
Burnout adalah kondisi kelelahan yang kronis, baik secara fisik maupun emosional, yang sering kali disebabkan oleh tekanan pekerjaan atau kehidupan sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO), burnout adalah sindrom yang terjadi akibat stres kronis di tempat kerja yang tidak berhasil dikelola. Gejalanya meliputi:
Perasaan lelah yang ekstrem.
Sikap sinis atau negatif terhadap pekerjaan.
Penurunan efikasi diri dalam menyelesaikan tugas.
Burnout tidak hanya terbatas pada pekerjaan, tetapi juga dapat terjadi di area kehidupan lain seperti pendidikan atau hubungan interpersonal.
Tekanan Untuk Sukses, Mengatasi Ekspektasi Yang Berlebihan
Tekanan Karier dan Pendidikan
Milenial dan Gen Z menghadapi tekanan tinggi untuk sukses di usia muda. Sistem pendidikan yang kompetitif dan harapan untuk segera memiliki karier yang mapan sering kali menjadi sumber stres.
Kecanduan Teknologi dan Media Sosial
Media sosial memunculkan budaya perbandingan sosial yang tidak sehat, di mana seseorang merasa harus selalu tampil sempurna. Hal ini dapat memperburuk stres dan menguras energi mental.
Kurangnya Batasan Antara Kehidupan Kerja dan Pribadi
Dengan berkembangnya budaya "always-on," banyak orang merasa sulit untuk memisahkan pekerjaan dari kehidupan pribadi, terutama dengan meningkatnya tren kerja jarak jauh.
Krisis Identitas dan Ketidakpastian Masa Depan
Milenial dan Gen Z sering kali bergumul dengan pertanyaan eksistensial tentang tujuan hidup, terutama dalam dunia yang terus berubah akibat perubahan teknologi dan ekonomi.
Kurangnya Dukungan Sosial
Generasi muda sering merasa kesepian meskipun terhubung secara digital. Kurangnya hubungan sosial yang mendalam dapat memperburuk perasaan burnout.
Belajar Mengatakan Tidak: Jangan merasa bersalah untuk menolak tugas atau tanggung jawab yang melebihi kapasitas Anda.
Jadwal Istirahat: Sisihkan waktu untuk beristirahat dari pekerjaan atau layar digital.
Pisahkan Waktu Kerja dan Pribadi: Hindari bekerja di luar jam kerja, terutama jika Anda bekerja dari rumah.
Konseling atau Terapi: Berbicara dengan profesional kesehatan mental dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab burnout dan menemukan cara mengatasinya.
Program Dukungan di Tempat Kerja: Jika tersedia, manfaatkan layanan konseling atau pelatihan manajemen stres yang disediakan perusahaan.
Olahraga Rutin: Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Meditasi atau Mindfulness: Praktik ini membantu meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi stres.
Tidur yang Cukup: Prioritaskan tidur untuk menjaga energi dan kesehatan mental.
Bergabunglah dengan komunitas yang memiliki minat serupa untuk mendapatkan dukungan sosial.
Diskusikan perasaan Anda dengan teman atau keluarga yang dipercaya.
Burnout adalah tantangan nyata yang dihadapi oleh banyak Milenial dan Gen Z. Memahami penyebabnya dan menerapkan langkah-langkah untuk mengatasinya adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih seimbang dan sehat. Jika Anda merasa burnout, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dan mulailah dengan langkah kecil untuk memulihkan diri.***