Tersangka Penganiayaan Dokter Koas Mengaku Khilaf dan Menyesal
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Fadillah alias Datuk (37), tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap dokter koas Muhammad Luthfi, menyatakan penyesalan mendalam atas perbuatannya. Dalam pemeriksaan yang berlangsung di Polda Sumatera Selatan, Datuk mengungkapkan bahwa tindakannya murni akibat kekhilafan dan tidak ada perintah dari majikannya, Sri Meilina alias Lina.“Yang menyuruh (menganiaya) tidak ada. Saya khilaf, Pak,” ujar Datuk pada Sabtu (14/12/2024).Kasus Bullying Siswa SMP di Surabaya, Kekerasan Fisik hingga Ancaman dari Pihak SekolahMenurut pengakuannya, peristiwa ini bermula pada Selasa (10/12/2024) ketika Lina menghubunginya untuk meminta diantar ke RSUD Siti Fatimah Az Zahra Palembang. Namun, sesampainya di depan rumah sakit, Lina memintanya menghentikan mobil tanpa memasuki area rumah sakit.Setelah itu, Lina menelepon korban, Muhammad Luthfi, dan mengatur pertemuan di sebuah kafe di kawasan Demang Lebar Daun. Datuk kemudian mengantar Lina ke lokasi tersebut sesuai arahan.“Saya menunggu ibu turun, lalu pergi ke rumah sakit. Tapi di depan RSUD, ibu meminta saya berhenti dan jangan masuk. Lalu minta diantar ke kafe di Demang,” jelas Datuk.Datuk mengaku sangat menyesal atas perbuatannya yang berujung pada cedera serius bagi Muhammad Luthfi hingga harus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Palembang. Ia juga meminta maaf kepada keluarga korban, serta kepada majikannya, Lina, beserta keluarganya yang turut terdampak akibat insiden ini.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady Aurellia“Saya minta maaf kepada ibu Lina, bapak Dedi, dan Ledi. Karena masalah ini, mereka kena imbas akibat perbuatan saya,” ungkapnya dengan penuh penyesalan.Kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian, sementara kondisi korban masih dalam pemulihan. Pihak keluarga berharap proses hukum dapat berjalan adil.***
Read More Kasus Penganiayaan Dokter Koas: FK Unsri Istirahatkan Sementara Lady Aurellia dari Aktivitas Akademik
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) mengambil langkah serius menyikapi kasus penganiayaan terhadap M. Luthfi, seorang dokter koas, yang dilakukan oleh Fadillah alias Datuk, sopir keluarga Lady Aurellia Pramesti. Insiden ini terjadi pada Senin (16/12/2024) dan diduga berawal dari perselisihan antara Luthfi dan Lady.Sebagai langkah awal, FK Unsri memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas koas Lady Aurellia Pramesti. Sementara itu, Luthfi tengah menjalani proses pemulihan dari insiden penganiayaan tersebut.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady AurelliaWakil Dekan I Bidang Akademik FK Unsri, Prof. Dr. Irfannuddin, menjelaskan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menjaga situasi agar tetap kondusif."Lady diistirahatkan sementara dari aktivitas belajar. Namun, ini tidak berarti pembekuan statusnya. Keputusan ini sifatnya sementara dan belum ada ketetapan tertulis, hanya berupa penyampaian secara lisan," ujar Irfannuddin.Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya akan melalui mekanisme fakultas yang melibatkan telaah mendalam, rapat senat, serta pertimbangan dari Dewan Etika Fakultas."Belum ada keputusan final karena proses ini membutuhkan waktu," imbuhnya.Lebih lanjut, Irfannuddin mengungkapkan bahwa sistem penjadwalan koas yang dikelola oleh chief (ketua kelompok) menjadi salah satu pemicu konflik.“Dalam dinamika empat kelompok koas, fleksibilitas jadwal memang diperlukan, namun tetap harus sesuai prosedur. Dalam kasus ini, kami menyerahkan penjadwalan kepada chief untuk diatur dan kemudian disetujui oleh dosen pengampu,” jelasnya.Kasus Bullying Siswa SMP di Surabaya, Kekerasan Fisik hingga Ancaman dari Pihak SekolahIa menegaskan, baik Lady maupun Luthfi masih menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Unsri dan akan terus memberikan pendampingan untuk insiden yang telah terjadi."Secara akademik, kami tetap memberikan pendampingan. Namun, untuk sementara waktu, aktivitas belajar mereka dihentikan hingga situasi ini lebih jelas," pungkas Irfannuddin.***
Read More Kasus Bullying Siswa SMP di Surabaya, Kekerasan Fisik hingga Ancaman dari Pihak Sekolah
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya mengaku menjadi korban perundungan oleh enam teman sekelasnya selama tiga tahun terakhir. Korban mengalami kekerasan verbal, fisik, hingga pelecehan di muka umum.Pengacara korban, Johan Widjaja, mengungkapkan bahwa tindakan perundungan tersebut sudah terjadi sejak masa orientasi siswa. Korban diperlakukan dengan tidak manusiawi, termasuk disebut dengan kata-kata kasar, dipukul, ditendang, bahkan ditelanjangi saat mengikuti pelajaran olahraga di sebuah kolam renang di Pasar Atom.Viral Bel Sekolah Berbunyi di Malam Hari, Lokasi Berdekatan dengan Makam"Pelaku menyebut korban seperti babi, anjing, lalu melakukan penganiayaan dengan memukul dan menendang. Yang paling parah, saat pelajaran olahraga, korban ditenggelamkan dan ditelanjangi di depan umum," jelas Johan pada Minggu (15/12/2024).Selain itu, Johan juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah mengetahui perundungan tersebut tetapi tidak mengambil tindakan tegas. Bahkan, korban sempat mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari guru-guru saat melaporkan kasus ini."Korban sudah melapor ke sekolah sejak kelas 1. Namun, pihak sekolah malah menganggap itu hanya bercanda. Bahkan, korban dimarahi, diancam tidak naik kelas, dan sempat ditawari uang Rp500 ribu agar bersedia mencabut laporannya," tambahnya.Johan berharap pihak sekolah, mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, hingga guru bimbingan konseling (BK), dicopot dari jabatannya karena dianggap lalai dan membiarkan perundungan terus terjadi.Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan terdaftar dengan nomor LP/B/757/XII/2024/SPKT/Polres Pelabuhan Tanjung Perak/Polda Jawa Timur.Gegara Buang Tisu, Pelanggan dan Petugas SPBU Terlibat CekcokKasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP M. Prasetyo, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa sembilan saksi, termasuk pelapor, terlapor, dan pihak sekolah. Polisi berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban."Kami sudah memeriksa sembilan saksi dan menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) untuk mendampingi korban. Kami juga berencana melakukan pemeriksaan psikiatri untuk mengetahui dampak psikologis yang dialami korban," ujar Prasetyo.***
Read More Misteri Lubang Besar dan Hilangnya Air Telaga Blembeng Secara Misterius, Ini Penjelasannya!
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Warga Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dihebohkan oleh fenomena alam yang mengejutkan. Air di Telaga Blembeng, yang biasanya penuh, tiba-tiba menyusut hingga terlihat dasar telaga beserta sebuah lubang besar yang belum pernah ada selama 28 tahun terakhir.Kejadian ini viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat, baik di kalangan warga sekitar maupun netizen. Banyak yang penasaran dengan penyebabnya.ALSA Local Chapter Universitas Sriwijaya Gelar ALSA Care and Legal Coaching Clinic 2024Dr. Ir. Chusni Ansori, Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Karangsambung, memberikan penjelasan terkait fenomena tersebut. Dalam wawancaranya pada Sabtu (14/12/2024), ia mengungkapkan bahwa kejadian itu disebabkan oleh terbentuknya sinkhole atau lubang pembuangan.“Sinkhole terjadi akibat tanah amblas yang disebabkan oleh drainase eksternal. Permukaan tanah yang rapuh runtuh, membentuk lubang besar di dasar telaga,” jelas Chusni.Ia menambahkan bahwa sinkhole ini mengakibatkan air telaga mengalir ke sungai bawah tanah. "Airnya mengalir ke sungai bawah tanah, tapi ke mana persisnya harus ditelusuri lebih lanjut," ujarnya.Menurut Chusni, Telaga Blembeng berada di kawasan karst Gombong Selatan, yang dikenal dengan ciri khas bukit-bukit karst berbentuk kerucut atau Conical Hills. Di antara bukit-bukit ini terdapat lekukan yang dikenal sebagai Dolin, tempat air tertampung sehingga terbentuk telaga.Lekukan tersebut biasanya tertutup oleh tanah merah terrarosa, hasil pelapukan batuan gamping di sekitarnya. Namun, erosi di dasar telaga dapat menyebabkan tanah ini terkikis, sehingga terbentuk lubang besar.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady Aurellia“Batuan gamping di bawah telaga itu mudah larut oleh air. Erosi ini akhirnya membentuk lubang yang menyebabkan kebocoran dan menyusutnya air telaga,” kata Chusni.Fenomena ini menjadi perhatian serius masyarakat setempat. Mereka berharap pihak berwenang segera melakukan penelitian mendalam untuk memahami penyebab pasti dan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kejadian ini.***
Read More Haru! Ibu Remaja Pelaku Pembunuhan di Cilandak Maafkan Perbuatan Anaknya, Proses Hukum Tetap Berjalan
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Polisi mengungkapkan bahwa AP, ibu dari MAS, remaja yang menjadi pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, telah memaafkan perbuatan anaknya meskipun menyadari proses hukum tetap harus dijalani."Ibunya sangat memaafkan. Bagaimanapun ceritanya, dia tetap anak saya," ungkap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, seperti dikutip pada Senin (16/12/2024).Pelaku Pemukulan Dokter Koas Viral Serahkan Diri ke Polda Sumsel, Didampingi Kuasa HukumNurma menambahkan, dalam keterangannya kepada penyidik, AP menyatakan bahwa dirinya memohon keringanan hukuman untuk MAS."Dia tetap memaafkan, dan ibunya meminta agar hukuman anaknya diringankan," jelas Nurma.Meski begitu, AP awalnya sempat kesulitan mempercayai bahwa anaknya bisa melakukan tindakan sekeji itu. Namun, setelah ditunjukkan bukti oleh penyidik, ia akhirnya menerima kenyataan tersebut."Awalnya dia tidak percaya ini dilakukan oleh anaknya, karena malam kejadian itu ia tidak menyaksikan langsung. Setelah penyidik menunjukkan bukti-buktinya, baru dia percaya," ujar Nurma.Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Makan Bergizi: "Saya bisa masak kok"Hingga kini, kepolisian terus mendalami motif di balik aksi keji MAS. Mereka juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk memahami lebih lanjut latar belakang tindakan tersebut.Proses hukum yang terus berjalan diharapkan mampu memberikan keadilan, baik bagi korban maupun pelaku, dengan mempertimbangkan semua aspek yang ada.***
Read More Kuasa Hukum Lady Aurellia Siap Laporkan Netizen yang Menuduh Tanpa Bukti
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kasus penganiayaan terhadap seorang dokter koas Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan, semakin memanas. Nama Lady Aurellia Pramesti mencuat sebagai terduga dalang di balik penganiayaan tersebut. Namun, tuduhan ini dengan tegas dibantah oleh kuasa hukum Lady, Titis Rachmawati, yang mengecam tudingan tanpa dasar dari netizen.Titis menyatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam atas tuduhan yang mencemarkan nama baik kliennya. Ia berencana mengambil langkah hukum dengan menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) untuk melaporkan netizen yang menyebarkan tuduhan tanpa bukti.Pelaku Pemukulan Dokter Koas Viral Serahkan Diri ke Polda Sumsel, Didampingi Kuasa HukumMelalui unggahan di media sosial platform X (sebelumnya Twitter) pada Sabtu (14/12/2024), Titis menyampaikan peringatan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam bermedia sosial.“Kami mohon kepada masyarakat untuk tidak menghakimi. Berbijaklah di media sosial, karena saat ini ada UU ITE,” ujar Titis dalam unggahan tersebut.Ia menegaskan bahwa tuduhan tanpa bukti dapat menimbulkan konsekuensi hukum. Selain itu, pihaknya meminta publik untuk menunggu proses hukum yang sedang berjalan tanpa membuat asumsi yang merugikan pihak tertentu.Kasus penganiayaan terhadap dokter koas Unsri ini sedang ditangani oleh pihak berwajib. Meski demikian, nama Lady Aurellia telah menjadi sorotan utama, baik di media sosial maupun di kalangan masyarakat.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady AurelliaKuasa hukum Lady berharap publik dapat menghormati asas praduga tak bersalah, mengingat proses hukum masih berlangsung dan belum ada putusan yang menyatakan kliennya bersalah.Titis mengingatkan bahwa penyebaran informasi yang tidak terbukti kebenarannya dapat berujung pada langkah hukum yang serius. Publik diimbau untuk memberikan ruang kepada aparat penegak hukum agar dapat mengusut kasus ini dengan adil dan transparan, tanpa tekanan atau opini yang tidak berdasar.***
Read More Tragis! Satu Keluarga Ditemukan Tewas, Diduga Akibat Jeratan Pinjol
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Tragedi mengerikan terjadi di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten. Satu keluarga yang terdiri atas tiga orang ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada Minggu (15/12/2024). Polisi menduga peristiwa ini terkait dengan jeratan utang pinjaman online (pinjol).“Motif sementara dari kejadian ini diduga kuat adalah bunuh diri akibat tekanan finansial karena terjerat pinjaman online,” kata Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Agil Sahril, Minggu (15/12/2024).Viral Bel Sekolah Berbunyi di Malam Hari, Lokasi Berdekatan dengan MakamKorban terdiri atas seorang pria berinisial AF (31), istrinya YL, dan anak mereka AH. Menurut Agil, AF ditemukan dalam kondisi tergantung di dapur rumahnya. Ia menggunakan tali tambang yang terikat pada kayu plafon.“Sementara itu, korban YL dan AH ditemukan dalam posisi terbaring kaku di kamar tidur,” tambah Agil.Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian YL dan AH. Belum dapat dipastikan apakah keduanya meninggal akibat tindakan bunuh diri atau faktor lain. Ketiga jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk dilakukan autopsi guna memastikan penyebab kematian secara medis.“Saat ini, kami masih menunggu hasil Visum Et Repertum untuk mengetahui detail lebih lanjut,” ujar Agil.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady AurelliaPeristiwa ini menjadi sorotan publik mengingat dampak dari tekanan ekonomi yang disebabkan oleh utang pinjol sering kali berujung tragis. Polisi terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini, termasuk mencari informasi tambahan dari pihak keluarga dan tetangga korban.Kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan layanan pinjaman online, terutama yang tidak terdaftar secara resmi. Selain itu, mereka mendorong warga yang menghadapi tekanan finansial untuk mencari bantuan melalui jalur hukum atau lembaga terkait, guna menghindari tindakan fatal seperti ini.***
Read More Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Makan Bergizi: "Saya bisa masak kok"
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mempertimbangkan ulang anggaran program makan bergizi gratis yang direncanakan sebesar Rp 10.000 per porsi. Menurutnya, jumlah tersebut tidak realistis mengingat harga bahan pokok yang terus meningkat."Ibu saya orang Sumatera, Bengkulu. Tradisi putri pertama harus pintar masak. Alhamdulillah, saya hitung, Rp 10.000 itu dapat apa sekarang? Harga-harga naik. Eh, Mas Bowo, tolong dihitung lagi ya," ungkap Megawati pada Kamis (12/12/2024).Sejarah Baru! Timnas eFootball Indonesia Juara Dunia FIFAe World Cup 2024Sebagai Ketua Umum PDI-P, Megawati menegaskan bahwa kritik ini bertujuan untuk memastikan program tersebut benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia bahkan mengaku telah berdiskusi dengan sejumlah ibu-ibu untuk menghitung anggaran tersebut."Saya bisa masak kok, jadi tahu ini nggak cukup. Tapi, saya tetap mendukung program ini," tambahnya.Menanggapi pernyataan Megawati, sejumlah partai pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran memberikan pandangannya. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Saan Mustopa, menyatakan bahwa pemerintah telah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum menetapkan anggaran tersebut."Pemerintah punya banyak pertimbangan. Kami dari Nasdem mendukung penuh program ini karena sangat baik untuk generasi mendatang," kata Saan.Sementara itu, Kepala BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron, menilai anggaran Rp 10.000 per porsi sudah memadai. Demokrat juga berkomitmen mendukung dan menyukseskan program ini."Program ini mencerdaskan bangsa sekaligus mendorong perputaran ekonomi di daerah. Kalau target dan sasarannya lebih besar, anggarannya harus ditingkatkan," ujar Herman.Menanggapi kritik tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa anggaran Rp 10.000 per porsi merupakan hasil penyesuaian kondisi anggaran saat ini. Namun, ia mengakui idealnya adalah Rp 15.000 per porsi."Kita ingin Rp 15.000, tapi kondisi anggaran memungkinkan Rp 10.000. Untuk daerah-daerah, itu cukup untuk makanan bergizi," kata Prabowo dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/11/2024).Kejadian Menghebohkan! Dokter Koas di Palembang Dipukuli, Motifnya Terkait Jadwal Piket Libur Nataru!Prabowo juga menekankan bahwa program makan bergizi gratis ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi pedesaan. Dengan pelaksanaan program ini, ia memperkirakan perputaran uang di setiap desa akan meningkat signifikan, mencapai Rp 8 miliar per tahun."Program ini tidak hanya untuk memberi makan gratis, tapi juga mendukung ekonomi desa," tegas Prabowo.Program makan bergizi gratis di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat berjalan efektif, meskipun terus diwarnai kritik dan saran untuk peningkatan kualitas pelaksanaannya.***
Read More Prabowo Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD Demi Efisiensi Anggaran
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Presiden RI, Prabowo Subianto, menyampaikan usulan untuk mengubah mekanisme pemilihan kepala daerah seperti gubernur, wali kota, dan bupati agar dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Usulan tersebut ia ungkapkan saat menghadiri puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).Prabowo menilai sistem tersebut lebih efisien dibandingkan pemilihan langsung oleh masyarakat. Ia mengacu pada praktik yang diterapkan di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan India.Orang Tua Protes Hadiah Lomba Dipotong, Murid SD ini Dikeluarkan dari Sekolah"Saya lihat negara tetangga kita efisien. Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, ya sudah, DPRD itu yang milih gubernur, bupati. Efisien, tidak keluar duit terus," kata Prabowo.Menurut Prabowo, pemilihan kepala daerah oleh DPRD dapat mengurangi pengeluaran anggaran negara yang selama ini digunakan untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Dana tersebut, katanya, bisa dialokasikan untuk program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.Kejadian Menghebohkan! Dokter Koas di Palembang Dipukuli, Motifnya Terkait Jadwal Piket Libur Nataru!"Kita ini seperti kaya saja. Padahal uang itu bisa digunakan untuk memberi makan anak-anak, memperbaiki sekolah, dan irigasi," lanjut Prabowo.Usulan ini diharapkan dapat memantik diskusi terkait reformasi sistem pemilihan kepala daerah yang lebih hemat dan efektif, meskipun dipastikan akan menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.***
Read More Viral Bel Sekolah Berbunyi di Malam Hari, Lokasi Berdekatan dengan Makam
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kejadian mistis yang menggemparkan terjadi di MIN 1 Kota Bandung. Suara bel sekolah yang biasanya memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Madrasah tiba-tiba berbunyi sendiri pada tengah malam, mengagetkan warga sekitar.Suasana Mistis di Tengah MalamInsiden tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @ygproduction665. Video memperlihatkan suasana sekolah yang gelap dan sepi, sementara bel terus berbunyi dengan alunan lagu yang biasanya diputar saat jam sekolah.Gegara Buang Tisu, Pelanggan dan Petugas SPBU Terlibat CekcokKejadian ini membuat warga sekitar berhamburan keluar rumah untuk mencari tahu apa yang terjadi. Lokasi sekolah yang bersebelahan dengan makam umum menambah kesan mistis pada insiden tersebut."Biasanya malam itu sunyi sekali, tiba-tiba bel berbunyi keras. Kami kaget dan keluar rumah untuk melihat," ujarnya.Tidak sedikit warga yang menduga kejadian ini berkaitan dengan hal-hal supranatural, mengingat lokasinya yang berdekatan dengan makam. Bel sekolah modern umumnya diatur menggunakan sistem otomatis berbasis timer atau manual. Namun, sebuah video klarifikasi dari operator sekolah justru memperkuat teka-teki. Ia menjelaskan bahwa bel sekolah tersebut dioperasikan secara manual, bukan menggunakan sistem otomatis.Penjelasan ini justru membuat warganet semakin penasaran. Beberapa komentar menyarankan pihak sekolah untuk memeriksa perangkat bel guna memastikan tidak ada gangguan teknis.Insiden ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama TikTok. Beberapa komentar menganggap kejadian ini lucu dan menghibur, sementara yang lain mengaitkannya dengan kisah-kisah mistis.Aipda R, Tersangka Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Resmi Diberhentikan Tidak Hormat“Lokasi sekolahnya dekat makam, enggak heran kalau jadi begini,” tulis seorang warganet.Pihak sekolah diharapkan segera melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab bel berbunyi di luar jam operasional. Entah gangguan teknis atau penyebab lainnya, kejadian ini telah menjadi sorotan warganet.***
Read More Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady Aurellia
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kasus pemukulan seorang dokter koas bernama Luthfi oleh sopir keluarga seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) terus menjadi sorotan publik. Insiden yang terjadi di sebuah kafe di kawasan Demang Lebar Daun, Palembang, ini memicu viralnya tagar #AnakMama di media sosial, menyindir mahasiswi yang diduga menjadi penyebab utama kejadian tersebut.Korban, Luthfi, yang merupakan ketua mahasiswa koas Unsri, harus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara akibat luka lebam dan memar di wajah kirinya. Insiden ini bermula dari ketidakpuasan seorang mahasiswi bernama Lady Aurellia Pramesti terhadap jadwal jaga koas yang telah disusun oleh Luthfi.Orang Tua Protes Hadiah Lomba Dipotong, Murid SD ini Dikeluarkan dari SekolahMenurut kronologi yang beredar, Lady kerap mengeluh jadwal jaga tidak adil meski telah disetujui rekan-rekan lainnya. Ketidakpuasan ini mendorong Lady mengadukan masalah tersebut kepada ibunya, Sri Meilina. Dalam upaya menyelesaikan masalah, sang ibu mengundang Luthfi untuk bertemu di kafe.Namun, pertemuan tersebut berujung ricuh setelah sopir keluarga Lady, berinisial D, memukul Luthfi. Audi, kakak korban, mengungkapkan bahwa Luthfi masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka serius di wajahnya.“Kami masih syok. Adik saya sekarang dirawat di rumah sakit, dengan banyak lebam di wajah,” ujar Audi. Ia menambahkan bahwa Luthfi adalah perantau dari Jakarta yang tinggal bersama kerabatnya di Palembang.Setelah video penganiayaan viral, warganet mulai menyoroti latar belakang keluarga Lady. ibunda Lady Aurellia Pramesti, Sri Meilina, dikabarkan merupakan seorang pengusaha. Dia memiliki galeri batik tenun di Palembang sementara sang ayah bernama Dedy Mandarsyah, adalah seorang pejabat eselon II di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menjabat sebagai Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Dedy tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp9,4 miliar per 14 Maret 2024.Dua Bidan Ditangkap, Terlibat Kasus Tindak Pidana Perdagangan Bayi Sejak 2010Selain itu, warganet mengkritik perilaku Lady yang diduga justru menonton konser saat kasus ini mencuat. Dokter Hendracipta, yang memviralkan video penganiayaan, turut membandingkan Lady dengan mahasiswa koas lainnya yang juga berasal dari keluarga pejabat, namun tetap menjalankan tugas mereka dengan baik.Saat ini, pihak kepolisian tengah memeriksa sopir keluarga Lady yang diduga sebagai pelaku penganiayaan. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran agar tindakan serupa tidak terulang, sekaligus menunjukkan pentingnya penegakan hukum tanpa pandang bulu.***
Read More Pelaku Pemukulan Dokter Koas Viral Serahkan Diri ke Polda Sumsel, Didampingi Kuasa Hukum
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial Dt, yang sempat menjadi sorotan publik setelah video aksinya melakukan pemukulan terhadap seorang dokter koas viral di media sosial Instagram, akhirnya mendatangi Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel. Dt tiba di lokasi pada pukul 10.45 WIB, didampingi kuasa hukumnya, advokat Hj Titis Rachmawati, SH, MH, CLA.Dt, yang bertubuh tinggi, terlihat mengenakan kemeja biru lengan pendek dan masker untuk menutupi wajahnya. Setibanya di lokasi, ia langsung diarahkan masuk ke ruang penyidik unit 5 Subdit III Jatanras Ditreskrimum tanpa memberikan pernyataan kepada awak media. Penyidik, termasuk Kanit 5 AKP Novel Siswandi, SH, MH, dan Panit 5 Iptu Teddy Bharata, SE, telah bersiap untuk melakukan pemeriksaan.Kejadian Menghebohkan! Dokter Koas di Palembang Dipukuli, Motifnya Terkait Jadwal Piket Libur Nataru!Hj Titis Rachmawati, selaku kuasa hukum, menjelaskan bahwa ia mewakili dua pihak, yakni Lina, ibu dari Ly (anak yang sedang menjalani koas), serta Dt, sopir dari Lina yang diduga terlibat dalam insiden pemukulan.“Kami hadir untuk meluruskan berita yang simpang siur terkait dugaan tindak pidana ini,” ujar Titis.Ia juga mengungkapkan kronologi awal dari pihak kliennya. Menurut Titis, Lina bertindak atas inisiatif pribadi tanpa sepengetahuan anaknya, Ly. Lina berusaha menghubungi Lutfi, seorang mahasiswa kedokteran yang menjabat sebagai ketua kelompok koas, dengan mencari nomor kontaknya melalui teman Ly.“Klien kami hanya berniat menyelesaikan masalah secara baik-baik. Namun, insiden ini terjadi di luar kendali,” tambahnya.Kehebohan kasus ini juga memicu berbagai tanggapan dari warganet di media sosial. Banyak yang memberikan komentar pedas terkait kemunculan Dt di Polda Sumsel."Mendadak batuk dan flu wong men lah dipanggil polisi laju bermaskeran galo," sindir seorang warganet.Orang Tua Protes Hadiah Lomba Dipotong, Murid SD ini Dikeluarkan dari Sekolah"Duluan ke Polda takut dijemput duluan oleh polisi. Jangan mau korban damai, penjarakan biar tahu dinginnya tidur di lantai penjara. Jangan kehebatan," tulis pengguna lainnya.Saat ini, Dt bersama tim hukumnya masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik. Hingga berita ini diterbitkan, perkembangan kasus ini terus dipantau oleh pihak berwajib untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.***
Read More Orang Tua Protes Hadiah Lomba Dipotong, Murid SD ini Dikeluarkan dari Sekolah
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 005 Tanjungpinang Kota, Kepulauan Riau, harus menghadapi kenyataan pahit dikeluarkan dari sekolah setelah orang tuanya memprotes dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan pihak sekolah.Indra Imran, orang tua siswa tersebut, mengungkapkan bahwa anaknya sebelumnya meraih juara I dalam Festival Tunas Bahasa Ibu, mewakili Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Kota Tanjungpinang. Namun, hadiah sebesar Rp 4 juta yang diterima anaknya dipotong hingga 50 persen oleh pihak sekolah tanpa alasan yang jelas.Dua Bidan Ditangkap, Terlibat Kasus Tindak Pidana Perdagangan Bayi Sejak 2010 "Pada tahun sebelumnya, anak saya juga memenangkan lomba serupa, tetapi tidak ada potongan hadiah. Kali ini berbeda sejak kepala sekolah baru menjabat," ujar Indra.Indra memprotes pemotongan hadiah tersebut, namun tindakan itu justru diikuti dengan keluarnya surat permohonan pindah untuk anaknya, yang disebut dibuat atas nama istrinya."Surat tersebut bahkan sudah ditandatangani oleh Plt Kepala Sekolah. Padahal, saya tidak pernah menandatangani atau mengajukan permohonan pindah," tegas Indra.Ia berharap Dinas Pendidikan (Disdik) Tanjungpinang segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini dan mencegah kasus serupa terjadi pada siswa lain.Menanggapi kasus tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan SD Disdik Tanjungpinang, Achmad Suprapto, menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil Kepala Sekolah SDN 005 untuk mengklarifikasi. Berdasarkan keterangan kepala sekolah, surat pindah dibuat atas permintaan orang tua siswa.Kejadian Menghebohkan! Dokter Koas di Palembang Dipukuli, Motifnya Terkait Jadwal Piket Libur Nataru!"Saya baru saja bertemu dengan kepala sekolah, dan ia menunjukkan bukti pesan WhatsApp yang disebut berasal dari orang tua siswa," jelas Achmad.Namun, Achmad juga menyebutkan bahwa hingga kini belum ada laporan resmi dari pihak orang tua siswa ke Disdik terkait masalah ini. Banyak pihak mendesak agar keadilan ditegakkan bagi siswa yang telah membawa prestasi dan nama baik sekolah serta daerahnya."Kami belum menerima laporan dari orang tua siswa secara langsung," tambahnya.***
Read More Gegara Buang Tisu, Pelanggan dan Petugas SPBU Terlibat Cekcok
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Insiden keributan terjadi di SPBU Dodo City, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, pada Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.Peristiwa tersebut melibatkan seorang pelanggan dan petugas SPBU, yang diduga bermula dari kesalahpahaman terkait pembuangan tisu. Kapolsek Lubuklinggau Timur, Iptu Rodiman, membenarkan adanya keributan tersebut.Aipda R, Tersangka Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Resmi Diberhentikan Tidak Hormat“Benar, peristiwa keributan itu terjadi. Namun, masalahnya sudah selesai,” jelasnya, Kamis (12/12/2024).Menurut penjelasan, insiden bermula saat pelanggan bernama Supardi sedang mengantre pengisian BBM. Supardi keluar dari mobilnya untuk membuang seekor belalang yang hinggap di kendaraannya menggunakan tisu. Namun, setelah menangkap belalang tersebut, ia membuang tisunya di lantai SPBU.Kondisi ini memicu teguran dari petugas SPBU, mengingat mereka sedang membersihkan area untuk persiapan audit dari Pertamina. Teguran tersebut membuat Supardi merasa tersinggung, sehingga terjadi percekcokan yang berujung keributan.“Masalahnya sebenarnya hanya soal ketersinggungan, bukan terkait pengisian BBM,” ujar Rodiman.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 MiliarSetelah insiden tersebut menjadi viral di media sosial, anggota Polsek Lubuklinggau Timur segera turun ke lokasi untuk menangani situasi. Kedua belah pihak, yakni Supardi dan petugas SPBU, dipanggil untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan."Setelah dilakukan mediasi, mereka akhirnya saling memaafkan. Untungnya, tidak ada yang mengalami luka akibat kejadian ini," tambah Rodiman.***
Read More Bappenas Ungkap Generasi Z Rentan Kehilangan Pekerjaan Akibat ini
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan bahwa salah satu penyebab banyak generasi Z kehilangan pekerjaan adalah lemahnya keterampilan soft skill. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami, Ph.D."Sering kali viral kasus generasi Z yang di-lay off karena keterampilan soft skill mereka kurang," ujar Amich, seperti dikutip pada Jumat (13/12/2024).Tom Lembong Kembali Tulis Surat Dari Penjara, Mengungkapkan Rasa Rindu Terhadap KebebasanAmich menjelaskan bahwa keterampilan hard skill umumnya diperoleh melalui pendidikan formal, khususnya selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Setiap program studi memberikan pengetahuan teknis dan kemampuan sesuai bidangnya masing-masing kepada para mahasiswa.Namun, hal berbeda terjadi pada soft skill. Keterampilan ini tidak hanya berasal dari pendidikan formal, tetapi juga melalui pengalaman lain yang membentuk kepribadian, seperti aktif di organisasi, mengikuti kegiatan sosial, atau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas selama masa kuliah."Keterampilan soft skill sangat dominan dalam menentukan keberhasilan seseorang, terutama dalam kemampuan beradaptasi di dunia kerja," tambahnya.Lebih lanjut, Amich memaparkan bahwa di lingkungan kerja, terdapat kerangka keterampilan soft skill yang dikenal sebagai 4C:Critical Thinking (berpikir kritis),Creativity (kreativitas),Communication (kemampuan berkomunikasi),Collaboration (kemampuan bekerja sama).Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus BuntungKeempat aspek ini menjadi penentu keberhasilan karena pekerjaan di dunia kerja modern cenderung melibatkan kolaborasi dalam tim. "Ketika seseorang masuk ke pasar kerja, mereka akan bekerja dalam kelompok. Karena itu, 4C sangat menentukan," tutup Amich.Berbagai pihak diharapkan dapat mendorong peningkatan keterampilan soft skill pada generasi muda untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompetitif.***
Read More Video Pengantin Pria Meninggal Mendadak Sebelum Acara Ngunduh Mantu Viral di Media Sosial
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan peristiwa duka mendalam menyelimuti sepasang pengantin baru, kini viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @luluk_make_up_malang, terlihat pengantin pria yang meninggal dunia secara mendadak hanya beberapa hari sebelum acara ngunduh mantu, yang direncanakan pada 14 Desember 2024.Menurut informasi yang beredar, calon pengantin pria meninggal dunia dengan tiba-tiba, mengagetkan keluarga besar, terutama sang istri yang seharusnya tengah merayakan kebahagiaan pada hari-hari penuh harapan dalam hidupnya. Dalam keterangan video yang diunggah, tercantum tulisan duka dan doa untuk almarhum serta keluarga yang ditinggalkan.Bocah 12 Tahun Diamuk Masa, Usai Tuduhan Mencuri Celana Dalam"Innalillahi, acara ngunduh mantu masih lusa 14 Desember. Takdir berkata lain, Allah telah memanggil pengantin laki-lakinya.""Semoga husnul khotimah dan untuk pengantin perempuan, semoga diberi kekuatan dan ketabahan," tambah keterangan itu.Meski diliputi rasa kehilangan yang mendalam, keluarga berusaha untuk tetap tabah dan melaksanakan prosesi pemakaman dengan penuh ketegaran menunjukkan kekuatan dan ketabahan keluarga dalam menghadapi cobaan besar ini.Sunhaji Menangis Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus MiftahKabar ini menarik perhatian banyak netizen yang turut bersimpati dengan apa yang dialami oleh sang istri. Beberapa netizen menuliskan komentar yang penuh empati."Ya Allah, masih sedih lihat pengantin perempuan meninggal setelah akad nikah, sekarang pengantin laki-laki yang meninggal. Semoga dalam keadaan husnul khotimah, yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan," timpal netizen.***
Read More Waspada! Jual Motor Lewat Marketplace, Remaja ini Jadi Korban Pemerasan dan Penyekapan
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang remaja berusia 17 tahun, Ananda Bayu Hidayatullah, mengalami penyekapan dan pemerasan setelah berniat menjual sepeda motor miliknya. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 8 Desember 2024, di Palembang, dan berujung pada pelaporan ke polisi pada Selasa, 10 Desember 2024, di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.Kepada petugas,korban menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula ketika ia memutuskan untuk menjual sepeda motor dengan harga Rp 20 juta melalui platform jual beli online, Marketplace Facebook. Tidak lama kemudian, ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku tertarik membeli motor tersebut, yang kemudian mengatur pertemuan melalui sistem COD (Cash On Delivery) untuk memeriksa kendaraan tersebut.Polda NTB Gelar Rekonstruksi Kasus Pelecehan Agus Buntung, 49 Reka Adegan Dibuat"Awalnya saya menjual motor lewat Marketplace, dan ada ibu-ibu yang tertarik. Dia mengajak bertemu secara langsung untuk mengecek motor yang saya jual," ujar Ananda. Setelah itu, pada Minggu sore, ia bertemu dengan pembeli yang mengaku bernama terlapor di depan sebuah minimarket di Simpang 3 Plaju, Jalan DI Panjaitan.Setibanya di lokasi, pelaku mengklaim sudah mentransfer uang sebesar Rp 8,5 juta untuk pembayaran motor. Namun, Ananda mengaku tidak menerima uang tersebut dan merasa ada yang janggal."Pelaku bilang sudah mentransfer uangnya, tapi saya tidak pernah menerima transferan tersebut," jelasnya.Tak lama setelah itu, pelaku meminta Ananda untuk menyerahkan sepeda motor, BPKB, dan STNK sebagai jaminan sambil menunggu uangnya dikembalikan. Pelaku bahkan menawarkan untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur hukum dengan membawa mereka ke kantor polisi. Namun, yang terjadi selanjutnya justru jauh lebih buruk.Beberapa orang yang mengaku sebagai polisi berpakaian preman datang ke lokasi dan membawa Ananda bersama temannya ke dalam mobil. Di dalam mobil tersebut, mereka diperlakukan dengan kekerasan, dipukuli, dan dipaksa untuk mengakui bahwa mereka telah melakukan penipuan. Ananda pun tidak tahan dengan siksaan tersebut dan akhirnya menelepon orang tuanya untuk meminta bantuan.Beli Cokelat Dubai Lewat Instagram, Wanita Ini Malah Tertipu: Rugi Hingga Rp 50 JutaSetelah mendapatkan perlakuan kasar tersebut, Ananda melapor ke polisi untuk meminta pertanggungjawaban dari pelaku. Pihak kepolisian kini sedang menyelidiki kasus ini dan berusaha mengungkap siapa saja yang terlibat dalam penipuan dan penyekapan ini.Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat, terutama para pengguna platform jual beli online, untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi dan memastikan keamanan dalam setiap pertemuan. Polisi menghimbau agar segala transaksi yang melibatkan uang dalam jumlah besar dilakukan di tempat yang aman atau dengan pengawalan yang tepat.***
Read More Ustaz Adi Hidayat Bantah Isu Pengangkatan sebagai Staf Khusus Presiden
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Dalam sebuah video klarifikasi yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Ustaz Adi Hidayat secara tegas membantah kabar yang beredar luas mengenai pengangkatan dirinya sebagai Staf Khusus Presiden menggantikan Gus Miftah. Isu ini mencuat setelah Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan tersebut.Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan. Beliau menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima tawaran untuk menjadi Staf Khusus Presiden dan tidak ada rencana untuk menduduki jabatan tersebut.Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara dan Penyitaan Aset"Banyak sekali pertanyaan yang masuk, banyak sekali pesan yang masuk, baik melalui media sosial, maupun melalui grup-grup WhatsApp, bahkan ada yang telepon langsung. Intinya adalah tentang kebenaran informasi yang beredar bahwa saya diangkat menjadi Staf Khusus Presiden," ujar Ustadz Adi Hidayat dalam video klarifikasinya.Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa beliau menghormati keputusan Presiden dalam memilih staf khusus. Beliau juga meyakini bahwa terdapat banyak individu yang lebih kompeten dan layak untuk menduduki posisi tersebut.Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh Dihina"Saya berkeyakinan bahwa banyak orang-orang yang lebih baik, banyak orang-orang yang lebih pantas," tegas Ustadz Adi Hidayat.Ustaz Adi Hidayat berharap agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu kebenarannya. Beliau mengajak seluruh umat untuk selalu berhati-hati dalam menyebarkan informasi, terutama di media sosial.***
Read More Bocah 12 Tahun Diamuk Masa, Usai Tuduhan Mencuri Celana Dalam
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah peristiwa tragis yang dialami oleh bocah laki-laki berusia 12 tahun, menjadi korban penganiayaan brutal oleh sejumlah warga di desanya. Peristiwa ini bermula dari tuduhan tanpa bukti yang menuduh telah mencuri celana dalam milik salah seorang warga.Mereka langsung menyeret korban tanpa memberikan kesempatan untuk menjelaskan. Di hadapan warga lainnya, bocah tersebut dihakimi dan dipukuli secara brutal. Pukulan bertubi-tubi mendarat di sekujur tubuhnya, bahkan ada yang sampai mencabut kuku jarinya.Sunhaji Menangis Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus MiftahAyah KM, Mulyadi, yang saat itu sedang merantau di Jakarta, merasa terpukul ketika mengetahui kejadian tersebut. Setibanya di Boyolali, ia langsung menemui anaknya yang dalam kondisi memprihatinkan. Luka-luka di sekujur tubuh KM menjadi bukti nyata kekejaman yang telah dialaminya."Saya tidak menyangka anak saya diperlakukan seperti ini. Mereka seperti sudah menghukum anak saya sebelum ada bukti yang jelas," ungkap Mulyadi dengan nada sedih.Selain mengalami luka fisik, ia juga mengalami trauma psikologis yang cukup berat dan saat ini masih dalam masa pemulihan yang mengasur membaik.Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus Buntung"Sampai sekarang anak saya masih takut kalau bertemu orang banyak. Dia trauma dengan kejadian itu," ujar Mulyadi.Keluarga KM tidak tinggal diam. Mereka telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian dan meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Polisi telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan memicu keprihatinan atas masih adanya tindakan main hakim sendiri di masyarakat.***
Read More Kantor BKPSDM Boven Digoel Dibakar, Diduga Akibat Kecewa Hasil SKD CPNS
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Suasana mencekam menyelimuti Kabupaten Boven Digoel pada Rabu (11/12/2024) ketika sekelompok massa yang tidak puas dengan hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melakukan aksi anarkis dengan membakar Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) serta podium di halaman Kantor Bupati.Peristiwa ini dipicu oleh kekecewaan sejumlah peserta seleksi yang merasa hasil pengumuman tidak adil dan transparan. Mereka menilai ada kejanggalan dalam proses seleksi dan menduga adanya praktik nepotisme. Ketidakpuasan ini semakin memuncak ketika upaya mereka untuk mengajukan keberatan tidak mendapat respons yang memuaskan dari pihak penyelenggara.Aipda R, Tersangka Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Resmi Diberhentikan Tidak HormatPada sore hari, massa berkumpul di sekitar Kantor Bupati Boven Digoel. Awalnya, aksi berlangsung damai dengan menggelar demonstrasi. Namun, situasi berubah menjadi ricuh ketika massa mulai bertindak anarkis. Mereka melempari kantor dengan batu dan benda-benda keras lainnya. Tidak lama kemudian, api berkobar di beberapa bagian kantor, diduga akibat pembakaran yang dilakukan oleh massa.Personel Polres Boven Digoel yang telah bersiaga di lokasi kejadian berusaha untuk meredam amukan massa. Namun, upaya mereka sempat mengalami kesulitan karena jumlah massa yang cukup banyak dan aksi mereka yang semakin menjadi-jadi.Akibat aksi anarkis tersebut, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan parah. Selain Kantor BKPSDM, podium di halaman Kantor Bupati juga hangus terbakar. Peristiwa ini tentunya menimbulkan kerugian materi yang cukup besar bagi pemerintah daerah.Selain itu, aksi ini juga menimbulkan kerugian immateri berupa terganggunya aktivitas pemerintahan dan pelayanan publik. Proses seleksi CPNS yang tengah berlangsung terpaksa dihentikan sementara waktu.Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan SeksualMenanggapi kejadian ini, Kapolres Boven Digoel, AKBP Wisnu Perdana Putra menyatakan sangat menyesalkan aksi anarkis yang dilakukan oleh sebagian masyarakat. Ia meminta kepada seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.Pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap identitas para pelaku dan motif di balik aksi anarkis tersebut."Pihak kepolisian akan terus berupaya dan memastikan bahwa kasus ini akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas AKBP Wisnu Perdana.***
Read More