Remaja 19 Tahun Tewas Diterkam Buaya Saat Memancing di Sungai Dumai
Wulan _ 3 jam yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa tragis terjadi di Sungai Teluk Dalam, Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau. Seorang remaja bernama Dwi Suhendra (19) ditemukan meninggal dunia setelah menjadi korban serangan predator buaya di kawasan tersebut.Kapolsek Sungai Sembilan, Iptu Apriadi, menjelaskan bahwa jenazah korban ditemukan dengan sejumlah luka gigitan. Luka paling terlihat terdapat pada bagian telapak dan jari kaki kiri korban, yang diduga kuat akibat serangan buaya.Bocah 10 Tahun Korban Dugaan Serangan Buaya, Ditemukan Tewas“Jenazah korban ditemukan dalam kondisi terdapat luka gigitan pada telapak dan jari kaki sebelah kiri,” ujar Iptu Apriadi pada Senin (22/12/2025).Jasad Dwi Suhendra ditemukan pada Sabtu (20/12/2025) sore, menjelang waktu magrib. Lokasinya berada di sekitar akar pohon bakau di tepi sungai, tidak jauh dari tempat korban dilaporkan hilang. Setelah proses evakuasi selesai dilakukan, pihak keluarga memutuskan membawa jenazah korban ke kampung halamannya di Rantau Prapat, Provinsi Sumatera Utara, untuk dimakamkan.Menurut keterangan kepolisian, insiden bermula pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, Dwi pergi memancing bersama dua rekannya, yakni Tukimun (40) dan Misman (55), menggunakan sebuah sampan. Ketiganya memancing di area sungai yang diketahui merupakan habitat buaya.Saat sedang memancing, korban yang merupakan anak dari pasangan Sutrisno dan Atik tersebut diduga mencelupkan kakinya ke dalam air. Sekitar pukul 15.00 WIB, seekor buaya tiba-tiba muncul dari dalam sungai dan langsung menerkam kaki korban, lalu menyeretnya ke dalam air.“Serangan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Korban memasukkan kakinya ke dalam air sehingga menarik perhatian buaya. Sungai tempat korban memancing memang merupakan habitat buaya,” jelas Apriadi.Kejadian berlangsung begitu cepat sehingga kedua rekan korban tidak sempat memberikan pertolongan. Dalam kondisi panik, mereka segera meminta bantuan kepada warga sekitar. Sebanyak 20 unit sampan milik warga dikerahkan untuk melakukan pencarian hingga dini hari, namun korban belum berhasil ditemukan.Pemuda 18 Tahun Tikam Ayah Hingga Tewas, Usai Tak Tahan Lihat Ibu DianiayaUpaya pencarian baru membuahkan hasil pada hari kedua setelah aparat Polsek Sungai Sembilan turun langsung membantu warga. Jenazah Dwi Suhendra akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan jarak sekitar 100 meter dari titik awal terjadinya serangan.“Jenazah korban ditemukan berjarak kurang lebih 100 meter dari lokasi awal serangan,” tambah Apriadi.Atas peristiwa tersebut, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama di wilayah yang dikenal sebagai habitat buaya. Imbauan ini disampaikan guna mencegah terulangnya kejadian serupa yang merenggut korban jiwa.***
Read More Polisi Tetapkan Bripka AS sebagai Tersangka Pembunuhan Mahasiswi UMM
Wulan _ 3 jam yang lalu
Lingkaran.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur resmi menetapkan Bripka AS, anggota Polsek Krucil, Kabupaten Probolinggo, sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Faradila Amalia Najwa. Penetapan status tersangka dilakukan setelah penyidik mengantongi bukti kuat keterlibatan pelaku dalam peristiwa tersebut.Bripka AS diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. Ia merupakan kakak ipar Faradila. Pelaku diamankan oleh Unit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim pada Selasa (16/12) malam, kurang dari 24 jam sejak jasad korban ditemukan di aliran Sungai Wonorejo pada pagi hari di tanggal yang sama.Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak IparBerdasarkan pantauan di Mapolda Jawa Timur, Senin (22/12) sore, Bripka AS tampak digiring memasuki Gedung Ditreskrimum Polda Jatim. Ia mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye dipadukan dengan celana jeans selutut. Selama proses pengawalan, AS terlihat tertunduk dan memilih bungkam meski sejumlah pertanyaan dilontarkan awak media.Tidak sendirian, Bripka AS dibawa bersama seorang pria bernama Suyit, yang merupakan teman masa kecilnya. Suyit juga telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga turut membantu pelaku utama dalam menghabisi nyawa korban.Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menyampaikan bahwa pihak kepolisian masih terus mendalami motif di balik pembunuhan tersebut. Hingga saat ini, penyidik menemukan adanya perbedaan keterangan antara kedua tersangka, sehingga proses pendalaman masih berlangsung.“Motifnya masih kami dalami karena ada perbedaan pengakuan. Kami lakukan pencocokan keterangan, termasuk pemeriksaan di kosan korban. Teman-teman kuliahnya juga kami periksa, begitu pula ibu kos, agar seluruh rangkaian peristiwa bisa tersambung dengan jelas,” ujar Jumhur pada Senin (22/12).Ia menambahkan, dugaan sementara mengarah pada motif sakit hati terhadap korban. Namun demikian, penyidik belum dapat memastikan secara rinci karena masih melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap keterangan para tersangka.“Keterangan sementara ada yang menyebut sakit hati, ada juga yang berkaitan dengan keinginan memiliki barang tertentu. Karena itu masih kami dalami agar motifnya benar-benar jelas dan sesuai fakta,” jelasnya.Sebelumnya, Faradila Amalia Najwa ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di aliran sungai wilayah Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (16/12) sekitar pukul 06.30 WIB. Penemuan jasad tersebut pertama kali dilaporkan oleh warga setempat yang sedang mencari rumput di sekitar lokasi.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakKasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, mengatakan setelah menerima laporan, petugas kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan proses evakuasi terhadap korban. Saat ditemukan, jasad Faradila masih mengenakan jaket berwarna hitam, celana panjang krem, serta helm berwarna pink.Kasus ini kini terus dikembangkan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur untuk mengungkap secara utuh motif, peran masing-masing tersangka, serta rangkaian peristiwa yang menyebabkan tewasnya korban.***
Read More Viral Skandal Hakim: Selingkuh dengan Anggota Ormas, Akhirnya Dipecat
Wulan _ 3 jam yang lalu
Lingkaran.id - Seorang hakim Pengadilan Negeri Batam berinisial HS resmi dijatuhi sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat oleh Mahkamah Agung (MA) bersama Komisi Yudisial (KY). Keputusan tersebut diambil melalui Majelis Kehormatan Hakim (MKH) setelah HS dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik dan pedoman perilaku hakim berupa perselingkuhan.Putusan tersebut dibacakan dalam sidang MKH yang digelar di Gedung Mahkamah Agung pada Kamis (18/12). Kasus ini mencuat berawal dari laporan suami sah HS yang merasa dirugikan atas dugaan hubungan terlarang yang dilakukan istrinya.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakBerdasarkan pemeriksaan MKH, HS diduga menjalin hubungan tidak patut dengan seorang pria yang merupakan anggota organisasi kemasyarakatan berinisial S sejak tahun 2023. Hubungan tersebut dilakukan melalui komunikasi intensif menggunakan aplikasi percakapan, baik dalam bentuk pesan tertulis maupun panggilan video.Selain bukti komunikasi digital, MKH juga mengungkap adanya dokumentasi foto yang menunjukkan HS dan S berada bersama dalam sejumlah kegiatan resmi di lingkungan pengadilan. Tidak hanya itu, terdapat pula bukti keberadaan kendaraan milik HS yang terparkir di salah satu hotel, yang memperkuat dugaan adanya hubungan di luar ikatan pernikahan.Majelis Kehormatan Hakim menyatakan bahwa perilaku HS sebenarnya telah dilaporkan kepada atasan langsungnya. Namun, meski sudah mendapatkan peringatan, tindakan tidak terpuji tersebut tetap berlanjut dan tidak menunjukkan adanya perubahan sikap.HS juga diketahui pernah dipanggil oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas MA) untuk dimintai klarifikasi. Namun, terlapor tidak memenuhi panggilan tersebut dengan berbagai alasan yang dinilai tidak dapat diterima oleh majelis.OTT KPK di Hulu Sungai Utara, Kajari dan Dua Jaksa Jadi TersangkaDalam proses pemeriksaan, MKH turut menyoroti upaya HS yang sempat mengajukan permohonan pensiun dini. Namun, setelah ditelaah, permohonan tersebut dinilai tidak memiliki dasar urgensi yang kuat sesuai ketentuan yang berlaku. HS kemudian mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai hakim, tetapi pengajuan tersebut belum mendapatkan persetujuan dari Mahkamah Agung.Atas rangkaian pelanggaran etik yang dilakukan dan sikap tidak kooperatif selama proses pemeriksaan, MKH menilai sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat merupakan hukuman yang paling tepat. Keputusan ini sekaligus menjadi penegasan komitmen MA dan KY dalam menjaga integritas, kehormatan, serta martabat lembaga peradilan di Indonesia.***
Read More Tinjau Dampak Banjir dan Longsor, Wagub Aceh Alami Insiden Rakit Terbalik
Wulan _ 4 jam yang lalu
Lingkaran.id - Insiden terjadi saat Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah atau yang akrab disapa Dek Fadh, menyeberangi sungai menggunakan rakit darurat. Rakit yang ditumpangi Dek Fadh bersama rombongan tersebut tiba-tiba terbalik ketika berada di tengah aliran sungai, sehingga seluruh penumpang tercebur ke dalam air.Berdasarkan rekaman video yang beredar, rakit darurat tersebut dibuat secara sederhana dengan memanfaatkan material kayu dan drum sebagai pelampung. Rakit ditarik menggunakan tali sling dan mengangkut beberapa orang dalam satu waktu. Namun, saat berada di tengah sungai, keseimbangan rakit tidak terjaga hingga akhirnya terbalik.Aplikasi Go Matel Diduga Jual Data 1,7 Juta Nasabah Leasing: Jadi Alarm PerlinPeristiwa tersebut sontak memicu kepanikan. Warga dan petugas yang berada di sekitar lokasi langsung berlarian menuju sungai untuk memberikan pertolongan. Proses evakuasi dilakukan dengan cepat guna memastikan keselamatan seluruh penumpang rakit.Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Aceh, Akkar Arafat, memastikan bahwa Wakil Gubernur Aceh beserta seluruh rombongan berhasil diselamatkan. Ia menegaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.“Wakil Gubernur Aceh dan seluruh rombongan berhasil dievakuasi dengan selamat. Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini,” ujar Akkar Arafat dalam keterangan resminya.Dalam rombongan tersebut turut hadir General Manager (GM) PLN serta sejumlah pihak terkait lainnya. Mereka terpaksa menggunakan rakit darurat karena akses menuju lokasi terputus akibat bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.Akkar menjelaskan, insiden terjadi saat proses penyeberangan berlangsung. Rakit darurat yang digunakan kehilangan keseimbangan hingga terbalik, menyebabkan Wakil Gubernur Aceh dan rombongan jatuh ke sungai. Meski demikian, upaya penyelamatan segera dilakukan sehingga situasi dapat dikendalikan dengan cepat.“Pada saat penyeberangan, rakit darurat yang digunakan sempat terbalik mengakibatkan Pak Wagub dan rombongan terjatuh ke sungai dan segera dilakukan upaya penyelamatan,” jelasnya.Setelah Drop Out dari Kampus kini GMNI Pecat ResbobLebih lanjut, Akkar menegaskan kehadiran langsung pimpinan daerah di lokasi terdampak bencana merupakan bentuk komitmen Pemerintah Aceh dalam mempercepat penanganan dan pemulihan pascabencana. Pemerintah berharap koordinasi lintas sektor dapat semakin diperkuat agar distribusi bantuan, pemulihan infrastruktur, serta layanan dasar bagi masyarakat terdampak dapat berjalan lebih cepat, terukur, dan berkelanjutan.“Melalui kehadiran pimpinan daerah di lapangan, Pemerintah Aceh berharap koordinasi lintas sektor dapat diperkuat, penyaluran bantuan dapat dipercepat, serta proses pemulihan infrastruktur dan layanan dasar bagi masyarakat terdampak dapat segera dilakukan secara berkelanjutan,” pungkasnya.***
Read More Viral! Usai Dideportasi Bonnie Blue Seret Bendera Indonesia di Bokong
Wulan _ 4 jam yang lalu
Lingkaran.id - Sosok bintang film dewasa asal Inggris, Bonnie Blue yang memiliki nama asli Tia Emma Billinger, kembali menjadi sorotan publik internasional. Setelah sebelumnya dideportasi dari Indonesia akibat aksi kontroversialnya di Bali, Bonnie kembali memicu kecaman melalui sebuah video yang direkam di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London.Dalam video yang beredar luas di media sosial, Bonnie terlihat berjalan di area depan KBRI London pada malam hari. Ia tampak mengenakan pakaian minim dengan sehelai bendera Merah Putih disematkan di bagian belakang roknya. Bendera tersebut menjuntai hingga menyentuh permukaan jalan, tepat di belakang tubuhnya, sehingga memicu kemarahan warganet karena dinilai tidak menghormati simbol negara Indonesia.Terseret Isu Perceraian Ridwan Kamil, Ini Fakta tentang Aura KasihTak hanya itu, dalam rekaman tersebut Bonnie juga melontarkan pernyataan bernada mengejek. Ia menyebut kedatangannya ke KBRI London semata-mata untuk membayar denda sebesar £8,50. Sambil berjalan, ia melontarkan komentar yang terkesan meremehkan budaya Indonesia, khususnya Bali.“Sepertinya saya tidak menghormati budaya Bali, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang akan ditunjukkan para pria ini,” ucap Bonnie dalam video tersebut, sembari berjalan di tengah kerumunan sejumlah pria pendukungnya.Tampak dalam video tersebut beberapa pria mengenakan penutup wajah berwarna biru yang mengelilingi Bonnie sambil bersorak dan memberikan dukungan terhadap aksinya. Adegan ini semakin memperkuat kesan provokatif yang menuai kritik tajam dari masyarakat Indonesia.Sebagaimana diketahui, sebelumnya pemerintah Indonesia telah mendeportasi empat warga negara asing (WNA), termasuk Bonnie Blue, dari Bali. Deportasi tersebut dilakukan setelah mereka terbukti melanggar aturan lalu lintas dan norma kesusilaan saat membuat konten di jalanan Bali dengan menggunakan kendaraan pikap bertuliskan “BangBus”.Pemuda 18 Tahun Tikam Ayah Hingga Tewas, Usai Tak Tahan Lihat Ibu DianiayaSelain sanksi deportasi, Bonnie Blue juga dijatuhi hukuman denda sebesar Rp200 ribu dalam sidang tindak pidana ringan (tipiring) yang digelar di Pengadilan Negeri Denpasar. Hukuman tersebut dijatuhkan bersama tiga WNA lainnya yang merupakan bagian dari manajemen Bonnie, masing-masing berinisial JJT, INL, dan LAJ.Sebagai konsekuensi lebih lanjut, pemerintah Indonesia juga menjatuhkan larangan masuk ke wilayah Bali kepada Bonnie Blue selama 10 tahun. Meski telah menerima sanksi hukum, aksi terbarunya di depan KBRI London kembali menimbulkan polemik dan dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap simbol negara serta kedaulatan Indonesia.***
Read More OTT KPK di Hulu Sungai Utara, Kajari dan Dua Jaksa Jadi Tersangka
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mengungkap adanya dugaan penyimpangan serius dalam proses penegakan hukum di daerah tersebut. Operasi yang digelar pada pertengahan Desember 2025 itu menjadi sorotan publik karena menyeret aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi.Dalam operasi tersebut, KPK menetapkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Hulu Sungai Utara, Albertinus Parlinggoman Napitupulu, sebagai salah satu tersangka. Penetapan status hukum tersebut diumumkan secara resmi oleh KPK setelah penyidik memperoleh kecukupan alat bukti yang menguatkan dugaan terjadinya tindak pidana korupsi.OTT KPK di Kalsel: Enam Orang Diamankan, Identitas Belum DiungkapBerdasarkan hasil penyelidikan sementara, perkara yang menjerat Albertinus diduga berkaitan dengan praktik pemerasan dalam proses penegakan hukum. Dugaan tersebut menimbulkan keprihatinan mendalam, mengingat posisi dan peran kejaksaan sebagai institusi yang memiliki kewenangan strategis dalam sistem peradilan.Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyampaikan bahwa Albertinus Parlinggoman Napitupulu tidak menjadi satu-satunya pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini. KPK juga menetapkan dua jaksa lainnya yang bertugas di lingkungan Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara sebagai tersangka.Dua jaksa tersebut masing-masing menjabat sebagai Kepala Seksi Intelijen dan Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun). Penetapan ketiganya sebagai tersangka menunjukkan bahwa dugaan tindak pidana korupsi tersebut diduga dilakukan secara bersama-sama dalam lingkup institusi penegak hukum di daerah.Pemilik PT Toba Pulp Lestari Terungkap, Publik Kaget: Siapa Sosok di Balik Perusahaan yang Disorot Usai Banjir Sumatra?KPK menegaskan bahwa proses hukum terhadap para tersangka akan dilakukan secara profesional dan transparan. Lembaga antirasuah itu juga memastikan akan terus mendalami perkara ini untuk mengungkap secara menyeluruh pihak-pihak lain yang diduga terlibat, termasuk aliran dana serta modus yang digunakan dalam praktik pemerasan tersebut.Kasus ini kembali menjadi pengingat bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak hanya menyasar pelaku di sektor pemerintahan dan swasta, tetapi juga aparat penegak hukum yang menyalahgunakan kewenangannya. Publik pun berharap penanganan perkara ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat integritas dan kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum di Indonesia.***
Read More Terseret Isu Perceraian Ridwan Kamil, Ini Fakta tentang Aura Kasih
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Penyanyi sekaligus aktris Aura Kasih kembali menjadi perbincangan publik di tengah mencuatnya isu dugaan hubungan dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Meski kabar tersebut ramai dibicarakan di media sosial, hingga kini tidak ditemukan bukti maupun fakta valid yang mengaitkan Aura Kasih dengan isu yang beredar.Sorotan terhadap Aura Kasih muncul seiring kabar gugatan cerai yang diajukan Atalia Praratya terhadap Ridwan Kamil pada Desember 2025. Namun demikian, nama Aura Kasih dipastikan tidak tercantum dalam dokumen gugatan cerai yang diajukan ke pengadilan. Tidak ada pula keterangan resmi yang mengonfirmasi keterlibatan Aura Kasih dalam persoalan rumah tangga pasangan tersebut.Bocah 10 Tahun Korban Dugaan Serangan Buaya, Ditemukan TewasDi tengah simpang siur kabar tersebut, perhatian warganet justru bergeser pada kehidupan pribadi Aura Kasih, khususnya perjalanan rumah tangganya di masa lalu. Banyak pengguna media sosial kembali mengulik kisah asmara Aura Kasih sebelum ia menjalani peran sebagai ibu tunggal.Diketahui, mantan suami Aura Kasih bernama Eryck Amaral, seorang model profesional asal Brasil. Hubungan keduanya terjalin sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah pada tahun 2018. Pernikahan Aura Kasih dan Eryck Amaral pertama kali dilangsungkan secara siri di Bangkok, Thailand, pada September 2018. Beberapa bulan berselang, keduanya kembali melangsungkan pernikahan yang sah secara hukum di Indonesia pada 22 Desember 2018.Dari pernikahan tersebut, Aura Kasih dan Eryck Amaral dikaruniai seorang putri bernama Arabella Amaral. Arabella lahir pada Juni 2019 dan sejak saat itu menjadi bagian terpenting dalam kehidupan Aura Kasih. Kehadiran sang buah hati kerap disebut sebagai prioritas utama dalam setiap keputusan hidupnya.Namun, perjalanan rumah tangga pasangan ini tidak berjalan mulus. Berbagai persoalan disebut mewarnai hubungan keduanya hingga akhirnya berujung pada perpisahan. Pada Desember 2021, Aura Kasih secara resmi mengajukan gugatan cerai terhadap Eryck Amaral ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Proses perceraian tersebut kemudian diputus secara verstek oleh pengadilan pada 28 April 2021.Sejak resmi berpisah, Aura Kasih memilih untuk fokus membesarkan putrinya serta melanjutkan karier di industri hiburan Tanah Air. Meski beberapa kali namanya terseret dalam berbagai isu, Aura Kasih dikenal berupaya menjaga kehidupan pribadinya agar tidak menjadi konsumsi publik secara berlebihan.Adapun isu yang kembali menyeret nama Aura Kasih dalam kabar perceraian Ridwan Kamil bermula dari sebuah unggahan di platform Threads oleh akun @novelia.puri. Dalam unggahan tersebut, pemilik akun menyinggung sejumlah inisial, yakni LM, RK, dan AK, yang oleh warganet ditafsirkan sebagai singkatan dari Lisa Mariana, Ridwan Kamil, dan Aura Kasih.OTT KPK di Kalsel: Enam Orang Diamankan, Identitas Belum Diungkap“Ini beneran gak sih guys??? Rumornya RK punya selingan selain LM yaituu si AK dari kalangan artis, kaget sih pas tau pantesan pernah nyaleg karena dicalonkan si RK, ternyata ini orangnya,” tulis akun tersebut.Meski unggahan itu ramai dibicarakan dan memicu spekulasi luas, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi maupun bukti yang dapat mengonfirmasi kebenaran tudingan tersebut. Publik pun diimbau untuk bersikap bijak dan tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.***
Read More Pemuda 18 Tahun Tikam Ayah Hingga Tewas, Usai Tak Tahan Lihat Ibu Dianiaya
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus kekerasan dalam lingkup keluarga yang berujung pada hilangnya nyawa kembali menggemparkan Kota Medan. Setelah sebelumnya publik dikejutkan oleh peristiwa memilukan yang melibatkan seorang anak berinisial SAS (12) yang tega menikam ibu kandungnya hingga meninggal dunia, kini tragedi serupa kembali terjadi dan menambah luka sosial di tengah masyarakat.Kali ini, seorang pemuda berusia 18 tahun bernama O.K Muhammad Hafiz, yang akrab disapa Hafiz, nekat menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri, Dr. Ir. O.K Hasnanda. Peristiwa ini sontak mengundang keprihatinan luas karena kembali menunjukkan betapa rapuhnya relasi dalam keluarga yang diwarnai kekerasan berkepanjangan.Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak IparInsiden penikaman tersebut terjadi di Jalan Alumunium, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Aksi kekerasan itu berlangsung di dalam rumah yang menjadi tempat tinggal korban dan pelaku, sehingga menambah suasana pilu di lingkungan sekitar.Berdasarkan keterangan kepolisian, peristiwa bermula secara tiba-tiba dan dipicu oleh luapan emosi pelaku. Saat kejadian, Hafiz disebut berada di dalam rumah bersama kedua orang tuanya. Situasi memanas ketika korban dan istrinya terlibat pertengkaran hebat yang disertai adu mulut.Polisi mengungkapkan bahwa motif utama penikaman dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati yang telah lama dipendam pelaku. Hafiz mengaku tidak sanggup lagi menyaksikan perlakuan kasar ayahnya terhadap sang ibu. Menurut pengakuan pelaku, korban kerap melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya, bahkan sering melontarkan kata-kata kasar dan hinaan yang melukai perasaan.Awalnya, Hafiz hanya berniat melerai pertengkaran tersebut agar tidak berujung kekerasan. Namun, situasi berubah drastis ketika pelaku melihat ayahnya kembali melakukan pemukulan terhadap ibu kandungnya. Emosi Hafiz pun memuncak dan tak lagi terkendali.“Pada saat itu pelaku melihat korban memukuli istrinya. Karena tersulut emosi, pelaku kemudian mengambil pisau dapur dan menikam korban lebih dari tujuh kali,” ujar Iptu Agus Purnomo pada Jumat (19/12/2025).Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakAkibat penikaman tersebut, korban mengalami luka serius di sejumlah bagian vital tubuh. Tikaman mengenai area dada, punggung, dan perut, sehingga menyebabkan korban kehilangan banyak darah dan akhirnya meninggal dunia.Kasus ini kini ditangani oleh pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut. Tragedi tersebut kembali menjadi pengingat keras akan dampak destruktif kekerasan dalam rumah tangga, tidak hanya bagi korban langsung, tetapi juga bagi anak-anak yang tumbuh dan hidup di dalam lingkaran kekerasan tersebut.***
Read More Bupati Termuda dalam Sejarah Bekasi Jadi Tersangka Suap, KPK Ungkap Harta Rp79 Miliar
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana suap. Tidak hanya Ade, lembaga antirasuah tersebut juga menetapkan ayahnya, HM Kunang, sebagai tersangka dalam perkara yang sama.Ade Kuswara Kunang dikenal sebagai bupati termuda sepanjang sejarah Kabupaten Bekasi. Berdasarkan informasi yang dilansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi pada Minggu (21/12/2025), Ade dilantik sebagai Bupati Bekasi pada Februari 2025. Saat pelantikan berlangsung, usianya tercatat masih 31 tahun 6 bulan.OTT KPK di Kalsel: Enam Orang Diamankan, Identitas Belum DiungkapRekor tersebut membuat Ade lebih muda sekitar empat bulan dibandingkan pendahulunya, Neneng Hasanah Yasin, yang dilantik sebagai Bupati Bekasi pada usia 31 tahun 10 bulan. Namun, perjalanan Neneng di dunia pemerintahan berakhir dengan kasus hukum. Ia pernah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada tahun 2018 dan divonis enam tahun penjara. Saat ini, Neneng telah menyelesaikan masa hukumannya dan bebas dari penjara.Di tengah kasus hukum yang menjerat Ade, perhatian publik juga tertuju pada laporan harta kekayaan yang dimilikinya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses melalui situs resmi KPK, Ade Kuswara Kunang tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 79.168.051.653 atau sekitar Rp 79,1 miliar.Sebagian besar kekayaan tersebut berasal dari kepemilikan aset tanah dan bangunan. Ade dilaporkan memiliki 31 bidang tanah yang tersebar di sejumlah wilayah, yakni Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Cianjur, dengan total nilai mencapai Rp 76,5 miliar.Selain aset properti, Ade juga tercatat memiliki sejumlah kendaraan mewah. Di antaranya adalah satu unit Mitsubishi Pajero Sport Dakar yang diperoleh dari hadiah dengan nilai Rp 400 juta, satu unit Jeep Wrangler hasil warisan senilai Rp 650 juta, serta satu unit Ford Mustang yang diperoleh dari hasil sendiri dengan nilai mencapai Rp 1,4 miliar.Wali Kota Terbitkan Surat Edaran: Ayah Diimbau Ambil Rapor Anak ke SekolahTak hanya itu, Ade juga melaporkan kepemilikan harta bergerak lainnya senilai Rp 43 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 147,9 juta. Seluruh aset tersebut menempatkan Ade sebagai salah satu kepala daerah dengan total kekayaan yang cukup besar.Hingga kini, KPK masih terus mendalami perkara dugaan suap tersebut, termasuk peran masing-masing tersangka serta aliran dana yang terlibat dalam kasus yang kembali mengguncang pemerintahan Kabupaten Bekasi.***
Read More Pertamina Turun Tangan Stabilkan Harga Elpiji 3 Kg Pasca Bencana
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - PT Pertamina menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di Kantor Camat Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, sebagai langkah respons cepat pascabencana yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat setempat yang selama ini kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi dengan harga wajar.Sejak pagi, warga tampak memadati lokasi operasi pasar untuk memperoleh elpiji 3 kilogram dengan harga sesuai ketentuan. Kehadiran operasi pasar ini dinilai sangat membantu, terutama bagi masyarakat kecil yang sebelumnya terpaksa membeli elpiji di tingkat pengecer dengan harga jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).Pemilik PT Toba Pulp Lestari Terungkap, Publik Kaget: Siapa Sosok di Balik Perusahaan yang Disorot Usai Banjir Sumatra?Salah satu warga Blang Bintang, Ani, mengaku bersyukur akhirnya bisa membeli elpiji dengan harga normal melalui operasi pasar yang digelar Pertamina. Ia menyampaikan rasa lega karena harga yang ditawarkan jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran selama beberapa waktu terakhir.“Biasanya kami beli sampai Rp35 ribu per tabung. Tapi di sini normal, alhamdulillah Rp18 ribu,” ujar Ani.Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan agar seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat secara merata. Menurutnya, kelancaran distribusi elpiji sangat dibutuhkan, terlebih menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, saat kebutuhan rumah tangga biasanya meningkat.“Jangan masyarakat susah. Maunya dapat satu-satu, dapat semua. Kalau bisa jangan sendat-sendat, karena kasihan juga rakyat di bawah,” ungkapnya.Ani juga menambahkan bahwa operasi pasar seperti ini membuat masyarakat merasa lebih adil dan terbantu. Ia berharap Pertamina dapat kembali menggelar kegiatan serupa agar pasokan elpiji tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan harga di tingkat pengecer.Lebih dari 400 Tewas, Bencana Sumatra Dinilai Akibat Deforestasi dan Izin Tambang“Kami minta ada lagi operasi pasar, supaya semua kebagian dan adil. Senang sama-sama senang,” pungkasnya.Operasi pasar elpiji ini menjadi bagian dari upaya Pertamina untuk menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat, khususnya di daerah terdampak bencana, sekaligus memastikan distribusi elpiji 3 kilogram tetap tepat sasaran dan terjangkau.***
Read More Viral! Momen Ambil Rapor di Sekolah Dipenuhi Bapak-Bapak Wali Murid
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang menampilkan suasana pengambilan rapor di sebuah sekolah mendadak viral dan mencuri perhatian warganet. Pasalnya, momen tersebut justru dipenuhi oleh para bapak-bapak wali murid yang hadir untuk mengambil rapor anak-anak mereka.Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak sejumlah bapak berkumpul rapi di lapangan sekolah. Mereka berdiri dan mendengarkan arahan yang disampaikan oleh pihak sekolah sebelum proses pembagian rapor dimulai. GDI Gaungkan Solidaritas Kemanusiaan Lewat Podcast RRI Palembang, Ajak Masyarakat Pulih Bersama SumateraPemandangan ini dinilai tidak biasa, karena pada umumnya momen pengambilan rapor identik dengan kehadiran para ibu. Unggahan video tersebut disertai keterangan yang langsung menarik perhatian warganet.“Momen ambil rapot di sekolah salfok dipenuhi bapak-bapak para wali murid,” tulis pengunggah video.Tak pelak, tayangan itu langsung menuai beragam reaksi dari pengguna media sosial. Banyak warganet yang menanggapi dengan komentar bernada candaan hingga keheranan melihat dominasi para ayah di momen tersebut.“Kenal mental gak tuh,” tulis salah satu netizen di kolom komentar.Komentar lain pun menyusul dengan nada serupa, “Wkwkwk… ibu-ibunya pada ke mana,” sahut warganet lainnya.Mengapa Work Life Balance sulit diterapkan bagi Generasi Z?Meski dibumbui canda, video ini juga mendapat respons positif karena dinilai menunjukkan peran aktif para ayah dalam mendampingi pendidikan anak. Kehadiran bapak-bapak sebagai wali murid dianggap sebagai bentuk kepedulian dan keterlibatan orang tua dalam perkembangan akademik anak di sekolah.Hingga kini, video tersebut masih terus beredar dan menuai beragam tanggapan dari warganet, sekaligus menjadi potret unik kebersamaan orang tua dalam dunia pendidikan.***
Read More Kontingen Indonesia Sukses Capai Target Emas SEA Games 2025, Thailand Masih Teratas
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kontingen Indonesia memastikan target perolehan medali emas di ajang SEA Games 2025 telah tercapai. Hingga Kamis (18/12/2025) sore WIB, Indonesia sukses mengumpulkan total 274 medali, terdiri dari 80 emas, 90 perak, dan 102 perunggu.Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian tersebut. Ia menilai keberhasilan menembus target 80 medali emas merupakan buah dari kerja keras, disiplin, serta semangat juang para atlet yang tak kenal lelah.Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet yang telah mengharumkan nama bangsa.Basel vs Aston Villa: Drama 2-1 Villa Kokoh di Liga Europa, Ini Fakta Pertandingannya“Alhamdulillah, Indonesia berhasil mencapai target 80 emas. Ini semua berkat perjuangan para atlet yang gigih dan pantang menyerah,” ujar Erick.“Kalian adalah pahlawan olahraga yang membuat lagu Indonesia Raya terus berkumandang di berbagai arena SEA Games,” tambahnya.Raihan emas Indonesia pada Kamis ini diawali dari cabang duathlon, melalui Eva Desiana, Martina Ayu Pratiwi, dan Zahra Bulan Aprillian Putri di nomor Women’s Duathlon Team Relay. Kesuksesan berlanjut di nomor Mixed Duathlon Team Relay, dengan kontribusi Martina Ayu Pratiwi, Alias Praji, Zahra Bulan Aprillia Putri, dan Hauqalah Fakhal Arvyello.Cabang panahan juga menyumbangkan prestasi gemilang. Medali emas diraih oleh Nurisa Dian Ashrifah, Ratih Zilizati, dan Yurike Nina Bonita Pereira di nomor Women’s Team Compound, serta Nurisa Dian Ashrifah yang kembali berjaya di nomor Women’s Compound Individual.Tak kalah cemerlang, tim perahu naga Indonesia menambah pundi-pundi emas melalui nomor Men’s Small Boat 200 meter dan Mixed Standard Boat 200 meter. Sementara itu, dari cabang modern pentathlon, Dea Salsabila Putri turut menyumbang medali dari nomor Women’s Triathle Individual.Prestasi emas juga datang dari cabang kabaddi, di mana tim putri Indonesia sukses mengalahkan Malaysia pada nomor Women’s Three Star, sekaligus mengukuhkan dominasi mereka di kawasan Asia Tenggara.Indonesia masih berpeluang menambah koleksi emas, mengingat cabang e-sports Free Fire masih dipertandingkan hingga akhir hari.Meski pencapaian saat ini patut dibanggakan, Menpora Erick Thohir mengingatkan para atlet agar tidak larut dalam euforia. Ia menegaskan bahwa hasil di SEA Games harus dijadikan modal dan motivasi untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di Asian Games 2026.“Semua boleh bangga, tapi jangan tenggelam dalam euforia. Kita harus kembali merapatkan barisan, fokus, dan memulai persiapan menuju Asian Games 2026,” tegas Erick.Saham BUMI Melejit Lagi! Tembus Rp 362 pada 11 Desember 2025, Investor Ramai Buru Emiten Batu Bara LegendarisSEA Games 2025 sendiri dijadwalkan berakhir pada Sabtu (20/12/2025). Hingga saat ini, Indonesia menempati peringkat kedua klasemen sementara, berada di bawah Thailand yang kokoh di posisi puncak dengan 196 emas, 129 perak, dan 93 perunggu. Sementara itu, posisi Indonesia terus dibayangi Vietnam di peringkat ketiga dengan raihan 72 emas, 92 perak, dan 102 perunggu.Perjuangan kontingen Merah Putih masih berlanjut, dengan harapan dapat terus menambah medali dan menjaga posisi di papan atas klasemen hingga penutupan SEA Games 2025.***
Read More Bocah 10 Tahun Korban Dugaan Serangan Buaya, Ditemukan Tewas
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun bernama Affan yang sebelumnya dilaporkan hilang dan diduga diterkam buaya di Sungai Inggoi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian selama tiga hari.Affan dilaporkan hilang pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIT, saat ia pergi berenang di Sungai Inggoi. Informasi awal menyebutkan korban diduga diserang buaya ketika berada di sungai tersebut. Kabar itu pertama kali disampaikan oleh Rahmat, salah satu pegawai BPBD Halmahera Selatan, yang kemudian melaporkannya kepada pihak Basarnas.Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak IparKepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, mengatakan bahwa jasad Affan ditemukan pada Kamis (18/12/2025) sekitar pukul 08.45 WIT oleh nelayan setempat.“Korban ditemukan oleh nelayan Desa Awango,” ujar Iwan.Jenazah Affan ditemukan mengapung di aliran Sungai Inggoi, tepatnya di wilayah Desa Amasing, Kabupaten Halmahera Selatan. Penemuan tersebut merupakan hasil dari operasi pencarian lanjutan yang dimulai sejak Kamis pagi sekitar pukul 06.50 WIT.Dalam proses pencarian, tim SAR gabungan membagi personel ke beberapa kelompok dan melakukan penyisiran menyeluruh di sepanjang sungai hingga ke muara. Pencarian dilakukan menggunakan perahu karet milik Basarnas serta longboat milik warga setempat.“Setelah korban ditemukan, tim langsung menuju lokasi kejadian dan melakukan proses evakuasi. Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah korban,” jelas Iwan.Dengan ditemukannya Affan dalam keadaan meninggal dunia, operasi pencarian resmi dihentikan. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses selanjutnya.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakSebelumnya, tim SAR gabungan yang melibatkan unsur Basarnas, BPBD, masyarakat setempat, serta pawang buaya, telah melakukan pencarian intensif pada hari pertama dan kedua. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga akhirnya korban ditemukan pada hari ketiga pencarian.Peristiwa ini menambah daftar kasus serangan buaya yang terjadi di wilayah perairan Maluku Utara dan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di sungai yang dikenal sebagai habitat satwa liar tersebut.***
Read More OTT KPK di Kalsel: Enam Orang Diamankan, Identitas Belum Diungkap
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di wilayah Kalimantan Selatan pada Kamis (18/12/2025). Operasi senyap tersebut dibenarkan langsung oleh pihak KPK.Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa tim penindakan lembaga antirasuah memang tengah menjalankan kegiatan di Kalimantan Selatan sejak Kamis. Pernyataan itu disampaikan pada Kamis malam.Wali Kota Terbitkan Surat Edaran: Ayah Diimbau Ambil Rapor Anak ke Sekolah“Benar, hari ini tim KPK melakukan kegiatan di wilayah Kalimantan Selatan,” ujar Budi dalam keterangannya.Dalam operasi tersebut, penyidik KPK berhasil mengamankan enam orang. Namun hingga saat ini, KPK belum membeberkan identitas pihak-pihak yang ditangkap maupun detail perkara yang sedang ditangani.“Sampai dengan saat ini, enam orang telah diamankan. Tim masih berada di lapangan,” jelasnya.Setelah Drop Out dari Kampus kini GMNI Pecat ResbobBudi menambahkan, proses pendalaman masih terus dilakukan oleh penyidik untuk mengungkap konstruksi perkara secara utuh. Informasi lebih lanjut, termasuk status hukum para pihak yang diamankan, akan disampaikan KPK setelah seluruh rangkaian pemeriksaan awal selesai.OTT ini menambah daftar operasi penindakan KPK di daerah dan menegaskan komitmen lembaga tersebut dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di berbagai wilayah Indonesia.***
Read More GDI Gaungkan Solidaritas Kemanusiaan Lewat Podcast RRI Palembang, Ajak Masyarakat Pulih Bersama Sumatera
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Generasi Digital Intelektual (GDI) kembali menunjukkan komitmennya dalam gerakan kemanusiaan dengan mengangkat tema “GDI Bersama Sumatera, Mari Pulih Bersama”. Tema tersebut dibahas dalam sebuah ruang dialog inspiratif melalui Podcast RRI Palembang PRO 4 sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan empati terhadap saudara-saudara di Sumatera yang terdampak bencana.Dalam podcast tersebut, tiga Duta GDI, yakni Khalillah Adelia Luvy, Anita Cindhy Maulani, dan Amanda Marsa Aurellia, hadir sebagai narasumber. Mereka berbincang bersama Host Mita untuk mengulas peran GDI dalam mendorong gerakan kemanusiaan berbasis kolaborasi dan pemanfaatan ruang digital sebagai sarana penguatan solidaritas sosial.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifDialog ini menyoroti kondisi pascabencana di sejumlah wilayah Sumatera, di mana banyak masyarakat harus kehilangan tempat tinggal, anggota keluarga, serta rasa aman. Di tengah situasi sulit tersebut, GDI berupaya menghadirkan harapan dengan mengajak masyarakat luas untuk saling menguatkan dan berkontribusi, meski dari jarak jauh.Melalui diskusi tersebut, para Duta GDI menyampaikan bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya membutuhkan bantuan fisik, tetapi juga dukungan moral, kepedulian kolektif, serta sinergi antarindividu dan komunitas. Peran ruang digital dinilai sangat penting dalam menyebarkan informasi, membangun empati, dan menggerakkan aksi nyata secara berkelanjutan.Generasi Digital Intelektual (GDI) Bertekad Membangun Pemuda Indonesia Yang Cerdas Dan Terampil Dalam TeknologiPodcast “GDI Bersama Sumatera, Mari Pulih Bersama” berlangsung sukses pada Kamis, 11 Desember 2025, pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, bertempat di RRI PRO 4 Palembang. Kegiatan ini terbuka untuk publik dan diharapkan dapat menjadi medium refleksi sekaligus pemantik kepedulian sosial bagi masyarakat luas.Melalui kegiatan ini, GDI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut ambil bagian dalam proses pemulihan Sumatera. Kehadiran, perhatian, dan dukungan sekecil apa pun diyakini mampu menjadi cahaya di tengah masa sulit, serta memperkuat semangat kebersamaan dalam menghadapi dampak bencana.***
Read More Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak Ipar
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berinisial FAN (22), asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di wilayah Pasuruan. Korban diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh kakak iparnya sendiri, yang diketahui merupakan oknum anggota kepolisian.Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sungai yang berada di pinggir Jalan Wonorejo, Pasuruan, pada Selasa (16/12/2025). Dugaan keterlibatan kakak ipar korban mencuat setelah pihak keluarga mengungkap adanya konflik berkepanjangan antara korban dan terduga pelaku.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakAyah korban, Ramlan, mengungkapkan bahwa hubungan antara putrinya dengan terduga pelaku berinisial AS, yang diketahui berpangkat Bripka dan bertugas di Polsek Krucil pada Unit Propam, memang sudah lama tidak harmonis. Konflik tersebut tidak hanya terjadi antara AS dan FAN, tetapi juga dengan kakak sulung korban.“Hubungan mereka memang sudah lama tidak baik. Bukan hanya dengan FAN, tetapi juga dengan kakaknya. FAN sering melawan AS,” ujar Ramlan saat ditemui pada Rabu (17/12/2025).Ramlan menjelaskan, putrinya merupakan warga Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, dan saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa semester tiga Program Studi Hukum di UMM. Ia menilai terdapat sejumlah kejanggalan dalam peristiwa kematian anaknya yang menguatkan dugaan tindak kekerasan.Saat jasad korban ditemukan, posisi tubuh FAN dalam keadaan terlentang dan mengenakan helm berwarna pink. Namun, seluruh barang pribadi korban tidak ditemukan di sekitar lokasi kejadian. Ramlan menegaskan bahwa helm tersebut bukan milik anaknya dan diduga sengaja dibeli baru di sekitar tempat kejadian perkara.“Helm itu bukan milik anak saya. Kami menduga helm tersebut dibeli baru di lokasi kejadian,” ungkapnya.Selain itu, berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar tempat kos korban, FAN terlihat dijemput oleh seorang pengemudi ojek online pada Selasa malam sekitar pukul 20.14 WIB. Sementara dari CCTV di sekitar lokasi penemuan jasad, terlihat sebuah mobil Strada Triton double cabin yang diketahui milik terduga pelaku beberapa kali melintas di area tersebut.“Mobil double cabin itu bahkan saya sendiri yang membelikannya,” kata Ramlan.Informasi awal mengenai kematian FAN diketahui keluarga setelah Ramlan menerima telepon dari Kapolres Pasuruan. Saat itu, ia diberi tahu bahwa jasad seorang perempuan ditemukan di dalam got di wilayah Pasuruan. Setelah dilakukan proses identifikasi melalui sidik jari, korban dipastikan adalah FAN.Ramlan juga mengungkapkan dugaan motif di balik peristiwa tragis tersebut. Menurutnya, motif pembunuhan diduga berkaitan dengan upaya penguasaan harta. Selain itu, pada tubuh korban ditemukan tanda-tanda kekerasan berupa bekas cekikan di bagian leher.“FAN adalah anak ketiga saya. Dugaan kami, motifnya untuk menguasai harta. Di leher anak saya juga ada bekas cekikan,” tegasnya.Tragis! Bayi 6 Bulan di Ciputat Tewas Diduga Dianiaya Ayah KandungDalam waktu kurang dari 24 jam sejak penemuan jasad korban, aparat kepolisian berhasil mengidentifikasi korban sekaligus mengamankan terduga pelaku. Penanganan kasus ini kemudian diambil alih oleh Polda Jawa Timur guna menjamin proses penyelidikan yang transparan dan menyeluruh.Hingga saat ini, Polda Jawa Timur masih melakukan pendalaman untuk mengungkap secara lengkap motif, kronologi kejadian, serta peran terduga pelaku dalam kasus dugaan pembunuhan yang melibatkan oknum anggota kepolisian tersebut.***
Read More Inovator dan Duta GDI Tunjukkan Peran Aktif Generasi Muda di Konferensi Internasional ICIBA–SOSEIC 2025
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Generasi Digital Intelektual (GDI) mendelegasikan enam perwakilan yang terdiri dari tiga Duta GDI dan tiga Inovator GDI untuk menghadiri serta berpartisipasi sebagai peserta dalam kegiatan The Bina Darma internasional Conference on Information Technology, Engineering, and Business Application (ICIBA) dan Social Science and Economic International Conference (SOSEIC).Keikutsertaan para Duta dan Inovator GDI ini merupakan bagian dari komitmen organisasi dalam mendorong pengembangan kapasitas akademik dan profesional generasi muda di bidang teknologi, inovasi, serta ilmu sosial dan ekonomi. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung dalam forum ilmiah berskala internasional yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara.Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriAdapun enam perwakilan GDI yang mengikuti kegiatan tersebut Nathasya Pernidya Ashari, Senia Aprinia dan Annisa Rizky Utami yang masing-masing berstatus sebagai Duta GDI. Sementara itu, tiga Inovator GDI yang turut berpartisipasi terdiri dari Mikhail Alexander Dwi Prasetyo, Randi Adriyansah dan Agus Yusrizal Bakri.Kegiatan ICIBA–SOSEIC 2025 berlangsung sukses pada Rabu, 17 Desember 2025, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Acara digelar di Ballroom Hotel The Zuri lantai 3 dan menjadi ajang diskusi ilmiah lintas disiplin yang membahas perkembangan terbaru di bidang teknologi informasi, rekayasa, bisnis, ilmu sosial, serta ekonomi.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifMelalui partisipasi dalam konferensi internasional ini, para Duta dan Inovator GDI diharapkan dapat memperluas wawasan, memperdalam pemahaman terhadap hasil-hasil penelitian mutakhir, serta mengenal berbagai inovasi dan isu strategis yang berkembang di tingkat global.Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari forum tersebut diharapkan dapat menjadi bekal dalam mendorong kontribusi nyata bagi pengembangan ekosistem digital dan inovasi di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda.***
Read More Wali Kota Terbitkan Surat Edaran: Ayah Diimbau Ambil Rapor Anak ke Sekolah
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Wali Kota Depok, Supian Suri, resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait pelaksanaan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) sebagai upaya memperkuat keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Melalui kebijakan tersebut, para ayah yang memiliki anak usia sekolah di Kota Depok diimbau untuk hadir langsung ke sekolah guna mengambil rapor anak pada akhir semester.Surat edaran bernomor 400.3/871/Disdik/2025 itu ditetapkan pada 15 Desember 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk menguatkan peran ayah dalam mendukung pendidikan karakter, pendampingan akademik, serta tumbuh kembang anak secara menyeluruh.Setelah Drop Out dari Kampus kini GMNI Pecat ResbobBerdasarkan isi surat edaran yang dilihat pada Rabu (17/12/2025), terdapat lima poin utama yang menekankan pentingnya kehadiran ayah dalam proses pendidikan anak. Salah satu poin utama menyebutkan bahwa ayah di wilayah Kota Depok diimbau secara langsung untuk datang ke sekolah pada saat pembagian rapor akhir semester.“Seluruh komponen masyarakat, aparatur pemerintah, serta karyawan swasta di wilayah Kota Depok yang memiliki anak usia sekolah diimbau agar ayah mengambil rapor anak ke sekolah pada waktu penerimaan rapor akhir semester,” demikian bunyi salah satu poin dalam surat edaran tersebut.Selain itu, Wali Kota Depok juga mengharapkan dukungan dari pimpinan instansi pemerintah maupun swasta agar memberikan dispensasi atau kelonggaran waktu kepada para ayah yang melaksanakan gerakan tersebut, menyesuaikan dengan ketentuan masing-masing instansi.Polres Kota Padangsidempuan, Pengurus Nasional Karang Taruna Dan PT. Anugerah Baru Sejahtera Turunkan Excavator Untuk Evakuasi Banjir Bandang Batangtoru“Diharapkan pimpinan instansi pemerintah dan swasta dapat memberikan dispensasi sesuai ketentuan yang berlaku kepada ayah yang melaksanakan gerakan Ayah mengambil rapor anak ke sekolah,” tertulis dalam surat edaran itu.Sebagai bentuk kampanye dan penguatan gerakan, para ayah yang mengikuti kegiatan tersebut juga diimbau untuk membagikan momen kebersamaan mereka melalui media sosial. Unggahan tersebut diharapkan disertai dengan tagar #GATI dan #sekolahbersamaayah sebagai simbol dukungan terhadap peran aktif ayah dalam dunia pendidikan anak.***
Read More Polisi Gagalkan Dugaan Perdagangan Orang, Seorang Perempuan Nyaris Dikirim Ilegal ke Kamboja
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kepolisian Resor Wonosobo berhasil menggagalkan dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa seorang perempuan berinisial M, warga Desa Ngadikerso, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Korban diketahui nyaris diberangkatkan ke Kamboja melalui jalur ilegal untuk bekerja tanpa melalui prosedur resmi penempatan tenaga kerja luar negeri.Keberhasilan pengungkapan kasus ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, Fany Mukorobin, menyampaikan terima kasih kepada jajaran kepolisian yang bergerak cepat menyelamatkan warganya dari dugaan praktik perdagangan orang.Pelajar SMK Ditemukan Tewas Mengenaskan di Perkebunan Sawit, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polsek Sapuran yang telah sigap mengamankan dan melindungi warga Wonosobo dari praktik TPPO,” ujar Fany, Senin (15/12).Ia menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan ke luar negeri yang menjanjikan gaji tinggi namun tidak disertai prosedur resmi. Menurutnya, masyarakat harus memastikan proses penempatan kerja dilakukan melalui jalur legal dan lembaga yang memiliki izin resmi dari pemerintah.Sementara itu, Kapolsek Sapuran AKP Suryanto menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan pihak keluarga korban pada Jumat (12/12). Keluarga merasa curiga dan khawatir setelah korban mengabarkan bahwa dirinya telah berada di Kota Dumai, Provinsi Riau, dan akan segera diberangkatkan ke Kamboja tanpa kejelasan dokumen dan prosedur penempatan kerja.“Setelah menerima laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Sapuran langsung melakukan koordinasi dengan Polda Riau, Direktorat PPA/PPO Polda Riau, Kantor Imigrasi, serta Satpol Airud Polres Dumai,” jelas AKP Suryanto.Dari hasil koordinasi tersebut, diketahui bahwa dugaan TPPO terjadi di wilayah Kota Dumai. Pada hari yang sama, petugas Satpol Airud Polres Dumai berhasil mengamankan korban bersama empat orang lainnya yang juga diduga calon pekerja migran nonprosedural. Seluruhnya kemudian dibawa ke Kantor Satpol Airud Polres Dumai untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Setelah proses pemeriksaan dinyatakan cukup, korban diserahkan kepada Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kota Dumai pada Sabtu (13/12). Selanjutnya, pemulangan korban ke daerah asal difasilitasi melalui penerbangan langsung menuju Bandara Internasional Yogyakarta.Gempar! Bantuan 80 Ton untuk Korban Banjir Aceh Dilaporkan Hilang, Begini Kronologi LengkapnyaSetibanya di Yogyakarta, korban dijemput oleh Kanit Reskrim Polsek Sapuran, BRIPKA Azzimar Shidqy, dan dibawa ke Mapolsek Sapuran. Di kantor polisi tersebut, korban kemudian diserahkan kembali kepada pihak keluarga dengan disaksikan oleh perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Wonosobo.Kasus ini kini menjadi perhatian aparat penegak hukum sebagai upaya pencegahan dan penindakan terhadap praktik perdagangan orang, sekaligus pengingat bagi masyarakat agar tidak mudah tergiur iming-iming pekerjaan ke luar negeri tanpa prosedur yang jelas dan aman.***
Read More Tragis! Pemuda 20 Tahun Tewas Usai Ditikam Preman
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa berdarah terjadi di Gang Mushola, Jalan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Seorang pemuda bernama Rio Ade Anugrah (20), yang merupakan anak Kepala Lingkungan setempat, tewas setelah ditikam oleh seorang pria bernama Arif, yang dikenal warga sebagai preman. Kejadian tragis ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan mengguncang warga sekitar.Ayah korban, Iwan Lesmana (47), yang menjabat sebagai Kepala Lingkungan 11 Kelurahan Sunggal, mengungkapkan bahwa saat kejadian dirinya tengah tertidur lelap di rumah. Ia terbangun setelah mendengar tetangganya datang membangunkan dan memberitahukan bahwa anaknya telah menjadi korban penikaman.Apa sebab Perang Thailand & Kamboja terjadi ?“Warga datang membangunkan saya dan bilang pelaku mau kabur. Saya langsung lari ke pintu keluar gang sebelah. Saya bahkan belum sempat melihat anak saya yang katanya sudah terkapar,” ujar Iwan saat ditemui di kediamannya, Senin (15/12/2025).Sesampainya di pintu keluar Gang Mushola, Iwan mendapati pelaku tengah berusaha membersihkan tangannya yang dipenuhi darah. Menurut keterangan warga, pelaku sempat mengelabui dengan mengatakan bahwa darah tersebut berasal dari luka di tangannya akibat terkena senjata tajam. Namun, Iwan menegaskan bahwa darah tersebut berasal dari luka yang dialami anaknya.“Katanya tangannya kena sajam juga, padahal tidak ada luka sama sekali. Tangannya penuh darah itu darah anak saya,” tuturnya dengan nada sedih.Iwan juga mengungkapkan bahwa saat itu pelaku telah memesan ojek online dan diduga hendak melarikan diri. Ia bersama warga kemudian langsung menangkap Arif. Senjata tajam jenis keris yang digunakan pelaku sempat dibuang, namun akhirnya berhasil ditemukan kembali oleh warga.Setelah diamankan, pelaku langsung diserahkan ke Polsek Sunggal untuk menjalani proses hukum. Iwan mengaku sangat terpukul atas kehilangan anak pertamanya dan berharap pelaku mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.“Pelaku ini memang dikenal sebagai preman. Sering mencuri, memalak, bahkan merampas ponsel warga. Banyak yang mengadu ke saya, tapi mereka takut melapor ke polisi,” ungkapnya.Ia mengenang sosok Rio sebagai anak yang baik dan rajin membantu orang tua. Korban kerap membantu pekerjaan sampingan ayahnya, seperti memotong dan mengangkat kayu. Meski keluarga pelaku sempat datang menyampaikan permohonan maaf saat acara tahlilan, Iwan menegaskan bahwa proses hukum harus tetap berjalan.“Saya tetap minta pelaku dihukum seadil-adilnya,” tegasnya.Sementara itu, adik korban, Egi Prayoga Lesmana (19), menceritakan detik-detik sebelum kejadian. Menurutnya, saat itu ia bersama korban dan beberapa teman sedang berkumpul di depan rumah di Gang Rodo. Ia kemudian pergi bersama abangnya dan seorang teman untuk memantau kondisi sungai, mengantisipasi kemungkinan banjir.Namun, Egi mengaku sempat terpisah dari abangnya. Tak lama berselang, ia mendengar suara keributan dan segera menuju sumber suara tersebut.“Ternyata abang saya sedang berkelahi dengan pelaku,” ujar Egi.Ia melihat korban memegang besi bekas yang diambil dari sekitar rumah warga, sementara pelaku mengeluarkan senjata tajam jenis keris. Egi sempat berniat membantu, karena ia mengetahui pelaku kerap meresahkan warga. Namun, warga sekitar menahannya agar tidak ikut terlibat.“Saya ditarik warga ke belakang. Setelah itu saya tidak tahu lagi apa yang terjadi,” katanya.Beberapa menit kemudian, Egi mendapat kabar bahwa abangnya tergeletak di jalan menuju rumah. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bina Kasih, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, pelaku berhasil ditangkap oleh ayah korban bersama warga.Pasutri Asal Prabumulih Diciduk Polisi, Gelar Judi Online Adu Ikan Cupang Lewat Live TikTokDi sisi lain, Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, membenarkan peristiwa tersebut. Ia memastikan bahwa pelaku telah diamankan dan saat ini tengah menjalani proses hukum.“Pelaku sudah diamankan dan ditahan. Saat ini kasusnya masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan jalanan dan kembali memunculkan kekhawatiran warga terhadap aksi premanisme di lingkungan permukiman.***
Read More 





















