5 ASN Kota Pagar Alam Tetap Digaji Meski Tidak Masuk Kerja 4 Tahun
Ryan A. Rachmat 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id- Pertama kali berita ini diangkat oleh facebook RMOL Sumsel Video. Dalam narasinya Kantor Berita RMOL Sumsel menyebut informasi yang didapat dari BPK Sumsel menemukan 5 oknum ASN Kota Pagar Alam tetap mendapat gaji walapun tidak masuk kerja hingga 4 Tahun menjadi ramai diperbincangkan oleh netizen. Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam video tersebut, kelima ASN tersebut telah melakukan pelanggaran aturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Kelima oknum tersebut diantaranya 3 orang berdinas di Sekretariat Daerah Pemkot Pagar Alam, 1 orang Dinas Pariwisata dan 1 orang BPBD. China Bikin Ulah, India dan Malaysia Ribut soal Peta WilayahDengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka setiap PNS harus berusaha memahami peraturan tersebut agar dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam melaksanakan disiplin PNS.Dalam Temuannya, BPK Sumsel merinci sebagai berikut:ASN Sekretariat Daerah1. JHA tidak masuk kerja selama 172 hari, masih menerima gaji sebesar Rp32.695.2002. MYS tidak masuk kerja selama181 hari, masih menerima gaji sebesar Rp48.249.0003. AAR tidak masuk kerja selama 192 hari, masih menerima gaji sebesar Rp40.790.700ASN Dinas Pariwisata1. AP tidak masuk kerja selama 4 tahun terhitung sejak Maret 2018, tetap menerima gaji sebesar Rp223.349.000ASN BPBD1. ARL tidak masuk kerja selama 245 hari, masih menerima gaji sebesar Rp40.197.600Terkait temuan ini Ali Akbar Fitriansyah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pagar Alam menjelaskan telah merespon temuan BPK sumsel tersebut dengan melaksanakan sidang dengan Inspektorat Daerah, Kepala OPD dan Kabag Hukum Pemkot Pagar Alam dengan sanksi yaitu penyetopan sementara gaji hingga ASN tersebut masuk kerja kembali. MK Izinkan Kampanye Di Sekolah Dan KampusBahkan yang lebih mengejutkan, dikonfirmasi oleh Kepala BKPSDM bahwa ASN berinisial ARL yang berdinas di BPBD tersebut mengalami gangguan kejiwaaan dan telah diarahkan ke Kepala OPD dan keluarga yang bersangkutan untuk selanjutnya mengajukan Pensiun Dini. Temuan ini menjadi catatan penting tidak hanya Pemkot Pagar Alam namun juga semua Pemkot di Sumsel untuk lebih ketat dalam mengawasi Disiplin ASN di lingkungannya masing-masing. Sanksi tegas harus dapat diberikan sesuai dengan tingkat pelanggaran disiplin yang dilakukan, dan menjadi efek jera bagi oknum-oknum ASN lainnya yang belum di"Temukan" oleh BPK.***
Read More Kenzie, Putra Daerah Pagar Alam Meraih Perunggu Indo Prima Open 2023
Ryan A. Rachmat 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id- Prestasi kembali ditorehkan oleh Kenzie Aflah Putra atau yang lebih akrab di panggil Kenzie di ajang Indo Prima Open 2023 yang berlangsung di RAS Sport Center Lampung Tengah, 21-26 Agustus 2023. Kenzie merupakan putra daerah Kota Pagar Alam yang saat ini tergabung dalam PB Putra Mandiri yang bermarkas di Kota Pagar Alam. Dibawah bimbingan Coach Hendrik dan Coach Johan, Kenzie yang belum masuk kelompok seeded (unggulan) memberikan pertandingan yang menarik dan bekelas meskipun lawan yang dihadapi beragam baik unggulan dan non unggulan. Hasil kerja kerasnya dibuktikan dengan mengamankan satu tiket di semi final yang mana 3 diataranya merupakan Unggulan 1, 2 dan 3.Sebagai atlet non unggulan Kenzi menjadi Kuda Hitam dalam event kali ini, keberhasilannya menembus semi final bersama 3 unggulan teratas membuktikan kualitasnya sebagai Atlet muda yang tidak hanya memiliki skill mumpuni dan tentu saja berbakat. Kondisi ini sebenarnya secara tidak langsung menjadi warning bagi Atlet di kategori yang sama bahwa, Kenzie menjadi nama yang harus diwaspadai dan dipertimbangkan dikemudian hari.Empat Wakil Indonesia Yang Lolos Ke Babak Perempat Final BWF 2023Semi final kali ini menjadi pertandingan penuh emosi yang harus dihadapinya bersama unggulan 2 (GFR), sebagai yang bukan unggulan tentu saja unggulan 2 lebih siap secara mental karena bukan pertama kali ini pertemuan diantara keduanya. Pertandingan terkahir belangsung di Final PB Sriwijaya Cup 2023 dimana GFR menjadi pemenang dan Keznie harus puas di posisi dua, keduanya bersahabat baik didalam dan luar lapangan.Untuk kesekian kalinya keduanya bertemu namun berbeda dengan sebelumnmya mreka bertemu tidak di Final namun Semi Final, sehingga pertandingan ini serasa layaknya final diantara mereka. Kenzie sebagai non unggulan memberikan semua daya upaya dan bermain sangat intens dari awal pertandingan dimulai, pada Set 1, dominasi pemain dengan status unggulan terlihat dan game diakhir dengan skor 21-10 untuk kemenangan GFR. Set 2, Kenzie memberikan perlawanan yang signifikan sehingga kali ini game dimenangkannya dengan skor akhir 21-17, kemenangan ini mengharuskan keduanya berjuang kembali di Set 3 sebagai penentu kemenangan untuk mengamankan tiket di Final.Set 3 menjadi saksi bagaimana perjuangan yang dilakukan oleh Kenzi untuk melawan dominasi unggulan 2 ini, skor ketat diperoleh kedua secara bergantian dan terlihat tidak ada kata menyerah. Jual beli serangan disajikan dengan sangat apik dan menjadi pertandingan yang menarik atensi penonton. Hal ini tentu saja sangat beralasan mengingat Semi Final dihadapkan dua Atlet dengan status unggulan 2 dan non unggulan.Ahsan/Hendra Melaju Kebabak Perempat Final BWF 2023Perjuangan tanpa henti disajikan dalam pertandingan ini hingga secara emosional Kenzie masih harus mengakui keunggulan GFR untuk kesekian kalinya. Game Semi Final keduanya berakhir di skor 21-19, jarak skor yang kompetitif ini adalah kerja keras yang ditunjukkan oleh Kenzie selama pertandingan berlangsung.Dengan kekalahannya di Semi Final maka otomatis Kenzie meraih Juara Tiga bersama dan meraih medali perunggu, meskipun demikian sejatinya skill yang ditunjukkan oleh Kenzie tidak bisa dianggap biasa-biasa saja. Pencapaian ini tentu saja bukan hasil maksimal yang diinginkan oleh Kenzie maupun tim pelatihnya. Namun dari pertandingan ini setidaknya menjadi pembuktian diri bawah sebagai non unggulan Kenzie secara bertahap berada di level yang sama dengan para unggulan dan bisa jadi pada event berikutnya Kenzie tidak lagi menjadi Kuda Hitam namun salah satu unggulan yang harus diwaspadai. ***
Read More 20 Kampus Paling Sustainable versi UI GreenMetric 2022 Indonesia
Ryan A. Rachmat 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id- Dalam laman resminya UI disini, GreenMetric World University Ranking merupakan pemeringkatan kampus hijau dan kelestarian lingkungan yang diprakarsai oleh Universitas Indonesia pada tahun 2010. Melalui 39 indikator dalam 6 kriteria, UI GreenMetric World University Rankings secara hati-hati menentukan peringkat berdasarkan komitmen dan inisiatif lingkungan universitas.informasi terkait Penilaian UI GreenMetric 2021 dilandasi tiga pilar, yakni Lingkungan hidup, Economi, dan juga Sosial. Bobot indikator penilaian terdiri atas Keadaan dan Infrastruktur Kampus (15%), Energi dan Perubahan Iklim (21%), Pengelolaan Sampah (18%), Penggunaan Air (10%), Transportasi (18%), serta Pendidikan dan Riset (18%).Usulan Jurnal SINTA 2 Pengganti Scopus sebagai Syarat Guru BesarSelain itu, UI GreenMetric merupakan satu-satunya pemeringkatan bagi perguruan tinggi internasional yang dibuat oleh perguruan tinggi Indonesia. Edisi 2022 terdapat 1050 universitas dari 85 negara di dunia yang berpartisipasi. Indonesia sendriri tercatat sebanyak 126 Perguruan Tinggi yang telah berpartisipasi dalam UI GreenMetric.UI, masing menjadi Kampus di Indonesia Paling Sustainable UI GreenMetric World University Ranking 2022 (Posisi 24 Dunia) sedangkan Wageningen University & Research menjadi kampus Posisi 1 Dunia dalam edisi ini. daftar lengkap dapat dilihat disiniAplikasi Yang Bagus Digunakan Untuk BelajarDaftar 20 Besar Kampus Terbaik di Indonesia dalam hal kinerja keberlanjutan: 1. Universitas Indonesia2. Universitas Diponegoro3. Universitas Gadjah Mada4. IPB University5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember6. Universitas Negeri Semarang7. Universitas Sebelas Maret8. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung9. Telkom University10. Universitas Airlangga11. Universitas Padjadjaran12. Universitas Islam Indonesia13. Universitas Lampung14. Universitas Hasanuddin15. Institut Teknologi Sumatera16. Universitas Brawijaya17. Universitas Negeri Yogyakarta18. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta19. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa20. Universitas Sriwijaya
Read More 32 Kampus Terbaik versi THE Impact Ranking 2023 Indonesia
Ryan A. Rachmat 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id- THE Impact Ranking merupakan pemeringkatan Internasional yang dilakukan oleh Time Higher Education berbasis di London Inggris dengan menggunakan indikator kinerja keberlanjutan atau UN Sustainable Development Goals (SDGs) dimana terdapat 17 Poin tujuan pembangunan berkelanjutan yang menjadi tolak ukurnya.20 Kampus Paling Sustainable versi UI GreenMetric 2022 Indonesia17 Indikator Penilaian THE Impact Rankings 20231. No poverty2. Zero hunger3. Good health and well-being4. Quality education5. Gender equality6. Clean water and sanitation7. Affordable and clean energy8. Decent work and economic growth9. Industry innovation and infrastructure10. Reduced inequalities11. Sustainable cities and communities12. Responsible consumption and production13. Climate action14. Life below water15. Life on land16. Peace, justice, and strong institutions17. Partnerships for the goalsUsulan Jurnal SINTA 2 Pengganti Scopus sebagai Syarat Guru BesarSejauh ini hanya lembaga Times Higher Education (THE) satu-satunya lembaga pemeringkatan yang menggunakan tabel kinerja global untuk menilai universitas berdasarkan UN SDGs. Dalam laman resminya THE menggunakan indikator yang dikalibrasi dengan hati-hati untuk memberikan perbandingan yang komprehensif dan seimbang di empat bidang luas penelitian, penatalayanan, penjangkauan, dan pengajaran.Pada edisi 2023 THE Impact Rankings 2023 adalah edisi kelima, dan peringkat keseluruhan mencakup 1.591 universitas dari 112 negara/wilayah di dunia klik disini Sedangkan universitas terbaik di Indonesia versi THE Impact Rankings 2023 terdapat 19 perguruan tinggi negeri dan 13 perguruan tinggi swasta. Universitas Indonesia menempati peringkat pertama, diikuti Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada. klik disini32 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE Impact Rankings 20231-32 menunjukkan Ranking di Indonesia20-1000 menunjukkan Ranking di Dunia1. 20 Universitas Indonesia2. 101–200 Universitas Airlangga3. 101–200 Universitas Gadjah Mada4. 101–200 IPB University5. 201–300 Institut Teknologi Bandung6. 201–300 Universitas Diponegoro7. 201–300 Universitas Padjadjaran8. 201–300 Institut Teknologi Sepuluh Nopember9. 401–600 Universitas Hasanuddin10. 401–600 Universitas Sebelas Maret11. 401–600 Telkom University12. 601–800 Universitas Brawijaya13. 601–800 Universitas Islam Indonesia14. 601–800 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta15. 601–800 Universitas Negeri Surabaya16. 601–800 Universitas Negeri Malang17. 601–800 Universitas Syiah Kuala18. 801–1000 Bakrie University19. 801–1000 BINUS University20. 801–1000 Universitas Mataram21. 801–1000 Universitas Sumatera Utara22. 801–1000 Universitas Yarsi23. 1001+ Universitas Indo Global Mandiri24. 1001+ Institut Teknologi PLN25. 1001+ Universitas Islam Sultan Agung26. 1001+ Universitas Lampung27. 1001+ Universitas Kristen Maranatha28. 1001+ Universitas Kristen Satya Wacana29. 1001+ Universitas Teknokrat Indonesia30. 1001+ Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS Bandung)31. 1001+ UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi32. 1001+ Universitas Negeri Yogyakarta
Read More 24 Kampus Swasta Terbaik Versi AppliedHE: ASEAN+ 2023
Ryan A. Rachmat 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id- AppliedHE merupakan lembaga pemeringkatan Internasional yang telah menyusun peringkat universitas sejak tahun 2021, dengan tujuan memberikan tolok ukur independen untuk membandingkan universitas kepada mahasiswa, orang tua, dan pemangku kepentingan pendidikan tinggi lainnya.Berbeda dengan lembaga pemeringkatan lainnya, AppliedHE Private University Ranking: ASEAN+ 2023 bertujuan memberikan gambaran bagi masyarakat terutama calon mahasiswa dan orang tua dalam menentukan perguruan tinggi terbaik dalam perjalanan mereka menempuh pendidikan tinggi Pada negara di Asia Tenggara, terlebih lagi posisi perguruan tinggi swasta memegang peranan penting dalam membina sumber daya manusia dan memperluas akses masyarakat dalam mengenyam pendidikan tinggi.Mengenal Penyebutan Assist Prof, Assoc Prof dan Prof di IndonesiaPada edisi pemeringkatan 2023 kali ini, AppliedHE: ASEAN+ tidak hanya memeringkat universitas dari kawasan ASEAN (Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam) saja, namun juga memeringkat universitas dari luar ASEAN, yaitu Azerbaijan, Bangladesh, Hong Kong, Kazakhstan, dan Taiwan dengan total 24 Perguruan Tinggi Swasta yang berpartisipasi termasuk 7 dari Indonesia.Metodelogi yang digunakanBerdasarkan laman resminya klik disini , terdapat indikator-indikator yang digunakan dalam penilaiannya, diantaranya:Teaching and Learning (40%), mengukur kepuasan mahasiswa terhadap pengajaran, fasilitas, serta rasio dosen terhadap mahasiswa.Employability (15%), mengukur prosentase lulusan yang bekerja atau melanjutkan studi dan prosentase responden yang dipantau setelah kelulusan (alumni tracer study).Research (15%), mengukur jumlah penelitian yang berdampak (dan sering dikutip). Selain itu mengukur jumlah publikasi per fakultas (dalam 5 tahun terakhir) dan sitasi per publikasi.Community Engagement (10%), mengukur keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan sosial dan lingkungan, dukungan kepada mahasiswa (bantuan atau beasiswa), dan jumlah eksposur pemberitaan di media.Internationalization (10%), mengukur jumlah mahasiswa dan fakultas internasional di kampus, baik sebagai pertukaran mahasiswa atau mahasiswa yang mencari gelar, selain itu bagi mahasiswa yang mengikuti kuliah secara virtual dari luar negeri. DanInstitutional Reputation (10%), diperoleh berdasar nominasi yang diberikan oleh sesama perguruan tinggiUsulan Jurnal SINTA 2 Pengganti Scopus sebagai Syarat Guru BesarPrivate University Ranking: ASEAN+ 2023BINUS University menjadi perguruan tinggi swasta nomor 1 di kawasan ASEAN dan tentu saja di Indonesia versi AppliedHE, berikut daftar lengkapnya atau klik disini :Bina Nusantara University (Indonesia)Infrastructure University Kuala Lumpur (Malaysia)Universitas Tarumanagara (Indonesia)Universitas Teknokrat Indonesia (Indonesia)University of Santo Tomas (Philippines)International University of Business Agriculture and Technology (IUBAT) (Bangladesh)The Hang Seng University of Hong Kong (Hong Kong)Asia Metropolitan University (Malaysia)Western Caspian University (Azerbaijan)Krirk University (Thailand)Telkom University (Indonesia)Universitas Muhammadiyah Malang (Indonesia)Almaty Management University (AlmaU) (Kazakhstan)Chang Jung Christian University (CJCU) (Taiwan)Duy Tan University (Vietnam)Universitas Islam Indonesia (Indonesia)SEGi University & Colleges (Malaysia)Holy Angel University (Philippines)Thanh Do University (Vietnam)Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Indonesia)Saint Louis University (Philippines)University of Perpetual Help System DALTA (Philippines)Holy Name University (Philippines)Xavier University - Ateneo de Cagayan (Philippines)
Read More Tips untuk Lulusan DIII: Lanjut DIV atau S1
Ryan A. Rachmat 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id- Program diploma merupakan sebuah program pendidikan vokasi yang memang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat untuk mengembangkan keterampilan serta penalaran dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Program diploma sendiri biasanya terdiri dari 4 tingkat, yaitu Diploma 1 (D1), Diploma 2 (D2), Diploma 3 (D3), dan Diploma 4 (DIV) Untuk jenjang pendidikan sarjana ada 3 tingkat yaitu Sarjana 1 (S1), Magister (S2), dan Doktoral S3).Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pendidikan Tinggi, Strata Satu atau S1 adalah pendidikan akademik yang menyiapkan mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional. Sedangkan Diploma Empat atau D4 adalah pendidikan vokasi yang menyiapkan mahasiswa menjadi praktisi yang terampil untuk memasuki dunia kerja sesuai keahliannya. Umumnya, perguruan tinggi kedinasan menggunakan jenjang sarjana terapan ketimbang sarjana. Misalnya, Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN menyelenggarakan DIV Akuntansi dan bukan S1 seperti di perguruan tinggi negeri.(PTN).Harga Minyak Mentah Dunia Melambung Dipicu Kebijakan dan Pelemahan DollarDIV Vs S1Menurut Perpes Nomor 8 Tahun 2021 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau KKNI, penyetaraan ini didasarkan capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh program DIV dan S1. Baik S1 maupun DIV juga memiliki kesamaan dalam lama studinya. Mahasiswa yang memilih salah satu program ini bisa menempuh pendidikan maksimal tujuh tahun. Beban studi yang diterima minimal 144 Satuan Kredit Semester atau SKS. Ketentuan ini mengacu pada Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan TinggiLulusan S1 diarahkan untuk mampu menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan di bidang tertentu. Mereka diharapkan mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidang keahliannya. Lulusan S1 juga diarahkan mampu bersikap dan berperilaku dalam kehidupan bersama masyarakat. Untuk lulusan DIV mereka diarahkan agar memiliki kemampuan dasar profesional keterampilan manajerial. Singkatnya, S1 memiliki porsi pembelajaran teori lebih banyak dibandingkan praktek. Sebaliknya, DIV memiliki beban pembelajaran praktik lebih banyak dibanding teori. Mata kuliah S1 menitikberatkan pada 60% teori dan 40% praktek. Sementara D4 atau S1 Terapan mengutamakan 60% praktek dan 40% teori. Pengalaman praktik adalah modal bagi lulusan DIV untuk dijadikan lulusan yang siap kerja karena aktivitas perkuliah dibuat seperti simulasi dalam dunia kerja. Sedangkan S1, penekananya pada Critical Thinking yang berguna dalam manajemen ataupun pengelolaan bisnis. Namun tidak menutup kemungkinan lulusan S1 juga mendapat pengalaman kerja melalui magang.Aplikasi Yang Bagus Digunakan Untuk BelajarPerbedaan lainnya, DIV dan S1 berikutnya dalah gelar yang didapat setelah lulus. Saat sudah lulus, mahasiswa S1 akan mendapatkan gelar sarjana seperti S.H (Sarjana Hukum) atau S.Kep (Sarjana Keperawatan). Sedangkan lulusan DIV akan mendapatkan gelar sarjana terapan seperti S Tr.T (Sarjana Terapan Teknik).Sebelum memutuskan untuk memilih melanjutkan studi D4 atau S1 sebaiknya mempertimbangkan banyak hal yang terkait langsung dari masing-masing progra. Jika menginginkan pengalaman praktek kerja yang lebih banyak maka pilih DIV, dan jika menginginkan pengembangan critical thinking maka jurusan S1 lebih cocok untuk dipili Tidak perlu membedabedakan lulusan DIV ataupun S1, karena pada dasarnya sama saja Seuaikan dengan minat, ikuti hati nurai agar tidak merasa salah jurusan ketika sudah memili salah satu diantara DIV atau S1
Read More Usulan Jurnal SINTA 2 Pengganti Scopus sebagai Syarat Guru Besar
Ryan A. Rachmat 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id- Focus Group Discussion (FGD) naskah akademik administrasi kepangkatan dosen yang di hadiri oleh perwakilan Doktor dari seluruh Perguruan Tinggi Se-Indonesia, kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang UMM) pada 9 Agustus.Dalam kesempatan ini, Profesor Ihsanul Inam Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengatakan, usulan ini sebenarnya bertujuan agar dapat meningkatkan jurnal di Indonesia. "Jadi bukan dihapus. Publikasi Scopus bisa tetap tetapi bisa diganti dengan yang lain, misal diganti dua artikel di Sinta 2 atau tiga artikel di Sinta 2 sehingga itu akan meningkatkan jurnal kita," kata pria disapa Inam tersebut saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (14/8/2023)Lebih lanjut, "Jadi paling tidak aturannya kita buat supaya tidak hanya Scopus satu-satunya persyaratan wajib publikasi untuk guru besar. Jadi tidak hanya jurnal internasional bereputasi tetapi juga dapat dikonversikan ke Sinta 2,". meskipun demikian hal ini masih sebatas usulan yang dibahas dalam FGD tersebut, mengingat akhir-akhir ini ditemukan kasus Perjokian yang melibatkan dosen-dosen dalam pengurusan jenjang akademik tertinggi Guru Besar atau Profesor sehingga perlu adanya pembahasan lebih lanjut yang mengaturnya.Tips untuk Lulusan D3: Lanjut DIV atau S1Saat ini, Tuntutan publikasi scopus masih menjadi beban bagi sebagian dosen yang akhirnya memilih jalur pintas seperti Perjokian. selain itu, dosen juga banyak terjebak dengan Jurnal-jurnal Predator yang menawarkan Publikasi Instant dengan biaya mahal yang seringkali ditemukan Discontinued sehingga artikel yang diterbitkan dengan biaya mahal tersebut tidak dapat diakui sebagai kinerja Tridarma Perguruan Tinggi sehingga Usulan Guru Besar menjadi tertunda.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, disebutkan bahwa guru besar atau profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi.Berikut adalah beberapa syarat untuk menjadi profesor di Indonesia:Memiliki ijazah doktor (S3) atau yang sederajatPengajuan profesor minimal 3 tahun setelah lulus S3Mempublikasikan karya ilmiah dalam jurnal internasional bereputasiMemiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat 10 tahunKUM yang terkumpul minimal 850 poin atau di 1.050 poin. Dosen dengan KUM 850 poin dan memenuhi syarat umum lainnya kemudian bisa mengajukan kenaikan jabatan Guru Besar ke Tim PAK di kampus. Aplikasi Yang Bagus Digunakan Untuk BelajarBerdasarkan UU tersebut fokus utama adalah poin nomor 3 yakni Publikasi pada Jurnal International Bereputasi Minimal 1 jurnal internasional bereputasi yang terindeks di dalam Scopus, dan menjadi penulis pertama. Jika bisa dipenuhi maka jalan untuk menjadi Guru Besar dan mendapat gelar Profesor terbuka lebih lebar. Dosen yang sudah memenuhi syarat-syarat di atas kemudian bisa mengajukan kenaikan jabatan fungsional menjadi Guru Besar secara Reguler.
Read More Mengenal Penyebutan Assist Prof, Assoc Prof dan Prof di Indonesia
Ryan A. Rachmat 1 tahun yang lalu
Lingkaran.id- Dosen merupakan sebutan bagi seorang Tenaga Pendidik yang mendidikasikan Ilmu nya di Perguruan Tinggi baik Universitas, Institut, Politeknik, Sekolah Tinggi bahkan Akademi. Seseorang dapat menjadi dosen dengan syarat minimal telah menyelesaikan pendidikan Strata 2 (S2) pada bidang ilmu yang ditekuninya, setidaknya itu menjadi syarat administratif minimal untuk menjadi dosen di Indonesia. Namun tidak hanya sampai tingkat Magister saja, dosen juga dituntut untuk terus meng-upgrade keilmuannya dengan menempuh pendidikan tertinggi yaitu Program Doktoral. Sebagai seorang dosen, tugas dan tanggungjawab yang diemban akan disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan Jenjang Jabatan Akademik (JJA) yang telah dicapainya. misalnya, dosen baru dengan pendidikan S2 dapat mengajar dan membimbing tugas akhir ataupun skripsi pada program Diploma atau Sarjana sesuai dengan penugasannya, sedangkan untuk program Pascasarjana Magister dan Doktoral harus dosen dengan pendidikan minimal Doktor. Hal ini tentunya sebagai jaminan akan kualitas pendidikan yang akan diberikan oleh dosen sehingga diperlukan upgrade keilmuan secara berkesinambungan.Tips untuk Lulusan D3: Lanjut DIV atau S1Selain disyaratkan bependidikan S2 dan S3, dosen juga harus mengurus administrasi berupa Jenjang Jabatan Akademik (JJA). Berbeda dengan tingkat pendidikan, JJA merupakan tingkatan jabatan akademik dosen yang dimulai dengan Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan jabatan akademik tertinggi Guru Besar disebut Profesor dan lazimnya diletakkan diawal nama misalnya Prof. Pulan bin Pulan.Berbeda dengan Guru Besar atau Professor, JJA lain tidak ditempatkan diawal nama dosen yang bersangkutan. Namun, saat ini sering dijumpai sebutan Assist. Prof dan Assoc. Prof. yang cukup asing karena penyebutannya dalam bahasa inggris dan apakah "legal" digunakan di Indonesia. sebagai perbandingan dalam dunia akademik internasional, jabatan profesor apa pun jenjangnya baik assistant professor maupun associate professor sebenarnya lazim untuk dipanggil profesor.Usulan Jurnal SINTA 2 Pengganti Scopus sebagai Syarat Guru BesarSesuai dengan Kepmenristekdikti RI Nomor 164/M/KPT/2019 tentang Penyebutan Jabatan Akademik Dosen dalam Bahasa Inggris. Penyebutan jabatan akademik dosen dalam bahasa Inggris, sebagai berikut: Dosen atau belum meiliki jabatan akademik disebut Lecturer.Asisten Ahli dan Lektor disebut Assistant Professor (Assist. Professor).Lektor Kepala disebut Associate Professor (Assoc. Professor).Guru Besar disebut Professor (Full Professor atau Professor)Keputusan ini berlaku di seluruh perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Keputusan Menristek Dikti ini memberikan kejelasan aturan dari penyebutan di dalam bahasa Inggris untuk jabatan fungsional dosen. dengan adanya keputusan ini, sederhananya sebutan Assist. Prof. Assoc. Prof. bahkan Professor sekalipun bisa digunakan untuk kebutuhan akademik tentunya bukan untuk gaya-gayaan, karena esensi dari seorang disebut Guru Besar atau Profesor bukan hanya sebatas Gelar namun telah memberikan kontribusi baik secara keilmuan maupun pada masyarakat sehingga sebutan Profesor sangatlah prestisius bagi setiap dosen dan menjadi tujuan akhir dari karir sebagai pendidik.
Read More