Miris! Anak SD Diduga Lakukan Pembacokan, Mengaku Disuruh dan Dijanjikan Rp300 Ribu
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Warga Desa Pucung Kidul, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, digegerkan oleh insiden mengejutkan yang melibatkan dua anak sekolah dasar. Seorang siswa kelas 6 SD diduga melakukan tindakan kekerasan berupa pembacokan terhadap teman sebayanya.Peristiwa ini menjadi perbincangan warganet usai rekamannya diunggah oleh warga melalui fitur Reels di Facebook. Dalam video tersebut, terlihat korban mengalami luka akibat senjata tajam, namun berhasil diselamatkan setelah berteriak meminta tolong, sehingga warga sekitar segera datang memberi pertolongan.Polisi Tangkap Kakak Beradik Kirim Jenazah Bayi Lewat Ojek OnlineInformasi yang beredar menyebutkan bahwa baik pelaku maupun korban masih duduk di kelas 6 sekolah dasar. Lebih mencengangkan lagi, pelaku diduga melakukan aksi tersebut karena mendapat perintah dari seseorang dengan iming-iming bayaran uang sebesar Rp300 ribu."Katanya pelaku dibayar Rp300 ribu buat membunuh temannya. Untung korban bisa teriak dan cepat dibantu warga," tulis dalam keterangan unggahan.Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak sekolah mengenai identitas pelaku, mengingat peristiwa ini baru saja terjadi. Pihak kepolisian juga belum mengeluarkan pernyataan terkait kronologi kejadian maupun dugaan keterlibatan pihak ketiga yang menyuruh pelaku.Sejumlah komentar warganet mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur. Banyak yang mencurigai bahwa anak-anak sengaja dijadikan alat oleh pihak tak bertanggung jawab karena secara hukum mereka belum dapat dikenai sanksi pidana yang berat seperti orang dewasa.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di Kosan"Katanya ada sindikat yang manfaatin anak-anak buat kejahatan, karena anak-anak nggak bisa dipenjara. Hukum dimanfaatkan oleh orang-orang jahat," tulis seorang warganet.“Banyaknya tontonan kekerasan yang dikonsumsi anak-anak, mulai dari orang tua sampai remaja, lama-lama akan merusak mental generasi. Nggak kebayang bagaimana masa depan bangsa ini,” komentar pengguna lainnya.Warga berharap pihak kepolisian segera menyelidiki kasus ini secara mendalam dan mengungkap siapa dalang di balik aksi keji tersebut. Jika benar ada pihak yang memanfaatkan anak untuk tindakan kriminal, masyarakat mendesak agar hukum ditegakkan seadil-adilnya.***
Read More Viral! Petugas Damkar Bantu Cari Kambing Hilang Milik Warga
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Aksi tak biasa dilakukan oleh sejumlah petugas pemadam kebakaran (Damkar) yang mendapat laporan mengenai hilangnya seekor kambing milik warga. Momen tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial dan menuai banyak perhatian warganet.Dalam tayangan video yang diunggah oleh salah satu akun, terlihat para petugas Damkar langsung bergerak cepat setelah menerima laporan kehilangan. Mereka turun ke lokasi dan melakukan pencarian, hingga akhirnya berhasil menemukan kambing tersebut.Viral Warga Keluhkan Kondisi Jalan Rusak Padahal Baru Dibangun, Proyek Jalan Rp6 Miliar"Terima laporan kambing milik warga hilang, Damkar grecep langsung mencarinya sampai ketemu," tulis keteranan video unggahan.Aksi responsif dan tak kenal batas tugas dari para petugas Damkar ini langsung menarik perhatian netizen. Kolom komentar pun dipenuhi berbagai reaksi, sebagian besar bernada pujian dan candaan.“Lagi-lagi Damkar membantu warga,” tulis salah satu pengguna media sosial.“Semua akan Damkar pada waktunya,” komentar pengguna lain dengan gaya humor.Tragis! Warga Garut Tewas Saat Kumpulkan Logam Usai Pemusnahan Amunisi TNI, Ini KronologinyaAksi ini kembali menunjukkan bagaimana petugas Damkar kerap terlibat dalam berbagai peristiwa tak terduga di luar tugas utama mereka memadamkan api mulai dari evakuasi hewan liar hingga kini, membantu warga mencari kambing yang hilang. Netizen pun semakin mengapresiasi peran mereka yang kian dekat dengan masyarakat.***
Read More Viral Proses Wisuda SMK Ala Perguruan Tinggi
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video prosesi wisuda siswa SMK Citra Bangsa Mandiri (CBM) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, baru-baru ini menyita perhatian publik di media sosial. Pasalnya, acara tersebut diselenggarakan dengan nuansa serupa dengan wisuda perguruan tinggi, lengkap dengan toga serta atribut resmi yang dikenakan oleh siswa dan guru.Acara yang berlangsung pada Kamis, 8 Mei 2025, diikuti oleh 326 siswa kelas akhir dan digelar di aula serbaguna milik sekolah. Namun, yang menjadi sorotan tajam adalah biaya yang dibebankan kepada setiap siswa, yakni sebesar Rp600 ribu.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di KosanMayoritas komentar warganet menyayangkan adanya pungutan biaya tinggi serta menilai acara tersebut berlebihan untuk level pendidikan menengah.Menanggapi kritik tersebut, Kepala SMK CBM, Prisillia Mutiara Sari, menjelaskan bahwa kegiatan wisuda sudah menjadi agenda tahunan yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2013."Ini adalah bentuk penghormatan dan apresiasi kami kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan, mulai dari siswa, guru, hingga orang tua," ujar Prisillia.Prisillia menambahkan bahwa kegiatan ini bukanlah hal yang mendadak atau disembunyikan, karena setiap tahunnya selalu dipublikasikan di media sosial dan media lokal. Ia juga menyatakan bahwa siswa dan wali murid sudah diberi informasi mengenai hal tersebut sejak awal masuk sekolah."Kegiatan ini sudah diketahui sejak awal, karena merupakan bagian dari program rutin sekolah," tegasnya.Terkait biaya Rp600 ribu yang dikenakan kepada siswa, Prisillia menjelaskan bahwa dana tersebut mencakup dua kegiatan, yaitu perpisahan dan wisuda. Menurutnya, kegiatan perpisahan diinisiasi oleh para siswa sendiri dengan dukungan dari guru sebagai pendamping.“Pembayaran dapat dicicil agar tidak memberatkan orang tua,” ungkap Prisillia.Mengenai pemakaian atribut seperti toga, Prisillia menilai hal tersebut hanya simbolis dan tidak melanggar aturan perundang-undangan.“Setahu kami, tidak ada regulasi yang secara khusus melarang penggunaannya,” jelasnya.Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu layanan pendidikan.Menanggapi kontroversi ini, Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Tengah, Dwi Sucipto, menegaskan bahwa larangan mengadakan wisuda dengan pungutan biaya hanya berlaku untuk sekolah negeri."Larangan tersebut tidak berlaku untuk sekolah swasta. Namun, jika ada keluhan masyarakat, tetap akan kami tindak lanjuti,” ujar Dwi.Pemilik UD Sentoso Seal, Jan Hwa Diana Ditangkap PolisiMenurut Dwi, jika ditemukan adanya pungutan di sekolah negeri, pihaknya dapat meminta agar dana tersebut dikembalikan kepada siswa atau wali. Sementara untuk sekolah swasta seperti SMK CBM, pengawasan menjadi tanggung jawab yayasan, meskipun laporan masyarakat tetap bisa diproses.SMK Citra Bangsa Mandiri sendiri berada di bawah naungan Yayasan Citra Bangsa Indonesia Mandiri. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2010 dan berlokasi di Kampung Pendidikan CBM, Jalan Gerilya Barat, Purwokerto. Saat ini, sekolah tersebut memiliki 1.121 siswa dari berbagai daerah, bahkan hingga luar Jawa, dengan enam jurusan berbeda seperti asisten keperawatan, farmasi, teknik laboratorium medik, perhotelan, bisnis digital, dan kuliner.***
Read More Jokowi Kunjungi Kediaman Ir. Kasmudjo, Dosen Pembimbingnya di UGM
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Ir. Kasmudjo, dosen pembimbing akademiknya semasa kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Selasa, 13 Mei 2025.Kunjungan tersebut dikonfirmasi oleh ajudan Jokowi, Komisaris Polisi Syarif Muhammad Fitriansyah, yang memberikan informasi tersebut kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah."Bapak (Jokowi) berkunjung untuk bersilaturahmi dengan Ir. Kasmudjo, yang dulu menjadi dosen pembimbing akademiknya saat kuliah di UGM pada program S1 Fakultas Kehutanan," ujar Syarif.Polisi Tangkap Kakak Beradik Kirim Jenazah Bayi Lewat Ojek OnlineSyarif juga membagikan beberapa video yang merekam momen kebersamaan Jokowi dengan Kasmudjo di rumah dosennya. Meskipun demikian, alamat rumah Kasmudjo tidak diungkapkan kepada publik.Dalam salah satu video, tampak Jokowi tiba dengan mobil hitam di depan kediaman Kasmudjo. Kedatangan mantan Presiden itu disambut langsung oleh Kasmudjo dan istrinya. Setelah menyapa dan menyalami Kasmudjo, Jokowi terlihat menanyakan kabar kepada sang dosen, yang mengaku terkejut mendengar rencana kunjungan tersebut."Saya kaget mendengar adik Jokowi mengatakan beliau akan datang ke sini," ungkap Kasmudjo.Setelah itu, Kasmudjo dan istrinya mengundang Jokowi masuk ke dalam rumah, dan ketiganya terlihat terlibat dalam percakapan santai di ruang tamu. Dalam video lainnya, terlihat Jokowi sedang berpamitan dengan Kasmudjo dan istrinya, dengan tangan kiri Jokowi memegang sebuah bingkisan yang tampaknya merupakan hadiah dari Kasmudjo.Kasmudjo dalam kesempatan itu memberikan sebuah rotan bambu sebagai kenang-kenangan kepada Jokowi."Ini ada rotan bambu," kata Kasmudjo, yang kemudian disambut dengan ucapan terima kasih dari Jokowi.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di KosanDalam perbincangan tersebut, Jokowi juga menyampaikan pesan kepada Kasmudjo bahwa jika ada hal-hal yang perlu dibantu, beliau akan siap membantu."Nanti kalau ada hal-hal yang ingin kami bantu, monggo," ujar Jokowi.Tak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan agar keduanya saling mendoakan. Sebelum meninggalkan rumah Kasmudjo, Jokowi berpamitan dengan mencium tangan Kasmudjo dan istrinya secara bergantian, sebagai tanda penghormatan.Sebelum meninggalkan lokasi, banyak warga yang berada di sekitar kediaman Kasmudjo langsung mendekat dan ingin berfoto bersama Jokowi. Momen ini menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi warga sekitar yang dapat bertemu langsung dengan mantan Presiden Indonesia tersebut.***
Read More Polisi Tangkap Kakak Beradik Kirim Jenazah Bayi Lewat Ojek Online
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan berhasil mengamankan dua orang bersaudara yang diduga terlibat dalam pengiriman jenazah bayi menggunakan layanan ojek daring.Kedua tersangka, berinisial NH dan R, diamankan di sebuah kamar indekos yang berlokasi di Jalan Selebis, kawasan Belawan, Medan, Sumatera Utara.Geger Penemuan Jasad Bayi dalam Tas, Dikirim Lewat Ojek OnlineDiketahui bahwa NH, yang merupakan ibu dari bayi tersebut, melahirkan tanpa bantuan medis dan sempat merawat bayinya untuk beberapa waktu. Namun, nahas, bayi tersebut meninggal dunia.Setelah kejadian itu, jenazah sang bayi dikemas dan dikirim melalui jasa ojek online ke sebuah masjid yang berada tak jauh dari area pemakaman. Langkah ini dilakukan agar jenazah bisa segera dimakamkan oleh pengurus masjid setempat.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di KosanPihak kepolisian saat ini masih terus menyelidiki lebih lanjut motif di balik tindakan tersebut, termasuk mengevaluasi kondisi kejiwaan dari kedua pelaku. Pemeriksaan mendalam juga dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur pidana lain dalam peristiwa ini.***
Read More Kasus Keracunan Diduga dari Program Makan Bergizi Gratis, 214 Siswa Jadi Korban
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Insiden keracunan massal yang diduga berasal dari konsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, jumlah korban terus bertambah dan telah mencapai ratusan.Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyampaikan bahwa hingga Sabtu (10/5/2025), total korban tercatat sebanyak 214 orang.“Terjadi penambahan empat kasus baru, sehingga saat ini jumlah korban menjadi 214 orang,” jelasnya.Modus Tilang, Oknum Polisi Diduga Lecehkan Siswi SMA Dalam Kantor SatlantasPara korban berasal dari sembilan sekolah yang tersebar di wilayah Kota Bogor, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Berikut daftar lengkap sekolah dan jumlah korban dari masing-masing institusi TK Bina Insani: 25 orang, SDN Kedung Jaya 1: 16 orang, SDN Kukupu 3: 8 orang, SDN Kedung Waringin: 7 orang, SDN Kedung Jaya 2: 45 orang, SD Bina Insani: 10 orang, SMP Bina Graha: 8 orangSMP Bina Insani: 94 orang, dan SMA Bina Insani: 1 orangMenanggapi kasus ini, Dinkes Kota Bogor telah memulai investigasi epidemiologis untuk menelusuri sumber pasti penyebab keracunan. Pemeriksaan mencakup pengambilan sampel makanan serta koordinasi intensif dengan pihak sekolah dan instansi terkait.“Kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat agar tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan,” tambah Retno.Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah mengambil langkah serius dengan menetapkan insiden ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.“Pemkot secara resmi menetapkan status Kejadian Luar Biasa untuk kasus ini,” ujar Dedie dalam keterangannya, Minggu.Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi, Mahasiswi ITB Ditangkap Bareskrim PolriDedie juga menyatakan bahwa pemerintah kota akan menyelidiki asal usul makanan yang menyebabkan keracunan, termasuk kemungkinan apakah makanan tersebut berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dari sumber lainnya.Saat ini, tim gabungan dari Dinkes, puskesmas, rumah sakit, dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) sedang melakukan pemeriksaan lanjutan di 13 sekolah, termasuk pengumpulan data dan penanganan medis terhadap para korban.***
Read More Viral Warga Keluhkan Kondisi Jalan Rusak Padahal Baru Dibangun, Proyek Jalan Rp6 Miliar
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video berdurasi dua menit yang menyoroti kondisi jalan rusak di Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, menjadi viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh warga setempat melalui akun Facebook bernama Nyoman Redana Jati Meubel. Dalam unggahan tersebut, warga memperlihatkan kondisi jalan yang mengalami kerusakan meskipun baru beberapa bulan selesai dibangun.Jalan yang dimaksud merupakan bekas jalur program ABRI Masuk Desa (AMD) yang pertama kali dibangun pada tahun 1994. Seiring waktu, jalan tersebut mengalami kerusakan parah hingga hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua jenis trail. Baru pada tahun 2024 lalu, pemerintah setempat memulai proyek pelebaran dan perbaikan untuk menghubungkan Desa Pakisan dengan Desa Tambakan di wilayah yang sama.Tragis! Warga Garut Tewas Saat Kumpulkan Logam Usai Pemusnahan Amunisi TNI, Ini KronologinyaNamun, proyek perbaikan tersebut tidak selesai tepat waktu. Faktor alam seperti medan yang sulit dan cuaca yang kurang bersahabat menjadi alasan utama keterlambatan penyelesaian.Menanggapi viralnya kondisi jalan rusak itu, Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Wayan Masdana, langsung melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pada Senin (12/5/2025). Ia menyatakan bahwa meski sebagian besar jalan tampak telah selesai dikerjakan, namun beberapa bagian mengalami kerusakan akibat hujan yang mengikis lapisan aspal, terutama di tikungan-tikungan.“Secara umum pengerjaan jalan sudah tahap akhir, tetapi karena curah hujan, aspalnya tergerus air. Kerusakan paling banyak terlihat di area tikungan. Medannya memang cukup berat,” ujar Masdana saat ditemui di lokasi.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangIa menambahkan bahwa pihak kontraktor telah berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan, dan alat berat seperti buldoser masih berada di lokasi proyek. Untuk itu, ia meminta agar Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buleleng ikut turun tangan memantau langsung proses perbaikan tersebut.“Kami minta Dinas PU jangan terburu-buru menerima pekerjaan ini kalau belum sesuai spesifikasi. Selama masih dalam masa tanggung jawab kontraktor, perbaikan harus dilakukan,” tegasnya.Masdana juga menyebut dirinya sudah bertemu langsung dengan pihak kontraktor, dan mereka menyatakan kesiapannya untuk memperbaiki kerusakan jalan dalam waktu dekat.***
Read More BGN Rencanakan Progam Asuransi Penerima MBG, DPR: Boros Anggaran
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mempersiapkan program asuransi bagi para pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta masyarakat penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Rencana ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai bagian dari tahap finalisasi kebijakan.Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa keterlibatan OJK dibutuhkan lantaran akan ada dua asosiasi asuransi yang turut ambil bagian dalam skema ini, yakni Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia.Cek NIK KTP Penerima Bansos Pkh 2025 Lewat HP, Bisa Dapat Bantuan Uang Tunai!“Saat ini kami masih melakukan pembahasan dengan OJK, karena dua asosiasi asuransi akan terlibat dalam rencana ini,” ungkap Dadan pada Senin (12/5/2025).Ia menambahkan, dari hasil koordinasi tersebut, akan dibentuk konsorsium yang terdiri dari beberapa perusahaan asuransi. Konsorsium ini nantinya akan menentukan jenis dan cakupan layanan asuransi yang sesuai untuk mendukung program MBG.Sementara itu, untuk pegawai SPPG, kerja sama telah terjalin dengan BPJS Ketenagakerjaan. Asuransi ini akan mencakup seluruh 52.346 karyawan SPPG yang tersebar di berbagai daerah.“Untuk seluruh karyawan, kami sudah menjalin kerja sama dengan BPJS TK,” jelas Dadan.Skema pembayaran premi untuk dua jenis asuransi—yakni asuransi karyawan dan penerima manfaat—akan dilakukan secara langsung melalui unit SPPG masing-masing. Untuk besaran premi, Dadan menyebutkan nilainya telah dihitung bersama BPJS TK dan diperkirakan mencapai Rp16.000 per orang setiap bulan.“Pembayaran premi nantinya akan dilakukan oleh masing-masing SPPG,” tegasnya.Meski demikian, rencana ini menuai kritik dari kalangan legislatif. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Nasdem, Irma Suryani Chaniago, menilai langkah pemberian asuransi kepada penerima manfaat program MBG sebagai bentuk pemborosan anggaran negara.Menurut Irma, seharusnya BGN cukup menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan yang sudah memiliki sistem perlindungan kesehatan yang mapan, termasuk di tingkat daerah."Kan sudah ada BPJS. Cukup koordinasi saja dengan BPJS Kesehatan. Tidak perlu keluar biaya tambahan negara. Kecuali terjadi hal yang sangat serius, mungkin bisa diberikan santunan. Tapi kalau untuk asuransi, saya rasa ini berlebihan," ujar Irma.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangIa mencontohkan, jika terjadi kasus makanan basi, solusi yang tepat adalah membawa korban ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau RSUD dengan memanfaatkan layanan BPJS."Kalau ada orang tua atau anak yang belum jadi peserta BPJS, ya dorong untuk daftar. Kalau tidak mampu, pemerintah bisa beri kartu PBI (Penerima Bantuan Iuran)," pungkasnya.***
Read More Viral Acara Perpisahan Siswa di Tempat Hiburan Malam, Sekolah Beri Klarifikasi
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Viral di media sosial yang memperlihatkan sebuah acara perpisahan siswa dari salah satu sekolah negeri di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diketahui berlangsung di sebuah tempat hiburan malam (THM) di Banjarmasin.Momen ini menuai beragam reaksi dari warganet, hingga akhirnya pihak sekolah angkat bicara. Kepala Sekolah, Elly Agustina, memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut. Ia membenarkan bahwa acara memang diselenggarakan di lokasi yang biasa difungsikan sebagai THM. Namun, ia menekankan bahwa acara berlangsung pada siang hari, bukan malam.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangElly menjelaskan bahwa rencana kegiatan tersebut sudah disampaikan oleh panitia perpisahan siswa kepada pihak sekolah sebelumnya. Meski sekolah sempat membentuk panitia resmi, para siswa kelas akhir juga membentuk tim panitia mereka sendiri dan menyusun seluruh kegiatan secara mandiri, termasuk pemilihan lokasi, konsumsi, dan susunan acara.“Sebenarnya pihak sekolah sudah membentuk panitia resmi, namun para siswa juga membuat panitia versi mereka sendiri dan mengambil alih pengaturan acara,” ujar Elly pada Sabtu (10/5/2025).Ia mengungkapkan bahwa pada awalnya pihak sekolah tidak mengetahui secara rinci lokasi acara. Setelah diinformasikan bahwa tempat tersebut adalah sebuah kafe dan restoran, pihak sekolah memilih untuk tetap mendampingi kegiatan guna memastikan pelaksanaan berjalan lancar dan tertib.“Kami baru diberi tahu kemudian bahwa tempatnya adalah kafe dan resto. Untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami tetap mendampingi,” katanya.Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian sebagai langkah pengamanan sebelum kegiatan dimulai. Elly menambahkan, meskipun tempatnya tidak lazim untuk kegiatan sekolah, acara berlangsung tanpa kendala dan turut dihadiri oleh para orang tua siswa.“Acara berjalan dengan baik dan penuh apresiasi. Semua orang tua datang, dan saya sangat menghargai upaya keras dari OSIS kelas XI yang mengatur semuanya,” tambah Elly.Cek NIK KTP Penerima Bansos Pkh 2025 Lewat HP, Bisa Dapat Bantuan Uang Tunai!Namun demikian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan menyayangkan insiden ini. Sekretaris Disdikbud Kalsel, Hadeli Rosyadu, menyebutkan bahwa pihaknya tidak menerima pemberitahuan resmi dari sekolah mengenai lokasi acara.“Ini murni kelalaian. Dari informasi yang kami dapat, panitia menyatakan tempat tersebut hanya sebuah restoran biasa,” ungkap Hadeli.***
Read More Modus Tilang, Oknum Polisi Diduga Lecehkan Siswi SMA Dalam Kantor Satlantas
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Viral di media sosial seorang oknum anggota polisi lalu lintas (Polantas) berinisial Briptu MR dilaporkan atas dugaan tindakan pelecehan seksual terhadap seorang siswi SMA berinisial PS saat dirinya melakukan penilangan kepada PS.Berdasakan keterangan korban, aksi pelecehan tersebut diduga terjadi di Ruang Laka Lantas, Satlantas Polresta Kupang, pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, sekitar pukul 22.25 WITA.Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi, Mahasiswi ITB Ditangkap Bareskrim PolriKronologi kejadian bermula saat korban yang berboncengan dengan temannya dihentikan oleh petugas Polantas karena tidak dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi (SIM),namu dirinya mengaku belum memiliki SIM kendaraan tersebut.Lantaran tidak dapat menunjukan SIM yang diminta oleh Briptu MR, korban kemudian dibawa ke Kantor Satlantas. Dalam perjalanan, Briptu MR diduga memanfaatjan keadaan dengan meminta korban untuk memeluknya.Setelah berada di kantor, korban diajak masuk ke dalam ruangan bersama Briptu MR berdua dan menginterogasi korban dan menjelaskan pelanggaran yang sudah dilakukan oleh korban dan harus ditilang atau membayar denda sebesar Rp250 ribu.Selanjutnya PS merasa takut lantaran tidak sanggup untuk membayar denda tilang tersebut, melihat kondisi korban yang cemas oknum polisi mulai melancarkan aksi bejatnya dengan mencium dan melakukan tindakan seksual lainnya. Setelah melancarkan aksi bejatnya, Briptu MR langsung mengantarnya ke parkiran dan mengancam untuk tidak menceritakan perbuatannya tersebut kepada siapa pun.Timnas Indonesia Mulai TC 26 Mei, Siap Kalahkan Tiongkok di GBK demi Tiket Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona AsiaMerasa takut dan trauma, akhirnya PS menceritakan kejadian yang menimpanya kepada temannya, yang kemudian disampaikan kepada keluarga PS.Diketahui sebelumnya kedua pihak telah sempat ada upaya mediasi, namun keluarga korban memilih menempuh jalur hukum dan melaporkan kejadian ini ke Propam Polresta Kupang untuk ditindak lanjuti.Saat ini pihak Propam Polresta Kupang tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dan banyak warga berharap untuk dapat segera menuntaskan aksi pelecehan yang dialami oleh anak dibawah umur.***
Read More Program Makan Bergizi Gratis Tak Hanya untuk Siswa, Tapi untuk Kalangan ini Juga
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto tak hanya difokuskan pada anak-anak sekolah, namun juga menjangkau kelompok rentan lainnya seperti lansia dan ibu hamil. Inisiatif ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani.Dalam acara sosialisasi MBG yang digelar di Kabupaten Ogan Ilir pada Senin (12/5/2025), Irma menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya bagi mereka yang akses terhadap makanan sehat masih terbatas.Miss Indonesia 2010 Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Minyak Pertamina Senilai Rp 193,7 Triliun“Ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi tentang meletakkan pondasi bagi masa depan bangsa. Anak-anak yang sehat hari ini akan menjadi pemimpin di masa mendatang,” ujar Irma dalam sambutannya.Ia menekankan bahwa MBG merupakan bagian dari strategi nasional dalam menciptakan generasi muda yang sehat, kuat, dan cerdas melalui penyediaan makan siang bergizi gratis di lingkungan sekolah. Namun, jangkauan program yang juga menyasar lansia dan ibu hamil menunjukkan komitmen yang lebih luas terhadap peningkatan kesejahteraan gizi di seluruh lapisan masyarakat.Irma menggarisbawahi pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam mendukung keberhasilan program ini. Menurutnya, tanpa keterlibatan aktif dari warga lokal, tokoh masyarakat, dan lembaga terkait, tujuan dari MBG tidak akan tercapai secara maksimal.“Saya mengapresiasi para tokoh masyarakat di Ogan Ilir yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menyosialisasikan pola hidup sehat dan pentingnya gizi seimbang,” tambahnya.Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari berbagai kalangan. Irma juga memberikan penghargaan khusus kepada Badan Gizi Nasional (BGN) atas kontribusi mereka dalam pendampingan teknis, penyusunan materi, serta penyelarasan program dengan standar gizi nasional.“Hari ini kita tidak hanya bicara program, tapi juga tentang transformasi cara berpikir dan membangun kebiasaan makan yang lebih sehat,” jelas Irma.Profil Asyifa Latief, Miss Indonesia 2010 yang Terseret Kasus Dugaan Korupsi Minyak PertaminaIa berharap, melalui sosialisasi ini, masyarakat semakin memahami pentingnya asupan nutrisi, cara pengolahan makanan yang aman, dan peran penting keluarga dalam menciptakan budaya makan bergizi.Menutup pernyataannya, Irma mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan program ini sebagai momentum awal menuju pola hidup sehat dan seimbang.“Mari kita mulai dari lingkungan terkecil: keluarga, sekolah, hingga ke masyarakat luas. Ini langkah awal menuju Indonesia yang lebih sehat,” pungkasnya.***
Read More Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa Lelang
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang merekam momen audiensi antara pengusaha lokal dan pihak PT Chandra Asri Alkali (CAA) di Kawasan Industri Krakatau, Kota Cilegon, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Audiensi yang berlangsung dalam ruangan penuh sesak itu memperlihatkan ketegangan saat para pengusaha lokal menyuarakan tuntutan mereka terhadap pelaksanaan proyek senilai triliunan rupiah tersebut.Dalam rekaman video yang beredar, tampak ruangan audiensi dipadati oleh peserta hingga beberapa pengusaha terpaksa berdiri mengitari meja pertemuan. Suasana sempat memanas ketika salah satu pengusaha menyampaikan aspirasi dengan nada tegas melalui penerjemah agar pihak CAA memberikan porsi pekerjaan secara langsung kepada pelaku usaha lokal, tanpa melalui proses lelang.Gugatan Ijazah Jokowi Masuk PN Sleman, Nama Rektor UGM hingga Dosen Pembimbing Diseret"Porsinya harus jelas, tanpa ada lelang. Rp5 triliun untuk Kadin, tanpa ada lelang, bagi, selesai, clear," ujar salah seorang pengusaha yang terekam dalam video.Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, Mulyadi Sanusi, membenarkan bahwa dalam audiensi tersebut memang ada permintaan agar pekerjaan senilai Rp5 triliun dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) itu dapat dialokasikan kepada pengusaha lokal.“Kami dari Kadin, bersama Hipmi dan pelaku usaha lokal lainnya, hadir dalam audiensi itu untuk menegaskan bahwa kami tidak ingin hanya menjadi penonton. Proyek senilai Rp15 triliun ini harus memberikan dampak nyata bagi pengusaha lokal,” terang Mulyadi.Gubernur Dedi Mulyadi Bantah Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Penerima BansosSebagai informasi, PT Chandra Asri Alkali (CAA) merupakan anak perusahaan dari PT Chandra Asri Pacific Tbk yang sedang membangun pabrik Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Kota Cilegon. Proyek tersebut masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total nilai investasi sebesar Rp15 triliun.Persitiwa viral ini menjadi sorotan netizen, terutama mengenai transparansi dan pemerataan kesempatan dalam proyek-proyek besar yang dilaksanakan di daerah.***
Read More Viral! Keluarga Dokter Diracuni ART di Sop Ayam Dicampur Cairan Pembersih Pakaian
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah keluarga dokter di Kota Batam hampir menjadi korban upaya peracunan setelah diduga menemukan cairan pembersih lantai yang dicampurkan ke dalam makanan mereka. Peristiwa yang terjadi pada 1 Mei 2025 itu viral di media sosial setelah diunggah oleh kerabat korban.Insiden bermula saat Yeni, sang ibu yang berprofesi sebagai dokter, mencicipi sop ayam yang disiapkan oleh asisten rumah tangga (ART) mereka. Namun, sesaat setelah mencicipi, ia mencium aroma menyengat yang tidak wajar berasal dari makanan tersebut.Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi, Mahasiswi ITB Ditangkap Bareskrim Polri“Saya baru coba satu sendok, lalu langsung mencium bau yang aneh. Aromanya mirip cairan pembersih lantai merek Byclean,” ungkap Yeni.Yeni pun segera memeriksa sop ayam tersebut dan mencurigai adanya campuran bahan kimia berbahaya. Dugaan sementara mengarah pada ART mereka yang dituding mencampurkan cairan pembersih ke dalam makanan.Kasus ini menjadi perhatian warganet setelah tersebar luas di berbagai platform media sosial, memicu kekhawatiran terkait keamanan di lingkungan rumah tangga, khususnya hubungan antara majikan dan pekerja rumah tangga.Rekam Jejak Saor Siagian Advokat Incar HerculesPihak berwenang dilaporkan tengah mendalami kasus ini untuk memastikan motif dan tindakan selanjutnya terhadap terduga pelaku.***
Read More Tragis! Calon Pengantin Jadi Korban Pembacokan Saat Hari Pernikahan
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria bernama Ahmad (30), yang tengah bersiap melangsungkan akad nikah dan resepsi pernikahan, menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan oleh sekelompok orang di Palembang. Insiden tersebut terjadi diduga akibat konflik lama yang berakar sejak tahun 2019.Akibat serangan itu, Ahmad mengalami luka serius di bagian tangan, kaki, dan wajah. Ia segera dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSUD BARI untuk mendapatkan penanganan medis intensif. Kepada pihak kepolisian, Ahmad mengungkapkan bahwa dirinya diserang oleh lima orang pelaku.Alasan Bill Gates tidak mau Mati dalam keadaan Kaya, donasikan 99% Harta Kekayaan"Jumlahnya ada lima orang. Tiga di antaranya membawa senjata tajam, dan satu orang lainnya menggunakan senjata api," jelas Ahmad.Ia juga menuturkan bahwa salah satu pelaku memiliki dendam pribadi terhadapnya sejak lima tahun lalu. Pelaku menuduh Ahmad sebagai informan (cepu), yang kemudian memicu perkelahian di masa lalu."Waktu itu dia nuduh saya cepu. Kami sempat berkelahi, bahkan saya pernah menusuknya dengan pisau di Jembatan Kertapati," kata Ahmad.Ahmad menduga penyerangan ini merupakan bentuk balas dendam yang telah direncanakan sejak lama, mengingat Ahmad sedang fokus dalam acara pernikahannya.Jan Hwa Diana dan Suami Ditetapkan Tersangka"Mungkin dia memang sengaja menunggu momen saya lengah, apalagi sekarang saya sedang fokus menikah. Jadi dia manfaatkan kesempatan itu," ujarnya.Pihak kepolisian setempat kini tengah melakukan penyelidikan guna mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.***
Read More Jan Hwa Diana dan Suami Ditetapkan Tersangka
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Pemilik CV Sentoso Seal, Jan Hwa Diana, bersama suaminya Hendy Sunaryo resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Surabaya. Namun, penetapan status hukum ini bukan terkait dugaan penahanan ijazah seperti yang sempat ramai diberitakan sebelumnya, melainkan dalam perkara perusakan kendaraan.Kepala Seksi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan, mengonfirmasi bahwa pasangan tersebut telah berstatus tersangka."Benar, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan mobil," ujarnya saat dikonfirmasi pada Jumat (9/5/2025).Pemilik UD Sentoso Seal, Jan Hwa Diana Ditangkap PolisiMeski demikian, AKP Rina belum membeberkan secara rinci kronologi kejadian maupun motif di balik aksi perusakan tersebut.Perkara ini bermula dari laporan warga bernama Nimus, yang mengadukan dugaan pengrusakan terhadap dua unit mobil pikap miliknya. Laporan tersebut dilayangkan ke Polrestabes Surabaya dan tercatat dengan nomor LP/B/353/IV/2025/SPKT/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur, tertanggal 19 April 2025.Kuasa hukum pelapor, Jemmy Nahak, menjelaskan bahwa perusakan diduga dilakukan secara bersama-sama oleh Hendy Sunaryo, Jan Hwa Diana, anak mereka, dan seorang karyawan."Saya datang ke sini untuk menanyakan perkembangan laporan atas dugaan tindakan perusakan yang dilakukan oleh Pak Hendy sekeluarga. Mereka diduga melanggar Pasal 170 KUHP karena perusakan dilakukan secara bersama-sama terhadap dua unit kendaraan," ujar Jemmy.Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Jadwal Lengkap PPG Guru Tertentu 2025 & Cara Daftar UjianIa menambahkan, total ada empat terlapor dalam laporan tersebut: kepala keluarga (Hendy), istri (Diana), anak mereka, serta satu karyawan dari perusahaan.Proses penyelidikan oleh kepolisian masih berlangsung, dan belum ada keterangan lebih lanjut mengenai kemungkinan pemanggilan atau penahanan para tersangka.
Read More Gugatan Ijazah Jokowi Masuk PN Sleman, Nama Rektor UGM hingga Dosen Pembimbing Diseret
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sejumlah pejabat Universitas Gadjah Mada (UGM) termasuk Rektor Prof. Ova Emilia, jajaran wakil rektor, dekan, Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan, hingga akademisi IR Kasmojo, resmi digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Sleman terkait keabsahan ijazah milik Presiden Joko Widodo.Gugatan ini dilayangkan oleh seorang advokat bernama IR H. Komardin, S.H., M.H., yang berasal dari Makassar. Gugatan perdata tersebut terdaftar dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn dan diklasifikasikan sebagai perkara perbuatan melawan hukum. Gugatan tersebut resmi didaftarkan pada tanggal 5 Mei 2025.Gubernur Dedi Mulyadi Bantah Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Penerima BansosHumas PN Sleman, Cahyono, saat dikonfirmasi pada Jumat (9/5/2025) membenarkan adanya gugatan tersebut."Benar, perkara ini berkaitan dengan ijazah Presiden Jokowi," ujarnya.Cahyono juga mengungkapkan bahwa saat ini proses hukum masih dalam tahap awal, yakni pemanggilan para pihak yang tergugat. Ia menambahkan, Komardin dikenal sebagai seorang advokat sekaligus pengamat sosial.Menanggapi gugatan ini, Sekretaris UGM, Andi Sandi, membenarkan bahwa pihak universitas telah menerima salinan gugatan dan sedang mempelajarinya."Kami sudah menerima salinannya, namun isi gugatannya masih kami kaji secara lebih mendalam," kata Andi.Meski demikian, Andi menegaskan bahwa UGM siap mengikuti proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku."Kami akan taat terhadap ketentuan hukum," ujarnya.Dalam gugatan tersebut, selain pejabat universitas, nama IR Kasmojo juga tercantum sebagai salah satu pihak tergugat. Andi menjelaskan bahwa Kasmojo merupakan dosen pembimbing akademik Presiden Jokowi semasa kuliah di UGM. Menanggapi sosok penggugat, Andi mengaku belum mengetahui secara jelas latar belakang Komardin."Kami belum mendalami siapa penggugatnya," katanya.Pemerintah Kucurkan Rp 5 Miliar Perdesa untuk Program Koperasi Merah PutihAndi juga mengungkap bahwa sebelumnya UGM pernah menerima somasi terkait permintaan untuk menunjukkan ijazah asli Jokowi. Namun, ia tidak dapat memastikan apakah somasi itu berasal dari Komardin atau dari pihak lain."Saat itu kami jawab bahwa dokumen tersebut tidak berada di kami," jelasnya.Kasus ini menambah daftar polemik seputar keaslian ijazah Presiden Jokowi yang sebelumnya sempat mencuat di ruang publik. Hingga kini, pihak pengadilan masih menunggu kehadiran seluruh pihak untuk memulai proses persidangan.***
Read More Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi, Mahasiswi ITB Ditangkap Bareskrim Polri
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS ditangkap oleh penyidik Bareskrim Polri usai mengunggah sebuah meme kontroversial di media sosial X. Meme tersebut menampilkan gambar editan Presiden RI ke-7 Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto sedang berciuman, yang kemudian memicu reaksi luas warganet.Penangkapan SSS pertama kali terungkap dari unggahan akun @MurtadhaOne1 di platform X. Informasi tersebut kemudian dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, pada Jumat (9/5/2025).Rekam Jejak Saor Siagian Advokat Incar Hercules"Benar, seorang perempuan berinisial SSS telah ditangkap dan sedang menjalani proses hukum," ujar Brigjen Trunoyudo dalam keterangannya kepada media.Meski begitu, pihak kepolisian belum mengungkapkan secara rinci mengenai latar belakang maupun identitas lengkap dari SSS. Brigjen Trunoyudo hanya menjelaskan bahwa SSS dikenai sangkaan melanggar ketentuan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).Menurutnya, SSS diduga melanggar Pasal 45 ayat (1) junto Pasal 27 ayat (1), dan/atau Pasal 51 ayat (1) junto Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 yang merupakan revisi kedua dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.Gubernur Dedi Mulyadi Bantah Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Penerima Bansos“Saat ini proses penyidikan masih berlangsung di Bareskrim,” tambah Trunoyudo.Penangkapan ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi di media sosial mengenai batas kebebasan berekspresi dan konsekuensi hukum atas unggahan digital, khususnya yang menyentuh ranah simbol kenegaraan dan tokoh publik.***
Read More Ditinggal Ibu bersama Kekasih, Empat Balita Jadi Korban Kebakaran
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa kebakaran tragis terjadi di sebuah rumah yang berlokasi di Jalan R. Soeprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Senin (6/5/2025). Dalam insiden tersebut, empat anak balita menjadi korban, di mana tiga di antaranya meninggal dunia dan satu lainnya masih menjalani perawatan intensif dalam kondisi kritis.Saat api mulai membesar dan melahap rumah yang diketahui milik Yoman (51), kakek dari keempat anak itu, tak ada satu pun orang dewasa yang berada di lokasi. Keempat balita tersebut ditinggalkan di dalam rumah oleh sang ibu yang saat itu pergi bersama kekasihnya.Geger Penemuan Jasad Bayi dalam Tas, Dikirim Lewat Ojek OnlineKanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, membenarkan bahwa anak-anak itu ditinggal sendiri oleh ibunya yang sedang keluar rumah."Benar, saat kejadian hanya ada empat anak di dalam rumah. Ibunya pergi untuk membeli makanan," ujar Ipda Andry saat dikonfirmasi pada Rabu (7/5/2025) malam.Dari keempat korban, dua balita dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian karena tidak sempat diselamatkan. Seorang lainnya meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. Sementara satu balita lainnya kini masih dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Jadwal Lengkap PPG Guru Tertentu 2025 & Cara Daftar UjianMenurut informasi yang dihimpun, orangtua anak-anak tersebut telah bercerai, sehingga saat kejadian, mereka hanya diasuh oleh sang ibu yang kini tengah diselidiki atas dugaan kelalaian.Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran serta kemungkinan unsur kelalaian dalam kasus ini.***
Read More Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di Kosan
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi swasta di Palembang melaporkan seorang anggota polisi berpangkat bintara ke Unit Pelayanan Pengaduan (Yanduan) Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Selatan. Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan tindakan asusila disertai kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota kepolisian tersebut.Korban berinisial BR (22), yang berasal dari Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), secara resmi membuat laporan pada Rabu, 23 April 2025. Dalam keterangannya, BR mengaku telah mengalami perlakuan tidak senonoh dari pelaku yang diketahui merupakan Bripda RS, anggota kepolisian aktif.Pemilik UD Sentoso Seal, Jan Hwa Diana Ditangkap PolisiPeristiwa tersebut terjadi pada Selasa malam, 22 April 2025, sekitar pukul 21.20 WIB. Saat itu, Bripda RS menjemput korban di kos-kosannya yang terletak di kawasan Jalan Sei Tawar, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang. Keduanya kemudian sempat berkeliling kota menggunakan sepeda motor sebelum berhenti di depan sebuah hotel di kawasan Jalan Veteran.Bripda RS sempat mengajak korban masuk ke hotel, namun ajakan tersebut ditolak oleh BR yang meminta untuk diantar pulang. Bukannya menuruti permintaan korban, Bripda RS malah berpura-pura hendak buang air kecil. Saat itu, ia justru mengambil borgol dan memborgol tangan korban.Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Jadwal Lengkap PPG Guru Tertentu 2025 & Cara Daftar UjianBR yang merasa terancam sempat melawan dan mengancam akan berteriak. Setelah itu, borgol pun dilepaskan oleh pelaku. Namun insiden tidak berhenti di sana. Bripda RS juga mengambil ponsel milik korban dan menghapus seluruh percakapan yang ada di dalamnya.Kini, laporan tersebut sedang ditindaklanjuti oleh pihak Propam Polda Sumsel untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.***
Read More Sepuluh Guru SD Tewas dalam Kecelakaan Maut
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Tragedi kecelakaan maut terjadi pada Rabu, 7 Mei 2024, di Jalan Raya Purworejo-Magelang, yang merenggut nyawa sepuluh guru dari SD Islam Tahfidz Quran As Syafiiyah, Magelang, Jawa Tengah. Para korban diketahui sedang dalam perjalanan untuk takziah dan menumpang sebuah angkot ketika kecelakaan tersebut terjadi.Peristiwa naas ini bermula ketika angkot yang membawa 13 orang, termasuk para guru, berhenti di jalan raya. Tanpa diduga, sebuah truk tronton yang melaju kencang menabrak angkot tersebut. Akibat tabrakan tersebut, sepuluh guru dinyatakan meninggal dunia di tempat. Sementara itu, satu guru dilaporkan selamat, dan dua lainnya belum diketahui kondisinya.Viral! Wanita Tersambar Petir Saat Bersandar di KulkasKetua Komite SD Islam Tahfidz Quran As Syafiiyah, Wahid Ghozali, dalam keterangannya berharap agar para guru yang meninggal dapat dihitung sebagai syahid, mengingat mereka sedang dalam perjalanan untuk berdoa bagi keluarga yang sedang berduka.“Semoga mereka meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan mendapat ganjaran yang baik, karena perjalanan mereka bukan untuk hura-hura, melainkan untuk bertakziah,” ungkap Wahid Ghozali.Berdasarkan informasi yang diterima, kecelakaan tersebut melibatkan total 14 orang, yang terdiri dari 13 guru dan sopir angkot. Para orang tua dan murid di sekolah tersebut juga datang berbondong-bondong untuk mendoakan para guru yang telah meninggal, meskipun belum ada konfirmasi resmi tentang jumlah korban yang pasti.Anggota Komite SD Islam Tahfidz Quran As Syafiiyah, Bhineke Giandika, menyampaikan bahwa meski informasi mengenai kecelakaan masih belum jelas, pihak sekolah tetap melaksanakan doa bersama."Kami belum tahu informasi detailnya, bahkan kami berharap kejadian ini tidak benar. Namun, daripada berdiam diri, kami lebih baik membaca Yasin dan mendoakan yang terbaik,” ujarnya.Yayasan As Syafi’iyah, yang menaungi sekolah tersebut, segera mengambil langkah dengan meliburkan kegiatan di Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) yang berada di bawah naungannya. Ketua Yayasan As Syafi’iyah, Habib Muhsin Syafingi, mengungkapkan bahwa sekolah akan memberikan waktu libur beberapa hari ke depan.“Insya Allah, sekolah akan libur beberapa hari ini. Kami juga akan bersilaturrahmi ke rumah keluarga korban dan mengadakan doa bersama,” ujar Habib.Tragedi ini juga membuat pihak yayasan merasa kehilangan yang mendalam, mengingat lima dari sepuluh guru yang meninggal adalah penghafal Al-Quran. Untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar, Yayasan As Syafi’iyah berencana berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang serta Kantor Kementerian Agama setempat.12 Mei 2025 Libur Apa ? Hari Raya Waisak dan Cuti Bersama, Ini yang Perlu Kamu TahuSebagai bentuk penghormatan dan doa bersama, pihak yayasan merencanakan acara doa setiap hari selepas Ashar di lokasi yayasan, dengan melibatkan seluruh wali santri.Sementara itu, Ketua Komite SD IT As Syafi’iyah, Wahid Ghozali, mengumumkan bahwa kegiatan pembelajaran diliburkan mulai 8 Mei hingga 13 Mei 2025. Libur ini bertepatan dengan perayaan Waisak dan cuti bersama.Kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, ketika sebuah truk tronton bernomor polisi B 9970 BYZ yang melaju dari arah Magelang menuju Purworejo mengalami rem blong saat menuruni jalan yang berbelok. Sopir truk kehilangan kendali, hingga akhirnya menabrak angkot yang sedang berhenti dan kemudian menghantam sebuah rumah yang berada di tepi jalan.***
Read More