Kasus DM Hinaan ke Rizky Billar, Terduga Pelaku Diduga Istri Polisi
Wulan _ 11 jam yang lalu
Lingkaran.id - Aktor sekaligus suami penyanyi Lesti Kejora, Rizky Billar, kembali menjadi perhatian publik setelah menerima pesan bernada hinaan dan ujaran kebencian melalui pesan langsung (direct message/DM) di akun Instagram pribadinya. Serangan verbal tersebut memicu beragam reaksi dari warganet dan menimbulkan tanda tanya terkait motif di balik tindakan tersebut.Perkembangan terbaru mengungkap fakta mengejutkan. Kuasa hukum Rizky Billar menyebut terduga pelaku penghinaan tersebut diduga merupakan istri dari seorang anggota kepolisian yang bertugas di wilayah Kalimantan Tengah.Polisi Tetapkan Bripka AS sebagai Tersangka Pembunuhan Mahasiswi UMMKuasa hukum Rizky Billar, Sadrakh Seskoadi, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan penelusuran internal terhadap akun yang mengirimkan pesan kasar tersebut. Dari hasil penelusuran sementara, identitas pemilik akun mengarah pada seorang perempuan yang disebut sebagai istri anggota Polri.“Setelah kami lakukan penelusuran kemarin, diketahui bahwa terduga pelaku merupakan istri dari anggota polisi, di mana suaminya berdinas di Polres Seruyan di bawah naungan Polda Kalimantan Tengah,” ujar Sadrakh kepada awak media di kantornya, Selasa (23/12/2025).Sadrakh mengungkapkan, dugaan penghinaan itu bermula ketika Rizky Billar menerima pesan langsung di Instagram yang berisi makian kasar. Dalam pesan tersebut, terduga pelaku juga mengungkit kembali persoalan masa lalu Rizky Billar yang menurut pihaknya sudah selesai dan tidak relevan untuk dipersoalkan kembali.Pesan bernada ofensif tersebut dinilai telah mengganggu kenyamanan dan ketenangan Rizky Billar maupun istrinya, Lesti Kejora. Atas dasar itu, tim kuasa hukum pun berupaya menindaklanjuti kasus tersebut secara serius.Menurut Sadrakh, pihaknya sempat berhasil melakukan komunikasi langsung dengan pemilik akun yang bersangkutan. Pada awalnya, terduga pelaku menunjukkan sikap kooperatif, mengakui perbuatannya, serta menyampaikan permohonan maaf atas pesan yang telah dikirimkan.Namun, situasi tersebut tidak berlangsung lama. Sekitar 30 menit setelah permintaan maaf disampaikan, komunikasi antara kedua belah pihak mendadak terputus.“Kami kemudian mendapat klarifikasi bahwa yang bersangkutan mengaku handphone-nya telah diretas. Tentu hal ini menjadi pertanyaan bagi kami, mengapa bisa terjadi perubahan keterangan dalam waktu singkat,” ujar Sadrakh.Tidak hanya itu, Sadrakh juga menyebut bahwa suami dari terduga pelaku sempat menghubungi pihaknya pada malam hari. Dalam komunikasi tersebut, disampaikan alasan serupa bahwa akun media sosial dan ponsel milik istrinya telah mengalami peretasan.Saat ini, tim kuasa hukum Rizky Billar masih berupaya melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut. Salah satu langkah yang ditempuh adalah mencoba menghubungi pimpinan kepolisian setempat.Viral Skandal Hakim: Selingkuh dengan Anggota Ormas, Akhirnya Dipecat“Kami sudah mencoba menghubungi Kapolda Kalimantan Tengah untuk meminta klarifikasi, namun sampai saat ini belum ada respons,” kata Sadrakh.Meski demikian, pihak Rizky Billar menegaskan bahwa opsi menempuh jalur hukum tetap terbuka. Langkah tersebut akan diambil apabila hasil klarifikasi menunjukkan adanya unsur pidana dalam kasus dugaan penghinaan dan ujaran kebencian tersebut.“Kami saat ini sedang mempersiapkan langkah-langkah hukum. Namun sebelum itu, kami perlu melakukan klarifikasi secara menyeluruh terhadap pihak yang bersangkutan,” pungkasnya.***
Read More Baru Diluncurkan, Platform KawalHarta Mendadak Tak Bisa Diakses
Wulan _ 11 jam yang lalu
Lingkaran.id - Platform transparansi bernama KawalHarta, yang dirancang untuk memudahkan publik memantau kekayaan pejabat negara, dilaporkan dihentikan sementara hanya dalam hitungan jam setelah resmi diperkenalkan kepada publik.Situs tersebut sebelumnya menyajikan kompilasi data kekayaan pejabat negara yang bersumber dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Data tersebut kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk yang lebih sistematis, sehingga memudahkan masyarakat untuk memahami dan membandingkannya.Berapa Hari Lagi 2026? Ini Hitung Mundur Lengkap Menuju Tahun Baru 2026Peluncuran KawalHarta sempat menuai perhatian luas dari publik. Platform ini dinilai memberikan kemudahan akses terhadap informasi kekayaan pejabat negara secara lebih terbuka dan terstruktur, tanpa harus menelusuri data mentah satu per satu.Melalui KawalHarta, pengguna dapat melihat ringkasan harta kekayaan, melakukan perbandingan antarpejabat, hingga mengakses pemeringkatan berdasarkan nilai kekayaan yang dilaporkan. Fitur-fitur tersebut dianggap membantu mendorong transparansi dan pengawasan publik terhadap penyelenggara negara.Namun, antusiasme tersebut tidak berlangsung lama. Beberapa jam setelah resmi dirilis, situs KawalHarta dilaporkan tidak lagi dapat diakses oleh pengguna. Penghentian sementara platform ini pun menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat.Viral Skandal Hakim: Selingkuh dengan Anggota Ormas, Akhirnya DipecatHingga saat ini, belum ada keterangan resmi yang menjelaskan secara rinci alasan di balik penghentian sementara KawalHarta. Pihak pengelola maupun instansi terkait juga belum memberikan pernyataan terbuka mengenai kendala teknis atau pertimbangan lain yang melatarbelakangi keputusan tersebut.Situasi ini memicu beragam spekulasi di ruang publik, terutama mengingat KawalHarta dipandang sebagai salah satu inisiatif untuk memperkuat keterbukaan informasi dan akuntabilitas pejabat negara.***
Read More Tragis! Pemuda Nonton Kuda Renggong Berakhir Tewas Bersimbah Darah
Wulan _ 11 jam yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pemuda berinisial R ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di kawasan Sukamulya, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, pada Senin (22/12/2025) sore. Tubuh korban dipenuhi sejumlah luka tusuk yang kuat mengindikasikan adanya tindak kekerasan.Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, korban diduga tewas setelah terlibat keributan dengan sekelompok pemuda lainnya. Peristiwa tersebut disebut terjadi saat korban dan para terduga pelaku tengah menyaksikan pertunjukan kuda renggong yang digelar di wilayah tersebut.Polisi Tetapkan Bripka AS sebagai Tersangka Pembunuhan Mahasiswi UMMJasad korban pertama kali ditemukan di aliran sungai yang berada tidak jauh dari lokasi pertunjukan. Kondisi korban saat ditemukan menunjukkan adanya luka tusuk di beberapa bagian tubuh, yang diduga menjadi penyebab utama kematiannya.Petugas dari Tim Inafis Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung yang menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian. Setibanya di tempat, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta pemeriksaan awal terhadap kondisi jasad korban.Dari hasil pemeriksaan sementara, korban diduga kuat merupakan korban pembunuhan. Sejumlah luka tusuk ditemukan di tubuh korban dan menunjukkan adanya serangan menggunakan senjata tajam.Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Lutfi Olot, mengungkapkan bahwa korban diketahui berinisial R dan merupakan warga Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Polisi juga telah mengantongi identitas para pelaku yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.Menurut keterangan sejumlah saksi, sebelum ditemukan tewas, korban sempat terlibat cekcok dengan kelompok pemuda lain. Pertikaian itu terjadi saat mereka sama-sama berada di lokasi pertunjukan kuda renggong.“Dari keterangan saksi, sebelum kejadian korban terlibat keributan dengan sekelompok pemuda lain saat menonton pertunjukan kuda renggong. Pada saat itu, mereka diduga berada dalam pengaruh minuman keras,” ujar Kompol Lutfi saat dikonfirmasi, Selasa (23/12/2025).Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak IparUntuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, jasad korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Polri Sartika Asih guna dilakukan autopsi. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian korban sekaligus melengkapi alat bukti penyidikan.Sementara itu, hingga saat ini aparat kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Polisi menegaskan akan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.***
Read More Sepuluh Sekolah di Depok Terima Ancaman Bom Lewat Email, Polisi Lakukan Penyelidikan Intensif
Wulan _ 11 jam yang lalu
Lingkaran.id - Sebanyak 10 sekolah di wilayah Kota Depok dilaporkan menerima ancaman bom yang dikirim melalui surat elektronik atau email pada Selasa (23/12) dini hari. Ancaman tersebut sontak menimbulkan kekhawatiran di lingkungan sekolah dan memicu langkah cepat aparat kepolisian untuk melakukan pengamanan.Adapun sekolah-sekolah yang menjadi sasaran teror tersebut meliputi SMA Arrahman, SMA Al Mawaddah, SMAM 4 Depok, SMA PGRI 1 Depok, SMA Bintara Depok, SMA Budi Bakti, SMA Cakra Buana, SMA Negeri 7 Sawangan, SMA Nururrahman, serta SMAN 6 Depok.Viral! Usai Dideportasi Bonnie Blue Seret Bendera Indonesia di BokongBerdasarkan informasi yang diterima kepolisian, dalam email ancaman tersebut turut dicantumkan alamat rumah serta asal sekolah yang diduga merupakan identitas pengirim pesan. Hal ini menjadi salah satu petunjuk awal bagi aparat dalam menelusuri pelaku.Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah menindaklanjuti informasi tersebut dengan mendatangi alamat yang tercantum dalam email ancaman.“Penyidik Polres Metro Depok sudah mendatangi lokasi sesuai alamat yang disebutkan oleh terduga pelaku. Namun, hingga saat ini belum ditemukan orang yang mengirim pesan tersebut. Hasil sementara masih nihil,” ujar Made Budi saat dikonfirmasi, Selasa (23/12) malam.Ia menegaskan, meski belum membuahkan hasil, proses penyelidikan tetap berjalan. Kepolisian masih terus mengumpulkan informasi dan mendalami berbagai kemungkinan terkait asal-usul ancaman tersebut.“Saat ini penyidikan masih terus kami lakukan. Perkembangannya akan kami sampaikan kepada publik setelah ada hasil yang pasti,” katanya.Polisi Tetapkan Bripka AS sebagai Tersangka Pembunuhan Mahasiswi UMMLebih lanjut, Made Budi menyebutkan bahwa penyidik juga tengah menelusuri kemungkinan adanya pencatutan identitas, apakah benar pelaku adalah pihak yang namanya tercantum dalam email atau justru korban dari penyalahgunaan data.“Masih kami dalami, termasuk kemungkinan identitas pengirim dicatut oleh pihak lain. Proses penyidikan masih terus berlangsung,” jelasnya.Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, tim Gegana Brimob bersama personel Polres Metro Depok masih melakukan penyisiran dan sterilisasi di sejumlah sekolah yang menerima ancaman, guna memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan serta menjamin keamanan lingkungan sekolah.***
Read More KPK Dalami Dugaan Aliran Dana Ridwan Kamil ke Sejumlah Perempuan dalam Kasus Korupsi Bank BJB
Wulan _ 11 jam yang lalu
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka kemungkinan adanya lebih dari satu perempuan yang diduga menerima aliran dana terkait mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), dalam perkara dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) periode 2021–2023.Sejauh ini, nama selebgram Lisa Mariana (LM) telah lebih dulu mencuat ke publik. Namun, penyidik KPK menduga aliran dana tersebut tidak berhenti pada satu orang saja dan berpotensi mengalir ke sejumlah perempuan lainnya. Dugaan ini masih terus ditelusuri sebagai bagian dari pengembangan penyidikan.Terseret Isu Perceraian Ridwan Kamil, Ini Fakta tentang Aura KasihJuru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan pihaknya belum menutup kemungkinan adanya pihak lain yang turut menerima dana hasil dugaan tindak pidana korupsi tersebut.“Kemungkinan itu ada. Saat ini penyidik masih terus mendalami aliran dana tersebut, termasuk ke mana saja dana itu mengalir,” ujar Budi saat memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (23/12/2025).Meski demikian, KPK belum mengungkap secara rinci identitas maupun jumlah perempuan yang dimaksud. Budi menegaskan, penyidikan perkara ini masih berkembang dan informasi kepada publik akan disampaikan secara bertahap sesuai dengan progres penanganan perkara.“Kami berkomitmen menyampaikan perkembangan penegakan hukum ini secara berkala dan transparan, khususnya terkait kasus pengadaan iklan di Bank BJB,” tambahnya.Dalam perkara dugaan korupsi Bank BJB tersebut, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka sejak 13 Maret 2025. Mereka adalah Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (YR) serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BJB, Widi Hartoto (WH).Selain dari unsur internal bank, KPK juga menjerat sejumlah pihak swasta yang diduga berperan sebagai pengendali agensi periklanan. Mereka antara lain Ikin Asikin Dulmanan (IAD) dari PT Antedja Muliatama dan PT Cakrawala Kreasi Mandiri, Suhendrik (SUH) dari BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress, serta Sophan Jaya Kusuma (SJK) dari PT Cipta Karya Sukses Bersama.Akibat dugaan praktik korupsi dalam pengadaan iklan tersebut, penyidik KPK memperkirakan potensi kerugian keuangan negara mencapai sekitar Rp222 miliar.Sebagai bagian dari upaya pengumpulan alat bukti, KPK juga sempat menggeledah kediaman Ridwan Kamil pada 10 Maret 2025. Dari penggeledahan itu, penyidik menyita sejumlah barang yang diduga berkaitan dengan perkara, termasuk satu unit sepeda motor dan satu unit mobil.Selanjutnya, pada 2 Desember 2025, Ridwan Kamil memenuhi panggilan KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Bank BJB tersebut.Bupati Termuda dalam Sejarah Bekasi Jadi Tersangka Suap, KPK Ungkap Harta Rp79 MiliarSebelumnya, Lisa Mariana melalui akun Instagram pribadinya, @lisamarianaaa, secara terbuka meminta KPK agar tidak hanya memeriksanya dalam perkara ini. Ia mendesak agar penyidik juga memanggil perempuan lain yang diduga turut menerima aliran dana.“Tolong diusut secara menyeluruh dan dipanggil juga perempuan-perempuan lain yang sudah ada dalam daftar penerima aliran dana. Jangan hanya saya saja,” tulis Lisa dalam unggahannya pada 23 September 2025.***
Read More Remaja 19 Tahun Tewas Diterkam Buaya Saat Memancing di Sungai Dumai
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa tragis terjadi di Sungai Teluk Dalam, Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau. Seorang remaja bernama Dwi Suhendra (19) ditemukan meninggal dunia setelah menjadi korban serangan predator buaya di kawasan tersebut.Kapolsek Sungai Sembilan, Iptu Apriadi, menjelaskan bahwa jenazah korban ditemukan dengan sejumlah luka gigitan. Luka paling terlihat terdapat pada bagian telapak dan jari kaki kiri korban, yang diduga kuat akibat serangan buaya.Bocah 10 Tahun Korban Dugaan Serangan Buaya, Ditemukan Tewas“Jenazah korban ditemukan dalam kondisi terdapat luka gigitan pada telapak dan jari kaki sebelah kiri,” ujar Iptu Apriadi pada Senin (22/12/2025).Jasad Dwi Suhendra ditemukan pada Sabtu (20/12/2025) sore, menjelang waktu magrib. Lokasinya berada di sekitar akar pohon bakau di tepi sungai, tidak jauh dari tempat korban dilaporkan hilang. Setelah proses evakuasi selesai dilakukan, pihak keluarga memutuskan membawa jenazah korban ke kampung halamannya di Rantau Prapat, Provinsi Sumatera Utara, untuk dimakamkan.Menurut keterangan kepolisian, insiden bermula pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, Dwi pergi memancing bersama dua rekannya, yakni Tukimun (40) dan Misman (55), menggunakan sebuah sampan. Ketiganya memancing di area sungai yang diketahui merupakan habitat buaya.Saat sedang memancing, korban yang merupakan anak dari pasangan Sutrisno dan Atik tersebut diduga mencelupkan kakinya ke dalam air. Sekitar pukul 15.00 WIB, seekor buaya tiba-tiba muncul dari dalam sungai dan langsung menerkam kaki korban, lalu menyeretnya ke dalam air.“Serangan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Korban memasukkan kakinya ke dalam air sehingga menarik perhatian buaya. Sungai tempat korban memancing memang merupakan habitat buaya,” jelas Apriadi.Kejadian berlangsung begitu cepat sehingga kedua rekan korban tidak sempat memberikan pertolongan. Dalam kondisi panik, mereka segera meminta bantuan kepada warga sekitar. Sebanyak 20 unit sampan milik warga dikerahkan untuk melakukan pencarian hingga dini hari, namun korban belum berhasil ditemukan.Pemuda 18 Tahun Tikam Ayah Hingga Tewas, Usai Tak Tahan Lihat Ibu DianiayaUpaya pencarian baru membuahkan hasil pada hari kedua setelah aparat Polsek Sungai Sembilan turun langsung membantu warga. Jenazah Dwi Suhendra akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan jarak sekitar 100 meter dari titik awal terjadinya serangan.“Jenazah korban ditemukan berjarak kurang lebih 100 meter dari lokasi awal serangan,” tambah Apriadi.Atas peristiwa tersebut, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama di wilayah yang dikenal sebagai habitat buaya. Imbauan ini disampaikan guna mencegah terulangnya kejadian serupa yang merenggut korban jiwa.***
Read More Polisi Tetapkan Bripka AS sebagai Tersangka Pembunuhan Mahasiswi UMM
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur resmi menetapkan Bripka AS, anggota Polsek Krucil, Kabupaten Probolinggo, sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Faradila Amalia Najwa. Penetapan status tersangka dilakukan setelah penyidik mengantongi bukti kuat keterlibatan pelaku dalam peristiwa tersebut.Bripka AS diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. Ia merupakan kakak ipar Faradila. Pelaku diamankan oleh Unit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim pada Selasa (16/12) malam, kurang dari 24 jam sejak jasad korban ditemukan di aliran Sungai Wonorejo pada pagi hari di tanggal yang sama.Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak IparBerdasarkan pantauan di Mapolda Jawa Timur, Senin (22/12) sore, Bripka AS tampak digiring memasuki Gedung Ditreskrimum Polda Jatim. Ia mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye dipadukan dengan celana jeans selutut. Selama proses pengawalan, AS terlihat tertunduk dan memilih bungkam meski sejumlah pertanyaan dilontarkan awak media.Tidak sendirian, Bripka AS dibawa bersama seorang pria bernama Suyit, yang merupakan teman masa kecilnya. Suyit juga telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga turut membantu pelaku utama dalam menghabisi nyawa korban.Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menyampaikan bahwa pihak kepolisian masih terus mendalami motif di balik pembunuhan tersebut. Hingga saat ini, penyidik menemukan adanya perbedaan keterangan antara kedua tersangka, sehingga proses pendalaman masih berlangsung.“Motifnya masih kami dalami karena ada perbedaan pengakuan. Kami lakukan pencocokan keterangan, termasuk pemeriksaan di kosan korban. Teman-teman kuliahnya juga kami periksa, begitu pula ibu kos, agar seluruh rangkaian peristiwa bisa tersambung dengan jelas,” ujar Jumhur pada Senin (22/12).Ia menambahkan, dugaan sementara mengarah pada motif sakit hati terhadap korban. Namun demikian, penyidik belum dapat memastikan secara rinci karena masih melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap keterangan para tersangka.“Keterangan sementara ada yang menyebut sakit hati, ada juga yang berkaitan dengan keinginan memiliki barang tertentu. Karena itu masih kami dalami agar motifnya benar-benar jelas dan sesuai fakta,” jelasnya.Sebelumnya, Faradila Amalia Najwa ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di aliran sungai wilayah Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (16/12) sekitar pukul 06.30 WIB. Penemuan jasad tersebut pertama kali dilaporkan oleh warga setempat yang sedang mencari rumput di sekitar lokasi.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakKasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, mengatakan setelah menerima laporan, petugas kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan proses evakuasi terhadap korban. Saat ditemukan, jasad Faradila masih mengenakan jaket berwarna hitam, celana panjang krem, serta helm berwarna pink.Kasus ini kini terus dikembangkan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur untuk mengungkap secara utuh motif, peran masing-masing tersangka, serta rangkaian peristiwa yang menyebabkan tewasnya korban.***
Read More Viral Skandal Hakim: Selingkuh dengan Anggota Ormas, Akhirnya Dipecat
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang hakim Pengadilan Negeri Batam berinisial HS resmi dijatuhi sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat oleh Mahkamah Agung (MA) bersama Komisi Yudisial (KY). Keputusan tersebut diambil melalui Majelis Kehormatan Hakim (MKH) setelah HS dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik dan pedoman perilaku hakim berupa perselingkuhan.Putusan tersebut dibacakan dalam sidang MKH yang digelar di Gedung Mahkamah Agung pada Kamis (18/12). Kasus ini mencuat berawal dari laporan suami sah HS yang merasa dirugikan atas dugaan hubungan terlarang yang dilakukan istrinya.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakBerdasarkan pemeriksaan MKH, HS diduga menjalin hubungan tidak patut dengan seorang pria yang merupakan anggota organisasi kemasyarakatan berinisial S sejak tahun 2023. Hubungan tersebut dilakukan melalui komunikasi intensif menggunakan aplikasi percakapan, baik dalam bentuk pesan tertulis maupun panggilan video.Selain bukti komunikasi digital, MKH juga mengungkap adanya dokumentasi foto yang menunjukkan HS dan S berada bersama dalam sejumlah kegiatan resmi di lingkungan pengadilan. Tidak hanya itu, terdapat pula bukti keberadaan kendaraan milik HS yang terparkir di salah satu hotel, yang memperkuat dugaan adanya hubungan di luar ikatan pernikahan.Majelis Kehormatan Hakim menyatakan bahwa perilaku HS sebenarnya telah dilaporkan kepada atasan langsungnya. Namun, meski sudah mendapatkan peringatan, tindakan tidak terpuji tersebut tetap berlanjut dan tidak menunjukkan adanya perubahan sikap.HS juga diketahui pernah dipanggil oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas MA) untuk dimintai klarifikasi. Namun, terlapor tidak memenuhi panggilan tersebut dengan berbagai alasan yang dinilai tidak dapat diterima oleh majelis.OTT KPK di Hulu Sungai Utara, Kajari dan Dua Jaksa Jadi TersangkaDalam proses pemeriksaan, MKH turut menyoroti upaya HS yang sempat mengajukan permohonan pensiun dini. Namun, setelah ditelaah, permohonan tersebut dinilai tidak memiliki dasar urgensi yang kuat sesuai ketentuan yang berlaku. HS kemudian mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai hakim, tetapi pengajuan tersebut belum mendapatkan persetujuan dari Mahkamah Agung.Atas rangkaian pelanggaran etik yang dilakukan dan sikap tidak kooperatif selama proses pemeriksaan, MKH menilai sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat merupakan hukuman yang paling tepat. Keputusan ini sekaligus menjadi penegasan komitmen MA dan KY dalam menjaga integritas, kehormatan, serta martabat lembaga peradilan di Indonesia.***
Read More Tinjau Dampak Banjir dan Longsor, Wagub Aceh Alami Insiden Rakit Terbalik
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Insiden terjadi saat Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah atau yang akrab disapa Dek Fadh, menyeberangi sungai menggunakan rakit darurat. Rakit yang ditumpangi Dek Fadh bersama rombongan tersebut tiba-tiba terbalik ketika berada di tengah aliran sungai, sehingga seluruh penumpang tercebur ke dalam air.Berdasarkan rekaman video yang beredar, rakit darurat tersebut dibuat secara sederhana dengan memanfaatkan material kayu dan drum sebagai pelampung. Rakit ditarik menggunakan tali sling dan mengangkut beberapa orang dalam satu waktu. Namun, saat berada di tengah sungai, keseimbangan rakit tidak terjaga hingga akhirnya terbalik.Aplikasi Go Matel Diduga Jual Data 1,7 Juta Nasabah Leasing: Jadi Alarm PerlinPeristiwa tersebut sontak memicu kepanikan. Warga dan petugas yang berada di sekitar lokasi langsung berlarian menuju sungai untuk memberikan pertolongan. Proses evakuasi dilakukan dengan cepat guna memastikan keselamatan seluruh penumpang rakit.Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Aceh, Akkar Arafat, memastikan bahwa Wakil Gubernur Aceh beserta seluruh rombongan berhasil diselamatkan. Ia menegaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.“Wakil Gubernur Aceh dan seluruh rombongan berhasil dievakuasi dengan selamat. Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini,” ujar Akkar Arafat dalam keterangan resminya.Dalam rombongan tersebut turut hadir General Manager (GM) PLN serta sejumlah pihak terkait lainnya. Mereka terpaksa menggunakan rakit darurat karena akses menuju lokasi terputus akibat bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.Akkar menjelaskan, insiden terjadi saat proses penyeberangan berlangsung. Rakit darurat yang digunakan kehilangan keseimbangan hingga terbalik, menyebabkan Wakil Gubernur Aceh dan rombongan jatuh ke sungai. Meski demikian, upaya penyelamatan segera dilakukan sehingga situasi dapat dikendalikan dengan cepat.“Pada saat penyeberangan, rakit darurat yang digunakan sempat terbalik mengakibatkan Pak Wagub dan rombongan terjatuh ke sungai dan segera dilakukan upaya penyelamatan,” jelasnya.Setelah Drop Out dari Kampus kini GMNI Pecat ResbobLebih lanjut, Akkar menegaskan kehadiran langsung pimpinan daerah di lokasi terdampak bencana merupakan bentuk komitmen Pemerintah Aceh dalam mempercepat penanganan dan pemulihan pascabencana. Pemerintah berharap koordinasi lintas sektor dapat semakin diperkuat agar distribusi bantuan, pemulihan infrastruktur, serta layanan dasar bagi masyarakat terdampak dapat berjalan lebih cepat, terukur, dan berkelanjutan.“Melalui kehadiran pimpinan daerah di lapangan, Pemerintah Aceh berharap koordinasi lintas sektor dapat diperkuat, penyaluran bantuan dapat dipercepat, serta proses pemulihan infrastruktur dan layanan dasar bagi masyarakat terdampak dapat segera dilakukan secara berkelanjutan,” pungkasnya.***
Read More Viral! Usai Dideportasi Bonnie Blue Seret Bendera Indonesia di Bokong
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sosok bintang film dewasa asal Inggris, Bonnie Blue yang memiliki nama asli Tia Emma Billinger, kembali menjadi sorotan publik internasional. Setelah sebelumnya dideportasi dari Indonesia akibat aksi kontroversialnya di Bali, Bonnie kembali memicu kecaman melalui sebuah video yang direkam di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London.Dalam video yang beredar luas di media sosial, Bonnie terlihat berjalan di area depan KBRI London pada malam hari. Ia tampak mengenakan pakaian minim dengan sehelai bendera Merah Putih disematkan di bagian belakang roknya. Bendera tersebut menjuntai hingga menyentuh permukaan jalan, tepat di belakang tubuhnya, sehingga memicu kemarahan warganet karena dinilai tidak menghormati simbol negara Indonesia.Terseret Isu Perceraian Ridwan Kamil, Ini Fakta tentang Aura KasihTak hanya itu, dalam rekaman tersebut Bonnie juga melontarkan pernyataan bernada mengejek. Ia menyebut kedatangannya ke KBRI London semata-mata untuk membayar denda sebesar £8,50. Sambil berjalan, ia melontarkan komentar yang terkesan meremehkan budaya Indonesia, khususnya Bali.“Sepertinya saya tidak menghormati budaya Bali, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang akan ditunjukkan para pria ini,” ucap Bonnie dalam video tersebut, sembari berjalan di tengah kerumunan sejumlah pria pendukungnya.Tampak dalam video tersebut beberapa pria mengenakan penutup wajah berwarna biru yang mengelilingi Bonnie sambil bersorak dan memberikan dukungan terhadap aksinya. Adegan ini semakin memperkuat kesan provokatif yang menuai kritik tajam dari masyarakat Indonesia.Sebagaimana diketahui, sebelumnya pemerintah Indonesia telah mendeportasi empat warga negara asing (WNA), termasuk Bonnie Blue, dari Bali. Deportasi tersebut dilakukan setelah mereka terbukti melanggar aturan lalu lintas dan norma kesusilaan saat membuat konten di jalanan Bali dengan menggunakan kendaraan pikap bertuliskan “BangBus”.Pemuda 18 Tahun Tikam Ayah Hingga Tewas, Usai Tak Tahan Lihat Ibu DianiayaSelain sanksi deportasi, Bonnie Blue juga dijatuhi hukuman denda sebesar Rp200 ribu dalam sidang tindak pidana ringan (tipiring) yang digelar di Pengadilan Negeri Denpasar. Hukuman tersebut dijatuhkan bersama tiga WNA lainnya yang merupakan bagian dari manajemen Bonnie, masing-masing berinisial JJT, INL, dan LAJ.Sebagai konsekuensi lebih lanjut, pemerintah Indonesia juga menjatuhkan larangan masuk ke wilayah Bali kepada Bonnie Blue selama 10 tahun. Meski telah menerima sanksi hukum, aksi terbarunya di depan KBRI London kembali menimbulkan polemik dan dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap simbol negara serta kedaulatan Indonesia.***
Read More OTT KPK di Hulu Sungai Utara, Kajari dan Dua Jaksa Jadi Tersangka
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mengungkap adanya dugaan penyimpangan serius dalam proses penegakan hukum di daerah tersebut. Operasi yang digelar pada pertengahan Desember 2025 itu menjadi sorotan publik karena menyeret aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi.Dalam operasi tersebut, KPK menetapkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Hulu Sungai Utara, Albertinus Parlinggoman Napitupulu, sebagai salah satu tersangka. Penetapan status hukum tersebut diumumkan secara resmi oleh KPK setelah penyidik memperoleh kecukupan alat bukti yang menguatkan dugaan terjadinya tindak pidana korupsi.OTT KPK di Kalsel: Enam Orang Diamankan, Identitas Belum DiungkapBerdasarkan hasil penyelidikan sementara, perkara yang menjerat Albertinus diduga berkaitan dengan praktik pemerasan dalam proses penegakan hukum. Dugaan tersebut menimbulkan keprihatinan mendalam, mengingat posisi dan peran kejaksaan sebagai institusi yang memiliki kewenangan strategis dalam sistem peradilan.Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyampaikan bahwa Albertinus Parlinggoman Napitupulu tidak menjadi satu-satunya pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini. KPK juga menetapkan dua jaksa lainnya yang bertugas di lingkungan Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara sebagai tersangka.Dua jaksa tersebut masing-masing menjabat sebagai Kepala Seksi Intelijen dan Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun). Penetapan ketiganya sebagai tersangka menunjukkan bahwa dugaan tindak pidana korupsi tersebut diduga dilakukan secara bersama-sama dalam lingkup institusi penegak hukum di daerah.Pemilik PT Toba Pulp Lestari Terungkap, Publik Kaget: Siapa Sosok di Balik Perusahaan yang Disorot Usai Banjir Sumatra?KPK menegaskan bahwa proses hukum terhadap para tersangka akan dilakukan secara profesional dan transparan. Lembaga antirasuah itu juga memastikan akan terus mendalami perkara ini untuk mengungkap secara menyeluruh pihak-pihak lain yang diduga terlibat, termasuk aliran dana serta modus yang digunakan dalam praktik pemerasan tersebut.Kasus ini kembali menjadi pengingat bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak hanya menyasar pelaku di sektor pemerintahan dan swasta, tetapi juga aparat penegak hukum yang menyalahgunakan kewenangannya. Publik pun berharap penanganan perkara ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat integritas dan kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum di Indonesia.***
Read More Terseret Isu Perceraian Ridwan Kamil, Ini Fakta tentang Aura Kasih
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Penyanyi sekaligus aktris Aura Kasih kembali menjadi perbincangan publik di tengah mencuatnya isu dugaan hubungan dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Meski kabar tersebut ramai dibicarakan di media sosial, hingga kini tidak ditemukan bukti maupun fakta valid yang mengaitkan Aura Kasih dengan isu yang beredar.Sorotan terhadap Aura Kasih muncul seiring kabar gugatan cerai yang diajukan Atalia Praratya terhadap Ridwan Kamil pada Desember 2025. Namun demikian, nama Aura Kasih dipastikan tidak tercantum dalam dokumen gugatan cerai yang diajukan ke pengadilan. Tidak ada pula keterangan resmi yang mengonfirmasi keterlibatan Aura Kasih dalam persoalan rumah tangga pasangan tersebut.Bocah 10 Tahun Korban Dugaan Serangan Buaya, Ditemukan TewasDi tengah simpang siur kabar tersebut, perhatian warganet justru bergeser pada kehidupan pribadi Aura Kasih, khususnya perjalanan rumah tangganya di masa lalu. Banyak pengguna media sosial kembali mengulik kisah asmara Aura Kasih sebelum ia menjalani peran sebagai ibu tunggal.Diketahui, mantan suami Aura Kasih bernama Eryck Amaral, seorang model profesional asal Brasil. Hubungan keduanya terjalin sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah pada tahun 2018. Pernikahan Aura Kasih dan Eryck Amaral pertama kali dilangsungkan secara siri di Bangkok, Thailand, pada September 2018. Beberapa bulan berselang, keduanya kembali melangsungkan pernikahan yang sah secara hukum di Indonesia pada 22 Desember 2018.Dari pernikahan tersebut, Aura Kasih dan Eryck Amaral dikaruniai seorang putri bernama Arabella Amaral. Arabella lahir pada Juni 2019 dan sejak saat itu menjadi bagian terpenting dalam kehidupan Aura Kasih. Kehadiran sang buah hati kerap disebut sebagai prioritas utama dalam setiap keputusan hidupnya.Namun, perjalanan rumah tangga pasangan ini tidak berjalan mulus. Berbagai persoalan disebut mewarnai hubungan keduanya hingga akhirnya berujung pada perpisahan. Pada Desember 2021, Aura Kasih secara resmi mengajukan gugatan cerai terhadap Eryck Amaral ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Proses perceraian tersebut kemudian diputus secara verstek oleh pengadilan pada 28 April 2021.Sejak resmi berpisah, Aura Kasih memilih untuk fokus membesarkan putrinya serta melanjutkan karier di industri hiburan Tanah Air. Meski beberapa kali namanya terseret dalam berbagai isu, Aura Kasih dikenal berupaya menjaga kehidupan pribadinya agar tidak menjadi konsumsi publik secara berlebihan.Adapun isu yang kembali menyeret nama Aura Kasih dalam kabar perceraian Ridwan Kamil bermula dari sebuah unggahan di platform Threads oleh akun @novelia.puri. Dalam unggahan tersebut, pemilik akun menyinggung sejumlah inisial, yakni LM, RK, dan AK, yang oleh warganet ditafsirkan sebagai singkatan dari Lisa Mariana, Ridwan Kamil, dan Aura Kasih.OTT KPK di Kalsel: Enam Orang Diamankan, Identitas Belum Diungkap“Ini beneran gak sih guys??? Rumornya RK punya selingan selain LM yaituu si AK dari kalangan artis, kaget sih pas tau pantesan pernah nyaleg karena dicalonkan si RK, ternyata ini orangnya,” tulis akun tersebut.Meski unggahan itu ramai dibicarakan dan memicu spekulasi luas, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi maupun bukti yang dapat mengonfirmasi kebenaran tudingan tersebut. Publik pun diimbau untuk bersikap bijak dan tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.***
Read More Pemuda 18 Tahun Tikam Ayah Hingga Tewas, Usai Tak Tahan Lihat Ibu Dianiaya
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus kekerasan dalam lingkup keluarga yang berujung pada hilangnya nyawa kembali menggemparkan Kota Medan. Setelah sebelumnya publik dikejutkan oleh peristiwa memilukan yang melibatkan seorang anak berinisial SAS (12) yang tega menikam ibu kandungnya hingga meninggal dunia, kini tragedi serupa kembali terjadi dan menambah luka sosial di tengah masyarakat.Kali ini, seorang pemuda berusia 18 tahun bernama O.K Muhammad Hafiz, yang akrab disapa Hafiz, nekat menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri, Dr. Ir. O.K Hasnanda. Peristiwa ini sontak mengundang keprihatinan luas karena kembali menunjukkan betapa rapuhnya relasi dalam keluarga yang diwarnai kekerasan berkepanjangan.Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak IparInsiden penikaman tersebut terjadi di Jalan Alumunium, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Aksi kekerasan itu berlangsung di dalam rumah yang menjadi tempat tinggal korban dan pelaku, sehingga menambah suasana pilu di lingkungan sekitar.Berdasarkan keterangan kepolisian, peristiwa bermula secara tiba-tiba dan dipicu oleh luapan emosi pelaku. Saat kejadian, Hafiz disebut berada di dalam rumah bersama kedua orang tuanya. Situasi memanas ketika korban dan istrinya terlibat pertengkaran hebat yang disertai adu mulut.Polisi mengungkapkan bahwa motif utama penikaman dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati yang telah lama dipendam pelaku. Hafiz mengaku tidak sanggup lagi menyaksikan perlakuan kasar ayahnya terhadap sang ibu. Menurut pengakuan pelaku, korban kerap melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya, bahkan sering melontarkan kata-kata kasar dan hinaan yang melukai perasaan.Awalnya, Hafiz hanya berniat melerai pertengkaran tersebut agar tidak berujung kekerasan. Namun, situasi berubah drastis ketika pelaku melihat ayahnya kembali melakukan pemukulan terhadap ibu kandungnya. Emosi Hafiz pun memuncak dan tak lagi terkendali.“Pada saat itu pelaku melihat korban memukuli istrinya. Karena tersulut emosi, pelaku kemudian mengambil pisau dapur dan menikam korban lebih dari tujuh kali,” ujar Iptu Agus Purnomo pada Jumat (19/12/2025).Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakAkibat penikaman tersebut, korban mengalami luka serius di sejumlah bagian vital tubuh. Tikaman mengenai area dada, punggung, dan perut, sehingga menyebabkan korban kehilangan banyak darah dan akhirnya meninggal dunia.Kasus ini kini ditangani oleh pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut. Tragedi tersebut kembali menjadi pengingat keras akan dampak destruktif kekerasan dalam rumah tangga, tidak hanya bagi korban langsung, tetapi juga bagi anak-anak yang tumbuh dan hidup di dalam lingkaran kekerasan tersebut.***
Read More Bupati Termuda dalam Sejarah Bekasi Jadi Tersangka Suap, KPK Ungkap Harta Rp79 Miliar
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana suap. Tidak hanya Ade, lembaga antirasuah tersebut juga menetapkan ayahnya, HM Kunang, sebagai tersangka dalam perkara yang sama.Ade Kuswara Kunang dikenal sebagai bupati termuda sepanjang sejarah Kabupaten Bekasi. Berdasarkan informasi yang dilansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi pada Minggu (21/12/2025), Ade dilantik sebagai Bupati Bekasi pada Februari 2025. Saat pelantikan berlangsung, usianya tercatat masih 31 tahun 6 bulan.OTT KPK di Kalsel: Enam Orang Diamankan, Identitas Belum DiungkapRekor tersebut membuat Ade lebih muda sekitar empat bulan dibandingkan pendahulunya, Neneng Hasanah Yasin, yang dilantik sebagai Bupati Bekasi pada usia 31 tahun 10 bulan. Namun, perjalanan Neneng di dunia pemerintahan berakhir dengan kasus hukum. Ia pernah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada tahun 2018 dan divonis enam tahun penjara. Saat ini, Neneng telah menyelesaikan masa hukumannya dan bebas dari penjara.Di tengah kasus hukum yang menjerat Ade, perhatian publik juga tertuju pada laporan harta kekayaan yang dimilikinya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses melalui situs resmi KPK, Ade Kuswara Kunang tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 79.168.051.653 atau sekitar Rp 79,1 miliar.Sebagian besar kekayaan tersebut berasal dari kepemilikan aset tanah dan bangunan. Ade dilaporkan memiliki 31 bidang tanah yang tersebar di sejumlah wilayah, yakni Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Cianjur, dengan total nilai mencapai Rp 76,5 miliar.Selain aset properti, Ade juga tercatat memiliki sejumlah kendaraan mewah. Di antaranya adalah satu unit Mitsubishi Pajero Sport Dakar yang diperoleh dari hadiah dengan nilai Rp 400 juta, satu unit Jeep Wrangler hasil warisan senilai Rp 650 juta, serta satu unit Ford Mustang yang diperoleh dari hasil sendiri dengan nilai mencapai Rp 1,4 miliar.Wali Kota Terbitkan Surat Edaran: Ayah Diimbau Ambil Rapor Anak ke SekolahTak hanya itu, Ade juga melaporkan kepemilikan harta bergerak lainnya senilai Rp 43 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 147,9 juta. Seluruh aset tersebut menempatkan Ade sebagai salah satu kepala daerah dengan total kekayaan yang cukup besar.Hingga kini, KPK masih terus mendalami perkara dugaan suap tersebut, termasuk peran masing-masing tersangka serta aliran dana yang terlibat dalam kasus yang kembali mengguncang pemerintahan Kabupaten Bekasi.***
Read More Pertamina Turun Tangan Stabilkan Harga Elpiji 3 Kg Pasca Bencana
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - PT Pertamina menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di Kantor Camat Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, sebagai langkah respons cepat pascabencana yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat setempat yang selama ini kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi dengan harga wajar.Sejak pagi, warga tampak memadati lokasi operasi pasar untuk memperoleh elpiji 3 kilogram dengan harga sesuai ketentuan. Kehadiran operasi pasar ini dinilai sangat membantu, terutama bagi masyarakat kecil yang sebelumnya terpaksa membeli elpiji di tingkat pengecer dengan harga jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).Pemilik PT Toba Pulp Lestari Terungkap, Publik Kaget: Siapa Sosok di Balik Perusahaan yang Disorot Usai Banjir Sumatra?Salah satu warga Blang Bintang, Ani, mengaku bersyukur akhirnya bisa membeli elpiji dengan harga normal melalui operasi pasar yang digelar Pertamina. Ia menyampaikan rasa lega karena harga yang ditawarkan jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran selama beberapa waktu terakhir.“Biasanya kami beli sampai Rp35 ribu per tabung. Tapi di sini normal, alhamdulillah Rp18 ribu,” ujar Ani.Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan agar seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat secara merata. Menurutnya, kelancaran distribusi elpiji sangat dibutuhkan, terlebih menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, saat kebutuhan rumah tangga biasanya meningkat.“Jangan masyarakat susah. Maunya dapat satu-satu, dapat semua. Kalau bisa jangan sendat-sendat, karena kasihan juga rakyat di bawah,” ungkapnya.Ani juga menambahkan bahwa operasi pasar seperti ini membuat masyarakat merasa lebih adil dan terbantu. Ia berharap Pertamina dapat kembali menggelar kegiatan serupa agar pasokan elpiji tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan harga di tingkat pengecer.Lebih dari 400 Tewas, Bencana Sumatra Dinilai Akibat Deforestasi dan Izin Tambang“Kami minta ada lagi operasi pasar, supaya semua kebagian dan adil. Senang sama-sama senang,” pungkasnya.Operasi pasar elpiji ini menjadi bagian dari upaya Pertamina untuk menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat, khususnya di daerah terdampak bencana, sekaligus memastikan distribusi elpiji 3 kilogram tetap tepat sasaran dan terjangkau.***
Read More Viral! Momen Ambil Rapor di Sekolah Dipenuhi Bapak-Bapak Wali Murid
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang menampilkan suasana pengambilan rapor di sebuah sekolah mendadak viral dan mencuri perhatian warganet. Pasalnya, momen tersebut justru dipenuhi oleh para bapak-bapak wali murid yang hadir untuk mengambil rapor anak-anak mereka.Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak sejumlah bapak berkumpul rapi di lapangan sekolah. Mereka berdiri dan mendengarkan arahan yang disampaikan oleh pihak sekolah sebelum proses pembagian rapor dimulai. GDI Gaungkan Solidaritas Kemanusiaan Lewat Podcast RRI Palembang, Ajak Masyarakat Pulih Bersama SumateraPemandangan ini dinilai tidak biasa, karena pada umumnya momen pengambilan rapor identik dengan kehadiran para ibu. Unggahan video tersebut disertai keterangan yang langsung menarik perhatian warganet.“Momen ambil rapot di sekolah salfok dipenuhi bapak-bapak para wali murid,” tulis pengunggah video.Tak pelak, tayangan itu langsung menuai beragam reaksi dari pengguna media sosial. Banyak warganet yang menanggapi dengan komentar bernada candaan hingga keheranan melihat dominasi para ayah di momen tersebut.“Kenal mental gak tuh,” tulis salah satu netizen di kolom komentar.Komentar lain pun menyusul dengan nada serupa, “Wkwkwk… ibu-ibunya pada ke mana,” sahut warganet lainnya.Mengapa Work Life Balance sulit diterapkan bagi Generasi Z?Meski dibumbui canda, video ini juga mendapat respons positif karena dinilai menunjukkan peran aktif para ayah dalam mendampingi pendidikan anak. Kehadiran bapak-bapak sebagai wali murid dianggap sebagai bentuk kepedulian dan keterlibatan orang tua dalam perkembangan akademik anak di sekolah.Hingga kini, video tersebut masih terus beredar dan menuai beragam tanggapan dari warganet, sekaligus menjadi potret unik kebersamaan orang tua dalam dunia pendidikan.***
Read More Kontingen Indonesia Sukses Capai Target Emas SEA Games 2025, Thailand Masih Teratas
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kontingen Indonesia memastikan target perolehan medali emas di ajang SEA Games 2025 telah tercapai. Hingga Kamis (18/12/2025) sore WIB, Indonesia sukses mengumpulkan total 274 medali, terdiri dari 80 emas, 90 perak, dan 102 perunggu.Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian tersebut. Ia menilai keberhasilan menembus target 80 medali emas merupakan buah dari kerja keras, disiplin, serta semangat juang para atlet yang tak kenal lelah.Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet yang telah mengharumkan nama bangsa.Basel vs Aston Villa: Drama 2-1 Villa Kokoh di Liga Europa, Ini Fakta Pertandingannya“Alhamdulillah, Indonesia berhasil mencapai target 80 emas. Ini semua berkat perjuangan para atlet yang gigih dan pantang menyerah,” ujar Erick.“Kalian adalah pahlawan olahraga yang membuat lagu Indonesia Raya terus berkumandang di berbagai arena SEA Games,” tambahnya.Raihan emas Indonesia pada Kamis ini diawali dari cabang duathlon, melalui Eva Desiana, Martina Ayu Pratiwi, dan Zahra Bulan Aprillian Putri di nomor Women’s Duathlon Team Relay. Kesuksesan berlanjut di nomor Mixed Duathlon Team Relay, dengan kontribusi Martina Ayu Pratiwi, Alias Praji, Zahra Bulan Aprillia Putri, dan Hauqalah Fakhal Arvyello.Cabang panahan juga menyumbangkan prestasi gemilang. Medali emas diraih oleh Nurisa Dian Ashrifah, Ratih Zilizati, dan Yurike Nina Bonita Pereira di nomor Women’s Team Compound, serta Nurisa Dian Ashrifah yang kembali berjaya di nomor Women’s Compound Individual.Tak kalah cemerlang, tim perahu naga Indonesia menambah pundi-pundi emas melalui nomor Men’s Small Boat 200 meter dan Mixed Standard Boat 200 meter. Sementara itu, dari cabang modern pentathlon, Dea Salsabila Putri turut menyumbang medali dari nomor Women’s Triathle Individual.Prestasi emas juga datang dari cabang kabaddi, di mana tim putri Indonesia sukses mengalahkan Malaysia pada nomor Women’s Three Star, sekaligus mengukuhkan dominasi mereka di kawasan Asia Tenggara.Indonesia masih berpeluang menambah koleksi emas, mengingat cabang e-sports Free Fire masih dipertandingkan hingga akhir hari.Meski pencapaian saat ini patut dibanggakan, Menpora Erick Thohir mengingatkan para atlet agar tidak larut dalam euforia. Ia menegaskan bahwa hasil di SEA Games harus dijadikan modal dan motivasi untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di Asian Games 2026.“Semua boleh bangga, tapi jangan tenggelam dalam euforia. Kita harus kembali merapatkan barisan, fokus, dan memulai persiapan menuju Asian Games 2026,” tegas Erick.Saham BUMI Melejit Lagi! Tembus Rp 362 pada 11 Desember 2025, Investor Ramai Buru Emiten Batu Bara LegendarisSEA Games 2025 sendiri dijadwalkan berakhir pada Sabtu (20/12/2025). Hingga saat ini, Indonesia menempati peringkat kedua klasemen sementara, berada di bawah Thailand yang kokoh di posisi puncak dengan 196 emas, 129 perak, dan 93 perunggu. Sementara itu, posisi Indonesia terus dibayangi Vietnam di peringkat ketiga dengan raihan 72 emas, 92 perak, dan 102 perunggu.Perjuangan kontingen Merah Putih masih berlanjut, dengan harapan dapat terus menambah medali dan menjaga posisi di papan atas klasemen hingga penutupan SEA Games 2025.***
Read More Bocah 10 Tahun Korban Dugaan Serangan Buaya, Ditemukan Tewas
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun bernama Affan yang sebelumnya dilaporkan hilang dan diduga diterkam buaya di Sungai Inggoi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian selama tiga hari.Affan dilaporkan hilang pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIT, saat ia pergi berenang di Sungai Inggoi. Informasi awal menyebutkan korban diduga diserang buaya ketika berada di sungai tersebut. Kabar itu pertama kali disampaikan oleh Rahmat, salah satu pegawai BPBD Halmahera Selatan, yang kemudian melaporkannya kepada pihak Basarnas.Mahasiswi UMM Ditemukan Tewas di Pasuruan, Diduga Dibunuh Oknum Polisi Kakak IparKepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, mengatakan bahwa jasad Affan ditemukan pada Kamis (18/12/2025) sekitar pukul 08.45 WIT oleh nelayan setempat.“Korban ditemukan oleh nelayan Desa Awango,” ujar Iwan.Jenazah Affan ditemukan mengapung di aliran Sungai Inggoi, tepatnya di wilayah Desa Amasing, Kabupaten Halmahera Selatan. Penemuan tersebut merupakan hasil dari operasi pencarian lanjutan yang dimulai sejak Kamis pagi sekitar pukul 06.50 WIT.Dalam proses pencarian, tim SAR gabungan membagi personel ke beberapa kelompok dan melakukan penyisiran menyeluruh di sepanjang sungai hingga ke muara. Pencarian dilakukan menggunakan perahu karet milik Basarnas serta longboat milik warga setempat.“Setelah korban ditemukan, tim langsung menuju lokasi kejadian dan melakukan proses evakuasi. Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah korban,” jelas Iwan.Dengan ditemukannya Affan dalam keadaan meninggal dunia, operasi pencarian resmi dihentikan. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses selanjutnya.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakSebelumnya, tim SAR gabungan yang melibatkan unsur Basarnas, BPBD, masyarakat setempat, serta pawang buaya, telah melakukan pencarian intensif pada hari pertama dan kedua. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga akhirnya korban ditemukan pada hari ketiga pencarian.Peristiwa ini menambah daftar kasus serangan buaya yang terjadi di wilayah perairan Maluku Utara dan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di sungai yang dikenal sebagai habitat satwa liar tersebut.***
Read More OTT KPK di Kalsel: Enam Orang Diamankan, Identitas Belum Diungkap
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di wilayah Kalimantan Selatan pada Kamis (18/12/2025). Operasi senyap tersebut dibenarkan langsung oleh pihak KPK.Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa tim penindakan lembaga antirasuah memang tengah menjalankan kegiatan di Kalimantan Selatan sejak Kamis. Pernyataan itu disampaikan pada Kamis malam.Wali Kota Terbitkan Surat Edaran: Ayah Diimbau Ambil Rapor Anak ke Sekolah“Benar, hari ini tim KPK melakukan kegiatan di wilayah Kalimantan Selatan,” ujar Budi dalam keterangannya.Dalam operasi tersebut, penyidik KPK berhasil mengamankan enam orang. Namun hingga saat ini, KPK belum membeberkan identitas pihak-pihak yang ditangkap maupun detail perkara yang sedang ditangani.“Sampai dengan saat ini, enam orang telah diamankan. Tim masih berada di lapangan,” jelasnya.Setelah Drop Out dari Kampus kini GMNI Pecat ResbobBudi menambahkan, proses pendalaman masih terus dilakukan oleh penyidik untuk mengungkap konstruksi perkara secara utuh. Informasi lebih lanjut, termasuk status hukum para pihak yang diamankan, akan disampaikan KPK setelah seluruh rangkaian pemeriksaan awal selesai.OTT ini menambah daftar operasi penindakan KPK di daerah dan menegaskan komitmen lembaga tersebut dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di berbagai wilayah Indonesia.***
Read More GDI Gaungkan Solidaritas Kemanusiaan Lewat Podcast RRI Palembang, Ajak Masyarakat Pulih Bersama Sumatera
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Generasi Digital Intelektual (GDI) kembali menunjukkan komitmennya dalam gerakan kemanusiaan dengan mengangkat tema “GDI Bersama Sumatera, Mari Pulih Bersama”. Tema tersebut dibahas dalam sebuah ruang dialog inspiratif melalui Podcast RRI Palembang PRO 4 sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan empati terhadap saudara-saudara di Sumatera yang terdampak bencana.Dalam podcast tersebut, tiga Duta GDI, yakni Khalillah Adelia Luvy, Anita Cindhy Maulani, dan Amanda Marsa Aurellia, hadir sebagai narasumber. Mereka berbincang bersama Host Mita untuk mengulas peran GDI dalam mendorong gerakan kemanusiaan berbasis kolaborasi dan pemanfaatan ruang digital sebagai sarana penguatan solidaritas sosial.Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifDialog ini menyoroti kondisi pascabencana di sejumlah wilayah Sumatera, di mana banyak masyarakat harus kehilangan tempat tinggal, anggota keluarga, serta rasa aman. Di tengah situasi sulit tersebut, GDI berupaya menghadirkan harapan dengan mengajak masyarakat luas untuk saling menguatkan dan berkontribusi, meski dari jarak jauh.Melalui diskusi tersebut, para Duta GDI menyampaikan bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya membutuhkan bantuan fisik, tetapi juga dukungan moral, kepedulian kolektif, serta sinergi antarindividu dan komunitas. Peran ruang digital dinilai sangat penting dalam menyebarkan informasi, membangun empati, dan menggerakkan aksi nyata secara berkelanjutan.Generasi Digital Intelektual (GDI) Bertekad Membangun Pemuda Indonesia Yang Cerdas Dan Terampil Dalam TeknologiPodcast “GDI Bersama Sumatera, Mari Pulih Bersama” berlangsung sukses pada Kamis, 11 Desember 2025, pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, bertempat di RRI PRO 4 Palembang. Kegiatan ini terbuka untuk publik dan diharapkan dapat menjadi medium refleksi sekaligus pemantik kepedulian sosial bagi masyarakat luas.Melalui kegiatan ini, GDI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut ambil bagian dalam proses pemulihan Sumatera. Kehadiran, perhatian, dan dukungan sekecil apa pun diyakini mampu menjadi cahaya di tengah masa sulit, serta memperkuat semangat kebersamaan dalam menghadapi dampak bencana.***
Read More 





















