The Fed Tidak Akan Gegabah Dalam Mata Uang Digital
The Fed Tidak Akan Gegabah Dalam Mata Uang Digital
Amerika Serikat, Ketua Federal Reserve Jerome Powell bergabung dengan rekan-rekan internasional dan mengatakan peluncuran mata uang digital akan menjadi langkah penting bagi sistem keuangan yang membutuhkan persiapan matang."Kami memiliki kewajiban untuk menjadi yang terdepan dalam memahami tantangan teknologi serta potensi biaya dan manfaat dari mata uang dolar digital akan tetapi kami tidak ingin terburu-buru dan gegabah dalam proyek ini“, kata Powell di acara Bank for International Settlements pada hari Senin.Meskipun suatu hari bank sentral dapat membuat mata uang mereka langsung tersedia untuk masyarakat umum secara elektronik (digital), pejabat setempat memperingatkan bahwa mereka perlu mengatasi masalah penting mulai dari privasi hingga stabilitas keuangan.Berbicara pada konferensi BIS, Presiden Bundesbank Jens Weidmann memperingatkan bahwa mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral dapat meningkatkan risiko bank run. Otoritas moneter juga tidak boleh "mendesak" sektor swasta dengan upaya mereka, sebutnya dalam konferensi tersebut.Sementara Fed dan Bank Sentral Eropa sama-sama sedang mencari mata uang digital sehingga potensi perkenalan mata uang digital mungkin masih bertahun-tahun lagi. Dolar digital akan membutuhkan konsultasi dengan pembuat undang-undang di negara masing-masing.Manajer Umum BIS mengatakan “Untuk memastikan jenis ketahanan itu dibutuhkan banyak hal, jika tidak dilakukan dengan matang dan hati-hati maka itu bisa menjadi gagal pada waktu tertentu”. 
Read More
Coupang Mengumpulkan $ 4,6 Miliar Dalam Ipo
Coupang Mengumpulkan $ 4,6 Miliar Dalam Ipo
New York, Coupang LLC perusahaan e-commerce terbesar Korea Selatan, mengumpulkan $ 4,6 miliar dalam penawaran saham terbesar di Amerika Serikat tahun ini setelah menjual saham dalam IPO di atas kisaran target kesepakatannya, sebut perusahaan hari Kamis.Coupang mengatakan aan bahwa mereka telah memberi harga 130 juta saham yang dijual dalam IPO dengan harga $ 35 per lembar saham, lebih tinggi dari kisaran pemasaran $ 32- $ 34 per lembar saham. Hal ini membuat raksasa e-commerce bermarkas di Seoul yang didukung oleh SoftBank Group Corp Jepang, nilai pasar $ 60 miliar.Penawaran saham Coupang sukses ketika pasar bursa AS tengah berada pada puncaknya dan investor berbondong-bondong membeli saham pada perusahaan teknologi yang diuntungkan selama masa pandemic Covid-19.IPO tersebut adalah yang terbesar di Amerika Serikat tahun ini, melampaui $ 2,15 miliar dikumpulkan oleh aplikasi kencan Bumble Inc. Itu juga menandai lompatan dalam penilaian Coupang yang dipatok hanya $ 9 miliar dalam putaran penggalangan dana pada tahun 2018, menurut Pitchbook.Analis di Korea Selatan mengatakan tanggapan yang kuat terhadap penawaran Coupang adalah hasil dari posisinya yang pemimpin pasar e-commerce di negara itu pada saat penjualannya meningkat karena pandemi COVID-19.Coupang adalah perusahaan e-commerce asal Korea Selatan mendapatkan peringkat teratas pada tahun 2020 dengan pangsa pasar 19,2%, menurut Euromonitor dibandingkan dengan 13,6% Naver Corp dan 12,8% eBay Korea. Itu adalah perusahaan e-commerce terbesar ke-10 di dunia, berdasarkan nilai ritel tidak termasuk pajak penjualan.Pada tahun 2020 penjualan bersih Coupang melonjak 91% dari tahun ke tahun menjadi $ 11 miliar. Kerugian bersih menyempit menjadi $ 567,6 juta dari $ 770,2 juta yang dibukukan pada tahun sebelumnya.Didirikan pada tahun 2010 oleh miliarder Korea-Amerika Bom Suk Kim, Coupang menjadi terkenal setelah meluncurkan layanan pengiriman hari yang sama atau hari berikutnya yang dijamin di negara Asia Timur. Vision Fund dari SoftBank senilai $ 100 miliar memiliki 35,1%  saham dari Coupang.Mencapai penilaian $ 60 miliar akan menambah kabar baik bagi Vision Fund, yang bangkit kembali dari kerugian tahunan di bulan Maret. Bulan lalu, ia mengumumkan rekor laba kuartal satu.Saham perusahaan akan mulai diperdagangkan di New York Stock Exchange pada hari Kamis dengan simbol "CPNG." Goldman Sachs, Allen & Co, JPMorgan dan Citigroup adalah penjamin emisi utama untuk penawaran tersebut. 
Read More
Ceo Blockchain Membeli Dengan Mahal Tweet Pertama Jack Dorsey
Ceo Blockchain Membeli Dengan Mahal Tweet Pertama Jack Dorsey
Kepala eksekutif layanan Blockchain Malaysia Bridge Oracle membayar Co Founder Twitter Inc. $ 2,9 juta untuk membeli tweet pertamanya. Ini dilakukan oleh Sina Estavi dengan menggunakan Token yang tidak bisa ditukarkan dengan Cryptocurrency Ether menurut Cent dari operator situs web lelang Valuables.Jack Dorsey sendiri mengumumkan penjualan tweet pertamanya saat berusia 15 tahun yang berisi "baru saja menyiapkan twttr saya". Sementara itu sang pembeli setelah membeli mempost tweet berisi “ Ini bukan hanya tweet, saya pikir bertahun-tahun kemudian orang akan menyadari nilai sebenarnya dari tweet ini, seperti lukisan Mona Lisa", Penjualan tersebut dilaporkan sebelumnya oleh Reuters.Seni digital apa pun dari gambar hingga sorotan olahraga yang telah mendapatkan popularitas dapat dilelang dengan menggunakan token yang tidak dapat dipertukarkan atau NFT, memberikan sertifikat keaslian yang berjalan pada teknologi Blockchain. Beeple pernah menjual sebuah karya seharga $ 69 juta pada awal bulan Maret, sementara rumah lelang Sotheby's mengatakan akan memulai kolaborasi dengan seniman digital P.A.K.Bridge Oracle merupakan proyek yang dimulai pada tahun 2019 adalah startup Blockchain berlokasi di Kuala Lumpur yang dibangun melalui jaringan Tron, platform cryptocurrency yang dibuat oleh Justin Sun. Sun adalah pendukung token Tiongkok yang menghabiskan rekor $ 4,6 juta untuk berbagi makanan dengan Warren Buffett.Dorsey mengatakan dia mengubah hasil penjualan tweetnya menjadi Bitcoin dan menyumbangkan uangnya ke GiveDirectly, sebuah organisasi nirlaba yang membantu orang-orang termiskin di dunia. Sementara itu Estavi dan Bridge Oracle hingga saat ini belum memberikan komentar terkait pembelian tweet tersebut. 
Read More
Kepala Hubungan Pengembang App Store Apple Pensiun
Kepala Hubungan Pengembang App Store Apple Pensiun
California, Eksekutif Apple Inc. yang bertanggung jawab atas hubungan pengembang App Store yaitu Ron Okamoto telah pensiun dan peran tersebut telah diambil alih oleh eksekutif pemasaran utama.Ron Okamoto dipekerjakan oleh salah satu pendiri Apple Steve Jobs pada tahun 2001 sebagai wakil presiden hubungan pengembang setelah sebelumnya menjabat sebagai eksekutif di Adobe Inc. Di Apple, Okamoto membantu mengawasi proses dan kebijakan peninjauan aplikasi, distribusi alat untuk membangun dan menjual aplikasi, forum dan dukungan pengembang teknis, konferensi WWDC tahunan, penghargaan untuk pengembang, dan komunikasi pengembang.Status Okamoto sebagai mantan karyawan Apple diungkapkan Jum’at dalam daftar saksi yang diberikan oleh Apple ke pengadilan untuk persidangan mendatang versus pengembang Fortnite Epic Games Inc. Daftar saksi mengatakan deposisi oleh Okamoto dapat digunakan dalam persidangan dan bahwa dia dapat bersaksi tentang kebijakan App Store, model bisnis, alat pengembang, dan perjanjian antara Apple dengan pengembang pihak ketiga.App Store telah diawasi dengan cermat oleh regulator antitrust dan beberapa pengembang atas biaya dan aturan yang rumit. Apple baru-baru ini memotong bagi hasil dari pembelian aplikasi menjadi 15% dari 30% untuk pengembang yang menghasilkan pendapatan tahunan kurang dari $ 1 juta.Perannya telah diisi oleh Susan Prescott, seorang eksekutif Apple yang dihormati yang sebelumnya mengawasi pemasaran untuk aplikasi Apple sendiri dan sekarang juga bertanggung jawab untuk pemasaran bidang pendidikan. App Store sendiri diawasi oleh Phil Schiller, mantan kepala pemasaran perusahaan, dan Matt Fischer, wakil presiden perusahaan. 
Read More
Poco F3 Dan X3 Pro Resmi Di Rilis
Poco F3 Dan X3 Pro Resmi Di Rilis
Xiaomi melalui sub merek yaitu Poco, telah merilis produk smarthphone terbarunya yaitu Poco F3 dan Poco X3 Pro yang berfokus pada spesifikasi namun tidak overprice.Poco F3 memiliki fitur layar HDR 10+ AMOLED 6,67 inci dengan kecerahan puncak 1300 nits, refresh rate 120Hz serta kecepatan sentuh 360Hz. Layar juga memiliki teknologi True Display yang mirip dengan fitur TrueTone milik Apple, yang bertujuan menyesuaikan keseimbangan tampilan warna putih tergantung pada kondisi cahaya sekitar.Poco F3 menjalankan Android 11 dengan MIUI 12, perangkat ini dilengkapi dengan kecepatan clock inti utama CPU Qualcomm Kryo 585 yang ditingkatkan hingga 3,2 GHz. Dikombinasikan dengan GPU Qualcomm Adreno 650 dan speaker ganda Dolby Atmos membuat pengalaman berbeda ketika bermain game di ponsel dalam hal kualitas audio dan kinerja. Fitur LiquidCool Technology 1.0 Plus diintegrasikan ke dalam Poco F3 untuk lebih meningkatkan kinerja ketika bermain game, selain itu Poco F3 juga memiliki RAM LPDDR5 dan penyimpanan UFS 3.1.Poco F3 memiliki sistem tiga kamera dengan sensor kamera utama 48MP, lensa ultra wide 119 °, dan kamera macro 5MP. Kamera makro memungkinkan pengguna memotret objek detail dari jarak yang sangat dekat. Kamera depannya bersensor 20MP dengan desain punch-hole yang mendukung Night Mode. Poco F3 juga akan menampilkan Audio Zoom untuk perekaman video, yang membantu meningkatkan kualitas audio saat merekam.Poco F3 menggunakan baterai 4.520mAh dengan pengisian cepat berkabel 33W. Ponsel baru dengan performa terjangkau ini akan ditawarkan dalam tiga warna - Arctic White, Night Black dan Deep Ocean Blue.Selain itu Poco X3 Pro sekarang memiliki desain belakang yang lebih baik dengan menampilkan lapisan kaca matte di sisinya untuk ketahanan sidik jari yang lebih baik. Namun ,desainnya hampir sama dengan Poco X3 generasi sebelumnya.Poco X3 Pro memiliki fitur FHD + LCD DotDisplay 6,67 inci dengan kecepatan refresh rate 120Hz dan resolusi 1080p. Layar X3 Pro dilindungi oleh Corning Gorilla Glass 6 untuk meningkatkan daya tahan. Poco X3 Pro menggunakan prosesor Snapdragon 860 baru tanpa konektivitas 5G. Prosesor Snapdragon 860 adalah chipset Qualcomm baru berdasarkan 855 yang lebih lama, disematkan pula penyimpanan UFS 3.1 RAM DDR4X. Fitur-fitur ini seharusnya menjadikan salah satu smarthphone yang berkinerja terbaik pada range harga yang tersedia dipasar saat ini.Harga Poco F3 € 349 atau sekitar (Rp 5.933.000) untuk RAM 6 GB, versi penyimpanan 128 GB dengan prosesor Snapdragon 870 dan konektivitas 5G. Poco X3 Pro akan mulai dari € 249 sekitar (4.233.000)  untuk RAM 6 GB, versi penyimpanan 128 GB dan menggunakan prosesor Snapdragon 860. 
Read More
Pabrikan Ponsel Tiongkok Siap Beralih Dari Android
Pabrikan Ponsel Tiongkok Siap Beralih Dari Android
Pada Mei 2019, Amerika Serikat menempatkan Huawei dalam Daftar Entitas (Black List). Ini tidak hanya melarang Huawei mengakses rantai pasokan milik A S, akan tetapi juga melarang Huawei menggunakan Google serta seluruh komponen pemasok Chip milik perusahaan AS.Ini berdampak pada smartphone produksi Huawei yang tidak bisa lagi menggunakan aplikasi milik Google seperti Youtube, Google Maps, Drive dan lainnya. Penempatan Daftar Entitas (Black List) Huawei berarti Layanan Seluler Google tidak diperbolehkan pada handset Huawei dan harus diganti.Huawei sendiri mengembangkan ekosistemnya sendiri yaitu Huawei Mobile Service (HMS) sejak bulan Desember tahun lalu, HMS mencakup 500 juta pengguna aktif bulanan di lebih dari 170 negara.Huawei juga harus mengganti versi Android berlisensi Google dengan versi open source Android dan sekarang akan beralih ke HarmonyOS yang dikembangkan dari dalam negeri. Smartphone 2021 pertama perusahaannya yaitu seri Huawei P50 yang berpusat pada kamera, bisa menjadi smartphone pertama yang menjalankan HarmonyOS. Menurut anggota staf Huawei Akiba Ziluo, produsen smartphone Tiongkok lainnya Meizu akan memiliki handset pertama non Huawei yang mendukung HMS Core melalui Layanan Seluler Huawei.Menurut Huawei, "HMS Core menawarkan beragam perangkat terbuka dan kemampuan cloud, yang memfasilitasi pengembangan agar dapat efisien, pertumbuhan dengan cepat, dan monetisasi yang fleksibel. Hal ini memungkinkan pengembang global untuk mengejar inovasi yang inovatif, memberikan pengalaman pengguna tingkat berikutnya, dan membuat konten premium dan layanan yang dapat diakses secara luas".Setiap pabrikan telepon asal Tiongkok memiliki kekhawatiran apakah mereka akan menjadi Huawei berikutnya dan berakhir dalam kesulitan yang sama. Itulah sebabnya banyak dari mereka mencari teknologi Tiongkok yang dapat digunakan dalam sekejap untuk menggantikan perangkat lunak asal Amerika Serikat jika mereka dilarang menggunakan teknologi AS seperti Huawei.Apakah HarmonyOS dapat menggantikan Android buatan Google yang selama ini digunakan mayoritas smartphone di dunia? Jadi kita tunggu saja. 
Read More
Alipay Menjadi Penasihat Investasi
Alipay Menjadi Penasihat Investasi
Beijing, Ant Group Co. menciptakan platform penasihat investasi pada aplikasi Alipay yang dapat memungkinkan perusahaan dapat menawarkan layanan penasihat robo sehingga dapat menjangkau 1 miliar pengguna Alipay.Lima perusahaan manajemen aset asal Tiongkok memulai debutnya pada platform yang dikenal dengan nama Tougu Guanjia, yang berarti manajer penasihat investasi. Pengguna akan dapat memilih layanan konsultasi robo dari platform yang berfungsi seperti supermarket.Layanan ini merupakan tambahan dari usaha patungan Ant Group Co. dengan Vanguard Group Inc. Guna membantunya berkembang lebih jauh dalam industri konsultasi robo sehingga diharapkan mencapai $ 1,1 triliun pada tahun 2027 di Tiongkok. Ant berfungsi sebagai saluran pipa dan membantu memverifikasi identitas pengguna.Lima manajer aset termasuk Harvest Fund Management Co., Southern Asset Management Co., Zhong Ou Asset Management Co., E Fund Management Co., dan China Asset Management Co. Semua perusahaan mendapatkan lisensi dari regulator sekuritas Tiongkok untuk menawarkan investasi serta layanan konsultasi pada tahun 2019.Sebanyak 18 perusahaan disetujui oleh China Securities Regulatory Commission untuk menawarkan layanan konsultasi investasi dana di negara tersebut. Ini diharapkan dapat menyaingi Alibaba Group milik Jack Ma yang telah membuat perusahaannya sangat berpengaruh pada perekonomian Tiongkok. 
Read More
Apple Membayar $ 308,5 Juta
Apple Membayar $ 308,5 Juta
California, Apple tersandung kasus paten dengan Personal Media Communication terkait manajemen hak digital sehingga di haruskan membayar $ 308,5 juta menurut juri federal di Marshall, Texas pada hari Jum’at.Personalisasi Media telah menggugat Apple karena melanggar patennya dengan teknologi termasuk FairPlay, yang digunakan untuk distribusi konten terenkripsi dari aplikasi iTunes, App Store dan Apple Music.Salah seorang ahli dari Sugar Land, Personalized Media yang berbasis di Texas telah menghitung kerugian dari royalti sebesar $ 240 juta. Setelah hasil putusan juri dengan uji coba lima hari yang memerintahkan Apple membayar royalti berjalan (bergantung pada tingkat penjualan atau penggunaan).Apple merasa kecewa dengan putusna tersebut dan akan mengajukan banding."Kasus seperti ini, dibawa oleh perusahaan yang tidak membuat atau menjual produk apa pun sehingga menghambat inovasi dan pada akhirnya konsumen yang dirugikan," kata Apple dalam pernyataan yang dikirim melalui email.Gugatan itu awalnya diajukan pada 2015, tetapi Apple menantang validitas paten di Dewan Percobaan dan Banding Paten. Pengadilan banding Amerika Serikat tahun lalu membatalkan keputusan dewan, bahwa klaim paten tertentu tidak valid sehingga menghidupkan kembali kasus untuk di persidangkan Kembali.Di lain pihak Hakim Distrik Amerika Serikat yaitu Rodney Gilstrap minggu lalu juga mengadopsi rekomendasi hakim yang menolak permintaan Apple untuk menemukan paten yang tidak valid. Google dan layanan YouTube-nya memenangkan uji coba paten yang diajukan oleh Personalisasi Media pada bulan November atas paten yang berbeda. 
Read More
Rusia “Mengakui” Keterlibatannya Dalam Kasus Tesla
Rusia “Mengakui” Keterlibatannya Dalam Kasus Tesla
Nevada, seorang pria Rusia yaitu Egor Igorevich Kriuchkov telah mengaku bersalah di pengadilan AS karena menawarkan Bitcoin kepada karyawan Tesla sebesar $ 1 juta untuk melumpuhkan pabrik baterai listrik yang menyuplai komponen bagi perusahaan mobil listrik Tesla di Nevada dengan imbalan uang tebusan dan mencuri rahasia perusahaan untuk pemerasan, sebut Jaksa Penuntut.Jaksa menuntut bahwa Kriuchkov bertindak atas nama rekan konspirator yang berada di luar negeri dan berusaha menyuap menggunakan Bitcoin serta secara tatap muka untuk merekrut orang dalam untuk menanam ransomware, yang mengacak data di jaringan yang ditargetkan dan hanya dapat dibuka dengan kunci perangkat lunak yang disediakan oleh penyerang. Biasanya, ransomware yang beroperasi dari safe havens meretas jaringan korban melalui internet dan mengunduh data sebelum mengaktifkan ransomware.Menurut analis keamanaan siber di perusahaan perangkat lunak anti virus Emsisoft, “Fakta risiko  yang diambil mungkin menunjukkan bahwa ini adalah operasi intelijen yang bertujuan untuk mendapatkan informasi daripada operasi pemerasan yang bertujuan untuk mendapatkan uang”.FBI mengatakan calon rekrutan yang tidak disebutkan namanya memberi tahu Tesla dan bekerja sama dengan FBI dan ransomware itu dihentikan sebelum pengunduhan data terjadi. Kriuchkov dalam persidangan mengatakan kepada hakim pada bulan September ia tahu pemerintah Rusia mengetahui kasusnya, akan tetapi jaksa dan FBI tidak menuduh ada hubungan dengan Kremlin. Kriuchkov sendiri ditahan federal di penjara Washoe County di Reno, Nevada.Dokumen pengadilan mengatakan Kriuchkov berada di Amerika Serikat selama lebih dari lima minggu pada Juli dan Agustus lalu dengan paspor Rusia dan visa turis ketika dia mencoba merekrut seorang karyawan pabrik Tesla yang diidentifikasi sebagai "Perusahaan A" untuk menginstal ransomware pada perangkat lunak yang memungkinkan peretasan komputer.Kasus peretasan sarta pencurian data dapat menyebabkan kerusakan pada komputer bisa membuatnya dijatuhi hukuman 5 tahun kurungan penjara dan denda $ 250.000. Ia sendiri telah ditahan selama tujuh bulan sejak tertangkap di Los Angles ketika akan berangkat ke luar negeri.CEO Tesla telah mengetahui bahwa perusahaan telah menjadi target peretasan sebagai upaya keras mencuri rahasia perusahaan, Tesla sendiri memiliki pabrik besar di dekat Reno untuk menyuplai baterai kendaraan listrik serta penyimpanan energi. 
Read More
Penipuan Bitcoin “Elon Musk”
Penipuan Bitcoin “Elon Musk”
Seorang Pria Jerman dilaporkan kehilangan jumlah besar yang dilakukan oleh seorang penipu cryptocurrency. Penipu tersebut menyamar sebagai “Elon Musk” dan berhasil mendaptkan $ 560.000.Ini terjadi ketika dia sedang menonton serial Netflix Bersama istrinya di rumah mereka Cologne, Jerman. Ia saat menonton melihat ponselnya, kemudian menerima pemberitahuan melalui Twitter yang tampaknya berasal dari Elon Musk, dikutip dari BBC.Isi dari tautan tersebut “Dojo 4 Doge?", sebut pria itu kepada BBC yang mengacu pada degecoin Cryptocurrency dan terdapat tautan ke link baru sehingga ia mengkliknya yang isinya si penipu sedang membagikan Bitcoin.Kemudian ia mengikuti tautan ke situs web yang tampak sah di mana hadiah Bitcoin tampak berjalan lancar, menurut akun tersebut. Kompetisi palsu tersebut mengundang peserta untuk mengirim hingga 20 bitcoin (lebih dari $ 1 Juta) dan akan menggandakan uang mereka. Setelah pria itu mengira dia memverifikasi logo yang sebenarnya palsu di sebelah nama Musk, dia memutuskan untuk bertaruh pada sehingga mengirim 10 bitcoin (sekitar $ 560.000 nilai Bitcoin pada saat itu).Korban yakin ketika penipu memposting balasan menggunakan profil yang hampir identic dengan Elon Musk, tetapi hingga saat ini uangnya tidak pernah dating dan saat itulah ia menyadari telah tertipu yang berakibat hilangnya dana pensiun dini.Penipu telah menghasilkan $ 18 juta dalam kurun waktu tiga bulan pertama tahun ini, melampaui $ 16 juta yang ia buat selama dua belas bulan tahun lalu, menurut While Alert.Menurut Bitcoin.org "Sering kali mereka (penipu) menunggu, sampai orang yang mereka coba tiru mempublikasikan konten. Penipu meniru identitas, kemudian membalasnya dengan pesan tindak lanjut atau ajakan bertindak seperti giveaway gratis dengan menggunakan akun yang terlihat hampir identik dengan poster atau penulis asli “.Ini menjadi pelajaran bagi para investor Bitcoin agar selalu memverifikasi setiap konten yang mereka dapatkan melalui media sosial dan mengecek kembali keasliannya. 
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik