikan dana pemda digunakan sesuai dengan tujuannya.Dalam upaya untuk mempercepat proses belanja daerah, Purbaya juga menyarankan perlunya evaluasi terkait pencairan dana pemda, khususnya yang disalurkan melalui mekanisme Transfer ke Daerah (TKD). Ia mengusulkan agar proses pencairan dana di awal tahun bisa dilakukan lebih cepat dan tanpa prosedur yang terlalu rumit, meskipun ia mengakui bahwa hal tersebut tidak dapat dilakukan secara instan."Tentu saja kami akan sesuaikan alur kas dan prosedur agar lebih efisien. Ini memang tidak bisa dilakukan secara mendadak, tetapi yang jelas kita akan evaluasi dan pastikan dana yang terparkir di perbankan, yang rata-rata mencapai sekitar Rp 100 triliun setiap tahunnya, bisa segera digunakan," ungkap Purbaya.Purbaya juga menegaskan, meskipun pemerintah akan mengambil langkah tegas terhadap pemda yang lambat dalam membelanjakan anggarannya, hal ini tidak akan mengurangi dana yang dibutuhkan daerah. Pemerintah tetap akan memastikan tidak ada daerah yang kekurangan anggaran dalam menjalankan kegiatan pembangunan.Review iPhone 17 & iPhone 17 Pro: GadgetIn Ungkap Desain Baru dan Kamera Zoom Super Tajam“Nanti kita monitor. Enggak boleh seperti ini terus-terusan. Karena akibatnya ekonomi daerah bisa terganggu, makanya sering ada demo-demo itu,” tuturnya, merujuk pada keluhan masyarakat yang kerap terjadi akibat ketidaktercapaian belanja daerah yang sesuai harapan.Dengan langkah-langkah yang tengah disiapkan oleh Kementerian Keuangan, Purbaya berharap dana yang ada bisa segera tersalurkan dengan lebih efektif, mendukung pembangunan daerah, dan mempercepat pemulihan ekonomi di seluruh Indonesia.***
Read More
Desakan Keras Hapus Biaya Layanan Ojol yang Bebani Pengemudi dan Konsumen
Desakan Keras Hapus Biaya Layanan Ojol yang Bebani Pengemudi dan Konsumen
Lingkaran.id - Anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu, mendesak pemerintah serta penyedia aplikasi ojek online (ojol) untuk segera menghapus biaya layanan dan jasa aplikasi yang selama ini dibebankan kepada pengemudi maupun konsumen. Menurut Adian, kedua biaya tersebut tidak memiliki dasar hukum yang jelas, sehingga berpotensi merugikan banyak pihak, khususnya pengemudi yang menjadi tulang punggung sektor ini.Pernyataan tersebut disampaikan Adian dalam rapat dengar pendapat antara Komisi V DPR dan perwakilan pengemudi ojol di Gedung DPR RI, Jakarta, baru-baru ini. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa biaya-biaya yang selama ini dikenakan kepada pengemudi dan konsumen seharusnya tidak ada, mengingat pengaturan resmi sudah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 Tahun 2022 yang membatasi potongan resmi sebesar 20 persen.KPK Sita Uang dari Khalid Basalamah, Tegaskan Bukan Suap Kasus HajiNamun, Adian mengungkapkan kenyataan berbeda di lapangan. Ia mencatat bahwa dalam praktiknya, para pengemudi ojol sering kali dikenakan biaya tambahan berupa biaya layanan dan jasa aplikasi yang besarnya bisa mencapai 30 hingga 50 persen dari tarif perjalanan. Hal ini, menurut Adian, jelas tidak adil dan merugikan banyak pihak.“Kita berbicara soal potongan yang legal, yang sesuai dengan ketentuan hukum, itu hanya 20 persen. Tetapi yang terjadi saat ini adalah adanya biaya-biaya lain yang tidak ada regulasinya, yang justru dibebankan kepada pengemudi dan konsumen. Ini jelas tidak adil dan harus dihentikan,” tegasnya.Adian juga memperkirakan bahwa dengan adanya biaya ganda ini, potensi pendapatan yang bisa diraih oleh aplikator mencapai Rp92 miliar per hari, apabila biaya-biaya tersebut diterapkan pada seluruh perjalanan ojol yang diperkirakan mencapai 4,6 juta perjalanan per hari di seluruh Indonesia.Desakan tersebut muncul sehari setelah ribuan pengemudi ojol menggelar demonstrasi nasional pada Selasa (20/5/2025) untuk menuntut kejelasan regulasi tarif dan penghapusan biaya-biaya tambahan yang dianggap membebani penghasilan mereka. Dalam aksi unjuk rasa yang tersebar di berbagai kota besar, para pengemudi ojol mendesak pemerintah untuk membatasi potongan aplikasi maksimal 10 persen, menghapus biaya-biaya tidak sah, serta memberikan perlindungan hukum dan status kerja yang lebih layak bagi mereka.Keracunan MBG!! 411 Pelajar Bandung Barat Jadi Korban, Puluhan Masih DirawatMenanggapi tuntutan para pengemudi, Adian Napitupulu menyatakan dukungan penuh dan menyerukan agar Kementerian Perhubungan bersama kementerian terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap regulasi sektor transportasi daring. Ia menegaskan, negara tidak boleh kalah dengan logika korporasi yang hanya menguntungkan segelintir pihak, sementara rakyat, terutama pengemudi ojol, justru dirugikan.“Negara harus hadir untuk melindungi rakyatnya. Jangan biarkan pengemudi ojol yang menjadi tulang punggung transportasi daring terus dibebani dengan biaya-biaya tidak sah yang hanya memperkaya aplikator,” pungkasnya.***
Read More
Bantuan PIP SMA 2025 Mulai Dicairkan September, Begini Cara Mudah Mengeceknya Lewat HP
Bantuan PIP SMA 2025 Mulai Dicairkan September, Begini Cara Mudah Mengeceknya Lewat HP
Lingkaran.id - Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang SMA tahun 2025 kembali disalurkan pada bulan September. Para siswa yang terdaftar sebagai penerima kini bisa mulai bersiap menerima dana bantuan pendidikan tersebut.Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan penyaluran PIP terus berlanjut sebagai upaya mendukung anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa mengenyam pendidikan dan mewujudkan cita-citanya.Kenaikan Gaji PNS 2025 Resmi Berlaku, Ini Rincian Lengkap Tiap GolonganBantuan PIP untuk siswa SMA diberikan sebesar Rp1.800.000 per tahun. Namun pencairannya tidak dilakukan sekaligus, melainkan dibagi ke dalam empat tahap sesuai jadwal yang sudah ditetapkan pemerintah. Artinya, setiap kali pencairan, siswa penerima akan menerima dana sesuai pembagian tahap, bukan dalam jumlah penuh.Untuk mengetahui apakah namanya termasuk sebagai penerima, siswa SMA bisa melakukan pengecekan secara mandiri secara online hanya menggunakan HP. Cek status penyaluran bantuan PIP dapat dilakukan melalui laman resmi pip.kemdikdasmen.go.id.Berikut langkah mudah pengecekan PIP 2025:Buka website pip.kemdikdasmen.go.id.Masukkan data diri berupa nama lengkap dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).Klik menu “Cari”, lalu sistem akan menampilkan informasi terkait status penyaluran PIP 2025.Jika bantuan sudah disalurkan, akan muncul Surat Keputusan (SK) Pemberian yang menjadi tanda bahwa dana PIP bisa dicairkan.Daftar Uang Kertas Rupiah yang Dicabut BI, Segera Tukar Sebelum Hangus!Sementara itu, siswa yang namanya tercatat sebagai penerima diwajibkan untuk melakukan aktivasi rekening di Bank BNI, karena pencairan PIP dilakukan secara langsung melalui bank tersebut.Dengan adanya penyaluran bantuan ini, diharapkan semakin banyak siswa dari keluarga miskin yang dapat terus melanjutkan pendidikan hingga jenjang lebih tinggi tanpa terkendala biaya.***
Read More
Polisi Bongkar Fakta Baru di Balik Tewasnya Vani di Pantai Nipah, Cerita Kekasih Dinilai Janggal Kini Jadi Tersangka
Polisi Bongkar Fakta Baru di Balik Tewasnya Vani di Pantai Nipah, Cerita Kekasih Dinilai Janggal Kini Jadi Tersangka
Lingkaran.id - Misteri kematian tragis Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19), mahasiswi Universitas Mataram (Unram), akhirnya terungkap. Vani ditemukan tak bernyawa di tepi Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Rabu (27/8/2025) dini hari. Saat ditemukan, tubuhnya telungkup hanya dengan pakaian dalam, kondisi yang membuat keluarga dan publik terguncang.Sebelumnya, Vani diketahui pergi bersama kekasihnya, Radiet Ardiansyah (19), pada Selasa sore (26/8/2025) untuk menikmati matahari terbenam di Pantai Nipah. Namun, hingga larut malam, ia tak juga kembali ke rumah. Keluarga yang khawatir akhirnya melakukan pencarian.Mantan Anggota DPRD Diduga Aniaya Wartawan di Rumah KorbanPencarian itu membuahkan hasil sekitar pukul 01.30 Wita. Radiet ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di sekitar pantai dengan luka parah di wajah dan tubuhnya. Ia segera dilarikan ke Puskesmas Nipah untuk mendapat perawatan. Lima jam kemudian, tepat pukul 06.30 Wita, Vani ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.Radiet sempat bersuara, membantah tuduhan sebagai pelaku. Ia mengaku bahwa dirinya dan Vani menjadi korban penyerangan oleh seorang pria kurus berusia sekitar 20–30 tahun. Menurutnya, orang asing itu membawa sebilah bambu dan sempat menginterogasi mereka sebelum menyerangnya hingga ia pingsan.“Saya tidak membunuh, saya bukan pelaku. Demi Allah,” kata Radiet menegaskan pembelaannya.Namun, hasil penyelidikan polisi menunjukkan hal berbeda. Setelah hampir sebulan mengumpulkan bukti, penyidik akhirnya menetapkan Radiet sebagai tersangka pembunuhan. Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP Punguan Hutahaean, menuturkan ada sejumlah kejanggalan dalam cerita Radiet.“Kalau benar ada pelaku lain, mengapa hanya satu orang yang dibiarkan hidup? Kalau motifnya pencurian, barang-barang korban justru masih ada. Ini janggal,” ungkapnya, Sabtu (20/9/2025).Polisi juga menemukan jejak yang diduga digunakan untuk menyeret tubuh Vani dari lokasi awal. Hasil autopsi menunjukkan adanya luka di area kemaluan korban, mengarah pada dugaan upaya pemaksaan hubungan intim yang ditolak korban.“Kami menganalogikan ada percobaan hubungan intim, namun korban menolak,” tambah Punguan.Siswa SMAN Aniaya Wakil Kepsek, Karier Ayah Polisi Ikut TerseretKapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, menyebut penetapan tersangka dilakukan setelah pemeriksaan terhadap 36 saksi, olah TKP dengan anjing pelacak K-9, serta analisis barang bukti oleh tim Laboratorium Forensik Mabes Polri. Penyidik juga menggunakan bantuan ahli forensik, kriminologi, hingga melakukan tes poligraf dan psikologi terhadap Radiet.“Tersangka sudah kami tangkap di kosnya dan kini ditahan,” jelas Agus.Atas perbuatannya, Radiet dijerat Pasal 338 dan/atau Pasal 351 KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Ancaman hukuman yang menantinya maksimal 15 tahun penjara.
Read More
Setelah Rumahnya Digerebek Massa, Sahroni Tampil di Munas IMI X Secara Daring
Setelah Rumahnya Digerebek Massa, Sahroni Tampil di Munas IMI X Secara Daring
Lingkaran.id - Politikus Partai NasDem sekaligus Sekretaris Jenderal Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni, akhirnya kembali menampakkan diri setelah sempat menghilang dari sorotan publik. Kemunculannya dilakukan secara daring melalui sambutan dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) X IMI 2025.Dalam video yang beredar, Sahroni menyampaikan apresiasi kepada jajaran pengurus periode 2020–2025, para senior, hingga peserta munas yang tengah bersiap memilih ketua umum baru. Ia menegaskan rasa hormat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap perkembangan organisasi otomotif terbesar di Indonesia tersebut.Terpaksa Dirumahkan Imbas Stok Kosong, Video Haru Pegawai Shell Viral“Yang saya hormati Ketua Umum 2020–2025, calon Ketua Umum Moreno Soeprapto, para senior, serta teman-teman sejawat se-Indonesia. Saya mohon maaf tidak bisa hadir secara langsung, dan terima kasih atas kerja sama selama ini,” ujar Sahroni dalam sambutannya.Kemunculan Sahroni sontak menjadi perhatian publik. Pasalnya, beberapa pekan terakhir ia sempat menghilang dari pemberitaan setelah kediamannya di kawasan Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk dan dijarah massa pada 30 Agustus 2025. Sejak insiden itu, ia tidak pernah terlihat secara terbuka hingga akhirnya muncul dalam forum nasional IMI.Dalam kesempatan tersebut, Sahroni juga memberikan dukungan terbuka kepada Moreno Soeprapto, mantan pembalap nasional yang digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum IMI periode mendatang. Menurutnya, Moreno adalah figur tepat untuk membawa IMI ke tingkat yang lebih tinggi.“Saya berharap Bapak Moreno yang saya banggakan bisa menjadi Ketua Umum IMI berikutnya. Semoga makin hebat, makin luar biasa, dan menjadikan IMI semakin super hebat,” tegasnya.Wahyudin Moridu Terancam Dipecat, DPRD Gorontalo Gelar Sidang Etik Imbas Video KontroversialTak hanya menyatakan dukungan, Sahroni juga menekankan pentingnya melanjutkan capaian dan fondasi yang sudah diletakkan pengurus periode sebelumnya. Ia menilai perjalanan panjang IMI tak lepas dari dedikasi kolektif seluruh jajaran dalam lima tahun terakhir.“Tak lupa saya ucapkan terima kasih sekaligus permohonan maaf bila ada kekurangan saya, baik secara langsung maupun tidak langsung, kepada semua pihak. Terima kasih Ketua Umum, terima kasih semuanya,” tutup Sahroni.Dengan pernyataan tersebut, Sahroni sekaligus menandai kembalinya dirinya ke ruang publik, sembari menegaskan dukungan penuh bagi keberlanjutan organisasi otomotif nasional melalui kepemimpinan yang baru.***
Read More
Viral Aksi Kakanwil Kemenag Lempar Tiang Mikrofon
Viral Aksi Kakanwil Kemenag Lempar Tiang Mikrofon
Lingkaran.id - Sebuah rekaman video beredar luas di media sosial memperlihatkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Nusa Tenggara Barat, Zamroni Aziz, tampak melempar tiang mikrofon usai menghadiri acara pelantikan Kepala Kemenag Dompu, Najamuddin, pada Jumat (19/9/2025).Aksi spontan tersebut sontak menuai perhatian publik. Dalam video, Zamroni terlihat berjalan mendekat untuk memberi ucapan selamat, namun gerakannya terhalang oleh tiang mikrofon yang masih berdiri di depan. Seketika, tiang itu disingkirkan dengan gerakan cepat hingga tampak seperti dilempar.Kenaikan Gaji Asn Presiden Prabowo, Siapkan Anggaran Fantastis!Menanggapi viralnya video tersebut, Kasubag Umum dan Humas Kanwil Kemenag NTB, Karya Gunawan, memberikan klarifikasi resmi. Ia menegaskan bahwa insiden itu terjadi setelah seluruh rangkaian acara pelantikan selesai.“Itu kan kejadiannya setelah pelantikan Kepala Kemenag Dompu berakhir. Saat akan menyampaikan ucapan selamat, tiang mikrofon kebetulan masih menghalangi. Karena agak telat disingkirkan, akhirnya Pak Kanwil sendiri yang memindahkan. Hanya saja, gerakannya terlihat seperti dilempar,” jelas Gunawan, Minggu (21/9/2025).Wahyudin Moridu Terancam Dipecat, DPRD Gorontalo Gelar Sidang Etik Imbas Video KontroversialMenurutnya, momen tersebut bukan bentuk kemarahan atau insiden serius, melainkan ekspresi spontan Zamroni yang memang dikenal tegas dalam bertindak.“Memang seperti itu gaya Pak Kanwil,” pungkas Gunawan.Dengan klarifikasi ini, pihak Kemenag NTB berharap publik dapat memahami konteks sebenarnya dari potongan video yang beredar.***
Read More
Misteri Kematian Brigadir Esco Terkuak, Istri Sendiri Jadi Tersangka
Misteri Kematian Brigadir Esco Terkuak, Istri Sendiri Jadi Tersangka
Lingkaran.id - Teka-teki di balik kematian Brigadir Polisi Esco Pasca Rely akhirnya menemukan titik terang. Penyidik resmi menetapkan istrinya sendiri, Briptu Rizka Sintiyani, sebagai tersangka utama dalam kasus yang sempat menggemparkan publik tersebut.Kasus ini bermula saat Brigadir Esco dilaporkan hilang sejak 19 Agustus 2025. Aneh binanya, meski suaminya tidak kunjung pulang, Briptu Rizka yang juga seorang polisi justru tidak pernah mengajukan laporan kehilangan. Sikapnya yang tidak wajar itu kemudian memicu tanda tanya dari keluarga maupun rekan korban.22 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftarnya yang Wajib Kamu TahuLima hari kemudian, pada 24 Agustus 2025, warga Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, menemukan jasad Brigadir Esco di area perkebunan tidak jauh dari kediamannya. Penemuan ini terjadi sehari setelah ibunda korban menuturkan kecurigaannya kepada sang menantu.“Sehari sebelum jenazah ditemukan, ibunya sempat menyampaikan kepada pelaku bahwa ia yakin anaknya masih berada di sekitar rumah. Dan benar saja, keesokan harinya almarhum ditemukan,” ungkap Anton Hariawan, kuasa hukum keluarga, Jumat (19/9/2025).Menurut Anton, sejak awal keluarga tidak menaruh curiga terhadap Rizka karena rumah tangga korban terlihat baik-baik saja. Namun, kecurigaan mulai muncul setelah adanya komunikasi antara Rizka dan orang tua Esco.“Awalnya tidak ada masalah, tetapi ketika Rizka justru mengatakan sudah meminta bantuan dukun untuk melacak keberadaan korban, di situlah keluarga merasa ada yang janggal,” jelas Anton.Keanehan lain juga tampak saat proses pemakaman. Rizka memang hadir ketika suaminya dikebumikan, namun tidak sekalipun menghadiri acara tahlilan selepas pemakaman. Sikap ini kian memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.Kecurigaan semakin menguat setelah hasil autopsi memastikan bahwa Brigadir Esco tewas akibat dibunuh, bukan bunuh diri. Anehnya, laporan resmi kepada polisi justru dibuat oleh ayah korban, sementara Rizka sama sekali tidak mengambil langkah hukum.“Fakta-fakta itu yang akhirnya membuat keluarga semakin yakin bahwa ada peran Rizka dalam peristiwa ini,” tegas Anton.Kepastian status tersangka Briptu Rizka dikonfirmasi langsung oleh Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Muhamad Kholid.“Hasil gelar perkara penyidik menetapkan istri korban sebagai tersangka,” ujarnya kepada awak media.Meski demikian, polisi masih mendalami motif di balik dugaan pembunuhan ini. Di sisi lain, penelusuran Tribunnewsmaker terhadap akun TikTok milik Rizka menunjukkan adanya potret kehidupan rumah tangga yang tampak harmonis sebelum tragedi terjadi.Kenaikan Gaji Asn Presiden Prabowo, Siapkan Anggaran Fantastis!Pasangan ini bahkan sudah dikaruniai dua orang anak. Namun, unggahan-unggahan terakhir Rizka justru bernuansa galau. Dalam salah satu postingan pada 20 Agustus 2025, Rizka mengunggah foto bersama kedua anaknya disertai pesan haru:“Anakku, seberat apapun duniaku, aku akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu… Ya Allah aku titipkan masa depan anakku…” tulisnya. Di postingan lain, Rizka kembali menuliskan doa agar anak-anaknya terhindar dari kesedihan dan penderitaan.“Cukup badai di aku, jangan anakku,” tulisnya.Kini publik masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut terkait motif Briptu Rizka hingga tega menghabisi nyawa suaminya sendiri, yang tak lain adalah sesama aparat penegak hukum.***
Read More
Tiga Wakil Indonesia Siap Berjuang di Perempat Final China Masters 2025
Tiga Wakil Indonesia Siap Berjuang di Perempat Final China Masters 2025
Lingkaran.id - Turnamen bulu tangkis China Masters 2025 resmi memasuki babak perempat final pada Jumat (19/9/2025). Dari 14 wakil yang diturunkan Indonesia sejak awal turnamen, kini hanya tiga yang berhasil melangkah hingga babak delapan besar dan akan tampil di Shenzhen Arena, Shenzen, China.Tiga wakil tersebut terdiri dari satu tunggal putri dan dua pasangan ganda putra. Di nomor tunggal putri, harapan Indonesia disematkan pada Putri Kusuma Wardani (Putri KW) yang sukses menembus perempat final. Ia dijadwalkan berhadapan dengan tunggal putri unggulan asal Jepang, Akane Yamaguchi. Putri mengaku bersyukur atas pencapaiannya sejauh ini, namun menegaskan dirinya tetap harus menjaga fokus dan tampil lebih lepas di laga penting tersebut.Hasil Al-Nassr vs Istiklol: Skor 5-0, Highlight Gol, dan Fakta Menarik Liga Champions Asia 2025“Sangat senang bisa lolos ke perempat final, tapi besok harus lebih baik lagi mainnya. Pikirannya dijaga dan mencoba enjoy,” ucap Putri KW dikutip dari laman PB Djarum.Sementara itu, di sektor ganda putra, dua pasangan terbaik Indonesia juga menghadapi lawan berat dari Malaysia. Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri akan berjumpa dengan unggulan ketiga dunia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. Sedangkan pasangan muda Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana ditantang oleh ganda putra peringkat dua dunia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Kedua duel tersebut dijadwalkan berlangsung di Court 1 Shenzhen Arena.China Masters sendiri merupakan turnamen bulu tangkis bergengsi level Super 750 dengan total hadiah sebesar 1,25 juta dolar AS. Pertama kali digelar pada 2005, ajang ini telah melahirkan banyak juara besar. China masih menjadi negara tersukses dengan koleksi 64 gelar, sementara Indonesia baru meraih 5 gelar. Gelar terakhir Indonesia diraih pada 2019 lewat pasangan legendaris Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di nomor ganda putra.Hasil Inter Miami vs Seattle Sounders: Messi & Alba Bawa Kemenangan 3-1, Balas Dendam Tuntas!Jadwal pertandingan wakil Indonesia di perempat final China Masters 2025 (WIB):11.30 (MD): Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (Malaysia) vs Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri12.20 (WS): Akane Yamaguchi (Jepang) vs Putri Kusuma Wardani19.20 (MD): Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) vs Leo Rolly Carnando/Bagas MaulanaBagi pecinta bulu tangkis Tanah Air, laga perempat final ini dapat disaksikan secara langsung melalui siaran TVRI maupun live streaming di platform resmi penyelenggara. Dengan hanya tiga wakil tersisa, publik Indonesia berharap besar agar para atlet mampu mencetak prestasi dan menjaga asa untuk kembali mengibarkan Merah Putih di ajang bergengsi ini.***
Read More
Mantan Anggota DPRD Diduga Aniaya Wartawan di Rumah Korban
Mantan Anggota DPRD Diduga Aniaya Wartawan di Rumah Korban
Lingkaran.id - Sebuah rekaman CCTV memperlihatkan dugaan aksi penganiayaan yang dilakukan mantan anggota DPRD Pesawaran, RD, terhadap seorang wartawan bernama Zahrial. Insiden tersebut terjadi di rumah korban di Kecamatan Way Lima pada Senin malam (9/9/2025).Menurut laporan korban, RD mendatangi kediamannya sekitar pukul 20.20 WIB. Ia mengetuk pintu dan meminta korban keluar untuk berbicara. Namun, ketika Zahrial menolak dan mengajak berbicara di dalam rumah, RD justru diduga melayangkan pukulan ke arah wajah korban serta meludahinya.KPK Telusuri LHKPN Walikota Prabumulih Usai Polemik Anak Bawa Mobil ke Sekolah“Awalnya terlapor minta ngobrol sebentar. Karena saya sedang ada pekerjaan, saya persilakan masuk. Tapi kemudian malah cekcok dan berujung pemukulan,” jelas Zahrial kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).Merasa dirugikan, Zahrial yang merupakan jurnalis Bintang TV sekaligus anggota Forum Komunikasi Wartawan Kabupaten Pesawaran (FKW-KP) langsung menempuh jalur hukum. Ia resmi melaporkan RD ke Polres Pesawaran dengan dugaan tindak pidana penganiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 351 dan/atau Pasal 352 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).Heboh Walikota Prabumulih vs Kepala Sekolah: Haruskah Viral Dulu Baru Tidak Bertindak Semena-mena?Laporan tersebut tercatat dengan Nomor: LP/B/186/IX/2025/SPKT/POLRES PESAWARAN/POLDA LAMPUNG, tertanggal 10 September 2025. Kapolres Pesawaran membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan akan memprosesnya sesuai ketentuan hukum. Bukti rekaman CCTV juga disebut menjadi salah satu barang bukti yang akan memperkuat penyelidikan.Kasus ini menyita perhatian publik, terutama di kalangan insan pers di Kabupaten Pesawaran. Forum wartawan setempat menegaskan akan mengawal proses hukum hingga tuntas demi melindungi kerja jurnalistik dari segala bentuk intimidasi maupun kekerasan.***
Read More
Tragis, Siswi SMA Tewas Dibunuh Kekasih Gelap Gara-Gara iPhone
Tragis, Siswi SMA Tewas Dibunuh Kekasih Gelap Gara-Gara iPhone
Lingkaran.id - Warga Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, digegerkan dengan penemuan jasad seorang siswi SMA berinisial AD alias DR (15) yang mengapung di aliran sungai. Belakangan terungkap, korban dibunuh oleh kekasih gelapnya yang jauh lebih tua, Suryadi (42).Kapolres Lampung Tengah, AKBP Alsyahendra, menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari perselisihan antara korban dan pelaku. Dari keterangan awal, Suryadi mengaku kesal karena korban meminta dibelikan iPhone seharga Rp8 juta, sementara dirinya hanya mampu memberikan Rp3 juta.Ungkap Fakta Baru! Ilham Pradipta Jadi Korban Acak Komplotan Kriminal“Uang Rp3 juta yang diberikan pelaku justru dilemparkan ke wajahnya oleh korban. Hal itu membuat pelaku marah dan hilang kendali,” ungkap Alsyahendra, Kamis (18/9/2025).Pertengkaran yang awalnya hanya soal permintaan ponsel itu berubah menjadi tragedi. Suryadi memukul korban berkali-kali menggunakan sebatang kayu hingga tak sadarkan diri. Dalam kondisi panik, pelaku kemudian menyeret tubuh korban dan membuangnya ke sungai di sekitar lokasi kejadian.Beberapa jam kemudian, warga setempat menemukan jasad AD dalam keadaan mengapung di sungai. Penemuan itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.Setelah menghabisi nyawa korban, Suryadi mencoba mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun. Namun aksinya gagal, dan ia dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.“Pelaku sempat mencoba bunuh diri setelah melakukan aksinya, namun berhasil diselamatkan dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit,” jelas Alsyahendra.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianPenyelidikan polisi memastikan bahwa korban menjalin hubungan gelap dengan Suryadi yang berstatus pria paruh baya. Perbedaan usia yang terpaut jauh antara keduanya menambah sorotan publik terhadap kasus ini.Polisi menegaskan, Suryadi kini ditetapkan sebagai tersangka dan akan dijerat dengan pasal tindak pidana pembunuhan berencana sesuai Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).***
Read More
Terpaksa Dirumahkan Imbas Stok Kosong, Video Haru Pegawai Shell Viral
Terpaksa Dirumahkan Imbas Stok Kosong, Video Haru Pegawai Shell Viral
Lingkaran.id - Momen kesedihan yang dirasakan oleh para pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell setelah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) mencuat ke publik. Suasana haru itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, memantik simpati masyarakat sekaligus perbincangan serius mengenai nasib SPBU swasta di tengah dominasi Pertamina.Dalam video yang dibagikan seorang pegawai bernama Chairul Anwar, terlihat suasana perpisahan dengan rekan-rekannya yang telah terdampak PHK. Chairul mengungkapkan bahwa banyak karyawan terpaksa dirumahkan karena stok bahan bakar di SPBU tempat mereka bekerja kosong.Prabowo Naikkan Gaji ASN, TNI/Polri, Guru, dan Dosen Mulai 2025“Teman-teman saya pada ke mana? Oh iya, pada dirumahkan semua. Kalian sehat-sehat ya. Jangan minder kalau sementara waktu belum bisa bantu orang tua dulu,” ucap Chairul dengan suara bergetar.Ia juga menyemangati para rekannya untuk tetap optimis meski situasi sulit sedang dihadapi. “Tetap semangat ya. Kita sama-sama berdoa semoga cepat bisa jualan bensin lagi. Tetap positif, nanti kita mulai dari nol lagi,” tambahnya.Video tersebut dengan cepat menyebar luas di berbagai platform media sosial. Banyak warganet menyampaikan dukungan moral kepada para pekerja Shell yang kehilangan mata pencaharian.Cara Mudah Mengisi Survei Lingkungan Belajar dan Deadline PentingPeristiwa ini juga membuka diskusi lebih luas mengenai masa depan SPBU swasta di Indonesia. Beberapa pengamat menilai, dominasi Pertamina yang menguasai pasar bahan bakar membuat keberlangsungan bisnis SPBU swasta semakin berat.Meski harus menghadapi kenyataan pahit, para pegawai yang terdampak tetap berusaha berpikir positif. Pesan optimisme Chairul Anwar dalam video viral tersebut menjadi simbol perjuangan para pekerja SPBU swasta yang berharap dapat bangkit kembali dan menemukan titik terang dalam karier mereka.***
Read More
Siswa SMAN Aniaya Wakil Kepsek, Karier Ayah Polisi Ikut Terseret
Siswa SMAN Aniaya Wakil Kepsek, Karier Ayah Polisi Ikut Terseret
Lingkaran.id - Kasus penganiayaan yang dilakukan siswa SMAN 1 Sinjai, Sulawesi Selatan, berinisial MR (17), terhadap Wakil Kepala Sekolah akhirnya terungkap ke publik. Insiden yang terjadi di ruang Bimbingan Konseling (BK) pada Selasa (16/9/2025) itu berbuntut panjang, tidak hanya bagi MR tetapi juga bagi sang ayah yang berprofesi sebagai anggota Polri.Menurut keterangan Kepala SMAN 1 Sinjai, Muh Suardi, MR dipanggil ke ruang BK bersama orang tuanya karena sering tidak mengikuti pelajaran. Ia disebut kerap memilih-milih guru saat masuk kelas. Namun, bukannya menerima arahan, MR justru melakukan tindakan brutal dengan menyerang Wakil Kepsek, Mauluddin.“Begitu sampai di ruang BK, siswa tersebut langsung memiting Pak Mauluddin lalu menghajarnya berkali-kali, sekitar lima kali pukulan,” ungkap Suardi.Imam Muslimin Resmi Mundur dari UIN Malang, Klarifikasi Usai Videonya Viral di Media SosialAkibat pemukulan itu, Mauluddin mengalami luka terbuka di bagian hidung serta memar pada punggung. Kondisinya belum stabil sehingga hingga kini ia masih belum kembali mengajar di sekolah. Suardi juga menyesalkan sikap ayah MR yang berada di lokasi namun tidak segera menghentikan perbuatan anaknya.“Padahal orang tuanya adalah polisi, seharusnya melindungi dan mencegah, bukan hanya menyaksikan,” tambahnya.Atas insiden tersebut, pihak sekolah mengambil keputusan tegas dengan mengeluarkan MR dari daftar siswa SMAN 1 Sinjai.“Kami sudah rapat bersama guru, hasilnya MR dikeluarkan demi memberi efek jera,” jelas Suardi.Ia menegaskan keputusan ini diambil agar menjadi pelajaran bagi siswa lain agar tidak melakukan tindakan serupa. Kasus ini kini ditangani pihak kepolisian. Kanit PPA Sat Reskrim Polres Sinjai, Ipda Andi Aliyas, menyatakan bahwa korban telah dimintai keterangan. Sementara pemeriksaan terhadap MR masih menunggu pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Sinjai.Kasi Humas Polres Sinjai, Ipda Agus Santoso, mengonfirmasi bahwa ayah MR, Aiptu Rajamuddin yang bertugas di Sat Lantas Polres Sinjai, juga sudah diperiksa oleh Propam.Sementara itu, korban telah resmi melaporkan kasus ini ke kepolisian agar MR diproses sesuai hukum yang berlaku. Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), tindak penganiayaan seperti ini diatur dalam Pasal 351, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara jika mengakibatkan luka berat.Di sisi lain, Aiptu Rajamuddin membantah tudingan bahwa dirinya hanya diam ketika anaknya menganiaya Wakil Kepsek. Ia mengaku sempat berdiri dan berusaha melerai. Ia juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada pihak sekolah, korban, serta masyarakat.“Saya marahi anak saya dan perintahkan untuk minta maaf,” ujarnya.“Saya menyesal dan meminta maaf atas perbuatan anak saya yang membuat gaduh dunia pendidikan di Sinjai,” tuturnya.Menu Program Makanan Bergizi Dikeluhkan Warga: Hari Ini Kacang Rebus, Besok Gethuk Goreng?Ketua PGRI Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, yang juga Sekda Kabupaten Sinjai, menyatakan keprihatinan atas kejadian ini. Ia menegaskan PGRI akan mengawal proses hukum hingga tuntas. Selain itu, ia meminta sekolah melaporkan insiden ini ke Dinas Pendidikan Sulsel agar mendapat penanganan sesuai aturan yang berlaku.“Kasus ini tidak hanya soal pelanggaran di sekolah, tapi juga pelajaran penting bahwa kekerasan tidak boleh dibiarkan dalam dunia pendidikan,” tegasnya.***
Read More
Ungkap Fakta Baru! Ilham Pradipta Jadi Korban Acak Komplotan Kriminal
Ungkap Fakta Baru! Ilham Pradipta Jadi Korban Acak Komplotan Kriminal
Lingkaran.id - Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap fakta baru di balik kasus penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cempaka Putih. Ilham ternyata menjadi target acak dari komplotan kriminal yang mengincar pejabat bank setingkat kepala cabang untuk melancarkan aksi kejahatan mereka.Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa kelompok pelaku sejak awal berupaya mencari pejabat bank yang bisa diajak bekerja sama untuk memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan mereka.“Namun, upaya-upaya dalam mendekati kepala cabang bank tidak ada yang berhasil,” ujar Wira dalam konferensi pers, Selasa (16/9/2025).Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Akankah Mundur dari Kursi Ketua Umum PSSI?Menurut Wira, para pelaku telah menyiapkan tiga profil kepala cabang dari dua bank pelat merah berbeda. Dua di antaranya menolak ketika didekati, sehingga mereka tidak mendapatkan target sesuai rencana.Setelah lebih dari sebulan tanpa hasil, tersangka Candy alias Ken kemudian menyerahkan data berupa kartu nama Ilham Pradipta yang diperolehnya dari lapangan. Data tersebut diberikan kepada Dwi Hartono dan digunakan untuk melacak keberadaan korban.Para tersangka lalu melakukan pengintaian terhadap Ilham sebelum melancarkan aksi penculikan. Tujuannya jelas, memaksa Ilham memberikan otorisasi agar dana dari rekening dormant bisa dipindahkan ke rekening pelaku.Namun, rencana tersebut tidak berjalan sesuai keinginan. Kendati diancam dan dipukuli hingga lemas, Ilham tetap menolak bekerja sama. Akibatnya, komplotan gagal memindahkan dana yang mereka incar.“Dalam kasus ini, uang itu belum sempat berpindah dan masih berada di rekening dormant,” tegas Wira.Polda Metro mengungkap, ada empat klaster pelaku yang terlibat dengan total 15 tersangka. Klaster pertama adalah aktor intelektual yang terdiri dari Candy alias Ken, Dwi Hartono, Yohanes Joko, dan Antonius.Klaster kedua merupakan tim pengintai yang beranggotakan Rohmat Sukur, Eka, dan Wiranto. Sementara klaster ketiga adalah kelompok penculik yang terdiri dari Erasmus Wawo, Emanuel Woda Berto, Johanes Ronald Sebenan, Andre Tomatala, serta Reviando.Hasil Inter Miami vs Seattle Sounders: Messi & Alba Bawa Kemenangan 3-1, Balas Dendam Tuntas!Setelah korban diserahkan, giliran tim penganiaya yang terdiri dari Nasir, David, dan Neo yang bertindak. Ketiga orang inilah yang kemudian membuang Ilham sebelum meninggalkan lokasi begitu saja.Kasus ini masih dalam pengembangan penyidik. Polisi menegaskan akan menindak tegas seluruh pelaku yang terlibat, baik eksekutor maupun otak intelektualnya.***
Read More
Imam Muslimin Resmi Mundur dari UIN Malang, Klarifikasi Usai Videonya Viral di Media Sosial
Imam Muslimin Resmi Mundur dari UIN Malang, Klarifikasi Usai Videonya Viral di Media Sosial
Lingkaran.id - Imam Muslimin, dosen nonaktif Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, akhirnya angkat bicara terkait kegaduhan publik yang dipicu oleh video dirinya viral di media sosial. Dalam pernyataannya, Imam menegaskan bahwa ia telah secara resmi mengajukan pengunduran diri dari profesinya sebagai dosen.Langkah tersebut ia ambil sebagai keputusan proaktif demi meredam dampak yang muncul setelah sejumlah video memperlihatkan dirinya terlibat dalam perseteruan di sebuah lingkungan permukiman, termasuk adegan saat ia terjatuh dan berguling di area pertanian.Heboh Walikota Prabumulih vs Kepala Sekolah: Haruskah Viral Dulu Baru Tidak Bertindak Semena-mena?“Saya sudah mengajukan mundur [sebagai] dosen. Suratnya bisa dilihat. Saya mengajukan mundur,” ujar Imam, Rabu (17/9/2025).Imam mengungkapkan, situasi perkuliahan yang ia ampu tidak lagi kondusif. Ia menyebut, mahasiswa yang biasanya hadir di kelas sudah tidak datang lagi, bahkan tidak merespons pesan yang ia kirimkan melalui WhatsApp. Kondisi itu yang akhirnya mendorongnya untuk menulis surat pengunduran diri.“Semua mahasiswa enggak ada yang datang. Saya WA (WhatsApp) enggak ada yang jawab. Daripada saya sakit hati, saya menulis surat kepada atasan saya bahwa saya mundur,” jelasnya.Menurut Imam, pengunduran dirinya bersifat permanen. Ia ingin bisa lebih fokus pada penyelesaian masalah pribadi yang kini tengah dihadapinya, tanpa terikat kewajiban akademik.“Saya mundur mulai hari ini sampai selamanya. Agar kalau ada hal-hal yang mungkin diperlukan dari saya, saya tidak terikat jam mengajar lagi. Bisa fokus,” tambahnya.Ia menyebut, pihak kampus telah menindaklanjuti pengunduran dirinya sehingga saat ini ia sudah tidak memiliki jadwal mengajar. Imam juga menegaskan bahwa keputusannya tidak dilandasi alasan finansial, melainkan prinsip.“Bagi saya, dosen itu adalah pengabdian, bukan uang,” pungkasnya.Sebelumnya, sejumlah video memperlihatkan Imam Muslimin dalam perseteruan sengit di sebuah permukiman menjadi viral dan ramai diperbincangkan di media sosial. Berbagai narasi yang belum terverifikasi pun bermunculan, mulai dari dugaan ia mengajak mahasiswa ke lokasi konflik hingga tuduhan iri terhadap seorang pengusaha rental mobil.Shell Kosong Karyawan Jadi Korban, Salah Siapa?Bahkan, beberapa unggahan menuding Imam terlibat pelecehan, pencemaran nama baik, hingga pengrusakan mobil. Menanggapi hal tersebut, Imam dengan tegas membantah dan menyebut semua tuduhan sebagai fitnah.“Itu fitnah keji yang dilakukan oleh orang yang menghasut terhadap saya dan semuanya tidak ada satu pun yang benar,” ucap Imam dalam klarifikasi pada Selasa (16/9/2025).***
Read More
Menu Program Makanan Bergizi Dikeluhkan Warga: Hari Ini Kacang Rebus, Besok Gethuk Goreng?
Menu Program Makanan Bergizi Dikeluhkan Warga: Hari Ini Kacang Rebus, Besok Gethuk Goreng?
Lingkaran.id - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah dan berjalan di Desa Sokawera serta Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, kini tengah menuai sorotan publik. Alih-alih diapresiasi, program yang dibiayai dari APBD itu justru ramai dikritik karena menu yang disajikan dianggap jauh dari standar gizi yang seharusnya dipenuhi.MBG sejatinya dirancang untuk membantu keluarga prasejahtera dengan menyediakan hidangan sehat bagi balita hingga anak sekolah. Namun, dalam praktiknya, menu yang dibagikan kepada warga kerap menimbulkan tanda tanya mengenai kelayakan dan nilai gizinya. Salah satu postingan Facebook yang kemudian viral memperlihatkan kritik pedas terhadap makanan yang diterima warga.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari Ketinggian“Yang lagi viral di desaku Sokawera dan Gunung Lurah, ini MBG program yang dibiayai pemerintah dengan tujuan memberikan makanan bergizi gratis untuk masyarakat kurang mampu. Tapi mohon pencerahannya, apa makanan seperti ini bisa disebut bergizi? Hari ini dikasih kacang rebus, curiga besok dikasih gethuk goreng,” tulis akun @azka.nurfaz.90 dalam unggahannya.Unggahan itu kemudian ramai dibagikan ulang oleh akun-akun lain, memperbesar gelombang kritik di media sosial. Tak hanya mempertanyakan menu, warga juga menyinggung soal tata kelola dana serta kinerja pengelola dapur di Grumbul Bojong yang dianggap kurang serius.“Buat pengelola dapur yang ada di Grumbul Bojong, tolonglah kalian diberi amanah sebagai penerima proyek ini, jadi laksanakan sesuai perjanjian, jangan asal-asalan,” lanjut isi unggahan tersebut.Postingan viral itu bahkan menandai akun resmi Pemerintah Desa Gunung Lurah, Bupati Banyumas, Dinas Pendidikan, hingga Dinas Sosial Kabupaten Banyumas, untuk meminta klarifikasi dan penjelasan.Tragis! Pria ini Jagal Kucing dan Jual Dagingnya Rp100 Ribu/KgWarga menegaskan, transparansi dan akuntabilitas sangat dibutuhkan dalam pengelolaan program MBG. Menurut mereka, anggaran yang digelontorkan pemerintah seharusnya benar-benar dimanfaatkan untuk menyediakan makanan dengan gizi seimbang meliputi protein, vitamin, dan mineral—bukan sekadar camilan ringan atau makanan berbasis karbohidrat sederhana.Hingga berita ini diturunkan, baik Pemerintah Desa Gunung Lurah maupun dinas terkait di Kabupaten Banyumas belum memberikan pernyataan resmi mengenai polemik yang sedang viral ini.***
Read More
Cemburu Buta, Mahasiswi Tewas Dibunuh Pacarnya
Cemburu Buta, Mahasiswi Tewas Dibunuh Pacarnya
Lingkaran.id - Kasus tragis menimpa seorang mahasiswi berinisial IM yang ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Ia diduga menjadi korban pembunuhan oleh kekasihnya sendiri, FF, akibat dilanda rasa cemburu.Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada Jumat malam (12/9/2025). Menurut keterangan kepolisian, keduanya sempat terlibat pertengkaran hebat setelah pelaku memeriksa ponsel korban.Kepala SMA Santo Yosef Solo Bantah Gibran Pernah Jadi Siswanya, Siap Bersaksi Jika Diminta“Pelaku dan korban awalnya berbincang-bincang sambil melihat isi HP korban. Saat itu pelaku menemukan foto korban bersama pria lain yang tidak dikenalnya,” jelas Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Teta, Rabu (17/9/2025).Penemuan foto tersebut memicu kemarahan FF. Emosi tak terkendali membuatnya melontarkan makian kepada IM. Cekcok semakin memanas hingga korban berteriak meminta pertolongan. Namun, pelaku justru mencekik korban hingga meregang nyawa.“Terjadi adu mulut, pelaku dilanda rasa cemburu dan marah besar. Saat itu korban sempat berteriak minta tolong,” tambah AKP Teta.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianUsai kejadian, polisi bergerak cepat melakukan penyelidikan. FF berhasil diamankan dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.Kasus ini sontak menimbulkan keprihatinan publik, mengingat motif yang dilatarbelakangi rasa cemburu berujung pada hilangnya nyawa seseorang. Aparat kepolisian saat ini masih mendalami lebih jauh terkait peristiwa tersebut untuk melengkapi berkas penyidikan.***
Read More
Wali Kota Prabumulih Arlan Minta Maaf, Peluk Kepsek dan Satpam SMPN 1, serta Berikan Hadiah Motor Listrik
Wali Kota Prabumulih Arlan Minta Maaf, Peluk Kepsek dan Satpam SMPN 1, serta Berikan Hadiah Motor Listrik
Lingkaran.id - Polemik terkait pencopotan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah SPd MSi, akhirnya mendapat perhatian langsung dari Wali Kota Prabumulih, H. Arlan. Dalam kunjungannya ke sekolah, Arlan bertemu langsung dengan Roni serta Ageng, satpam SMPN 1, untuk menyampaikan permintaan maaf sekaligus menenangkan situasi yang sempat memanas.Momen pertemuan itu berlangsung penuh keakraban. Arlan terlihat memeluk keduanya sebagai bentuk permintaan maaf dan itikad baik. Tak hanya itu, ia juga memberikan hadiah berupa sepeda motor listrik kepada Roni dan Ageng.Siapa Djamari Chaniago? Eks Panglima Kostrad yang Kini Jadi Menko Polkam Pilihan PrabowoKasus pencopotan Roni sebelumnya viral di media sosial. Ramai diperbincangkan publik lantaran diduga ia dicopot dari jabatannya usai menegur anak Wali Kota yang membawa mobil ke area sekolah. Insiden ini bahkan mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Rizky Irmansyah, ajudan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden terpilih, Prabowo Subianto.Berdasarkan informasi yang beredar, kejadian bermula ketika seorang siswa yang disebut-sebut anak Wali Kota Prabumulih memarkirkan mobil di lapangan sekolah. Parkir mobil tersebut dinilai mengganggu aktivitas siswa lainnya. Roni kemudian menegur sang siswa, yang diduga menjadi pemicu mutasi mendadak dirinya dari jabatan kepala sekolah.Seorang siswa kelas 9 SMPN 1 Prabumulih, berinisial AN, turut membenarkan insiden tersebut. Ia menceritakan bahwa teguran dari Roni terjadi pada Rabu, 10 September 2025, saat kegiatan ekstrakurikuler marching band sedang berlangsung.Heboh Walikota Prabumulih vs Kepala Sekolah: Haruskah Viral Dulu Baru Tidak Bertindak Semena-mena?“Iya benar, Pak Roni dimutasi gara-gara menegur (diduga anak wali kota) yang bawa mobil ke sekolah waktu ekskul,” ungkap AN saat ditemui pada Rabu (17/9/2025).Langkah Wali Kota Arlan yang mendatangi sekolah, meminta maaf, serta memberikan hadiah kepada Roni dan Ageng, dinilai sebagai upaya meredakan tensi sekaligus menunjukkan sikap tanggung jawab atas kisruh yang terjadi.
Read More
Kepala SMA Santo Yosef Solo Bantah Gibran Pernah Jadi Siswanya, Siap Bersaksi Jika Diminta
Kepala SMA Santo Yosef Solo Bantah Gibran Pernah Jadi Siswanya, Siap Bersaksi Jika Diminta
Lingkaran.id - Isu mengenai latar belakang pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali mencuat. Kali ini, Kepala SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo, Bruder Yohanes Sudarman, angkat bicara untuk meluruskan tudingan bahwa Gibran pernah menempuh pendidikan di sekolah tersebut.Yohanes dengan tegas menyatakan bahwa berdasarkan data resmi sekolah, nama Gibran tidak pernah tercatat sebagai siswa SMA Santo Yosef Solo.Tasya Farasya Ajukan Gugatan Cerai terhadap Ahmad Assegaf di PA Jakarta Selatan“Berdasarkan data siswa yang ada di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta, Mas Gibran tidak pernah bersekolah, bahkan mendaftar pun tidak pernah,” tegas Yohanes.Ia juga memastikan, bukti terkait hal itu dapat diverifikasi langsung melalui bagian pendataan siswa di sekolah.Lebih jauh, Yohanes menyampaikan kesiapannya untuk memberikan kesaksian di pengadilan apabila dibutuhkan demi kepentingan bangsa dan negara. Namun, hingga kini ia mengaku belum menerima surat panggilan resmi dari pengadilan, baik sebagai saksi maupun bentuk permintaan keterangan lainnya.“Sampai sekarang saya belum pernah menerima surat pemanggilan, bahkan belum membaca atau mendengar ada permintaan resmi,” ujarnya.Yohanes juga menambahkan, pihak penggugat yang mempermasalahkan ijazah Gibran belum pernah datang langsung ke SMA Santo Yosef Solo untuk mencari data. Ia pun mendorong agar pihak yang bersangkutan menelusuri sekolah lain yang disebut-sebut terkait dengan ijazah tersebut.“Monggo diklarifikasi ke berbagai pihak. Jangan hanya menduga-duga,” tambahnya.Sebelum pernyataan Yohanes muncul, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Gibran Rakabuming diketahui telah digugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan tersebut diajukan oleh seorang warga bernama Subhan.Dalam petitum gugatan perdata, Subhan menuntut Gibran dan KPU untuk membayar ganti rugi sebesar Rp125 triliun dan tambahan Rp10 juta. Jumlah itu diklaim sebagai bentuk kerugian materiil dan imateriil yang disebut dialami penggugat serta seluruh rakyat Indonesia.Menurut Subhan, gugatan ini dilayangkan karena ia menilai Gibran dan KPU telah melakukan perbuatan melawan hukum. Ia menyoroti bahwa ada persyaratan pencalonan wakil presiden yang dianggap tidak terpenuhi.Kasus Kuota Haji 2024, Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang ke KPK“Dalam UU Pemilu disyaratkan presiden dan wakil presiden harus minimal lulusan SLTA atau sederajat,” tegas Subhan.Bruder Yohanes berharap, klarifikasi dari pihak sekolah bisa membantu meredakan polemik terkait ijazah Wapres Gibran. Ia juga menekankan pentingnya verifikasi langsung ke lembaga pendidikan yang disebut dalam gugatan agar persoalan ini bisa segera dituntaskan.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik