Reaksi Netizen Setelah Vonis Ringan Harvey Moeis: "Rela Dipenjara 6 Tahun Asal Dapat 300 Triliun"
Wulan _ 2 jam yang lalu
Lingkaran.id - Netizen di Indonesia heboh dengan vonis ringan yang dijatuhkan kepada Harvey Moeis, terduga pelaku korupsi timah. Kasus ini semakin ramai diperbincangkan setelah Harvey divonis hanya 6,5 tahun penjara, dengan denda Rp 1 miliar dan kewajiban mengembalikan uang hasil korupsi sebesar Rp 210 miliar.Publik merasa bahwa vonis tersebut terlalu ringan, mengingat besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh tindakan korupsi tersebut. Reaksi keras muncul di media sosial, terutama di TikTok dan X (sebelumnya Twitter), dengan narasi yang menyerukan ketidakadilan.Viral Skandal Video Mesum Oknum Polisi Ipda N Bercinta Dengan Istri OrangBanyak netizen yang menyatakan bahwa mereka lebih memilih dipenjara selama 6 tahun jika diberikan uang sebesar Rp 300 triliun, mencerminkan rasa frustrasi terhadap ketimpangan ekonomi dan hukum di Indonesia.“Sakit banget pulang kerja ngelihat masih banyak pengemis dan lansia kerja di pinggir jalan. Apalagi lihat fakta ini, hukum di Indonesia gue sakit jiwa,” ujar seorang netizen.Polda Jateng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Bullying dan Pemerasan Mahasiswa PPDS Anestesi Undip“Beri aku 300T maka aku siap dipenjara 6 tahun, karena bekerja seumur hidup pun belum tentu bisa mendapatkan sebanyak itu,” timpal netizen lain.Vonis yang dianggap ringan ini memicu pertanyaan besar di masyarakat tentang keadilan hukum dan kesetaraan dalam penegakan hukum, terutama terkait dengan kasus korupsi besar yang merugikan negara dan rakyat.***
Read More Mahasiswi Jadi Korban Penyiraman Air Keras oleh Eksekutor yang Disewa Mantan Pacar Usai Ditolak Balikan
Wulan _ 2 jam yang lalu
Lingkaran.id - Kasus tragis menimpa seorang mahasiswi universitas swasta di Yogyakarta, NH, yang menjadi korban penyiraman air keras pada malam Natal. Pelaku diketahui adalah mantan pacarnya, Billy, yang tega membayar eksekutor untuk melancarkan aksi tersebut setelah ajakannya untuk kembali menjalin hubungan ditolak korban.Menurut informasi dari Polresta Yogya, Billy dan NH menjalin hubungan sejak 2021, namun hubungan mereka berakhir pada Agustus 2024. Setelah putus, Billy yang berasal dari Kalimantan Barat sama seperti NH tidak terima dengan keputusan tersebut.Viral Aksi Perundungan Seorang Nenek di Sungai, Tiga Remaja Diamankan“Pelaku Billy adalah mahasiswa S-2 di salah satu perguruan tinggi di Yogya. Dia tidak terima diputuskan dan sempat mengancam korban, Jika kita tidak bisa bersama, maka kita semua akan sama-sama hancur,” ujar Kasat Reskrim Polresta Yogya, Kompol Probo Satrio.Billy kemudian memasang iklan di Facebook, mencari seseorang untuk membantunya melakukan tindakan kriminal. Di sinilah ia bertemu Satim, yang kemudian menjadi eksekutor dengan bayaran Rp 7 juta, yang dibayarkan setelah tindakan penyiraman dilakukan.Peristiwa nahas ini terjadi pada Selasa (24/12/2024), pukul 18.30 WIB, di kos korban di Yogyakarta. Berdasarkan informasi, Satim mendatangi kos NH dengan informasi dari Billy bahwa korban berada di sana untuk bersiap pergi ke gereja.Viral Skandal Video Mesum Oknum Polisi Ipda N Bercinta Dengan Istri Orang“Saat tiba di kos, pelaku Satim langsung masuk karena pintu sedikit terbuka. Dia melihat korban baru selesai mandi dan masih mengenakan handuk,” tambah Probo.Satim kemudian menyiramkan air keras ke arah NH, menyebabkan luka serius pada korban.Kasus ini tengah dalam proses penyelidikan intensif oleh Polresta Yogya. Polisi berhasil menangkap kedua pelaku dan mendalami motif serta peran masing-masing.***
Read More Densus 88 Tangkap Guru Ngaji, Diduga Terlibat Jaringan Teroris
Wulan _ 2 jam yang lalu
Lingkaran.id - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali bergerak menangkap seorang pria yang diduga terlibat jaringan teroris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.Penangkapan dilakukan pada Jumat pagi (27/12/2024) sekitar pukul 08.00 hingga 08.30 WIB di wilayah Desa Jayaratu, Kecamatan Sariwangi. Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, mengonfirmasi operasi tersebut.UIN Alauddin Makassar Kembali Jadi Sorotan, Usai Uang Palsu Kini Dugaan Skandal Pelecehan Terhadap Mahasiswi"Benar, tadi pagi ada kegiatan dari Densus 88 di wilayah hukum kami," ujar Haris pada Sabtu (28/12/2024).Haris menyebutkan bahwa satu orang diamankan dalam operasi tersebut. Namun, identitas pria tersebut dan keterlibatannya dalam jaringan terorisme masih dalam penyelidikan."Satu orang telah diamankan. Untuk identitas dan keterangannya lebih lanjut, akan disampaikan oleh Humas Polda Jawa Barat dan tim Densus 88," ungkap Haris.Viral Skandal Video Mesum Oknum Polisi Ipda N Bercinta Dengan Istri OrangSelain melakukan penangkapan, Densus 88 juga menggeledah lokasi tempat tinggal terduga pelaku di kawasan tersebut. Langkah ini dilakukan untuk mencari barang bukti yang dapat menguatkan dugaan keterlibatannya dalam aktivitas terorisme.Hingga saat ini, polisi masih merahasiakan rincian terkait jaringan maupun rencana aksi yang melibatkan terduga pelaku. Semua informasi lebih lanjut akan dirilis oleh pihak yang berwenang setelah penyelidikan selesai.***
Read More Jembatan Ampera Ditutup Malam Tahun Baru, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya
Wulan _ 2 jam yang lalu
Lingkaran.id - Palembang kembali akan menerapkan rekayasa lalu lintas pada malam pergantian tahun 2025, dengan Jembatan Ampera ditutup untuk kendaraan. Penutupan ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan dan memastikan keamanan masyarakat yang merayakan malam pergantian tahun di sekitar Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak (BKB).Kasat Lantas Polrestabes Palembang, AKBP Yenni Diarty, SIK, menjelaskan bahwa skema lalu lintas ini telah dipersiapkan dengan matang.Fakta Baru Terungkap: Tersangka Penganiayaan Mahasiswa Koas di Palembang Ternyata Honorer di BBPJN“Rekayasa lalu lintas ini bertujuan mengurai kemacetan, terutama pada perayaan malam tahun baru 2025, menjelang pergantian tahun pada tanggal 31 Desember 2024,” ujar AKBP Yenni.Penutupan Jembatan Ampera dipastikan mulai berlaku beberapa jam sebelum malam pergantian tahun. Polda Sumsel telah menyiapkan jalur alternatif bagi pengendara untuk memastikan kelancaran lalu lintas. Selain itu, personel kepolisian akan disiagakan di berbagai titik untuk membantu masyarakat.Seperti tahun-tahun sebelumnya, kawasan Jembatan Ampera dan BKB dipadati warga yang ingin menyaksikan perayaan pergantian tahun. Dengan adanya rekayasa lalu lintas, diharapkan kegiatan ini dapat berlangsung aman dan lancar.Januari 2025, Palembang Hapus Kantong Plastik di Minimarket dan SwalayanPengendara diimbau mematuhi aturan dan mengikuti arahan petugas di lapangan untuk menghindari kemacetan yang lebih parah. Rincian lebih lanjut mengenai jalur alternatif akan diumumkan mendekati hari H.Dengan langkah ini, pihak kepolisian berharap perayaan malam tahun baru di Palembang berlangsung tertib dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi masyarakat.***
Read More Seorang Dosen Diduga Lecehkan 10 Mahasiswa dengan Modus Ayat Suci
Wulan _ 3 jam yang lalu
Lingkaran.id - Seorang dosen berinisial LR di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual terhadap 10 korban, yang mayoritas merupakan mahasiswa dan alumni dari dua perguruan tinggi tempatnya mengajar.LR diduga memanfaatkan dalih agama dengan menyalahgunakan ayat-ayat suci untuk melancarkan aksinya. Laporan pertama diajukan oleh salah satu korban melalui bantuan Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB.Viral Oknum Polisi Terlibat Pengeroyokan Aktivis Lingkungan"Korban pertama yang melapor sudah kami dampingi, dan laporan ini akan dikuatkan oleh pengakuan korban lainnya," ujar Ketua Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB, Joko Jumadi, Kamis (26/12/2024).Menurut Joko, LR mendekati para korban dengan cara mengajak diskusi seputar ayat-ayat suci. Dalam prosesnya, korban diminta melakukan ritual 'mandi suci' sebagai syarat pembersihan diri untuk 'transfer ilmu'. Selama ritual tersebut, LR diduga melakukan pelecehan seksual dengan menyentuh area sensitif korban."Pelaku menggunakan modus manipulasi agama. Dengan mengutip dalil, ia menciptakan situasi yang membuat korban percaya pada tujuannya," tambah Joko.Sebagian besar aksi pelecehan dilaporkan terjadi di rumah pelaku. LR, yang dikenal sebagai sosok berilmu dengan konsentrasi akademik dalam bidang agama, memanfaatkan posisi terhormatnya di lingkungan akademik maupun komunitas.Fakta Baru Terungkap: Tersangka Penganiayaan Mahasiswa Koas di Palembang Ternyata Honorer di BBPJN"Korban tidak hanya dari dua kampus tempat LR mengajar, tetapi juga dari luar kampus. Ada mahasiswa yang sebelumnya tergabung dalam komunitas yang pernah dipimpin pelaku," jelas Joko.Salah satu korban bahkan menyebut bahwa tindakan pelaku dilakukan saat mereka berada di komunitas tersebut, di mana LR dihormati sebagai seorang pemuka agama.Tim dari Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB terus menerima pengakuan dari mahasiswa dan alumni yang mengaku menjadi korban. Saat ini, investigasi masih berlangsung untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut dan memberikan pendampingan hukum kepada para korban.***
Read More Fico Fachriza Klarifikasi Soal Kasus Dugaan Penipuan
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Komedian Fico Fachriza memberikan klarifikasi terkait kasus dugaan penipuan yang melibatkan dirinya, yang sebelumnya diungkapkan oleh kakaknya, Ananta Rispo. Klarifikasi tersebut disampaikan melalui unggahan di Instagram pada Jumat (27/12/2024). Fico mengaku bahwa insiden yang beredar di publik tidak sepenuhnya benar."Karena sudah terlalu ramai, ada beberapa hal yang perlu diluruskan tanpa membenarkan kesalahan-kesalahan gua yang sudah terjadi," ujar Fico dalam unggahannya.BNNP Bali Bongkar Kasus Pesta Seks dan Narkoba WNAFico kemudian menjelaskan bahwa ia memiliki lima saudara, dan Rispo adalah salah satu yang paling dekat dengannya. Ia mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu dirinya mengalami musibah akibat kecelakaan mobil yang disebabkan oleh kerusakan pada komponen mobilnya, bukan karena pengaruh alkohol seperti yang dituduhkan."Saya 100% tidak sedang mabuk saat kejadian," tegasnya.Mengenai masalah dengan Rispo, Fico menjelaskan bahwa setelah kecelakaan, ia sempat menghubungi kakaknya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalah di bengkel, namun Rispo sedang tidak memiliki uang karena dana yang ada sedang digunakan untuk investasi film. Fico menegaskan bahwa meskipun Rispo tidak bisa membantu, ia tidak merasa terpaksa untuk meminjamkan uang dari saudaranya.Viral Skandal Video Mesum Oknum Polisi Ipda N Bercinta Dengan Istri Orang"Saya gak merasa pinjam uang itu salah, karena kalau ada teman-teman yang butuh, saya pinjemin, saya gak masalahin apakah duit itu balik atau enggak," tambahnya.Fico juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Rispo yang selama ini telah berusaha membimbingnya ke arah yang lebih baik, meskipun menghadapi banyak tantangan. Ia berjanji akan segera menyelesaikan semua masalah yang ada dan hidup lebih mawas diri ke depannya."Ke depannya saya akan menyelesaikan semua tanggungan secepatnya," pungkasnya.***
Read More Viral Oknum Polisi Terlibat Pengeroyokan Aktivis Lingkungan
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang oknum polisi berinisial DS diduga terlibat dalam pengeroyokan terhadap seorang aktivis lingkungan berinisial SA di Teluk Bintuni, Papua Barat. Insiden tersebut terjadi di Kafe Cenderawasih pada Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 00.30 WIT.Berdasarkan laporan, DS mengaku awalnya berniat melerai konflik antara korban dan empat pelaku lainnya berinisial FW, MK, LA, dan BH. Namun, situasi berubah saat DS ikut terjatuh dalam keributan tersebut dan akhirnya melakukan pemukulan sebanyak satu kali. Korban SA mengalami penganiayaan menggunakan tangan kosong, batu, dan balok kayu.Fakta Baru Terungkap: Tersangka Penganiayaan Mahasiswa Koas di Palembang Ternyata Honorer di BBPJN"Saat itu, DS dalam pengaruh minuman keras," ungkap Kanit II Sat Reskrim Ipda Muhammad Ilham."Baik pelaku maupun korban diketahui berada di bawah pengaruh alkohol," tambahnya.DS, bersama empat pelaku lainnya, kini telah ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Propam Polda Papua Barat juga tengah memeriksa DS, yang akan menghadapi proses hukum internal setelah putusan pengadilan keluar.Polda Jateng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Bullying dan Pemerasan Mahasiswa PPDS Anestesi Undip"Proses pengadilan ini akan menjadi alat bukti dalam memproses pelanggaran kode etik DS," jelas Ilham.Kasus ini menjadi sorotan dan mendapatkan kecaman dari warganet lantaran melibatkan seorang aparat hukum, yang seharusnya menjaga ketertiban, namun justru terseret dalam tindakan kekerasan.***
Read More Unggahan TikTok Picu Unjuk Rasa di Balai Desa, Desak Perbaikan Jalan Rusak
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kericuhan terjadi di Balai Desa Rebalas, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (24/12/2024) malam, ketika sejumlah warga melakukan unjuk rasa menuntut perbaikan jalan rusak di Dusun Penduso. Aksi tersebut dipicu oleh unggahan TikTok milik Kosim, salah seorang warga, yang menyoroti kondisi jalan di desa tersebut.Menanggapi unggahan tersebut, Kepala Desa Rebalas, Sumbar, memanggil Kosim melalui surat resmi untuk mediasi dan meminta klarifikasi terkait tujuan unggahan. Namun, langkah tersebut justru memicu warga lain untuk mendatangi balai desa dengan tuntutan yang sama.UIN Alauddin Makassar Kembali Jadi Sorotan, Usai Uang Palsu Kini Dugaan Skandal Pelecehan Terhadap MahasiswiSekretaris Desa (Sekdes) Rebalas, Matchul, menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut dilakukan sesuai prosedur untuk mediasi."Kami sebagai pemerintah desa harus menggunakan surat resmi, bukan panggilan lisan. Namun, warga malah memilih untuk berunjuk rasa," katanya.Warga menilai jalan rusak sepanjang 1 kilometer di Dusun Penduso belum pernah mendapatkan perbaikan, sehingga mereka mendesak agar hal tersebut menjadi prioritas pembangunan desa. Di sisi lain, Pemerintah Desa Rebalas mengklaim telah memprioritaskan pembangunan jalan di Dusun Penduso, dengan progres mencapai 75 persen."Kami sudah mengajukan perbaikan jalan ke pemerintah kabupaten. Tidak perlu unggahan seperti itu karena kami selalu terbuka menerima kritik warga," ujar Kades Sumbar.Kosim sendiri mengaku unggahannya di TikTok tidak bermaksud mencemarkan nama baik pihak desa, namun sebagaii bentuk spontanitasnya saja agar kerusakan jalan tersebut dapat segera ditindaklanjuti.“Unggahan itu hanya bentuk spontanitas. Kami hanya ingin jalan diperbaiki,” ujarnya.Tren Meta AI WhatsApp di Media Sosial: Dari Arti Nama Hingga Ngobrol Personal dengan Kecerdasan BuatanDalam mediasi yang dilakukan Forkopimka Grati, Camat Grati, M. Khilmi, menyarankan agar warga lebih dulu berkomunikasi dengan pemerintah desa sebelum menyampaikan kritik melalui media sosial. Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur desa harus melalui mekanisme yang telah ditetapkan, seperti musyawarah dusun (musdus) dan musyawarah desa (musdes).Polsek Grati yang turut hadir dalam mediasi berharap kedua belah pihak dapat menyelesaikan masalah tanpa konflik lebih lanjut.“Kami bersikap netral dan berharap ini tidak berlarut-larut,” kata Kapolsek Grati, Yudi Prasetiyo.***
Read More Terekam CCTV Mobil Dicuri Saat Pemilik Tidur, Hanya Butuh 10 Menit
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Muhammad Dharma Setiawan (20), seorang pemilik ruko di Palembang, mengalami nasib naas saat mobil Toyota Agya miliknya dengan nomor polisi BG 1794 ZX dicuri di depan rukonya.Kejadian ini terjadi saat dirinya sedang terlelap, pada Rabu dini hari (25/12/2024), sekitar pukul 02.30 WIB, di Jalan OPI Raya, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring Palembang. Dharma baru menyadari mobilnya hilang ketika hendak membeli sarapan di pagi hari.Kontras Hukuman Koruptor: Rp67 Triliun di China Berujung Eksekusi Mati, Rp300 Triliun di Indonesia 6,5 Tahun Penjara"Saya terkejut saat melihat mobil saya sudah tidak ada. Setelah memeriksa rekaman CCTV tetangga, terlihat ada sebuah mobil berhenti di depan ruko saya. Salah satu pelaku turun menggunakan masker dan topi, lalu dalam waktu kurang dari 10 menit, mobil saya dibawa kabur," jelasnya.Menurut penuturan Dharma, mobil dalam kondisi terkunci saat diparkir, tetapi alarmnya tidak berfungsi. Ia mengalami kerugian sekitar Rp 110 juta akibat pencurian tersebut.Dharma telah melaporkan insiden ini ke SPKT Polrestabes Palembang pada siang hari yang sama. Ia berharap pelaku segera ditangkap dan mobilnya dapat ditemukan kembali.UIN Alauddin Makassar Kembali Jadi Sorotan, Usai Uang Palsu Kini Dugaan Skandal Pelecehan Terhadap Mahasiswi"Saya sangat berharap laporan ini membuahkan hasil. Semoga pelaku cepat tertangkap dan mobil saya bisa kembali," tutupnya.Polisi kini tengah menyelidiki kasus tersebut dengan hasil rekaman CCTV pada lokasi kejadian sebagai salah satu bukti untuk mengidentifikasi pelaku.***
Read More Viral Aksi Perundungan Seorang Nenek di Sungai, Tiga Remaja Diamankan
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan aksi perundungan terhadap seorang nenek oleh tiga remaja putri di Kabupaten Buru, Maluku, menjadi viral di media sosial pada Kamis (26/12/2024). Dalam video tersebut, nenek itu terlihat sedang mengumpulkan pakaian cucian kering di tepi sungai saat menjadi target persekusi oleh para pelaku.Salah satu pelaku berulang kali menyiramkan air sungai ke tumpukan pakaian milik nenek tersebut hingga basah kuyup, meskipun nenek itu dengan penuh haru memohon agar tindakan tersebut dihentikan."Sio beta minta ampun jua, nak jangan nak, beta minta ampun jua," pinta sang nenek.Viral Skandal Video Mesum Oknum Polisi Ipda N Bercinta Dengan Istri OrangNamun, permohonan tersebut diabaikan, dan pelaku justru tertawa terbahak-bahak. Nenek itu bahkan terdengar mengungkapkan kekhawatirannya."Pakaian beta habis, nanti beta pulang dong marah beta," tambahnya.Aksi tidak manusiawi ini mendapat kecaman luas dari masyarakat, yang menyerukan agar pelaku diberikan tindakan hukum. Paur Humas Polres Buru, Aipda Djamaludin, mengonfirmasi kejadian tersebut."Itu kejadiannya kemarin sore di Desa Wamlana, Kecamatan Fena Leisela," ujar Djamaludin.Ia juga menyampaikan bahwa video viral tersebut telah dilihat oleh Kapolres Buru, yang segera memerintahkan tindakan tegas.Polda Jateng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Bullying dan Pemerasan Mahasiswa PPDS Anestesi Undip"Tiga pelaku langsung diamankan oleh petugas Polsek Air Buaya pagi tadi. Saat ini mereka masih dalam proses penyelidikan," tambahnya.Polisi menegaskan akan menangani kasus ini sesuai prosedur untuk memberikan keadilan bagi korban dan dapat memberikan efek jera kepada semua pelaku.***
Read More Viral Skandal Video Mesum Oknum Polisi Ipda N Bercinta Dengan Istri Orang
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Propam Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mengambil langkah tegas terkait kasus video mesum yang melibatkan seorang oknum polisi dari Polres Maros, yang dikenal dengan inisial Ipda N. Video yang memperlihatkan perbuatan tak senonoh tersebut sempat viral di media sosial dan menarik perhatian publik.Sebagai respons atas kasus ini, Ipda N dikenakan sanksi berupa penempatan khusus (Patsus), sebuah bentuk tindakan disiplin dalam institusi kepolisian. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulhan Efendy, yang menyatakan bahwa Ipda N telah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan terkait video yang beredar.Polda Jateng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Bullying dan Pemerasan Mahasiswa PPDS Anestesi Undip"Sudah kita proses," tegas Kombes Pol Zulhan Efendy pada Selasa, 24 Desember 2024.Setelah pemeriksaan selesai, Ipda N langsung ditempatkan dalam ruang penahanan khusus pada malam yang sama. Zulhan menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen pihak kepolisian untuk menjaga kedisiplinan dan integritas anggotanya."Malam ini juga, kita (langsung) patsus," ujar Kombes Pol Zulhan Efendy menambahkan.KPK Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka Kasus Harun MasikuKasus ini mencuat setelah beredarnya sebuah video yang menunjukkan Ipda N terlibat dalam perbuatan mesum dengan seorang wanita yang diketahui merupakan istri orang lain. Adegan tersebut terjadi di sebuah ruangan yang tidak disebutkan lokasinya.Selain video, sejumlah foto yang diduga memperlihatkan Ipda N berhubungan intim dengan wanita lain juga tersebar di media sosial, semakin memperburuk citra institusi kepolisian yang sudah tercoreng. Polda Sulsel memastikan bahwa kasus ini akan ditangani secara serius sesuai prosedur yang berlaku. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.***
Read More UIN Alauddin Makassar Kembali Jadi Sorotan, Usai Uang Palsu Kini Dugaan Skandal Pelecehan Terhadap Mahasiswi
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menjadi bahan perbincangan publik setelah muncul laporan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dosen Fakultas Adab dan Humaniora berinisial IA terhadap mahasiswinya.Kasus ini menambah panjang daftar permasalahan di kampus tersebut, setelah sebelumnya juga terseret skandal peredaran uang palsu. Berdasarkan informasi yang beredar, dugaan pelecehan seksual ini terjadi pada dua kesempatan, yaitu 9 Oktober dan 30 Oktober 2024.Polda Jateng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Bullying dan Pemerasan Mahasiswa PPDS Anestesi UndipKorban, seorang mahasiswi yang identitasnya dirahasiakan, mengungkap bahwa IA sering memintanya untuk pulang paling akhir dengan alasan menyetor hafalan. Namun, situasi tersebut diduga dimanfaatkan pelaku untuk melakukan tindakan tak pantas.“Kenapa ada dosen yang pegang-pegang tangan,” ungkap korban.“Saya merasa tidak berdaya,” tambahnya saat berbicara kepada sejumlah dosen usai kejadian tersebut.Namun, tanggapan pihak fakultas justru mengecewakan. Korban disarankan untuk memahami situasi dan memaafkan pelaku. Walaupun IA dikabarkan telah dipindahkan ke fakultas lain, korban dan sejumlah mahasiswa mengaku masih melihat pelaku mengajar di Fakultas Adab dan Humaniora.Hingga kini, laporan telah diterima oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Alauddin pada 26 November 2024. Namun, belum ada langkah tegas yang diambil oleh pihak kampus.KPK Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka Kasus Harun MasikuSelain kasus pelecehan, UIN Alauddin juga diguncang oleh skandal peredaran uang palsu. Dosen berinisial AI dari Fakultas Adab dan Humaniora diduga menjadi otak di balik produksi uang palsu senilai Rp2 miliar. Uang palsu tersebut telah beredar di beberapa wilayah, termasuk Gowa, Wajo, dan Mamuju.Kasus ini mencoreng citra akademik UIN Alauddin Makassar, memunculkan desakan dari berbagai pihak agar kampus mengambil tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang terlibat. Publik kini menanti tanggapan resmi dari pimpinan universitas terhadap kasus dugaan pelecehan tersebut.***
Read More Sandra Dewi Hapus Foto Harvey Moeis dari Instagramnya, Usai Divonis 6,5 Tahun Penjara
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sandra Dewi, artis sekaligus influencer ternama, membuat publik bertanya-tanya setelah foto-foto kebersamaannya dengan sang suami, Harvey Moeis, mendadak lenyap dari akun Instagramnya. Langkah mengejutkan ini terjadi di tengah vonis 6,5 tahun penjara yang dijatuhkan kepada Harvey atas kasus korupsi tata niaga timah.Netizen ramai mempertanyakan alasan Sandra menghapus jejak digital Harvey, termasuk foto pernikahan mereka yang berlangsung mewah di Disneyland Tokyo pada 2016. Kini, akun Instagram Sandra hanya menyisakan unggahan yang berisi foto dirinya, sebagian besar terkait promosi produk fesyen, perhiasan, dan merek lainnya.Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 6,5 Tahun Penjara Dalam Kasus Korupsi PT Timah TbkUnggahan terakhir Sandra tercatat pada 19 Maret 2024, di mana ia mempromosikan produk tas dari salah satu merek."Tas dari @lustlist.id @lustlist.live buka po Eropa sekarang. Belanja langsung sekarang," tulisnya dalam keterangan foto tersebut.Sebelumnya, Sandra sering membagikan momen kebersamaan dengan Harvey, seperti liburan di luar negeri, perjalanan dengan mobil mewah, hingga aktivitas sehari-hari mereka. Namun, alasan di balik langkah ini belum diketahui, karena Sandra memilih bungkam terkait keputusan tersebut.BNNP Bali Bongkar Kasus Pesta Seks dan Narkoba WNADi sisi lain, Harvey Moeis dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi dan pencucian uang yang melibatkan kerugian negara signifikan. Hilangnya foto-foto Harvey dari Instagram Sandra memicu spekulasi, meskipun hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari pihak Sandra Dewi.***
Read More Kontras Hukuman Koruptor: Rp67 Triliun di China Berujung Eksekusi Mati, Rp300 Triliun di Indonesia 6,5 Tahun Penjara
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - China kembali menunjukkan ketegasan dalam menindak korupsi. Li Jianping, mantan pejabat di Daerah Otonomi Mongolia Dalam, dieksekusi mati setelah dinyatakan bersalah atas tindak korupsi sebesar 3 miliar yuan atau sekitar Rp6,7 triliun.Vonis mati ini dijatuhkan pada September 2022 atas kejahatan korupsi, penyuapan, penyalahgunaan dana publik, dan kolusi dengan sindikat kriminal. Li sempat mengajukan banding, tetapi Mahkamah Rakyat Agung Mongolia Dalam menolak permohonannya pada Agustus 2024.Eksekusi mati akhirnya dilakukan pada Selasa, 17 Desember 2024. Kasus ini menjadi salah satu bentuk nyata kebijakan antikorupsi Presiden Xi Jinping, yang semakin tegas sejak masa jabatan ketiganya.Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 6,5 Tahun Penjara Dalam Kasus Korupsi PT Timah TbkKebijakan keras China juga terlihat pada hukuman yang diterima Liu Liange, mantan Ketua Bank of China, yang dijatuhi vonis mati dengan penangguhan dua tahun. Liu terbukti menerima suap senilai hampir Rp273 miliar dan mengeluarkan pinjaman ilegal.Di sisi lain, Indonesia kembali menjadi sorotan terkait penanganan korupsi yang dinilai kurang memberi efek jera. Harvey Moeis, terdakwa kasus korupsi PT Timah Tbk yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp300 triliun, hanya dijatuhi hukuman 6,5 tahun penjara.Polda Jateng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Bullying dan Pemerasan Mahasiswa PPDS Anestesi UndipHukuman ini jauh lebih rendah dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya meminta 12 tahun penjara. Selain hukuman penjara, Harvey diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp210 miliar.Meski perbuatannya dianggap tidak mendukung program pemberantasan korupsi, hakim mempertimbangkan hal-hal meringankan seperti perilaku sopan selama persidangan, tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, dan tanggungan keluarga.***
Read More Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 32 Penumpang Selamat
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebanyak 32 penumpang dilaporkan selamat dalam kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh dan terbakar di dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12/2024).Pesawat ini membawa total 64 penumpang, termasuk dua anak-anak, saat mengalami insiden yang diduga akibat tabrakan dengan burung mengakibatkan 38 orang dinyatakan meninggal dunia. Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan momen dramatis saat para penumpang berhasil keluar dari badan pesawat yang sudah terbakar.Fakta Baru Terungkap: Tersangka Penganiayaan Mahasiswa Koas di Palembang Ternyata Honorer di BBPJNPetugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, sementara para korban selamat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Pesawat jenis Embraer 190 dengan nomor penerbangan J2-8243 tersebut sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Chechnya, Rusia. Namun, pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer dari Aktau di Kazakhstan.Kementerian Tanggap Darurat Kazakhstan mengumumkan pembentukan komisi khusus untuk menyelidiki insiden ini. Tim investigasi telah dikirim ke lokasi untuk mengumpulkan informasi dan memastikan keluarga korban mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Kazakhstan juga akan bekerja sama dengan Azerbaijan dalam proses investigasi.Fakta di Balik Ibu Kantin yang Viral Buang Dagangan Siswa di Brebes: Ternyata Adik Pemilik YayasanMenurut pengawas penerbangan Rusia, indikasi awal menunjukkan bahwa pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat setelah pesawat bertabrakan dengan burung.Presiden Kazakhstan dan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Presiden Aliyev bahkan membatalkan kehadirannya dalam pertemuan puncak di Rusia dan memutuskan kembali ke Azerbaijan. Presiden Rusia Vladimir Putin turut menyampaikan simpati atas insiden ini.***
Read More Polda Jateng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Bullying dan Pemerasan Mahasiswa PPDS Anestesi Undip
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Polda Jawa Tengah resmi menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan bullying dan pemerasan yang menyebabkan meninggalnya dr. Aulia Risma, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi Universitas Diponegoro (Undip).Ketiga tersangka tersebut merupakan Kaprodi, Kepala Staf Medis Kependidikan, dan seorang senior di Prodi Anestesiologi. Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, menjelaskan perkembangan kasus tersebut dalam konferensi pers di Mapolda Jateng, Selasa (24/12/2024).KPK Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka Kasus Harun Masiku"Ditreskrimum Polda Jawa Tengah telah menetapkan tiga tersangka, yaitu saudara TE, saudari SM, dan saudari Z," ungkapnya.Berdasarkan informasi yang disampaikan, TE menjabat sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Undip, SM adalah Kepala Staf Medis Kependidikan di program studi yang sama, dan Z merupakan senior korban di program tersebut. Artanto juga mengonfirmasi bahwa satu dari tiga tersangka adalah laki-laki, sementara dua lainnya perempuan."Satu laki-laki, dua perempuan. Rekan-rekan dapat mengikuti perkembangan lebih lanjut terkait kasus ini," jelasnya.Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 368 ayat (1) KUHP tentang tindak pidana pemerasan, Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan, serta Pasal 355 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan berat yang direncanakan.Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 6,5 Tahun Penjara Dalam Kasus Korupsi PT Timah TbkAncaman hukuman maksimal atas jeratan pasal-pasal tersebut adalah sembilan tahun penjara. Sebagai barang bukti, pihak kepolisian telah menyita uang sebesar Rp97.077.500, yang diduga merupakan hasil pemerasan terhadap korban.Saat ini proses penyidikan terus berlanjut untuk mengungkap fakta-fakta lainnya."Total barang bukti uang yang berhasil diamankan sebesar Rp97.077.500, yang merupakan bagian dari rangkaian peristiwa ini," pungkas Artanto.***
Read More Rp2,5 Miliar Uang Pemerasan Diamankan, 45 WN Malaysia Jadi Korban di DWP
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim mengungkapkan temuan baru dalam kasus dugaan pemerasan terhadap warga negara Malaysia saat menonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) di Kemayoran, Jakarta Pusat. Sebanyak 45 WN Malaysia dilaporkan menjadi korban dengan total kerugian mencapai Rp2,5 miliar."Dari hasil penyelidikan yang kami lakukan, perlu diluruskan bahwa korban warga negara Malaysia berdasarkan identifikasi dan analisis saintifik kami berjumlah 45 orang," jelas Abdul Karim kepada wartawan pada Selasa (24/12/2024) malam.KPK Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka Kasus Harun MasikuAbdul Karim juga menambahkan bahwa jumlah barang bukti yang telah diamankan oleh pihak Divpropam Polri adalah Rp2,5 miliar. Divpropam Polri telah menerima dua laporan resmi dari WN Malaysia terkait dugaan pemerasan tersebut."Barang bukti yang kami amankan bernilai Rp2,5 miliar. Jadi, jangan sampai muncul informasi yang salah seperti pemberitaan sebelumnya dengan angka yang lebih besar," ujarnya."Kami sudah menerima laporan resmi dari dua warga negara Malaysia. Identitas pelapor atau pendumas ini kami lindungi," tambahnya.Kasus ini menyeret 18 oknum anggota kepolisian yang kini telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dugaan pemerasan ini mencuat setelah postingan di media sosial X (dahulu Twitter) menjadi viral.Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 6,5 Tahun Penjara Dalam Kasus Korupsi PT Timah TbkDalam postingan tersebut, warga Malaysia yang hadir di konser DWP mengaku dipaksa menjalani tes urine saat berjoget dan diminta menunjukkan paspor mereka. Selain itu, mereka juga mengklaim dimintai sejumlah uang oleh oknum polisi yang berjaga."Dalam kasus ini, Divpropam terus bekerja untuk memastikan keadilan bagi korban dan transparansi dalam penanganannya," tegas Abdul Karim.Banyak kecaman dari masyarakat yang geram dengan kejadian tersebut karena dapat mempengaruhi hubungan diplomatik dan reputasi institusi kepolisian dalam menjaga integritas di tengah masyarakat.***
Read More BNNP Bali Bongkar Kasus Pesta Seks dan Narkoba WNA
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali berhasil mengungkap kasus pesta seks dan narkoba yang melibatkan puluhan warga negara asing (WNA) di sebuah vila di kawasan Canggu, Kabupaten Badung, Bali. Penggerebekan dilakukan pada Sabtu (21/12/2024) dan melibatkan sekitar 50 WNA.Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Bali, Kombes I Made Sinar Subawa, menjelaskan bahwa para WNA yang hadir dalam acara tersebut mendapat undangan eksklusif dan diwajibkan membayar sejumlah uang untuk berpartisipasi.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady Aurellia"Kami menerima informasi bahwa undangan hanya diberikan secara khusus dan yang hadir harus membayar dengan jumlah tertentu," kata Sinar Subawa pada Rabu (25/12/2024).Beberapa WNA mengklaim bahwa pesta tersebut diadakan sebagai bagian dari perayaan Natal dan Tahun Baru 2025. Namun, petugas tetap mencurigai kegiatan tersebut."Yang hadir adalah pria dan wanita, ada juga pasangan. Banyak dari mereka tidak saling mengenal. Undangan hanya diberikan kepada orang-orang tertentu yang dikenal oleh penyelenggara," tambahnya.Dalam penggerebekan tersebut, tim BNNP Bali menggunakan anjing pelacak (K-9) untuk menggeledah vila. Hasilnya, ditemukan narkotika jenis Benzo dan THC yang tersembunyi di berbagai sudut ruangan, termasuk di sofa."Kami menemukan narkoba ini di beberapa tempat menggunakan bantuan K-9. Barang-barang tersebut terindikasi sebagai narkotika," jelasnya.Dua orang WNA diamankan dalam operasi tersebut. Dari hasil pemeriksaan, salah satu di antaranya tidak terbukti menggunakan narkoba, sementara yang lain dinyatakan positif mengonsumsi THC.Orang Tua Protes Hadiah Lomba Dipotong, Murid SD ini Dikeluarkan dari Sekolah"Satu orang tidak terindikasi menggunakan narkoba dan kami persilakan kembali. Sementara satu lainnya yang positif THC telah kami data sebelum dipulangkan," pungkas Sinar Subawa.Kasus ini menjadi perhatian serius pihak berwenang di Bali, terutama menjelang perayaan akhir tahun, guna memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.***
Read More Januari 2025, Palembang Hapus Kantong Plastik di Minimarket dan Swalayan
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kota Palembang akan memulai langkah besar dalam pengelolaan sampah dengan menerapkan larangan penggunaan kantong plastik di pasar tradisional, minimarket, dan swalayan mulai Januari 2025.Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi merusak lingkungan. Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Cheka Virgowansyah, menekankan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat untuk mendukung kebijakan ini.Kecelakaan Di Tol Pandaan-Malang, Empat Orang Meninggal Dunia Berikut Kronologinya!Ia mendorong warga untuk membawa tas belanja sendiri dan beralih ke kantong belanja ramah lingkungan."Pelaku usaha diimbau untuk menyediakan kantong belanja ramah lingkungan yang dapat digunakan ulang (reusable bag)," kata Cheka pada Senin (23/12/2024).Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya mengurangi volume sampah plastik yang sangat sulit terurai dibandingkan dengan sampah organik, serta menghindari dampak buruk bahan kimia plastik terhadap lingkungan."Dengan jumlah penduduk 1,7 juta, setiap orang memproduksi sekitar 0,4 kg sampah per hari. Ini berarti ada sekitar 1.200 hingga 1.500 ton sampah yang dihasilkan setiap hari. Bayangkan dampaknya jika tidak ada langkah pengurangan," jelasnya.Cheka juga menyoroti perlunya pengurangan penggunaan kantong plastik dari sumbernya, yaitu masyarakat. Langkah awal dimulai dari lingkungan perkantoran, dengan mendorong pegawai membawa botol minum sendiri (tumbler).Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady Aurellia"Di berbagai negara, minimarket dan swalayan sudah menghapus penggunaan kantong plastik. Dengan 1,7 juta penduduk Palembang, kami berharap secara bertahap setidaknya 30 persen masyarakat bisa beralih dari kantong plastik. Target akhirnya adalah tidak ada lagi plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA)," tambahnya.Langkah progresif ini menandai komitmen Palembang untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan di masa depan.***
Read More Fakta Baru Terungkap: Tersangka Penganiayaan Mahasiswa Koas di Palembang Ternyata Honorer di BBPJN
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Fadillah, yang lebih dikenal dengan sebutan Datuk, tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap seorang mahasiswa koas di Palembang, ternyata bukan hanya seorang sopir seperti yang sebelumnya dikira.Fakta terbaru mengungkapkan bahwa Datuk merupakan seorang pegawai honorer di Kantor Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, yang berada di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Seksi Kepegawaian BBPJN Sumsel, Fiko.Fakta di Balik Ibu Kantin yang Viral Buang Dagangan Siswa di Brebes: Ternyata Adik Pemilik Yayasan"Benar, dia merupakan pegawai honorer di sini. Namun, saat ini kami masih menunggu proses hukum yang sedang berjalan," ujar Fiko.Ia menambahkan bahwa pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai status kepegawaian Fadillah karena adanya prosedur birokrasi yang harus diikuti."Kami adalah bagian dari pemerintahan, sehingga setiap keputusan harus berdasarkan instruksi dari pusat. Saat ini kami masih menunggu arahan lebih lanjut," jelasnya.Dalam perkembangan lain, Bayu Prasetya Andrinata, kuasa hukum Lady Aurellia dan Sri Meilina, menyatakan bahwa Datuk bukanlah sopir yang digaji secara rutin setiap bulan.Viral Tenda Bergoyang di Wisata Perkemahan: Pasangan Mesum Digerebek Para Pengunjung"Datuk ini bukan sekadar sopir. Hubungan antara SM (Sri Meilina) dan Datuk masih tergolong keluarga, mereka sepupu. Dia hanya dipanggil untuk mengemudi ketika diperlukan, terutama saat sopir utama sedang bertugas lain. Pada waktu kejadian, sopir utama sedang menjemput Lady," ungkap Bayu.Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, mengingat posisi Fadillah yang ternyata memiliki ikatan kerja di instansi pemerintah serta hubungannya dengan keluarga korban. Proses hukum terhadap tersangka masih terus berlangsung.***
Read More