Pertamina Turun Tangan Stabilkan Harga Elpiji 3 Kg Pasca Bencana
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - PT Pertamina menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di Kantor Camat Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, sebagai langkah respons cepat pascabencana yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat setempat yang selama ini kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi dengan harga wajar.Sejak pagi, warga tampak memadati lokasi operasi pasar untuk memperoleh elpiji 3 kilogram dengan harga sesuai ketentuan. Kehadiran operasi pasar ini dinilai sangat membantu, terutama bagi masyarakat kecil yang sebelumnya terpaksa membeli elpiji di tingkat pengecer dengan harga jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).Pemilik PT Toba Pulp Lestari Terungkap, Publik Kaget: Siapa Sosok di Balik Perusahaan yang Disorot Usai Banjir Sumatra?Salah satu warga Blang Bintang, Ani, mengaku bersyukur akhirnya bisa membeli elpiji dengan harga normal melalui operasi pasar yang digelar Pertamina. Ia menyampaikan rasa lega karena harga yang ditawarkan jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran selama beberapa waktu terakhir.“Biasanya kami beli sampai Rp35 ribu per tabung. Tapi di sini normal, alhamdulillah Rp18 ribu,” ujar Ani.Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan agar seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat secara merata. Menurutnya, kelancaran distribusi elpiji sangat dibutuhkan, terlebih menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, saat kebutuhan rumah tangga biasanya meningkat.“Jangan masyarakat susah. Maunya dapat satu-satu, dapat semua. Kalau bisa jangan sendat-sendat, karena kasihan juga rakyat di bawah,” ungkapnya.Ani juga menambahkan bahwa operasi pasar seperti ini membuat masyarakat merasa lebih adil dan terbantu. Ia berharap Pertamina dapat kembali menggelar kegiatan serupa agar pasokan elpiji tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan harga di tingkat pengecer.Lebih dari 400 Tewas, Bencana Sumatra Dinilai Akibat Deforestasi dan Izin Tambang“Kami minta ada lagi operasi pasar, supaya semua kebagian dan adil. Senang sama-sama senang,” pungkasnya.Operasi pasar elpiji ini menjadi bagian dari upaya Pertamina untuk menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat, khususnya di daerah terdampak bencana, sekaligus memastikan distribusi elpiji 3 kilogram tetap tepat sasaran dan terjangkau.***
Read More Viral! Momen Ambil Rapor di Sekolah Dipenuhi Bapak-Bapak Wali Murid
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang menampilkan suasana pengambilan rapor di sebuah sekolah mendadak viral dan mencuri perhatian warganet. Pasalnya, momen tersebut justru dipenuhi oleh para bapak-bapak wali murid yang hadir untuk mengambil rapor anak-anak mereka.Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak sejumlah bapak berkumpul rapi di lapangan sekolah. Mereka berdiri dan mendengarkan arahan yang disampaikan oleh pihak sekolah sebelum proses pembagian rapor dimulai. GDI Gaungkan Solidaritas Kemanusiaan Lewat Podcast RRI Palembang, Ajak Masyarakat Pulih Bersama SumateraPemandangan ini dinilai tidak biasa, karena pada umumnya momen pengambilan rapor identik dengan kehadiran para ibu. Unggahan video tersebut disertai keterangan yang langsung menarik perhatian warganet.“Momen ambil rapot di sekolah salfok dipenuhi bapak-bapak para wali murid,” tulis pengunggah video.Tak pelak, tayangan itu langsung menuai beragam reaksi dari pengguna media sosial. Banyak warganet yang menanggapi dengan komentar bernada candaan hingga keheranan melihat dominasi para ayah di momen tersebut.“Kenal mental gak tuh,” tulis salah satu netizen di kolom komentar.Komentar lain pun menyusul dengan nada serupa, “Wkwkwk… ibu-ibunya pada ke mana,” sahut warganet lainnya.Mengapa Work Life Balance sulit diterapkan bagi Generasi Z?Meski dibumbui canda, video ini juga mendapat respons positif karena dinilai menunjukkan peran aktif para ayah dalam mendampingi pendidikan anak. Kehadiran bapak-bapak sebagai wali murid dianggap sebagai bentuk kepedulian dan keterlibatan orang tua dalam perkembangan akademik anak di sekolah.Hingga kini, video tersebut masih terus beredar dan menuai beragam tanggapan dari warganet, sekaligus menjadi potret unik kebersamaan orang tua dalam dunia pendidikan.***
Read More Kontingen Indonesia Sukses Capai Target Emas SEA Games 2025, Thailand Masih Teratas
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kontingen Indonesia memastikan target perolehan medali emas di ajang SEA Games 2025 telah tercapai. Hingga Kamis (18/12/2025) sore WIB, Indonesia sukses mengumpulkan total 274 medali, terdiri dari 80 emas, 90 perak, dan 102 perunggu.Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian tersebut. Ia menilai keberhasilan menembus target 80 medali emas merupakan buah dari kerja keras, disiplin, serta semangat juang para atlet yang tak kenal lelah.Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet yang telah mengharumkan nama bangsa.Basel vs Aston Villa: Drama 2-1 Villa Kokoh di Liga Europa, Ini Fakta Pertandingannya“Alhamdulillah, Indonesia berhasil mencapai target 80 emas. Ini semua berkat perjuangan para atlet yang gigih dan pantang menyerah,” ujar Erick.“Kalian adalah pahlawan olahraga yang membuat lagu Indonesia Raya terus berkumandang di berbagai arena SEA Games,” tambahnya.Raihan emas Indonesia pada Kamis ini diawali dari cabang duathlon, melalui Eva Desiana, Martina Ayu Pratiwi, dan Zahra Bulan Aprillian Putri di nomor Women’s Duathlon Team Relay. Kesuksesan berlanjut di nomor Mixed Duathlon Team Relay, dengan kontribusi Martina Ayu Pratiwi, Alias Praji, Zahra Bulan Aprillia Putri, dan Hauqalah Fakhal Arvyello.Cabang panahan juga menyumbangkan prestasi gemilang. Medali emas diraih oleh Nurisa Dian Ashrifah, Ratih Zilizati, dan Yurike Nina Bonita Pereira di nomor Women’s Team Compound, serta Nurisa Dian Ashrifah yang kembali berjaya di nomor Women’s Compound Individual.Tak kalah cemerlang, tim perahu naga Indonesia menambah pundi-pundi emas melalui nomor Men’s Small Boat 200 meter dan Mixed Standard Boat 200 meter. Sementara itu, dari cabang modern pentathlon, Dea Salsabila Putri turut menyumbang medali dari nomor Women’s Triathle Individual.Prestasi emas juga datang dari cabang kabaddi, di mana tim putri Indonesia sukses mengalahkan Malaysia pada nomor Women’s Three Star, sekaligus mengukuhkan dominasi mereka di kawasan Asia Tenggara.Indonesia masih berpeluang menambah koleksi emas, mengingat cabang e-sports Free Fire masih dipertandingkan hingga akhir hari.Meski pencapaian saat ini patut dibanggakan, Menpora Erick Thohir mengingatkan para atlet agar tidak larut dalam euforia. Ia menegaskan bahwa hasil di SEA Games harus dijadikan modal dan motivasi untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di Asian Games 2026.“Semua boleh bangga, tapi jangan tenggelam dalam euforia. Kita harus kembali merapatkan barisan, fokus, dan memulai persiapan menuju Asian Games 2026,” tegas Erick.Saham BUMI Melejit Lagi! Tembus Rp 362 pada 11 Desember 2025, Investor Ramai Buru Emiten Batu Bara LegendarisSEA Games 2025 sendiri dijadwalkan berakhir pada Sabtu (20/12/2025). Hingga saat ini, Indonesia menempati peringkat kedua klasemen sementara, berada di bawah Thailand yang kokoh di posisi puncak dengan 196 emas, 129 perak, dan 93 perunggu. Sementara itu, posisi Indonesia terus dibayangi Vietnam di peringkat ketiga dengan raihan 72 emas, 92 perak, dan 102 perunggu.Perjuangan kontingen Merah Putih masih berlanjut, dengan harapan dapat terus menambah medali dan menjaga posisi di papan atas klasemen hingga penutupan SEA Games 2025.***
Read More Bocah 10 Tahun Korban Dugaan Serangan Buaya, Ditemukan Tewas
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun bernama Affan yang sebelumnya dilaporkan hilang dan diduga diterkam buaya di Sungai Inggoi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian selama tiga hari.Affan dilaporkan hilang pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIT, saat ia pergi berenang di Sungai Inggoi. Informasi awal menyebutkan korban diduga diserang buaya ketika berada di sungai tersebut. Kabar itu pertama kali disampaikan oleh Rahmat, salah satu pegawai BPBD Halmahera Selatan, yang kemudian melaporkannya kepada pihak Basarnas.Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak IparKepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, mengatakan bahwa jasad Affan ditemukan pada Kamis (18/12/2025) sekitar pukul 08.45 WIT oleh nelayan setempat.“Korban ditemukan oleh nelayan Desa Awango,” ujar Iwan.Jenazah Affan ditemukan mengapung di aliran Sungai Inggoi, tepatnya di wilayah Desa Amasing, Kabupaten Halmahera Selatan. Penemuan tersebut merupakan hasil dari operasi pencarian lanjutan yang dimulai sejak Kamis pagi sekitar pukul 06.50 WIT.Dalam proses pencarian, tim SAR gabungan membagi personel ke beberapa kelompok dan melakukan penyisiran menyeluruh di sepanjang sungai hingga ke muara. Pencarian dilakukan menggunakan perahu karet milik Basarnas serta longboat milik warga setempat.“Setelah korban ditemukan, tim langsung menuju lokasi kejadian dan melakukan proses evakuasi. Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah korban,” jelas Iwan.Dengan ditemukannya Affan dalam keadaan meninggal dunia, operasi pencarian resmi dihentikan. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses selanjutnya.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakSebelumnya, tim SAR gabungan yang melibatkan unsur Basarnas, BPBD, masyarakat setempat, serta pawang buaya, telah melakukan pencarian intensif pada hari pertama dan kedua. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga akhirnya korban ditemukan pada hari ketiga pencarian.Peristiwa ini menambah daftar kasus serangan buaya yang terjadi di wilayah perairan Maluku Utara dan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di sungai yang dikenal sebagai habitat satwa liar tersebut.***
Read More TT KPK di Kalsel: Enam Orang Diamankan, Identitas Belum Diungkap
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di wilayah Kalimantan Selatan pada Kamis (18/12/2025). Operasi senyap tersebut dibenarkan langsung oleh pihak KPK.Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa tim penindakan lembaga antirasuah memang tengah menjalankan kegiatan di Kalimantan Selatan sejak Kamis. Pernyataan itu disampaikan pada Kamis malam.Wali Kota Terbitkan Surat Edaran: Ayah Diimbau Ambil Rapor Anak ke Sekolah“Benar, hari ini tim KPK melakukan kegiatan di wilayah Kalimantan Selatan,” ujar Budi dalam keterangannya.Dalam operasi tersebut, penyidik KPK berhasil mengamankan enam orang. Namun hingga saat ini, KPK belum membeberkan identitas pihak-pihak yang ditangkap maupun detail perkara yang sedang ditangani.“Sampai dengan saat ini, enam orang telah diamankan. Tim masih berada di lapangan,” jelasnya.Setelah Drop Out dari Kampus kini GMNI Pecat ResbobBudi menambahkan, proses pendalaman masih terus dilakukan oleh penyidik untuk mengungkap konstruksi perkara secara utuh. Informasi lebih lanjut, termasuk status hukum para pihak yang diamankan, akan disampaikan KPK setelah seluruh rangkaian pemeriksaan awal selesai.OTT ini menambah daftar operasi penindakan KPK di daerah dan menegaskan komitmen lembaga tersebut dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di berbagai wilayah Indonesia.***
Read More GDI Gaungkan Solidaritas Kemanusiaan Lewat Podcast RRI Palembang, Ajak Masyarakat Pulih Bersama Sumatera
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Generasi Digital Intelektual (GDI) kembali menunjukkan komitmennya dalam gerakan kemanusiaan dengan mengangkat tema “GDI Bersama Sumatera, Mari Pulih Bersama”. Tema tersebut dibahas dalam sebuah ruang dialog inspiratif melalui Podcast RRI Palembang PRO 4 sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan empati terhadap saudara-saudara di Sumatera yang terdampak bencana.Dalam podcast tersebut, tiga Duta GDI, yakni Khalillah Adelia Luvy, Anita Cindhy Maulani, dan Amanda Marsa Aurellia, hadir sebagai narasumber. Mereka berbincang bersama Host Mita untuk mengulas peran GDI dalam mendorong gerakan kemanusiaan berbasis kolaborasi dan pemanfaatan ruang digital sebagai sarana penguatan solidaritas sosial.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifDialog ini menyoroti kondisi pascabencana di sejumlah wilayah Sumatera, di mana banyak masyarakat harus kehilangan tempat tinggal, anggota keluarga, serta rasa aman. Di tengah situasi sulit tersebut, GDI berupaya menghadirkan harapan dengan mengajak masyarakat luas untuk saling menguatkan dan berkontribusi, meski dari jarak jauh.Melalui diskusi tersebut, para Duta GDI menyampaikan bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya membutuhkan bantuan fisik, tetapi juga dukungan moral, kepedulian kolektif, serta sinergi antarindividu dan komunitas. Peran ruang digital dinilai sangat penting dalam menyebarkan informasi, membangun empati, dan menggerakkan aksi nyata secara berkelanjutan.Generasi Digital Intelektual (GDI) Bertekad Membangun Pemuda Indonesia Yang Cerdas Dan Terampil Dalam TeknologiPodcast “GDI Bersama Sumatera, Mari Pulih Bersama” berlangsung sukses pada Kamis, 11 Desember 2025, pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, bertempat di RRI PRO 4 Palembang. Kegiatan ini terbuka untuk publik dan diharapkan dapat menjadi medium refleksi sekaligus pemantik kepedulian sosial bagi masyarakat luas.Melalui kegiatan ini, GDI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut ambil bagian dalam proses pemulihan Sumatera. Kehadiran, perhatian, dan dukungan sekecil apa pun diyakini mampu menjadi cahaya di tengah masa sulit, serta memperkuat semangat kebersamaan dalam menghadapi dampak bencana.***
Read More Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak Ipar
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berinisial FAN (22), asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di wilayah Pasuruan. Korban diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh kakak iparnya sendiri, yang diketahui merupakan oknum anggota kepolisian.Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sungai yang berada di pinggir Jalan Wonorejo, Pasuruan, pada Selasa (16/12/2025). Dugaan keterlibatan kakak ipar korban mencuat setelah pihak keluarga mengungkap adanya konflik berkepanjangan antara korban dan terduga pelaku.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakAyah korban, Ramlan, mengungkapkan bahwa hubungan antara putrinya dengan terduga pelaku berinisial AS, yang diketahui berpangkat Bripka dan bertugas di Polsek Krucil pada Unit Propam, memang sudah lama tidak harmonis. Konflik tersebut tidak hanya terjadi antara AS dan FAN, tetapi juga dengan kakak sulung korban.“Hubungan mereka memang sudah lama tidak baik. Bukan hanya dengan FAN, tetapi juga dengan kakaknya. FAN sering melawan AS,” ujar Ramlan saat ditemui pada Rabu (17/12/2025).Ramlan menjelaskan, putrinya merupakan warga Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, dan saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa semester tiga Program Studi Hukum di UMM. Ia menilai terdapat sejumlah kejanggalan dalam peristiwa kematian anaknya yang menguatkan dugaan tindak kekerasan.Saat jasad korban ditemukan, posisi tubuh FAN dalam keadaan terlentang dan mengenakan helm berwarna pink. Namun, seluruh barang pribadi korban tidak ditemukan di sekitar lokasi kejadian. Ramlan menegaskan bahwa helm tersebut bukan milik anaknya dan diduga sengaja dibeli baru di sekitar tempat kejadian perkara.“Helm itu bukan milik anak saya. Kami menduga helm tersebut dibeli baru di lokasi kejadian,” ungkapnya.Selain itu, berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar tempat kos korban, FAN terlihat dijemput oleh seorang pengemudi ojek online pada Selasa malam sekitar pukul 20.14 WIB. Sementara dari CCTV di sekitar lokasi penemuan jasad, terlihat sebuah mobil Strada Triton double cabin yang diketahui milik terduga pelaku beberapa kali melintas di area tersebut.“Mobil double cabin itu bahkan saya sendiri yang membelikannya,” kata Ramlan.Informasi awal mengenai kematian FAN diketahui keluarga setelah Ramlan menerima telepon dari Kapolres Pasuruan. Saat itu, ia diberi tahu bahwa jasad seorang perempuan ditemukan di dalam got di wilayah Pasuruan. Setelah dilakukan proses identifikasi melalui sidik jari, korban dipastikan adalah FAN.Ramlan juga mengungkapkan dugaan motif di balik peristiwa tragis tersebut. Menurutnya, motif pembunuhan diduga berkaitan dengan upaya penguasaan harta. Selain itu, pada tubuh korban ditemukan tanda-tanda kekerasan berupa bekas cekikan di bagian leher.“FAN adalah anak ketiga saya. Dugaan kami, motifnya untuk menguasai harta. Di leher anak saya juga ada bekas cekikan,” tegasnya.Tragis! Bayi 6 Bulan di Ciputat Tewas Diduga Dianiaya Ayah KandungDalam waktu kurang dari 24 jam sejak penemuan jasad korban, aparat kepolisian berhasil mengidentifikasi korban sekaligus mengamankan terduga pelaku. Penanganan kasus ini kemudian diambil alih oleh Polda Jawa Timur guna menjamin proses penyelidikan yang transparan dan menyeluruh.Hingga saat ini, Polda Jawa Timur masih melakukan pendalaman untuk mengungkap secara lengkap motif, kronologi kejadian, serta peran terduga pelaku dalam kasus dugaan pembunuhan yang melibatkan oknum anggota kepolisian tersebut.***
Read More Inovator dan Duta GDI Tunjukkan Peran Aktif Generasi Muda di Konferensi Internasional ICIBA–SOSEIC 2025
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Generasi Digital Intelektual (GDI) mendelegasikan enam perwakilan yang terdiri dari tiga Duta GDI dan tiga Inovator GDI untuk menghadiri serta berpartisipasi sebagai peserta dalam kegiatan The Bina Darma internasional Conference on Information Technology, Engineering, and Business Application (ICIBA) dan Social Science and Economic International Conference (SOSEIC).Keikutsertaan para Duta dan Inovator GDI ini merupakan bagian dari komitmen organisasi dalam mendorong pengembangan kapasitas akademik dan profesional generasi muda di bidang teknologi, inovasi, serta ilmu sosial dan ekonomi. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung dalam forum ilmiah berskala internasional yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara.Audiensi GDI Bersama dr. Ratu Tenny Leriva Bahas Kolaborasi Menuju Digitalisasi untuk NegeriAdapun enam perwakilan GDI yang mengikuti kegiatan tersebut Nathasya Pernidya Ashari, Senia Aprinia dan Annisa Rizky Utami yang masing-masing berstatus sebagai Duta GDI. Sementara itu, tiga Inovator GDI yang turut berpartisipasi terdiri dari Mikhail Alexander Dwi Prasetyo, Randi Adriyansah dan Agus Yusrizal Bakri.Kegiatan ICIBA–SOSEIC 2025 berlangsung sukses pada Rabu, 17 Desember 2025, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Acara digelar di Ballroom Hotel The Zuri lantai 3 dan menjadi ajang diskusi ilmiah lintas disiplin yang membahas perkembangan terbaru di bidang teknologi informasi, rekayasa, bisnis, ilmu sosial, serta ekonomi.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifMelalui partisipasi dalam konferensi internasional ini, para Duta dan Inovator GDI diharapkan dapat memperluas wawasan, memperdalam pemahaman terhadap hasil-hasil penelitian mutakhir, serta mengenal berbagai inovasi dan isu strategis yang berkembang di tingkat global.Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari forum tersebut diharapkan dapat menjadi bekal dalam mendorong kontribusi nyata bagi pengembangan ekosistem digital dan inovasi di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda.***
Read More Wali Kota Terbitkan Surat Edaran: Ayah Diimbau Ambil Rapor Anak ke Sekolah
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Wali Kota Depok, Supian Suri, resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait pelaksanaan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) sebagai upaya memperkuat keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Melalui kebijakan tersebut, para ayah yang memiliki anak usia sekolah di Kota Depok diimbau untuk hadir langsung ke sekolah guna mengambil rapor anak pada akhir semester.Surat edaran bernomor 400.3/871/Disdik/2025 itu ditetapkan pada 15 Desember 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk menguatkan peran ayah dalam mendukung pendidikan karakter, pendampingan akademik, serta tumbuh kembang anak secara menyeluruh.Setelah Drop Out dari Kampus kini GMNI Pecat ResbobBerdasarkan isi surat edaran yang dilihat pada Rabu (17/12/2025), terdapat lima poin utama yang menekankan pentingnya kehadiran ayah dalam proses pendidikan anak. Salah satu poin utama menyebutkan bahwa ayah di wilayah Kota Depok diimbau secara langsung untuk datang ke sekolah pada saat pembagian rapor akhir semester.“Seluruh komponen masyarakat, aparatur pemerintah, serta karyawan swasta di wilayah Kota Depok yang memiliki anak usia sekolah diimbau agar ayah mengambil rapor anak ke sekolah pada waktu penerimaan rapor akhir semester,” demikian bunyi salah satu poin dalam surat edaran tersebut.Selain itu, Wali Kota Depok juga mengharapkan dukungan dari pimpinan instansi pemerintah maupun swasta agar memberikan dispensasi atau kelonggaran waktu kepada para ayah yang melaksanakan gerakan tersebut, menyesuaikan dengan ketentuan masing-masing instansi.Polres Kota Padangsidempuan, Pengurus Nasional Karang Taruna Dan PT. Anugerah Baru Sejahtera Turunkan Excavator Untuk Evakuasi Banjir Bandang Batangtoru“Diharapkan pimpinan instansi pemerintah dan swasta dapat memberikan dispensasi sesuai ketentuan yang berlaku kepada ayah yang melaksanakan gerakan Ayah mengambil rapor anak ke sekolah,” tertulis dalam surat edaran itu.Sebagai bentuk kampanye dan penguatan gerakan, para ayah yang mengikuti kegiatan tersebut juga diimbau untuk membagikan momen kebersamaan mereka melalui media sosial. Unggahan tersebut diharapkan disertai dengan tagar #GATI dan #sekolahbersamaayah sebagai simbol dukungan terhadap peran aktif ayah dalam dunia pendidikan anak.***
Read More Polisi Gagalkan Dugaan Perdagangan Orang, Seorang Perempuan Nyaris Dikirim Ilegal ke Kamboja
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kepolisian Resor Wonosobo berhasil menggagalkan dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa seorang perempuan berinisial M, warga Desa Ngadikerso, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Korban diketahui nyaris diberangkatkan ke Kamboja melalui jalur ilegal untuk bekerja tanpa melalui prosedur resmi penempatan tenaga kerja luar negeri.Keberhasilan pengungkapan kasus ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, Fany Mukorobin, menyampaikan terima kasih kepada jajaran kepolisian yang bergerak cepat menyelamatkan warganya dari dugaan praktik perdagangan orang.Pelajar SMK Ditemukan Tewas Mengenaskan di Perkebunan Sawit, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polsek Sapuran yang telah sigap mengamankan dan melindungi warga Wonosobo dari praktik TPPO,” ujar Fany, Senin (15/12).Ia menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan ke luar negeri yang menjanjikan gaji tinggi namun tidak disertai prosedur resmi. Menurutnya, masyarakat harus memastikan proses penempatan kerja dilakukan melalui jalur legal dan lembaga yang memiliki izin resmi dari pemerintah.Sementara itu, Kapolsek Sapuran AKP Suryanto menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan pihak keluarga korban pada Jumat (12/12). Keluarga merasa curiga dan khawatir setelah korban mengabarkan bahwa dirinya telah berada di Kota Dumai, Provinsi Riau, dan akan segera diberangkatkan ke Kamboja tanpa kejelasan dokumen dan prosedur penempatan kerja.“Setelah menerima laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Sapuran langsung melakukan koordinasi dengan Polda Riau, Direktorat PPA/PPO Polda Riau, Kantor Imigrasi, serta Satpol Airud Polres Dumai,” jelas AKP Suryanto.Dari hasil koordinasi tersebut, diketahui bahwa dugaan TPPO terjadi di wilayah Kota Dumai. Pada hari yang sama, petugas Satpol Airud Polres Dumai berhasil mengamankan korban bersama empat orang lainnya yang juga diduga calon pekerja migran nonprosedural. Seluruhnya kemudian dibawa ke Kantor Satpol Airud Polres Dumai untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Setelah proses pemeriksaan dinyatakan cukup, korban diserahkan kepada Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kota Dumai pada Sabtu (13/12). Selanjutnya, pemulangan korban ke daerah asal difasilitasi melalui penerbangan langsung menuju Bandara Internasional Yogyakarta.Gempar! Bantuan 80 Ton untuk Korban Banjir Aceh Dilaporkan Hilang, Begini Kronologi LengkapnyaSetibanya di Yogyakarta, korban dijemput oleh Kanit Reskrim Polsek Sapuran, BRIPKA Azzimar Shidqy, dan dibawa ke Mapolsek Sapuran. Di kantor polisi tersebut, korban kemudian diserahkan kembali kepada pihak keluarga dengan disaksikan oleh perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Wonosobo.Kasus ini kini menjadi perhatian aparat penegak hukum sebagai upaya pencegahan dan penindakan terhadap praktik perdagangan orang, sekaligus pengingat bagi masyarakat agar tidak mudah tergiur iming-iming pekerjaan ke luar negeri tanpa prosedur yang jelas dan aman.***
Read More Tragis! Pemuda 20 Tahun Tewas Usai Ditikam Preman
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa berdarah terjadi di Gang Mushola, Jalan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Seorang pemuda bernama Rio Ade Anugrah (20), yang merupakan anak Kepala Lingkungan setempat, tewas setelah ditikam oleh seorang pria bernama Arif, yang dikenal warga sebagai preman. Kejadian tragis ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan mengguncang warga sekitar.Ayah korban, Iwan Lesmana (47), yang menjabat sebagai Kepala Lingkungan 11 Kelurahan Sunggal, mengungkapkan bahwa saat kejadian dirinya tengah tertidur lelap di rumah. Ia terbangun setelah mendengar tetangganya datang membangunkan dan memberitahukan bahwa anaknya telah menjadi korban penikaman.Apa sebab Perang Thailand & Kamboja terjadi ?“Warga datang membangunkan saya dan bilang pelaku mau kabur. Saya langsung lari ke pintu keluar gang sebelah. Saya bahkan belum sempat melihat anak saya yang katanya sudah terkapar,” ujar Iwan saat ditemui di kediamannya, Senin (15/12/2025).Sesampainya di pintu keluar Gang Mushola, Iwan mendapati pelaku tengah berusaha membersihkan tangannya yang dipenuhi darah. Menurut keterangan warga, pelaku sempat mengelabui dengan mengatakan bahwa darah tersebut berasal dari luka di tangannya akibat terkena senjata tajam. Namun, Iwan menegaskan bahwa darah tersebut berasal dari luka yang dialami anaknya.“Katanya tangannya kena sajam juga, padahal tidak ada luka sama sekali. Tangannya penuh darah itu darah anak saya,” tuturnya dengan nada sedih.Iwan juga mengungkapkan bahwa saat itu pelaku telah memesan ojek online dan diduga hendak melarikan diri. Ia bersama warga kemudian langsung menangkap Arif. Senjata tajam jenis keris yang digunakan pelaku sempat dibuang, namun akhirnya berhasil ditemukan kembali oleh warga.Setelah diamankan, pelaku langsung diserahkan ke Polsek Sunggal untuk menjalani proses hukum. Iwan mengaku sangat terpukul atas kehilangan anak pertamanya dan berharap pelaku mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.“Pelaku ini memang dikenal sebagai preman. Sering mencuri, memalak, bahkan merampas ponsel warga. Banyak yang mengadu ke saya, tapi mereka takut melapor ke polisi,” ungkapnya.Ia mengenang sosok Rio sebagai anak yang baik dan rajin membantu orang tua. Korban kerap membantu pekerjaan sampingan ayahnya, seperti memotong dan mengangkat kayu. Meski keluarga pelaku sempat datang menyampaikan permohonan maaf saat acara tahlilan, Iwan menegaskan bahwa proses hukum harus tetap berjalan.“Saya tetap minta pelaku dihukum seadil-adilnya,” tegasnya.Sementara itu, adik korban, Egi Prayoga Lesmana (19), menceritakan detik-detik sebelum kejadian. Menurutnya, saat itu ia bersama korban dan beberapa teman sedang berkumpul di depan rumah di Gang Rodo. Ia kemudian pergi bersama abangnya dan seorang teman untuk memantau kondisi sungai, mengantisipasi kemungkinan banjir.Namun, Egi mengaku sempat terpisah dari abangnya. Tak lama berselang, ia mendengar suara keributan dan segera menuju sumber suara tersebut.“Ternyata abang saya sedang berkelahi dengan pelaku,” ujar Egi.Ia melihat korban memegang besi bekas yang diambil dari sekitar rumah warga, sementara pelaku mengeluarkan senjata tajam jenis keris. Egi sempat berniat membantu, karena ia mengetahui pelaku kerap meresahkan warga. Namun, warga sekitar menahannya agar tidak ikut terlibat.“Saya ditarik warga ke belakang. Setelah itu saya tidak tahu lagi apa yang terjadi,” katanya.Beberapa menit kemudian, Egi mendapat kabar bahwa abangnya tergeletak di jalan menuju rumah. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bina Kasih, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, pelaku berhasil ditangkap oleh ayah korban bersama warga.Pasutri Asal Prabumulih Diciduk Polisi, Gelar Judi Online Adu Ikan Cupang Lewat Live TikTokDi sisi lain, Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, membenarkan peristiwa tersebut. Ia memastikan bahwa pelaku telah diamankan dan saat ini tengah menjalani proses hukum.“Pelaku sudah diamankan dan ditahan. Saat ini kasusnya masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan jalanan dan kembali memunculkan kekhawatiran warga terhadap aksi premanisme di lingkungan permukiman.***
Read More PA Bandung Benarkan Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil, Perkara Terdaftar!
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kabar mengejutkan datang dari kehidupan pribadi mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Istrinya, Atalia Praratya, dikabarkan telah resmi mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Bandung. Informasi ini langsung menyita perhatian publik, mengingat selama ini pasangan tersebut dikenal sebagai keluarga harmonis dan kerap tampil mesra di berbagai kesempatan.Gugatan cerai tersebut diajukan melalui kuasa hukum Atalia Praratya dan telah tercatat secara resmi di Pengadilan Agama Bandung. Pihak pengadilan pun membenarkan adanya perkara tersebut, yang menandai babak baru dalam perjalanan rumah tangga tokoh publik tersebut.Ridwan Kamil Digugat Cerai Atalia Praratya, Publik Terkejut: Ini Fakta Lengkap yang TerungkapPanitera Pengadilan Agama Bandung, Dede Supriadi, memastikan bahwa gugatan cerai itu telah masuk dan akan segera diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.“Informasinya benar, perkara tersebut sudah terdaftar dan akan mulai disidangkan minggu ini,” ujar Dede, Senin (15/12/2025).Meski demikian, hingga saat ini alasan pasti yang melatarbelakangi gugatan cerai tersebut belum diungkap ke publik. Pihak Pengadilan Agama Bandung menyatakan akan menangani perkara ini secara profesional dan tertutup, sehingga detail isi gugatan maupun pokok permasalahan belum dapat disampaikan kepada masyarakat.Di tengah minimnya informasi resmi, berbagai spekulasi pun berkembang di ruang publik. Banyak pihak menduga gugatan cerai ini tidak lepas dari sejumlah isu kontroversial yang sempat menyeret nama Ridwan Kamil beberapa waktu lalu. Salah satu isu yang ramai diperbincangkan adalah tuduhan bahwa Ridwan Kamil merupakan ayah biologis anak seorang selebgram bernama Lisa Mariana.Tuduhan tersebut sempat menimbulkan kegaduhan di media sosial dan menjadi sorotan luas. Namun, Ridwan Kamil telah membantah keras kabar tersebut. Bahkan, hasil tes DNA disebut telah membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar. Meski demikian, isu tersebut dinilai oleh sebagian pihak tetap berpotensi memengaruhi keharmonisan rumah tangga yang bersangkutan.Ridwan Kamil sendiri sebelumnya telah memberikan klarifikasi terbuka melalui akun media sosialnya. Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut merupakan fitnah lama yang sengaja diangkat kembali dengan motif tertentu.“Kemarin telah beredar kabar bahwa ada pihak yang mengaku memiliki anak dari saya. Saya perlu sampaikan bahwa ini tidak benar dan merupakan fitnah keji bermotif ekonomi yang didaur ulang,” tulis Ridwan Kamil dalam unggahan Instagramnya pada Kamis (27/3/2025).Dalam klarifikasinya, Ridwan Kamil juga mengakui bahwa dirinya memang pernah bertemu dengan Lisa Mariana. Namun, ia menegaskan pertemuan tersebut hanya terjadi satu kali dan tidak berkaitan dengan isu perselingkuhan. Menurutnya, pertemuan itu berlangsung dalam konteks permohonan bantuan pendidikan.Ferdy Sambo Tampil Pimpin Doa dalam Ibadah Natal di Lapas Cibinong, Jadi Sorotan PublikIa menyebut Lisa Mariana datang menemuinya untuk meminta bantuan terkait urusan kuliah, dan tidak ada hubungan pribadi di luar konteks tersebut. Penjelasan ini disampaikan untuk menegaskan bahwa tuduhan perselingkuhan yang diarahkan kepadanya tidak memiliki dasar yang kuat.Hingga berita ini diturunkan, baik Atalia Praratya maupun Ridwan Kamil belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait gugatan cerai yang telah dikonfirmasi oleh pihak pengadilan. Publik kini menunggu perkembangan lebih lanjut dari proses persidangan yang akan digelar di Pengadilan Agama Bandung, sembari berharap kejelasan atas kabar yang menghebohkan tersebut.***
Read More Tragis! Bayi 6 Bulan di Ciputat Tewas Diduga Dianiaya Ayah Kandung
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa tragis menimpa seorang bayi perempuan berusia enam bulan di kawasan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Bayi malang tersebut dilaporkan meninggal dunia setelah diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri, Ilham Sumarna. Insiden memilukan ini terjadi pada Minggu (14/12) sekitar pukul 17.00 WIB di kediaman korban.Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, membenarkan kejadian tersebut dan memastikan bahwa pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian. Laporan awal terkait peristiwa ini diterima kepolisian beberapa jam setelah kejadian.Kronologi Pengeroyokan Mata Elang hingga Pembakaran Kios PKL“Kami membenarkan adanya peristiwa tersebut. Laporan kami terima melalui call center 110 pada Minggu, 14 Desember 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah itu, petugas langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara bersama Pamapta Polres Tangerang Selatan,” ujar Bambang saat dikonfirmasi.Berdasarkan keterangan sementara, peristiwa ini bermula ketika pelaku tengah menggendong korban di dalam rumah. Pada saat yang sama, Ilham meminta istrinya, yang merupakan ibu kandung korban, untuk menyiapkan susu bagi bayi tersebut. Namun, kondisi bayi yang terus menangis diduga memicu emosi pelaku.Karena tidak mampu mengendalikan amarah, pelaku kemudian melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya sendiri. Dalam kondisi masih digendong, bayi tersebut dilempar ke arah lantai hingga bagian kepalanya terbentur keras.“Tersangka mengaku kesal dan emosi karena anaknya tidak berhenti menangis. Dalam kondisi emosi, tersangka melempar korban ke lantai hingga kepala korban terbentur dan mengalami pendarahan di bagian kepala,” jelas Bambang.Ibu Rumah Tangga di Medan Tewas Ditikam, Putri Kandung Diduga Jadi PelakuSetelah kejadian itu, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nahas, bayi tersebut mengembuskan napas terakhirnya saat masih dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan.Saat ini, kasus tersebut telah dilimpahkan penanganannya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.Pihak kepolisian menegaskan akan mendalami motif serta kondisi kejiwaan pelaku, sekaligus menjerat yang bersangkutan dengan pasal sesuai ketentuan hukum yang berlaku terkait kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal dunia.***
Read More Menteri Kehutanan Cabut 22 Izin Perusahaan, Ratusan Ribu Hektare Konsesi Dicabut
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni secara resmi mencabut sebanyak 22 perizinan berusaha pemanfaatan hasil hutan (PBPH) yang dinilai tidak dikelola sesuai dengan ketentuan. Kebijakan tersebut diumumkan langsung di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (15/12), sebagai bagian dari pelaksanaan arahan Presiden terkait penataan dan penegakan tata kelola kehutanan nasional.Dalam keterangannya, Raja Juli menjelaskan bahwa total luas konsesi yang izinnya dicabut mencapai 1.012.016 hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 116.198 hektare berada di wilayah Pulau Sumatra. Ia menegaskan bahwa pencabutan izin dilakukan karena para pemegang konsesi dinilai tidak mampu menjaga dan mengelola kawasan hutan yang telah diberikan negara.Komitmen Sosial Karang Taruna: Posko Ceria Titik Kedua Hadir di Luat Lombang“Secara resmi hari ini saya sampaikan kepada publik, atas arahan Bapak Presiden, pemerintah mencabut 22 izin PBPH dengan total luasan lebih dari satu juta hektare, termasuk di dalamnya wilayah di Sumatra seluas 116.198 hektare,” ujar Raja Juli.Menurutnya, langkah tegas ini diambil sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memastikan pengelolaan hutan berjalan secara berkelanjutan, bertanggung jawab, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ia menambahkan bahwa negara tidak akan ragu menarik kembali izin apabila pemegang konsesi terbukti lalai dalam menjaga kawasan hutan yang menjadi tanggung jawabnya.“Pemegang izin tidak dapat menjaga konsesi yang telah diberikan, sehingga pemerintah memutuskan untuk mencabut izin tersebut,” tegasnya.Meski demikian, Raja Juli belum mengungkapkan identitas perusahaan-perusahaan yang terdampak pencabutan izin tersebut. Ia menyampaikan bahwa rincian lengkap, termasuk nama badan usaha pemegang PBPH, akan dicantumkan secara resmi dalam surat keputusan (SK) pencabutan yang saat ini tengah disiapkan.Pengurus Nasional Karang Taruna Dirikan Posko Ceria di Desa Pengkolan, Sipirok, Tapanuli Selatan“Detailnya akan kami tuangkan dalam SK pencabutan, dan selanjutnya akan kami sampaikan kepada publik,” pungkasnya.Kebijakan pencabutan izin ini diharapkan menjadi peringatan bagi pelaku usaha kehutanan agar lebih serius dalam menjaga kelestarian hutan serta mematuhi seluruh kewajiban yang melekat pada izin yang diberikan negara.***
Read More Kronologi Pengeroyokan Mata Elang hingga Pembakaran Kios PKL
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus pengeroyokan terhadap dua orang “mata elang” atau debt collector di kawasan seberang Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, terus bergulir. Terbaru, enam anggota kepolisian ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa yang menyebabkan dua korban meninggal dunia tersebut.Insiden tragis itu terjadi pada Kamis, 11 Desember 2025, sekitar pukul 15.30 WIB. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, peristiwa bermula ketika dua debt collector menghentikan seorang pengendara sepeda motor di kawasan Kalibata. Diduga merasa terancam, pengendara tersebut kemudian menghubungi sejumlah rekannya untuk meminta bantuan.Ibu Rumah Tangga di Medan Tewas Ditikam, Putri Kandung Diduga Jadi PelakuTak lama berselang, sebuah mobil datang ke lokasi. Beberapa orang turun dari kendaraan tersebut dan langsung melakukan pengeroyokan terhadap dua debt collector itu. Setelah kejadian, para pelaku segera meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).“Pengendara mobil yang berada di belakang tiba-tiba turun dan mengeroyok. Kami belum mengetahui apakah mereka berniat menolong atau memiliki maksud lain,” ujar Kapolsek Pancoran Komisaris Mansur saat dikonfirmasi.Sekitar pukul 16.00 WIB, personel Polsek Pancoran tiba di lokasi dan mendapati kedua korban dalam kondisi luka parah. Salah satu korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara korban lainnya berinisial NAT (32), warga Kota Bekasi, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Budhi Asih. Namun, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia akibat luka berat yang dideritanya.Situasi di sekitar lokasi kembali memanas pada malam hari. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko, menyampaikan bahwa pihak kepolisian menerima laporan lanjutan terkait kerusuhan sekitar pukul 20.11 WIB. Sekelompok orang tak dikenal diduga melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah warung dan kendaraan milik warga yang berada di sekitar TKP.Berdasarkan pendataan kepolisian, kerusakan tercatat pada empat unit mobil, yakni satu unit taksi bernomor polisi B 2317 SDX dengan kondisi kaca pecah, Toyota Kijang Krista B 8339 GF, Toyota Avanza B 1196 RZU, serta Suzuki Ertiga B 1714 RZO. Selain itu, tujuh unit sepeda motor mengalami kerusakan akibat amuk massa.Data tersebut sedikit berbeda dengan keterangan awal Kapolsek Pancoran yang sebelumnya menyebutkan sembilan sepeda motor dan satu mobil mengalami kerusakan. Selain kendaraan, fasilitas warga juga turut terdampak. Sebanyak 14 lapak pedagang dilaporkan rusak, dua di antaranya mengalami kerusakan berat akibat terbakar. Dua rumah warga di sekitar lokasi juga terdampak, terutama pada bagian kaca.Pasca kejadian, aparat kepolisian langsung mengamankan area sekitar TKP untuk mencegah eskalasi lanjutan. Polisi melakukan olah TKP, mengumpulkan keterangan saksi, serta menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke PenyidikanDari hasil penyelidikan dan analisis alat bukti, penyidik mengungkap adanya keterlibatan enam anggota kepolisian dalam kasus pengeroyokan tersebut. Keenam anggota Polri itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka.“Enam tersangka berinisial JLA, RGW, IAB, IAM, BN, dan AM. Mereka merupakan anggota Satuan Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri,” kata Brigjen Trunoyudo.Hingga kini, penyidik masih terus mendalami peran masing-masing tersangka serta motif di balik pengeroyokan maut tersebut. Polri menegaskan proses hukum akan dilakukan secara transparan dan sesuai ketentuan yang berlaku.***
Read More Pelajar SMK Ditemukan Tewas Mengenaskan di Perkebunan Sawit, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Warga Kampung Kibang Pacing, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, digemparkan dengan penemuan sesosok jenazah laki-laki dalam kondisi mengenaskan di area perkebunan kelapa sawit yang berlokasi tidak jauh dari permukiman penduduk.Korban diketahui bernama Rido, seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Menggala Timur. Remaja berusia 15 tahun tersebut sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ke Polres Tulang Bawang sejak sekitar sepekan lalu.Gempar! Bantuan 80 Ton untuk Korban Banjir Aceh Dilaporkan Hilang, Begini Kronologi LengkapnyaPenemuan jasad korban langsung mengundang perhatian warga sekitar, terlebih kondisi jenazah disebut tidak utuh dan mengalami luka parah. Aparat kepolisian yang menerima laporan segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengamankan area.Setelah proses evakuasi, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani autopsi guna memastikan penyebab kematian secara medis. Dari hasil pemeriksaan awal, pihak kepolisian menduga kuat bahwa korban merupakan korban tindak pidana pembunuhan.Dugaan tersebut menguat setelah diketahui sejumlah barang milik korban tidak ditemukan di lokasi kejadian. Beberapa di antaranya adalah telepon genggam dan sepeda motor yang sebelumnya digunakan korban saat terakhir kali terlihat.“Korban memang sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak beberapa hari lalu. Saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi, dan kami masih mendalami dugaan tindak pidana,” ujar sumber kepolisian.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakPihak Polres Tulang Bawang kini masih melakukan penyelidikan intensif dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi serta menelusuri jejak terakhir korban sebelum dinyatakan hilang. Polisi juga memburu kemungkinan pelaku yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.Kasus ini menambah daftar keprihatinan masyarakat terhadap keamanan pelajar di wilayah tersebut. Aparat mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini agar segera melapor kepada pihak kepolisian untuk membantu proses pengungkapan kasus.***
Read More Ferdy Sambo Tampil Pimpin Doa dalam Ibadah Natal di Lapas Cibinong, Jadi Sorotan Publik
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Nama mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Ferdy Sambo, kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, sorotan tertuju pada aktivitas keagamaan yang dijalaninya selama menjalani masa hukuman penjara seumur hidup di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinong, Jawa Barat.Melalui sebuah unggahan video di akun Threads @ferdysambo_official, terlihat Ferdy Sambo berdiri di atas mimbar dan memimpin doa serta pujian dalam sebuah ibadah persekutuan doa bersama ratusan warga binaan. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat, 12 Desember 2025.Pengakuan Sopir MBG Usai Tabrak Kerumunan Siswa: Begini Kronologinya!“Kemunculan Ferdy Sambo Pimpin Pujian dan Doa di Lapas Cibinong.” Unggahan tersebut dengan cepat menyebar dan memicu beragam reaksi dari warganet.Diketahui, kegiatan tersebut merupakan bagian dari agenda ibadah Praise and Worship yang digelar khusus bagi warga binaan beragama Kristen. Ibadah ini dilaksanakan sebagai bentuk pembinaan kerohanian menjelang perayaan Natal di lingkungan Lapas Kelas IIA Cibinong.Acara keagamaan tersebut diselenggarakan atas kerja sama pihak lapas dengan Gereja Oikumene Terang Dunia. Sejumlah warga binaan Kristen tampak mengikuti rangkaian ibadah dengan khidmat, termasuk Ferdy Sambo yang kini berstatus sebagai narapidana.Tragedi Ponpes Al Khoziny: Setelah Runtuh, Pemerintah Kucurkan APBN Rp125 Miliar untuk Bangun Gedung BaruKehadiran dan peran aktif Ferdy Sambo dalam memimpin doa di dalam lapas pun menuai perhatian publik, mengingat latar belakangnya sebagai mantan pejabat tinggi Polri yang sebelumnya terlibat dalam kasus besar dan telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.Pihak Lapas sendiri diketahui rutin menggelar kegiatan pembinaan keagamaan bagi warga binaan sebagai bagian dari program pembinaan mental dan spiritual, tanpa membedakan latar belakang kasus maupun status narapidana.***
Read More Pasutri Asal Prabumulih Diciduk Polisi, Gelar Judi Online Adu Ikan Cupang Lewat Live TikTok
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Aparat Subdirektorat V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan berhasil mengungkap praktik perjudian online yang memanfaatkan siaran langsung di media sosial TikTok. Dalam pengungkapan tersebut, polisi mengamankan pasangan suami istri asal Kota Prabumulih yang diduga menjadi pengelola utama judi adu ikan cupang.Kedua tersangka berinisial F dan W ditangkap saat berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kota Palembang. Penangkapan dilakukan setelah polisi menerima laporan serta melakukan penelusuran terhadap aktivitas mencurigakan yang disiarkan secara langsung melalui akun TikTok.Dirut Terra Drone Michael Wisnu Ditangkap! Tersangka Kebakaran Maut Kemayoran Tewaskan 22 Orang Direktur Reskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktobrianto, melalui Kepala Subdit V Siber AKBP Dwi Utomo, menjelaskan bahwa modus perjudian ini terbilang tidak biasa. Para pelaku memanfaatkan pertarungan ikan cupang sebagai sarana taruhan yang disiarkan secara live, sehingga dapat disaksikan oleh banyak penonton.Dalam pelaksanaannya, dua ekor ikan cupang diadu dan disediakan pilihan taruhan di sisi kiri dan kanan. Penonton atau peserta yang ingin memasang taruhan diarahkan mengirimkan gift TikTok dengan nominal mulai dari 50 cent hingga 100 cent sebagai bentuk taruhan digital.“Dari setiap taruhan yang masuk, pelaku mengambil keuntungan sebesar 10 persen,” ujar AKBP Dwi Utomo.Nilai taruhan yang beredar dalam setiap siaran langsung tersebut cukup bervariasi, mulai dari sekitar Rp50 ribu hingga mencapai Rp7 juta dalam satu sesi pertarungan ikan cupang. Aktivitas ini pun menarik banyak penonton karena dikemas layaknya hiburan daring.Dalam pembagian peran, F bertindak sebagai pihak yang mengadu ikan cupang secara langsung di depan kamera, sementara sang istri, W, berperan sebagai admin yang mencatat jumlah taruhan serta nama-nama peserta yang ikut bertaruh.Tragedi Ponpes Al Khoziny: Setelah Runtuh, Pemerintah Kucurkan APBN Rp125 Miliar untuk Bangun Gedung BaruKepada penyidik, kedua tersangka mengakui bahwa praktik perjudian online adu ikan cupang ini telah mereka jalankan selama kurang lebih tiga bulan terakhir. Dari aktivitas ilegal tersebut, pasangan suami istri ini mengklaim memperoleh keuntungan yang tidak sedikit.“Keuntungan yang diperoleh sekitar Rp60 juta. Dalam satu pekan bisa mendapatkan sekitar Rp5 juta,” ungkap AKBP Dwi Utomo menirukan pengakuan pelaku.Atas perbuatannya, kedua pelaku kini diamankan di Mapolda Sumatera Selatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga terus mendalami jaringan serta kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam praktik perjudian online tersebut.***
Read More Heboh! Dana BOS Diduga Dipakai Beli Tiket Konser Dewa 19
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Jagat media sosial dihebohkan oleh beredarnya bukti kwitansi yang diduga menunjukkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelian tiket Konser Naragigs 2025 yang menghadirkan grup band Dewa 19. Konser tersebut dijadwalkan berlangsung di Stadion Karangbirahi, Kabupaten Brebes, pada Sabtu, 13 Desember 2025.Informasi ini mencuat setelah sejumlah guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Wanasari menyampaikan keberatan atas adanya arahan pembelian tiket konser yang disebut-sebut menggunakan dana BOS. Arahan tersebut dikabarkan beredar melalui grup WhatsApp Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Negeri Wanasari.Ibu Rumah Tangga di Medan Tewas Ditikam, Putri Kandung Diduga Jadi PelakuBerdasarkan informasi yang dihimpun, setiap sekolah diminta menyetorkan iuran dengan nominal bervariasi, mulai dari Rp300.000 hingga Rp600.000. Puluhan SD Negeri di wilayah tersebut disebut telah menyetorkan dana, meski harga satu lembar tiket konser ditetapkan sebesar Rp130.000.Seorang guru SD Negeri mengungkapkan, pembelian tiket tersebut dinilai janggal karena disebut menggunakan dana BOS tanpa disertai kuitansi resmi. Ia menyayangkan kebijakan tersebut, mengingat dana BOS untuk tingkat SD tergolong terbatas dan kerap dipotong untuk berbagai iuran lain yang tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan pembelajaran.“Guru ASN diminta membeli tiket konser menggunakan dana BOS, tapi tidak mendapatkan kuitansi. Setiap sekolah ada yang diminta Rp300 ribu, Rp450 ribu, bahkan Rp600 ribu,” ujar guru tersebut.Keluhan serupa juga muncul karena dana BOS yang terbatas dinilai seharusnya difokuskan untuk mendukung operasional sekolah dan kegiatan belajar mengajar. “Kasihan, dana BOS SD itu sedikit, tapi sering dimintai iuran ini dan itu,” tambahnya.Menanggapi polemik tersebut, Ketua K3S SD Negeri Kecamatan Wanasari, Muslim, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa pembelian tiket konser Dewa 19 tidak bersifat wajib dan dilakukan secara sukarela. Menurutnya, informasi yang disampaikan hanya berupa pemberitahuan bagi pihak yang berminat menonton konser.“Satu tiket harganya Rp130 ribu. Ada sekolah yang sudah membayar, ada juga yang belum. Di Kecamatan Wanasari ada 56 SD Negeri, dan yang sudah membayar itu masih sebagian,” kata Muslim.Ia juga menekankan bahwa penggunaan dana BOS untuk membeli tiket konser tidak diperbolehkan. Guru atau pihak sekolah yang ingin menonton konser dipersilakan menggunakan dana pribadi tanpa ada unsur paksaan.“Diusahakan tidak menggunakan dana BOS karena ada aturannya. Siapa yang mau membeli, silakan, tidak ada kewajiban,” tegasnya.Seiring dengan viralnya kabar tersebut, Pemerintah Kabupaten Brebes langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan klarifikasi dan penelusuran. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Brebes mengakui adanya sejumlah sekolah yang sempat menggunakan dana BOS untuk pembelian tiket konser.Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Brebes, Aditya Perdana, menyampaikan bahwa sekolah-sekolah di Kecamatan Wanasari dan Paguyangan yang terlanjur menggunakan dana BOS kini mulai mengembalikan dana tersebut.“Di Kecamatan Wanasari dan Paguyangan sudah mulai dilakukan pengembalian,” ujarnya.Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke PenyidikanSementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Disdikpora Brebes, Sutaryono, menegaskan pihaknya tidak pernah menginstruksikan pembelian tiket konser kepada guru SD Negeri, apalagi dengan menggunakan anggaran BOS. Ia menekankan bahwa penggunaan dana BOS untuk keperluan tersebut jelas dilarang.“Dana BOS tidak boleh digunakan untuk membeli tiket konser. Uang yang sudah terlanjur digunakan harus dikembalikan dan wajib disertai bukti pengembalian,” tegas Sutaryono.Ia juga mengingatkan bahwa jika ada guru atau kepala sekolah yang ingin menonton konser, pembelian tiket harus menggunakan dana pribadi dan tidak boleh mengatasnamakan lembaga sekolah maupun jabatan. “Harus personal, jangan membawa nama lembaga, apalagi menggunakan dana BOS,” pungkasnya.***
Read More Ibu Rumah Tangga di Medan Tewas Ditikam, Putri Kandung Diduga Jadi Pelaku
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id -Warga yang bermukim di Jalan Dwikora, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, dikejutkan oleh sebuah kejadian memilukan pada Rabu (10/12/2025). Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas secara tragis di dalam kamar rumahnya. Dugaan kuat mengarah pada pelaku yang tak lain adalah putri kandungnya sendiri, yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).Korban diketahui bernama Faizah Soraya (42). Ketika ditemukan, tubuhnya tergeletak bersimbah darah dengan luka tikaman yang sangat fatal pada bagian punggung, dada, paha, serta tangan.Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke PenyidikanInsiden itu terungkap sekitar pukul 05.00 WIB, saat suami korban hendak membangunkan istrinya namun mendapati sang istri sudah tidak bernyawa. Terkejut dan panik, ia segera meminta pertolongan kepada warga di sekitar rumah.Tak butuh waktu lama, warga berdatangan untuk melihat situasi. Personel Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal bersama tim Inafis Polrestabes Medan tiba di lokasi, memasang garis polisi serta melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti dan memastikan kronologi kejadian.Dirut Terra Drone Michael Wisnu Ditangkap! Tersangka Kebakaran Maut Kemayoran Tewaskan 22 OrangKepala Lingkungan 11 Kelurahan Tanjung Rejo, Muhammad Husni, membenarkan adanya dugaan tindak pembunuhan dalam peristiwa itu. Ia juga menyampaikan bahwa indikasi sementara mengarah pada anak kandung korban sebagai pihak yang diduga melakukan aksi keji tersebut.Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mengetahui motif serta kronologi lengkap kejadian yang mengguncang warga Medan Sunggal tersebut.***
Read More 





















