Wardatina Mawa Laporkan Inara Rusli, Dugaan Perselingkuhan Goyahkan Rumah Tangga 7 Tahun
Wulan _ 17 jam yang lalu
Lingkaran.id - Kisah rumah tangga Wardatina Mawa dan Insanul Fahmi yang telah berjalan selama tujuh tahun kini tengah menjadi sorotan publik. Mawa, yang menikah dengan Insan pada 27 Januari 2019 di Medan, melaporkan selebritas Inara Rusli ke Polda Metro Jaya atas dugaan perselingkuhan dan perzinahan. Laporan itu muncul setelah Mawa menemukan sejumlah bukti yang mengarah pada hubungan terlarang antara sang suami dan Inara.Menurut penuturan Mawa, kedekatan Insan dan Inara bermula dari hubungan profesional sebagai rekan bisnis sekaligus rekan kajian agama. Interaksi keduanya diduga sudah terjalin sejak Juli 2025, sementara kecurigaan Mawa mulai menguat pada Agustus 2025 hingga akhirnya kasus tersebut terungkap.Tumpukan Uang Rp 300 Miliar Dipajang KPK, Terkait Kasus Korupsi PT TaspenSalah satu bukti utama yang dilampirkan Mawa dalam laporannya adalah rekaman CCTV yang memperlihatkan dugaan kebersamaan antara Insan dan Inara di sebuah lokasi di Jakarta. Rekaman itu kemudian diserahkan langsung oleh Mawa kepada penyidik, bersama sejumlah barang bukti lainnya yang dinilai relevan.“Buktinya ada CCTV terkait hubungan mereka,” ujar Mawa pada Minggu (23/11/2025). Mawa memilih tidak mengungkap lokasi pasti kejadian, namun ia yakin bukti tersebut cukup kuat untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum.Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Mawa sempat memberikan isyarat tentang kondisi rumah tangganya. Ia menulis tentang perjalanan pernikahannya selama tujuh tahun yang dirasanya dibangun atas cinta, namun di balik itu ternyata ada “nama lain” yang disimpan suaminya. Ia juga menyinggung soal dirinya yang selama bertahun-tahun tidak pernah diperlihatkan di media sosial sang suami.“Ternyata ini jawaban setelah bertahun-tahun aku nggak diakui di sosmed kamu,” tulisnya dalam salah satu unggahan yang kini menjadi perhatian warganet.Sebelum kisah rumah tangganya menjadi konsumsi publik, perjalanan cinta Mawa dan Insan sudah lebih dulu mencuri perhatian karena keduanya menikah di usia yang sangat muda. Mawa mengaku menikah di usia 18 tahun, tak lama setelah lulus SMA dan memasuki masa awal perkuliahan.“Alhamdulillah setelah tamat SMA, kuliah juga, langsung ada jodohnya. Kami mulai dari nol,” ujar Mawa mengenang masa awal pernikahannya.Keputusan untuk menikah muda sempat mengejutkan keluarga, namun setelah melalui musyawarah, seluruh keluarga menyetujui lamaran Insan yang dianggap cukup dewasa untuk menjadi pendamping hidup Mawa.Meski begitu, Mawa mengakui bahwa sebelum menikah ia memiliki cita-cita besar untuk berkarier sebagai anggota kepolisian. Ia bahkan telah mempersiapkan berkas pendaftaran untuk menjadi Polwan. Namun, semuanya berubah ketika Insan tiba-tiba melamarnya.“Dulu aku cita-citanya jadi polwan. Semua berkas sudah siap, tinggal ikut tahapan. Tapi begitu suami datang melamar, ya sudah… selesai semuanya,” tuturnya.Mawa mengaku menerima lamaran tersebut karena menilai Insan sebagai sosok yang matang dan mendukung proses hijrahnya. Ia merasa bahwa keputusannya meninggalkan impian menjadi Polwan adalah bagian dari jalan hidup yang ia pilih.Putri Wakil Ketua DPRD Diduga Kuasai 41 Dapur MBG, BGN Beri Penjelasan ResmiKini, setelah tujuh tahun berumah tangga, Mawa harus menghadapi kenyataan pahit. Dugaan perselingkuhan suaminya dengan Inara Rusli yang dikenal sebagai mantan istri musisi Virgoun dan seorang influencer—membuat Mawa merasa dikhianati.Bagi Mawa, tujuh tahun pernikahannya bukanlah perjalanan yang mudah. Ia menyampaikan bahwa banyak hal yang ia korbankan, termasuk cita-cita masa mudanya. Namun, ia tak pernah menyangka bahwa rumah tangga yang dibangun sejak belia harus retak karena kehadiran orang ketiga.Proses hukum kini berjalan, dan Mawa berharap keadilan dapat ditegakkan. Sementara itu, publik terus mengikuti perkembangan kasus ini, yang membuka tabir panjang tentang cinta, pengorbanan, dan luka yang tak pernah ia bayangkan terjadi dalam hidupnya.***
Read More Fenomena Akun Penawar Jasa Nikah Siri di Medsos Jadi Sorotan, Ulama Ingatkan Risiko Besar
Wulan _ 18 jam yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah akun media sosial kembali menyita perhatian publik setelah secara terbuka menawarkan jasa nikah siri melalui video yang diunggah di platform TikTok. Dalam unggahannya, akun tersebut tidak hanya menawarkan kemudahan proses nikah siri, tetapi juga menyediakan beragam fasilitas tambahan seperti penyediaan gedung hingga layanan restoran untuk mendukung pelaksanaan pernikahan nonresmi tersebut.Kemunculan praktik promosi nikah siri secara terang-terangan ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari kalangan ulama. Mereka menilai bahwa kemudahan yang ditawarkan dapat menyesatkan masyarakat dan berpotensi mengabaikan aspek penting terkait perlindungan hukum, terutama bagi perempuan.Video Dugaan Bullying Siswi MTs Viral, Polisi Turun Tangan Lakukan PenelusuranWakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, turut memberikan tanggapan. Ia menjelaskan bahwa nikah siri pada dasarnya memang diperbolehkan dalam ajaran agama apabila seluruh rukun dan syaratnya terpenuhi. Namun, ia menekankan bahwa ketidaklengkapan syarat dalam pernikahan siri dapat menjadikan praktik tersebut haram dan menimbulkan berbagai bentuk kemudaratan.Anwar Abbas menegaskan pentingnya pencatatan pernikahan secara resmi di Kantor Urusan Agama (KUA). Menurutnya, pencatatan tersebut memberikan jaminan perlindungan hukum bagi seluruh pihak yang terlibat—mulai dari suami, istri, hingga anak-anak yang lahir dari pernikahan tersebut.Sadis! Mahasiswa 18 Tahun Tewas Dibunuh Temannya saat TidurIa menambahkan bahwa pencatatan resmi bukanlah sekadar formalitas, tetapi sebuah langkah penting untuk mencegah permasalahan hukum dan sosial di kemudian hari. Dengan status hukum yang jelas, pasangan suami istri dapat terhindar dari potensi sengketa, ketidakpastian hak, hingga kerentanan terhadap penelantaran.Fenomena akun jasa nikah siri yang kini meramaikan media sosial ini diharapkan menjadi perhatian bersama agar masyarakat tidak terjebak dalam praktik yang dapat merugikan mereka sendiri. Ulama mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dan memastikan setiap pernikahan dicatatkan sesuai aturan demi menjaga kemaslahatan keluarga.***
Read More Duta GDI Dorong Penguatan Pengolahan Data dan Pemanfaatan Teknologi Digital bagi Mahasiswa Papua
Wulan _ 18 jam yang lalu
Lingkaran.id - Komitmen Generasi Digital Intelektual (GDI) dalam mendorong percepatan digitalisasi untuk negeri terus mengambil langkah nyata, kali ini melalui Duta GDI, Nathasya Pernidya Ashari, sebagai narasumber dalam pelatihan administratif yang digelar Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya (KOMPAS). Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mempersiapkan mahasiswa Papua agar semakin siap menghadapi tuntutan era digital.Pelatihan penguatan pengolahan data dan pemanfaatan teknologi digital tersebut berlangsung di Gedung H. Gustam Idris, S.H., M.Hum., Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya pada 22 November 2025. Program ini menjadi agenda unggulan KOMPAS untuk memperkuat kemampuan digital bagi anggotanya.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda DigitalSebagai narasumber utama, Nathasya menyampaikan materi Optimalisasi penguatan pengolahan data digital.Ia memandu peserta memahami fitur-fitur yang sering diabaikan namun sangat penting untuk meningkatkan ketepatan, kecepatan, dan kualitas pekerjaan administrasi. Dalam penjelasannya, Nathasya menegaskan bahwa kemampuan mengolah data digital kini menjadi bagian penting dari usaha digitalisasi di berbagai sektor.“Digitalisasi bukan hanya tentang mengikuti tren teknologi, tetapi memastikan setiap proses kerja berjalan lebih efisien. Pengolahan data dan dokumen yang tepat adalah kunci agar kita bisa membangun tata kelola organisasi yang modern,” ujar Nathasya.Pelatihan KOMPAS diikuti oleh lebih dari 70 mahasiswa Papua. Peserta terlihat antusias memperdalam praktik pengolahan dokumen dan data digital. Selain Nathasya, kegiatan ini juga menghadirkan Valentino Sewein Duwit, Sekretaris Jenderal Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera, yang memberikan materi tentang dasar surat-menyurat serta pemanfaatan AI dalam penyusunan dokumen organisasi.Kehadiran Duta GDI dalam kegiatan ini selaras dengan visi GDI dalam memperluas gerakan digitalisasi untuk negeri, terutama dengan membekali generasi muda keterampilan pengelolaan data yang relevan untuk kebutuhan organisasi, akademik, maupun dunia kerja.GDI percaya bahwa kolaborasi lintas komunitas seperti ini dapat mempercepat adaptasi digital, sekaligus menciptakan SDM muda yang mampu menghadapi transformasi digital secara langsung bukan hanya sebagai pengguna, tetapi sebagai penggerak perubahan.Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom Tekankan Pentingnya Penguatan Ruang Digital Aman Bagi Anak Pada Forum Diskusi Publik Ditjen KPM KemkomdigiKetua Umum KOMPAS, Alpian Tebai, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal untuk menyiapkan kader Papua yang siap berkompetisi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui pemahaman digital yang kuat. KOMPAS menargetkan agar seluruh anggotanya mampu menjalankan proses administrasi yang modern, efisien, dan berbasis digital, sehingga mampu mendukung proses manajemen organisasi yang lebih profesional.Pelatihan ini menjadi bukti nyata sinergi antara GDI dan KOMPAS dalam mendorong percepatan digitalisasi bagi generasi muda, khususnya mahasiswa Papua. Diharapkan ke depan semakin banyak program kolaboratif yang dapat memperkuat kapasitas pemuda dalam menghadapi tantangan digital di berbagai sektor.***
Read More KOMPAS Gelar Pelatihan Administratif: Cetak Kader Papua yang Mahir Surat-Menyurat dan Cerdas Data Digital
Wulan _ 18 jam yang lalu
Lingkaran.id - Di tengah arus digitalisasi yang menuntut kecepatan dan ketepatan, kemampuan administratif bukan lagi sekedar pelengkap, melainkan fondasi utama bagi keberlanjutan sebuah organisasi. Menyadari hal tersebut Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya (KOMPAS) sukses menyelenggarakan program kerja unggulan bertajuk “Pelatihan Surat-Menyurat dan Pengolahan Data Digital”.Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 22 November 2025 ini dilaksanakan di Gedung H. Gustam Idris S.H., M.Hum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya, Indralaya. Mengusung tema “Meningkatkan Kompetensi Administratif Melalui Pelatihan Surat-Menyurat dan Pengolahan Data Digital”.Acara ini diinisiasi oleh Sekretaris Umum KOMPAS Periode 2025-2026, Evelin Christiani Rumaikewi, yang bertujuan untuk menjawab tantangan dunia perkuliahan dan profesional yang menuntut mahasiswa untuk tidak hanya kritis, tetapi juga terampil dalam manajemen data dan administrasi organisasi.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda DigitalAntusiasme peserta terlihat sangat tinggi dengan kehadiran kurang lebih 70 lebih peserta yang merupakan anggota aktif Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya. Hadirkan Praktisi dan Tokoh Organisasi: Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten untuk membedah materi secara teknis dan praktis:Nathasya Pernidya Ashari (Duta 1 Generasi Digital Intelektual) Membawakan materi tentang optimalisasi Microsoft Office (Word, PowerPoint, dan Excel). Dalam sesi ini, peserta diajarkan trik dan fitur-fitur penting untuk mempercepat pengerjaan tugas kuliah maupun kebutuhan administrasi organisasi.Valentino Sewein Duwit (Sekretaris Jenderal Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera) Membawakan materi Basic Surat Menyurat. Sesi ini menekankan pada tata cara korespondensi yang formal, struktur surat yang baku, serta pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam lingkuan Organisasi dan juga dunia perkuliahan. Komitmen Pengurus Terhadap Literasi Digital Ketua Umum KOMPAS, Alpian Tebai, dalam sambutannya menekankan pentingnya penguasaan teknologi bagi mahasiswa. Menurutnya, kemampuan mengelola perangkat digital adalah skill dasar yang wajib dimiliki.Fitur Baru Gemini 3 Bikin Heboh: Multimodal, Deep Think, hingga Agen Otomatis“Yang perlu kita ketahui bahwa, salah satu hal yang paling penting saat menjadi mahasiswa adalah kita harus paham betul-betul cara kita mengelola laptop. Dengan adanya pelatihan ini semoga dapat memberikan pengetahuan yang lebih lagi tentang bagaimana cara kita mengelola data administratif dengan benar,” ujar Alpian di hadapan para peserta.Melalui pelatihan ini, KOMPAS berharap dapat mencetak kader-kader mahasiswa Papua yang tidak hanya unggul dalam akademis, tetapi juga profesional dalam tata kelola organisasi. Program ini menjadi langkah konkret KOMPAS dalam mempersiapkan anggotanya menghadapi persaingan di era digital.***
Read More PCMI Sumsel Hadirkan ‘Sumselingo’, Komunitas Bahasa Inggris yang Digagas oleh Nyayu Septia dan Fadlu Majid
Wulan _ 18 jam yang lalu
Lingkaran.id - Upaya penguatan kapasitas pemuda Sumatera Selatan di bidang bahasa Inggris mendapatkan angin segar dengan lahirnya komunitas baru bernama Sumselingo. Komunitas ini digagas oleh dua alumni program pertukaran pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), yakni Nyayu Septia delegasi Sumatera Selatan untuk Singapore Indonesia Youth Leader Exchange Program (SIYLEP) 2025 dan Fadlu Majid, delegasi Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2024.Septi, yang baru menuntaskan program SIYLEP pada Juli 2025, berkewajiban melaksanakan Post Program Innovation sebagai bentuk pengabdian kepada daerah. Bersama Fadlu, ia melihat perlunya ruang belajar bahasa Inggris yang santai, suportif, dan tidak menghakimi, terutama bagi pemuda yang ingin meningkatkan kemampuan namun kesulitan menemukan lingkungan berlatih yang tepat. Dari keresahan itulah Sumselingo lahir sebagai wadah pembentukan English environment yang ramah bagi generasi muda.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda DigitalKegiatan perdana Sumselingo bertajuk “Sumselingo Part 1: Fluency Fire Starter” digelar pada Sabtu, 22 November 2025, di Kusmana Coffee, Palembang. Acara berlangsung sejak pukul 15.30 hingga 20.00 WIB dan diikuti antusias oleh 30 peserta dari berbagai latar belakang.Program ini mendapat dukungan penuh dari Kemenpora RI. Bahkan, kegiatan resmi dibuka oleh perwakilan Kemenpora, Cecep Sumarna. Dalam sambutannya, Cecep menegaskan pentingnya penguasaan bahasa Inggris bagi pemuda Indonesia yang ingin bersaing di tingkat global.“Banyak pemuda Sumsel yang memiliki potensi besar untuk tampil di kancah internasional, namun sering terkendala kemampuan bahasa Inggris. Sumselingo adalah langkah yang sangat baik. Kami berharap program ini berjalan jangka panjang, dan Kemenpora siap memberikan dukungan,” tegasnya.Kelas English Speaking perdana Sumselingo terdiri dari empat sesi utama:English 101Disampaikan oleh Fadlu Majid, yang berbagi strategi meningkatkan kemampuan bahasa Inggris berdasarkan pengalamannya hingga meraih skor IELTS 7.5 dan TOEFL 627 dalam sekali tes.Free Speaking DiscussionDibawakan oleh Septi, sesi ini mengajak peserta berdiskusi mengenai isu-isu hangat di kalangan pemuda, khususnya Gen Z, untuk melatih spontanitas berbicara dalam bahasa Inggris.Cultural SimulationPara peserta melakukan role play dengan karakter tertentu dan menyelesaikan misi yang diberikan sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Sesi ini melatih improvisasi, komunikasi, dan kreativitas.PPAN Sharing SessionDitutup dengan berbagi pengalaman dari alumni program pertukaran pemuda negara sahabat, termasuk Singapura, Australia, dan India.Ke depan, Sumselingo berencana menyelenggarakan kegiatan secara rutin, baik daring maupun luring, untuk mengasah berbagai keterampilan bahasa Inggris seperti speaking, listening, reading, dan writing dalam suasana yang menyenangkan dan tidak kaku.Komunitas ini bernaung di bawah organisasi Purna Caraka Muda Indonesia Sumatera Selatan (PCMI Sumsel) dan terbuka untuk seluruh pemuda Sumatera Selatan. Bagi yang ingin bergabung atau mengetahui kegiatan selanjutnya, dapat mengunjungi Instagram resmi Sumselingo di @sumselingo.***
Read More Kisah Remaja Indigo di Balik Upaya Pencarian Korban Longsor, Dua Korban Ditemukan, Tiga Masih Dicari
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Bencana longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bukan hanya menyisakan duka, tetapi juga memunculkan cerita unik di balik proses pencarian korban. Sosok seorang remaja bernama Rival Altaf (16) menjadi perhatian publik setelah disebut-sebut membantu relawan SAR menemukan lokasi jenazah warga yang tertimbun material longsor.Rival, yang oleh sejumlah warga digambarkan sebagai anak indigo, dikenal memiliki intuisi tajam dan kemampuan spiritual seperti melihat aura hingga merasakan keberadaan sesuatu. Ia ditemui di Dusun Cibuyut kawasan terdampak terparah dan mengungkap sejumlah pandangannya terkait situasi spiritual sebelum maupun saat bencana terjadi. Dalam wawancara, Rival mengaku sudah merasakan titik-titik lokasi korban longsor sejak awal proses pencarian.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda Digital“Sudah tiga hari. Kemarin pertama dapat itu di bawah dekat bambu. Saya bilang ada ibu hamil dan dua anaknya. Saya sampaikan ke Basarnas,” kata Rival kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (18/11/2025).Ia juga menyebut beberapa korban tertimpa rumah secara tiba-tiba karena volume material longsor yang sangat besar. Menurutnya, kondisi spiritual desa sedang “tidak baik” sebelum bencana, meski ia tidak menjelaskan detail penyebabnya.Di tengah suasana duka, muncul pula obrolan warga soal tradisi sedekah bumi yang disebut tidak berjalan semestinya tahun ini. Rival mengakui isu tersebut banyak dibahas masyarakat.“Isu seserahan sedekah bumi memang ramai. Warga dusun kadang ribut, serakah. Itu yang dibicarakan,” ujarnya.Ia juga menanggapi fenomena kesurupan yang sempat dialami petugas SAR beberapa hari lalu.“Benar, kesurupan itu memang dikasih tahu, biar tahu,” katanya.Rival memberi peringatan agar pemukiman di Cibuyut tidak terus diperluas karena kondisi tanah dianggap tidak stabil. Rival berkali-kali menyatakan bahwa seluruh korban pasti akan ditemukan, meski prosesnya membutuhkan waktu lebih lama.“Korban bakalan ketemu semua, dan hari ini ketemu semua,” tuturnya optimistis.Mengenaskan! Dua Bayi Meninggal di Ruang ICU RS, Diduga Alami Gigitan TikusIa menyebut dirinya tidak ikut menggali, namun mengamati dan menunjukkan lokasi-lokasi yang menurutnya terdapat korban. Cerita Rival Altaf menjadi perbincangan hangat di tengah warga dan relawan. Sementara itu, proses pencarian masih berlangsung dan publik menunggu kabar baik tentang ditemukannya seluruh korban yang masih hilang.***
Read More Video Dugaan Bullying Siswi MTs Viral, Polisi Turun Tangan Lakukan Penelusuran
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang menampilkan dugaan aksi perundungan antar siswi MTs Al-Khairiyah di Pekon Taman Sari, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, menjadi viral di media sosial dan menyedot perhatian publik. Ramainya reaksi masyarakat membuat Polsek Pugung bergerak cepat untuk memverifikasi kebenaran peristiwa tersebut.Kapolsek Pugung, Ipda Dr. Agus Tri Kurniawan, S.H., M.H., memimpin langsung proses pengecekan lapangan pada Selasa malam, 18 November 2025, sekitar pukul 18.30 WIB di Dusun Rintis, Pekon Taman Sari. Penelusuran dilakukan setelah video dugaan bullying tersebut meluas dan menimbulkan kekhawatiran.Sadis! Mahasiswa 18 Tahun Tewas Dibunuh Temannya saat TidurDari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa insiden tersebut benar terjadi pada Sabtu, 15 November 2025, di lingkungan MTs Al-Khairiyah. Kapolsek menegaskan bahwa perundungan itu bersifat verbal dan tidak melibatkan kekerasan fisik seperti yang banyak diasumsikan masyarakat.Korban berinisial S, siswi kelas VIII yang tinggal bersama kakeknya lantaran ibunya, Evi Erlina, berada di Pulau Jawa. Sedangkan terduga pelaku adalah siswi kelas IX dengan inisial yang sama, dan keduanya berdomisili di Pekon Taman Sari. Baik korban maupun pelaku merupakan siswa aktif di sekolah tersebut.Salah satu guru, Siswanto, menjelaskan bahwa kejadian itu berupa kata-kata merendahkan yang diucapkan oleh pelaku. Meski demikian, pihak sekolah bergerak cepat dengan menggelar mediasi pada hari yang sama, Sabtu pukul 10.30 WIB. Mediasi turut dihadiri ibu korban dan menghasilkan kesepakatan damai. Kedua siswi telah saling memaafkan dan berjabat tangan di sekolah.Namun, kesepakatan damai tersebut belum dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis atau surat pernyataan resmi. Kendati demikian, aktivitas sekolah tetap berjalan normal dan kedua siswi kembali masuk pada Senin dan Selasa, 17–18 November 2025.Menanggapi beredarnya video lain yang menampilkan dugaan ibu korban mendatangi rumah terduga pelaku, Kapolsek menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan pendalaman untuk memastikan konteks dan situasi yang sebenarnya terjadi. Polisi juga memastikan bahwa kondisi psikologis kedua siswi berada dalam pengawasan selama proses penyelidikan berlangsung.Pemerintah Salurkan Bansos Tambahan, Berikut Enam Golongan Dipastikan Tidak Dapat BLT Kesra 2025Ipda Dr. Agus Tri Kurniawan menegaskan bahwa Polsek Pugung akan menindaklanjuti kasus ini dengan memanggil seluruh pihak terkait, serta melibatkan Unit PPA Satreskrim Polres Tanggamus dan P2TP2A. Langkah ini diambil untuk memastikan proses penyelesaian berlangsung objektif, transparan, dan memberikan rasa keadilan bagi semua pihak.“Kami pastikan seluruh proses klarifikasi berjalan dengan baik. Setiap pihak harus mendapatkan kepastian penyelesaian yang adil, bijaksana, dan tidak menimbulkan konflik baru,” tegas Kapolsek.Kasus ini menjadi pengingat bahwa perundungan, sekecil apa pun bentuknya, dapat memberi dampak emosional yang mendalam bagi korban. Publik kini menunggu hasil penyelidikan menyeluruh dari kepolisian, mengingat video yang beredar telah memicu berbagai spekulasi di masyarakat.***
Read More Hajatan dan Pesta Kampung Wajib Royalti? Asosiasi Musisi Dangdut Minta Revisi UU Hak Cipta
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia (PAMDI) menyampaikan harapannya agar revisi Undang-Undang Hak Cipta yang sedang dibahas dapat memasukkan aturan yang mewajibkan pembayaran royalti pada seluruh bentuk panggung hiburan rakyat, termasuk pesta hajatan dan acara masyarakat lainnya.Sekretaris Jenderal PAMDI, Waskito, menjelaskan bahwa ekosistem musik dangdut berkembang dan bertahan justru di kalangan masyarakat kelas bawah, yang kerap menggelar berbagai bentuk hiburan rakyat. Namun hingga saat ini, sebagian besar panggung tersebut belum tersentuh mekanisme pengelolaan royalti yang resmi.Dosen Muda Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Tanpa Busana, Keluarga Curiga Ada Kejanggalan“Dangdut itu hidup dan berkembang di lapisan masyarakat bawah,” ujar Waskito dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Badan Legislasi DPR RI terkait revisi UU Hak Cipta, Kamis (20/11/2025).Ia menekankan bahwa panggung hiburan rakyat seperti pesta kampung dan hajatan keluarga merupakan pasar terbesar bagi musik dangdut, tetapi tidak memiliki regulasi yang jelas mengenai kewajiban pembayaran royalti.“Untuk pentas hiburan rakyat di bawah seperti panggung hajatan dan sebagainya ini belum terkelola, pimpinan. Padahal pangsa pasar terbesar dangdut ada di sana,” tambahnya.RESMI! DPR Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Sistem Peradilan Pidana Indonesia Masuki Babak BaruSelain masalah pengelolaan royalti, Waskito juga menyoroti minimnya apresiasi terhadap musik dangdut di ruang-ruang formal. Menurutnya, dangdut jarang diputar di tempat-tempat berbayar royalti seperti hotel, kafe, dan restoran mewah, sehingga peluang pendapatan bagi musisi dangdut menjadi terbatas.PAMDI berharap revisi UU Hak Cipta dapat menciptakan aturan yang lebih adil dan inklusif, bukan hanya untuk industri musik mainstream, tetapi juga bagi para pekerja seni dangdut yang selama ini berkarya di akar rumput dan menjadi bagian penting dari budaya musik Indonesia.***
Read More Duta GDI Hadiri Museum Keliling, Dukung dan Ajak Generasi Muda Kenali Sejarah Palembang
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Duta Generasi Digital Intelektual (GDI), Ela Enggraini, bersama jajaran Badan Pengurus Harian (BPH) turut menghadiri kegiatan Museum Keliling sebagai wujud nyata dukungan terhadap pelestarian budaya dan sejarah lokal. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Palembang bekerja sama dengan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.Program Museum Keliling menghadirkan beragam informasi sejarah, budaya Palembang diperkenalkan kembali kepada generasi muda dengan pendekatan yang lebih dekat, edukatif, dan interaktif.Salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah talk show kebudayaan yang menghadirkan budayawan sekaligus sejarawan Palembang, DR. Kemas Ari Panji dan Vebri Al-Lintani. Dalam kesempatan tersebut, Vebri mengulas secara mendalam tentang sosok Sultan Mahmud Badaruddin II, tokoh penting dalam sejarah Palembang yang dikenal sebagai pahlawan nasional dan simbol perjuangan melawan penjajah. Ia menjelaskan berbagai aspek sejarah, nilai perjuangan, hingga kontribusi Sultan Mahmud Badaruddin II dalam membentuk identitas Palembang masa kini.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda DigitalDalam kesempatan tersebut, Ela Enggraini menegaskan pentingnya menjaga identitas budaya daerah, terutama warisan yang ditinggalkan oleh Sultan Mahmud Badaruddin II, sosok pemimpin Kesultanan Palembang Darussalam yang dikenal karena keberaniannya mempertahankan kedaulatan dari kolonial Belanda. Warisan sejarah perjuangan SMB II menjadi simbol jati diri dan kebanggaan masyarakat Palembang hingga saat ini.Ela juga menyampaikan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga generasi muda yang harus memahami, menghargai, serta meneruskan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan. Melalui kegiatan seperti Museum Keliling, diharapkan masyarakat semakin mengenal sejarah kotanya dan membangun rasa memiliki terhadap budaya lokal.10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025“Mari terus menjaga identitas dan cerita luhur kota kita,” ajaknya.Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kesadaran publik mengenai pentingnya melestarikan budaya, sekaligus menjadi ruang edukasi bagi generasi digital untuk lebih mengenal akar sejarah Palembang.
Read More Tumpukan Uang Rp 300 Miliar Dipajang KPK, Terkait Kasus Korupsi PT Taspen
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memamerkan uang tunai senilai Rp 300 miliar sebagai bagian dari proses pemulihan kerugian negara dalam kasus korupsi yang melibatkan PT Taspen. Jumlah tersebut merupakan sebagian dari total kerugian negara yang mencapai Rp 883 miliar.Dalam konferensi pers, tumpukan uang pecahan Rp 100 ribu itu disusun membentuk struktur setinggi kurang lebih 1,5 meter, memenuhi hampir seluruh sisi depan ruangan. Setiap bal uang dibungkus plastik putih, masing-masing berisi Rp 1 miliar. Di bagian tengah susunan tersebut, KPK menempatkan sebuah papan kecil yang menegaskan nilai aset rampasan yang telah berhasil diamankan dalam perkara ini.Putri Wakil Ketua DPRD Diduga Kuasai 41 Dapur MBG, BGN Beri Penjelasan ResmiPj Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa penampilan uang tunai ini menjadi bagian dari laporan resmi penyelesaian kasus korupsi PT Taspen. Ia juga mengungkapkan bahwa KPK telah menuntaskan proses pemulihan kerugian negara dan menyerahkan seluruh aset yang berhasil dirampas sebagai langkah lanjutan penyelesaian perkara.Dalam laporan keuangan, tercatat bahwa dana hasil pemulihan sebesar Rp 883.038.394.268 telah disetorkan ke rekening Giro THT Taspen di BRI Cabang Veteran Jakarta pada 20 November 2025. Selain itu, KPK juga memindahkan enam unit instrumen efek ke rekening efek PT Taspen pada 17 November 2025 sebagai bagian dari pengembalian aset.Guru PPPK Kelulusan Baru Tewas di Kamar Kos Tanpa Busana dengan Tangan dan Kaki TerikatAsep menegaskan bahwa uang Rp 300 miliar yang dipamerkan tersebut hanyalah sebagian dari total dana yang berhasil dikembalikan. Pembatasan jumlah uang tunai yang ditampilkan dilakukan untuk mempertimbangkan faktor keamanan serta keterbatasan ruang tempat konferensi pers digelar.***
Read More Putri Wakil Ketua DPRD Diduga Kuasai 41 Dapur MBG, BGN Beri Penjelasan Resmi
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Nama Yasika Aulia Ramadhani, putri dari Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Yasir Machmud, kembali menjadi sorotan publik setelah ramai diberitakan bahwa dirinya diduga menguasai 41 dapur pengelolaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Sulawesi Selatan. Isu tersebut langsung memancing perdebatan dan kritik di media sosial.Menanggapi viralnya pemberitaan tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memberikan klarifikasi mengenai proses pengajuan dan verifikasi dapur MBG.Perkembangan Sidang KIP Soal Ijazah Jokowi: Polda Metro Jaya Jelaskan Status Dokumen ArsipDadan menjelaskan bahwa sistem pengajuan SPPG (Surat Pengesahan Penyelenggara Gizi) dilakukan melalui portal resmi berbasis profesionalisme dan evaluasi dokumen.“BGN tidak mengenal siapa yang mengajukan karena semuanya berbasis portal. Verifikasi dilakukan sesuai standar profesional dan kelengkapan dokumen. Kami juga sudah menerapkan pembatasan jumlah SPPG per yayasan, kecuali bagi yang berafiliasi langsung dengan institusi,” ujar Dadan, Senin (17/11/2025). Meski demikian, ia tetap mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam program MBG, termasuk Yasika.“BGN mengucapkan terima kasih kepada siapapun, termasuk Yasika Aulia Ramadhany, yang berinvestasi dan ikut menjadi pejuang merah putih untuk menyukseskan MBG dalam waktu singkat,” tambahnya.Wakil Ketua BGN, Nanik S Deyang, juga memberikan pernyataan terkait polemik tersebut. Ia mengaku telah melakukan pengecekan langsung terhadap data yang beredar.“Saya cek ke internal, ke tim yang melakukan verifikasi, dan memang benar ada 41 dapur yang terdaftar,” ujar Nanik.Menurut Nanik, dapur-dapur tersebut terdaftar bukan hanya atas nama satu lembaga, melainkan menggunakan beragam nama yayasan.“Dengan nama yayasan yang berbeda-beda,” pungkasnya.Harga Bitcoin Anjlok! BTC ke USD Turun Drastis, Apa Pemicu Utamanya?Meski BGN telah menjelaskan mekanisme yang berlaku, isu keterlibatan putri pejabat daerah dalam jumlah besar pengelolaan MBG masih memicu tanya publik. Netizen mempertanyakan transparansi, pemerataan, dan potensi konflik kepentingan dalam program nasional yang tengah berjalan tersebut.Namun hingga kini, BGN menyatakan bahwa seluruh proses tetap berjalan sesuai regulasi, dan setiap pemohon diperlakukan sama berdasarkan kelengkapan administrasi dan kesesuaian persyaratan.***
Read More Guru PPPK Kelulusan Baru Tewas di Kamar Kos Tanpa Busana dengan Tangan dan Kaki Terikat
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Warga Desa Sinar Kedaton, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), digemparkan dengan penemuan jasad seorang guru PPPK bernama Sayidatul Fitriyah (27) pada Rabu sore (19/11/2025). Korban ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar kosnya dalam kondisi mengenaskan.Sayidatul Fitriyah, yang merupakan ASN PPPK kelahiran Lampung Timur pada 28 Juli 1998, baru dua bulan menjalani tugas sebagai guru TIK di SMP Negeri 46 OKU sejak resmi diangkat per 1 Oktober 2025. Penemuan jasadnya yang tragis ini membuat banyak pihak terkejut, termasuk rekan kerja dan jajaran Dinas Pendidikan OKU.Besaran Tunjagan Profesi Guru November 2025: Rp2 Juta hingga Setara Gaji Pokok, Ini Syarat PencairannyaPenemuan jenazah terjadi menjelang waktu magrib. Warga sekitar curiga setelah tidak melihat aktivitas korban sepanjang hari sehingga memutuskan memeriksa kamar kosnya. Saat pintu dibuka, korban ditemukan tergeletak di lantai tanpa pakaian, dengan tangan dan kaki dalam kondisi terikat serta mulut tertutup.Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, korban tampak berada di lantai kamar dengan celana panjang hitam di bagian bawah tubuh, sementara kedua tangan serta kakinya terikat kuat. Kejadian ini langsung menyedot perhatian publik karena kondisi korban yang sangat tidak wajar.Sayidatul Fitriyah diketahui mengajar di SMP Negeri 46 Dusun Air Itam, sebuah sekolah yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten OKU dan Ogan Ilir. Ia baru menempati kos tersebut setelah mendapatkan SK penempatan sebagai ASN PPPK. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Kadarisman SAg MSi, membenarkan kabar duka tersebut.“Korban baru sekitar dua bulan diangkat sebagai ASN PPPK dan ditempatkan di SMPN 46 OKU. Saya sedang menuju lokasi untuk memastikan informasi lebih lengkap,” ujar Kadarisman dengan suara berat.Kapolsek Peninjauan, IPTU Dedi Iskandar SE, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan penemuan jasad tersebut dan langsung melakukan pemeriksaan di lokasi."Benar, ada guru PPPK yang ditemukan meninggal dunia. Kami sedang melakukan olah TKP serta mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang ada,” jelasnya.Hingga kini, pihak kepolisian belum mengumumkan dugaan motif maupun pelaku dalam kasus ini. Namun melihat kondisi korban, penyidik memastikan bahwa kematian tersebut mengandung unsur kekerasan.Detik-Detik Jembatan Hongqi di Sichuan Ambruk: Rekaman Video Viral di Media SosialTidak lama setelah kejadian, video kondisi korban yang terekam warga menyebar luas di berbagai platform media sosial. Banyak warganet yang mengungkapkan keprihatinan dan duka mendalam, terutama karena korban masih sangat muda dan baru memulai karier sebagai seorang pendidik.Pihak keluarga dan rekan sejawat di SMPN 46 OKU juga dikabarkan terpukul oleh kejadian tragis ini. Mereka berharap proses penyelidikan dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik kematian guru muda tersebut. Kasus ini masih dalam penanganan Polres OKU dan akan terus diperbarui seiring perkembangan penyidikan.***
Read More Sadis! Mahasiswa 18 Tahun Tewas Dibunuh Temannya saat Tidur
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa tragis terjadi di Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, setelah seorang mahasiswa berinisial BRG (18) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya pada Sabtu dini hari (15/11/2025). Korban diduga dibunuh oleh temannya sendiri, yang saat itu tengah menginap di rumah korban. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, mengungkapkan bahwa BRG dibunuh saat sedang terlelap.“Korban dibunuh temannya pada saat tidur di rumahnya pada Sabtu dini hari,” ujar Calvijn dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).Kasus tersebut terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan adanya penghuni rumah yang ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi penuh darah. Petugas Polrestabes Medan bersama Polsek Patumbak kemudian bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).Pemerintah Salurkan Bansos Tambahan, Berikut Enam Golongan Dipastikan Tidak Dapat BLT Kesra 2025Selain memetakan kondisi TKP, polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui keberadaan korban dan pelaku pada malam kejadian. Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan bahwa aksi keji tersebut telah direncanakan oleh tersangka. Motifnya adalah menguasai barang-barang berharga milik korban. Tersangka diketahui sedang terdesak kebutuhan uang untuk membayar cicilan sepeda motor.“Tersangka memiliki tanggung jawab cicilan sepeda motor. Pelakunya tunggal, dia melakukan ini seorang diri,” jelas Calvijn.Kombes Calvijn menjelaskan bahwa pada malam sebelum kejadian, tepatnya Jumat (14/11/2025), korban dan tersangka sempat membeli narkoba jenis ganja, kemudian bermain biliar bersama.Setelah aktivitas tersebut, tersangka memutuskan untuk menginap di rumah korban, sekaligus menggunakan ganja yang telah mereka beli. Saat korban tertidur pulas, tersangka langsung menjalankan rencana jahatnya.“Ketika korban tertidur, tersangka membunuh korban menggunakan pisau dan gunting yang tidak utuh,” lanjut Calvijn.Usai memastikan korban tidak bergerak, tersangka mengambil sejumlah barang milik BRG, termasuk ponsel, dompet, dan sepeda motor milik korban. Dengan motor tersebut, tersangka kemudian kabur menuju Kota Tanjungbalai, Sumatra Utara. Namun pelarian itu tidak berlangsung lama.“Berdasarkan hasil penyelidikan, personel berhasil menangkap tersangka di lokasi pembunuhan saat ia kembali dari pelariannya,” jelas Calvijn.Heboh! Anak Eks Bupati Diduga Kendalikan 16 Dapur SPPGPihak kepolisian hingga kini masih mendalami detail kasus, termasuk pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka untuk memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat. Polisi juga mengusut keterkaitan penggunaan narkoba sebelum kejadian sebagai bagian dari rangkaian peristiwa tragis tersebut.***
Read More Dosen Muda Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Tanpa Busana, Keluarga Curiga Ada Kejanggalan
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus kematian seorang perempuan bernama Dwinanda Linchia Levi, 35 tahun, menggemparkan publik setelah ia ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar hotel kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025). Dwinanda, yang diketahui berprofesi sebagai dosen hukum pidana di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan dalam kondisi yang memicu banyak tanda tanya.Jenazah Dwinanda berada di lantai kamar nomor 210, tergeletak di atas lantai keramik tanpa busana. Penemuan itu pertama kali dilaporkan oleh seorang anggota polisi berpangkat AKBP berinisial B, yang saat itu kebetulan berada di lokasi kejadian. Setelah melihat kondisi korban, B langsung menghubungi resepsionis hotel, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gajahmungkur dan Tim Inafis Polrestabes Semarang.RESMI! DPR Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Sistem Peradilan Pidana Indonesia Masuki Babak Baru Keluarga Dwinanda baru menerima kabar duka tersebut pada Senin petang. Mereka mengaku kaget sekaligus curiga setelah melihat foto kondisi korban. Selain ditemukan tanpa busana, pada bagian mulut dan hidung korban tampak mengeluarkan darah. Tidak hanya itu, pada foto yang diterima keluarga terlihat pula bercak darah di area organ intim. Kecurigaan tersebut diungkapkan oleh Tiwi, kerabat dekat Dwinanda.“Informasinya, ada darah yang keluar dari hidung dan mulut korban. Dari foto yang kami terima, juga terlihat ada bercak darah dari bagian intim korban. Ini yang membuat keluarga merasa janggal dengan kematian ini,” tutur Tiwi.Tiwi juga menyoroti keberadaan B, polisi yang disebut sebagai saksi kunci penemuan jenazah. Ia baru mengetahui bahwa B dan Dwinanda ternyata terdaftar dalam satu Kartu Keluarga (KK). Menurut Tiwi, Dwinanda dimasukkan dalam KK B agar ia dapat memiliki KTP Semarang. Namun, yang membuat keluarga heran, B tidak hadir saat autopsi jenazah dilakukan di rumah sakit.Dwinanda diketahui berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah. Ia merantau ke Semarang setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Meski telah menetap dan bekerja di Semarang, wanita 35 tahun itu masih berstatus lajang. Menurut keterangan keluarga, sebelum kejadian, Dwinanda tidak menunjukkan tanda-tanda menderita penyakit berat.“Korban dari dulu terlihat sehat, tidak ada riwayat sakit tertentu,” jelas Tiwi.Dr. Sulaiman Helmi SE.,M.M.,C.M.A. Siap Bangun KKSS Sumsel Yang Inklusif Dan Adaptif, Minta Restu Ketua Umum Amran SulaimanMeskipun demikian, terungkap bahwa dua hari sebelum ditemukan meninggal, Dwinanda sempat dua kali berobat ke Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir mengonfirmasi bahwa saat diperiksa, Dwinanda memiliki tekanan darah sekitar 190 mmHg dan gula darah mencapai 600 mg/dL, angka yang tergolong sangat tinggi.Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian Dwinanda. Tim Inafis dan medis forensik telah melakukan serangkaian pemeriksaan, namun hasil lengkap belum dipublikasikan.Kasus ini menyita perhatian publik, terlebih karena adanya banyak kejanggalan, mulai dari kondisi korban saat ditemukan hingga hubungan antara korban dan saksi penemu. Keluarga berharap penyelidikan dilakukan secara menyeluruh agar misteri kematian Dwinanda dapat terungkap dengan jelas.***
Read More Mengenaskan! Dua Bayi Meninggal di Ruang ICU RS, Diduga Alami Gigitan Tikus
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di rumah sakit pemerintah di Indore, Madhya Pradesh, India, setelah dua bayi yang sedang menjalani perawatan intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) meninggal dalam dua hari berturut-turut pada September 2025.Kasus ini memicu kemarahan publik setelah beredar video yang memperlihatkan tikus berkeliaran bebas di area NICU, tempat pasien bayi dengan kondisi kritis dirawat. Korban pertama adalah seorang bayi perempuan berusia 15 hari yang tengah mendapatkan perawatan intensif akibat anemia kongenital serta berat badan yang sangat rendah, hanya sekitar satu kilogram.RESMI! DPR Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Sistem Peradilan Pidana Indonesia Masuki Babak BaruKetika dilakukan pemeriksaan, tenaga medis menemukan adanya bekas gigitan tikus pada tubuh sang bayi. Meski demikian, kondisi dasar yang lemah diduga menjadi faktor utama yang memperburuk keadaannya hingga bayi tersebut tidak tertolong.Sementara itu, korban kedua merupakan bayi rujukan dari wilayah Dewas yang juga dalam kondisi kritis ketika tiba di rumah sakit tersebut. Bayi dengan berat sekitar 1,6 kilogram itu turut ditemukan memiliki bekas gigitan tikus saat menjalani perawatan. Pihak rumah sakit menyebutkan bahwa luka tersebut tidak menjadi penyebab langsung kematian, namun insiden ini kembali menyoroti lemahnya sistem sanitasi serta pengendalian hama di fasilitas kesehatan tersebut.Breaking! Rumah Pejabat Pajak Digeledah Kejagung, Diduga Terkait Manipulasi Pajak Perusahaan BesarKehadiran tikus di ruang perawatan intensif bayi menjadi perhatian serius mengingat area tersebut seharusnya steril dan aman bagi pasien yang sangat rentan. Kasus ini sekaligus menegaskan pentingnya standar kebersihan yang ketat di lingkungan rumah sakit, terutama pada unit perawatan khusus seperti NICU.Masyarakat dan keluarga pasien kini mendesak pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh serta memastikan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.***
Read More Kemenkeu Pastikan Rekrutmen CPNS 2026 Dilakukan Secara Hybrid, Buka 300 Formasi
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi mengumumkan bahwa mekanisme penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2026 akan dilakukan dengan pola hybrid, yakni menggabungkan rekrutmen lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dan pelamar dari lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kebijakan ini menandai langkah baru pemerintah dalam memperluas akses bagi masyarakat untuk menjadi bagian dari Kemenkeu.Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam taklimat media di Jakarta. Purbaya menegaskan bahwa meskipun rekrutmen tahun depan tetap menempatkan sekolah kedinasan sebagai fokus utama, Kemenkeu juga melihat adanya kebutuhan mendesak untuk menambah tenaga operasional, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).Hari Ini Operasi Zebra 2025 Dimulai, Berikut 7 Pelanggaran Ini Jadi Target Utama PenindakanMenurut Purbaya, total formasi CPNS yang dibuka Kemenkeu pada 2026 mencapai 579 posisi, yang terbagi menjadi dua kelompok besar:Lulusan PKN STAN: 279 formasiLulusan SMA: 300 formasiIa menjelaskan bahwa pembukaan formasi untuk lulusan SMA difokuskan untuk menutupi kekurangan tenaga lapangan di Bea Cukai, terutama posisi teknis yang membutuhkan jumlah personel banyak dan tersebar di berbagai daerah.“Bea Cukai membutuhkan petugas lapangan. Tenaga teknis mereka ada di banyak titik, dan saat ini jumlahnya masih kurang. Karena itu kami putuskan merekrut 300 lulusan SMA dari seluruh Indonesia, dan mereka akan direkrut di lokasi masing-masing,” kata Purbaya pada Selasa (18/11/2025).Kebijakan rekrutmen hybrid ini dinilai sebagai langkah adaptif dalam pemenuhan kebutuhan organisasi, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi lulusan SMA untuk berkarier sebagai aparatur sipil negara di lingkungan Kemenkeu.“Jadi tahun depan pola rekrutmennya terbuka hybrid, ada dari STAN dan dari luar STAN,” pungkasnya.***
Read More Wakil Ketua DPR Luruskan Polemik Soal Peran Ahli Gizi dalam Program MBG
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, angkat bicara terkait potongan video dirinya yang viral di media sosial dan menimbulkan salah tafsir mengenai peran ahli gizi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Video tersebut memperlihatkan Cucun berbicara dalam sebuah forum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan memicu polemik karena dianggap meremehkan profesi ahli gizi.Klarifikasi itu ia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11/2025).Viral Maling di Minimarket Bikin Netizen Malah Salah FokusCucun menegaskan bahwa pernyataannya dalam video viral tersebut merupakan tindak lanjut dari pembahasan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR. Dalam rapat itu, Komisi IX tengah mencari solusi atas minimnya tenaga ahli gizi yang bertugas di dapur MBG di sejumlah daerah.“Berangkat dari hasil RDP dengan Komisi IX. Itu kan rapat terbuka, dan teman-teman ahli gizi juga tahu ada kesepakatan untuk mencari solusi,” jelas Cucun.Menurutnya, salah satu persoalan yang muncul di lapangan adalah perpindahan tenaga gizi yang tidak terkoordinasi, sehingga membuat operasional dapur MBG di beberapa wilayah terhambat.“Yang satu dapur bisa jalan, dapur lainnya macet karena belum ada koordinasi atau ‘kawin’ antara Persagi dengan BGN. Jadi ketika ada pelanggaran di lapangan, tidak bisa langsung ditindak,” tuturnya.Cucun juga meluruskan bahwa gagasan untuk menghapus istilah “ahli gizi” dari regulasi bukan berasal darinya. Ia menjelaskan bahwa usulan itu justru muncul dari salah satu peserta forum. Namun, usulan tersebut sulit diterapkan karena istilah ahli gizi telah tercantum dalam Perpres No. 83/2024 tentang MBG.“Kalau mau mengubah Perpres, ya komponennya harus jelas: ada ahli gizi, ada akuntan, dan lainnya. Yang mengusulkan itu putrinya beliau. Saya hanya merespons, bahwa kalau itu dijalankan, profesi panjenengan semua bisa hilang,” ujarnya.Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyatakan bahwa MBG tidak membutuhkan tenaga ahli gizi. Justru, kata Cucun, penguatan tenaga gizi harus menjadi prioritas.“Sebagai wakil rakyat saya bilang, ‘tolong Pak, maksimalkan dulu’. Titik temunya nanti ada di kerja sama lintas lembaga,” jelasnya.Cucun juga menyebut bahwa apabila hingga Desember target 20 ribu dapur MBG belum terpenuhi akibat kekurangan tenaga ahli gizi, maka Persagi bersama BGN perlu mengambil langkah alternatif, termasuk melatih tenaga non-ahli gizi agar dapat membantu operasional dapur.“Kalau memang tidak ada ahli gizi dan usulannya mengarah ke sana, ya kita latih. Tapi tetap harus mengikuti UU 17/2023, Kolegium, assessment, dan uji kompetensi. Standarnya harus dipenuhi,” tegasnya.Sebelumnya, dalam kegiatan Rapat Konsolidasi SPPG Kabupaten Bandung di Soreang pada Minggu (16/11/2025), Cucun memang menyoroti kurangnya ahli gizi di dapur-dapur MBG. Ia menilai perlu ada solusi cepat untuk memastikan program MBG berjalan optimal.Dalam forum tersebut, ia sempat menyampaikan bahwa jika tenaga ahli gizi tidak tersedia, maka tenaga lain bisa dilatih dengan sertifikasi khusus dari BNSP.“Saya enggak mau ada orang yang sombong hanya karena merasa dirinya ahli gizi. Kalau perlu, ibu Kadinkes melatih anak-anak SMA yang cerdas selama tiga bulan, lalu diberikan sertifikasi,” katanya saat itu.Kasus Video Viral, Gus Elham Yahya Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf di Hadapan PublikCucun kembali menekankan bahwa program MBG menggunakan anggaran negara (APBN) sehingga harus diawasi secara ketat. Ia meminta seluruh SPPG, pengelola dapur, dan tim gizi untuk mematuhi SOP yang telah diterapkan.“Karena ini APBN, maka akan ada audit di ujungnya. Pengawasan ini harus berjalan. Jangan sampai ada masalah di dapur, pelayanan, atau penggunaan anggaran anak-anak bangsa yang Rp10 ribu itu,” tegasnya.Ia juga mengajak masyarakat dan media untuk turut mengawasi apabila menemukan kejanggalan dalam pelaksanaan program.“Kalau ada yang tidak sesuai, laporkan kepada kami. Semua pihak berhak mengawasi,” pungkasnya.***
Read More Angin Puting Beliung Hantam Klinik: Evakuasi Pasien Rawat Inap
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa angin puting beliung yang disertai hujan ringan melanda wilayah Desa Ciledug Kulon, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, pada Senin (17/11/2025) sore. Bencana alam yang terjadi secara mendadak itu menyebabkan kerusakan cukup parah pada salah satu klinik kesehatan setempat.Koordinator BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan, mengungkapkan bahwa puting beliung muncul tiba-tiba sehingga membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah.Pemerintah Salurkan Bansos Tambahan, Berikut Enam Golongan Dipastikan Tidak Dapat BLT Kesra 2025"Kejadiannya sangat cepat tadi pas sore hari," ujarnya singkat saat ditemui di lokasi kejadian.Pada saat angin kencang menerjang, terdapat sembilan pasien yang sedang menjalani rawat inap di klinik tersebut. Beruntung, seluruh pasien berhasil dievakuasi tepat waktu oleh petugas dan dibantu warga sekitar."Alhamdulillah semuanya berhasil dievakuasi," tambah Faozan.Informasi yang diterima Lambeturah menyebutkan bahwa tiga dari sembilan pasien sudah diizinkan pulang karena kondisinya stabil. Sementara enam pasien lainnya dipindahkan ke fasilitas kesehatan lain yang dinilai lebih aman sebagai langkah antisipasi.Semarak Grand Final GDI Fest 2025: Ajang Digital Terbesar Sumatera Selatan, Lahirkan Duta Dan Inovator Muda DigitalHingga kini, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Cirebon, pemerintah desa, dan unsur lintas instansi lainnya masih melakukan asesmen di lapangan untuk mencatat tingkat kerusakan akibat puting beliung tersebut. Penilaian dilakukan untuk memastikan data kerusakan bangunan, kebutuhan mendesak warga, serta langkah penanganan lanjutan.BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu, mengingat intensitas angin dan curah hujan di beberapa wilayah Cirebon tengah meningkat dalam beberapa hari terakhir.***
Read More Ahmad Dhani Murka, Bantah Isu Perceraian dengan Mulan Jameela yang Viral di Media Sosial
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Musisi sekaligus pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani, meluapkan amarahnya setelah isu mengenai keretakan rumah tangganya dengan Mulan Jameela beredar luas di media sosial. Rumor tersebut menyeruak setelah sebuah akun TikTok mengunggah video yang mengklaim Dhani dan Mulan tengah menghadiri sidang perdana perceraian.Melalui unggahan di Instagram pada Senin (17/11/2025), Dhani dengan tegas membantah kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa informasi yang beredar sama sekali tidak benar dan hanya merupakan fitnah yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan publik.Korban Perundungan Bocah SMP Meninggal Dunia Setelah Jalani PerawatanDalam unggahan bernada keras di akun Instagram @ahmaddhaniofficial, Dhani menumpahkan kekesalannya terhadap pihak-pihak yang ia nilai telah memelintir informasi secara keji.“AKHIRNYA AL EL DUL SHAFEEA MENYAKSIKAN SENDIRI BETAPA BIADABNYA PEMBERITAAN HOAX YANG DIKELOLA OLEH BINATANG-BINATANG YANG DISUKAI HOAX-NYA OLEH MAHLUK SETENGAH MANUSIA DETERJEN78. Ternyata, BINATANG ADALAH PEMBUAT HOAX TERBAIK, BUKAN PEMERINTAH,” tulis Dhani.Unggahan tersebut memperlihatkan bahwa bukan hanya dirinya yang terseret, tetapi anak-anaknya—Al, El, Dul, dan Shafeea juga turut menjadi saksi bagaimana kabar palsu dapat mencoreng nama baik keluarganya.Sumber kemarahan Dhani ditelusuri berasal dari konten akun TikTok @dedymariadi_02. Akun tersebut mengunggah potongan video seolah-olah Dhani dan Mulan sedang berada di ruang sidang. Unggahan itu diperkuat narasi yang menyebut keduanya tengah menjalani “sidang perdana perceraian”.Dalam video itu bahkan dicantumkan klaim bahwa Dhani memilih bungkam saat ditanya wartawan mengenai isu perselingkuhan yang dikaitkan dengan Mulan, membuat kesan bahwa rumah tangga mereka sedang bermasalah.“Sidang Perdana Perceraian Ahmad Dhani dan Mulan Jameela,” tulis akun tersebut dalam keterangannya.Konten tersebut kemudian viral, memicu berbagai spekulasi dari warganet, dan membuat isu perceraian keduanya semakin melebar.Tidak ingin isu tersebut berkembang menjadi fitnah yang lebih besar, Dhani akhirnya bersuara. Ia menegaskan bahwa tidak ada proses perceraian yang berlangsung dan semua kabar yang beredar adalah murni hoaks.Dhani juga mengecam pihak-pihak yang menurutnya sengaja membuat informasi palsu demi sensasi atau provokasi. Ia menyebut mereka sebagai “makhluk setengah manusia” yang tidak memiliki tanggung jawab moral dalam menyebarkan informasi.Pesan Pilu Sebelum Jatuh: Mahasiswi Unpak Tinggalkan Surat untuk Orang TuanyaHingga saat ini, Dhani belum mengungkapkan apakah ia akan melanjutkan kasus ini ke jalur hukum. Namun dari sikapnya, terlihat jelas bahwa ia tidak akan membiarkan kabar tersebut terus berkembang tanpa klarifikasi.Melalui pernyataannya di Instagram, musisi berusia 53 tahun itu memastikan bahwa rumah tangganya dengan Mulan Jameela tetap harmonis dan tidak berada dalam kondisi seperti yang diberitakan di media sosial.***
Read More Keluarga Dihujat dan Difitnah, Yudo Sadewa Buka Sayembara Ratusan Juta untuk Ungkap Akun Penghina
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Yudo Achilles Sadewa, putra kedua Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, meluapkan kemarahannya di media sosial setelah keluarganya menjadi sasaran hinaan dan fitnah dari sebuah akun anonim. Pemuda kelahiran 2005 tersebut mengaku geram karena serangan yang dilayangkan netizen itu tidak hanya menyudutkan dirinya, tetapi juga menyerang kehormatan ayahnya.Yudo menegaskan bahwa dirinya tidak tinggal diam. Melalui akun Instagram pribadinya, ia mengumumkan sebuah sayembara besar-besaran untuk membongkar identitas pelaku penyebar ujaran kebencian tersebut. Dalam unggahannya, Yudo menjanjikan hadiah mulai dari Rp1,6 juta hingga mencapai Rp167 juta bagi siapa pun yang mampu mengungkap pemilik akun yang menghina keluarganya.Korban Perundungan Bocah SMP Meninggal Dunia Setelah Jalani Perawatan“Bounty yang menghina kakak aku. Ungkap identitas asli = $100. Berhasil memenjarakan = $10.000,” tulis Yudo dalam Instagram Story-nya.Amarah Yudo tersulut setelah akun Instagram bernama emma_irma9 melontarkan hinaan kasar kepada dirinya dan keluarganya. Dalam salah satu komentar, akun tersebut menyebut Yudo dengan istilah merendahkan.“Bocah autis,” tulis akun itu.Tidak berhenti di situ, akun yang sama juga menyebarkan tuduhan tidak berdasar terhadap Purbaya, termasuk fitnah mengenai kehidupan pribadi sang Menteri Keuangan.“Bapak lo noh selingkuh sama staff R P. Bapak lu mending kerja yang benar, jangan selingkuh mulu anj**,” tulis akun tersebut dalam komentarnya.Yudo menegaskan bahwa ia tidak pernah mempermasalahkan kritik yang ditujukan kepada keluarganya. Namun, ia menolak keras jika kritik berubah menjadi hinaan dan fitnah yang bersifat merusak citra serta martabat.“Kritik silakan. Tapi kalau sudah mencaci maki dengan kata-kata kasar, itu bukan kritik lagi, melainkan penghinaan,” tegasnya.Sebelum keributan ini mencuat, Yudo sempat menjadi perhatian publik karena mengungkap bahwa rumah keluarganya mendapat teror mistis. Ia menyebut keluarganya diteror dengan apa yang dipercaya sebagian orang sebagai “santet”.Meski demikian, Yudo yang kini tinggal di Amerika Serikat meminta anggota keluarganya untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh rasa takut.“Keluarga kami diteror oleh santet di rumah. Semakin Anda percaya, maka itu makin kuat. Maka saya bilang ke keluarga, jangan percaya pada hal seperti itu. Percaya hanya kepada Allah, bukan takhayul,” ujar Yudo seperti dikutip pada Senin (13/10/2025).Yudo bahkan menyebut bahwa dirinya sudah mengetahui asal-usul teror tersebut, yang menurutnya bukan berasal dari kekuatan gaib, melainkan ulah jin yang memanipulasi pikiran manusia.“Tidak ada yang namanya hantu santet atau kesurupan. Itu ulah jin yang memanipulasi pola pikir sehingga menimbulkan halusinasi seolah-olah terlihat nyata,” jelasnya.Yudo kembali mengingatkan keluarganya untuk tetap berpikir rasional dalam menghadapi gangguan tersebut.“Jangan berpikir dengan logika mistis. Gunakan nalar secara ilmiah,” pesannya.Di tengah polemik ini, nama Purbaya Yudhi Sadewa sendiri sedang berada di puncak perhatian masyarakat. Sikap tegasnya dalam mengambil kebijakan ekonomi disebut membuatnya semakin populer di kalangan publik, bahkan dianggap sebagai figur yang memperjuangkan kepentingan rakyat.Kasus Video Viral, Gus Elham Yahya Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf di Hadapan PublikNamun, popularitas tersebut juga memancing reaksi negatif dari pihak-pihak tertentu yang tidak menyukai langkah-langkah Purbaya. Hal itu terlihat dari meningkatnya serangan yang dialamatkan kepada keluarganya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Yudo.Melalui langkah sayembara besar-besaran yang diumumkannya, Yudo berharap identitas pelaku penghinaan dapat segera terungkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.***
Read More 




















